anatomi bangunan.pptx

Upload: ginashintiadewi

Post on 01-Mar-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Anatomi BangunanAnatomi DenahAnatomi Denah dan Pengelompokan Fungsi

Ruangan diciptakan untuk menampung fungsi dan aktivitasnya. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa merupakan aktivitas tunggal, aktivitas majemuk maupun aktivitas gabungan/overlapping.

Penyusunan denah akan relatif menjadi lebih mudah bila keanekaragaman fungsi dan besaran ruang tersebut dapat disederhanakan permasalahannya.

Salah satu cara adalah dengan pengelompokan ruanan-ruangan menurut fungsi-fungsi yang sejenis kemudian kelompok-kelompok ruangan tersebut disususun tata letaknya di dalam denah yang dimaksud menurut suatu pola atau aturan tertentu sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan membentuk suatu denah besar dengan anatomi yang baik pula.

1

Gambar disamping adalah sebuah denah rumah tinggal kecil.Ruang tamu/duduk/makan (aktifitas gabungan)Ruang tidurDapurKamar mandi/wcSecara anatomis denah ini baik dan jelasKelompok fungsi aktivitas duduk/makanAktivitas tidurAktivitas penunjang

Gambar disampin menunjukan denah sebuah rumah yang lebih besar dengan jumlah ruangan yang lebih banyak.Ruang tamu/dudukRuang makan/keluargaDapurGudangKamar mandi/wc6/7/8. ruang-ruang tidurSecarra anatomis terliha jelas:Pengelompokan fungsi-fungsiPenyusunan kelompok-kelompok fungsi di dalam denah terjadi dengan jelas (secara anatomis baik)

Denah ini digambarkan secara agak berlebihan untuk memberikan gambaran tentang sebuah denah yang tidak memiliki anatomi yang baik Setiap ruangan dapat dicapai dari selasar tetapi pola sirkulasi yang terjadi tidak menurut suatu keteraturan Susunan ruangan tidak pula memiliki aturan yang jelas, seolah-olah ditebarkan begitu saja memenuhi sluruh lantai denah.

Anatomi Denah dalam berbagai Bentuk DenahAnatomi suatu denah sebenarnya sudah merupakan hal yang harus terjjadi dengan sendirinya, sesuai dengan bentuk-bentuk denah yang bersangkutan. Setiap bentuk denah sudah memberikan kemungkinan-kemungkinannya sendiri bagi penyusunan ruangan-ruangan di dalamnya sehingga perletakan ruangan-ruangan secara benar akan dengan sendirinya pula menghasilkan denah dengan anatomi yang jelas dan baikUntuk bangunan yang relatif sederhana, apalagi tidak bertingkat, maka penyesuaian susunan dan besaran-besaran ruang terhadap bentuk denahh dapat dilakukan lebih mudah, karena masih dimungkinkannya penyesuaian diatas tanah. Sedangkan pada bangunan yang bertingkat, bentuk denah sudah merupakan ikatan yang sangat ketat menjalin lantai bawah dan lantai selanjutnya

Tata Letak Ruang dan Hubungan Ruang

Tata letak- Ruang terbagi ke dalam 2 kelompok (1,2 dan 3,4)Hubungan Ruang Ruang 1 dan 2 serta 3 dan 4, berhubungan secara fisik Ruang 1 dan 3 serta 2,3,4 berhubungan secara visual Ruang 2 dan 3 berhubungan secara lalu lintas

Tata letak Kelompok ruang A berhadapan dengan kel ruang B Kedua kelompok ruang di pisahkan oleh taman Secara keseluruhan susunan ruang membentuk denah yang kompakHubungan Ruang- Semua ruang dapat berhubungan baik secara lalu lintas maupun secara visual

Tata LetakKelompok ruang A berada pada tempat yang lebih tinggi dari kelompok ruang B

Hubungan RuangSemua ruang dapat berhubungan secara lalu lintas, tetapi hanya ruang A 2,3,4 yang dapat berhubungan secara visual dengan ruang B 1,2,3,4 Pada kelompok ruang A, ruang 1,2 sedikit lebih tinggi daripada ruang 3,4

Tata letakRuang-ruang utama tersusun di piggir ketiga sisi bangunan, ruang penunjang disisi belakang Zona sirkulasi dan Hall berada di tengah, mudah dicapai dari semua ruangHubungan Ruang- Hubungan lalu lintas antar ruang sangat mudah

Atap tembus sinar Bidang lisplang melindungi bidang dinding dan kacaElemen aksesori tonjolantonjolan yang membentuk bayangan estetis pada lisplang

Simultansi beberapa hal dalam merancang denah

Membuat ruanganMenyusun tata letak ruanganAdanya suatu aturan tertentu

Evaluasi Denah

Mudahkah kita membaca denah tersebut ?Jelas atau tidakkah pola susunan ruang di dalam denah tersebut?Bagaimana perletakan ruang yang satu terhadap yang lainBaikkah hubungan ruang yang terjadi (fisik, lal lintas, visual)?

Kemungkinan perancangan denah yang leluasa di kapling A karena luasnya tanah dan situasi lingkungan yang baik.

Ruang-ruang yang disusun harus dapat mengambil nilai-nilai positif dari siteFungsiMendapatkan sedikit kebebasanBentukMengikuti denah

Proses perancangan dimulai dari bentuk, karena seakan-akan sosok bangunan sudah ada

Mengolah bentuk pada site, sedemukian rupa sehingga tercipta ruang-ruang terbuka untuk penghawaan bangunan

- Pengolahan denah menyesuaikan alternatif bentuk yang terpilih