bab 3 pembahasan&permasalahan
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN & PERMASALAHAN
III.1. Data dalam Angka Kecamatan Srandakan Tahun 2008
III.1.1. Batas Wilayah Kecamatan Srandakan
Kecamatan Srandakan masuk ke wilayah Kabupaten Bantul. Kecamatan ini
berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo di bagian barat dan utara, berbatasan
dengan Samudera Indonesia di bagian selatan dan di bagian timur berbatasan dengan
Kecamatan Pandak dan Sanden. Pantai Kuwaru berada di sebelah selatan kecamatan
Srandakan.
Tabel 1.1. Batas Wilayah Kecamatan Srandakan
Sebelah/ Bagian Perbatasan
Utara Kabupaten Kulonprogo
Timur Kecamatan Pandak dan Sanden
Selatan Samudera Indonesia
Barat Kabupaten Kulonprogo
Sumber Data : Bagian Pemerintah
III.1.2. Luas Wilayah Kecamatan Srandakan menurut Penggunaan Tanah per Desa
(Ha)
Kecamatan Srandakan terdiri dari dua desa, yaitu Desa Poncosari dan Desa
Trimurti. Kecamatan ini memiliki total luas wilayah sebesar 1.831,60 Ha yang terbagi
menjadi beberapa macam penggunaan, yaitu berupa tanah persawahan seluas 422,67
Ha, berupa tanah kering seluas 73,62 Ha, berupa pekarangan/ bangunan seluas 716,65
Ha dan penggunaan lainnya seluas 618,66Ha.
Obyek wisata pantai Kuwaru termasuk ke wilayah Desa Poncosari yang
memiliki kawasan seluas 1.186,10 Ha. Kawasan seluas itu terdiri dari 388,45 Ha
berupa tanah persawahan; 57,67 Ha berupa tanah kering; 340,22 Ha berupa
bangunan/ pekarangan dan 618,66 Ha berupa lainnya.
Tabel 1.2. Luas Wilayah Kecamatan Srandakan
DesaTanah
Sawah
Tanah
Kering
Bangunan/
Pekarangan
Hutan
NegaraLainnya Jumlah
Poncosari 388,45 57,67 340,22 - 399,76 1.186,10
Trimurti 34,22 15,95 376,43 - 218,90 645,50
Kecamatan 422,67 73,62 716,65 - 618,66 1.831,60
III.1.3. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin per Desa di Kecamatan Srandakan
(Pertengahan Tahun 2008)
Pada pertengahan tahun 2008 tercatat penduduk se-kecamatan Srandakan
sebanyak 31.102 jiwa yang terdiri dari 15.137 orang laki-laki dan 15.965 orang
perempuan. Jumlah penduduk di desa Poncosari lebih sedikit daripada jumlah
penduduk di desa Trimurti, yaitu sebanyak 12.695 jiwa di desa Poncosari dan 18.443
jiwa di desa Trimurti.
Di desa Poncosari sendiri penduduknya sebanyak 12.695 jiwa, dengan
penduduk laki-laki sebanyak 6.047 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 6.612
jiwa.. Dapat disimpulkan bahwa penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak
jika dibanding dengan penduduk berjenis kelamin laki-laki.
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin
Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
Poncosari 6.047 6.612 12.695
Trimurti 9.090 9.353 18.443
Kecamatan 15.137 15.965 31.102
Sumber Data : Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2008
III.1.4. Jumlah Tempat Ibadah menurut Jenisnya per Desa di Kecamatan Srandakan
(Tahun 2007)
Hingga tahun 2007 kemarin tercatat ada empat macam tempat ibadah yang
terdapat di Kecamatan Srandakan, yaitu masjid sebanyak 52 buah, mushola sebanyak
40 buah, gereja Katholik sebanyak 1 buah dan gereja Kristen sebanyak 1 buah.
Dari sekian banyak jumlah tempat ibadah yang ada di kecamatan Srandakan,
sebanyak 26 buah masjid, 12 buah mushola, 1 buah gereja katholik dan 1 buah gereja
Kristen berada di desa Poncosari.
Tabel 1.4. Jumlah Tempat Ibadah
Desa Masjid MusholaGereja
Katholik
Gereja
KristenKapel Pura Vihara
Poncosari 26 12 1 1 - - -
Trimurti 26 28 - - - - -
Kecamatan 52 40 1 1 - - -
Sumber Data : KUA Kecamatan Srandakan
III.1.5. Jumlah Fasilitas Kesehatan menurut Jenisnya Dirinci per Desa di Kecamatan
Srandakan (Tahun 2007)
Di Kecamatan Srandakan ada beberapa jenis fasilitas kesehatan, yaitu 2 buah
rumah sakit bersalin, 1 buah puskesmas, 2 buah puskesmas pembantu dan 2 buah
praktik dokter. Di Desa Poncosari dapat dikatakan minim fasilitas kesehatannya
karena di desa ini hanya tersedia 2 buah puskesmas pembantu.
Tabel 1.5. Jumlah Fasilitas Kesehatan
Desa RSURS
BersalinPuskesmas
Puskesmas
Pembantu
Poliklini
k
Praktik
Dokter
Poncosari - - - 2 - -
Trimurti - 2 1 - - 2
Kecamatan - 2 1 2 - 2
Sumber Data : Pemerintah Desa
21-30 TH34%
31-40 TH15%
16-20 TH37%
> 41 TH7%
5-15 TH7%
Swasta35%
Lain-lain19%
Profesional2%
Mahasiswa20%
Tidak Tahu2%
Pelajar15%
ABRI2%
PNS5%
III.2. DATA KUESIONER PENGUNJUNG DAN PENDUDUK DI KAWASAN PANTAI
KUWARU
III.2.1. Kuesioner untuk Pengunjung
III.2.1.1. Usia
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Mayoritas pengunjung pantai Kuwaru berusia 16-20 tahun dengan prosentase
sebesar 37%. Pengunjung remaja di pantai Kuwaru ini dapat dikatakan lebih
dominan, sehingga fasilitas-fasilitas penunjang wisata untuk usia remaja perlu
dikembangkan seperti kolam renang untuk dewasa, internet, penukaran uang, rumah
makan yang cozy, penjualan pulsa, jasa pemandu dan lain-lain. Pengunjung dengan
usia 5-15 tahun dan lebih dari 41 tahun kurang dominan sebagai pengunjung,
prosentasenya hanya sebesar 5%.
