bab ii ikgm risa

Upload: rhieza-chawla-kapoor

Post on 10-Jul-2015

1.616 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II A. Praktek dokter gigi 1) Rencana model dan bentuk praktek Mahasiswa ingin praktek di tanah milik keluarga di tepi jalan raya di daerah pleret provinsi DIY, letaknya cukup strategis karena disamping kanan ada rumah sakit, pasar dan pengusaha wiraswasta, sedangkan untuk praktek dokter gigi masih kurang. Setting tempat praktek dibuat untuk praktek ke depan, baik dari tempat praktek maupun alat dan bahan yang dimiliki. Dalam rencana tempat praktek pribadi yang dilaksanakan saat sore hari sampai malam. Memiliki 1 asisten perawat gigi yang membantu dokter gigi dalam membantu perawatan pada pasien, mengurusi pendaftaran pasien atau mendata pasien, serta mengurusi bagian keuangan atau pembiayaan. Ruang tunggu pasien dilengkapi dengan sarana audiovisual dam tersedia hotspot supaya pasien tidak jenuh apabila menunggu lama, di lantai juga akan dibangun salon. Sistem informasi menajemen menggunakan hardcopy (RM) dan pada tempat praktek juga bekerja sama dengan apotik. Jumlah SDM yang di butuhkan Dokter gigi : 1 orang, bertugas memberikan perawatan kepada pasien Perawat : 1 orang, bertugas membantu dokter gigi dalam menangani pasien bertugas mengurusi pendaftaran pasien atau mendata pasien, serta mengurusi bagian keuangan atau pembiayaan. Rencana Fisik Bangunan 1) Luas operating room minimal 4 x 3 m2 2) Ergonomisitas tata ruangan 3) Luas ruang tunggu, sesuai bentuk alur pasien 4) Pembangunan dikonsultasikan dengan arsitek keluarga Fondasi, listrik, saluran air masuk dan keluar (d.u - max 5 cm) Saluran udara/ac dan saluran angin untuk dental unit Interior (washable), Parkir

Gambar 1 : Lay out Ruang Praktek

12 10 1

2 11 8

79 3 4 5 6 13

Keterangan : 1. Meja Front Office (FO) 2. Rekam medisPASIEN

gambar 2: Alur Pasien

3. ToiletVIA PHONE

4. Musollah 5. Kompressor 6. Sterilisasi 7. Dental chair

FRON OFFICE T

PASIEN

- Pe a a nd t an -K onfirm siP r at n a e aw a

RUANG TUNGGUFRON OFFICE T

VIA PHONE

R Perawatan

- Pe a a nd t an - K firm si P raw t n on a e a a

FRONT OFFICE

RUANG - Ad in m istra si TUNGGU - Ja jia n n

PULANG

R Perawatan- Ad in m istra si - Ja jia n n

FRONT OFFICE

8. Meja dokter 9. Tempat Bahan dan Alat 10. Apotik 11. Ruang tunggu/tv 12. Parkir 13. Septic tank

Persiapan untuk mendirikan klinik antara lain : 1. Pembuatan surat izin Surat izin terdiri dari surat izin praktek, surat izin mendirikan bangunan, surat izin limbah. Surat izin ini dibuat melalui tahap yaitu: mulai dari ACC para tetangga, RT, RW, kelurahan, kecamatan kemudian ke balai kota. Selain itu juga harus melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota dan melampirkan surat keterangan dari Puskesmas setempat yang telah melakukan terhadap air, aliran / penampungan limbah. 2. Persiapan untuk papan nama Melalui izin Dinas Kesehatan Kota dan Pengurus PDGI wilayah 3. Persiapan untuk design bangunan dan design ruangan 4. Persiapan alat (dental unit) & bahan 2.) Analisa eksternal dan internal Analisis TOWS Identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan atau institusi. Analisis berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) Ancaman (Threats) yang didapatkan dalam praktek pribadi saya adalah a. Masyarakat belum mengenal dokter gigi b. Pemasaran kurang terencana c. Pelayanan alternatif

d. Citra Pesaing yang sangat baik Peluang (Opportunities) yang didapat dalam praktek pribadi saya a. Lokasi yang strategis b. Angka kesakitan gigi di lingkungan tempat praktek cukup tinggi c. Daya beli masyarakat yang tinggi d. Tarip rendah Kelemahan (Weakness) yang didapatkan dalam praktek pribadi saya adalah a. Marketing belum teruji b. Pengalaman kurang c. Lulusan yang belum dikenal d. Menejemen belum teruji Kekuatan (Strength) yang didapatkan dalam praktek pribadi saya adalah a. Tarif lebih rendah dibandingkan dengan praktek terdekat b. Up to date dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi, karena masih fresh graduate c. Lokasi yang strategis d. Gedung dan peralatan lengkap

Table 1 :Ancaman (Threats) No 1 2 3 4 Indicator Peringkat Masyarakat belum mengenal 4 dokter gigi Pemasaran kurang terencana 2 Pelayanan alternatif 3 Citra Pesaing yang sangat 1 baik Total 10 Table 2 :Peluang (Opportunities) No 1 2 Indicator Lokasi strategis Angka kesakitan tinggi Peringkat 4 3 Bobot 0.4 0.3 Rating 4 2 Ranting x Bobot 1.6 0.6 Bobot 0.4 0.2 0.3 0.1 1 rating 4 2 3 1 Ranting x bobot 1.6 0.4 0.9 0.1 3

3 4

Daya beli masyarakat yg tinggi Tarip rendah Total

4 1 10

0.4 0.1

3 4

1.2 0.4 3.8

Table 3 :Kelemahan (Weakness) No 1 2 3 4 Indicator Marketing belum teruji Pengalaman masih kurang Lulusan yang belum dikenal Menejemen belum teruji Total Peringkat 1 3 4 2 10 Bobot 0.1 0.3 0.4 0.2 rating 1 2 4 1 Ranting x bobot 0.1 0.6 0.8 0.2 1.7

Table 4 : Kekuatan (Strength) No 1 2 Indicator Tarif lebih rendah dibandingkan dengan praktek terdekat Uptodate dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi, karena masih fresh graduate Lokasi terjangkau Gedung dan peralatan lengkap total HASIL Analisis TOWS Ancaman (threads) didapatkan Analisis TOWS peluang (opportunities )didapatkan Analisis TOWS kelemahan (weakness) didapatkan Analisis TOWS kekuatan (strength) didapatkan Diagram untuk analisis TOWS Sumbu X Hasil pengurangan antara :3 : 3.8 : 1.7 : 2.6 Peringkat 2 4 Bobot 0.2 0.4 rating 2 3 Ranting x bobot 0.4 1.2

3 4

1 3 10

0.1 0.3

4 2

0.4 0.6 2.6

Kekuatan dan kelemahan : 2.6 1.7= 0.9 Sumbu Y Hasil pengurangan antara peluang dan ancaman : 3.8 3 = 0.8 Jadi menurut analisis SWOT, terletak di kwadran I. Kuadran ini menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang akan digunakan dalam kondisi ini adalah strategi yang berorientasi pertumbuhan untuk mengeksploitasi perpaduan yang menguntungkan (Growth oriented strategy, pertumbuhan ekspansif/agresif).

Peluang Y KWADRAN 3 Mendukung Strategi Turn Around 0,8 Kelemahan Internal 0.9 X internal kekuatan KWADRAN 1 Mendukung Strategi Agresif

KWADRAN 4 Mendukung Strategi Defensif

Ancaman

KWADRAN 2 Mendukung Strategi Diversif ikasi

Analisis TOWS digunakan untuk melengkapi analisis SWOT. Analisis TOWS yang dapat memetakan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi.

Faktor Internal

STRENGTH

WEAKNESSES

Faktor Eksternal

a. Marketing belum teruji a. Up todate dengan perkembangan b.Pengalaman kurang ilmu kedokteran gigi, karena c. Lulusan yang belum dikenal masih fresh graduate b.Tarif lebih rendah dibandingkan d.Menejemen belum teruji dengan praktek terdekat c.Lokasi yang strategis d. Gedung dan peralatan lengkap

OPPORTUNITIES a.Lokasi yang strategis b. Angka kesakitan gigi di lingkungan tempat praktek cukup tinggi c.Daya beli masyarakat yang tinggi d. Tarip rendah

SO 1. Melakukan penetrasi pasar 2. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan 3. Inovasi produk yang disesuaikan dengan target consumer 4. Menjalankan Customer Service dengan lebih baik 5. Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan ST 1. Antisipasi adanya produk yang sama/penganti dari pesaing 2. Monitoring perkembangan pelayanan para pesaing 3. Seminar dan penyuluhan

WO 1. Meningkatkan efisiensi operasional 2. Melakukan kontrol yang ketat 3. Meningkatkan koordinasi dengan provider

THREATS a.Masyarakat belum mengenal dokter gigi b. Pemasaran kurang terencana c. Pelayanan alternatif d. Citra Pesaing yang

WT 1. 2. 3. Meningkatkan kualitas SDM Mempersiapkan program pemasaran Pelaksanaan program

sangat baik

kepada masyarakat 4. Aktif dalam melakukan kegiatan sosia.

promotof preventif

3. Logistik Alat dan bahan yang dibutuhkan perlu pertimbangan sebelumya, dengan tujuan secara langsung dan tidak langsung membantu dalam sistem pelayanan. Kebutuhan akan peralatan, bahan dan alat pendukung lainnya yang dibutuhkan, disesuaikan dengan rencana praktek. 4. Pricing dan Marketing Perhitungan Modal : Perhitungan managemen praktek dokter gigi/ Cost Analysis : Mis : 1 hari 4 pasien: 1 minggu dengan 6 hari kerja : 6x4 = 24 1 bulan : 24x12 = 46 1 tahun : 96x12 = 1152 pasien pertahun Perkiraan tarif ini berdasarkan atas jumlah seluruh cost baik biaya habis pakai, biaya tidak tetap dan biaya langsung serta jasa medis yang diinginkan oleh dokter gigi. Penentuan tarif ini berdasarkan dari tarif minimum yang disarankan oleh pemerintah daerah setempat. Hal ini dipakai agar terjadi keseragaman dan tidak adanya kesejangan dalam tarif pelayanan medis ke pasien. Berdasarkan Fix Cost Adalah biaya yang bersifat tetap tidak dipengaruhi oleh biaya volume atau produksi No. 1 2 3 4 5 6 8 Obat/Bahan Pembangunan Klinik Renovasi Dental Unit dan Kopresor sterilisasi Diagnostic set kursi tunggu lampu ruangan Tahun 15 3 10 5 2 4 2 Harga 50,000,000 5,000,000 40,000,000 2,000,000 200,000 200,000 150,000 Jumlah pasien 17280 3456 11520 5760 2304 4608 2304 Harga Satuan 2893.52 1446.76 3472.22 347.22 86.81 43.40 65.10

9 10 11 12 13 15

meja kursi dokter pasang listrik lemari kaca emergency lamp Pasang telepon CDE Jumlah

5 3 5 5 3 5

200,000 550,000 200,000 300,000 2,000,000 5,000,000 106,150,000

5760 3456 5760 5760 3456 5760

34.72 159.14 34.72 52.08 578.70 868.06 10082.45

Berdasarkan Semi Variabel Cost Adalah biaya yang berubah berdasarkan volume tetapi tidak terkait langsung secara proporsional dengan volume produksi.

