sistem saraf otak manusia pbl 6

31
Mekanisme Nyeri yang Berkaitan dengan Sistem Saraf Nurul Siti Khodijah 102014117 Kelompok: B2 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email: [email protected] Abstract Activity of human life can not be separated from the nervous system . Various diseases can also result from disruption of the nervous system . Therefore , knowledge of the nervous system is necessary, given the role that is essential for human survival . So this time will be discussed on the mechanisms of pain , cerebrum , cerebellum and nervous system . The nervous system is a system of coordination in living organisms are composed of cells of neurons that serve to coordinate the stimulation of the receptor to be detected and responded to by the body . makes the human nervous system becomes more responsive and responsive to changes that occur both inside and outside environment . On the human nervous system is divided into two , namely the central nervous system and peripheral nervous system . Keyword: mechanisms of pain , cerebrum , cerebellum and nervous system Abstrak Aktifitas hidup manusia tidak dapat lepas dari kerja sistem saraf. Berbagai penyakit pun dapat timbul akibat terganggunya sistem saraf. Oleh karena itu, pengetahuan akan sistem saraf 1

Upload: amandadamayanti

Post on 15-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Mekanisme Nyeri yang Berkaitan dengan Sistem Saraf

Nurul Siti Khodijah

102014117

Kelompok: B2

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Email: [email protected]

Abstract

Activity of human life can not be separated from the nervous system . Various diseases can also

result from disruption of the nervous system . Therefore , knowledge of the nervous system is

necessary, given the role that is essential for human survival . So this time will be discussed on

the mechanisms of pain , cerebrum , cerebellum and nervous system . The nervous system is a

system of coordination in living organisms are composed of cells of neurons that serve to

coordinate the stimulation of the receptor to be detected and responded to by the body . makes

the human nervous system becomes more responsive and responsive to changes that occur both

inside and outside environment . On the human nervous system is divided into two , namely the

central nervous system and peripheral nervous system .

Keyword: mechanisms of pain , cerebrum , cerebellum and nervous system

Abstrak

Aktifitas hidup manusia tidak dapat lepas dari kerja sistem saraf. Berbagai penyakit pun dapat

timbul akibat terganggunya sistem saraf. Oleh karena itu, pengetahuan akan sistem saraf sangat

diperlukan, mengingat peranannya yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Maka kali

ini akan dibahas tentang mekanisme nyeri,cerebrum, cerebellum dan sistem saraf. Sistem saraf

adalah sistem koordinasi pada makhluk hidup yang terdiri atas sel neuron yang berfungsi untuk

mengkoordinasikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. sistem

saraf menjadikan manusia menjadi lebih tanggap dan responsif terhadap perubahan-perubahan

yang terjadi di dalam maupun luar lingkungan. Sistem saraf pada manusia terbagi dua, yaitu

sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Kata kunci : mekanisme nyeri,cerebrum, cerebellum dan sistem saraf

1

Page 2: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Pendahuluan

Kulit merupakan reseptor tubuh yang paling luas dan paling pertama menerima informasi

dari lingkungan. Didalam kulit, terdapat banyak reseptor mekanis sehingga kulit kita bisa

meraskan dingin, panas, tekanan dan nyeri. Umumnya reseptor berada dibawah folikel rambut

sehingga ada hubungan antara sensitivitas rambut di kulit dengan sensitivitas kulit terhadap rasa

sakit jika rambut dicabut. Terdapat lima jenis sel saraf reseptor yang menerima informasi

berbeda, yaitu ruffini, Krause, paccini, meissner, dan ujung saraf bebas yang peka terhadap

rangsang tekang ringan dan rasa sakit.1 Reseptor-reseptor ini akan mengirimkan impuls yang

nantinya akan dibawa ke system saraf dan di proses, lalu dikirim ulang melalui saraf aferen ke

jaringan tertentu yang disebut sebagai respon.

Seperti yang telah disebutkan, nyeri merupakan salah satu dari rangsangan yang dapat dirasakan

oleh manusia. Nyeri berbeda dari sensi lain, yaitu bahwa nyeri memberi peringatan bahwa ada

sesuatu yang salah. Nyeri mendahului sinyal lain, dan nyeri berkaitan dengan perasaan tidak

menyenangkan.1 Nyeri berkaitan dengan system saraf manusia yang berpusat di otak.

Skenario

Seorang pekerja proyek bangunan datang berobat ke puskesmas dengan keluhan telapak kakinya

nyeri karna luka tertusuk paku. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah, jantung dan paru dalam

batas normal.

Sistem Saraf Manusia

Sebelum memasuki bahasan mengenai otak manusia, terlebih dahulu akan dijelaskan gari

besar secara umum system saraf pda manusia.

Sistem saraf mirip sekali dengan jaringan telepon, persambungan saraf yang rumit sama seperti

system kabel, dan otak manusia berfungsi sebagai stasiun kontrol pusat yang begitu kompleks.

Sistem saraf manusia tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan

medulla spinalis, serta susunan tepi (SST) yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa

informasi dan bagian tubuh lainnya. SST dibagi lagi menjadi divisi aferen dan eferen. Divisi

aferen membawa informasi menuju SSP (input), kemudian tugas eferen adalah menyalurkan

instruksi dari SSP ke organ efektor seperti otot atau kelenjar untuk melaksanakan perintah agar

dihasilkan efek yang sesuai dengan input yan masuk. Tidak berhenti sampai disana, divisi eferen

2

Page 3: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

juga dibagi-bagi lagi menjadi system saraf somatic dan system saraf otonom. Sistem saraf

somatic terdiri dari serat-serat neuron motoric yang mempersarafi otot rangka, sedangkan system

saraf otonom adalah serat-serat motoric yang mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar.