III.2.1.2. Pekerjaan
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Pengunjung Pantai Kuwaru didominasi oleh orang-orang yang
bermatapencaharian di bidang swasta dengan prosentase sebesar 35%. Banyaknya
wisatawan pantai Kuwaru yang bermatapencaharian di bidang swasta akan
memungkinkan adanya pengunjung di pantai ini setiap harinya, sehingga diperlukan
perawatan seperti membersihkan atau mengecek fasilitas-fasilitas yang ada sesering
mungkin. Untuk mata pencaharian professional dan ABRI tidak dominan sebagai
wisatawan pengunjung pantai Kuwaru, prosentasenya hanya sebesar 2%.
III.2.1.3. Asal Kota
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Mayoritas wisatawan pengunjung pantai Kuwaru berasal dari wilayah
DIY, yaitu sebanyak 85%, dengan rincian % dari Yogyakarta, % Bantul, %
Sleman, % Kulon Progo. Daerah-daerah tersebut dapat dikatakan dekat dengan
kawasan pantai Kuwaru sehingga kegiatan wisata yang dilakukan dapat dilakukan
dalam waktu sehari atau bahkan setengah hari saja. Kemudian sebanyak 13%
wisatawan berasal dari luar DIY, yaitu dari Solo sekitar % dan Sukoharjo sekitar
%. Meski bukan luar pulau namun daerah-daerah tersebut cukup jauh dari
kawasan wisata.
Bantul20%
Kota Yogya22%
Sleman27%
Kulonprogo12%
Wonosobo2%
Klaten5%
Wonogiri2%
Semarang2%
Surakarta5%
Tidak tahu3%
III.2.1.4. Penghasilan
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Penghasilan pengunjung pantai Kuwaru beragam. Mayoritas penghasilan
wisatawannya kurang dari 1 Juta. Prosentasenya sebanyak 44%. Dari data ini
dapat dikatakan para pengunjung kawasan wisata Kuwaru adalah orang-orang
menengah ke bawah, sehingga dalam pengembangan fasilitas-fasilitasnya juga
harus diperhatikan mulai dari jenis, biaya operasional, biaya perawatan dan lain-
lain.
Penghasilan di kisaran 3-5 Juta memiliki prosentase terendah, yaitu
sebesar 2%, sehingga perlu juga menyediakan fasilitas yang mempertimbangkan
keberadaan orang-orang dalam range penghasilan tersebut, misal toko cindera
mata, kerajinan tangan dan lain-lain.
III.2.1.5. Daya Tarik Obyek Wisata
Menarik76%
Kurang Menarik
15%
Sangat Menarik7%
Tidak Menarik2%
1 JUTA- 2 JUTA20%
TIDAK TAHU12%
< 1 JUTA5%2JUTA - 3 JUTA
10%4 JUTA - 5 JUTA2%
< 1 JUTA44%
3-4 JUTA2%
> 5 JUTA5%
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Sebanyak 76% pengunjung pantai Kuwaru menyatakan bahwa kawasan
wisata ini menarik untuk dikunjungi, bahkan ada yang menyatakan kawasan
pantai Kuwaru sangat menarik meski hanya sebanyak 7% saja. Namun tetap dapat
dikatakan bahwa kawasan pantai Kuwaru ini cukup potensial dan berprospek
untuk dikembangkan. Beberapa hal yang membuat mereka tertarik yaitu view laut
dan deburan ombaknya, kerumunan orang yang mengunjungi pantai ini,
kesejukan udaranya (jika berada di bawah pohon cemara udang) dan tentu saja
pepohonannya.
Sebanyak 2% menyatakan kawasan ini kurang menarik diantaranya karena
kawasan wisata pantai ini memang belum tertata dengan baik dan lingkungannya
kotor.
III.2.1.6. Informasi tentang Wisata Pantai Kuwaru
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Mayoritas wisatawan yang datang mulanya mengetahui informasi tentang
obyek wisata pantai Kuwaru ini dari teman. Prosentase untuk data ini sekitar 74%.
Dari data ini, penyebaran informasi tentang kawasan wisata di suatu daerah
dengan cara ‘mulut ke mulut’ terbukti paling berpengaruh dan cepat. Penyebaran
informasi dengan metode ini secara tidak langsung ‘menuntut’ para penyedia
fasilitas di kawasan pantai memberikan pelayanan terbaik mereka guna untuk
memberikan kesan yang aman, nyaman dan krasan bagi para pengunjung.
Media lain seperti internet atau surat kabar berada di urutan terakhir
sebagai media yang digunakan dalam penyebaran informasi yaitu dengan
prosentase sebesar 2% saja. Namun penyebaran informasi melalui media cetak
Teman75%
saudara19%
Lain-lain2%
Radio , Televisi5%
maupun internet perlu juga dilakukan, terutama jika pengelola pantai Kuwaru ini
ingin merambah kancah nasional atau bahkan internasional.
III.2.1.7. Rombongan Kunjungan Wisata
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Ada sebanyak 46% wisatawan yang mengunjungi obyek wisata pantai
Kuwaru ini bersama teman, sebanyak 29% bersama keluarga, 22% bersama
rombongan, 1% dengan pacar dan 2% lain-lain. Dari ketiga data dengan
prosentase terendah, dapat digeneralisasikan ke dalam rombongan yang artinya
diperlukan space yang luas untuk area parkir baik untuk sepeda motor, mobil,
maupun bus serta pola-pola parkir dan sirkulasinya.
