anatomi pembuluh darah otak · anatomi pembuluh darah otak condrad pasaribu1, fritz sumantri usman2...

12
ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu 1 , Fritz Sumantri Usman 2 1 Neurologist & Interventional Neurologist RS. Santosa Bandung Jawa Barat 2 Neurologist & Interventional Neurologist RSUP Fatmawati Jakarta Pengetahuan anatomi yang komprehensif merupakan basis pengertian dan terapi pada penyakit saraf. Pembuluh darah intrakranial terlibat dalam berbagai penyakit Neurologi. Untuk dapat mengetahui lokasi lesi neurovascular dibutuhkan pengetahuan mengenai anatomi pembuluh darah, varian yang ada, area yang terlibat akan menjelaskan keterlibatan cabang perforator intracranial ARKUS AORTA DAN CABANG CABANGNYA Aorta berasal dari jantung membentuk ascending aorta anterior ke arah trakea dan bercabang tiga : A Brachiopcepahlic, A Karotis Kommunis kiri dan A Sub Clavia kiri. A Brachiocepahlic bercabang menjadi A Karotis Kommunis kanan dan A Sub Clavia kanan. A Vertebral kanan berasal dari A Sub Clavia kanan. A Vertebral kiri berasal langsung dari aorta sebanyak 5 % kasus. Gambar 1. Arkus aorta dan percabangannya

Upload: others

Post on 15-Jul-2020

71 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK

Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2

1Neurologist & Interventional Neurologist RS. Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist & Interventional Neurologist RSUP Fatmawati Jakarta

Pengetahuan anatomi yang komprehensif merupakan basis pengertian dan terapi pada

penyakit saraf. Pembuluh darah intrakranial terlibat dalam berbagai penyakit

Neurologi. Untuk dapat mengetahui lokasi lesi neurovascular dibutuhkan pengetahuan

mengenai anatomi pembuluh darah, varian yang ada, area yang terlibat akan

menjelaskan keterlibatan cabang perforator intracranial

ARKUS AORTA DAN CABANG CABANGNYA

Aorta berasal dari jantung membentuk ascending aorta anterior ke arah trakea

dan bercabang tiga : A Brachiopcepahlic, A Karotis Kommunis kiri dan A Sub Clavia

kiri. A Brachiocepahlic bercabang menjadi A Karotis Kommunis kanan dan A Sub

Clavia kanan.

A Vertebral kanan berasal dari A Sub Clavia kanan. A Vertebral kiri berasal langsung

dari aorta sebanyak 5 % kasus.

Gambar 1. Arkus aorta dan percabangannya

Page 2: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

ARTERI VERTEBRAL

Arteri Vertebral masuk ke foramen transversum dari vertebral cervical di C6

sampai C2 kemudian masuk ke foramen magnum. A Vertebral kiri dominan dan

bertanggung jawab untuk aliran darah di fossa posterior. A vertebral kanan dominan

pada 25% kasus. Terdapat anasto mosis pada multi levels dengan Arteri carotid

external, thyrocervical trunk, dan costocervical trunk. Arteri Vertebral arteries

menembus duramater pada level foramen magnum dan bersatu membentuk Arteri

Basilar. Arteri posterior inferior cerebellar merupakan cabang terbesar dari

A.Vertebral dan berasal dari cabang proximal A Basilar.

ARTERI KAROTIS KOMMUNIS

Arteri Karotis Kommunis berjalan dalam fibrous carotid sheath bersama Vena

Jugularis Interna, Nervus Vagus. Terminal arteri Karotis Kommunis melebar dan

membentuk bulbus karotis dan bercabang menjadi a Karotis interna dan eksterna,

biasanya setinggi antara Vertebra cervical 3 dan 5 (80% kasus), kadang kadang

setinggi C1-2 dan C5-6 (13% kasus).

Gambar 2 . Ilustrasi A. Karotis Kommunis dan percabangannya

Page 3: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

ARTERI KAROTIS EXTERNA

Berasal dari bifurkasio a karotis kommunis di leher dan menyuplai aliran

darah ke wajah, kulit kepala dan duramater, dan mempunyai potensial membentuk

kolateral ke parenkim otak dan orbita. Berjalan anterolateral sepanjang dinding

pharyngeal. Percabangan arteri Karotis Externa mempunyai banyak variasi. Anomali

arteri Karotis Externa yang sejati jarang terjadi.

Arteri Karotis Externa dibagi 3 segmen : Segmen cervical bawah, tengah (sudut

mandibular) dan atas (area kelenjar parotis). Pembagian lain yaitu segmen depan dan

belakang. Cabang segmen depan: a. superior thyroid, a.lingual, a maxillaris interna

dan a facial. Cabang segmen belakang: a. ascending pharyngeal, a. occipital, a.

posterior auricular dan a. Temporal superficial.

