(tesis) oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. tesis full tanpa bab...

84
PENGARUH IKLIM ORGANISASI PERSEPSIAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Tesis) Oleh WISNU WARDHANA MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: hadien

Post on 15-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

PENGARUH IKLIM ORGANISASI PERSEPSIAN TERHADAPORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGDENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

(Tesis)

Oleh

WISNU WARDHANA

MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

PENGARUH IKLIM ORGANISASI PERSEPSIAN TERHADAPORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGDENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

Oleh

WISNU WARDHANA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER MANAJEMEN

Pada

Program Pascasarjana Magister ManajemenFakultas Ekonomi Universitas Lampung

MAGISTER MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 3: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

iii

ABSTRAK

PENGARUH IKLIM ORGANISASI PERSEPSIAN TERHADAPORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI

PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGDENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

Oleh

WISNU WARDHANA

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh iklim organisasi persepsianterhadap organizational citizenship behavior serta peran kepuasan kerja dalammemperkuat pengaruh iklim organisasi persepsian terhadap organizationalcitizenship behavior pada Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.

Populasi dalam penelitian ini terdiri atas seluruh Pegawai Perwakilan BPKP ProvinsiLampung. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan 94 kuesioner dianalisis denganmelakukan pemodelan persamaan struktural (SEM) di SmartPLS 3.2.6.

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama yaitu iklim organisasi persepsianberpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Disisi lain, hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis kedua, sehinggamenghasilkan kesimpulan bahwa kepuasan kerja justru tidak memperkuat tetapimemperlemah pengaruh iklim organisasi persepsian terhadap organizationalcitizenship behavior.

Berdasarkan hasil penelitian ini, berikut beberapa saran yang diajukan kepadaseluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, yaitu: Manajemen PerwakilanBPKP Provinsi Lampung diharapkan untuk dapat memberikan penghargaan kepadapegawai yang memiliki kinerja baik dan juga dapat bekerja sama dengan pegawailain. Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Lampung diharapkan untuk dapatmemberikan kesempatan yang sama kepada setiap pegawai untuk mendapatkanpromosi dalam rangka peningkatan karir. Setiap pegawai Perwakilan BPKP ProvinsiLampung diharapkan untuk dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan kantor dan berperan aktif dalam mengemukakan ide-ide yang dapatmeningkatkan kinerja organisasi.

Kata kunci: iklim organisasi, kepuasan kerja, organizational citizenship behavior.

Page 4: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

iv

ABSTRACT

THE EFFECT OF PERCEPTIONS TOWARD ORGANIZATIONAL CLIMATEON ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR OF EMPLOYEES

OF BPKP REPRESENTATIVE OF LAMPUNG PROVINCEWITH JOB SATISFACTION AS A

MODERATION VARIABLE

By

WISNU WARDHANA

The present study aims to investigate the influence of perceptions towardorganizational climate on organizational citizenship behavior and the role of jobsatisfaction in strengthening the influence of perceptions toward organizationalclimate on organizational citizenship behavior in the BPKP Representative ofLampung Province.

The population of this study is consist of all the employees of BPKP Representativeof Lampung Province. Data was gathered through questionnaire and 94questionnaires were analyzed by structural equation modeling (SEM) in SmartPLS3.2.6.

The results of this study support the first proposed hypothesis that the perceptionstowards organizational climate have a positive and significant effect onorganizational citizenship behavior. On the other hand, this study does not supportthe second hypothesis, that job satisfaction does not strengthen but weaken therelationship between perceptions towards organizational climate and organizationalcitizenship behavior.

Based on this study, here are several suggestions for management and employees ofBPKP Representative of Lampung Province: Management of BPKP Representativeof Lampung Province is expected to reward employees who have high-performanceand also have the ability to cooperate well with other employees. Management ofBPKP Representative of Lampung Province is expected to provide equal opportunityto every employee to have a promotion in term of career enhancement. Everyemployee of BPKP Representative of Lampung Province is expected to increase theirparticipation in the office activities and to play an active role in expressing ideas thatcan improve organizational performance.

Keywords: organizational climate, job satisfaction, organizational citizenshipbehavior.

Page 5: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

Judul Tesis : PENGARUH IKLIM ORGANISASIPERSEPSIAN TERHADAP ORGANIZATIONALCITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAIPERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNGDENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAIVARIABEL MODERASI

Nama Mahasiswa : WISNU WARDHANA

Nomor Pokok Mahasiswa : 1521011023

Konsentrasi : MSDM

Program Studi : Magister Manajemen

Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung

MENYETUJUI

Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A. Dr. Nova Mardiana, SE., M.M.NIP 19650307 199103 1 001 NIP 19701106 199802 2 001

Program Studi Magister ManajemenProgram Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung

Ketua Program Studi,

Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si.NIP 19691128 200012 2 001

Page 6: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

MENGESAHKAN

1. Komisi Penguji :

1.1. Ketua Komisi Penguji(Pembimbing I) : Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A. ..................

1.2. Anggota Komisi Penguji(Penguji I) : Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si. ..................

1.3. Anggota Komisi Penguji(Penguji II) : Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si. ................

1.4. Sekretaris Penguji(Pembimbing II) : Dr. Nova Mardiana, SE., M.M. ..................

2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,

Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si.NIP 19610904 198703 1 011

3. Direktur Program Pascasarjana,

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S.NIP 19530528 198103 1 002

4. Tanggal Lulus Ujian : 9 Juni 2017

Page 7: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Tesis dengan judul “PENGARUH IKLIM ORGANISASI PERSEPSIAN

TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

PEGAWAI PERWAKILAN BPKP PROVINSI LAMPUNG DENGAN

KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERASI” adalah karya

saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya

penulis lain dengan cara yang tidak sesuai dengan tata etika ilmiah yang

berlaku dalam masyarakat akademik atau yang disebut plagiatisme.

2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada

Universitas Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya

ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan

kepada saya. Saya bersedia dan sanggup dituntut sesuai dengan hukum yang

berlaku.

Bandar Lampung, 21 Juni 2017

Pembuat Pernyataan

Wisnu Wardhana, S.E.

Page 8: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 April 1987. Anak kedua

dari pasangan Drs. Lukmansyah dan Suartini Sesunan.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di selesaikan pada tahun 1999 di SD Negeri 4

Gapura Kotabumi. Tahun 2002 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 17 Bandar Lampung dan

pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada tahun 2005 di SMA

Negeri 2 Bandar Lampung.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi

Akuntansi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 2005 dan berhasil

menyelesaikan studi di tahun 2008 selain itu penulis juga terdaftar sebagai

mahasiswa Program Studi Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Terbuka pada

tahun 2010 dan berhasil menyelesaikan studi di tahun 2014 dengan gelar Sarjana

Ekonomi (S.E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai

mahasiswa Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Saat ini penulis

bekerja sebagai auditor di Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Provinsi Lampung.

Page 9: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

ix

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh

jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, ALLAH

mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah:216)

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung

perihnya kebodohan”. (Imam Syafi’i)

Page 10: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

x

Kupersembahkan tesis ini kepada:

Ayahanda Drs. Lukmansyah, dan Ibunda Suartini Sesunan atas segala cinta dan

kasih sayang yang begitu tulus dan ikhlas, serta doa yang tiada henti dipanjatkan

hanya untuk keberhasilan ananda.

Kakakku Vijay Yonathan atas dukungan, motivasi, arahan serta pandangan-

pandangan baru yang terus menerus diberikan.

Serta Almamaterku Tercinta.

Page 11: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya tesis ini

dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi Persepsian

terhadap Organizational Citizenship Behavior Pegawai Perwakilan BPKP

Provinsi Lampung dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderasi” adalah

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen di Universitas

Lampung.

Penulis menyadari tanpa ikhtiar, kerja keras, semangat, dorongan, bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, besar kemungkinan penulis tidak dapat

menyelesaikan tesis ini. Maka dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan

hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Lampung;

2. Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Pascasarjana

Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

dan selaku Penguji II dalam penyusunan tesis ini atas bimbingan, motivasi,

saran dan pengarahan yang diberikan dalam proses penyusunan tesis ini;

3. Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., selaku Pembimbing Utama atas kesediaannya

memberikan bimbingan, berbagai macam ilmu pengetahuan, nasihat yang

membangun dan juga mempermudah dalam proses penyelesaian tesis ini;

Page 12: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xii

4. Dr. Nova Mardiana, SE., M.M., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak memberikan bimbingan, motivasi, saran, nasihat dan pengarahan

yang sangat membantu dari awal hingga akhir proses penyusunan tesis ini;

5. Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.S.B.A., selaku pembimbing akademik

yang selalu bersedia membantu penulis dalam hal akademik;

6. Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si., selaku Penguji I dalam penyusunan tesis ini atas

bimbingan, motivasi, saran dan pengarahan yang diberikan dalam proses

penyusunan tesis ini;

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

memperluas wawasan selama mengikuti pendidikan pada Program

Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung;

8. Mbak Wanti atas kesediaan dan kesabaran dalam membantu proses

perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini;

9. Seluruh staf di Program Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung;

10. Seluruh Pimpinan dan Staf di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung atas

segala kerjasamanya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian;

11. Bapak I Ketut Sumadana selaku Korwas Bidang Investigasi serta rekan-rekan

Bidang Investigasi Perwakilan BPKP Provinsi Lampung atas dukungannya

selama ini;

12. Bapak Aan Juanda, Mujiyanto dan Janson Yanda Hutauruk yang sangat

berperan dalam mengajarkan teknik analisis SEM dengan Program SmartPLS

yang digunakan pada penelitian ini;

Page 13: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xiii

13. Godi Prakasa, Teridefira, Rachman Syuhada, Gana Danayanto dan Al Fisqy

atas masukannya terhadap penelitian ini;

14. Bpk. Delza Kastholani, Achmad Yusuf V, Gana Danayanto, Al Fisqy K,

Fenny Kaesa, Guntur Febri H, Ibu Febriyanti Putri, Hasrun Affandi US,

Mubey Arifin, M Yanuar R, Noppy EY, dan rekan-rekan Magister

Manajemen Bisnis 2015 yang kini sedang berjuang dalam menyelesaikan

penyusunan tesis sebagai persyaratan kelulusan di Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, semoga dimudahkan

prosesnya dan dapat lulus tepat waktu;

15. Semua pihak yang terlibat dan berperan penting dalam penyelesaian tesis ini

yang tidak dapat disebutkan satu per satu, semoga amal perbuatan mereka

mendapat balasan dari ALLAH SWT.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

perbaikan penelitian yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak.

Bandar Lampung, 21 Juni 2017

Wisnu Wardhana, S.E.

Page 14: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i

ABSTRAK…………………………………………………………………… iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............................................ vii

KATA PENGANTAR....................................................................................... xi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. xiv

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xvii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xviii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian....…………………………..….. 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………….... 10

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………….. 11

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………….... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………….…………………...…… 12

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ……………. 12

2.2 Iklim Organisasi…………………………………………... 14

2.2.1 Pengertian Iklim Organisasi………………………. 14

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim

Organisasi.................................................................