III.2.1.8. Intensitas Kunjungan
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Tercatat ada sekitar 37% wisatawan pantai Kuwaru yang baru sekali
berkunjung ke lokasi pantai Kuwaru. Banyaknya pengunjung yang baru sekali
mendatangi pantai Kuwaru menunjukkan adanya rasa ketertarikan dan penasaran
1X37%
>3X29%
2X19%
3X15%
Teman46%
Keluarga29%
Pacar1%
Rombongan22%
Lain-lain2%
para wisatawan tentang teduhnya suasana pesisir pantai Kuwaru yang berasal dari
jajaran pohon cemara udang.
Bahkan ada juga yang sudah lebih dari tiga kali berkunjung yaitu dengan
prosentase 29%. Ini menandakan bahwa daya tarik yang ada di pantai Kuwaru
memang benar-benar menarik dan potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Di
tingkat berikutnya yaitu 19% untuk yang berkunjung sebanyak dua kali dan 15%
untuk yang berkunjung sebanyak tiga kali.
III.2.1.9. Lama Berkunjung di Pantai Kuwaru
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Mayoritas wisatawan berkunjung di pantai Kuwaru ini selama satu hingga
tiga jam, yaitu sebanyak 49%. Dalam kurun waktu tersebut wisatawan akan
memerlukan beberapa fasilitas seperti yang diusulkan oleh sampel, yaitu tempat
ibadah, keamanan, tempat duduk (kursi), warung makan keluarga, taman bermain,
waterboom dan tempat istirahat.
Penyediaan fasilitas untuk pemenuhan kebutuhan wisatawan tersebut juga
berdasar dari adanya beberapa wisatawan yang berkunjung hingga selama lima
jam (sebanyak 20%) dan ada yang lebih dari lima jam (sebanyak 14%). Namun
ada juga yang hanya berkunjung kurang dari satu jam.
<1 JAM17%
1-3 JAM49%
>5 JAM14%
3-5 JAM20%
III.2.1.10. Tujuan Berkunjung ke Pantai Kuwaru
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Layaknya obyek wisata lain, pantai Kuwaru ini dikunjungi untuk mereka
yang menginginkan refreshing. Hal ini dinyatakan oleh pengunjung dengan
prosentase sebesar 80%. Dari jumlah prosentase yang besar itu maka kawasan
wisata yang akan dikembangkan haruslah baik, nyaman, aman dan dapat
memberikan hiburan kepada wisatawannya. Namun dari sekian banyak wisatawan
yang datang dengan tujuan refreshing ada sebanyak 3% wisatawan yang
berkunjung untuk study dan penelitian di pantai Kuwaru ini.
III.2.1.11. Alat Transportasi yang Digunakan
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Sepeda motor mendominasi alat transportasi yang digunakan oleh
wisatawan pantai Kuwaru yaitu sebanyak 64%. Wisatawan yang mengendarai
MOBIL36%
MOTOR64%
Refresh-ing80%
Lain-lain14%
Study3%
Penelitian3%
sepeda motor mayoritas datang bersama teman. Banyaknya sepeda motor yang
harus ditampung memerlukan lahan parkir yang diatur sedemikian rupa sehingga
dapat menampung jumlah sepeda motor yang membludak atau jika
memungkinkan diadakan penambahan lahan parkir. Kendaraan yang digunakan
berikutnya adalah mobil, dengan prosentase sebanyak 36%. Wisatawan yang
datang dengan mobil ini biasanya datang bersama keluarga.
III.2.1.12. Tingkat Kualitas Fasilitas yang Sudah Ada
Sumber data : kuesioner untuk 59 orang (23 laki-laki, 36 perempuan)
Menurut 79% pengunjung, fasilitas yang sudah tersedia di kawasan wisata
pantai Kuwaru ini masih belum memadai, 16% menyatakan cukup memadai dan
sebanyak 5% bahkan tidak mengetahui perihal fasilitas yang sudah ada di pantai
Kuwaru tersebut.
III.3. Kuesioner untuk Penduduk
III.3.1. Usia
Sumber data : kuesioner untuk 3 orang (3 laki-laki)
>41 TH67%
31-40 TH33%
Belum79%
Cukup16%
Tidak Tahu5%
Penduduk di sekitar kawasan Pantai Kuwaru didominasi oleh mereka yang
berusia lebih dari 41 tahun, dengan prosentase sebesar 67%. Kemudian sebanyak
33% adalah mereka yang berusia sekitar 31-40 tahun.
III.3.2. Lama Tinggal di Kawasan Sekitar Pantai
Sumber data : kuesioner untuk 3 orang (3 laki-laki)
Sebanyak % penduduk di sekitar kawasan pantai Kuwaru telah tinggal
selama lebih dari 10 tahun dan sebanyak % penduduk tidak dapat memastikan
telah berapa lama mereka tinggal di kawasan tersebut.
III.3.3. Pekerjaan
Sumber data : kuesioner untuk 3 orang (3 laki-laki)
Sebanyak 67% penduduk di sekitar kawasan pantai bermatapencaharian di
bidang swasta dan di bidang lainnya sebanyak 33%.
SWASTA67%
LAIN-LAIN33%
>10 TH67%
TIDAK TAHU33%
III.3.4. Penghasilan
Sumber data : kuesioner untuk 3 orang (3 laki-laki)
Hampir seluruh penduduk di kawasan sekitar pantai Kuwaru memiliki
penghasilan di kisaran 1-2 juta per bulannya.
III.3.5. Daya Tarik Pantai Kuwaru
Sumber data : kuesioner untuk 3 orang (3 laki-laki)
Sebagai penduduk di sekitar pantai Kuwaru yang ikut membangun
kawasan wisata ini semuanya berpendapat bahwa kawasan pantai ini 100% sangat
menarik.
