usulan program kreativitas...

26
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENERAPAN LEGO BRICKS DALAM PEMBELAJARAN SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIS SISWA DALAM MENGHITUNG BILANGAN BERPANGKAT BIDANG KEGIATAN PKM PENELITIAN SOSIAL DAN HUMANIORA DIUSULKAN OLEH : Mutia Rahma Setyani 2014830014 / 2014 Sylmi Wulan Dita 2014830014 / 2014 Intan Nur Tunggadewi 2013830023 / 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA 2016

Upload: trankhanh

Post on 01-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENERAPAN LEGO BRICKS DALAM PEMBELAJARAN

SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN

KECERDASAN MATEMATIS SISWA DALAM

MENGHITUNG BILANGAN BERPANGKAT

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN SOSIAL DAN HUMANIORA

DIUSULKAN OLEH :

Mutia Rahma Setyani 2014830014 / 2014

Sylmi Wulan Dita 2014830014 / 2014

Intan Nur Tunggadewi 2013830023 / 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA

2016

Page 2: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

i

Page 3: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................ 1

1.4 Kegunaan ....................................................................................... 2

1.5 Luaran ............................................................................................ 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

2.1 Kajian Pustaka ................................................................................ 3

BAB 3. METODA PENELITIAN ..................................................................... 6

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 6

3.2 Metode Penelitian ........................................................................... 6

3.3 Desain Penelitian ............................................................................ 6

3.4 Subyek Penelitian............................................................................ 8

3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 8

3.6 Teknik Analisis Data....................................................................... 9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 11

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 11

4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Page 4: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ................................................. 11

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ................................................................... 11

Page 5: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejatinya, setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan

keunikan masing-masing. Seperti halnya masing-masing anak memiliki

kecerdasan matematis logis. Dapat diartikan bahwa kecerdasan matematis

logis menurut Gardner adalah kemampuan penalaran ilmiah, perhitungan

secara matematis, berpikir logis, penalaran induktif/deduktif, dan ketajaman

pola-pola abstrak dan hubungan-hubungan (Suyono dan Hariyanto, 2014,

Belajar dan Pembelajaran, hlm.12). Sehingga anak memiliki kemampuan

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan matematika sebagai

solusinya, atau setidaknya anak dapat memahami pembelajaran matematika

yang diberikan.

Dalam perkembangannya, masih banyak anak yang belum memahami

pelajaran matematika dengan baik, dimana salah satu bukti nyatanya adalah

anak sulit untuk mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan. Hal

tersebut berhubungan dengan kecerdasan matematis masing-masing individu.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas 4 SDN Serua Indah 1, ternyata

masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan

berpangkat. Oleh karena itu, untuk mensiasati kecerdasan matematika siswa

dalam kemampuan menghitung bilangan berpangkat, guru harus memberikan

upaya atau inovasi dalam pembelajaran yang menarik minat siswa tersebut

dan juga mampu menjelaskan materi bilangan berpangkat tersebut dengan

mudah. Dalam hal ini akan dibuktikan dengan media permainan lego bricks.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan

mengadakan penelitian tentang upaya peningkatan kecerdasan matematika

siswa kelas 4 SD dalam kemampuan mengolah pecahan yang berjudul:

”Penerapan Lego Bricks dalam Pembelajaran Sebagai Strategi untuk

Meningkatkan Kecerdasan Matematis Siswa dalam Menghitung Bilangan

Berpangkat”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah tersebut, maka dapat

dirumuskan suatu masalah yang ada yaitu, “Apakah lego bricks dapat

meningkatkan kecerdasan matematis siswa kelas 4 SD dalam kemampuan

menghitung bilangan berpangkat?”.

1.3 Tujuan

Sesuai dengan masalah yang diangkat di atas, tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan mendeskripsikan kecerdasan matematis siswa kelas 4

SD dalam menghitung bilangan berpangkat setelah menggunakan lego bricks.

Page 6: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

2

1.4 Kegunaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh semua kalangan,

terutama untuk disiplin ilmu pendidikan dalam bagaimana cara pengajaran

yang diterapkan untuk meningkatkan kecerdasan matematis siswa kelas 4 SD

dalam mengolah bilangan berpangkat melalui metode permainan lego bricks.

