uji aktivitas infusa daun kersen dan serbuk instan …repository.setiabudi.ac.id/220/1/dedek...

96
UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP PENINGKATAN DAYA INGAT MENCIT PUTIH (Mus musculus) DENGAN METODE MORRIS WATER MAZE Oleh : Dedek Ratih Ambarwati 20144334A FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

66 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN

DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP PENINGKATAN DAYA

INGAT MENCIT PUTIH (Mus musculus) DENGAN

METODE MORRIS WATER MAZE

Oleh :

Dedek Ratih Ambarwati

20144334A

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2018

Page 2: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

i

UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN

DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP PENINGKATAN DAYA

INGAT MENCIT PUTIH (Mus musculus) DENGAN

METODE MORRIS WATER MAZE

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai

Derajat sarjana farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi Pada Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi

HALAMAN JUDUL

Oleh:

Dedek Ratih Ambarwati

20144334A

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2018

Page 3: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

ii

Page 4: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Alhamdulillah hirobbilalamin

Ya Allah

Kau menciptakanku dengan bekal yang amat begitu sempurna. Sekian lama waktu

telah kulalui dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku. Taburan cinta yang Kau

berikan membuat kaki ini terus melangkah. Setiap janji yang sudah Kau tetapkan tidak

akan pernah ingkar. Untaian doa dalam sujudku satu persatu kau kabulkan.

Engkau berikan aku kesempatan untuk sampai di penghujung awal perjuanganku.

Segala Puji BagiMu ya Allah

Ku Persembahkan Sujud Syukurku PadaMu

Ku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk :

Ayahanda dan Ibundaku yang selalu menyelipkan namaku dalam setiap sujud-sujud

panjangnya, yang selalu mengusahakan kebahagiaanku tanpa memandang

kesalahanku. Yang selalu menjadi tempat curahan hati dikala hati ini sedang sendu.

Terimakasih ya Allah Kau berikan aku sepasang malaikat yang selalu siap memberikan

segalanya untuk diriku.

Page 5: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

iv

Page 6: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan ilmu, kekuatan dan kesempatan

sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI

AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN

DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP PENINGKATAN

DAYA INGAT MENCIT PUTIH (Mus musculus) DENGAN METODE

MORRIS WATER MAZE”Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

mencapai gelar kesarjanaan pada Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Djoni Taringan, MBA., selaku Rektor Universitas Setia Budi,

Surakarta.

2. Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Setia Budi Surakarta.

3. Dwi Ningsih., M.Farm., Apt., selaku pembimbing utamayang luar biasa sabar

membimbing penulis disela kesibukannya, memberi motivasi, semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Dra.Suhartinah.,M.Sc.,Apt selaku pembimbing pendamping yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis disela kesibukannya,

memberi motivasi, semangat, pengarahan serta nasehat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Prof.Dr.Muchalal,DEA Selaku pembimbing akademik di Fakultas Farmasi

Universitas setia Budi.

6. Terimakasih kepada tim penguji Dr.Jason Merari Peranginangin, MM.,

M.Si.,Apt., Fransiska Leviana,M.sc.,Apt , Anita Nilawati, M.Farm.,Apt, yang

telah meluangkan waktunya dalam rangka menyempurnakan skripsi ini.

Page 7: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

vi

7. Ayah dan Ibuku yang selalu memberikan dukungan moril dan materil, dan

Adikku tercinta terimakasih karena selalu memberikan kasih sayang.

8. Simbah kakung dan putri terimakasih telah merawat dan memberikan kasih

sayang sebagai pengganti ayah dan ibuku sejak kecil.

9. Teman yang selalu memberikan semangat pada penulis Akbar wahyu

wijayanto

10. Teman seperjuangan, Prestamaya, leli oktaliana yang dari awal menemani

sampai skripsi ini selesai, Sista, Kiki,Yulia, Nurul yang selalu mendengarkan

seluruh keluh kesah penulis.

11. Teman kos bhineka putri, Devita, Juni, Susi, Fitri, Grafita yang selalu

memberikan dorongan semangat pada penulis.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini.Kritik dan saran dari siapapun yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

siapapun yang mempelajarinya, khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan

di bidang kefarmasian.

Surakarta, Mei 2018

Penulis

Page 8: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

INTISARI ............................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Kegunaan ............................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5

A. Tanaman Kersen ................................................................................. 5

1. Tanaman kersen ........................................................................... 5

2. Nama ............................................................................................ 5

3. Deskripsi Tanaman ...................................................................... 5

4. Kandungan kimia ......................................................................... 6

4.1 Tanin ...................................................................................... 6

4.2 Saponin .................................................................................. 6

4.3 Flavonoid ............................................................................... 7

4.4. Alkaloid. ............................................................................... 7

5. Manfaat Tanaman ........................................................................ 7

B. Simplisia ............................................................................................. 8

1. Pengertian Simplisia .................................................................... 8

2. Tahap pembuatan simplisia ......................................................... 9

2.1 Sortasi basah. ......................................................................... 9

2.2 Pencucian. .............................................................................. 9

2.3 Penirisan .............................................................................. 10

Page 9: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

viii

2.5 Sortasi kering ....................................................................... 10

2.6 Penyimpanan. ....................................................................... 10

C. Perasan .............................................................................................. 11

D. Sediaan Serbuk Instan ....................................................................... 11

E. Infusa ................................................................................................ 11

F. Asetilkolin ......................................................................................... 12

G. Ginko Biloba ..................................................................................... 12

H. Mencit Putih ...................................................................................... 13

1. Sistematika mencit putih ............................................................ 13

2. Karakteristik hewan uji .............................................................. 14

3. Reproduksi Mencit ..................................................................... 14

4. Teknik memegang dan penanganan mencit ............................... 14

5. Pemberian secara per oral .......................................................... 14

I. Metode Morris water maze ............................................................... 15

J. Waktu Latensi ................................................................................... 16

K. Memori .............................................................................................. 16

1. Pengertian memori ..................................................................... 16

2. Sistem memori ........................................................................... 17

2.1 Memori sensori ................................................................. 17

2.2 Memori jangka pendek ..................................................... 17

2.3 Ingatan jangka panjang (long term memory). ................... 17

3. Hubungan radikal bebas dan sters oksidatif terhadap

penurunan memori ..................................................................... 17

L. Landasan Teori ................................................................................. 18

M. Hipotesis ........................................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 22

A. Populasi dan Sampel ......................................................................... 22

1. Populasi ...................................................................................... 22

2. Sampel ....................................................................................... 22

B. Variabel Penelitian ............................................................................ 22

1. Identifikasi variabel utama ........................................................ 22

2. Klasifikasi variabel utama ......................................................... 22

3. Definisi operasional variabel utama .......................................... 23

C. Alat Dan Bahan ................................................................................. 23

1. Alat ............................................................................................ 23

2. Bahan ......................................................................................... 24

3. Hewan Uji .................................................................................. 24

D. Jalannya Penelitian ........................................................................... 24

1. Pengambilan Bahan ................................................................... 24

2. Determinasi Tanaman Daun Kersen .......................................... 24

3. Pembuatan serbuk instan perasan daun kersen .......................... 25

4. Pembuatan infusa ....................................................................... 25

Page 10: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

ix

5. Identifikasi kualitatif perasan daun kersen, infusa daun

kersen, dan serbuk instan perasan daun kersen ......................... 26

5.1 Pemeriksaan organoleptis ................................................. 26

5.2 Identifikasi flavonoid ....................................................... 26

5.3 Identifikasi alkaloid .......................................................... 27

5.4 Identifikasi saponin .......................................................... 27

5.5 Identifikasi tannin ............................................................. 27

6. Susut pengeringan ...................................................................... 27

7. Penentuan Dosis ......................................................................... 27

7.1 Alkohol 96%. ................................................................... 27

7.2 Dosis Ginko Biloba .......................................................... 27

7.3 Dosis dosis infusa daun kersen dan serbuk instan

daun kersen ....................................................................... 28

8. Pengelompokan hewan percobaan ............................................. 28

9. Pemberian serbuk instan perasan daun kersen pada hewan

uji ............................................................................................... 28

10. Prosedur uji daya ingat .............................................................. 28

11.1 Tahap dasar. ..................................................................... 29

11.2 Tahap T0 dan T1. ............................................................... 29

13.3 Probe trial. ....................................................................... 29

11. Analisis data ............................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 31

A. Determinasi Tanaman ....................................................................... 31

1. Identifikasi daun kersen (Muntingia calabura L.) ..................... 31

1.1. Hasil determinasi tanaman. .............................................. 31

1.2. Deskripsi Tanaman. .......................................................... 31

B. Hasil Pembuatan Infusa Daun Kersen .............................................. 32

C. Hasil Serbuk Instan Perasan Daun Kersen ....................................... 32

D. Penetapan Kadar Lembab Serbuk Instan .......................................... 32

E. Identifikasi Kimia Kandungan Kimia ............................................... 33

F. Hasil Pemeriksaan Organoleptis ....................................................... 34

G. Hasil Uji Metode Daya Ingat Menggunakan Metode Morris

Water Maze ....................................................................................... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 42

A. Kesimpulan ....................................................................................... 42

B. Saran ................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 43

LAMPIRAN ........................................................................................................... 48

Page 11: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Ilustrasi Morris Water Maze Test ..................................................... 16

Gambar 2. Skema pembuatan serbuk instan perasan daun kersen ..................... 25

Gambar 3. Pembuatan infusa daun kersen .......................................................... 26

Gambar 4. Skema uji daya ingat ......................................................................... 30

Gambar 5. Grafik aquisition trial selama 5 hari tanpa perlakuan ....................... 35

Gambar 6. Histogram waktu latensi setelah perlakuan ...................................... 37

Gambar 7. Grafik waktu latensi quisition trial, setelah induksi, setelah

perlakuan ........................................................................................... 39

Gambar 8. Presentase peningkatan daya ingat ................................................... 39

Page 12: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil infusa daun kersen ......................................................................... 32

Tabel 2. Hasil serbuk instan perasan daun kersen................................................. 32

Tabel 3. Hasil penetapan kadar lembab serbuk instan perasan daun kersen ......... 32

Tabel 4. Hasil identifikasi kandungan kimia daun kersen .................................... 33

Tabel 5. Hasil pemeriksaan organoleptis .............................................................. 34

Tabel 6. Perhitungan waktu latensi Aquisition trial selama 5 hari ....................... 34

Tabel 7. Perhitungan waktu latensi setelah induksi etanol ................................... 36

Tabel 8. Perhitungan waktu latensi setelah perlakuan .......................................... 36

Tabel 9. Persentase peningkatan daya ingat .......................................................... 39

Page 13: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil determinasi tanaman ............................................................. 49

Lampiran 2. Pembelian hewan uji....................................................................... 50

Lampiran 3. Ethical clearance ............................................................................. 51

Lampiran 4. Hasil identifikasi kandungan kimia ................................................ 52

Lampiran 5. Alat dan bahan ................................................................................ 55

Lampiran 6. Perhitungan dosis kontrol positif ginko biloba dan volume

pemberian ....................................................................................... 58

Lampiran 7. Perhitungan pengenceran dan volume pemberian alkohol ............. 60

Lampiran 8. perhitungan dosis dan volume pemberian infusa ........................... 62

Lampiran 9. Serbuk instan perasan daun kersen ................................................. 64

Lampiran 10. Volume pemberian gula pada kontrol negatif serbuk instan

perasan daun kersen ........................................................................ 66

Lampiran 11. Volume pemberian kontrol normal (aquades) ................................ 68

Lampiran 12. Volume pemberian kontrol negatif infusa (aqudes) ....................... 70

Lampiran 13. Susut pengeringan .......................................................................... 72

Lampiran 14. Rendemen serbuk instan perasan daun kersen dan serbuk

infusa daun kersen. ......................................................................... 73

Lampiran 15. Hasil perhitungan waktu latensi Aquisition trial selama 5 hari

tanpa perlakuan ............................................................................... 74

Lampiran 16. setelah pemberian alkohol 10% (TI) .............................................. 75

Lampiran 17. Hasil waktu latensi T2 ................................................................... 76

Lampiran 18. Peningkatan daya ingat (%) ............................................................ 77

Lampiran 19. Hasil analisis statistik kelompok perlakuan ................................... 78

Page 14: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

xiii

INTISARI

AMBARWATI, D.R, 2018, UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN

DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura

L.) TERHADAP PENINGKTAN DAYA INGAT MENCIT PUTIH (Mus

musculus) DENGAN METODE MORRIS WATER MAZE, SKRIPSI,

FAKULTAS FARMASI, UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA.

Penurunan daya ingat salah satu penyebabnya adalah radikal bebas. Daun

kersen (Muntingia calabura L) mempunyai kandungan flavonoid yang berpotensi

memperbaiki kerusakan oksidatif akibat radikal bebas, sehingga diduga dapat

meningkatkan daya ingat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen dalam

meningkatkan daya ingat.

Penelitian ini menggunakan metode Morris Water Maze. Mencit dibagi

menjadi 6 kelompok, kelompok I kontrol normal, II kontrol negatif infusa, III

kontrol negatif serbuk instan, IV kontrol positif, V infusa dosis 130 mg/kg BB

mencit, VI serbuk instan dosis 210 mg/kg BB mencit. Setiap kelompok diberikan

tahap aquisition trial selama 5 hari, setelah itu diberikan induksi etanol 10%

mencit selama 3 hari kemudian direnangkan kembali untuk melihat penurunan

daya ingat, kemudian diberikan perlakuan selama 10 hari dan direnangkan

kembali untuk melihat penurunan waktu latensi setelah perlakuan. Untuk melihat

perbedaan persentase kenainkan daya ingat dilakukan uji analisis statistik

menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan Post Hoc tuckey untuk

melihat ada tidaknya perbedaan dari kedua sediaan.

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa infusa daun kersen dan serbuk

instan perasan daun kersen memiliki kemampuan meningkatkan daya ingat mencit

dengan persentase peningkatan sebesar 52,35 % dan 40,23 %. Sediaan infusa dan

serbuk instan memiliki efek yang tidak berbeda signifikan dalam meningkatkan

daya ingat mencit putih.

Kata kunci : Infusa, serbuk instan, daya ingat, Muntingia calabura L

Page 15: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

xiv

ABSTRACT

AMBARWATI, D.R., 2018, ACTIVITY TEST OF KERSEN LEAVES

INFUSION AND INSTANT POWDER OF SQUEEZE KERSEN LEAVES

(Muntingia calabura L ) TO IMPROVE WHITE MICE (Mus musculus)

MEMORY BY MORRIS WATER MAZE METHOD, A THESIS,

PHARMACY FACULTY, SETIA BUDI UNIVERSITY

The decrease memory is one of the causes of free radicals. Muntingia

calabura L leaves contains flavonoid that has the potential to repair the oxidative

damage caused by free radicals, so it is consider can improve memory. The

purpose of this study is to know the effect of Kersen leaves infusion and instant

powder of Muntingia calabura L leaves in improving memory.

This research uses Morris water maze method is divided into 6 groups,

group one normal control, group 2 negative control infusion, group 3 negative

control of instant powder,group 4 positive control, group 5 infusion dose 130 mg

/ kg BB mice, group 6 instant powder dose 210 mg / kg BB mice. Each group is

given aquisition trial stage for 5 days, after that will be given ethanol induction

10% for 3 days then reinforced to see the decrease memory, then treated for 10

days and reinvented to see decrease in latency time after treatment. To see the

difference in percentage of memory increase, statistical analysis was conducted

uses one way anova and continued by post hoc tuckey to see whether there is

difference of both avaibility.

The results obtained showed that kersen leaf infusion and instant powder

of Muntingia calabura L leaves had the ability to improve the memory of

micewith the percentage increase of 52.35% and 40,23%. the avaibility of

Infusion is not significantly different than the availability of instant powder.

Key word : kersen, memory, Muntingia calabura L

Page 16: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daya ingat merupakan kemampuan otak untuk menerima, menyimpan, dan

mencari kembali informasi yang telah tersimpan didalam pusat memori (Hartati

2010). Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari proses belajar dan

mengingat, yang sangat berkaitan erat dengan memori. Sejalan dengan

berjalannya usia memori atau daya ingat akan mengalami penurunan. Penurunan

memori (daya ingat) atau demensia, yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan

istilah pikun, salah satu penyebabnya karena kelelahan otak atau stres dan adanya

radikal bebas yang mengakibatkan daya ingat tak cukup kuat (Yuliana et al.