1 Juta - 2 Juta100%
Sangat Menarik100%
III.4. Data Survey Kawasan
III.4.1. Aspek Iklim
III.4.2 Iklim Makro
Bantul memiliki curah hujan cukup tinggi dalam setahun, pola hujan
daerah bantul pada tahun 2007-2008 ditunjukan pada tabel berikut :
No Bulan2007 2008
HH Mm HH mm
1. Jsnuari 20,0 274 31 64,93
2 Februari 14,0 253 29 365,59
3. Maret 14,0 256 31 350,54
4. April 0 0 21 163,54
5. Mei 6,0 69 7 20,25
6. Juni 0 0 1 4,41
7. Juli 0,2 1,6 0 0
8. Agustus 0 0 0 0
9. September 0 0 0 0
10. Oktober 0 0 19 162,97
11. November 2,9 53,71 27 372,15
12. Desember 13,0 380,4 27 276,33
Jumlah 70 1287,71 193 1780.71
Rata-rata 6 107,31 16,08 148,39
Sumber : Badan Statistik Kabupaten Bantul
III.4.3 Iklim Mikro
Temperature dikawasan pantai kuwaru pada siang hari cukup panas,
terutama di daerah yang tidak ternaungi pohon cemara udang
III.4.2 Aspek Topografi
Kondisi topografi Wisata Pantai Kuwaru mayoritas berkontur landai yang
dimanfaatkan sebagai persawahaan perbukitan, namun juga terdapat bukit-bukit
landai.
Gambar : Topografi Kawsan Pantai Kuwaru
Sumber: Dokumentasi Penulis
Kondisi eksisting memiliki jenis pasir hitam, dengan pantai yang curam dan memiliki
4 baris depan pohon cemara udang, diikuti 10 baris pohon dibelakangnya dengan jarak antar
pohon kurang lebih 2,5 meter
Gambar : Kondisi eksisting Pantai Kuwaru
Sumber: Dokumentasi Penulis
III.4.3 Aspek Geologi
Pada kawasan Pantai kuwaru ini memiliki kondisi geografis yang cukup
berpotensi untuk dikembangkan. Pada bibir pantai saja air tanahnya tanpa melalui
proses penyulingan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penduduk sedangakan untuk
sektor pertanian , kondisi tanah sebenarnya kurang baik untuk dimanfaatkan untuk
bercocok tanam.
III.4.4 Aspek Ekologi
Kawasan pantai kuwaru merupakan salah satu pantai unik yang
mengedepankan nilai-nilai konservasi alam, ditunjukan dengan adanya penanaman
Cemara Udang yang selalu dikembangkan setiap tahunya. Bukti hasil kerja keras
masyarakat dalam kegiatan konservasi dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang
diperoleh, diantaranya :
1. Juara 3 Provinsi kategori penyelamat lingkungan pada tahun 1999
2. Juara 2 Kabupaten kategori pembina nelayan
3. Juara 2 Provinsi Kalpataru kategori perintis tahun 2008
4. Juara 2 Provinsi Kalpataru kategori pembuna tahun 2010
5. Juara 1 provinsi san 5 Besar Se-Indonesia Lomba konservasi SDA
wanalestari oelh mentri kehutanan Ramli Hasan
III.4.5 Aspek-Aspek Wisata Hutan dan Wisata Pantai
a. Potensi wisata alam/ Daya tarik wisata alam
1.Potensi Wisata Hutan
Hutan yang terdapat pada kawasan Pantai Kuwaru menurut yang dikategorikan
Sasakala 2010 termasuk dalam jeinis hutan homogen karena hanya ditanami 1 jenis
tanaman yaitu jenis Cemara Udang. Hutan tersebut jika digolongkan menurut asal
tanahnya merupakan hutan pantai. Hutan pantai terdapat di sepanjang pantai yang
kering, berpasir, dan tidak landai, seperti di pantai selatan Jawa. Selain itu, Hutan
Cemara Udang tersebu tdapat digolongkan sebagai hutan buatan, karena proses
penanaman dan pembudidayaannya dibantu manusia.
Dalam hal ini, Hutan Cemara Udang menjadi daya tarik tersendiri bagi pantai
Kuwaru tersebut. Hawa panas pantai yang dirasakan pengunjung, dapat teratasi
dengan adanya peneduh berupa Cemara Udang ini.
Gambar 3.1. Hutan Cemara Udang
2.Daya Tarik Wisata Hutan (Pangesti, 2007)
Keindahan
Hutan Cemara Udang walaupun tidak terlalu luas memiliki
keindahan yang cukup menarik. Penataan pohon-pohon yang terdapat
pada satu baris yang teratur dan pembudidayaannya secara berkala dan
terus dikembangkan oleh masyarakat setempat membuat hutan
tersebut mampu menjadikan daya tarik sekaligus pendukung wisata
pantai yang ada.
Gambar Barisan cemara udangSumber : Dokumentasi penulis
Skala Keindahan
Sangat Jelek Jelek Sedang BagusSangat
Bagus
Banyaknya jenis sumberdaya alam
Jenis pohon yang ada dikawasan hutan itu merupakan hutan
homogen, berupa pohon Cemara Udang. Sesaui dengan teori daya
tarik wisata menurut Tri Pangesti (2007) semakin beragam
keanekaragaman jenis pohon yang ada semakin menarik
dikunjungi suatui objek wisata berbasis hutan sehingga untuk
mengembangkan wisata hutan di pantai kuwaru
llkeanekaragaman jenis hayati masih kurang.
\
Gambar Hutan Homogen Cemara Udang
Sumber : Dokumentasi Penulis
Skala Keanekaragaman Hayati
Sangat
KurangKurang Cukup Beragam
Sangat
Beragam
Keutuhan sumberdaya alam
Usaha konservasi pengelola pantai, yaitu penduduk sekitar pantai
terus dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk tetap melestarikan
penghijauan yang ada di sekitar pantai dan menambah daya tarik
pengunjung. Yang menjadi permasalahan adalah fasilitas wahana
wisata yang ada mengambil tempat diantara barisan pohon
cemara udang sehinga banyak dari barisan yang terpotong untuk
dijadikan wahana wisat, hal ini merusak keutuhan dari hutan itu
sendiri.
Gambar Ketidakutuhan Hutan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Skala Keutuhan Hutan
Sangat
KurangKurang Cukup Beragam
Sangat
Beragam
Pilihan kegiatan
Berikut tabel kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung di
kawasan hutan tersebut.
