bab ii landasan teori · 8 bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem setiap sistem terdiri...
TRANSCRIPT
-
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Setiap sistem terdiri dari struktur dan proses, struktur sistem merupakan
unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, proses sistem menjelaskan cara
kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Davis dalam Ladjamudin (2013:3) mendefinisikan “Sistem
sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang berkaitan yang beroperasi
bersama ntuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Sedangkan menurut
Lucas dalam Ladjamudin (2013:3) “Sistem sebagai suatu komponen atau variabel
yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan
terpadu”.
Menurut Tantra (2012:1) mendefinisikan bahwa: “sistem adalah entitas
atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang
lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan”.
Serta menurut Yakub (2012:1) mengemukakan bahwa: “Sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.
Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
tujuan tertentu”.
-
9
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur,komponen,atau variabel-variabel yang terorganisasi,saling
berinteraksi,saling tergantung satu sama lain dan terpadu.sistem bisa berupa
abstraksi atau fisik,sedangkan sistem fisik yaitu merupakan sistem yang ada
secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Ladjamudin (2013:3) menyatakan “Suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen,
batas sistem lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah
dan sasaran atau tujuan”.
1. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang aling berinteraksi, yang
artinya saling berkerjasama membentuk sesuatu kesatuan. Komponen-
kompone sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.
Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sitem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi sistem sacra keseluruhan.
2. Batasan sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
-
10
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntukan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari
sistem.
4. Penghubung sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran
dari stu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui
penghubung. Dengan penghubung stau subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal
input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6. Keluaran sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain.
-
11
7. Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai
sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dinyatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangta berpengaruh pada masukan
dan keluaran yang dihasilkan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Ladjamudhin (2013:6) menyatakan “Sistem merupakan suatu
bentuk integrasi atara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem
memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam
sistem tersebut”.
Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut
pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang
bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun
penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak
adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang
-
12
ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan
dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh
manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).
Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam,
sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang
menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh
man-machine system. Karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang
lama. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya
dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga dapat
dikatakan sistem yang deterministik adalah sistem yang tidak pernah mengenal
dan menganut prinsip demokrasi (suara terbanyak adalah suara tuhan), karena
dalam sistem komputer misalnya seberapa banyaknya data yang salah yang
dimasukkan (menjadi input), maka hasilnya tetap akan salah, sebaliknya satu
saja data yang benar dimasukkan (menjadi input) diantara sekian juta data yang
-
13
salah, maka hasilnya satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik dan sistem
demokrasi merupakan sistem yang probabilistik/tak tentu, dalam sistem politik
kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam waktu beberapa jam
saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat
berubah menjadi kawan dan didukung habis-habiskan.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini berkerja secara otomatis tanpa adanya
turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanya relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup). sistem terbuka adalah sistem yang berhungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain. Karena sistem
sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang,
sedemikian rupa, sehingga secaa relatif tertutup karena sistem tertutup akan
bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk terpengaruh yang baik saja.
2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak
-
14
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2015:28) Software Delevopment
Life Cycle (SDLC) memiliki beberapa model dalam penerapan tahap prosesnya
yaitu:
1. Model waterfall
Model sdlc air terjun (waterfall) sering juga disebut dengan model sekuensial
linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air
terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuental
atau teurut dimulai dari analisis, desain, pengodean dan pengujian. Tahapan-
tahapan dalam model waterfall sebagai berikut:
a) Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mes
pesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b) Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur
pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap
analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu di dokumentasikan.
c) Pengkodean
-
15
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
d) Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat secara dari segi lojik dan fungsional dan
memasktikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang
dihasilakan sesuai dengan yang diinginkan.
e) Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap
pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan
mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang
sudah ada, tapi idak untuk membuat perangkat lunak yang baru.
-
16
Sumber : Sukamto dan M. Shalahuddin (2013:29)
Gambar II.1 Ilustrasi model waterfall
2.1.5. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224) mengatakan bahwa “Teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.
