ubi jalar.docx

Upload: aninurin

Post on 08-Oct-2015

166 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    1/26

    LEMBAR PERSETUJUAN

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

    KOMODITAS UBI JALAR (Ipomoea batatas)

    Disetujui oleh:

    Asisten Kelas Asisten Lapang

    Dwi Arista.K Retno Tri Purnama Sari

    NIM.125040 NIM. 0510410043

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    2/26

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

    Komoditas Ubi Jalar (Ipomoea batatas)

    Disusun Oleh:

    Nita Dia Permata Sari 135040200111037

    Hammam Abdullah Rizki 135040201111072

    Ani Nurin Nimah 135040201111187

    Cahya Nur Aisyah 135040207111030

    Kelas : O

    Asisten Kelas : Dwi Arista. K

    Asisten Lapang : Retno Tri Purnamasari

    PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2014

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    3/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan komoditas sumber karbohidrat utama

    setelah padi, jagung dan ubi kayu, serta mempunyai peranan penting dalam

    penyediaan bahan pangan, bahan baku industri maupun pakan ternak (Zuraida dan

    Supriati, 2001). Ubi jalar dikonsumsi sebagai bahan makanan tambahan atau

    sampingan, kecuali Irian Jaya dan Maluku, ubi jalar digunakan sebagai bahan

    makanan pokok. Kandungan karbohidrat dalam ubi jalar dapat digunakan sebagai

    sumber karbon oleh bakteriL.plantarum(Rukmana, 1997 ; Panda dan Ray, 2008).Karakteristik fisik ubi jalar seperti ukuran, bentuk dan warna ubi perlu

    diketahui, karena berkaitan erat dengan pemanfaatannya (Aini, 2004). Ukuran ubi

    jalar terdiri dari tiga jenis yaitu, besar, sedang dan kecil, sedangkan bentuk dari ubi

    jalar bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata (Rukmana,

    1997).Warna kulit dan daging ubi jalar tidak selalu sama. Ubi jalar mempunyai warna

    kulit putih kotor, kuning, jingga dan ungu tua. Warna daging ubi jalar yaitu putih,

    krem, orange, dan jingga, tergantung jenis dan pigmen yang terdapat didalamnya

    (Bandech et al., 2005). Ubi jalar berdaging kuning memiliki pigmen -carotene dan

    ubi jalar berwarna ungu memiliki pigmen antosianin (Yamakawa, 1998).Ubi jalar

    juga mengandung komponen zat gizi yang penting seperti, protein, lemak,

    karbohidrat dan vitamin A (-karoten). Jumlah komponen zat gizi tergantung pada

    varietas ubi jalar (Lingga, 1984). Kandungan vitamin A yang tinggi dicirikan oleh

    umbi yang berwarna kuning kemerah-merahan.

    Produktivitas komoditas ini sangat rendah, bahkan semakin rendah akibat adanya

    peningkatan produksi padi nasional melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi.

    Kondisi pengurangan produktivitas ubi jalar juga terjadi di Sumatera Utara dan

    beberapa wilayah di Sumatera lainnya. Dalam kegiatan praktikum teknologi pertanian

    yang kami lakukan, kami membandingkan hasil produksivitas tanaman ubi jalar

    varietas orange madu dengan tanaman ubi jalar varietas lain.

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    4/26

    1.2 Tujuan

    1.2.1Untuk mengetahui teknologi produksi komoditas ubi jalar

    1.2.2Untuk mengetahui teknik budidaya pada komoditas ubi jalar

    1.2.3

    Untuk mengetahui perbedaan hasil antara varietas ubi jalar orange madu

    dengan varietas lain

    1.3 Manfaat

    1.3.1 Dapat menambah pemahaman mengenai teknologi produksi komoditas ubi

    jalar

    1.3.2 Dapat menambah pemahaman mengenai teknik budidaya pada tanaman

    komoditas ubi jalar1.3.3 Dapat menambah pemahaman mengenai syarat tumbuh dan factor yang

    mununjang pertumbuhan ubi jalar

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    5/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Perkembangan Produksi dan Teknologi Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea

    batatas)

    Ubi jalar merupakan salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat

    yang sudah tidaklah asing lagi. Bahkan, ubi jalar mempunyai peran penting

    sebagai cadangan pangan yang mana bila produksi padi dan jagung tidak cukup

    lagi. Dibeberapa negara maju misalnya Jepang, Korea, China dan Amerika.

    Penggunaan ubi jalar sebagai bahan pangan sudah dilakukan secara maksimal.

