smk3 listrik

138
06/08/22 06/08/22 1 DITJEN BINWAS NAKERTRANS DITJEN BINWAS NAKERTRANS PENGAWASAN NORMA PENGAWASAN NORMA K3-LISTRIK K3-LISTRIK

Upload: yugo-sulistyo

Post on 26-May-2015

13.320 views

Category:

Education


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 11

DITJEN BINWAS NAKERTRANSDITJEN BINWAS NAKERTRANS

PENGAWASAN NORMA PENGAWASAN NORMA K3-LISTRIKK3-LISTRIK

Page 2: Smk3 listrik

1. MENGETAHUI LANDASAN PERATURAN K3 LISTRIK.2. MENGETAHUI PERSYARATAN DAN PROSEDUR PENGAWASAN K3 LISTRIK3. MEMAHAMI BENTUK BAHAYA LISTRIK4. MEMAHAMI PERSYARATAN DASAR PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN LISTRIK.

Page 3: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 33

PerusahaanPerusahaanMengolah sumber-sumberMengolah sumber-sumberuntuk memperolehuntuk memperolehNILAI TAMBAHNILAI TAMBAH

INPUT

OUTPU

T

BAHANBAKU

Page 4: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 44

HAZARD CONTROL

Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment identifikasi & analisa potensi bahaya

Tindakan Pengendalian bahaya

Page 5: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 55

AdmProcedure

JSOJSA

OSHManagement System

Accident

UnsafeCondition

UnsafeAct

ManagementFailure

SafeSafe

EngineeringControl

HumanControl

Page 6: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 66

Page 7: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 77

Bahaya kejut listrik

Bahaya kejut listrik

t :t : 1,01,0 0,8 0,8 0,60,6 0,4 0,3 0,4 0,3 0,2 0,2

(detik)(detik)

E :E : 90 90 100 100 110110 125 140 125 140 200 200

(Volt)(Volt)

I :I : 180180 200 200 250250 280 330 280 330 400 400

(mA)(mA)

t :t : 1,01,0 0,8 0,8 0,60,6 0,4 0,3 0,4 0,3 0,2 0,2

(detik)(detik)

E :E : 90 90 100 100 110110 125 140 125 140 200 200

(Volt)(Volt)

I :I : 180180 200 200 250250 280 330 280 330 400 400

(mA)(mA)

Page 8: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 88

Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasiterjadi kegagalan isolasi

Page 9: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 99

Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Listrik statik Sambaran petir

Page 10: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 1010nextprevious

KetenagalistrikanKetenagalistrikan

Page 11: Smk3 listrik

Tempat kerja Bukan tempat kerja

TM

/

TR

GT

T/

TE

T

M

Pengusahaan Ketenagalistrikan• Pusat Pembangkitan• Gardu Induk, Transmisi, Distribusi, • Jaringan Transmisi & Distribusi

PELANGGAN

Page 12: Smk3 listrik

� UU NAKER

o Perlin

Normatif

o K3

o TKA / TKI

TANGGUNG JAWAB KEGIATAN PENGAWASAN ATAUPEKERJAAN DAN PELAKSANAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN

Terhadap ditaainya PERUNDANG UNDANGAN YG BERLAKU

US

AH

A

KE

TE

NA

GA

LIS

TR

IKA

N

US

AH

A

KE

TE

NA

GA

LIS

TR

IKA

N � DEP. BID LISTRIK

o Dep ESDM

DAN

� DEP LAIN YANG

TERKAIT

o Depnakertrans

o Depdagri/Otoda

o Kem Ling. Hidup

o Inst Lain sesuai

bidangnya

� DEP. BID LISTRIK

o Dep ESDM

DAN

� DEP LAIN YANG

TERKAIT

o Depnakertrans

o Depdagri/Otoda

o Kem Ling. Hidup

o Inst Lain sesuai

bidangnya

Instansi

� UU KELISTRIKAN o Tupoksi LPE

� UU Ling Hidup

� UU Lain

Page 13: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 1313

TM

/

TR

G

Tempat kerja Bukan tempat kerja

TT

/

TE

TM

Kebijakan nasionaldalam hal upaya menjamintempat kerja yang Aman dan lingkungan yang Sehat

Kebijakan nasionaldalam hal penyediaan tenaga listrik(pengusahaan)yang Andal, Aman danAkrap lingkungan

Page 14: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 1414

Dasar hukum :U

nd

an

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a

Pasal 2 ayat (2) huruf q(Ruang lingkup)

Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-bagikan, disalurkan dan digunakan

Page 15: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 1515

Dasar hukum :U

nd

an

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a Pasal 3 ayat (1) huruf q (Objective)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: q. mencegah terkena aliran listrik

berbahaya

Page 16: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 1616

Tujuan K3 Listrik 1. Menjamin kehandalan instalasi listrik

sesuai tujuan penggunaannya.2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik

bahaya sentuhan langsung

bahaya sentuhan tidak langsung

bahaya kebakaran

Page 17: Smk3 listrik

1. Zaman Sebelum Merdeka- VR 1910 STBL No. 406- Pert Khusus B tentang pemberlakuan AVE 1938 (AVE diterjemahkan menjadi PUIL 1964)

History K3 Listrik

Diselenggarakan Oleh Jawatan Inspeksi Keselamatan Kerja waktu itu

Page 18: Smk3 listrik

2. Zaman Merdeka- UU No. 14 Th 1969

- UU No. 1 Th 1970 (UU KK)- Permenaker No. 75/2002 (PUIL 2000)- Permenaker No. 02 1989 (K3 Petir)- Permenaker No. 03 1999 ( K3 Lift)- SK Dirjen Binawas No. 407/1999 (Teknisi Lift)- SK Dirjen Binawas No. 311/2002 (Teknisi Listrik)

History K3 Listrik

digantikan dgn UU No. 13 Th 2003 tentang Ke-TK-an)

