sediaan infusa daun sirih

20
SEDIAAN INFUSA DAUN SIRIH (Piperis Betle Folium)

Upload: bee-ghas-larasati

Post on 09-Jul-2016

777 views

Category:

Documents


101 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sediaan Infusa Daun Sirih

SEDIAAN INFUSA DAUN SIRIH

(Piperis Betle Folium)

Page 2: Sediaan Infusa Daun Sirih

Kelmpok Rahma Fatdriyah 112210101063

Angela Merici A.P 132210101001

Herlina Ekawati 132210101005

Putri Sakinah

132210101007

Elsa Dwi Hidayanti

132210101013

Lutvia Zahrotul W

132210101017

Adisty Nurwildani

132210101019

Ghaasiyah Larasati

132210101021

Wahyu Agustina 132210101025

Edwin Tanjaya

132210101029

Maulidia Maharani

132210101031

Riza Putri Agustina

132210101033

Nadiyah Churi M 132210101046

Mirzatus Solicha 132210101047

Page 3: Sediaan Infusa Daun Sirih

Tujuan Praktikum

Dapat membuat sediaan infusa

terstandar

Pada praktikum ini kami memformulasi daun sirih menjadi bentuk sediaan Infusa. Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada 90-98°c selama 15 menit. Umumnya infus selalu dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan lunak,yang mengandung minyak atsiri,dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan lama.

Page 4: Sediaan Infusa Daun Sirih

Klasifikasi Tanaman Sirih

Divisi : Spermatopyta

Subdivisi : Angiospermae

Klas : Dicotyledonae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Species : Piper betle Linn

Page 5: Sediaan Infusa Daun Sirih

Antioksidan Antimikroba

Anti diabetes Hepatoprotektor

Bioaktifitas

Daun Sirih

Page 6: Sediaan Infusa Daun Sirih

Dalam Materia Medica disebutkan bahwa zat yang memiliki khasiat dalam daun sirih adalah minyak atsiri yang mengandung fenol dan turunannya. Senyawa seperti hidroksi kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol, karvakrol, terpinen, sesquiterpene, fenilpropen dan tannin juga ada pada sirih (Anonim, 1978). Aktivitas dari fenol sendiri adalah antisariawan, antiseptic, adstringen, dan anti batuk. Daun sirih banyak digunakan untuk antiseptic.

Page 7: Sediaan Infusa Daun Sirih

I n f u s a infusa merupakan sediaan yang dibuat dengan cara menyari

simpilsia dengan air pada suhu 900 C selama 15 menit. Kelebihan:

Dibandingkan dengan metode yang lain metode infusi jauh lebih murah karena menggunakan peralatan yang sedehana

Pada metode infus memerlukan waktu yang relatif singkat yaitu 15 menit dengan suhu 900 C, sehingga cocok dengan bahan sediaan yang tidak tahan pemanahan dengan waktu yang lama

Kekurangan:

Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil

Mudah tercemar oleh kapang dan kuman

Selain itu sari yang dihasilkan dengan metode ini tidak dapat disimpan lebih dari 24 jam

Hilangnya zat – zat atsiri

Tidak cocok untuk zat – zat yang mengandung albumin karena dapat menghambat proses penyarian

Page 8: Sediaan Infusa Daun Sirih

Metode Percobaan

Page 9: Sediaan Infusa Daun Sirih

Identifikasi golongan senyawa aktif dilakukan dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Penotolan : menotolkan 10 µl infusa Fase Gerak : kloroform : methanol (90:10) FaseDiam : silica gel 60 F254

Deteksi : mengamati pada UV 254 nm Warnanoda : tidak nampak noda

Page 10: Sediaan Infusa Daun Sirih
Page 11: Sediaan Infusa Daun Sirih
Page 12: Sediaan Infusa Daun Sirih
Page 13: Sediaan Infusa Daun Sirih
Page 14: Sediaan Infusa Daun Sirih

HASIL dan PEMBAHASAN Infusa daun sirih ini dibuat dengan kadar

10%. Caranya yaitu diambil beberapa lembar daun sirih segar dan bersih lalu dipotong kecil-kecil dengan menggunakan gunting. Pemotongan daun sirih tidak boleh terlalu kecil ataupun terlalu tipis karena akan menyebabkan minyak atsiri yang terkandung dalam daun sirih akan rusak.