    Ubi jalar diolah sebagai berbagai produk makanan, misalnya kue, roti, sirup, mieinstant, tepung granula, saos, kremes, kripik, makanan bayi, dan manisan yang

    semuanya disajikan dalam bentuk kaleng atau bungkusan yang menarik. Selain

    itu, ubi jalar juga dapat diolah menjadi gula fruktosa yang dapat digunakan

    sebagai pemanis dalam industri minuman. Di Indonesia, makanan dari olahan ubi

    jalar masih disajikan dalam bentuk yang sederhana, misalnya dalam bentuk ubi

    rebus, kolak, ubi goreng. Padahal ubi jalar dapat diolah sebagai mana di negara-

    negara maju. Bahkan, ubi jalar juga dapat diolah menjadi bahan baku industri

    makanan dan minuman, industri tekstil, industri kosmetik dan industri lem. Jika

    dilihat dari banyak kegunaannya, ubi jalar memiliki peluang baik untuk

    dikembangkan. Pengembangan produksi ubi jalar dapat dilakukan dengan adanya

    upaya peningkatan produksi ubi jalar melalui intensifikasi dan perluasan area

    tanam (diversifikasi) atau dengan cara pendayagunaan ubi jalar menjadi produk

    olahan lain dengan pengembangan agroindustri. Namun, perkembangan produksi

    ubi jalar di Indonesia menunjukan angka yang kurang bagus karena kurangnya

    dukungan dari industri olahan ubi jalar. Berikut perkembangan produksi ubi jalar

    menjadi produk dari tahun 1991-1995.

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    6/26

    SUMBER LIAT LAPORAN TEBU

    Kandungan gizi ubi jalar utamanya kandungan karbhidrat dan sumber

    kalorinya cukup tinggi. Kandungan karbohidrat ubi jalar menduduki peringkat

    keempat setelah padi, jagung dan ubi kayu. Vitamin yang terkandung dalam ubi

    jalar adalah vitamin A (beta karotein), vitamin C, thiamin (vitamin B1) dan

    rebavlavin (vitamin B2). Sedangkan mineral yang terkandung dalam ubi jalar

    adalah zat besi (Fe), fosfor (P), dan natrium (Na). Berikut tabel kandungan gizi

    ubi jalar setiap 100 gram

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    7/26

    (Juanda, 2000)

    2.2 Klasifikasi dan Morfologi TAMBAH GAMBAR MORFOLOGI BESERTA

    BAGINYA LIAT CONTOH TEBU)

    Tanaman ubi jalar dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan

    sebagai berikut.

    Kingdom : Plantae

    Divisio : Spermatophyta

    Subdivisio : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledonae

    Ordo : ConvolvulalesFamily : Convolvulaceae

    Genus : Ipomeae

    Species :Ipomeae batatas L. Sin batatas edulis choisy

    Sebagai keluarga kangkung-kangkungan (Convolvulaceae), ubi jalar memiliki

    cukup banyak kerabat dekat dengan kangkung antara lain kangkung air (Ipomea

    aquatica Forsk), kangkung darat (Ipimea reptans L.poir), kangkung pasar dan

    kangkung hutan. Bibit ubi jalar yang berasal dari sambungan kangkung hutan dengan

    tanaman ubi jalar dapat menghasilkan pruduk yang lebih tinggi dan ukuran umbi

    yang lebih besar. (Rukmana, 1997)

    Menurut Suparno dan Santoso (2003) morfologi tanaman ubi jalar ini

    dijelaskan berdasarkan akar, batang, daun, bunga, umbi dan warna yang nampak pada

    ubi jalar sebagai berikut.

    a. Akar tanaman

    Ubi jalar terdiri atas akar serabut dan akar tunggang. Akar serabut tumbuh

    pada ruas-ruas batang atau pada pangkal batang bila tanaman itu dibiakkan

    dengan stek (vegetatif) dan berakar tunggang bila dibiakkan dengan biji

    (generatif). Akar-akar serabut yang tumbuh pada pangkal batang atau stek

    maupun pada ruas-ruas batang berpotensi untuk berkembang menjadi umbi.

    (Logo, 2011)

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    8/26

    b. Batang tanaman

    Batang ubi jalar adalah menjalar panjang dan bercabang-cabang mencapai

    1 hingga 5 meter, dengan diameter bervariasi antara 3 sampai 10 mm.

    Umumnya batang ubi jalar bila dilukai akan mengeluarkan getah berwarna

    putih yang mana banyaknya getah ini bervariasi tergantung pada jenisnya.

    Warna batang ubijalar juga beragam dengan warna kuning, hijau atau ungu.

    Sifat-sifat lainnya morfologi batang ubi jalar ini juga bervariasi dalam hal sifat

    terpilin, panjang ruas dan keadaan berbulu. Secara hirarki padatanaman ubijalar

    memungkinkan memiliki percabangan primer, sekunder, tertier dan quarter.(Logo, 2011)

    Ubi jalar berbatang lunak, tidak berkayu, berbentuk bulat, dan bagian

    tengah bergabus. Batang ubi jalar beruas-ruas dan panjang ruas antara 1-3 cm.

    Setiap ruas ditumbuhi daun, akar dan tunas atau cabang. Panjang batang utama

    sangat beragam, tergantung pada varietasnya, yakni berkisar 2-3 m untuk

    varietas ubi jalar merambat dn 1-2 m untuk varietas ubi jalar tidak merambat

    (bertipe tegak). Diameter ubi jalar juga bervariasi, untuk varietas ubi jalar yang

    merambat umumnya mempunyai diameter batang yang kecil, sedangkan untuk

    ubi jalar bertipe tegak memiliki diameter batang yang berukuran sedang.

    (Juanda, 2000)

    c. Daun

    Daun ubi jalar berbentuk bulat hati, bulat lonjong dan bulat runcing

    tergantung varietasnya. Daun ubi jalar yang berbentuk bulat hati memupunyai

    tepi daun rata, berlekuk dangkal atau menjari, daun ubi jalar yang berbentuk

    oval memiliki tepi daun yang rata, berlekuk dangkal atau berlekuk dalam.

    Sedangkan daun ubi jalar yang berbentuk bulat runcing memiliki tepi daun rata,

    berlekuk dangkal atau berlekuk dalam.

    Daun ubi jalar memiliki tulang daun menyirip, kedudukan daun tegak agak

    mendatar dan bertangkai tunggal yang melekat padda batang. Ukuran daun

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    9/26

    bervariasi, tergantung varietasnya. Daun ubi jalar berwarna hijau tua dan hijau

    kuning, sedangkan warna tangkai daun dan tulang daun bervariasi, yakni antara

    hijau dan ungu sesuai dengan warna batangnya.

    SUMBER GAMBAR

    d. Bunga

    Ubi jalar berbentuk terompet pada ketiak daun, dengan panjang 3-5 cm

    dan lebarnya 3-4 cm. Daun kelopak bunga lonjong, runcing kurang lebih 1 cm.

    Didalam bunga terdapat satu tangkai putik dengan kepala putik pada bagian

    ujung panjang 2-2.5 cm. Tangkai putik berbentuk tabung yang langsung

    berhubungan dengan bakal buah yang terdapat pada pangkal mahkota bunga

    (corolla). Kepala putik letaknya lebih tinggi dari kepala sari sehingga

    penyerbukan akan terjadi oleh bantuan serangga atau angin. Buahnya adalah

    buah kotak berbentuk seperti telur (Logo, 2011)

    e. Umbi

    Umbi pada ubijalar bermacam-macam bergantung pada jenis atau

    varietasnya tetapi pada umumnya umbi ubijalar dibagi menjadi dua yaitu umbi

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    10/26

    kecil dengan berat < 80 gram per umbi dan umbi besar dengan berat > 80 gram

    per umbi. Umbi ubijalar selalu memiliki mata tunas sehingga memungkinkan

    untuk mendapatkan bahan tanaman berupa stek dengan menginduksi tunas dari

    umbinya yang terdapat pada umbi ubijalar memiliki variasi bentuk dan warna

    yang beragam. Kulit umbi dapat berwarna putih sampai merah tua atau ungu,

    kuning atau bercak berwarna yang tidak teratur dibagian tengah umbi.(Logo,

    2011)

    2.3 Syarat Tumbuh

    a. Iklim

    Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah

    yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27derajat C.

    Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang

    tepat untuk budidaya tanaman ubi jalar. Pertumbuhan dan produksi yang

    optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di

    tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubi jalar

    yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang

    baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen.

    Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000

    mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.

    (BPPIPT, 2014)

    b. Media Tanam

    Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar.

    Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak

    mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik. Penanaman ubi

    jalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah

    terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah

    yang mudah becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan

    pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi,

    dan bentuk ubi benjol.

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    11/26

    Derajat keasaman tanah adalah pH=5,5-7,5. Sewaktu muda memerlukan

    kelembaban tanah yang cukup.

    (BPPIPT, 2014)

    2.4 Fase Pertumbuhan Tanaman

    Siklus perkembangan dari bibit ditanam sampai umbi siap dipanen berlangsung

    100-150 hari, tergantung varietas dan lingkungan tumbuh. Kurun waktu pembentukan

    umbi dapat dibedakan atas tiga fase tumbuh, yaitu fase awal pertumbuhan, fase

    pembentukan umbi, dan fase pengisian umbi.

    a. Fase awal pertumbuhan

    Fase ini berlangsung sejak bibit setek ditanam sampai dengan umur 4minggu. Ciri-cirinya, setelah bibit ditanam, pertumbuhan akar muda

    berlangsung cepat, sedangkan pembentukan batang dan daun masih lambat.

    b. Fase pembentukan umbi

    Fase pembentukan umbi berlangsung sejak tanaman berumur 4-8

    minggu. Rata-rata fase ini berlangsung antara 4-6 minggu setelah tanam,

    tergantung varietas ubi jalar dan keadaan lingkungan tumbuh. Pada saat umur

    7 minggu paling tidak 80% umbi telah terbentuk. Ciri pembentukan umbi

    mulai berlangsung yaitu pertumbuhan batang dan daun berlangsung cepat.

    Pada saat ini batang tanaman tampak paling lebat.

    c. Fase pengisian umbi

    Fase ini berlangsung sejak tanaman berumur 8-17 minggu. Diantara 8-

    12 minggu, tanaman berhenti membentuk umbi baru karena mulai

    membesarkan umbi yang sudah ada. Ciri pembentukan dan pengisian umbi

    berlangsung cepat yaitu pertumbuhan batang dan daun berkurang. Pengisian

    zat makanan dari daun keumbi berhenti saat tanaman berumur 13 minggu.

    Sementara mulai umur 14 minggu daun tanaman mulai menguning dan

    rontok. Tanaman dapat dipanen umbinya saat berumur 17 minggu.

    (Sarwono, 2005)

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    12/26

    2.6Teknik Budidaya

    a. Penentuan Pola Tanam

    Sistem tanam ubi jalar dapat dilakukan secara tunggal (monokultur) dan tumpang

    sari dengan kacang tanah.

    1. Sistem Monokultur

    Buat larikan-larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak guludan

    dengan cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak antar

    lubang 25-30 cm.

    Buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm di kiri dan kanan lubang tanam

    untuk tempat pupuk.

    Tanamkan bibit ubi jalar ke dalam lubang atau larikan hingga angkal batang(setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian padatkan tanah dekat

    pangkal setek (bibit).

    Masukkan pupuk dasar berupa urea 1/3 bagian ditambah SP36 seluruh bagian

    ditambah KCl 1/3 bagian dari dosis anjuran ke dalam lubang atau larikan,

    kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Dosis pupuk yang dianjurkan

    adalah 45-90 kg N/ha (100-200 kg Urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (50 kg

    TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha (100 kg KCl/ha). Pada saat tanam diberikan

    pupuk urea 34-67 kg ditambah TSP 50 kg ditambah KCl 34 kg per hektar.

    Tanaman ubi jalar amat tanggap terhadap pemberian pupuk N (urea) dan K

    (KCl).

    2. Sistem Tumpang Sari

    Tujuan sistem tumpang sari antara lain untuk meningkatkan produksi dan

    pendapatan per satuan luas lahan. Jenis tanaman yang serasi ditumpangsarikan

    dengan ubi jalar adalah kacang tanah. Tata cara penanaman sistem tumpang sari

    prinsipnya sama dengan sistem monokultur, hanya di antara barisan tanaman ubi

    jalar atau di sisi guludan ditanami kacang tanah. Jarak tanam ubi jalar 100 cm x

    25-30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    13/26

    b. Cara Penanaman

    Bibit yang telah disediakan dibawa ke kebun dan ditaruh di atas bedengan .

    Bibit dibenamkan kira-kira 2/3 bagian kemudian ditimbun dengan tanah

    kemudian disirami air. Bibit sebaiknya ditanam mendatar, dan semua pucuk

    diarahkan ke satu jurusan. Dalam satu alur ditanam satu batang, bagian batang

    yang ada daunnya tersembul di atas bedengan. Pada tiap bedengan ditanam 2

    deretan dengan jarak kira-kira 30 cm. Untuk areal seluas 1 ha dibutuhkan bibit

    stek kurang lebih 36.000 batang. Penanaman ubi jalar di lahan kering biasanya

    dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim kemarau (Maret)

    bila keadaan cuaca normal. Dilahan sawah, waktu tanam yang paling tepat adalah

    segera setelah padi rendengan atau padi gadu, yakni pada awal musim kemarau.3. Pemeliharaan Tanaman

    a. Penjarangan dan Penyulaman

    Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus

    diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit

    yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit

    yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga

    bagian pangkal setek ditimbun tanah. Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi

    atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak

    terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau

    ditanam ditempat yang teduh.

    b. Penyiangan

    Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar biasanya

    mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing tanaman ubi

    jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar

    matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan

    penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan,

    kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    14/26

    c. Pembubunan

    Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1 bulan

    setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata cara

    penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut.

    Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati

    agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar.

    Gemburkan tanah disekitar guludan dengan cara memotong lereng

    guludan, kemudian tanahnya diturunkan ke dalam saluran antar guludan.

    Timbunkan kembali tanah ke guludan semula, kemudian lakukan

    pengairan hingga tanah cukup basah.

    d.

    PemupukanZat hara yang terbawa atau terangkut pada saat panen ubi jalar cukup tinggi,

    yaitu terdiri dari 70 kg N (156 kg urea), 20 kg P2O5 (42 kg SP36), dan 110 kg

    K2O ( 220 kg KCl) per hektar pada tingkat hasil 15 ton ubi basah. Pemupukan

    bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah

    kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman. Dosis pupuk yang

    tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau tanaman di daerah setempat.

    Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum adalah 45-90kg N/ha (100-200 kg

    urea/ha) ditambah 25 kg P2O5/ha (50 kg TSP/ha) ditambah 50 kg K2O/ha

    (100 kg KCl/ha). Pemupukan dapat dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan

    sistem tugal. Pemupukan dengan sistem larikan mula-mula buat larikan (alur)

    kecil di sepanjang guludan sejauh 7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm,

    kemudian sebarkan pupuk secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun

    dengan tanah.

    e. Pengairan dan Penyiraman

    Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal

    pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai tanam,

    tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama 15-30 menit

    hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh pembuangan.

    Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga tanaman ubi jalar

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    15/26

    berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu

    umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan. Waktu

    pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari. Di daerah yang

    sumber airnya memadai, pengairan dapat dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal

    Yang penting diperhatikan dalam kegiatan pengairan adalah menghindari agar

    tanah tidak terlalu becek (air menggenang).

    (BPPIPT, 2014)

    2.7 Perngaruh Kegiatan Pembalikan Sulur pada Produksi Tanaman Ubi Jalar

    (Ipomoea batatas)

    Pembalikan batang ubi jalar umumnya sering dilakukan petani. Pembalikanbatang ubijalar dilakukan pada umur 5 MST (Minggu Setelah Tanam), 8 MST,

    dan 12 MST. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa pembalikan batang

    tanaman justru dapat menurunkan hasil 9-21% (Tabel 7). Pembalikan batang

    hanya dianjurkan untuk kondisi yang mendorong perakaran banyak saja.

    (Zuraida, 2001)

    (Zuraida, 2001)

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    16/26

    BAB III

    BAHAN DAN METODE

    3.1 Waktu dan Tempat

    Waktu : Senin, 13.2016.45 WIB

    Tempat : Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang

    Kepuharjo Kecamatan Karang Ploso Malang

    3.2Alat dan Bahan

    3.2.1 Alat

    Cangkul : Untuk membantu dalam pembuatan bedengan atau

    guludan dan alat bantu pengolahan tanah Cangkil : Untuk membantu dalam pembuatan bedengan atau

    guludan dan alat bantu pengolahan tanah

    Meteran : Untuk membantu dalam pengukuran lahan dan

    mengukur panjang sulur pada komoditas ubi jalar

    Timbangan : Untuk mengukur berat umbi yang dihasilkan

    Pisau : Untuk membantu dalam pemotongan

    Gunting stek : Untuk membantu dalam pemotongan bagian tanaman

    yang tidak digunakan atau menggangu

    Gembor : Untuk menyiram tanaman

    Timba : Untuk wadah pupuk

    3.2.2 Bahan

    Bibit ubi jalar varietas madu orange : Sebagai bahan tanam

    Air : Sebagai pelarut unsur hara dan menjaga

    kelembaban tanah

    Pupuk Urea : Sebagai bahan penambah unsur hara tanaman

    Pupuk KCl : Sebagai bahan penambah unsur hara tanaman

    Pupuk SP-36 : Sebagai bahan penambah unsur hara tanaman

    Pupuk Kandang : Sebagai pupuk dasar

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    17/26

    3.3Cara Kerja

    3.3.1 Pembibitan

    Pembibitan ubi jalar dilakukan dengan melakukan penyiapan batang

    stek yang siap untuk ditanam. Bibit diambil dari tanaman induk Ubi Jalar

    varietas madu orange, umur tanaman induk minimal adalah 2 bulan (Juanda,

    2000). Setelah tanaman induk ditentukan, kemudian dilakukan pemotongan

    batang tanaman induk menggunakan gunting stek sepanjang 75-90 cm dari

    ujung batang (tunas) sehingga dapat diperoleh 3 bibit. Kegiatan ini baik

    dilakukan pada pagi hari (Juanda, 2000). Setelah diperoleh bibit kemudian

    dikumpulkan, diikat dan siap untuk dibawa ke lahan untuk di tanam. Pada

    praktek di lahan kami sudah disiapkan bibit yang sudah siap tanam, berupa

    potongan batang sepanjang 25-30 cm.

