bab 15 - pengujian pengendalian

32
MAKALAH AUDITING II AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DISUSUN OLEH: Dimas Rizal Maulana H (7) Nika Mutiasari (17) Kelas : AK2C Politeknik Negeri Semarang 1

Upload: dimas-within-temptationlovers

Post on 27-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bab 15 - Pengujian Pengendalian

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

MAKALAH AUDITING II

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN:PENGUJIAN PENGENDALIAN

DISUSUN OLEH:

Dimas Rizal Maulana H (7)

Nika Mutiasari (17)

Kelas : AK2C

Politeknik Negeri Semarang

2014

1

Page 2: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam masyarakat modern, kekayaan dinilai dengan uang dan setiap

transaksi aliran kekayaan antar indvidu di dalam masyarakat diukur dengan satuan

uang. Untuk mendapatkan berbagai barang dan jasa yang diperlukan, masyarakat

modern memerlukan uang sebagai ukuran transaksi. Bahkan masyarakat yang

telah maju peradabannya, uang kertas dan uang logam telah mulai digantikan

dengan uang elektronik untuk mempercepat dan mempermudah transaksi antar

mereka. Bagian masyarakat yang tidak dialiri uang ibarat bagian tubuh yang tidak

dialiri darah, miskin dan tidak banyak yang dilakukan untuk mengisi kehidupan

ini.

Uang berbicara melalui bahasa komunikasi yang disebut akuntansi.

Penggunaan uang telah merembes ke semua aspek kehidupan manusia modern

memerlukan akuntansi sebagai komunikasi keuangan antar individu di dalam

masyarakat. Kebutuhan akan informasi akuntansi berkembang sejalan dengan

perkembangan kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat.

Semakin kompleks perekonomian suatu masyarakat, semakin kompleks

transaksi keuangan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut, sehingga

memerlukan kompetensi yang tinggi untuk mencerminkan transaksi keuangan

mereka dengan informasi akuntansi. Di samping itu, pertanggungjawaban

keuangan memerlukan informasi yang tinggi tingkat keandalannya.

Kebutuhan masyarakat tentang informasi keuangan yang andal

menyebabkan timbulnya profesi akuntan publik. Pofesi ini berkembang sejalan

dengan perkembangan kebutuhan masyarakat tentang jasa pihak yang kompeten

dan dapat dipercaya untuk menilai kewajaran pertanggungjawaban keuangan yang

disajikan oleh manajemen kepada pihak luar perusahaan. Untuk menilai

kewajaran pertanggungjawaban keuangan diperlukan pengetahuan yang disebut

auditing.

Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai

kewajaran pertanggungjawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang

terjun dalam profesi akuntan publik mampu menghasilakan jasa yang menjadikan

2

Page 3: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

masyarakat keuangan dapat memperoleh informasi keuangan yang andal.

Informasi keuangan yang andal bagi masyaraakt keaungan dalam mengambil

keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.

Sehubungan dengan uraian-uraian diatas, maka diperlukan perancangan

program audit terhadap siklus kegiatan perusahaan. Pengujian pengendalian

ditujukan oleh akuntan publik untuk menguji efektivitas pengendalian dengan

kliennya. Pada kesempatan kali ini, hal yang akan dibahas ialah mengenai materi

tentang audit terhadap siklus pengeluaran: pengujian pengendalian.

3

Page 4: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa sistem yang membentuk siklus pengeluaran?

b. Fungsi-fungsi apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?

c. Dokumen-dokumen apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?

d. Catatan-catatan apa saja yang terkait dengan siklus pengeluaran?

