laporan kasus kecil boyol tya
TRANSCRIPT
Laporan Kasus Kecil
SEORANG LAKI-LAKI 19 TAHUN DENGAN DEMAM THYPOID
Oleh:
Arti Tyagita Kusumawardhani (G 99122019)
Residen Pembimbing:
dr. Widhy dr. Sumardjo, Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD PANDANARANG
BOYOLALI
2013
DAFTAR MASALAH
No Tanggal Masalah Selesai Terkontrol Tetap
1. 3 Desember 2013
Demam Typhoid √
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan tanggal 3 Desember 2013 di bangsal Cempaka Kamar I
bed 4.
A. Identitas Penderita
Nama : Sdr. R
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai pabrik abon
Alamat : Sumber, Klakah, Selo, Jawa Tengah
No. CM : 13448195
Tanggal masuk : 3 Desember 2013
Tanggal pemeriksaan : 3 Desember 2013
B. Data Dasar
1. Keluhan Utama
Demam
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam. Demam sudah dirasakan sejak 7
hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik turun. Demam
memberat pada saat sore hari sampai malam hari. Demam dirasakan menurun
saat pagi dan siang hari. Demam membaik apabila diberi obat penurun panas.
Pasien juga mengatakan selama demam kepalanya terasa pusing. Pusing terasa
cekot-cekot. Pusing dirasakan seluruh kepala. Pusing dirasakan terus menerus
sepanjang hari. Pusing tidak membaik dengan istirahat. Pusing menghilang saat
diberi obat penurun panas. Pusing tidak terasa berputar. Pasien juga mengeluh
badan terasa lemas.
Pasien juga mengeluh nafsu makan berkurang dan perut terasa mual.
Namun keluhan mual tidak disertai muntah. Lidah pasien juga terasa pahit.
Lemas dirasakan diseluruh tubuh. Lemas dirasakan terus menerus. Lemas tidak
menghilang dengan pemberian makanan ataupun istirahat. Karena lemas pasien
tidak dapat beraktifitas. Pasien hanya bisa istirahat di tempat tidur.
Sekitar 5 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri perut
bagian kanan atas. Nyeri perut dirasakan memberat sejak 3 hari terakhir. Nyeri
perut seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul. Nyeri berkurang saat pasien
beristirahat. Nyeri tidak berkurang dengan pemberian makan. Perut terasa
kembung. Perut tidak terasa panas. Tidak terasa membesar.
Buang air kecil kurang lebih 5 kali sehari, masing-masing ± 1/2 – 1 gelas
belimbing, urin berwarna kuning jernih, tidak ada nyeri saat buang air kecil dan
tidak ada BAK berpasir. Selama sakit pasien buang air besar tiga hari sekali
feses warna kuning kecokelatan, konsistensi lunak, tidak ada lendir, tidak ada
darah.
Pasien sebelumnya sudah pernah memeriksakan diri ke puskesmas. Saat
pertama kali pasien datang ke puskesmas, suhu tubuh pasien 38ᵒC. Dari
puskesmas diberikan obat untuk penurun panas dan obat magg, namun keluhan
pasien tidak berkurang. Obat penurun panas diminum tiga kali sehari, dan obat
magg juga diberikan tiga kali sehari. Pasien lupa nama obat yang diberikan oleh
puskesmas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat demam sebelumnya : disangkal
Riwayat penyakit gula : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat mondok : disangkal
4. Riwayat Kebiasaan
Riwayat konsumsi obat – obatan : disangkal
Riwayat konsumsi jamu : disangkal
Riwayat makan pedas, asam : disangkal
Riwayat olahraga teratur : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga demam : disangkal
Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
Riwayat penyakit gula : disangkal
Riwayat sakit liver : disangkal
6. Riwayat Asupan Gizi
Sebelum sakit pasien biasa makan 3-4 kali sehari dengan nasi, sayur, dan
lauk-pauk (tahu, tempe, ayam). Saat sakit pasien makan 1-2 kali sehari dan tidak
pernah habis satu porsi makanan.
7. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang laki-laki, 19 tahun seorang pegawai pabrik abon.
Pasien berobat dengan biaya Jamkesmas.
