trauma dada tumpul

Upload: indra-siahaan

Post on 03-Mar-2016

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Keperawatan trauma dada tumpul

TRANSCRIPT

Trauma tumpul dada

Trauma dada tumpulDefinitionTrauma tumpul dada adalah trauma yang mempengaruhi salah satu semua komponen dinding dada dan rongga dada. Komponen ini mencakup kerangka tulang (tulang rusuk,klavikula,scapula,dan tulang dada),paru-paru dan pleura,pohon trakebronkial,kerongkongan hati,pembulu besar dari dada dan diagframaEtiologiSejauh ini penyebab paling penting dari trauma tumpul dada yang signifikan adalah kecelakaan kendaraan bermotor ( MVAs ) .Persantasi kenderaan bermotor 70-80 % dari cedera tersebut. Akibatnya , strategi pencegahan untuk mengurangi MVAs telah dilembagakan dalam bentuk pembatasan batas kecepatan. Pejalan kaki yang ditabrak kendaraan , jatuh , dan tindak kekerasan adalah mekanisme penyebab lainnya . Ledakan cedera juga bisa mengakibatkan trauma toraks tumpul signifikan .Tanda dan gejala Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi. . Pembengkakan lokal dan krepitasi yang sangat palpasi.Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek. Dyspnea, takipnea .Takikardi .Tekanan darah menurun.Gelisah dan agitasi .Kemungkinan cyanosis.Batuk mengeluarkan sputum bercak darah.

Pemeriksaan DiagnostikAmanesa/pemeriksaan fisikUntuk mengetahui mekanisme dan pola dari trauma,seperti jatuh dari ketinggian,kecelakaan lalu lintas,kerusakan dari kendaraan yang ditumpangi, kerusakan stir mobil /air bag dan lainlain.RadiologiPemeriksaan ini masih tetap mempunyai nilai diagnostik padapasien dengan trauma toraks. Pemeriksaan klinis harus selalu dihubungkandengan hasil pemeriksaan foto toraks. Lebih dari 90% kelainan seriustrauma toraks dapat terdeteksi hanya dari pemeriksaan foto toraks.Gas darahgas darah dan pH digunakan sebagai pegangan dalam penangananpasien-pasienpenyakitberatyangakutdanmenahun.Pemeriksaangasdarah dipakai untuk menilai keseimbangan asam basa dalam tubuh, kadaroksigen dalam darah, serta kadar karbondioksida dalam darah.

Ct scanSangat membantu dalam membuat diagnosa pada trauma tumpul toraks, seperti fraktur kosta, sternum dan sterno clavikular dislokasi. Adanya retro sternal hematoma serta cedera pada vertebra torakalis dapat diketahui dari pemeriksaan ini. Adanya pelebaran mediastinum pada pemeriksaan toraks foto dapat dipertegas dengan pemeriksaan ini sebelum dilakukan Aortografi.Transtorasik dan transesofagus sangat membantu dalam menegakkan diagnosa adanya kelainan pada jantung dan esophagus. Hemoperikardium, cedera pada esophagus dan aspirasi, adanya cedera pada dinding jantung ataupun sekat serta katub jantung dapat diketahui segera. Pemeriksaan ini bila dilakukan oleh seseorang yang ahli, kepekaannya meliputi 90% dan spesifitasnya hampir 96%.EKGSangat membantu dalam menentukan adanya komplikasi yang terjadi akibat trauma tumpul toraks, seperti kontusio jantung pada trauma. Adanya abnormalitas gelombang EKG yang persisten, gangguan konduksi, tachiaritmia semuanya dapat menunjukkan kemungkinan adanya kontusi jantung. Hati hati, keadaan tertentu seperti hipoksia, gangguan elektrolit, hipotensi gangguan EKG menyerupai keadaan seperti kontusi jantung.PengobataanUntuk mengevaluasi kondisi pasien dan melakukan resusitasi agresif, sebuah jalan nafas segera ditetapkan dengan dukungan oksigen dan pada beberapa kasus, dukungan ventilator . tetapkan kembali volume cairan , memulihkan seal pleura dalam dada dan mengalirkan cairan intra pleura serta darah adalah penting.Path way

PengkajianPoint yang penting dalam riwayat keperawatan :1.Umur:.2.Alergiterhadapobat,makanantertentu.3.Pengobatanterakhir.4.Pengalamanpembedahan.5.Riwayatpenyakitdahulu.6.Riwayatpenyakitsekarang.7.DanKeluhan.