No. 1 2 3 4 5

Keterangan ATK Listrik Telp Air Gaji Perawat Jumlah

Bulan 2 1 1 1 1

Harga 300,000 500,000 400,000 100,000 500,000 1,800,000

Harga satuan 1562.5 5,208 4,167 1,042 5,208 17,188

Berdasarkan Variabel Cost (Tumpatan Klas 1 RK) Adalah biaya yang sifatnya variabel atau berubah menurut jumlah produksi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama Barang Sarung Tangan Masker Kapas Alkohol Inst. Diagnosa Bengkok Cotton Roll Inst. Tambal Bur set Cotton Roll Artikulating Paper Conditioner Cavity Cleanser Kuas Conditioner Chlor Hexidine Finishing bur Bahan komposit Prisma Glos jml pasien 50 100 300 100 5000 2000 100 1000 100 100 50 100 400 100 40 100 50 10 Harga 23,000 25,000 20,000 12,500 600,000 100,000 30,000 250,000 200,000 30,000 25,000 85,000 280,000 40,000 12,000 12,000 350000 185000 Harga satuan 460 250 66.67 125 120 50 300 250 2000 300 500 850 700 400 300 120 7000 18500

20 22 23 24 25

microbrush Etsa Bonding agent Celluloid strips Suction- disposable Jumlah

100 50 50 50 100

70000 175000 675000 58500 60000 3,318,000

700 3500 13500 1170 600 51761.67

Inventarisasi Kebutuhan Logistik Perawatan Berdasarkan Variabel Cost (Pencabutan gigi) No Nama Barang jml pasien Harga Harga satuan 1 Sarung Tangan 50 23,000 460 2 Masker 100 25,000 250 3 Kapas 300 20,000 66.67 4 Alkohol 100 12,500 125 5 Inst. Diagnosa 5000 600,000 120 6 Bengkok 2000 100,000 50 7 Cotton Roll 100 30,000 300 8 iod gliserin 150 250,000 1666.67 9 tissue 100 200,000 2000 11 tang 4000 5,000,000 1250 12 spet 100 125,000 1250 13 phcain 20 85,000 4250 14 bein 50 150,000 3000 15 citojact 2000 2,000,000 1000 16 cryer 2000 300,000 150 17 alvogyl 100 280,000 2800 18 spongostan 50 150000 3000 Jumlah 9,350,500 21738.33 Inventarisasi Kebutuhan Logistik Perawatan Berdasarkan Variabel Cost (Gigi Tiruan) No Nama Barang jml pasien Harga Harga satuan 1 Sarung Tangan 50 23,000 460 2 Masker 100 25,000 250 3 Kapas 300 20,000 66.67 4 Alkohol 100 12,500 125 5 Inst. Diagnosa 5000 600,000 120 6 Bengkok 2000 100,000 50 7 Cotton Roll 100 30,000 300 8 Sendok cetak 100 200000 2000 9 Alginat 20 80000 4000 10 gips stone 20 30000 1500 11 glas stone 20 50000 2500 12 Exaflek 10 300000 30000

13

Lab Jumlah

1

200,000 1,670,500

200000 241371.6667

Inventarisasi Kebutuhan Logistik Perawatan Berdasarkan Variabel Cost (USS Skaling) No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Barang Sarung Tangan Masker Kapas Alkohol Inst. Diagnosa Bengkok Uss Skaler iod gliserin Jumlah jml pasien 50 100 300 100 5000 2000 100 150 Harga 23,000 25,000 20,000 12,500 600,000 100,000 5000000 250,000 6,030,500 Harga satuan 460 250 66.67 125 120 50 50000 1666.67 52738.33

Inventarisasi Kebutuhan Logistik Perawatan Berdasarkan Variabel Cost (tump SIK) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nama Barang Sarung Tangan Masker Kapas Alkohol Inst. Diagnosa Bengkok Cotton Roll Inst. Tambal Bur Bahan GIC Chemflex Cotton Roll Artikulating Paper Conditioner Cavity Cleanser Kuas Conditioner Chlor Hexidine Finishing bur/Alpine Jumlah jml pasien 50 100 300 100 5000 2000 100 1000 400 40 100 50 100 400 100 40 100 Harga 23,000 25,000 20,000 12,500 600,000 100,000 30,000 250,000 200,000 280,000 30,000 25,000 85,000 280,000 40,000 12,000 12,000 2,024,500 per-pasien 460 250 66.6 125 120 50 300 250 500 7,000 300 500 850 700 400 300 1200 13693.2

Sehingga dari total perhitungan modal awal yang dibutuhkan berdasarkan jenis pelayanan yang menjadi prioritas sebanyak Rp. 133.274.000,00 atau disesuaikan dengan situasi need and demand yang ada dalam populasi.

Dalam menentukan tarif biaya saya mengambil contoh perawatan adalah tindakan scalling USS dengan perkiraan jumlah pasien dalam mingguan, bulanan maupun tahunan, maka dilanjutkan dengan perhitungan perkiraan tarif biaya yang akan dikenakan pada pasien. Harga skalling USS : Ket :Jasa Medis Fixed cost Variabel Cost Total biaya Total biaya = 50% x 62,837 = Rp 31,418 = 10082.45 = 52738.33 = Fixed Cost + Variabel Cost + Semivariabel Cost + Jasa Medik = 10082.45+52738.33+ 17,188 + 31,418 = Rp 111,426.78 4. Marketing Praktek dokter gigi

Semivariabel Cost = 17,188

Strategi Marketing Ada 2 strategi marketing untuk praktek dokter gigi : External Marketing. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

a) Sistem marketing klasik yaitu sistem DOMINO yang promosinya dilakukan dari orang ke orang atau dari mouth to mouth b) Radio & televisi, misal : sebagai pembicara talkshow di radio & TV tersebut c) Melakukan penemuan-penemuan baru seperti alat atau bahan kedokteran gigi d)Mengisi artikel di koran & majalah e)Mengadakan baksos & seminar-seminar f)Mengadakan penyuluhan di TK, SD g)Memasang papan nama yang sesuai dengan ketentuan h)Segmentasi pasar, berhubungan dengan biaya i) Menarik perhatian, tempat praktek harus terlihat jelas, terang, orang sering lewat, ramai, mengadakan aksos j) Menjadikan dokter gigi panutan masyarakat, dokter gigi sekolah, dokter gigi asuransi, mubaligh, khatib jumat dan lain lain Internal Marketing merupakan hal yang meliputi kemampuan dokter gigi :

a) Memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (misal : suntikan yang tidak sakit) b) Membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik c) Waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu sehingga pasien tidak menunggu terlalu lama d) Bersikap ramah terhadap pasien e) Memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang rencana terapi f) Fasilitas / lingkungan praktek yang up to date g) Sterilisasi terjamin h) Pasien yang emergency segera di tangani i)Menarik biaya perawatan yang tidak terlalu mahal j)Memberikan pengobatan gratis kepada pasien yang kurang mampu (miskin) k) Memberikan pengobatan gratis kepada tetangga-tetangga tempat praktek serta keluarga dekat pada saat awal buka praktek l) Skill yang baik, diagnosis & perawatan yang tepat, halus tanpa rasa sakit. m) Confidence, dapat membuat pasien merasa aman dan nyaman ditangani oleh anda n) Komunikasi yang baik interaktif dan memahami karakter pasien o) Kenyamanan pasien, dimulai dari alur pasien yang tidak menunggu lama, emergency dental cepat ditangani, tersedia perjanjian. p) Informasi selengkap-lengkapnya perawatan yang dilakukan, dengan memberi pasien alternatif pilihan perawatan q) Strategi pendekatan perawatan, contoh menitikberatkan perawatan saluran akar di tempat yang tinggi insidensi cabut atau mengedepankan tumpatan LC di daerah menggunakan tambal Hg. a. Promosi Marketing Perlu ide ide kreatif untuk melakukan promosi misalnya : a)Melakukan kegiatan bakti sosial b)Membuat pernik gigi seperti gantungan kunci, kalender. c)Membentuk karakter dokter gigi yang menyenangkan bagi pasien d)Berikan program diskon,hadiah,perawatan gratis kepada pasien yang bersedia menunggu lama,baru di wisuda,anak-anak yang berani diperiksa, pasien yang ulang tahun dan teman serta keluarga yang masih

b. Marketing Pertimbangan elemen marketing adalah sebagai berikut : a. Positioning Bagaimana kita mampu secara tepat memposisikan diri kita di benak pelanggan, dalam hal ini praktek penulis adalah praktek yang mengedepankan pelayanan dengan pain management, yakni perawatan yang tidak menyakiti dan mampu membuat pasien pulang tanpa membawa masalah gigi ke rumah. Pelayanan praktek dokter gigi hendaknya : 1) 2) 3) 4) 5) b. Differensiasi Bagaimana menopang positioning dengan diferensiasi yang kokoh, yaitu : a) Konten (isi) memberikan pelayanan kesehatan gigi secara total care, informatif dan teknologi yang up to date dengan menitikberatkan pada kuratif dengan intra oral kamera agar dapat memberikan gambaran pada pasien mengenai giginya yang bermasalah, selain itu juga memberikan penghargaan kepada pasien anak yang kooperatif. b) Konteks (kemasan) yang mengedepankan pelayanan yang cepat dengan memiliki sistem booking by phone untuk meminimalkan pasien mengantri lama serta pemberian pelayanan dengan harga terjangkau. c. Branding Bagaimana dental shine. d. Segmentasi membangun ekuitas/ keseimbangan nilai merek diri secara berkelanjutan, yaitu dengan memberikan brand kepada tempat praktek dokter gigi Reliability: dapat dipercaya/diandalkan. Assurance : terjamin. Tangibles: nyata/bisa dirasakan-skill, gedung. Empathy: dapat merasakan apa yg dirasakan orang Responsiveness: tanggap dengan perkembangan

Dokter gigi membidik calon pasien berdasarkan taraf ekonomi, yaitu menengah ke atas, sesuai dengan masyarakat Bogor dengan kehidupan ekonomi perusahaan. e. Targeting Dokter gigi menargetkan untuk mendapatkan calon pasien dari anggota keluarga, kerabat, karyawan bank, masyarakat di perumahan real estate disekitar tempat praktek, pemilik tempat usaha/pertokoan disekitar tempat praktek dengan penghasilan lebih dari 4 juta/bulan. f. Marketing mix Kombinasi dari empat kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi, misalnya: 1) Membuat perjanjian kerja sama dengan sekolah atau karyawan perusahaan yang ada di sekitar tempat praktek dengan sistem diskon atau klaim dengan harga yang lebih terjangkau. 2) Melakukan kegiatan bakti sosial. 3) Membuat pernik gigi seperti gantungan kunci, kalender. 4) Membentuk karakter dokter gigi yang menyenangkan bagi pasien dan pelayanan yang ramah dari semua karyawan. 5) Mengadakan penyuluhan di sekolah. 6) Mengisi artikel kesehatan di majalah/koran. 7) Tempat praktik yang terjangkau karena merupakan jalur angkutan umum semua trayek. g. Selling Technical advicer, yaitu dengan menyampaikan alternatif perawatan yang dapat dilakukan pada pasien, sehingga pasien merasa diikutsertakan dalam pengambilan keputusan mengenai perawatan giginya. h. Service Bagaimana kita memperlakukan pasien sebaik mungkin sehingga pasien merasa nyaman berada di ruang praktek.

1) 2)

Petugas Front Office yang bersikap ramah dan informatif, ruang tunggu Dalam klinik dokter gigi bersikap komunikatif, ramah dan baik, ruang

yang nyaman dengan warna yang menyegarkan dan menenangkan. tindakan yang bersih, alat yang digunakan steril, membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik, waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu (misal : pasien tidak menunggu terlalu lama), memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang rencana terapi, fasilitas / lingkungan praktek yang up to date, menarik biaya perawatan yang tidak terlalu mahal, memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (misal : suntikan yang tidak sakit). 3) i. Process Perawatan yang diberikan kepada pasien melalui SOP yang sesuai dengan evidence based sehingga perawatan menjadi efektif dan efisien dan menimbulkan kepuasan pasien. Hal ini dapat menimbulkan efek DOMINO yang promosinya dilakukan dari orang ke orang atau dari mouth to mouth. 3. Administrasi dan Finansial Proses administrasi dan financial diatur dalam suatu sistem informasi manajemen yang meliputi rekam medik (berisikan data identitas pasien, pemeriksaan diagnosa, catatan tindakan perawatan yang dilakukan), catatan tindakan perawatan dan harga setiap harinya, catatan pemasukan dan pengeluaran uang atau laporan keuangan yang terdiri dari tabel masing-masing biaya (jasa medik, fixed cost, variable cost, semivariable cost dan biaya tak terduga). Alur Pembayaran dan Keuangan Selesai perawatan pasien membayar ke FO setelah diberi nota perawatan Dokter gigi menyimpan di brankas dan ditabungkan ke bank setiap minggu Pembayaran gaji karyawan, jasa medik, listrik, air, telepon, pajak setiap bulan dan pembelian alat dan bahan. : Pasien membayar biaya perawatan Setiap hari petugas FO menyerahkan uang beserta laporan keuangan dan nota pembayaran Petugas membuat nota rangkap tiga Nota di cap lunas, 1 lembar untuk pasien, 1 untuk arsip dokter, 1 untuk arsip klinik Follow up patient by phone, memberi ucapan selamat ulang tahun atau hari raya via SMS atau jejaring sosial.

No

Hari/Tanggal

No.RM

Nama Pasien

Diagnosa

Perawatan

Harga

Tabel Administrasi meliputi data jumlah kunjungan pasien, baik pasien baru maupun pasien lama. Dari tabel administrasi dapat diketahui total kunjungan , data 10 besar penyakit dan perawatan, serta sebagai bahan evaluasi. Contoh Tabel Cash Flow per-hari No Hari/Tgl Jumlah Pasien per-hari Perawatan Variabel Cost Fixed Cost Semi Variabel Cost Jasa Medik Total Pendapatan

Contoh Tabel Cash Flow per-minggu No Senin Total Pendapatan per-minggu Selasa Rabu Kamis Total Jumat Sabtu

B.

