medisupdate.com · web view2021/05/04  · referat februari abses septum nasi oleh: muh. hasan...

28
BAGIAN ILMU THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh : Muh. Hasan S.Ked Pembimbing : dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

20 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

BAGIAN ILMU THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

REFERAT

FEBRUARI

ABSES SEPTUM NASI

Oleh :

Muh. Hasan S.Ked

Pembimbing :

dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

BAB I

1

Page 2: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

PENDAHULUAN

Abses Septum nasi adalah pus yang terkumpul di antara tulang rawan dengan

mukoperikondrium (tulang septum) dengan mukoperiosteum yang melapisinya. Kasus ini

sangat jarang ditemukan sehinga sangat sedikit dibicarakan dalam berbagai kasus

kepustakaan. (1)

Abses septum merupakan kasus yang jarang ditemukan. Eavei mendapatkan 3 kasus

abses septum nasi dalam waktu 10 tahun terakhir di children hospotal los angeles. Fearon

mendapatkan 43 kasus abses septum nasi dalam periode 8 tahun di Hospital for sick children

of Toronto. Di rumah sakit M.D jamil padang didapatkan 3 kasus abses septum nasi dalam

waktu 2 tahun terakhir.(1)

Usia yang paling sering terkena adalah dibawah 15 tahu di ikuti 16-31 tahun dan

jarang usia lanjut. Laki-laki sering dibandingkan wanita . hal ini dihubungkan dengan

agresivitas dan aktivitas mereka sehingga insidensi trauma mudah terjadi (1)

Abses Septum biasanya didahului oleh trauma hidung yang kadang kadang sangat

ringan sehingga tidak dirasakan oleh penderita, akibatnya timbul hematoma septum yang bila

terinfeksi akan menjadi abses (1,2)

Gejala abses septum ialah hidung tersumbat progeresif disertai rasa nyeri berat,

terutama terasa di puncak hidung. Juga terdapat keluhan demam dan sakit kepala(2)

Abses Septum harus segera diobati sebagai kasus darurat karena komplikasinya dapat

berat yaitu dalam waktu yang tidak lama dapat menyebabkan nekrosis tulang rawan septum(2)

2

Page 3: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI

2.1 Anatomi Hidung Bagian Luar (2,3)

Hidung luar berbentuk piramid dengan bagiannya dari atas ke bawah :

1) pangkal hidung (bridge),

2) batang hidung (dorsum nasi),

3) puncak hidung (tip),

4) ala nasi,

5) kolumela, dan

6) lubang hidung (nares anterior/nostril)

Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang

dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri.

Pintu atau lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang

belakang disebut nares posterior (koana) yang menghubungkan kavum nasi dan

nasofaring.

Gambar 1. Hidung bagian luar (3)

3

BRIDGE

TIP

Page 4: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi

oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi melebarkan atau

menyempitkan lubang hidung. Kerangka tulang terdiri dari os nasale, prosesus

frontalis os maxilaris, dan prosesus nasalis os frontalis. Sedangkan kerangka tulang

rawan terdiri dari beberapa psang tulang rawan yang terletak dibagian bawah hidung

yaitu sepasang kartilago nasalis lateralis superior, kartilao nasalis lateralis inferior

yang disebut kartilago ala mayor dan tepi anterior kartilago septum.

Gambar 2. Anatomi hidung tampak luar (3)

2.2 Anatomi Hidung Bagian Dalam (2,3,4)

Pada dinding lateral terdapat 4 buah konka. Yang terbesar dan letaknya

paling bawah adalah konka inferior kemudian yang lebih kecil adalah konka

media dan lebih kecil lagi konka superior, sedangkan yang terkecil disebut konka

suprema. Konka suprema ini biasanya rudimenter. Konka inferior merupakan

tulang tersendiri yang melekat pada os maksila dan labirin ethmoid sedangkan

konka media,superior dan suprema merupakan bagian dari labirin ethmoid.

