2 gambaran umum inkontinensia urin rl
TRANSCRIPT
GAMBARAN UMUMINKONTINENSIA URIN
Dr. Rudy Lengkong, SpOG (K)
Divisi Uroginekologi
Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK UNSRAT MANADO
PENDAHULUAN
Inkontinensia urinKondisi lazim, merugikan kesehatan, fungsi, kualitas hidup Prevalensi: 11,3 - 62,7%Paling umum: SIU; 14,7-52%
Tx: farmako, nonfarmako, bedah1st choice: Non invasifLODP; kuno tp efektif
Arnold Kegel; 84% sembuh
Inkontinensia urin dapat terjadi pada segala usia
“Asia Pasific Continence Advisory Board” melaporkan prevalensi
Inkontinensia urin sebesar 20.9%
( wanita 15.1% dan pria 5.8%)
DifinisiInkontinensia urin adalah keluarnya urin tanpa dapat dikendalikan yang secara objektif dapat diperlihatkan, dan merupakan suatu masalah sosial atau higine
Etiologi
1. Kelemahan sfingter uretra
2. Overactive detrusor / Overactive blader
3. Hipotoni kandung kemih
4. Fistula
Jenis inkontinensia
Stress inkontinence
Overactive bladderOverflow incontinence
Kontinue inkontinence
Dampak sosial :
Merasa malu atau rendah diri
Selalu merasa berbau air kemih
Selalu atau sering memakai pembalut
Menghindarkan diri dari tempat-tempat keramaian
Selalu terikat dengan toilet
Alat genitalia eksterna basah dan
iritasi atau meradang
Overactive Bladder
Difinisi
Keluarnya urin yang tidak dapat
dikendalikan pada fase pengisian,
kandung kemih hiperaktif
Diagnosis
Diagnosis atas dasar simptom atau
keluhan serta hasil pemeriksaan, yaitu :
frekuensi, urgensi dan atau disertai
urge serta urinalisis normal
Penatalaksanaan
Obat – obatan : 1. Antimuskarinik : Oxybutynin, Emepronium,
propantheline,
hyoscyamine
Baru : tolterodine (uji klinik fase III menurunkan frekuensi
berkemih sebesar 20% serta
menurunkan episode inkontinensia
sebesar 45%
2. Kerja campuran : trospium, propeverine,
imipramine
3. Kerja langsung : Flavoxate
Bladder drill
Operasi (bila konservatif gagal)
Gejala-gejala Overactive bladder
Stress incontinence
Urgensi Ya Tidak
Frekuensi Ya Tidak
Ngompol saat aktivitas fisik seperti batuk, bersin dll Tidak Ya
Jumlah urin yang keluar setiap episode inkontinensia Banyak Sedikit
Sampai ketoilet tepat waktu saat kebelet kencing Tidak Ya
Terbangun malam hari untuk kencing Biasanya Jarang
Terapi bila :
Ada frekuensi dengan urgensi, urge incontinence dan analisa urin normalAda frekuensi dengan urgensi dan analisa urin normal
• Tidak ada perbaikan gejala setelah terapi awal dalam 2-3 bulan
• Terdapat hematuria tanpa infeksi pada analisa urin
• Gejala-gejala timbul karena gangguan pengosongan kandung kemih (aliran terhenti, aliran lemah, akhir kencing menetes).
• Adanya kelainan neurologis atau penyakit metabolik yang tidak dapat dijelaskan
Rujuk bila :
Penatalaksanaan Overactive bladder dengan diagnosa banding stres inkontinensia berdasarkan gejala
Stres inkontinensia
Difinisi
Keluarnya urin yang disebabkan karena
adanya aktifitas tubuh, seperti : batuk, bersin,
tertawa, berjalan, lari, melompat, atau
mengangkat benda-benda berat, yang
menyebabkan tekanan intra abdominal
meningkat. (kandung kemih tidak
berkontraksi)
Faktor risiko Kehamilan dan melahirkan, terutama setelah
melahirkan 3 kali atau lebih
Persalinan terlalu lama dan bayi terlalu besar
Menopause
Obesitas
Batuk kronik
Pasca radiasi / histerektomi radikal
Pembagian stadium stres inkontinensia :
Stadium I ( ringan ) : aktivitas tidak terganggu
(tes pad < 5gr)
Stadium II (sedang) : aktivitas mulai terganggu,
sering pakai
pembalut urin keluar kalau batuk
atau bersin (tes pad 5-10gr)
Stadium III (berat) : aktivitas terganggu selalu
memakai pembalut
kalau berjalan atau berdiri
urin keluar (tes pad 10-20
gr)
Diagnosis : Anamnesis tentang simptom stres
inkontinensia
Residu urin < 50 cc
Kapasitas kandung kemih > 400 cc
Tes batuk positif atau valsava positif
4. URINARY DIARY
Time
Drinks Urination Accidental LeaksDid you feel
a strong urge to go?
