cat.klinik ikgm

45
Caries “Nina “ 035 CATATAN KLINIK IKGM Variabel Variabel dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran : 1. Skala Nominal : Tiap anggota mempunyai kesamaan dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan lain. Mis : Jenis Kelamin, dibedakan antara laki-laki dan perempuan. 2. Skala Ordinal : Menurut rangking, urutan Mis : Pendidikan dikategorikan SD, SLTP, SMU 3. Skala Interval : = skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai interval atau jarak. Mis : Skala waktu tahun Masehi atau Hijriah, meskipun masing-masing memulai bilangan satu. 4. Skala ratio : Mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar atau lebih kecil. Variabel seperti panjang, berat dan agregasi. Mis : 1 karung beratnya 1 kuintal, maka 5 karung beratnya 5 kuintal. Hipotesis Hipotesis mempunyai peranan sebagai berikut : Memberi batasan dan memperkecil jangkauan penelitian Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data Wallahu Yuhibbu Bissabirin “ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar” 1

Upload: clint-mckay

Post on 05-Aug-2015

178 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035CATATAN KLINIK IKGM

Variabel

Variabel dikelompokkan menjadi 4 skala pengukuran :

1. Skala Nominal : Tiap anggota mempunyai kesamaan dan memiliki perbedaan dari

anggota himpunan lain.

Mis : Jenis Kelamin, dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

2. Skala Ordinal : Menurut rangking, urutan

Mis : Pendidikan dikategorikan SD, SLTP, SMU

3. Skala Interval : = skala ordinal, tetapi himpunan tersebut dapat memberikan nilai

interval atau jarak.

Mis : Skala waktu tahun Masehi atau Hijriah, meskipun masing-masing

memulai bilangan satu.

4. Skala ratio : Mempunyai perbandingan yang sama, lebih besar atau lebih kecil.

Variabel seperti panjang, berat dan agregasi.

Mis : 1 karung beratnya 1 kuintal, maka 5 karung beratnya 5 kuintal.

Hipotesis

Hipotesis mempunyai peranan sebagai berikut :

Memberi batasan dan memperkecil jangkauan penelitian

Memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data

Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data

Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel yang akan diteliti.

Populasi dan Sampel

Populasi : Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

Sampel : Sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

1

Page 2: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035KEGUNAAN SAMPLING DALAM PENELITIAN

1. Menghemat biaya

2. Mempercepat pelaksaan penelitian

3. Menghemat tenaga

4. Memperluas ruang lingkup penelitian

5. Memperoleh hasil yang akurat

FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PENGAMBILAN

SAMPEL :

a) Membatasi populasi

b) Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi

c) Menentukan sampel yang akan dipilih

d) Menentukan teknik sampling

TEKNIK SAMPLING

Jenis sampel:

1. Sampel probabilitas (probability sample) atau random sample (sampel acak)

a. Pengambilan sampel secara acak sederhana ( simple random sampling ), setiap unsur

dari populasi mempunyai kesempatan untuk dipilih ( boleh digunakan jika anggota

populasi bersifat homogen)

b. Pengambilan sampel secara acak sistematis ( systematic sampling ), teknik sampel

yang sederhana dan dilakukan secara ordinal di mana sampel dipilih berdasarkan

urutan tertentu.

c. Pengambilan sampel secara acak stratifikasi ( Stratified sampling atau stratified

random sampling), terdiri dari :

- Proportionate Stratified Random Sampling

- Disproportionate Stratified Random Sampling

d. Pengambilan sample secara kelompok atau gugus ( Cluster Sampling ), teknik

sampling daerah, digunakan bila populasi tersebar di beberapa daerah.

e. Pengambilan sampel secara gugus bertahap ( Multistage Sampling ), teknik sampling

berlapis digunakan apabila populasi heterogen atau terdiri dari kelompok-kelompok.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

2

Page 3: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 0352. Sampel non-probabilitas (Non-Probability Samples)

a. Proporsive Sampling :

- Sampeldipilih berdasarkan tujuan penelitian

- Berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti

sendiri belum tentu bersyarat

Misalnya ; Populasi seluruh FKG, tapi yang diambil hanya pada IKGM

b. Quota Sampling :

- Menetapkan sampel secara jatah

- Populasi mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kouta) yang diinginkan

c. Accidental sampling :

Pengambilan sampel/responden yang kebetulan ada

d. Sampling sistematik:

Berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi nomor urut

Jenis – Jenis Penelitian

A. Eksperimental

Adalah penelitian di mana penelitian mengamati kejadian atau fenomena yang terjadi

akibat interaksi/ manipulasi peneliti dan diamati efeknya

Persoalan pokoknya adalah fenomena yang akan terjadi akibat pemberian perlakuan

oleh peneliti.

B. Observasional

Adalah penelitian di mana peneliti mengamati kejadian/fenomena yang akan terjadi

tanpa intervensi apapun dari peneliti

Persoalan pokonya adalah fenomena atau kejadian yang telah ada sebelum peneliti

Observasional terdiri dari :

a. Observasional deskriptif , adalah penelitian yang dilakukan hanya untuk

menggambarkan keadaan yang ada, dapat berupa tabel atau grafik.

Terdiri dari :

- Studi korelasi

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

3

Page 4: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035- Studi kasus (case report/case series)

- Studi cross sectional

b. Observasional analitik , Adalah penelitian selain menggambarkan keadaan yang

terjadi, juga untuk menerangkan hubungan sebab akibat dan menganalisa kejadian

tersebut.

