tuli sensorineural print
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Tuli Sensorineural Print
1/7
Tuli Sensorineural
2.4.1. Defenisi
Kelainan telinga dapat menyebabkan tuli konduktif atau tuli sensorineural. Tuli
konduktif biasanya disebabkan oleh kelainan yang terdapat di telinga luar atau telinga tengah. Tuli
sensorineural dibagi atas tuli sensorineural koklea dan retrokoklea.4
Tuli sensorineural adalah berkurangnya pendengaran atau gangguan pendengaran yang
terjadi akibat kerusakan pada telinga bagian dalam, saraf yang berjalan dari telinga ke otak (saraf
pendengaran), atau otak.5
2.4.2. Insidensi1
Keterampilan komunikasi adalah pusat kehidupan yang sukses untuk semua orang.
Gangguan komunikasi sangat mempengaruhi pendidikan, pekerjaan, dan kesejahteraan banyak
orang. Jumlah orang Amerika dengan gangguan pendengaran memiliki angka kejadian dua kali
lipat selama 30 tahun terakhir. Berdasarkan data yang diperoleh dari survei federal, didapatkan
prevalensi untuk individu yang berusia tiga tahun atau lebih yang mengalami gangguan
pendengaran berkisar 13,2 juta (1971), 14,2 juta (1977), 20,3 juta (1991), dan 24,2 juta (1993).
Seorang peneliti independen memperkirakan bahwa 28,6 juta orang Amerika memiliki gangguan
pendengaran pada tahun 2000. Gangguan pendengaran sensorineural mendadak ditemukan hanya
10-15% dari jumlah pasien. Insidensi tahunan gangguan pendengaran sensorineural diperkirakan
adalah 5 sampai 20 kasus per 100.000 orang. Paparan dengan kebisingan telah lama dikenal
sebagai faktor risiko untuk gangguan pendengaran Lebih dari 30 juta orang Amerika yang terkena
tingkat suara berbahaya secara teratur.
2.4.3. Etiologi4
Tuli sensorineural koklea disebabkan oleh aplasia (congenital), labirinitis (oleh
bakteri/virus), intoksikasi obat streptomisin, kanamisin, garamisin, neomisin, kina, asetosal atau
-
7/29/2019 Tuli Sensorineural Print
2/7
alkohol. Selain itu, tuli sensorineural juga dapat disebabkan oleh tuli mendadak (sudden deafness),
trauma kapitis, trauma akustik, dan pajanan bising.
Tuli sensorineural retrokoklea disebabkan oleh neuroma akustik, tumor sudut pons
serebelum, mieloma multipel, cedera otak, perdarahan otak, dan sebagainya.
2.4.4. Patogenesis6
Perjalanan penyakit dari tuli sensorineural disebabkan oleh beberapa hal sesuai dengan
etiologi yang sudah disebutkan diatas. Pada tuli sensorineural (perseptif) kelainan terdapat pada
koklea (telinga dalam), nervus VIII atau di pusat pendengaran. Sel rambut dapat dirusak oleh
tekanan udara akibat terpapar oleh suara yang terlalu keras untuk jangka waktu yang lama dan
iskemia. Kandungan glikogen yang tinggi membuat sel rambut dapat bertahan terhadap iskemia
melalui glikolisis anaerob.
Sel rambut juga dapat dirusak oleh obat-obatan, seperti antibiotik aminoglikosida dan
agen kemoterapeutik cisplatin, yang melalui stria vaskularis akan terakumulasi di endolimfe. Hal
ini yang menyebabkan tuli telinga dalam yang nantinya mempengaruhi konduksi udara dan tulang.
Ambang pendengaran dan perpindahan komponen aktif membran basilar akan terpengaruh
sehingga kemampuan untuk membedakan berbagai nada frekuensi yang tinggi menjadi terganggu.
Akhirnya, depolarisasi sel rambut dalam tidak adekuat dapat menghasilkan sensasi suara yang
tidak biasa dan mengganggu (tinnitus subyektif). Hal ini bias juga disebabkan oleh eksitasi neuron
yang tidak adekuat pada jaras pendengaran atau korteks auditorik.
Kekakuan membran basilar mengganggu mikromekanik yang akan berperan dalam
ketulian pada usia lanjut. Tuli telinga dalam juga disebabkan oleh sekresi endolimfe yang
abnormal. Jadi, loop diuretics pada dosisi tinggi tidak hanya menghambat kotranspor Na+ -K+ -2Cl-
ginjal, tetapi juga di pendengaran. Kelainan genetik pada kanak K+ di lumen juga diketahui
menyebabkan hal tersebut. Kanal K+ terdiri atas dua subunit (IsK/KvLQT1) yang juga diekspresikan
pada organ lain, berperan dalam proses repolarisasi. Defek KvLQT1 atau IsK tidak hanya
mengakibatkan ketulian, tetapi juga perlambatan repolarisasi miokardium.
-
7/29/2019 Tuli Sensorineural Print
3/7
Ganggguan penyerapan endolimfe juga dapat menyebabkan tuli di mana ruang
endolimfe menjadi menonjol keluar sehingga mengganggu hubungan antara sel rambut dan
membran tektorial (edema endolimfe). Akhirnya, peningkatan permeabilitas antara ruang
endolimfe dan perilimfe yang berperan dalam penyakit Meniere yang ditandai dengan serangan tuli
dan vertigo.
2.4.5. Manifestasi Klinik7
Gangguan pendengaran mungkin timbul secara bertahap atau tiba-tiba. Gangguan
pendengaran mungkin sangat ringan, mengakibatkan kesulitan kecil dalam berkomunikasi atau
berat seperti ketulian. Kehilangan pendengaran secara cepat dapat memberikan petunjuk untuk
penyebabnya. Jika gangguan pendengaran terjadi secara mendadak, mungkin disebabkan oleh
trauma atau adanya gangguan dari sirkulasi darah. Sebuah onset yang tejadi secara bertahap bias
dapat disebabkan oleh penuaan atau tumor.
Gejala seperti tinitus (telinga berdenging) atau vertigo (berputar sensasi), mungkin
menunjukkan adanya masalah dengan saraf di telinga atau otak. Gangguan pendengaran dapat
terjadi unilateral atau bilateral. Kehilangan pendengaran unilateral yang paling sering dikaitkan
dengan penyebab konduktif, trauma, dan neuromas akustik. Nyeri di telinga dikaitkan dengan
infeksi telinga, trauma, dan obstruksi pada kanal. Infeksi telinga juga dapat menyebabkan demam.
2.4.6. Prosedur Diagnostik
A. Ananmesis8Diperlukan anamnesis yang terarah untuk menggali lebih dalam dan luas keluhan
utama pasien. Keluhan utama telinga antara lain pekak (tuli), suara berdenging
(tinnitus), rasa pusing berputar (vertigo), rasa nyeri di dalam telinga (otalgia), dan
keluar cairan dari telinga (otore). Perlu ditanyakan apakah keluhan tersebut pada
satu atau kedua telinga, timbul tiba-tiba atau bertambah berat, sudah berapa lama
diderita, riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising,
pemakaian obat ototoksik, pernah menderita penyakit infeksi virus, apakah
-
7/29/2019 Tuli Sensorineural Print
4/7
gangguan pendengaran ini sudah diderita sejak bayi sehingga terdapat gangguan
bicara dan komunikasi, dan apakah gangguan lebih terasa di tempat yang bising
atau lebih tenang.
B. Pemeriksaan audiologi khusus9Untuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea diperlukan pemeriksaan yang
terdiri dari audiometri khusus, audiometri objektif, pemeriksaan tuli anorganik,
dan pemeriksaan audiometri anak.
1. Audiometri khususPerlu diketahui adanya istilah rekrutmen yaitu peningkatan sensitifitas
pendengaran yang berlebihan di atas ambang dengar dan kelelahan
merupakan adaptasi abnormal yang merupakan tanda khas tuli retrokoklea.
Kedua fenomena ini dapat dilacak dengan beberapa pemeriksaan khusus,
yaitu:
Tes SISI (short increment sensitivity index)Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasien dapat
membedakan selisih intensitas yang kecil (samapai 1 dB).
Tes ABLB (alternate binaural loudness balans test)Diberikan intensitas bunyi tertentu pada frekuensi yang sama pada
kedua telinga sampai kedua telinga mencapai persepsi yang sama.
Tes Kelelahan (Tone decay)Telinga pasien dirangsang terus-menerus dan terjadi kelelahan.
Tandanya adalah tidak dapat mendengar dengan telinga yang
diperiksa.
Audiometri Tutur (Speech audiometri)Tujuan pemeriksaan adalah untuk menilai kemampuan pasien
berbicara dan untuk menilai pemberian alat bantu dengar (hearing
aid).
Audiometri Bekesy
-
7/29/2019 Tuli Sensorineural Print
5/7
Tujuan pemeriksaan adalah menilai ambang pendengaran seseorang
dengan menggunakan grafik.
2. Audiometri objektif Audiometri Impedans
Tujuan pemeriksaan adalah untuk memeriksa kelenturan membran
timpani dengan tekanan tertentu pada meatus akustikus eksterna.
ElektrokokleografiDigunakan untuk merekam gelombang-gelombang yang khas dari
evoke electropotential cochlea.
Evoked Response AudiometryPemeriksaan ini bertujuan untuk menilai perubahan potensial listrik di
otak setelah pemberian rangsang sensoris berupa bunyi. Pemeriksaan
ini bermanfaat pada keadaan tidak memungkinkan untuk dilakukan
pemeriksaan biasa dan untuk memeriksa orang yang berpura-pura tuli
(malingering) atau kecurigaan tuli saraf retrokoklea.
Otoacoustic Emission/OAEEmisi otoakustik menunjukkan gerakan sel rambut luar dan
merefleksikan fungsi koklea.
3. Pemeriksaan tuli anorganik Cara Stenger
Memberikan 2 nada yang bersamaan pada kedua telinga, kemudian
nada dijauhkan pada sisi yang sehat.
Audiometri nada murni dilakukan secara berulang dalam satu minggu. Dengan Impedans. Dengan BERA.
4. Audiologi anak Free field test
-
7/29/2019 Tuli Sensorineural Print
6/7
Bertujuan untuk menilai kemampuan anak dalam memberikan respons
terhadap rangsang bunyi yang diberikan.
Audiometri bermain (play audiometry). BERA (Brainstem Evoke Response Audiometry). Echocheckdan emisi Otoakustik (Otoacoustic emissions/OAE).
2.4.7. Diagnosa Banding10
Beberapa penyakit yang dapat dijadikan sebagai diagnosis banding tuli sensorineural,
antara lain barotrauma, serebrovaskular hiperlipidemia, efek akibat terapi radiasi, trauma kepala,
lupus eritematosus, campak, multiple sclerosis, penyakit gondok, neoplasma kanal telinga,
neuroma, otitis externa, otitis media dengan pembentukan kolesteatoma, ototoxicity, poliartritis,
gagal ginjal, dan sipilis.
2.4.8. Penatalaksanaan10
Tuli sensorineural tidak dapat diperbaiki dengan terapi medis atau bedah tetapi dapat
distabilkan. Tuli sensorineural umumnya diperlakukan dengan menyediakan alat bantu dengar
(amplifikasi) khusus. Volume suara akan ditingkatkan melalui amplifikasi, tetapi suara akan tetap
teredam. Saat ini, alat bantu digital yang di program sudah tersedia, dimana dapat diatur untuk
menghadapi keadaan yang sulit untuk mendengarkan.
Tuli sensorineural yang disebabkan oleh penyakit metabolik tertentu (diabetes,
hipotiroidisme, hiperlipidemia, dan gagal ginjal) atau gangguan autoimun (poliartritis dan lupus
eritematosus) dapat diberikan pengobatan medis sesuai penyakit yang mendasarinya. Beberapa
individu dengan tuli sensorineural yang berat, dapat dipertimbangkan untuk melakukan implantasi
bedah perangkat elektronik di belakang telinga yang disebut implan koklea yang secara langsung
merangsang saraf pendengaran.
2.4.9. Prognosis10
-
7/29/2019 Tuli Sensorineural Print
7/7
Pasien dengan gangguan pendengaran sensorineural yang berat mungkin dapat
mendengar suara setelah melakukan implantasi koklea. Jika tinitus disebabkan oleh tumor akustik,
otosklerosis, atau kondisi tekanan telinga meningkat dalam hidrolik (sindrom Meniere), operasi
untuk mengangkat lesi atau menyamakan tekanan dapat dilakukan. Tinitus berkurang atau sembuh
sekitar 50% dari kasus yang berat setelah menjalani operasi.