Teknik Pengumpulan Data dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Teknik Wawancara, Menurut Esterberg dalam Sugiyona (2013:231)
“Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontrusikan makna dalam suatu
topik tertentu”.
2. Teknik Pengamatan/Observasi. Sutrisno Hadi dalam Sugiyona (2013:145)
mengemukakan bahwa “ observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua
diantara yang terpening adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.
3. Teknik Dokumentasi. Menurut Sugiyono(2013:240) mengemukakan bahwa
“dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan
(life histories), ceritera, biografi,peraturan, kebijakan. Dokumen yang
berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokmen
yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
-
17
patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan perlengkapan dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif ”.
2.2. Administrasi
Menurut Ali (2011:19) mengemukakan bahwa
”Secara terminologi apa yang disebut “Administrasi” adalah mengurus,
mengatur, mengelola. Jika dibubuhi oleh awal pe dan akhiran an pada
setiap arti, maka semuanya mengandung maksud adanya keteraturan dan
pengaturan sebab yang menjadi sasaran dari penguasaan, pengelolaan dan
apalagi pengaturan adalah terciptanya keteraturan dalam sususan dan
pengaturan dinamikanya”.
Sedangkan menurut Haryadi (2009:1) ada dua pengertian administrasi,
yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
1. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan
data dab informasi secara sistemaris dengan tujuan untuk menyediakan
keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan
dalam satu hubungan satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit ini
sebernernya lebih tepat disebut dengan tata usaha.
2. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan
sekolompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimanaditentukan dalam
struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Jadi. Penegertian administrasi dalam arti luas memiliki
unsur-unsur sekolompok orang, kerja sama, pembagian tugas secara
terstruktur, kegiatan yang runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan
pemanfaatan berbagai sumber.
-
18
2.3. Rawat Jalan
Menurut Syafrudin dan Hamidah (2009:72) “yang dimaksud rawat jalan
adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien, bukan dalam bentuk
rawat inap (hospitalisasi)”.
Dibandingkan pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan ini memang
tampak berkembang lebih pesat. Roemer (1981) mencatat terdapat peningkatan
angka multilasi pelayanan rawat jalan di rumah sakit, dua sampai tiga kali lebih
tinggi dari peningkatan angka pelayanan rawat inap.
2.4. Peralatan Pendukung
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan peralatan (Tools
System) sebagai alat bantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
2.4.1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram/DFD)
1. Konsep Dasar
Menurut Kendall dan Kendall dalam buku Analisis dan Perancangan
Sistem (2015:263),
“diagram alir data menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai
masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses
dan keluaran dari model sistem umum. Serangkaian diagram alir data berlapis
juga bisa digunakan untuk mempresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur
mendetail dalam sistem yang lebih besar tersebut.
DAD terdapat dua bentuk, yaitu diagram alir data fisik (physical data flow
diagram) dan diagram alir data logika (logical data flow diagram). Diagram alir
data fisik lebih menekankan pada bagian proses dari sistem diterapkan sedangkan
-
19
diagram alir data logik lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di
sistem.
2. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD
Suatu sistem secara keseluruhan dan beberapa subsistem dapat
digambarkan secara grafis dengan kombinasi empat simbol ini.
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas ekternal
(bagian lain, sebuah perusahaan, seseorang atau sebuah mesin) yang dapat
mengirim data atau menerima data dari sistem. Entitas ekternal, atau hanya
entitas, disebut juga sumber atau tujuan data, dan dianggap ekternal terhadap
sistem yang sedang digambarkan. Setiap entitas dieberi label dengan sebuah
nama yang sesuai. Meskipun berinteraksi dengan sistem, namun dianggap
diluar batas-batas sistem. Entitas-entitas tersebut harus diberi nama dengan
suatu kata benda. Entitas yang sama bisa digunakan lebih dari sekali atas
suatu diagram aliran data tertentu untuk menghindari persilangan antara jalur-
jalur aliran data.