Terdiri dari :

Pengamatan Cross Sectional , yaitu oenelitian prevalensi penyebab/faktor resiko

pada waktu yang bersamaan. Suatu penelitian observasional analitik di mana

kasus dan efek diidentifikasi pada saat yang sama. Merupakan penelitian non-

eksperimental dalam rangka mempelajari dinamika korelasi antara faktor

resiko dengan efek (penyakit/kondisi tertentu pada waktu yang bersamaan)

Pengamatan prospektif/kohort , yaitu penelitian pada kelompok tertentu dalam

jangka waktu tertentu dengan kategori terpapar dan tidak terpapar terhadap

faktor resiko, di mana penelitian tersebut dapat berlangsung lama untuk

mendapatkan efek yang alami. Suatu bentuk penelitian observatif analitik di

mana kausa diidentifikasi dan kemudian diikuti secara prospektif timbulnya

suatu penyakit)

Pengamatan Rretrospektif/case control . Yaitu penelitian yang dilakukan di

mana sudah ada kejadian (efek) yang diamati/ dilihat dari kejadian/keadaan

yang sudah terjadi. Suatu bentuk penelitian observatif analitik di mana efek

diidentifikasi lebih dahulu kemudian ditelusiru secara retrospektif adanya

kasus.

Jenis- Jenis Data

Data primer : Data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri selama penelitian

berlangsung

Data sekunder : Data yang diperoleh oleh peneliti dari sumber lain. Waktu penelitian

dinilai sudah ada data.

DOUBLE BLIND : Suatu penentuan hasil eksperimen di mana peserta maupun

penelitian tidak mengetahui siapa yang menjadi kelompok studi dan siapa

yang menjadi kelompok kontrol, dengan demikian hasilnya yang terkumpul

tidak akan mengalami bias. Teknik ini yang sering digunakan dalam

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

4

Page 5: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035penelitian klinis yang dilakukan untuk mendapatkan pengukuran yang

objektif terhadap hasil pengobatan.

ODD RATIO: Besarnya peran fungsi resiko yang diteliti terhadap terjadinya penyakit

(efek) adalah kasus dan kontrolnya yang memperlihatkan ratio antara odds

pada kelompok dengan resiko dan odds pada kelompok tanpa resiko.

Resiko relatif Odds adalah Peluang terjadinya sesuatu dibagi dengan peluang tidak

terjadinya sesuatu.

Macam-macam Diagram

1. Pictogram

2. Pie Diagram

3. Barchart

4. Cartogram

5. Histogram

6. Poligome

7. Grafik dan Ogive

8. Diagram batang, garis, lingkaran, lambang, peta, pencar

9. Pie chart

10. Steam and leaf plots

11. Pallogen

12. Frekwensi

13. Scalltegram

14. Box and Whisker plots

Validitas : Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang

diukur

Realibilitas : Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya

atau diandalkan.

Dapat diandalkan dalam proses pengukuran berarti hasil pengukuran akan

sama atau hampir sama apabila dilakukan berulang kali.

Inklusi : - Syarat-syarat yang diambil menjadi

Sampel

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

5

Page 6: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035- Karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target dan terjangkau

atau kriteria umum yang harus dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutkan

dalam penelitian

Eksklusi : - Setelah inklusi kemudian dilakukan karena tidak memenuhi kriteria

- Subjek yang memiliki kriteria inklusi tetapi subjek tersebut dikeluarkan

dari studi karena faktor-faktor tertentu :

1. Terdapat keadaan/penyakit lain yang mengganggu penelitian

2. Terdapat hambatan etis

3. Subjek menolak berpartisipasi

Uji Korelasi

0,0 – 0,25 (-25) = sedikit / tidak ada hubungan

0,25 – 0,50 (-50) = Cukup

0,50 – 0,75 (-0,75) = Sedang/baik

(0,75) = sangat baik

R > 0,8 = Baik

0,6 – 0,79 = sedang

0,4 – 0,59 = lemah

<0,4 = sangat lemah

Uji Diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis

Untuk keperluan screening

Untuk studi pengobatan pasien

Studi epidemologi

Tingkat Kesalahan = Level of significansy

= 1 % = 0,01 : Berarti bila penelitian dilakukan pada 100 sampel yang

diambil dari populasi yang sama, maka akan terdapat suatu

kesimpulan yang salah yang dilakukan untuk populasi.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

6

Page 7: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035PEMILIHAN UJI STATISTIK HARUS MEMPERHATIKAN :

1. Hipotesa yang hendak diuji

2. Jenis data :

- Kuantitatif

- Semikuantitatif

- Kualitatif

3. Asumsi distribusi populasi

4. Sampel : - Random atau tidak

- Jumlah sampel

5. Varians populasi ( ) : diketahui, tidak diketahui

SYARAT – SYARAT UJI X :

Skala pengukuran nominal/ordinal

Tujuannya untuk uji perbandingan

Tidak ada nilai terapan E (expected)

Untuk tabel 2x2 uji fisher exact

Untuk uji ketergantungan, homogenitas, kesesuaian

Sampel diambil secara acak

Setiap sel berisi EiJ < 5 atau > 20 %

UJI HUBUNGAN

Regresi = Hubungan antara 2 atau lebig variabel untuk menilai kekuatan 1 arah

hubungan yang ada (satu variabel tetap, satu variabel random)

Asosiasi = Hubngan antara 2 atau lebih variabel tanpa perlu mengetahui besar, arah,

dan kuatnya hubungan skala nominal.