1.5 Luaran

1) Hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada Jurnal Nasional.

2) Seminar Nasional.

Page 7: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

1. Pengertian Kecerdasan Matematis

Kecerdasan logika matematis merupakan salah satu kecerdasan

yang terdapat dalam kecerdasan multiple intelegences.Kecerdasan

matematis-logis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan

mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran menggunakan penalaran

atau logika dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada

hubungan logis, hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses

yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain

klasifikasi (penggolongan/pengelompokan), pengambilan kesimpulan dan

perhitungan.

Menurut Prasetyo dan Andriyani (2009), kecerdasan logika-

matematika diartikan sebagai kapasitas untuk menggunakan angka,

berpikir logis untuk menganalisa kasus atau permasalahan dan melakukan

perhitungan sistematis.Sementara menurut Yus (2011: 71), kecerdasan

logika matematis untuk memahami dasar-dasar operasional yang

berhubungan dengan angka dan prinsip-prinsip serta kepekaan melihat

pola dan hubungan sebab akibat dan pengaruh. Oleh karena itu, dapat

disimpukan bahwa kecerdasan logika matematika adalah kemampuan

untuk memahami dasar-dasar operasional, berpikir logis untuk

menganalisa suatu kasus atau permasalahan dan melakukan perhitungan

sistematis.

2. Definisi Lego Bricks

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lego adalah

permainan bongkar plastik. Sedangkan dalam definisinya lego merupakan

sejenis alat permainan bongkah plasterk kecil yang terkenal di dunia,

khususnya di kalangan anak-anak hingga remaja, baik laki-laki ataupun

perempuan. Bongkahan serta kepingan lain pada lego dapat disusun

menjadi model apa saja, seperti bangunan, kota, mobil, patung, kapal,

pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, bahkan robot pun dapat dibuat.

Ada beragam jenis lego, mulai dari lego dasar atau lego bricks (batu bata),

lego creator yang dapat menjadikan anak kreatif dalam membuat benda-

benda yang ada di imajinasinya, hingga lego karakter atau minifigure lego

yang kepingannya sangat kecil dan melatih ketelitian anak untuk

merangkai dan menjadikannya seperti karakter yang ia inginkan. Semua

jenis lego memiliki banyak manfaat. Namun, ada satu jenis lego yang

dapat digunakan untuk membantu anak belajar matematika, yaitu lego

bricks atau mungkin yang lebih dikenal dengan lego batu bata.

Page 8: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

4

Lego bricks adalah sebuah mainan plastik yang berwarna-warni

dan dapat dan dibongkar dengan berbagai macam cara. Lego bricks sangat

cocok untuk anak karena sifat dari permainan ini adalah bongkar dan

pasang, hal itu sesuai dengan rasa ingin tahu anak. Dimana mereka selalu

mencoba menemukan hal-hal baru untuk dicoba. Lego bricks sendiri juga

merupakan sebuah alat untuk membentuk karakter dan kemampuan

motorik kepada individu yang memainkannya. Lego bricks adalah sarana

belajar yang tepat bagi anak.

3. Definisi Bilangan Berpangkat

Menurut Suyono (2013, 71), bilangan berpangkat adalah apabila

sebuah bilangan real dilambangkan dengan huruf a kemudian bilangan

bulat dilambangkan dengan huruf n, maka bilangan berpangkat dapat kita

tuliskan menjadi an

(a pangkat n) yang mana merupakan perkalian

bilangan a secara berulang sebanyak n faktor. Bilangan berpangkat dapat

dinyatakan dengan rumus di bawah ini:

4. Pembelajaran Bilangan Berpangkat Melalui Permainan Lego Bricks

Hakikat belajar matematika adalah suatu aktivitas manusia untuk

memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol yang

kemudian diterapkan pada situasi nyata yang menyenangkan (Hamzah B.

Uno, 2010, Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep

Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, hlm.110). Belajar matematika bagi

para siswa merupakan alat untuk menyampaikan informasi melalui

persamaan-persamaan atau tabel pembelajaran matematika.