ARTERI KAROTIS INTERNA

Secara embryologi arteri karotis interna terbentuk dari arkus aorta primitif

cabang ke tiga. Arteri Karotis Interna masuk ke rongga otak melalui carotid canal di

depan Jugular bulb dan dibelakang tuba eustachii. Segmen petrosus memberi cabang

a Karotikotympani , a Vidian dan cabang periosteal. Kemudian berjalan ke atas dan

menembus duramater dan masuk ke sinus kavernosus.

Arteri karotis interna dibagi 4 segmen, yaitu :

Segmen C1 (Cervical / ekstrakranial), berasal dari percabangan A Karotis

kommunis, berjalan ke atas. Segmen Intrakranial terbagi atas: Segmen C2 (Petrosus)

melalui carotid canal dan masuk ke sinus cavernosus, panjangnya sekitar 25-35 mm.

Segmen C3 (Kavenosus) dari sinus cavernosus berakhir saat menembus duramater,

panjangnya 39 mm. Segmen C4 (Supraklinoid) dimulai saat keluar dari cincin dural

dan masuk rongga sub arahnoid dan berakhir pada percabangan a cerebri media dan

anterior.

Segmen C3 memberi 3 percabangan :

a.Posterior trunk ( meningohypophyseal trunk): arteri tentorial (of Bernasconi and

Casinari) memberi suplai ke tentorium, arteri inferior hypophyseal memberi suplai ke

Kapsula pituitary posterior, dan arteri dorsal meningeal menyuplai saraf abducens

dan clivus.

b.Lateral trunk (a. inferior cavernous sinus) memberi suplai ke sinus cavernous

Page 4: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

inferolateral

c.Medial trunk (a. McConnel’s capsular) memberi suplai kapsula anterior and inferior

pituitary pada 28% populasi.

Gambar 3. Segmentasi Arteri Karotis interna

Gambar 4. Arteri Karotis interna dengan stenosis

Page 5: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

ARTERI KOMMUNICANS ANTERIOR

Arteri kommunicans anterior membentuk daerah anterior circulus Willis,

merupakan rute kritikal untuk aliran kolateral antara hemisphere cerebri, panjangnya

0.1-3 mm. Variasi yang bisa terjadi berupa hipoplasi, aplastik, fenestrasi dan

kompleks azygos.

ARTERI CEREBRI ANTERIOR

Arteri cerebri anterior ( ACA ) terdiri dari 4 segmen; A1 –A3.

Segmen A1 (precommunicating) dari bifurkasio arteri karotis interna ke a. anterior

komunikans dibawah fissura interhemisfer, panjangnya sekitar 7-18 mm. Segmen A1

memberi percabangan arteries perforate memberi suplai nervus optikus, chiasm

inferior, hypothalamus, septum pellucidum, anterior commissura, fornix, dan korpus

striatum

Segmen A2, arah vertical dari a kommunikans anterior ke divisi a. pericallosal dan

callosomarginal

Segmen A3 , semua cabang dari a. Cerebri Anterior daerah distal a. pericallosal dan

kalosomarginal .

ARTERI CEREBRI MEDIA

Arteri cerebri media ( MCA ) terdiri dari 4 segmen :

1. M1 dari Terminal arteri karotis interna ke bifurkasio/ trifurkasio, disebut segmen

horizontal. Panjangnya 15-30 mm dan diameter 2.5 mm. Secara keseluruhan

memberi percabangan 5-17 arteri lenticulostriata yang memperdarahi globus pallidus,

putamen, kapsula internal, corona radiata, dan nucleus caudatus

2. M2 dari bifurkasio MCA ke sulcus circular insula, disebut segmen insular

3. M3 dari sulcus circular ke superficial fissura sylviii, disebut segmen opercular.

4. M4 cabang kortikal, terdiri dari : temporopolar, frontobasal, operculofrontal,

precentral, postcentral, posterior parietal, angular, anterior temporal, middle temporal,

and posterior temporal arteries.

Page 6: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

Gambar 5 . Arteri Cerebri anterior dan cerebri media kanan. Tampak adanya

aneurisma pada RICA segmen intrakranial sebelum bifurkasio.