Korelasi = Untuk menyatakan hubungan linier antara 2 variabel atau lebih.

Mengukur kekuatan dan arah dari hubungan linier antara 2 variabel (random)

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

7

Page 8: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035

Metode penelitian deskriptif

Metode penelitian survey analitik

Metode penelitian eksperimen

Metode penelitian klinik

METODE PENELITIAN DESKRIPTIF

Adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.

Jenis jenis Penelitian Deskriptif :

1. Survei (survey)

2. Studi atau pengenalan kasus (Case Study)

3. Studi Perbandingan (Comparative Study)

4. Studi Korelasi (Corelation Study)

5. Studi Prediksi (Prediction Study)

6. Penelitian Evaluasi (Evaluation Study)

METODE PENELITIAN SURVEI ANALITIK

Adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali dan mengapa fenomena kesehatan

itu terjadi.

Jenis – jenis penelitian survey analitik :

a. Penelitian cross sectional

b. Penelitian case control (retrospective)

c. Penelitian cohort (evaluation study)

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

8

Page 9: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035A. PENELITIAN CROSS SECTIONAL

Adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan

efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu

saat (point time approach)

Rancangan Penelitian Cross Sectional

Efek +

Faktor resiko +

Efek –

Populasi (sample)

Efek +

Faktor Resiko –

Efek –

Langkah-langkah penelitian cross sectional :

1. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko dan

faktor efek.

2. Menetapkan subjek penelitian

3. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan faktor resiko

dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada saat itu (pengumpulan

data)

4. Melalkukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok-

kelompok hasil observasi.

Keterbatasan Penelitian cross sectional :

a. Diperlukan subjek penelitian yang besar

b. Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat

c. Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan

d. Kesimpulan korelasi faktor resiko dengan faktor efek paling lemah bila dibandingkan

dengan2 rancangan epid yang lain.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

9

Page 10: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035Kebaikan cross sectional :

Keuntungan yang utama dari desain CS adalah memungkinkan penggunaan populasi

dari masyarakat umum, tidak hanya yang mencari pengobatan hingga generalisasi yang

cukup memadai

Desain relatif murah, mudah dan hasil cepat dapat diperoleh

Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variabel

Tidak terancam loss to follow up (drop out)

Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian cohort tanpa atau dapat

dengan sedikit sekali menambah biaya

Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikut yang lebih kondusif.

Kekurangan cross sectional :

p Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko dan efek

dilakukan pada saat yang bersamaan

p Studi prevalensi lebih banyak menjaring subjek yang mempunyai masa sakit yang

panjang dari pada mereka yang mempunyai masa sakit yang pendek.

p Dibutuhkan subjek yang cukup besar

p Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis

p Kemungkinan terjadi bias prevalensi/bias insidens

B. PENELITIAN CASE CONTROL (RETROSPECTIVE)

Adalah suatu penelitian (survey) analitik yang menyangkut bagaimana faktor resiko

dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

10

Page 11: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035Rancangan Penelitian Case control

Fc. Resiko +

Retrospective Efek +

(Kasus)

Fc resiko –

Pop. sampel

Fc resiko +

Retrospective Efek –

(control)

Fc resiko –

Tahap –tahap penelitian case control :

a. Identifikasi variabel variabel penelitian (fc resiko & efek)

b. Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)

c. Identifikasi kasus

d. Pemilihan subjek sebagai kontrol

e. Melakukan pengukuran retrospektive (meliihat ke belakang untuk melihat faktor resiko)

f. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek

penelitian dengan variabel-variabel kontrol.

Kelebihan case control :

p Adanya kesamaan ukuran

p Adanya perbatasan atau pengendalian faktor resiko

p Tidak menghadapi kendala etik

p Tidak memerlukan waktu lama

Kekurangan case control :

a. Pengukuran variabel yang objektif dan realibilitanya kurang karena subjek peneltian

harus mengingat kembali faktor- faktor resikonya

b. Tidak diketahui efek variabel luar karena teknik sulit dikendalikan

c. Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang sesuai.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

11

Page 12: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035

C. PENELITIAN COHORT (PROSPECTIVE)

Adalah Suatu penelitian survei (non-eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji

hubungan antara faktor resiko dengan efek (penyakit)

Rancangan Penelitian Cohort (Prospective)

Efek +

Faktor resiko +-prospective

Efek –

Populasi (sample)

Efek +

Faktor Resiko – - prospective

Efek –

Langkah-langkah penelitian Cohort (prospective)

1. Identifikasi faktor-faktor resiko dan efek

2. Meetapkan subjek penelitian (populasi dan sampel)

3. Pemilihan subjek dengan faktor resiko positif dari subjek dengan efek negatif

4. Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol

5. Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang di tentukan,selanjutnya

mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada kedua kelompok

6. Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif

dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok resiko positif maupun

kelompok kontrol.

Kelebihan Cohort :

p Dapat mengatur kompatibilitas antara 2 kelompok sejak awal penelitian

p Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka resiko dari suatu waktu ke

waktu lain

p Ada keseragaman observasi, baik terhadap faktor resiko maupun efek dari

waktu ke waktu

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

12

Page 13: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035Kerugian cohort :

p Membutuhkan waktu, sarana dan subjek penelitian yang cukup besar

p Kemungkinan adanya subjek drop out

p Pada penyakit atau keadaan tertentu akan menghadapi kendala etika

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

Adalah penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) adalah kegiatan

percobaan (experimental) yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau

pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu.

