tya 1,2,3.doc

29
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal kehamilan, wanita terkadang merasa senang dan sedih. Biasanya juga dipengaruhi oleh rasa lelah, mual dan sering kencing. Perubahan yang terjadi emosi pada wanita tersebut seringkali menampakan episode penuh dengan air mata dangan sangat peka, untuk itu wanita yang sebelumnya memiliki cara pandang terhadap dirinya atau jika ada beberapa masalah yang muncul diawal kehamilan, maka masa ini adalah masa yang mencemaskan (Ai Yeye, 2009). Kehamilan dianggap sebagai waktu krisis yang di akhiri dengan kelahiran bayi. Selama kehamilan kebanyakan ibu mengalami perubahan psikolosis dan emosional. Perubahan psikologis dan emosional ini tampaknya berhubungan dengan perubahan biologis yang dialami ibu selama kehamilan. Emosi ibu hamil cenderung dapat saja berlebihan dan mudah berubah- ubah. Oleh karena perubahan psikologis secara

Upload: novarinmanurung

Post on 16-Dec-2015

251 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

http://www

17

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada awal kehamilan, wanita terkadang merasa senang dan sedih. Biasanya juga dipengaruhi oleh rasa lelah, mual dan sering kencing. Perubahan yang terjadi emosi pada wanita tersebut seringkali menampakan episode penuh dengan air mata dangan sangat peka, untuk itu wanita yang sebelumnya memiliki cara pandang terhadap dirinya atau jika ada beberapa masalah yang muncul diawal kehamilan, maka masa ini adalah masa yang mencemaskan (Ai Yeye, 2009).Kehamilan dianggap sebagai waktu krisis yang di akhiri dengan kelahiran bayi. Selama kehamilan kebanyakan ibu mengalami perubahan psikolosis dan emosional. Perubahan psikologis dan emosional ini tampaknya berhubungan dengan perubahan biologis yang dialami ibu selama kehamilan. Emosi ibu hamil cenderung dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah. Oleh karena perubahan psikologis secara spesifik dapat diduga berdasarkan perubahan biologis selama kehamilan (Ai Yeye, 2009). Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil. Ia dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan suasana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami perubahan. Ia menjadi sangat senditif dan cendrung bereaksi berlebihan. Seorang wanita hamil akan lebih terbuka terhadap dirinya sendiri dan suka berbagi pengalaman terhadap orang lain (varney, 2007)Kesehatan jiwa wanita sangat penting bagi kesehatan masyarakat, kesehatan jiwa merupakan titik balik (poros) tempat keluarga kembali. Wanita dalam masyarakat telah lama mempersoalkan bahwa kebutahan kesehatan mereka tidak peka terhadap gender dan faktor ini tercermin dalam teori kesehatan jiwa wanita dengan produktivitas tidak banyak menambah pemahaman dan hal ini telah memanculkan pertanyaan serius mengenai perbedaan gender dalam kesehatan dan kesakitan. Disamping itu, masih sedikit yang memahami dan menerima bahwa gender merupakan faktor yang biasa dalam metode penelitian historis, dan kerentanan wanita sering kali di abaikan (Grace Edward, 2010).Kejadian dari gangguan kejiwaan adalah sebesar 15% pada trisemester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama. Dengan adanya rasa dan tidak nyaman pada awal kehamilan. Agak sulit untuk membedakan reaksi emosional yang normal dan gangguan kejiwaan (Kumar dan Romson,1978). menemukan bahwa 12% wanita yang mendatangi antenatal klinik menderita depresi dan akan lebih besar lagi bagi mereka yang mengiginkan terminasi kehamilan. Wanita ini butuh untuk mengepresikan ketakutannya dan mendapatkan dukungan. Dukungan sosial harus di perlihatkan secara nyata agar memberikan dampak positif bagi wanita dengan masalah sosial.