Tabel Pilihan Kegiatan Wisata Hutan
SuSumber : Penulis
Berikut gambar kegiatan yang dapat dilakukan di pantai kuwaru.
no aktivitas uraian kegiatan1 jalan-jalan bersenang-senang
2 bermain di alamada yang membutuhkan peralatan dan ada yang tidak membutuhkan peralatan
3 berkuda termasuk berkuda di gunung4 berkemah Wisata menginap dengan menggunakan tenda5 piknik berwisata tidak menginap6 outbond memerlukan peralatan khusus 7 Offroad track Menggunakan kendaraan untuk menyusuri lintasan
Sumber : Dokumentasi Penulis
Skala Keberagaman Aktifitas Wisata Hutan
Sangat Kurang Kurang Cukup Beragam Sangat Beragam
3. Potensi Wisata Pantai
Pantai Kuwaru merupakan pantai dengan ombak yang cukup besar. Pantai ini
juga memiliki hutan di pesisirnya. Hal ini menjadi daya tarik yang baik di kawasan
tersebut. Menurut kategorisasi morofologi pantai, Bird (1970) Pantai Kuwaru
termasuk jenis pantai bergisik,yakni pantai yang terdapat material endapan akibat
abrasi. Pengendapannya berupa pasir dengan jenis pasir hitam.
Gambar Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
4.Daya Tarik Wisata Pantai (Pangesti, 2007)
Lebar Pantai diukur pada waktu air laut surut dengan panjang pantai
minimal 100 m
Lebar tepi pantai kuwaru ialah 13 meter, diukur dari air surut hingga
ke tepi pantai. Di bagian ini biasanya para wisatawan menghabiskan waktu
dengan duduk-duduk maupun bermain pasir. Jarak tersebut terlalu sempit
sehingga rawan terhadap keselamatan wisatawan serta ruang gerak
wisatawan menjadi terbatas karena densitas pengunjung.
Gambar Lebar Tepi Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
Keselamatan tepi laut
Jarak pada tepi hingga batas surut air laut sudah cukup dekat,
sehingga kurang aman bagi wisatawan yang berada pada tepi laut.
Keselamatan di daerah ini memang sangatlah penting, mengingat aktivitas
wisatawan yang utama berada di sini. Misalnya saja bermain pasir, duduk-
duduk, ataupun memancing.
Gambar Aktifitas Wisatawan di Tepi Pantai
Sumber : Dokumentasi Penulis
Kebersihan Laut
Kebersihan juga salah satu hal yang paling berpengaruh dalam
daya tarik suatu kawasan wisata. Di Pantai Kuwaru, kebersihan pada tetepi
laut sangat kurang terjaga. Sehingga pasir tercemar oleh sampah-sampah.
Hal ini juga menyebabkan image pantai ini menjadi buruk. Tentu akan
menjadi lebih baik jika di tepi pantai diberi tempat-tempat pembuangan
sampah.
Sampah yang ada pada pantai juga tidak sedikit. Sampah tersebut
merupakan sampah yang dibawa oleh pantai, sampah yang berasal dari
wisatawan, maupun sampah yang berasal dari penduduk setempat.
Sehingga dalam pemeliharaan kebersihan di daerah ini sangat perlu
diperhatikan.
Skala Kebersihan Pantai
Sangat
KurangKurang Cukup Beragam
Sangat
Beragam
Gambar Kondisi Pantai yang Kotor
Sumber : Dokumentasi Penulis
Keindahan
Keindahan pantai Kuwaru sangatlah unik. Pantai ini, selain memiliki
barisan pohon-pohon yang teduh, pantai ini juga dapat dikatakan masih
‘perawan’ atau masih jarang diketahui orang, sehingga keadaan di pantai
tersebut masih sangatlah alami.
Keindahan-keindahan tersebut yang menjadi daya tarik utama pada pantai.
Dimana wisatawan banyak yang mengabadikan keindahan alamnya. Baik
itu dengan cara duduk-duduk dan menikmati suasana, bermain pasir dan air,
ataupun dengan cara mengabadikannya lewat foto-foto.
Skala Keindahan Pantai
Sangat Jelek Jelek Cukup Indah Sangat Indah
Gambar Keindahan Panorama Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
Jenis Pasir
Jenis pasir di pantai ini ialah pasir yang berwarna hitam sehingga
bermain pasir di pantai ini kurang diminati.
Gambar Jenis Pasir Hitam di Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
Ombak laut
Ombak di kawasan pantai kuwaru ini dapat dikatakan cukup tinggi,
sehingga wisatawan hanya diperbolehkan bermain air di tepi pantai saja.
Hal ini membuat wisatawan tidak dapat berenang dan hanya dapat
beraktifitas di tepian pantai saja.
Gambar Ombak di Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
Cakrawala
Cakrawala atau garis pantai yang dilewati matahari tenggelam atau
matahari terbit menjadi nilai tambah suatu pantai. Pantaiu kuwaru memiliki
garis cakrawala yang lurus dan tidak terhalang oleh sesuatu yang
mengganggu pandangan selain karang yang menjulang di sisi kiri pantai.
Gambar Garis Cakrawala Pantai
Sumber : Dokumentasi Penulis
Matahari
Intensitas radiasi matahari menjadi hal yang sangat penting yang juga
menjadikan daya tarik sendiri serta menentukan aktifitas yang ada di suatu
pantai. Pemandangan sunset atau matahari tenggelam dapat terlihat jelas
tanpa terhalang dan menjadikan nilai tambah tersendiri bagi pantai
kuwaru, namun belum adanya tempat khusus untuk menikmati moment ini
seperti gazebo, pondok dsb.
Gambar Sunset di Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
Flora dan Fauna
Disamping memiliki pohon-pohon rindang sebagai wind barrier,
pantai ini juga berpotensi diajdikan tempat memancing karena
keanekaragaman faunanya. Tidak sedikit orang yang memancing di pantai
ini. Sedangkan untuk flora laut seperti anemon atau alga tepi pantai tidsk
dapat dijumpai karena pantai ini bukan termasuk tipe pantai berkarang
tempat biasanya flora tumbuh dan habitat bagi fauna laut. Yang menjadi
permasalahan adalah belum adanya tempat memancing untuk wisatawan
atau fasilitas pendukung untuk keiatan mancing diwisata ini sehingga
pengunjung memancing dialam terbuka tanpa naungan dan membawa
peralatan mancing sendiri.
