analisis penerapan pernyataan standar … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi...

98
ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.101 REVISI TAHUN 2011 MENGENAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (Studi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.ESy) BRIAN ADERINANDA BAHRI NIM. 1110046200048 KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 H

Upload: vothien

Post on 01-May-2018

240 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN NO.101 REVISI TAHUN 2011 MENGENAI PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

(Studi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.ESy)

BRIAN ADERINANDA BAHRI

NIM. 1110046200048

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1435 H

Page 2: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada
Page 3: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada
Page 4: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Neger (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Mei 2014

Brian Aderinanda Bahri

Page 5: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

i

ABSTRAK

Brian Aderinanda Bahri. NIM: 1110046200048. Analisis Penerapan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan No. 101 Revisi 2011 Mengenai Penyajian Laporan

Keuangan Syariah. (Studi Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga). Skripsi.

Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam),

Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, cxiv +

114 + 4.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui apakah perusahaan asuransi

syariah atau perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah dalam hal ini adalah PT.

Asuransi Takaful Keluarga telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah. (2) Menjelaskan

sudah sejauh manakah penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.101

mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah oleh perusahaan asuransi syariah

atau perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah, dalam hal ini PT. Asuransi

Takaful Keluarga.(3) Menjelaskan kendala – kendala yang dialami oleh perusahaan

asuransi syariah atau perusahaan asuransi unit syariah dalam penerapan Pernyataan

Standar Akuntansi Syariah no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah,

dalam hal ini kendala yang dialami oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga. Teknik

pengumpulan data meliputi: (1) Penelitian kepustakaan ( library research ), yaitu

penulis mengadakan penelitian terhadap literatur – literatur yang berkaitan dengan

penelitian skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku – buku, majalah, surat kabar,

artikel, buletin, brosur, internet, dan sebagainya. (2) Penelitian lapangan ( field

research ), yakni penulis mengumpulkan data – data secara langsung ke tempat objek

penelitian. Teknik pengumpulan data dengan melalui dua cara, yaitu: Observasi, yaitu

dengan datang dan meninjau langsung PT. Asuransi Takaful Keluarga. Wawancara (

interview ), yaitu pengumpulan informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan

kepada pihak yang terlibat dengan penelitian ini baik secara langsung maupun yang

tidak langsung.

Kesimpulan penelitian ini secara singkat adalah PT. Asuransi Takaful

Keluarga memang bisa dikatakan telah menerapkan PSAK 101 (revisi 2011)

mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah, tetapi penerapannya masih dirasa

kurang maksimal, terutama pada tahun 2011. Namun semangat dalam menjadikan

PSAK 101 (revisi 2011) sebagai acuan laporan keuangan PT. Asuransi Takaful

Keluarga tetap patut mendapat apresiasi. Semangat itu terbukti dengan pada tahun

2012, bentuk dan susunan dari penyajian laporan keuangan PT. Asuransi Takaful

Keluarga telah mengalami perbaikan yang signifikan.

Kata Kunci : PSAK 101, Penerapan, PT. Asuransi Takaful Keluarga,

Laporan keuangan.

Pembimbing : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd

Buku Rujukan : Tahun 1993 s.d 2012

Page 6: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, kasih dan

sayangnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada manusia agung Nabi Muhammad saw, serta keluarga, sahabat dan

para penerus perjuangan dinul Islam.

Dengan segala daya dan upaya penulis curahkan untuk menyelesaikan skripsi

ini dengan sebaik mungkin. Skripsi ini pun tak lepas dari bantuan berbagai pihak

untuk membantu penulis dalam menyelesaikannya. Berikut penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:

1) DR. H. JM. Muslimin, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, UIN

Syarif Hidayatullah.

2) Ibu Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Prodi Muamalat, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah.

3) Bapak Mu’min Rouf, S.Ag, M.A selaku Sekertaris Prodi Muamalat, Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah.

4) Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd selaku Dosen Pembimbing.

Page 7: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

iii

5) PT. Asuransi Takaful Keluarga dan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan mendapatkan informasi

untuk skripsi ini.

6) Bapak Mirlies Agustiawan (Divisi Riset) dan Bapak Saroyo (Kepala Bagian

Akuntansi) dan Ibu Anisa Rizkyana (Anggota IAI) yang telah mau meluangkan

waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7) Drs. Zainul Bahri Yusuf, ayah tercinta yang selalu mendukung penulis dalam

setiap kesempatan dalam penyelesaian skripsi ini.

8) Adriani Azhar Bsc, ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan yang tak

henti-hentinya kepada penulis.

9) Brenda Aderinanda Bahri dan Bernika Aderinanda Bahri, adik-adik tercinta yang

selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10) Teman-teman Asuransi Syariah angkatan 2010 dan Anak-anak DPR (Di bawah

Pohon Rindang) Ucok, Ade, Patum, Yapong, Jhimi, Ilham, Ridha, Bedil, Kohar,

Azam, Rizky, Asti, Riana, Diana, Binti, Tia, Ria, Winda, Anis, Doncu, Mufti,

Habibie, Iwan, Afwan, Husnul, Sri, Konde, Maya, Husni, Asih, Dwi, Nizar dan

teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

11) Kevin Dea Putra, Partner in Crime, yang selalu mendukung dan membantu

penulis.

12) Ahmad Hidayat, Dwi Andika Irawan, Coco Luthfi, dan Angga Patiar yang selalu

memberikan support kepada penulis.

Page 8: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

iv

13) Kepada Ayyida Sabila, wanita yang selalu setia menemani penulis saat suka

maupun duka.

14) Kawan-kawan seperjuangan KKN AGORITMA, Ade, Ismet, Ompong, Choir,

Om Rizky, Botsam, Ocha, Ninis, Ayyida Sabila, Zia, Ajeng, Tika, Fida, Eka,

Mimi, Vivi.

15) Kawan – kawan yang selalu hadir dalam setiap “event” AS 2010.

Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak atas

skripsi ini karena penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari sempurna, agar dapat lebih baik lagi dalam karya-karya berikutnya.

Tangsel, 17 April 2014

Brian Aderinanda Bahri

Page 9: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7

C. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................. 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 11

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................................ 12

F. Kerangka Teori dan Konseptual ............................................... 14

G. Metode Penelitian ..................................................................... 17

H. Rencana Waktu Penelitian ...................................................... 20

Page 10: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

vi

I. Sistematika Penulisan ................................................................ 21

BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................................. 24

A. Landasan Teori Asuransi Syariah ............................................ 24

1. Pengertian Asuransi Syariah ................................................. 24

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah ...................................... 30

3. Landasan Teori Akuntansi Syariah ....................................... 38

B. Kerangka Acuan Akuntansi Syariah ......................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 46

A. Metode Penelitian .................................................................... 46

1. Objek Penelitian ................................................................... 46

2. Jenis Penelitian .................................................................... 46

3. Pendekatan Penelitian ......................................................... 46

4. Jenis dan Sumber data ......................................................... 47

5. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 47

6. Teknik Analisis Data ........................................................... 50

BAB IV ANALISIS PENERAPAN PSAK 101 REVISI 2011

MENGENAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

SYARIAH .................................................................................... 56

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 56

1.Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga

Tahun 2011 ........................................................................... 71

Page 11: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

vii

2. Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga

Tahun 2012 ........................................................................... 72

B. Hasil Wawancara .................................................................... 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 79

B. Saran ...................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

LAMPIRAN DATA SKRIPSI ........................................................................ 86

Page 12: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbedaan Antara Asuransi Konvensional dengan Asuransi Syariah

Tabel 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Berdasarkan Syariah

Tabel 3 Perbedaan Prinsip Yang Melandasi Akuntansi Syariah dan Akuntansi

Konvensional

Tabel 4 Perbandingan Laporan Keuangan Tahun 2011 dan 2012 Dalam

Penerapan PSAK 101

Page 13: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan perekonomian sebuah negara tidak lepas dari adanya peran

penting sebuah lembaga keuangan. Lembaga keuangan memiliki peranan sebagai

pembangunan tatanan perekonomian dengan tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Secara umum lembaga keuangan terbagi menjadi 2

(dua), yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank.

Asuransi merupakan lembaga keuangan non-bank yang mulai

diperhitungkan keberadaannya di Indonesia. Walaupun memang harus diakui

bahwa tingkat kesadaran dari masyarakat Indonesia untuk berasuransi masih

dapat dikatakan kecil. Kalau kita bandingkan dengan negara – negara maju,

asuransi menduduki peringkat teratas dibandingkan dengan lembaga – lembaga

keuangan lainnya. Tingkat kesadaran dan kebutuhan akan asuransi di negara –

negara maju sudah sangat tinggi.1

Dengan mulai meluasnya peran lembaga keuangan dan makin pesatnya

kebutuhan akan lembaga keuangan, ekonomi Islam mencoba menerobos dan

memberikan angin segar kepada masyarakat. Ekonomi Islam adalah ilmu

ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Islam, yang memiliki sistem pengaturan

1 http://kampus.okezone.com/read/2013/12/31/373/919813/peluang-karier-industri-

asuransi-menjanjikan

Page 14: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

2

kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara.2 Ekonomi Islam yang

tengah berkembang saat ini baik tataran teori maupun praktik merupakan wujud

nyata dari upaya operasionalisasi Islam sebagai rahmatan lil „alamin. 3

Ekonomi Islam hadir dengan berbagai keunggulannya dan mencoba

memberikan pelayanan yang sesuai dengan syariat Islam kepada masyarakat

khususnya di Indonesia. Ekonomi Islam adalah jawaban dari pemikir muslim

terhadap berbagai tantangan ekonomi pada zamannya, dengan panduan Al-

Qur’an dan sunah, akal dan pengalaman. 4Karena kita ketahui bersama Indonesia

memiliki umat muslim yang menjadi mayoritas. Itulah yang menjadi pintu masuk

bagi ekonomi Islam di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia dapat

menjadi pasar bagi ekonomi Islam yang baik.

Keberadaan sistem ekonomi Islam di Indonesia ini tampak mulai diakui

oleh sebagian besar masyarakat. K.H. Ma’ruf Amin mengatakan bahwa sebagai

sebuah bangsa muslim terbesar dengan jumlah penduduk kurang lebih 90%

beragam Islam, tuntunan atau kiat Islam dalam segala aspek yang berkaitan

dengan ekonomi Islam menjadi relevan5.

2 M.Dawan Rahardjo, Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi, (Jakarta: LSAF,1999), h.3-

4 3 M.Nur Rianto Al Arif, Teori Mikroekonomi:suatu perbandingan ekonomi islam dan

ekonomi konvensional, (Jakarta: Kencana, 2010) 4 Muhammad N. Siddiqi, Muslim Economic Thingking:A Survey of Contemporary

Literature. (Jeddah and The Islamic Foundation, 1981) 5 Ma’aruf Amin, Kata Penghantar, dan Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life

and General): konsep dan sistem operasional, Cet I, (Jakarta: Gema Insani Pers,2004),h. Xxiii

Page 15: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

3

Seiring dengan perkembangan ekonomi Islam, turut serta pula

berkembangnya institusi – institusi syariah, termasuk di dalamnya asuransi

syariah. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) memperkirakan

pertumbuhan industri asuransi syariah pada 2013 mencapai 30-40 persen. Tahun

depan juga diperkirakan akan menjadi puncak pertumbuhan asuransi syariah di

Indonesia.6 Berkembangnya asuransi syariah diikuti pula oleh berkembangnya

akuntansi asuransi syariah. Ini dapat dimaklumi karena semakin berkembangnya

asuransi syariah maka semakin kompleks pula pencatatan transaksi asuransi

syariah.

Ada tujuh prinsip yang membedakan asuransi syariah dengan asuransi

konvensional7, yaitu keberadaan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas

mengawasi produk yang dipasarkan dan yang terkait dengan pengelolaan

investasi dana. Selanjutnya akad yang akan dilaksanakan, maksudnya adalah

prinsip yang digunakan yaitu tolong menolong. Yang ketiga ada prinsip

penghitungan investasi dana berdasarkan mudharabah, sementara konvensional

berdasarkan riba.

Kemudian kepemilikan dana pun pada dasarnya merupakan milik peserta,

dan perusahaan hanya sebagai pemegang amanah. Pembayaran klaim juga

6 Takaful Umum, “Berita Terkini”, artikel diakses pada 10 Januari 2014 dari

http://www.takafulumum.co.id/index.php/in/berita-terkini/228-asuransi-syariah-tumbuh-40-persen-2013

7 Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda

Mapan Publishing.2010)

Page 16: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

4

menjadi pembeda karena diambil dari rekening tabarru seluruh peserta.