2009).

Radikal bebas merupakan suatu senyawa asing yang masuk kedalam tubuh

dan merusak sistem imunitas tubuh. Radikal bebas tersebut dapat timbul akibat

berbagai proses kimia yang kompleks dalam tubuh, polutan lingkungan, radiasi

zat-zat kimia, racun, makanan cepat saji, dan makanan yang digoreng pada suhu

tinggi. Jika jumlahnya berlebih, radikal bebas akan memicu efek patologis dan

bisa menyerang apa saja dan menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif seperti

halnya demensia (Widya et al. 2013). Penurunan daya ingat atau demensia

merupakan suatu sindroma klinis yang ditandai dengan adanya gangguan fungsi

intelektual dan gangguan fungsi memori tanpa adanya gangguan tingkat

kesadaran (Shandy 2015).

Neurotransmiter asetilkolin berperan dalam mentransmisikan sinyal atau

rangsangan yang diterima untuk diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan

atau pada sambungan neuromuscular. Aktivitas dari neurotransmiter ini dapat

dihambat oleh enzim kolinesterase. Penghambatan kerja asetilkolin oleh enzim ini

di dalam tubuh manusia berperan dalam menimbulkan kerusakan sel-sel otak,

hilangnya ingatan, dan kemampuan berpikir. Asetilkolin merupakan

neurotransmitter endogen pada sinaps kolinergik dan neuroeffector junction pada

system saraf pusat dan sistem saraf tepi (Asep 2014 ).

Page 17: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

2

Konsensus Delphi mempublikasikan bahwa terdapat peningkatan

prevalensi demensia sebanyak 10% dibandingkan dengan publikasi sebelumnya.

Diperkirakan terdapat 35,6 juta orang dengan demensia pada tahun 2010 dengan

peningkatan dua kali lipat setiap 20 tahun, menjadi 65,7 juta ditahun 2030 dan

115,4 juta ditahun 2050. Di Asia Tenggara jumlah orang dengan demensia

diperkirakan meningkat dari 2,48 juta ditahun 2010 menjadi 5,3 juta ditahun 2030

(perdossi, 2015). Data WHO menunjukkan pada tahun 2001, sebanyak 24,3 juta

jiwa orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun menderita demensia, dimana

setiap tahunnya 4,6 juta kasus baru ditemukan, dn diprediksi akan meningkat pada

tahun 2040, sebanyak 81,1 juta jiwa penderita demensia. Di Indonesia sendiri

pada tahun 2006 dari 20 juta total lansia diperkirakan 1 juta diantaranya

mengalami demensia (Shandy 2015).

Senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan, membersihkan, menahan

efek radikal disebut antioksidan. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan

melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat

terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas. Selain itu, antioksidan

juga berguna untuk mengatur agar tidak terjadi proses oksidasi berkelanjutan di

dalam tubuh (Widya et al. 2013).

Pencegahan demensia dapat dilakukan dengan menangkal radikal bebas

pada tubuh yang dapat dilakukan dengan menghasilkan antioksidan secara

endogen dalam sistem pertahanan tubuh. Akan tetapi, kadar antioksidan ini tidak

mampu melawan radikal bebas penyebab penyakit, salah satunya adanya stress

oksidatif (Halliwell dalam Kun 2015). Stress oksidatif adalah suatu keadaan yang

tidak seimbang antara produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dengan sistem

pertahanan antioksidan dan dapat mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh

lainnya (Yanwirasti 2006). Sedangkan tubuh tidak mempunyai sistem pertahanan

antioksidatif yang berlebihan, sehingga jika terjadi paparan radikal berlebih tubuh

membutuhkan antioksidan eksogen. Kekhawatiran terhadap efek samping

antioksidan sintetik maka antioksidan alami menjadi alternatif yang terpilih

(Kuntorini et al. 2013).

Page 18: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

3

Kersen (Muntingia calabura L) adalah salah satu tumbuhan yang

berpotensi sebagai antioksidan (Mauizatul et al 2016). Kersen (Muntingia

calabura) merupakan tumbuhan yang banyak dijumpai, pohonnya rindang

biasanya digunakan sebagai peneduh. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu daun

kersen mengandung berbagai senyawa bioaktif yaitu senyawa flavonoid, saponin,

alkaloid, tanin, triterpen, steroid. Uji aktivitas antioksidan pada bagian bunga,

buah dan daun kersen telah dilakukan dengan menggunakan pelarut yang berbeda

dan aktivitas antioksidan tertinggi dihasilkan oleh bagian daun. Komponen

senyawa fenolik yang tinggi dihasilkan oleh daun kersen ini diduga bersifat

sebagai antioksidan yang kuat (Kuntorini 2013).

Hasil penelitian (Kuntorini 2013 ) menunjukkan bahwa ekstrak metanol

daun kersen muda memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 21,786

ppm, sedangkan daun kersen tua memiliki aktivitas antioksidan sebesar 18,214

ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen mempunyai aktivitas

antioksidan yang kuat.

Antioksidan ditemukan di berbagai produk tanaman seperti buah-buahan,

sayuran, sereal, rempah-rempah, teh dan minyak yang mengandung flavonoid,

tanin, fenol, terpenoid dan banyak lainnya. Tanaman ginkgo biloba menarik

perhatian, terutama daun ginkgo biloba yang mengandung senyawa kaempferol,

quercetin dan isoharmnetin. Aktivitas antioksidan dari ekstrak ginkgo biloba

terutama oleh flavonoid, yang mengais dan menghancurkan radikal bebas dan

bentuk reaktif oksigen yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti

karsinogenesis, dan peradangan (Lucia 2007).

Berdasarkan bukti penelitian yang telah dilakukan oleh (Gotik 2017)

perasan daun kersen dengan dosis efektif 2,6 mg/20 g BB mencit dapat

meningkatkan daya ingat. Karena penelitian sebelumnya belum menggunakan

sediaan infusa maka peneliti mencoba menggunakan sediaan infusa sebagai bahan

penelitian. Selain itu karena dengan bentuk sediaan perasan dirasa kurang praktis

sehingga perlu adanya pengembangan bentuk sediaan untuk menciptakan produk

alternatif baru yang dapat menarik daya terima konsumen yang dibentuk dalam

bentuk sediaan serbuk instan.

Page 19: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

4

Serbuk Instan adalah sediaan obat tradisional berupa butiran homogen

dengan derajat halus yang sesuai, terbuat dari ekstrak yang cara penggunaannya

diseduh dengan air panas atau dilarutkan dalam air dingin (BPOM 2014).

Sedangkan Infusa merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari

simplisia dengan air pada suhu 90º C selama 15 menit.

B. Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Pertama, apakah infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen

dapat meningkatkan daya ingat mencit putih (Mus musculus) menggunakan

metode Morris Water Maze?

2. Kedua, Sediaan manakah yang lebih efektif dalam meningkatkan daya ingat

antara infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui efek infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun

kersen dalam meningkatkan daya ingat mencit dengan menggunakan metode

Morris water maze

2. Untuk melihat sediaan yang lebih efektif dalam meningkatkan daya ingat

antara infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen.

D. Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

luas dan memberikan ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang kesehatan

mengenai pengaruh dari infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen

(Muntingia calabura L) sebagai peningkat daya ingat sekaligus sebagai

kepustakaan dalam upaya pengembangan obat-obat tradisional baru.

Page 20: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Kersen

1. Tanaman kersen

Klasifikasi secara lengkap daun kersen (Muntingia calabura L)

berdasarkan :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Family : Muntingiaceae

Genus : Muntingia L

Spesies : M.calabura

2. Nama

Nama Ilmiah : Muntingia calabura L

Nama Daerah : Talok (Jawa), kersem, keres, kersen (Sunda),

Nama asing : Capulin, Jamaica cherry (Inggris), datiles, aratiles,

manzanitas (Filipina), mat sam (Vietnam), khoom

somz, takhob (Laos), takhop farang (Thailand),

kerukup siam (Malaysia)

3. Deskripsi Tanaman

Kersen (Muntingia calabura) adalah sejenis pohon sekaligus buahnya

yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Beberapa daerah seperti di Jakarta,

buah ini biasa dikenal dengan nama ceri. Pohon kersen merupakan salah satu

pohon yang banyak tumbuh di seluruh wilayah Indonesia. Pohon kecil ini awalnya

sering tumbuh sebagai tanaman liar di tepi jalan, tepi trotoar dan di daerah-daerah

kering. Di Indonesia pohon ini belum banyak pemanfaatannya. Kegunaan utama

dari pohon ini adalah sebagai tanaman peneduh. Pohon ini terus menerus

berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Karena sifat-sifat dan daya tahannya ini,

Page 21: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

6

kersen menjadi salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di

wilayah hunian manusia di daerah tropis (Derry 2013)

Tanaman kersen memiliki tinggi 3-12 meter. Percabangannya mendatar,

menggantung ke ujung, berbulu halus-halus. Daunnya tunggal, berbentuk bulat

telur sampai berbentuk lanset, berukuran (4-14) cm x (1-4) cm, tepi daun

bergerigi, lembaran daun bagian bawah berbulu kelabu. Bunga tanaman kersen

terletak pada satu berkas yang letaknya supra-aksilar dari daun dan bersifat

hermafrodit. Buahnya mempunyai tipe buah buni, berwarna merah kusam,

berdiameter 15 mm, berisi beberapa ribu biji yang kecil, terkubur dalam daging

buah yang lembut (Haki 2009).

4. Kandungan kimia

Daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung flavonoid, tanin,

saponin, alkaloid, tumbuhan ini kaya senyawa flavonoid dengan jenis flavon,

flavonon, flavan dan biflavon sebagai kandungan yang penting (Gotik 2016).

4.1 Tanin. Tanin merupakan komponen zat organik yang sangat

kompleks, terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan dan sukar

mengkristal, mengendapkan protein dari larutannya dan bersenyawa dengan

protein tersebut (Desmiyati dalam Liberty 2012). Tanin secara umum

didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup

tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein (Liberty

et al. 2012). Senyawa tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang

diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringent, antidiare,

antibakteri dan antioksidan.

4.2 Saponin. Saponin merupakan salah satu metabolit sekunder yang

berfungsi meningkatkan aktivasi makrofag yang meningkatkan fagositosis dan

sekresi interleukin. Sekresi interleukin ini akan memacu sel untuk memproduksi

antibodi (Besung 2009). Fungsi saponin yang telah banyak diketahui adalah

sebagai bakterisida, fungisida, amubasida, pemberantas serangga, bahan anastesi

atau obat penenang dan sebagai pereda kegelisahan (antianxiety), sementara

senyawa madekasosida dapat memacu produksi kolagen yang fungsinya sangat

Page 22: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

7

besar dalam regenerasi sel kulit, termasuk sel telur (ovum) pada wanita dan sel

sperma pada pria (Sutardi 2016).

4.3 Flavonoid. Flavonoid, merupakan senyawa fenol yang terbanyak di

alam. Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai fungsi sebagai pigmen warna,

fungsi patologi, aktivasi farmakologi, dan flavonoid dalam makanan (Sutardi

2016). Senyawa yang dihasilkan oleh flavonoid adalah zat warna merah, ungu,

biru dan sebagai warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan (Leny

2006). Flavonoid mempunyai aktivitas biologis, antara lain sebagai antioksidan

yang dapat menghambat berbagai reaksi oksidasi, serta mampu bertindak sebagai

pereduksi radikal hidroksil, superoksida dan radikal peroksil (Kuntorini 2013).

4.4. Alkaloid. Dari sudut pandang biologis, alkaloid merupakan senyawa

biologi aktif berbentuk heterosiklik yang mengandung nitrogen dan sebagian

dapat mempunyai aktivitas farmakologi pada manusia dan hewan lainnya

(Fatimah 2015). Alkaloid dapat ditemukan pada berbagai bagian tanaman, seperti

bunga, biji, daun, ranting, akar dan kulit batang. Alkaloida umunya ditemukan

dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit

yang berasal dari jaringan tumbuhan (Retno 2016).

5. Manfaat Tanaman

Daun kersen berwarna hijau dan berbulu berkhasiat sebagai obat batuk,

peluruh dahak, antitumor dan rebusan daun kersen dapat menghambat

pertumbuhan mikroba seperti Corynebacterium diphteriae, Staphylococcs aureus

dan Staphylococcus epidermidis serta dapat digunakan sebagai antiseptik, dan

dapat mengatasi penyakit gula darah. Secara tradisional daun kersen telah lama

digunakan di negara Peru dengan pemakaian seperti mengkonsumsi teh untuk

menghilangkan rasa sakit seperti sakit kepala dan juga anti radang. Buah kersen

dapat dimanfaatkan untuk mengobati sakit kuning, serta jus buah kersen sangat

baik dijadikan sebagai minuman bagi seorang atlet untuk mencegah cedera otot

saat beraktivitas. Bagian-bagian tanaman ini telah digunakan sebagai obat-obatan

di daerah Asia Tenggara dan di bagian tropis benua Amerika. Akar kersen telah

digunakan sebagai abortifacient di Malaysia. Bunga kersen telah biasa digunakan

Page 23: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

8

untuk mengobati sakit kepala, antiseptik, antikejang, dan diaporetik. Cairan pada

bunga tanaman kersen di minum sebagai obat penenang (Nenden 2012).

Penelitian mengenai kandungan kimia daun kersen telah banyak dilakukan

dan senyawa yang paling banyak diisolasi adalah flavonoid. Flavonoid dalam

daun kersen memiliki potensi sebagai antioksidan, hepatoprotektor, analgestik,

antiinflamasi, anti kanker dan antiplatelet. Daun kersen mengandung senyawa

flavonoid, saponin, polifenol dan tannin sehingga dapat digunakan sebagai

antioksidan (Kuntorini et al. 2013). Flavonoid merupakan antioksidan yang sangat

berpengaruh dalam mengendalikan penyimpanan memori pada area hipokampus

dan korteks limbik melalui interaksi penghambatan sinyal atau sensitisasi pada

sistem saraf pusat (Agni 2015).

Berdasarkan penelitian Anita (2017) didapatkan hasil aktivitas

antioksidan ekstrak etil asetat daun kersen (IC50 = 53,25 ppm) termasuk

antioksidan kuat namun lebih lemah dibandingkan vitamin C (IC50 = 25,74 ppm).

Pada penelitian (kuntorini 2013) Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak

metanol daun kersen muda memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50

sebesar 21,786 ppm, sedangkan daun kersen tua memiliki aktivitas antioksidan

sebesar 18,214 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut mempunyai

aktivitas antioksidan yang kuat. Pengukuran aktivitas antioksidan pada kontrol

vitamin C memiliki IC50 sebesar 2,72 ppm dan BHT sebesar 5,36 ppm lebih kuat

dari ekstrak metanol daun kersen muda dan tua.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Gotik (2016) dalam

pengujian perasan daun kersen dengan metode morris water maze dapat

meningkatkan daya ingat mencit. Dosis efektif terkecil yang dapat meningkatkan

daya ingat mencit adalah 2,6 mg/kg BB mencit.

B. Simplisia

1. Pengertian Simplisia

Simplisia herbal adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang

digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan, kecuali

dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari 60º C. Simplisia nabati adalah

Page 24: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

9

simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan.

Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau

dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat nabati lain yang dengan cara

terentu dipisahkan dari tumbuhannya (Depkes 2008).

Serbuk simplisia nabati adalah bentuk serbuk dari simplisia nabati, dengan

ukuran derajat kehalusan tertentu. Sesuai dengan derajat kehalusannya, dapat

berupa serbuk sangat kasar, agak kasar, halus, dan sangat halus. Serbuk simplisia

nabati tidak mengandung fragmen jaringan dan benda asing yang bukan

merupakan komponen asli dari simplisia yang bersangkutan antara lain telur

nematoda, bagian dari serangga dan hama serta sisa tanah (Depkes 2008).

2. Tahap pembuatan simplisia

2.1 Sortasi basah. dimaksudkan untuk memisahkan kotoran atau bahan

asing serta bagian tanaman lain yang tidak diinginkan dari bahan simplisia.

