bab i pendahuluan konsep penataan ruang wilayah pesisir
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah pesisir terdapat berbagai ekosistem alami yang mempunyai fungsi
masing-masing yang berlainan, yaitu misalnya hutan bakau, padang lamun, estuaria,
delta, dan terumbu karang. Selain dimanfaatkan sebagai sumber daya alam pesisir,
ekosistem tersebut juga mempunyai fungsi ekologis yang penting yaitu sebagai
pelindung pantai, pengatur luapan banjir, sebagai tempat untuk mengendapnya
sedimen atau bahan pencemar dan tempat berlindung serta berkembangnya jenis-jenis
biota yang mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. Demikian pula ada yang
berfungsi sebagai pengatur sumber air tawar dan rembesan air laut ke arah darat.
Dipandang sebagai suatu “ruang”, wilayah pesisir merupakan wadah
kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya, yang mengandung potensi sumber
daya pesisir yang bersifat terbatas. Sebagai wadah, wilayah pesisir memang terbatas
dalam hal besaran wilayahnya, sedangkan sebagai sumber daya terbatas mengenai
daya dukungnya. Dalam fungsinya untuk budidaya, besaran wilayah pesisir
mengandung berbagi potensi pemanfaatan dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi.
Umumnya wilayah pesisir digunakan sebagai wadah berbagai aktivitas
manusia dengan intensitas yang tinggi. Hal itu misalnya untuk permukiman, kawasan
industri, pertanian, pertambakan, pelabuhan, rekreasi dan pariwisata, pertambangan,
pembangkit tenaga listrik, dan konservasi sumberdaya alam. Sedangkan di laut pantai
digunakan untuk media pelayaran dan untuk penangkapan ikan, serta sumber daya
alam hayati lainnya. Masing-masing kegiatan tersebut belum tentu dapat saling
menguntungkan, bahkan justru dapat merugikan satu sama lain. Oleh karena itu
wilayah pesisir di samping sebagai “pusat kegiatan” juga dapat menjadi “pusat
konflik atau benturan” antara kepentingan sektor yang satu dengan sektor lainnya.
oleh karena itu perlu dipertegas pada suatu pengaturan yang rigid mengatur masalah
pesisir dan sumber dayanya untuk kepentingan masyarakat pesisir pada khususnya.
Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu wilayah pesisir yang mempunyai
panjang garis pantai 128,43 km terhampar di 25 desa pada 9 kecamatan yang
mempunyai wilayah pesisir dan lautan dengan luas total 141.130 Ha. Wilayah pesisir
pantai Kabupaten Sukabumi memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat.
1
2
Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga
sebagai memiliki potensi beragam yang dapat dimanfaatkan seperti potensi perikanan
dapat dikembangkan Pelabukan Perikanan Samudra dalam mengembangkan
perekonomiannya, tempat rekreasi, tempat penangkaran penyu, potensi rumput laut,
mangrove dan berbagai sumber daya pesisir yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun
non hayati dapat menjadi tumpuan harapan masyarakat pesisir Kabupaten Sukabumi
dalam memenuhi kebutuhan di masa sekarang maupun di masa mendatang.
Keberadaan berbagai potensi sumber daya yang ada di wilayah pesisir
Kabupaten Sukabumi (terumbu karang, hutan mangrove, serta keanekaragaman flora
dan fauna laut) merupakan potensi yang memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan,
baik di bidang produksi maupun di bidang pariwisata. Saat ini ekosistem pantai
terancam kelestariannya terutama oleh kegiatan manusia. Sumber daya pantai
merupakan anugerah alam yang sangat berharga bagi mahluk hidup yang perlu
dikelola dan dikembangkan secara baik untuk kepentingan saat ini dan dimasa yang
akan datang. Untuk tetap menjaga potensi sumber daya pesisir Kabupaten Sukabumi,
maka diperlukan suatu perencanaan/pengelolaan kelautan dan pesisir yang dilakukan
secara terpadu dan berkesinambungan agar sumber daya yang ada tersebut tetap
terjaga dan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk perkembangan di wilayah pesisir
Kabupaten Sukabumi.