Diantara konka konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit

yang disebut meatus. Tergantung dari letak meatus, ada tiga meatus yaitu meatus

inferior, media dan superior. Meatus inferior terletak diantara konka inferior

dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung.

4

Os Nasal

Kartilago Nasi Lateral

Kartilago Ala Mayor

Kartilago Septum nasi

Page 5: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Dinding lateral hidung mempunyai anatomi yang rumit. Yang paling

menonjol adalah concha superior, media, dan inferior. (kadangkala ada choncha

keempat yaitu concha suprema). Concha inferior adalah concha yang terbesar dan

kaya pemluh darah. Concha media kaya kelenjar mukosa dan sering mengandung

sel sel udara. Meati nasales diberi nama sesuai dengan concha yang berada di

atasnya. Di meatus inferior, terdapat muara ductus nasolacrimalis. Di meatus

medius terdapat ostia sinus maxillaris, frontalis, dan ethmmoidalis anterior

Gambar 3. Anatomi hidung tampak bagian dalam (3)

2.3 Anatomi Septum Nasi (1,2,3,4)

Septum membagi kavum nasi menjadi 2 ruang, kanan dan kiri. Septum

nasi dibentuk oleh tulang dan tulang rawan. Septum nasi dilapisi oleh

perikondrium pada bagian tulang rawan dan periosteum pada bagian tulang

, sedangkan diluarnya dilapisi oleh mukosa hidung. Bagian tulang rawan

adalah kartilago septum nasi (lamina kuadrangularis) dan kolumela Bagian

tulang yang membentuk septum nasi terdiri dari

1. Kartilago kuadrangularis

2. Lamina perpendikularis os ethmoid

3. Os vomer dan Krista nasalis maksila.

5

Page 6: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Septum nasi terletak pada tulang penyangga yang terdiri dari (ventral

ke dorsal) spina nasal anterior, premaksila, dan vomer. Pada bagian kaudal,

kartilago septum nasi bebas bergerak dan berhubungan dengan kolumela oleh

membran septum nasi. Pada bagian dorsal bersatu dengan lamina

perpendikularis os ethmoid. Pada bagian Ventral, berhubungan dengan dua

kartilago triangularis (kartilago lateral atas), dan bersama-sama membentuk

kartilago vault dan batang hidung.

Bagian tulang septum nasi terdiri dari lamina perpendikularis os

ethmoid, premaksilaris dan vomer yang merupakan perluasan dari rostrum

sphenoid. Kerangka tulang rawan dari septum nasi dan kartilago lateral atas

yang berbentuk “T” memberi kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan

dari tulang di sekitarnya. Kartilago kuadrangularis adalah bagian medial

kerangka T hidung. Kaudal hidung sampai di daerah inferior septum nasi

terletak pada krista maksilaris dan diikat oleh perikondrium dan periosteum.

Gambar 4. Anatomi Septum Nasi dan struktur di dekatnya (5)

6

Page 7: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

2.4 Vascularisasi Hidung (2,3,4,6,7)

Hidung luar menerima suplai darah utama dari cabang cabang arteri

facialis dan anastomosis anastomosisnya dengan arteri infraorbitalis dan arteri

supraorbitalis serta supratrochlearis. Darah vena dari hidung luar mengalir melalui

vena facialis anterior dan posterior ke dalam sistem jugularis interna dan melalui

vena angularis yang berhubungan dengan vena orbitalis dan ophtalmica yang

bermuara ke dalam sinus kavernosus.

Terdapat hubungan hubungan vena di sebelah dalam antara vena

infraorbitalis dan plexus venosus pterygoideus. Vena dibagian wajah ini tidak

mempunya katup, dengan demikian, infeksi di daerah ini cenderung menyebar

lebih cepat ke arah sentral daripada ke daerah tubuh lainnya.

