tugas 2 kjl 2010

Download TUGAS 2 KJL 2010

If you can't read please download the document

Upload: amanda-daldiri-pratiwi

Post on 05-Aug-2015

89 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

TUGAS 2 KJL 2010

TRANSCRIPT

Tugas II Kursus Juru Ledak1.Untuk mempersiapkan bahan peledak dan peledakanya harus di lakukan oleh siapa? Jawab: - Ahli Peledakan - Berpengalaman - Memiliki sertifikat juru ledak dan Kartu Izin Meledakkan Lokasi bahan peledak harus di tempatkan dimana? Jawab: Di gudang yang tertutup dan sesuai dengan SOP, usahakan lokasi nya di bawah tanah. Sekeliling gudang penimbunan bahan peledak di buat tanggl tanah sesuai peraturan, dengan ukuran berapa? Jawab: harus di lengkapi dengan tanggul pengamanan tinggi nya 2 meter dan lebar nya 1 meter dan apa bila pintu masuk berhadapan dengan gudang, harus di lengkapi dengan tanggul jalan masuk yang dapat di lakukan dari samping. Penempatan gudang bahan peledak di bawah tanah pad system penambangan bawah tanah adalah : Jawab : bahan peledak di bwah tanah harus di simpan di dalam gudang bahan peledak, apa bila jumlah kurang dari 50 kg, maka bahan peledak tersebut boleh disimpan dalam kontener sebagaimana dimaksud dalam oasal 60 ayat (3). Gudang bahan peledak di bawah tanah hanya dapat dipergunakan untuk menyimpan bahan peledak untuk pemakaian paling lama dua hari du malam yang jumlahnya tidak lebih dari 5.000 kilogram. Apabila tidak terssedia gudang di bawah tanah sedangkan pemakaian lebih besar dari 50 kilogram dalam waktu kurang dari 24 jam, maka harus tersedia tempat untuk penyimpanan sementara yang mendapat persetujuan Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang.2.3.4.5. Penempatan gudang bahan peledak di atas tanah harus di lindungi dengan penangkal petir harus di periksa paling sedikit: Jawab: - 6 bulan sekali paling sedikit, usahakan untuk melakukan pengecekan berkala. - usahakan untuk melakukan pengecekan segera setelah kejadian sambaran petir dengan intensitas yang tinggi pada gudang bahan peledak. 6. Persediaan detonator untuk operasi peledakan seharus nya adalah? Jawab: intesitas yang tinggi disesuaikan dengan kebutuhan produksi dan jumlah lubang ledak yang akan dimasukkan bahan peledak. Pemeriksaan mengenai isi dan keadaan gudang tempat penimpunan bahan peledak, harus di lakukan dalam waktu berapa lama? Jawab: Paling tidak seminggu sekali isi bahan peledak harus di periksa dengan teliti oleh kepala teknik tambang atau petugas yang berwenang dengan temuan temuan harus didaftarkan pada buku catatan administrasi perlengkapan dan peralatan peledakan. Buku administraasi bahan peledak harus selalu ada di dalam gudang penimbunan bahan peledak, buku administrasi di maksudkan untuk apa? Jawab: buku administrasi bahan peledak dimaksudkan untuk melakukan pembukuan terhadap penggunaan perlengkapan dan peralatan peledak baik yang telah digunakan, belum digunakan (dalam penyimpanan), berhasil digunakan, maupun bahan peledak yang gagal digunakan. Tumpukan karung/koli untuk ammonium nitrat paling tinggi adalah : Jawab: bahan ramuan dalam kemasan yang berat nya 30 kg, berlaku ketentuan dimana tinggi tumpukan tidak lebih dari 10 kantong dengan lebar tidak lebih dari 8 kantong.7.8.9.10. Sesuai peraturan untuk menyimpan detonator harus bagaimana? Jawab: - persediaan detonator harus seimbang dengan jumlah persediaan bahan peledak. - detonator yang sudah rusak harus segera dimusnahkan. - di larang menyimpan detonator bersama sama dengan peledak lainnya. 11. Pada setiap pengeluaran bahan peledak dari gudang, maka bahan peledak yangharus di ambil adalah ? Jawab: Bahan Peledak sesuai dengan kebutuhan produksi dan jumlah lubang ledak, kondisi batuan sekitar yang akan diledakkan dan harus sesuai dengan SOP (Standar Operasi Peledakan). 12. Setiap juru ledak atau petugas yang memasuki gudang penimbunan bahan peledak dilarang membawa korek api, senjata dan barangbarang besi ataupun memakai sepatu berladam besi karena: Jawab: Dapat menimbulkan aksi berupa gesekan, panas, dan benturan yang mengakibatkan bahan peledak bereaksi dan meledak, yang berhubungan dengan K3 dan SOP. 13. Mengakut bahan peledak dari tempat penimbinan ke lokasi peledakan harus bagaimana? Jawab: - gunakan alat angkut yang standard dan aman. - pemuatan dan pengakutan bahan peledak harus sesuai dengan SOP. - tempatkan handak di masing masing lubang ledak sesuai kebutuhan. - lubang ledak disiapkan dan diamankan sebelum handak tiba. 14. Campuran Ammonium Nitrat (AN) dengan solar (FUEL OIL) yang paling baik adalah: Jawab: AN 94.5 % : FO 5.5 % 15. Pada pencampuran ammonium nitrat dengan fuel oil, maka sering ditambahkan zat pewarna seperti oker. Apa maksudnya? Jawab: fungsi oker adalah untuk pencampuran butiran AN dengan FO secara merata atau homogen (Absorbent Porous Prill). FO diserap merata dengan perbandingan yang proporsional. 16. Alat untuk membantu memasukkan bahan peledak atau memadatkan bahan penyumbat (stemming) pada lubang ledak, maka dapat dipakai: Jawab: Untuk memasukkan bahan peledak, usahakan gunakan bahan padat namun tidak menghasilkan aksi. 17. Untuk meledakkan lebih dari empat lubang ledak dengan sumbu api, maka:Jawab: Untuk stemming dapat menggunakan multiple fuse igniter (MFI) dengan disambungkan ke sumbu api atau detonating cord.123Gambar 1. Multiple Fuse Igniter 18. Untuk melakukan pengetesan tahanan detonator listrik, digunakan alat apa? Jawab: blasting ohm meter. 19. Penggunaan nonel dapat dirangkai bersama-sama dengan sumbu ledak dengan cara: Jawab: dapat direkatkan dengan menggunakan selotip antara detonator nonel dan sumbu ledak. 20. Perlengkapan yang diperlukan dalam metode peledakan non listrik adalah: Jawab: detonator nonel, sumbu ledak, dan bahan peledak (ANFO, Emulsi, Heavy ANFO, Sllury/watergel). 21. Dalam peledakan untuk masing-masing metode perlu perlengkapan dan peralatan. Yang disebut peralatan adalah: Jawab: Alat yang bisa dipakai berulang-ulang / kontinu (tidak habis dalam sekaliKe arah rangkaian peledakanDetonator No. 6 atau 8Sumbu apiSumbu ledakSelotip kuatKe arah rangkaian peledakan 22. Untuk menghubungkan satu nonel dengan nonel lainnya dalam suatu rangkaianpakai) pada peledakan. Contohnya: blasting machine/exploder, blasting Leg wire Detonator meter, leading wire, crimper, tamper, stick, dan lain-lain. ohm No. 6 atau 8 peledakan dapat dilakukan dengan cara: kuat Selotip Sumbu ledak Jawab: dapat menggunakan J-Hook.23. Untuk meledakkan sumbu ledak dengan menggunakan detonator listrik atau detonator biasa, maka detonator tersebut harus ditempelkan dan diikat dengan kuat pada sumbu ledak dengan arah detonator listrik atau detonator biasa: Jawab: dilakukan dengan berlawanan arah.Gambar 2. Perekatan/pengikatan berlawanan arah antara detonator (pada sumbu api/leg wire)dengan sumbu ledak 24. Sumbu ledak relatif kurang peka dan diperlukan detonator sesuai (proper detonator) sebagai penggalak initiation yaitu: Jawab: detonator no. 8 (2x strengh detonator no.6) yang merupakan standar peledakan, dengan cara mengikat atau menempelkan detonator dengan sumbu api maupun leg wire lalu berikan aksi pada sumbu api/leg wire. 25. Pada peledakan dalam detonator listrik, maka panjang leg wire sebaiknya dipilih yang lebih panjang dari lubang ledak. Bila terpaksa harus menyambung, maka sambungannya harus: Jawab: diikat dengan simpul kuat, disambung dengan leg wire satu dengan leg wire lainnya. Sambungan leg wire dengan leg wire lainnya menggunakan connecting wire.Gambar 3. Pengikatan simpul pada sambungan leg wire 26. Pada peledakan menggunakan sistem listrik, maka sumber arus (Blasting Machine) harus selalu diganti baterenya karena: Jawab: setiap pemakaian blasting machinne menggunakan arus listrik dari batere sehingga ketika arus batere drop hingga 1,5 A, maka batere harus diganti atau karena batere telah mencapai maksimum pemakaian sekitar 2-3 kali pemakaian. 27. Penggunaan ANFO dalam operasi peledakan sangat cocok pada kondisi lubang ledak yang bagaimana? Jawab: kondisi lubang yang kering merupakan kondisi yang paling cocok untuk penggunaan bahan peledak ANFO. Apabila kondisi lubang itu basah/ada airnya, mmaka keluarkan airnya dahulu dengan cara manual maupun dialirkan dengan compressor.