Selanjutnya yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan sesuai dengan prinsip

bagi hasil. Terakhir, asuransi syariah tidak mengenal adanya dana yang hangus.

Karena dana yang disetorkan tetap dapat diambil kecuali dana yang sejak awal

telah diikhlaskan masuk ke dalam rekening tabarru‟.

Beberapa pendapat ahli akuntansi Internasional tentang keberadaan

akuntansi Islam diantaranya adalah Robert Arnold Russel (1986)8

mengemukakan bahwa sebelum dikenal doeble entry Pacioli sudah ada sistem

doeble entry Arab yang lebih canggih yang merupakan dasar kemajuan bisnis di

Eropa pada Abad pertengahan. Ini sekali lagi menjadi bukti nyata dari kontribusi

Islam di bidang keuangan, khususnya akuntansi.

Konsep adanya sistem syariah dapat dijadikan sebagai nilai dasar dalam

pembangunan kerangka konseptual sistem akuntansi syariah, rancangannya

sebagai berikut9. Pertama, menunjukan perlunya sistem akuntansi alternatif bagi

orang islam dengan menguji secara kritis sistem akuntansi konvensional yang

dikembangkan berdasarkan pada nilai barat. Kedua, memberikan suatu

pemahaman konsep dasar akuntansi syariah yang didasarkan pada syariat Islam.

Ketiga, mengusulkan kerangka konseptual akuntansi syariah dan implikasinya

8 Sofyan Safri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta: BUMI AKSARA .1997), h.6-8,

9 Muhammad, Penghantar Akuntansi Syariah, (Jakarta: Salemba Empat.2002), h.105

Page 17: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

5

terhadap peran akuntan muslim. Konsep kesatuan usaha memandang perusahaan

sebagai suatu entitas yang terpisah dari pemiliknya10

.

Dalam membentuk fondasi yang kokoh agar tidak menyebabkan struktur

industri asuransi syariah menjadi rapuh, perlu adanya sebuah standar akuntansi

asuransi syariah. Bagi asuransi syariah, standar akuntansi merupakan sarana bagi

perusahaan untuk membuat pelaporan dan penyajian laporan keuangan yang

sesuai dengan karakteristik perusahaannya untuk dapat menyajikan informasi

yang cukup, akurat, relevan, tepat waktu, dapat dipercaya dan sebagai alat

transparasi dan akuntabilitas baik bagi nasabah, regulator dan juga manajemen.11

Melihat hal tersebut, para pakar syariah dan akuntansi mewujudkannya dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan

Keuangan Syariah pada 27 Juni 2007. Penyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) merupakan standar akuntansi yang disusun oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan (DSAK).12

Pada awalnya acuan mengenai laporan keuangan asuransi syariah berupa

PSAK 101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah muncul pada 27 Juni

2007. Kemudian muncul PSAK 108 mengenai Akuntansi Transaksi Asuransi

Syariah pada 26 Februari 2008. Pada tahun yang sama, tepatnya 6 Mei 2008

10

Sony Warsono,dkk, Akuntansi Itu Ternyata Logis dan Mudah, (Yogyakarta:Asgard Chapter.2009), h.12

11 Sofyan Safri Harahap, Kata Sambutan, dalam Abdul Ghoni dan Erny Arianty.

Akuntansi Asuransi Syariah, Antara Teori dan Praktek, (Jakarta: Insco Consulting.2007), h.v 12

Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.2010), h.672

Page 18: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

6

muncul PSAK 111 mengenai Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah. Tetapi,

PSAK tersebut dihilangkan ketika PSAK 108 mengalami revisi pada tahun 2009

dan PSAK 101 mengalami revisi pada tahun 2011.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ini bertujuan untuk mengatur

penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tujuan umum (general

purpose financial statements) untuk entitas syariah, yang selanjutnya disebut

“laporan keuangan”, agar dapat dibandingkan, baik dengan laporan keuangan

entitas syariah periode sebelumnya, maupun dengan laporan keuangan entitas

syariah lain. Adapun ruang lingkup dalam PSAK Syariah 101 adalah mengenai

pernyataan yang diterapkan untuk penyajian laporan keuangan syariah yang

dilakukan oleh entitas asuransi syariah.13

Laporan keuangan syariah yang

dimaksud dalam PSAK ini adalah laporan posisi keuangan, laporan surplus

defisit underwriting dana tabarru‟, laporan laba rugi, laporan perubahan dana

tabarru’, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan sumber dan

penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan serta

catatan atas laporan keuangan.

Karakteristik asuransi syariah adalah sistem menyeluruh yang pesertanya

mendonasikan sebagian atau seluruh kontribusinya yang digunakan untuk

membayar klaim atas kerugian akibat musibah pada jiwa, badan, atau benda yang

dialami oleh sebagian peserta yang lain. Donasi tersebut merupakan donasi

13

Ikatan Akuntansi Indonesia, “Prinsip Akuntansi”, artikel diakses pada 12 Januari 2014 dari http://www.iaiglobal.or.id/prinsip_akuntansi/exposure.php?id=10

Page 19: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

7

bersyarat yang harus dipertanggungjawabkan oleh entitas asuransi syariah.

Peranan entitas asuransi syariah dibatasi hanya mengelola operasi asuransi dan

menginvestasikan dana peserta.

Prinsip dasar dalam asuransi syariah adalah saling tolong menolong

(ta‟awuni) dan saling menanggung (takafuli) antara sesama peserta asuransi.

Akad yang digunakan dalam asuransi syariah adalah akad tabarru‟ dan akad

tijari. Akad tabarru‟ digunakan di antara para peserta, sedangkan akad tijari

digunakan antara peserta dengan entitas asuransi syariah.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis sangat

tertarik untuk membuat skripsi dengan judul “ANALISIS PENERAPAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.101 REVISI

TAHUN 2011 MENGENAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

SYARIAH (Studi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga).

B. Identifikasi Masalah

Kemungkinan ada beberapa permasalahan yang dapat muncul dari

penelitian ini, dengan meninjau dari berbagai perspektif. Pertama adalah masalah

yang akan muncul berkaitan mengenai standar akuntansi yang disusun oleh

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Standar ini dibuat tidak dalam

kurun waktu yang tiba-tiba atau tanpa alasan yang jelas. Pastilah ada maksud

Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam merancang Pernyataan Standar

Page 20: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

8

Akuntansi Keuangan, khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

no.101.

Selanjutnya permasalahan yang akan muncul adalah sudah sampai sejauh

mana Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian

Laporan Keuangan Syariah dijalankan dengan baik. Lahirnya PSAK ini memang

tidak dapat dikatakan lama, karena PSAK ini lahir pada 27 Juni 2007 ,kemudian

direvisi pada 12 januari 2011. Untuk kurun waktu 3 tahun ini apakah sudah

dilaksanakan oleh perusahaan asuransi yang berlabel syariah dengan maksimal.

Itulah yang akan menjadi permasalahan kedua yang dapat muncul dari penelitian

ini.

Kemudian ketika perusahaan asuransi syariah tidak dapat atau tidak

melaksanakan standar yang telah disusun dan ditetapkan Dewan Standar

Akuntansi Keuangan adakah sanksi bagi perusahaan asuransi syariah tersebut,

atau apakah memang tidak ada sanksi yang akan didapat oleh perusahaan

asuransi syariah tersebut. Sehingga pertanyaan selanjutnya yang akan muncul

adalah buat apa standar akuntansi ini disusun dan ditetapkan oleh Dewan Standar

Akuntansi Keuangan.

Adapula permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini adalah

mengenai masalah spin off yang bukan hanya dialami oleh bank syariah,

melainkan dialami pula oleh asuransi syariah. Karena divisi syariah perusahaan

Page 21: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

9

asuransi diimbau tidak terburu-buru melakukan spin off14

. Berbagai persiapan

perlu diperhatikan oleh perusahaan asuransi syariah. Mulai dari aset, Sumber

Daya Insani (SDI), sistem manajemen serta Teknologi dan Informasi (TI).

Pemisahan unit syariah ini dari unit induknya apakah dapat mengganggu dalam

terlaksananya dan terciptanya laporan keuangan yang baik sesuai dengan PSAK

no.101 yang disusun dan ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

(DSAK). Karena di dalam spin off itu sendiri juga memiliki berbagai

permasalahan dan peraturan yang harus ditaati oleh perusahaan atau unit syariah

yang ada di Indonesia. Laporan keuangan asuransi syariah, selain harus

memenuhi ketentuan PSAK 101 juga harus memenuhi ketentuan dari Peraturan

Menteri Keuangan dan Peraturan Bappepam dan Lembaga Keuangan mengenai

kesehatan keuangan perusahaan.

Kemudian terakhir masalah yang dapat muncul adalah dengan terlalu

cepatnya perubahan yang terjadi pada PSAK yang mengatur laporan keuangan

asuransi syariah. PSAK 101 awalnya muncul pada 2007, kemudian PSAK 108

pada 2008. Terakhir PSAK 108 mengalami revisi di tahun 2009 dan PSAK 101

mengalami revisi pada tahun 2011. Ini membuat perusahaan asuransi syariah

harus lebih cepat beradaptasi dengan tiap perubahan PSAK yang terjadi.

Ditambah lagi dengan revisi PSAK 101 pada 2011 menambahkan standar

14

Republika, “Berita Ekonomi Syariah”, artikel diakses pada 12 Januari 2014 dari http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/07/31/mqsch9-ojk-berkomitmen-kembangkan-keuangan-syariah

Page 22: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

10

penyusunan Laporan Laba Rugi Komprehensif pada laporan keuangan asuransi

syariah.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pokok permasalahan yang ada di dalam penelitian ini penulis akan

membatasinya hanya pada ruang lingkup penerapan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Dalam hal ini Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah

disusun dan ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Sehingga

permasalahan yang akan muncul hanya sebatas sejauh mana penerapan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan

Keuangan Syariah ini diterapkan oleh perusahaan asuransi syariah atau

perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah. Khususnya pada PT. Asuransi

Takaful Keluarga.

2. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah yang telah dipaparkan oleh penulis maka

selanjutnya akan dipaparkan pula rumusan masalah yang meliputi:

1. Apakah PT. Asuransi Takaful Keluarga menerapkan PSAK no.101

(revisi 2011) pada laporan keuangannya ?

2. Sudah sejauh manakah penerapan PSAK 101 (revisi 2011)

dilaksanakan PT. Asuransi Takaful Keluarga pada laporan

keuangannya?

Page 23: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis paparkan

sebelumnya, maka akan dipaparkan selanjutnya mengenai tujuan penelitian

sebagai berikut:

a. Mengetahui apakah perusahaan asuransi syariah atau perusahaan

asuransi yang memiliki unit syariah dalam hal ini adalah PT. Asuransi

Takaful Keluarga telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

b. Menjelaskan sudah sejauh manakah penerapan Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan

Syariah oleh perusahaan asuransi syariah atau perusahaan asuransi

yang memiliki unit syariah, dalam hal ini PT. Asuransi Takaful

Keluarga.

c. Menjelaskan kendala – kendala yang dialami oleh perusahaan asuransi

syariah atau perusahaan asuransi unit syariah dalam penerapan

Pernyataan Standar Akuntansi Syariah no.101 mengenai Penyajian

Laporan Keuangan Syariah, dalam hal ini kendala yang dialami oleh

PT. Asuransi Takaful Keluarga.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Akademis

Page 24: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

12

1) Bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai masalah yang diteliti dan sebagai pembanding antara

teori yang didapatkan dalam perkuliahan dengan praktik di

lapangan.

2) Dapat menambah khasanah pengetahuan dan referensi sebagai

bahan kajian lebih lanjut, khususnya bagi mahasiswa dan

mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi pihak perusahaan, yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga,

diharapkan hasil penelitian ini berfungsi sebagai bahan

pertimbangan dalam mengoptimalkan tingkat penyajian

laporan keuangan khususnya yang berkaitan dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian

Laporan Keuangan Syariah.

2) Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

informasi agar lebih berpartisipasi secara aktif dalam

memajukan pertumbuhan ekonomi Islam di Indonesia.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penelitian – penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan

pada penelitian ini antara lain:

Page 25: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

13

1. Penelitian terdahulu yang berjudul DAMPAK PENERAPAN PSAK 108

TERHADAP TINGKAT SOLVABILITAS MINIMUM

PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH (Studi Pada Unit Syariah

PT.Asuransi Bumiputera Muda 1967), oleh Ahmad Sofyan pada tahun

2010. Penelitian menghitung tingkat solvabilitas pada perusahaan

asuransi syariah (Studi pada unit syariah PT.Asuransi Bumiputera Muda

1967) setelah menerapkan PSAK 108 tentang transaksi akuntansi asuransi

syariah. Dalam penelitian ini teknik analisa data menggunakan content

analysis (riset dokumen), karena pengumpulan data dan informasi akan

dilakukan melalui pengujian arsip dan dokumen. Kesimpulan dari

penelitian ini adalah bahwa PT. Asuransi Bumiputera Muda 1967 jika

menerapkan PSAK 108, tingkat solvabilitasnya masing-masing sebesar

62,55%, 46,53%, 47,41%, 10,82% dan 52,84% pada triwulan I 2009 –

triwulan I 2010. Tetapi belum memenuhi BTSM yang ditetapkan sebesar

120%.

2. Penelitian terdahulu yang berjudul EVALUASI PENERAPAN PSAK

101 DAN 108 DALAM PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI

PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, oleh Mohammad Lusan.

Penelitian mengevaluasi penerapan sebelum dan setelah adanya PSAK

101 dan 108 pada asuransi syariah dan asuransi yang memiliki unit

syariah. Penelitian ini bersifat komparatif. Membandingkan kedua sistem

Page 26: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

14

akuntansi khususnya laporan laba rugi dalam perusahaan asuransi di

Indonesia, sebelum dan sesudah terbitnya PSAK Asuransi Syariah. Data

didapatkan melalui penelusuran dokumentasi laporan laba rugi

perusahaan asuransi syariah serta pendapat para ahli biro asuransi syariah.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sebelum menggunakan

PSAK Asuransi Syariah, premi dianggap sebagai investasi, tidak ada

pembagian surplus underwriting dan entitas dibebani biaya bila terjadi

klaim. Kemudian setelah menggunakan PSAK, premi tidak diakui

sebagai pendapatan, tetapi ujrah dari hasil pengelolaan dana, terdapat

surplus pembagian underwriting dan entitas tidak dibebani biaya.

3. Penelitian terdahulu yang berjudul ANALISIS PENERAPAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)

NOMOR 108 MENGENAI AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI

SYARIAH (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Takaful Pekanbaru),

oleh Irma Yuni. Penelitian menganalisa dari penerapan PSAK 108

mengenai Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah pada PT.Asuransi

Takaful Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode yang

digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian

tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Kemudian pada kesimpulannya memang dijelaskan bahwa PT. Asuransi

Takaful Pekanbaru telah menerapkan PSAK 108 dengan baik.

Page 27: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

15

F. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Tinjauan teoritis yang terkait pada penelitian ini di antaranya mengenai

ruang lingkup akuntansi syariah dan PSAK no.101 mengenai Penyajian Laporan

Keuangan Syariah dan asuransi syariah itu sendiri.

Menurut American Accounting Association dalam buku “A Statement of

Basic Accounting Theory”, pengertian akuntansi adalah proses

mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka

yang menggunakan informasi tersebut.15

Sedangkan pengertian akuntansi syariah yaitu suatu identifikasi,

klarifikasi, pendataan dan pelaporan melalui proses perhitungan yang terkait

dengan transaksi keuangan sebagai bahan informasi dalam mengambil keputusan

ekonomi berdasarkan prinsip akad – akad syariah, yaitu tidak mengandung

zhulum, riba, maisir, gharar barang yang diharamkan dan membahayakan.16

Landasan syar’i terkait akuntansi syariah tersebut yaitu terdapat dalam firman

Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 282.

Landasan syar’i tersebut memberikan isyarat bahwa keberadaan akuntansi

dalam sebuah lembaga keuangan syariah menjadi wajib adanya, tak terkecuali

pada industri asuransi syariah. Sistem akuntansi bertujuan menghasilkan laporan

15

Muhammad, Prinsip – Prinsip Akuntansi Dalam Al-Qur’an (Jakarta: UII Press, 2000), h.34

16Hasbi Ramli, Teori Dasar Akuntansi Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2005), h.13-14

Page 28: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

16

keuangan sebagai informasi bagi para pemakainya. Dalam proses akuntansi

tersebut terdapat sebuah standar akuntansi yang mengaturnya. Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan

Syariah adalah transaksi yang terkait dengan kontribusi peserta, alokasi surplus

atau defisit underwriting, penyisihan teknis, dan cadangan dana tabarru‟. Dengan

demikian, adanya sebuah pemisahan antara dana tabarru‟ dan dana pengelola

adalah keharusan dalam pelaporan keuangan asuransi syariah.

2. Kerangka Konsep

PSAK 101 PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN

SYARIAH

PT. ASURANSI TAKAFUL

KELUARGA

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI

SYARIAH ( LAMPIRAN 2 DARI PSAK NO 101

MENGENAI PENYAJIAN LAPORAN

KEUANGAN SYARIAH)

LAPORAN KEUANGAN PT. ASURANSI TAKAFUL

KELUARGA PADA TAHUN 2011 HINGGA 2012

Page 29: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

17

G. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT. Asuransi Takaful

Keluarga yang berlokasi di Graha Takaful Indonesia, Jl. Mampang Prapatan

Raya No. 100, Jakarta, 12790.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu

sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab

pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari

pokok suatu penelitian.17

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya, sehingga

memberikan gambaran yang jelas tentang situasi – situasi di lapangan apa

adanya.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kuantitatif karena data – data yang

diperoleh dalam bentuk angka – angka pada sebuah laporan keuangan

perusahaan asuransi syariah. Kualitatif karena data – data yang diperoleh

berdasarkan buku – buku, majalah, koran, kajian pustaka terdahulu, serta artikel

17

Consuelo G.Sevila, Penghantar Metode Penelitian (Jakarta: UI-PRESS, 1993), h.71

Page 30: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

18

yang dikumpulkan penulis dan berhubungan dengan permasalahan dalam

pembahasan skripsi ini.

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dalam bentuk

laporan keuangan perusahaan asuransi syariah dan data kualitatif berupa literatur

– literatur kepustakaan, koran, artikel, dan sebagainya.

b. Sumber Data

1) Data primer, bersumber dari observasi langsung pada PT. Asuransi

Takaful Keluarga yang berupa Laporan Keuangan Pada tahun 2011 –

2012

2) Data sekunder, bersumber dari buku- buku, koran, majalah, website,

penelitian terdahulu dan sumber – sumber tertulis lainnya yang

mengandung informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penulis mengadakan

penelitian terhadap literatur – literatur yang berkaitan dengan penelitian

skripsi ini, berupa skripsi terdahulu, buku – buku, majalah, surat kabar,

artikel, buletin, brosur, internet, dan sebagainya.

Page 31: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

19

b. Penelitian lapangan ( field research), yakni penulis mengumpulkan data –

data secara langsung ke tempat objek penelitian. Teknik pengumpulan

data dengan melalui dua cara, yaitu:

1) Observasi, yaitu dengan datang dan meninjau langsung PT. Asuransi

Takaful Keluarga.

2) Wawancara (interview), yaitu pengumpulan informasi dengan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak yang terlibat dengan

penelitian ini baik secara langsung maupun yang tidak langsung.

6. Teknik Analisis Data

Data – data yang terkumpul, kemudian diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka – angka dan data kualitatif berupa

kata – kata atau simbol, untuk selanjutnya dilakukan content analysis (riset

dokumen), karena pengumpulan data dan informasi akan dilakukan melalui

pengujian arsip dan dokumen.

Tahapan dalam content analysis adalah sebagai berikut.

1. Unitizing (pengunitan), adalah upaya untuk mengambil data yang tepat untuk

kepentingan penelitian. Data-data tersebut seperti laporan keuangan PT.

Asuransi Takaful Keluarga, PSAK 101, buku-buku referensi, berita, data-data

dari internet, data wawancara dsb.

2. Sampling (penyamplingan), adalah mencari sampel yang dapat digunakan

dalam mendukung penelitian. Dalam hal ini berupa kutipan-kutipan ataupun

contoh-contoh.

Page 32: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

20

3. Reducing (pengurangan) adalah penyederhanaan dari unit-unit yang telah

diperoleh, sehingga data yang didapat lebih efisien. Dalam hal ini unit

berfokus pada laporan keuangan asuransi syariah.

4. Abductively inferring adalah melakukan penarikan kesimpulan melalui analisa

yang lebih jauh, sehingga dapat timbul makna yang lebih luas, sebab-akibat

serta arahan atau acuan.

5. Naratting (penarasian) adalah merupakan tahapan akhir yakni upaya dalam

menjawab hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

Setelah semua data terkumpul dan telah dilakukan content analysis, maka

penulis melanjutkan tahap analisis dengan menggunakan metode deskriptif

analisis. Pada tahap ini, data dideskripsikan dan dianalisis sedemikian rupa

sampai berhasil menyimpulkan kebenaran – kebenaran yang dapat digunakan

untuk menjawab persoalan dalam penelitian ini. Data yang digunakan adalah

Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 2011 - 2012.

H. Rencana Waktu Penelitian

NO KEGIATAN 1 3 4 6 7 9 12 15

1 Penyusunan

Proposal

2 Diskusi

Proposal

Minggu ke -

Page 33: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

21

3 Penyusunan

Proposal

Tahap

Akhir

4 Tinjauan

Teoritis

5 Pencarian

Data

Penelitian

6 Menyusun

Data

Penelitian

7 Analisis

Data

Penelitian

8 Penarikan

Kesimpulan

I. Sistematika Penulisan

Page 34: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

22

Penulis membagi penulisan skripsi ini menjadi ke dalam 5 ( lima ) bab

dan terdiri atas beberapa sub bab. Susunan bab tersebut secara sistematis adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan kajian terdahulu, kerangka teori dan konseptual, metode

penelitian, rencana waktu penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan teoritis ini memuat deskripsi mengenai teori – teori yang

digunakan dalam proses penelitian dan pembatasan. Dalam hal ini, teori –

teori yang diuraikan antara lain pengertian asuransi syariah, ruang lingkup

akuntansi syariah dan akuntansi asuransi umum syariah serta gambaran

umum Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.101 revisi

2011 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan mengenai metode penelitian yang akan dilakukan

oleh penulis dalam mengolah data yang telah didapatkan.

BAB IV ANALISIS TERHADAP DATA PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan analisis terhadap data penelitian yang ada guna

menjawab masalah penelitian, dalam hal ini mengenai penerapan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.101 mengenai Penyajian

Page 35: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

23

Laporan Keuangan Syariah perusahaan asuransi syariah atau perusahaan

yang memiliki unit syariah yakni PT. Asuransi Takaful Keluarga.

BAB V PENUTUP

Bab ini memaparkan hasil dari penelitian atau kesimpulan apa yang dapat

ditarik hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan berkaitan dengan

pokok masalah. Kemudian dari hasil analisa dan pembahasan yang telah

dilakukan dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan diberikan saran yang

sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti.

Page 36: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

24

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie, yang dalam hukum

Belanda disebut dengan Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari

peristilahan assuratie kemudian timbul istilah assuradeur bagi penanggung, dan

geassureerde bagi tertanggung.1 Definisi asuransi sebetulnya bisa diberikan dari

berbagai sudut pandang, yaitu dari sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, dan

aspek matematika.2 Tidak ada satu definisi yang bisa memenuhi masing-masing

sudut pandang tersebut.

Pengertian asuransi (konvensional) secara istilah telah banyak diungkap

oleh para tokoh, antara lain Mark R. Greene, mendefinisikan asuransi sebagai

institusi ekonomi yang mengurangi risiko dengan menggabungkan dibawah satu

manajemen dan kelompok objek dalam suatu kondisi, sehingga kerugian besar

yang terjadi yang diderita oleh suatu kelompok yang tadi dapat diprediksikan

dalam lingkup yang lebih kecil.3

1 KH Ali Yafie, Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam, (Mizan:Bandung,1994), h.205-206

2 Herman Darmadi, Manajemen Asuransi, (Bumi Aksara: Jakarta, 2000), h.2-3

3 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (life and general), (Jakarta: Gema Insani Pers, 2004), h. 26-

27

Page 37: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

25

Selanjutnya, Drs. H Abbas Salim, M.A, berpendapat bahwa asuransi

adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil yang sudah

pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti.4

Selain beberapa definisi di atas, pemerintah juga membuat peraturan

mengenai hal tersebut dalam UU no.2 tahun 1992, mendefinisikan bahwa

asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,

dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri dengan tertangung.

Dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

diderita tertanggung, yang timbul dari suatu pembayaran yang didasarkan atas

meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.5

Dari definisi tersebut ada 3 (tiga) unsur terkait asuransi konvensional,

antara lain:6

Unsur 1: Pihak tertanggung berjanji membayar uang premi kepada pihak

penanggung, sekaligus/berangsur-angsur.

4 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.1

5 Undang-Undang No.9 Tahun 1992, Tentang Usaha Perasuransian.

6 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah, Keberadaan dan Kelebihannya Ditengah Asuransi

Konvensional,(Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006), h.7

Page 38: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

26

Unsur 2: Pihak penanggung berjanji akan membayar sejumlah uang kepada

pihak tertanggung sekaligus atau berangsur-berangsur, apabila

terlaksana unsur ketiga.

Unsur 3: Suatu peristiwa yang semula belum jelas akan terjadi.

Asuransi Syariah sebagai lembaga keuangan non-bank merupakan bentuk

adanya pengembangan pada praktik muamalat. Dalam kajian fiqh muamalat,

terdapat sebuah kaidah fiqh:

Artinya: “Hukum asal transaksi dan muamalah adalah boleh sampai ada dalil

yang mengharamkannya”7

Kaidah fiqh diatas secara tersirat menjelaskan bahwa dalam kegiatan

muamalah yang termasuk dalam ranah keduniaan, manusia diberikan kebebasan

untuk melakukan apa saja yang bisa memberikan manfaat kepada dirinya sendiri,

sesamanya dan lingkungannya, selama hal tersebut tidak ada ketentuan yang

melarangnya.8

Dalam bahasa Arab, kata asuransi disebut at-tamin, takaful, dan at-

tadhamun yang bermakna saling melindungi, saling tolong menolong dan saling

menanggung. DSN-MUI memfatwakan bahwa Asuransi Syariah adalah usaha

saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak

melaui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola

7 Jalal al-Din, al-Suyuti, al-Asybah wa al-Nazhair, (Beitur: Dar al-Fikr), h.64

8 Hadypradipta, Fiqh Muamalat, Artikel diakses pada 11 Februari 2010

Page 39: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

27

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan

syariah.9

Dengan begitu, dalam menanggung kemungkinan terjadinya risiko, para

peserta asuransi bersama-sama mendermakan hartanya dalam bentuk dana

tabarru’ dan menggunakannya untuk membantu salah satu peserta yang tertimpa

musibah atau risiko. Dengan demikian, letak perbedaan antara asuransi syariah

dan asuransi konvensional adalah, pada bagaimana risiko itu dikelola dan

ditanggungkan serta bagaiman dana asuransi syariah dikelola. Perbedaan lain

terletak pada hubungan antara operator (penanggung) dengan peserta

(tertanggung), dimana asuransi syariah pengaturan pengelolaan risikonya

memenuhi ketentuan syariah, tolong menolong secara mutual yang melibatkan

peserta dan operator.10

Dalam upaya membedakan keduanya, Ir. Muhammad Syakir Sula,

AAIJ, FIIS membedakan gambaran sebagai berikut:

Tabel.1

9 Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.

10 Muhaiman Iqbal, h.2

Page 40: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

28

Perbedaan antara Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah11

No Prinsip Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

1 Aspek Syar’i Tidak selaras dengan

syariah Islam karena

adanya Maisir, Gharar

dan Riba, yang

merupakan suatu hal

yang diharamkam

dalam muamalat

Bersih dari adanya

praktik Gharar,

Maisir dan Riba

2 Akad Akad jual beli (akad

mu’awadah, akad

idz’aan, akad gharar,

dan akad mulzim)

Akad tabarru’ dan

akad tijarah

(mudharabah,

mudharabah

mustarakah, wakalah

bil ujrah)

3 Management of Risk Transfer of Risk, di

mana terjadi transfer

risiko dari tertanggung

kepada penanggung

Sharing of Risk, di

mana terjadi proses

saling menanggung

antara satu peserta

dangan peserta

11

Muhammad Syakir Sula, h.326

Page 41: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

29

lainnya (ta’awun)

4 Dewan Pengawas

Syariah (DPS)

Tidak ada, Dewan

Pengawas Syariah,

sehingga dalam banyak

praktiknya bertentangan

dengan kaidah syar’i

Mempunyai Dewan

Pengawas Syariah

(DPS), yang berfungsi

untuk mengawasi

pelaksanaan

operasional

perusahaan agar

terbebas dari praktik-

praktik muamalah

yang bertentangan

dengan prinsip-prinsip

syariah

Berdasarkan tabel 1 di atas, perbedaan antar keduanya semakin kentara.

Pertama, pada Asuransi Syariah setiap peserta sejak awal bermaksud saling

tolong menolong dan melindungi satu dengan yang lain dengan menyisikan

dananya sebagai iuran kebajikan yang disebut tabarru’. Sistem ini tidak

menggunakan pengalihan risiko (Transfer of Risk) dimana tertanggung harus

membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian risiko (Sharing of Risk)

dengan sistem para peserta saling menanggung.

Page 42: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

30

Kedua, akad yang digunakan dalam Asuransi Syariah harus selaras

dengan hukum Islam, artinya adalah akad yang dilakukan harus terhindar dari

Riba, Gharar (ketidakjelasan dana), dan Maisir (judi), serta investasi dana harus

pada objek yang halal thoyyibah.

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Saat ini memang belum ada Undang-Undang yang mengatur secara rinci

mengenai Asuransi Syariah. Payung hukum asuransi syariah masih diatur

dalam UU No.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Kemudian adapula

dalam bentuk Peraturan Menteri Keuangan no. 18 mengenai Penerapan

Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi Dengan

Prinsip Syariah. Hal ini memang cukup mempengaruhi kinerja dari

perusahaaan Asuransi Syariah yang masih terpaku pada hukum positif.12

Kerangka acuan dalam operasional Asuransi Syariah antara lain:

a) Fatwa DSN-MUI no. 21/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman

Pelaksanaan Operasional Asuransi Syariah.

b) Fatwa DSN-MUI no. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah

Musytarakah Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah, dimaksudkan untuk

mengatur surplus yang diambil dari dana tabarru’ sementara bagi hasil

bersumber dari dana tabungan.

12

Abdul Ghoni dan Erny Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah, Antara Teori dan Praktek, (Jakarta: Insco Consulting, 2007), h.13

Page 43: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

31

c) Fatwa DSN-MUI no. 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah Bil

Ujrah pada Asuransi dan Reasuransi Syariah, mengatur tentang

pembagian dana tabarru’ yang dianggap sebagai surplus dan ujrah

perusahaan, serta dana tabungan dialokasikan untuk bagi hasil antara

nasabah dengan entitas.

d) Fatwa DSN-MUI no.53/DSN-MUI/IV/2006 tentang Akad Tabarru’ pada

Asuransi dan Reasuransi Syariah.

e) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 18/PMK.010/2010 tentang

Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha

Reasuransi Dengan Prinsip Syariah.

f) Fatwa DSN-MUI no.81/DSN-MUI/III/2011 tentang Pengembalian Dana

Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Yang Berhenti Sebelum Masa Perjanjian

Berakhir.

Peraturan-peraturan di atas selama ini menjadi acuan perusahaan Asuransi

Syariah dalam menjalankan operasionalnya. Selain itu, landasan hukum

normatif yang menjadi acuan dalam menjalankan usahanya secara syariah

yaitu:

1. Al-Qur’an

Pada dasarnya Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas praktik asuransi

syariah. Terindikasikan dari tidak munculnya istilah al-ta’min secara

Page 44: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

32

nyata dalam Al-Qur’an. Meski demikian, Al-Qur’an mengakomodir ayat-

ayat yang memiliki nilai-nilai dasar dalam praktik Asuransi Syariah,

seperti nilai dasar tolong-menolong, kerja sama, atau semangat untuk

melakukan proteksi terhadap peristiwa kerugian di masa mendatang.13

1. QS. Yusuf ayat 46-49

(Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru): "Yusuf, hai

orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh

ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi

betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)

lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar

mereka mengetahuinya".

13

AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis, (Jakarta: Kencana, 2004), h.105

Page 45: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

33

Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)

sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan

dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang

menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun

sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi

hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur".

Pada ayat ini mengandung semangat untuk melakukan proteksi terhadap

segala sesuatu peristiwa yang akan menimpa di masa datang. Baik

peristiwa tersebut dalam bentuk, kecelakaan, kebakaran,terganggunya

kesehatan, kecurian, ataupun kematian. Pada peristiwa di atas disebutkan

bahwa Nabi Yusuf telah melakukan proteksi (pengamanan) atau

perlindungan dari tujuh tahun masa paceklik dengan melakukan saving

(penabungan) selama tujuh tahun yang lalu. Pelajaran yang dapat diambil

Page 46: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

34

dari ayat di atas untuk diterapkan pada praktek asuransi adalah dengan

melakukan pembayaran premi asuransi berarti kita secara tidak langsung

telah ikut serta mengamalkan perilaku proteksi tersebut seperti yang telah

dilakukan oleh Nabi Yusuf. Karena prinsip dasar dari bisnis asuransi

adalah proteksi (perlindungan) terhadap kejadian yang membawa

kerugian ekonomi.

2. QS. Al-Maidah ayat 2

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar

Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-

id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi

Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya

dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah

berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum

karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,

Page 47: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

35

mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah

kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu

kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Ayat ini memuat perintah (amr) tolong-menolong antar sesama manusia.

Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktek kerelaan anggota

(nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar

digunakan sebagai dana sosial (tabarru). Dana sosial ini berbentuk

rekening tabarru pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk

menolong salah satu anggota (nasabah) yang sedang mengalami musibah.

3. QS. Al-Hasyr ayat 18

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk

hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Dalam ayat ini dimaksudkan bahwa kita harus mempunyai nilai dasar

semangat untuk melakukan proteksi terhadap kerugian di masa

mendatang.

Page 48: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

36

4. QS. Al-A’raf ayat 34

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang

waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan

tidak dapat (pula) memajukannya.

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah, untuk menjalani

kehidupannya di muka bumi. Namun dalam menjalankan kehidupannya

tersebut manusia tidak mengetahui, sampai kapan ia akan terus hidup,

kapan ia akan jatuh sakit, kapan tertimpa musibah, kecelakaan serta

kebakaran. Karena hal tersebut semata-mata hanyalah merupakan rahasia

Allah SWT.

5. QS. An-Nisa’ ayat 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah

Page 49: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

37

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar.

Dalam kehidupannya manusia memiliki potensi mendapatkan musibah

dan bencana yang mungkin tidak diduga sebelumnya, dan oleh karenanya

manusia diminta untuk mempersiapkan diri, menghadapi berbagai

kemungkinan musibah yang akan menimpanya, sehingga tidak

menimbulkan kemadharatan bagi orang-orang yang ditinggalkannya

2. Sunnah Nabi

Rasulullah SAW, sangat memperhatikan kehidupan yang akan terjadi di

masa mendatang. Di saat seseorang akan meninggal dunia, meninggalkan

ahli waris (keluarga) dengan kecukupan materi, dalam pandangan

Rasulullah sangatlah baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan

keadaan terlantar. Seperti dalam sabdanya, yang artinya:

“Diriwayatkan dari Amr bin Sa’ad bin Abi Waqasy, telah bersabda

Rasulullah SAW: Lebih baik jika engkau meninggalkan anak-anakmu

(ahli waris) dalam keadaan kaya raya dari pada meninggalkan mereka

dalam keadaan miskin (kelaparan) yang meminta-minta kepada manusia

lainnya”

Page 50: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

38

Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra, telah bersabda Rasulullah

SAW: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam cinta, kasih

sayang dan kelemah lembutan diantara mereka adalah seperti satu tubuh.

Apabila terdapat satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota

tubuh yang lain akan turut merasakannya (seperti) tidak bisa tidur dan

demam.”

Maksudnya adalah di antara sesama kaum muslimin, kita diperintahkan

untuk saling tolong menolong & bantu membantu, khususnya terhadap

yang mendapatkan kesulitan.