Sumber Kendall dan Julie E. Kendall (2015:265)
Gambar II.2Simbol External Entity
b. Arus data (data flow)
-
20
Tanda panah menunjukkan perpindahan data dari suatu titik ke titik yang lain,
dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data. Aliran data yang muncul
secara simultan bisa digambarkan hanya mengunakan tanda panah paralel.
Karena sebuah tanda panah menunjukan seseorang, tempat, atau sesuatu,
maka harus digambar dengan kata benda.
Sumber Kendall dan Julie E. Kendall (2015:265)
Gambar II.3 Simbol Data Flow
c. Proses (process)
Bujur sangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukkan adanya
proses transformasi. Proses-proses tersebut selalu menunjukkan suatu
perubahan dalam di dalam atau perubahan data. Jadi, aliran data yang
meninggalkan suatu proses selalu di beri label yang berbeda dari aliran data
yang masuk. Proses-proses yang menunjukkan hal itu di dalam sistem dan
harus diberi nama salah satu format berikut ini. Sebuah nama yang jelas
memudahkan untuk memahami proses apa yan sedang dilakukan.
Sumber Kendall dan Julie E. Kendall (2015:265)
Gambar II.4. Simbol Proses
d. Simpanan data (data store)
-
21
Penyimpanan data menandakan penyimpanan manual, seperti lemasi file
atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi. Karena penyimpanan
data mewakili seseorang, tempat atau sesuatu. Maka diberi nama dengan
sebuah kata benda.
Sumber Kendall dan Julie E. Kendall (2015:265)
Gambar II.5 Simbol Data Store
3. Teknik Pembuatan DFD
Teknik yang menggunakan di dalam membuat diagram alir data
menggunakan suatu sistematika sebagai berikut:
a. Mulai dari yang umum atau tungkatan yang lebih tinggi, kemudian diuraikan
atau dijelaskan sampai dengan yang lebih detail atau tingkatan yang lebih
rendah yang telah dikenal dengan istilah “Top-Down Analysis”.
b. Jabarkan proses yang terjadi didalam DAD sedetail mungkin sehingga tidak
dapat diuraikan lagi untuk mendapatkan hasil yang sedetail mungkin.
c. Pelihara konsistensi proses yang terjadi didalam DAD mulai dari diagram
yang tingkatannya lebih rendah.
d. Berikan label yang bermakna untuk setiap simbol yang digunakan dan
dijelaskan dibawah ini:
Nama yang jelas untuk external entity
Nama yang jelas untuk process
-
22
Nama yang jelas untuk data flow
Nama yang jelas untuk data store
4. Langkah-langkah mengembangkan DAD
a. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan bisnis dan digunakan untuk
menentukan berbagai macam:
1) Entitas Ekternal
2) Aliran Data
3) Proses-proses
4) Penyimpanan Data
b. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukan entitas-entitas ekternal dan
aliran-aliran data menuju sistem.
c. Menggambar diagram nol yang menunjukkan proses-proses dan
penyimpanan data.
d. Menciptakan diagram anak untuk setiap proses dalam diargram 0.
e. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang diterapkan untuk
setiap proses dan aliran data.
f. Mengembangkan suatau diagram aliran data fisik dari diagram aliran data
logika. Membedakan antara proses manual dengan proses otomatis,
mengambarkan file-file aktual dan dan lipaorkan menurut nama, dan
menambahkan kontrol-kontrol untuk menunjukkan kapan proses-proses
tersebut selesai atau kapan muncul ksalahan.
g. Membagi diagram aliran data fisik dengan memisahkan atau
mengelompokkam bagian-bagian dari diagram agar bisa menfasilitasi
pemrograman dan implementasi.
-
23
5. Tahapan Proses Pembuatan
a. Diagram Konteks
Adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu
proses, menunjukkan sistem keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol.
Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut
aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak
memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu
entitas-entitas eksternal serta aliran data-aliran data menuju dan dari sistem
diketahui penganalisis dari wawancara dengan pengguna dan sebagai hasil
analisis dokumen.
b. Diagram Nol
Lebih mendetail dibandingkan diagram konteks yang diperbolehkan, bisa
dicapai dengan “mengembangkan diagram”. Masukan dan keluaran yang
ditetapkan dalam diagram yang pertama tetap konstan dalam semua diagram
suburutannya. Sisa diagram asli dikembangkan kedalam gambaran terperinci
yang melibatkan tiga sampai sembilan proses dan menunjukkan penyimpanan
data-penyimpanan data dan aliran data-aliran data baru pada level yang lebih
rendah.
c. Diagram Detail
Setiap proses dalam diagram nol bisa dikembangkan untuk menciptakan
diagram anak yang lebih mendetail. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
arus secara lebih detail dan terperinci dari tahapan proses yang ada dalam
diagram nol.
6. Aturan Main
-
24
a. Diantara entitas-entitas luar tidak diperbolehkan ada aliran data secara
langsung.
b. Tidak diperbolehkan adanya aliran data secara langsung antara entitas luar
dengan penyimpanan data.
c. Tidak diperbolehkan suatu proses haya memiliki aliran data masuk atau aliran
data keluar saja. Proses-proses harus memiliki sedikitnya satu data masuk dan
satu data keluar.
d. Setiap proses harus dapat mentransformasikan data. Pada setiap proses harus
dapat menerima input dan mengeluarkan output.
e. Diantara penyimpanan-penyimpanan data tidak diperbolehkan adanya aliran
data secara langsung.
2.4.2. Kamus Data (Data Dictionary)
Menurut Sukamto dan M. Shalahuddin (2015:73) mengemukakan bahwa:
Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data
yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen
data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input)
dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara
penulisa). Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi
parameter masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur.
Menurut Kendall dan Julie E. Kendall (2013:333) mengemukakan “Kamus
data adalah aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai
referensi kehidupan setiap hari”.
Sedangkan menurut Mustakini (2012:725) mengemukakan bahwa:
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi dengan menggunakan kamus data,
analisa sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan
lengkap. Kamus data dapat dibuat dan digunakan pada tahap analisa dan
pada tahap perancangan sistem.
-
25
Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komuikasi antara
analisa sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir disistem, yaitu
tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutukan oleh
pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk
merancang input, merancang laporan-laporan dan database.
Isi Kamus Data menurut Mustakini (2012:726) harus memuat hal-hal
sebagai berikut :
a. Nama Arus Data
Karena kamus data berdasarkan arus data yang mengalir Dalam Diagram Alir
Data, maka nama dari arus data ini perlu dicatat di kamus data, sehingga
mereka yang membaca Diagram Alir Data memerlukan penjelasan lebih
lanjut tentang suatu arus data tertentu di Diagram Alir Data dapat langsung
mencarinya dengan mudah di kamus data.
b. Alias
Alisa atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain itu ada, alias
ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang
atau departemen yang satu dengan yang lain.
c. Bentuk Data
Data yang mengalir biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen asli
cetakan komputer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat
berupa dokumen dasar atau formulir. Dokumen asli cetakan komputer,
laporan tercetak, tampilan layar monitor, variabel, parameter dan field-field.
d. Arus Data
-
26
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan
menuju. Fungsinya untuk memudahkan mencari arus data di dalam Diagram
Alir Data (DAD).
e. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna arus data yang dicatat di kamus
data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut.
f. Periode
Periode menunjukkan kapan terjadinya arus data ini, periode perlu dicatat
pada kamus data karena dapat digunakan untuk mendefinikasi kapan input
data harus dimasukan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan
dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
g. Volume
Volume yang dicatat berupa volume rata-rata dan volume puncak dari suatu
data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir
dalam satu periode tertentu. Sedangkan volume puncak menunjukkan volum
terbanyak.
h. Struktur Data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang
terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.
Selain hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk
mempersingkat arti atau makna dari symbol yang dijelaskan, yang disebut Notasi.