Rumah sakit 1. Struktur Organisasi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta

2. Sejarah Berdirinya RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Gambar 3: RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta RSU PKU Muhammadiyah awalnya didirikan berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923 lokasi pertama di Jagang Notoprajan No.72 Yogyakarta yang sekarang berganti nama menjadi Jalan K.H. Ahmad Dahlan No.20 Yogyakarta. Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa. Didirikan atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). Tipe Rumah Sakit Di Indonesia: Jika di tinjau dari kemapuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia dibedakan atas lima macam, yaitu : 1. Rumah Sakit Tipe A Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah ditetapkan sebagai rujukan tertinggi (Top Referral Hospital) atau disebut pula sebagai rumah sakit pusat. 2. Rumah Sakit Tipe B

Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap Ibukota propinsi yabg menampung pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten. 3. Rumah Sakit Tipe C Adalah rumah sakit yang mapu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas.Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency hospital) yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas. 4. Rumah Sakit Tipe D Adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi.Rumah sakit ini menampung rujukan yang berasal dari puskesmas. 5. Rumah Sakit Tipe E Adalah rumah sakit khusus (spesial hospital) yang menyalenggarakan hanya satu macam pelayan kesehatan kedokteran saja.Saat ini banyak rumah sakit kelas ini ditemukan misal, rumah sakit kusta, paru, jantung, kanker, ibu dan anak (Bidanku Sahabatku). RSU PKU Muhammadiyah adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta yang merupakan amal usaha Pimpinan Pusat Persyarikatan Muhammadiyah. RSU PKU Muhammadiyah merupakan rumah sakit terakreditasi 12 bidang pelayanan dengan type C plus. Selain memberikan pelayanan kesehatan juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi calon dokter dan perawat. a. Lokasi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta ada dua, yang pertama adalah RSU PKU Muhammadiayah 1 yang berlokasi di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No.20 Yogyakarta. Letaknya berada ditengah kota yang mudah dijangkau karena berada di pinggir jalan raya. Batas wilayah: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan : Polresta Yogyakarta : Gedung Agung : Jl. K.H. Ahmad Dahlan

Sebelah Barat

: Jl. Bayangkara

RSU PKU Muhammadiyah 2 berlokasi di jalan Wates km 5,5 Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Yang berdiri pada luas tanah 4,5 hektar dengan luas bangunan 24.000m2. Batas wilayah : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Area Persawahan : Area Persawahan : Jl. Wates : Pemukiman Penduduk

b.) Visi dan Misi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Visi dan misi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta antara lain sebagai berikut: 1. Visi Menjadikan rumah sakit islam yang berdasar pada Al-quran dan sunnah Rasulullah SAW, dan sebagai rujukan terpercaya dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengan dengan kualitas pelayanan kesehatan yang islami, profesional, cepat, nyaman, dan bermutu, serta dengan kualitas pelayanan rumah sakit-rumah sakit terkemuka di Indonesia dan Asia. 2. Misi Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi semua lapisan masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan, pencegahan, pengobatan, pemulihan kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan/ ketentuan perundang-undangan. Mewujudkan peningkatan mutu bagi tenaga kesehatan melalui sarana pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan secara professional dan sesuai tuntutan ajaran islam. Mewujudakan dawah islam, amar maruf nahi munkar dibidang kesehatan dengan senantiasa menjaga tali silaturahmi, sebagai bagian dari dawah Muhammadiyah.

c.) Tujuan RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Pertumbuhan dan perkembangan RSU PKU yang mampu mendukung tersedianya sarana dan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi bagi kebutuhan semua lapisan masyarakat. 1. Pelayanan dan Operasional Rumah sakit a. Unit-unit yang dimiliki rumah sakit PKU muhammadiyah yogyakarta Instalasi rawat jalan termasuk bidang pelayanan medik yang berada di bawah direktur bidang pelayanan medik, terdiri dari pelayanan gawat darurat, pelayanan poliklinik/rawat jalan, pelayanan haemodialisa, pelayanan rehabilitatif medik, dan pelayanan kamar bersalin. Pelayanan meliputi a. Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap - Instalasi Gawat Darurat - Klinik Umum - Klinik Penyakit Dalam - Klinik Penyakit Syaraf - Klinik Penyakit Mata - Klinik Penyakit Paru - Klinik Penyakit Anak - Klinik Bedah Tulang - Klinik Bedah Urologi - Klinik Bedah Plastik - Klinik Bedah Gigi dan Mulut Klinik Bedah Saluran Pencernaan - Unit Perawatan Intensif - Klinik Penyakit Kandungan dan Kehamilan - Klinik Bedah Ginjal dan Saluran Air Kemih 1. Rawat inap Pada unit rawat inap terdapat 4 kelas yaitu VIP, kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Pada VIP terdapat bangsal zam-zam, safa, sakinah(untuk wanita pasca - Kamar Operasi - Klinik Bersalin - Klinik Penyakit Jantung - Klinik Penyakit Jiwa - Klinik Penyakit Gigi - Klinik Rematologi - Klinik Bedah Umum - Klinik Bedah Anak - Klinik Bedah Dada - Klinik Rehabilitasi Medik -Klinik Penyakit Kulit Kelamin - Unit Perawatan Intensif Jantung

melahirkan), marwah, dan ibnu sina(untuk anak-anak). Kelas 1 terdapat bangsal mudzalifah. Kelas 2 terdapat bangsal raudah, multadzam, sakinah, ibnu sina. Untuk kelas 3 terdapat marwah, arafah, ibnu sina dan sakinah. Untuk pasien laki-laki dan perempuan di kelas 3 dipisah, namun untuk pasien laki-laki dan perempuan di kelas 2 dicampur dikarenakan sekat antar pasien permanen sehingga privacy pasien bisa terjaga. Jumlah SDM perawat di rawat inap ada 237 orang terdiri dari pegawai tetap dan pegawai kontrak.jam kerja dibagi menjdi 3 shift yaitu pukul 07.0014.00, 14.00-21.00 dan 21.00-07.00. Bidang pelayanan keperawatan terdiri atas asuhan keperawatan dan etika profesi keperawatan. Obat-obatan untuk pasien sudah disiapkan dari bidang farmasi sesuai dengan kebutuhan dan disimpan dalam loker sesuai dengan nomor bed pasien. obat yang disiapkan adalah ODD(one dosage daily) yang sudah disiapkan untuk 1 hari b. Unit Penunjang Pelayanan Medis - Farmasi (24 jam) - Laboratorium (24 jam) - Radiologi (24 jam) - Gizi - Fisioterapi - Rekam Listrik Jantung - Rekam Suara Ultra (USG) - Laparaskopi - CTG - Bronkhoskopi - Gastroduo denoscopy - EEG - Treadmiil - TUR - Endoskopi - Haemodialisa - CT. Scan - Audiometri - Spirometri -Tes Narkoba, HIV/ AIDS, SARS

- Rekam Listrik Otak dan Pemetaan Otak c. Unit Penunjang Lainnya Pembinaan Kerohanian Islam Immunisasi Konsultasi Psikologi Pelayanan KB - Kegiatan emasyarakatan -Perawatan Jenazah Islam - Konsultasi Gizi - Kantin dan Swalayan

-

PMI Unit RSU PKU Perpustakaan General Check Up Bank Transportasi dan Telepon Ambulance

- Home care - Khitanan Masal -DSM - ASKES - JPKM Takaful - Tempat Penitipan Anak

Hot Line Service AIDS, HIV dan Narkoba Senam hamil, Diabetes Melitus, Osteoporosis d. Standart Kualitas Pelayanan: Akreditasi Departemen Kesehatan RI

-

Administrasi Manajemen Pelayanan Medik Keperawatan Gawat Darurat Medical Record Radiologi

- Farmasi - Laboratorium - INOS - K3 - IBS -PerinatologiResiko Tinggi

b. Gambaran alur pasien di rumah sakit PKU Muhammadiyah 1) Alur pasien secara umum

Pasien lama /baru pendaftara n Rekam medis

penunjang

Rawat jalan / rawat Penetapan biaya kasir

gambar 4: Alur pasien secara umum

Pasien baru atau pasien lama menuju ke pendaftaran. Pasien baru mendaftarkan identitas diri untuk diisikan di rekam medis oleh petugas. Pasien umum menuju UGD untuk keluhan umum dan jika diharuskan pasien untuk rawat inap maka pasien dibawa ke rawat inap. Unutk pasien yang menuju ke poli rawat jalan yang dimaksud sesuai dengan keluhan pasien pasein menunggu di poli rawat jalan sesuai kebutuhan. Setelah selesai perawatan pasien menuju ke penetapan biaya untuk membayar dikasir. 2) Rawat inap Pelayanan di RANAP yaitu memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan dan perawatan intensif untuk pasien dengan penyakit tertentu serta menunjang dan menyelamatkan hidup pasien dengan pelayanan dokter spesialis maupun subspesialis. Dokter yang merawat pasien rawat inap adalah dokter spesialis atau dokter subspesialis yang sedang berjaga pada waktu datangnya pasien. Obat-obatan untuk pasien sudah disiapkan sesuai dengan keperluan masing-masing yang didapatkan dari farmasi rawat inap, disiapkan di lemari per loker sesuai nomor bed pasien, obat yang diberikan adalah ODD (one dosage daily) yang sudah disiapkan untuk 1 hari. Biaya rawat inap dihitung sejak jam/waktu pasien masuk atau tiap jam 00.00 WIB.

Pemeriksaan Rawat Jalan IGD Pendaftaran Rawat Inap Penerimaan pasien baru Asuhan medik dan asuhan keperawatan Proses penyelesaian administrasi

Pulang gambar 5: Alur Rawat Inap

Rujuk

3) ICU ICU kepanjangan dari intensive care unit adalah suatu unit yang merawat secara intensive pasien yang mengalami penyakit sistemik yang berat bahkan sampai tidak sadarkan diri. Di ICU terdapat 3 kelompok yaitu ICU, ICCU(intensive care cardiac unit) untuk pasien yang mengalami penyakit jantung dan PICU(pediatric intensive care unit) yaitu untuk pasien anak. Peralatan yang ada di ICU adalah resusitasi, ventilator, debridelator. Terdapat 6 bed di ICU dengan BOR 70-80%.. Rata-rata pasien perbulan untuk ICCU sekitar 14-15/bulan dan untuk ICU sekitar 35-37/ bulan. Jam kerja di bagian ICU terbagi menjadi 3 shift yaitu pukul 07.00-14.00, 14.00-21.00, 21.00-07.00. Untuk pengunjung yang datang hanya diperblehkan satu orang dan menggunakan baju khusus. SDM di ICU memiliki 14 orang perawat dimana selalu diadakan pelatihan bagi perawat yang bertugas di ICU. Alur pasien ICU Alur pasien pada ICU berawal dari pasien yang datang ke UGD kemudian dokter UGD mengindikasikan ke dokter penjaga di ICU, lalu pasien masuk ke ICU. Keluarga korban mendaftar di bagian pendaftaran lalu petugas mengisikan rekam medis dan rekam medis diisikan oleh dokter untuk mengisi diagnosa dan perawatan lalu RM dibawa petugas ke ruang ICU. Jika pasien telah melewati masa kritis maka dapat langsung menuju IMC(intermediate care) sebelum pasien menempati bangsal rawat inap. Indikator pasien dapat keluar dari ICU adalah airway stabil, hemodinamik stabil dan nadi stabil. 2. IGD IGD di PKU Muhammadiyah menyelenggarakan pelayanan 24 jam setiap hari serta melayani 2 pelayanan gawat darurat yaitu: a. False Emergency adalah pelayanan medik gawat darurat yang tidak tertampung oleh pelayanan spesialistik yang ada, diselenggarakan oleh 1

dokter umum setiap shift jaga. Pada pelayanan ini terdapat 2 kali shift jaga yaitu pagi dan siang b. True Emergency adalah pelayanan medik gawat darurat yang memberikan pertolongan pertama mengenai diagnosis dan upaya penyelamatan jiwa, mengurangi kecacatan dan kesakitan penderita dalam keadaan sebelum dirujuk, diselenggarakan oleh 1 dokter umum dan dibantu 4-6 perawat setiap shift jaga. Pada pelayanan ini terdapat 3 kali shift jaga yaitu pagi, siang, malam. Di bagian IGD ini, dikenal triage yaitu suatu pemilahan penanganan yang dilakukan untuk menentukan tingkat kedaruratan dan untuk menentukan prioritas penanganan. Terdapat 3 kategori triage yaitu merah ( gawat darurat ), kuning ( masih dalam ambang batas tolerir gawat darurat ), dan hijau ( masih bisa dilakukan rawat jalan dan tidak mengkhawatirkan). Selain itu juga ada tambahan untuk triage yaitu warna hitam untuk pasien yang datang sudah dalam keadaan meninggal. Untuk pasien IGD yang sudah masuk fase merah akan dilibatkan juga bagian Bina Rohani untuk menangani pasien tersebut karena sudah kritis. Alur pelayanan IGD