Bagian atas rongga hidung mendapat pendarahan dari a. Etmoidalis

anterior dan posterior yang merupakan cabang dari a.oftalmika dari a.karotis

interna. Bagian bawah hidung mendapat pendarahan dari cabang maksilaris

interna, diantaranya adalah ujung a.palatina mayor dan a. Sfenopalatina yang

keluar dari foramen sfenopalatina bersama n.sfenopalatina dan memasuki rongga

hidung di belakang ujung posterior konka media

Bagian depan hidung mendapat perdarahan dari cabang-cabang a.facialis.

pada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang cabang

a.sfenopalatina, a.etmoidalis anterior, a.labialis superior dan a. Palatina mayor,

yang disebut pleksus Kiesselbach (little’s Area). Pleksus kiesselbach letaknya

superficial dan mudah cedera oleh trauma, sehingga sering menjadi suber

perdarahan hidung atau epistaksis, terutama pada anak.

7

Page 8: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Gambar 6. Vascularisasi dinding lateral hidungi 6)

Vena vena hidung mempunyai nama yang sama dan berjalan

berdampingan dengan arterinya. Vena di vestibulum dan struktur luar hidung

bermuara ke v.oftalmika yang berhubngan dengan sinus kavernosus. Vena vena di

hidung tidak memiliki katup, sehingga merupakan faktor predsposisi untuk

mudahnya penyebaran infeksi sampai ke intrakranial.

Disamping pembuluh darah yang menyuplai dinding lateral hidung,

cabang cabang a.labialis superior dan arteri palatina juga mencapai septum

Gambar 7. Vascularisasi septum nasi 6)

8

Page 9: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

2.5 Innervasi Di Hidung (2,3,6,7)

Bagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari

n.etmoidalis anterior, yang merupakan cabang dari n.nasosiliaris, yang berasal

dari n.oftalmikus (V-1). Rongga hidung lainnya medapat persarafan sensoris dari

n.maksilaris melalui ganglion sfenopalatina.

Ganglion sfenopalatina, Selain memberikan persarafan sensoris juga

memberikan persarafan vasomotor atau otonom untuk mukosa hidung. Ganglion

ini menerima serabut saraf sensoris n.maksilaris (V-2). Serabut parasimpatis dari

n.petrosus profundus. Ganglion sfenopalatina terletak dibelakang dan sedikit di

atas ujung posterior konka media.

Fungsi penghidu berasal dari n.olfactorius. saraf ini turun melalui lamina

kribrosa dari permukaan bawah bulbus olfactorius kemudian berakhir pada sel sel

reseptor penghidu pada mukosa olfactorius di daerah sepertiga di atas hidung

Gambar 8. Persarafan di hidung (3)

9

Page 10: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

2.6 FISIOLOGI HIDUNG

Empat fungsi vital hidung adalah penghidu, pengendali suhu, pengendali

kelembapan dan filtrasi partikel

o Penghidu

Proses penghidu berlangsung melalui rambut rambut rambut

sensorik N1, yang menembus lamina cribrosa. Sekali pun dapat terjadi

beberapa gangguan penghidu, penyebab anosmia (tidak ada sensasi

menghidu ) tersering adalah hanya obstruksi hidung, sederhana seperti

yang terjadi pada influenza atau poliposis hidung yang menhadalangi

aliran udara untuk mencapai daerah penghidu (3)

o Pengendali suhu udara

Pengendalian suhu udara yang dihirup di atur ketika udara yang

melewati permukaan conchae yang luas. Jaringan kapiler yang banyak

terdapat dalam jaringan semirektil memungkinkan pertukaran kalori yang

efektif. Berapa pun suhu udara yang dihirup, suhu udara di dalam

nasofaring jarang berfluktuasi lebih dari 3OF dari suhu tubuh normal (3)

o Pengendali kelembapan

Selimut mukosa yang padat yang dientuk oleh kelenjar mukosa

yang sangat banyak di dalam mukosa hidung memunginkan kelembapan

udara yang dihirup secara konstan. Diperkirakan sebanyak 1 liter cairan

hilang melalui hidung sepanjang bernafas selama 24 jam. (3)

o Filtrasi kapiler

System mukosilier hidung memberikan fungsi filtrasi yang

melindungi terhadap bahan partikel yang terhirup. Kelenjar submukosa

dan sel sel golet di epitel peernafasan memasok mucus yang mengalir terus

menerus, sehingga membentuk selimut yang kental (menghasilkan lebih

dari 1 liter setiap hari). (3)

10

Page 11: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi (1,2,9,15,16)

Abses Septum nasi adalah pus yang terkumpul di antara tulang rawan dengan

mukoperikondrium (tulang septum) dengan mukoperiosteum yang melapisinya.