Kotoran yang dimaksud dapat berupa tanah, kerikil, rumput/gulma, tanaman lain

yang mirip, bahan yang telah busuk/rusak, serta bagian tanaman lain yang

memang harus dipisahkan dan dibuang. Pemisahan bahan simplisia dari kotoran

ini bertujuan menjaga kemurnian serta mengurangi kontaminasi awal yang dapat

mengganggu proses selanjutnya, mengurangi cemaran mikroba serta memperolah

simplisia dengan jenis dan ukuran seragam. Oleh karena itu dalam tahapan ini

juga dilakukan pemilihan bahan berdasarkan ukuran panjang, lebar, besar kecil

dan lain-lain (Yuli 2015)

2.2 Pencucian. dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lain

yang melekat pada bahan simplisia. Dilakukan dengan menggunakan air bersih

(standar air minum), bisa air sumber, air sumur atau air PAM. Khusus untuk

bahan yang mengandung senyawa aktif mudah larut dalam air, pencucian

dilakukan secepat mungkin (tidak direndam). Pencucian harus dilakukan secara

cermat, terutama pada bahan simplisia yang berada didalam tanah atau dekat

dengan permukaan tanah, misalnya rimpang, umbi, akar, dan batang yang

merambat serta daun yang melekat atau dekat dengan permukaan tanah (Yuli

2015).

Page 25: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

10

2.3 Penirisan. Setelah bahan dicuci bersih segera ditiriskan pada rak-rak

yang telah diatur sedemikian rupa untuk mencegah pembusukan atau

bertambahnya kandungan air. Penirisan dimaksudkan untuk mengurangi atau

menghilangkan kandungan air dipermukaan bahan dan dilakukan sesegera

mungkin sehabis pencucian. Selama penirisan bahan dibolak-balik untuk

mempercepat penguapan, dilakukan ditempat teduh dengan aliran udara cukup

agar terhindar dari fermentasi dan pembusukan. Setelah air yang menempel di

permukaan bahan menetes atau menguap, bahan simplisia dikeringkan dengan

cara yang sesuai (Yuli 2015)

2.4 Pengeringan. Pengeringan merupakan proses pengawetan simplisia

sehingga simplisia tahan lama dalam penyimpanan. Selain itu pengeringan akan

menghindari teruainya kandungan kimia karena pengaruh enzim. Pengeringan

yang cukup akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kapang (jamur).

Menurut persyaratan obat tradisional tertera bahwa angka khamir atau kapang

tidak lebih dari 104. Mikroba patogen harus negatif dan kandungan aflatoksin

tidak lebih dari 30 bagian per juta (bpj). Tandanya simplisia sudah kering adalah

mudah meremah bila diremas atau mudah patah. Menurut persyaratan obat

tradisional pengeringan dilakukan sampai kadar air tidak lebih dari 10%..

Pengeringan sebaiknya jangan di bawah sinar matahari langsung, melainkan

dengan almari pengering yang dilengkapi dengan kipas penyedot udara sehingga

terjadi sirkulasi yang baik. Bila terpaksa dilakukan pengeringan di bawah sinar

matahari maka perlu ditutup dengan kain hitam untuk menghindari terurainya

kandungan kimia dan debu. Agar proses pengeringan berlangsung lebih singkat

bahan harus dibuat rata dan tidak bertumpuk (Tommy et al. 2011)

2.5 Sortasi kering. Prinsip kegiatan sortasi kering sama dengan sortasi

basah, tetapi dilakukan terhadap simplisia (bahan yang telah dikeringkan) sebelum

dikemas sortasi kering bertujuan untuk memisahkan bahan-bahan asing dan

simplisia yang belum kering seutuhnya. Kegiatan sortasi kering dilakukan untuk

menjamin simplisia benar-benar bebas dari bahan asing (Yuli 2015)

2.6 Penyimpanan. Simplisia yang telah dikemas dan diberi label

kemudian disimpan dalam gudang yang telah disiapkan dengan berbagai

Page 26: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

11

pertimbangan. Tujuan penyimpanan adalah agar simplisia tetap tersedia setiap

saat bila diperlukan serta sebagai stok bila secara kuantitatif hasil panen melebihi

kebutuhan. Penyimpanan merupakan upaya untuk mempertahankan kualitas fisik

dan kestabilan kandungan senyawa aktif sehingga tetap memenuhi persyaratan

mutu yang ditetapkan selama dalam penyimpanan (Yuli 2015).

C. Perasan

Perasan adalah suatu cara yang digunakan untuk mengeluarkan zat aktif

yang terdapat di dalam sel bahan alam, baik secara manual maupun mekanik. Cara

manual adalah cara tradisional yang dilakukan dengan cara sampel dihaluskan

atau dipotong atau dilumatkan kemudian diserkai dengan menggunakan kain,

sedangkan cara mekanik adalah cara modern dengan menggunakan alat seperti

blender dan sebagainya. Kegunaan blender ini adalah untuk menghaluskan dan

memisahkan sampel antara ampas dan sarinya hingga diperoleh sari perasan

(Sulistyawati 2012).

D. Sediaan Serbuk Instan

Minuman instan merupakan produk olahan pangan yang berbentuk serbuk,

mudah dilarutkan dalam air, praktis dalam penyajian dan memiliki daya simpan

yang relatif lama. Serbuk minuman instan dihasilkan dengan cara pengeringan,

prinsipnya adalah dehidrasi dalam proses tersebut umumnya diperlukan bahan

pengisi sebagai komponen-konponen bahan yang rusak saat pengeringan (Yohana

2016).

E. Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati

dengan air pada suhu 90ºC selama 15 menit. Pembuatannya dengan mencampur

simplisia nabati dengan derajat halus yang cocok dalam panci dengan air

secukupnya, panaskan diatas penangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu

mencapai 90ºC sambil diaduk-aduk. Serkai selagai panas melalui kain flannel,

Page 27: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

12

tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa

yang dikehendaki (Ivo 2016).

F. Asetilkolin

Asetilkolin (ACh) adalah salah satu neurotransmitter yang sangat berperan

dalam fungsi sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah sistem involunter

yang berfungsi untuk mengontrol kebutuhan dan aktivitas tubuh sehari-hari tanpa

pengaruh kesadaran kita. Sistem ini terutama berperan pada sel saraf motorik

visceral yang mempersarafi otot polos organ dalam, otot jantung dan kelenjar

eksokrin. Asetilkolin berperan dalam mentransmisikan sinyal atau rangsangan

yang diterima untuk diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada

sambungan neuromuscular. Aktivitas dari neurotransmiter ini dapat dihambat oleh

enzim kolinesterase. Penghambatan kerja asetilkolin oleh enzim ini di dalam

tubuh manusia berperan dalam menimbulkan kerusakan sel-sel otak, hilangnya

ingatan dan kemampuan berpikir (Asep 2014).

Kerja asetil kolin mempunyai 2 cara yaitu efek muskarinik dan efek

nikotinik. Efek muskarinik meliputi: konstriksi pupil, akomodasi untuk

penglihatan dekat, salvias cair yang sangat banyak, konstriksi bronkus,

bronkoekskresi, hipotensi, peningkatan motilitas dan skresi gastrointestinal,

kontraksi kandung kemih dan berkeringat. Efek nikotinik mencakup stimulasi

seluruh ganglion otonom. Akan tetapi kerja asetil kolin pada ganglion relatif

lemah dibandingkan dengan efeknya pada reseptor muskarinik, sehingga efek

parasipatis lebih dominan (Neal 2005).

G. Ginkgo Biloba

Ginkgo biloba merupakan tanaman herbal yang memiliki kemampuan

untuk meningkatkan sistem saraf pusat, peningkatan memori, konsentrasi,

kewaspadaan mental, dan mengurangi kelelahan mental. Ada banyak unsur kimia

yang terkandung dalam ginkgo biloba diantaranya adalah terpenoid, flavonoid,

benzoic acid, ramnose, polifenol, luteolin, fenol. Ekstrak daun ginkgo diperkaya

dengan air-aseton atau ekstrak etanol, ekstrak daun ginkgo biloba mengandung

Page 28: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

13

22-27% flavonoid glikosida, 5-7% terpenoid lakton . Komponen flavonoidnya

diyakini berperan dalam melindungi kerapuhan kapiler, sebagai antioksidan,

sebagai zat antiinflamasi, mengurangi edema yang disebabkan oleh luka jaringan,

dan menangkap radikal bebas (Chan et al. 2007).

Ginkgo biloba memiliki efek yang baik untuk pembelajaran dan proses

ingatan serta dapat mengurangi proses penuaan pada manusia, ekstrak daun

ginkgo biloba bisa mengurangi produksi kortikosteroid, memperbaiki aliran darah

serebral, meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa, membantu

produksi ATP maupun membantu metabolisme mitokondria. Flavonoid pada

ginko biloba (quercetin, kaempferol, sciadopitysin, ginkgetin, isoginkgetin)

merangsang aktivitas proliferatif dan berperan dalam peningkatan produksi

kolagen dan fibronektin ekstraselular pada kulit manusia. Ekstrak ginkgo biloba

dapat meningkatkan aliran darah, meningkatkan deformabilitas sel darah merah

dan menurunkan agregasi sel darah merah, sehingga meningkatkan fluiditas sel

darah merah dan menurunkan viskositas darah secara keseluruhan (Chan et al.

2007).

H. Mencit Putih

1. Sistematika mencit putih

Sistematika mencit putih menurut Budhi (2010) :

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Species : Mus musculus

Mencit sering digunakan dalam penelitian dengan pertimbangan hewan

tersebut memiliki beberapa keuntungan yaitu daur estrusnya teratur dan dapat

dideteksi, periode kebuntingannya relatif singkat, dan mempunyai anak yang

Page 29: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

14

banyak serta terdapat keselarasan pertumbuhan dengan kondisi manusia (Budi

2010)

2. Karakteristik hewan uji

Mencit (Mus musculus L) memiliki ciri-ciri berupa bentuk tubuh kecil,

berwarna putih, memiliki siklus estrus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang untuk

pemeliharaan mencit (Mus musculus L) harus senantiasa bersih, kering dan jauh

dari kebisingan. Suhu ruang pemeliharaan juga harus dijaga kisarannya antara 18-

19ºC serta kelembaban udara antara 30-70%. mencit (Mus musculus). Mencit

termasuk mamalia pengerat (rodensia) yang cepat berkembangbiak, mudah

dipelihara dalam jumlah banyak, variasi genetiknya cukup besar serta sifat

anatomisnya dan fisiologisnya terkarakteristik dengan baik (Budi 2010).

3. Reproduksi Mencit

Mencit betina dewasa dengan umur 35-60 hari memiliki berat badan 18-35

g. Lama hidupnya 1-2 tahun, dapat mencapai 3 tahun. Masa reproduksi mencit

betina berlangsung 1,5 tahun. Mencit betina ataupun jantan dapat dikawinkan

pada umur 8 minggu. Lama kebuntingan 19-20 hari jumlah anak mencit rata-rata

6-15 ekor dengan berat lahir antara 0,5-1,5 g (Budi 2010).

4. Teknik memegang dan penanganan mencit

Mencit cenderung menggigit kalau ditangkap, lebih-lebih jika takut,

mencit dapat diangkat melalui ekornya, tepatnya setengah bagian dari pangkal

ekornya dengan tangan kanan, sementara kaki depannya dibiarkan menjangkau

kawat kandang, kemudian dengan tangan kiri kulit tengkuk dijepit diantara jari

telunjuk dengan ibu jari, sedang ekornya dijepitkan diantara jari manis dan

kelingking. Pada posisi demikian kita dapat dengan leluasa memberikan obat

secara oral (Mangkoewidjojo 1988).

5. Pemberian secara per oral

Pemberian secara peroral yaitu pemberian obat menggunakan sonde

lambung dengan ujung tumpul (pemberian secara oral) memasukkan secara

langsung ke dalam lambung melalui esophagus yang ujungnya tumpul dan

berlubang ke samping, akan tetapi memakai jarum ini harus hati-hati supaya

dinding esophagus tidak tembus (Mangkoewidjojo 1988)

Page 30: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

15

I. Metode Morris Water Maze

Alat moris water maze adalah sebuah bak bulat besar diameter 120 cm

dengan sebuah platform kecil yang disembunyikan 1-2 cm dibawah permukaan air

yang dibuat berwarna putih dengan penambahan susu bubuk. Pengujian diawali

dengan meletakan tikus diatas platform selama 20 detik, untuk membiarkan

mencit mengobservasi isyarat-isyarat didalam ruangan dan hubungannya dengan

platform. Setelah 20 detik, dengan hati-hati letakkan tikus di air pada salah satu

kuadran bersebrangan dengan platform. Waktu yang diperlukan untuk dapat

mencapai platform dicatat dengan menggunakan stopwatch. Ketika mencit

mencapai platform, biarkan mencit tetap disana selama 5 detik dan kemuadian

dikeluarkan dari maze. Jika pada pengujian mencit tidak mencapai platform dalam

60 detik, keluarkan tikus dari air dan letakkan diatas platform. Pengujian

dilakukan 3 kali berturut-turut dan diulang setiap hari selama 3 hari (Fitrianingsih

2013).

Morris water maze merupakan suatu uji yang menantang bagi tikus karena

memerlukan berbagai proses pemikiran yang rumit. Proses ini meliputi lokalisasi

spasial berdasarkan petunjuk visual yang secara berurutan melibatkan peristiwa

pemrosesan, konsolidasi, retensi, dan retrieval untuk bisa mencapai pada platform

yang tersembunyi di water maze. Proses umum pada tikus yang menggunakan

navigasi visuos pasial ini juga dianggap mempunyai kontribusi yang sama pada

manusia untuk penggunaan proses kognitif sehari-hari. Oleh karena itu, model uji

menggunakan morris water maze ini dianggap relevan dengan studi pada penyakit

(Alvin dan Tery 2009).

Page 31: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

16

Gambar 1. Ilustrasi Morris Water Maze Test

(Sumber : Septiana & Puruhita 2015)

J. Waktu Latensi

Waktu latensi adalah waktu yang dibutuhkan mencit untuk mencapai

platform. Hewan uji diberikan waktu maksimal 60 detik pada masing-masing

ulangan untuk menentukan landasan tersembunyi. Perhitungan waktu dihentikan

saat hewan uji berhasil menemukan landasan dan berdiri selama 2 detik diatasnya.

Apabila waktu yang diberikan sudah habis tetapi hewan uji belum berhasil

menemukan landasan, maka hewan uji akan diarahkan langsung ke landasan dan

diletakkan diatasnya selama 20 detik. Setelah satu ulangan selesai, hewan uji

dikeringkan untuk mencegah hipotermi dan diberikan waktu istirahat selama 30

detik. Setelah waktu jeda habis, hewan uji memasuki ulangan selanjutnya

(Puspita2017).

K. Memori

1. Pengertian memori

Memori merupakan suatu proses penyimpanan dan pengeluaran kembali

informasi yang didapat dari proses belajar. Sejalan dengan berjalannya usia

memori atau daya ingat akan mengalami penurunan. Penurunan memori (daya

ingat) atau demensia, yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan istilah pikun,

salah satu penyebabnya karena kelelahan otak atau stres dan adanya radikal bebas

yang mengakibatkan daya ingat tak cukup kuat (Yuliana et al 2009).

Page 32: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

17

2. Sistem memori

2.1 Memori sensori mencatat informasi atau stimuli yang masuk melalui

salah satu atau kombinasi dari panca indra, yaitu secara visual melalui mata,

pendengaran melalui telinga, bau melalui hidung, rasa melalui lidah dan rabaan

melalui kulit. Bila informasi atau stimuli tersebut tidak diperhatikan akan

langsung terlupakan, namun bila diperhatikan maka informasi tersebut ditransfer

ke sistem ingatan jangka pendek. Sistem ingatan jangka pendek menyimpan

informasi atau stimuli selama sekitar 30 detik dan hanya sekitar tujuh bongkahan

informasi (chunks) dapat disimpan dan dipelihara di sistem memori jangka pendek

dalam suatu saat (Bhinnety 2010).

2.2 Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil sekali, namun

sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan tempat dimana

kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita. Kemampuan

penyimpanan informasi yang kecil tersebut sesuai dengan kapasitas pemroses

annyang terbatas. Memori jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan

transitori yang dapat menyimpan informasi yang sangat terbatas dan

mentransformasikan serta menggunakan informasi tersebut dalam menghasilkan

respon atas suatu stimulus (Bhinnety 2010).