What were you doing at the time?
What kind?
How much?
How many times?
How much? (fill in amount:
small, medium, large)
How much? (fill in amount:
small, medium, large)
Sneezing, exercising, having sex, lifting, etc.
Sample coffee 2 cups 12 large large yes laughing
6–7 AM
7–8 AM
8–9 AM
9–10 AM
10–11 AM
11–12 PM
12–1 PM
1–2 PM
2–3 PM
3–4 PM
4–5 PM
Your Daily Bladder Diary
This diary will help you and your healthcare team. Bladder diaries help show the causes of bladder control trouble. The “sample” line (below) will show you how to use the diary.
Your name: J. Doe Date: March 31, 2003
DIAGNOSTIC INCONTINENCE URINE
Pad test
60 mnt
45 mnt
30 mnt
0 mnt • Pasien istirahat/duduk• minum air 500 ml• memakai pad / pembalut wanita• timbang berat awal pembalut
• jalan naik turun tangga
• duduk / berdiri – 10 x• batuk 10 x• lari ditempat 1 menit• Memungut barang dilantai
• ambil kembali pembalut• timbang untuk menghitung jumlah urin• pasien berkemih, ukur jumlah urin
Penatalaksanaan
1. Pencegahan
Hindarkan/ kurangi faktor risiko
2. Pengobatan Stadium I : konservatif
Stadium II : konservatif atau operatif
Setadium III : operatif
Penanganan SUI
Konservatif– Latihan otot dasar panggul– Latihan otot dasar panggul - biofeedback– Stimulasi Elektrik– Vaginal cones
Operatif– Suspensi– Sling
Sasaran Latihan
Kontraksi ODP; gerakan memeras & mengangkat ke dalam penutupan, stabilisasi & resistensi
Apakah Anda merasa ada gangguan berkemih / mengompol
Ya
Berikan daftar harian berkemih
Ukur urin sisa, kultur urin dan urinalisa
Hasil
Normal Abnormal
Nilai gejalanya 1.Sisa urin > 100 (rujuk)2.Kalau ada ISK obati
Stress inkontinence
Overactive bladder
Mixed inkontinence
Obati 2 bulan (tidak ada perbaikan rujuk)
Algoritma penatalaksanaan inkontinensia urin
RANGKUMAN Jenis inkontinensia yang paling banyak
ditemukan adalah stres inkontinensia urin dan overactive bladder
Penekanan harus ditempatkan pada perawatan kesehatan primer sehingga pasien dapat ditangani pada level ini dan dapat dipastikan rujukan dapat dilakukan dengan benar dan tepat
Inkontinensia urin mempengaruhi kualitas hidup penderitanya dan akan memberikan beban finansial bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan negara