Page 19: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 1919

STANDAR K3 LISTRIK DI INDONESIA

Peraturan Peraturan KHUSUS BKHUSUS B Peraturan Peraturan

Khusus BKhusus B Peraturan Peraturan 04/7804/78

Peraturan Peraturan 04/8804/88

Page 20: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 2020

Keputusan Menteri Tenaga Kerja

RI

No Kep 75/Men/2002

Pemberlakuan PUIL 2000

Keputusan Menteri Tenaga Kerja

RI

No Kep 75/Men/2002

Pemberlakuan PUIL 2000

Dasar hukum :U

nd

an

g u

nd

an

g N

o 1

tah

un

1970

Kesela

mata

n K

erj

a

wajib

Page 21: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 2121

RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP RUANG RUANG LINGKUPLINGKUP

Tegangan sentuh yang berbahaya:Tegangan sentuh yang berbahaya: > 50 V a.b. di ruang > 50 V a.b. di ruang

normal, normal, > 25 V a.b. di ruangan lembab> 25 V a.b. di ruangan lembab Daya > 100 WattDaya > 100 Watt

Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :

- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut

- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah

Tidak mengatur persyaratan inst. Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di :listrik di :

- Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal lautterbang, kapal laut

- Tambang bawah tanahTambang bawah tanah

Page 22: Smk3 listrik

222204/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 1 :Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan)Bagian 2 :Persyaratan DasarBagian 3 :Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung,

sentuh tidak langsung, & kebakaranBagian 4 :Perancangan instalasi listrikBagian 5 :Perlengkapan listrikBagian 6 :PHB & KomponennyaBagian 7 :Penghantar dan pemasangannyaBagian 8 :Ruangan khususBagian 9 :Pengusahaan instalasi listrik

Lampiran-lampiran

Page 23: Smk3 listrik

232304/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 1. PENDAHULUAN

TujuanTerselenggaranya instalasi listrik yang baik dan menjamin keselamatan , keaman instalasi, gedung dan isinya.

Ruang lingkupPerancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan dayanya > 100 W

Page 24: Smk3 listrik

242404/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)

Sumber acuanPUIL 1987 --> disempurnakanInternational Electric Code dan stand international lainyaUndang-undang No 1 tahun 1970Undang-undang No 20 tahun 2002

Page 25: Smk3 listrik

252504/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan)

PenafsiranInstansi yang berwenang --> yang memberlakukan PUIL 2000

Ketentuan teknis- Pola preventif- Syarat syarat pengamanan- Batas pembebanan, hantaran- dst

Page 26: Smk3 listrik

262604/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 2. PERSYARATAN DASAR

Proteksi untuk keselamatan- Proteksi sentuh langsung- Proteksi sentuh tidak langsung- Proteksi efek termal- Proteksi arus lebih- Proteksi arus gangguan- Proteksi tegangan lebih- Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik

Page 27: Smk3 listrik

272704/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 2. PERSYARATAN DASAR (Lanjutan)

Perancangan- Aspek keselamatan- Aspek kehandalan- Aspek Akrap lingkungan

Pemilihan peralatan listrikKarakteristik beban, arus, tegangan, prekuensi, daya

Page 28: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 2828

Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari efek thermalProteksi dari efek thermal Proteksi dari arus lebihProteksi dari arus lebih Proteksi dari tegangan lebih akibat petirProteksi dari tegangan lebih akibat petir Proteksi dari tegangan kurangProteksi dari tegangan kurang Pemisahan dan penyakelaranPemisahan dan penyakelaran

SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN

(BAB III)(BAB III)

SISTEM PROTEKSI UNTUK SISTEM PROTEKSI UNTUK KESELAMATANKESELAMATAN

(BAB III)(BAB III)

Page 29: Smk3 listrik

292904/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 3. SISTEM PROTEKSI

Proteksi sentuhan langsung- Proteksi isolasi bagian aktif- Proteksi penghalang atau selungkup- Proteksi penempatan di luar jangkauan- Proteksi isolasi lantai kerja

Page 30: Smk3 listrik

303004/12/2304/12/23 created by Ganjar Budiartocreated by Ganjar Budiarto

Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan)

Proteksi sentuhan tidak langsung Prinsip : Pemutusan secara otomatikMetoda :- Sistem Pembumian - Sistem Hantaran pengaman- Sistem Hantaran Netral Pengaman

Page 31: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3131

PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA

SENTUHAN LANGSUNGSENTUHAN LANGSUNG

Metoda :Metoda :1.1. Isolasi bagian aktifIsolasi bagian aktif2.2. Penghalang atau SelungkupPenghalang atau Selungkup3.3. Rintangan;Rintangan;4.4. Jarak aman atau diluar Jarak aman atau diluar jangkauanjangkauan5.5. Gawai proteksi arus sisaGawai proteksi arus sisa6.6. Isolasi lantai kerja.Isolasi lantai kerja.

Page 32: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3232

PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA

““JARAK AMAN”JARAK AMAN”

Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauanTegangan kVTegangan kV Jarak cmJarak cm

11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300

Page 33: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3333

TANAH

SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”

SISTEM PENGAMANAN “ISOLASI LANTAI KERJA”

ISOLASI LANTAI KERJA (R1)

Kayu

75 kg

Kain basah 27 x 27 Cm

V

V2

V1

Rd 3000

R1 = Rd ( V1/V2 -1) Ohm

R1 min. 50 kilo Ohm

Pelat logam25 x 25 x 0,2 Cm

Page 34: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3434

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

Proteksi bahayaProteksi bahaya

Sentuhan tidak langsungSentuhan tidak langsung

1.1. Sistem TT atau Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)Pembumian Pengaman (PP)

2.2. Sistem IT atauSistem IT atau Hantaran pengaman (HP)Hantaran pengaman (HP)

3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pembumian Netral

Pengaman (PNP)Pengaman (PNP)

Page 35: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3535

L1

L2

L3

N

PE

Bila terjadi kegagalan

isolasi, teganan suplai

akan terputus karena alat

proteksi bekerja otomatik

1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

Membumikan titik netral

di sumbernya dan

membumikan pada BKT

instalasi dan BKT

perlengkapan listrik.