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menjelaskan sistem apa yang terkait siklus pengeluaran

b. Memaparkan fungsi-fungsi yang terkait siklus pengeluaran

c. Memaparkan Dokumen-dokumen terkait siklus pengeluaran

d. Memaparkan catatan-catatan yang terkait siklus pengeluaran

1.4 Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu :

a. Bagi Penulis

Memenuhi tugas dari mata kuliah Auditing 2 dan mendapatkan

nilai yang memuaskan dari tugas makalah ini, Serta menambah

wawasan baru.

b. Bagi Pembaca

Menambah wawasan, referensi, dan informasi bagi pembaca agar

mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan audit yang kita

bahas dalam pembahasan ini.

4

Page 5: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Deskripsi

Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa.

Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga

yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih

dari 1 tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau

digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu 1 tahun atau

kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi 2: yang hanya

menghasilkan manfaat 1 tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan)

dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari 1 tahun (aktiva tidak berwujud).

Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam

perusahaan terdiri dari: 1). Transaksi pembelian, 2). Transaksi pengeluaran kas.

Meskipun transaksi penggajian dan pengupahan dan transaksi pembelian surat

berharga merupakan transaksi pemerolehan barang dan jasa, namun untuk

kepentingan pembahasan metodologi auditing ini, kedua transaksi tersebut

dibahas terpisah dari pembahasan audit terhadap siklus pengeluaran.

Siklus pengeluaran terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut

ini:

A. Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini.

1. Prosedur Permintaan Pembelian

2. Prosedur Order Pembelian

3. Prosedur Penerimaan Barang

4. Prosedur Penyimpanan Barang

5. Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar

6. Prosedur Pencatatan Utang

B. Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari prosedur berikut ini.

1. Prosedur Pembayaran Bukti Kas Keluar

2. Prosedur Pencatatan Pengeluaran

5

Page 6: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

2.1.3 Tujuan Audit Terhadap Siklus Pengeluaran

Tujuan audit terhadap transaksi siklus pengeluaran adalah

Kelompok Asersi

Tujuan Audit terhadap cadangan transaksi

Tujuan audit terhadap saldo akun

Keberadaan atau keterjadian

Transaksi pembelian mencermin-kan barang dan jasa yang baik yang diterima dari pemasok selama periode yang di audit.

Transaksi pengeluaran kas mencerminkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selama periode yang diaudit.

Utang usaha yang tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal neraca.

Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

Aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

Kelengkapan Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode yang diaudit telah dicatat.

Utang usaha mencakup semua jumlah yang terutang kepada pemasok barang dan jasa pada tanggal neraca.

Saldo aktiva tetap mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.

Saldo aktiva tidak berwujud mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.

Hak dan Kewajiban

Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

Entitas memiliki hak atas aktiva tetap sebagai akibat transaksi

Utang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok.

Entitas memiliki hak

6

Page 7: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.

atas aktiva tetap yang tercatat dalam tanggal neraca.

Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud yang tercatat pada tanggal neraca.

Penilaian atau Alokasi

Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas telah dicatat dalam jurnal, diringkas dan diposting ke dalam akun dengan benar.

Utang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar kewajiban entitas pada tanggal neraca.

Aktiva tetap dinyatakan pada kas dikurang akumulasi depresiasi.

Aktiva tidak berwujud dinyatakan pada kas atau kas dikurangi dengan akumulasi amortisasi.

Biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Penyajian dan pengungkapan

Rincian transaksi pembelian dan pengeluaran kas mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya.

Utang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud diidentifikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam neraca.

Pengungkapan memadai telah dibuat berkaitan dengan utang usaha, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.

7

Page 8: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

2.2 Fungsi Terkait dengan Siklus Pengeluaran

2.2.1 Fungsi Terkait Perancangan Program Audit untuk Pengujian

Pengendalian - Transaksi Pembelian

Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

1. Fungsi Gudang

2. Fungsi Pembelian

3. Fungsi Penerimaan Barang

4. Fungsi Pencatatan Utang

5. Fungsi Akuntansi Biaya

6. Fungsi Akuntansi Umum

7. Fungsi Penerima Kas

Bagian Gudang

Bagian Pembelian

Bagian Penerimaan Barang

Bagian Utang

Bagian Akuntansi Biaya

Bagian Akuntansi Umum

Bagian Kasa

Tanggung jawab setiap fungsi diuraikan berikut ini :

a. Fungsi Gudang

Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi gudang bertanggung jawab

untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi sediaan

yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang diterima oleh

fungsi penerimaan.