Gambar 9. nasal septal abses (15)

3.2 Epidemioogi (1,9,15)

Abses septum merupakan kasus yang jarang ditemukan. Eavei mendapatkan 3

kasus abses septum nasi dalam waktu 10 tahun terakhir di children hospital los

angeles. Fearon mendapatkan 43 kasus abses septum nasi dalam periode 8 tahun di

Hospital for sick children of Toronto. Di rumah sakit M.D jamil padang didapatkan 3

kasus abses septum nasi dalam waktu 2 tahun terakhir.

3.3 Etiologi (1,2,9,15)

Penyebab abses septum nasi tersering adalah trauma hidung akibat kecelakaan,

perkelahian, olahraga atau pun trauma yang sangat ringan sehingga tidak dirasakan

oleh penderita seperti mengorek kotoran hidung ataupun mencabut bulu hidung

Abses septum nasi dapat terjadi akibat furunkel intranasal, peradangan sinus,

akibat komplikasi operasi hidung (1). Penyebab paling sering dari abses septum adalah

trauma (75%). Penyebab lain adalah akibat penyebaran dari sinusitis ethmoid dan

11

Page 12: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

sinusitis spenhoid. Disamping itu dapat juga akibat penyebaran dari infeksi gigi. Lo

2004 menemukan 7% abses septum disebabkan oleh trauma akibat tindakan

septomeatoplasty.

Abses septum sering diakibatkan oleh komplikasi dari hematoma septum yang

kemudian terinfeksi kuman dan menjadi abses (1,2,9). Staphyloccoccus aureus adalah

organisme yang paling sering didapat dari hasil kultur pada abses septum. Kadang

kadang ditemukan streptococcus pneumonia, strptoccus B hemoliticus, haemophilus

influeanza dan organisme aerob.

4.4 Patogenesis (1,2,9,15)

Patogenesis abses septum biasanya tergantung dari penyebabnya. Penyebab

yang paling sering adalah terjadi setelah trauma, sehingga timbul hematoma septum.

Trauma pada septum nasi dapat menyebabkan pembuluh darah sekitar tulang rawan

pecah. Darah berkumpul di ruang antara tulang rawan dan mukoperikondrium yang

melapisinya, menyebabkan tulang rawan mengalami penekanan, menjadi iskmeik dan

nekrosis. Sehingga tulang rawan jadi destruksi. Darah yang terkumpul merupakan

media untuk pertumbuhan bakteri dan selanjutnya berbentu abses.

Bila terdapat daerah yang fraktur atau nekrosis pada tulang rawan, maka darah

akan merembes ke sisi yang lain dan menyebabkan hematoma bilateral. Hematoma

yang besar akan menyebabkan osbtruksi pada kedua sisi rongga hidung. Kemudian

hematoma ini terinfeksi kuman dan menjadi abses septum

4.5 diagnosis (1,2,9)

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Sebagian besar abses septum nasi biasanya mepunyai riwayat trauma. Kadang kadang

penderita tidak menyadari terjadinya trauma tersebut. Trauma septum nasi dan

mukosa dapat terjadi tanpa adanya cedera hidung luar. Abses septum nasi sering

timbul 24-48 jam setelah trauma, terutama pada dewasa muda dan anak

a. Anamnesis (1,2,9,16)

hidung tersumbat yang progresif disertai rasa nyeri. Rasa nyeri terutama

dirasakan di daerah dorsum nasi terutama di puncak hidung. Disamping itu, dijumpai

juga gejala sistemik berupa demam dan sakit kepala

12

Page 13: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

b. pemeriksaan fisik (1,2,9)

pemeriksaan lebih baik tanpa menggunakan spekulum hidung (2). Pada

pemeriksaan hidung luar ditemukan eritema, edema dan nyeri pada palpasi .(9)