Page 36: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3636

SISTEM PEMBUMIAN PENGAMANL1L2L3N

SATU FASE TIGA FASE

Page 37: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3737

2.2. Sistem IT atau Hantaran pengaman Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)(HP) Tujuan pembumian :Tujuan pembumian :

Bila terjadi arus bacor atau hubung Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik otomatik

Fasa tunggal 3 kawatPenghantar Aktif

Penghantar Nol/NetralHantaran pengaman

Page 38: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3838

SISTEM HANTARAN PENGAMANL1/RL2/SL3/T

NPE

Page 39: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 3939

WAKTU PEMUTUSANSISTEM IT

TEGANGAN(volt)

WAKTU PEMUTUSAN(detik)

120-240 0,8

230/400 0,4

400/690 0,2

580’1000 0,1

5

0,8

0,4

0,2

N tdk terdistribusi N terdistribusi

Page 40: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 4040

3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman

(PNP)(PNP)

3.3. Sistem TN atauSistem TN atauPembumian Netral Pengaman Pembumian Netral Pengaman

(PNP)(PNP)

Nol &Ground

dihubungkan

Fasa tunggal 3 kawat

Page 41: Smk3 listrik

SISTEM HANTARAN NETRAL PENGAMANL1L2L3

N/PE

Page 42: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 4242

WAKTU PEMUTUSANSISTEM TN

TEGANGAN(volt)

WAKTU PEMUTUSAN(detik)

120 0,8

230 0,4

277 0,4

400 0,2

> 400 0,1

Page 43: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 4343

M

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3

KELENGKAPAN PENGAMAN SIRKIT MOTOR PUIL 2000 Ayat 5.5.1.3

SARANA PEMUTUS

PENGAMAN BEBAN LEBIH

KENDALI

PENGAMAN HUBUNG PENDEK

Page 44: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 4444

1 2 3

4

MOTOR SANGKARIn.1 = 42 A MOTOR SEREMPAK

In.2 = 54 A

MOTOR ROTOR LILITIn.3 = 68 A

MOTOR ROTOR LILITIn.4 = 68 A

SETELAN MAK 2,5 In 1= 105A

1,5 In 3= 102A

2 In2= 108A

1,5 In= 102A

KHA. MIN.1.25 In

KHA. MIN.1.25 (68) + 42 + 54 =

170,8A

SETELAN MAK108 + 42 + 68 = 218A

SETELAN MAK218 + 68 = 286 A

PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556

PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556

Page 45: Smk3 listrik

KEMAMPUKEMAMPUAN AN

HANTAR HANTAR ARUSARUS

KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya

(Periksa tabel PUIL)

SYARAT K3

KHA : MIN 1,25 X I nominal

Page 46: Smk3 listrik

PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G

P1- P1.1

p1-P1.2

P1-P1.3

P1.P1.4

P1.P1.5

P1-P1.6

RESISTAN ISOLASI

1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab)

Page 47: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 4747

KARAKTERISTIK PENGAMANHUBUNG PENDEK, TERBUKABILA MERASAKAN 600% InDALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN

KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN

BILA SUPLAI LISTRIKTERPUTUS HARUS ADA INDIKASI ALARM

TIDAK PERLUPENGAMAN BEBAN LEBIH

KENDALI

• JENIS KABEL FRC• DARI SISI IN COMING • SEBELUM SAKELAR UTAMA

Page 48: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 4848

1 HYDRANT2 SPRINGKLER3 LIFT4 PRESSURIZED

FAN5 EMERGENCY6 MDB

G

MDB

123456. Spare

Suplai daya listrik untuksarana keselamatantidak beleh terganggupada kondisi apapun

Page 49: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 4949

Aspek pertimbangan Aspek pertimbangan rancangan / evaluasi instalasi rancangan / evaluasi instalasi

listriklistrikInternalInternal

Jenis pelayanan/bebanJenis pelayanan/beban PeneranganPenerangan Pesawat tenagaPesawat tenaga Peruntukan / Peruntukan / Karakteristik Karakteristik Daur tugasDaur tugas DllDll

EksternalEksternal

Jenis /kondisi Jenis /kondisi lingkunganlingkungan

Ruang normalRuang normal Ruang lembabRuang lembab Ruang panasRuang panas Ruang berdebuRuang berdebu Ruang uap/gas ledakRuang uap/gas ledak

BESARAN NOMILAL

Page 50: Smk3 listrik

Penggolongan ruangan sesuai dengan sifatnya :

Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud(n) Ruang kering(o) Ruang kerja listrik(lk) Ruang kerja listrik terkunci(d) Ruang berdebu(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif(b) Ruang lembab dan basah(p) Ruang sangat panas(q) Ruang kerja kasar(r) Ruang radiasi

Page 51: Smk3 listrik

KETENTUAN UNTUK BERBAGAI RUANG DAN INSTALASI KHUSUS

a.RUANG KERJA LISTRIK

• Pengawas ahli

• Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan

• Penerangan yang baik

• Lantai, dinding, atap dari bahan tidak mudah terbakar.

• Di udara terbuka

Page 52: Smk3 listrik

b. Ruang kerja listrik terkunci• tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.•Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga:

•Pintu membuka ke luar.•Dibuka dari luar menggunakan kunci•Dibuka dari dalam tanpa kunci.

•Memasuki ruang kerja listrik :•Izin dari petugas berwenang•Paling sedikit dua orang•Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada.•Membawa dan memakai APD yang diperlukan.•Memperhatikan rambu-rambu.

Page 53: Smk3 listrik

Bekerja pada keadaan tidak bertegangan :

• dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan, ditempat sarana pemutusan harus ada rambu.

• Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.

• Perlengkapan harus dibumikan.

• Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan

• Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci, dan kunci disimpan oleh petugas.

• Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur tertentu.

Page 54: Smk3 listrik

Bekerja pada keadaan bertegangan ;

• dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.

• Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.

• Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan perkakas berisolasi yang handal.

• Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.

• Semua perlengkapan yang digunakan diperksa.