Pasien datang

Langsung ke UGD

Penanganan triage

Pulang dapat resep

Tindakan terapi

Rawat inap

Gambar 6. Alur Pasien IGD

1) Laboratorium/ radiologi Rumah sakit menyelenggarakan pelayanan radiologi sebagai penunjang medik selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. SDM rongten memiliki 10 pegawai terdiri dari 7 radiograper, dan 3 administrasi. Pelayanan 24 jam dengan 3 shift. Unit ini melayani pemeriksaan radiologi diagnostik yaitu membantu dokter dalam menegakan diagnosis. Ada dua macam pemeriksaan yaitu kontras dan non kontras. Kontras memasukan media kontras (barium) ke dalam tubuh melalui oral, vena dan illeum. Tujuannya agar jaringan lunak yang akan diliat menjadi kontras dengan jaringan sekitarnya. Pada non kontras dapat dilakukan secara langsung seperti CT scan, pemeriksaan tulang, rongten periapikal. Untuk perlingungan radiasi ruangan sudah dilengkapi dengan standar dan sudah mendapat izin operasional dari Bapetan (Badan Pengkajian Tenaga Nuklir), ruang pemeriksaan sesuai standar yaitu beton 12 cm dan dilapisi timbal. Untuk petugas menggunakan apron apabila berada dalam ruangan. Berikut mrupakan proses pelayanan pemeriksaan radiologi sejak mendaftar di instalasi radiologi smpai dengan penyerahan hasil pemeriksaan berupa foto dan expertise. Expertise adalah hasil analisis tertulis dari dokter spesialis radiologi. Untuk pasien rawat inap hasil diambil oleh petugas rawat inap dan untuk pasien rawat jalan diambil oleh pasien/keluarga dengan menunjukan bukti pembayaran lunas/pengantar pengambilan hasil rongen. Arsip expertise dimusnahkan setelah 5 tahun

Gambar 7: panoramik

Alur pemeriksaan penunjang pasien Gambar 8. Alur di bagian laboratorium Pendaftara n Pengambilan sampel Pengolah an Hasil

3. Farmasi rawat inap/rawat jalan Farmasi terdiri dari farmasi rawat jalan dan farmasi rawat inap. Secara struktur organisasi termasuk dalam bidang pelayanan medik Pelayanan farmasi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta meliputi: 1) 2) 3) Pelayanan Farmasi Rawat Inap Pelayanan Farmasi Rawat Jalan Pelayanan Logistik dan Distribusi Farmasi

SDM Instalasi Farmasi terdiri dari 7 orang apoteker (5 apoteker di Farmasi rawat jalan, logistik dan distribusi farmasi serta 2 apoteker di farmasi rawat inap), 16 orang asisten apoteker. Instalasi farmasi dipimpin oleh seorang manajer dan 3 orang supervisor yang merupakan apoteker penuh waktu yang mempunyai pengalaman minimal 2 tahun di bagian farmasi rumah sakit, serta telah terdaftar di DEPKES dan mempunyai ijin kerja. Apoteker bertugas di penyerahan obat untuk mengecek ketepatan pemberian obat sedangkan asisten apoteker bertugas di penerimaan, penyiapan, pelaksana administrasi dan sebagainya. Pola kerja staf dilakukan dengan sistem shift yaitu shift pagi, siang dan malam . Kinerja SDM di unit farmasi dilakukan evaluasi kerja sama SDM dengan menggunakan sasaran mutu yang telah ditetapkan . Sampling counting untuk mengukur presentase kesesuaian barang antara fisik dan kartu stok. Target yang diharapkan 90%. Death stock yaitu mengukur presentasi barang yang selama 3 bulan atau lebih tidak dipergunakan oleh pasien di bangsal ruangan rawat inap. Target yang diharapkan 1%. Expired date / rusak yaitu mengukur presentase obat obat yang hampir atau sudah mengatakan ED. Target 0%. Dispensing time yaitu mengukur waktu yang diperlukan untuk menyiapkan resep, baik resep racikan

maupun non racikan mulai resep tersebut diserahkan sampai diterima kembali oleh perawat bangsal ruang rawat inap. Standar peracikan 20 menit. 4. Instalasi gizi Unit ini termasuk dalam instalasi pelayanan penunjang medik yang berada dibawah direktur pelayanan medik. Ada 2 bagian yaitu pelayanan produksi gizi dan pelayanan distribusi gizi. Pelayanan produksi gizi bertanggung jawab dalam pembelian bahan makanan, pemiahan diet khusus sampai pengolahan , pelayanan distribusi gizi bertanggung jawab dalam pemorsian dan distribui ke ruangan Pembelian bahan makanan disesuaikan dengan menu yang dibuat dengan siklus 10 hari. Menu kelas VIP terdiri dari 2 macam hewani, 1 macam nabati, ditambah dengan jus, sayur, dan buah. Penunggu pasien VIP juga mendapat jatah makan. Untuk kelas 1 sama dengan VIP hanya beda dalam besar dan kecilnya potongan. Kelas II dan kelas III terdiri dari 1 macam hewani dan 1 macam nabati. Alat makan yang dipakai juga berbedabeda berdasarkan kelas. Untuk VIP menggunakan sango, kelas 1 alat makan melamin, kelas II alat makan disposible dan kelas III alat makan dari stainless steel. Bagian gizi tidak hanya melayani pasien rawat inap saja, tetapi juga karyawan RS, direksi, dan dokter. Untuk makan karyawan diberikan voucher makan yang dapat ditukarkan di kantin PKU atau swalayan. Penyimpanan bahan makanan disimpan di gudang Sistem pembelian bahan makanan didapatkan dari pemasok (CV), dibuatkan surat pengantar rangkap 3. Pemasok membuat tagihan selama 1 minggu dan bagian gizi menukar dengan fraktur lalu pemasok mencairkan uang tagihan dibagian keuangan. Pendapatan diperoleh dari konseling gizi dan penyediaan catering untuk layanan home care.

3.Manajemen keuangan dan administrasi a. Keuangan Manajemen keuangan adalah pusat dari proses bisnis yang terjadi di rumah sakit. Bagian keuangan dibagi menjadi 5 bagian yaitu: penetapan biaya, akutansi manajemen, pembukuan, akutansi utang piutang, dan pembendaharaan. a.)Penetapan biaya adalah proses verifikasi biaya ke pasien. disini dibuatkan nota pembayaran rangkap 3. Warna merah untuk poli/ unit yang merawat pasien, warna putih untuk pasien dan warna kuning untuk kasir pembayaran. Akutansi manajemen mempunyai tugas utama melakukan verifikasi dari setiap transaksi yang berlangsung di rumah sakit. Akutansi manajemen juga bertangung jawab atas RAPB (rencana anggaran pendapatan dan belanja) a. Pembukuan merupakan muara dari semua proses perekonomian yang terjadi di RS. Pembukuan yang dilakukan adalah membukukan semua transaksi yang sebelumnya data sudah disiapkan oleh instasi sebelumnya. Pembukuan sendiri mempunya 2 fungsi unutk internal dan eksternal. Internal berupa perealisasian dana anggaran dan eksternal untuk laporan keuangan. b. Pada RS PKU terdapat system baru yaitu system komputerise. Input langsung dari bangsal dan langsung menjadi laporan keuangan yang otuputnya menjadi neraca, rugilaba, perubahan modal dan laporan arus kas. c. Akutansi utang piutang Piutang ada 2 yaitu piutang umum dan piutang relasi. Piutang umum terjadi jika pasien belum dapat melunasi pembayaran maka pasien membuat surat perjanjian dengan mennggalkan sesuatu sebagai jaminan. Piutang relasi yaitu piutang yang merupakan tanggungan asuransi d. Pembendaharaan Semua pembayaran terjadi pada RS yang sudah melalui proses verifikasi dari akutansi manajemen.pembayaran dapat dilakukan melalui transfer atupun tunai.

gambar 9 : Struktur organisasi bagian keuangan Direktur Umum dan Keuangan

Bagian Umum dan Administrasi Perkantoran Seksi EDP Seksi Ketatausahaan Seksi Akuntansi Keuangan/Pe mbukuan

Bagian Akuntansi dan Keuangan

Seksi Akuntansi Manajemen Mulai

Seksi Penetapan Biaya Seksi Kasir/ Perbendaharaan

Seksi Hutang Piutang

Gambar 10 : Alur keuangan

Petugas penetapan BiayaMenerima status pasien Rawat inap dari perawat

Petugas penetapan BiayaMencocokkan status pasien dengan billing system

SESUAI

Petugas penetapan biayaT Cross dengan unit terkait

Print out rincian biaya sementara

Petugas penetapan biaya

Relasi

Sie Hutang PiutangVerifikasi Biaya Ranap Relasi

Petugas penetapan biayaMembuat rincian biaya pasien rawat inap tahap akhir Bayar lunas Prosedur piutang pasien

Petugas penetapan biayaBuat nota pelunasan Prosedur penerimaan Kas (0010/PS/KEU/III/08)

Petugas penetapan biayaTerima bukti pelunasan

Petugas penetapan biayaBuat nota penyelesaian adiminstrasi

SELESAI

a. Rekam medis Rekam medis merupakan bagian penunjang medik. Di rekam medis banyak kegiatan yang berlangsung mulai dari pendaftaran, filing, assembling, coding dan indexiing. Rekam Medik Rumah sakit memberikan pelayanan berupa sistem informasi manajemen rumah sakit yang bersumber pada rekam medik dengan pelayanan yang handal dan professional. Mulai tahun 1997, Rekam Medik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah komputerisasi dan manual tapi sudah 80 % menggunakan komputer. Alur rekam medis dari pasien daftar di bagian pendaftaran sampai RM diantarkan ke bagian unit terkait adalah sebagai berikutPetugas Pendaftaran Terima permintaan pendaftaran Petugas Pendaftaran Identifikasi pasien Petugas Pendaftaran

Serahkan Kartu Antrian

Jaminan

Petugas Pendaftaran Ambil berkas RM

Pasien baru

Petugas Pendaftaran Ambil berkas RM Petugas PendaftaranBuat Paket Dokumen RM

Petugas PendaftaranAntar RM ke unit terkait

Gambar 11: alur rekam medis

Pasien baru yang datang ke bagian pendaftaran diterima oleh petugas dipendaftaran dan pasien menyerahkan kartu identitas. Pasien mendapatkan kartu antrian. Pasien yang memiliki jaminan diberlakukan prosedur tersendiri sesuai dengan jaminan tersebut. Petugas pendaftaran menginputkan data sosial ke dalam rekam medis elektronik maupun rekam medis manual. Rekam medis akan diantarkan oleh petugas ke unit terkait yang dituju oleh pasien Unit RM mempunyai 3 tempat 1) Admission/pendaftaran pertama 2) Failing/tempat penyimpanan file dokumen RM. Untuk penyimpanan menjadi satu baik yang rawat inap maupun rawat jalan (centralisasi) 3) Pengolahan data RM: assembling, coding, analisis kelengkapan dokumen RM, data laporan Pengolahan dan pelaporan dibagi berdasarkan 1) Assembling : merakit dokumen RM pasca rawat inap. RM disusun berdasarkan nomor formulir dan histori tanggal dari yang terkecil sampai yang terbesar 2) Coding : merubah diagnosa yang tertulis pada dokumen RM/computer dalam code ICD-10( internationl statistical classificatio of disease and related helath problem) 3) Indescing : mengelompokan data dari hasil coding 4) Analisis kelengkapan dokumen RM : review secara kuantitatif Cara penyimpanan RM : 1) Diurutkan berdasarkan nomor RM 2) Warna kode digit terakhir RM 3) Kode tahun kunjungan terakhir pasien (misal2010) 4) Lebih dari 5 tahun RM disortir untuk dokumen yang aktif dan tidak aktif. Untuk yang tidak aktif disimpan diruang tersendiri. Laporan rumah sakit

