anggreta galuh auriadini_021211131034_tugas ikgm v-4

24
TUGAS MANDIRI 4 IKGM ANGGRETA GALUH AURIADINI 021211131034 INDIKATOR KARIES DAN KELAINAN PERIODONTAL A. KARIES a. DMFT i. Pengertian DMF-T merupakan singkatan dariDecay Missing Filled-Teeth. Nilai DMF-T adalah angka yang menunjukkan jumlah gigi dengan karies pada seseorang atau sekelompok orang. Angka D (decay) adalah gigi yang berlubang karena karies gigi, angka M (missing)adalah gigi yang dicabut karena karies gigi, angka F(filled) adalah gigi yang ditambal atau di- tumpat karena karies dan dalam keadaan baik . Nilai DMF-T adalah penjumlahan D+ F+ T. Indikator utama pengukuran DMF-T menurut WHO adalah pada anak usia 12 tahun, yang dinyatakan dengan indeks DMF-T yaitu ≤ 3, yang berarti pada usia 12 tahun jumlah gigi yang berlubang (D), dicabut karena karies gigi (M), dan gigi dengan tumpatan yang baik (F), tidak lebih atau sama dengan 3 gigi per anak. ii. Kegunaan Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi permanen. Karies gigi umumnya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadilah akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. 1 | Indikator Karies dan Kelainan Periodontal

Upload: farronv

Post on 05-Nov-2015

279 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ikgm

TRANSCRIPT

TUGAS MANDIRI 4 IKGMANGGRETA GALUH AURIADINI021211131034

INDIKATOR KARIES DAN KELAINAN PERIODONTAL

A. KARIESa. DMFTi. PengertianDMF-T merupakan singkatan dariDecay Missing Filled-Teeth. NilaiDMF-Tadalah angka yang menunjukkan jumlah gigi dengan karies pada seseorang atau sekelompok orang. AngkaD (decay)adalah gigi yang berlubang karena karies gigi, angkaM (missing)adalah gigi yang dicabut karena karies gigi, angkaF(filled)adalah gigi yang ditambal atau di-tumpat karena karies dan dalam keadaan baik . NilaiDMF-Tadalah penjumlahan D+ F+ T.Indikator utama pengukuran DMF-T menurut WHO adalah pada anak usia 12 tahun,yang dinyatakan dengan indeks DMF-T yaitu 3, yang berarti pada usia 12 tahun jumlah gigi yang berlubang (D), dicabut karena karies gigi (M), dan gigi dengan tumpatan yang baik (F), tidak lebih atau sama dengan 3 gigi per anak.

ii. KegunaanIndeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi permanen. Karies gigi umumnya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadilah akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri.iii. RumusRumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T :

DMF-T rata-rata =Jumlah D + M + FJumlah orang yg diperiksaDMF-T = D + M + F

Kategori DMF-T menurut WHO :0,0 1,1 = sangat rendah1,2 2,6 = rendah2,7 4,4 = sedang4,5 6,5 = tinggi6,6 > = sangat tinggi

iv. Kekurangan1. Tidak dapat menggambarkan banyaknya karies yang sebenarnya. Karena jika pada gigi tersebut terdapat 2 karies atau lebih, karies dihitung adalah tetap 12. Indeks DMF-T tidak dapat membedakkan kedalaman dari karies, misalnya karies superficialis, media, profunda3. Tidak valid untuk gigi yang hilang karena penyebab lain selain karies4. Tidak valid untuk pencabutan perawatan ortodonti5. Tidak dapat digunakan untuk karies akar

b. Nyvad Caries Diagnostic Criteriai. Pengertian dan KegunaanDikemukakan oleh Nyvad 1999. Meliputi manifestasi dari karies pada initial stage dari karies dan sebelum karies itu terjadi. Berguna untuk membedakan antara membedakan antara lesi karies aktif dan inaktif berkavitas maupun tidak berkavitas. Juga digunakan untuk mengukur aktivitas lesi karies, memperhitungkan hubungan biaya ketika rencana perawatan dibuat.