Dalam pelaksanaannya, menurut siswa pembelajaran matematika

merupakan pembelajaran yang tidak sederhana, terlalu sulit atau bahkan

menakutkan sehingga menyebabkan matematika tidak mudah dipelajari

dan banyak siswa yang tidak tertarik yang pada akhirnya siswa tidak

menyukai pembelajaran matematika.

Begitupula dalam pembelajaran bilangan berpangkat, dimana siswa

mengalami kesulitan dalam menghitung hasil dari bilangan berpangkat

tersebut. Hal itu bisa terjadi dikarenakan kurang mampunya siswa dalam

perkalian dan pemahaman siswa terhadap konsep dari bilangan berpangkat

itu sendiri. Hal lain yang mempengaruhi adalah peran guru dalam

Page 9: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

5

menjelaskan materi tersebut. Padahal, guru merupakan variabel yang

paling mempengaruhi dalam proses perancangan sebuah pembelajaran.

Sebuah alternatif pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menarik

minat siswa untuk memperlajarinya merupakan hal yang harus disiasati

guru untuk menunjang keberhasilan siswa dalam memahami materi-materi

yang diberikan.

Page 10: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Pada dasarnya, subyek penelitian ini adalah salah seorang siswa kelas

4 di SDN Serua Indah 1, akan tetapi untuk keefektifan pelaksanaannya akan

dilakukan di dua tempat, yakni di kelas dan di rumah siswa tersebut. Hal

tersebut dikarenakan agar tidak terlalu mengambil waktu siswa tersebut

ketika disekolah dan tidak mengganggu proses KBM yang ada di kelas

tersebut. Kemudian, penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret

hingga Juni 2017. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan

jadwal mata pelajaran di sekolah dan jadwal siswa belajar dirumah.

3.2 Metode Penelitian

Peneliti memilih menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan

menganalisis data hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dapat digunakan

untuk memahami karakter dan kesulitan siswa bersangkutan mengenai materi

bilangan berpangkat tersebut, misalnya dengan wawancara mendalam dan

diskusi kecil bersama informan dan siswa tersebut sehingga akan ditemukan

pola-pola yang jelas.

3.3 Desain Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui

tahap-tahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Tahapan ini disusun

secara sistematis agar diperoleh data secara sistematis pula. Ada empat tahap

yang bisa dikerjakan dalam suatu penelitian, yaitu:

a. Tahap Pra-lapangan

Pada tahap pra-lapangan merupakan tahap penjajakan lapangan. Ada lima

langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

1. Menyusun rancangan penelitian

Pada tahap ini, peneliti membuat usulan penelitian atau proposal

penelitian yang sebelumnya didiskusikan dengan dosen pembimbing

dan mahasiswa. Pembuatan proposal ini berlangsung sekitar satu

bulan melalui diskusi yang terus-menerus dengan dosen pembimbing

dan mahasiswa.

2. Memilih lapangan penelitian

Peneliti memilih dua tempat penelitian, yaitu di kelas dan di rumah

dari siswa tersebut, agar penelitian dapat berjalan secara efektif tanpa

banyak mengambil waktu siswa belajar dikelas dan mengganggu

kegiatan KBM yang berlangsung.

Page 11: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

7

3. Menjajaki dan Menilai Lapangan

Pada tahap ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang

situasi pembelajaran matematika dan khususnya pada materi bilangan

berpangkat siswa tersebut. Hal seperti ini dilakukan agar peneliti lebih

siap terjun ke lapangan serta untuk menilai keadaan, situasi, latar

belakang dan konteksnya sehingga dapat ditemukan dengan apa yang

dipikirkan oleh peneliti.

4. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Pada tahap ini peneliti memilih dua orang informan. Informan

pertama merupakan guru yang benar-benar tahu dan terlibat dalam

kegiatan pembelajaran tersebut, yakni wali kelas siswa. Kemudian,

informan kedua adalah orang tua siswa yang benar-benar tahu

kegiatan belajar siswa dan perkembangan siswa dirumah. Keterangan

yang diberikan oleh para informan tersebut dimanfaatkan peneliti

untuk melancarkan pengumpulan data penelitian.

5. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu atau kebutuhan

yang akan dipergunakan dalam penelitian ini.

b. Tahap Lapangan

Dalam tahap ini dibagi atas tiga bagian, yaitu:

1. Memahami latar penelitian dan persiapan diri

Tahap ini selain mempersiapkan diri, peneliti harus memahami latar

penelitian agar dapat merumuskan masalah.

2. Memasuki Lapangan

Pada saat sudah masuk ke lapangan peneliti menjalin hubungan yang

akrab dengan subyek penelitian dengan menggunakan tutur bahasa

yang baik, akrab serta bergaul dengan mereka dan tetap menjaga etika

pergulan dan norma-norma yang berlaku di dalam lapangan penelitian

tersebut.

3. Berperan serta sambil mengumpulkan data

Dalam tahap ini peneliti mencatat data yang diperolehnya ke dalam

field notes, baik data yang diperoleh dari wawancara, observasi,

pengamatan atau menyaksikan sendiri situasi tersebut.

c. Tahap Analisa Data

Analisa data merupakan suatu tahap mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar agar dapat

memudahkan dalam menentukan tema yang sesuai dengan data. Pada

tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber, dikumpulkan,

diklasifikasikan dan analisa dengan komparasi konstan.

Page 12: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

8

d. Tahap Penulisan Laporan

Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga

dalam tahap akhir ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil

penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur

penulisan yang baik karena menghasilkan kualitas yang baik pula

terhadap hasil penelitian.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seorang siswa

kelas 4 di SDN Serua Indah 1.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini

peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah

mendalam, jelas dan spesifik. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono

(2012:225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, peneliti

memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik

pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang

dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi ini dilakukan dengan

mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian, yaitu

dengan mengamati proses pembelajaran matematika di kelas dan kegiatan

belajar siswa dirumah.

b. Wawancara

Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama

dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok

yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara

mendalam (in-depth interview). Namun disini peneliti memilih melakukan

wawancara mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang

kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman

pribadi.

Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta ijin

kepada informan untuk menggunakan alat perekam. Sebelum

dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti menjelaskan atau

memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas dan jelas

mengenai topik penelitian.

Page 13: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

9

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2012:240), dikumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto,

video, serta data-data mengenai situasi belajar Matematika anak autis.

Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan

dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto dan video.

3.6 Teknik Analisis Data dan Triangulasi

Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam

dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan

mengetahui situasi obyek penelitian. Setelah melakukan wawancara, analisis

data dimulai dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan cara

memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama,

kemudian menuliskan kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada

direkaman tersebut.

Selain itu analisis data juga dilakukan dengan membandingkan hasil

pengamatan pada siklus I dan II yang telah dilakukan, untuk mencari apakah

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan matematis siswa

tersebut setelah menggunakan media pembelajaran lego bricks.

Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip,

selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan

reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi,

yaitu mengambil dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai

dengan konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu

sehingga didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan

bahasa informan.

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah

triangulasi. Menurut Sugiyono (2012:241), triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi ini meliputi

triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi data/analisis.

a) Triangulasi sumber dilakukan dengan cara cross-check data dengan fakta

dari sumber lainnya. Triangulasi ini dilakukan dengan cara mencari

orang-orang yang terlibat dalam proses penelitian ini yaitu guru dan anak

autis cara observasi.

b) Triangulasi metode dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode

dalam pengumpulan data. Selain menggunakan metode wawancara

mendalam (indepth-interview) terhadap informan, juga dilakukan

observasi untuk memastikan kondisi yang sebenarnya.

Page 14: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

10

Triangulasi data/analisis dilakukan dengan cara meminta umpan balik

dari informan yang berguna untuk alasan etik serta perbaikan kualitas

laporan, data, dan kesimpulan yang ditarik dari data tersebut. Untuk tiangulasi

data, peneliti mengecek kembali jawaban yang diberikan informan dengan

cara menanyakan kembali pertanyaan yang sama kepada informan untuk

memastikan kebenaran jawaban.