1) Eksternal : laporan yang ditunjukan untuk depkes 2) Internal : laporan yang dipakai oleh rumah sakit sendiri seperti BOR, LOS, TOI, GND dll 4. Indikator-indikator capaian di rumah sakit Mutu adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan manajemen. Untuk mengetahui manajemen mutu suatu rumah sakit perlu diketahui indicator-indikator yang digunakan dalam suatu manajemen sehingga tolok ukur daapat tercapai. Indikator indikator penampilan kerja rumah sakit menilai hasil kerja dari kedua kelompok, yaitu hasil kerja kelompok profesional yang berupa hasil layanan pasien (kualitas pelayanan) sedangkan untuk kelompok manajerial yang dinilai adalah tingkat kemampuan untuk mengolah sumber-sumber dana, tenaga, peralatan dan teknologi yang dimiliki dalam memberikan layanan kepada pasien (efisiensi pelayanan). Indikatorindikator yang dikembangkan oleh Depkes, dengan tujuan untuk menilai keberhasilan program. Indikator-indikator ini untuk menilai keberhasilan program dalam hal peningkatan mutu, efisiensi dan cakupannya, dalam rangka pelaksanaan rujukan medik dan rujukan kesehatan secara terpadu. Tiga komponen tersebut sangat menjadi perhatian yaitu produktivitas, efisiensi dan mutu. Manajemen mutu akan meningkatkan fungsi ketiga komponen tersebut yang dampaknya adalah peningkatan hasil guna asset, penambahan margin dan meningkatkan keunggulan mutu sehingga meningkatkan kemampuan meraih dan berkembangnya pangsa pasar. Hasil akhirnya adalah perolehan keuntungan baik yang berupa uang (profit) maupun bukan berupa uang yaitu kepuasan (satisfaction). Profit dan satisfaction merupakan sasaran antara sebelum tercapai sasaran akhir yaitu kepuasan para pelaku organisasi (stakeholders). Indikator mutu yang digunakan dalam menjamin mutu pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut: Tabel 8. Indikator Mutu RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta April Juni Tahun 2010 berdasarkan pemanfaatan rawat inap

Indikator BOR LOS TOI BTO GDR NDR

Jumlah 71,85% 4,3 Hari 1,7 Hari 5,0/Tahun 36,92 19,36

a. BOR (Bed Occupancy Rate) Dari tabel terlihat pada BOR atau prosentase pemakaian tempat tidur ratarata pada satuan waktu tertentu sebesar 71,85%. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang dilakukan pihak rumah sakit pada bangsal rawat inap sudah baik. BOR dapat dihitung dengan rumus: (Jumlah hari perawatan) / Tempat tidur x hari) x 100% Hasil yang didapat adalah dalam rentang 61,45-82,86% dengan nilai ideal sebesar 76-85%. Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan RS dan penambahan tempat tidur. b. Av LOS (Average Length of Stay) Av LOS atau rata-rata lama rawatan pasien ini juga sudah menunjukkan adanya keefektifan pelayanan yang terlihat pada data diatas menunjukkan angka 4,3 hari. Av LOS dapat dihitung dengan rumus : (Jumlah hari rawat) / (Jumlah pasien keluar) Dengan nilai rentang ideal sebesar 6-9 hari. Angka LOS yang tinggi (>12 hari) menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya suatu pelayanan rumah sakit

c.

TOI (Turn Over Interval) TOI atau rata- rata hari dari tempat tidur saat terisi sampai saat terisi kembali pada data tabel diatas sudah menunjukkan angka yang baik yaitu dengan nilai 1,7 hari (1-2 hari). TOI dapat dihitung dengan rumus : ((Tempat tidur x Jumlah hari) Jumlah hari perawatan) / (Jumlah pasien keluar) Nilai rentang ideal TOI adalah berkisar antara 1-3 hari. Angkat TOI yang tinggi (>3hari) menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya penggunaan tempat tidur rumah sakit.

d.

BTO (Bed Tuen Over) BTO atau frekuansi pemakaian tempat tidur yang biasanya dihitung pertahun ini menunjukkan adanya keefisienan karena pertahun satu tempat tidur dihuni oleh 5,0 kali. BTO dapat dihitung dengan rumus: (Jumlah pasien keluar) / (Tempat tidur) Nilai rentang ideal BTO adalah berkisar antara 40-50 kali. Angkat BTO yang tinggi (>30 kali) menunjukkan tingkat ketidak efisiensinya penggunaan tempat tidur rumah sakit e. GDR (Gross Death Rate) GDR atau angka kematian umum pada rumah sakit ini menunjukkan angka diatas 36,92 untuk tiap 1000 penderita keluar, angka ini lebih besar dari nilai batas maksimal. Semakin rendah GDR, berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. GDR dapat dihitung dengan rumus: (Jumlah pasien meninggal / Jumlah pasien keluar) x 100% f. NDR (Net Death Rate) NDR atau rata- rata pasien meninggal setelah dirawat > 48 jam untuk tiap - tiap 1000 penderita keluar ini menujukkan angka 19,36 yang berarti baik karena masih dibawah batas maksimal yaitu kurang dari 25 per 1000 penderita keluar. Semakin rendah NDR, suatu rumah sakit berarti mutu pelayananannya

semakin baik. Indikator ini dapat memberikan gambaran mutu pelayanan dirumah sakit. 5.Analisa rumah sakit FST Manajemen mutu terpadu yang berlandaskan syariat agama Islam menjadi ciri khas pelayanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebab produktivitas, efisiensi dan mutu menjadi perhatian jajaran manajer dan staf RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam melayani umat. Sehingga, manajemen mutu akan meningkatkan fungsi ketiga komponen tersebut yang dampaknya adalah peningkatan hasil guna asset, penambahan margin dan meningkatkan keunggulan mutu sehingga meningkatkan kemampuan meraih dan berkembangnya pangsa pasar. Hasil akhirnya adalah perolehan keuntungan baik yang berupa uang (profit) maupun bukan berupa uang yaitu kepuasan dalam melayani umat (satisfaction). Profit dan satisfaction merupakan sasaran dari falsafah dasar didirikannya RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. Pada dasarnya rekam medis merupakan salah satu bagian penting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Kualitas rekam medis di rumah sakit ikut menentukan mutu pelayanannya. Hal ini mengingat rekam medis merupakan salah satu standar yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk mendapatkan predikat akreditasi

C. Puskesmas dan dokter keluarga 1. Puskesmas Puskesmas adalah satuan organisasi funsional yang menyelenggrakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dan mengunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna dengan biaya yang dapat ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmasUpaya kesehatan yang diselenggarakan puskesmas terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia. Upaya kesehatan wajib meliputi promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan. Sedangkan tugas pokok dan fungsi puskesmas adalah : a. Fungsi Puskesmas : Pelayanan kesehatan strata pertama, pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. b. Tugas pokok antara lain : 1) Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan masalah yang berhubungan dengan tugas-tugas pelayanan kesehatan masyarakat. 2) Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan Puskesmas. 3) Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan. 4) Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan,pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan.

5) Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembangunan kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat. di wilayah kerjanya. 6) Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga lingkungan, Berencana penyuluhan ,perbaikan kesehatan gizi,perawatan masyarakat,usaha kesehatan kesehatan masyarakat,pencegahan dan pemberantasan penyakit,pembinaan kesehatan sekolah,kesehatan olahraga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut,laboratorium sedrhana ,upaya kesehatan kerja,kesehatan usia lanjut,upaya kesehatan jiwa,kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya serta pengobatan tardisional. 7) Melaksanakan pencacatan dan pelaporan dalam rangka sistem inforamasi kesehatan. Disamping memberikan pelayanan program puskesmas yang secara langsung pada masyarakat, puskesmas juga digunakan untuk lahan praktek bagi institusi pendidikan. a) PROFIL PUSKESMAS SEWON I A. Keadaan geografis i. Data Wilayah Puskesmas Sewon I Puskesmas Sewon I terletak di Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul dengan luas wilayah kerja 1476 hektar. Wilayah terdiri dari dua desa yang terbagi atas 32 dusun dengan 43 Posyandu, dengan batas wilayah kerja sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Barat : wilayah kerja Puskesmas Sewon II : Kecamatan Pleret : Kecamatan Kasihan

Sebelah Selatan : Kecamatan Bantul

Gambar 29. Puskesmas Sewon I ii. Luas Pemanfaatan Lahan di Wilayah Puskesmas Sewon I Lahan fungsional yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sewon I terdiri atas sawah dan pekarangan. Lahan fungsional berupa sawah dimiliki oleh Desa Timbulharjo dan Pendowoharjo, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 13. pemanfaatan lahan di Timbulharjo dan Pendowoharjo No. Jenis lahan fungsional 1 Sawah untuk : a. b. 2 Tanaman pangan Perikanan 460 4 5 10 1 2 2 262 3 8 13 3 5 6 Desa Timbulharjo Pendowoharjo

c. Perkebunan Pekarangan untuk : a. Tanaman pangan b. Perikanan c. Peternakan d. Perkebunan

Kondisi iklim di wilayah kerja adalah tropis, dengan bentang lahan terdiri atas dataran dengan suhu rata-rata 22oC 32oC, curah hujan rata-rata per tahun 1000 4000 mm. Wilayah Puskesmas Sewon I merupakan daerah rural yang berbatasan langsung dengan wilayah kota Yogyakarta, sehingga sangat mempengaruhi masalah perilaku dan gaya hidup yang ada di masyarakat.

iii. Kondisi Sosial Ekonomi Sebagian besar mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sewon I, adalah petani kemudian buruh, PNS, tukang, pedagang, pensiunan, ABRI dan seterusnya, selengkapnya dalam tabel sebagai berikut : Tabel 14. jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan Jenis pekerjaan Swasta Pensiunan Pedagang Tukang Buruh 745 706 145 1 ABRI PNS Petani Desa Lain-lain 37 67 219

Pendowoharjo 717 Timbulharjo Jumlah 689 140 6 iv.

178 167 345

420 393 813

199 178 377

568 531 109 9

234 7 232 5 467 2

596 584 117 0

Sarana Kesehatan Lain : a. Dokter umum praktek swasta : 5 b. Bidan praktek swasta c. Balai pengobatan d. Pengobtan alternatif : 12 :3 :2

B.

Kondisi Sarana Kesehatan Puskesmas Sewon I

Puskesmas Sewon I memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Puskesmas yang meliputi : 1. Sarana a. Peralatan medis sedergana Puskesmas (Basic Equipment) : 1) Umum 2) KIA set 3) Poliklinik set : i. ii. iii. Bidan Kit/PHN kit Laboratorium Klinik termasuk fotometer Peralatan Kesehatan Gigi dan Mulut

iv. v. vi. b.

Rontgen EKG USG : 2 buah : 8 buah

Alat transportasi : 1) Mobil ambulance 2) Kendaraan dinas roda dua

c. 2)

Sarana Kesehatan 1) Puskesmas induk dan Puskesmas rawt inap dan UGD 24 jam Puskesmas Pembantu a) b) Puskesmas Pembantu Pendowoharjo Puskesmas Pembantu Timbulharjo : 43 buah : 11.200 watt : telepon multiselules : 4 unit di pelayanan dan 1 unit di TU : 1 buah : 2 buah : 2 orang : 2 orang : 2 buah

3) Posyandu 2. Prasarana Sumber daya listrik Alat komunikasi Komputer Bangunan Rumah dinas dokter Rumah dinas paramedis 3. Ketenagaan a. Dokter umum PNS b. Dokter Gigi PNS c. DIII Bidan d. DI Bidan

: 9 orang : 1 orang : 3/1 orang :3 orang

e. Perawat Gigi/CPNS f. DIII Keperawatan g. SPK :6 orang h. S1 Gizi:1 orang i. D III Gizi j. S1 Farmasi

:1 orang : 1 orang : 1 orang

k. Asisten apoteker

l. Petugas higiene sanitasi m. Analis Lab n. Radiologi o. Tata Usaha p. Bendahara q. Pengemudi r. Fisioterapi : 2 orang : 2 orang : 2 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang

:

s. Rekam medis : 1 orang Struktur Organisasi Puskesmas Sewon I Tahun 2010

Puskesmas pembantu Timbulharjo Bidan : Fitri Puji A Perawat : Sri Yuniarsih

Puskesmas pembantu Pendowoharjo Bidan : Novi Tri A Perawat : Saleh Fatroni Staf : Asrori