Jenis – jenis penelitian eksperimen :

1. Rancangan-rancangan pra eksperimen (pre-experiment design)

2. Rancangan-rancangan eksperimen sungguhan (true experiment design)

3. Rancangan-rancangan eksperimen semu (quasi experiment design)

A. RANCANGAN PRA EKSPERIMEN

a. Postes only design

b. One group pretest-pretest

c. Perbandingan kelompok statik (static group comparison)

B. RANCANGAN TRUE EXPERIMENT

1. Rancangan pretes-pretes dengan kelompok kontrol (pretest-pretest with control group)

2. Randomized Salomon Four Group

3. Postest dengan kelompok kontrol (Postest Only Control Group Design)

C. RANCANGAN EKSPERIMEN SEMU

a. Rancangan rangkaian waktu (time series design)

b. Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding ( Control time series design)

c. Rancangan “non-equivalent control group”

d. Rancangan “Separate sample pretest-postest”

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

13

Page 14: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035e. Rancangan “Separate Sample pretest-posttest”

Syarat pokok yang tidak dapat dipenuhi oleh penelitian eksperimen semu :

1. Tidak adanya randomisasi (randomization) yang berarti pengelompokan anggota

sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan dengan

random atau acak.

2. Kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap eksperimen tidak

dilakukan, karena eksperimen ini biasanya dilakukan di masyarakat.

Langkah-langkah penelitian eksperimen :

1. Melakukan tinjauan literatur, terutama yang berhubungan dengan masalah yang akan

diteliti

2. Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian

3. Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian

4. Menyusun rencana eksperimen yang biasanya mencakup :

p Menentukan variabel bebas dan variabel terikat (dependen dan indepent

variabel )

p Memilih desaun eksperimen yang akan digunakan

p Menentukan sampel

p Menyusun alat eksperimen dan alat ukur

p Menyusun outline prosedur pengumpulan data

p Nebyusun hipotesis statistik

5. Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest)

6. Melakukan eksperime

7. Mengumpulkan data tahap kedua (postest)

8. Mengolah dan menganalisa data

9. Menyusun laporan

Kontrol : suatu kelompok individu yang tidak dikenai perlakuan atau percobaan.

Peranan kelompok kontrol :

1. Untuk mencegah munculnya faktor-faktor yang sebebnarnya tidak diharapkan

berpengaruh tehadap variabel terikat

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

14

Page 15: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 0352. Untuk menggambarkan secara kuantitatif hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat, dan sejauh mana letak hubungan antara kedua variabel tersebut.

METODE PENELITIAN KLINIK

Dasar penelitian penelitian klinik :

a. Tjuan penelitian klinik adalah untuk menilai manfaat dan bahaya obat obatan yang

digunakan atau akan digunakan pada manusia

b. Metode penelitian klinik adalah eksperimen, yang bersifat prospektif. Penelitian klinik

bukanlah survei dan bukan survei retrospektif

c. Esensi penelitian klinik adalah perbandingan (comparison)

d. Validitas dari perbandingan tergantung pada relevansi, ketepatan pengukuran dan bebas

dari segala macam praduga

e. Tujuan penelitian klinik adalah untuk mendapatkan kesimpulan (inference) yg dp berlaku

u/ seluruh penderita

f. Kepercayaan(realibilitas)thd kesimpulan yg diambil tergantung pd validitas

pembandingan.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

15

Page 16: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035

BY. DRG. RASMIDAR

1. Apa yang dimaksud dengan logika, ilmu pengetahuan dan penelitian serta jelaskan

hubungannya !

Logika : cara menalar di mana data diamati, bukti dicari, dikumpulkan,

dipertimbangkan, lalu disimpulkan

I. Pengetahuan : Akumulasi pengetahuan yang diperoleh dan metode ilmiah dan

menggunakan teori yang ada

Penelitian : Suatu tindakan membangun dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan

cara melakukan penelitian dengan hai-hati secara terus menerus untuk

memecahkan suatu masalah.

Hubungan ketiganya :

Ilmu pengetahuan tidak dapat berkembang tanpa penelitian, sebaliknya tidak dapat

dilakukan penelitian tanpa kerangka ilmu tertentu yang mendukung. Dalam melakukan

suatu penelitian, seseorang harus mampu menempatkan logika atau berfikir secara logis

dan menghindarkan diri dari pertimbangan yang bersifat subjektif.

2.a. Apa yang dimaksud tujuan penelitian ?

Tujuan penelitian : Untuk menjajaki, menggunakan, menerangkan, membuktikan

serta menetapkan suatu gejala, atau konsep atau dugaan

Tujuan penelitian :

- Tujuan khusus : Hal-hal yang langsung diukur

- Tujuan umum : Dinyatakan secara kategori, tujuan akhir yang hendak

dilaksanakan yang merupakan aspek yang lebih luas/tujuan jangka panjang.

b. Tahapan Penelitian ;

Identifikasi serta pemilihan dan perumusan masalah penelitian

Termasuk di antaranya adalah :

o Studi kepustakaan

o Perumusan hipotesa

o Identifikasi

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

16

Page 17: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035o Klasifikasi

o Pemberian defenisi operasional variabel

o Penyusunan rancangan penelitian melalui eksperimental dan observasi

o Penentuan alat pengambilan data atau instrumen

o Pengumpulan/pengaturan analisa data

o Penyusunan laporan penelitian

3.a.Pengambilan data yang researchable

o Mempunyai kontribusi yang profesional

o Mempunyai derajat keunikan dan keaslian

o Layak untuk dilaksanakan

o Kualifikasi peneliti : Seorang peneliti harus memiliki motovasi, ulet dan tertarik

dengan apa yang diteliti

b.Apa syarat peneliti dalam identifikasi permasalahan penelitian ?

