sosiologi gizi

6
MAKALAH ANTROPOLOGI TENTANG POLA KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU BANGSA BALI POLA KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU BANGSA BALI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia. Suku bangsa Bali memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Bali tidak hanya dikenal di dalam negeri saja, melainkan sampai ke luar negeri. Bahkan orang   orang awam dari luar negeri mengira bahwa Indonesia terletak di pulau Bali. Hal ini menggugah hati penulis, untuk meneliti kehidupan sosial budaya suku bangsa Bali. 1.2 Metode Penelitian Dalam karya tulis ini penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mencari informasi tentang suku Bali dari berbagai sumber buku yang ada. adapun langkah   langkah penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut; 1. Pada BAB I penulis menulis tentang alasan mengapa penulis memilih Bali sebagai objek penelitian dan bagaimana penyusunannya 2. Pada BAB II penulis menulis tentang hasil penelitian pola kehidupan sosial suku bangsa Bali 3. Pada BAB III penulis menyampaikan tentang harapannya, kesimpulan dari karya tulis ini, dan saran  sarannya BAB II POLA KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU BANGSA BALI 2.1 Lingkungan Alam Dan Demografi Masyarakat suku Bali menempati keseluruhan pulau Bali yang menjadi satu propinsi, yakni propinsi Bali. Oleh karena pengaruh emigrasi, ada juga masyarakat Bali yang menetap di wilayah  wilayah lainnya di Indonesia. Pulau ini terletak disebelah timur pulau Jawa yang dihuungkan oleh selat Bali Bali adalah propinsi yang terletak di sebelah timur ditengah   tengah lautan, oleh karena itu propinsi Bali mempunyai iklim tropis (panas). Propinsi Bali adalah salah satu propinsi yang padat penduduknya. Pada tahun 1971 penduduknya sebanyak 2.469.930 jiwa, pada tahun 1990 meningkat lagi menjadi 2.777.811 jiwa. Keadaan perhubungan pun sangat baik dan lancar, baik darat, laut, maupun udara 2.2 Latar Belakang Sejarah / Asal Usul Dahulu pulau Bali disebut dengan nama “Walidwipa”, yang merupakan suatu kerajaan yaitu kerajaan Bali. Kerajaan ini berkembang sekitar abad ke VIII Masehi. Pemerintahannya berpusat di Shinghamandawa, sebuah tempat yang hingga kini belum diketahui dengan pasti. Kerajaan ini pernah diperintah oleh dua diansti, yaitu Dinasti Warmmadewa dengan Dinasti Sakellendukirana

Upload: neolitikum

Post on 19-Jul-2015

130 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sosiologi gizi

5/16/2018 sosiologi gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sosiologi-gizi 1/6

MAKALAH ANTROPOLOGI TENTANG POLA

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU BANGSA BALI 

POLA KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA SUKU BANGSA BALI

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bali adalah salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia. Suku bangsa Bali memiliki

potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Bali tidak hanya dikenal di dalamnegeri saja, melainkan sampai ke luar negeri. Bahkan orang – orang awam dari luar negeri

mengira bahwa Indonesia terletak di pulau Bali. Hal ini menggugah hati penulis, untuk meneliti

kehidupan sosial budaya suku bangsa Bali.

1.2 Metode Penelitian

Dalam karya tulis ini penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mencariinformasi tentang suku Bali dari berbagai sumber buku yang ada. adapun langkah  – langkahpenyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut;1. Pada BAB I penulis menulis tentang alasan mengapa penulis memilih Bali sebagai objek 

penelitian dan bagaimana penyusunannya

2. Pada BAB II penulis menulis tentang hasil penelitian pola kehidupan sosial suku bangsa Bali3. Pada BAB III penulis menyampaikan tentang harapannya, kesimpulan dari karya tulis ini, dan

saran – sarannya

BAB II

POLA KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYASUKU BANGSA BALI

2.1 Lingkungan Alam Dan Demografi

Masyarakat suku Bali menempati keseluruhan pulau Bali yang menjadi satu propinsi, yaknipropinsi Bali. Oleh karena pengaruh emigrasi, ada juga masyarakat Bali yang menetap di