-
27
Dimana notasi kamus data lebih mudah menjelaskan data dibandingkan dengan
narasi. Notasi kamus data menurut Mustakini (2012:730) adalah sebagai berikut:
a. Notasi Tipe Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output
suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain
Table.II.1
Notasi Tipe Data
Notasi Keterangan
X Setiap karakter
9 Angka Numerik
A Karakter alphabet
Z Angka nol ditampilkan srbagai spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
, Koma, sebagai tanda pemisah
- Hypen, sebagai tanda penghubung
/ Slash, sebagai tanda pembagi
Sumber : Mustakini (2012:730)
b. Notasi Struktur Data
Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data.
Tabel II.2
Notasi Struktur Data
Notasi Keterangan
= Terdiri dari
+ And (dan)
( ) Pilihan (boleh ya atau tidak)
-
28
{} Interasi atau pengulangan proses
[ ] Interasi / pengulangan proses
| Pemisah pilihan didalam tanda [ ]
* Keterangan atau catatan
Sumber : Mustakini (2012:730)
2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Fathansyah (2012:81) “Model EntityRelationship yang berisi
komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-
masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta
dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis
dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R)”. Notasi-
notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah:
1. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.
2. Lingkaran/Elip, menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key
digarisbawahi).
3. Belah ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.
4. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas
dan Himpunan Entitas dengan Atributnya.
5. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau
dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, dan N untuk
relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).
-
29
E R
a
Himpunan Entitas E
Atribut a sebagai key
Himpunan Relasi R
Link
Sumber : Fathansyah (2012:81)
Gambar II.6. Simbolik Diagram E-R
1. Kardinalitas Relasi
Berikut adalah contoh penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap
dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya.
1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one)
Contoh:
Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas
Jurusan. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mengepalai’. Para relasi ini,
setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walaupun memang
tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan). Dan setiap jurusan pasti
dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya
adalah:
Dosen mengepalai Jurusan
nama_dosalamat_dos
nama_dos
nama_jurkode_jurkode_jur
1 1
Sumber : Fathansyah (2012:81)
-
30
Gambar II.7 Diagram E-R untuk Relasi Satu ke Satu
2. Relasi satu-ke-banyak (one-to-many)
Contoh:
Adanya relasi antara himpunan entitas Dosen dengan himpunan entitas
Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mengajar’. Pada relasi ini, setiap
dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedang setiap mata kuliah
diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya
adalah:
Dosen Mengajar Kuliah
nama_dos
alamat_dos
nama_dos kode_kul
waktu ruang
nama_kul
kode_kul
sks
semester
1 N
Sumber : Fathansyah (2012:81)
Gambar II.8 Diagram E-R untuk Relasi Satu ke Banyak
3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)
Contoh:
Adanya relasi antara himpunan entitas Mahasiswa dengan himpunan entitas
Kuliah. Himpunan relasinya kita beri nama ‘Mempelajari’. Pada relasi ini,
setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah. Demikian
juga sebaliknya, setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang
mahasiswa. Maka penggambarannya adalah:
-
31
MahasiswaMempelajari
nim nim
Kuliah
kode_kul
alamat_mhs tgl_lahir
nama_mhskode_kul nama_kul
sks
indeks_nilai
semester
N N
Sumber : Fathansyah (2012:81)
Gambar II.9 Diagram E-R untuk Relasi Banyak ke Banyak
Mengajar Kuliah
nama_dos kode_kul
waktu ruang
nama_kul
kode_kul
sks
semester
1
N
Dosen mengepalai Jurusan
nama_dosalamat_dos
nama_dos
nama_jurkode_jurkode_jur
1 1
MahasiswaMempelajari
nimnim
kode_kul
alamat_mhs tgl_lahir
nama_mhs
indeks_nilai
NN
Sumber : Fathansyah (2012:81)
Gambar II.10 Diagram E-R
2.4.4. Logical Record Structur (LRS)
Menurut Frieyadie dalam Lamhot Hutapea dan Elly Muningsih (2017: 13)
mengemukakan bahwa “LRS merupakan suatu hasil dari pemodelan Entity
Relationship (ER) berserta dengan atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-
hubungan antar entitas yang ada”.