Skala keanekaragaman Flora Fauna
Sangat
KurangKurang Cukup Beragam
Sangat
Beragam
Gambar Kegiatan Menjaring Ikan dan Memancing
Sumber : Dokumentasi Penulis
Variasi kegiatan yang terdapat di kawasan Pantai Kuwaru
Tabel Pilihan Kegiatan Wisata Pantai
sumber : Pen
sSumber : penulis
Gambar Pilihan Kegiatan di Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
Skala Keberagaman Aktifitas Wisata Hutan
Sangat Kurang Kurang Cukup Beragam Sangat Beragam
a. Fasilitas dan Pelayanan yang tersedia
Fasilitas dan Pelayanan yang harus tersedia meliputi :
1. Akomodasi
Di pantai ini belum terdapat penginapan ataupun hotel.
Sehingga pengunjung hanya sekedar datang dan tidak menginap.
no aktivitas uraian kegiatan
1 jalan-jalan bersenang-senang
2 bermain di alamada yang membutuhkan peralatan dan ada yang tidak membutuhkan peralatan
3 Berkemah Wisata menginap dengan menggunakan tenda4 Berenang Tidak membutuhkan alat khusus5 Memancing Memancing biota laut
6 MemasakMemproses hasil tangkapan ataupun menyantap makanan yang dihidangkan oleh penduduk sekitar.
7 Bermain pasirBermain pasir dibibir pantai (khusus untuk ombak yang rendah-sedang)
8 Berlayar Menggunakan alat transportasi laut
Tidak adanya hotel maupun penginapan lain, disebabkan oleh upaya
masyarakat yang ingin mempertahankan kondisi ‘steril’ di pantai ini.
Maksudnya ialah steril dari praktek prostitusi. Namun,saat ini yang
sedang dikembangkan di sana adalah homestay / rumah singgah.
2. Pengelola
Kawasan wisata pantai Baru Kuwaru ini merupakan hasil dari
swasembada masyarakat Desa Kuwaru yang membentuk kelompok‐kelompok / grup‐grup pengembang, belum ada suntikan dana dari
pemerintah kota Bantul. Namun, saat ini telah ada penarikan retribusi
di pintu masuk kawasan Pantai Kuwaru ini dari Pemerintah Daerah
Bantul yang diharapkan ke depannya terjalin hubungan yang baik
antara Pemda Bantul dan Warga Desa Poncosari sebagai pengelola
Pantai Kuwaru.
Gambar Bagan Struktur Organisasi Masyarakat
Sumber : Dokumentasi Penulis
3. Jasa Pendukung Wisata
a.) Toilet Umum
Kamar mandi yang tersedia di area kawasan Pantai
Kuwaru sudah cukup banyak, namun masih kurang terjaga
kebersihannya dan kesterilan airnya karena air dialbil
didekat lokasi yangmana berdekatan pula dengan
septictank.
Gambar 3.2. Toilet umum
Sumber : Dokumentasi Penulis
b.) Musholla
Musholla yang tersedia di kawasan pantai Kuwaru ini
kurang memadai. Hanya ada dua musholla kecil yang
mewadahi kegiatan beribadah, Musholla inipun berasal
dari dana swadaya masyarakat tanpa campur tangan dari
pemerintah daerah.
Gambar 3.3. Musholla
Sumber : Dokumentasi Penulis
c.) Area Parkir
Arus pengunjung yang datang cukup banyak, minimal
5.000 orang perhari dengan persentase 50% pengguna
sepeda motor 50% mengunakan mobil, arus wisatawan
yang datang menggunakan kendaraan tidak seimbang
dengan lahan parkir yang tersedia.
Gambar 3.4. Area Parkir
Sumber : Dokumentasi Penulis
d.) Kolam Renang Anak
Terdapat beberapa kolam renang dipantai kuwaru yang
berasal dari usaha swadaya warga, Biayanya Rp. 5.000,00
per anak untuk renang, untuk cuci kaki kamar mandi Rp.
1.000,00; mandi Rp. 2.000,00. Banyaknya kolam renang
yang ada di pantai kuwaru membuat ruang gerak menjadi
sempit. Sehingga perlu ada pengelolaan dan koordinasi
dan juga pertimbangan kebersihan pengambilan air karena
sumber air dari kolam renang berasal dari sekitar lokasi
yang tercemar airnya.
Gambar 3.5. Area kolam renang anak
Sumber : Dokumentasi Penulis
e.) Persewaan Tikar
Tikar dapat disewa di warung-warung dekat pantai
dengan harga Rp. 5.000,00 menjadi tambahan pendapatan
dari warga. Namun tidak tersedianya lahan khusus untuk
tempat duduk terkadang wisatawan terpaksa menggelar
tikar di akases jalan sehingga mengganggu arus sirkulasi
wisatawan.
Gambar 3.6. Dua pengunjung duduk santai di atas tikar
yang disewa
Sumber : Dokumentasi Penulis
f.) Mandi Bola
Wahana mandi bola dikenai biaya Rp. 4.000,00 sama
dengan kolam renang anak sumber airnya berasal dari
sumur di sekitar yang dipompa menggunakan Genset.Sama
seperti permasalahan wahana wisata lainnya, karena
banyaknya wahana dan tidak terkoordinir dengan baik
sehingga menganggu akases sirkulasi pengunjung selain
itu pertimbangan kesterilan air yang digunakan.
Gambar 3.7. Kolam mandi bola
Sumber : Dokumentasi Penulis
g.) ATV & Motor
Fasilitas Hiburan ATV & Motor. Fasilitas ini berada di
bagian depan warung‐warung penjual makanan‐minuman.
Fasilitas ini dapat dinikmati dengan membayar uang jasa ATV
dan motor sebesar Rp 25.000,00/15 menit. Yang menjadi
pernasalahan adalah jalur track dari ATV ini, jalur track
mengambil jalur wisatawan yang berjalan kaki yang hanya
selebar 5 meter, hal ini selain menganggu kenyamanan juga
membahayakan pejalan kaki tersebut karena rawan terjadi
kecelakaan.