Maka asuransi syariah merupakan proteksi yang bukan hanya bermanfaat

untuk diri sendiri dan keluarga, namun juga bermanfaat bagi orang lain.

Karena dalam berasuransi syariah, kita bisa saling tolong menolong

dengan sesama peserta asuransi yang diambil dari dana tabarru dan sesuai

dengan Al Quran dan Al Hadits.

3. Landasan Teori Akuntansi Syariah

Awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari

ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan

perhitungan yang memiliki kebenaran absolut. Penemuan metode baru dalam

akuntansi kekinian senantiasa mengalami penyesuaian dengan kondisi

Page 51: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

39

setempat, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, ilmu akuntansi

cenderung menjadi bagian dari ilmu sosial. Perubahan ilmu akuntansi dari

bagian ilmu sosial disebabkan oleh beberapa faktor perubahan dalam

masyarakat, seperti transaksi usaha yang akan dipengaruhi oleh budaya,

tradisi, dan kebiasaan masyarakat.14

Akuntansi yang kita kenal saat ini diklaim berkembang dari peradaban

barat, sejak zaman Paciolli. Padahal jika kita telusuri dengan lebih mendalam

lagi proses perkembangannya, terlihat bahwa ilmu ini dikembangkan oleh

filosof Islam yang terkenal yaitu, Abu Yusuf Ya’Kub bin Ishaq Al Kindi

yang lahir pada tahun 801 M, juga Al Karki (1020) dan Al Khawarizmy

serta al Jabar dan Ibnu Khaldun (1332). Mereka semua adalah filosof-

filosof Islam yang juga bicara tentang politik, sosiologi, ekonomi, bisnis dan

perdagangan. Bahkan, ada dugaan bahwa pemikiran mereka itulah yang

memberikan kontribusi besar bagi pemikiran barat.15

Kebenaran ini turut pula didukung oleh pendapat beberapa ahli, salah

satunya adalah pendapat ahli akuntansi internasional, Robert Arnold Russel

(1986), mengemukakan bahwa sebelum dikenal doeble entry oleh Paciolli

14

Dr. Sofyan Syafri Harahap, M.S.Ac, Akuntansi dan Nilai Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h.142 15

Sri Nurhayati Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h.99

Page 52: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

40

sudah ada sistem doeble entry Arab yang lebih canggih yang merupakan dasar

kemajuan bisnis di Eropa pada Abad pertengahan. 16

1. Pengertian Akuntansi Syariah

Akuntansi adalah proses mengindentifikasi, mengukur, dan

menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam mengambil

pertimbangan, dalam mengambil kesimpulan oleh para ahli dibidangnya. Definisi

lain adalah seni dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang

umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.17

Pengertian akuntansi syariah dalam bahasa arab biasa disebut muhasabah,

yang diartikan secara bahasa sebagai menimbang atau menghitung amal-amal

manusia yang telah diperbuat, sebagaimana dalam firman Allah SWT:18

“Dan berapalah banyaknya penduduk negeri yang mendurhakai perintah

tuhan mereka dan rasul-rasulnya, maka kami hisab penduduk negeri itu dengan

hisab yang keras, dan kami azab mereka dengan azab yang mengerikan” (QS.

Ath Thalaq: 8)

16

Sri Nurhayati Wasilah, h.105 17

Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS, Asuransi Syariah (life and general), (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), h.385. 18

Ir. Muhammad Syakir Sula AAIJ, FIIS, Asuransi Syariah(life anda general), h. 386

Page 53: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

41

Secara istilah, kata hisaba merupakan akar dari kata hasaba, yang berarti

“mengkalkulasi dan mendata”. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:

Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan

tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari

kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan

perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (QS. Al-

Isra:12)

Pembahasaan tentang akuntansi dalam Islam tidak bersifat apologia,

tetapi benar-benar menjelaskan fenomena baru dengan munculnya sistem

ekonomi Islam yang semakin eksis serta diiringi dengan berkembangnya

lembaga-lembaga yang menerapkan konsep syariat Islam.

2. Kerangka Konseptual Akuntansi Berdasarkan Syariah

Berdasarkan dengan penjabaran sebelumnya, maka dapat dirumuskan

kerangka konseptual akuntansi syariah sebagai berikut:

1. Mencari keridhaan Allah SWT sebagai tujuan utama dalam menentukan

keadilan sosio-ekonomi.

2. Merealisasikan keuntungan bagi masyarakat, dan

3. Mengejar kepentingan pribadi, yaitu memenuhi kebutuhan sendiri.

Page 54: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

42

Tabel 2.

Kerangka Konseptual Akuntansi Berdasarkan Syariah:19

Berdasarkan gambar di atas, prinsip akuntansi syariah terletak pada apek

teknis maupun kemanusian yang harus diturunkan dari syariah. Aspek teknis

dalam akuntansi syariah menunjukan pada konstruk akuntansi yang berhubungan

dengan otoritas dan pelaksanaanya, berhubungan dengan pengukuran dan

penyikapan, dan prinsip-prinsipnya mengenai zakat, bebas bunga, transaksi

bisnis yang dihalalkan dalam hukum islam.

19

Iwan Triyuwono, Paradigma Akuntansi Syariah, (Jakarta: Grafindo, 2004), h.69

Page 55: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

43

Tabel. 3

Perbedaan Prinsip Yang Melandasi Akuntansi Syariah dan

Akuntansi Konvensional

Akuntansi Konvensional Akuntansi Syariah

Postulat Entitas Pemisahan antara bisnis dan

pemilik

Entitas didasarkan

dengan bagi hasil

Postulat

Going-concern

Kelangsungan bisnis secara

terus menerus, yaitu

didasarkan pada realisasi

keberadaan asset

Kelangsungan usaha

tergantung pada

persetujuan kontrak

antara kelompok yang

terlibat dalam aktivitas

bagi hasil

Postulat periode

akuntansi

Tidak dapat menunggu

sampai akhir kehidupan

perusahaan dengan

mengukur keberhasilan

aktivitas perusahaan

Setiap tahun dikenal

zakat, kecuali untuk

produk pertanian yang

dihitung setiap panen

Postulat unit

pengukuran

Nilai uang Kuantitas nilai pasar

digunakan untuk

menentukan zakat,

hasil pertanian dan

emas

Prinsip

penyingkapan

penuh

Bertujuan untuk mengambil

keputusan

Menunjukan

pemenuhan hak dan

kewajiban kepada

Allah, masyarakat dan

individu

Prinsip

obyektivitas

Realibilitas pengukuran

digunakan dengan dasar bias

personal

Berhubungan erat

dengan konsep

ketaqwaan, yaitu

pengeluaran materi

untuk memenuhi

kewajiban

Prinsip materi Dihubungkan dengan

kepentingan relatif mengenai

informasi pembuatan

keputusan

Berhubungan dengan

pengukuran dan

pemenuhan tugas atau

kewajiban kepada

Page 56: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

44

Allah, masyarakat dan

individu.

Prinsip

konsistensi

Dicatat dan dilaporkan

menurut pola Generally

Accepted Accounting

Principle (GAAP)

Dicatat dan dilaporkan

secara konsisten sesuai

dengan prinsip yang

dijabarkan oleh syariah

Prinsip

konservatisme

Pemilik teknik akuntansi

yang sedikit pengaruhnya

terhadap pemilik

Pemilihan teknik

akuntansi dengan

memperhatikan

dampak baiknya

dengan masyarakat

Seiring dengan perkembangan akuntansi syariah. Dewasa ini muncul

diskursus dikalangan akademisi akuntansi, berhubungan dengan pendekatan dan

aplikasi laporan keuangan sebagai bentuk dari konsep dan teori akuntansi.

Perbedaan-perbedaan yang terjadi mengarah pada posisi diametral pendekatan

teoritis antara akuntansi syariah pragmatis (menganggap model konvensional

dapat dimodifikasi untuk tujuan penyelarasan syariah) dan idealis (menolak

modifikasi karena dianggap terlalu kapitalis dan representasi pandangan dunia

barat).

B. Kerangka Acuan Akuntansi Asuransi Syariah

1. Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)

a) Fatwa DSN-MUI no. 21/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan

Operasional Asuransi Syariah.

b) Fatwa DSN-MUI no. 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah

Musytarakah Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.

Page 57: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

45

c) Fatwa DSN-MUI no. 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah

pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.

d) Fatwa DSN-MUI no.53/DSN-MUI/IV/2006 tentang Akad Tabarru’ pada

Asuransi dan Reasuransi Syariah.

e) Fatwa DSN-MUI no.81/DSN-MUI/III/2011 tentang Pengembalian Dana

Tabarru’ Bagi Peserta Asuransi Yang Berhenti Sebelum Masa Perjanjian

Berakhir.

2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Dalam hal ini yang menjadi panduan atau acuan dalam Akuntansi Asuransi

Syariah adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 101

mengenai Penyajian Laporan Keuangan Asuransi Syariah serta Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no. 108 mengenai Akuntansi Transaksi

Asuransi Syariah.

Page 58: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT. Asuransi Takaful

Keluarga yang berlokasi di Graha Takaful Indonesia, Jl. Mampang Prapatan

Raya No. 100, Jakarta, 12790.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu

sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menjawab

pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari

pokok suatu penelitian.1 Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya, sehingga

memberikan gambaran yang jelas tentang situasi – situasi di lapangan apa

adanya.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kuantitatif karena data – data yang

diperoleh dalam bentuk angka – angka pada sebuah laporan keuangan

perusahaan asuransi syariah. Kualitatif karena data – data yang diperoleh

1 Consuelo G.Sevila, Penghantar Metode Penelitian (Jakarta: UI-PRESS, 1993), h.71

Page 59: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

47

berdasarkan buku – buku, majalah, koran, kajian pustaka terdahulu, serta artikel

yang dikumpulkan penulis dan berhubungan dengan permasalahan dalam

pembahasan skripsi ini.

4. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dalam bentuk

laporan keuangan perusahaan asuransi syariah dan data kualitatif berupa literatur

– literatur kepustakaan, koran, artikel, dan sebagainya.

b. Sumber Data

Dalam hal ini sumber data terbagi menjadi 2 yakni sumber data primer

dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedang yang dimaksud

dengan sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data.

1) Data primer, bersumber dari observasi langsung pada PT. Asuransi

Takaful Keluarga yang Laporan Keuangan Pada tahun 2011 - 2012

2) Data sekunder, bersumber dari buku- buku, koran, majalah, website,

penelitian terdahulu dan sumber – sumber tertulis lainnya yang

mengandung informasi yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

5. Teknik Pengumpulan Data2

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 308

Page 60: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

48

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara ataupun berbagai

sumber. Dari segi teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data

dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara),

kuesioner (angket), dokumentasi ataupun gabungan keempatnya, yang biasa

disebut dengan Triangulasi.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan interview,

berikut penjelasan mengenai kedua teknik tersebut.

1. Observasi

Nasution (1998) menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari semua

ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu

dikumpulkan dan sering dengan bantuan beberapa alat canggih, sehingga benda-

benda yang sangat kecil dan sangat jauh dapat diteliti dan dapat diamati dengan

jelas.

Marshall (1995) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar

mengenai perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Page 61: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

49

Sanafiah Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi

berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar dan observasi

yang tak berstruktur.

Selanjutnya Spradley, dalam Susan Stainback (1998) membagi

observasi pasive participation, moderate participation, active participation dan

complete participation.

Dalam hal ini penulis menggunakan observasi terus terang dan tersamar.

Maksudnya adalah peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan

terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi

mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas

penelitian. Tetapi dalam suatu kesempatan peneliti juga tidak berterus terang

atau tersamar dalam observasi, hal ini dilakukan bilamana sumber data yang

diperoleh merupakan suatu kerahasiaan atau data yang dicari merupakan data

yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan secara terus terang

penelitian ini tidak akan berjalan karena peneliti tidak diijinkan untuk melakukan

observasi.

2. Wawancara

Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai pertemuan dua orang

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

Page 62: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

50

diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

tentang diri sendiri atau setidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan

pribadi.

Susan Stainback (1998) mengemukakan bahwa dengan wawancara

peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam

menginterprestasikan situasi dan fenoma yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa

ditemukan melalui observasi.

Selanjutnya Estenberg (2002) menyatakan bahwa interview merupakan

hatinya penelitian sosial. Dapat ditemukan penelitian mengenai sosial yang

didasarkan pada interview, baik yang standar maupun yang mendalam.