b. Fungsi Pembelian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai

harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang,

dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih.

c. Fungsi Penerimaan Barang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk.melakukan pemeriksaan terhadap

jenis, mutu, dan kuantitaas barang yang diterima dari pemasok guna

menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.

d. Fungsi Pencatatan Utang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transaksi pembelian

kedalam register bukti kas keluar dan untuk menyelenggarakan arsip

dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan utang

atau menyelenggarakan buku pembantu utang sebagai buku pembantu

utang.

8

Page 9: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

e. Fungsi Akuntansi Biaya

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat sediaan dan aktiva tetap.

Dan bertanggung jawabuntuk mencatat kos sediaan barang yang dibeli

kedalam buku pembantu sediaan.

f. Fungsi Akuntansi Umum

Fungsi ini bertanggung jawab mencatat transaksi pembelian dan dalam

jurnal pembelian, dan transaksi retur pembelian dalam jurnal umum.

g. Fungsi Penerima Kas

Fungsi ini bertanggung jawab menerima kas yang berasal dari transaksi

pembelian.

Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini :

- Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi

pembelian.

- Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.

- Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok

dan melakukan pemilihan pemasok.

- Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok pilihan.

- Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh

pemasok.

- Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi

gudang untuk disimpan.

- Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi

akuntansi.

- Fungsi akuntansi menerima faktur dari pemasok dan atas dasar faktur

tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari

transaksi pembelian.

9

Page 10: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

2.2.2 Fungsi Terkait Perancangan Program Audit untuk Pengujian

Pengendalian - Transaksi Pengeluaran Kas

Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

1. Fungsi yang memerlukan

pengeluaran kas

2. Fungsi Pencatatan Utang

3. Fungsi Keuangan

4. Fungsi Akuntansi Biaya

5. Fungsi Akuntansi Umum

6. Fungsi Audit Intern

7. Fungsi Penerima Kas

Bagian Pemasaran atau bagian-

bagian lain.

Bagian Utang

Bagian Kasa

Bagian Akuntansi Biaya

Bagian Akuntansi Umum

Bagian Audit Intern

Bagian Kasa

Fungsi setiap unit organisasi yang terkait diuraikan berikut ini :

a. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

Fungsi ini bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi

pencatat utang.

b. Fungsi pencatatan utang

Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang

memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek

sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

c. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek, memintakan otorisasi

atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan

langsung kepada kreditur.

d. Fungsi akuntansi biaya

Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang

menyangkut biaya dan sediaan

e. Fungsi akuntansi umum

Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi pengeluaran kas

dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

10

Page 11: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

f. Fungsi audit intern

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash

count) secara periodik dan mencocokkan hasil penghitungannya dengan

saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar).

2.3 Dokumen yang terkait dengan siklus pengeluaran

2.3.1 Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian

Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dibagi menjadi 2

golongan: dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai

sebagai dasar pencatatan kedalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung

(corroborating documents atau dokumen penguat), yaitu dokumen yang

membuktikan validitas terjadinya transaksi.

Transakasi Dokumen sumber Dokumen pendukung

Pembelian Bukti Kas Keluar Surat permintaan pembelian

Surat permintaan otorisasi investasi

Surat permintaan otorisasi reparasi

Surat permintaan penawaran harga

Surat order pembelian

Laporan penerimaan barang

Surat perubahan order

Faktur dari pemasok

Uraian:

a. Surat permintaan pembelian

Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau

fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan

pembelian barang dengan jenis, jumlah, dan mutu seperti yang tersebut

dalam surat.