ii. Kelebihan dan KekuranganKelebihan1. Dapat mengidetifikasi lesi karies insipient, sehingga dapat menentukan rencana program pencegahan karies2. Prelavensi dan keparahan karies dibawah estimasi dari indeks def dapat dihilangkan karena hanya menghitung status kavitas3. Dapat mengurangi keperluan perawatan yang lebih lanjur karena diagnosis ditegakkan ketika terlihat initial lesions sehingga lesi progresif yang berkelanjutan dapat dicegahKekuranganTerdapat kesulitan untuk membuat diagnosis yang pasti dari lesi aktif sebelum terjadi kavitas pada permukan oklusal dibandingkan dengan permukaan fasial. Penggunaan permukaan oklusal secara fisiologis selama proses pengunyahan dapat menyebabkan hilangnya lesic. Significant Caries Indexi. Pengertian dan KegunaanDiperkenalkan oleh Bratthall D pada tahun 2000. Penggunaan DMF dan Sic secara bersamaan membantu untuk menyoroti kesenjangan kesehatan mulut pada populasi yang berbeda dalam suatu komunitas dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan khusus pencegahan gangguan kesehatan gigi dan mulut. Perhitungan Sic dilakukan dengan cara mengurutkan hasil skor DMFT, kemudian sepertiga populasi dari skor karies tinggi dipilih dan rerata DMFT untuk kelompok ini dihitung. Hasil perhitungan adalah indeks SiC.

ii. RumusCara menghitung indeks SiC1. Menggunakan indeks DMF-T.2. Mengurutkan data individu mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.3. Mengambil 1/3 jumlah data dari total populasi dengan DMF-T yang tinggi.4. Lalu menjumlahkan data tersebut Kemudian membaginya lagi dengan jumlah individu (1/3) yang tetinggi DMF-Tnya.

iii. Kelebihan dan KekuranganKelebihan:1. Memberi perhatian lebih pada individual dengan hasil skor karies tertinggi2. Indeks ini mencoba mengatasi kekurangan dari hasil DMFT secara akurat dengan memperhatikan distribusi karies pada suatu populasi khususnya di Negara berkembang yang menyebabkan kesimpulan yang salah bahwa karies pada populasi terkontrol padahal beberapa individu masih memiliki karies.

Kekurangan1. Indeks ini hanyalah kelanjutan dari indeks DMF dengan kriteria yang sama dalam menghitung karies2. Populasi signifikan dari karies yang terlihat rendah menunjukkan distribusi yang tidak normal

d. Specific Caries Indexi. PengertianIndeks ini akan menyediakan informasi tidak hanya prevalensi karies tapi juga lokasi dan tipe lesi karies pada individu. Pengukurannya dilakukan khusus di daerah permukaan gigi jadi indeks ini masih sangat jarang digunakan oleh khalayak umum.

ii. KegunaanUntuk menggambarkan jumlah gigi karies yang belum pernah di tangani sama sekali dengan menggunakan indeks DMF-T.

iii. RumusSkor SCI untuk individu dihitung dengan menambahkan skor gigi individual. Rentang Skor untuk individual dari 0-192 (untuk 32 gigi)

iv. Kelebihan dan KekuranganKelebihan1. Petugas dan material yang kompeten di masa depan serta training untuk tenaga kerja dibutuhkan untuk mengatasi karies pada populasi tertentu mungkin dinilai2. Hasil dari penulis menunjukkan reproduksibilitas dan validitas dari indek baru ini adalah baikKekurangan1. Pada kasus dengan lesi yang luas yang meliputi lebih dari 1 permukaan hanya bisa dibuat dari asal lesi2. Kekurangan untuk menentukan rencana perawatan jika indeks ini digunakan sendirian tanpa kombinasi dengan indeks lain3. Kurangnya penyediaan untuk menilai karies akar4. Jumlah dari lesi proksimal tidak diperhatikan karena tidak adanya foto bitewing radiograph