wilayah – wilayah lainnya di Indonesia. Pulau ini terletak disebelah timur pulau Jawa yang

dihuungkan oleh selat Bali

Bali adalah propinsi yang terletak di sebelah timur ditengah – tengah lautan, oleh karena itupropinsi Bali mempunyai iklim tropis (panas). Propinsi Bali adalah salah satu propinsi yang

padat penduduknya. Pada tahun 1971 penduduknya sebanyak 2.469.930 jiwa, pada tahun 1990

meningkat lagi menjadi 2.777.811 jiwa. Keadaan perhubungan pun sangat baik dan lancar, baik darat, laut, maupun udara

2.2 Latar Belakang Sejarah / Asal Usul

Dahulu pulau Bali disebut dengan nama “Walidwipa”, yang merupakan suatu kerajaan yaitukerajaan Bali. Kerajaan ini berkembang sekitar abad ke VIII Masehi. Pemerintahannya berpusat

di Shinghamandawa, sebuah tempat yang hingga kini belum diketahui dengan pasti. Kerajaan ini

pernah diperintah oleh dua diansti, yaitu Dinasti Warmmadewa dengan Dinasti Sakellendukirana

Page 2: sosiologi gizi

5/16/2018 sosiologi gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sosiologi-gizi 2/6

Kerajaan Bali bercorak Hindu, ini dapat diketahui dari pembagian golongan dalam masyarakat

(kasta), pembagian warisan, kesenian, serta agama dan kepercayaan. Dalam hal agama dankepercayaan, pengaruh zaman Megalithikum terasa masih kuat pada masyarakat kerajaan Bali.

Keadaan tersebut menunjukan bahwa mayarakat Bali merupakan pemegang teguh tradisi

Warisan budaya serta agama dan kepercayaan masih dipegang teguh hingga saat sekarang ini.

Kini Bali adalah sebuah propinsi yang berada di wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia,dan Hindu tetap menjadi agama mayoritas yang wariskan secara turun temurun.

2.3 Sistem Kepercayaan / ReligiSebagian besar masyarakat Bali menganut agama Hindu – Bali, akan tetapi, ada pula sebagian

kecil masyarakat Bali yang menganut agama Islam, Kristen, dan katholik. Penganut agama Islam

terdapat di Karang Asem, Klungkung, dan Denpasar, sedangkan penganut agama Kristen dankatholik terutama terdapat di Denpasar, Jimbaran dan Singaraja

Tempat beribadah agama Hindu di berupa pura Besakih, Pura Desa (Kayangan Tiga), Subak dan

Seka, kumpulan tari atau semacam sanggar tari, serta tempat pemujaan leluhur dari klen  – klen

besar. Ada juga yang di sebut Sanggah yang merupakan tempat pemujaan leluhur dari klen kecil

serta keluarga luas. Sedangkan kitab suci adalah “Weda” yang bersisi tentang Arman,Karmapala, Punarbawa, dan Moksa.

Di Bali ada seorang pemimpin agama yang bertugas melaksanakan upacara keagamaan, terutama

upaca besar adalah orang yang dilantik menjadi pendeta yang umumnya disebut “Sulingih” tetapitidak semua pendeta disebut Sulingih, misalnya “Pedanda” untuk pendeta dari kasta Brahmana

baik yang beraliran Siwa maupun Budha, atau “Resi” untyuk pendeta dari kalangan Satria. 

