analisis strategi pemasaran dalam upaya …journal.unisla.ac.id/pdf/116512017/anita kartika.pdf ·...

26
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1 ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN TELKOMSEL DISTRIBUTION CENTER BOJONEGORO Anita Kartika Sari *) *) Dosen Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya email: [email protected] Abstract : The marketing strategy is a manifestation of that plan unraveled in marketing. To obtain optimal results, this marketing strategy has a broad scope in the field of marketing them is a strategy in the face of competition, pricing strategy, product strategy, service strategy and so on. Where the marketing strategy is an effort to find a favorable marketing position in an industry or a fundamental arena of competition takes place. Marketing in a company, in addition to the dynamic act should always apply the principle - the principle of excellence and the company had to forgo - old habits that no longer exists and constantly innovating. Because now is not the era in which producers will impose on consumers, but on the contrary consumers impose its will against the manufacturer. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) is a subsidiary of PT. Mobile telecommunications are now one of the prime Telkomsel card distribution in the district. Bojonegoro. Today many other operators who rely on internet packages at a cheaper price and quota internet is bigger than the quota provided by Telkomsel. Then the marketing activities were good and it was fitting that plays an important role in supporting business continuity and development of an enterprise. Another Dengankata, Producers should be able to win the hearts of consumers will be the production sold and seeks to satisfy the needs of consumers. Of the four possible alternative strategies, namely strategies SO, ST strategy, strategies WO strategies WT obtained that the most appropriate strategy used by Cv. Perkasa Telkomselindo countries to keep increasing sales, namely the formulation of effective strategies ultimately obtained is SO strategy is a strategy of using Strength to utilize opportunies owned companies, namely: (a) more focus again with cashback given to the outlet, (b) utilizing the internet package for improvement marketing, (c) increase the sponsorship as perknalan product. Based on the results of SWOT analysis Cv. Perkasa Telkomselindo has a power that can be used on a particular strategy and take advantage of the right opportunities and simultaneously minimize or avoid the weaknesses and threats. This position is very profitable company by improving the condition of above-average ability sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro can control the existing competitor or competitors yangterbilang kuat.Didalam view of the marketing concept is simple and intuitively is the philosophy that the company menarik.Tujuan achieved through consumer decision that was obtained after the needs and desires of consumers in meet with your product that produced by the company. Keywords : Marketing Strategy, Sales, Distribution ABSTRAK Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya. Dimana strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena

Upload: vuongkien

Post on 02-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA

MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN

TELKOMSEL DISTRIBUTION CENTER BOJONEGORO

Anita Kartika Sari *)

*) Dosen Program Studi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya

email: [email protected]

Abstract :

The marketing strategy is a manifestation of that plan unraveled in marketing. To obtain

optimal results, this marketing strategy has a broad scope in the field of marketing them is a

strategy in the face of competition, pricing strategy, product strategy, service strategy and so

on. Where the marketing strategy is an effort to find a favorable marketing position in an

industry or a fundamental arena of competition takes place. Marketing in a company, in

addition to the dynamic act should always apply the principle - the principle of excellence and

the company had to forgo - old habits that no longer exists and constantly innovating. Because

now is not the era in which producers will impose on consumers, but on the contrary

consumers impose its will against the manufacturer. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) is

a subsidiary of PT. Mobile telecommunications are now one of the prime Telkomsel card

distribution in the district. Bojonegoro. Today many other operators who rely on internet

packages at a cheaper price and quota internet is bigger than the quota provided by

Telkomsel. Then the marketing activities were good and it was fitting that plays an important

role in supporting business continuity and development of an enterprise. Another Dengankata,

Producers should be able to win the hearts of consumers will be the production sold and seeks

to satisfy the needs of consumers. Of the four possible alternative strategies, namely strategies

SO, ST strategy, strategies WO strategies WT obtained that the most appropriate strategy used

by Cv. Perkasa Telkomselindo countries to keep increasing sales, namely the formulation of

effective strategies ultimately obtained is SO strategy is a strategy of using Strength to utilize

opportunies owned companies, namely: (a) more focus again with cashback given to the

outlet, (b) utilizing the internet package for improvement marketing, (c) increase the

sponsorship as perknalan product. Based on the results of SWOT analysis Cv. Perkasa

Telkomselindo has a power that can be used on a particular strategy and take advantage of

the right opportunities and simultaneously minimize or avoid the weaknesses and threats. This

position is very profitable company by improving the condition of above-average ability

sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro can control the existing competitor or

competitors yangterbilang kuat.Didalam view of the marketing concept is simple and

intuitively is the philosophy that the company menarik.Tujuan achieved through consumer

decision that was obtained after the needs and desires of consumers in meet with your product

that produced by the company.

Keywords : Marketing Strategy, Sales, Distribution

ABSTRAK

Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk

memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di

bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga,

strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya. Dimana strategi pemasaran merupakan

upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 2

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

fundamental persaingan berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis

juga harus selalu menerapkan prinsip - prinsip yang unggul dan perusahaan harus

meninggalkan kebiasaan - kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus

melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman dimana produsen memaksakan kehendak

terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap

produsen. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) merupakan anak perusahaan dari PT.

Telekomunikasi Seluler yang sekarang menjadi salah satu Distribusi kartu perdana Telkomsel

di Kab. Bojonegoro. Saat ini banyak operator lain yang mengandalkan paket internet dengan

harga yang lebih murah dan kuota internet lebih besar dari pada kuota yang di sediakan oleh

Telkomsel sendiri. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan

penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan.

Dengankata lain, Pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi

yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumennya. Dari empat

kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT yang

diperoleh bahwa strategi yang paling tepat digunakan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo guna

tetap meningkatkan penjualan yaitu perumusan strategi yang efektif akhirnya diperoleh adalah

strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan Strength untuk memanfaatkan Opportunies

yang dimiliki perusahaan yaitu : (a) lebih focus lagi dengan cashback yang diberikan untuk

outlet, (b) memanfaatkan paket internet untuk peningkatan pemasaran, (c) meningkatkan

sponsorship sebagai perknalan produk. Berdasarakan hasil analisis SWOT Cv. Perkasa

Telkomselindo memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada strategi tertentu serta memanfaatkan

peluang yang tepat serta secara bersamaan meminimalkan atau menghindari kelemahan dan

ancaman yang ada. Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi

diatas rata-rata kemampuan sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dapat

mengendalikan para pesaing yang ada maupun pesaing yangterbilang kuat.Didalam pandangan

konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang

menarik.Tujuan perusahaan ini di capai melaui keputusan konsumen yang di peroleh setelah

kebutuhan dan keinginan konsumen di penuhi melalui produk yang di hasilkan oleh

perusahaaan.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Penjualan, Distribusi

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan, baik yang bergerak

di bidang produk ataupun jasa, mempunyai

tujuan untuk tetap hidup dan berkembang,

tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya

untuk dapat mempertahankan dan

meningkatkan tingkat keuntungan atau laba

operasional perusahaan. Hal ini dapat

dilakukan, jika perusahaan dapat

mempertahankan dan meningkatkan

penjualan produk atau jasa yang mereka

produksi.Dengan melakukan penerapan

strategi pemasaran yang akurat melalui

pemanfaatan peluang dalam meningkatkan

penjualan, sehingga posisi atau kedudukan

perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau

dipertahankan.Sehubungan dengan hal

tersebut pelaksanaan pemasaran modern

dewasa ini mempunyai peranan yang sangat

besar sebagai penunjang langsung terhadap

peningkatanlaba perusahaan. Perkembangan

dunia usaha saat ini telah membawa para

pelaku dunia usaha persaingan yang sangat

ketat untuk memperebutkan konsumen,

berbagai pendekatan dilakukan untuk

mendapatkan simpati masyarakat baik

melalui peningkatan sarana dan prasarana

berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan

perkembangan sumberdaya manusia.

Dalam era globalisasi dan

perkembangan bebas serta dampak dari krisis

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 3

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

finansial global, masyarakat Indonesia

dihadapkan pada masalah-masalah

persaingan didalam negeri maupun di luar

negeri. Dampak dari krisis ekonomi yang

berkepanjangan yang ditandai meningkatnya

angka pengangguran dan semakin

bertambahnya masyarakat miskin.Maka

segenap komponen bangsa Indonesia untuk

berfikir dan mengambil langkah-langkah

strategi sehingga dapat segera bangkit dari

keterpurukan ekonomi.