Gambar 30. Struktur Organisasi Puskesmas Sewon I tahun 2010

b) Tata Usaha Kepala Tata Usaha Puskesmas Sewon I, dibawah pimpinan Kepala Puskesmas, membawahi Bendahara, Bagian Umum, dan Kepegawaian. Maka, Tata usaha mengatur suratmenyurat yang masuk dan keluar. Kegitan yang rutin dilaksanakan di pagi hari adalah persiapan pel pagi yang dimulai pada pukul 07.30 wib setiap hari senin hingga kamis. Pegawai puskesmas hadir setiap pagi untuk melakukan presensi (kehadiran) sebelum apel pagi dan melaksanakann tugas masing-masing. Pelaksanaan apel pagi dipimpin oleh Kepala Tata Usaha dan diikuti oleh seluruh pegawai puskesmas, untuk menyampaikan informasi-informasi yang harus disampaikan, dan diakhiri dengan berdoa.

c) Lokakarya Mini (Lokmin) Lokakarya Mini sebagai salah satu kerjasama lintas sektoral di Puskesmas Sewon I dilaksanakan pada tanggal 26 dan 29 Januari 2011. Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh pemegang program, Kepala Puskesmas dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Bantul. Lokasi lokmin di Puskesmas Sewon I dengan agenda membahas evaluasi hasil kegiatan selama tahun 2010 serta rencana kegiatan setiap program pada tahun 2011. Hasil Lokakarya mini disampaikan dalam lampiran laporan ini, serta sebagian menjadi sumber pencatatan laporan ini. Agenda lokmin adalah presentasi dari bagian atau program antara lain sebagai berikut : Farmasi, Laboratorium, Radiologi, fisioterapi, BP Umum, BP gigi, KIA, Rekam Medis, serta program-program seperti Pusling, P2M dan lain sebagainya. Suasana Lokmin diwarnai masukanmasukan dari para peserta Lokmin, Kepala Puskesmas maupun perwakilan Dinkes Kabupaten.

gambar 31. Pelaksanaan lokmin untuk pelaksanaan BIAS

d) Upaya kesehatan wajib 1) Program gizi Program gizi merupakan program kesehatan dalam upaya menangani masalah gizi di masyarakat, terutama menangani masalah gizi pada keluarga rawan, gizi, bayi, balita, bumil, buteki, WUS, juga menangani masalah gizi lebih. Tabel 15. Hasil kegiatan program gizi Puskesmas Sewon I Tahun 2010 No 1 Kegiatan Pemantauan status gizi balita Pencapaian L : 51 K : 221 B : 1799 2 3 4 5 6 7 8 9 Vit. A Bufas Vit. A Balita ASI ekslusif PMT Balita Gizi Buruk/Kurang Keluarga Sadar Gizi Bumil KEK PMT Bumil KEK Pemantauan status gizi anak SD Br : 16 90,4% 94,75% 27,96% 5 33,33% 19 orang 5 orang K : 129 B : 347 L : 19 (sumber : Lolmin 2011 Puskesmas Sewon I) Jumlah kasus balita gizi buruk di Puskesmas Sewon I tahun 2009 sebanyak 16 balita dengan prosentase 0,8 sedangkan target toleransi sebesar 0,5% sehingga kasus gizi buruk di puskesmas Sewon I di atas target toleransi. Jumlah kasus Bumil KEK terhitung kecil, hanya 36 kasus atau 6,39% jauh di bawah target toleransi sebesar 20%. Cakupan suplementasi vitamin A pada bayi dengan jumlah 301, tercapai sebanyak 94,35% di bawah target yaitu 100%, pada Balita sebanyak 2.448, tercapai sebanyak 94,4% di bawah target toleransi 100% dan Bufas sejumlah 540, target yang dicapai 92,4% di atas target sebesar 80% (Lokmin Puskesmas Sewon I tahun 2009). Pedoman program upaya kesehatan masyarakat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Bantul untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat memberikan indikator pencapaian dari kegiatan tersebut, yaitu : Target 5,45% 10,55% 86,16% 0,77% 80% 100% 80% Semua balita gizi buruk dan kurang 80%

a) Pemberian Vit. A dosis tinggi pada balita sebanyak dua kali per tahun 90%, dan bufas mendapat Vit. A 100%. Kegiatan pemberian vitamin A pada balita sudah memenuhi target, namun pada Bufas masih belum tercapai target menurut indikator ini, namun berdasar target yang dibuat pencapaian puskesmas, pemberian vitamin A pada balita masih belum memenuhi target, sedangkan pada bufas sudah melampaui target. b) Indikator PMT Bumil KEK dan Balita dari keluarga miskin 100% 2) Program Kesling Kesehatan lingkungan adalah kondisi lingkungan yang mampu mendukung keseimbangan ekologis yang dinamis di antara manusia dan lingkungan, sehingga dicapai derajat kesehatan yang optimal. Sanitasi adalah upaya pencegahan untuk mengendalikan atau memperkecil faktor-faktor lingkungan yang merupakan mata rantai penularan penyakit. Hasil kegiatan program kesehatan lingkungan/sanitasi Puskesmas Sewon I tahun 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 16. hasil kegiatan program Kesling Puskesmas Sewon I tahun 2010 Kegiatan Realisasi Pelaksan Volume Sasaran Lokasi No 1 2 Pengawasan: air bersih Damiyu pemeriksaan sample proyek PLKP 3 pengambilan pengawasan TPM, TP2

a

Penyuluhan kader

Kader kesling

dua

Desa

100%

wilayah Sewon I Damiyu random sampling dari penduduk dan kesehatan swasta air Institusi wilayah kerja Puskesmas Sewon I Sanitarian Puskesmas Perbulan/damiyu yang ada 16 sample 100%

Per 6 bulan 100%

sample perda Pemeriksaan dan Semua TTU, TTU, TPM, dan TP2 yang ada

4

Pengawasan kunjungan air yang meliputi : Jamban keluarga

dan Keluarga Puskesmas Sewon I

di

rumah wilayah kerja

Pembuangan Pengelolaan bersih Puskesmas 2x/tahun

sampah

5

keluarga Mengelola limbah medis Puskesmas

Sewon I (sumber : Lolmin 2011 Puskesmas Sewon I)

Pedoman program upaya kesehatan masyarakat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Bantul untuk Program Kesehatan Lingkungan memberikan indikator pencapaian dari kegiatan tersebut, yaitu : untuk TTU dan TPM sebesar 80% sudah memenuhi syarat. 3) Program Promkes Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan. Hasil kegiatan dan analisa program promkes Puskesmas Sewon I tahun 2010 Tabel 17. hasil kegiatan program promkes Puskesmas Sewon I tahun 2010 No. 1 2 Kegiatan Pelaksanaan Pencapaian Survey PHBS 5300 KK 100% Penyuluhan kader Penyuluhan gizi 66% kesehatan keluarga penyuluhan diare Peserta 3 4 Penyuluhan RT/program bok Penyuluhan rutin 43 kader kesehatan Terlaksana di 215 RT 100% Target 4 kali sebulan 100% dan

diikutkan pelaksanaan Posyandu

pada

4) Program KIA dan KB KIA KIA merupakan upaya bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan balita serta anak pra sekolah. Tujuan program KIA adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui pemantauan cakupan pelayanan KIA puskesmas. Hasil kegitan program KIA Puskesmas Sewon I Tahun 2010 yang disampaikan dalam lokakarya mini bulan Januari tahun 2010 yaitu : Tabel 18. hasil kegiatan program KIA Puskesmas Sewon I tahun 2010 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KB Pelayanan Keluarga Berencana merupakan salah satu dalam paket pelayanan kesehatan reproduksi. Mutu pelayanan KB yang berkualitas diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Hasil kegiatan program KB Puskesmas Sewon I tahun 2010, adalah sebagai berikut : Kegiatan Cakupan kunjungan Bumil K4 Cakupan penanganan komplikasi obstetri Cakupan persalinan nakes Cakupan kunj nifas lengkap Cakupan penanganan komplikasi neonatus Cakupankunjungan bayi Cakupankunjungan Bumil K1 CakupanKN 1 Cakupan KN lengkap Cakupandeteksi FR dan komplikasi bumil oleh masyarakat Cakupan pelayanan anak balita Cakupan jumlaah anak balita di MTBS Cakupan jumlah peserta KB aktif Pencapaian (%) 97 16 98 58,6 6 33,4 91,9 87,5 64,8 33,3 20,7 0 78,1 Target (%) 95 100 90 90 100 90 100 90 90 100 90 80 75

Tabel 19. hasil kegiatan program KB Puskesmas Sewon I tahun 2010 No Kegiatan 1 Pelayanan kontrasepsi akseptor baru 2 IUD Implant Pil Suntik Suntik MOW 79 (102,5%) 22 (50%) 71 (110,9%) 316 (91,8%) 69 (102,9%) 3 (42,85%) 54,01 (78,1%) 77 44 64 344 67 7 5 6913 Pencapaian Target

- MOP Peserta aktif KB

5) Program P2M a) Program imunisasi Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia. Tujuan umum untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Hasil kegitan program imunisasi Puskesmas Sewon I Tahun 2010 yang disampaikan dalam lokakarya mini bulan Januari tahun 2010 yaitu : Tabel 20. hasil kegiatan program imunisasi Puskesmas Sewon I tahun 2010 No Kegiatan 1 Imunisasi rutin : 2 HB BCG IPV I IPV II DPT combo III Campak Pencapaian (%) 112,56 112,19 107,45 102,55 95,69 108,82 106,71 Target (%) 100 100 90 90 90 90 90

- TT Program BIAS (buan imunisasi anak

sekolah) TT DT Campak 104,89 91,07 93,4 100 100 100

b) Program TBC Penyakit ini menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB, sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun juga dapat mengenai organ lain seperti otak, tulang, sendi, selaput otak, kulit, kelamin, dll. Hasil kegiatan program TBC Puskesmas Sewon I pada tahun 2010 adalah : Tabel 21. hasil kegiatan program TBC Puskesmas Sewon I tahun 2010 NO KEGIATAN PENEMUAN PENDERITA PENCAPAIAN 75 SUSPEK, 15 PENDERITA 8 NTA POS, 5 BTA NEG, CRD : 34,5%, KONVERSI : 62,5%, KESEMBUHAN 77,8% 1x/minggu 3x/tahun 1x/tahun 1x/bulan 8 ORANG BTA POS PENGIRIMAN LAPORAN TIAP BULAN VALIDASI DATA, EVALUASI PRM TIAP 3 BULAN TARGET 230 SUSPEK

1 PENJARINGAN SUSPEK VIKSASI PENGECATAN DAN PEMBACAAN SLIDE PE PENDERITA TB, PKTB PENGOBATAN MANGKIR REWARD BTA POS PENCATATAN DAN PELAPORAN PENGELOLAAN LOGISTIK MENJAMIN TERSEDIANYA OAT, POT SPUTUM, OBYEK GLASS, REAGEN, DLL

2

3

4

c) Program DBD Program pemberantasan dan pencegahan penyakit penyakit DBD (P2 DBD) adalah program kegiatan yang berupaya menekan angka kesakitan (IR) dan angka kematian (CFR) karena Demam Berdarah, meningkatkan cakupan angka bebas jentik di perumahan, institusi dan tempat-tempat umum. Tujuan umum menekan angka kesakitan dan angka kematian karena Demam berdarah. Hasil kegiatan program DBD Puskesmas Sewon I sepanjang tahun 2010 adalah : Penyelidikan epidemiologi (PE) dan Abatesasi selektif oleh petugas dan kader pencapaian dan target 100 % penderita dan suspect. d) Program ISPA Infeksi saluran pernafasan akut adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Rencana kegiatan ISPA tahun 2011 Puskesmas Sewon I antara lain : a. Penemuan kasus ISPA dan suspek pneumonia b. Penyuluhan penyakit ISPA c. Melakukan tindakan pengobatan penderita pneumonia d. Merujuk kasus balita pneumonia ke dinas/RS e. Pemberian konseling keperawatan/kesehatan mengenai ISPA e) Program Diare Diare merupakan kondisi di mana buang air besar lembek atau cair, bahkan dapat air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih) dan berlangsung kurang dari 14 hari. Prosentase insiden diare pada balita tahun 2009 mencapai 30,71%, namun target penemuan diare masih belum terpenuhi. Pemakaian oralit masih di bawah target, namun pemakaian antibiotik masih tinggi. Tahun 2010 ditemukan satu kasus kejadian luar biasa diare. Program yang sudah berjalan antara lain : Penyuluhan posyandu minimal sekali setahun Penggerakkan kader posyandu dengan penyuluhan terhadap kader dan pembagian oralit ke posyandu