8. Anamnesis Sistem
Keluhan Utama : demam
A. Kepala : pusing cekot-cekot (+)
B. Sistem Indera
Mata : pandangan dobel (-/-), penglihatan kabur (-/-)
Hidung : mimisan (-), pilek (-)
Telinga : Pendengaran berkurang (-)
C. Mulut : lidah pahit (+), sariawan (-), gigi goyang (-)
D. Tenggorokan : sakit menelan (-), suara serak (-)
E. Sistem respirasi : sesak nafas (-), tidur mendengkur (-)
F. Sistem kardiovaskuler : sesak nafas saat beraktivitas (-), terbangun di
malam hari karena sesak (-), nyeri dada (-),
berdebar-debar (-)
G. Sistem gastrointestinal : mual (+), susah BAB (+), muntah (-),diare (-)
H. Sistem muskuloskeletal : kaku sendi (-), Nyeri Sendi (-)
I. Sistem genitourinaria : nyeri BAK (-), gatal (-), BAK panas (-)
J. Ekstremitas atas : luka (-), ujung jari terasa dingin (-), sakit sendi
(-)
K. Ekstremitas bawah : kesemutan di kedua kaki (-), bengkak (-) di
kedua kaki (-), luka (-), akral dingin (-)
L. Sistem neuropsikiatri : kejang (-), gelisah (-), mengigau (-)
II. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 3 Desember 2013
A. Keadaan Umum : compos mentis, E4 V5 M6
B. Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit, irama regular, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 38,30C per axillar
Status gizi
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 160 cm
BMI : 23,4 kg/m2 (gizi cukup)
C. Kulit : warna sawo matang, turgor menurun (-), lembab (+), ikterik(-)
D. Kepala : bentuk mesocephal, rambut warna hitam
E. Mata : konjungtiva pucat (-/-),reflek cahaya (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor diameter (3mm/3mm), lensa keruh (-/-)
F. Telinga : nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan tragus (-)
G. Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-)
H. Mulut : lidah kotor (+), lidah tremor (+), Hiperemis (+), sianosis (-), papil
lidah atrofi (-), stomatitis (-).
I. Leher : JVP R+2, trakhea di tengah, simetris, pembesaran
Kelenjar tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical (-), distensi vena-
vena leher (-)
J. Limfonodi : pembesaran kelenjar limfe (-)
K. Thorax : bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
retraksi intercostal (-), spider nervi (-), sela iga melebar (-/-)
Jantung :
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak
Palpasi Iktus kordis teraba di SIC V 1 cm sebelah medial linea
midclavicularis sinistra, tidak kuat angkat, tidak ada thrill.
Perkusi Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi Frekuensi 80 kali per menit, bunyi jantung I-II intensitas
normal, reguler, bising (-)
Pulmo Posterior
Inspeksi Statis : normochest, simetris kanan dan kiri, luka (-)
Dinamis : simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
Retraksi dinding dada (-)
Palpasi Pengembangan dinding dada kanan = kiri, fremitus raba kanan
= kiri, nyeri tekan (-), benjolan (-), fraktur (-)
Perkusi Sonor / Sonor, peranjakan diafragma 4 cm
Auskultasi Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan wheezing (-/-),
ronchi basah kasar (-/-) diseluruh lapang paru
Pulmo Anterior
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Statis : normochest, simetris kanan dan kiri, luka (-)
Dinamis : frekuensi 20x permenit, irama normal, kedalaman
normal, tidak ada usaha nafas yang berlebihan,
bentuk simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
retraksi intercostal (-), retraksi supraklavikula (-).
Pengembangan dinding dada kanan = kiri, fremitus raba kanan
= kiri, nyeri tekan (-), benjolan (-), fraktur (-)
Sonor / Sonor, batas paru jantung dan paru hepar normal
Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan wheezing (-/-),
ronchi basah kasar (-/-) diseluruh lapang paru
Abdomen :
Inspeksi Dinding dada sejajar dinding perut, darm countour (-), darm
steifung (-), perut seperti papan (-), distended (-), venektasi (-),
sikatrik (-), stria (-), caput medusae (-), hiperpigmentasi (-)
Auscultasi Bising usus (+) , 22x/menit
Perkusi Timpani, Liver span 10 cm, area trobe pekak (+)
Palpasi Supel, Nyeri tekan (+) di daerah hipocondriaca dextra dan
regio lumbal dextra, hepar teraba, tepi tajam, konsistensi
kenyal, dan lien tidak teraba.
Genitourinaria ulkus (-), tanda-tanda radang (-).
Ekstremitas Superior Dextra : Pitting oedem (-), sianosis (-), pucat (-),
akral dingin (-), eritem palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon
nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri
gerak (-), deformitas (-), tremor (-).
Superior Sinistra : Pitting oedem (-), sianosis (-), pucat (-),
akral dingin (-), eritem palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon
nail (-), kuku pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri
gerak (-), deformitas (-), tremor (-).
Inferior Dextra : oedem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin
(-), eritem palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku
pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-),
deformitas (-).
Inferior Sinistra : oedem (-), sianosis (-), pucat (-), akral dingin
(-), eritem palmaris (-), luka (-), ikterik (-), spoon nail (-), kuku
pucat (-), jari tabuh (-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-),
deformitas (-).