3 PERTANYAAN INKONTINENSIA (3IQ)
1. Dalam 3 bulan terakhir, Apakah Anda pernah mengeluarkan urin tanpa dapat dikendalikan meskipun dalam jumlah sedikit ?
Ya (lanjutkan kepertanyaan berikutnya)
Tidak (hentikan kepertanyaan berikutnya)
2. Dalam 3 bulan terakhir, apakah Anda mengeluarkan urin tanpa dapat dikendalikan (pilih jawaban dibawah ini)
Apakah Anda sedang melakukan aktifitas fisik seperti batuk, mengedan, mengangkat berat atau berolah raga
Apakah Anda sudah merasa ingin berkemih, tapi tidak
sempat ketoilet sehingga urin sudah keluar
Tanpa aktifitas fisik dan tanpa perasaan ingin berkemih
3. Dalam 3 bulan terakhir, Apakah Anda sering mengeluarkan urin tanpa dapat dikendalikan? (pilih salah satu jawaban)
Bila anda sedang melakukan aktifitas seperti batuk, mengedan, mengangkat berat atau
olahraga
Apakah Anda sudah merasa sangat ingin berkemih, tapi tidak sempat ke toilet sehingga urin sudah keluar
Tanpa aktifitas fisik dan tanpa perasaan ingin berkemih
Sama halnya seperti sering disertai aktifitas fisik dengan disertai
perasaan ingin berkemih
DIFINISI JENIS INKONTINENSIA URIN BERDASARKAN JAWABAN NO 3
JAWABAN PERTANYAAN 3 JENIS INKONTINENSIA
1. Lebih sering disertai aktifitas fisikHanya stres atau stres yang lebih menonjol
2. Lebih sering disertai keinginan yang hebat untuk berkemih
Hanya urge atau urge yang lebih menonjol
3. Tanpa aktifitas fisik atau perasaan ingin berkemih
Penyebab lain atau penyebab lain yang lebih menonjol
4. Sama halnya disertai aktifitas fisik dan perasaan ingin berkemih
Campuran
KeteranganSe : 75%Sp : 77%LR(+) : 3,29%
URGE
KeteranganSe : 86%Sp : 60%LR(+) : 2,13%
STRES
Keberhasilan merupakan kedamaian pikiran dengan mengetahui bahwa
anda melakukan yang terbaik
-John Wooden-
Goal of Surgery
1. Restore and/or reinforce the pubourethral ligaments at the mid-urethra.
2. Restore and/or reinforce the suburethral vaginal hammock at the mid-urethra.
3. Reinforce the paraurethral connective tissue.
Key Highlights
PROLENE polypropylene mesh tape
No fixation, no tension
Trans-vaginal approach
Minimal tissue dissection
Local anesthesia, sedation, regional, general
Minimally invasive
Normally, same day discharge
Normally, no post-op urinary catheterization
Indications
Indicated for treatment of Female Stress
Urinary Incontinence resulting from: urethral hypermobility and/or
intrinsic sphincter deficiency (ISD)
Contraindications
Patients with future growth potential
Pregnant patients
Women with plans for future
pregnancy
Potential risks bleeding-hematoma formation infection perforation
bladderbowel
urinary retention nerve injury foreign body response
Patient Information
Procedure
Patient preparation
Incisions
Dissection, needle passage and tape placement
Tape adjustment
Completing the procedure
Anesthesia Discuss steps of procedure with
anesthesiologist/anesthetist prior to case
Local anesthesia with IV sedation, recommended
Inject local anesthetic into subcutaneous and muscle/fascia layer
Regional or general anesthesia possible
IncisionsIncisionsVaginal
– 1.5 cm (vertical and suburethral) – 1.0 cm from external urethral meatus
Abdominal– 1 incision each side of midline– 0.5 cm - 1.0 cm– just above symphysis– not more than 4 - 5 cm apart
CystoscopyCystoscopy
After each passage of the needle, cystoscopy should be completed to verify bladder integrity
Cystoscopy should be done with the bladder filled with at least 250cc of sterile water
Second Passage of the GYNECARE TVT Device
Re-insert the catheter and drain the bladder Repeat the procedure on the opposite side in the
same manner Ensure that the mesh does not twist Fill the bladder and perform cystoscopy after the
second pass of the TVT needle Pull TVT needle completely through the
abdominal incision only after bladder integrity has been confirmed.
Mesh Adjustment
Place closed scissors, a hemostat, or a Hegar
dilator between the tape and the urethra
Pull the abdominal ends of the tape until there is
contact between the tape and the instrument, while
ensuring that the mesh is not twisted
Separate the needles from the tape by cutting the
plastic sheath and tape directly below the needles
Do not remove the plastic sheath
Cough Test The bladder should still be filled from the second
cystoscopy. Remove all instruments from urethra and vagina and
simulate a closed vaginal wall by reapproximating vaginal
wall gently using small forceps. Ask patient to cough:
If a vigorous cough cannot be solicited, consider allowing sedative to reverse, placing 50-100ml of additional saline in bladder, and/or repositioning the patient to reverse Trendelenburg.
On vigorous coughing: Patient should leak urine on first cough. If not, loosen tape by
placing instrument between tape and urethra Pull up on mesh (with instrument in place) and perform cough test
again, repeating until just a few drops of urine are present
Completing the Procedure
Remove plastic sheath being careful not to alter position
of mesh
Cut PROLENE Mesh just below the skin - Note: do not
suture or anchor the abdominal ends of the mesh
Close skin and vaginal epithelium
Empty bladder
Remove catheter
Assess for urethral compression by passing Hegar dilator
through urethra
Postoperative Instructions
Post void residual
Antibiotics
Activity limitations Driving Exercise Intercourse Return to work