Maka dari itu tidak dapat dipungkiri

lagi di tengah-tengah ketimpangan tersebut

pemerintah harus selalu giat serta

memperhatikan dan selalu prihatin dalam

mencari jalan keluar didalam menangani

permasalahan yang dihadapi.Dan yang di

akibatkan oleh dampak dari krisis finansial

global dan pertambahan tenaga kerja yang

terus menerus bertambah serta jumlah angka

pengangguran semakin meningkat pula.

Bagi Indonesia, semua upaya

pembangunan yang telah dilakukan selama

ini bagai membangun istana pasir sima

begitu jadi terpa badai. Segenap indicator

keberhasilan perkembangan yang diperoleh,

seperti gross national product perkapita

sebesar 1.200 dolar AS telah menurun drastic

menjadi sekitar 250 dollar AS

(1998).Sementara itu, jumlah penduduk

miskin yang semulahanya sekitar 13% atau

27 juta jiwa pada akhir tahun 1996 juga

meningkat tajam hingga sekitar 90 juta jiwa

atau 40% dari total penduduk, Hal ini terjadi

sebagai akibat dari tingginya tingkat PHK

dan menurunnya daya beli masyarakat.

Strategi pemasaran adalah suatu wujud

rencana yang terurai dibidang pemasaran.

Untuk memperoleh hasil yang optimal,

strategi pemasaran ini mempunyai ruang

lingkup yang luas di bidang pemasaran

diantaranya adalah strategi dalam

menghadapi persaingan, strategi harga,

strategi produk, strategi pelayanan dan

sebagainya.Perusahaan perlu mengenali

kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam

persaingan hal ini akan sangat membantu

dalam mengenali diri, serta memanfaatkan

setiap peluang yang ada dan menghindari

atau meminimalkan. Dimana strategi

pemasaran merupakan upaya mencari posisi

pemasaran yang menguntungkan dalam suatu

industri atau arena fundamental persaingan

berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan,

selain bertindak dinamis juga harus selalu

menerapkan prinsip - prinsip yang unggul

dan perusahaan harus meninggalkan

kebiasaan - kebiasaan lama yang sudah tidak

berlaku serta terus menerus melakukan

inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman

dimana produsen memaksakan kehendak

terhadap konsumen, melainkan sebaliknya

konsumen memaksakan kehendaknya

terhadap produsen.

Telkomsel Distribution Center (T.D.C)

merupakan anak perusahaan dari PT.

Telekomunikasi Seluler yang sekarang

menjadi salah satu Distribusi kartu perdana

Telkomsel di Kab. Bojonegoro. Telkomsel

adalah operator telekomunikasi seluler GSM

pertama di Indonesia. Mulai dari berbagai

macam produk dan harga yang berbeda pun

telah siap dipasarkandan di tawarkan oleh

produsen kepada konsumen. Adanya fitur -

fitur social media yang mudah diakses secara

gratis dari berbagai macam paket internet

yang disediakan Telkomsel dalam sistem

komunikasi smartphone tentunya semakin

mempermudah kita dalam berkomunikasi

dan tetap terhubung dengan teman, sahabat,

bahkan kerabat yang jarang kita jumpai

dalam keseharian karena padatnya rutinitas

yang kita jalani sehari - hari. Dengan adanya

sinyal yang memadai semakin memudahkan

kita tidak hanya dalam berkomunikasi, tetapi

juga dalam memenuhi kebutuhan hidup

sehari - hari.

Saat ini banyak operator lain yang

mengandalkan paket internet dengan harga

yang lebih murah dan kuota internet lebih

besar dari pada kuota yang di sediakan oleh

Telkomsel sendiri. Maka kegiatan pemasaran

yang baik dan tepatlah yang memegang

peranan penting dalam menunjang

kelangsungan usaha dan perkembangan suatu

perusahaan. Dengankata lain, Pihak produsen

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 4

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

harus mampu merebut hati konsumen akan

hasil produksi yang dijual dan berupaya

untuk memuaskan kebutuhan konsumennya.

Agar dapat memenangkan persaingan

bisnis, perusahaan harus dapat memberikan

nilai yang baik kepada konsumen

dibandingkan dengan para pesaingnya.Salah

satu strategi pemasaran yang harus di

lakukan perusahaan Telkomsel adalah

memanfaatkan peluang dan kekuatan yang

ada pada perusahaan, strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan yang

agresif.Meskipun menghadapi berbagai

ancaman dari perusahaan operator lain

dengan paket Internet kuota yang lebih besar

dari pada yg diberikan Telkomsel, tetapi

Telkomsel sendiri masih memiliki kekuatan

dari segi internal. Karena telkomsel adalah

salah satu perusahaan telekomunikasi di

Indonesia yang begitu nyata dan begitu

dekat, tentunya semua orang sudah tahu

kelebihan Telkomsel yaitu sinyal yang begitu

kuat dan luas. Pengguna kartu prabayar ini

juga akan lebih puas dengan adanya paket

internet yang saat ini menjadi tren di

kalangan anak muda jaman sekarang, dengan

berbagai pilihan paket internet mulai dari

paket Blackberry dan paket internet untuk

pengguna Android.

Strategi pemasaran yang sesuai dengan

perkembangan zaman dan banyaknya

persaingan di dunia operator saat ini

memberikan tantangan tersendiri untuk

perusahaan dalam memasarkan dan menjual

barang yang ingin ditawarkan kepada

konsumen.Untuk dapat menarik konsumen

dan menguasai pangsa pasarnya yang ada,

maka perusahaan harus menerapkan

kebijakan. Selalu memberikan yang terbaik

bagi konsumen dan pemasaran yang tetap

agar dapat mencapai target penjualan yang

telah di tetapkan oleh perusahaan.

Dengan latar belakang di atas, menjadi

dasar pertimbangan peneliti untuk

mengetahui bagaimana penerapan strategi

pemasaran yang dilakukan CV. Perkasa

Telkomselindo (T.D.C) dalam meningkatkan

volume penjualannnya di Kab. Bojonegoro.

PEMASARAN

Konsep pemasaran merupakan hal

yangsederhana dan secara intuisi merupakan

filosofi yang menarik. Konsep ini

menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial

ekonomi bagi suatu organisasi adalah

memuaskan kebutuhan konsumen dan

keinginan tersebut sesuai dengan sasaran

perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada

pengertian bahwa suatu penjualan tidak

tergantung pada agresifnya tenaga penjual,

tetapi lebih kepada keputusan konsumen

untuk membeli suatu produk. American

Marketing Association (AMA) seperti yang

dikutip oleh Rhenald Kasali (2005)

menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu

proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari

tahap konsepsi, penetapan harga,promosi,

hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan

jasa, untuk melakukan pertukaran yang

memuaskan individu dan lembaga-

lembaganya.

Pemasaran menurut Rambat

Lupiyoadi (2006) adalah semua kegiatan

yang bertujuan untuk memperlancar arus

barang atau jasa dari produsen ke konsumen

secara paling efisien dengan maksud untuk

menciptakan permintaan efektif. Konsep inti

pemasaran menurut pendapat di atas

menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang

harus dipenuhi dalam terjadinya proses

pemasaran. Dalam pemasaran terdapat

produk sebagai kebutuhan dan keinginan

orang lain yang memiliki nilai sehingga

diminta dan terjadinya proses permintaan

karena ada yang melakukan pemasaran.

Pemasaran menurut Philip Kotler

(2008) yaitu : pemasaran adalah proses sosial

yangdengan mana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan,

menawarkan,dan secara bebas

mempertukarkan produkdan jasa yang

bernilaidengan pihak lain. pemasaran adalah

sebuah proses sosial yang bertumpu pada

pemenuhan kebutuhan individu dan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 5

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

kelompok dengan menciptakan pertukaran

sehingga memberikan kepuasan yang

maksimal.

STRATEGI PEMASARAN

Pemasaran memegang peranan yang

penting dalam proses perencanaan strategis.

Manajemen pemasaran memberikan

sumbangan fungsional paling besar dalam

proses perencanaan strategis dengan peran

kepemimpinan dalam mendefinisikan misi

bisnis, menganalisasituasi lingkungan,

persaingan, dan situasi bisnis,

mengembangkan tujuan sasaran dan strategi

serta mendefinisikan rencana produk, pasar

distribusi dan kualitas untuk menerapkan

strategi usaha.Suatu perusahaan yang maju

didalam memperoleh keuntungan

darikegiatan bisnis dan beberapa unit-unit

bisnis, tergantung kepada sejauh mana

strategi pemasaran diterapkan dengan baik

oleh pelaku bisnis atau pengambil keputusan

dalam mensosialisasikan item-item penting

dari kegiatan pemasarannya.