WHOmemperkirakandiseluruh duniasetiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Berdasarkan hasil SDKI 2007 derajat kesehatan ibu dan anak diIndonesia masih perlu ditingkatkan,ditandai oleh Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu228/100.000 Kelahiran Hidup (KH),dan tahun 2008, 4.692 jiwa ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan, dan nifas. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) 34/1000KH, terjadi stagnasi bila dibandingkan dengan SDKI 2003 yaitu 35 per 1000 KH.Menurut dr. Sri Hermiyanti, penyebab langsung kematian ibu adalah pendarahan 28%, eklamsi 24%,infeksi 11%, partus lama 5%, abortus 5%, dan lain-lain (SKRT 2001). Sedangkan menurut hasil Riskesdas 2007, penyebab kematian bayi baru lahir 6 hari di Indonesia adalah gangguan pernafasan 36.9%, prematuritas 32,4%, sepsis 12%, Hipotermi 6,8%, Kelainan darah/ikterus 6,6% dan lain-lain. Penyebab kematian bayi 7-28 hari adalah sepsis 20,5%, kelainan congenital 18,1%, pnumonia 15,4%, prematuritas dan BBLR 12,8%, dan RDS 12,8%. Oleh karena itu, upaya penurunan AKB dan AKI. Balita perlu memberikan perhatian yang besar pada upaya penyelematan bayi barulahir dan penanganan penyakit infeksi(diare dan pneumonia). Dr. Sri Hermi yanti mengatakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya kematian ibu maupun bayi adalah kemampuan dan keterampilan penolong persalinan, sesuai dengan pesan pertama kunci Making Pregnancy Safer (MPS) yaitu setiap persalinan hendaknya ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Faktor lainnyakarena kurangnya pengetahuan danperilaku masyarakat yang tidakmengenali tanda bahaya dan terlambat membawa ibu, bayi dan balita sakit ke fasilitas kesehatan. Pada tahun 2008 cakupan persalinan olehtenaga kesehatan di Indonesia sudah mencapai 80,68%, Sehingga masih ada pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun bayi dengan cara tradisional.Untuk memecahkan masalah tersebut Kementrian Kesehatan RI telah diluncurkn program kompliksi (P4K) dengan stiker yang telah terbukti mampu meningkatkaan secara signifikan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan danBukuKIA sebagai informasi dan pencatatan keluarga yang mampu meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan ibu, bayi, dan balita. dr. SriHermiyanti menjelaskan dengan tercatatnya ibu hamil secara tepat dan akurat serta dipantau secaraintensif olehtenagakesehatandan kaderdiwilayah tersebut,maka setiap kehamilansampai persalinan dan nifas diharapkan dapat berjalan dengan aman dan selamat (Depkes RI 2012). Menurut Hanafiah pada penelitiannya di RS. Dr. Pirngadi Medan, ditemukan kematian maternal pada 93,9% kelompok tidak terdaftar. Sedangkan tobing pada tahun 1984-1989 menemukan kematian maternal pada 67,9% kelompok tidak terdaftar.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kondisi Psikologi Wanita Hamil di Klinik Fitri Asih Patumbak Kec. Patumbak Dusun II Desa Sigara-gara Tahun 2015. 1.2 Rumusan MasalahBagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kondisi Psikologis Wanita Hamil di Klinik Fitri Asih Patumbak Kec. Patumbak Dusun II Desa Sigara-garaTahun 2015..1.3 Tujuan PenelitianUntuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kondisi Psikologi Wanita Hamil Di Klinik Fitri Asih Patumbak Kec. Patumbak Dusun II Desa Sigara-gara Tahun 2015.1.4 Manfaat PenelitianAdapun yang menjadi mamfaat penelitian adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis.1.4.1 Bagi Penelitian Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam hal penelitian dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan data berdasarkan penelitian dengan kondisi psikologi ibu hamil.1.4.2 Bagi Ibu Hamil

Untuk menambah pengetahuan dan dapat memperluas wawasan ibu primigravida tentang kondisi psokologi wanita hamil.1.4.3 Bagi InstitusiSebagai dasar bahan masukan dan untuk menambah pengetahuan mahasiswa/i DELI HUSADA Delitua, serta dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan.1.4.4 Bagi PembacaSebagai bahan masukan bagi pembaca tentang kondisi psikologi wanita hamil dan dapat mengembangkan penelitian tersebut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengrtahuan

2.1.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan. dan respon mental seseorang dalam hubungannya dengan objek tertentu yang disadari sebagai ada atau pengindraan yang terjadi melalui panca indra manusia yakni: indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan di peroleh dari penglihatan dan pendengaran (Notoatmojo, 2010).

Penelitian menurut Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni.

1. Awareness (Kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).2. Interest (Merasa Tertarik), terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul.3. Evaluation (Menimbang-nimbang), terhadap baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.5. Adoption, dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya stimulus.2.1.2. Tinkat PengetahuanPengetahuan yang cukup dalam kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

1. Tahu (Know)Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah ditrima.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kumpulan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuai, dan dapat menginfestasikan materi tersebut secara bebas. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan. Menyebutkan contoh menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Application)Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4. Analisa (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sitesis (synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evalusi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian itu suatu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau mengunakan criteria-kriteria yang lain.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket (quisioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari suatu sabjek penelitian atau responden, kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau yang ingin kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas (Notoadmodjo, 2007).

2.2 Ibu

Ibu adalah seorang individu yang sehat dan cerdas, yang telah melewati peristiwa paling penuh kenangan, dia melahirkan seorang bayi yang hidup dan sehat. Ibu adalah orang yang ingin melihat, menyentuh, dan merawat anaknya dengan dibantu staf perawat yang ramah (jones, 2008).