Kemudian Estenberg juga membagi wawancara dalam 3 bagian, yakni

wawancara berstruktur, wawancara semiterstruktur dan wawancara tidak

berstruktur. Dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur.

Wawancara semiterstruktur sudah merupakan jenis wawancara yang

dikategorikan in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang

diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan

wawancara dengan jenis seperti ini peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

6. Teknik Analisis Data

Page 63: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

51

Data – data yang terkumpul, kemudian diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka – angka dan data kualitatif berupa

kata – kata atau simbol, untuk selanjutnya dilakukan content analysis (riset

dokumen), karena pengumpulan data dan informasi akan dilakukan melalui

pengujian arsip dan dokumen.

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.

Analisis ini biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Pelopor analisis isi

adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu

mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.

Ada beberapa definisi mengenai analisis isi. Analisis isi secara umum

diartikan sebagai metode yang meliputi semua analisis menganai isi teks, tetapi

di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis

yang khusus. Menurut Holsti, metode analisis isi adalah suatu teknik untuk

mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik khusus

suatu pesan secara objektif, sistematis, dan generalis.

Objektif berarti menurut aturan atau prosedur yang apabila dilaksanakan

oleh orang (peneliti) lain dapat menghasilkan kesimpulan yang serupa. Sistematis

artinya penetapan isi atau kategori dilakukan menurut aturan yang diterapkan

secara konsisten, meliputi penjaminan seleksi dan pengkodingan data agar tidak

bias. Generalis artinya penemuan harus memiliki referensi teoritis. Informasi

Page 64: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

52

yang didapat dari analisis isi dapat dihubungkan dengan atribut lain dari

dokumen dan mempunyai relevansi teoritis yang tinggi. Definisi lain dari analisis

isi yang sering digunakan adalah research technique for the objective, systematic

and quantitative description of the manifest content of communication.

Analisis isi harus dibedakan dengan berbagai metode penelitian lain di

dalam penelitian tentang pesan, yang sifatnya meneliti pesan yang latent

(tersembunyi), kualitatif dan prosedurnya berbeda. Denis McQuail membuat

dikotomi dalam riset analisis isi media yang terdiri dari dua tipe, yaitu message

content analysis dan structural analysis of texts. Analisis isi yang termasuk di

dalam message content analysis memiliki karakter sebagai berikut, quantitative,

fragmentary, systematic, generalizing, extensive, manifest meaning, dan

objective. Sementara itu, structural analysis of texts, dimana semiotika termasuk

di dalamnya, memiliki karakter sebagai berikut, qualitative, holistic, selective,

illustrative, specific, latent meaning, dan relative to reader.

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

komunikasi, baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-

bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat

menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti menunjukkan

tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75%

dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7 persen),

komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik (21,5%). Namun, analisis isi tidak

Page 65: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

53

dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan

jika memiliki syarat berikut.

a. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang

terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript).

b. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang

menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data

tersebut.

c. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan

bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi

tersebut bersifat sangat khas/spesifik.

Beberapa pembedaan antara analisis isi dengan metode penelitian yang

lain:

1. Analisis isi adalah sebuah metode yang tak mencolok (unobtrusive).

Pemanggilan kembali informasi, pembuatan model (modelling),

pemanfaatan catatan statistik, dan dalam kadar tertentu, etno-

metodologi, punya andil dalam teknik penelitian yang non-reaktif atau

tak mencolok ini.

2. Analisis isi menerima bahan yang tidak terstruktur karena lebih leluasa

memanfaatkan bahan tersebut dan ada sedikit kebebasan untuk

mengolahnya dengan memanggil beberapa informasi.

Page 66: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

54

3. Analisis isi peka konteks sehingga dapat memproses bentuk-bentuk

simbolik.

4. Analisis isi dapat menghadapi sejumlah besar data.

Metode content analysis merupakan analisis ilmiah tentang isi pesan

suatu komunikasi. Dalam hal ini, content analysis mencakup klasifikasi tanda-

tanda yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria sebagai dasar

klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis tertentu sebagai pembuat prediksi.

Deskripsi yang diberikan para ahli sejak Janis (1949), Berelson (1952) sampai

Lindzey dan Aronson (1968) yang dikutip Albert Widjaya dalam desertasinya

(1982) tentang content analysis menampilkan tiga syarat, yaitu: objektivitas,

dengan menggunakan prosedur serta aturan ilmiah, generalitas, dari setiap

penemuan studi mempunyai relevansi teoritis tertentu dan sistematis, seluruh

proses penelitian sistematis dalam kategorisasi data.

Sumber data yang dapat digunakan dalam analisis isi pun beragam. Pada

prinsipnya, apapun yang tertulis dapat dijadikan sebagai data dan dapat diteliti

dalam analisis isi. Sumber data yang utama adalah media massa, dapat pula

coretan-coretan di dinding. Analisis isi juga dapat dilakukan dengan menghitung

frekuensi pada level kata atau kalimat.

Tahapan dalam content analysis adalah sebagai berikut.3

3 Cokro Aminoto, Cara Mudah Menulis Proposal Penelitian, (Jakarta: M Publishing, 2013)

Page 67: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

55

1. Unitizing (pengunitan), adalah upaya untuk mengambil data yang tepat untuk

kepentingan penelitian. Data-data tersebut seperti laporan keuangan PT.

Asuransi Takaful Keluarga, PSAK 101, buku-buku referensi, berita, data-data

dari internet serta data wawancara .

2. Sampling (penyamplingan), adalah mencari sampel yang dapat digunakan

dalam mendukung penelitian. Dalam hal ini berupa kutipan-kutipan ataupun

contoh-contoh.

3. Reducing (pengurangan) adalah penyederhanaan dari unit-unit yang telah

diperoleh, sehingga data yang didapat lebih efisien. Dalam hal ini unit

berfokus pada laporan keuangan asuransi syariah.

4. Abductively inferring adalah melakukan penarikan kesimpulan melalui analisa

yang lebih jauh, sehingga dapat timbul makna yang lebih luas, sebab-akibat

serta arahan atau acuan.

5. Naratting (penarasian) adalah merupakan tahapan akhir yakni upaya dalam

menjawab hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

Setelah semua data terkumpul dan telah dilakukan content analysis, maka

penulis melanjutkan tahap analisis dengan menggunakan metode deskriptif

analysis. Pada tahap ini, data dideskripsikan dan dianalisis sedemikian rupa

sampai berhasil menyimpulkan kebenaran – kebenaran yang dapat digunakan

untuk menjawab persoalan dalam penelitian ini. Data yang digunakan adalah

Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 2011 - 2012.

Page 68: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

56

Page 69: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

56

BAB IV

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN NO. 101 REVISI 2011 MENGENAI PENYAJIAN LAPORAN

KEUANGAN SYARIAH

A. Hasil Penelitian

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah suatu komponen

kesatuan yang utuh dan komprehensif dalam pembahasan pencatatan transaksi

keuangan asuransi syariah. Regulasi ini adalah solusi terbaik untuk mewujudkan

perusahaan asuransi syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang

sesuai dengat syariat Islam. Berkaitan dengan pencatatannya, tentu Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan merupakan panduan atau standar yang baik bagi

laporan keuangan syariah, khususnya asuransi syariah.

Pada bab ini penulis menyajikan beberapa temuan dan hasil penelitian

yang berkaitan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.

101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah, khususnya pada asuransi

syariah. Kemudian penulis paparkan pula mengenai hasil wawancara dengan

pihak yang berkaitan langsung dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

no.101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Namun sebelum membahas lebih dalam tentang penerapan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan no. 101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan

Page 70: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

57

Syariah, khususnya pada asuransi syariah, penulis akan memaparkan perincian

komponen keuangan asuransi syariah secara singkat sebagai berikut:

1. Laporan posisi keuangan (neraca)

Laporan ini menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan yang diperlukan

bagi penyajian secara komprehensif, dengan mencakup pos-pos berikut:

Aset (kas dan setara kas, piutang kontribusi, piutang reasuransi,

piutang murabahah,salam dan istishna, investasi pada entitas lain,

properti investasi dan aset tetap dan akumulasi penyusutan).

Kewajiban/Liabilitas (penyisihan kontribusi yang belum menjadi

hak, utang klaim, klaim yang sudah terjadi tetapi belum

dilaporkan, bagian reasuransi dari pihak lain atas klaim yang

masih harus dibayar, bagian peserta atas surplus underwriting

dana tabarru’ yang masih harus dibayar, utang reasuransi, utang

dividen, utang pajak).

Dana peserta (dana syirkah temporer mudharabah dan dana

tabarru’)

Ekuitas (modal disetor, tambahan disetor dan saldo laba)

2. Laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’

Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi peserta, dengan

memperhatikan ketentuan dalam PSAK yang relevan, mencakup tetapi

tidak terbatas pada:

Page 71: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

58

Kontribusi bruto, bagian reasuransi atas kontribusi, perubahan kontribusi

yang belum menjadi hak, penerimaan kontribusi untuk periode berjalan,

pembayaran klaim bruto, bagian reasuransi dan pihak lain atas klaim

bruto,perubahan klaim yang masih harus dibayar, perubahan bagian

reasuransi atas klaim yang masih harus dibayar, penyisihan teknis, beban

pengelolaan asuransi, pendapatan investasi, surplus atau defisit

underwriting dana tabarru’.

3. Laporan perubahan dana tabarru’

Entitas asuransi syariah menyajikan laporan perubahan dana tabarru’

yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos berikut:

Surplus atau defisit periode berjalan, bagian surplus yang didistribusikan

ke peserta dan atau surplus yang tersedia untuk dana tabarru’, saldo awal,

saldo akhir.

4. Pada bagian ini ada perbedaan mengenai penyajian laporan laba rugi,

yaitu:

Pada PSAK 101 edisi 20071

Pendapatan pengelolan asuransi, pendapatan pengelolaan investasi

dana peserta, pendapatan pembagian surplus underwriting,

pendapatan investasi, beban usaha, laba usaha, beban pajak dan

laba neto.

Pada PSAK 101 edisi revisi 20112

1 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK 101, Edisi 2007, h. 101.47

Page 72: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

59

Pendapatan pengelolaan asuransi, pendapatan pengelolaan

investasi dana peserta, pendapatan pembagian surplus

underwriting, pendapatan investasi, beban usaha, laba usaha,

beban pajak, laba rugi, pendapatan komprehensif lain, laba

komprehensif.

5. Laporan perubahan ekuitas

Laporan ini menyajikan hak redisual atas aktiva perusahaan setelah

dikurangi semua kewajiban. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan

perubahan ekuitas sesuai dengan PSAK yang relevan.

6. Laporan arus kas

Laporan ini berisi informasi aliran arus kas masuk dan aliran kas keluar

dari suatu perusahaan selama periode tertentu dalam penyajiannya.

Informasi ini diklarifikasi menurut jenis kegiatan yang menyebabkan

terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar tersebut. Kegiatan

perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu: kegiatan operasional,

kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.3

7. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat

Laporan sumber dan penggunaan dana zakat merupakan salah satu

komponen utama laporan keuangan yang harus disajikan oleh entitas

syariah. Unsur dasar laporan sumber dana penggunaan zakat meliputi

2 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK 101, Edisi Revisi 2011, h. 101.67

3 www.esharianomics.com

Page 73: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

60

sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo

dana zakat yang menunjukkan dana zakat yang belum disalurkan pada

tanggal tertentu.

8. Laporan sumber dana dan penggunaan dana kebajikan

Entitas menyajikan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan: sumber

dana kebajikan berasal dari penerimaan: (i) infak; (ii) sedekah; (iii) hasil

pengelolaan wakaf sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; (iv)

pengembalian dana kebajikan produktif; (v) denda; dan (vi) pendapatan

non-halal. penggunaan dana kebajikan untuk: (i) dana kebajikan

produktif; (ii) sumbangan; dan (iii) penggunaan lainnya untuk

kepentingan umum. kenaikan atau penurunan sumber dana kebajikan;

saldo awal dana penggunaan dana kebajikan; dan saldo akhir dana

penggunaan dana kebajikan.4

9. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi

yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan

tambahan informasi kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.