ARTERI CEREBRI POSTERIOR

Arteri cerebri posterior ( PCA ) terdiri dari 4 segmen:

1. P1 dari a. Basilar bifurkasio ke persimpangan dengan a komm posterior.

2. P2 dari a.komm posterior ke posterior aspek dari midbrain.

3. P3 dari posterior aspect midbrainfissura kalkarina.

4. P4 cabang terminal PCA di sebelah belakang dari batas kalkarina.

Gambar 6. Gambaran A. Cerebri anterior, media dan posterior

Page 7: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

Daftar Pustaka

Michele H. Johnson, Hjalti M. Thorisson, and Michael L. DiLuna. 2008. Vascular Anatomy of

the Head, Neck, and Skull Base In : Interventional Neuroradiology. Hurst, Robert W.,

Rosenwasser, Robert H., Informa Healthcare USA, Inc., New York, pp.1-20

Mark R. Harrigan, John P. Deveikis, Agnieszka Anna Ardelt. Handbook of Cerebrovascular

Disease and

Neurointerventional Technique, Chapter 1. Essential Neurovascular Anatomy, Springer

Dordrecht Heidelberg London New York, 2009, pp 1-70

Mark R. Harrigan, John P. Deveikis, Agnieszka Anna Ardelt. Handbook of Cerebrovascular

Disease and

Neurointerventional Technique, Chapter 3. Spinal Angiography, Springer Dordrecht

Heidelberg London New York, 2009, pp 117-130

Page 8: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

ANATOMI PEMBULUH DARAH MEDULLA SPINALIS

Condrad Pasaribu

Neurologist & Interventional neurologist RS. Santosa Bandung

Peningkatan tehnik bedah mikro dan tindakan endovascular menghasilkan

terapi yang lebih efektif untuk penyakit vaskular di medulla spinalis. Pengetahuan

yang baik tentang anatomi pembuluh darah medulla spinalis dan vertebral

dibutuhkan untuk merencanakan tindakan terapi yang efektif dan aman

Arteri Kolumna vertebral dan medulla spinalis

Arteri yang menyuplai kolumna vertebralis, paraspinal, duramater, nerve root

dan medulla spinalis berasal dari arteri segmental. Arteri segmental daerah thoracal

dan lumbal bagian atas berasal dari bagian posterior aorta descendens. Arteries

segmental daerah thorakal termasuk a. arteri intercostal posterior (Sembilan pasang)

dan subcostal (satu pasang), terdapat empat pasang arteri segmental berasal dari

aorta descendens memberikan suplai ke vertebra lumbal. Arteri segmental berjalan

posterior (sisi kiri) dan posterolateral (sisi kanan) sepanjang permukaan corpus

vertebral. Di atas Thoracal 3, beberapa a segmental berasal dari a intercostal

supremalis ( a. intercostal superior) yang berasal dari costocervical trunk atau arcus

aorta, menyuplai darah ke dareha thorakal atas. Di bawah Thorakal 3 terdapat

sepasang a segmental pada tiap level. Di antara tiap a segmental terdapat

anastomosis secara vertical ke level di atas dan bawahnya. Hal yang penting

diketahui bahwa a segmental diberi nama sesuai level yang disuplai, bukan dari

tempat asalnya.

Perjalanan arteri segmental sisi kiri di daerah posterior dan posterolateral

pada sisi kanan , terbagi atas 3 cabang besar :1. Lateral or ventral (arteri intercostals

posterior atau lumbal), 2. Media atau dorsal ( muscular dan cutaneous) and 3 medial

atau spinal. Spinal trunk pda tiap segmental arteri masuk kanalis spinalis pada

foramen intervertebral, di bagi : a. anterior dan posterior kanalis spinlais arteri

(retrocorporeal dan pre laminar) menyuplai struktur vertebral dan ligamentum dan

duramater. b. arteri radikular menyuplai duramater dan akar saraf pada tiap level,

disebut arteri radikulomeningeal.

Page 9: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

Gambar 1. Skema ilustrasi vascularisasi medula spinalis

Sistem Arterial superfisial Medulla spinalis

Pada permukaan medulla spinalis, didapat 2 sistem arteri :

1.Arteri longitudinal yang meluas sepanjang aksis medulla spinalis, yaitu arteri

spinalis anterior dan dua arteri spinalis posterior. 2.Pleksus pial yang menutupi

bagian perifer dari medulla spinalis.

Arteri Longitudinal

Arteri spinalis anterior (ASA)

Arteri spinalis anterior secara tipikal terbentuk pada level foramen magnum

dengan pertemuan cabang descendens dari segmen intracranial dari arteri vertebral.

Arteri anterior spinalis berjalan sepanjang sulkus anaterior dari medulla spinalis dan

turun ke arah konus medularis. Meskipun ASA mempunyai variasi diameter (0,2-0,8

mm), bentuknya tipis di medulla spinal daerah thoracal dan menebal di regio konus.

ASA menyuplai dua pertiga anterior dari medulla spinalis dengan cabang central dan

pial. Level segmental yang memberi arteri anterior radiculomedulary di regio thorakal

Page 10: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

dan lumbal sangat bervariasi dan tidak terduga. Arteri radikular yang kecil yang sulit

divisualisasikan secara angiografi memberi suplai ke medulla spinalis dalam regio

thoracal atas dan tengah. Arteri terpenting dari anterior radiculomedullary dan yang

paling mudah untuk diingat adalah arteri radiculomedullaris magna

(Adamkiewicz/AKA), mempunyai diameter 0,5-1,0 mm hampir selalu muncul di regio

thoracolumbal di antara T8 and L2 pada 75 % kasus.