2.3 Pengertian Primigravida

Istilah medis untuk wanita hamil ialah gravida. Manusia dalam rahim wanita disebut embrio. Embrio ini tumbuh kembang sampai kkelahiran dan disebut janin. Adapun istilah untuk wanita hamil pertama kali disebut primigravida atau gravida-1 dan yang belum pernah hamil disebut gravia 0. Kehamilan merupakan awal dari berbagai perubahan fisik dan pskis (Pieter 2011).2.4 Pengertian PsikologiIstilah medis untuk wanita hamil ialah gravida. Manusia dalam rahim wanita disebut embrio. Embrio ini tumbuh kembang sampai kkelahiran dan disebut janin. Adapun istilah untuk wanita hamil pertama kali disebut primigravida atau gravida-1 dan yang belum pernah hamil disebut gravia 0. Kehamilan merupakan awal dari berbagai perubahan fisik dan pskis (Pieter, 2011).

Secara etimologi kata psikologi berasal dari bahasa yunani, yang terdiri dari dua kata, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Secara umum kata psikologi bisa diartikan sebagai suatu study yang mempelajari tentang jiwa.

Menurut Bigot dn Konstan, 1954, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan kehidupan jiwa.

Menurut Garet, 1961, psikologi adalah studi sistematis tentang tinkah laku manusia

Menurut Wordworth dan Marquis, 1961, psikologi adalah studi ilmiah tentang kegiatan-kegiatan individu di lingkungan.

Menurut William James, 1980, psikologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan mental dan fenomena psikisnya, seperti perasaan, keinginan, kognitil, persepsi, atau pikiran logis.

Menurut Ruch dan Zimbardo, 1971, psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku organism.2.5 Kondisi Psikologis Ibu HamilMenurut (Irianti, 2011). Selama kehamila, ibu sering kali mengalami berbagai gangguan, baik fisik, maupun psikologis, misalnya kelelahan gangguan alam perasaan (mood), dan hal berikut:

Lelah

Pada dua bulan kehamilan, ibu hamil sering kali mengalami kelelahan. Perubahan hormonal dalam tubuh menyebabkan munculnya perasaan mual yang kadang disertai dengan muntah. Jika kondisi ini disertai dengan pengaruh psikologis yang menganggu, ibu dapat mengalami muntah yang terus- menerus dan berlebihan sehingga tidak ada asupan nutrisi yang masuk kedalam tubuhnya.

Gangguan alam perasaan

Pruduksi hormone yang meningkat menyebabkan perubahan pada alam perasaan. Mood ibu cenderung berubah dengan cepat dan tidak terduga, tanpa alas an yang jelas. Kadang, ibu ibu tiba-tiba saja merasa sedih, gembira, tersinggung atau bahkan benci kepada suami atau orang lain. Selama, kehamilan system syaraf menjadi lebih aktif terhadap bunyi, bau-bauan, dan gangguan kecil. Akibatnya menjadi lebih sensitive, mudah bereaksi, dan sulit tidur.

2.5.1 Perubahan dan Psikologis Dalam Masa Kehamilan

Selama kehamilan berlansung, terdapat rangkaian proses psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan erat dengan perubahan biologis yang terjadi (varney, 2007).

Trimester I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan terhadap pernyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester petama kehamilan. Sementara itu beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti nausea, kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini, dapat mencermin konflik dan depresi. Yang ia alami pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilan.

Trimester IITrimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatn yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat ini. Terdapat perubahan psikologis pada kehamilan trimester kedua, yaitu:

Fase prequickening, selama akhir trimester pertama dan preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi kembali hubungannya dan segala aspek di dalamnya dengan orang tua nya ( ibunya ) yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia akan mengembangkan hubungan dengan anak yang akan ia lahirkan.

Fase postquickening, setelah ibu merasakan quickening, identitas keibuan yang muncul. Ibu hamil akan focus pada kehamilan dan persiapan untuk menyambut lahirnya sang bayi. Perubahan ini akan menyebabkan sebagian wanita menangis dan bersedih karena ia akan meninggalkan fase kehamilannya.Trimester IIITrimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya, trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pada trimester ketiga ini, wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ke tiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada sebelunya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan.

Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang mengingatkan keberadaan bayi. Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupanya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir normal.2.5.2 Perubahan Psokologis yang Sering Terjadi pada Ibu HamilMenurut (Pieter, 2011). Selama kehamilan, ibu sering mengalami berbagai gangguan, baik fisik maupun psikologis, yaitu sebagai berikut:

1. Sensitif

Awal penyebab wanita menjadi lebih sensitif ialah factor hormon. Reaksi wanita menjadi peka , mudah tersinggung, dan gampang marah. Apa pun perilaku ibu hamil dianggap kurrang menyenangkan.

