status neurologi
TRANSCRIPT
Pembimbing Dr. Budi W Sp.S
Identitas PenderitaNama : Ny. DJenis Kelamin : PerempuanUmur : 53 tahun Pekerjaan : Ibu rumah tanggaStatus Perkawinan : Menikah Alamat : Jln. Melati RayaPendidikan : SarjanaMasuk RS : 21 Mei 2012 Nomor Cm : 070861
SubjektifDilakukan alloanamnesis di P. Numfor pd tgl
21 Mei 2012 jam 23.00 WIB.Keluhan Utama
Kejang-kejang sejak 7 jam SMRS
Riwayat Penyakit SekarangPasien dtg ke IGD RSAL dgn kejang sjk 7
jam SMRS. Kejang yg dialami berulang dan sering, lama serangan sekitar ± 1 menit dan jarak waktu antara serangan sekitar ± 5 menit, di antara serangan kejang pasien tidak sadarkan diri. Sewaktu seluruh tubuh kaku, tangan lurus disamping dan mata terbuka mendelik keatas, lidah tergigit, mulut mencong ke kiri.
2 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri kepala ke suaminya, telah diberi obat, tetapi masih mengeluh nyeri kepala. Pasien keliatan diam, dan pandangan matanya kosong. pasien keliatan seperti depresi.
1 hari SMRS, pasien masih mengeluh nyeri kepala, pasien keliatan gelisah, mudah marah-marah kepada anak-anaknya. Pasien tiba-tiba teriak ‘aku mau mati’, namun setelah marah-marah pasien kembali diam. Pada malamnya pasien tidak bisa tidur karena masih nyeri kepalanya, lalu dibawa ke poliklinik, diberi obat untuk nyeri kepalanya. Tetapi setelah pulang masih tidak bisa tidur, mengeluh mendengar suara berisik, tetapi sebenarnya lingkungan rumahnya sepi.
Pada pagi hari ini, masih mengeluh nyeri kepala dan merasa tubuhnya kedinginan, tetapi badannya panas. Pasien bicaranya jadi kacau, kadang sewaktu bicara pasien seperti tidak mengenal keluarganya. Pasien terlihat berbicara sendiri, mengeluh tentang pekerjaan dan kemudian diam. Pasien dibawa ke klinik psikiatri di Rs Darmawangsa, pasien diberi suntikan dan obat oral. Obat oral antara lain Cymbalta, Haloperidol, Stilazin, Aripiprazole dan Clozapine, sementara obat yang disuntik keluarga pasien tidak tahu. Setelah pulang dari Rs Darmawangsa pasien terlihat mengantuk dan gelisah. Pasien tidak mau makan, dan harus disuapin dengan paksa.
Pada sorenya sekitar jam 4, pasien tiba-tiba kejang, seluruh tubuhnya kaku, tangan lurus disamping dan mata terbuka, lama serangan sekitar ± 1 menit, sewaktu kejang pasien berteriak ‘Allahu Akbar’. Setelah kejang pasien tampak mengantuk lalu tidur, pasien tidur lebih kurang satu jam. Setelah bangun, pasien bicara sendiri, dan isi bicaranya kacau, tidak bisa difahami.
Pada malamnya, setelah isya, pasien kejang lagi dan frekuensinya lebih sering, serangan kejangnya ± 1 menit, selang waktu antara serangan sekitar ± 30 menit. Terjadinya penurunan kesadaran. Keluarga pasien langsung membawa pasien ke IGD RSAL Mintohardjo. Di IGD pasien ditangani dan diberi obat anti kejang (kutoin amp 100mg/2ml)
Jam 11 malam, pasien dimasukin ke bangsal P. Numfor. Masih sering kejang berulang, frekuensi bertambah, kejangnya setiap ±5menit. Pasien diberi drip diazepam 10 mg. Kondisi pasien tidak sadarkan diri, pasien di pasang NGT dan kateter. Dilakukan observasi kesadaran dan ttv tiap jam.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat gejala yg sama disangkal. R. DM +, HT-, Jantung -, pembesaran Kelenjar Tiroid +
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien menyangkal punya R. DM,HT, Jantung, Kejiwaan
Riwayat Sosial Ekonomi dan Peribadi
Keluarga pasien mengatakan pasien adalah sarjana dan bekerja sebagai PNS. Pasien harus memikul tanggungjawab bekerja sendirian untuk menghidupi suami, anak-anak yang masih sekolah. Suaminya pensiunan, dan uangnya pensiunnya tidak cukup.