-
32
LRS bertujuan untuk menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan foreign
key (FK). Hal yang perlu di perhatikan untuk mengubah ERD kedalam bentuk
LRS yaitu tingkat hubungan (cardinality) apakah 1:1, 1:M atau M:M.
Kuliah
kd_kuliah (FK)
nm_kuliah
id_dosen
sks
semester
id_dosen (FK)
nm_dosen
alamat
Dosen
kd_jurusan (FK)
nm_jurusan
id_dosen
Jurusan
Nim (FK)
nm_mhs
alamat_mhs
kd_kuliah
mahasiswa
1
1
1
M
M
M
Sumber : Frieyadie (2007: 13)
Gambar II.10 Diagram LRS
2.4.5. Pengujian Perangkat Lunak (Black Box)
Menurut Sukamto Dan M. Shalahuddin (2015:275) menyatakan bahwa
“Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari
segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, keluaran dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat
mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk dilakukan pengujian
kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.
2.4.6. Pengkodean
-
33
Menurut Mustakini menjelaskan (2012:384) “Kode digunakan untuk
tujaun mengklasifikasi data, memasukan data kedalam komputer dan untuk
mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya”. Kode
dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus.
Didalam merancang suatu kode harus memperhatikan beberapa hal yaitu:
1. Harus mudah ingat
Agar kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara
menghubungkan kode tersebut dengan objek yang diwakili dengan kodenya.
2. Harus unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti
tidak ada kode yang kembar atau sama.
3. Harus fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan
penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.
4. Harus efisien
Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat jukan akan efisien bila
direkam disimpan diluar komputer.
5. Harus konsisten
Kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.
6. Harus distandarisasikan
Kode harus distandarisisikan untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam
organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibtakan kebingungan, salah
-
34
pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang
menggunakan kode tersebut.
7. Spasi dihindari
Spasi didalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan
kesalahan didalam menggunakannya.
8. Hindari karakter yang mirip
Karakter-karakter yang hampir mirip serupa bentuk dan bunyi
pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam kode.
9. Panjang kode harus sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
2.4.7. Basis Data
Menurut Fathansyah (2012:2) menyimpulkan bahwa:
Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih
dapat diartikan sebagai merkas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul.
Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu
objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang,
hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang diwujudkan
dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya.
Sebagai satu kesatuan istilah, Basis Data (Database) sendiri dapat
didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan
mudah.
-
35
2. Kumpulan data yang yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tapa pengulangan (rududansi) yang tidak perlu, untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpanan elektroniks. Untuk selanjutnya di dalam buku ini, kita
akan menggunakan istilah Tabel (Table), sebagai komponen utama
pembangun Basis Data.
2.4.8. Hierarchy Plus Input Procces Output (HIPO)
Menurut Amansyah (2008:284)
“Bagan HIP0 dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan
program, secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program,
data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkan. Bagan HIPO lebih
mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah
dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga
jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visualtable of contents / VTOC),
diagram peninjauan, dan rincian diagram”.
Menurut Mustakini (2012:787) ”HIPO (Hierarchy Plus Input Procces
Output) adalah alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan
sistem”.
HIPO (Hierarchy Plus Input Procces Output) mempunyai sasaran utama
sebagai berikut:
1. Untuk menyediakan suatu struktur
2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program,
bukannya menunjukan statmen-statmen program yang digunakan untuk
melaksanakan fungsi tersebut.
-
36
3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan
dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap
tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan pemakai.
2.5. Program
Menurut Yulikuspartono (2009:29) mendefinisikan “program merupakan
sederetan instruksi atau statement dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer
yang bersangkutan”
2.5.1. Visual Basic 6.0
Menurut Winarno (2013:1) mendefinisikan
Visual basic adalah pemprogaman yang paling populer. Dan versi yang
masih cukup populer sampai sekarang adalah VB6. Walaupun sudah ada
VB Net, tetapi VB6 tetap masih memiliki basis pengguna yang banyak ini
tidak lain disebabkan sifatnya yang sangat ringan dan mudah dipakai, serta
bahasa pemprogramannya pun berbasis basic, yang sangat simpel dan
mudah dipelajari.