Gambar 3.8. ATV yang sedang diparkir dan track ATV
Sumber : Dokumentasi Penulis
h.) Balai Pengobatan
Terdapat balai pengobatan secara alami yang berada di
bagian utara area parkir.
Gambar 3.9. Balai pengobatan alami
Sumber : Dokumentasi Penulis
i.) Outbond dan Bumi Perkemahan
Wahana ini kurang diperhatikan jadi fasilitas yang
diperlukan belum mewadahi kegiatan secara utuh. Area untuk
outbond ini jika dikembangkan akan menjadi salah satu daya
tarik utama karena keberadaan outbond di kawasan pantai
masih jarang.
Gambar 3.10. Bumi perkemahan
Sumber : Dokumentasi Penulis
j.) Pos Kesehatan dari pemerintah
Saat kawasan pantai ramai pengunjung halaman pos
kesehatan pun tak luput menjadi tempat parkir dadakan
karena kurangnya lahan parkir yang tersedia.
Gambar 3.11. Pos Kesehatan yang beralihfungsi
Sumber : Dokumentasi Penulis
k.) Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Pasar yang ada kurang terawat sehingga terkesan
kumuh dan tidak higienis.
Sumber : Dokumentasi Penulis
4. Keselamatan pengunjung
Untuk keselamatan pengunjung dinas perhubungan
menurunkan setidaknya 9 orang minimal untuk mengawasi
keselamatan pengunjung, pada hari-hari libur bisa mencapai 21
orang. Di Pantai Kuwaru belum terdapat kantor TIM SAR itu
sendiri, jadi hanya berupa pos penjaga di tepi pantai.
5. Tempat Makan dan Minum
Di kawasan pantai Kuwaru ini banyak terdapat penjual
makanan dan minuman. Kebanyakan dari pedagang‐pedagang
tersebut menjual olahan laut (seafood). Tetapi ada pula penjual lain
Gambar 3.12. TPI Kuwaru
seperti penjual bakso, burger, minuman kaleng ataupun wedang
ronde. Yang menjadi masalah lahan yang digunakan untuk warung
makan dan minum kurang tertata dengan baik sehingga merusak
keindahan dan keutuhan dari tempat wisata.
Sumber : Dokumentasi Penulis
b. Pola Umum Wisata dan Trend Wisata
Hutan Cemara Udang menjadi suatu daya tarik tersendiri di kawasan
Pantai Kuwaru ini. Adanya pohon tersebut dapat menjadi tempat berteduh
bagi pengunjung pantai sehingga membuat nyaman. Keunikan tersebut
menjadi trend wisata tersendiri bagi pantai kuwaru.
c. Fasilitas Infrastruktur
1. Suplai listrik
Listrik dari PLN adalah energi utama , energi listrik yang
dihasilkan windmill hanya untuk penerangan pada kandang-
Gambar 3.13. Warung makan
kandang ternak.
Sumber : Dokumentasi Penulis
2. Suplai Air bersih
Sumber air bersih 60 % dari PDAM sedangkan 40% berasal
dari sumur tanpa proses penyulingan terlebih dahulu. Jarak Air
bersih dengan septictank terlalu dekat sehingga sumber air
bersih rawan tercemar bakteri Eschericia Coli yang
mebahayakan kesehatan tubuh jika dikonsumsi.
Gambar 3.15. Pompa air
Sumber : Dokumentasi Penulis
3. Drainase
Terdapat satu sungai di pintu masuk kawasan pantai, sungai ini
berfungsi sebagai ‘tadah’air hujan dan juga irigasi sawah di
Gambar 3.14. Windmill Kuwaru
sekitar. Meskipun sungai ini dapat dibilang steril dari sampah
namun karena kurang perawatan banyak terdapat ilalang-
ilalang atau rumput-rumput liar sehingga dapat menyumbat
aliran sungai.
Gambar 3.16. Sungai di dekat Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
4. Pengolahan Sampah (pembuangan limbah padat)
Untuk masalah kebersihan, di pantai Kuwaru masih kurang.
Sampah‐sampah berceceran di tepi pantai. Sampah yang datang
terbagi menjadi 3 :
a.) Sampah yang dibawa pengunjung
b.) Sampah dari masyarakat
c.) Sampah dari laut (saat pasang)jarak tempat sampah
disekitar warung setiap 15 meter (4 warung 1 tempat sampah)
kemudian akumulasi dari tempat sampah dikumpulkan di TPS
Induk yang dibagi 4 titik sebelum dibawa ke TPA.
Gambar 3.17. TPS di sekitar Pantai Kuwaru
Sumber : Dokumentasi Penulis
Tempat sampah yang ada tidak sebanding dengan sampah yang
dihasilkan pengunjung, setidaknya untuk daerah warung
terdapat 1 tempat sampah tiap 2 warung (kondisi eksisting 1
sampah tiap 4 warung), selain itu juga karena kurangnya
kesadaran pengunjung akan kesadaran kebersihan tempat
wisata.
5. Sarana telekomunikasi
Sarana telekomunikasi yang digunakan warga DesaPoncosari
tersebut adalah handphone. Tidak ada sarana telekomunikasi
nirkable yang dapat disewakan secara umum.
d. Fasilitas transportasi dan sarana transportasi
1. Kondisi Jalan
Jaringan jalan ke kawasan pantai Kuwaru dapat dikatakan
cukup baik dari segi perkerasan (telah diperkeras dengan aspal),
namun masih kurang lebar untuk kendaraan besar seperti bus
pariwisata. Akses ke jalan raya (utama) cukup jauh dari lokasi
wisata. Rute untuk menuju Pantai Kuwaru dari arah Jogja adalah
Jogja — Bantul — Palbapang belok kanan — Srandakan sebelum
jembatan belok ke kiri— Pantai Kuwaru.
Gambar Kondisi Jalan Eksisting
Sumber : Dokumentasi Penulis
2. Frekuensi kendaraan umum
Frekuensi kendaraan yang menuju Pantai Kuwaru relative
sedikit, kebanyakan sarana yang digunakan adalah kendaraan pribadi.