17

Page 15: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xv2.2.3 Indikator Variabel Iklim Organisasi……………….. 20

2.3 Kepuasan Kerja………………………………………….... 23

2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja………………………... 23

2.3.2 Teori Kepuasan Kerja……………………………… 26

2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja 28

2.3.4 Respon Terhadap Ketidakpuasan Kerja……...……. 31

2.3.5 Indikator Variabel Kepuasan Kerja………………... 32

2.4 Organizational Citizenship Behavior (OCB).…………...... 35

2.4.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior..... 35

2.4.2 Dimensi Organizational Citizenship Behavior........ 36

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Organizational

Citizenship Behavior (OCB)………………………. 38

2.4.4 Manfaat Organizational Citizenship Behavior......... 41

2.4.5 Indikator Variabel Organizational Citizenship

Behavior...................................................................

43

2.5 Penelitian Terdahulu...…………………………………..... 43

2.6 Kerangka Pemikiran………………………………………. 46

2.7 Pengembangan Hipotesis………………………………..... 47

BAB III METODE PENELITIAN……………………..………..………... 50

3.1 Desain Penelitian………………………………………...... 50

3.2 Jenis dan Sumber Data............…………………………..... 50

3.2.1 Data Primer......…………………..……..………….. 51

3.2.2 Data Sekunder.............……………….……………. 51

3.3 Metode Pengumpulan Data...……………………………... 52

Page 16: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xvi

3.4 Skala Pengukuran...……………………………………….. 53

3.5 Populasi.......................…………………………………..... 54

3.6 Definisi Operasional Variabel…………………………...... 54

3.7 Metode Analisis Data........................................................... 57

3.7.1 Model Pengukuran (Outer Model)….……………... 58

3.7.2 Model Struktural (Inner Model)………...…...….…. 59

3.8 Pengujian Hipotesis......................………………………… 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………..… 61

4.1 Karakteristik Responden...................................................... 61

4.2 Hasil Statistik Deskriptif...................................................... 63

4.3 Hasil Penelitian..................................................................... 75

4.3.1 Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)............. 75

4.3.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model)................. 79

4.4 Pengujian Hipotesis.............................................................. 81

4.5 Pembahasan.......................................................................... 83

4.5.1 Iklim Organisasi Persepsian berpengaruh signifikan

terhadap Organizational Citizenship Behavior........... 83

4.5.2 Kepuasan Kerja dapat memoderasi hubungan antara

Iklim Organisasi Persepsian terhadap Organizational

Citizenship Behavior................................................... 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 88

5.1 Simpulan.............................................................................. 88

5.2 Saran.................................................................................... 89

5.3 Keterbatasan........................................................................ 89

Page 17: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Monitoring Tingkat Kehadiran Pegawai Kantor Perwakilan BPKP

Provinsi Lampung Tahun 2016.………….………….………..…... 8

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.………….………….………….……………. 44

Tabel 3.1 Tabel Skala Likert………………………………………………… 53

Tabel 3.2 Tabel Definisi Operasional Variabel…….………….………….…. 56

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ……………...….………….…….………….… 63

Tabel 4.2 Skor dan Kriteria berdasarkan Nilai Rata-rata……………………. 64

Tabel 4.3 Nilai Per Item Pernyataan Iklim Organisasi……………………..... 65

Tabel 4.4 Nilai Per Item Pernyataan Kepuasan Kerja……………………..… 68

Tabel 4.5 Nilai Per Item Pernyataan OCB…………………………..………. 72

Tabel 4.6 Nilai Average Variance Extracted….………….…….………….… 77

Tabel 4.7 Cross Loadings….………….…….………….…….………….…... 78

Tabel 4.8 Nilai Cronbachs Alpha dan Composite Reability .………….…... 79

Tabel 4.9 Nilai Coefficient of Determinant (R2) ……….…….………….…... 80

Tabel 4.10 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) ….………….……... 81

Page 18: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran …………………………………………… 47

Gambar 4.1 Output Model Pengukuran ……..….………….…….…………. 76

Gambar 4.3 Output Model Struktural….………….…….………….……..…. 80

Page 19: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Menghadapi situasi dan kondisi di era globalisasi ini, perubahan iklim

organisasi terjadi sangat cepat dilihat dari perkembangan informasi dan

teknologi yang begitu pesat, tren sosial, fluktuasi ekonomi, perubahan

demografi, dan kondisi dinamis lainnya. Fenomena tersebut menuntut

organisasi melakukan perubahan seperti mengubah struktur, bentuk, visi,

dan misi organisasi dengan tujuan agar organisasi mampu menanggapi

perubahan iklim yang semakin ketat sehingga tetap bertahan dan mampu

bersaing dengan menciptakan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi

masyarakat.

Iklim organisasi yang kondusif sangat berpengaruh pada perilaku individu

yang berakar dari kerelaan dirinya untuk memberikan kontribusi melebihi

peran inti atau tugasnya terhadap organisasinya yang sering disebut

sebagai organizational citizenship behavior (OCB). Perilaku tersebut

dilakukannya baik secara disadari maupun tidak disadari, diarahkan

maupun tidak diarahkan, untuk dapat memberikan manfaat dan

keuntungan bagi organisasinya, karena dengan iklim organisasi yang

Page 20: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

2

kondusif perilaku OCB akan lebih mudah terwujud sehingga visi dan misi

organisasi lebih mudah tercapai. Konsep iklim organisasi memberikan

pemahaman mengenai efek organisasi terhadap perilaku individu, begitu

juga berpengaruh dengan munculnya organizational citizenship behavior

(OCB) di antara anggota organisasi (Novliadi, 2007: 12).

Selain iklim organisasi, kepuasan kerja juga memegang peranan penting

dalam terwujudnya perilaku OCB. Ketika pegawai merasakan kepuasan

terhadap pekerjaan yang dimilikinya, maka perilaku OCB akan timbul

dalam diri pegawai tersebut yang ditunjukkan dengan cara bekerja secara

maksimal dalam menyelesaikan pekerjaannya, mempunyai toleransi yang

tinggi terhadap keadaan pekerjaannya kurang ideal, bahkan dengan

sukarela membantu rekan kerja yang kesulitan yang berdampak pada

kinerja organisasi menjadi lebih baik dari yang diharapkan.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ditetapkan berdasarkan

Keputusan Presiden RI (Keppres) RI Nomor 103 tahun 2001 yang telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 192

Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Perwakilan BPKP Provinsi Lampung merupakan instansi vertikal dan

merupakan unsur pelaksana dalam lingkungan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di daerah yang bertanggung jawab

Page 21: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

3

langsung kepada Kepala BPKP, dengan wilayah kerja meliputi Provinsi

Lampung.

Dalam melaksanakan tugasnya BPKP memiliki unit mandiri yang

dituangkan dalam Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-

286/K/2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung, bahwa Perwakilan BPKP

Provinsi Lampung mempunyai tugas antara lain:

a. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

c. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan

atau permintaan Kepala Daerah;

d. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan

e. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai salah

satu aparat pengawasan intern pemerintah dituntut untuk menghasilkan

Page 22: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

4

kinerja yang baik dalam hal ini hasil audit yang tertuang dalam Laporan

Hasil Audit (LHA) baik menyangkut kualitas LHA maupun ketepatan dan

kecepatan waktu penyelesaian LHA. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu

didukung dengan SDM yang handal, professional dan bekerja dengan

motivasi tinggi.

Adanya tuntutan dari Stakeholder atas peran BPKP dalam bidang

assurance dan consulting, perlu didukung dengan iklim organisasi yang

kondusif. Iklim organisasi yang kondusif serta kepuasan kerja diharapkan

dapat menciptakan perilaku OCB, sehingga Perwakilan BPKP Provinsi

Lampung dapat mencapai target kinerjanya walaupun terjadi pemotongan

anggaran pengawasan dari pemerintah pusat pada tahun 2017.

Iklim organisasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu

perilaku individu dalam menghasilkan kinerja. Iklim organisasi yang

kondusif akan mendorong kenyamanan anggota organisasi dalam

berkegiatan, konsentrasi dalam bekerja, sehingga mampu menghasilkan

kinerja yang tinggi. Menurut Wirawan (2007: 122) iklim organisasi adalah

persepsi anggota organisasi (secara individual dan kelompok) dan mereka

yang secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada

atau terjadi di lingkungan internal organisasi secara rutin, yang

mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja anggota

organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi. Perwakilan

Page 23: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

5

BPKP Provinsi Lampung berusaha menciptakan iklim organisasi yang

kondusif dengan cara memberikan tanggung jawab dalam bentuk tugas

pokok dan fungsi kepada setiap pegawainya, menyediakan sarana dan

prasarana yang memadai untuk menunjang pekerjaan di kantor,

mendorong setiap pegawainya untuk saling bekerjasama dalam

menyelesaikan tugas dengan cara membentuk tim pada setiap penugasan,

selain itu pimpinan juga sangat berperan dalam kinerja bawahannya

sehingga setiap pekerjaan harus melalui reviu berjenjang untuk

menghindari kesalahan, dan setiap pegawai diberikan kesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya demi kemajuan organisasi dalam acara jam

pimpinan yang rutin dilaksanakan di Perwakilan BPKP Provinsi Lampung

setiap minggunya.

Kepuasan kerja merupakan reaksi karyawan atas segala hal yang berkaitan

dengan pekerjaannya baik berupa hubungan kerja, kesempatan-

kesempatan yang diberikan, lingkungan kerja, imbalan, pujian dan lain

sebagainya yang berpengaruh kepada perasaan senang dan tidak senang

karyawan tersebut yang berdampak pada produktivitasnya. Menurut

Robbins dan Judge (2008: 107) kepuasan kerja adalah suatu perasaan

positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah

evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang

tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut,

sementara itu seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan yang

negatif tentang pekerjaan tersebut. Oleh karena itu organisasi harus

Page 24: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

6

mampu memberikan dan mendukung terciptanya kepuasan kerja bagi

pegawainya, karena kepuasan kerja pegawai akan mendorong terwujudnya

perilaku OCB yang berdampak pada kinerja organisasi menjadi lebih baik

dari yang diharapkan. Perwakilan BPKP Provinsi Lampung memberikan

kompensasi berupa gaji dan tunjangan atas prestasi kerja setiap

pegawainya selama ini. Kesempatan untuk promosi ke jenjang karir yang

lebih baik juga diberikan oleh organisasi sebagai bentuk penghargaan

terhadap pegawai yang dianggap mempunyai kontribusi lebih terhadap

organisasi. Komunikasi intensif antara bawahan dan atasan serta sesama

rekan kerja juga dilaksanakan dalam rangka pengendalian intern

organisasi.

Perilaku OCB tidak terdapat pada job description pegawai, tetapi sangat

diharapkan, karena mendukung peningkatan efektivitas dan kelangsungan

hidup organisasi, khususnya dalam lingkungan bisnis yang persaingannya

semakin ketat. Pegawai yang memiliki OCB akan memiliki loyalitas yang

tinggi terhadap organisasi tempatnya bekerja, dan dengan sendirinya akan

merasa nyaman dan aman terhadap pekerjaannya. OCB berorientasi pada

perilaku dan diharapkan perilaku tersebut mencerminkan nilai yang

dihayati. Menurut Podsakoff et al. (2000: 541) Organizational Citizenship

Behavior merupakan kontribusi individu yang mendalam melebihi

tuntutan peran di tempat kerja dan berdampak pada penilaian kinerja.