Follow up pasien Pencatatan dan pelaporan Mendatangi lokasi KLB dengan segera f) Program kusta Kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium

lepre, menyerang kulit dan saraf tepi. Tujuan umum program ini adalah menurunkan transmisi penyakit kusta, mencegah kecacatan dan memutuskan mata rantai penularan. Rencana program kusta tahun 2011 Puskesmas Sewon I antara lain : a) Penemuan kasus kusta dilakukan oleh tenaga dokter, perawat, bidan, dan laborat b) Konsultasi programer ke kabupaten bantul setiap ada kasus c) Pembuatan leaflet kusta d) Pelacakan kasus kusta e) Kontak survei f) Penyuluhan penyakit kusta g) Pengobatan kusta sesuai standar pengobatan yang ada g) Program surveilans epidemiologi Kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus-menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau penanggulangan secara efektif dan efisien melalui pengumpulan, pengelolaan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Kegiatan program surveilans di Puskesmas Sewon I pada tahun 2010 adalah : 1. Program Surveilans a) Penyelidikan KLB : Investigasi lapangan keterkaitan dengan dugaan KLB

Melakukan pengambilan dan pengiriman sampel apabila diperlukan terkait dengan dugaan KLB,

b) penanggulangan KLB : Melakukan upaya penanggulangan KLB dalam hal pencegahan perkembangan kasus secara lebih luas Penyuluhan intensif/koordinasi lintas sektor dalam rangka penanggulangan KLB Penanganan kasus pada situasi KLB : 1 kasus : 6 kasus : 2 kasus : 1 kasus : 1 kasus

2. Melaksanakan Surveilans Khusus a) Pelacakan/PE pada kasus campak b) Leptospirosis c) Kematian unggas d) KLB diare e) Keracunan makanan 3. Surveilans terpadu penyakit : a) Pengumpulan, pengolahan dan analisis data STP serta pelaporan ke kabupaten b) Pertemuan diseminasi informasi STP ke lintas sektoral c) Validasi data e) Upaya kesehatan pengembangan 1. Program UKS Program ini adalah usaha kesehatan sekolah yang melaksanakan pelayanan secara terencana, terutama pada anak sekolah dasar dalam kurun waktu tertentu dilaksanakan secara berkesinambungan. Tujuan umum program ini adalah untuk mencapai derajat kesehatan siswa yang optimal. Jumlah sekolah yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Sewon I adalah : 16 TK, 14 SD, 5 SMP, 3 SMK/MA dan 3 PONPES. Tabel 22. hasil kegiatan program UKS Puskesmas Sewon I tahun 2010 NO 1 2 3 4 5 KEGIATAN PENJARINGAN 14 SD PENJARINGAN 5 SMP PENJARINGAN 3 SMK PENJARINGAN 3 PONPES PEMBINAAN GURU UKS PENCAPAIAN TARGET (%) (%) 89 100 94,9 100 87 100 12,67 100 100 100

2. Program UKGS Kegiatan UKGS dilakukan di SD wilayah kerja Puskesmas Sewon I, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan tanggal 14 Juli 2011 sampai dengan 28 Juli 2011 pada pukul 8.30 sampai selesai. Kegiatan UKGS dilaksanakan bersaam dengan program BIAS untuk imunisasi campak yang telah diprogramkan dipuskesmas. Yang kita lakukan di bulan BIAS adalah memeriksa gigi anak-anak kelas 1 SD wilayah kerja puskesmas Sewon 1.

gambar 32. Pelaksanaan UKGS di SD 3. Program Kesehatan Jiwa Program ini merupakan upaya untuk membantu masyarakat menyelesaikan masalahmasalah kesehatan jiwa akibat dampak konflik, gempa maupun bencana lain. Tujuan secara umum adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa bagi masyarakat, sehingga tercapai kesejatam jiwa masyarakat secara optimal. Penyuluhan kader di puskesmas ini belum tercapai, karena belum optimalnya petugas dalam melaksanakan PHN. 4. Program Kesehatan Lansia Usia lanjut adalah orang yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara fisik terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya. Tujuan umum program ini untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Tabel 23. Hasil kegiatan program Lansia Puskesmas Sewon I sepanjang tahun 2010 NO KEGIATAN 1 POSYANDU LANSIA PEMERIKSAAN SENAM LANSIA 2 PERTEMUAN KADER PENCAPAIAN TARGET 28 posyandu 31 Dusun 1X/2 bulan 1x/bulan 1x/minggu 1x/minggu 3x/tahun 3x/tahun

3 4 5. Program UKK

PENDATAAN LANSIA LAPORAN KEGIATAN

1x/tahun 1x/bulan

1x/tahun 1x/bulan

Upaya pemelliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk pekerja adalah definisi dari program ini. Tujuan diselenggarakannya adalah terciptanya pelayanan kesehatan dasar oleh puskesmas di kawasan industri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja. Pada tahun 2010 melakukan kegiatan pelatihan kader/karyawan tentang penanganan kegawatdaruratan dua kali setahun. Ketersediaan pelayanan pos UKK di Puskesmas Sewon I mencapai 601 orang. 6. Program Mata Program mata adalah salah satu program pengembangan yang dilaksanakan di puskesmas difokuskan pada kesehatan mata dan penanggulangan kelentaan mata. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat sehingga tercapai kesehatan mata masyarakat secara optimal. Kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Sewon I selama tahun 2010 untuk program ini adalah : 1. Pemeriksaan mata rawat jalan a) Konjungtivitis b) Glaucoma c) Katarak d) gangguan refraksi dan akomodasi e) hordeolum, dan f) penyakit mata lainnya 2. Pemeriksaan mata di UGD Konjungtivitis a) gangguan refraksi dan akomodasi, b) corpal mata c) trauma mata REKAM MEDIS Sebagai front office dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Rekam medis bertanggung jawab mulai dari pasien masuk sampai dengan pengolahan dan penyimpanan data/status pasien. Tujuan rekam medis menunjang tertib administrasi dalam rangka upaya

peningkatan pelayanan kesehatan di puskesmas. Kegiatan yang dilakukan oleh bagian rekam medis Puskesmas Sewon I: 1. Pendaftaran pasien rawat jalan baru/lama 2. Pengambilan dan pengembalian berkas rekam medis pasien 3. Entry data diagnosis pasien rawat jalan 4. Assembling/kelengkapan data rekam medis 5. Pengumpulan data dari setiap program tiap bulannya 6. Pembuatan laporan intern dan ekstern. Tabel 24. Kunjungan rawat jalan berdasarkan status pasien tahun 2010 No. 1 2 3 4 5 6 Status Pasien Bayar JAMKESMAS ASKES PKH JAMKESOS UKGS GR 7 KADER/TBC/KUSTA/JIWA 8 GR HAMIL TOTAL Jumlah 16810 9055 5118 34 1787 315 346 1780 35245

Tabel 25. Kunjungan rawat jalan berdasarkan jenis pelayanan pasien tahun 2010

No. 1 2 3 4 5 6

jenis pelayanan BP KIA BP GILUT BP UMUM UMUMPUSTU KIA-PUSTU GIGI-PUSTU

Bulan Jan 359 307 170 2 93 54 1 251 6

feb 394 228 1877 75 43 2 2619

mar 453 248 187 2 209 30 7 281 9

apr 453 248 187 2 209 30 2 281 4

mei 404 257 215 5 130 65 4 301 5

jun 436 243 196 4 52 80 7 278 2

jul 487 294 186 0 105 87 9 284 2

agust Sep 396 412 202 254 169 1905 7 67 137 4 2711 101 85 9 255 8

okt 448 292 216 3 76 100 24 310 3

nop 432 241 217 9 133 96 21 310 2

des 436 320 1987 101 123 31 2998

TOTAL

Tabel 26. Top Ten Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Tahun 2010 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PENYAKIT NASOFARINGITIS AKUT PENY PULPA DAN JAR PERIAPIKAL FEVER UNSPECIFIED SUPERVISI KEHAMILAN NORMAL HIOERTENSI ESENSIAL (PRIMER) PEMERIKSAAN DAN INVESTIGASI UMUM TNP KELUHAN DAN DX MANAJEMEN KONTRASEPSI DM NON INDEPENDEN INSULIN BATUK MYALGIA

Permasalahan yang ada di rekam medis Puskesmas Sewon I antara lain : 1. Di bagian pendaftaran : a) Tidak ada nomor urut antrian pasien sehingga kadang terjadi kasus pasien komplain baik di pendaftaran maupun di BP b) Komputer pendaftaran dan kasir masih jadi satu c) Kertas resep obat masih menggunakan kertas buram kecil 2. Bagian filing : a) Terbatasnya ruang penyimpanan RM b) Banyak RM sobek atau hilang c) Tidak ada tracer

3. Bagian enti data/coding : a) c) e) f) Keterbatasan komputer untuk entry data Bagian assembling : Sebagian isi RM hilang atau sobek Belum ada buku kendali RM a) Pengumpulan data untuk laporan tiap bulannya yang belum tepat waktu, sehingga pelaporan belum cukup optimal b) Tidak semua program mengumpulkan data dikarenakan belum adanya kesadaran jika laporannya dibutuhkan program lain c) Kekurangan SDM terutama bila ada banyak kegiatan d) Belum adanya ruang tersendiri untuk pelaporan dan server yang sekaligus digunakan untuk merangkap pendaftaran dan kasir e) Masih merasa data hanya milik pemegan program f) Masih terjadi kerancuan data/informasi yang keluar Sistem manajemen informasi Puskesmas ini menggunakan komputer, disebut SIMPUS. Bagian SIMPUS memiliki kegiatan : a) Melakukan pemasukan semua data pasien rawat jalan termasuk diagnosa b) Melakukan pelaporan dan pengumpulan data dari setiap program per bulan Puskesmas Sewon I melayani pasien selama 6 hari kerja pada hari senin hingga sabtu dengan jam pendaftaran : Hari Senin Kamis, dan Sabtu pukul 07.30 11.00, sedangkan hari Jumat pukul 07.30 10.00. Rekam Medik, disusun dengan sistem straight numeric filing, diurutkan sesuai nomor urut rekam medis. Rekam medik model lama berupa map berwarna putih berisi kertas anamnesis, namun karena kurangnya lemari penyimpanan, maka dibuat rekam medis baru, tanpa map, dibagi dalam 3 warna : yaitu oranye untuk pasien anak, pink untuk kartu ibu, dan biru muda untuk pasien BP Umum/Gigi. b) Belum semua data masuk dari tiap pelayanan d) Banyak dokumen RM belum terisi lengkap dan penulisannya tidak jelas

4. Bagian pengumpulan data dan laporan puskesmas :

Alur pasien Pasien Bayar/Kart u periksa JAMKESMA JAMKESOS ASKES/ UKS GR

PETUGAS : Pendaftara LOKET 1. Pengelompokkan n Pengukuran Tekanan Jenis Pelayanan Darah Dan Jenis Pembayaran BP UMUM BP GIGI KIA/KANDUNG 2. Menyiapkan Rekam Medis 3. Input jenis Tindakan/Pemeri Rujuka ksaan/Medikasi n

PENGAMBILAN OBAT

APOTEK

LAB,RO FOTO

FISI OTE RAPI

RS

TANDA TANGAN UNTUK PASIEN JAMKESMAS, JAMKESOS DAN ASKES

LOKET

BAYAR

Gambar 32. alur pasien di Puskesmas Sewon I Balai Pengobatan Umum

Balai pengobatan umum terdiri dari tenaga dokter sebanyak dua orang dibantu dengan perawat tiga orang. Pasien memasuki ruang periksa yang terdiri dari meja dokter untuk konsultasi, satu unit komputer, meja perawat dan ruang periksa yang dibatasi tirai. Perawat bertugas untuk pemeriksaan vital sign, menginput diagnosa dan tindakan ke dalam SIMP Puskesmas. Perawat juga bertugas mengambil rekam medis di bagian pendaftaran dan memanggil pasien sesuai antrian. Dokter melakukan anamnesa, pemeriksaan dan memberikan resep pada pasien, dapat juga merujuk pasien untuk pemeriksaan penunjang ataupun ke Rumah Sakit. Jumlah kunjungan pasien dapat dilihat di tabel Kunjungan rawat jalan berdasarkan jenis pelayanan pasien tahun 2010. Pasien dari bagian pendaftaran akan diperiksa vital sign, kemudian menunggu di kursi tunggu untuk dipanggil. Pasien yang dipanggil akan segera dianamnesa mengenai keluhannya, kemudian diberi resep atau dirujuk ke pemeriksaan penunjang ataupun sarana kesehatan lain seperti Rumah Sakit. Pemeriksaan selesai, pasien menuju ke apotek untuk antri obat dan menuju ke kasir untuk penyelesaian administrasi. Balai Pengobatan Gigi Tenaga dokter gigi di BP Gigi Puskesmas Sewon 1 adalah dua orang, dibantu oleh tiga orang perawat gigi. Dokter gigi melakukan pemeriksaan, tindakan, ataupun rujukan pasien ke pemeriksaan penunjang maupun rumah sakit. Perawat gigi bertugas membantu dokter gigi untuk menangani pasien, peresepan maupun input tindakan dan diagnosa di SIMPUS. Sarana dan prasarana yang ada di BP Gigi antara lain: 2 buah dental chair, Alat diagnostic, 2 buah ultra sonic scaller, 1 buah light curing , Alat tumpat, Bur set, Bahan tumpat resin komposit, Bahan tumpat sementara (cavit), Bahan antiseptic (providon iodine, alcohol 70%),Bahan Anestesi (pehacain, lidokain, streptokain),1 buah citojet, 1 set Tang extraksi gigi permanen dewasa dan desidui, 1 set bein, cryer, Tensimeter dan stetoskop,1 Sterilisasi kering. Pasien akan dipanggil oleh perawat gigi untuk memasuki ruangan BP Gigi, kemudian dilakukan anamnesa, pemeriksaan, tindakan dan peresepan atau rujukan. Pasien yang akan dicabut diperiksa vital sign nya dan ditanya kesiapannya sebelum pencabutan seperti kecukupan waktu tidur dan makan. Pasien diberi resep, kemudian ke loket obat dan loket pembayaran kemudian pulang. Jumlah pasien BP Gigi selama enam penulis berada di dalam BP Gigi adalah : Tabel 27. jumlah pasien selama 6 hari di BP Gigi Puskesmas Sewon I