Kemudian ditimbang 10 gram lalu dimasukkan ke dalam panic infuse.

kemudian ambil 100 ml aquades dan masukkan ke dalam panic infuse yang telah berisi daun sirih.

Lalu dipanaskan diatas penangas air hingga suhu mencapai 90°C dan panaskan selama 15 menit.

Pada waktu itu diharapkan semua kandungan minyak atsiri dalam daun sirih akan larut ke dalam cairan.

Selanjutnya panci infuse diangkat dan didinginkan hingga mencapai suhu kamar. Dilakukan kalibrasi botol 100 ml.

setelah cairan infuse dingin, cairan diserkai menggunakan kain flannel dan corong gelas. Penyerkaian infusa dilakukan saat dingin agar minyak atsiri tidak menguap.

Lalu hasil serkai dibagi 2, yaitu pada wadan vial untuk penotolan KLT dan pada botol 100 ml yang telah dikalibrasi. Untuk mendapat volume 100 ml, ditambahkan aquades pada serkaian hingga didapat volume 100 ml.

Penambahan aquades pada serkaian dimaksudkan agar tidak ada minyak atsiri yang tertinggal pada flannel.

Page 15: Sediaan Infusa Daun Sirih

Evaluasi sediaan yang dilakukan pada sediaan infuse daun sirih adalah uji organoleptis. Uji organoleptis yang dilakukan meliputi uji bentuk, uji warna, rasa dan bau. Hasil dari uji organoleptis adalah :

Bentuk : larutan / cairan

Warna : kuning kecoklatan bening

Bau : aromatic

Rasa : agak pahit, getir dan agak pedas

Page 16: Sediaan Infusa Daun Sirih

Evaluasi sediaan juga berupa pembuatan profil kromatografi KLT. Sampel ditotolkan pada lempeng sebanyak 10 µl. adapun kondisi analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah :

Fase gerak : kloroform : methanol (90 : 10)

Fase diam : silica gel 60 F254

Deteksi : amati pada UV 254 nm

Page 17: Sediaan Infusa Daun Sirih

Dari hasil KLT akan terlihat noda saat disinari UV, dari noda yang tampak, kita akan mengetahui nilai Rf sediaan sehingga dapat dibandingkan dengan Rf standart dimana pada teoretis menyatakan adanya fenol dengan Rf sebesar 0,52 ; 0,2 ; 0,82. Dari hasil pustakan banyak menyebutkan bahwa infuse daun sirih mengandung fenol.

Page 18: Sediaan Infusa Daun Sirih

Dari hasil praktikum KLT, kelompok kami tidak mendapatkan noda pada lempeng. Hal tersebut dimungkinkan karena beberapa hal :

Air yang ditambahkan pada saat perebusan kurang sehingga menyebabkan senyawa tidak tertarik sempurna ke air

Penyerkaian dilakukan dalam keadaan panas, seharusnya dilakukan saat sediaan dingin, karena jika penyerkaian dilakukan saat panas dimungkinkan minyak atsiri menguap

Penambahan aquades hingga volume 100 ml tidak pada serkai namun langsung ditambahkan pada botol. Sehingga mungkin minyak atsiri masih ada yang tertahan pada kain flannel.

Page 19: Sediaan Infusa Daun Sirih

Sediaan infusa hanya bertahan tidak lebih dari 24 jam sehingga penggunaannya harus sesegera mungkin setelah sediaan jadi. Dengan demikian, biasanya penggunaannya langsung diminum atau untuk berkumur.

Page 20: Sediaan Infusa Daun Sirih

K E S I M P U L A N

Infusa merupakan sediaan yang dibuat dengan cara menyari simpilsia dengan air pada suhu 900 C selama 15 menit.

Kelebihan metode infus adalah waktu yang diperlukan lebih singkat dan alat-alat yang digunakan sederhana.

Kekurangan metode infus salah satunya adalah dihasilkan sari yang tidak stabil sehingga harus segera digunakan.

Piperis Betle Folium memiliki bioaktifitas diantaranya antimikroba, antioksidan, antidiabetes dan hepatoprotektor.

Evaluasi yang dilakukan pada sediaan infus Piperis Betle Folium yaitu organoleptis dan juga KLT

Pada metode KLT tidak tampak noda dikarenakan beberapa hal salah satunya adalah kurangnya air pada saat perebusan.