Perwakilan BPKP Provinsi Lampung mengharapkan terwujudnya perilaku

OCB karena memberikan manfaat bagi organisasi dan individu dalam

Page 25: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

7

organisasi. Kerjasama tim dalam penugasan pengawasan mutlak

diperlukan, karena jika ada salah satu anggota tim yang bekerja di bawah

standar, maka konsekuensi akan diterima oleh seluruh anggota tim

tersebut. Perilaku setiap individu berpengaruh terhadap kinerja organisasi

secara keseluruhan, oleh karena itu setiap pegawai diharapkan bekerja

dengan semaksimal mungkin dalam mencapai target yang sudah

direncanakan dalam rangka mencapai visi dan misi BPKP.

Masalah utama yang dihadapi kebanyakan organisasi khususnya instansi

pemerintah adalah masalah kedisiplinan pegawai dimana masih ada

karyawan yang datang dan pulang tidak tepat waktu bahkan tidak masuk

kerja tanpa ada keterangan. Masalah tersebut disebabkan oleh banyak

faktor salah satunya adalah dampak rendahnya perilaku OCB terhadap

tempat mereka bekerja yang ditunjukkan dengan bekerja di bawah standar

minimum dan ketidakpatuhan terhadap peraturan di tempat dia bekerja.

Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dalam mencapai target kinerjanya

selaras dengan visi dan misi BPKP membutuhkan dukungan dari sumber

daya manusia di dalamnya. Namun, berdasarkan data yang diperoleh oleh

penulis, masih banyak pegawai yang datang dan pulang tidak tepat waktu

bahkan tidak masuk kerja tanpa ada keterangan. Hal ini mencerminkan

kedisiplinan para pegawai masih perlu ditingkatkan. Tingkat kehadiran

Page 26: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

8

pegawai pada Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dapat dilihat dalam

tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Monitoring Tingkat Kehadiran PegawaiKantor Perwakilan BPKP Provinsi Lampung Tahun 2016

Tidak HadirTanpa

Keterangan

Frek. Akm.(menit)

Frek. Akm.(menit)

Frek.

Januari 33 1.541 47 10 2.670 267 -Februari 22 2.021 92 4 1.080 270 -Maret 29 3.284 113 4 1.080 270 -April 26 2.143 82 8 2.160 270 -Mei 54 4.543 84 9 2.670 297 -Juni 49 5.972 122 9 2.297 255 -Juli 81 6.080 75 11 2.970 270 1Agustus 58 4.558 79 24 6.480 270 2September 58 5.438 94 15 3.735 249 4Oktober 51 5.744 113 10 2.448 245 2November 51 2.785 55 14 3.780 270 -Desember 47 4.009 85 11 2.852 259 -TOTAL 559 48.118 86 129 34.222 265 9

Bulan Terlambat (TL)

Pulang Cepat(PC)

Rata2/frek.

(menit)

Rata2/frek.

(menit)

Sumber data: Bag. Kepegawaian Perwakilan BPKP Provinsi Lampung,2016

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016 terdapat 559

frekuensi keterlambatan masuk kerja dengan akumulasi keterlambatan

mencapai 48.118 menit dan 129 frekuensi pulang kantor sebelum

waktunya (Pulang Cepat) dengan akumulasi mencapai 34.222 menit. Hal

ini berarti rata-rata pegawai yang terlambat melakukan presensi

menghabiskan waktu 86 menit dari jam kerjanya untuk hal di luar

kepentingan kantor, dan rata-rata pegawai yang pulang kantor sebelum

waktunya menghabiskan 265 menit dari jam kerjanya untuk hal di luar

Page 27: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

9

kepentingan kantor. Selain itu, banyaknya pegawai yang tidak hadir tanpa

keterangan menunjukkan kurangnya perilaku OCB yang mungkin

disebabkan oleh iklim organisasi yang kurang kondusif dan rendahnya

kepuasan kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.

Tingginya frekuensi keterlambatan dan pulang kantor sebelum waktunya

disebabkan ketidakhadiran dengan alasan yang sah (mendapat ijin tidak

masuk kantor dari atasan langsung), dan hal tersebut dianggap sebagai

keterlambatan atau pulang kantor sebelum waktunya selama sehari penuh.

Sebenarnya setiap pegawai mendapatkan jatah cuti tahunan, namun

sebagian pegawai tetap tidak masuk kerja walaupun jatah cuti tahunannya

sudah habis dengan cara memanfaatkan ijin tidak masuk kantor dari atasan

langsung. Ada konsekuesi yang dikenakan bagi pegawai yang terlambat

masuk kantor atau pulang kantor sebelum waktunya tanpa alasan yang sah,

yaitu berupa pemotongan tunjangan kinerja dan sanksi dari atasan, mulai

dari teguran lisan sampai teguran tertulis, namun frekuensi keterlambatan

dan pulang kantor sebelum waktunya masih saja tinggi.

Selain memperoleh rekapitulasi kehadiran pegawai, penulis juga

melakukan pengamatan selama menjadi pegawai di Perwakilan BPKP

Provinsi Lampung. Hasil pengamatan yang ditemui penulis adalah masih

terdapat pegawai yang tidak bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Page 28: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

10

Sementara itu, berdasarkan wawancara singkat yang dilakukan masih

terdapat pegawai yang merasakan beban kerja berlebih (overload)

sehingga yang bersangkutan hanya bekerja sebisanya untuk menggugurkan

kewajibannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi

Persepsian terhadap Organizational Citizenship Behavior Pegawai

Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan Kepuasan Kerja sebagai

Variabel Moderasi.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini merupakan pengembangan dari

penelitian terdahulu. Selanjutnya masalah yang diteliti dirumuskan dalam

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah Iklim Organisasi Persepsian berpengaruh signifikan terhadap

Organizational Citizenship Behavior Pegawai Perwakilan BPKP

Provinsi Lampung?

2. Apakah peran Kepuasan Kerja dapat memperkuat pengaruh Iklim

Organisasi Persepsian terhadap Organizational Citizenship Behavior

Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung?

Page 29: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

11

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan

memperoleh bukti empiris sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Iklim Organisasi Persepsian terhadap

Organizational Citizenship Behavior Pegawai Perwakilan BPKP

Provinsi Lampung.

2. Untuk menganalisis peran Kepuasan Kerja dalam memperkuat

pengaruh Iklim Organisasi Persepsian terhadap Organizational

Citizenship Behavior Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan ilmu pengetahuan bidang manajemen sumber daya

manusia.

2. Bagi Pengembangan Praktek

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan

memberikan informasi mengenai pentingnya iklim organisasi dan

kepuasan kerja terhadap organizational citizenship behavior.

Page 30: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini menggunakan teori manajemen Sumber Daya Manusia sebagai

grand theory, teori perilaku organisasi sebagai middle theory, dan iklim organisasi

organizational citizenship behavior, serta kepuasan kerja sebagai applied theory.

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen adalah sumber

daya manusia atau human resources. Pentingnya sumber daya manusia ini

perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen. Bagaimanapun majunya

teknologi saat ini namun faktor manusia tetap memegang peranan penting

bagi keberhasilan suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia

memiliki dua fungsi, diantaranya fungsi manajerial dan fungsi operasional

yang masing-masing terdiri dari mengatur, merencanakan,

pengorganisasian, memimpin serta mengendalikan manusia yang

merupakan aset penting bagi organisasi. Sedangkan sebagai fungsi

operasional karyawan termasuk pengadaan, pengembangan, kompensasi,

integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Intinya

pelaksanaan fungsi manajerial maupun fungsi operasional itu pada

dasarnya diarahkan agar disatu pihak kebutuhan dan kepuasan karyawan

Page 31: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

13

dapat dipenuhi dan dilain pihak tujuan organisasi pun dapat tercapai secara

efektif dan efisien.

Berikut ini penulis mengemukakan pendapat dari beberapa para ahli

mengenai definisi manajemen sumber daya manusia:

Menurut Marwansyah (2010: 3), manajemen sumber daya manusia dapat

diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam

organisasi, yang dilakukan melalui fungsi - fungsi perencanaan sumber

daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya

manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi

dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan

industrial.

Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga dengan manajemen

personalia. Manajemen personalia merupakan proses manajemen yang

diterapkan terhadap personalia yang ada di organisasi. Menurut Flippo

(1994: 5), manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,

pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan

hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran

perorangan, organisasi, dan masyarakat.

Page 32: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

14

Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengontrolan terhadap sumber daya manusia dalam

organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

2.2 Iklim Organisasi

Iklim organisasi merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu

perilaku individu dalam menghasilkan kinerja. Iklim organisasi yang

kondusif akan mendorong kenyamanan anggota organisasi dalam

berkegiatan, konsentrasi dalam bekerja, sehingga mampu menghasilkan

kinerja yang tinggi.

2.2.1 Pengertian Iklim Organisasi

Berikut ini beberapa definisi iklim organisasi yang dikemukakan oleh para

ahli, diantaranya:

Iklim organisasi menurut Robbins (2007: 716) adalah istilah yang dipakai

untuk memuat rangkaian variabel perilaku yang mengacu pada

kepercayaan, nilai-nilai, dan prinsip pokok yang berperan sebagai suatu

dasar bagi sistem manajemen organisasi. Perlu diketahui bahwa setiap

organisasi akan memiliki iklim organisasi yang berbeda, keanekaragaman

pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi, atau sifat individu yang ada

akan menggambarkan perbedaan tersebut.

Page 33: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

15

Menurut Wirawan (2007: 122) iklim organisasi adalah persepsi anggota

organisasi (secara individual dan kelompok) dan mereka yang secara tetap

berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi di

lingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan

perilaku organisasi dan kinerja anggota organisasi yang kemudian

menentukan kinerja organisasi. Persepsi setiap anggota organisasi terhadap

apa yang ada dan terjadi di lingkungan organisasinya berbeda satu sama

lain, sehingga sikap dan perilaku anggota organisasi tersebut juga tidak

sama.

Sopiah (2008: 130) mendefinisikan iklim organisasi sebagai perasaan yang

meliputi hal-hal fisik, bagaimana para anggota berinteraksi dan bagaimana

para anggota organisasi mengendalikan diri dalam berhubungan dengan

pelanggan atau pihak luar organisasi. Kondisi tersebut diharapkan dapat

memberikan kesan menyenangkan, aman, tenteram, perasaan betah atau

kerasan dan lain sebagainya. Iklim organisasi yang kondusif akan

menciptakan perilaku positif dari anggota organisasi tersebut.

Menurut Sambas (2008: 22) setidaknya ada lima fungsi iklim yang

kondusif dalam suatu organisasi yaitu: (1) sebagai mekanisme pengendali

yang membentuk dan mengarahkan sikap dan perilaku karyawan, (2)

sebagai lembaga sosial yang membantu memelihara stabilitas sistem sosial

melalui pengkomunikasian berbagai standar apa yang seharusnya

dikatakan dan dilakukan, (3) pengembangan sense of identity bagi para

Page 34: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

16

karyawan, (4) membantu pendefinisian “batas-batas” keperilakuan atau

berbagai karakteristik organisasi, yang membedakannya dengan organisasi

lain, (5) sebagai fasilitator pengembangan komitmen terhadap organisasi.

Iklim organisasi yang kondusif berfungsi sebagai pengendali perilaku

anggota organisasi yang tujuannya memelihara stabilitas sistem lewat

komunikasi antar anggota organisasi sekaligus sebagai identitas organisasi

sehingga dapat tercipta komitmen yang positif terhadap organisasi

tersebut.

Menurut Sari (2009: 20), iklim (climate) selalu dilihat sebagai

descriptiveconcept yang tertuju pada fakta tentang lingkungan, dilain

pihak iklim organisasi digunakan untuk mengevaluasi kepuasan kerja.

Iklim organisasi adalah suatu sistem sosial yang selalu dipengaruhi oleh

lingkungan baik internal maupun eksternal. Iklim organisasi yang baik

penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seorang karyawan

tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi

penentuan tingkahlaku karyawan selanjutnya. Pengertian iklim organisasi

atau suasana kerja dapat bersifat jelas secara fisik, tetapi dapat pula

bersifat tidak secara fisik atau emosional. Oleh karena itu iklim organisasi

merupakan hal yang krusial dan berdampak pada motivasi individu dalam

pencapaian suatu hasil.

Menurut Manullang (2010: 13) iklim tidak dapat dilihat dan disentuh,

tetapi iklim ada dan dapat dirasakan oleh setiap individu dalam suatu

Page 35: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

17

organisasi. Iklim dipengaruhi oleh hampir semua hal yang terjadi dalam

organisasi. Iklim merupakan suatu konsep sistem yang dinamis yang

mencerminkan keseluruhan gaya hidup suatu organisasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

mengenai kualitas lingkungan internal yang secara relatif dirasakan oleh

anggota organisasi yang kemudian akan mempengaruhi perilaku mereka

berikutnya, yang mencakup dalam beberapa indikator, yaitu: rantai

komando yang jelas, SOP yang efektif, pemberian penghargaan yang adil,

adanya sikap saling percaya dan pemberian motivasi dari rekan kerja,

atasan, dan sebagainya.

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi

Faktor - faktor yang mempengaruhi iklim organisasi pada dasarnya terdiri

dari faktor internal dan faktor eksternal. internal meliputi strategi,

pengaturan organisasi dan sejarah organisasi. Sedangkan faktor eksternal

meliputi lingkungan eksternal seperti keadaan ekonomi dan teknologi.

Stringer (dalam Wirawan, 2007: 135) mengemukakan bahwa terdapat lima

faktor yang menyebabkan terjadinya iklim suatu organisasi, yaitu

kepemimpinan, strategi, pengaturan organisasi, sejarah organisasi dan

lingkungan eksternal. Masing-masing faktor tersebut sangat menentukan,

oleh karena itu orang yang ingin mengubah suatu iklim organisasi harus

mengevaluasi masing-masing faktor tersebut.

Page 36: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

18

1. Kepemimpinan

Kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa faktor terpenting yang

menentukan iklim organisasi adalah tingkah laku sehari-hari para

pemimpin organisasi. Manajer atau kepala suatu unit kerja mempunyai

pengaruh yang sangat kuat terhadap harapan para karyawan dalam unit

kerja tersebut. Kepala unit kerja biasanya menentukan aturan-aturan

kerja, standar kinerja, pemberian penghargaan dan hukuman serta

aturan-aturan informal lainnya. Jadi cara yang paling tepat untuk

merubah iklim organisasi adalah merubah gaya kepemimpinan para

manajernya.

2. Strategi organisasi

Strategi organisasi yang berbeda menimbulkan pola iklim organisasi

yang berbeda. Jika suatu perusahaan telah menetapkan suatu strategi

pertumbuhan yang agresif dan telah dikomunikasikan kepada seluruh

karyawannya, maka dimensi standar dan dimensi tanggung jawab

dalam iklim organisasinya akan menjadi “tinggi”. Suatu perusahaan

yang strateginya tidak jelas akan mempunyai dimensi struktur dan

dimensi komitmen yang rendah.

3. Pengaturan organisasi

Pengaturan organisasi yaitu aspek-aspek organisasi yang formal,

termasuk disini adalah pembagian tugas dan pekerjaan, sistem ganjaran,

Page 37: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

19

kebijakan dan prosedur-prosedur dan penempatan orang-orang dalam

organisasi.

4. Kekuatan sejarah

Semakin tua umur suatu organisasi semakin kuat pengaruh kekuatan

sejarahnya. Pengaruh tersebut dalam bentuk tradisi dan ingatan yang

membentuk harapan anggota organisasi dan mempunyai pengaruh

terhadap iklim organisasinya. Terdapat lima aspek sejarah suatu

organisasi, yaitu:

a. Nilai-nilai sejarah, yaitu cara karyawan mengakses sifat, aktivitas,

atau perilaku tertentu sebagai baik atau buruk dan produktif atau

pemborosan.

b. Kepercayaan, yaitu pengertian karyawan mengenai cara organisasi

bekerja dan kemungkinan konsekuensi atas tindakan yang mereka

lakukan.

c. Mitos, yaitu cerita atau legenda yang terus berlangsung mengenai

organisasi dan para pemimpinnya mampu memperkuat nilai-nilai

inti dan kepercayaan.

d. Tradisi, yaitu kejadian-kejadian penting yang berulang dalam suatu

organisasi.

e. Norma, yaitu peraturan-peraturan informal yang ada dalam suatu

organisasi mengenai pakaian, kebiasaan kerja dan perilaku

interpersonal.

Page 38: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

20

Dimensi iklim organisasi yang dipengaruhi oleh kekuatan sejarah

adalah standar, dukungan, tanggung jawab dan komitmen.

5. Lingkungan eksternal

Industri atau bisnis yang sama mempunyai iklim organisasi umum yang

sama. Kesamaan faktor umum tersebut disebabkan pengaruh

lingkungan eksternal organisasi.

Faktor internal dan faktor eksternal yang kondusif diharapkan menciptakan

kepuasan pada anggota organisasi sehingga dapat memunculkan perilaku

positif dan membuat kinerja organisasi menjadi lebih baik.

2.2.3 Indikator Variabel Iklim Organisasi

Indikator iklim organisasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu

pada Toulson dan Smith (1994: 457) mengkategorikan iklim organisasi

pada lima dimensi atau variabel, yaitu tanggung jawab, identitas,

kehangatan, dukungan, dan konflik. Penjabaran dimensi-dimensi iklim

organisasi yaitu sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab (Responsibility)

Tanggung jawab (responsibility) adalah perasaan menjadi pimpinan

bagi diri sendiri, tidak selalu harus mengecek ulang semua keputusan

yang diambil, ketika karyawan mendapat suatu pekerjaan, karyawan

Page 39: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

21

yang bersangkutan mengetahui bahwa itu adalah pekerjaannya (Toulson

& Smith, 1994: 457). Dimensi tanggung jawab merupakan kesadaran

yang timbul dari dalam diri seseorang sebagai wujud dari pelaksanaan

kewajibannya.

2. Identitas (Identity)

Identitas (identity) adalah perasaaan memiliki (sense of belonging)

terhadap perusahaan dan diterima dalam kelompok (Toulson & Smith,

1994: 457). Dimensi identitas yang tinggi terhadap organisasi

mengindikasikan anggota organisasi mempunyai kepedulian dan merasa

bagian dari organisasi tersebut.

3. Kehangatan (warmth)

Kehangatan adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat

dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam

kelompok yang informal, serta hubungan yang baik antar rekan kerja,

penekanan pada pengaruh persahabatan dan kelompok sosial yang

informal (Toulson & Smith, 1994: 457). Dimensi kehangatan

menciptakan rasa percaya dan rasa peduli antar anggota organisasi.

4. Dukungan (support)

Dukungan adalah hal-hal yang terkait dengan hubungan terhadap

pimpinan dan rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara

manajer dan karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang saling

Page 40: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

22

membutuhkan antara atasan dan bawahan (Toulson & Smith, 1994:

457). Dimensi dukungan dari pimpinan dan rekan kerja akan

menciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga memunculkan

semangat untuk saling membantu demi tercapainya tujuan organisasi.

5. Konflik (conflict)

Konflik merupakan situasi terjadi pertentangan atau perbedaan

pendapat antara bawahan dengan pimpinan dan bawahan dengan

bawahan. Ditekankan pada kondisi dimana manajer dan para pekerja

mau mendengarkan pendapat yang berbeda. Kedua belah pihak bersedia

menempatan masalah secara terbuka dan mencari solusinya daripada

menghindarinya (Toulson & Smith, 1994: 457). Dimensi konflik

menunjukkan bahwa adanya kemungkinan beda pendapat antar anggota

organisasi mengenai bagaimana organisasi dijalankan.

Penelitian ini menggunakan lima indikator iklim organisasi sebagaimana

dikemukakan oleh Litwin dan Stringer untuk mengukur variabel iklim

organisasi persepsian. Pengukuran variabel iklim organisasi persepsian

dalam penelitian ini akan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20

pernyataan yang diukur dengan skala likert 1 s.d. 5 berdasarkan kuesioner

yang dikembangkan oleh Stringer tahun 2002.

Page 41: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

23

2.3 Kepuasan Kerja

Permasalahan sumber daya manusia dalam organisasi pada dasarnya

merupakan masalah yang rumit karena menyangkut masalah individu.

Salah satu gejala yang menyebabkan kurang baiknya kondisi kerja di suatu

organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja. Hal ini karena sikap dan

perasaan pegawai terhadap segala aspek lingkungan kerjanya akan

mempengaruhi sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas-tugas yang

diberikan. Kepuasan kerja merupakan titik awal dari masalah-masalah

yang muncul dalam organisasi.

2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Berikut ini beberapa definisi kepuasan kerja yang dikemukakan oleh para

ahli, diantaranya:

Rivai (2009: 856) berpendapat bahwa sesuai dengan kodratnya, kebutuhan

manusia sangat beraneka ragam, baik jenis maupun tingkatannya. Manusia

memiliki kebutuhan yang cenderung tidak terbatas, artinya kebutuhan

selalu bertambah dari waktu ke waktu dan manusia selalu berusaha dengan

segala kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Kepuasan

kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual.

Page 42: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

24

Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai

dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian

terhadap kegiatan yang dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka

semakin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian,

kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas

perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam

bekerja.

Mathis dan Jackson (2009: 243) memberikan definisi komprehensif dari

kepuasan kerja yang meliputi reaksi atau sikap kognitif, afektif dan

evaluatif dan menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosi

yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian pekerjaan atau

pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi

karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang

dinilai penting.

Luthans (2006: 243) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan

emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian

pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang. Kepuasan kerja adalah hasil

dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka

memberikan hal yang dinilai penting.

Simamora (2006: 378) menyatakan kepuasan kerja merupakan istilah

evaluatif yang menggambarkan suatu sikap suka atau tidak suka.

Page 43: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

25

Kepuasan kerja (job satisfaction) dimaksudkan sebagai keadaan emosional

karyawan di mana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas

jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan dengan

keadaan yang sebenarnya terjadi.

Umar (2008: 213) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan dan

penilaian seseorang atas pekerjaannya, khususnya mengenai kondisi

kerjanya, dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya mampu

memenuhi harapan, kebutuhan serta keinginannya. Sedangkan menurut

Hasibuan (2008: 202) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang

menyenangkan dan mencintai pekerjaanya. Sikap ini dicerminkan oleh

moral kerja, kedisiplinan dan juga prestasi kerja.