    Menyiapkan alat dan bahan

    Memotong batang dari tanaman induk

    Memotong batang menjadi potongan

    25-30 cm

    Bibit siap ditanam

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    18/26

    3.3.2 Persiapan Lahan

    Persiapan lahan secara garis besar dimulai dari sanitasi, pembajakan,

    penggaruan, pengukuran bedengan yang disesuaikan dengan lahan,

    pembuatan bedengan dan saluran irigasi serta pemupukan dasar. Pada

    prakteknya, lahan sudah dibajak. Dan lahan sudah dibagi menjadi beberapa

    plot yang dibatasi dengan tali raffia. Bedengan dan saluran irigasi dibuat

    dengan mencangkul bagian lahan yang dijadikan saluran irigasi sedalam 30

    cm. Tanah hasil galian irigasi ditempatkan pada atas bedengan, saluran irigasi

    terbentuk dan bedengan juga terbentuk. Tanah yang masih keras dan

    berbongkah besar ditaruh di atas bedengan, dicangkul secara merata hingga

    menjadi gembur, rumput-rumput dan kotoran yang ada juga dibersihkan.

    Sambil melakukan penggemburan, bedengan ditaburi dengan pupuk kandang

    sebagai pupuk dasar. Setelah tercampur rata kemudian diatas bedengan kami

    buat guludan kecil pada pinggir bedengan dan lahan siap ditanami.

    Siapkan alat dan bahan

    Sanitasi

    Pembajakan tanah

    Penggaruan tanah

    Pengukuran bedengan

    Pembuatan bedengan dan saluran irigasi

    Pemupukan dasar

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    19/26

    3.3.3 Penanaman

    Penanaman dimulai dengan membuat larikan lubang tanam

    menggunakan cangkil sepanjang bedengan. Pada setiap bedengan terdapat 2

    larikan lubang tanam. Setelah itu bibit diambil, satu bibit untuk satu lubang

    tanam. Bibit diposisikan dengan benar yaitu bagian ujung tunas berada diatas

    agar bibit dapat tumbuh dengan baik, 1/2-1/3 batang bibit dalam posisi miring

    dimasukkan pada lubang tanam kemudian ditutup tanah. Jarak tanam dalam

    barisan adalah 30 cm. Setelah itu bibit disiram dengan air agar proses

    pertumbuhan dapat berlangsung dengan baik.

    3.3.3 Perawatan Tanaman

    3.3.3.1 Pemupukan

    Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat

    panen, menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi

    tanaman.Dosis pupuk yang tepat harus berdasarkan hasil analisis tanah atau

    tanaman di daerah setempat. Dosis pupuk yang dianjurkan secara umum

    adalah 3 gram untuk urea dan 2 gram KCL per tanaman.Pemupukan dapat

    dilakukan dengan sistem larikan (alur) dan sistem tugal. Pemupukan dengan

    sistem larikan mula-mula buat larikan (alur) kecil di sepanjang guludan sejauh

    Siapkan alat dan bahan

    Pembuatan larikan lubang tanah

    Menanam bibit ubi jalar sesuai jaraktanam

    Menutup lubang tanam

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    20/26

    7-10 cm dari batang tanaman, sedalam 5-7 cm, kemudian sebarkan pupuk

    secara merata ke dalam larikan sambil ditimbun dengan tanah.

    3.3.3.2 Penyiraman

    Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase awal

    pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai. Seusai

    tanam, tanah atau guludan tempat pertanaman ubi jalar harus diairi, selama

    15-30 menit hingga tanah cukup basah, kemudian airnya dialirkan keseluruh

    pembuangan. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinu hingga

    tanaman ubi jalar berumur 1-2 bulan. Pada periode pembentukan dan

    perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan

    dikurangi atau dihentikan. Waktu pengairan yang paling baik adalah pada pagiatau sore hari. Di daerah yang sumber airnya memadai, pengairan dapat

    dilakukan kontinu seminggu sekali. Hal Yang penting diperhatikan dalam

    kegiatan pengairan adalah menghindari agar tanah tidak terlalu becek (air

    menggenang).

    3.3.3.3 Pembumbunan

    Penyiangan dan pembubunan tanah biasanya dilakukan pada umur 1

    bulan setelah tanam, kemudian diulang saat tanaman berumur 2 bulan. Tata

    cara penyiangan dan pembumbunan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

    -Bersihkan rumput liar (gulma) dengan kored atau cangkul secara hati-hati

    agar tidak merusak akar tanaman ubi jalar. Gemburkan tanah disekitar

    guludan dengan cara memotong lereng guludan, kemudian tanahnya

    diturunkan ke dalam saluran antar guludan. Timbunkan kembali tanah ke

    guludan semula, kemudian lakukan pengairan hingga tanah cukup basah.

    3.3.3.4 Penyiangan Gulma

    Pada sistem tanam tanpa mulsa jerami, lahan penanaman ubi jalar

    biasanya mudah ditumbuhi rumput liar (gulma). Gulma merupakan pesaing

    tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara,

    dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    21/26

    sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan

    tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.