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan laboratorium tanggal 3 Desember 2013
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hemoglobin 14,5 g/dl 12-16
Leukosit 4440 /ul 4800-10800
LED 35 /mm 0-20
Hitung jenis sel
Eosinofil 0 % 1-3
Basofil 0,2 % 0-1
Netrofil batang 0 %
Netrofil segmen 48,7 % 50-70
Limfosit 32,9 % 20-40
Monosit 18,2 % 2-8
Hematokrit 40,8 % 37-47
Trombosit 225x103 /ul 150-450
Eritrosit 4,94x106 /ul 4,2-5,4
MCV 82,6 Fl 80-100
MCH 29,4 Pg 27-32
MCHC 35,5 g/dl 32-36
RDW 13,6 %
SGOT 20 u/l 0-35
SGPT 14 u/l 0-45
Ureum 40 mg/dl <50
Kreatinin 0,8 mg/dl 0.6-1.3
HbsAg Non reaktif Non-reaktif
B. Pemeriksaan laboratorium tanggal 5 Desember 2013
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Imunoserologi
WIDAL
Thypi O 1/400 Negatif
Thypi H 1/400 Negatif
Paratyphi AH Negatif Negatif
IV. RESUME
Pasien datang dengan keluhan demam. Demam sudah dirasakan sejak 7 hari
sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik turun. Demam memberat pada saat
sore hari sampai malam hari. Nafsu makan berkuran, perut terasa mual, kepala pusing
cekot-cekot, badan terasa lemas. Nyeri perut bagian kanan atas 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri perut seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul. Perut terasa kembung.
Pasien sulit BAB.
Dari hasil pemeriksaan nadi 80x/menit, suhu 38,30 C. Pada pemeriksaan mulut
inspeksi didapatkan lidah kotor (+), lidah tremor (+), Hiperemis (+), pemeriksaan
abdomen perkusi , Liver span 10 cm, area trobe pekak (+), palpasi didapatkan Supel,
Nyeri tekan (+) di daerah hipocondriaca dextra dan lumbal dextra, hepar teraba, tepi
tajam, konsistensi kenyal, dan lien tidak teraba.
Dari hasil laboratorium darah didapatkan leukosit menurun (4440/ul), LED
meningkat (35/mm). Pemeriksaan imunoserologi darah, didapatkan typhi O (1/400),
Typhi H (1/400).
V. DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesis
1. Demam 7 hari, memberat pada saat sore hari sampai malam hari
2. Perut terasa mual
3. Pusing cekot-cekot
4. Badan terasa lemas
5. Nyeri perut bagian kanan atas sejak 5 hari seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul.
6. Pasien sulit BAB
Pemeriksaan Fisik
7. Nadi 80x/menit
8. Suhu 38,30C
9. Lidah kotor (+)
10. Lidah tremor (+)
11. Lidah hiperemis (+)
12. Liver span 10 cm
13. Area trobe pekak (+)
14. Nyeri tekan (+) di daerah hipocondriaca dextra dan lumbal dextra
15. Hepar teraba, tepi tajam, konsistensi kenyal, dan lien tidak teraba.
Pemeriksaan Penunjang
16. Leukosit menurun (4440/ul)
17. LED meningkat (35/mm)
18. Typhi O (1/400)
19. Typhi H (1/400)
20. Paratyphy AH negatif.
VI. ANALISIS DAN SINTESIS:
Abnormalitas 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12,13,14,15, 16, 17, 18, 19, 20
Demam Typhoid
VII. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Problem 1 : Febris hari ke-8
Ass : 1. Anamnesis : demam 7 hari terutama pada sore dan malam hari,
Pusing cekot-cekot, badan lemas, mual, nyeri perut,
susah BAB
2. Pemeriksaan fisik : Suhu 38,30C, Lidah kotor (+), Lidah tremor (+),
Lidah hiperemis (+), Liver span 10 cm, Area trobe
pekak (+), Nyeri tekan (+) di daerah hipocondriaca
dextra dan lumbal dextra, Hepar teraba, tepi tajam,
konsistensi kenyal, dan lien tidak teraba.
3. Pemeriksaan penunjang : Leukosit 4440mg/ul, imunoserologi darah,
didapatkan typhi O (1/400), Typhi H (1/400),
Paratyphy AH negatif.
IpDx : -
IpTx : - Tirah baring total
- Diet bubur saring 1700kkal
- infus RL 28 tpm
- Kloramphenicol 4 x 500
- Paracetamol 3x1
Ip Mx : KUVS
Ip Ex : Edukasi tentang penyakit kepada pasien dan keluarga. Edukasi untuk
menjaga kebersihan makanan dan diri
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia et bonam
Ad sanam : dubia et bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam