skenario 2 blok muskuloskeletal

19
EKSTREMITAS BAWAH a. Articulatio inferioris liberi (articulatio coxae) Tulang : Acetabulum dan caput femuri Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, endorotasi,eksorotasi b. Articulatio genus Tulang : Condylus medialis femoris dan condylusmedialis tibiae Gerak sendi : Fleksi, ekstensi , rotasi medialis, fleksi lateralis. c. Articulatio tibio fibularis Tulang: Facies articularis fibularis dengan faciesarticularis capitis fibulae Gerak sendi: Gesekan ke atas dan ke bawah d. Articulatio talocrulalis Tulang: Antara trochleatali dan lengkung yang dibentuk oleh maleoli ossa cruris Gerak sendi: Plantar Flexi, Dorsi Flexi, Inversio and Eversio e. Articulatio Pedis Articulatio talocalcanea Tulang: Os talus dan Os calcaneus Gerak sendi: gliding Articulatio talocalcaneonavicularis Tulang: Os talus, Os calcaneus dan Os cuboideum Gerak sendi: Geser dan rotasi Articulatio calcaneocuboidea

Upload: arina-smith-clipz

Post on 22-Nov-2015

163 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

nyeri di atas tumit

TRANSCRIPT

EKSTREMITAS BAWAHa.Articulatio inferioris liberi (articulatio coxae)Tulang : Acetabulum dan caput femuriGerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, endorotasi,eksorotasib.Articulatio genusTulang : Condylus medialis femoris dan condylusmedialis tibiaeGerak sendi : Fleksi, ekstensi , rotasi medialis, fleksi lateralis.c.Articulatio tibio fibularisTulang: Facies articularis fibularis dengan faciesarticularis capitis fibulaeGerak sendi: Gesekan ke atas dan ke bawahd.Articulatio talocrulalisTulang: Antara trochleatali dan lengkung yang dibentuk oleh maleoli ossa crurisGerak sendi: Plantar Flexi, Dorsi Flexi, Inversio and Eversioe.Articulatio PedisArticulatio talocalcaneaTulang: Os talus dan Os calcaneusGerak sendi: glidingArticulatio talocalcaneonavicularisTulang: Os talus, Os calcaneus dan Os cuboideumGerak sendi: Geser dan rotasiArticulatio calcaneocuboideaTulang: Os calcaneus dan Os cuboideumGerak sendi: Geser dan sedikit rotasiArticulatio tarsometatarsalesTulang: Os tarsi dan Os metatarsiGeraksendi: PlanaArticulatio MetatarsophalangealesTulang: Os metatarsi dan Os phalangealesGerak sendi: fleksi, ekstensi, abduksi, adduksiArticulationes Interphalangeales PedisTulang: Inter phalangealesGerak sendi : fleksi dan ekstensi

Makroskopis Tendon AchillesTendon achilles atau tendon calcaneus adalah tendon pada bagian belakang tungkai bawah dan fungsinya untuk meletakkan otot gastronemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusunan pegelangan kaki, calcaneus. Tendon achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu Gastronemius, soleus,dan otot plantaris kaki, Pada manusia letaknya tepat dibagian pegelangan kaki. Tendon achilles adalah tendon tendon yang tertebal dan terkuat pada tubuh manusia yang panjangnya 15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian stukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah belakang tulang calcaneus.

Mikroskopis tendo AchillesTendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elastin dapat menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada pada tendon dalam proporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke tulang. Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan di kelilingi oleh epitenon dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan mengurangi pergesekan

Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri dari kolagen tipe-I, tendon Achilles yang putus juga berisi proporsi besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast dari tendon Achilles yang putus menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada kultur. Kolagen tipe-III kurang tahan terhadap kekuatan tarikan dan arena itu dapat mempengaruhi putusnya tendon secara spontan.Tendon Achilles normal menunjukkan pengaturan selular yang terorganisir dengan baik, sangat berbeda dengan tendon yang putus. Tenosit, yang merupakan fibroblast khusus, muncul pada potongan longitudinal. Pengaturan yang baik ini disebabkan oleh sekresi kolagen secara sentrifugal yang seragam disekitar kolom tenosit, yang menghasilkan baik komponen fibriler dan nonfibriler dari matriks eksraseluler dan juga dapat menyerap kembali serat-serat kolagen.

Fungsi Tendon Achilles1. Membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang2. membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti katrol3. Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk menahan tulang. Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan bisa bergerak4. Tendon yang menghubungkan otot dengan tulang5. Hal ini juga memungkinkan tendon untuk menyimpan dan memulihkan energy pada efisiensi yang tinggi. Sebagai contoh, selama langkah manusia, Achilles tendon peregangan sebagai dorsiflexes sendi pergelangan kaki. Pada bagian terakhir langkahnya, sebagai kaki plantar-flexes (jari-jari kaki menunjuk kebawah), yang disimpan energi elastis dilepaskan. Lebih jauh, karena meregangkan tendon, otot dapat berfungsi dengan kurang atau bahkan tidak ada perubahan panjang, yang memungkinkan otot untuk menghasilkan kekuatan yang lebih besar6. Ketika otot gastrocnemius (di betis) kontraksi (lebih pendek), tendon yang melekat dari otot ke tulang tumit (kalkaneus) bergerak7. Sebagai memperpendek otot, tendon bergerak ketitik ke bawah kaki. Ini adalah tindakan yang memungkinkan seseorang untuk berdiri di atas kaki seseorang, berlari, melompat, berjalan normal, dan untuk naik dan turun tangga

Kinesiologi tendo Achilles

Gerak sendi: - Fleksi Dorsalis : M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. proneus tertius danM. extensor hallucis longus.- Fleksi Plantar : M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucis longus, M.peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior

LO 2.1 Definisi Ruptur Tendon AchillesRuptur adalah putusnya suatu organ atau jaringan sedangkan ruptur tendo achilles adalah putusnya tendo achilles atau cedera yang terjadi pada tendo achiles.

2.2 Etiologi Ruptur Tendon AchillesRuptur tendo achilles dapat terjadi saat dorsofleksi pasif secara tiba tiba saat kontraksi maksimal pada otot betis. Dalam beberapa kasus putusnya tendo Achilles terjadi pada tendo yang kurang menerima aliran darah. Biasanya ruptur tendo Achilles lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Faktor-faktor penyebab lainnya adalah :

A.Faktor internal 1.Tendo dapat melemah bergantung pada bertambahnya usia (Relatif pada usia 30-50 tahun)2. Riwayat ruptur tendon achilles sebelumnya3.Pengguanaan kortikosteroid dan fluorokuinolon dapat meningkatkan kejadian ruptur. Flourokuinolon menurunkan transkripsi decorin, penurunan decorin menyebabkan perubahan pada arsitektur tendon, sifat biomekanik dan menghasilkan peningkatan kerapuhan4. Flexibilitas otot yang rendah (gastrocnemius nya rapat)5. Berkurangnya ruang gerak sendi (dorsofleksi yang terbatas)

B.Faktor eksternal1. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis, basket dan sepak bola ataupun olahraga berat lainnya2. Perubahan/pergantian alas kaki (alas kaki bertumit rendah/ tumit tinggi)3. Kondisi alas kaki yang buruk (ukuran tumit yang tidak sesuai, pelebaran sisi sepatu, berkurangnya fleksibilitas kaki)4. Terlalu banyak tiarap (meningkatnya beban pada kompleks gastrocnemius/soleus untuk menelentangkan kaki dan jemari kaki dengan bebas)

2.3 Manifestasi Klinis Ruptur Tendon AchillesTanda dan gejala ruptur Achilles Gejala : Biasanya, snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang kaki Nyeri bisa berat Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki atau betis Pasien merasa seolah-olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya dan tidak bisa berjinjit Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau push off kaki terluka ketika berjalanTanda : Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan di dekat tumit Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2-3 cm di atas tulang tumit Apabila ada robekan, suatu celah dapat dilihat dan terasa 5 cm diatas insersio tendon Plantar flexi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon

2.4 Patofisiologi Ruptur Tendon AchillesKerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak. Dapat pula karena latar belakang degenerasi tendon.

2.5 Patogenesis Ruptur Tendon Achilles Robekan dapat menjadi akut atau kronik, dengan pengulangan trauma minor. Pada spektrum ringan akhir dapat menjadi peritendonitis.Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabka pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang di tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller.

2.6 Diagnosis dan Diagnosis Banding Ruptur Tendon AchillesDalam mendiagnosis ruptur tendo achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasien tersebut sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Rentang gerak dan kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka danpergelangan kaki. Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik padajari kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melaluipemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI atau lainnya.Pemeriksaan fisikDari pergerakan tumit dan otot. Apabila pergerakannya lemah atau tidak adapergerakan maka dicurigai tendo achilles mengalami ruptur. Thompson test

Pertama kali ditemukan oleh Simmonds dan dipopulerkan oleh Thompson-Doherty. Posisi pasien tengkurap, kemudian betis pasien diremas. Apabila tendo achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles.Namun apabila terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.

Obriens TestPosisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus dimasukkan jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantarfleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidakbergerak, menandakan tendo achilles yang mangalami ruptur. Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar.

Copeland TestPosisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket. Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara pasif.Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar 35-60 mmHg. Namun bila tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak bergerak samasekali.Maffuli mengevaluasi sensitivitas, spesifisitas dan prediktif dan nilai dari tes pijat betis, jarak teraba, tes Matles, tes jarum OBrien dan tes sphygmomanometer tes dari 174 ruptur tendon achilles lengkap. Semua tes menunjukan nilai prediksi positif tinggi, namun tes pijat betis ( test Thompson ) dan tes Matles ternyata lebih sensitif ( 0,96 dan 0,88 ) dibandingkan tes lain.Pemeriksaan penunjang Test fleksi Lutut

Pasien diminta untuk aktif melenturkan lutut sampai 90 derajat sambil berbaring rawan dimeja periksa. Selama gerakan ini, jika kaki pada sisi yang terkena jatuh ke netral ataudorsofleksi, diagnosis ruptur tendon achilles dapat ditegakkan.

Test jarum

Sebuah jarum suntik dimasukkan melalui kulit pada betis, dari medial ke garis tengah, dan 10cm proksimal terhadap masuknya tendon. Jarum dimasukkan dampai ujungnya ada di dalamsubstansi tendon. Pergelangan kaki kemudian bergantian melakukan plantar fleksi dan dorsofleksi. Jika, pada dorsofleksi, titik jarum distal, bagian dari tendon distal jarum dianggaputuh. Jika titik jarum proksimal, diduga hilangnya kontinuitas antara jarum dan tempatpenyisipan dari tendon.

Tes sphygmomanometer

Untuk tes ini, manset Sphygmomanometer melilit betis di bagian tengah sementara pasienberbaring rawan. Manset mengembang hingga 100 milimeter merkuri (13,33 kilopascal)dengan kaki di fleksi plantar. Kaki kemudian dorsofleksi. Jika tekanan naik sampai sekitar140 milimeter merkuri (18,66 kilopascal), unit musculotendinous dianggap menjadi utuh.Namun, jika tekanan tetap sekitar 100 milimeter merkuri (13,33 kilopascal), maka diagnosisruptur tendon Achilles dapat ditegakkan.Menjelaskan pemeriksaan radiologi ruptur tendon achilles

Plain Radiograph

Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Hal ini tidak efektif untukmengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron energi tinggimenghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristikredaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan ditangkap di film. Sinar-X umumnyadipakai untuk mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti tulang, sementara jaringanlunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang nya. Radiografi memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna untuk mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis.

Gambar 2.4: Gambaran ruptur tendon Achilles dengan plain radiograph Ultrasonografi

Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya robekan. Bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh pasien. Beberapasuara dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan lunak atau tulang.

MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi tendon Achilles,dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik inimenggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melaluitubuh. Proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang merubuhkan beberapadari proton tsb keluar dari garis (alignment). Ketika proton kembali mereka (proton )memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar tajam penampang silang dari area penting. MRIdapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto berkualitassangat tinggi sehingga mudah untuk teknisi menemukan robekan dan cedera lainnya.

Gambar 2.6: Gambaran MRI ruptur tendon achilles

Diagnosis Banding Ruptur Tendon Achilles Calcaneal bursitisBursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan. Ketikabursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan pada bursa dibelakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana achilles tendon fibrosa tebal di belakang tumit meluncur turun naik. Achilles tendoncitisCedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/ berlari,achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma tendon achilles dan betis. Achilles tendinopathy atau tendonosisKronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang juga menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon.