Sedangkan dari peemeriksaan hidung dalam dijumpai pembengkakan septum yang

berbentuk bulat pada satu atau kedua rongga hidung terutama mengenai bagian paling

depan tulang rawan septum, berwarna merah, dan permukaan licin dan pada perabaan

terdapat fluktuasi dan nyeri tekan

c. Aspirasi(1,2,9)

Untuk memastikan abses septum nasi cukup dengan aspirasi pada daerah yang

paling fluktuasi. Pada aspirasi akan di dapatkan pus pada abses septum nasi,

sedangkan dari hematoma septum nasi akan keluar darah.

Beberapa penulis menyarankan tindakan rutin berupa aspirasi sebelum

diberikan tindakan operatif. Pus yang diperoleh sebaiknya diperiksakan di

laboratorium untuk menentukan jenis kuman dan tes sensitifitas terhadap antibiotik.

Selain bernilai diagnostik, aspirasi juga berguna untuk mengurangi ketegangan

jaringan di daerah abses septum nasi dan mengurangi kemungkinan komplikasi ke

intrakranial.

4.6 Diferential Diagnosis (2,10,11,12,13,14,16)

a. hematoma septum

Gambar 10. Hematoma septum

( akumulasi darah antara septum dan perichondrium ) (10)

13

Page 14: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Trauma mengakibatkan pembuluh darah sub mukosa pecah dan darah

terkumpul diantara perikondium dan kondrium (tulang rawan) septum dan terjadi

Hematoma, jika terjadi fraktur tulang rawan maka darah masuk ke sisi lain akan

terjadi Hematoma Septum Bilateral.

b. Deviasi septum

Gambar 11. Deviasi S eptum (11)

Deviasi septum merupakan kelainan anatomi hidung yang paling banyak

ditemukan. Deviasi septum dapat muncul tanpa gejala namun dapat juga

mengakibatkan kelainan fungsi hidung maupun kelainan bentuk sehingga perlu

dilakukan koreksi. Septoplasti merupakan konsep modern bedah untuk melakukan

koreksi kelainan septum

c. Vestibulitis

Gambar 12. Vestibulitis Nasal (13)

Nasal vestibulitis adalah peradangan pada jaringan di sekitar pintu masuk ke

hidung. Gejala termasuk nyeri, kemerahan, atau benjolan di pintu masuk ke

hidung. Hal ini biasanya disebabkan oleh peradangan atau infeksi minor dari folikel

14

Page 15: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

rambut yang terletak pada pembukaan hidung.  Hal ini paling sering infeksi bakteri.

Pengobatan dengan antibiotika seperti dicloxacillin Yang diperlukan selama 7 sampai

10 hari. Sebuah krim, seperti Mupirocin, juga dapat digunakan 2 sampai 3 kali sehari

untuk membantu dengan infeksi

4.7 Penatalaksanaan (1,2,9,16)

Hematoma atau abses septum nasi harus dianggap sebagai kasus darurat dalam

bidang THT dan tindakan penanggulangannya harus segera dilakukan untuk

mencegah komplikasi. Penatalaksanaan abses septum nasi yang dianjurkan saat ini

yaitu drainase, antibiotik parenteral dan rekonstruksi defek septum.

Tujuan dari rekonstruksi adalah untuk menyangga dorsum nasi, memelihara

keutuhan dan ketebalan septum, mencegah perforasi septum yang lebih besar dan

mencegah obstruksi nasal akibat deformitas. Insisi dan drainase abses septum nasi

dapat dilakukan dalam anestesi lokal atau anestesi umum. Sebelum insisi terlebih

dahulu dilakukan aspirasi,dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan tes

sensitifitas.

Insisi dilakukan 2 mm dari kaudal kartilago kira-kira perbatasan antara kulit

dan mukosa (hemitransfiksi) atau caudal septal incision (CSI) pada daerah sisi kiri

septum nasi. Septum nasi dibuka secara perlahan-lahan tanpa merusak mukosa.

Jaringan granulasi, debris dan kartilago yang nekrosis diangkat dengan menggunakan

kuret dan suction. Sebaiknya semua jaringan kartilago yang patologis diangkat.

Dilakukan pemasangan tampon anterior dan pemasangan salir untuk mencegah

rekurensi.

Insisi yang luas dilakukan pada abses dan dibuat drainase untuk mengeluarkan

darah atau pus serta serpihan kartilago, dengan bantuan suction. (9)Dilakukan

pemasangan tampon anterior untuk menekan permukaan periosteum dan

perikondrium. Drain dipasang 2-3 hari untuk jalan keluar pus serta serpihan kartilago

yang nekrosis. Antibiotik sistemik diberikan segera setelah diagnosa ditegakkan dan

dapat dilanjutkan sampai 10 hari.

15

Page 16: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Drainase bilateral merupakan kontraindikasi karena dapat menyebabkan

perforasi septum nasi. Pada abses bilateral atau nekrosis dari tulang rawan septum

nasi dianjurkan untuk segera melakukan eksplorasi dan rekonstruksi septum nasi

dengan pemasangan implan tulang rawan.

Kerusakan tulang rawan akibat hematoma atau abses, akan digantikan oleh

jaringan ikat. Kontraktur jaringan dan hilangnya penyangga pada bagian dorsum

hidung merupakan komplikasi abses septum yang dapat menimbulkan hidung pelana,

retraksi kolumela dan pelebaran dasar hidung. Kadang-kadang dapat timbul fasial

selulitis. Bila infeksi tidak diterapi dengan antibiotika yang adekuat dapat timbul

perforasi septum, penyebaran infeksi melalui darah sehingga dapat timbul meningitis,

trombosis sinus kavernosis dan sepsis.

4.8 komplikasi (1,2,9,16)

Kerusakan tulang rawan akibat hematoma atau abses, akan digantikan oleh

jaringan ikat. Kontraktur jaringan dan hilangnya penyangga pada bagian dorsum

hidung merupakan komplikasi abses septum yang dapat menimbulkan hidung pelana,

retraksi kolumela dan pelebaran dasar hidung.

Gambar 13 Columella retraksi

16

Page 17: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Gambar 14. Hidung pelana

Deformitas dan gangguan fungsi hidung akibat abses septum nasi dapat

dibedakan dalam tiga proses di bawah ini.

1. Hilangnya sanggahan mekanik dari kartilago piramid dan lobul

2. Retraksi dan atrofi jaringan ikat

3. Gangguan pertumbuhan hidung dan muka bagian tengah.

Selain kosmetik, abses septum nasi dapat juga menimbulkan komplikasi yang

berat dan berbahaya bila terjadi penjalaran infeksi ke intrakranial berupa

meningitis,abses otak dan empiema subaraknoid. Penjalaan ke intrakranial dapat

melalui berbagai jalan. Pertama melalui pembuluh-pembuluh vena dari segitiga

berbahaya, yaitu daerah di dalam garis segitiga dari glabela ke kedua sudut mulut.

Vena-vena tersebut melalui vena angularis, vena oftalmika, vena etmoidalis, yang

akan bermuara di sinus kavernosus.

Kedua, infeksi masuk melalui mukosa hidung kemudian melalui pembuluh

limfe atau pembuluh darah bermuara di sinus longitudinal dorsalis dan sinus lateralis.

Ketiga, melalui saluran limfe dari meatus superior melalui lamina kribriformis dan

lamina perpendikularis os etmoid yang bermuara ke ruang subaraknoid. Keempat,

invasi langsung dapat terjadi pada saat operasi, erosi lokal diduga dapat juga

merupakan jalan atau kebetulan ada kelainan kongenital. Kelima, selubung perineural

diduga dapat juga merupakan jalannya penjalaran infeksi, dalam hal ini selubung

olfaktorius yang menuju intrakranial melalui lamina kribriformis.