Arteri spinalis posterior

Dua arteri spinalis posterior (diameter<0,5 mm) juga berasal pada level

foramen magnum dengan cabang dari ipsilateral a vertebral atau a. cerebellar

posterior inferior, berjalan sepanjang sisi kanan dan kiri permukaan posterolateral

dari medulla spinalis, menerima suplai darah dari berbagai level dari arteri

radiculomedulary posterior. Sistem dari arteri spinalis posterior tidak dilanjutkan dan

seringkali arteri spinalis posterior menyebrang ke arah sisi kontralateral untuk

menyuplai medulla spinalis kontralateral. Setiap arteri spinalis posterior memberi

cabang yang menyuplai 1/3 posterior dari medulla spinalis, termasuk kolumna

posterior, substansi abu abu dan aspek superficial dorsal dari kolumna lateral dari

medulla spinalis.

Gambar 2. Skema ilustrasi A. Spinalis anterior dan posterior

Pial plexus

Pada regio konus medularis, selain ada hubungan langsung antara a spinalis

anterior dan posterior, terdapat juga jaringan ektensif pada seluruh permukaan

medulla spinalis, yang dibentuk oleh anastomosis yang efektif antara a spinalis

Page 11: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

anterior dan posterior disebut pial plexus. Plexus ini sering disebut vasocoronaria,

terdiri dari cabang transversa dan oblik dari a spinalis anterior dan posterior dan

bertanggung jawab untuk suplai daerah perifer medulla spinalis.

Sistem arteri intrinsic

Parenkim medulla spinalis disuplai oleh system arteri intrinsik, di bagi sistem

sentral (sentrifugal) dan peripheral (sentripetal/ vasocorona). Sistem sentral terdiri

dari arteri sentralis, yang berasal dari arteri spinalis anterior dan berjalan sepanjang

fissure median anterior. Sistem peripheral terdiri dari perforator kecil yang berasal

dari pleksus pial dan memperdarahi sisi perifer medulla spinalis.

Gambar 3. Gambaran A. Spinalis anterior ( ASA ) dan Adamkiewicz

Sistem Vena

Pada level pia mater spinalis, darah akan terkumpul di vena spinalis anterior

dan posterior. Vena spinalis anterior median bersama ASA banyak terdapat di

segmen lumbosacral dan tipikal berlanjut sepanjang filum terminal ke akhir dari dural

sac sebagai vena terminal. Vena anterior median menerima drainase dari vena

sulcal dan vena dari fisura ventralis . Terdapat tiga vena spinal posterior, dengan

vein posterior median yang merupakan vena paling konstan dan mempunyai

Page 12: ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK · ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK Condrad Pasaribu1, Fritz Sumantri Usman2 1Neurologist & Interventional Neurologist RS.Santosa Bandung – Jawa Barat 2Neurologist

diameter terbesar. Vena spinalis posterior berlokasi posterolateral, mengiringi setiap

arteri spinalis posterior disebut vena spinalis posterolateral. Vena spinalis posterior

menerima suplai darah dari vena radial medulla spinalis dorsalis. Vena spinalis

anterior dan posterior median menyalurkan ke vena radiculomedullary. Vena

radiculomedullary menyalurkan darah ke plexus paravertebral dan intervertebral,

dan berhubungan dengan vena pleksus pelvis. Vena spinalis anterior median dan

tiga vena spinalis longitudinal posterior medial berhubungan dengan venous plexus

internal vertebral. Vertebral venous plexus dibagi tiga divisi, yaitu : 1. Internal

vertebral venous plexus, 2. External vertebral venous plexus and 3. Vena

Basivertebral. Vena Intervertebral vein menyalurkan darah ke vena segmental ,

lumbal ascendens dan system vena azygos and kemudian masuk ke vena cava

superior.

Daftar Pustaka

1. Shimizu S, tanaka R, Kan S et al. Origins of the segmental arteries in the

aorta; an anatomic study for selective catheterization with spinal

arteriography. AJNR Am J Neuroradiol 2005;26:922-8.

2. Alejandro Santillan,Veronica Nacarino, Edward Greenberg et al. Vascular

anatomy of the spinal cord. J NeuroIntervet Surg 2011

3. Armin K. Thron. 2008. Vascular Anatomy of the Spine and Spinal Cord In

Interventional Neuroradiology. Hurst, Robert W.,Rosenwasser, Robert H.,

Informa Healthcare USA, Inc., New York, chapter 3, pp 39-53.

4. Brockstein B, Johns L, Gewertz BL. Blod supply of the spinal cord and its

clinical importance. Schriftenr neurol 1972;8:1-91