2.7 penatalaksanaan

Terapi fisik:Seorang individu yang mengalami ruptur tendon achilles harus mencaripengobatan medis yang segera. Terapi fisik umumnya tidak ditunjukkan untuk fase akutpengobatan, tetapi menjadi bagian penting dalam proses pemulihan total.Pengobatan konservatif:Mobilisasi langsung untuk ruptur tendo Achilles baik secara parsial,maupun seluruhnya. Latihan bergerak sangat penting dalam proses pemulihan rupture tendo AchillesPemakaian boot orthosis yang bisa dilepas dengan sisipan untuk tumit agar ujungtendin dapat berdekatan bersama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini adalahpasien dapat bergerak.Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut selama 4-6minggu dalam posisi fleksi 30-40 pada lutut dan fleksi plantar pada pergelangan kaki.

Gambar 2.7 boot orthosisFisioterapi, dengan kaki menggantung melatih dorsofleksi secara aktif dan fleksi plantarpasif, yang memungkinkan kaki untuk jatuh secara nyaman. Pada minggu ke-4, orthosis dibawa ke posisi netral, dengan protokol ROM yang samaseperti minggu sebelumnya. Pada 6 minggu, pasien diizinkan untuk menanggung berat badanyang ditoleransi sambil mengenakan orthosis. Pada saat ini, mereka juga diperbolehkan untukmelepas orthosis di malam hari. Pada minggu ke-8, pasien diperbolehkan melepas orthosisdan kemudian mulai terapi fisik untuk peregangan dan penguatan. protokol konservatif yang lebih baru menggunakan periode nonweight-bearing-casting, baik di atas atau di bawah lutut, dengan kaki di equinus sekitar 2-4 minggu,dan kemudian seri casting atau dengan penurunan derajat fleksi plantar ke netral pada interval2 hingga 4 minggu.Percutaneous Surgery

Gambar 2.8: Percutaneous SurgeryPada tindakan ini,dibuat sayatan kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk, jahitan melewati ujung distal dan proksimal, yang diperkirakan ketika pergelangan kaki berada pada equinus maksimal. Jahitan itu kemudian dipotong pendek, diikat menggunakan simpul, danmendorong subkutan. Luka-luka kecil dibersihkan dan dipasang perban kering dan sterilSetelah itu, pasien menggunakan bantalan gips yang tanpa beban. Penggunaan gips dilakukanselama 4 minggu, diikuti oleh 4 minggu di bantalan berat dan pemakaian gips dengan elevasitumit rendah.Open Surgical Repair

Gambar 2.9: Open Surgical RepairPengobatan lainnya :Gips kaki pendek dipasang pada kaki yang terkena,sementara pergelangan kakiditempatkan di plantar fleksi sedikit (equinus gravitasi).Dengan menjaga kaki dalamposisi ini, ujung tendon secara teoritis lebih baik. Imobilisasi Cast dilanjutkan selamasekitar 6-10 minggu. Dorsofleksi Paksa merupakan kontraindikasi. Pergelangan kakisecara bertahap dapat dorsofleksi ke posisi yang lebih netral setelah periodeimobilisasi (~ 4-6 minggu). Posisi ini ditopang dengan casting serial atau pergelangankaki orthotics yang disesuaikan. Berjalan dengan menggunakan cor diperbolehkansaat masa tersebut. Setelah pelepasan cor, tumit di sepatu diangkat setinggi 2 cm dabdipakai selama 2-4 bulan. Selama waktu ini, program rehabilitasi dimulai.Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada (misalnya,kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera neurovaskular), biaya rumahsakit menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada paparananestesi.Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggi rerupture(hingga 40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon dapatmenyembuhkan dalam posisi memanjang karena celah di ujung tendon yangmengakibatkan penurunan daya fleksi plantar dan daya tahan.Resiko operasi tendon Achilles: Infeksi kulit di tempat sayatan Komplikasi normal pembedahan atau anestesi, seperti pendarahan dan efek sampingobat-obatan Kerusakan saraf Resiko kembalinya ruptur Achilles. Walaupun risiko ini lebih kecil dibandingpengobatan nonsurgical Kemungkinan tendon yang sembuh setelah operasi tidak akan sekuat seperti sebelumcedera.Terapi obat NSAIDs IbuprofenDOC bagi pasien menghilangkan nyeri ringan sampai sedang, menghambatt reaksi inflamasidan menurunkan nyeri dengan menghambat sintesis prostaglandinAnalgesik AsetaminofenDOC pada pasien HPS terhadap aspirin atau NSAIDs, orangg dengan gangguan GI tract bagianatas dan bagi pengkonsumsi antikoagulan. Kontrol nyeri,memiliki efek sedatifMenjelaskan Pencegahan Ruptur Tendon Achilles

2.8 pencegahanLakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan olahraga. Biasakanlatihan yang memperberat betis. Jangan memaksakan latihan jika kaki terasa lelah. Jaga beratbadan ideal agar tidak obesitas. Kenakan sepatu yang baik dengan bantalan yang tepat

2.9 komplikasiKeuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada (misalnya, kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera neurovaskular), biaya rumah sakit menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada paparan anestesi.Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggi rerupture (hingga 40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon dapat menyembuhkan dalam posisi memanjang karena celah di ujung tendon yang mengakibatkan penurunan daya fleksi plantar dan daya tahan.2.10 prognosisKebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo Achilles, tendo akan kembali normal. Jika operasi dilakukan, tendo mungkin menjadi lebih kuat dan kecil kemungkinannya untuk ruptur lagi. Biasanya, kegiatan berat seperti berjalan baru bisa dilakukan kembali setelah 6 minggu. Atlet biasanya kembali berolahraga setelah 4 sampai 6 minggu setelah cedera terjadi.

DAFTAR PUSTAKAPenerbit buku kedokteran EGC. 2006. Sobotta jilid 2 edisi 22. JakartaFakultas Kedokteran Indonesia. 2011. Farmakologi dan Terapi Edisi 5 . JakartaAlmekinders L,Maffuli N.2001.The Achilles Tendon(page 7-10).London: Springer(UK)Greenberg MI.2005.Greenbergs Text-Atlas of Emergency Medicine(page529,536).Philadelphia:Lippincott Williams and Wilkins (USA)Ellison, dkk, 1986:311; Peterson Lars, dan Renstrom Per., 1986: 332Sjamsuhidajat,R dan Wim de Jong, 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi. Jakarta. EGC hal 1075Sudoyo AW,dkk, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV, Jilid III,FKUI, JakartaTambajong J,Wonodirekso S.1996.Buku Teks Histologi. Jakarta : EGC (Indonesia)http://radiopaedia.org/articles/achilles-tendon-tear-classificationhttp://www.orthosupersite.com/view.aspx?rid=70484, Justin M. Weatherall, MD; Kenneth Mroczek, MD; Nirmal Tejwani, MD. Acute Achilles Tendon Ruptures. [published online ahead of print October 2010] 33(10):758-64 (2010) PMID 20954624http://radiology.rsna.org/content/220/2/406/F2.expansion.htmhttp://roentgenrayreader.blogspot.com/2010/09/achilles-tendon-rupture-radiography.html http://www.easierliving.com/_resources/images/product/27142_d.jpghttp://emedicine.medscape.com/article/85024-treatment,diakses pada tanggal 24 September2011http://indonesian.orthopaedicclinic.com.sg/http://robdaquila.com/2009/11/19/achilles-tendonitis-applied-kinesiology-and-chiropractic/http://www.achillestendon.com/Injuries.htmlhttp://www.ehow.com/facts_5762647_ruptured-achilles-tendon-prognosis.htmlhttp://www.emedicinehealth.com/ruptured_tendon/page5_em.htmhttp://www.engin.umich.edu/class/bme456/ligten/ligten.htm

http://www.foothyperbook.com/trauma/achillesRupture/achillesRuptureClin.htmhttp://www.footphysicians.com/footankleinfo/achilles_tendon_rupture.htmhttp://www.icbmedical.com/achillies-pain.php?PHPSESSID=959d278b7d3f406d8d70120009ccc806http://www.infofisioterapi.com/perubahan-patologi-pada-ruptur-tendon-achilles.html#more-3562http://www.orthosupersite.com/view.aspx?rid=70484,diakses pada tanggal 22 September2011