Catatan atas Laporan Keuangan membantu menjelaskan perhitungan item

tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih

komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan. Catatan atas Laporan

4 http://sharianomics.wordpress.com

Page 74: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

61

Keuangan dapat mencakup informasi tentang hutang , kelangsungan

usaha, piutang, kewajiban kontinjensi, atau informasi kontekstual untuk

menjelaskan angka-angka keuangan. 5

Berikut akan penulis paparkan penyajian laporan keuangan entitas

asuransi syariah menurut PSAK 101 secara lengkap:

1) Penyajian Laporan Keuangan Syariah6

1. Ketentuan mengenai komponen dan ilustrasi laporan keuangan entitas asuransi

syariah ini merupakan penambah dari komponen dan ilustrasi Laporan

Keuangan Entitas Syariah yang telah ada. Ketentuan ini berlaku selaras

dengan diberlakukannya PSAK 108: Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

yang berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan

entitas asuransi syariah pada atau setelah 1 Januari 2010.

Komponen Laporan Keuangan

2. Laporan keuangan entitas asuransi syariah yang

lengkap terdiri dari:

(a) laporan posisi keuangan (neraca);

(b) laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’;

(c) laporan perubahan dana tabarru’;

(d) laporan laba rugi;

(e) laporan perubahan ekuitas;

5 http://id.wikipedia.org/wiki/Catatan_atas_laporan_keuangan

6 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK 101 Lampiran 2 Entitas Asuransi Syariah, Edisi 2007, h.101.1

Page 75: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

62

(f) laporan arus kas;

(g) laporan sumber dan penggunaan dana zakat;

(h) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan

(i) catatan atas laporan keuangan.

3. Dalam hal pengelolaan asuransi syariah dilakukan oleh bukan entitas asuransi

syariah, maka komponen laporan keuangannya mengacu ke PSAK yang

relevan. (Perbankan Syariah yakni PSAK 101 Lampiran 1 atau A dan Ziswaf

pada PSAK 109)

4. Bagi entitas asuransi syariah yang memiliki kegiatan signifikan berkaitan

dengan pengelolaan investasi terikat sebagai wakil dan atau pengelolaan

investasi dengan pola bagi hasil, maka entitas asuransi syariah tersebut

menyiapkan laporan di bawah ini yang relevan:

(a) laporan perubahan dana investasi terikat; dan atau

(b) laporan rekonsiliasi bagi hasil.

Kedua komponen laporan keuangan di atas dapat dilihat di Lampiran 1.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

5. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan posisi keuangan (neraca), dengan

memperhatikan ketentuan dalam PSAK yang relevan, mencakup tetapi tidak

terbatas pada:

Aset

(a) kas dan setara kas;

(b) piutang kontribusi;

Page 76: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

63

(c) piutang reasuransi;

(d) piutang:

(i) murabahah;

(ii) salam;

(iii) istishna';

(e) investasi pada surat berharga;

(f) pembiayaan:

(i) mudharabah;

(ii) musyarakah;

(g) investasi pada entitas lain;

(h) properti investasi; dan

(i) aset tetap dan akumulasi penyusutan.

Kewajiban

(j) penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak;

(k) utang klaim;

(l) klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan;

(m) bagian reasuransi dari pihak lain atas klaim yang masih harus dibayar;

(n) bagian peserta atas surplus underwriting dana tabarru’ yang masih harus

dibayar;

(o) utang reasuransi;

(p) utang dividen; dan

(q) utang pajak.

Page 77: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

64

Dana Peserta

(r) dana syirkah temporer:

mudharabah; dan

(s) dana tabarru’.

Ekuitas

(t) modal disetor;

(u) tambahan modal disetor; dan

(v) saldo laba.

Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’

6. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi peserta, dengan

memperhatikan ketentuan dalam PSAK yang relevan, mencakup tetapi tidak

terbatas pada:

(a) kontribusi bruto;

(b) bagian reasuransi atas kontribusi;

(c) perubahan kontribusi yang belum menjadi hak;

(d) penerimaan kontribusi untuk periode berjalan;

(e) pembayaran klaim bruto;

(f) bagian reasuransi dan pihak lain atas pembayaran klaim bruto;

(g) perubahan klaim yang masih harus dibayar (outstanding claim);

(h) perubahan bagian reasuransi atas klaim yang masih harus dibayar;

(i) penyisihan teknis;

(j) beban pengelolaan asuransi;

Page 78: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

65

(k) pendapatan investasi; dan

(l) surplus atau defisit underwriting dana tabarru’.

7. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan perubahan dana tabarru’ yang

mencakup, tetapi tidak terbatas, pada pos pos berikut:

(a) surplus atau defisit periode berjalan;

(b) bagian surplus yang didistribusikan ke peserta dan atau pengelola; dan

(c) surplus yang yang tersedia untuk dana tabarru’.

8. Laporan laba rugi disusun dengan mengacu pada PSAK yang relevan.

Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi yang mencakup,

tetapi tidak terbatas, pada pos-pos berikut:

(a) pendapatan pengelolaan asuransi;

(b) pendapatan pengelolaan investasi dana peserta;

(c) pendapatan pembagian surplus underwriting;

(d) pendapatan investasi;

(e) beban usaha;

(f) laba usaha;

(g) beban pajak; dan

(h) laba neto.

Laporan Perubahan Ekuitas

9. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan perubahan ekuitas sesuai

dengan PSAK yang relevan.

Laporan Arus Kas

Page 79: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

66

10. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan arus kas dengan mengacu ke

PSAK yang relevan.

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

11. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana

zakat sesuai PSAK 101 dan Ilustrasi pada Lampiran1.

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

12. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana

kebajikan sesuai PSAK 101 dan Ilustrasi pada Lampiran 1.

Catatan atas Laporan Keuangan

13. Entitas asuransi syariah menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai

PSAK 101 dan PSAK yang terkait.

2) Penyajian Laporan Keuangan Syariah7

LAMPIRAN B

LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

Komponen Laporan Keuangan

B01. Laporan keuangan entitas asuransi syariah yang lengkap terdiri dari:

(a) laporan posisi keuangan;

(b) laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’;

(c) laporan perubahan dana tabarru’;

(d) laporan laba rugi komprehensif;

(e) laporan perubahan ekuitas;

7 Ikatan Akuntansi Indonesia,PSAK 101 Edisi Revisi 2011, h. 101.61

Page 80: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

67

(f) laporan arus kas;

(g) laporan sumber dan penggunaan dana zakat;

(h) laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan; dan

(i) catatan atas laporan keuangan.

B02. Dalam hal pengelolaan asuransi syariah dilakukan oleh bukan entitas

asuransi syariah, maka komponen laporan keuangannya mengacu ke SAK

yang relevan.

B03. Bagi entitas asuransi syariah yang memiliki kegiatan signifikan

berkaitan dengan pengelolaan investasi terikat sebagai wakil dan atau

pengelolaan investasi dengan pola bagi hasil, maka entitas asuransi syariah

tersebut menyiapkan laporan di bawah ini yang relevan:

(a) laporan perubahan dana investasi terikat; dan atau

(b) laporan rekonsiliasi bagi hasil.

Kedua komponen laporan keuangan di atas dapat dilihat di Lampiran A

Laporan Posisi Keuangan

B04. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan posisi keuangan, dengan

memperhatikan ketentuan dalam SAK yang relevan, mencakup tetapi tidak

terbatas pada:

Aset

(a) kas dan setara kas;

(b) piutang kontribusi;

(c) piutang reasuransi;

Page 81: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

68

(d) piutang;

(i) murabahah;

(ii) salam;

(iii) istishna’;

(e) investasi pada surat berharga;

(f) pembiayaan;

(i) mudharabah;

(ii) musyarakah;

(g) investasi pada entitas lain;

(h) properti investasi;

(i) aset tetap dan akumulasi penyusutan.

Liabilitas

(a) penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak;

(b) utang klaim;

(c) klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan;

(d) bagian reasuransi dari pihak lain atas klaim yang masih harus dibayar;

(e) bagian peserta atas surplus underwriting dana tabarru’ yang masih harus

dibayar;

(f) utang reasuransi;

(g) utang dividen;

(h) utang pajak.

Dana peserta

Page 82: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

69

(a) dana syirkah temporer (mudharabah);

(b) dana tabarru’.

Ekuitas

(a) modal disetor;

(b) tambahan modal disetor;

(c) saldo laba.

Laporan Surplus Defisit Underwriting Dana Tabarru’

B05. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi peserta, dengan

memperhatikan ketentuan dalam SAK yang relevan, mencakup tetapi tidak

terbatas pada:

(a) kontribusi bruto;

(b) bagian reasuransi atas kontribusi;

(c) perubahan kontribusi yang belum menjadi hak;

(d) penerimaan kontribusi untuk periode berjalan;

(e) pembayaran klaim bruto;

(f) bagian reasuransi dan pihak lain atas pembayaran klaim bruto;

(g) perubahan klaim yang masih harus dibayar (outstanding claim);

(h) perubahan bagian reasuransi atas klaim yang masih harus dibayar;

(i) penyisihan teknis;

(j) beban pengelolaan asuransi;

(k) pendapatan investasi;

(l) surplus atau defisit underwriting dana tabarru’.

Page 83: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

70

Laporan Perubahan Dana Tabarru'

B06. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan perubahan dana tabarru’

yang mencakup, tetapi tidak terbatas, pada pos pos berikut:

(a) surplus atau defisit periode berjalan;

(b) bagian surplus yang didistribusikan ke peserta dan atau;

(c) surplus yang yang tersedia untuk dana tabarru’;

(d) saldo awal;

(e) saldo akhir.

Laporan Laba Rugi Komprehensif

B07. Laporan laba rugi komprehensif disusun dengan mengacu pada SAK

yang relevan. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan laba rugi yang

mencakup, tetapi tidak terbatas, pada pos-pos berikut:

(a) pendapatan pengelolaan asuransi;

(b) pendapatan pengelolaan investasi dana peserta;

(c) pendapatan pembagian surplus underwriting;

(d) pendapatan investasi;

(e) beban usaha;

(f) laba usaha;

(g) beban pajak;

(h) laba rugi;

(i) pendapatan komprehensif lain;

(j) laba komprehensif.

Page 84: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

71

Laporan Perubahan Ekuitas

B08. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan perubahan ekuitas sesuai

dengan SAK yang relevan.

Laporan Arus Kas

B09. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan arus kas sesuai dengan SAK

yang relevan.

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

B10. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan

dana zakat sesuai Lampiran A paragraf A16.

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

B11. Entitas asuransi syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan

dana kebajikan sesuai dengan Lampiran A paragraf A17.Catatan atas Laporan

Keuangan

B12. Entitas asuransi syariah menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai

dengan PSAK 101 dan SAK yang relevan

1. Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga Tahun 2011

Untuk laporan keuangan tahun 2011, sesuai dengan PSAK yang dirujuk

adalah PSAK 101 edisi 2007. Berikut komponen laporan keuangan entitas

asuransi syariah yang lengkap.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Page 85: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

72

LAPORAN SURPLUS DEFISIT UNDERWRITING DANA TABARRU

LAPORAN PERUBAHAN DANA TABARRU

LAPORAN LABA RUGI

Pada tahun 2011 PT. Asuransi Takaful Keluarga mencantumkan Laporan

Perubahan Dana Tabarru’ pada laporan keuangannya. Pada laporan keuangan

PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 2011 telah dilakukan pemisahan

antara dana perusahaan dan dana peserta.

2. Laporan Keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga Tahun 2012

Untuk laporan keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga pada tahun 2012,

acuan atau rujukan yang dipakai adalah PSAK 101 edisi revisi 2011. Sebelum

membahas lebih lanjut mengenai temuan penulis, ada baiknya kembali penulis

memaparkan komponen laporan keuangan yang lengkap bagi entitas asuransi

syariah, sesuai dengan PSAK 101 (revisi 2011).

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN SURPLUS DEFISIT UNDERWRITING DANA TABARRU

LAPORAN PERUBAHAN DANA TABARRU

LAPORAN LABA RUGI

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Page 86: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

73

Berikut komponen laporan keuangan tahun 2012 yang disajikan oleh PT.

Asuransi Takaful Keluarga.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

LAPORAN SURPLUS DEFISIT UNDERWRITING DANA TABARRU

LAPORAN PERUBAHAN DANA TABARRU

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Dari gambaran tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa PT. Asuransi

Takaful Keluarga menggabungkan pos Laporan Laba Rugi dengan Laba Rugi

Komprehensif, dan ini diperbolehkan menurut PSAK 101 revisi 2011.

Kemudian PT. Asuransi Takaful Keluarga telah mengganti kata-kata

Kewajiban menjadi Liabilitas pada laporan keuangan pada tahun 2012, ini telah

sesuai PSAK 101 revisi 2011.