e. PUFA Indexi. PengertianSama seperti Specific Caries Index, PUFA juga masih termasuk indeks yang baru digunakan untuk menghitung karies. Pembuatan PUFA ditujukan untuk melengkapi indeks DMF-T P = Pulpal, pertimbangan keterlibatan pulpa dalam proses karies dengan hancurnya seluruh korona atau mahkota sehingga yang tersisa hanyalah akarU= Ulserasi, yang disebabkan oleh potongan-potongan enamel yang pecah ataupun karena inflamasi pulpa atau akar yang mengalami fragmentasi sehingga timbul ulserF= Fistula atau nanah yang muncul akibat adanya gangguan kesehatan gigi dan mulut yang melibatkan pulpaA= Abses yang terkait dengan pulpa

ii. Kelebihan dan KekuranganKelebihan1. Aplikatif pada Negara dengan pendapatan rendag dan menegah dimana karies yang tidak ditangai menyebabkan komplikasi masalah pada gigi dan jaringan sekitar2. Sederhana 3. Dapat digunakan untuk gigi sulung dan permanen4. Hasilnya dapat dipresentasikan bersama indeks DMF

Kekurangan1. Stages dari lesi karies pada enamel tidak dinilai2. Penilaian abses dan fistula dapat dikombinasi jadi 1 kode3. Realibilitas dan validitas diperlukan pada diskusi dan penelitian mendatang4. Beberapa subjek dengan skor U (ulcer)

f. Caries Assessment Spectrum and Treatment (CAST) Indexi. PengertianDikembangkan oleh J. E. Frencken, Rodrigo G. de Amorim, Jorge Faber dan Soraya C. Leal pada 2011. Mengkombinasikan elemen penilaian dari ICDAS III dan PUFA dan komponen MF pada indeks DMF.

ii. Kelebihan dan KekuranganKelebihan 1. Skor DMF dapat dengan mudah dikalkulasikan dari skor CAST2. Digunakan hanya untuk survei epidemologi3. Visual/ tactile hierachial one digit coding system4. Meliputi total spectrum dari progresi lesi karies membuat kemudahan komunikasi antara profesiona5. Digunakan untuk memperkuat dan melengkapi ICDAS, DMF, PUFA6. Menyediakan sarana untuk penggunaan indeks DMF yang lebih luas

Kekurangan1. Tidak menunjukkan hasil yang valid pada uji validitas dan realibilitas2. Tidak disarankan untuk clinical trials3. Tidak menyediakan data pada perhitugan perawatan dan pencegahan pada setiap kode

g. International Caries Detection and Assessment System (ICDAS I & ICDAS II)i. PengertianIndeks ICDAS (International Caries Detection and Asessment System) merupakan indeks yang menggambarkan keadaan karies dari mulai perubahan warna dari enamel hingga kavitas meluas. Sistem kriteria yg berguna, mudah digunakan & memiliki batasan yang jelas utk deteksi karies yg terlihat scr klinis.Sistem ICDAS diajukan untuk lesi permukaan akar karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan metode tradisional karena dapat dikombinasikan dengan penilaian aktivitas lesi.ICDAS I (2003)Penelitiannya menggunakan sistematik reviewAssessment atau pemeriksaan atau penaksiran khusus pada bagian corona atau permukaan mahkota tapi lebih sempurna dari DMF-TPemeriksaan visual dilakukan pada gigi bersih, bebas plak, dengan pengeringan lesi/permukaan untuk mengidentifikasi lesi awal ICDAS II (2005)Assessment lebih kompleks yaitu pada tiap permukaan korona, sealant, restorasi, perubahan warna serta aktivitas kariesnyaMembentuk 2 digit , yaitu 1: CARS, 2: CORONALPemeriksaan visual untuk pendeteksian karies oklusal Memiliki reprodusibilitas dan keakuratan yang baik untuk pendeteksian lesi karies oklusal

ii. KegunaanICDAS digunakan oleh pemeriksa yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam pemeriksaan dental epidemiologi. Membantu dalam pengumpulan data mengenai klasifikasi lesi karies yang dulu dan sekarang melalui tingkat keparahan berdasarkan pada perluasan histologis penyakit.

iii. RumusKriteria Indeks ICDASTerdapat 6 kriteria indeks ICDAS untuk deteksi karies primer pada pit dan fisure.