Pemeriksaan FisikSistem Pernapasan Sesak napasNyeri, batuk-batukTerdapat retraksi klavikula/dada Pengambangan paru tidak simetris Fremitus menurun dibandingkan dengan sisi yang lainPada perkusi ditemukan Adanya suara sonor/hipersonor/timpani, hematotraks (redup)Pada asukultasi suara nafas menurun, bising napas yang berkurang/menghilang Pekak dengan batas seperti garis miring/tidak jelas Dispnea dengan aktivitas ataupun istirahat. Gerakan dada tidak sama waktu bernapas.

sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada meningkat karena pernapasan dan batukTakhikardia, lemah Pucat, Hb turun /normal Hipotensi. Sistem Muskuloskeletal - Integumen. Kemampuan sendi terbatas Ada luka bekas tusukan benda tajamTerdapat kelemahan Kulit pucat, sianosis, berkeringat, atau adanya kripitasi sub kutan.Sistem Endokrine :Terjadi peningkatan metabolisme Kelemahan.Spiritual : Ansietas, gelisah, bingung, pingsan.Diagnosa KeperawatanKetidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yangtidak maksimal karena akumulasi udara/cairan.Inefektif bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresisekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringandan reflek spasme otot sekunder.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakcukupan kekuatandan ketahanan untuk ambulasi dengan alat eksternal.Resiko Kolaboratif : Akteletasis dan Pergeseran Mediatinum.fKerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik terpasangbullow drainageResiko terhadap infeksi berhubungan dengan tempat masuknya organismesekunder terhadap trauma

Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekspansi paru yangtidak maksimal karena trauma.Tujuan :Pola pernapasan efektive.Kriteria hasil :-Memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektive.Mengalami perbaikan pertukaran gas-gas pada paru.Adaptive mengatasi faktor-faktor penyebabIntervensi :-Berikan posisi yang nyaman, biasanya dnegan peninggian kepala tempattidur. Balik ke sisiyang sakit. Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin.Obsservasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atauperubahan tanda-tanda vital.Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjaminkeamanan.Jelaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus adanya sesak atau kolapsparu-paruInefektif bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekretdan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan.Tujuan :Jalan napaslancar/normalKriteria hasil :Menunjukkan batuk yang efektif.-Tidak ada lagi penumpukan sekret di sal. pernapasan.-Klien nyaman.Intervensi :-Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif dan mengapa terdapatpenumpukan sekret di sal. pernapasan.Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk.Napas dalam dan perlahan saat duduk setegak mungkin.Lakukan pernapasan diafragma.Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : Dengan dokter, radiologi danfisioterapiPerubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan traumajaringandan reflek spasme otot sekunder.Tujuan :Nyeri berkurang/hilang.Kriteria hasil :-Nyeri berkurang/ dapat diadaptasi.Dapat mengindentifikasi aktivitasyang meningkatkan/menurunkan nyeri.Pasien tidak gelisah-Intervensi :-Jelaskan dan bantu klien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dannon invasif.Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yangnyaman ; misal waktu tidur, belakangnya dipasang bantal kecil.Tingkatkan pengetahuan tentang : sebab-sebab nyeri, dan menghubungkanberapa lama nyeri akan berlangsung.Kolaborasi denmgan dokter, pemberian analgetik.Observasi tingkat nyeri, dan respon motorikklien,30 menit setelahpemberian obat analgetik untuk mengkaji efektivitasnya. Serta setiap 1- 2 jamsetelah tindakan perawatan selama 1 - 2 hari.

Tambahan,sebuah video