Microsoft visual basic (VB) merupakan sebuah bahasa pemprograman
yang menawarkan Intergrated Devlopment Environment (IDE) visual untuk
membuat program perangkat lunak berbasis sistem perasi microsoft windows
mengunakan model pemprograman (COM). Visual basic merupakan turunan
-
37
bahasa pemprograman BASIC dan menawarkan perkembangan perangkat lunak
komputer berbasis grafik dengan cepat.
Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic For Applications (VBA) dan
Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic,
tetapi cara kerjanya yang berbeda para programer dpat membangun aplikasi
menggunakan komponen-komponen yang disediakan oelh Microsoft Visual Basic.
Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan
Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan.
Dalam pemprograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki cangkupan
pasar yang sangat luas. Sedangkan survey yang dilakukan pada tahun 2005
menunjukkan bahwa 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan mengunakan
berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti C++, JavaScript, C#, dan Java.
Di Visual basic 6.o dan semua bahasa pemprograman lainnya, selalu
adalah istilah prosedur. Sebuah prosedur adalah satuan yang mengolompokan
kode-kode untuk melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan algoritma yang
diberikan oleh programer. Visual Basic 6.0, sebuah prosedur akan diletakan
diantara sintaks Private Sub dan sintaks End Sub. Jadi, sintaks Private Sub adalah
sintak pembuka sementara End Sub adalah sintaks penutup.
Berikut contoh prosedur:
Private sub sebutkan_umur()
Dim umur as single
Umur = 5
Msgbox (“umur anda”+umur)
End Sub
-
38
Kode diatas menjelaskan bahwa prosedure bersifat private. Namun
sebenarnya prosedur juga bersifat publik. Sebuah prosedur yang bersifat private
hanya dapat diakses oleh kode yang berbeda dalam satu class. Sementara prosedur
yang bersifat publik bisa diakses lintas class.
Contoh prosedur bersifat publik:
Publik sub sebutkan_umur()
Dim umur as single
Umur = 5
Msgbox (“umur anda”+umur)
End Sub
Tidak ada perbedaan kode antara prosedur dan private. Yang harus anda
dilakukan adalah mengganti private sub menjadi public sub. Untuk memanggil
sebuah prosedur, programmer dapat melakukannya dengan cukup mudah, yaitu
dengan sintaks call.
Private sub hitungumur()
memanggil prosedursebelumnya’
Call modeumur.sebutkan_umur()
End Sub
2.5.2. XAMPP
Menurut Widijanuarto (2010:3) mendefinisikan bahwa: “XAMPP
merupakan sebuah aplikasi yang berisi PHP, MySQL dan Apache yang
diperlukan untuk melakukan intalasi CMS”.
-
39
Sedangkan menurut Andi dan WK dalam Sistem Informasi Penjualan
Online untuk Tugas Akhir (2014:72) “XAMPP merupakan singkatan X (empat
sistem operasi apa pun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl”.XAMPP adalah tool
yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket.
2.5.3. MySQL
Menurut Andi dan WK (2014:37) ”MySQL adalah sebuah perngkat lunak
sistem manajemen basis data yang multithread, mulit-user, dengan sekitar 6 juta
intalasi di seluruh dunia”.
Sedangkan menurut Ichwan (2010: 23) menyatakan bahwa “ MySql adalah
Relational Database Management System (RDNS) yang didistribusikan secara
gratis dibawah lisensi GPL (General Public Lisence)”.
2.5.4. Crystal Report
Menurut Madcoms (2010:234) mendefinisikan “Crystal Report”
merupakan program yang terpisah dengan program microsoft Visual Basic 6.0,
tetapi keduanya dapat dihubungkan dengan (Linkage).
Sedangkan menurut indiyanna dan Bunafit Nugroho (2007: 291)
mengemukakan bahwa ”Crytal Report merupakan program khusus untuk
m3mbuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0”.