SkorUraian klinis dari pit dan fisure oklusal

0 sehat

Tidak ada bukti karies setelah pengeringan dalam waktu yang lebih lama (5 detik). Permukaan dengan cacat perkembangan (hipoplasia email, fluorosis), atrisi, abrasi dan erosi), dan noda ekstrinsik atau intrinsik akan dicatat sebagai sehat.

1 Perubahan visual pertama pada email

Ketika terlihat basah, tidak ada bukti perubahan warna yang terkait dengan aktivitas karies gigi tetapi setelah pengeringan dalam waktu yang lama, maka rongga karies atau perubahan warna (lesi putih atau coklat) akan terlihat tidak sesuai dengan penampilan klinis dari email gigi yang sehat.

2 Perubahan visual yang berbeda pada email

Gigi harus terlihat basah. Ketika basah maka akan ada (a) rongga karies (lesi putih) dan/atau (b) perubahan karies coklat yang lebih lebar dari pada fisur / fossa alami yang tidak sesuai dengan penampilan klinis dari email yang sehat

3 Kerusakan email yang terlokalsiasi akibat karies tanpa adanya dentin yang tampak atau adanya bayangan

Gigi terlihat basah dapat memiliki opasitas karies yang jelas (lesi putih) dan/atau perubahan warna karies coklat yang lebih lebar dari fisur/fossa alami yang tidak sesuai dengan gambaran klinis dari email yang sehat. Setelah kering selama 5 detik, ada karies dari struktur luar atau dalam pit atau fisur/fosa. Bila meningkat dua kali lipat atau untuk mengkonfirmasi penilaian visual, pemeriksaan probe CPI digunakan untuk permukaan gigi yang dapat mengkonfirmasi adanya rongga yang terlihat pada email.

4 Adanya bayangan gelap dari dentin dengan atau tanpa kerusakan email yang terlokalisasi

Lesi ini telihat sebagai bayangan dari dentin yang berubah warna yang tampak melalui permukaan email yang utuh yang dapat atau tidak dapat memperlihatkan tanda-tanda kerusakan terlokalisasi (kehilangan kelanjutan permukaan yang tidak memperlihatkan dentin).

5 Rongga dengan kavitas didalam dentin

Rongga pada email yang berubah warna atau opak yang memperlihatkan kondisi dentin.

6 Rongga yang sangat berbeda dengan dentin yang terlihat

Kehilangan struktur gigi dengan jelas, rongga lebih dalam dan lebar dan dengan dentin yang jelas terlihat pada dinding atau pada bagian dasar. Rongga yang luas melibatkan separuh dari permukaan gigi atau kemungkinan mencapai pulpa.

iv. Kelebihan dan KekuranganKelebihana.Sistem kriteria yg berguna, mudah digunakan & memiliki batasan yang jelas untuk deteksi karies yg terlihat secara klinis b.Hasil lebih spesifik, lebih lengkap dibandingkan dengan pemeriksaan lainnyac.Mampu menghitung karies dentind.Mengikuti perjalanan kariese.Etiologi karies lebih terarahf.Dipercaya utk mendeteksi karies dental pd koronal gigi meskipun digunakan oleh pemeriksa dental yg tidak berpengalaman.

Kekurangana.Tidak menilai karies pulpab.Membutuhkan waktu pemeriksaan yang lebih lamac.Analisisnya lebih kompleksd.Kriteria saat ini belum dapat membedakan antara lesi karies aktif dan tidak aktif.e.Data mengenai keabsahan dan reliabilitas kriteria ICDAS untuk pendeteksian karies akar belum tersedia.

h. FDI World Dental Federation Caries MatrixProgram WHO Global Oral Health telah mengakui pentingnya promosi paradigma baru antara sesama praktisi dokter gigi mengenai perubahan dari restorative menjadi preventif dan model promosi kesehatan (penyuluhan). Dikembangkan oleh komite FDI. Maksud dari system ini tidak untuk mengklasifikasika karies namun merupakan system yang terintegrasi yang dapat digunakan praktisi, peneliti, edukator dan tenaga kesehatan.