Scientific mind : Peneliti harus memiliki pendapat sendiri dan tidak mudah

dipengaruhi oleh orang lain

Prepared mind : Peneliti harus mampu menangkap masalah-masalah yang timbul

selama penelitian berlangsung

4.a. Yang perlu diperhatikan dalam studi pustaka

o Data sekunder : Suatu data untuk mendukung penelitian yang akan menjadi landasan

teori dari permasalahan penelitian

o Hubungan data dalam studi pustaka dengan kesimpulan dan degeneralisasi yang

pernah dibuat

o Penelitian terdahulu dan mengetahui/memahami penelitiannya.

b. Mengapa studi pustaka merupakan tahap yang penting ?

1. Membantu peneliti dalam berbagai hal mis. Memberi gambaran atau yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian

2. Membantu menentukan metode atau cara pendekatan yang dapat dilakukan

3. Dapat mengetahui dan perspektif permasalahan peneltian

4. Dapat mengetahui cara evaluasi dan analisis yang digunakan

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

17

Page 18: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 0355. Dapat mengetahui peneliti terdahulu.

5. Hubungan antara kriteria hipotesa dan variabel

Hipotesa : Jawaban sementara/dugaan terhadap permasalahan penelitian yang harus

dibuktikan kebenarannya

Dalam menentukan suatu hipotesa harus berdasarkan :

- Teori

- Fakta empiris

- Imajinasi peneliti

Yang menyatakan adanya pertautan /hubungan antara 2 variabel atau lebih dan

berdasarkan dugaan yang dibuat, maka dirancang eksperimental/observasi untuk mencari

data, agar dugaan tersebut dapat diterima atau ditolak.

Variabel perancu : Variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan variabel

tergantung, tetapi bukan merupakan variabel antara.

Contoh : Hubungan kebiasaan minum kopi dengan kejadian penyakit jantung

koroner

Variabel bebas :Kebiasaan minum kopi

Var.tergantung :insiden peny. J.Korner

Var.perancu : Kebiasaan merokok

6. Screening :

Cara untuk mendeteksi penyakit tertentu yang tanpa gejala dalam suatu kelompok

penduduk tertentu melalui suatu tes atau pemeriksaan secara singkat dan sederhana

dengan memisahkan mereka yang kemudian diproses melalui diagnosa-diagnosa dan

pengobatan.

Manfaat screening :

1. Untuk menentukan penderita secara dini

2. Mencegah meluasnya penyakit di masyarakat

3. Mendidik masyarakat memeriksa diri secara dini (check up)

Kriteria screening :

Penyakit yang dituju harus merupakan masalah kesehatan yang bereti

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

18

Page 19: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035 Tersedianya obat yang potensial dan kemungkinan pengobatan bagi mereka yang

menderita

Tersedianya fasilitas dan biaya diagnosa dan pengobatan penyakit lama dan dapat

diketahui melalui pemeriksaan/tes khusus

Pemeriksaan screening memenuhi syarat untuk tingkat sensitifitas dan spesifikasi

Teknik dan cara pengobatan/pemeriksaan dapat diterima masyarakat secara umum

Sifat perjalanan penyakit diketahui

Ada standar yang disepakati tentang mereka yang menderita

Harus memungkinkan diadakan follow up dan kemungkinan pencarian penderita

secara berkesinambungan

7. Ukuran yang digunakan untuk penentuan program kesehatan :

INSIDEN PREVALENSI

Pembilang

Penyebut

Waktu

Cara mengukur

Kasus baru pada

periode waktu

tertentu dalam

kelompok yang

sebelumnya

bebas dari

penyakit

Semua orang

yang rentan yang

ada pada awal

periode

Lama dari sebuah

periode

Studi cohort

Semua kasus

dalam 1 periode

waktu tertentu

Semua yang

diperiksa

termasuk

kasus/non kasus

Titik waktu

tertentu

Studi prevalensi

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

19

Page 20: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035Dari sini dapat dilihat bahwa insiden dinilai pada kelompok yang sebelumnya bebas dari

penyakit. Sehingga dapat diketahui etiologi, perjalanan penyakit serta lamanya penyakit

diderita. Dan dengan mengetahui hal tersebut maka dapat dilakukan penentuan suatu

program kesehatan. Sebaliknya prevalensi hanya menyatakan eksistensi dari penyakit, tidak

dapat diketahui etiologi, perjalanan penyakit serta lamanya penyakit diderita.

Insiden : Jumlah penyakit (peristiwa) pada suatu kelompok penduduk tertentu dalam satuan

waktu

I : £ individu yg terkena peny selama periode tertentu

£ individu dlm periode tertentu

Prevalensi : Banyaknya penyakit atau kasus atau peristiwa yang terjadi dijumlah populasi

pada daerah tertentu.