2.3 Ingatan jangka panjang (long term memory). Ingatan jangka

panjang (long term memory). Dewasa ini perkembangan intelektual semakin

dipandang sebagai perubahan dalam cara mengolah secara mental semua masukan

yang diterima oleh alat indra. Perkembangan intelektual ini diumpamakan dengan

sebuah komputer yang makin lama makin mampu memasukkan data kedalam

ingatan jangka pendek, serta mengembangkan program-program yang makin lama

makin baik dalam mengolah semua data dan mengambil maknananya. Makinn

baik pengolahannya makin baik pula keadaan dalam ingatan jangka panjang yang

terorganisir rapi (Juliadi 2014).

3. Hubungan radikal bebas dan stress oksidatif terhadap penurunan

memori

Radikal bebas dapat dikatakan berbahaya karena bersifat reaktif saat

ikatannya mendapatkan pasangan elektron bebas dari yang lain, karena terbentuk

Page 33: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

18

radikal bebas baru dari atom atau molekul yang elektronnya terambil untuk

berpasangan dengan radikal bebas sebelumnya. Berdasarkan dari sifatnya yang

sangat reaktif dan geraknya yang tidak beraturan, maka apabila terjadi didalam

tubuh makhluk hidup akan menimbulkan kerusakan diberbagai bagian sel,

kerusakan tersebut antara lain kerusakan membran sel, protein, DNA, dan lipid

yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit degeneratif seperti

katarak, kanker, atherosklerosis, dan proses penuaan dini bahkan dapat

menimbulkan penurunan fungsi kognitif seperti kemampuan memori dan learning

(Atun 2014).

Penurunan daya ingat dapat dipengaruhi oleh kontribusi stres oksidatif.

Stres oksidatif adalah suatu keadaan yang tidak seimbang dengan antara Reactive

Oxygen Species (ROS) dengan sistem pertahanan antioksidan tubuh (Yanwirasti

2006). Stres oksidatif merupakan keadaan dimana jumlah radikal bebas didalam

tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisisnya, Akibatnya oksidasi sel

tubuh normal menjadi semakin tinggi dan menimbulkan kerusakan yang lebih

banyak. Antioksidan sangat berperan dalam penghambatan pembentukan berbagai

macam penyakit salah satunya adalah penurunan fungsi memori, oleh karena itu

diperlukan suatu asupan makanan atau suplemen antioksidan untuk menjaga

keseimbangan antara produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dengan sistem

pertahanan oksidan tubuh (Puspita 2017).

L. Landasan Teori

Daya ingat merupakan kemampuan otak untuk menerima, menyimpan, dan

mencari kembali dalam informasi yang telah tersimpan didalam pusat memori

(Hartati 2010). Ingatan secara fisiologis adalah hasil dari perubahan kemampuan

penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari

aktivitas neural sebelumnya. Ingatan dibedakan menjadi ingatan jangka pendek,

ingatan jangka menengah, dan ingatan jangka panjang. Ingatan jangka pendek

berlangsung beberapa detik atau paling lama beberapa menit. Ingatan jangka

menengah berlangsung beberapa menit atau bahkan beberapa minggu. Ingatan

jangka panjang akan menyimpan memori ini untuk bertahun-tahun bahkan kadang

Page 34: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

19

seumur hidup. Daya ingat dipengaruhi oleh faktor fisiologi, psikologis dan

patologis seperti: usia, jenis makanan, olahraga (latihan fisik), latihan memori

berulang-ulang, kemampuan berkonsentrasi, hormonal, jenis kelamin, gen, dan

lain-lain. Faktor jenis kelamin mempengaruhi ingatan seseorang; wanita diduga

lebih banyak dan cenderung untuk menjadi pelupa. Hal ini disebabkan karena

pengaruh hormonal, stres yang menyebabkan ingatan berkurang, akhirnya mudah

lupa. (Yuliana et al 2009).

Daya Ingat pada manusia dapat menurun salah satunya karena aktivitas

dari radikal bebas yang berlebihan. Menurut Sulastri dan Keswani (2009), radikal

bebas terjadi dalam tubuh manusia melalui tingkatan-tingkatan reaksi, yaitu

inisiasi, propagasi, dan terminasi. Radikal bebas dihasilkan secara alami oleh

tubuh sebagai hasil sampingan dari metabolisme. Namun radikal-radikal bebas ini

tidak menimbulkan efek negatif pada tubuh bila terdapat dalam jumlah yang

seimbang. Hal ini disebabkan karena tubuh memiliki kemampuan menetralisir

radikal bebas melalui aktivitas antioksidan. Tetapi apabila antara radikal bebas

dan antioksidan tidak dalam jumlah yang seimbang, dan jumlah radikal bebas

meningkat, maka akan timbul keadaan yang disebut oxidative stress. Bila keadaan

oxidative sress ini berlangsung lama dan akan menimbulkan keganasan, inflamasi,

aterosklerosis, penuaan, iskemia dan hemolisis.

Antioksidan adalah molekul yang dapat mendonorkan elektronnya kepada

molekul radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa ekstrak

tanaman memiliki senyawa antioksidan seperti fenolik, flavonoid yang lebih

efektif dan lebih aman daripada antioksidan sintetis, seperti butylated

hydroxytoluene. Antioksidan asam fenolat, polifenol, flavonoid menghambat

radikal peroksida, hidroperoksida atau lipid peroxyl, menghambat mekanisme

oksidatif, sehingga mencegah penyakit degeneratif, selain itu berguna sebagai anti

tumor, mengatasi alzheimer dan mempunyai efek pencegahan pada kerusakan

hati. Flavonoid memiliki kemampuan anti inflamasi dan antioksidan yang terbukti

mampu menghambat proses stres oksidatif pada penyakit kardiovaskular dan

neuro degeneratif (Maria dan Santoso 2014).

Page 35: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

20

Kersen (Muntingia calabura L.) adalah salah satu tumbuhan yang

berpotensi sebagai antioksidan (Mauizatul et al 2016). Pada penelitian

sebelumnya telah dilakukan penelitian ekstrak air daun kersen yang mempunyai

kemampuan meredam radikal bebas DPPH (IC50 = 196,80μg/mL) dan kadar

fenolat total yang terdapat pada daun kersen setara dengan asam galat 2,86 mg/50

g daun segar, dengan begitu daun kersen merupakan antioksidan kuat karena

memiliki IC50 kurang dari 200 μg/mL (Marjoni et al 2015). Hasil penelitian

Kuntorini (2013) menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun kersen muda

memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 21,786 ppm, sedangkan

daun kersen tua memiliki aktivitas antioksidan sebesar 18,214 ppm. Hal ini

menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen mempunyai aktivitas antioksidan yang

kuat.

Berdasarkan bukti penelitian yang telah dilakukan oleh Gotik (2016)

perasan daun kersen dengan dosis efektif 2,6 mg/20g BB mencit dapat

meningkatkan daya ingat mencit putih, agar lebih mudah dalam mengonsumsi

maka dilakukan pengolahan bentuk sediaan baru dalam bentuk serbuk instan.

Serbuk instan adalah sediaan obat tradisional berupa butiran homogen dengan

derajat halus yang sesuai, terbuat dari ekstrak yang cara penggunaannya diseduh

dengan air panas atau dilarutkan dalam air dingin.

Tanaman yang sudah terbukti khasiatnya dalam mengatasi penurunan daya

ingat selain kersen adalah ginko biloba. Tanaman ini sudah lama digunakan untuk

peningkat daya ingat dan banyak diteliti oleh para profesional medis untuk

membantu masalah kesehatan terkait dengan penuaan seperti gangguan mental

dan kehilangan memori (Klin et al. 2009). Aktivitas antioksidan dari ekstrak

ginkgo biloba terutama flavonoid, berfungsi untuk mengais dan menghancurkan

radikal bebas dan bentuk reaktif oksigen yang dapat menyebabkan berbagai

penyakit seperti karsinogenesis dan peradangan (Lucia 2007).

Metode uji yang digunakan dalam pelnelitian ini adalah morris water maze

test, metode ini merupakan model eksperimen yang sudah sejak lama digunakan

dalam pengujian kemampuan kognitif dan memori pada hewan uji. Pengujian

memori spasial pada tikus dengan menggunakan alat morris water maze dengan

Page 36: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

21

cara tikus diletakkan pada platform (titik awal). Ciri-ciri platform yang digunakan

pada pengujian ini ialah tidak dapat dikenali oleh tikus dengan visual dan sama

dengan warna air pada alat. Platform diletakkan pada salah satu kuadran. Tikus

menempati platform selama satu menit untuk memberi kesempatan tikus

mengenali ruangan yang baru ditempati. Setelah itu tikus dilepas dari platform

menuju kuadran tertentu menghadap dinding kolam. Kuadran pada alat ini dibagi

menjadi 4. Tikus harus dapat menemukan platform setelah dilepaskan pada

masing-masing kuadran dengan waktu ≤ 60 detik. Jika tikus dapat menemukan

platform > 60 detik, maka pengujian memori spasial pada kuadran yang diujikan

dianggap gagal. Waktu yang telah diperoleh dari pengujian dicatat sebagai hasil

dari uji memori spasial pada tikus dalam penelitian ini (Vorhees dan Wiliam

2006).

M. Hipotesis

Hipotesa yang dapat disusun dalam penelitian ini adalah :

Pertama, serbuk instan perasan daun kersen dan infusa daun kersen dapat

meningkatkan daya ingat mencit putih dengan metode Morris water maze.

Kedua, infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen

memiliki efek yang tidak berbeda signifikan dalam meningkatkan daya ingat

mencit putih.

Page 37: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah daun kersen

(Muntingia calabura) yang diperoleh dari daerah Solo, Jawa Tengah.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kersen yang

diambil secara acak dan dipilih daun yang masih segar dan dipilih yang berwarna

hijau tua

B. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel utama

Variabel pertama dalam penelitian ini adalah daun kersen (Muntingia

calabura L). Variabel kedua dalam penelitian ini adalah serbuk instan daun kersen

dan infusa daun kersen. Variabel utama ketiga adalah waktu latensi. Variabel

utama keempat adalah mencit putih. Variabel utama kelima adalah metode uji

morris water maze.

2. Klasifikasi variabel utama

Variabel utama memuat identifikasi dari semua variabel yang diteliti

langsung.Variabel yang telah diteliti terlebih dahulu dapat diklasifikasikan

kedalam berbagai macam variabel, yaitu variabel bebas, variabel tergantung dan

variabel terkendali.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel yang direncanakan

diteliti pengaruhnya terhadap variabel tergantung, yaitu infusa daun kersen dosis

130 mg/kg BB mencit dan serbuk instan perasan daun kersen (Muntingia

calabura L) dengan dosis 210 mg/kg BB mencit.

Variabel tergantung adalah variabel akibat dari variabel utama, dimana

variabel terganrung dari penilitian ini adalah peningkatan daya ingat pada hewan

percobaan berdasarkan waktu latensi.

Page 38: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

23

Variabel kendali adalah variabel yang mempengaruhi variabel tergantung.

Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah kondisi fisik dari hewan uji yang

meliputi jenis kelamin, umur, dan berat badan, kondisi lingkungan kandang,

kondisi laboratorium dan kondisi peneliti.

3. Definisi operasional variabel utama

Pertama, daun kersen adalah hasil dari tanaman daun kersen (Muntingia

calaburaL) diambil daun yang tua yang diperoleh dari daerah Solo, Jawa Tengah.

Kedua, Perasan adalah daun kersen yang ditambahkan air kemudian

dihaluskan menggunakan blender dan diperas. Serbuk instan perasan daun kersen

adalah sediaan yang dibuat dari perasan daun kersen yang ditambahkan gula

kemudian duapkan hingga kering dan membentuk kristal kemudian dihaluskan

dan diayak untuk mendatpatkan keseragaman ukuran.

Ketiga, Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari

simplisia dengan air selama 15 menit terhitung setelah suhu mencapai 90º C.

Keempat, hewan uji dalam penelitian ini adalah mencit putih (Mus

musculus) yang berumur 6-8 minggu.

Kelima, waktu latensi adalah waktu yang dibutuhkan mencit untuk

mencapai platform pada kolom. Efek peningkatan daya ingat menggunakan

sediaan serbuk instan daun kersen dapat diamati jika mencit telah mencapai

platform atau waktu tempuh mencit mencapai platform.

Keenam, aktivitas peningkatan daya ingat adalah aktivitas yang dilakukan

dengan melihat dengan menghitung presentase peningkatan daya ingat setelah

pemberian etanol dan setelah perlakuan.

C. Alat Dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol, gelas ukur, kain

flanel, blender, wajan, kompor, ayakan, pengaduk kayu, panci infusa.

Alat lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu gelas ukur

dengan ukuran 100 ml, spuit insulin skala 0,1 ml dan alat uji daya ingat

Page 39: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

24

menggunakan metode morris water maze. Alat ini berupa kolam berbentuk drum

sirkuler berukuran diameter 1,8 m dan tinggi 0,5 m. Kolam tersebut diisi dengan

air hingga kedalaman mencapai 0,2 m. Diberikan pula sebuah platform berbentuk

sirkuler berwarna putih dengan diameter 13 cm dan tinggi 18 cm ditempatkan 2

cm dibawah permukaan air, agar platform tidak mudah terlihat, digunakan santan

yang ditambahkan kedalam air.

2. Bahan

sampel yang digunakan adalah daun kersen (Muntingia calabura L) segar

yang diperoleh dari daerah Solo, Jawa Tengah, ginkgo biloba, etanol 96%,

aquadest, gula.

3. Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit putih (Mus

musculus L) yang berumur 6 – 8 minggu. Pengelompokan dilakukan secara acak

terdiri dari 25 ekor mencit. Pengelompokan dibagi menjadi 6 kelompok uji, setiap

kelompok uji terdiri dari 5 ekor mencit. Pemilihan mencit sebagai hewan uji

didasarkan atas karakteristik mencit yang mudah ditangani, penakut, foto fobik,

cenderung bersembunyi dan aktif pada malam hari (Smith dan Mangkoewidjaja

1998).

D. Jalannya Penelitian

1. Pengambilan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kersen (Muntingia

calabura L) segar yang diperoleh dari daerah Solo, Jawa Tengah. Daun kersen

(Muntingia calabura L) diambil daun yang berwarna hijau tua dan masih segar

2. Determinasi Tanaman Daun Kersen

Tahap awal dari penelitian ini adalah menetapkan kebenaran sampel daun

kersen berkaitan dengan ciri – ciri mikroskopis dan makroskopis dari tanaman

tersebut, mencocokan ciri – ciri morfologis yang ada pada tanaman daun kersen

dibuktikan oleh Laboratorium Biologi Universitas Sebelas Surakarta.

Page 40: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

25

3. Pembuatan serbuk instan perasan daun kersen

Pembuatan serbuk instan perasan daun kersen dilakukan dengan cara

pengeringan. Daun kersen yang masih segar disortir kemudian dicuci setelah itu

ditiriskan lalu kemudian diblender hingga halus, lalu diperas menggunakan kain

flanel setelah menjadi perasan kemudian ditambah gula, dipanaskan hingga

mengering dan membentuk kristal, setelah itu kristal dihaluskan dan kemudian

diayak hingga halus

Gambar 2. Skema pembuatan serbuk instan perasan daun kersen

4. Pembuatan infusa

Pembuatan infusa dilakukan selama 15 menit terhitung saat suhu telah

mencapai 90º C, setelah itu infusa disaring menggunakan kain flanel dan hasil

infusa ditambahkan aquades hingga 100 ml.

Menimbang daun kersen segar sebanyak 200 gram

Daun kersen diblender hingga halus dan ditambahkan

aquades 200 ml

Daun kersen diperas menggunakan kain flanel

Ditambahkan gula, diaduk hingga airnya menguap dan

terbentuk kristal

Hasil perasan dipanaskan diatas kompor hingga mendidih

Kristal yang kasar kemudian digerus menggunakan mortir

lalu di ayak dengan ayakan mess 18

Page 41: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

26

Gambar 3.Pembuatan infusa daun kersen

5. Identifikasi kualitatif perasan daun kersen, infusa daun kersen, dan

serbuk instan perasan daun kersen

5.1 Pemeriksaan organoleptis. identifikasi infusa, perasan daun kersen,

dan serbuk instan perasan daun kersen secara organoleptis meliputi bentuk, warna,

bau, dan rasa dari daun kersen.