11

Page 12: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

b. Surat permintaan otorisasi investasi

Dokumen ini diisi oleh fungsi yang mengusulkan pemerolehan aktiva tetap

dan setelah di otorisasi oleh direktur fungsi yang bersangkutan dimintakan

persetujuan dari direktur utama.

c. Surat permintaan otorisasi reparasi

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang

merupakan pengeluaran modal (capital expenditure).

d. Surat permintaan penawaran harga

Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang

yang pengadaannya tidak brsifat berulang kali terjadi (tidak repetitif), yang

menyangkut jumlah moneter pembelian yang besar.

e. Surat order pembelian

Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang

telah dipilih.

f. Laporan penerimaan barang

Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa

barang yang diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mut,

dan kuantitas seperti yang tercantum dalam surat order pembelian.

g. Surat perubahan order pembelian

Dokumen ini dibuat untuk perubahan terhadap surat order pembelian yang

sebelumnya telah diterbitkan.

h. Faktur dari pemasok

Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok, yang berisi jenis,

kuantitas, dan harga barang yang menjadi kewajiban perusahaan kepada

pemasok.

2.3.2 Dokumen yang Digunakan dalam transaksi pengeluaran kas

Transakasi Dokumen sumber Dokumen pendukung

Pengeluaran kas Bukti Kas Keluar Surat permintaan cek

Kuitansi

Cek

12

Page 13: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

2.4 Catatan Akuntansi dalam Siklus Pengeluaran

2.4.1 Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian

1. Register bukti kas keluar (voucher register)

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan voucher payable

procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian

adalah register bukti kas keluar.

2. Jurnal pembelian

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account payable

procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian

adalah jurnal pembelian.

3. Buku pembantu utang

Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account payable

procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat utang kepada

pemasok adalah buku pembantu utang. Jika dalam pencatatan utang,

perusahaan menggunakan voucher payable procedure, yang berfungsi

sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas keluar yang belum dibayar

(unpaid voucher file).

4. Buku pembantu sediaan

Dalam sistem akuntansi pembelian, buku pembantu sediaan ini digunakan

untuk mencatat kos sediaan yang dibeli.

2.4.2 Aktivitas Pengendalian dalam Transaksi Pembelian

Aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan mendeteksi salah saji

mencakup :

1. Otorisasi umum dan khusus untuk setiap pembelian.

2. Setiap surat order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan

pembelian yang telah diotorisasi.

3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat order pembelian

yang telah diotorisasi.

4. Fungsi penerimaan barang menghitung, menginspeksi, dan

membandingkan barang yang diterima dengan data barang yang

tercantum dalam surat order pembelian.

13

Page 14: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

5. Penyerahan barang dari fungsi penerimaan barang ke fungsi gudang

harus didokumentasikan.

6. Bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumen pendukung yang

lengkap dan sah.

7. Setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan

bukti kas keluar yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang

lengkap.

8. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang

usaha, sediaan, aktiva tetap dengan akun kontrol yang bersangkutan

dalam buku besar.

9. Pertanggungjawaban secara periodik semua formulir bernomor urut

tercetak.

10. Paduan akun dan review terhadap pemberian kode akun.

11. Review kinerja secara periodik.

Penjelasan :

Otorisasi Umum dan Khusus Untuk Setiap Pembelian

Transaksi pembelian terdiri dari lima tahap utama berikut ini :

1. Permintaan pembelian

2. Pemilihan pemasok

3. Order pembelian

4. Penerimaan barang

5. Pencatatan hak dan kewajiban yang timbul sebagai akibat dari transaksi

pembelian.