Page 15: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

11

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang Rp 3.450.000

2 Bahan habis pakai Rp 1.380.000

3 Perjalanan Rp 346.000

4 Lain-lain Rp 1.300.000

Jumlah Rp 6.760.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 Penyusunan

Proposal

2 Penyusunan

Penelitian

3 Penentuan Sampel q

4 Penentuan Analisis

Data

5 Penyusunan Laporan

6 Penyempurnaan

Penelitian

Page 16: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

12

DAFTAR PUSTAKA

Fistianti, Devita Norma. (2013). Pengaruh Permainan Konstruktif untuk

Mengembangkan Kreativitas Anak. Website:

http://eprints.ums.ac.id/27806/22/02._Artikel_Publikasi_Ilmiah.pdf

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Rohmitawati. (2011). Mengasah Kecerdasan Matematis Logis Anak Sejak Usia

Dini. Diperoleh dari PPPPTK Matematika Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan, website: p4tkmatematika.org/2008/11/mengasah-kecerdasan

matematis-logis-anak-sejak-usia-dini/

Siska. (2013). Penerapan Kecerdasan Logika Matematika.

Website: http://raudathulathfal.blogspot.com/2013/04/penerapan

kecerdasan-logika-matematika.html

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryadi. (2009). Permainan Edukatif Yang Mencerdaskan. Yogyakarta: Power

Books.

Suyono dan Hariyanto. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda.

Uno, Hamzah B. (2010). Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran: Sebuah

Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara.

Vitria, Shona. (2014). 8 Manfaat Edukatif Bermain Lego Untuk Anak. Website:

http://zetatoys.com/blog/8-manfaat-edukatif-bermain-legountukanak/

Page 17: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat
Page 18: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat
Page 19: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat
Page 20: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ririn Widiyasari, M. Pd

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 Program Studi Pendidikan Matematika

5 NID 20.1347

6 NIDN 0304038702

7 Tempat dan Tanggal Lahir Batang, 04 Maret 1987

8 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 085740666438/081215454329

10 Alamat Kantor Jl. KH. Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat

Tangsel

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi Universitas Negeri

Semarang

Universitas Negeri

Semarang

Jurusan Matematika Pendidikan

Matematika

Tahun Masuk-Lulus 2005-2009 2010-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan

Matematika FMIPA UNY

Pengembangan

Pembelajaran

Matematika Model

Eliciting Activities untuk

Meningkatkan

Penguasaan Konsep

Matematika pada Materi

Segitiga Kelas VII

09 November

2013, FMIPA

UNY. Yogyakarta

2

Seminar Nasional

Matematika Sains dan

Teknologi 2013 dengan

Tema: “Pembangunan dan

Lingkungan Hidup dalam

Prespektif Sains dan

Teknologi”

Aplikasi Program Linear

dalam Pendistribusian

Daya Listrik

18 November

2013, FMIPA UT.

Tangerang

Selatan

Page 21: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

3 Seminar Nasional

Matematika

Pengembangan

Pembelajaran

Matematika Berbantuan

Media E-Learning untuk

Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika

Siswa Pada Materi

Bangun Datar Segi

Empat Kelas VII

Desember 2015,

Tangerang

Selatan

4

Seminar Nasional

Matematika

Tema: “Peranan

Matematika dalam

Pengelolaan Resiko”

Meningkatkan Aktivitas

Belajar Mahasiswa

Melalui Teknik Mind

Map pada Mata Kuliah

Matematika Diskrit.