2.4 Sistim Kekerabatan dan Kemasyarakatan

Perkawinan adat di Bali bersifat endogami klen. Menurut adat lama yang dipengaruhi oleh sistim

klen dan kasta, orang – orang seklen (tunggal kawitan, tunggal dadia, tunggal sanggah) setingkatkedudukannya dalam adat, agama, dan kasta. Dahulu, jika terjadi perkawinan campuran, wanita

akan dinyatakan keluar dari dadia. Secara fisik, suami istri akan dihukum buang (Maselong)untuk beberapa lama ketempat yang jauh dari tempat asalnya. Sekarang hukuman itu tidak 

dijalankan lagi. Perkawinan antar kasta sudah relatif banyak dilakukanStruktur Dadia berbeda – beda. Di desa – desa dan pegunungan, orang – orang dari tunggal dadia

yang telah memencar karena hidup neolokal, tidak lagi mendirikan tempat pemujaan leluhur di

masing – masing tempat kediamannya, di desa – desa tanah datar, orang – orang dari tunggaldadia yang hidup neolokal wajib mendirikan tempat pemujaan di masing – masing tempat

kediamannya, tempat pemujaan tersebut disebut Kemulan Taksu. Disamping itu, ada lagi

kelompok kerabat yang disebut klen besar yang melengkapi beberapa kerabat tunggal dadia(sanggah). Mereka memuja kuil yang sama disebut kuil (pura) Pabian atau Panti

2.5 Teknologi Dan Mata PencaharianTeknologi transportasi di Bali sudah sangat memadai, misalnya transportasi darat. Disana adabus yang dipakai untuk kendaraan pengangkut penumpang antar daerah, baik untuk jarak dekat

maupun jarak jauh, bahkan ada yang di pakai untuk mengangkut penumpang antar pulau. Lalu

transportasi laut, ada yang disebut angkutan penyembrangan Gilimanuk Ketapang yangmenghubungkan Bali dengan Jawa. Disamping itu, Bali mempunytai Bandara Internasional yang

sangat baik 

Umumnya mata pencaharian masyarakat Bali dibidang kesenia, sperti seni pahat, lukis, kerajinan

Page 3: sosiologi gizi

5/16/2018 sosiologi gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sosiologi-gizi 3/6

dan lain – lain. Tetapi tidak semuanya, ada juga yang bergerak di bidang pertanian dan industri,

misalnya perusahaan tenun di Denpasar

2.6 Bahasa Dan Kesenian

Bali dalam kehidupan sehari – hari menggunakan bahasa Bali dan sasak. Bali mempunyai

beraneka ragam seni tari, seperthi tari Legong yang berlatar belakang kisah cinta Raja Lasem,dan tari Kecak adalah tari yang mengisahkan tentang bala tentara monyet Hanoman dan Sugriwa.

Lagu – lagu daerahnya pun bermacam – macam seperti mejangeran, Macepet Cepetan, Meyong

 – Meyong, Ngusak Asik, dan lain – lain. Alat musiknya disebut gamelan Bali. Bali jugamempunyai senjata tradisional, yaitu keris (Kedukan), tombak dan golok.

Rumah adatnya pun bermacam – macam seperti Gapura Candi Bentar, Bali Bengong, Balai

Wanikan, Kori Agung, Kori Babetelan. Sedangkan pakaian adatnya adalah untuk pria Baliberupa ikat kepala (Destar) kain songket saput, dan sebilah keris terselip dipinggang belakang,

kaum wanitanya memakai dua helai kain songket, Stagen Songket (Merpada), selendang / 

senteng serta hiasan bunga emas dan kamboja (Subang, Kalung, Gelang) diatas kepala

2.7 Potensi Dalam PembangunanBali mempunyai potennsi sumber daya alam dan manusia yang sangat baik, yang paling

menonjol adalah objek wisatanya. Objek wisata tersebut dapat dijadikan sumber devisa (alatpembayaran utang luar negeri), dengan cara menarik sebanyak  – banyaknya wisatawan

mancanegara. Bukan hanya itu saja, Bali juga mempunyai hutan dan gunung yang bisa digali

kekayaan alamnya. Tanahnya pun cukup baik dan subur sehingga bisa dijadikan sebagai lahanpertanian maupun lahan perkebunan, bahkan untuk perindustrian

BAB III

PENUTUP

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis tidak menutup mata akan segala kekurangannya baik bahasa maupun penulisannya. Hal ini tidak lain karena keterbatasan penulis dalam ilmu