P : £ individu yang sakit pada suatu saat

£ individu dalam populasi saat itu

Perbedaan insiden kumulatif dan insiden density :

Insiden Kumulatif :

Pembilang : Jumlah org yg terkena peny dlm periode t3

Penyebut : Jumlah org yg beresiko

Waktu : Periode t3

Guna :

- Ukuran alternatif insiden rate

- Resiko populasi untuk prognosa

- Populasi perlu intervensi

Insisden Density

Pembilang : Jumlah oenyakit baru

Penyebut : Jum org yg beresiko dan lamanya resiko

Guna : Untuk mengetahu kejadian peny & akibatnya

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

20

Page 21: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035

8. Pertumbuhan penduduk : Keseimbangan dinamis antara kekuatan yang menambah dan

mengurangi penduduk. Menyangkut kelahiran, kehamilan, emigrasi, dan

migrasi

Migrasi

Positif Negatif Nol

M > F

M<F

M=F

N,T,S

N

N

T

N,T,S

T

N

T

S

Cross over : Penelitian di mana subjek menjadi kontrol dirinya sendiri

BAGAN RETOSPEKTIF, PROSPEKTIF, CROSS SECTIONAL/RANCANGAN STUDI

RETROSPEKTIF

Terpapar radiasi +

Kasus penyakit leukemia

Tidak terpapar -

Terpapar +

Kontrol (tidak leukemia)

Tidak terpapar –

PROSPEKTIFSakit+

TerpaparSakit _

Populasi(sehat) Sakit +

Tdk terpaparSakit –

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

21

Page 22: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035CROSS SECTIONAL

FC +FC + Kasus

FC –Sampel kasus + kontrolDiambil bersama FC +

FC – KasusFC -

Point prevalensi : Jumlah di mana mereka yang masih sakit pada suatu waktu tertentu

Periode prevalensi : Jumlah mereka yang pernah dan masih, sedang menderita penyakit

jangka waktu tertentu

Periode density :

Tujuan Penelitian : Suatu indikasi ke arah mana, atau data apa yang akan dicari melalui

penelitian itu

Tujuan hipotesa : Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian. Hipotesa sagat penting

karena dengan hipotesis penelitian diarahkan

Manfaat hipotesa :

p Memberi batasan jangkauan penelitian

p Mensiagakan peneliti

p Memfokuskan data

p Panduan memilih metode dan analisis

Kriteria hipotesa

p Hipotesis yang dibuat harus mempnyai hubungan

p Harus sesuai dengan fakta

p Harus berhubungan dengan ilmu

p Dapat diuji

p Harus dibuat sesederhana mungkin

p Harus bisa menerangkan fakta.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

22

Page 23: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035

Bedah Jurnal :

Efek Durasi Kebiasaan Buruk Terhadap Karakteristik Gigi Susu

1. a. Apa syarat-syarat hipotesa dan manfaatnya

b. Apa hipotesa penelitian tersebut

2. a. Permasalahan penelitian syarat syarat permasalahan

b. Apa permasalahan penelitian pada abstrak

3. a. Apa yang dimaksud validitas eksternal dan internal

b. Apa penelitian tersebut sudah memenuhi syarat di atas

4. a. Alat ukur apa yang digunakan

b. Apa syarat penentuan alat ukur

5. a. Kapan digunakan replikasi, random, kontrol pembanding

(pengertian)

b.Tentukan variabel pada penelitian ini berdasarkan fungsi

dan skala

c. Penelitian ini menggunakan desain apa ?

Validitas internal adalah mengamati hasil penelitian eksperimen hanya sebagai akibat

adanya perlakuan

Faktor yang mempengaruhi :

a. Sejarah

b. Maturitas

c. Seleksi

d. Prosedur test

e. Mortalitas

f. Instrumen

g. Regresi ke arah nilai rata-rata

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

23

Page 24: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035Validitas eksternal, berhubungan dengan kemungkinan generalisasi dari eksperimen

tersebut apakah hasil tersebut terjadi pula jika eksperimen yang sama dilakukan.

By. Drg. Burhanuddin

1. Tabel DMF

a. Prevalensi

b. Persentase karies

c. Kebutuhan perawatan UTN

2. Perbedaan diagram batang dan histogram (gambarnya)

3. Jika terdapat populasi yang homogen, bagaimana cara

pengambilan sampelnya ?

4. Kapan penelitian dianggap berakhir ?

Penelitian dianggap berakhir bila hipotesa yang dikemukakan telah diuji dan jawaban

hipotesa telah ditemukan. Dengan kata lain penelitian berakhir jika yang menjad tujuan

dari penelitian telah diperoleh sehingga dapat ditarik kesimpulan atau manfaat.

5. Kapan digunakan uji kruskal wallis ?

Uji kruskal wallis digunakan bila dilakukan atau hendak dilakukan perbandingan atau

membendingkan lebih dari 2 sampel di mana distribusi normal tidak terpenuhi atau

untuk data yang berskala ordinal di mana uji kruskal wallis ini merupakan alternatif dari

uji ANOVA 1 arah.

6. Kapan digunakan uji ketergantungan/keterhubungan, tuliskan macamnya !

Uji statistik ketergantungan digunakan bila hendak dilakukan atau melihat hungan antara

variabel yang satu dengan yang lainnya

Terdapat 3 macam uji ketergantungan yaitu :

p Asosiasi

p Korelasi

p Regresi

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

24

Page 25: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 0357. Mengapa hasil penelitian diperoleh negatif study ? jelaskan!

Maksudnya adalah hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan uji diagnostic

memberikan hasil yang normal di mana subjek benar-benar tidak mengalami kelainan.

8. Bagaimana cara mengambil sample pada populasi yang

selalu berubah ?

Caranya adalah dengan melaukan homogenisasi sampel atau homogennya sampel.