B. KELAINAN PERIODONTALa. CPITNi. PengertianCommunity Periodontal Index for Treatment Needs adalah indeks resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan sonde khusus yaitu WHO Periodontal Examining Probe.Sonde khususyang dipergunakan untukpemeriksaan CPITNini memiliki bentuk ujung bulat dengan diameter 0,5 mm, dengan kode warna 3,5 sampai 5,5 mm.ii. RumusPemeriksaan CPITN ini menggunakan 6 sektan yaitu :1. Sektan kanan atas : elemen gigi 1.7, 1.6, 1.5, 1.4 (sektan 1)2. Sektan anterior (depan) atas : elemen gigi 1.3, 1.2, 1.1, 2.1, 2.2, 2.3 (sektan 2)3. Sektan kiri atas : elemen gigi 2.4, 2.5, 2.6, 2.7 (sektan 3)4. sektan kiri bawah : elemen gigi 3.7, 3.6. 3.5, 3.4 (sektan 4)5. Sektan anterior bawah : elemen gigi 3.3, 3.2, 3.1, 4.1, 4.2, 4 (sektan 5)6. Sektan kanan bawah : elemen gigi 4.4, 4.5, 4.6, 4.7 (sektan 6)Gigi Index CPITN terbagi dan tergantung atas tiga kelompok umur yaitu 1. Umur 20 tahun atau lebih2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun3. Umur kurang dari 15 tahunDalam pemeriksaan CPITN perlu diperhatikan :1. Apabila salah satu gigi geraham atau molar dan juga gigi seri atau incisivus tidak ada, tidak diperlukan penggantian gigi.2. Apabila dalam satu sektan tidak terdapat gigi index maka gigi dalam sektan tersebut diperiksa semuanya dan yang diambil adalah gigi dengan skor tertinggi.3. Umur 19 tahun kebawah tidak dilakukan pemeriksaan Molar Kedua (M2) untuk menghindari false pocket.4. Umur 15 tahun kebawah, pencatatan hanya dilakukan bila ada perdarahan daerah gusi dan karang gigi saja.5. Jika gigi index dan penggantinya tidak ada maka sektan diberi tanda X.Pembagian mengenai kelompok umur, gigi indax dan skornya adalah sebagai berikut :1. Umur 20 tahun atau lebih, gigi index yang diperiksa adalah 1.7, 1.6, 1.1, 2.1, 2.6, 2.7, 3.7, 3.6, 3.1, 4.1, 4.6, 4.7, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4.2. Umur 16 tahun sampai 19 tahun, gigi index yang diperiksa adalah 1.6, 1.1, 2.6, 3.6, 3.1, 4.6, dengan skor 0, 1, 2, 3, 4.3. Umur kurang dari 15 tahun, gigi index yang diperiksa adalah sama dengan 16-19 tahun, dengan skor 0,1, 2.

Kriteria skoring CPITN:0 : periodonsium sehat1 : terdapat perdarahan setelah probing2 : terdapat kalkulus supra atau subgingiva atau timbunan plak di sekeliling margin gingiva,tidak terdapat poket dengan kedalaman lebih dari 3mm.3 : terdapat poket 4 atau 5 mm4 : terdapat poket lebih dari 6 mm* : terdapat keterlibatan daerah furkasio atau terdapat loss attachment >7mm

Dari data status periodontal yang diperoleh dengan menggunakan kode tersebut, perawatan dikategorikan sebagai berikut :0 : tidak memerlukan perawatan1: peningkatan kebersihan mulut/penyuluhan2: peningkatan kebersihan mulut/penyuluhan dan scalling3: peningkatan kebersihan mulut / penyuluhan, skeling, kuretase, bedah periodontaliii. Kelebihan dan KekuranganKelebihan1. Sederhana2. Mendapatkan data tentang status periodontal masyarakat.3. Dapat merencanakan program penyuluhan.4. Dapat menentukan kebutuhan perawatan (jenis tindakan, beban kerja, kebutuhan tenaga).5. Memantau kemajuan kondisi periodontal individu.