    3.4

    Parameter Pengamatan

    3.4.1 Aspek Budidaya Pertanian (BP)

    Pengamatan pada komoditas ubi jalar dilakukan untuk mengetahui

    pertumbuhan dan perkembangan komoditi tersebut, yaitu:

    a. Panjang sulur

    Pengamatan panjang sulur dilakukan pada sulur pertama dari pangkal

    sulur sampai ujung pucuk sulur ubi jalar. Panjang sulur dan berat kering

    tanaman sebagai komponen pertumbuhan dapat digunakan sebagai salah

    satu indikator kesuburan tanaman. Sulur yang panjang dan bobot kering

    tanaman yang tinggi akan menghasilkan umbi yang bagus. Panjang sulur

    pada tanaman ubi jalar ini menyebar. Pemanfaatan sulur dan daun

    dilakukan pada tanaman ubi jalar yang mencapai umur dua minggu setelah

    tanam sampai tanaman berumur lima atau enam bulan untuk memenuhi

    kebutuhan sayuran

    b.

    Jumlah daunPengamatan Jumlah daun dilakukan untuk mengetahui hasil

    fotosintesis. Didalam daun terjadi proses penting bagi tanaman yaitu

    proses fotosintesis. Seiring dengan pertumbuhan tanaman maka jumlah

    daun juga akan bertambah. Bila terjadi peningkatan total luas daun, maka

    penerimaan cahaya matahari sebagai sumber utama dalam proses

    fotosintesis akan meningkat. Dengan meningkatnya fotosintesa diikuti

    peningkatan respirasi, menyebabkan proses metabolism berlangsung lebih

    baik dan akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

    c. Karakteristik Tanaman (Morfologi Daun)

    Pengamatan karakteristik Tanaman ini dilakukan dengan

    mengamati bentuk daun ubi jalar dan warna baik daun mauun sulur,

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    22/26

    dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan mendasar pada berbagai

    varietas yang ditanam pada kebun percobaan Ngijo.

    d. Inisiasi Umbi

    Pengamatan pembentukan inisiasi umbi ini dilakukan pada

    pertanaman ubi jalar ketika calon umbi telah terbentuk yang dihitung ada

    awal pertanaman hingga muncul umbi. Dimana kegiatan pengamatan

    inisiasi umbi ini hanya dilakukan sekali saja.

    3.4.2Aspek Hama Penyakit Tanaman (HPT)

    Pengamatan pada komoditas ubi jalar yang dilakukan menurut aspek Hama

    dan Penyakit tanaman dalam hal untuk mengetahui seberapa besar tingkatserangan yang terjadi adalah sebagai berikut.

    a.

    Intensitas Serangan Hama Dan Penyakit

    Pengamatan intensitas serangan dilakukan guna mengetahui

    tingkat serangan atau tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh

    organisme pengganggu tanaman. Pengamatan ini dilakukan dengan

    mengumpulkan sejumlah organisme penggagu tanaman yang ada di

    pertanaman ubi jalar dan mengidentifikasi tingkat kerusakan yang

    disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman tersebut.

    b. Peranan Musuh Alami

    Menurut Tien (2009), musuh alami merupakan organisme yang

    ditemukan di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus,

    melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada

    serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. Musuh alami

    biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa,

    dengan memakan individu serangga. Musuh alami mempunyai peran

    positif, yaitu mengendalikan OPT. Serangga hama dan patogen penyakit

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    23/26

    tanaman dapat dikendalikan dengan musuh alami seperti predator,

    parasitoid, entomopatogen dan antagonis.

    Mekanisme kerja dari predator, parasitoid dan pathogen berbeda-

    beda, dimana predator bekerja langsung memangsa musuhnya, parasitoid

    bekerja secara perlahan-lahan membunuh musuhnya dengan menjadi

    parasite pada musuhnya sedangkan pathogen bekerja dengan menginfeksi

    musuhnya .Seperti yang kita ketahui bahwa Hama adalah binatang dalam

    populasi tertentu mengganggu tanaman budidaya yang menyebabkan

    kerugian pada produksi tanaman, dengan adanya musuh alami maka

    populasi hama ini dapat ditekan atau dikendalikan sehingga ini

    menguntungkan dalam menjaga stabilita sproduksi tanaman karenaberkurangnya OPT yang dapat menurunkan stabilitas produksi tanaman.

    Pengamatan peranan musuh alami ini dilakukan dengan

    mengumpulkan musuh alami yang ada pada pertanaman ubi jalar,

    kemudian masing masing musuh alami diidentifikasi peranannya dalam

    mengendalikan OPT yang ada pada pertanaman ubi jalar.

    3.4.3 Aspek Tanah

    Pada komoditas ubi jalar pengamatan menurut aspek tanah ini tidak

    dilakukan setiap minggunya seperti halnya pada aspek Budidaya Pertanian

    dan Hama Penyakit Tanaman, tetapi merupakan kegiatan awal dalam

    kegiatan budidaya meliputi.

    a. Pengolahan Lahan

    Pengolahan Lahan pada pertanaman komoditas ubi jalar ini dilakukan

    melalui 2 tahapan yaitu pada pengolahan lahan pertama (Primary Tillage)

    dengan penggunaan bajak singkal yang dibantu oleh pekerja pengelola

    kebun percobaan, kemudian setelah pengolahan lahan pertama dilanjutkan

    dengan pengolahan lahan kedua (Secondary Tillage) yaitu dengan

    dilakukan penghalusan tanah dengan cangkul atau cangkil yang disediakan,

    dimana dalam kegiatan ini kami melakukannya sendiri. Tujuan pada

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    24/26

    pengolahan lahan yang kedua ini adalah untuk menciptakan tanah yang

    lebih gembur dengan bertekstur yang lebih halus sehingga akar tanaman

    ubi jalar mudah untu berpenetrasi menembus tanah.

    b.

    Pemupukan

    Kegiatan pemupukan sendiri dilakukan dengan melakukan

    pengataman pada tanah yang telah diberi pupuk. Dimana tanah yang baik

    ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang subur. Hal ini karena Unsur

    hara dalam tanah tercukupi sehingga tanah dapat mendukung pertumbuhan

    tanaman. Selain itu dicirikan dengan PH tanah yang normal bagi

    pertumbuhan ubi jalar, PH tanah yang sesuai bagi pertumbuhan ubi jalar

    yaitu berkisar antara 5,5-6,5.c. Irigasi

    Pengairan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil

    produksi tanaman ubi jalar. Tujuan utama dari pengairan sendiri yaitu

    membasahi tanah guna menciptakan keadaan lembab sekitar daerah

    perakaran agar tanaman tumbuh dengan baikdengan tercukupi kebutuhan

    airnya. Selain itu dengan terairinya lahan pertanian dengan baik akan di

    peroleh manfaat dan kemudahan sebagai berikut :

    o

    Pengolahan tanah bagi pertanaman akan mudah dan ringan dalam

    pelaksanaannya,

    o Tanaman pengganggu (gulma) akan mudah dalam pemberantasannya,

    o Pengaturan temperatur tanah dapat berlangsung sesuai dengan yang

    dikehendakitanaman,

    o Berlangsungnya perbaikan dan peningkatan kesuburan tanah,

    o Sangat berperan dalam memperlancar proses leaching (pencucian)

    tanah

    Meskipun tanaman ubi jalar tahan terhadap kekeringan, fase

    awal pertumbuhan memerlukan ketersediaan air tanah yang memadai.

    Pengairan pada tanaman ubi jalar di Lahan ngijo ini dilakukan dengan

    melakukan penyiraman dua kali sehari atau kadang kala mengaplikasikan

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    25/26

    metodesurface irrigation. Hal ini dilakukan guna menyediakan kebutuhan

    air bagi pertanaman ubi jalar. Pengairan yang baik ditandai dengan dapat

    meresapnya air ke dalam perakaran tanaman sehingga tanaman dapat

    tumbuh dengan baik dan berakumulasi pada hasil tanaman yang maksimal.

    Selain itu juga dapat menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi

    pertumbuhan tanaman.

  • 5/19/2018 Ubi jalar.docx

    26/26

    DAFTAR PUSTAKA

    BPPIPT. 2014. Ubi Jalar (Ipomea batatas). hppt://ebudidaya.com (online). Diakses

    29 November 2014

    Juanda, Dede dan Bambang Cahyono. 2000. Ubi Jalar, Budidaya dan Analisa Usaha

    Tani.Yogyakarta : Kanisius

    Logo, Opalina. 2011.Deskripsi Morflogi Beberapa Jenis Ubi Jalar (Ipomoea batatas

    (L.) Lam) Berdasarkan Pola Pemanfaatan Oleh Suku Dani di Distrik Kurulu

    Kabupaten Jayawijaya. Manokwari: Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas

    Pertanian Dan Teknologi Pertanian Universitas Papua Manokwari

    Suparno, A dan B. Santoso. 2003. Karakterisasi Komponen Morfologi Ubi Jalar

    (Ipomoea Batatas (L.)) Asal Dataran Tinggi Di Lembah Baliem Wamena.

    Manokwari : Fakultas Pertanian Dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri

    Papua

    Sarwono, B. 2005.Ubi Jalar. Jakarta: Penebar Swadaya.

    Rukmana, Rahmat. (1997). Ubi Jalar: Budi Daya Dan Pascapanen. Yogyakarta:

    Kanisius

    Zuraida, Nani dan Yati Supriati. 2001. Usahatani Ubi Jalar Sebagai Bahan Pangan

    Alternatif Dan Diversifikasi Sumber Karbohidrat. Jurnal Buletin AgroBio : 4

    (1) : 13-23 Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan Bogor