• Keadaan cuaca baik.

• Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan telanjang.

Page 55: Smk3 listrik

Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan :

Perhatikan Jarak minimum aman

Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.

Dilarang menggunakan pengukur dari logam

Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.•Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kVTegangan kV Jarak cm Jarak cm

11 50501212 60602020 75757070 100100150150 125125220220 160160500500 300300

Page 56: Smk3 listrik

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK.

Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menhindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).

Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.

Page 57: Smk3 listrik

a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik

• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.

• Penderita ditrik dari tempat kecelakaan.

• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.

• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.

b. Berikan pertolongan medis secepatnya.

Page 58: Smk3 listrik

Klasifikasi :Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila

terputus tidak berpengruh langsung terhadap pasien

Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus dalam tempo kurang dari 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)

Kelompok 2 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)

REF. K3 LISTRIK DI RUMAH SAKITPUIL-2000FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Page 59: Smk3 listrik

Sumber Normal

Sumber Emergency

Baterai atauMotor Generator

RUANG KELOMPOK 1

RUANG KELOMPOK 1E

RUANG KELOMPOK 2E

G

< 10 dt < 0,5 dt

Sistem distribusi listrik di rumah sakit

Page 60: Smk3 listrik

Instalasi listrik Ketel Instalasi listrik Ketel UapUap

Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50

VoltVolt

Jika digunakan kabel fleksibel harus Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam berselubung karet atau berperisai logam

fleksibel.fleksibel.

Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikanbagian logam dari ketel uap harus dibumikan

Jenis kabel yang digunakan harus berselubung Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logamkaret dan berperisai logam

PUIL 2000Psl. 8.12

Page 61: Smk3 listrik

L1 L2 L3 N

Page 62: Smk3 listrik

L1 L2 L3 N

Page 63: Smk3 listrik

GENERATOR

Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

a. nama pabbrik pembuatb. tegangan pengenalc. arus beban pengenald. daya pengenale. freq, Jumlah fase, f. rpmg. suhu lingkungan > kenaikan suhuh. klas isolasiI. teg. kerja dan arus beban penuhj. lilitank. daur kerja

Tanda Pengenal (Plat nama)

Page 64: Smk3 listrik

GENERATOR (PEMBANGKIT LISTRIK)

Ref. PUIL 2000 (5.5.1.1.)

a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detikb. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jamc. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanisd. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o Ce. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk f. Sistem pendinginan harus terjaming. Pondasi harus dirancang dengan peredam getaran mesinh. Harus dipasang tanda peringatan

PENGGERAK MULA G BEBAN

Page 65: Smk3 listrik

GENERATOR

Ref. PUIL 2000 (5.6)

1. Harus diproteksi thd arus lebih2. Mak 150 % > I beban penuh3. Penghantar 115% > I beban penuh

G

Page 66: Smk3 listrik

Gbr Rencan

a

Prosedur Sertifikasi Alat / Instalasi

Pasang(Instal)

Dipakai/Digunaka

nAman

Terkendali

Riksa Uji Berkala

Riksa/Uji

Commissioning

Commissioni

ng

Pengesahan Gbr

Rencana

Pengesahan

Pemakaian

Page 67: Smk3 listrik

1. Sertifikat Pengesahan Alat / Instalasi- Pembuatan- Pemasangan- Pemakaian

2. Sertifikasi, Lisensi, Kompetensi Personil3. SKP Lembaga K3 (Perencana,

pemasang, Riksa-uji, Pembinaan)

Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik

Page 68: Smk3 listrik

A. Sertifikasi Alat / Instalasi1. Listrik

- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

2. Penyalur Petir- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

3. Pesawat Lift- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik

Page 69: Smk3 listrik

1. Administratif- Permohonan Bermaterai- Gbr Rencana- Sertifikat Teknis- Badan Pelaksana- Dll

2. Teknis- Riksa Uji Administratif- Riksa Uji Visual

3. Sertifikat / Ijin / Pengesahan

Persyaratan Teknis Sertifikasi Alat / Instalasi

Page 70: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7070

Proses pengesahan gambar ins. Proses pengesahan gambar ins. listriklistrik

Dokumen perencanaan listrikDokumen perencanaan listrik

1. Peta lokasi1. Peta lokasi

2 Gambar instalasi2 Gambar instalasi

- Lay out perlengkapan dan- Lay out perlengkapan dan

peralatan listrikperalatan listrik

- Rangkaian peralatan dan - Rangkaian peralatan dan

pengendalinyapengendalinya

3. Diagram garis tunggal3. Diagram garis tunggal

4. Gambar rinci4. Gambar rinci

5. Perhitungan beban5. Perhitungan beban

6. Tabel bahan6. Tabel bahan

7. Ukuran teknis7. Ukuran teknis

- Sepesifikasi & cara - Sepesifikasi & cara pasangpasang

- Cara menguji- Cara menguji

- Jadwal waktu- Jadwal waktu

Berkas perencanaan.

Analisis:Berdasarkan SNI 04-225-2000oleh pegawai pengawas

Memenuhi syarat

Ya

PENGESAHAN GAMBARSetuju dipasang.

Tidak

Commissioning.

Rekomendasi.

Rekomendasi.

Page 71: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7171

KOMPETENSI SDM BIDANG LISTRIK

1.KETEKNIKAN2.KESELAMATAN KERJA

Page 72: Smk3 listrik

B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)

- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir

2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)

• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan

• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,

• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift

• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan

Personilnya

Page 73: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7373

Bagian 9.5.3.2 : Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrikBagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja.Bagian 9.10.4. : Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang

bertanggjawab secara khusus

Bagian 9

Pengusahaan Instalasi Listrik

Page 74: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7474

KOMPETENSI SDM BIDANG K3 LISTRIK

AHLI K3 LISTRIK : MENILAI RANCANGAN;RIKSA UJI

PENYELIA K3 LISTRIK : PENGAWAS PEKERJAAN PEMASANGAN,

PEMELIHARAAN,

PERBAIKAN

TEKNISI LISTRIK : PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN

Page 75: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7575

Inventarisasi Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan) 2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan) 3. Klas III. Ahli K3 Listrik

Teknisi Listrik Penyelia K3 Listrik Ahli K3 Listrik

Dapat melayani dan memelihara inst. listrik secara benar dan aman, baik bagi dirinya, peralatan dan aman dalam pengoperasiannya

Dapat melakukan pengawasan pek. pemasangan dan pemeliharaan inst. listrik secara benar dan aman sesuai ketentuan dan prosedur K3.

Dapat mengevaluasi potensi bahaya dan tindakan koreksi terhadap:

• gambar rancangan;

• hasil pemeriksaan dan pengujian;

Page 76: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7676

Kep. Dirjen Binawas Kep 311/BW/2002 TEKNISI LISTRIK

(PELAKSANA PELAYANAN, PEMELIHARAAN)

KOMPETENSIKOMPETENSI

Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab : Melayani, merawat dan mengawasi Melayani, merawat dan mengawasi

kelaikan instalasi listrik;kelaikan instalasi listrik; Membantu pemeriksaan dan Membantu pemeriksaan dan

pengujian instalasi listrik; pengujian instalasi listrik;

Page 77: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7777

Sasaran

OBYEK YANG TERTINGGI

Arus : 5.000 ~ 200.000 A Panas: 30.000 oC

AWAN KE AWAN

AWAN KE BUMI

KERUSAKAKERUSAKAN N

• THERMITHERMIS, S,

• ELEKTRIELEKTRIS, S,

• MEKANIMEKANISS,

KERUSAKAKERUSAKAN N

• THERMITHERMIS, S,

• ELEKTRIELEKTRIS, S,

• MEKANIMEKANISS,

Page 78: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 7878

PetirPetir

Page 79: Smk3 listrik

BAHAYA SAMBARAN PETIRBAHAYA SAMBARAN PETIRBAHAYA SAMBARAN PETIRBAHAYA SAMBARAN PETIR

SAMBARAN SAMBARAN LANGSUNGLANGSUNG

..SAMBARAN

TIDAK LANGSUNG

Page 80: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 8080

Page 81: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 8181

KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR

KONSEP PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN PETIR

PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNGDengan memasang instalasi penyalur petir padabangunanJenis instalasi :- Sistem Franklin- Sistem Sangkar Faraday - Sistem Elektro statik

PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNGDengan melengkapi peralatan penyama teganganpada jaringan instalasi listrik (Arrester)

Page 82: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 8282

Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna

Berbahaya

Page 83: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 8383

Ref1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung

2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsunglangsung

Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya

Page 84: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 8484

INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989

INSTALASI PENYALUR PETIR INSTALASI PENYALUR PETIR PERMENAKER PER-02 MEN/1989PERMENAKER PER-02 MEN/1989

PENERIMA(AIR TERMINAL)

PENERIMA(AIR TERMINAL)

HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)

HANTARAN PEMBUMIAN(GROUNDING)

HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)

HANTARAN PENURUNAN(DOWN CONDUCTOR)

SISTEM FRANKLIN BAGIAN BAGIAN PENTING

Sudut perlindungan112 o

Resistan pembumianmak 5 ohm

Page 85: Smk3 listrik
Page 86: Smk3 listrik

++++++++++++++++++++++++

-------------------------------------

MENYAMBAR JARINGAN LISTRIK

Page 87: Smk3 listrik
Page 88: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 8888

Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir

Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir

++++++++++++++++

+++++++- - - - - - -- - - - - - - - - - -

PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir

Ruang lingkup :Sistem eksternal

Jenis : konvensi onal & elektrostatik

PERMENAKERNo. PER 02/MEN/1989TentangInstalasi Penyalur Petir

Ruang lingkup :Sistem eksternal

Jenis : konvensi onal & elektrostatik

Page 89: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 8989

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA : Peruntukan bangunan (-10 0 1 2 3 5 15)B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3 )C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 - 10)D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 - 7)

R = A + B + C + D + E< 11 ABAIKAN = 11 KECIL= 12 SEDANG= 13 AGAK BESAR= 14 BESAR> 14 SANGAT BESAR

PERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR

Page 90: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 9090

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIRA : Peruntukan bangunan

Rumah tinggal : 1Bangunan umum : 2Banyak orang : 3Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5Gudang handak : 15

B : Struktur konstruksi Steel structure : 0Beton bertulang, kerangka baja atap logam: 1Beton bertulang, atap bukan logam : 2Kerangka kayu atap bukan logam : 3

C : Tinggi bangunan

Page 91: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 9191

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

C : Tinggi bangunans/d 6 m : 0

12 m : 217 m : 325 m : 435 m : 550 m : 670 m : 7100 m : 8140 m : 9200 m : 10

Page 92: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 9292

D : Lokasi bangunanTanah datar : 0Lereng bukit: 1Puncak bukit : 2

E : Hari guruh per tahun2 : 04 : 18 : 216 : 332 : 464 : 5128 : 6156 : 7

INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

Page 93: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 9393

HHarus dipasang instalasi arus dipasang instalasi

PROTEKSI PETIRPROTEKSI PETIR (Sistem internal protection)(Sistem internal protection)

Ruangan berpotensi Ruangan berpotensi bahaya ledakan bahaya ledakan

gas/uap/debu/seratgas/uap/debu/serat

SNI 225 - 1987SNI 225 - 1987PUIL-1987 PUIL-1987 (820 - B.16 dan - (820 - B.16 dan - C.4) C.4)

Page 94: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 9494

PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNALPROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL

GROUNDING

ARRESTER

RSTN RSTN

Semua bagian konduktif dibondingSemua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester

Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN

tegangannya sama tidak ada beda potensial

Page 95: Smk3 listrik

SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

PENGHANTAR PENURUNAN

1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah.

2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan.

3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter.

4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam bangunan.

5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon, menonjol.

6. Memudahkan pemeriksaan.

7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung secara elektris.

8. Dipasang minimal 2 penurunan.

9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar maximal 5 meter.

Page 96: Smk3 listrik

BAHAN PENGHANTAR PENURUNAN

a. Kawat tembaga penampang min. 50 mm2 & Tebal minimal 2 mm.

b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa logam yang baik.

c. Khusu tulang beton harus memnuhi :

a. Sudah direncanakan untuk itu

b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah tanah.

d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom beton bagian luar.

e. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus.

f. Jarak antar penghantar

a. Tinggi < 25 m max. 20 m

b. Tinggi 25 – 50 m max (30 – 0,4xtinggi bangunan)

c. Tinggi > 50 m max 10 meter.

Page 97: Smk3 listrik

SYARAT PEMBUMIAN/TAHANAN PEMBUMIAN

a. Dipasang sedemikian sehingga tahan pembumian terkecil.

b. Sebagai elektroda bumi dapat digunakan

a. Tulang baja dari lantai kamar, tiang pancang (direncanakan).

b. Pipa logam yang dipasang dalam bumi secara tegak.

c. Pipa atau penghantar lingkar yang dipasang dalam bumi secara mendatar.

d. Pelat logam yang ditanam.

e. Bahan yang diperuntukkan dari pabrikan (spesifikasi sesuai standar)

c. Dipasang sampai mencapai permukaan air dalam bumi.

d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan dengan elektroda kelompok.

Page 98: Smk3 listrik

e. Terdapat sambungan ukur.

f. Jika keadaan alam tidak memungkinkan,

• Masing-masing penghantar penurunan harus disambung dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan pembumian bersama memenuhi syarat.

• Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya) yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan pembumian memenuhi syarat.

g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi penyalur petir.

Page 99: Smk3 listrik

BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA

1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam daerah perlindungan.

2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang penyalur tegangan lebih.

3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur tegangan lebih.

4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir sedemikian menghindari percikan bunga api.

5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir.

6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.

Page 100: Smk3 listrik

CEROBONG YANG LEBIH TINGGI DARI 10 M

a. Instalasi penyalur petir yang terpasang dicerobong tidak boleh dianggap dapat melindung bangunan yang berada disekitarnya.

b. Penerima harus dipasang menjulang min 50 cm di atas pinggir cerobong.

c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir bagian puncak dapat digunakan sebagai penerima petir.

d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus mempunyai 2 penurunan dengan jarak yang sama satu sama lain.

e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung dengan penerima.

Page 101: Smk3 listrik

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.

2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji :

1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.

2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau instalasi)

3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.

4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir.

3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3 Inspeksi.

4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)

Page 102: Smk3 listrik

Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu diperhatikan :

a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang dapat menimbulkan karat.

b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima, penghantar

c. Sambungan-sambungan

d. Tahanan pembumian dari masing-masing elektroda maupun elektorda kelompok.

e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.

f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.

g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.

Page 103: Smk3 listrik

Pesawat lift sebagai sarana transportasi vertikal yang dirancang dengan perangkat pengendali otomatik dari dalam kereta dan pada setiap lantai pemberhentian.

Pengguna/penumpang lift hanya dengan tekan tombol dapat mengendalikannya menuju lantai yang dikehendaki;

LIFTLIFT

Page 104: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 104104

UU 1/70 Bab II Psl 2 (2) - f

……… tempat kerja dimana :f. Dilakukan pengangkutan barang,

binatang, atau manusia, baik didarat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara

Ketentuan K3 LIFT

Page 105: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 105105

UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :n. “Mengamankan dan

memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atang barang”.

Syarat-syarat K3 Lift

Page 106: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 106106

Apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan, penumpang tidak dapat berbuat apa apa,

Aspek kehandalan dan keselamatan penumpang merupakan faktor dasar dalam pertimbangan perancangan pesawat lift.

LIFT

Page 107: Smk3 listrik

K3 LIFT Untuk menjamin kehandalan dan keamanan pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3,

Dasar :Undang undang No 1 th 1970;Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999

Page 108: Smk3 listrik

Dasar pertimbangan Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat. Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,

Pasal 25

Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan teknis maupun

administrasi harus mendapat ijin dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.

PENGENDALIAN K3 LIFT PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999

Page 109: Smk3 listrik

PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan

TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,

TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift

PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift

KLASIFIKASI & KOMPETENSI TEKNISI LIFTKEPUTUSAN MENTERI No KEP-407/M/BW/99

Page 110: Smk3 listrik

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RIDEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

KARTU LISENSI K3KARTU LISENSI K3TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATORTEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR

No : No : 64 64//PNKK/07.03PNKK/07.03 Berlaku s/d : Berlaku s/d : 28 Juli 200828 Juli 2008

NamaNama : : FRANSISCUS WARTOYOFRANSISCUS WARTOYO

Tempat & tgl lahirTempat & tgl lahir : Yogyakarta, 2 April 1954: Yogyakarta, 2 April 1954

Instansi/Perh.Instansi/Perh. : PT. Toshindo Elevator Utama: PT. Toshindo Elevator Utama

AlamatAlamat : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 - : Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 -

Kelapa Gading – Jakarta UtaraKelapa Gading – Jakarta Utara

Jakarta,Jakarta, 28 Juli 200328 Juli 2003

PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMAPLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA

KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA

Ir. Imam SubariIr. Imam Subari

NIP. 160009422NIP. 160009422

C0ntoh

Page 111: Smk3 listrik

KOMPETENSIKOMPETENSI

TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATORTEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATORSESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI

NO. : KEP. 407/M/BW/1999NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab :

1.1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan eskalator;eskalator;

2.2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan eskalator; eskalator;

C0ntoh

Page 112: Smk3 listrik

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RIDEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

KARTU LISENSI K3KARTU LISENSI K3PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATORPENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR

No : No : 48 48//PNKK/07.03PNKK/07.03 Berlaku s/d : Berlaku s/d : 28 Juli 200828 Juli 2008

NamaNama : : SLAMET RIYANTOSLAMET RIYANTO

Tempat & tgl lahirTempat & tgl lahir : Semarang, 28 Mei 1963: Semarang, 28 Mei 1963

Instansi/Perh.Instansi/Perh. : Pemda Jawa Tengah: Pemda Jawa Tengah

AlamatAlamat : Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243: Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243

Jakarta,Jakarta, 28 Juli 200328 Juli 2003

PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMAPLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA

KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA

Ir. Imam SubariIr. Imam Subari

NIP. 160009422NIP. 160009422

C0ntoh

Page 113: Smk3 listrik

KOMPETENSIKOMPETENSI

TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATORTEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATORSESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI

NO. : KEP. 407/M/BW/1999NO. : KEP. 407/M/BW/1999

Tugas dan tanggung jawab :Tugas dan tanggung jawab : Mengawasi keselamatan operasi lift dan Mengawasi keselamatan operasi lift dan

eskalator;eskalator; Mengambil tindakan pengamanan keadaan Mengambil tindakan pengamanan keadaan

darurat operasi lift dan eskalator; darurat operasi lift dan eskalator;

C0ntoh

Page 114: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 114114

GAMBAR RENCANA

PEMASANGAN

IJIN PEMASANGAN

EVALUASI

RIKSA UJI

IJIN PEMAKAIAN

OK

OK

RIKSA UJIBERKALA

PEMAKAIAN

MEKANISME PENGAWASAN K3

Page 115: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 115115

Pasal 24 Ayat (1) Pembuatan dan atau pemasangan lift harus sesuai dengan gambar rencana yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk

Ayat 2 Dokumen perencanaan-Gambar konstruksi lengkap-Perhitungan konstruksi-Spesifikasi dan sertifikasi material

Ayat 3Proses pembuatannya harus memenuhi SNI atau Standar internasional yang diakui

PABRIKASI LIFT

DESAIN PEMBUATAN

Engineering design :• Konsep desain• Standar desain• Checking perhitungan konstruksi

Memenuhi syarat

IJIN PEMBUATAN (PABRIKASI) LIFT

IJIN K3

Page 116: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 116116

Pasal 24 Ayat (4) Gambar rencana pemasangan lift terdiri :-Denah ruang mesin dan peralatannya-Konstruksi mesin dan penguatannya-Diagram instalasi listrik-Diagram pengendali-Rem pengaman-Bangunan ruang luncur dan pintu-pintunya-Rel pemandu dan penguatannya-Konstruksi kereta-Governor dan peralatannya-Kapasitas angkut, kecepatan, tinggi vertikal-Perhitungan tali baja

LAIK KONSTRUKSI LIFT

IJIN K3

Perencanaan pemasangan lift

Doc.Lengkap

Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi

Analisis :Evaluasi gambar dan sertifikatChecking perhitungan kekuatan konstruksi

Memenuhi syarat

IJIN PEMASANGAN LIFT

Page 117: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 117117

IJIN PEMAKAIAN LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)Pasal 30 Ayat (1) Setiap lift sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji sesuai standar uji yang ditentukan

Standar uji K3 lift :SNI 1718 – 1989 – EBentuk laporan :-38 - L-39 - L

LIFT LAIK OPEPASI

IJIN K3

AS BUILT DRAWING LIFT

TEST & COMMISSIONING-PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA-PENGUJIAN PEMBEBANAN -PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES

Memenuhi syarat

1 tahun

Page 118: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 118118

Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang

luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli membuat rekomendasi syarat K3 sesuai

standar

Dituntut profesional dan memiliki kompetensi :• memahami peraturan dan standar teknik K3 yang

luas, • ahli mengidentifikasi sumber bahaya dan• ahli membuat rekomendasi syarat K3 sesuai

standar

UNDANG UNDANGNO 1 TH 1970

KESELAMATAN KERJA

PASAL 5 (1) PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

PASAL 5 (1) PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA

Page 119: Smk3 listrik

DitetapkanSebagai Standar Wajib Kep Menteri Energi & Sumber

Daya MineralNo. : 2046 K/40/MEN/2001 Tanggal 28 Agustus 2001

Batas waktu penyesuaian 3 tahun

Persyaratan Persyaratan Umum Instalasi Umum Instalasi ListrikListrikPeluncuran perdana Peluncuran perdana 24-10-200124-10-2001

Page 120: Smk3 listrik

JUMLAH LIFTJUMLAH LIFT Th.1979 SD AGUSTUS 2003Th.1979 SD AGUSTUS 2003

DKI JAKARTADKI JAKARTA 67076707B A N T E NB A N T E N 2828JAWA BARATJAWA BARAT 316316JAWA TENGAH JAWA TENGAH 179179YOGYAKARTA YOGYAKARTA 113113JAWA TIMUR JAWA TIMUR 621621B A L IB A L I 192192A C E H A C E H 1515SUMATERA UTARASUMATERA UTARA 260260SAMATERA BARATSAMATERA BARAT 3030SUMATERA SELATANSUMATERA SELATAN 5959R I A UR I A U 7272J A M B I J A M B I 1818BENGKULU BENGKULU 99LAMPUNG LAMPUNG 2626

KALIMANTAN TENGAN KALIMANTAN TENGAN 22KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN TIMUR 8686KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN BARAT 2020KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN SELATAN 2121SULAWESI UTARA SULAWESI UTARA 4444SULAWESI SELATAN SULAWESI SELATAN 125125SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGGARA 11SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGAH --A M B O N A M B O N 1919IRIAN JAYA IRIAN JAYA 1919NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA BARAT 33NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR 22

Page 121: Smk3 listrik

PABRIKASI LIFTDESAIN LIFT IJIN K3

PEMASANGAN LIFT

DESAIN KONSTRUKSI PEMASANGAN LIFT

IJIN K3

PEMAKAIAN LIFT

AS BUILT DRAWINGTEST & Commissioning

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

IJIN K3

PERIJINAN K3 LIFT (PERMENAKER : PER 03/MEN/1999)