1.2 Tujuan Dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini adalah merumuskan
strategi pengembangan wilayah kelautan dan pesisir Wilayah Pesisir dan Kelautan
Kabupaten Sukabumi dengan tetap memperhatikanpotensi dan ancaman terhadap
ekosistem laut dan pesisir, baik ancaman alami maupun manusia.
1.2.2 Sasaran
a. Teridentifikasinya potensi-potensi Sumberdaya kelautan dan pesisisr Wilayah
Pesisir dan Kelautan Kabupaten Sukabumi serta peluang pengembangannya
b. Teridentifikasinya isu dan permasalahan Wilayah Pesisir dan Kelautan
Kabupaten Sukabumi.
3
c. Identifikasi Karakteristik Wilayah Pesisir dan Kelautan di Kabupaten
Sukabumi
d. Identifikasi Kendala dan masalah yang dihadapai dalam pengembangan
Wilayah Pesisir dan Kelautan Kabupaten Sukabumi.
1.3 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah secara makro adalah wilayah Kabupaten Sukabumi
dengan luas wilayah 4.162 Km atau 416.173,50 Ha. Kabupaten Sukabumi terdiri dari
47 (empat puluh tujuh) Kecamatan yang terbagi menjadi 349 (tiga ratus empat puluh
sembilan) Desa dan 3 (tiga) Kelurahan. Ibukota Kabupaten Sukabumi saat ini berada
di Kota Palabuhanratu dan memiliki jarak fisik dengan Ibukota Negara ± 140 km,
dengan Ibukota Propinsi Jawa Barat ± 153 km dan dengan Kota Sukabumi ± 60 km.
Wilayah Kabupaten Sukabumi secara geografis berada pada 6057' - 7025' Lintang
Selatan dan 106049' - 107000' Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah secara
administratif :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor
Sebelah Timur dengan Kabupaten Cianjur
Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
Sebelah Barat dengan Kabupaten Lebak dan Samudera Hindia.
Dari tiga puluh kecamatan, hanya 9 (Sembilan) kecamatan yang mempunyai
wilayah pesisir dan lautan dengan luas total 141.130 Ha. Sembilan kecamatan yaitu
Kecamatan Cisolok, Kecamatan Cikakak, Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan
Simpenan, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Ciracap, Kecamatan Surade, Kecamatan
Cibitung dan Kecamatan Tegalbuled.
4
PETA ADMIN PESISIR SUKABUMI
5
1.4 Sistematika Pembahasan
Adapaun sistematika Laporan Strategi Pengembangan Wilayah Kelautan dan
Pesisir Kabupaten Sukabumi ini akan disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran,
ruang lingkup wilayah, dan sistematika pembahasan.
BAB 2 TINJAUAN TEORI
Menjelaskan mengenai landasan teori yang memuat berbagai teori,
referensi, maupun konsep pengembangan wilayah kawasan pesisir.
BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH PESISIR DAN KELAUTAN
KABUPATEN SUKABUMI
Bab ini berisi penjelasan tentang gambaran umum Wilayah Pesisir
dan Kelautan Kabupaten Sukabumi yang akan menjadi
data/informasi awal dalam memahami karakteristik potensi dan
permasalahan di Wilayah Pesisir dan Kelautan Kabupaten Sukabumi
BAB 4 IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH
Berisi tentang potensi dan masalah dalam pengembangan Wilayah
Pesisir dan Kelautan Wilayah Pesisir dan Kelautan Kabupaten
Sukabumi
BAB 5 KONSEP DAN STRATEGI
Bab ini Berisi tentang Pengembangan Wilayah Pesisir Dan Kelautan
Kabupaten Sukabumi.