ObjektifStatus PresentKesadaran : GCS 7 (E2V2M3) - soporTekanan Darah : 110/80Nadi : 112 x/mntSuhu : 36,5 0CPernafasan : 28 x/mntKepala : normocephaliLeher : KBG TTM dan Tiroid
Membesar
ThoraksJantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V 1 jari
medial dari linea midklavikularis sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dextra Batas kiri : ICS V 2 cm medial garis
midklavikularis sinistraAuskultasi : S1-S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)
ParuInspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan
dinamisPalpasi : Vokal fremitus sama di kedua
lapang paruPerkusi : Sonor di kedua lapangan paru Auskultasi : Suara napas vesikular +/+; Ronki -/-;
Wheezing -/-
AbdomenInspeksi : DatarPalpasi : Supel, nyeri tekan (-),
hepatosplenomegali (-)Perkusi : Timpani di seluruh lapangan
abdomen Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Status PsikikusCara berpikir : sulit dinilaiPerasaan hati : sulit dinilaiTingkah laku : sulit dinilaiIngatan : sulit dinilaiKecerdasan: sulit dinilai
Stasus NeurologisTanda rangsang meningeal
Kaku Kuduk : (-) Laseque : (-)
Kernig : (-) Brudzinski I : (-) Brudzinski II : (-)
Peningkatan Tekanan Intrakranial Nyeri kepala : (+) Muntah proyektil : (-) Penurunan kesadaran : (+)
Kepala Bentuk : normocephali Nyeri tekan : (-) Pulsasi : (+) arteri
temporalis Simetri : simetris
Leher Sikap : baik Pergerakan : tidak ada
hambatan
Afasia motorik : sulit dinilai Afasia sensorik : sulit dinilai Disartria : sulit dinilai
Saraf-saraf KranialisN. I : sulit dinilai N.II
Kanan Kiri
Acies Visus sulit dinilai
Visus Campus sulit dinilai
Melihat Warna sulit dinilai
Funduskopi Tidak dilakukan
N. III, IV, VIKedudukan Bola Mata :
OrtoposisiPergerakan Bola Mata
Ke Nasal : sulit dinilai
Ke Temporal : sulit dinilai
Ke Nasal Atas : sulit dinilai
Ke Nasal Bawah : sulit dinilai
Ke Temporal Atas: sulit dinilai
Ke Temporal Bawah: sulit dinilai
Eksopthalmus : (-)Nistagmus : (-)Pupil : IsokhorBentuk : Ø 1mm
(pinpoint)Refleks Cahaya
Langsung : (-)RCTL: (-)Akomodasi: sulit
dinilaiKonvergensi: sulit
dinilai
N. VCabang Motorik: sulit dinilaiCabang Sensorik
Optahalmik : sulit dinilai Maxilla : sulit dinilai Mandibularis : sulit dinilai
N. VIIMotorik Orbitofrontal: sulit
dinilaiMotorik Orbicularis: sulit
dinilaiPengecap Lidah : sulit dinilai
N. VIIIVestibular
Vertigo : (-)Nistagmus : (-)
Cochlear Tuli Konduktif : (-)Tuli Perspeptif : (-)
N. IX - XMotorik : sulit
dinilaiSensorik : sulit
dinilai
N. XIMengangkat bahu: sulit
dinilaiMenoleh : sulit dinilai
N. XIIPergerakan Lidah: sulit