No 1 2 3 4 5 6

Tanggal 11/07/2011 12/07/2011 13/07/2011 14/07/2011 15/07/2011 16/07/2011

Jumlah Pasien 14 15 8 8 12 11

KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Sewon I Bantul, melayani USG dan tindakan-tindakan kebidanan sebagai berikut : Senin dan Jumat : USG/Konsultasi Selasa : Keluarga Berencana Rabu :Imunisasi Kamis : Ibu Hamil (diberikan buku Kesehatan Ibu dan Anak) Sabtu : Administrasi/Konsultasi (pemeriksaan calon pengantin) Pelayanan USG dengan Jamkesmas/Jamkesos di dalam wilayah : a) Foto copy jamkesmas/jamkesos b) Tanda tangan Pelayanan USG dengan Jamkesmas/Jamkesos di luar wilayah : a. Rujukan dari Puskesmas b. Foto copy jamkesmas/jamkesos c. Tanda tangan Tindakan-tindakan kebidanan, yang dilakukn antara lain : 1) Partus Normal 2) Partus Gomeli 3) Induksi Persalinan 4) Jahit Luka Perineum 5) Evakuasi Digital Placenta 6) Evakuasi Manual Placenta 7) Toucher IUD 8) Pemasangan, Pelepasan IUD 9) Pemasangan, Pelepasan Implant 10) Papsmear (Lab) 11) IVA (deteksi dini kanker servik) 12) Vacum/Forcep 13) Curetase 14) MOP/MOW (vasektomi/tubektomi) 15) Perawatan Bayi Normal

Fisioterapi Jumlah kunjungan pasien fisoterapi tahun 2010 dari bulan Maret hingga Desember adalah 224 pasien. Lima besar kasus yang ditangani oleh fisioterapi adalah : 1. LBP (Ischialgia) 2. OA knee 3. Myalgia 4. Post fraktur 5. Massage baby Alur pelayanan fisioterapi APS Pasi en Pendaftar an Kasir Rujukan BP Fisioter api Administr asi/kasir

Rujukan luar Gambar 33. alur pelayanan fisioterapi

Laboratorium Laboratorium Puskesmas Sewon I memiliki peralatan untuk hematologi, pemeriksaan urin, dan Gula darah. Tenaga yang bekerja di bagian ini terdiri dari dua orang analis kesehatan yang bertugas mengambil sampel pasien, memeriksa dengan peralatan yang ada, memasukkan ke dalam buku register mengenai nama pasien, usia, jenis dan hasil pemeriksaan. Pasien yang dirujuk dari BP ataupun pasien dari luar membawa pengantar atau rekam medis ke bagian laboratorium, kemudian akan dibuatkan nota untuk penyelesaian administrasi di loket pembayaran, setelah pasien diambil sampelnya. Pasien dapat menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, kemudian kembali ke dokter yang merujuk. Macam-macam pemeriksaan yang dilakukan di bagian ini adalah : 1) Hematologi i. Darah rutin a) Hemoglobin b) Angka lekosit c) Eritrosit d) KED e) HJL ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. i. Hematokrit Trombosit Widal Masa perdarahan Masa penjendalan Golongan darah ABO malaria Gula darah a) Sewaktu b) Puasa c) 2 jam PP ii. Kolesterol total a) HDL iii. iv. v. vi. vii. viii. b) LDL Trigliserida Asam urat SGOT SGPT Ureum Kreatinin a) Urin rutin i. ii. iii. Protein Reduksi Sedimen

3) Urin

b) PP Test c) Narkoba 4) Faeces, pemeriksaan faeces rutin 5) Lain-lain a) BTA/TB b) GO c) Jamur d) Analisa sperma

2) Kimia

Pemeriksaan urin Jenis urin yang diperlukan untuk pemeriksaan di laboratorium Puskesmas yaitu : a) Urin sewaktu Yaitu urin yang dikeluarkan pada waktu yang titdak ditentukan (sewaktu-waktu). Digunakan untuk berbagai macam permeriksaan b) Urin pagi Yaitu urin yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur pgi hari. Digunakan untuk pemeriksaan berat jenis, protein, sedimen. Hemoglobin (cara sahli) Hemoglobin diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCL, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standard memakai mata biasa. Tujuan untuk menetapkan kadar hemoglobin dalam darah. Hitung Lekosit Darah diencerkan, lalu dihitung jumlah lekosit (sel darah putih) Hitung eritrosit Menghitung jumlah eritrosit dalam darah, menggunakan Laju endap darah (Westergren) untuk mengetahui banyaknya sel-sel darah yang mengendap dalam waktu tertentu. Hitung jenis lekosit Untuk mengetahui jumlah tiap-tiap jenis lekosit dalam darah Pemeriksaan golongan darah Aglutinasi sel darah merah dengan anti sera tertentu, bila : a. Golongan darah A : Anti A aglutinasi positif Anti B aglutinasi negatif Anti AB aglutinasi positif b. Golongan darah B: Anti A aglutinasi negatif Anti B aglutinasi positif Anti AB aglutinasi positif c. Golongan darah AB Anti A aglutinasi positif Anti B aglutinasi positif Anti AB aglutinasi positif d. Golongan darah O Anti A aglutinasi negatif Anti B aglutinasi negatif Anti AB aglutinasi negatif Anti Rh faktor aglutinasi positif : Rh + Anti Rh faktor aglutinasi negatif Rh-

Radiologi Bagian radiologi puskesmas ini beroperasi sejak tahun 2005, sedangkan rontgen foto panoramik ada sejak tahun 2010. Pelayanan pemeriksaan penunjang untuk BP Gigi hanya menyediakan panoramik saja, tanpa periapikal. Tenaga di bagian radiologi terdiri dari seorang operator. Kegiatan bagian ini meliputi pemeriksaan radiologis sederhana sesuai permintaan dokter. Jumlah pasien dari tahun 2007 hingga 2010 adalah 397 pasien, terdiri atas 51 pasien JAMKESOS, 18 JAMKESMAS dan 346 pasien umum. Pelayanan USG dilakukan untuk pemeriksaan kandungan sebagai salah satu pendukung untuk memabantu menegakkan diagnosa atau hanya sebagai check up. Jumlah pasien dari tahn 2008 hingga 2010 adalah 882 pasien. Fasilitas lain adalah EKG untuk pemeriksaan rekam jantung dan membantu diagnosa atau hanya sebagai chekc up. Jumlah pasien total rawat jalan dari tahun 2008 hingga 2010 yang mengakses layanan ini berjumlah 102 pasien.

Gambar 34. radiologi panoramic dan umum Farmasi Bagian farmasi terdiri dari seorang apoteker yang dibantu oleh asisten apoteker. Kegiatan yang dilakukan di bagian farmasi secara garis besar adalah : 1. Perencanaan a. b. c. d. Perencanaan tahunan Perencanaan bulanan Perencanaan dua bulanan Perencanaan tiga bulanan

2. Pengadaan a. b. c. barang d. e. Ditata di dalam gudang berdasarkan alfabetis Obat-obatan yang memerlukan suhu dingin untuk penyimpanan, disimpan di Pengadaan dilakukan untuk item obat yang jumlahnya menipis atau habis di Penerimaan Barang diterima dari gudang farmasi dicocokkan antara faktur dengan jumlah gudang farmasi

lemari pendingin 3. Pendistribusian a. b. c. d. a. b. a. b. c. Rawat jalan Rawat inap BP umum Poli Gigi Resep dilayani berdasarkan antrian Resep diracik kemudian diserahkan LPLPO POR Laporan Akhir Tahun e. f. g. h. Kamar Bersalin IGD Laboratorium Pustu

4. Pelayanan resep

5. Pelaporan :

UGD dan Rawat Inap Pelayanan UGD 24 jam, ditangani oleh 2 dokter, 12 bidan dan 10 perawat. Ruang UGD dilengkapi dengan 2 tempat tidur, dan 1 lemari kaca yang berisi alat-alat kesehatan dan obatobatan. UGD dapat memberikan rujukan pasien yang tidak dapat ditangani karena keterbatasan n ke Rumah Sakit. Rawat inap memiliki empat ruangan yaitu : Ruang A : dilengkapi 3 Tempat tidur, dengan 1 lemari dan 1 kipas angin Ruang B : dilengkapi 2 Tempat tidur, dengan 1 lemari dan 1 kipas angin Ruang C : dilengkapi 2 Tempat tidur, dengan 1 lemari dan 1 kipas angin Ruang D : dilengkapi 2 Tempat tidur, 1 Inkubator, dengan 1 lemari dan 1 kipas angin.

Gambar 36. ruang ranap UGD

Gambar 35. UGD Puskesmas Sewon I Tabel 28. Hasil kegiatan UGD dan rawat inap Puskesmas Sewon I selama tahun 2010 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEGIATAN UGD RANAP MERAPI UMUM ASKES JAMKESMAS JAMKESOS PLH GR JUMLAH JUMLAH UGD RANAP 6515 361 545 4 5127 187 252 12 451 127 74 31 2 64 13030 722

PERSALINAN selama tahun 2010 sebanyak 153 dan rujukan sebanyak 37

9 besar kasus UGD a) Febris b) Vulnus c) Batuk pilek d) Gastritis e) Kecelakaan lalu lintas f) Diare g) Cepalgia h) ISK i) Faringitis 10 besar kasus rawat inap a) inpartu b) obs. Febris c) GEA d) Demam tifoid e) Abortus f) Obs. Vomitus g) Obs. Vertigo h) Hipertensi i) Gastritis j) hiperemesis

f) HASIL KEGIATAN LUAR GEDUNG i. PUSLING Kegiatan puskesmas keliling Puskesmas Sewon I, mencakup pemeriksaan pasien-pasien di daerah, dan digabung juga dengan kegiatan Posyandu Balita dan Lansia. Penulis melaksanakan kegiatan ini sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 14 dan 16 Februari, di Desa Pendowo dan Kowen. Kegiatan ini diikuti oleh tim yang bisa terdiri atas dokter, dokter gigi, perawat gigi, perawat umum, petugas Lab, dan lain sebagainya. Kegiatan pemeriksaan dilakukan secara sederhana dilakukan dengan pemberian obat. Posyandu Balita melakukan penimbangan serta pencatatan data-data balita, seperti berat badan, untuk mengetahui status gizi balita di daerah tersebut. Pemberian vitamin A pada bulan februari dan Agustus setiap tanggal 16, setiap Posyandu diberikan makanan tambahan. Jumlah balita yang mengikuti posyandu di Desa Kowen berjumlah 56 orang dengan hasil : Semua balita di desa (S) KMS (K) Hadir saat ini (D) Naik timbangan (N) : 79 :45 :56 :39

Pusling lansia hanya melakukan pendftaran, penukuran tekanan dan pemeriksaan pada lansia, jumlah yang hadir sebanyak 36 orang. Tabel 30. Kegiatan Program Lansia selama tahun 2010 NO 1 KEGIATAN POSYANDU LANSIA PEMERIKSAAN SENAM LANSIA PERTEMUAN KADER PENDATAAN LANSIA LAPORAN KEGIATAN PENCAPAIAN TARGET

28 posyandu 31 Dusun 1X/2 bulan 1x/bulan 1x/minggu 1x/minggu 3x/tahun 1x/t