Setiap pemerolehan barang harus dikendalikan melalui otorisasi umum,

seperti penggunaan anggaran investasi untuk mengendalikan pemerolehan

aktiva tetap, dan penggunaan anggaran operasi untuk mengendalikan

pemerolehan barang habis pakai dan jasa. Anggaran merupakan otorisasi

yang bersifat umum terhadap pemerolehan barang dan jasa. Di samping

otorisasi yang bersifat umum, perusahaan juga membuat sistem otorisasi

yang bersifat khusus, yaitu sistem persetujuan setiap kali pelaksanaan

anggaran akan direalisasikan. Sistem otorisasi yang bersifat khusus

dilaksanakan melalui penggunaan formulir surat permintaan pembelian

14

Page 15: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

(untuk pembelian barang habis pakai dan jasa), surat permintaan otorisasi

investasi atau authorization for expenditure (untuk pemerolehan aktiva

tetap), atau surat permintaan otorisasi reparasi atau authorization for repair

(untuk reparasi aktiva tetap yang akan dibebankan sebagai capital

expenditure. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi

keberadaan dan keterjadian transaksi pembelian.

Setiap Surat Order Pembelian Harus Didasarkan Pada Surat

Permintaan Pembelian yang Telah Diotorisasi.

Untuk menjamin bahwa setiap pembelian dilakukan untuk barang dan jasa

yang diperlukan oleh perusahaan dan untuk kepentingan perusahaan, surat

order pembelian hanya diterbitkan atas dasar kebutuhan perusahaan tentang

barang dan jasa. Kebutuhan ini ditunjukan dengan surat permintaan

pembelian, surat permintaan otorisasi investasi atau surat permintaan

otorisasi reparasi. Surat permintaan pembelian dibuat berdasarkan otorisasi

umum (anggaran operasi atau anggaran investasi) dan atas otorisasi dari

manajer yang berwenang semestinya. Aktivitas pengendalian ini ditunjukan

untuk menjamin asersi penilaian atau alokasi transaksi pembelian.

Tahap

Transaksi

Salah Saji

Potensial

Aktivitas

Pengendalian

yang Diperlukan

Pengujian

Pengendalian yang

Dapat Dilaksanakan

KK K HK PA PP

Permintaan

pembelian

barang dan

jasa

Barang dapat

diminta untuk

tujuan atau

kuantitas yang

tidak

semestinya.

Otorisasi umum

dan khusus untuk

setiap barang

yang akan dibeli.

Minta keterangan

tentang prosedur

otorisasi permintaan

pembelian.

Pembuatan

surat order

pembelian

Pembelian

dapat terjadi

dengan tujuan

yang tidak

semestinya.

Setiap order

pembelian harus

didasarkan pada

surat permintaan

pembelian yang

telah diotorisasi.

Periksa

15

Page 16: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

Penerimaan

barang

Barang yang

diterima

kemungkinan

tidak dipesan

sebelumnya.

Perusahaan

kemungkinan

menerima

barang yang

rusak.

Kuantitasnya

salah, salah

jenisnya, salah

barang.

Penyimpanan

barang

Fungsi gudang

dapat

memungkiri

telah

menyimpan

barang yang

dibeli.

Pembuatan

bukti kas

keluar

Bukti kas

keluar dapat

dibuat untuk

barang yang

tidak dipesan

atau tidak

diterima atau

salah

pembuatannya.

Pencatatan

utang

Bukti kas

kelaur dapat

16

Page 17: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

tidak dicatat.

Setiap Penerimaan Barang Harus Didasarkan Pada Surat Order

Pembelian yang Telah Diotorisasi. Pengendalian terhadap pembelian

dilakukan secara bertahap berikut ini :

1. Tidak ada utang yang timbul jika tidak ada barang atau jasa yang

diterima.

2. Tidak ada barang dan jasa yang diterima tanpa adanya order pembelian

yang dilakukan perusahaan.

3. Tidak ada order pembelian yang dikeluarkan kepada pemasok jika

belum dilakukan proses pemilihan pemasok yang andal.

4. Tidak ada order pembelian yang dikeluarkan kepada pemasok jika tidak

ada permintaan pembelian dari pihak yang memerlukan barang dan jasa.