Dalam hal ini adalah memperbesar jumlah sampel yang memiliki karakteristik yang

sama sehingga dapat diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi tersebut.

9. Apa artinya :

a. Titik kritis = 0.05

b. CI = 95 %

Artinya :

a. 100 0rang yang mengemukakan pendapat tersebut 5 orang

yang tidak setuju atau menolak pendapat tersebut

b. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh tingkat

kepercayaannya 95 %

10. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menentukan

pemilihan uji statistik

p Besar sampel

p Distribusi data (normal/tidak)

p Jenis skala

p Banyaknya sampel

p Tujuan penelitian apakah hendak membandingkan antara variabel yang satu dengan

variabel yang lain, melihat efek atau mencari hubungan antar variabel.

By. Drg. Rini Pratiwi

1. Apa yang dimaksud :

a. Variabel dependent

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

25

Page 26: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035 b. Variabel independent

c. Skala ordinal, nominal, interval, ratio

2. Tuliskan macam-macam/jenis penelitian

p Penelitian deskriptif

p Penelitian survei analitik

p Penelitian eksperimen

p Penelitian klinik

3. Sebutkan indeks untuk penilaian :

a. Kebersihan mulut

b. Penyakit periodontal

c. Kebutuhan perawatan penyakit periodontal

d. Kebutuhan perawatan penambalan

4. a. Prevalensi

b. Insisden

c. Kriteria inklusi & ekslusi

Bedah Jurnal

1. Jenis penelitian

2. Populasi

3. Metode sampling

4. Kriteria inklusi

5. Kriteria eksklusi

6. Variabel dependent

7. Variabel independent

8. Jalannya penelitian

9. Hasil penelitian

10. Judul penelitian apakah sudah tepat?

By. Drg. Muh. Ilyas

1. Keracunan Timah hitam

p Timah hitam anorganik spt……timah hitam

p Pengelolaan persenyawaan organis timah hitam khususnya tetra etil timah

p Lead white kronis

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

26

Page 27: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035p Stipling butir-butir darah merah, anemia, kolik usus

p ….--> akut, insomnia, kekacauan pikiran

N = 0,03 mg/100 cc. Bila 0,10 mg/100 cc maka harus periksa darah lengkap > 0,10

keracunan

T/ hentikan absorpsi, injeksi NaEDTA

2. Persamaan dan perbedaan validitas dan reliabilitas

Validitas : Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa

yang diukur

Reliabilitas : Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pegukur dapat dipercaya

atau diandalkan.

3. SAR (Secunder Attack Rate)

£ penderita.....suatu penyakit yang terjangkit pada serangan ke 2 diabndingkan dengan£

penduduk dikurangi yang pernah terkena pada serangan pertama dalam % atau....

£ penderita baru pada serangan ke 2SAR = x100% £ penduduk – penduduk yang terkena serangan pertama

4. Ukuran dasar demografi

Fertilitas : Kemampuan wanita melahirkan dicerminkan dalam bayi yang dilahirkan

Mortalitas : Menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang terjadi

setelah kelahiran hidup.

Migrasi : Perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari 1 tempat ke

tempat yang lain melalui batas administrasi of politic.

5. Limbah klinik Gigi

6. Kelebihan dan Kekurangan

a. Cohort

Kelebihan cohort :

p Dapat mengatur kompatibilitas antara 2 kelompok sejak awal penelitianWallahu Yuhibbu Bissabirin

“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

27

Page 28: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035p Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka resiko dari suatu waktu ke waktu

yang lain

p Ada keseragaman observasi, baik terhadap faktor resiko maupun efek dari waktu ke

waktu.

Kerugian kohort

p Membutuhkan waktu, sarana dan subjek penelitian cukup besar

p Kemungkinan adanya subjek yang drop out

p Pada penyakit atau keadaan tertentu akan menghadapi kendala etika.

b. Case control

Kelebihan case control

p Adanya kesamaan ukuran

p Adanya perbatasan atau pengendalian faktor resiko

p Tidak menghadapi kendala etik

p Tidak memerlukan waktu lama

Kekurangan case control

p Pengukuran variable yang objektif dan reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian

harus mengingat kembali faktor-faktor resikonya

p Tidak diketahui efek variable luar karena secara teknik sulit dikendalikan

p Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang sesuai.

c. Cross sectional

Kebaikan cross sectional :

p Keuntungan yang utama dari desain CD adalah memungkinkan penggunaan populasi

dari masyarakat umum, tidak hanya yang mencari pengobatan hingga generalisasi yang

cukup memadai

p Dasain relative mudah, murah dan hasil cepat dapat diperoleh

p Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variable

p Tidak terancam loss to follow up (drop out)

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

28

Page 29: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035p Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama penelitian cohort tanpa atau dapat

dengan sedikit sekali menambah biaya

p Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikut yang lebih kondusif

Kekurangan cross sectional

p Sulit untuk menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko dan efek

dilakukan pada saat yang bersamaan

p Studi prevalensi lebih banyak menjaring subjek yang mempunyai masa sakit yang

pajang daripada mereka yang mempunyai masa sakit yang pendek

p Dibutuhkan subjek yang cukup besar

p Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidens, maupun prognosis

p Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang

p Kemungkinan terjadi bias prevalensi/bias insidens

7. Alat ukur penelitian deskriptif

8. Syarat-syarat UKGS

p Misi dan tujuan

p Strategi dan prosedur

p Administrasi dan pengelolaan

p Tenaga pelaksana

p Fasilitas dan peralatan

p Pengembangan dan pembinaan tenaga pelaksana

p Evaluasi dan pengendalian mutu.