5.2 Identifikasi flavonoid. Serbuk instan 0,5 mg, infus dan perasan 0,5

ml masing-masing dilarutkan 10 ml air panas kemudian diambil 0,5 ml Masing-

masing ekstrak ditambahkan dengan 0,1 mg reagen magnesium (Mg), 2 ml

alkohol : asam klorida (1:1) dan 5 ml amil alkohol dikocok kuat dibiarkan

memisah. Reaksi positif ditunjukan dengan adanya warna merah atau kuning, atau

jingga pada lapisan amil alkohol (Robinson 1995)

Daun kersen segar di sortir, dicuci dan ditiriskan

Daun kersen dikering anginkan selama 4 hari

Daun kersen di oven dengan suhu 40º C selama 3 jam

Kemudian daun kersen di blender untuk memperluas

permukaan

Menimbang 1 gram serbuk kering lalu dimasukkan kedalam

panci kemudian ditambahkan aquades 100 ml

Memasukkan panci yang berisi serbuk diatas panci yang sudah

diisi air kemudain dipanaskan

Dipanaskan selama 15 menit terhitung dari suhu panci atas

mencapai 90ºC

Saring dengan kain flanel dan tambahkan aquades panas

hingga volume 100 ml

Page 42: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

27

5.3 Identifikasi alkaloid. Serbuk instan 0,5 mg, infus dan perasan 0,5 ml

masing-masing dilarutkan 10 ml air panas kemudian diambil 0,5 ml. Masing-

masing sampel ditambah reagen dragendrof akan membentuk kekeruhan atau

endapan jingga. Setiap sampel ditambah reagen bouchardat akan terbentuk

endapan coklat. Setiap sampel ditambahkan reagen mayer akan terbentuk endapan

putih (Robinson 1995).

5.4 Identifikasi saponin. sampel diambil 0,5 ml dimasukan kedalam

tabung reaksi ditambahkan air panas ± 10 ml dan didinginkan, kemudian dikocok

selama 10 detik akan terbentuk buih stabil selama kurang dari 10 menit setinggi 1

– 10 cm, dengan penambahan 1 tetes HCL, 2N apabila buih tidak hilang

menunjukan adanya saponin. (Robinson 1995).

5.5 Identifikasi tannin. Serbuk instan 0,5 mg, infus dan perasan 0,5 ml

masing-masing dilarutkan 10 ml air panas kemudian diambil 0,5 ml sampel

ditambah 5 tetes FeCl3 1% b/v akan menghasilkan warna coklat kehijauan

(Robinson 1995)

6. Susut pengeringan

Memasukan 2,0 gram serbuk dalam pinggan berlapis aluminium foil

yang telah ditara terlebih dahulu kemudian diukur kadar susut pengeringannya

denan alat moisture balance pada suhu 105° C hingga alat dengan sendirinya

berbunyi dan muncul angka % MC pada display, maka akan didapat persen susut

pengeringan (Agoes, 2012).

7. Penentuan Dosis

7.1 Alkohol 96%. Pengenceran alkohol 10% dari alkohol 96% sebagai

penginduksi kerusakan otak yaitu dilakukan dengan mengambil 0,10 L alkohol

96% dengan aquades 0,9 L. Volume pemberian alkohol 10% pada mencit BB 20 g

adalah 0,5 ml.

7.2 Dosis Ginkgo biloba. Dosis 1 kapsul ginko biloba berisi 500 mg,

mengandung ekstrak ginko biloba 75 mg/70 kg BB manusia. Dosis untuk manusia

75 mg/70 kg BB manusia dikonversikan ke mencit 75 mg x 0,0026 maka

diperoleh dosis ginkgo biloba 0,195 mg/20g BB mencit.

Page 43: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

28

7.3 Dosis dosis infusa daun kersen dan serbuk instan daun kersen,

dosis yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada dosis yang telah

digunakan pada penelitian sebelumnya Gotik (2016) yaitu sebesar 2,6 mg/20 g BB

mencit.

8. Pengelompokan hewan percobaan

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit.

Mencit mudah ditangani karena cara penanganan jau lebih mudah dan ekonomis,

sebelum dilakukan percobaan mencit terlebih dahulu diadaptasi 3 hari disesuaikan

dengan kondisi, kemudian ditimbang berat badannya. Penelitian ini digunakan

mencit sebanyak 30 ekor dengan 6 kelompok uji dengan masing-masing

kelompok uji terdiri dari 5 ekor mencit, yaitu sebagai berikut :

Kelompok I yaitu kontrol normal aquadest

Kelompok II yaitu kontrol negatif infusa (aquades)

Kelompok III yaitu kontrol negatif gula

Kelompok IV yaitu kontrol positif ginkgo biloba dosis 9,75 mg/kg BB mencit

Kelompok V yaitu infusa daun kersen 130 mg/kg BB mencit

Kelompok VI yaitu serbuk instan perasan daun kersen 210 mg/kg BB mencit

9. Pemberian serbuk instan perasan daun kersen pada hewan uji

Pemberian serbuk instan pada hewan uji yaitu dengan melarutkan serbuk

instan dengan air hangat dan didinginkan, kemudian dioralkan pada hewan uji

menggunakan sonde oral dengan cara sonde oral ditempelkan pada langit- langit

mulut atas mencit kemudian perlahan-lahan dimasukkan sampai ke esofagus lalu

cairan dimasukkan secara perlahan-lahan sampai masuk kedalam tubuh hewan uji.

10. Prosedur uji daya ingat

Uji morris water maze dalam penelitian ini dilakukan sesuai metode yang

dilakukan oleh Vorhes dan William (2006) dengan tahap pengujian yang

dimodifikasi yaitu tahap acquisition trial dan probe trial. Hewan percobaan

setelah mengalami penyesuaian terhadap lingkungan dan kondisi sekitar, hewan

percobaan diinduksi dengan etanol 10% secara oral kemudian dilakukan

pengujian. Hewan uji dibagi 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 ekor.

11.1 Tahap dasar. Tahap dasar dilakukan dalam waktu sehari dengan 2

kali sesi renang mencit, dimana tiap sesi dilakukan pengulangan 4 kali untuk

Page 44: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

29

menemukan platform yang terletak 2 cm di bawah permukaan air pada salah satu

kuadran. Mencit dimasukkan ke dalam kolam pada salah satu kuadran secara

acak. Jika mencit telah mencapai platform atau jika dalam waktu 60 detik mencit

tidak dapat menemukan platform maka penghitungan waktu diakhiri. Mencit yang

tidak berhasil menemukan platform dibimbing untuk menemukan platform selama

15 detik sebelum dilakukan latihan berikutnya. Waktu tempuh mencit untuk

mencapai platform dicatat sebagai T0.

11.2 Tahap T0 dan T1. Acquisition trial (T0) merupakan tahap

pembelajaran pada mencit dilakukan selama 5 hari sebanyak dua kali renang

dengan empat kali sesi dalam sehari, pada hari selanjutnya mencit diinduksi

dengan etanol 10% selama 3 hari kemudian mencit direnankan kembali sehari dua

kali dengan empat kali sesi waktu yang ditempuh mencit mancapai platform

dicatat sebagai T1. Setelah T1 hewan uji diberi perlakuan selama 10 hari dengan

pemberian kontrol normal (aquades) pada kelompok I, kelompok II diberi

perlakuan kontrol negatif infusa (aquades), pada kelompok III diberikan kontrol

negatif serbuk instan (gula), kelompok IV kontrol positif (ginkgo biloba),

kelompok V ( infusa), kelompok VI (serbuk instan), diberi perlakuan selama 10

hari.

13.3 Probe trial. Probe trial dilakukan pada hari ke-11, setiap mencit

direnangkan sebanyak dua kali. Waktu tempuh mencit mencapai platform dicatat

sebagai T2

11. Analisis data

Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu kelompok uji dan waktu latensi.

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov untuk mengetahui normalitas data, apabila data terdistribusi normal maka

dilanjutkan dengan uji Anova satu jalan. One way Anova digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan pada data, jika terdapat perbedaan dilanjutkan

menggunakan uji Tuckey Post Hoc untuk mengetahui perbedaan secara nyata.

Page 45: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

30

Gambar 4. skema uji daya ingat

Mencit dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit

Di adaptasi lingkungan dan makanan

Mencit diadaptasi kedalam alat Morris water maze

Acquistion trial, mencit diberikan latihan selama 5 hari dilakukan 2 kali sehari, waktu dicatat

sebagai T0

Masing-masing kelompok diberikan induksi etanol 10% 0,5 ml 1selama 3 hari kecuali kelompok 1

Kelompok

IVkontrol positif

(+) ginkgo biloba

dosis 9,75mg/kg

BB mencit

Kelompok V

infusa daun kersen

130 mg/kg BB

mencit

Kelompok VI

serbuk instan daun

kersen 210 mg/kg

BB mencit

Kelompok III

kontrol negatif (-)

serbuk instan

(gula)

Kelompok II

kontrol negatif(-)

infusa (aquades)

probe test pada hari ke-11 selama 1 hari dilakukan sebanyak 2 kali

tiap mencit, waktu dicatat sebagai T2

Kelompok I

kontrol

normal

aquadest

Page 46: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

1. Identifikasi daun kersen (Muntingia calabura L.)

1.1. Hasil determinasi tanaman. Determinasi pada penelitian ini

dilakukan dilaboratorium biologi Universetas Sebelas Maret Surakarta.

Determinasi tanaman adalah langkah awal dilakukannya penelitian yang

menggunakan sampel pada tanaman untuk mengetahui kebenaran tanaman yang

diambil. Berdasarkan surat nomor 19/UN27.9.6/Lab/2018 menunjukkan bahwa

tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kersen (Muntingia

calabura L) : 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-

128b-129b-135b-136b-139b-140b-142b-143b-146b-154b-156b-162b-163b-167b-

169b-171b-177b-179a-180b-182b-183b-184b-185b-186b 74. Tiliciae

1a 1.Muntingia

1 Muntingiacalabura L.

Dipastikan bahwa tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah daun kersen

(Muntingia calabura L), bukti surat keterangan determinasi terdapat di lampiran

1.

1.2. Deskripsi Tanaman. Habitus tanaman pohon menahun, daun tunggal,

berseling, helaian daun berbentuk bulat telur atau lanset, tidak sama sisi, panjang

4,5-14 cm, lebar 1,5-4 cm, permukaan daun berambut halus. Bunga : berjumlah 1-

3, berkumpul menjadi 1, muncul di ketiak daun, kelopak bunga berwarna hijau,

daun kelopak meruncing, permukaanya berambut halus. Buah : panjang 1 cm,

diameter 1-1,5 cm, bertangkai panjang, berwarna hijau ketika muda dan merah

ketika masak. Biji : berjumlah banyak, kecil dan halus, berwarna putih

kekuningan hingga kuning keputihan, terbenam dalam daging buah dan sari buah

yang manis sekali.

Page 47: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

32

B. Hasil Pembuatan Infusa Daun Kersen

Tabel 1. Hasil infusa daun kersen

Bahan Hasil

serbuk 1 gram diinfus dalam 100 ml air 1 gram serbuk dalam 100ml infus (1g/100ml)

Serbuk daun kersen 1 gram diinfus dalam 100 ml air selama 15 menit dihitung saat

suhu mencapai 90ºC, penyarian menggunakan metode infusa tidak boleh disimpan dalam

suhu 24 jam karena metode ini menggunakan pelarut air yag mudah terpapar mikroba.

C. Hasil Serbuk Instan Perasan Daun Kersen

Tabel 2. Hasil serbuk instan perasan daun kersen

Berat daun

kersen basah +

gula (g)

Berat wajan

kosong (g)

Berat wajan +

serbuk instan (g)

Berat serbuk

instan

Rendemen

(%)

500 263 478 215 53,75

Serbuk instan perasan daun kersen dibuat dengan cara menguapkan perasan

daun kersen yang ditambahkan dengan gula hingga berbentuk kristal. Hasil dari

pembuatan serbuk instan perasan daun kersen diperoleh berat serbuk instan

sebesar 235 gram.

D. Penetapan Kadar Lembab Serbuk Instan

Penetapan kadar lembab dilakukan untuk mengetahui kelembaban pada

serbuk instan perasan daun kersen. Kelembaban yang terlalu tinggi akan

memudahkan pertumbuhan jamur dan bakteri serta perubahan kimiawi yang dapat

merusak serbuk instan. Batas maksimal kadar lembab dalam serbuk adalah 10%.

Penetapan kadar lembab serbuk instan menggunakan alat Moisture

Balance. Prinsip kerja alat Moisture Balance adalah terjadinya pemanasan serbuk

kemudian terjadi penguapan sampai bobot serbuk menjadi tetap. Penetapan kadar

lembab serbuk instan yang menguap bukan hanya air, akan tetapi minyak juga

ikut menguap, sehingga bobot serbuk akan lebih konstan.

Tabel 3. Hasil penetapan kadar lembab serbuk instan perasan daun kersen

Simplisia Penimbangan (g) Susut pengeringan

(%) Rata-rata (%)

Serbuk instan

perasan daun kersen

2,00 6,0

2,00 6,5 6,23 %

2,00 6,2

Page 48: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

33

Berdasarkan hasil penetapan kadar lembab bobot serbuk instan perasan

daun kersen adalah 6,23%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa serbuk instan

perasan daun kersen mempunyai kelembaban yang baik karena dilihat dari hasil

persen kurang dari 10%.

E. Identifikasi Kimia Kandungan Kimia

Identifikasi kandungan kimia bertujuan untuk mengetahui zat-zat yang

terkandung dalam sediaan serbuk instan maupun infusa.Berdasarkan hasil

identifikasi kualitatif kandungan kimia dari serbuk instan perasan daun kersen dan

infusa daun kersen dinyatakan positif mengandung flavonoid, alkaloid, tanin,dan

saponin, karena terdapat kesesuaian hasil pengamatan dengan pustaka. Tabel 4

menunjukkan hasil identifikasi kandungan kimia perasan, infusa, dan serbuk

instan.

Tabel 4. Hasil identifikasi kandungan kimia daun kersen

Hasil

Senyawa Pustaka Perasan Infusa Serbuk instan

Flavonoid Warna merah atau kuning atau

jingga pada lapisan amil alcohol

(Robinson 1995).

+ + +

Alkaloid Reagen Dragendrof : Keruh atau

endapan jingga

Reagen Bouchardat : Endapan

coklat

Reagen Mayer : Endapan putih

+

+

+

+

+

+

+

+

+

Saponin Terbentuk buih dengan

penambahan 1 tetes HCl 2N buih

tidak hilang

+

+

+

Tanin Berwarna hitam kehijauan

(Robinson 1995).

+ + +

Keterangan:

(+) : Positif mengandung senyawa kimia

Hasil identifikasi kualitatif kandungan senyawa dari infusa, serbuk instan

dan perasan daun kersen positif mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tanin.

Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan hasil uji kualitatif yang dilakukan

dengan pustaka yang ada.

Page 49: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

34

F. Hasil Pemeriksaan Organoleptis

Tabel 5. Hasil pemeriksaan organoleptis

Bahan Bau Warna Rasa Bentuk

Infusa Khas daun kersen Coklat Pahit Cair

Serbuk instan Khas daun kersen Kuning kecoklatan Manis Serbuk

Perasan Khas daun kersen Hijau Pahit Cair

Pemeriksaan organoleptis infusa daun kersen dan serbuk instan daun

kersen dengan memeriksan bau, warna, rasa, dan bentuk dari masing-masing

sediaan. Hasil pemeriksaan organoleptis serbuk instan dan infusa dappat dilihat

pada Tabel 5.

G. Hasil Uji Metode Daya Ingat Menggunakan Metode Morris Water Maze

Uji daya ingat metode morris water maze yaitu dengan melihat presentase

kanaikan daya ingat dan efek yang diberikan terhadap peningkatan daya ingat. Uji

daya ingat dengan metode ini menghitung selisih waktu latensi dari pretes dan

post test selama waktu percobaan. Waktu latensi dihitung berdasarkan waktu yang

diperlukan hewan uji untuk bisa menemukan platform. Pengujian menggunakan

Morris water maze terdiri dari aquisitiontrial dan probe trial. Aquisition trial

merupakan fase latihan atau pembelajaran untuk membentuk memori spasial. Fase

aquisition trial dilakukan selama 5 hari tanpa perlakuan dan dibagi menjadi 5

kelompok, masing-masing kelompok direnangkan pagi dan siang hari dengan

empat kali pengulangan pada setiap sesinya.