Menurut Robbins dan Judge (2008: 107) kepuasan kerja adalah suatu

perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja

yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut,

sementara itu seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan yang

negatif tentang pekerjaan tersebut.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan

reaksi karyawan atas segala hal yang berkaitan dengan pekerjaannya baik

berupa hubungan kerja, kesempatan–kesempatan yang diberikan,

lingkungan kerja, imbalan, pujian dan lain sebagainya yang berpengaruh

Page 44: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

26

kepada perasaan senang dan tidak senang karyawan tersebut yang

berdampak pada produktivitasnya. Jadi perusahaan harus mampu

memberikan dan mendukung kepuasan kerja bagi karyawannya, karena

karyawan yang memiliki kepuasan kerja akan memberikan hasil kinerja

yang lebih baik seperti yang diharapkan perusahaan dalam pencapaian

tujuannya dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki kepuasan

kerja.

2.3.2 Teori Kepuasan Kerja

Teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa yang membuat

sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya daripada sebagian

lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang

terhadap kepuasan kerja.

Terdapat Tiga macam Teori Kepuasan menurut Wesley & Yulk (1997:

186):

1. Discrepancy Theory

Teori ini dipelopori oleh Porter (1961: 117). Porter mengemukakan

bahwa untuk mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung

selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan.

2. Equity Theory

Prinsip teori ini adalah bahwa seseorang akan merasa puas atau tidak

puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity) atau

Page 45: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

27

tidak atas sesuatu atau faktor penentu. Perasaan equity dan inequity atas

suatu situasi diperoleh dengan cara membandingkan dirinya dengan

orang lain yang sekelas, sekantor, maupun ditempat lain (As’ad 1995:

125). Teori ini mengidentifikasikan elemen equity meliputi tiga hal,

yaitu:

1) Inputs: Segala sesuatu yang berharga dirasakan karyawan sebagai

masukan terhadap pekerjaannya (misalnya keterampilan dan

pengalaman, dll).

2) Outcomes: Segala sesuatu yang berharga yang dirasakan sebagai

hasil dari pekerjaannya (misalnya gaji, insentif, dll).

3) Comparisons Personal: Perbadingan antara input dan outcomes yang

diperolehnya.

3. Two Factor Theory

Teori yang dikemukakan oleh Hezberg pada prinsipnya mengemukakan

bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu tidak

merupakan variabel yang continue (As’ad, 2003: 108). Berdasarkan

hasil penelitian Hezberg membagi situasi yang mempengaruhi sikap

seseorang terhadap pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu:

1) Kepuasan Intrinsik atau motivator, faktor-faktor atau situasi yang

dibuktikannya sebagai sumber kepuasan yang terdiri dari: prestasi

(achievement), pengakuan (recognition), pekerjaan itu sendiri (work

it self), tanggung jawab (responsibility) dan pengembangan potensi

individu.

Page 46: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

28

2) Kepuasan Ekstrinsik atau hygiene factors, yaitu faktor-faktor yang

terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, seperti: Kebijaksanaan dan

administrasi perusahaan (company policy and administration),

supervision tehnical, upah (salary), hubungan antar pribadi

(interpersonal relations), kondisi kerja (working condition) job

security dan status.

Pada umumnya orang mengharapkan bahwa faktor tertentu memberikan

kepuasan apabila tersedia, dan menimbulkan ketidakpuasan apabila

tidak ada. Pada teori ini, kepuasan ditarik dari faktor yang terkait

dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripadanya seperti

sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan

kesempatan untuk pengembangan diri dan pengakuan. Karena faktor ini

berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi yang dinamakan

motivators. Sebaliknya, ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi di

sekitar pekerjaan, seperti kondisi kerja, pengupahan, keamanan, kualitas

pengawasan dan hubungan dengan orang lain dan bukannya dengan

pekerjaan itu sendiri. Karena faktor ini mencegah reaksi negatif

dinamakan sebagai hygiene atau maintenance factors.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap

pekerjaannya. Terwujudnya kepuasan kerja karyawan merupakan salah

satu faktor pendorong dari tercapainya tujuan perusahaan.

Page 47: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

29

Menurut Mangkunegara (2006: 12) ada dua faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja yaitu:

1. Faktor pegawai

Faktor pegawai mencakup kompetensi, kecerdasan (IQ), kecakapan

khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman

kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir dan persepsinya.

2. Faktor pekerjaan

Faktor pekerjaan mencakup jenis pekerjaan, struktur organisasi,

kedudukan (golongan), mutu pengawasan, jaminan finansial dan

kesempatan promosi jabatan.

Aspek-aspek lain yang mempengaruhi kepuasan kerja yang disebutkan

oleh Robbins (2007: 121) yaitu:

a. Kerja yang secara mental menantang

Pegawai cenderung menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi

mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan

mereka dan menawarkan tugas, kebebasan, dan umpan balik mengenai

betapa baik mereka mengerjakannya.

Contoh: Target yang harus dicapai agar mendapat promosi jabatan

b. Ganjaran yang pantas

Para pegawai menginginkan balas jasa yang adil yang didasarkan pada

tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu.

Contoh: Upah yang adil dan layak, promosi jabatan dan sebagainya.

Page 48: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

30

c. Lingkungan kerja yang mendukung

Pegawai peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi

maupun memudahkan mengerjakan tugas.

Contoh: Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan dan sebagainya.

d. Rekan kerja yang mendukung

Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau potensi

yang berwujud dari dalam kerja. Kerjasama dengan rekan kerja

merupakan faktor yang mencerminkan hubungan antara karyawan

dengan karyawan lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis

pekerjaannya. Bagi kebanyakan pegawai, bekerja juga mengisi

kebutuhan akan interaksi sosial.

Contoh: Rekan kerja yang ramah, perilaku atasan yang menyenangkan

dan sebagainya.

e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan

Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya sama dan sebangun

(kongruen) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya

mendapatkan bahwa mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang

tepat untuk memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka.

Contoh: Pegawai yang ramah dan murah senyum cocok menjadi

customer service.

Page 49: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

31

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual

karena masing-masing individu akan memiliki tingkat kepuasan yang

berbeda - beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dalam diri setiap

individu. Semakin banyak aspek yang sesuai dengan keinginan individu

tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya, dan

sebaliknya bila semakin sedikit keinginan yang dapat dipenuhi maka

semakin berkurang pula tingkat kepuasan kerjanya.

2.3.4 Respons Terhadap Ketidakpuasan Kerja

Dalam suatu organisasi dimana sebagian besar karyawannya memperoleh

kepuasan kerja, tidak tertutup kemungkinan sebagian kecil diantaranya

merasakan ketidakpuasan.

Robbins dan Judge (2008: 111) menunjukkan empat tanggapan berbeda

satu sama lain terhadap ketidakpuasan kerja dalam dimensi

konstruktif/destruktif dan aktif/pasif dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Exit

Ketidakpuasan ditunjukkan melalui perilaku aktif dan destruktif yang

diarahkan pada meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru

atau mengundurkan diri dan pindah ke perusahaan lain yang diharapkan

dapat memberikan kepuasan kerja daripada perusahaan sebelumnya.

Page 50: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

32

2. Voice

Ketidakpuasan ditunjukkan melalui usaha secara aktif dan konstruktif

untuk memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan,

mendiskusikan masalah dengan atasan dan berbagai bentuk aktivitas

perserikatan. Secara ekstrim respon voice dapat berupa unjuk rasa.

3. Loyalty

Ketidakpuasan ditunjukkan secara pasif tetapi optimistik (konstruktif)

dengan menunggu kondisi untuk memperbaiki, termasuk dengan

berbicara bagi organisasi dihadapan kritik eksternal dan memercayai

organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar.

4. Neglect

Merupakan tindakan yang sebenarnya sangat berbahaya, dimana

ketidakpuasan ditunjukkan melalui tindakan secara pasif destruktif

yaitu membiarkan kondisi semakin buruk termasuk dengan

kemangkiran atau keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha dan

meningkatkan tingkat kesalahan (error working).

Dapat disimpulkan respons terhadap ketidakpuasan kerja mengakibatkan

dampak negatif bagi organisasi dan karyawan yang bersangkutan.

2.3.5 Indikator Variabel Kepuasan Kerja

Robbins dan Judge (2008: 119) menyatakan ada lima faktor kepuasan

kerja yaitu kepuasan terhadap upah/gaji, kesempatan mengembangkan

Page 51: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

33

karir, pekerjaan, supervisi dari atasan, dan hubungan dengan rekan kerja.

Penjabaran inikator variabel kepuasan kerja adalah sebagai berikut:

1. Kepuasan terhadap gaji/upah

Karyawan menginginkan sistem panggajian yang mereka anggap wajar

dan sejalan dengan harapan mereka. Bila karyawan merasa gaji atau

upah yang diterimanya sesuai dengan beban kerja, tingkat keterampilan

kemampuan, dan standar gaji pekerjaan sejenis, kepuasan mungkin

dihasilkan. Indikator ini diukur dari persepsi responden mengenai gaji

yang diterima sudah adil dan sesuai dengan harapannya.

2. Kesempatan Mengembangkan Karir/Promosi

Promosi berkaitan dengan kesempatan pegawai untuk kenaikan jabatan

dalam jenjang karir. Indikator ini diukur dari persepsi responden

mengenai kesempatan untuk memperoleh kenaikan jabatan.

3. Kepuasan terhadap Pekerjaan

Karyawan lebih menyukai pekerjaan - pekerjaan yang memberi mereka

peluang untuk menggunakan keterampilan, kemampuan serta

kebebasan dan umpan balik tentang seberapa baiknya mereka

melakukan pekerjaan tersebut. Kepuasan ini tercapai bilamana

pekerjaan seorang karyawan sesuai dengan minat, keterampilan dan

kemampuan karyawan itu sendiri.

Page 52: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

34

4. Kepuasan terhadap Supervisi dari Atasan

Supervisi berkaitan dengan kemampuan atasan dalam suatu organisasi

untuk memberikan dukungan dalam bekerja. Indikator ini diukur dari

persepsi responden mengenai kemampuan atasan dalam memberikan

dukungan.

5. Hubungan dengan Rekan Kerja

Hubungan dengan rekan kerja berkaitan dengan interaksi yang terjalin

dengan baik antar individu sesama rekan kerja dimana karyawan

merasa puas terhadap rekan - rekan kerjanya yang mampu memberikan

bantuan teknis dan dorongan sosial. Indikator ini diukur dari persepsi

responden mengenai interaksi yang terjalin sesama rekan kerja.

Penelitian ini menggunakan 4 dari 5 indikator kepuasan kerja sebagaimana

dikemukakan oleh Robbins dan Judge (2008: 119) yaitu kepuasan terhadap

kesempatan mengembangkan karir/promosi, pekerjaan, supervisi dari

atasan, dan hubungan dengan rekan kerja sebagai indikator variabel

kepuasan kerja. Pengukuran variabel kepuasan kerja dalam penelitian ini

akan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 pernyataan yang diukur

dengan skala likert 1 s.d. 5 berdasarkan kuesioner yang dikembangkan

oleh Robbins dan Judge tahun 2008.

Page 53: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

35

2.4 Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan suatu perilaku

sukarela yang tampak dan dapat diamati. Kesukarelaan dalam bentuk

perilaku belum tentu mencerminkan kerelaan yang sebenarnya. Memang

untuk mengetahui nilai-nilai diri karyawan tidak selalu mudah.