24 September

2016, Jurusan

Matematika

Universitas

Parahyangan

(Unpar). Bandung

5

International

Multidisciplinary

Conference 2016

Development of

Mathematics Learning

with Problem Based

Instruction Model to

Increasing Self

Regulated Learning

November 2016,

Universitas

Muhammadiyah

Jakarta

D. Artikel yang Dimuat dalam Jurnal Ilmiah (5 Tahun Terakhir)

No. Nama Jurnal Judul Artikel Ilmiah Waktu dan

Tempat

1

Jurnal FIBONACCI

(Jurnal Pendidikan

Matematika dan

Matematika) Vol. 1,

No. 1 ISSN 2460-

7797

Pengembangan Pembelajaran

Matematika Konstruktivis

Berbantuan E-Learning untuk

Meningkatkan Penguasaan

Konsep Matematika Pada

Materi SPLDV Kelas VIII

Juni 2015,

Tangerang

Selatan

2

Jurnal Teknodik

(Teknologi

Pendidikan) Vol. 19,

No. 2 ISSN: 2088 –

3978

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika

Metode Power Teaching

Berbasis Konstruktivis

Berbantuan Media E-Learning

Agustus 2015,

Jakarta

Page 22: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

3

Jurnal FIBONACCI

(Jurnal Pendidikan

Matematika dan

Matematika) Vol. 1,

No. 2 ISSN 2460-

7797

Pengembangan Pembelajaran

Matematika dengan Bantuan

Media E_Learning Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah

Matematika

Desember 2015,

Tangerang

Selatan

4

Jurnal FIBONACCI

(Jurnal Pendidikan

Matematika dan

Matematika) Special

Edition 1 ISSN

2460-7797

Aplikasi Program Linier untuk

Optimasi Biaya

Pendistribusian Daya Listrik

dengan Menggunakan

Program Lindo

Agustus 2016,

Tangerang

Selatan

5

Jurnal Teknodik

(Teknologi

Pendidikan) Vol. 20,

No. 2 ISSN: 2088 –

3978

Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar Mahasiswa

dengan Mind Map Berbantuan

E-Learning Melalui Edmodo

Agustus 2016,

Jakarta

Page 23: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang (15-25%)

Material

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Lego Bricks

Creator

Media

pembelajaran 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000

Laptop

Sewa laptop

untuk

menyusun

berkas dan

laporan

1

Untuk 4 bulan Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

Printer

Sewa printer

untuk

mencetak

berkas dan

hasil laporan

1

Untuk 4 bulan Rp 800.000 Rp 800.000

Flashdisk HP

V250W 32GB

Menyimpan

data dan

dokumen

penelitian

1 Rp 150.000 Rp 150.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 3.450.000

2. Bahan Habis Pakai (30-40%)

Material

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Tinta HP

Printer 1010

802

Mencetak

berkas dan

laporan akhir

5 kotak Rp 200.000 Rp 1.000.000

Kertas HVS

Paper One A4

80gr

Mencetak

berkas dan

laporan akhir

5 rim Rp 40.000 Rp 200.000

Alat Tulis dan

Penjilidan

Mencatat data

dan menyusun

laporan akhir

1 Rp 180.000 Rp 180.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 1.380.000

3. Perjalanan (15-25%)

Material

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Perjalanan dari

rumah ke

sekolah

Survey data 5 kali Rp 30.000 Rp 150.000

Perjalanan dari

rumah ke rumah Survey data 8 kali Rp 12.000 Rp 96.000

Page 24: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

siswa

Perjalanan

membeli dan

mencari

perlengkapan

penelitian

Menyusun

laporan 3 kali Rp 100.000 Rp 100.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 346.000

4. Lain-lain

Material

Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Seminar

Nasional

Publikasi hasil

penelitian 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

Jurnal

Nasional

Publikasi hasil

penelitian 1 Rp 300.000 Rp 300.000

SUB TOTAL (Rp) Rp 1.300.000

TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) Rp 6.760.000

Page 25: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama /NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Mutia

Rahma

Setyani/

2014830014

Pendidikan

Matematika

Matematika 14 jam/

minggu

Mengkoordinasi

anggota dan

mensurvey

tempat

2 Sylmi

Wulan Dita/

2014830014

Pendidikan

Matemtatika

Matematika 12 jam/

minggu

Mengambil dan

menganalisis

data

3 Intan Nur

Tunggadewi/

2013830023

Pendidikan

Matematika

Matematika 10 jam/

minggu

Menulis laporan

Page 26: USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWApkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PSH-Penerapan-Lego... · masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal untuk materi bilangan berpangkat