Tabel 6. Perhitungan waktu latensi Aquisition trial selama 5 hari

Kelompok

uji

Rata-rata waktu latensi (detik) ± SD Rata-rata ±

SD Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5

I 34,47±7,04 30,18±4,51 28,36±5,23 29,92±9,25 28,70±9,83 30,32±2,44

II 28,11±4,80 29,61±4,51 28,24±5,23 25,97±9,23 23,13±9,83 27,01±2,53

III 42,26±11,7 37,79±9,10 31,03±9,12 25,37±8,32 24,81±6,93 32,25±7,66

IV 31,84±9,17 30,56±4,60 26,32±11,1 23,96±10,03 21,81±9,94 26,90±4,26

V 37,55±6,67 33,75±10,9 30,87±9,23 26,63±7,57 21,32±4,78 30,02±6,29

VI 37,94±10,05 31,26±11,26 30,14±3,13 30,25±6,29 25,33±8,10 30,98±4,52

Page 50: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

35

Gambar 5. Grafik aquisition trial selama 5 hari tanpa perlakuan

Keterangan :

I : kontrol normal

II : kontrol negatif infusa (aquades)

III : kontrol negatif serbuk instan (gula)

IV : kontrol positif (ginko biloba)

V : kelompok infusa

IV : kelompok dosis serbuk instan

Dari gambar 5 dan tabel 6 dapat dilihat bahwa 6 kelompok hewan uji yang

diberi latihan setiap hari tanpa perlakuan mengalami peningkatan daya ingat.

Keenam kelompok menunjukkan peningkatan daya ingat yang berbeda- beda,

pada hari pertama hewan uji memerlukan waktu latensi yang paling lama hal ini

dikarenakan hewan uji baru pertama kali mengenal morris water maze tetapi pada

hari berikutnya hingga hari ke lima hewan uji sudah menyesuaikan dan

membutuhkan waktu latensi yang semakin sedikit untuk mencapai platform.

Setelah dilakukan fase pembelajaran selama 5 hari berturut-turut

selanjutnya untuk mengetahui aktivitas infusa daun kersen dan serbuk instan

perasan daun kersen dalam meningkatkan daya ingat mencit putih, maka semua

kelompok hewan uji diinduksi terlebih dahulu menggunakan etanol 10%.

Pemberian etanol 10% dimaksudkan untuk menurunkan fungsi memori dari

hewan uji sehingga dapat diketahui pengaruh pemberian infusa daun kersen dan

serbuk instan perasan daun kersen dalam meningkatkan daya ingat.

Page 51: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

36

Tabel 7. Perhitungan waktu latensi setelah induksi etanol

Kelompok uji Waktu latensi (detik) Rata – rata ± SD

Renang 1 ± SD Renang 2 ± SD

Kontrol normal 49,11 ±7,77 40,07±10,42 44,59 ±6,20

Kontrol negatif infusa 49,27±8,67 40,51±12,50 44,89 ±6,39

Kontrol negatif serbuk 46,61 ±7,00 38,88 ± 8,51 42,74 ±5,46

Kontrol positif 41,73 ±7,26 42,25 ±15,56 42,00 ±6,70

Infusa 44,7 ±13,27 35,11 ±14,20 39,91±6,79

Serbuk instan 46,58 ± 8,78 29,94 ±6,37 38,26 ±11,76

Berdasarkan tabel 7 diatas menunjukkan bahwa pemberian etanol 10 %

pada hewan uji selama tiga hari berturut turut dapat menurunkan memori ingatan

karena rata-rata waktu latensi yang didapatkan lebih besar dibandingkan waktu

latensi pada saat tahap aquisition trial. Data ini menunjukkan bahwa pemberian

etanol 10 % pada hewan uji dapat menurunkan fungsi memori ingatan.

Tahapan selanjutnya adalah probe trial test yaitu tahapan yang digunakan

untuk melihat kemampuan menyimpan memori setelah melalui fase aquisition

trial dan pemberian etanol 10%, tahapan ini dilakukan selama dua kali tes dengan

cara melihat waktu yang diperlukan hewan uji untuk mencapai platform.

Tabel 8. Perhitungan waktu latensi setelah perlakuan

Kelompok uji Waktu latensi (detik) Rata – rata waktu

latensi ± SD

Renang 1 ± SD Renang 2 ± SD

Kontrol normal 40,11± 7,15 35,88 ± 8,1 38,00 ±2,99

Kontrol negatif infusa 40,85 ± 8,97 36,98 ± 5,60 38,91±2,73

Kontrol negatif serbuk 38,83± 6,15 34,63± 6,88 36,73±2,96

Kontrol positif 17,04 ± 4,36 12,24 ± 3,66 14,64±3,39

Infusa 21,14 ± 2,86 14,37 ± 1,96 17,75±4,80

Serbuk instan 26,10 ± 8,48 20,34 ± 4,52 23,22±4,07

Dari tabel 8 hasil probe trial dapat dilihat bahwa kelompok kontrol negatif

infusa (aquades), kelompok negatif serbuk instan (gula) dan kelompok kontrol

normal (aquades) merupakan kelompok yang membutuhkan waktu paling lama

untuk mencapai platform, kontrol negatif infusa membutuhkan waktu latensi rata-

rata sebesar 38,91 detik, kontrol negatif serbuk instan membutuhkan waktu latensi

rata-rata 36,73 detik dan kontrol normal memerlukan waktu latensi rata-rata

sebesar 38 detik sedangkan kontrol positif merupakan kelompok yang

membutuhkan waktu latensi yang paling sedikit untuk mencapai platform yaitu

Page 52: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

37

14,64 detik. Kelompok yang waktu latensinya mendekati kelompok kontrol positif

adalah kelompook infusa dengan waktu latensi rata-rata sebesar 17,75 detik,

sedangkan kelompok serbuk instan perasan daun kersen menunjukkan pengaruh

terhadap peningkatan daya ingat tetapi tidak sebaik kelompok dosis infusa karena

waktu latensi yang diperlukan lebih banyak yaitu sebesar 23,22 detik.

Gambar 6. Histogram waktu latensi setelah perlakuan

Keterangan :

I : kontrol normal

II : kontrol negatif infusa (aquades)

III : kontrol negatif serbuk instan (gula)

IV : kontrol positif (ginko biloba)

V : kelompok dosis infusa

IV : kelompok dosis serbuk instan dosis

Histogram diatas merupakan diagram hubungan antara waktu latensi

dengan rata-rata waktu latensi setiap kelompok . Terdapat perbedaan rata-rata

waktu latensi diantara kelima kelompok setelah pemberian infusa daun kersen

dan serbuk instan perasan daun kersen dimana kelompok kontrol normal, dan

kedua kelompok kontrol negatif memiliki waktu latensi yang lebih lama daripada

kelompok dosis infusa dan kelompok dosis serbuk instan karena ketiga kelompok

tersebut hanya diberikan makanan dan minuman sehingga tidak ada berefek

meningkatkan daya ingat. Kelompok yang membutuhkan waktu latensi yang

paling sedikit adalah kelompok kontrol positif dan kelompok yang paling

Page 53: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

38

mendekati kelompok kontrol positif adalah kelompok infusa dan kelompok serbuk

instan perasan daun kersen.

Berikut adalah grafik rata-rata waktu latensi yang didapatkan dari tahap

aquisition trial yang dilakukan selama 5 hari , rata-rata waktu latensi setelah

induksi etanol dan rata-rata waktu latensi setelah perlakuan

Gambar 7. Grafik waktu latensi aquisition trial, setelah induksi, setelah perlakuan

Grafik diatas menunjukkan waktu latensi dari tahap aquisition trial, tahap

setelah pemberian etanol dan tahap setelah perlakuan, pada tahap aquisition trial

ke enam kelompok hewan uji diberi latihan selama 5 hari dan mengalami

peningkatan daya ingat, selanjutnya pada tes setelah diberikan induksi mengalami

kenaikan waktu latensi, hal ini menunjukkan bahwa etanol merusak fungsi

memori otak pada hewan uji, selanjutnya setelah pemberian perlakuan hasil waktu

latensinya berkurang hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak dapat

meningkatkan memori ingatan hewan uji, meskipun kelompok kontrol negatif dan

kelompok kontrol normal tidak diberi perlakuan tetapi kelompok tersebut juga

mengalami kenaikan daya ingat namun dalam jumlah yang sangat kecil, hal ini

dikarenakan mencit sudah diberikan pembelajaran pada tahap aquisition trial dan

tahap setelah pemberian etanol, sehingga memori hewan uji untuk menemukan

platform sudah terbentuk.

Page 54: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

39

Tabel 9. persentase peningkatan daya ingat

kelompok uji

Waktu latensi persentase

peningkatan T 1 ± SD T 2 ± SD

Kontrol normal 44,59 ± 8,03 38,00 ±7,63 -

Kontrol negatif infusa 44,89 ±9,58 38,91 ±7,02 11,18cde

Kontrol negatif serbuk instan 42,74 ±7,59 36,73 ±5,81 13,02cde

Kontrol positif 37,00 ± 8,32 14,64 ± 3,99 57,62 ab

Dosis infusa 39,90 ±12,95 17,75 ±1,91 52,35ab

Dosis serbuk instan perasan daun kersen 38,26 ±6,27 23,22 ±6,38 40,23ab

Keterangan: a : berbeda signifikan dengan kontrol negatif infusa (aquades) b : berbeda signifikan dengankontrol negatif serbuk instan (gula) c : berbeda signifikontrol positif (ginko biloba) d : berbeda signifikan dengan infusa e : berbeda signifikan dengan serbuk instan perasan daun kersen.

Gambar 8. Presentase peningkatan daya ingat

Keterangan:

I : kontrol normal (aquades)

II : kontrol negatif infusa (aquades)

III : kontrol negatif serbuk instan (air gula)

IV : kontrol positif (ginko biloba)

V : kelompok infusa

VI : kelompok dosis serbuk instan perasan daun kersen

Data pada tabel dan histogram menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

daya ingat setelah diinduksi dengan etanol 10%. Keenam kelompok perlakuan

memiliki peningkatan daya ingat yang berbeda-beda persentase peningkatan yang

paling sedikit adalah kelompok kontrol normal, kontrol negatif infusa dan

Page 55: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

40

kelompok kontrol negatif serbuk instan, ketiganya memiliki persentase

peningkatan daya ingat yang hampir sama karena hanya di berikan makanan dan

minuman tanpa diberikan perlakuan. Persentase peningkatan daya ingat paling

tinggi adalah kelompok kontrol positif (ginko biloba) yaitu sebesar 57,62 %,

kelompok infusa dan kelompok serbuk instan berpengaruh dalam meningkatkan

daya ingat, pada uji tuckey post hoc menunjukkan bahwa infusa dan serbuk instan

memiliki efek yang tidak berbeda signifikan dalam meningkatkan daya ingat,

tetapi kelompok yang persentase peningkatannya paling mendekati kelompok

kontrol positif adalah kelompok dosis infusa yaitu sebesar 52,35 % sedangkan

serbuk instan perasan daun kersen sebesar 40,23 %.

Kontrol normal pada pengujian ini menggunakan kontrol normal aquadest,

fungsinya untuk membandingkan efek peningkatan daya ingat hewan uji yang

diberikan perlakuan. Kontrol positif dalam penelitian ini adalah ginkgo biloba,

ginko biloba merupakan tanaman herbal yang mengandung flavonoid yang

memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem saraf pusat, peningkatan

memori, konsentrasi, kewaspadaan mental, dan mengurangi kelelahan mental

(Chan et al. 2007).

Induksi alkohol 10% secara farmakologi dapat menyebabkan kerusakan

sel saraf pusat. Mekanisme kerja etanol adalah dengan menghambat aktivitas Che

dengan cara mengikat Che membentuk ikatan kompleks dan menutupi reseptor

ACh. Penurunan aktivitas Che menyebabkan penumpukan ACh pada sinaps dan

aliran sinaps akan terganggu (Andyana 2012).

Menurut (Andyana 2012) alkohol mempengaruhi beberapa sistem organ

ataupun organ dalam tubuh, sistem organ yang dipengaruhi antara lain hati, sistem

syaraf pusat, sistem kardiovaskuler, sistem kekebalan tubuh, sistem peredaran

darah, sistem hormonal, sistem pencernaan, pankreas, ginjal dan keseimbangan

elektrolit. Alkohol juga mempengaruhi penyerapan zat gizi, perkembangan janin

serta mempengaruhi resiko untuk menderita beberapa jenis kanker.

Penelitiann Master (2002) menyebutkan konsumsi alkohol dapat

menyebabkan defisit neurologis. Abnormalitas neurologis yang paling sering

dijumpai pada alkoholisme kronis adalah terjadinya kerusakan saraf perifer

Page 56: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

41

simetris, gangguan pada cara berjalan (gait), ataksia, serta merusak ketajaman

visual hingga degenerasi saraf optikus. Alkohol juga menyebabkan gangguan

neurologis yang berkaitan dengan alkoholisme yaitu demensia yang disebabkan

karena adanya stres oksidatif dari mengkonsumsi alkohol.

Penelitian ini dikuatkan dengan uji statistik menggunakan SPSS 17.0.

Tahap pertama pada uji statistik ini adalah uji One-Sample Kolmogorov Smirnov

yang bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak

sehingga dapat dilanjutkan dengan uji One Way ANOVA. Data uji Kolmogorov

Smirnov diperoleh nilai signifikasi 0,610 0,05 dan disimpulkan bahwa data

penelitian terdistribusi normal, hal ini berarti uji statistik dapat dilanjutkan dengan

uji One Way ANOVA. Hasil uji One Way ANOVA menunjukan nilai signifikasi

0,000 < 0,05 sehingga menunjukan bahwa ada perbedaan yang nyata diantara

perlakuan. Kemudian dilakukan Post hoc test dengan uji tuckey untuk mengetahui

perbedaan yang bermakna. Hasil dari uji Tuckey menunjukkan bahwa waktu

latensi kelompok infusa dan kelompok serbuk instan perasan daun kersen sama

dengan kontrol positif tetapi infusa tidak sebagus kontrol positif, sedangkan

serbuk instan perasan daun kersen lebih bagus dari kontrol. Penelitian ini

menunjukkan kelompok infusa dan serbuk instan perasan daun kersen tidak

berbeda signifikan dalam meningkatkan daya ingat.

Aktivitas peningkatan daya ingat dari kelompok infusa dan kelompok

serbuk instan ini mengindikasikan potensi dari senyawa metabolit yang

terkandung dalam daun kersen. Hasil uji identifikasi membuktikan bahwa

perasan daun kersen mengandung flavonoid, tanin dan saponin. Flavonoid, tanin

dan saponin dapat memberikan efek neuroprotektif dengan cara mencegah

terjadinya kerusakan pada sel-sel neuron dan menangkal radikal bebas yang

menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh (spencer dalam Gotik 2016).

Page 57: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pertama, infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen

mempunyai pengaruh meningkatkan daya ingat.

Kedua, infusa daun kersen dan serbuk instan perasan daun kersen

memiliki efek yang tidak berbeda signifikan dalam meningkatkan daya ingat.

B. Saran

Pertama, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan

metode penyarian yang berbeda.

Kedua, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode pengujian

yang berbeda

Ketiga, perlu dilakuan uji toksisitas untuk mengetahui keamanan tanaman

Page 58: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

43

DAFTAR PUSTAKA

Agni Nihaya, Min Rahminiwati, Erni Rustiani. 2015. Kajian potensi efek anti

demensia ekstrak brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica Plenck) dan

Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Pada Mencit Yang Diinduksi

Skopolamin. Jurnal Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor.

Agoes G., 2012, Sediaan Farmasi Padat (SFI-6). Penerbit ITB. Bandung.

Hlm.280, 282

Alvin,V dan Terry J. 2009. Methods of behaviour analisys in neuroscience: spatial

navigation (Water Maze) Tasks. edisi ke-2. Georgia: Medical journal

college of Georgia.

Andyana Putra, 2012. Pengaruh alkhohol terhadap Kesehatan. Jurnal pendidikan

jasmani kesehatan dan rekreasi. Universitas Ganesha Singaraja.