Oleh karena itu, fungsi penerimaan barang tidak diperbolehkan untuk menerima

barang jikan fungsi tersebut tidak menerima tembusan surat order pembelian dari

fungsi pembelian. Aktivatas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi

keberadaan atau keterjadian transaksi pembelian.

Fungsi Penerimaan Barang Menghitung, Menginspeksi, dan Membandingkan

Barang yang Diterima dengan Data Barang yang Tercantum dalam Surat Order

Pembelian.

Laporan penerimaan barang merupakan salah satu dokumen penting yang dipakai

sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. Bukti kas keluar merupakan dokumen

sumber untuk pencatatan ke dalam register bukti kas keluar dan sebagai catatan

utang utang usaha. Oleh karena itu, data yang tercantum dalam laporan

penerimaan barang harus mencerminkan kecermatan yang telah dilakukan oleh

fungsi penerimaan dalam menghitung, menginspeksi dan membandingkan barang

yang diterima dari pemasok dan data yang dipesan oleh fungsi pembelian yang

tercantum dalam copy surat order pembelian. Aktivitas pengendalian ini ditujukan

untuk menjamin asersi keberadaan atau keterjadian transaksi pembelian.

17

Page 18: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

Penyerahan Barang dari Fungsi Penerimaan Barang ke Fungsi Gudang Harus

Didokumentasikan.

Untuk menghindari pengingkaran penerimaan barang oleh fungsi gudang dari

fungsi penerimaan barang, setiap penyerahan barang dari fungsi penerimaan

barang kepada fungsi gudang harus disertai dengan surat tanda penyerahan

barang. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keberadaan

atau keterjadian transaksi pembelian.

Bukti Kas keluar Haarus Dilampiri dengan Dokumen Pendukung yang Lengkap

dan Sah.

Seperti telah disebutkan diatas,bukti kas keluar merupakan dokumen sumber

untuk pencatatan ke dalam register bukti kas keluar, buku pembantu, dan perintah

untuk pengeluarann kas kepada fungsi keuangan. Oleh karena itu, bukti kas keluar

hanya dapat dibuat dengan kondisi :

1. Bahwa fungsi penerimaan barang telah menerima barang dari pemasok

dalam jenis, kuantitas, kualitas dan kondisi semestinya (dibuktikan dengan

adanya laporan penerimaan barang).

2. Bahwa barang yang telah diterima tersebut telah dipesan oleh fungsi

pembelian (dibuktikan dengan surat order pembelian dari fungsi

pembelian).

3. Bahwa barang yang dipesan tersebut memang dibutuhkan oleh perusahaan

(dibuktikan dengan surat pembelian barang dari fungsi gudang atau fungsi

pemakai).

Dengan demikian, bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumen pendukung

yang lengkap dan sah untuk menjadi dokumen sumber yang halal. Aktivitas

pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keberadaan atau keterjadian,

kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaina atau alokasi, penyajian dan

pengungkapan transaksi pembelian.

Setiap Pencatatan ke Register Bukti Kas Keluar harus Didukung dengan Bukti

Kas Keluar yang Dilampiri dengan Dokumen Pendukung yang Lengkap.

Keandalan catatan akuntansi ditentukan oleh keandalan dokumen sumber dan

dokumen pendukung yang dilampiri dengan dokumen sumber tersebut. Dokumen

pendukung (faktur dari pemasok, laporan penerimaan barang, surat order

18

Page 19: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

pembelian dan surat permintaan pembelian) mencerminkan adanya otorisasi pada

setiap tahap pelaksanaan transaksi pembelian. Bukti kas keluar sebagai dokumen

sumber mencerminkan perlakuan akuntansi dan pengukuran transaksi pembelian

yang terjadi. Oleh karena itu, untuk menjamin keandalan register bukti kas keluar

sebagai book of original entry, setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus

didukung dengan bukti kas keluar yang dilampiri dengan dokumen pendukung

yang lengkap. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi

keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi, penyajian dan

pengungkapan transaksi pembelian.