Kendaraan pribadi yang digunakan sebagian besar adalah kendaraan
roda dua.
e. Konservasi alam
Hutan Cemara Udang yang ada merupakan kawasan rintisan daerah
konservasi hutan cemara udang, Usaha konservasi sudah tumbuh dari
masyarakat seniri namun kurangnya koordinasi kemudian kurangnya
perhatian dari pemerintah berdampak pada kurang maksimalnya usaha
konservasi yang ada.
f. Kebersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan di sekitar Pantai Kuwaru ini kurang terjaga.
Banyak sampah yang berceceran karena kurangnya tempat pembuangan
sampah dan respon dari pengunjung untuk membuang sampah pada
tempatnya.
Gambar 3.18. Sampah yang berceceran di sekitar pantai
Sumber : Dokumentasi Penulis
g. Kondisi Iklim
Kondisi di daerah pantai relative panas cuacanya, namun pohon
Cemara Udang yang ada di tepi pantai dapat dijadikan tempat berteduh
sehingga pengunjung merasa nyaman.
III.5.1 Permasalahan Kondisi Data Dalam Angka
Sumber Data : Registrasi Penduduk Pertengahan Tahun 2008
Sumber Data : Bagian Pemerintah
Jumlah penduduk di Kecamatan Poncosari sejumlah 12.695 orang yang berarti
cukup padat di tanah seluas 1.186,1 km2. Karena area kawasan kecamatan Poncosari ini
terbilang luas tentu diperlukan dukungan sarana dan petugas kebersihan yang memadai.
Apalagi ditambahi dengan pembukaan kawasan pariwisata baru di kecamatan tersebut
berupa pantai. Kurang tersedianya sarana tempat sampah dan kurang sadarnya
pengunjung tentang kebersihan menyebabkan pengelolaan sampah di sekitar kecamatan
tersebut terganggu.
III.5.2
Permasalahan Kondisi Kawasan Berdasakan Survey
III.5.2.1 Permasalahan Sosial Ekonomi
Permasalahan sosial ekonomi yang ada di sekitar adalah terjadi persengketaan
Desa Tanah
Sawah
Tanah
Kering
Bangunan/
Pekarangan
Hutan
Negara
Lainny
a Jumlah
Poncosari 388,45 57,67 340,22 - 399,76 1.186,10
Trimurti 34,22 15,95 376,43 - 218,90 645,50
Kecamatan 422,67 73,62 716,65 - 618,66 1.831,60
Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
Poncosari 6.047 6.612 12.695
Trimurti 9.090 9.353 18.443
Kecamatan 15.137 15.965 31.102
kekuasaan mengenai pemasukan dari Pantai Kuwaru oleh nelayan dan pedagang.
Menurut hasil wawancara dengan Fadhil Budi Sanuri (52), Kepala Desa Poncosari,
hal tersebut menjadi salah yang sulit untuk diselesaikan, karena pada awalnya Pantai
Kuwaru tersebut adalah pantai biasa yang digunakan nelayan untuk menambatkan
perahunya, namun keadaan sekarang berubah menjadi tempat wisata yang kemudian
disusul dengan banyak munculnya pedagang-pedagang di sekitar pantai tersebut.
Terjadilah perselisihan yang tidak bisa dihindarkan mengenai lahan yang ada.
III.5.2.2 Permasalahan Berdasarkan Kuisioner
Usia dan Profesi Pengunjung
Usia pengunjung kebanyakan berkisar antara 16-20 tahun dengan mayoritas
berprofesi sebagai pegawai swasta dan disusul dengan profesi sebagai mahasiswa.
Kegiatan yang dilakukan umur sekitar 16-20 tahun tersebut cenderung menimbulkan
kerusakan fasilitas yang telah ada. Oleh karena itu, diperlukan kedisiplinan dari
petugas atau pengelola lingkungan dan penjagaan fasilitas di sekitar pantai.
- Tingkat Penghasilan dan Asal Pengunjung
Mayoritas pengunjung berpenghasilan kurang dari Rp 1.000.000,00. Hal ini
berkaitan dengan kurang adanya fasilitas belanja yang mendukung bagi pengunjung
dengan penghasilan di tingkat itu dengan melihat konteks pengunjung berasal dari
Bantul atau dapat disebut sebagai pwngunjung local.
- Lama Jam Berkunjung dan Kendaraan yang Digunakan Pengunjung
Pengunjung berada di kawasan pantai tersebut mayoritas selama 3 jam lebih.
Terkait hal tersebut, diperlukan ketersediaan akomodasi tempat makan minum,
fasilitas kamar mandi/ wc. Hal tersebut sudah cukup memfasilitasi kebutuhan
pengunjung namun, kurangnya penataan yang baik dari tempat-tempat makan minum
dan kamar mandi/ wc yang telah ada.
Belum tersedianya fasilitas musholla yang baik, mengakibatkan pengunjung
kesulitan dalam melakukan ibadah jika dalam jangka waktu 3 jam tersebut
melampaui waktu ibadah.
- Transportasi Pengunjung
Kendaraan yang digunakan pengunjung kebanyakan adalah kendaraan roda
dua. Terkait hal tersebut prosentase lahan parkir bagi kendaraan roda dua dan roda
empat dimayoritaskan untuk memfasilitasi kendaraan roda dua. Namun, lahan parker
yang telah ada kurang mencukupi kendaran-kendaraan pengunjung.
- Tujuan Pengunjung
Mayoritas pengunjung datang ke pantai tersebut adalah untuk refreshing.
Oleh karena itu, diperlukan beberapa fasilitas yang membuat pengunjung dapat
menghilangkan penatnya. Masih minimnya ketersediaan fasilitas hiburan di sekitar
pantai, sehingga pengunjung kurang merasa diwadahi dalam hal hiburan.
- Informasi Wisata
Informsi mengenai Pantai Kuwaru mayoritas didapat dari teman atau melalui
media mulut ke mulut. Minimnya media pemasaran melalui media elektronik,
sehingga pengunjung yang ada masih bersifat lokal.