Anita Dwi Puspitasari, Lean Syam Prayogo. 2016. Pengaruh waktu perebusan

terhadap kadar flavonoid total daun kersen (Muntingia calabura). Jurnal

Fakultas Farmasi, Universitas Wahid Hasyim.

Asep, Sukohar. 2014. Buku Ajar Farmakologi: Neufarmakologi Asetilkolin dan

Nore Efinefrin. Fakultas kedokteran Universitas Lampung.

Atun, Sri. 2014. Hubungan Struktur dan Aktivitas Antioksidan Beberapa Senyawa

Reservatrol dan Turunannya [Skripsi]. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA,

Universitas Negeri Yogyakarta.

Besung Kerta Nengah I. 2009. Pegagan (Centella asiatica) sebagai alternatif

pencegahan penyakit infeksi pada ternak (Alternative of Pegagan

(Centella asiatica) to desease prevention in Animal. Jurnal Laboratorium

Mikrobiologi Veteriner. FKH UNUD

Bhinnety, Magda. 2010. Struktur dan proses Memori. Fakultas Psikologi,

Universitas Gajah Mada. Buletin Psikologi Volume 2,74-88. Biological,

Medicinal, and Toxicological Effects. Journal of Environmental Science

and Health Part C, 25:211-244.

BPOM .2014. Persyaratan Obat Tradisional. Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia

Budhi, Akbar.2010. Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif Yang

Berpotensi Sebagai Bahan Antifertilitas. Jakarta : Adabia Pers, UIN Syarif

Hidayatullah.

Page 59: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

44

Chan, Chuen-Po, Xia Qingsu, Peter P. 2007. Ginkgo biloba leave extract:

biological, medicinal, and toxological effect. Journal national enviroment

health science.

Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Derry, Pramuditio. 2013. Studi awal pembuatan asam laktat dari buah kersen

(Muntingia calabura). Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jurnal Teknik Pomits Vol. 2,

No. 1

Fatimah, Azzahra, Yani Lukmayani, Esti Rahmawati. 2015. Isolasi dan

Karakterisasi Alkaloid dari Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz &

Pav). Prosiding penelitian SPSIA UNISBA. Prodi Farmasi, Fakultas

MIPA, UNISBA.

Fitrianingsih,Peni S.2013. Uji daya ingat anak tikus dan induk inkus galur wistar

yang diberi kombinasi ekstrak air daun jati belanda dan ekstrak etanol

rimpang temulawak dengan metode labirin Y dan morris water maze.

Prosiding Konferensi Nasional Matematika, Sains dan Aplikasinya.

Program studi Farmasi Universitas Bandung.

Gotik. 2017. Pengaruh Pemberian Perasan Daun Kersen (Muntingia calabura L)

terhadap peningkatan Daya Ingat Mencit Putih (Mus musculus) dengan

Metode Morris Water Maze [skripsi]. Universitas Setia Budi

Haki Mohandis. 2009. Efek Ekstrak Daun Talok (Muntingia calabura L.)

Terhadap Aktivitas Enzim SGPT Pada Mencit Yang Diinduksi Karbon

Tetraklorida [Skripsi] . Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Hartati, S dan Widayanti, C.G. (2010). Clock drawing assemen untuk demensia.

Jurnal psikologi Universitas Diponegoro, April, Vol.7, No.1, pp.1-10

Huda, Samsul. 2015.Pemanfaatan Daun Kersen (Muntingian calabura) sebagai

permen jelly terhadap daya terima konsumen. Jurnal Teknologi Pangan

Vol.6 No.1.

Ivo Febrianto, 2016. Pengaruh Pemberian infusa temulawak (Curcuma

xanthoriza Roxb) dan kulit manggis (Guistina mangostana L) terhadap

daya cerna bahan kering dan bahan organik pada ayam broiler yang

dipapar Heat Stress [skripsi]. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas

Airlangga

Juliadi,Debby. 2014. Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Teh

Hijau (Camelia sinensis (L)O.K) dan Biji Jinten Hitam (Nigela sativa L)

Page 60: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

45

Terhadap Peningkatan Daya Ingat Mencit Putih (Mus musculus) [skripsi].

Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta.

Kun, Amir H, Siti Ari B . 2016. Aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut cokelat

(Sargassum polycystum). Jurnal jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian,

Universitas Gadjah Mada

Kuntorini, E.M., Fitriana S., Maria Dewi A., 2013 Struktur anatomi dan uji

antioksidan ekstrak metanol daun kersen (Muntingia calabura L).

Prosiding semirata FMIPA. Universitas Lampung

Klin Kamalia B. 2009. Pharmacological and biochemical effect of ginko

biloba extract on learning, memori consolidation and otor activity in old

rats. Journal Department of Experimental and Clinical Pharmacology.

Medical University of Warsaw. Poland.

Lenny,S. 2006. Senyawa Flavonoida dan Fenil propanoida dan Alkaloida [KTI].

FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Liberty P. Malangngia, Meiske S. Sangia, Jessy J.E Paendonga. Penentuan

kandungan tanin dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji buah alpukat

(Persea americana Mill). Jurnal jurusan kimia, FMIPA, Unsrat, Manado

Lucia Z, Stefan S, Stainslav, Lukas.2007. Determination of the antioxidant

activity of ginko biloba leaves extract. Journal of Food and Nutrition

Research. Vol. 46, 2007, No. 1, pp. 15-19.

Maria, Ingrid dan Santoso, Hery. 2014 .Ekstraksi Antioksidan Dan Senyawa Aktif

Dari Buah Kiwi (Actinidia deliciosa). Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Masyarakakat Universitas Katolik Parahyangan.

Marjoni R, Afrinaldi, Novita D. 2015. Kandungan Total Fenol Dan Aktivitas

Antioksidan Ekstrak Air Daun Kersen (Muntingia calabura L.). Akademi

Farmasi Dwi Darma Bukittinggi, Sumatera Barat.

Mauziatul Hasanah, Noprika Andriani, Noprizon. 2016. Perbandingan aktivitas

antioksidan etanol daun kersen (Muntingia calabura L) hasil ekstraksi

maserasi dan refluks. Jurnal kesehatan. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi

Bhakti Pertiwi Palembang

Neal MJ. 2005. At a Glance Medis Farmakologi Edisi kelima. Penerbit Erlangga.

Jakarta.

Nenden, N. 2012. Isolasi Senyawa Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Kersen

(Muntingia calabura Linn) [skripsi]. Cimahi, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Jenderal Achmad Yani.

Page 61: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

46

Perdossi. 2015. Panduan Praktik Klinik Diagnosis Dan Penatalaksanaan

Demensia. Jakarta : Perhimpunan dokter spesialis syaraf Indonesia.

Puruhita, Septiana, Indah S, Niken. 2015 . Pengaruh pemberian ikan teri

(Engraulis encrasicolus) pada memori spasial tikus dawley satu bulan.

Journal of Nutrition College, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman

1 – 9. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro.

Puspita, Dara G. 2017. Pengaruh Etil Asetat dan Fraksi Air Daun Manggis

(Garcia mangostana) Terhadap Peningkatan Daya Ingat Mencit Jantan

Galur BalbB/C [Skripsi]. Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi

Surakarta.

Retno Ningrum. 2016. Identifikasi Senyawa Alkaloid Dari Batang Karamunting

(Rhodomyrtus tomentosa) Sebagai Bahan Ajar Biologi Untuk SMA Kelas

X. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammdiyah Malang

Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Edisi 6

Padwaminta, penerjemah; ITB; Bandung. Terjemahan: the organic

consituens of higher plants.

Sarwastuti, Trisiana. 2010. Perbandingan Kondisi Optimum Ekstraksi

(Caesalpinnia sappan L) Secara Digesti dan Soxhletasi. Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

Shandy, Pradika P. 2015. Prevalensi Suspek Demensia Pada Lansia dengan

Hipertensi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Banjarangkan II Tahun

2015 [Skripsi]. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran,

Universitas Udayana.

Smith, J.B. dan S. Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan Dan

Penggunaan Hewan Percobaan Di Daerah Tropis. UI Press. Jakarta. hlm.

37- 57.

Sulastri Delmi dan Keswani Rhiveldi. 2009. Pengaruh pemberian isovlavon

terhadap jumlah eritrosit dan aktivitas enzim katalase tikus yang dipapar

sinar ultraviolet. Jurnal Universitas Andalas.

Sulisityawati, Sari E. 2012. Daya Hambat Perasan Daun Nilam (Pogostemon sp)

Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Bisul

Sutardi. 2016. Kandungan bahan aktif tanaman pegagan dan khasiatnya untuk

meningkatkan sistem imun tubuh. Jurnal litbang pertanian. Balai

Pengkajian Teknologi pertanian Yogyakarta.

Page 62: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

47

Teguh, Wicaksono. 2017. Pengaruh Induksi Plumbum Asetat Terhadap Memori

Spasial dan Intake Sukrosa Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)

Galur Sprague Dawley [skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.

Vorhes Charles, William Michael. 2006 . Morris Water Maze : Procedures for

Assesing and Related Forms of Learning and Memory. University of

Cincinnati College of Medicine. USA

Tommy, Emilian. 2011. Konsep Herbal Indonesia : Pemastian Mutu Produk

Herbal. Fakultas Mateatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen

Farmasi, Program Studi Magister Ilmu Herbal. Depok: Universitas

Indonesia.

Widya Selawa, Max Revolta John Runtuwene, Gayatri Citraningtyas. 2013.

Kandungan flavonoid dan kapasitas antioksidan total ekstrak etanol daun

binahong [Anredera cordifolia(Ten.)Steenis.]. Jurnal Ilmiah Farmasi.

Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT

Yanwirasti. 2006. Kontribusi Stres Oksidatif Terhadap Neuropatobiologi

Demensia Pada Penyakit Alzheimer. Padang : Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas.

Yohana Riri. 2016. Karakteristik Fisiko Kimia Dan Organoleptik Minuan Serbuk

Instan Dari Campuran Sari Buah Pepino (Solanum muciratum, Aiton) dan

Sari Buah Terung Pirus (Cyphoandra betacea, Sent) [Skripsi]. Universitas

Andalas Padang.

Yuli Widyastuti. 2015. Pedoman Budidaya, Panen, Dan Pascapanen Tanaman

Obat. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Balai Besar

Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Yuliana S.,pinandjojo D., dan Rosaeni.2009. Pengaruh olahraga ringan terhadap

Memori Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa [Skripsi]. Bandung fakultas

Kedokteran, Universitas Kristen Maranantha.

Page 63: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

48

LAML

A

M

P

I

R

A

N

Page 64: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

49

Lampiran 1. Hasil determinasi tanaman

Page 65: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

50

Lampiran 2. Pembelian hewan uji

Page 66: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

51

Lampiran 3. Ethical clearance

Page 67: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

52

Lampiran 4. Hasil identifikasi kandungan kimia

1. Hasil identifikasi infusa daun kersen

Flavonoid Tanin

Alkaloid

Page 68: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

53

Saponin

2. Hasil identifikasi serbuk instan

Flavonoid Tanin

Alkaloid

Page 69: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

54

Saponin

3. Perasan daun kersen

Flavonoid Saponin Tanin

Alkaloid Alkaloid Alkaloid

Page 70: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

55

Lampiran 5. Alat dan bahan

Blender

1.

Moisture balance

Serbuk instan

Ginkgo biloba

Page 71: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

56

Larutan stok ginkgo biloba Timbangan mencit

Pengelompokan hewan Sonde lambung

Page 72: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

57

Mencit didalam morris water maze Morris water maze

Page 73: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

58

Lampiran 6. Perhitungan dosis kontrol positif ginko biloba dan volume

pemberian

Dosis ginko biloba yang digunakan pada manusia 75 mg/kg BB, dosis

pemakaian satu kali sehari. Bobot kapsul 75 mg ginko biloba = 500 mg

Konversi dosis manusia ke mencit adalah = 75 mg x 0,0026

=0,195 mg/20 g BB mencit

Pengambilan serbuk = x 500 mg = 1,3 mg

Pembuatan larutan stok = ( dilarutkan dengan 100 ml

aquades)

Perlakuan hari ke 1

1 Berat mencit = 18 g

• volume pemberian :

ml

2 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian :

ml

3 Berat mencit = 17,5 g

• Volume pemberian :

ml

4 Berat mencit= 21 g

• volume pemberian :

ml

5 Berat mencit = 18 g

• volume pemberian :

ml

Perlakuan hari ke- 3 1 berat mencit= 21 g

• Volume pemberian :

ml

2 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian :

ml

3 Berat mencit = 19,5

• Volume pemberian

ml

4 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian :

Page 74: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

59

ml

5 Berat mencit = 20g

• volume pemberian :

ml

Perlakuan hari ke-6 1 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian :

ml

2 Berat mencit = 22,5 g

• volume pemberian :

ml

3 Berat mencit = 20,5 g

• volume pemberian :

ml

4 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian :

ml

5 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian :

ml

Perlakuan hari ke-9 1 Berat mencit = 23g

• volume pemberian :

ml

2 Berat mencit = 24,5 g

• volume pemberian :

ml

3 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian :

ml

4 Berat mencit = 23,5 g

• volume pemberian :

ml

5 Berat mencit = 24,5 g

• volume pemberian :

ml

Page 75: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

60

Lampiran 7. Perhitungan pengenceran dan volume pemberian alkohol

Pengenceran alkohol 10% dari alkohol 96% sebagai penginduksi

kerusakan otak dibuat dengan perhitungan sebagai berikut :

V1 x N1 = V2 x N2

1L x 10% = V x 96%

10= 96 V

V = 0,1 L

Aquades yang diperlukan untuk pengenceran adalah 1- 0,10 L, untuk

mendapatkan alkohol 10% dari alkohol 96 % dilakukan dengan

mengambil 0,1 L alkohol 96 % dengan aquades 0,9 L.

Perhitungan Volume pemberian :

Hari Mencit Perhitungan

Perlkuan hari ke- 1 1 Berat mencit = 19,5

• Volume pemberian

ml

2 Berat mencit = 19,5

• Volume pemberian

ml

3 Berat mencit = 20,5

• Volume pemberian

ml

4 Berat mencit = 18

• Volume pemberian

ml

5 Berat mencit = 17 g

• volume pemberian :

ml

Perlakuan hari ke -3 1 Berat mencit = 20,5

• Volume pemberian

ml

2 Berat mencit = 19,5

• Volume pemberian

ml

3 Berat mencit = 23g

• volume pemberian :

ml

Page 76: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

61

4 Berat mencit = 19,5

• Volume pemberian

ml

5 Berat mencit = 18

• Volume pemberian

ml

Perlakuan hari ke-6 1 Berat mencit = 23g

• volume pemberian :

ml

2 Berat mencit= 21 g

• Volume pemberian :

ml

3 Berat mencit = 24,5 g

• volume pemberian :

ml

4 Berat mencit = 22,5 g

• volume pemberian :

ml

5 Berat mencit = 20,5

• Volume pemberian

ml

Perlakuan hari ke-9 1 Berat mencit = 25

• Volume pemberian

ml

2 Berat mencit = 23g

• volume pemberian :

ml

3 Berat mencit = 26,5g

• volume pemberian :

ml

4 Berat mencit = 24 g

• volume pemberian :

ml

5 Berat mencit = 23g

• volume pemberian :

ml

Page 77: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

62

Lampiran 8. perhitungan dosis dan volume pemberian infusa

Dosis pembuatan infusa daun kersen didasarkan pada penelitian sebelumnya

dengan dosis efektif daun kersen basah sebesar 2,6 mg/ 20 g BB mencit.