Strategi pemasaran yang maju dan

berkembang senantiasa memperhatikan

adanya unsur menarik perhatian segmen

pasar atau pangsa pasar yang produktif dalam

kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya

untuk menempatkan posisi pemasaran yang

strategis dalam memperoleh keuntungan dan

berupaya untuk mencapai target dari realisasi

yang diterapakannya. Proses pemilihan

Strategi pemasaran membutuhkan

pertimbangan cermat atas sejumlah tipe

informasi sebagai berikut: (1) tujuan atau

sasaran produk, tujuan produk harus

dijadikan pedoman dalam menentukan tipe

dasar Strategi yang dibutuhkan. Sebagai

contoh, jika tujuan utama produk adalah

meningkatkan volume penjualan atau

pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya

alternatif utama yang dipertimbangkan

adalah Strategi permintaan selektif yang

berfokus pada upaya merebut pelanggan dari

pesaing atau memperluas pasar yang

dilayani; (2) peluang pasar, karakteristik dan

besarnya peluang pasar harus ditetapkan

secara jelas berdasarkan analisis pasar dan

pengukuran pasar. Analisis pasar

memberikan informasi mengenai siapa yang

membeli bentuk produk (dan siapa yang

tidak membelinya), berbagai situasi

penggunaan produk (dan juga situasi yang

tidak menggunakan situasi); (3) kesuksesan

pasar (market success), manajer pemasaran

harus memahami jenis keunggulan bersaing

dan tingkat pengeluaran pemasaran yang

diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar.

Melalui analisis persaingan, perusahaan

dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa

besar tingkat intensitas persaingan yang ada,

dan keunggulan apa yang harus

dikembangkan dalam rangka bersaing secara

selektif menghadapi para pesaing merek

langsung atau para pesaing kelas produk

yang tidak langsung. Strategi pemasaran

pada dasarnya rencana yang menyeluruh,

terpadu dan menyatu di bidang pemasaran

yang memberikan panduan tentang kegiatan

yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan

pemasaran suatu perusahaan.

Sedangkan menurut Sofyan Assauri

(2010) strategi pemasaran adalah

Serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan

dan aturan yang memberi arah kepada usaha-

usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke

waktu, pada masing-masing tingkatan dan

acuan serta alokasinya, terutama sebagai

tanggapan perusahaan dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan persaingan yang

selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan

strategi pemasaran harus didasarkan atas

analisa lingkungan dan internal perusahaan

melalui analisa keunggulan dan

kelemahanperusahaan, serta analisa

kesempatan dan ancaman yang

dihadapiperusahaan dari lingkungannya.

Dengan perkataan lain, strategi

pemasaran adalah serangkaian tujuan dan

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi

arah kepada usaha-usaha pemasaran

perusahaan dari ke waktu, pada masing-

masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,

terutama sebagai tanggapan perusahaan

dalam menghadapi lingkungan dan keadaan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 6

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

persaingan yang selalu berubah. Oleh karena

itu, penentuan strategi pemasaran harus

didasarkan atas analisa lingkungan dan

internal perusahaan melalui analisa

keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta

analisa kesempatan dan ancaman yang

dihadapi perusahaan dari lingkungannya.

SASARAN PEMASARAN

Menurut Basu Swastha pasar adalah

Tempat dimana pembeli dan penjual bertemu

dan berfungsi, barang dan jasa yang tersedia

untuk dijual dan terjadi pemindahan hak

milik ”. Pasar terdiri atas banyak sekali

pembelian dan para pembeli berbeda dalam

satu atau beberapa hal, boleh jadi mereka

berbeda dalam keinginan, sumber daya, sikap

pembeli dan praktek pembelian mereka. Basu

Swastha (2009) menyatakan sasaran

pemasaran adalah sebagai berikut : (1)

segmentasi pasar di bagi menjadi 4 yaitu (a)

segmentasi geografik, menghendaki

pembagian pasar menjadi unit geografik

seperti bangsa, negara bagian, wilayah

propinsi, kabupaten atau tetangga, (b)

segmentasi demografis, suatu proses yang

membagi pasar menjadi kelompok -

kelompok berdasarkan variabel demografik

seperti umur, jenis kelamin, pendapatan,

pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan

kebangsaan, (c) segmentasi psikolografik,

disini pembelian dibagi menjadi beberapa

kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup

dan karakteristik kepribadian, (d) segmentasi

prilaku, pembelian dibagi menjadi beberapa

kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,

kegunaan, tanggapan mereka terhadap suatu

produk; (2) memilih pasar yang dituju (target

marketing), untuk memilih pasar yang dituju,

perusahaan dapat menempuh beberapa

strategi yaitu : (a) pemasaran yang serba

sama (Undifferentiated Marketing), dimana

perusahaan mencoba untuk mengembangkan

produk tunggal yang dapat memenuhi

keinginan semua atau banyak orang, (b)

pemasaran yang berbeda (Differented

Market), dimana perusahaan mencoba untuk

mengidentifikasi kelompok-kelompok

pembeli tertentu dan membagi pasar kedalam

dua kelompok atau lebih, (c) pemasaran

terpusat (Concentrated Marketing), dimana

perusahaan memusatkan usaha pemasarannya

pada satu atau beberapa kelompk pembelian.

ANALISA SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja

perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi

faktor internal dan eksternal. Kedua faktor

tersebut harus dipertimbangkan dalam

analisis SWOT. Untuk membuat suatu

rencana kita harus mengevaluasi faktor

eksternal maupun faktor internal. Analisis

faktor-faktor haruslah menghasilkan adanya

kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu

organisasi, serta mengetahui kelemahan

(kelemahan) yang terdapat pada organisasi

itu. Sedangkan analisis terhadap faktor

eksternal harus dapat mengetahui

kesempatan (opportunity) yang terbuka bagi

organisasi serta dapat mengetahui pula

ancaman (treath) yang dialami oleh

organisasi yang bersangkutan.

Analisis untuk mengetahui strength,

weaknesses, opportunity, dan treath sering

disebut analisis SWOT yang merupakan

singkatan dari keempat hal tersebut

(Gitosudarmo, 2000:36). Setelah kita

mengetahui kekuatan, kelemahan,

kesempatan yang terbuka, serta ancaman-

ancaman yang dialaminya, maka kita dapat

menyusun suatu rencana atau strategi yang

mencakup tujuan yang telah ditentukan.

Rencana strategi tersebut kemudian haruslah

kita terjemahkan ke dalam rencana-rencana

operasional yang mencantumkan adanya

target-target yang harus kita capai.Kemudian

rencana operasional itu harus kita

terjemahkan ke dalam satu satuan uang yang

menjadi anggaran operasional.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 7

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Gambar 1. Proses Perencanaan Dengan Analisis SWOT

Sumber : (Gitosudarmo, 2000 : 37 ) Konsep dasar pendekatan SWOT

tampaknya sederhana, yaitu apabila kita

dapat mengetahui kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness) organisasi kita dan

mengetahui peluang (opportunity) dari luar

organisasi yang menguntungkan serta

ancaman (treath) di dalam organisasi yang

merugikan organisasi atau perusahaan kita.

(Salusu, 2000 : 35 ) tentang matriks SWOT

menggunakan beberapa strategi, yaitu : (1)

strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang

yang ada dengan keunggulan organisasi

(comparative advantage comparative), (2)

strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa

keunggulan untuk mencapai sasaran

(mobilization), (3) strategi W.O, yaitu

memilih faktor mana yang dipacu dan faktor

mana yang ditunda(investmen/divestmen),

(4) strategi W.T, yaitu perlu kehati-hatian

atau kewaspadaan dalam mencapai sasaran

(damage control)

Tujuan pemilikan strategi adalah untuk

menjamin ketepatan pencapaian sasaran.

Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk

menutup kesenjangan dalam mencapai

sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga

sangat situasional. Kalau kesenjangan akibat

prestasi di masa lampau yang sangat buruk

penciutan lebih mungkin dilakukan dan bila

kesenjangan itu besar sebagai akibat dari

peluang lingkungan yang diharapkan, maka

akan lebih tepat bila dilakukan ekspansi

(Kurniawan & Hamdani,2008:70). Berkenan

dengan pilihan strategi sebagaimana

terungkap di atas, kita akan mengkaji

penentuan pilihan melalui matriks kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman (strength,

weakness, opportunity, dan treath matrix).