Page 122: Smk3 listrik

1. Sertifikat Pengesahan Alat / Instalasi- Pembuatan- Pemasangan- Pemakaian

2. Sertifikasi, Lisensi, Kompetensi Personil3. SKP Lembaga K3 (Perencana,

pemasang, Riksa-uji, Pembinaan)

Jenis Sertifikasi K3 Bidang Listrik

Page 123: Smk3 listrik

A. Sertifikasi Alat / Instalasi1. Listrik

- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

2. Penyalur Petir- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

3. Pesawat Lift- Pengesahan Pembuatan Alat / Bahan- Pengesahan Pemasangan Instalasi- Sertifikat Penggunaan Alat / Instalasi

Jenis Sertifikasi / Perijinan K3 Listrik

Page 124: Smk3 listrik

B. Jenis Sertifikasi Kompetensi Personel

1. Bidang K3 Listrik (311/M/2002)- Ahli K3 Listrik / Petir- Teknisi K3 Listrik / Petir

2. Sertifikat Bidang Teknisi Lift (407/M/99)

• PENYELIA PEMASANGANMengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan

• TEKNISI (Ajustment)Melaksanakan Comissioning,

• TEKNISI PEMELIHARAANMerawat dan memperbaiki lift

• PENYELIA OPERASI LIFTMengawasi kelaikan operasi lift

Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 PK dan Menyiapkan

Personilnya

Page 125: Smk3 listrik

PENGHANTAR R S T BEBAN kW

1 NYY 4 x 15 3P.25 kW

2 NYY 4 x 15 3P.20 kW

3 NYY 4 x 15 3P.15 kW

4 NYY 3 x 4 - - 1P. 25 kW

5 NYY 3 x 4 - - IP. 20 kW

6 NYY 3 x 4 - - 1P. 15 kW

120 kW

M1

M2

M3

M4

M5

M6

Page 126: Smk3 listrik

W1

W1 : 5 A, W2 : 3A: W3 : 6 AKK 3 : 250V- 10 AKK1 : 250 V- 15 AMCB : 25 AKHA kabel 1,5 mm2 : 19 A

2,5 mm2 : 25 A

W3

W2

KK 3

KK 1

25 A

2 x 2,5 mm2

2 x 1,5 mm2

2 x 1,5 mm2

Page 127: Smk3 listrik

W1

W3

W2

KK 3

KK 1

25 A

2 x 2,5 mm2

2 x 1,5 mm2

2 x 1,5 mm2W tot. = 5 A + 6A + 6 A

= 17 AKK 3 : 250V- 10 A (terbakar)KK1 : 250 V- 15 A (terbakar)MCB : tidak menjamin sbg pengaman (kabel panas MCB belum bekerja melebihi KHA kabel)

Page 128: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 128128

Dimaksudkan untuk mencegah atau Dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian, penyimpangan, ketidaksesuaian, pelanggaran dan lainnya yang tidak pelanggaran dan lainnya yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukansesuai dengan yang telah ditentukan

Pengawasan

Sistem Sistem PengawasanPengawasan

Page 129: Smk3 listrik

SistemSistem : : desentralisasidesentralisasi

SifatSifat : : langsung & tidak langsung & tidak langsunglangsung

Mekanisme Mekanisme : : - pertama- pertama

- berkala/periodik- berkala/periodik

- khusus- khusus

- ulang - ulang

Sistem Pengawasan K3 Sistem Pengawasan K3

Page 130: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 130130

Inspeksi K3

Tujuan :• Mengidentifikasi potensi bahaya

(Hazard) dan atau bahaya yang ada;• Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang

telah direkomendasikan;• Memonitor kelengengkapan sarana

safety• Memperbaiki pelaksanaan safety

Page 131: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 131131

Inspeksi K3

Type inspeksi :• On going inspection :

Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus pada saat operasi

• Pre operation inspectionPemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan oleh inspector untuk memeriksa kelaikan operasi, biasanya dilaksanakan pada saat start up, commissioning

• Periodical inspection (Pemeriksaan berkala) dilakukan secara berkala

Page 132: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 132132

Inspeksi K3

Pelaksanaan inspeksi oleh operator

• Dilakukan oleh setiap karyawan pada area kerjanya masing-masing

• Hal yang harus di inspeksi adalah kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,

Page 133: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 133133

Inspeksi K3

Laporan inspeksi• Dilakukan oleh setiap karyawan

pada area kerjanya masing-masing• Hal yang harus di inspeksi adalah

kondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja

• Dilakukan seseringnya agar kondisi bahaya tidak muncul,

Page 134: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 134134

RANGKUMANRANGKUMAN

Listrik mengandung potensi bahaya yang Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia dapat mengancam keselamatan manusia (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, karena itu instalsi listrik harus karena itu instalsi listrik harus dikendalikan dengan pendekatan:dikendalikan dengan pendekatan: TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji

secara berkala dengan mengacu pada standar secara berkala dengan mengacu pada standar (PUIL) yang berlaku(PUIL) yang berlaku

PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi teknisi, penyelia, ahli teknisi, penyelia, ahli

MANAJEMEN : menerapkan SMK3MANAJEMEN : menerapkan SMK3

Page 135: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 135135

RANGKUMANRANGKUMAN

Listrik, Lift mengandung potensi Listrik, Lift mengandung potensi bahayabahaya

Penggunaan instalasi/peralatan listrik, Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift harus memiliki ijin/pengesahan K3lift harus memiliki ijin/pengesahan K3

Masa uji lift berlaku 1 tahunMasa uji lift berlaku 1 tahun Operasional listrik/lift harus diawasi Operasional listrik/lift harus diawasi

oleh teknisi yang kompetenoleh teknisi yang kompeten Pengurus bertanggung jawab atas Pengurus bertanggung jawab atas

pelaksanaan syarat-syarat K3 pelaksanaan syarat-syarat K3

Page 136: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 136136

SekianSekian&&

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

UTAMAKAN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

Page 137: Smk3 listrik

04/12/2304/12/23 137137

Page 138: Smk3 listrik

SekianSekianTERIMA TERIMA KASIHKASIH