Pengecekan Secara Independen Posting ke dalam Buku Pembantu Utang Usaha,

Sediaan, Aktiva Tetap, dengan Akun Kontrol yang bersangkutan dalam Buku

Besar.

Rekonsiliasi merupakan cara pencocokan dua data yang dicatat dalam catatan

akuntansi yang berbeda namun berasal dari sumber yang sama. Dalam pencatatan

transaksi pembelian, dokumne sumber yang digunakan sebagai pencatatan utang

usaha adalah bukti kas keluar. Data dari dokumen sumber ini dicatat melalui dua

jalur, yaitu

1. Dicatat kedalam register bukti kas keluar dan kemudian diringkas kedalam

akun kontrol utang usaha, sediaan, aktiva tetap dalam buku besar.

2. Dicatat dalam buku pembantu sediaan sebagai rincian akun kontrol

sediaan atau buku pembantu aktiva tetap sebagai rincian kontrol aktiva

tetap yang tercantum dalam buku besar.

Dengan demikian untuk mengecek ketelitian data akuntansi yang dicatat di akun

kontrol sediaan atau aktiva tetap dalam buku besar, aktivitas pengendalian

mengharuskan secara periodik diadakan rekonsiliasi antara buku pembantu

sediaan atau aktiva tetap dengan akun kontrol sediaan atau aktiva tetap dalam

buku besar. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi

kelengkapan, penilaian atau alokasi transaksi pembelian.

Pertanggungjawaban secara Periodik Semua Formulir Bernomor Urut Cetak.

Untuk menjamin bahwa semua barang yang telah diterima dari pemasok telah

diakui hak dan kewajiban sebagai akibat dari transaksi pembelian, secara periodik

19

Page 20: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

perlu diadakan pertanggungjawaban dokumen-dokumen : bukti kas keluar,

laporan penerimaan barang, surat order pembelian, dan surat permintaan

pembelian. Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi

kelengkapan transaksi pembelian yang dicatat selama periode akuntansi tertentu.

Panduan Akun dan Review Terhadap Pemberian Kode Akun.

Keakuratan posting transaksi ke dalam buku pembantu sediaan dan aktiva tetap

dan ke register bukti kas keluar ditentukan oleh pemberian kode akun dalam

pembuatan dokumen sumber (bukti kas keluar). Oleh karena itu, ketersediaan

buku panduan kode akun dan review terhadap pemberian kode akun pada saat

pembuatan dokumen sumber menjamin keakurtan posting sehingga asersi

penyajian dan pengungkapan menjadi andal. Aktivitas pengendalian ini ditujukan

untuk menjamin asersi penyajian dan pengungkapan transaksi.

Review Kinerja Secara Periodik.

Secara periodi dilakukan review kinerja manajer oleh manajemen puncak. Review

kinerja dapat dilakukan dengan membandingkan jumlah anggarang dengan

realisasinya :

1. Anggaran pembelian dengan realisasinya

2. Anggaran pengeluaran modal dengan realisasinya

3. Anggaran investasi denga realisasinya

Aktivitas pengendalian ini ditujukan untuk menjamin asersi keberadaan atau

keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi, penyajian dan pengungkapan

transaksi pembelian.

20

Page 21: Bab 15 - Pengujian Pengendalian

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa.

Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat

berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam

jangka waktu lebih dari 1 tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan

dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka

waktu 1 tahun atau kurang.

2. Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam

perusahaan terdiri dari: 1). Transaksi pembelian, 2). Transaksi pengeluaran

kas.

3. Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini: Prosedur

permintaan pembelian, Prosedur order pembelian, Prosedur penerimaan

barang, Prosedur penyimpanan barang, Prosedur pembuatan bukti kas

keluar, dan Prosedur pencatatan utang

4. Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari prosedur berikut ini: Prosedur

pembayaran bukti kas keluar, dan Prosedur pencatatan pengeluaran kas

21