Melalui alat bantu ini suatu perusahaan dapat

juga memandang kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman sebagai suatu kesatuan

yang integral dalam perumusan strategi.

Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Sebelum membuat matrik faktor

strategi eksternal, kita perlu mengetahui

terlebih dahulu (Eksternal Factors Analysis

Summary)EFAS. Berikut ini adalah cara-cara

penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :

(a) susunlah dalam kolom 1 (5 sampai

dengan 10 peluang dan ancaman), (b) beri

bobot masing-masing faktor dalam kolom 2,

mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai

dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor

tersebut kemungkinan dapat memberikan

FAKTOR

INTERN

SWOT : STRENGTH WEAKNESS

OPPORTUNITY

TREATH

FAKTOR

EKSTERN

SASARAN/RENCANA

TARGET

ANGGARAN OPERASIONAL

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 8

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

dampak pada faktor strategis, (c) hitung

rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor denagan memberikan skala mulai dari

4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk

faktor peluang bersifat positif (peluang yang

semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil, diberi rating +1).

Pemberian nilai rating ancaman adalah

kebalikannya. Misalnya, jika nilai

ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.

Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit

ratingnya 4, (d) kalikan bobot pada kolom 2

dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom

4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)

sampai dengan 1,0 (poor), (e) gunakan kolom

5 untuk memberikan komentar atau catatan

mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan

bagaimana skor pembobotannya dihitung, (f)

jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4),

untuk memperoleh total skor pembobotan

bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai

total ini menunjukkan bagaimana perusahaan

tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis eksternalnya. Total skor ini dapat

digunakan untu membandingkan perusahaan

ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

Matriks Faktor Strategi Internal Setelah faktor-faktor strategi internal

perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel

IFAS (Internal Factors Analysis

Summary)disusun untuk merumuskan faktor-

faktor strategi internal tersebut dalam

kerangka Strength and Weakness perusahaan.

Tahapnya adalah : (a) tentukan faktor-faktor

yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom, (b) beri bobot

masing-masing faktor tersebut dengan skala

mulai dari 1,0 (paling penting) sampai

dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan

pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap

posisi strategis perusahaan. (Semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor

total 1,00), (c) hitung rating (dalam kolom 3)

untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)

sampai dengan 1 (poor), berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi

perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang

bersifat positif (semua variabel yang masuk

kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai

dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkan rata industri atau dengan

pesaing utama. Sedangkan variabel yang

bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika

kelemahan besar sekali dibandingkan dengan

rata-rata industri yang nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata

industri, nilainya adalah 4, (d) kalikan bobot

pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untuk memeperoleh faktor pembobotan

dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untutk masing-masing faktor

yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0

(outsanding) sampai 0,0 (poor), (e) gunakan

kolom 5 untuk memberikan komentar atau

catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih

dan bagaimana skor pembobotan dihitung, (f)

jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4),

untuk memperoleh total skor pembobotan

bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai

total inimenunjukkan bagaimana perusahaan

tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis internalnya. Total skor ini dapat

digunakan untuk membandingkan perusahaan

ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama. Penelitian

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

dapat ditentukan oleh kombinasi faktor

internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut

harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari lingkungan

Internal Strengths dan Weakness serta

lingkungan eksternalOpportunities dan

Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis

SWOT membandingkan antara faktor

eksternal Peluang (opportunities) dan

Ancaman (threats) dengan faktor internal

Kekuatan (strengths) dan Kelemahan

(weaknesses).

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 9

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

3. Strategi Turnaround 1. Strategi Growth

4. Strategi Defensif 2. Strategi Diversivikasi

Gambar 2. Diagram Analisis Swot Sumber : (Fredy Rangkuti, 2009 : 19 )

Kuadran I: Ini merupakan situasi yang

sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented

strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai

ancaman, perusahaan ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan adalahmenggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang

jangka pangjang dengan cara strategi

diversifikasi (produk/jasa).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi

peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain

pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau

kelemahan internal. Kondisi bisnis pada

kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark

pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan

ini adalah meminimalkan masalah-masalah

internal perusahaan sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple

menggunakan stratregi peninjauan kembali

teknologi yang dipergunakan dengan cara

menawarkan produk-produk baru dalam

industri microcomputer

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang

sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

Salah satu metode atau alat analisis

yang digunakan untuk menyusun deskripsi

tentang faktor-faktor strategi perusahan

adalah SWOT Matrix. Matrix ini dinilai

mampu menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal

yang dihadapi oleh perusahaan harus

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

yang dimilikinya. Matriks ini dapat

menghasilkan empat kemungkinan

alternative strategik. Setelah mengumpulkan

semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya

adalah memanfaatkan semua informasi

tersebut dalam model-model kuantitatif

perumusan strategi. Salah satu modal yang

dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi

perusahaan adalah Matriks SWOT (Fredy

Rangkuti,2009:31).

KELEMAHAN KEKUATAN

PELUANG

ANCAMAN

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 10

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Tabel 1. Matriks SWOT

IFAS

EFAS

Strengths (S)

Tentukan 5-10 Faktor-

Faktor Kekuatan

Internal

Weaknesses (W)

Tentukan 5-10

Faktor-Faktor

Kelemahan Internal

Opportunities (O)

Tentukan 5-10 Faktor-

Faktor Peluang

Eksternal

Strategi SO Ciptakan strategi yang

menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang

Strategi WO Ciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan

peluang

Treaths (T)

Tentukan 5-10 Faktor-

Faktor Ancaman

Eksternal

Strategi ST Ciptakan strategi yang

menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi WT Ciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari

ancaman

Keterangan :

1. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis

2. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis

3. Strategi SO, memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya

4. Strategi ST, menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi

ancaman.

5. Strategi WO, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

6. Strategi WT, strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di pada CV.

Perkasa Telkomselindo (T.D.C) Jl. Basuki

Rahmad No. 44 E Bojonegoro yang

bertujuan untuk mengetahui strategi yang

paling tepat dalam meningkatkan volume

penjualan pada CV. Perkasa Telkomselindo

(T.D.C). Cv. Perkasa Telkomselindo berpusat

di Jl. Majapahit No. 299 Semarang dan

mempunyai cabang perusahaan di Jawa

tengah, Jawa timur, dan Bali Nusa.Penelitian

ini berlokasi di salah satu cabang perusahaan

dari Cv. Perkasa Tekomselindo Jawa Timur

yang berada di Jl. Basuki Rahmad No 44 E

Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Penelitian Lapangan (

Field Research) yang dilakukan pada

perusahaan bersangkutan untuk memperoleh

data yang berhubungan dengan pengamatan

baik secara berhadapan langsung maupun

secara tidak langsung seperti memberikan

daftar pertanyaan untuk dijawab. Penelitian

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 11

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

juga dengan mengadakan wawancara secara

langsung dengan pimpinan perusahaan dan

sejumlah karyawan yang berhubungan

dengan penelitian untuk mencari kekuatan,

kelemahan ,peluang dan ancaman Cv.

Perkasa Telkomselindo (T.D.C) Bojonegoro.

Selain itu juga dilakukan dengan jalan

mengumpulkan dokumen- dokumen

perusahaan yang berhubungan dengan

penelitian ini.

Perencanaan strategis melalui tiga

tahap analisis, yaitu: (1) tahap pengumpulan

data (evaluasi faktor eksternal dan internal),

(2) tahap analisis (Matriks SWOT, Matriks

Internal Eksternal), (3) tahap pengambilan

keputusan. Tahap pengumpulan data adalah

tahap yang pada dasarnya tidak hanya sekedar

kegiatan pengumpulan data tetapi juga

merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan

pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi

dua bagian yaitu data internal dan data eksternal.

Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan

semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya

adalah memanfaatkan semua informasi

tersebut dalam model-model kuantitatif

perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau

Matrik SWOT dan Matrik Internal Eksternal

kemudian dari hasil yang ada maka

ditentukan pengambilan keputusan yang

tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan

bahwa kinerja penjualan perusahaan hasil

dari strategi pemasaran perusahaan dapat

ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan

eksternal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT.

Analisis SWOT membandingkan antara

faktor internal dan ekternal.

Tabel 2. Penentuan Bobot dan Rating

Faktor Strategi Bobot Rating Nilai

Internal :

Strenght (S)

Weakness (W)

S1 (0,0-1,0)

W1 (0,0-1,0)

S2 (1-4)

W2 (1-

4)

S1 x S2 = S3

W1 x W2 = W3

Total 1,0

Eksternal :

Opportunity

Threats

O1 (0,0-1,0)

T1 (0,0-1,0)

O2 (1-4)

T2 (1-4)

O1 x O2 = O3

T1 x T2 = T3

Total 1,0

Keterangan :

a. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0

b. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4

c. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalian antara bobot

dengan rating.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 12

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Oppurtunity (O3)

III. Turn Arround I. Growth

Weakness Strenght

(W3) (S3)

IV. Defence II. Diversifikasi

Threats (T3)

Gambar 3. DIAGRAM ANALISIS SWOT

Rekomendasi :

Kuadran I : Ini merupakan situasi yang

sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented

strategy).

Kuadran II : Meskipun menghadapi

berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi

yang harus diterapkan adalahmenggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang

jangka panjang dengan cara strategi

diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran III : Perusahaan menghadapi

peluang pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal.Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan

masalah-masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang

lebih baik (turn Arround Strategy).

Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang

sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal. Harus segera mencari

Strategi Bertahan (Defensif Strategy).

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA

Setelah mengumpulkan semua

informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan ke arah lebih maju Cv. Perkasa

Telkomselindo (T.D.C) adalah dengan

memanfaatkan semua informasi tersebut ke

dalam model-model kuantitatif perumusan

strategi dan sebaiknya menggunakan

beberapa model sekaligus, agar dapat

memperoleh analisis yang lengkap dan

akurat. Model yang dipergunakan adalah (1)

analisis dekriptif, (2) matriks internal /

eksternal, (3) diagram cartesius, (4) matriks

SWOT.

ANALISIS DESKRPTIF

Setiap perusahaan, baik yang bergerak di

bidang produk ataupun jasa, mempunyai

tujuan untuk tetap hidup dan berkembang,

tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya

untuk dapat mempertahankan dan

meningkatkan tingkat keuntungan atau laba

operasional perusahaan.Hal ini dapat

dilakukan, jika perusahaan dapat

mempertahankan dan meningkatkan

penjualan produk atau jasa yang mereka

produksi.Dengan melakukan penerapan

strategi pemasaran yang akurat melalui

pemanfaatan peluang dalam meningkatkan

penjualan, sehingga posisi atau kedudukan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 13

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau

dipertahankan.

Seperti diketahui strategi pemasaran adalah

rencana yang menyeluruh terpadu dan

menyatu di bidang pemasaran yang

memberikan paduan tentang kepentingan

yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan

pemasaran. Untuk menganalisa pemasaran

Cv. Perkasa Telkomselindo konsep yang

dianggap efektif adalah dengan

menggunakan konsep Marketing Mix.

Berikut uraian unsur-unsur dari Marketing

Mix pada Cv. Perkasa Telkomselindo sebagai

berikut :

Analisa Produk

Produk yang ada baik berupa barang

dan jasa sampai saat ini pada Cv. Perkasa

Telkomselindo yaitu : (1) kartuperdana AS

PAS BUAT SEMUA, (2) kartu perdana AS

REGULER, (3) kartu perdana SIMPATI

DISCOVERY BASIC, (4) kartu perdana

LOOP, (5) voucher Pulsa, (6) stock Pulsa M-

kios. Adapun gambaran umum produk

sebagai berikut : (1) kartu perdana AS PAS

BUAT SEMUA. KartuAs Pas Buat Semua

seperti pada Gambar 3 adalah kartu internet

murah dengan promo (skema tarif/price plan)

terbaru dari kartuAs yang dijual dengan

packaging baru dan memiliki harga starter

pack kartu perdana Rp.5000. Kartu perdana

ini mulai didistribusikan ke pelanggan pada

27 November 2014 sampai sekarang. Promo

khusus dari kartu internet murah As

yangbisa didapatkan pelanggan yaitu : (1)

preload data 50MB berlaku 30 hari (tanpa

registrasi, langsung didapat setelah aktivasi

perdana), (2) pulsa Monetary Telkomsel

dengan Total Rp90.000 utk 30 hari (Rp.3000

per hari), tanpa registrasi, (3) dapat membeli

Paket Nelpon Jagoan Serbu tanpa pindah

price plan (harga paket sama dengan Paket

Jagoan Serbu, semua ketentuan mengacu

pada FAQ Jagoan Serbu).Pelanggan dapat

mengakses *100*21#, jika paketnya telah

aktif pelanggan akan mendapat

notifikasi. Saat ini Anda berada di paket

tarifkartuAs Pas Buat Semua seperti pada

Gambar 3.

Gambar 3. Kartu AS

Kartu As Reguler seperti pada

Gambar 4 adalah salah satu inovasi dari kartu

As yang Gak Ada Matinya, artinya : (1)

periode aktif Perdana dimulai saat pelanggan

mengaktifkan kartu As dan langsung

memiliki masa aktif selama 30 hari dan masa

isi ulang selama 30 hari, (2) masa aktif tidak

tergantung pada besarnya nilai pulsa yang

dimasukkan, akan tetapi bergantung pada

jumlah pemakaian. Cukup dengan

menggunakan pulsa senilai Rp. 10.000 per 30

hari, maka kartu As akan tetap aktif atau gak

ada matinya, (3) Penggunaan pulsa dalam

masa aktif kurang dari minimum penggunaan

(Rp.10.000 / 30 hari), maka sisa pulsa yang

ada tidak akan dipotong, akan tetapi

pelanggan akan masuk pada masa isi ulang

(grace periode). Selama masa isi ulang

pelanggan tidak dapat melakukan panggilan

maupun SMS, tetapi hanya dapat menerima

panggilan, (4) pengisian pulsa pada masa

aktif tidak akan mengubah masa periode

aktif. Berapapun nilai pulsa yang

diisikan,kartu As akan selalu aktif jika terus

digunakan, (5) pengisian pulsa pada masa isi

ulang akan menambah masa aktif selama 30

hari.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 14

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Gambar 4. Kartu perdana AS REGULER

Kartu perdana simPATI Discovery

Basic yang ditunjukkan pada Gambar 5

dengan kualitas layanan telepon, SMS,

internet serta promo telepon dan SMS yang

menarik sesama Telkomsel dapatkan

keuntungan sebagai berikut : (1) pulsa utama

Rp.10.000 Menikmati tariff ke sesama

Telkomsel yang lebih murah, (2) menikmati

tariff ke operator lain yang lebih murah, (3)

bonus sms Bonus Internet sebesar 25MB

berlaku di 2G dan 3G selama 30 hari sejak

aktivasi perdana, (3) spesial tariff Rp.1500/5

menit panggilan ke operator lain dan telepon

rumah menggunakan #99(nomor tujuan), (4)

cara cek skema Tarif bisa langsung di *999#

Gambar 5. Kartu perdana SIMPATI

DISCOVERY BASIC

Kartu perdana baru keluaran

Telkomsel sasar segmen anak muda hadirkan

berbagai penawaran produk lewat paket

internet, layanan SmauLoop, konten digital

LangitMusik, serta website loop.co.id. Kartu

perdana LOOP seperti pada Gambar 6

dibanderol Rp.3.000, pelanggan

mendapatkan pulsa Rp.3.000 dan bonus

internet 100 MB untuk 30 hari. Kartu

perdana LOOP merupakan brand terbaru

yang khusus dihadirkan untuk segmen youth,

khususnya di usia 12-19 tahun.Telkomsel

melihat bahwa segmen ini memiliki potensi

pasar yang sangat besar dengan kebutuhan

dan perilaku berkomunikasi yang

unik.Pelanggan kartu perdana LOOP juga

didukung oleh pelayanan khusus yang sesuai

dengan gaya anak muda.

Gambar 6. Kartu perdana LOOP

Vocher pulsa pada Gambar 7 adalah

salah satu produk dari Telkomsel berupa

kartu yang bisa dipakai pelanggan untuk

mengisi pulsa di nomor pribadi dengan harga

-5% dari nominal pulsa yang di dapat, lebih

relative murah dari pada pembelian pulsa M-

kios atau All oprator di konter-konter, cara

mengisi hanya dengan mencantumkan kode

di dalam vocher yang telah di gesok dengan

uang logam atau kuku jari tangan, contoh

ketik *113*kode vocher# dan lagsung tekan

Deal atau Ok.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 15

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Gambar 7. Vocher pulsa

Stock pulsa M-kios

Stock pulsa M-kios adalah produk

yang di keluarkan Telkomsel untuk konter

atau outlet semacam chip kartu yang sudah

terdaftar M-kios untuk transaksi dalam

pengisian pulsa khusus untuk semua nomor

Telkomsel kartu Simpati dan kartu As.

Adapun harga yang dikeluarkan adalah +5%

dari nominal pulsa yang di jual

ANALISA PROMOSI (PROMOTION)

Bentuk-bentuk promosi pemasaran

yang dilakukan oleh Cv. Perkasa

Telkomselindo dalam meningkatkan jumlah

penjualannya, yaitu:

Periklanan

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak

langsung yang didasari pada informasi

tentang keunggulan Cv. Perkasa

Telkomselindo yang disusun rangkaiankata-

katanya sedemikian rupa dengan mengubah

pikiran seseorang untuk menggunakan kartu

perdana dari Telkomsel. Adapun kegiatan

periklanan yang dilakukan oleh Cv. Perkasa

Telkomselindo dengan berbagai macam cara

di antaranya melalui media cetak seperti

surat kabar, maupun media luar ruangan

seperti baliho dan spanduk.

Sponsorship

Kegiatan sponsorship yang

dilaksanakan oleh Cv. Perkasa

Telkomselindo bertujuan untuk lebih

mensosialisasikan produk kepada masyarakat

luas melalui berbagai kegiatan seperti,

sponsor kegiatan di sekolahan dan kampus,

festival musik dan lain sebagainya dengan

demikian masyarakat luas akan lebih banyak

mengenal dan mengetahui tentang Telkomsel

dan kelebihan yang di berikan oleh telkomsel

untuk pelanggan kartu As dan Simpati.

Event

Event adalah salah satu strategi

pemasaran Cv. Perkasa Telkomselindo di

Bojonegoro untuk mensosialisasikan

langsung kepada pelanggan baru yang belum

mengerti tentang produk yang di keluarkan

oleh Telkomsel.

ANALISA SDM (PEOPLE)

Pelayanan konsumen yang menjadi

pelanggan Cv. Perkasa Telkomslindo saat ini

dilakukan oleh karyawan sejumlah 48 orang.

Umumnya karyawan senior sebanyak 57,2 %

berumur 30 - 60 tahun sedang sisanya 42,8 %

berumur 19 - 30 tahun.Tingkat pendidikan

karyawan Cv. Perkasa Telkomselindo 60,5 %

dari Perguruan Tinggi (sarjana dan diploma),

80 % pendidikan SLTA atau SMK seperti

pada Tabel 3. Tingkat pendidikan tersebut

mengakibatkan dua dampak yaitu dampak

positif adalah pelayanan yang diberikan

berkualitas karena dilayani oleh karyawan

yang berpengalaman sehingga produk dari

Telkomsel lebih disenangi konsumen

sedangkan dampak negatifnya yaitu

kurangnya pengetahuan tentang pendidikan

oleh karena itu perlu mengikuti job training.

Karyawan juga mengikuti pelatihan di yang

diselenggrakan oleh Cv. Perkasa

Telkomselindo secara langsung dalam skala

domestik.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 16

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Tabel 3. Daftar Tingkat Pendidikan

Karyawan Cv. Perkasa Telkomselindo

Bojonegoro

Tingkat Pendidikan Karyawan

Perguruan Tinggi ( Sarjana dan

Diploma )

SMA atau SMK

60,5%

80%

Sumber : Cv. Perkasa Telkomselindo (T.D.C)

Pada tabel 4. adalah data penjualan

kartu perdana Telkomsel khusus dalam 5

bulan terakhir (November 2014 s/d Maret

2015). Nampak bahwa disitu ada bagian

kolom yang kosong di karenakan produk

tersebut belum di produksi dan sudah

berhenti untuk memproduksi.

Tabel 4. Volume penjualan kartu perdana Telkomsel pada Cv. Perkasa Telkomselindo

Bojonegoro Bulan November 2014 s/d Maret 2015

Jenis Produk November Desember Januari Februari Maret

As Pas 5k 4.768 9.463 10.203 12.823

As Reguler 2k 8.187 6.874 13.909

Simpati 10k 10.382 14.768 21.837

Loop 3k 6.506 5.359 5.877 8.450 10.000

TOTAL 19.461 21.696 40.371 36.041 31.837

Sumber : Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro

ANALISA STRATEGI TOWS ATAU

SWOT

Analisis TOWS atau SWOT pada Tabel

adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi

pemasaran Cv. Perkasa Telkomselindo

Bojonegoro.Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strength) dan peluang (Opportunities)

Perusahaan, namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weakness) dan

ancaman (Threat) bagi Perusahaan. Berikut

ini adalah rincian mengenai kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman :

Faktor Internal (IFAS) yang berasal dari

dalam lingkungan perusahaan yang berupa

kekuatan dan kelemahan perusahaan :

(1) Kekuatan (Strength), terdiri dari : (a)

produk yang dikeluarkan sesuai kebutuhan

pelanggan atau outlet, (b) mampu

memberikan cashback bagi outlet sebesar

Rp.6.000 setiap aktifasi paket internet dengan

menggunakan ID chip M-kios, (3) selalu ada

program baru untuk pelanggan Telkomsel,

(4) reputasi yang cukup baik dalam

pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa M-

kios maupun permintaan kartu perdana yang

dibutuhkan outlet, (5) memberikan

sponsorship bagi sekolah atau kampus yang

ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan

sekolah atau kampus;

(2) Kelemahan (Weakness), terdiri dari : (a)

kurangnya jaringan pemasaran yang

langsung ke konsumen, (b) tempat parkir

yang begitu sempit untuk karyawan maupun

pelanggan yang datang, (c) struktur

organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan

tidak adanya bidang khusus untuk inovasi,

(d) kurangnya upah karyawan, sehingga sales

sering menaikan harga tanpa sepengetahuan

perusahaan, (e) kurangnya kerja sama team,

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 17

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

sehingga menimbulkan salah paham dalam

pekerjaan.

Faktor Eksternal(EFAS)yang berasal dari

luar lingkungan perusahaan berupa peluang

dan ancaman;

(1) Peluang(Opportunities), terdiri dari : (a)

Banyaknya sekolah di Bojonegoro,

sehingga dapat memasarkan program

Telkomsel School Community untuk

sekolah, (b) Kecenderungan anak muda

Bojonegoro yang suka internet, (c)

sinyal yang cukup kuat untuk daerah-

daerah yang terpencil, (d) banyaknya

Club motor di Bojonegoro menjadi

sasaran pemasaran untuk paket

Telkomsel komunitas Internet murah dan

telpon anti galau, (e) banyaknya outlet

untuk membantu pemasaran;

(2) Ancaman(Threat),terdiri dari : (a) terlalu

banyak server pulsa all operator di

Bojonegoro, (b) banyaknya pemain

perdana yang menggunakan pulsa

transfer dengan harga lebih murah

sampai16% dari nominal pulsa, (c)

persaingan kartu perdana internet dari

operator lain dengan kuota lebih besar

dan harga lebih terjankau dari pada

Telkomsel, (d) perusahaan sering telat

kartu perdana,sehingga outlet menjual

dengan harga lebih tinggi dari biasanya,

(e) jaringan Telkomsel di Bojonegoro

mulai tidak stabil.

Tabel 5. Analisis SWOT pada Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro

FAK

TOR

IN

TER

NAL

KEKUATAN KELEMAHAN

Produk yang dikeluarkan sesuai

kebutuhan pelanggan atau outlet.

Mampu memberikan cashback bagi outlet

sebesar Rp.6.000 setiap aktifasi paket

internet dengan menggunakan ID chip M-

kios.

Selalu ada program baru untuk pelanggan

Telkomsel.

Reputasi yang cukup baik dalam

pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa

M-kios maupun permintaan kartu perdana

yang dibutuhkan outlet.

Memberikan sponsorship bagi sekolah

atau kampus yang ada kegiatan sesuai

dengan kebutuhan sekolah atau kampus.

Kurangnya jaringan pemasaran yang langsung ke

konsumen.

Tempat parkir yang begitu sempit untuk karyawan

maupun pelanggan yang datang.

Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan

tidak adanya bidang khusus untuk inovasi.

Kurangnya upah karyawan, sehingga sales sering

menaikan harga tanpa sepengetahuan perusahaan.

Kurangnya kerja sama team, sehingga menimbulkan

salah paham dalam pekerjaan.

FAK

TOR

EKS

TER

NAL

PELUANG ANCAMAN

Banyaknya sekolah di Bojonegoro,

sehingga dapat memasarkan program

Telkomsel School Community untuk

sekolah.

Kecenderungan anak muda Bojonegoro

yang suka internet.

Sinyal yang cukup kuat untuk daerah-

daerah yang terpencil.

Banyaknya Club motor di Bojonegoro

menjadi sasaran pemasaran untuk paket

Telkomsel komunitas Internet murah dan

Terlalu banyak server pulsa all operator di Bojonegoro.

Banyaknya pemain perdana yang menggunakan pulsa

transfer dengan harga lebih murah sampai16% dari

nominal pulsa.

Persaingan kartu perdana internet dari operator lain

dengan kuota lebih besar dan harga lebih terjankau dari

pada Telkomsel.

Perusahaan sering telat kartu perdana,sehingga outlet

menjual dengan harga lebih tinggi dari biasanya.

Jaringan Telkomsel di Bojonegoro mulai tidak stabil.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 18

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

telpon anti galau.

Banyaknya outlet untuk membantu

pemasaran.

Perhitungan Penentuan Pembobotan Skor SWOT

Dari pemetaan SWOT pada Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dibawah Bobot dan

Rating ditentukan berdasar pada isian kuisioner (Husein Umar (2005:250), dimana acuan dari

bobot dan rating tersebut adalah :

Bobot ditentukan sebagai berikut :

Bobot Keterangan

0,20 sangat kuat

0,15 di atas rata-rata

0,10 rata-rata

0,05 di bawah rata-rata

Rating ditentukan sebagai berikut :

Rating Keterangan

4 major strength

3 minor strength

2 minor weakness

1 mayor weakness

Dari acuan tersebut dapat menunjukkan strategi yang dimiliki oleh Cv. Perkasa

Telkomselindo Bojonegoro dalam menghadapi persaingan yang ada.

Tabel 6. Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Faktor-faktor strategi Internal Bobot Rating Bobot

dan

Rating

Komentar

KEKUATAN(Strength),

Produk yang dikeluarkan

sesuai kebutuhan pelanggan

atau outlet.

Memberikan cashback bagi

outlet sebesar Rp.6.000 setiap

aktifasi paket internet dengan

menggunakan ID chip M-kios.

Selalu ada program baru untuk

pelanggan Telkomsel.

Reputasi yang cukup baik

dalam pelayanan kecepatan

mengisi stock pulsa M-kios

maupun permintaan kartu

perdana yang dibutuhkan

outlet.

Memberikan sponsorship bagi

0,05

0,10

0,20

0,10

0,05

2

2

3

2

3

0,10

0,20

0,60

0,20

0,15

Masa aktif

panjang dan segel

rapi.

Pengambilan

cashback stiap

akhir bulan.

Paket telpon dan

internet.

Adanya sales plan

dan jam

kunjungan yang

sudah dijadwal

oleh perusahaan.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 19

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

sekolah atau kampus yang ada

kegiatan sesuai dengan

kebutuhan sekolah atau

kampus.

Dengan

mengajukan

proposal untuk

event atau

sponsorship.

SUBTOTAL 0,50 1,25

KELEMAHAN(Weakness)

Kurangnya jaringan

pemasaran yang langsung ke

konsumen.

Tempat parkir yang begitu

sempit untuk karyawan

maupun pelanggan yang

datang.

Struktur organisasi tidak

sesuai dengan kebutuhan dan

tidak adanya bidang khusus

untuk inovasi.

Kurangnya upah karyawan,

sehingga sales sering

menaikan harga tanpa

sepengetahuan perusahaan.

Kurangnya kerja sama team,

sehingga menimbulkan salah

paham dalam pekerjaan.

0,20

0,10

0,05

0,10

0,15

2

2

3

2

2

0,30

0,20

0,15

0,20

0,30

Pembagian brosur

kurang efektif.

Kurang tertip

untuk parkir

karyawan.

Perlu dibentuk

struktur organisasi

yang punya bidang

research and

develompment

Peraturan yang di

berikan kurang

ketat.

Pimpinan tidak

mau tau masalah

bawahan.

SUBTOTAL 0,60 1,15

TOTAL 1,10 2,40

Dari hasil analisis pada tabel 6 IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor 1.25

sedang Weakness mempunyai total nilai skor 1,15. Sepertihalnya pada IFAS, maka pada faktor-

faktor strategis eksternal EFAS juga dilakukan identifikasi yang hasilnya ada pada tabel 7

berikut :

Tabel 7. Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)

Faktor-faktor strategi Internal Bobot Rating

Bobot

dan

Rating

Komentar

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 20

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

PELUANG(Opportunities)

Banyaknya sekolah di

Bojonegoro, sehingga dapat

memasarkan program Telkomsel

School Community untuk

sekolah.

Kecenderungan anak muda

Bojonegoro yang suka internet.

Sinyal yang cukup kuat untuk

daerah-daerah yang terpencil.

Banyaknya Club motor di

Bojonegoro.

Banyaknya outlet di Bojonegoro

0,10

0,20

0,10

0,05

0,15

3

4

3

3

2

0,30

0,80

0,30

0,15

0,30

Membuat

proposal kerja

sama.

Paket internet

menjadi

kebutuhan

konsumen.

Mempermudah

pengguna untuk

berkomunikasi.

Sasaran kartu

komunitas.

Membantu

pemasaran.

SUBTOTAL 0,60 1,85

ANCAMAN(Threat)

Terlalu banyak server pulsa all

operator di Bojonegoro.

Banyaknya pemain perdana yang

menggunakan pulsa transfer

dengan harga lebih murah

sampai16% dari nominal pulsa.

Persaingan kartu perdana internet

dari operator lain.

Perusahaan sering telat kartu

perdana.

Jaringan Telkomsel di

Bojonegoro mulai tidak stabil.

0,05

0,10

0,15

0,10

0,05

2

2

2

2

3

0,10

0,20

0,30

0,20

0,15

Persaingan

harga.

Merugikan

perusahaan.

Persaingan

harga dan

bonus.

Kelangkaan

produk.

Keluhan

pengguna.

SUBTOTAL 0,45 0,95

TOTAL 1,05 2,80

Analisis Tabel 6 menunjukkan bahwa

untuk faktor-faktor Opportunity nilai skornya

1.85 dan faktor Threat 0.95. Selanjutnya nilai

total skor dari masing-masing faktor dapat

dirinci, Strength: 1.25, Weakness: 1.15,

Opportunity: 1.85 dan Threat: 0.95. Maka

diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness

selisih (+) 0.10 dan nilai Opportunity diatas

nilai Threat selisih (+) 0.90. Dari hasil

identifikasi faktor–faktor tersebut maka dapat

digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat

dilihat pada gambar 8 dan matrik pada Tabel

8.

Perkasa Telkomselindo (T.D.C)Bojonegoro

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 21

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Pada gambar 8 diagram cartesius ,

sangat jelas menunjukkan bahwa Cv. Perkasa

Telkomselindo telah berada pada jalur yang

tepat dengan terus melakukan strategi

pengembangan (growth) yang dapat

meningkatkan penjualan.

Peluang (1,85)

III. Turnaround 0,85 I. Growth

Kelemahan Kekuatan

(1,15) 0 0,10 (1,25)

IV. Defence II. Diversifikasi

Ancaman

(0,95)

Gambar 8. Diagram Cartesius

Sumber :Diagram Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Cv.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 22

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

Tabel 8. Matriks SWOT Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro

(IFAS) Internal Factor

Analysis Summary

(EFAS) Eksternal

Factor Analysis

Summary

Strength (S) Kekuatan

Internal

1. Produk yang dikeluarkan

sesuai kebutuhan

pelanggan atau outlet.

2. Memberikan cashback bagi

outlet sebesar Rp.6.000

setiap aktifasi paket

internet dengan

menggunakan ID chip M-

kios.

3. Selalu ada program baru

untuk pelanggan

Telkomsel.

4. Reputasi yang cukup baik

dalam pelayanan kecepatan

mengisi stock pulsa M-

kios maupun permintaan

kartu perdana yang

dibutuhkan outlet.

5. Memberikan sponsorship

bagi sekolah atau kampus

yang ada kegiatan sesuai

dengan kebutuhan sekolah

atau kampus.