2. Perasaan Ambivalen

Perasaan ambivalen sering muncul pada saat masa kehamilan trimester pertama. Perasaa ambivalen wanita hamil berhubungan dengan kecemasan terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung jawab, takut atas kemampuannya menjadi orang tua, sikap penerimaan keluarga, masyarakat, dan keuangan.

3. Perasaan Ketidaknyamanan

Perasaan ketidaknyamanan sering terjadi pada trimester pertama seperti nausea, kelelahan, perubahan nafsu makan dan kepekaan emosional, semuanya mencerminkan konflik dan depresi.4. Stres

Pemikiran yang negative menjadi akar penyebab reaksi tres, apa yang dipikirkan seorang ibu hamil memiliki hubungan fisik lansung terhadap perkembangan anak dalam rahim.

2.5.3 Cara yang Dilakukan Untuk Menyiasati Perubahan Psikologis

Menurut (Sibagariang, 2010). Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyiasati perubahan psikologis selama masa hamil. Berbicarakanlah perasaan anda kepada orang yang bersedia mendengarkan, ada sebaiknya mereka adalah orang-orang dekat atau keluarga.

Fokuskan pikiran anda pada hal-hal positif. Lihat lah segala sesuatu dari sisi baiknya. Lakukan control kehamilan (antenatal care) secara teratur pada dokter atau bidan, saat konsultasi ibu bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami.

Usahakan untuk banyak melakukan aktivitas yang menyenangkan.misalnya jalan-jalan, membaca buku menarik, menonton film di rumah.

Jangan tumbuk masalah yang ada sekaligus, anda bisa mencatat hal-hal yang anda anggap menjadi menjadi masalah satu persatu, dan cobalah mencari solusinya bersama dengan pasangan dan orang-orang dekat anda.

Selalu memperhatikan kesehatan tubuh, kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan perhatikan asupan gizi. Hindari makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alcohol, rokok, atau obat-obatan yang dianjurkan bagi kehamilan.

2.5.4 Kebutuhan psikologis ibu Hamil

Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.

1. Faktor-factor yang membantu kestabilan emosi calon ibu, antara lain:

a. Ibu sendiri mempunyai masa kanak- kanak yang bahagia sehingga keluarga yang mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan.

b. Pandangan mengenai keluarga bahwa didalamnya terdapat hubungan yang paling memuaskan karena ibu telah mendapatkan cinta kasih sewaktu ia kecil maka ia mampu memberikan kasih sayng kepada anaknya.

c. Ibu mempunyai hubungan yang sehat dengan suami, hadir sebagai hubungan intim antara dirinya dan suami yang dicintai.

d. Ibu tidak diganggu oleh kesulitan social dan ekonomi seperti suami tidak bekerja, perumahan yang buruk,penyakit dan lain-lain.

Agar proses psikologis dalam kehamilan berjalan normal dan baik maka ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dan kenyamanan dalm psikologisnya. Dukungan bisa berasal dari berbagai pihak baik itu dari suami, orang tua, anak, teman, dan orang-orang disekelilingnya (Kusmiyati, 2010).

2.5.5 pengaruhi Psikologis pada Kehamilan

Kehamilan merupakan suati krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi memberikan makna karena dengan keadaan tersebut wanita akan menyiapkan diri untuk member perawatan dan mengembangkan tanggung jawab yang lebih besar. Krisis kehamilan umunya berakhir ketika bayi dilahirkan. sTitik akhir ini merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap menjalani atau tidak ini tergantung apakah proses psikologis yang normal selama kehamilan dapat dia jalani dengan baik atau tidak (Kusmiyati, 2010).

Selama kehamilan biasanya meningkatkan intensitas emosi dan tekanan-tekanan batin dalam kehidupan psikis wanita. Ibu yang hidup bahagia biasanya mendapat kepuasan dan kebahagiaan ketika dirinya hamil. Besar kemungkinan calon ibu akan mengembangkan mekanis kepuasan dan kebanggaan, karena merasa mampu menjalankan tugas dan kewajiban sebagai wanita pencetak generasi penerus (Uripmi, 2011).

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Kondisi Psikologis Wanita Hamil Di Klinik Fitri Asih Patumbak Kec, Patumbak Dusun II Desa Sigara-gara Tahun 2015

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian3.2 Defenisi Operasional3.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan ibutentang kondisi psikologi dari kemampuan menjawab pernyataan yang diajukan melalui kuesioner dan sesuai jawaban yang terdapat di kuesioner.3.2.2 Ibu Primigravida

Ibu primigravida adalah seorang wanita yang telah melahirkan untuk yang pertama kalinya.

3.2.3 Kondisi Psikologis

Kondisi Psikologis adalah suatu keadaan kejiwaan yang mempengaruhi tingkah laku manusia dan mental seseorang.

Pengetahuan Ibu primigravida tentang kondisi psikologi wanita hamil