Perilaku OCB tidak terdapat pada job description pegawai, tetapi sangat

diharapkan, karena mendukung peningkatan efektivitas dan kelangsungan

hidup organisasi, khususnya dalam lingkungan bisnis yang persaingannya

semakin ketat. Pegawai yang memiliki OCB akan memiliki loyalitas yang

tinggi terhadap organisasi tempatnya bekerja, dan dengan sendirinya akan

merasa nyaman dan aman terhadap pekerjaannya. OCB berorientasi pada

perilaku dan diharapkan perilaku tersebut mencerminkan nilai yang

dihayati.

2.4.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Berikut ini beberapa definisi Organizational Citizenship Behavior:

Menurut Podsakoff, Mac Kenzie, Paine, dan Bachrach (2000: 513)

Organizational Citizenship Behavior adalah perilaku individu yang bebas,

tidak secara langsung atau eksplisit diakui dalam sistem pemberian

penghargaan formal, namun secara keseluruhan memberikan kontribusi

Page 54: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

36

terhadap efektifitas organisasi. Bebas dalam arti bahwa perilaku tersebut

bukan merupakan persyaratan yang harus dilaksanakan dalam peran

tertentu atau deskripsi kerja tertentu, atau perilaku yang merupakan pilihan

pribadi (Podsakoff et al. 2000: 513).

Menurut Podsakoff et al. (2000: 541) Organizational Citizenship Behavior

merupakan kontribusi individu yang mendalam melebihi tuntutan peran di

tempat kerja dan berdampak pada penilaian kinerja.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan

kontribusi individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja yang

merupakan pilihan pribadi dan memberikan kontribusi terhadap efektifitas

organisasi.

2.4.2 Dimensi Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Dimensi Organizational Citizenship Behavior dalam penelitian ini

merupakan suatu landasan teori dalam membuat indikator-indikator

penelitian yang kemudian dijadikan dasar pembuatan instrument

penelitian.

Menurut Podsakoff et al. (2000: 518), Organizational Citizenship

Behavior mempunyai lima dimensi, yaitu:

Page 55: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

37

1. Altruism merupakan perilaku membantu meringankan pekerjaan yang

ditujukan kepada rekan kerja. Dimensi ini mengarah kepada memberi

pertolongan yang bukan merupakan kewajiban yang ditanggungnya.

2. Courtesy adalah perilaku sopan santun, suka menghormati orang lain

atau seperti meringankan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan

yang dihadapi bersama orang lain dengan cara memberi konsultasi dan

informasi serta menghargai kebutuhan mereka. Pegawai yang memiliki

dimensi ini adalah orang yang menghargai dan memperhatikan orang

lain.

3. Civic virtue yaitu terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi

(berpartisipasi dalam rapat) dan peduli pada kelangsungan hidup

organisasi (mengemukakan ide-ide yang dapat meningkatkan kinerja

organisasi). Dimensi ini mengarah pada tanggung jawab yang diberikan

organisasi kepada seorang untuk meningkatkan kualitas bidang

pekerjaan yang ditekuni.

4. Conscientiousness mengacu pada hal-hal yang menguntungkan

organisasi seperti bekerja di atas standart minimum yang disyaratkan,

seperti bekerja dengan teliti, kehadiran lebih awal, kepatuhan terhadap

aturan, dan sebagainya.

5. Sportmanships merupakan perilaku yang memberikan toleransi

terhadap keadaan yang kurang ideal dalam organisasi tanpa mengajukan

keberatan.

Page 56: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

38

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa OCB adalah bentuk perilaku

atau kontribusi karyawan yang bukan merupakan kewajiban kerja

formalnya, yang memiliki 5 (lima) indikator yaitu Alturism, Courtesy,

Civic Virtue, Conscientiousness dan Sportmanship.

2.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Organizational Citizenship

Behavior

Berikut ini penulis mengemukakan pendapat dari beberapa para ahli

mengenai faktor–faktor yang mempengaruhi Organizational Citizenship

Behavior dalam diri seseorang:

Podsakoff et al. (2000: 526) menyebutkan ada empat faktor yang

mendorong munculnya Organizational Citizenship Behavior dalam diri

seseorang. Keempat faktor tersebut adalah:

1. Karakteristik individual yang meliputi persepsi keadilan, kepuasan

kerja, komitmen organisasional dan persepsi dukungan pimpinan.

2. Karakteristik tugas/ pekerjaan meliputi kejelasan atau ambiguitas peran.

3. Karakteristik organisasional meliputi struktur organisasi, dan model

kepemimpinan.

4. Perilaku pemimpin.

Page 57: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

39

Novliadi (2007: 12) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi

Organizational Citizenship Behavior sebagai berikut:

1. Iklim dan Budaya Organisasi

Iklim organisasi dan budaya organisasi dapat menjadi penyebab kuat

atas berkembangnya Organizational Citizenship Behavior dalam suatu

organisasi. Iklim organisasi yang positif membuat pegawai merasa lebih

ingin melakukan pekerjaannya melebihi apa yang telah disyaratkan

dalam uraian pekerjaan, dan akan selalu mendukung tujuan organisasi

jika mereka diperlakukan oleh para atasan dengan sportif dan dengan

penuh kesadaran serta percaya bahwa mereka diperlakukan secara adil

oleh organisasinya.

2. Kepribadian dan suasana hati

Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pekerja secara kelompok

dan individu. Kemauan seseorang untuk membantu orang lain juga

dipengaruhi oleh mood. Keperibadian merupakan suatu karakteristik

yang relatif tetap, sedangkan mood dapat berubah-ubah. Suasana hati

yang positif akan meningkatkan peluang seseorang untuk membantu

orang lain. Meskipun suasana hati dipengaruhi oleh kepribadian, ia juga

dipengengaruhi oleh faktor situasi, misalnya iklim kelompok kerja dan

faktor-faktor keorganisasian.

Page 58: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

40

3. Persepsi terhadap dukungan organisasional

Pegawai yang mendapat dukungan dari organisasi akan memberikan

timbal-balik dan menurunkan ketidakseimbangan dalam hubungan

tersebut dengan terlibat dalam Organizational Citizenship Behavior.

Persepsi terhadap dukungan organisasional berpengaruh positif

terhadap perilaku Organizational Citizenship Behavior, semakin tinggi

persepsi terhadap dukungan organisasional semakin tinggi pula perilaku

Organizational Citizenship Behavior.

4. Persepsi terhadap kualitas hubungan/interaksi atasan bawahan

Interaksi antar atasan-bawahan yang berkualitas tinggi akan membuat

seorang atasan akan berpandangan positif terhadap bawahannya,

sehingga bawahannya akan merasakan bahwa atasannya banyak

memberi dukungan dan motivasi. Hal ini mengakibatkan bawahan

termotivasi untuk melakukan “lebih dari” yang diharapkan atasan.

5. Masa kerja

Pegawai yang telah lama bekerja di dalam suatu organisasi akan

memiliki keterdekatan dan keterikatan yang kuat terhadap organisasi

tersebut.

Page 59: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

41

6. Jenis Kelamin

Perilaku-perilaku kerja seperti menolong orang lain, bersahabat dan

bekerjasama dengan orang lain lebih menonjol dilakukan oleh wanita

daripada pria.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

ada tiga kelompok variabel sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi

Organizational Citizenship Behavior seseorang, yaitu:

a. Variabel individu, meliputi: masa kerja dan jenis kelamin

b. Variabel organisasi, meliputi: kepemimpinan, iklim dan budaya

organisasi, karakteristik organisasional, dan karakteristik tugas.

c. Variabel individu (psikologis), meliputi: persepsi dan kepribadian.

2.4.4 Manfaat Organizational Citizenship Behavior

Beberapa penelitian membuktikan bahwa OCB memberikan manfaat bagi

organisasi dan individu dalam organisasi. Organizational Citizenship

Behavior-O memberikan manfaat secara langsung bagi organisasi,

misalnya kehadiran di tempat kerja melebihi norma yang berlaku dan

mentaati peraturan-peraturan informal yang ada untuk memelihara

ketertiban. Organizational citizenship behavior-I merupakan perilaku yang

secara langsung memberikan manfaat bagi individu lain dan secara tidak

langsung memberikan kontribusi pada organisasi, misalnya membantu

Page 60: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

42

rekannya yang tidak masuk kerja dan mempunyai perhatian personal

terhadap pegawai lain.

Bolino, Turnley, dan Bloodgood (2002: 509), secara spesifik manfaat

Organizational Citizenship Behavior dalam organisasi yaitu:

a. Mendorong peningkatan produktivitas atasan dan bawahan.

b. Mendorong penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki organisasi

untuk tujuan yang lebih spesifik.

c. Mengurangi kebutuhan untuk menggunakan sumberdaya organisasi

yang langka pada fungsi pemeliharaan.

d. Memfasilitasi aktivitas koordinasi diantara anggota tim dan kelompok

kerja.

e. Lebih meningkatkan kemampuan organisasi untuk memelihara dan

mempertahankan anggotanya yang berkualitas dengan membuat

lingkungan kerja sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk

bekerja.

f. Meningkatkan stabilitas kinerja organisasi dengan mengurangi

keragaman variasi kinerja dari masing-masing unit organisasi.

g. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk melakukan adaptasi

terhadap perubahan lingkungan.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Organizational Citizenship

Behavior menimbulkan dampak positif bagi organisasi, seperti

meningkatkan stabilitas kinerja organisasi, meningkatkan kinerja

Page 61: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

43

kelompok, dan mendorong peningkatan produktivitas. Karenanya, penting

bagi organisasi untuk meningkatkan Organizational Citizenship Behavior

anggotanya. Salah satunya adalah dengan menciptakan iklim organisasi

yang kondusif, yang merupakan faktor yang mempengaruhi

Organizational Citizenship Behavior.

2.4.5 Indikator variabel Organizational Citizenship Behavior

Penelitian ini menggunakan 5 dimensi Organizational Citizenship

Behavior yaitu Altruism, Courtesy, Civic virtue, Conscientiousness dan

Sportmanship sebagai indikator variabel OCB sebagaimana dikemukakan

oleh Podsakoff et al. (2000: 518). Pengukuran variabel organizational

citizenship behavior dalam penelitian ini akan menggunakan kuesioner

yang terdiri dari 20 pernyataan yang diukur dengan skala likert 1 s.d. 5

berdasarkan kuesioner yang dikembangkan oleh Podsakoff et al. tahun

2000.

2.5 Penelitian Terdahulu

Dari analisis terhadap referensi penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya, guna memudahkan pemahaman, penulis memetakan

penelitian ke dalam veriabel, teknik analisis, hingga hasil dari penelitian

tersebut. Secara ringkas, hasil penelitian terdahulu dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

Page 62: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

44

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan TahunPenelitian

Variabel Teknik Analisis Hasil

1. Subramani et al,2016

Variabel independenyaitu iklimorganisasi Variabeldependen yaituorganizationalcitizenship behavior

StructuralEquationmodeling denganmenggunakanProgram SPSS22 dan AMOS22.0 sebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkaniklim organisasimemiliki dampakpositif pada OCB.

2. Suifan, 2016 Variabel independenyaitu iklimorganisasi danmodal psikologis.Variabel dependenyaitu organizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSSsebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkanIklim organisasimemilikihubungansignifikan secarastatistikdengan OCB danmodal psikologismemediasihubungan antaraiklim organisasidan OCB.