dinilaiAtrofi : (-)Fasikulasi : (-)Tremor : (-)
Sistem MotorikEkstremitas Atas
Proksimal Distal : sdEkstremitas Bawah
Proksimal Distal : sd
Gerakan InvolunterTremor : (-)Chorea : (-)Atetose : (-)Mioklonik : (-)Tics : (-)
Trofik : NormotrofikTonus : Normotonus
Sistem SensorikProprioseptif : sulit
dinilaiEksteroseptif : sulit
dinilai
Fungsi Cerebellar dan KoordinasiAtaxia : (-) Tes Rhomberg : (-)Disdiadokinesia : (-)Jari-Jari : sulit dinilaiJari-Hidung : sulit dinilaiTumit-Lutut : sulit dinilaiHipotoni : (-)
Fungsi LuhurAstereognosia : sulit
dinilaiApraksia : sulit
dinilaiAfasia : sulit
dinilai
Fungsi OtonomMiksi : BaikDefekasi : BaikSekresi Keringat:
BaikEreksi : (-)
Refleks-refleks Fisiologis KananKiri
Kornea : (-) (-)Berbangkis : (-)
(-)Faring : (-) (-)Bisep : (-) (-)Trisep : (-) (-)Radius : (-) (-)Dinding Perut : (-) (-)Otot Perut : (-) (-)Lutut : (-) (-)Tumit : (-) (-)Cremaster :Sfingter Ani : Tidak diperiksa
Refleks-refleks Patologis
Hoffman Tromner : (-) Babinsky : (-)Chaddock : (-)Gordon : (-)Gonda : (-) Schaeffer : (-) Klonus Lutut : (-)Klonus Tumit
PEMERIKSAAN HASIL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,5 g/dl
Hematokrit 45 %
Leukosit 15,700 /ul
Trombosit 394.000/ul
Eritrosit 5,33 jt/ul
KIMIA KLINIK
FUNGSI HATI
SGOT 25 U/I
SGPT 44 U/I
FUNGSI GINJAL
Ureum darah 21 mg/dl
Creatinin darah 0,9 mg/dl
DIABETES
GLUKOSA SEWAKTU
Glukosa darah sewaktu
493 mg/dl
ELEKTROLIT DARAH
Natrium 138 mmol/L
Kalium 3,8 mmol/L
Clorida
99 mmol/L
PEMERIKSAAN LIQUOR
Jumlah sel lekosit
Jumlah sel eritrosit
Rivalta
None
Pandy
Kimia
Protein
Glukosa
LDH
10
-
-
-
-
-
100
130
20
CT Scan Non Kontras 21/05/2012Tampak pelebaran
ventrikel lateralis, ventrikel 3 dan 4 disertai pelebaran sulci (hidrocefalus)
Tidak tampak lesi patologis
Tidak tampak shiftingTidak tampak massaKesan: Atrofi Serebri
Resume ♀, 53 tahun, datang dengan kejang-kejang sejak 7
jam SMRS. Kejang berulang dengan penurunan kesadaran, lama serangan sekitar ± 1 menit dan jarak waktu antara serangan sekitar ± 5 menit, di antara serangan kejang pasien tidak sadarkan diri. Sewaktu kejang pasien tidak sadarkan diri, seluruh tubuh kaku, tangan lurus disamping dan mata terbuka mendelik keatas, lidah tergigit, mulut mencong ke kiri. Keluhan tambahan; nyeri kepala, panas badan, mengantuk, susah makan, gelisah, mudah marah, halusinasi auditorik. pemeriksaan fisik: kesadaran; GCS 7 (E2V2M3) – sopor. Mata ODS; pinpoint, Ø 1mm, RCL (-/-), RCTL (-/-).
Assesment DX 1Diagnosis klinis : konvulsiDiagnosis etiologi : hidrocefalus
kommunikanDiagnosis topis :Diagnosis epatologis : DX 2 : DM Tipe 2