PT. Asuransi Takaful Keluarga telah pula mengganti kata-kata Neraca

menjadi Laporan Posisi Keuangan pada komponen laporan keuangannya sesuai

dengan PSAK 101 revisi 2011.

PT. Asuransi Takaful Keluarga telah memisahkan antara dana perusahaan

dengan dana peserta.

B. Hasil Wawancara

Page 87: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

74

Setelah penulis memaparkan hasil penelitian terkait susunan atau

penyajian laporan keuangan pada tahun 2011 dan 2012, kini saatnya penulis

memaparkan hasil wawancara dengan pihak PT. Asuransi Takaful Keluarga

terkait penelitian ini. Narasumber bernama Bapak Saroyo, yang merupakan

Kepala Bagian Akuntansi, PT. Asuransi Takaful Keluarga.

1. Apakah PT. Asuransi Takaful Keluarga telah menerapkan PSAK 101 (revisi

2011) mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah, pada laporan

keuangannya?

Tentu saja kami sebagai asuransi yang berbasis syariah menerapkan PSAK

101 pada laporan keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga8.

2. Sesuai dengan revisi PSAK 101 pada tahun 2011, terdapat penambahan yakni

pada penyajian Laporan Laba Rugi Komprehensif. Apakah PT. Asuransi

Takaful Keluarga telah menerapkannya?

Kami telah menerapkan Laporan Laba Rugi Komprehensif pada laporan

keuangan tahun 2012.

3. Adakah dalam laporan keuangan PT. Asuransi Takaful Keluarga Laporan

Perubahan Dana Tabarru’?

Kami telah menerapkan Laporan Perubahan Dana Tabarru’, baik laporan

keuangan tahun 2011 dan 2012.

Penulis juga melakukan wawancara kepada salah seorang anggota IAI

(Ikatan Akuntan Indonesia), yang bernama Annisa Rizkyana.

8 Hasil wawancara dengan PT. Asuransi Takaful Keluarga, 16 April 2014, 16.00

Page 88: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

75

1. Maaf, saya mau tanya . Apakah acuan laporan keuangan asuransi syariah?

Terima kasih banyak sebelumnya.

Acuan untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan asuransi syariah

adalah PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah dan PSAK 108:

Asuransi Transaksi Syariah.

Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) memiliki fungsi yang berbeda

dengan regulator.

DSAS menuangkan konsep penyusuan dan penyajian laporan keuangan

syariah dalam PSAK Syariah dan KDPPLK Syariah.

Fungsi pengaturan dan pemberian sanksi entitas mutlak sepenuhnya dilakukan

oleh regulator. Saran saya silahkan baca mengenai UU pelaporan keuangan

atau UU mengenai asuransi syariah, KDPPLK Syariah dan PSAK 101 agar

dapat lebih memahami permasalahan anda. Karena dalam PSAK dan

KDPPLK Syariah telah jelas diungkapkan bahwa DSAS hanya memiliki

fungsi penyusun perlakuan akuntansi syariah di Indonesia.9

2. Adakah sanksi bagi perusahaan asuransi syariah yang tidak menerapkan

PSAK 101?

Mengenai sanksi bagi perusahaan asuransi syariah yang menyusun dan

menyajikan Laporan Keuangan tidak sesuai dengan PSAK 101: Penyajian

Laporan Keuangan Syariah.

Ø PSAK 101 Paragaf 01 tentang Tujuan PSAK 101 menyebutkan bahwa,

9 Hasil wawancara dengan IAI, 10 Februari, 09.59 AM

Page 89: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

76

01. Pernyataan ini menetapkan dasar dalam penyajian laporan keuangan

bertujuan umum untuk entitas syariah yang selanjutnya disebut ”laporan

keuangan” supaya dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan

periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas syariah lain.

Pernyataan ini mengatur persyaratan dalam penyajian laporan keuangan,

struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.

Dengan demikian jelas bahwa PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan

Syariah tidak mengatur mengenai sanksi bagi entitas yang menyusun dan

menyajikan laporan keuangan tidak sesuai dengan PSAK 101. Hal ini

dikarenakan PSAK 101 mengatur tentang persyaratan penyajian laporan

keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan

keuangan.

Mengenai tidak adanya sanksi atau teguran atas hal tersebut.

Ø Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Syariah (KDPPLKS) pada Paragraf 01 dan 05 disebutkan bahwa,

Tujuan dan Peranan

01. Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan

penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya. Tujuan kerangka dasar

ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:

(a) penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam pelaksanaan

tugasnya;

Page 90: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

77

(b) penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi

syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah;

(c) auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum; dan

(d) para pengguna laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar

akuntansi keuangan syariah.

Ø Ruang Lingkup

05. Kerangka dasar ini membahas:

(a) tujuan laporan keuangan;

(b) karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan

keuangan; dan

(c) definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk

laporan keuangan.

Berdasarkan paragraf 01 dan 05 tersebut, SAK Syariah tidak mengatur tentang

sanksi atas entitas yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan tidak

sesuai dengan PSAK 101 ataupun KDPPLK Syariah. Pendapat atas

kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip syariah hanya diberikan oleh

auditor dalam opini audit. Sedangkan untuk sanksi akan diberikan oleh

regulator.10

10

Hasil wawancara dengan IAI, 6 Februari, 10.02 AM.

Page 91: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. PT. Asuransi Takaful Keluarga bisa dikatakan telah menerapkan PSAK 101

mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah, baik PSAK no. 101 edisi

tahun 2007 dan PSAK 101 edisi revisi tahun 2011.

2. Mengenai sejauh mana penerapan PSAK 101 (revisi 2011) oleh PT. Asuransi

Takaful Keluarga, berikut pemaparannya.

Tabel .4

Perbandingan Laporan Keuangan Tahun 2011 dan 2012 Dalam

Penerapan PSAK 101

Laporan Keuangan PT. Asuransi

Takaful Keluarga Tahun 2011

Laporan Keuangan PT. Asuransi

Takaful Keluarga Tahun 2012

Terdapatnya Laporan Perubahan

Dana Tabarru’ pada komponen

laporan keuangan pada tahun 2011

Terdapatnya Laporan Perubahan

Dana Tabarru’ pada komponen

laporan keuangan pada tahun 2012

Sudah ada pemisahan terhadap dana

perusahaan dan dana peserta

Terdapatnya Laporan Laba Rugi

Komprehensif

Telah berubahnya istilah Neraca

menjadi Laporan Posisi Keuangan

Page 92: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

80

Telah berubahnya istilah Kewajiban

menjadi Liabilitas

Sudah ada pemisahan terhadap dana

perusahaan dan dana peserta

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan serta

difokuskan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga mengenai Analisis Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan No. 101 revisi 2011 mengenai Penyajian Laporan

Keuangan Syariah, penulis memaparkan beberapa saran sebagai berikut:

1. PSAK Asuransi Syariah adalah peraturan yang berkekuatan hukum tetap.

Fenomena ini berimbas pada perusahaan asuransi syariah yang harus

menerapkan PSAK 101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah

dengan sebaik mungkin. Sejatinya, pihak lembaga terkait dengan entitas

harus memiliki hubungan yang lebih memperhatikan penerapan PSAK

Asuransi Syariah untuk menuju kearah yang lebih baik. Karena yang

namanya “standar” dapat kita artikan sebagai acuan atau minimalnya.

Maka entitas asuransi syariah seharusnya benar-benar mengacu pada

PSAK Asuransi Syariah, dalam hal ini paling tidak minimal mengikuti

apa yang ada pada PSAK Asuransi Syariah (termasuk PSAK 101

Page 93: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

81

mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah). Sampai saat ini PT.

Asuransi Takaful Keluarga melaksanakannya dengan baik.

2. Pemahaman bagi perusahaan asuransi syariah akan pentingnya penerapan

PSAK 101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Karena

dengan pesatnya perkembangan asuransi syariah, tentu pencatatan laporan

keuangan menjadi semakin kompleks dan lebih lengkap.

Page 94: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

82

DAFTAR PUSTAKA

Agustianto dan Lutfi T Rizki. Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah. Jakarta:

Muda Mapan Publishing, 2010.

Al Arif, M.Nur Rianto. Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi

islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta: Kencana, 2010.

Ali, AM. Hasan. Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan

Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2004

Amin, Ma’aruf dan Muhammad Syakir Sula. Asuransi Syariah (Life and

General): Konsep dan Sistem Operasional, Cet I. Jakarta: Gema Insani

Pers,2004.

Aminoto, Cokro. Cara Mudah Menulis Proposal Penelitian. Jakarta: M

Publishing, 2013

Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah, Keberadaan dan Kelebihannya Ditengah

Asuransi Konvensional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006

Darmadi, Herman. Manajemen Asuransi. Bumi Aksara: Jakarta, 2000

Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001, Tentang Pedoman Umum Asuransi

Syariah.

Harahap, Sofyan Safri. Akuntansi Islam. Jakarta: BUMI AKSARA ,1997.

Harahap, Sofyan Syafri. Akuntansi dan Nilai Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2004

Page 95: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

83

Harahap, Sofyan Safri dkk. Akuntansi Asuransi Syariah, Antara Teori dan

Praktek. Jakarta: Insco Consulting,2007.

Ikatan Akuntansi Indonesia. ”Prinsip Akuntansi”. Artikel diakses pada 12 Januari

2014 dari

http://www.iaiglobal.or.id/prinsip_akuntansi/exposure.php?id=0

Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK 101. Edisi 2007

Ikatan Akuntansi Indonesia. PSAK 101. Edisi Revisi 2011

Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI, 2009

Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik. Jakarta: Gema Insani

Pers, 2005

J.Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007

Muhammad. Penghantar Akuntansi Syariah, Jakarta: Salemba Empat,2002.

Muhammad. Prinsip – Prinsip Akuntansi Dalam Al-Qur’an. Jakarta: UII Press,

2000.

Okezone. ”Peluang Karier Terhadap Industri Asuransi Menjanjikan”. Artikel

diakses pada 17 januari 2014 dari

http://kampus.okezone.com/read/2013/12/31/373/919813/peluang-karier-

industri-asuransi-menjanjikan

Rahardjo, M.Dawan. Islam dan Transformasi Sosial Ekonomi. Jakarta:

LSAF,1999.

Page 96: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

84

Ramli, Hasbi. Teori Dasar Akuntansi Syariah. Jakarta: Renaisan, 2005.

Republika. ”Berita Ekonomi Syariah”. Artikel diakses pada 12 Januari 2014 dari

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-

ekonomi/13/07/31/mqsch9ojkberkomitmenkembangkankeuangansyariah

Salim, Abbas. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005

Sevila, Consuelo G. Penghantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-PRESS, 1993.

Sholihin, Ahmad Ifham. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama,2010.

Siddiqi, Muhammad N. Muslim Economic Thingking: A Survey of Contemporary

Literatur. Jeddah: The Islamic Foundation, 1981.

Soeratno dan Lincolin Arsyad. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: Unit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen

Perusahaan YKPN, 2003.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,dan

R&D. Bandung: Alfabeta,2011.

Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (life and general). Jakarta: Gema

Insani Pers, 2004

Takaful Umum. ”Berita Terkini”. Artikel diakses pada 10 Januari 2014 dari

http://www.takafulumum.co.id/index.php/in/berita-terkini/228-asuransi-

syariah-tumbuh-40-persen-2013

Triyuwono, Iwan. Paradigma Akuntansi Syariah. Jakarta: Grafindo, 2004

Page 97: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

85

Undang-Undang No.9 Tahun 1992, Tentang Usaha Perasuransian.

Warsono, Sony dkk. Akuntansi Itu Ternyata Logis dan Mudah. Yogyakarta:

Asgard Chapter,2009.

Wasilah, Sri Nurhayati. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat,

2008

Yafie, Ali. Asuransi Dalam Pandangan Syariat Islam. Mizan: Bandung,1994

Page 98: ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR … · analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan no.101 revisi tahun 2011 mengenai penyajian laporan keuangan syariah (studi pada

86

LAMPIRAN DATA SKRIPSI:

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAPORAN KEUANGAN PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA

PSAK 101 EDISI REVISI 2011

HASIL WAWANCARA DENGAN PT. ASURANSI TAKAFUL

KELUARGA

HASIL WAWANCARA DENGAN IAI (IKATAN AKUNTAN

INDONESIA)