Kekurangan1. Kekurangan dalam menetapkan kebutuhan perawatan2. keterbatasan-keterbatasan, dan data yang diperoleh dari penggunaan indeks ini masih dapat disalah tafsirkan3. Kriteria (skoring) CPITN untuk mengkategorikan status periodontal valid, tetapi penggunaan gigi-gigi indeks dapat menghasilkan estimasi yang rendah pada status periodontal4. kalkulasi tiap sextan dan tiap individu dapat menimbulkan estimasi yang berlebihan untuk kebutuhan perawatan, khususnya untuk kode 3 dan kode 4 (poket 4-5 mm, poket sama/lebih besar dari 6 mm)

b. PHP Indexi. PengertianPHP index atau Patient Hygiene Performance Index dikembangkan oleh Podshaley dan Haley pada tahun 1968. Indeks tersebut diperoleh dengan melihat lapisan plak yang nampak pada permukaan gigi dengan bantuan disclosing solution.

ii. RumusPermukaan setiap gigi dibagi menjadi 5 area yaitu 3 area yang dibagi secara longitudinal, dengan 1/3 tengah dibagi secara horizontal menjadi 3 area lagi. Pemberian nilai didahului dengan menggunakan disclosing solution. Penilaian PHP setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai kelima area setiap permukaan gigi dan kemudian dibagi dengan banyaknya permukaan gigi yang diperiksa.PHP = Jumlah nilai kelima area setiap permukaan gigiiii. Kelebihan PHP index merupakan indeks pertama yang dikembangkan untuk tujuan yang semata-mata menilai kebersihan individu dalam membersihkan food debris setelah instruksi menyikat gigi. PHP index juga dapat digunakan untuk memeriksa kebersihan mulut pada pengguna alat ortodontik cekat dengan pertimbangan bahwa penempatan bracket dan komponen alat ortodontik cekat lainnya tidak menjadi masalah karena penggunaan disclosing solution dan pembagian.

c. Basic Periodontal Examination (BPE) IndexDikembangkan oleh British society of Periodontology pad 1986. Berasal dari CPITN. Sederhana dan merupakan alat screening cepat untuk mengindikasi level perawatan yang dibutuhkan dan menyediakan dasar panduan kebutuhan perawatan. Bukan merupakan alat diagnostic.

d. Periodontal Screening and Recording (PSR) Indexi. PengertianDiperkenalkan oleh American Academy of Periodontology (AAP) dan American Dental Association (ADA). Endorse by WHO. Merupakan adaptasi dari CPITN. Digunakan untuk menghitung perdarahan gingiva ketika probing, kalkulus pada gigi dan kedalaman poket pada tiap sekstan di rongga mulut.

ii. RumusSkor tertinggi pada sektan dipilih sebagai skor PSR untuk sekstan. Hanya 1 skor yang dipilih untuk tiap sekstan dalam rongga mulut. Untuk memeriksa gigi secara individual digunakan A WHO/CPITN/PSR probe.

iii. Kelebihan dan KekuranganKelebihan1. Memperkenalkan metode screening yang sederhana yang sesuai dengan kebutuhan dental record2. Deteksi dini dari penyakit periodontal dan menyediakan monitoring status dari pasien3. Metode cepat screening karena hanya menilai 6 skor4. Dokumen ini membantu melengkapi riwayat periodontal pasien5. Dapat digunakan pada populasi yang besar

Kekurangan1. Tidak dimaksudkan untuk pemeriksaan lengkap rongga mulut. Pada pasien yang telah menerima perawatan periodontal sebelumnya atau dalam fase maintenance harus menerima pemeriksaan yang komprehensif2. Keterbatasan penggunaan system PSR pada anak karena ketidakmampuan membedakan pseudo poket3. Tidak menghitung epithelial attachment, keparahan penyakit dapat underestimated

e. Genetic Susceptibility Index for Periodontal diseaseEtiologi dari periodontitis adalah multifactorial dan termasuk di dalamnya komponen infeksius, factor lingkungan dan genetic. Genetic marker menunjukkan kerentanan manifestasi penyakit dan dapat digunakan untuk mengungkap informasi yang tersembunyi. Sistem ini menunjukkan hubungan langsung dan tak langsung diantara indeks kerentanan, hasil mikroba dan penyakit. Singel Nucelotida Polymorphism (SNPs) di gen yang mengkode molekul dari sistem pertahanan tubuh dinilai.

1 | Indikator Karies dan Kelainan Periodontal