17

Page 18: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

Penjalaran infeksi ke organ-organ di sekitar hidung dapat juga melalui

saluran limfe dan selubung saraf olfaktorius sehingga terjadi infeksi ke orbita dan

sinus paranasal. Keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan destruksi tulang rawan

dan tulang hidung sehingga terjadi deformitas yang berupa hidung pelana,retraksi

kolumella,dan pelebaran dasar hidung. Nekrosis pada setiap komponen septum nasi

dapat menyebabkan terjadinya perforasi septum nasi.

18

Page 19: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Prijadi J, Budiman BJ, DIAGNOSIS dan PENATALAKSANAAN ABSES SEPTUM

NASI, Bag THT-KL FK Universitas Andalas Padang. Hal 1-6

2. Soepardi EA, Iskandar dkk, BUKU AJAR ILMU KESEHATAN THT-KL, edisi ke 6.

Jakarta : 2007, Balai Penerbit FKUI. Hal 3-4, dan hal 117-127

3. Lucente FE, ILMU THT Essensial ( Essential Of Otolaryngology) Anatomi And

fisiologi Hidung . edisi 5 Jakarta : EGC : 2001. Hal 13-21

4. Anonym. Picture Anatomi of Nasal. (online) 2015 cited januari 20. Available from:

https://www.academia.edu/8588547/ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_HIDUNG

5. Becker DG, Septoplasty and Turbinatee Surgery. Aestethetic Surgery Journal

October 2003 in Philadelphia : volume 23 number 5. Hal 394-403

6. Boies, Adams, Highler BUKU AJAR PENYAKIT THT ( BOIES Fundamentals of

otolaryngology) edisi 6. Jakarta : EGC : 1997. Hal 177-187

7. Ballenger JJ, Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Jilid 1.

Binarupa Aksara, Penerbit FKUI. Hal 11-14, dan Hal 100-111

8. Anonym. Anatomi of Septum. (online) 2015 cited januari 20. Available from :

http://medicine.academic.ru/77072/ala_nasi

9. Haryono Y. Abses Septum dn sinusitis maksila. Fakultas kedokteran Universitas

Sumatera Utara September 2006 hal 359-361.

10. Corry J. Hematoma septum in american academy of family physician. (online) 2015

cited januari 20. Available from : http://www.aafp.org/afp/2004/1001/p1315.html

19

Page 20: medisupdate.com · Web view2021/05/04  · REFERAT FEBRUARI ABSES SEPTUM NASI Oleh: Muh. Hasan S.Ked Pembimbing: dr. Hasnah Makmur, Sp.THT-KL DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN

11. Sub bagian rhinology, kelainan pada septum (online) 2015 cited januari 20. Available

http://ocw.usu.ac.id/download/111-special-senses-system/kelainan-pada_septum.pdf.

12. Pulungan MR, Penatalaksanan deviasi septum dengan septoplasti Bagian Ilmu

Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala & Leher Fakultas Kedokteran

Univ. Andalas/RSUP Dr. M. Djamil Padang ORLI Vol. 42 No. 1 Tahun 2012

13. Freudenberg, Picuture of vestibultis otolaryngology. (online) 2015 cited januari 20.

Available from http://www.cram.com/flashcards/clinmed-otorhinolaryngology-14448

14. Anonym. Nasal Vestibulitis. (online) 2015 cited januari 20. Available from :

http://www.ecureme.com/emyhealth/data/Nasal_Vestibulitis.asp

15. Sarika SN, Nasal Septal Abscess : A Retrospevtive Study of 20 cases in KVG

Medical College and Hospital, Sullia. India. Clinical Rhinology International Journal

September 2010. Hal : 135-140

16. Becker W, Nauman H. Ear, Nose, and Throat Diseases: A Pocket Reference second

revised edition hal 260-262

20