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sekalipun demikian mudah – mudahan karya tulis ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca

3.1 Kesimpulan

Jadi secara garis besar suku bangsa Bali merupakan suatu suku bangsa yang memiliki potensikebudayaan yang sangat tinggi dan sebagai sumber devisa tertinggi di negara Indonesia

3.2 Saran – SaranBali memiliki banyak kebudayaan alangkah lebih baik jika kebudayaan itu kita jaga danlestarikan bersama sebagai citra bangsa Indonesia

Labels: MAKALAH ANTROPOLOGI 

Page 4: sosiologi gizi

5/16/2018 sosiologi gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sosiologi-gizi 4/6

Reactions:

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook  

1 comments:

Anonymous said...

terima kasih atas bantuannya...GBU

July 28, 2009 8:41 PMhttp://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-antropologi-tentang-pola.html 

Dalam setiap bangsa dipastikan memiliki adat dan kebudayaannya masing-masing. Untuk itu,mereka memiliki kewajiban untuk melestarikan dan mengimplementasikan segala adat dan

kebudayaannya tersebut secara sungguh-sungguh. Demikian halnya dengan adat dan kebudayaan

yang ada di Pulau Dewata Bali yang hingga kinipun masih dipegang teguh secara konsisten olehmasyarakatnya.

Adat dan kebudayaan yang ada pada masyarakat Balisangat erat kaitannya dengan agama dan kehidupan relijius masyarakat Hindu. Keduanya telah

memiliki akar sejarah yang demikian panjang dan mencerminkan konfigurasi ekspresif dengandominasi nilai dan filosofi relijius agama Hindu. Dalam konfigurasi tersebut tertuang aspek 

berupa esensi keagamaan, pola kehidupan, lembaga kemasyarakatan, maupun kesenian yang ada

didalam masyarakatBali.

Agama Bali 

Page 5: sosiologi gizi

5/16/2018 sosiologi gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sosiologi-gizi 5/6

Mayoritas masyarakat Bali menganut ajaran Hinduyang mempunyai kerangka dasar dengan meliputi tiga hal; filsafat, upacara, dan Tata Susila.

Secara hakikat ajaran Bindu merupakan Panca Cradha yang memiliki arti lima keyakinan yakni

Widhi Cradha ialah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, Atma Cradha ialahkeyakinan akan adanya atman atau jiwa pada setiap makhluk, Karma Pala Cradha ialah

keyakinan terhadap hukum perbuatan, Punarbhawa Cradha adalah keyakinan terhadap adanya

reinkarnasi atau kelahiran kembali setelah kematian, Moksa Cradha adalah keyakinan terhadap

moksa yaitu kebahagiaan yang kekal abadi.

Pola Kehidupan Masyarakat 

Pola kehidupan masyarakat Bali sangat rigid dan

terikat pada norma-norma baik agama maupun sosial. Dalam konteks norma agama misalnya,

setiap pemeluk Hindu Bali wajib untuk melaksanakan sembahyang atau pemujaan pada puratertentu diwajibkan pada satu tempat tinggal bersama dalam komunitas, dalam kepemilikan tanahpertanian diwajibkan dalam satu subak tertentu, diwajibkan dalam status sosial berdasarkan

warna, pada ikatan kekerabatan diwajibkan menurut prinsip patrilineal.

Pola Pemukiman 

Page 6: sosiologi gizi

5/16/2018 sosiologi gizi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sosiologi-gizi 6/6

Struktur pemukiman masyarakat Bali dapatdibedakan dalam dua jenis yaitu pemukiman pola kosentris seperti yang terjadi pada masyarakat

Bali yang tinggal di pegunungan dan pemukiman menyebar seperti yang terjadi pada masyarakat

Bali yang berada di dataran rendah. Pada pola kosentris, desa adat yang menjadi titik sentral.Sedangkan pada pola menyebar, desa terbagi-bagi kedalam satu kesatuan wilayah yang lebih

kecil yang disebut Banjar.