3. Pozveh & Karimi,2016

Variabel independenyaitu iklimorganisasi Variabeldependen yaituorganizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSS19 sebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkaniklim organisasipengaruh positifterhadap OCB

4. Gholami et al, 2015 Variabel independenyaitu iklimorganisasi Variabeldependen yaituorganizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSS16 sebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkan adahubungan positifdan signifikanantara iklimorganisasi danOCB

Page 63: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

45

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No Peneliti dan TahunPenelitian

Variabel Teknik Analisis Hasil

5. Ahmadizadeh et al,2014

Variabel independenyaitu iklimorganisasi Variabeldependen yaituorganizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSSsebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkan adahubungan positifdan signifikanantara iklimorganisasi danOCB

6. Murugesan et al,2013

Variabel independenyaitu iklimorganisasi Variabeldependen yaituorganizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSS16 sebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkan adahubungan positifdan signifikanantara iklimorganisasi danOCB

7. Sen & Elmas, 2013 Variabel independenyaitu iklimorganisasi danmodal psikologis.Variabel dependenyaitu organizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSSsebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkaniklim organisasidan modalpsikologisberpengaruhpositif dansignifikanterhadap OCB,namun modalpsikologis tidakbisa memoderasipengaruh iklimorganisasiterhadap OCB

8. Farooqui,. 2012 Variabel independenyaitu iklimorganisasi. Variabeldependen yaituorganizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSSsebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkan adahubungan positifdan signifikanantara iklimorganisasi danOCB

Page 64: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

46

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No Peneliti dan TahunPenelitian

Variabel Teknik Analisis Hasil

9 Gholami & Ashrafi,2016

Variabel independenyaitu spiritualitasdan kepuasan kerja.Variabel dependenyaitu organizationalcitizenship behavior

StructuralEquationmodeling denganmenggunakanProgram SPSSdan AMOSsebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkanspiritualitasberpengaruhsignifikanterhadap OCBdan kepuasankerja dapatmemoderasihubunganspiritualitasterhadap OCB.

10. Markovits, 2012 Variabel independenyaitu komitmenkelanjutan dankepuasan kerja.Variabel dependenyaitu organizationalcitizenship behavior

Multipleregressionanalysis denganmenggunakanProgram SPSSsebagai alatanalisis

Hasil penelitianmenunjukkankomitmenkelanjutanberpengaruhsignifikanterhadap OCBdan kepuasankerja dapatmemoderasihubungankomitmenkelanjutanterhadap OCB

2.6 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan rumusan permasalahan dan landasan teori di atas maka

kerangka penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 65: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

47

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

H2

Iklim OrganisasiPersepsian (X)

- Tanggung jawab- Identitas- Kehangatan- Dukungan- Konflik

(Litwin & Stringer,2002)

H1

OrganizationalCitizenship Behavior

(OCB) (Y)

- Altruism- Courtesy- Civic Virtue- Concientiousness- Sportsmanship

(Podsakoff et al. 2000)

2.7 Pengembangan Hipotesis

1. Iklim Organisasi Persepsian berpengaruh signifikan terhadap

Organizational Citizenship Behavior.

Menurut Achua (dalam Sambas, 2008: 22) setidaknya ada lima fungsi

iklim yang kondusif dalam suatu organisasi yaitu: (1) sebagai

mekanisme pengendali yang membentuk dan mengarahkan sikap dan

perilaku karyawan, (2) sebagai lembaga sosial yang membantu

memelihara stabilitas sistem sosial melalui pengkomunikasian berbagai

standar apa yang seharusnya dikatakan dan dilakukan,

Kepuasan Kerja (M)

- Karier- Pekerjaan- Supervisi Atasan- Rekan Kerja

(Robbins & Judge, 2008)

Page 66: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

48

(3) pengembangan sense of identity bagi para karyawan, (4) membantu

pendefinisian “batas-batas” keperilakuan atau berbagai karakteristik

organisasi, yang membedakannya dengan organisasi lain, (5) sebagai

fasilitator pengembangan komitmen terhadap organisasi. Iklim

organisasi yang kondusif berfungsi sebagai pengendali perilaku anggota

organisasi yang tujuannya memelihara stabilitas sistem lewat

komunikasi antar anggota organisasi sekaligus sebagai identitas

organisasi sehingga dapat tercipta komitmen yang positif terhadap

organisasi tersebut seperti Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Iklim

Organisasi Persepsian berpengaruh signifikan terhadap Organizational

Citizenship Behavior Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.

2. Kepuasan Kerja dapat memperkuat pengaruh Iklim Organisasi

Persepsian terhadap Organizational Citizenship Behavior.

Menurut Robbins dan Judge (2008: 107) kepuasan kerja adalah suatu

perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

sebuah evaluasi karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan

kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan

tersebut, sementara itu seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-

perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut. Menurut Robbins

Page 67: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

49

(2008: 121) yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: karir,

pekerjaaan, supervisi dari atasan, hubungan dengan rekan kerja.

Karyawan yang puas terhadap iklim organisasi tempat dia bekerja

diharapkan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dan

dengan sukarela berkorban demi organisasinya melebihi tuntutan peran

yang dibebankan kepadanya.

Umar (2008: 213) menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan

dan penilaian seseorang atas pekerjaannya, khususnya mengenai

kondisi kerjanya, dalam hubungannya dengan apakah pekerjaannya

mampu memenuhi harapan, kebutuhan serta keinginannya. Sedangkan

menurut Hasibuan (2008: 202) kepuasan kerja adalah sikap emosional

yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini

dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan juga prestasi kerja yang

dicerminkan dengan Organizational Citizenship Behavior. Dengan

demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja

dapat memperkuat pengaruh Iklim Organisasi Persepsian terhadap

Organizational Citizenship Behavior Pegawai Perwakilan BPKP

Provinsi Lampung.

Page 68: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang

digunakan menggunakan metode survey yang dilakukan dengan

menggunakan instrumen kuesioner untuk menganalisis Pengaruh Iklim

Organisasi Persepsian terhadap Organizational Citizenship Behavior

Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung dengan Kepuasan Kerja

sebagai Variabel Moderasi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam melakukan penelitian ini diperoleh baik

dalam bentuk data primer maupun data sekunder.

Page 69: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

51

3.2.1 Data Primer

Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui sumber perantara) dan data dikumpulkan secara khusus

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan

peneliti (Mas’ud, 2004: 178). Dalam penelitian ini data primer didapat dari

pengumpulan kuesioner yang sebelumnya diberikan kepada responden

yaitu Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung yang memuat

sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan Iklim Organisasi,

Kepuasan Kerja dan Organizational Citizenship Behavior.

3.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang merupakan sumber data penelitian secara

tidak langsung, melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)

(Mas’ud, 2004: 179). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang di

publikasikan dan yang tidak di publikasikan. Data sekunder dalam

penelitian ini meliputi biodata pegawai di Perwakilan BPKP Provinsi

Lampung yang ada dalam arsip basis data.

Page 70: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

52

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 cara,

yaitu:

1. Kuesioner

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data primer dilakukan

dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner.

Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala Likert

dalam interval 1-5. Kategori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak

setuju dengan nilai 1 (satu) sampai dengan sangat setuju dengan nilai

5 (lima).

STS TS N S SS

1 2 3 4 5

Teknik distribusi kuesioner dilakukan dengan bertatap muka secara

langsung dengan responden, sekaligus menjelaskan maksud dan

keterkaitan antar variabel penelitian.

2. Observasi

Metode lain yang dilakukan guna mendukung hasil penelitian adalah

dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk

mendapatkan kondisi yang mendukung permasalahan dalam penelitian

ini.

Page 71: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

53

3.4 Skala Pengukuran

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan

pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat,

maka setiap instrumen harus mempunyai skala, dengan skala pengukuran

ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat

dinyatakan dalam bentuk angka (Sugiyono, 2014: 168).

Penelitian ini menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban

instrumen dapat diberi skor (Sugiyono, 2014: 168). Skala Likert dan

skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1 Tabel Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2014: 168)

Page 72: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

54

3.5 Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,

hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat

perhatian sang peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta

penelitian (Ferdinand, 2006: 189). Sedangkan menurut Sugiono (2011: 80)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Perwakilan BPKP Provinsi

Lampung sebanyak 120 orang pegawai.

3.6 Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka terdapat 3 (tiga) variabel yang

diteliti yaitu:

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel

Iklim Organisasi Persepsian sebagai variabel independen. Indikator

Iklim Organisasi Persepsian yang digunakan dalam penelitian adalah

tanggung jawab, identitas, kehangatan, dukungan dan konflik.

Page 73: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

55

2. Variabel Moderasi

Variabel moderasi adalah variabel independen yang akan memperkuat

atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016: 213). Variabel moderasi

dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja. Indikator Kepuasan Kerja

yang digunakan dalam penelitian adalah kesempatan untuk

mengembangkan karir, jenis pekerjaan, supervisi dari atasan dan

hubungan dengan rekan kerja.

3. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Organizational Citizenship Behavior. Indikator

Organizational Citizenship Behavior yang digunakan dalam penelitian

adalah Altruism, Courtesy, Civic Vertue, Conscientiousness dan

Sportmanship.

Selanjutnya definisi variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada

Tabel 3.2 berikut ini:

Page 74: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

56

Tabel 3.2 Tabel Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi IndikatorSkala

Pengukuran

1. IklimOrganisasiPersepsian (X)(BerdasarkanLitwin &Stringer, 2002)

Lingkungan dimana parapegawai berinteraksi danmelakukan pekerjaanmereka, meliputi sistemyang bertahan dalam jangkawaktu lama, sehingga padaakhirnya membentukpersonalitas organisasi dankarakteristik orang-orang didalamnya.

Tanggungjawab

Identitas Kehangatan Dukungan Konflik

SkalaLikert 5point

2. KepuasanKerja (M)(Robbins danJudge, 2008)

Job satisfaction ataukepuasan kerja adalah suatuperasaan positif tentangpekerjaan seseorang yangmerupakan hasil dari sebuahevaluasi karakteristiknya.Seseorang dengan tingkatkepuasan kerja yang tinggimemiliki perasaan-perasaanpositif tentang pekerjaantersebut, sementara ituseseorang yang tidak puasmemiliki perasaan-perasaanyang negatif tentangpekerjaan tersebut.

Karir Pekerjaaan Supervisi dari

atasan Hubungan

dengan rekankerja

SkalaLikert 5point

3. OrganizationalCitizenshipBehavior (Y)(Podsakoff etal, 2000)

OCB merupakan kontribusiindividu yang mendalammelebihi tuntutan peran ditempat kerja dan berdampakpada penilaian kinerja. OCBini melibatkan beberapaperilaku meliputi perilakumenolong orang lain,menjadi volunteer untuktugas-tugas ekstra, patuhterhadap aturan-aturan danprosedur-prosedur di tempatkerja.

Altruism Courtesy Civic virtue Conscientious

ness Sportmanship

SkalaLikert 5point

Page 75: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

57

3.7 Metode Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM)

dengan menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dan

SmartPLS versi 3.2.6 sebagai softwarenya.

Menurut Jogiyanto (2009: 11), PLS didesain untuk menyelesaikan regresi

berganda ketika terjadi permasalahan spesifik pada data, seperti ukuran

sampel penelitian yang kecil, adanya data yang hilang (missing value), dan

multikolinearitas. Selain itu PLS adalah analisis persamaan struktural

(SEM) berbasis varian yang secara simultan dapat melakukan pengujian

model pengukuran sekaligus pengujian model struktural. Model struktural

tersebut menunjukkan hubungan antara konstruk independen dan konstruk

dependen. Model pengukuran menunjukkan hubungan (nilai loading)

antara indikator dengan konstruk.