Berdasarkan dosis efektif tersebut dilakukan orientasi dengan dosis 2x dosis

efektif (5,2 mg/20 g BB mencit) dan 3x dosis efektif (7,8 mg/20 g BB mencit

daun kersen basah)

• Dari hasil orientasi didapatkan dosis yang paling bagus adalah dosis 7,8

mg/20 g BB mencit daun kersen basah

• Dosis 390 mg/kg BB mencit =7,8 mg /20 g BB mencit

Dikonversikan ke sediaan infusa = 7,8 x 33,33 %

= 2,6 mg/ 20 g BB mencit

Konsentrasi 1% = 1 gram / 100 ml

= 10 mg/ml

• Volume pemberian = x 1 ml

= 0,26 ml

Hari Mencit Perhitungan

Perlakuan

hari ke- 1

1 berat mencit= 17 g

• Volume pemberian : ml

2 berat mencit= 19 g

• Volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 18 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

5 berat mencit= 19 g

• Volume pemberian : ml

Perlakuan

hari ke-3

1 berat mencit= 19 g

• Volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 20,5 g

Page 78: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

63

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 20,5 g

• volume pemberian : ml

Perlakuan

hari ke-6

1 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 22,5 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 22g

• volume pemberian : ml

Perlakuan

hari ke- 9

1 Berat mencit = 22,5 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 22g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 23g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

Page 79: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

64

Lampiran 9. Serbuk instan perasan daun kersen

Dosis yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada dosis efektif dari

penelitian gotik 2016 yaitu 2,6 mg/20 g BB mencit yang dinaikkan 2x nya dan 3x

nya kemudian dilakukan orientasi dan didapatkan dosis yang paling efektif yaitu

dosis 7,8 mg/20 g BB mencit

• Dosis 390 mg/kg BB mencit =7,8 mg /20 g BB mencit

Dikonversikan ke sediaan serbuk instan dengan dikalikan rendemen

serbuk instan = 7,8 x 53 = 4,2 mg/ 20 g BB mencit

Konsentrasi 1% = 1 gram / 100 ml

= 10 mg/ml

• Volume pemberian = x 1 ml

= 0,42 ml

Hari Mencit Perhitungan

Perlakuan

hari ke-1

1 Berat mencit = 17g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 17,5g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 20g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

Perlakuan

hari ke-3

1 Berat mencit = 18 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 20g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 20g

• volume pemberian : ml

Page 80: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

65

5 Berat mencit = 20,5 g

• volume pemberian : ml

Perlakuan

hari ke-6

1 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 20,5 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 20,5 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 22g

• volume pemberian : ml

Hari ke-9 1 Berat mencit = 20,5 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 22,5 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 22g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

Page 81: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

66

Lampiran 10. Volume pemberian gula pada kontrol negatif serbuk instan

perasan daun kersen

Hari mencit Volume pemberian

Hari ke- 1 1 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 17 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

Hari ke- 3 1 Berat mencit = 22g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 22g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

Hari ke-6 1 Berat mencit = 23,5 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

Page 82: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

67

Hari ke-9 1 Berat mencit = 25 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 25 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 23,5 g

• volume pemberian : ml

Page 83: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

68

Lampiran 11. Volume pemberian kontrol normal (aquades)

Hari mencit Volume pemberian

Hari ke-1 1 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 19,5 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 18 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

Hari ke 3 1 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 19,5 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

Hari ke-6 1 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 21,5 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

Hari ke 9 1 Berat mencit = 23 g

Page 84: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

69

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 23,5 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 21,5 g

• volume pemberian : ml

Page 85: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

70

Lampiran 12. Volume pemberian kontrol negatif infusa (aqudes)

Hari mencit Volume pemberian

Hari ke 1 1 Berat mencit = 17 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 19,5 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 17 g

• volume pemberian : ml

Hari ke 3 1 Berat mencit = 19,5 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 18 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 20 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

Hari ke 6 1 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 19 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 21,5 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 21 g

• volume pemberian : ml

Hari ke 9 1 Berat mencit = 22 g

Page 86: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

71

• volume pemberian : ml

2 Berat mencit = 21,5 g

• volume pemberian : ml

3 Berat mencit = 23 g

• volume pemberian : ml

4 Berat mencit = 22 g

• volume pemberian : ml

5 Berat mencit = 23,5 g

• volume pemberian : ml

Page 87: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

72

Lampiran 13. Susut pengeringan

Simplisia Penimbangan (g) Susut pengeringan

(%) Rata-rata (%)

Serbuk instan

perasan daun kersen

2,00 6,0

2,00 6,5 8,06 %

2,00 6,2

Rata-rata kadar air =

=

= 6,23 %

Jadi, kadar air serbuk instan perasan daun kersen 6,23 %

Page 88: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

73

Lampiran 14. Rendemen serbuk instan perasan daun kersen dan serbuk

infusa daun kersen.

1. Rendemen serbuk instan perasan daun kersen

Berat daun kersen

basah + gula (g)

Berat wajan

kosong (g)

Berat wajan +

serbuk instan (g)

Berat serbuk

instan (g)

500

263

478

215

Perhitungan rendemen ekstrak= x 100 %

= x 100 %

= 53,75 %

2. Rendemen serbuk infusa

Berat daun kersen basah (g) Berat serbuk daun kersen (g)

200

66,67

Perhitungan rendemen = x 100 %

= x 100 %

= 33,33 %

Page 89: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

74

Lampiran 15. Hasil perhitungan waktu latensi Aquisition trial selama 5 hari tanpa

perlakuan

Kelompok Mencit hari ke Rata-rata waktu

latensi (detik)

±SD 1 2 3 4 5

kelompok 1

1 36,72 28,52 19,25 15,05 21,8 24,26±8,51

2 37,52 31,33 29,64 30,92 26,55 31,19±4,00

3 25,02 26,47 30,12 37,66 31,23 30,10±4,93

4 43,11 37,51 32,71 28,42 19,56 32,26±8,97

5 30,00 27,05 30,08 37,56 44,35 33,80±7,06

kelompok 2 1 23,26 32,7 28,01 27,15 25,55 27,33±3,50

2 31,26 23,41 29,89 26,77 20,78 26,42±4,37

3 24,03 34,45 25,72 27,55 21,85 26,72±4,80

4 34,55 31,28 27,3 22,64 25,32 28,21±4,70

5 27,46 26,21 30,28 25,75 22,15 26,37±2,94

kelompok 3 1 42,5 32,42 31,6 20,71 27,83 31,01±7,91

2 60 52,46 41,25 37,16 34,26 45,02±10,85

3 30,26 34,19 38,53 31,12 25,54 31,92±4,82

4 45,29 40,37 23,51 18,35 20 29,50±12,42

5 33,26 29,53 20,27 19,53 16,42 23,80±7,20

kelompok 4 1 47,26 30,64 44,8 39,18 35,16 39,40±6,81

2 29,06 25,31 17,03 13,5 10,22 19,02±7,94

3 23,31 30,58 28,17 26,43 19,61 25,62±4,27

4 27,52 28,47 20,12 16,54 15,8 21,69±5,60

5 32,07 37,82 21,51 24,17 28,27 28,76± 6,45

kelompok 5 1 43,62 46,9 28,53 20,75 21,67 32,29±12,26

2 30,87 35,11 28,64 22,68 17,51 26,96±6,93

3 45,25 41,32 44,5 37,73 26,48 39,05±7,63

4 31,56 23,64 19,15 20,75 15,55 22,13±6,02

5 36,47 21,82 33,56 31,25 25,4 29,70±5,99

kelompok 6 1 45,61 43,53 30,56 27,51 24,31 34,30±9,65

2 35,64 33,41 26,54 29,15 21,87 29,32±5,47

3 50,23 40,18 34,82 28,19 20,45 34,77±11,36

4 25,02 19,08 28,17 25,22 20,50 23,59±3,72

5 33,24 20,11 30,63 41,20 39,55 32,94±8,39

Keterangan:

I :kontrol normal (aquades)

II :kontrol negatif infusa (aquades)

III :kontrol negatif serbuk instan (air gula)

IV :kontrol positif (ginko biloba)

V :kelompok dosis infusa

VI :kelompok dosis serbuk instan perasan daun kersen

Page 90: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

75

Lampiran 16. setelah pemberian alkohol 10% (TI)

Kelompok Mencit Waktu latensi Rata-rata waktu

latensi ± SD Renang 1 Renang 2

Kelompok 1 1 55,23 37,05 46,14 ± 9,09

2 59,45 55,55 57,50 ± 2,75

3 44,25 33,75 39,00 ± 7,42

4 41,50 45,00 43,25 ± 2,47

5 45,13 29,03 37,08 ± 11,38

Kelompok 2 1 41,75 35,25 38,50 ± 4,60

2 39,50 37,00 38,25 ± 1,76

3 60,00 54,15 57,07 ± 4,13

4 55,00 52,01 53,50 ± 2,11

5 50,12 24,15 37,13 ± 18,36

Kelompok 3 1 44,83 31,67 38,25 ± 9,30

2 41,25 34,05 37,65 ± 5,08

3 58,35 51,68 55,01 ± 4,71

4 41,5 33,50 37,50 ± 5,65

5 47,12 43,54 45,33 ± 2,53

Kelompok 4 1 37,00 22,5 29,75 ± 10,25

2 49,71 22,34 36,02 ± 19,35

3 40,12 18,06 29,09 ± 15,59

4 33,13 49,03 41,08 ± 11,24

5 48,71 49,35 49,03 ± 0,45

Kelompok 5 1 60,0 58,06 59,03 ± 1,37

2 32,35 29,68 31,01 ± 1,88

3 37,00 32,50 34,75 ± 3,18

4 58,23 35,85 47,04 ± 15,82

5 36,00 19,50 27,75 ± 11,66

Kelompok 6 1 37,50 22,00 29,75 ± 10,96

2 56,00 28,50 42,25 ± 19,44

3 48,96 27,15 38,05 ± 15,42

4 37,23 33,31 35,27 ± 2,77

5 53,24 38,78 46,01 ± 10,22 Keterangan:

I :kontrol normal (aquades)

II :kontrol negatif infusa (aquades)

III :kontrol negatif serbuk instan (air gula)

IV :kontrol positif (ginko biloba)

V :kelompok dosis infusa

VI :kelompok dosis serbuk instan perasan daun kersen

Lampiran 17. Hasil waktu latensi T2

Page 91: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

76

Kelompok Mencit Waktu latensi Rata-rata waktu latensi

± SD Renang 1 Renang 2

Kelompok 1 1 40,50 34,50 37,50 ± 4,24

2 51,23 49,31 50,27 ± 1,35

3 33,37 29,23 31,30 ± 2,92

4 41,24 36,70 38,97 ± 3,21

5 34,25 29,67 31,96 ± 3,23

Kelompok 2 1 51,27 44,73 48,00 ± 4,62

2 34,75 30,58 34,07 ± 4,93

3 42,58 38,42 40,50 ± 2,94

4 45,37 38,67 42,02 ±4,73

5 27,47 32,53 30,00 ± 3,57

Kelompok 3 1 41,23 31,47 36,35 ± 6,90

2 34,48 32,56 33,52 ± 1,35

3 48,63 43,50 46,06 ± 3,62

4 35,09 26,11 30,60 ± 6,34

5 34,75 39,55 37,15 ± 3,39

Kelompok 4 1 23,63 18,35 21,01 ± 3,76

2 16,50 12,00 14,25 ± 3,18

3 17,45 11,55 14,50 ± 4,17

4 11,47 8,49 9,98 ± 2,10

5 16,15 10,85 13,50 ± 3,74

Kelompok 5 1 17,85 15,23 16,54 ± 1,85

2 21,55 12,63 17,09 ± 6,30

3 22,15 12,36 17,25 ± 6,92

4 25,16 17,14 21,15 ± 5,67

5 19,00 14,50 16,75 ± 3,18

Kelompok 6 1 14,28 15,76 15,02 ± 1,04

2 29,64 22,41 26,02 ± 5,11

3 23,12 19,07 21,09 ± 2,86

4 26,15 17,35 21,75 ± 1,76

5 37,35 27,13 32,24 ± 7,22 Keterangan:

I :kontrol normal (aquades)

II :kontrol negatif infusa (aquades)

III :kontrol negatif serbuk instan (air gula)

IV :kontrol positif (ginko biloba)

V :kelompok dosis infusa

VI :kelompok dosis serbuk instan perasan daun kersen

Page 92: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

77

Lampiran 18. Peningkatan daya ingat (%)

kelompok mencit T1 T2 Rata-rata waktu latesi

Kontrol normal 1 38,50 48,00 -24,68

2 38,25 34,07 10,93

3 57,07 40,50 29,03

4 53,50 42,02 21,45

5 37,13 30,00 19,2

Kontrol negatif infusa 1 46,14 37,5 18,72

2 57,5 50,27 12,57

3 39,00 31,3 19,23

4 43,25 38,97 9,89

5 37,08 31,96 13,8

Kontrol negatif serbuk instan 1 38,25 36,35 4,96

2 37,65 33,52 10,97

3 55,01 46,06 16,26

4 37,5 30,6 14,4

5 29,06 22,51 22,53

Kontrol posit (ginko biloba) 1 29,75 21,01 29,37

2 36,02 14,25 60,43

3 29,09 14,5 50,15

4 41,08 9,98 75,7

5 49,03 13,5 72,46

Dosis infusa 390 mg/kg BB

mencit

1 29,75 21,01 29,37

2 36,02 14,25 60,43

3 29,09 14,5 50,15

4 41,08 9,98 75,7

5 49,03 13,5 72,46

Dosis serbuk instan perasan

daun kersen 390 mg/kg BB

mencit

1 29,75 15,02 49,51

2 42,25 26,02 38,41

3 38,05 21,09 44,57

4 32,00 23,12 27,75

5 46,01 32,24 29,92

Page 93: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

78

Lampiran 19. Hasil analisis statistik kelompok perlakuan

1. Uji normalitas (kolmogorov – smirnov test) terhadap presentase

peningkatan waktu latensi pada mencit putih

a. Tujuan : untuk mengetahui normalitas data sebagai syarat uji analisis

variasi (One Way Anova)

b. Hipotesis : Ho diterima terdidtribusi normal, jika signifikansi > 0,05

dan Ho ditolak jika sebaliknya.

c. Hasil :

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 25

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 19.18602674

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .152

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .760

Asymp. Sig. (2-tailed) .610

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

d.kesimpulan :

Ho diterima sehingga dan data terdistribusi normal karena nilai

signifikansi 0,610> 0,05

2. Uji homogenitas

a. Tujuan : untuk mengetahui homogenitas data sebagai syarat uji analisis

variasi (one Way Anova)

Test of Homogeneity of Variances

Peningkatan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.635 4 20 .205

Page 94: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

79

ANOVA

Peningkatan

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 9451.367 4 2362.842 11.446 .000

Within Groups 4128.643 20 206.432

Total 13580.010 24

Post hoc

Multiple Comparisons

Peningkatan

Tukey HSD

(I)

kelomp

ok

(J)

kelomp

ok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

2.00 3.00 -1.83800 9.08696 1.000 -29.0296 25.3536

4.00 -46.43600* 9.08696 .000 -73.6276 -19.2444

5.00 -41.16800* 9.08696 .002 -68.3596 -13.9764

6.00 -29.04600* 9.08696 .033 -56.2376 -1.8544

3.00 2.00 1.83800 9.08696 1.000 -25.3536 29.0296

4.00 -44.59800* 9.08696 .001 -71.7896 -17.4064

5.00 -39.33000* 9.08696 .003 -66.5216 -12.1384

6.00 -27.20800* 9.08696 .050 -54.3996 -.0164

4.00 2.00 46.43600* 9.08696 .000 19.2444 73.6276

3.00 44.59800* 9.08696 .001 17.4064 71.7896

5.00 5.26800 9.08696 .977 -21.9236 32.4596

6.00 17.39000 9.08696 .342 -9.8016 44.5816

5.00 2.00 41.16800* 9.08696 .002 13.9764 68.3596

3.00 39.33000* 9.08696 .003 12.1384 66.5216

Page 95: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

80

4.00 -5.26800 9.08696 .977 -32.4596 21.9236

6.00 12.12200 9.08696 .674 -15.0696 39.3136

6.00 2.00 29.04600* 9.08696 .033 1.8544 56.2376

3.00 27.20800* 9.08696 .050 .0164 54.3996

4.00 -17.39000 9.08696 .342 -44.5816 9.8016

5.00 -12.12200 9.08696 .674 -39.3136 15.0696

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Homogenous subset

Peningkatan

Tukey HSDa

kelomp

ok N

Subset for alpha = 0.05

1 2

2.00 5 11.1860

3.00 5 13.0240

6.00 5 40.2320

5.00 5 52.3540

4.00 5 57.6220

Sig. 1.000 .342

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

Page 96: UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN …repository.setiabudi.ac.id/220/1/DEDEK RATIH-output.pdf · UJI AKTIVITAS INFUSA DAUN KERSEN DAN SERBUK INSTAN PERASAN DAUN KERSEN

81