Catatan lainnya :

1. Syarat-syarat uji Chi Square

2. Apa yang dimaksud dengan :

p Kriteria inklusi

p Kriteria ekslusi

p Validitas

p Reliabilitas

p Penelitian in vitro

p Penelitian in situ

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

29

Page 30: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 0353. Sebutkan macam-macam metode sampling

4. Buatkan proposal penelitian dengan judul : Efek penggunaan

sikat gigi elektrik terhadap kebersihan mulut murid SD X

5. Apa yang dimaksud dengan ;

p Populasi, sebutkan dan jelaskan

p Skala, sebutkan dan jelaskan

p Sampel, sebutkan dan jelaskan

p Penelitian deskriptif

p Penelitian analitik

6. Cara pemberian fluor,sebutkan dan jelaskan

(mekanismenya)

a. Fluoridasi sistemik, fluoridasi air minum 0,7 – 1 ppm

b. Suplemen fluor

p Fluoridasi tablet – NaF tab = 0,25 mg mg/tab

p Fluoridasi tetes/drop = NaF 8 tetes/ hari( 0,25mgF )

p Fluoridasi kumur = lar NaF = 0,2 %

p Fluoridasi garam dapur

c. Topical fluoridasi

Adanya pemberian fluor pada permukaan gigi dalam bentuk gel/pasta.

Contohnya :

p NaF = 1,1 %

p Sodium fluorida

p APF (Aidulated Phosfat Fluoride ) 0,5 %

p SnF (Stannous Fluoride)

Pasta gigi : NaF = 0,2 – 0,3

MPF = 0,2 %

SnF

7. Kenapa terjadi fluorosis

Penggunaan Fluor dalam jangka waktu yang lama pembetukan email gigi

(sistemik) menyebabkan fluor akan mempengaruhi fungsi ameloblast akibatnya

mineralisasi terganggu/tidak sempurna, di mana awalnya ditandai dengan garis putih

yang menyilang pada permukaan gigi dan email berwarna putih kabur (opaque)

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

30

Page 31: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035

Sebelum kena penyakit (periode patogenesa)

Pencegahan tingkat 1 (primary prevention)

Setelah kena penyakit

Pencegahan tk II Pencegahan tk III(secondary Prev) (tertier Prev)

PROSES TERJADINYA KARIES

Bebrapa jenis KH, mis : sukrosa dan glukosa dapat diragikan oleh bakteri tertentu

membentuk asam sehingga pH plak akan menurun sampai di bawah 5 dalam waktu 1-3

menit. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan

demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies akan dimulai.

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

31

1. Peningkatan (health promotionp Pend kesehatanp Nutrisi baikp Perhatikan fc

genetic&lingkunganp Perhatian thd

perkemb.fisik & mental,pembinaan teratur

2. Pencegahan khusus (specific prevention)p OH yang baikp Fluoridasi air minump Aplikasi topical fluorp Hindari makanan lengketp Gosok gigip Dental profilaksisp Profilacsis odontomyp Preventive orthodontic

3.Diagnosa dini&perawatan cepat (early diagnosis&promotion Treatment)p Pem periodic dg sinar Xp Pengobatab cepatp Perluasan pengobt.sekitar

lesip Perhatikan kelaiananp Pem anak sek.

4. Perawatan kerusakan (…limitation)p Perawatan lukap Pulp cappingp Perawatan sal akarp Ekstraksip Perawatan ortho

5. Rehabilitation (rehabilitasi) Penggantian gigi geligi yang hilang dengan GTS/GTP

Page 32: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035 waktuKH + MO asam pH (-5) Demineralisasi email proses karies dimulai

MEKANISME FLUOR DALAM MENCEGAH KARIES

Email sebagai lapisan terluar dari gigi memiliki susunan kompleks yaitu hidroksiapatit gigi,

dengan susunan terdiri dari Ca10(PO4)5(OH2) dengan penambahan fluor apatit yang lebih

tahan terhadap asam dengan susunan reaksi sebagai berikut :

Ca10(PO4)6(OH2) + F Ca(PO4)6(OHF)

OHI-S = 0 – 1,3 = baik

1,3 – 3,0 = sedang

3,1 – 6,0 = buruk

Penelitian deskriptif : penelitian yang dilakukan hanya untuk menggambarkan keadaan yang

ada

Dapat berupa tabel atau grafik

Studi korelasi : Menyatakan hubungan linier 2 variabel atau lebih

Studi kasus (case report)

Studi cross sectional: Penelitian yang dilakukan untuk mengamati prevalensi penyakit dan

prevalensi penyebab pada waktu yang bersamaan

RR = insiden pd klp dg fc resiko = A/(A+B) Insiden pd klp tanpa fc resiko C/(C + D)Catatn campuran

p Eksperimen ada perlakuan

Perlakuan yang efek dari perlakuan akan dilihat efek sikat gigi

p Syarat true eksperimen

- Random

- Kontrol

- Replikasi

p Purposive sampling belum tentu bersyarat

Misalnya :populasi seluruh FKG tetapi yang diambil hanya pada IKGM

p Total sampling semua sampel diambil

p Populasi = sampel

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

32

Page 33: Cat.klinik IKGM

Caries “Nina “ 035

Wallahu Yuhibbu Bissabirin“ Allah Mencintai Orang-Orang yang Bersabar”

33