Penulis menggunakan Partial Least Square (PLS) sebagai alat analisis

yang dianggap tepat untuk menguji variabel dalam penelitian ini. PLS

mampu mempertimbangkan semua arah koefisien secara bersamaan untuk

memungkinkan analisis langsung, tidak langsung, dan hubungan palsu

yang tidak dimiliki oleh analisis regresi (Birkinshaw et al., 1995).

Page 76: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

58

3.7.1 Model Pengukuran (Outer Model)

Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-

indikatornya atau dapat dikatakan bahwa Outer Model mendefinisikan

bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji

yang dilakukan pada Outer Model yaitu:

1. Convergent Validity, dinilai berdasarkan loading factor (korelasi antara

skor item/skor komponen dengan skor konstruk). Dalam penelitian ini

nilai loading factor 0,6 dianggap cukup memadai. Selain dengan nilai

loading factor, convergent validity juga dapat diukur menggunakan

parameter AVE (Average Variance Extracted). Nilai AVE merupakan

rata-rata persentase skor varian yang diekstraksi dari seperangkat

variabel laten yang destimasi melalui loading standarize indikatornya

dalam proses iterasi algoritma dalam PLS (Jogiyanto, 2009: 79),

dimana nilai AVE harus lebih besar 0,5.

2. Discriminant Validity, dinilai dengan berdasarkan nilai cross loading,

model mempunyai discriminant validity yang cukup jika nilai cross

loading untuk setiap konstruk lebih besar dari nilai cross loading antara

konstruk dengan konstruk lainnya dalam model (Jogiyanto, 2009: 61).

3. Uji Realibilitas menggunakan nilai Cronbach’s Alpha dan Composite

Reliability. Cronbach’s Alpha untuk mengukur batas bawah nilai

Page 77: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

59

reliabilitas suatu konstruk sedangkan Composite Reliability mengukur

nilai sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk (Jogiyanto, 2009: 62).

Namun Composite Reliability dinilai lebih baik dalam mengestimasi

konsistensi internal suatu kontruk. Suatu konstruk atau variabel

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,7 dan

Composite Reliability > 0,7.

3.7.2 Model Struktural (Inner Model)

Di dalam penelitian ini, penulis meneliti struktural model dengan

mengukur Coefficient of Determination (R2) dan Path Coefficient (ß)

(Jogiyanto, 2009: 62). Hal ini untuk melihat dan meyakinkan hubungan

antar konstruk adalah kuat.

1. Coefficient of Determination (R2)

Nilai R-square adalah koefisien determinasi pada konstruk. Menurut

Chin (1998), nilai R-square sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan

0.19 (lemah). Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai

pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten

dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif.

2. Path Coefficients (ß)

Merupakan nilai koefisen jalur atau besarnya hubungan/pengaruh

konstruk laten, dilakukan dengan prosedur Bootstraping. Path

Page 78: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

60

Coefficients merupakan suatu metode penelitian yang utamanya

digunakan untuk menguji kekuatan hubungan langsung dan tidak

langsung diantara berbagai variabel.

3.8 Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan perbandingan

antara hasil path coefficient yang ditunjukkan oleh nilai T-statistic dengan

T-tabel. Jika nilai T-statistic lebih tinggi dibandingkan nilai T-tabel,

berarti hipotesis terdukung. Untuk tingkat keyakinan 95% (alpha 5%)

maka nilai T-tabel untuk hipotesis dua ekor (two-tailed) adalah > 1,96

(Jogiyanto, 2009; 63).

Page 79: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan dalam bab

sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Iklim Organisasi Persepsian berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Organizational Citizenship Behavior Pegawai Perwakilan

BPKP Provinsi Lampung. Ini dapat dimaknai bahwa semakin baik

iklim organisasi di suatu organisasi maka akan meningkatkan perilaku

organizational citizenship behavior pegawai yang bekerja di organisasi

tersebut.

2. Kepuasan Kerja tidak memperkuat tetapi memperlemah pengaruh

Iklim Organisasi Persepsian terhadap Organizational Citizenship

Behavior Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung. Ini dapat

dimaknai bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan kerja di suatu

organisasi dapat memperlemah pengaruh iklim organisasi terhadap

organizational citizenship behavior pegawai yang bekerja di organisasi

tersebut.

Page 80: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

89

5.2 Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, selanjutnya dapat

diberikan saran kepada masing masing pemangku kepentingan yaitu:

1. Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Lampung diharapkan untuk

dapat memberikan penghargaan kepada pegawai yang memiliki kinerja

baik dan juga dapat bekerja sama dengan pegawai lain.

2. Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Lampung diharapkan untuk

dapat memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pegawai

untuk mendapatkan promosi dalam rangka peningkatan karir.

3. Setiap pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung diharapkan untuk

dapat meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan-kegiatan kantor dan

berperan aktif dalam mengemukakan ide-ide yang dapat meningkatkan

kinerja organisasi.

5.3 Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini yang mungkin berdampak terhadap hasil

penelitian antara lain:

1. Responden yang menjadi objek penelitian ini hanya terbatas pada

Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Lampung.

2. Hanya terdapat dua variabel independen dalam penelitian ini yaitu

Iklim Organisasi dan Kepuasan Kerja yang berpengaruh terhadap

variabel dependen yaitu Organizational Citizenship Behavior.

Page 81: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

90

3. Koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini yang hanya sebesar

59% sedangkan 41% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Ini menunjukkan kemungkinan masih banyak faktor lain di luar

penelitian ini yang dapat mempengaruhi Organizational Citizenship

Behavior.

4. Bagi penelitian yang akan datang dapat mengembangkan dimensi dan

indikator baru yang dapat lebih akurat dalam mengukur masing-

masing variabel penelitian.

5. Bagi penelitian yang akan datang dapat mengembangkan kuesioner

yang digunakan untuk menggali persepsi responden, sehingga

kuesioner yang digunakan dapat lebih baik dalam menangkap persepsi

responden secara lebih akurat.

Page 82: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, M. 2003. Psikologi Industri: Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.Liberty.

Ahmadizadeh, Z., Hefzollesan, M., dan Ghalehgir, S. 2014. “Investigating TheRelation Between Organizational Climate And Organizational CitizenshipBehavior In The Physical Education Offices Employees In MazandaranProvince”. Pedagogics, psychology, medical-bioligical, problems ofphysical training and sports, vol.5, pp 74-78.

Bolino, M.C., Turnley, W.H., dan Bloodgood, J.M. 2002. “Citizenship Behaviorand the Creation of Social Capital in Organization”. Academy ofManagement Journal, Vol. 7, No. 4, 2002 pp. 502 – 522.

Farooqui, M.R. 2012. “Measuring Organizational Citizenship Behavior (OCB) asa Consequence of Organizational Climate (OC).” Asian Journal ofBusiness Management 4(3): 294-302.

Flippo, Edwin B. 1994. Manajemen Personalia: Edisi Keenam, Jilid 1. Jakarta.Erlangga.

Gholami, S., Keykale, M.S., Tir, M. 2015.” Investigation The RelationshipBetween Organizational Climate and Organizational Citizenship BehaviorAmong Staff in Hospital.” European Journal of Biology and MedicalScience Research, Vol.3, No.3. pp. 54-63.

Gholami, M., Ashrafi, B. 2016.” Workplace Spirituality and OrganizationalCitizenship Behavior: The Moderating Role of Job Satisfaction (CaseStudy: Astan Qods Razavi).” Journal of productivity and development 2(2)2016:6-13.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS23. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jogiyanto, H.M. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS Untuk Penelitian Empiris. EdisiPertama. BPFE-Yogyakarta.

Luthans, Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Alih Bahasa V. A Yuwono, EdisiSepuluh. Yogyakarta, Penerbit Andi.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2006. Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan Ketiga.Bandung. Refika Aditama.

Page 83: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

92

Manullang, Anna Irene. 2010. “Analisis Pengaruh Karakteristik Individu danIklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat InapRSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar”, Tesis, ProgramStudi Magister Ilmu Manajemen, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua. Bandung.Alfabeta.

Markovits, Y. 2012.” The two ‘faces’ of continuance commitment: Themoderating role of job satisfaction on the continuance commitment –organizational citizenship behavior relationship.” International journal ofthe academy of Organizational behavior management (IJAOBM), 3(2012)62-82.

Mathis, Robert dan John H. Jackson. 2009. Human Resource Management, EdisiTerjemahan. Jakarta. Salemba Empat.

Murugesan, S., Raja, P.N.N., Kannan, M. 2013.” Perceived OrganisationalClimate Correlates Organisational Citizenship Behaviour: A Study amongthe Software Professionals.” American International Journal of Researchin Humanities, Arts and Social Sciences, pp. 209-216.

Novliadi, F. 2007. Organizational Citizenship Behavior Karyawan Ditinjau dariPersepsi Terhadap Kualitas Interaksi Atasan-Bawahan dan PersepsiTerhadap Dukungan Organisasional. Medan: Program Studi PsikologiFakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Podsakoff, P.M., MacKenzie, S.B., Paine, J.B., dan Bachrach, D.G. 2000.”Organizational Citizenship Behavior: a Critical Review of TheoreticalEmpirical Literature and Suggestions for Future Research”. Journal ofManagement, 26 (3): 513-563.

Pozveh, A.Z., Karimi, F. 2016. “The relationship between organizational climateand organizational citizenship behaviors of the staff members in theDepartment of Education in Isfahan city”. International Journal ofEducational and Psychological Researches Vol 3 Issue 1.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:Dari Teori Ke Praktek. Jakarta, Rajawali Pers.

Robbins, Stepen. 2007. Perilaku Organisasi, Terjemahan: Benyamin Molan.Jakarta, Selemba Empat.

Robbins, S. P. & Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Kedua Belas.Jakarta, Salemba Empat.

Page 84: (Tesis) Oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/27162/3/3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ekonomi (S .E). Pada tahun 2015 penulis melanjutkan pendidikan sebagai mahasiswa

93

Sari, Elviera, 2009. “Pengaruh Kompensasi dan Iklim Organisasi terhadapKepuasan Kerja”, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Volume 16Nomor 1 hal. 18-24.

Sen, Y., Elmas, S. 2013.” Effects of Supportive Organizational Climate andPositive Psychological Capital on Organizational Citizenship Behavior.”European Journal of Business and Management Vol.7, No.26.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. STIEYKKPN.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Bandung. Penerbit Andi.

Subramani, A.K., Jan, N.A., Gaur, M., Vinodh, N. 2016. “Impact ofOrganizational Climate on Organizational Citizenship Behaviour WithRespect to Automotive Industries at Ambattur Industrial Estate, Chennai.”I J A B E R, Vol. 13, No. 8.

Suifan, T.S. 2016.” The Impact of Organizational Climate and PsychologicalCapital on Organizational Citizenship Behavior.” International Journal ofBusiness and Management; Vol. 11, No. 1.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D. Bandung.Alfabeth.

Toulson, P. & Mike, S. 1994. The Relationship Between Organizational Climateand Employee Perceptions of Personnel Management Practices. PublicPersonnel Management Vol 23, Issue 3, 1994.

Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan:Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.

Wesley, dan Yulk. 1997. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personil. Jakarta. PT.Rineka Cipta.

Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Kerja Teori dan Aplikasi Penelitian. Jakarta.Salemba Empat.