Weakness (W)

Kelemahan Internal

1. Kurangnya jaringan

pemasaran yang

langsung ke konsumen.

2. Tempat parkir yang

begitu sempit untuk

karyawan maupun

pelanggan yang datang.

3. Struktur organisasi

tidak sesuai dengan

kebutuhan dan tidak

adanya bidang khusus

untuk inovasi.

4. Kurangnya upah

karyawan, sehingga

sales sering menaikan

harga tanpa

sepengetahuan

perusahaan.

5. Kurangnya kerja sama

team, sehingga

menimbulkan salah

paham dalam

pekerjaan.

Opportunity (O)

Peluang Eksternal

1. Banyaknya sekolah di

Bojonegoro, sehingga

dapat memasarkan

program Telkomsel

School Community

untuk sekolah.

2. Kecenderungan anak

muda Bojonegoro

STRATEGI (SO)

1. Lebih focus lagi dengan

cashback yang diberikan

untuk outlet.

2. Memanfaatkan paket

internet untuk peningkatan

pemasaran.

3. Meningkatkan

sponsorship sebagai

STRATEGI (WO)

1. meningkatkan jaringan

pemasaran secara

langsung.

2. Memanfaatkan sekolah

dan kampus di

Bojonegoro untuk

program Telkomsel

school community.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 23

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

yang suka internet.

3. Sinyal yang cukup

kuat untuk daerah-

daerah yang terpencil.

4. Banyaknya Club

motor di Bojonegoro.

5. Banyaknya outlet di

Bojonegoro.

perknalan produk. 3. Lebih memperkuat

kerja sama antar team.

Threat (T) Ancaman

Eksternal

1. Terlalu banyak server

pulsa all operator di

Bojonegoro.

2. Banyaknya pemain

perdana yang

menggunakan pulsa

transfer dengan harga

lebih murah

sampai16% dari

nominal pulsa.

3. Persaingan kartu

perdana internet dari

operator lain.

4. Perusahaan sering

telat kartu perdana.

5. Jaringan Telkomsel di

Bojonegoro mulai

tidak stabil.

STRATEGI (ST)

Strategi menggunakan

kekuatan

perusahaan,memperkuat

promosi dan periklanan,serta

mengadakan event untuk

promosi program baru.

STRATEGI (WT)

1. Lebih

memanfaatkan

alokasi perdana

dan sales plan.

2. Menjaga kualitas

kartu perdana

dengan cara

menstabilkan

jaringan.

3. Mengetahui

persaingan harga

dan paket internet

dari operator lain.

Berdasarkan analisis menunjukkan

bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan

oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.

Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan

dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai

berikut :

(1) Strategi SO ( Mendukung Strategi

Growth)

Strategi memanfaatkan seluruh

kekuatan, Strategi ini dibuat berdasarkan

jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-

besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh

Cv. Perkasa Telkomselindo yaitu : (a) lebih

focus lagi dengan cashback yang diberikan

untuk outlet, (b) memanfaatkan paket

internet untuk peningkatan pemasaran, (c)

meningkatkan sponsorship sebagai perknalan

produk. (2) Strategi ST ( Mendukung Strategi

Diversifikasi )

Adalah Strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST ditempuh oleh

Cv. Perkasa Telkomselindo yaitu : (a) strategi

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 24

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

menggunakan kekuatan

perusahaan,memperkuat promosi dan

periklanan,serta mengadakan event untuk

promosi program baru.

(3) Strategi WO ( Mendukung Strategi Turn-

Around )

Strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi

WO yang ditempuh Cv. Perkasa

Telkomselindooleh antara lain: (a)

meningkatkan jaringan pemasaran secara

langsung, (b) memanfaatkan sekolah dan

kampus di Bojonegoro untuk program

Telkomsel School Community, (c) lebih

memperkuat kerja sama antar team.

(4) Strategi WT ( Mendukung Strategi

Defensif )

Strategi ini didasarkan pada kegiatan

yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman. Strategi WT ditempuh

oleh Cv. Perkasa Telkomselindoantara lain (a)

lebih memanfaatkan alokasi perdana dan

sales plan, (b) menjaga kualitas kartu perdana

dengan cara menstabilkan jaringan, (c)

mengetahui persaingan harga dan paket

internet dari operator lain.

Dari empat kemungkinan alternatif

strategi yang diperoleh bahwa strategi yang

paling tepat digunakan oleh Cv. Perkasa

Telkomselindo guna tetap meningkatkan

penjualan yaitu perumusan strategi yang

efektif akhirnya diperoleh adalah strategi SO

yaitu strategi dengan menggunakan Strength

untuk memanfaatkan Opportunies yang

dimiliki perusahaan yaitu : (a) lebih focus

lagi dengan cashback yang diberikan untuk

outlet, (b) memanfaatkan paket internet

untuk peningkatan pemasaran, (c)

meningkatkan sponsorship sebagai perknalan

produk.

Berdasarakan hasil analisis SWOT Cv.

Perkasa Telkomselindo memiliki kekuatan

yang dapat dipakai pada strategi tertentu

serta memanfaatkan peluang yang tepat serta

secara bersamaan meminimalkan atau

menghindari kelemahan dan ancaman yang

ada. Posisi ini sangat menguntungkan

perusahaan dengan memperbaiki kondisi

diatas rata-rata kemampuan sehinggah Cv.

Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dapat

mengendalikan para pesaing yang ada

maupun pesaing yangterbilang kuat.Didalam

pandangan konsep pemasaran merupakan hal

yang sederhana dan secara intuisi merupakan

filosofi yang menarik.Tujuan perusahaan ini

di capai melaui keputusan konsumen yang di

peroleh setelah kebutuhan dan keinginan

konsumen di penuhi melalui produk yang di

hasilkan oleh perusahaaan.

SIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah

dikemukakan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut : (1) faktor internal dalam

menentukan strategi bersaing pada Cv.

Perkasa Telkomselindo terdiri dari kekuatan

meliputi :Reputasi yang cukup baik dalam

pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa M-

kios maupun permintaan kartu perdana yang

dibutuhkan outlet. Serta memberikan

sponsorship bagi sekolah atau kampus yang

ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan

sekolah atau kampus, (2) faktor ekternal

dalam menentukan strategi bersaing pada Cv.

Perkasa Telkomselindo terdiri dari peluang

yang meliputi : Kecerendungan masyarakat

Bojonegoro yang menjadikan Internet

sebagai kebutuhan sehari-hari, dan

banyaknya outlet di daerah Bojonegoro

khususnya dalam kota, (3) berdasarkan

analisis internal dan eksternal perusahaan

beserta diagram cartesius dapat diperoleh

bahwa yang menjadi strategi utama Cv.

Perkasa Telkomselindo adalah strategi

Growth (perkembangan) dimana Cv. Perkasa

Telkomselindo dapat mengembangkan

perusahaan dan produk yang di jual dengan

cara mengembangkan kemampuan tenaga

pekerja serta memanfaatkan promosi yang

lebih baik, (4) berdasarkan matriks SWOT

maka dapat disimpulkan beberapa

pengembangan melalui pertimbangan faktor

internal dan eksternal perusahaan yang dapat

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 25

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017

bermanfaat bagi kemajuan Cv. Perkasa

Telkomselindo dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran:

Dasar, Konsep & Strategi.Jakarta: Raja

Grafindo Persada.Ghozali

Gitosudarmono, Indriyo. 2000. Manajemen

Pemasaran.Edisi II, BPFE,

Kasali, Rhenald. 2005.Membidik Pasar

Indonesia (Segmentasi, Targeting,

Positioning). Penerbit : Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Kurniawan, Lukiastuti Fitri; dan Muliawan,

Hamdani. 2008.Manajemen Strategik

dalam Organisasi.Yogyakarta: MedPress

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran.

edisi ketigabelas, Penerbit : Indeks, Jakarta

Lopiyoadi Rambat. 2006. Manajemen

Pemasaran Jasa. edisi kedua. Jakarta :

Salemba Empat

Rangkuti, Freddy.(2009). Strategi Promosi yang

Kreatif dan Analisis Kasus Integrated

Marketing Communication. Jakarta : PT.

GramediaPustakaUtama

Salusu,J.2000.Pengambilan Keputusan

Stratejik. Jakarta : Gramedia

Swastha,Basu. 2009. Manajemen

Penjualan.edisi 3. Yogyakarta : BPFE-

Yogyakarta

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 26

ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017