Kemudian system saraf otonom masih dibagi menjadi 2 yaitu system saraf simpatis dan system

saraf parasimpatis, dimana keduanya mensarafi sebagian besar organ-organ yang di sarafi oleh

system saraf otonom. Tentu tidak semua akan dibahas satu persatu secara mendalam, namun

yang akan dibahas secara secara khusus pada bahasan kali ini adalah mengenai system saraf

pusat (otak dan medulla spinalis) serta saraf-saraf itu sendiri.1,2

Gambar 1. Gambaran umum organisasi system saraf manusia. Sumber: Sherwood L. Fisiologi

manusia: dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012.p.146.

Struktur Saraf

Mikroskopis

Sel saraf atau saraf, adalah inti fungsional system saraf yang di khususkan untuk

menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Secara

garis besar, saraf manusia dibagi menjadi 3 yaitu dendrit, merupakan prosesus panjang dan

multiple (memanjang dan bercabang-cabang) yang berfungsi dalam menerima stimulus atau

rangsang dari lingkungan, ataupun dari neuron yang lain. Badan sel atau perikaryon yang adalah

pusat dari seluruh sel saraf, yang juga dapat menerima rangsang; dan yang terakhir adalah

akson, merupakan prosesus yang tunggal yang terspesialisasi untuk meneruskan (konduksi)

3

Page 4: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

impuls saraf ke sel lainnya (sel saraf, otot, atau kelenjar). Bagian distal dari akson biasanya

bercabang dan membentuk sebuah percabangan terminal / terminal sinaptik. Percabangan ini

bisa mencapai ratusan hingga ribuan cabang. Setiap cabang tersebut berakhir pada cabang

berikutnya dengan membentuk pelebaran yang disebut end bulbs, yang berinteraksi dengan

neuron lainnya atau dengan sel bukan saraf, membentuk sebuah struktur yang disebut dengan

sinaps. Sinaps ini memindahkan (transmit) informasi ke sel berikutnya (komunikasi), entah itu

sel saraf, otot atau kelenjar. 2,3

Pada akson ada yang dinamakan sebagai bukit akson (axon hillock), yang adalah daerah

pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini impuls yang dihantarkan ke akson

umumnya dibangkitkan. Banyak akson dalam system saraf pada manusia yang dibungkus oleh

lapisan insulasi yang disebut sebagai selubung myelin (myelin sheath), yang dibentuk oleh yang

namanya sel schwann. Jika pada SSP, yang menghasilkan selubung myelin adalah

oligodendrosit.2

Sel saraf juga dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk dari pada prosesusnya, antara

lain sel bipolar, merupakan saraf yang hanya memiliki satu dendrit (tentu tersebut tetap

bercabang) dan satu akson; saraf multipolar merupakan saraf yang memiliki lebih dari dua

prosesus, satu prosesusnya adalah akson dan sisanya adalah prosesus untuk dendrit; yang

terakhir adalah saraf pseudounipolar dimana saraf ini memiliki prosesus tunggal yang dekat

dengan perikarion dan kemudian terpisah menjadi dua bagian cabang. Prosesus tersebut

membentuk huruf T, Dimana satu cabangnnya menuju ke perifer, dan satu cabang lainnya

menuju ke system saraf pusat. Pada saraf pseudounipolar,stimulus atau rangsang yang masuk

melalui dendrit langsung berjalan menuju akson tanpa melewati badan selnya terlebih dahulu,

tidak seperti saraf pada umumnya.3

Badan Sel Saraf

Badan sel atau yang disebut perikarion, merupakan bagian yang memiliki inti dan

sitoplasma yang mengelilinginya, dengan prosesus-prosesus yang melengkapinya. Hampir semua

sel saraf memiliki inti yang besar, eukariotik (pucat dalam pewarnaan), serta nucleolus atau anak

inti yang menonjol. Selain inti sel dan anak intinnya, pada badan sel saraf dapat dijumpai

beberapa organel laninnya seperti :3

1. Retikulum Endoplasma (RE) kasar/bergranular (badan nissl)

2. Aparatus Golgi

4

Page 5: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

3. Mitokondria

4. Neurofilamen /filament Intermediet dan mikrotubulus

Dendrit

Dendrit (Dendrom, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti cabang-

cabang pada pohon. Secara srtuktual, dendrit ini mirip dengan perikarion, hanya tidak memiliki

apparatus golgi dan badan sel. Tetapi pada dendrit-dendrit yang tipis sudah tidak lagi ditemukan

badan nissl dan mitokondria.3

Akson

Hampir semua sel saraf hanya memiliki satu buah akson. Tetapi ada sedikit sekali yang

bahkan tidak memiliki akson sama sekali. Akson merupakan prosessus yang silindris yang

memiliki panjang dan diameter yang bervariasi tergantung dari tepi neuronnya. Meskipun ada

yang memiliki akson pendek, tetapi secara umum akson adalah panjang bahkan panjangnya

mencapai 100cm/ 40 inci. 3

Semua akson prosesusnya dimulai dengan sebuah bentukan pyramid yang pendek, yang

disebut sebagai akson hillock, yang tentunya muncul pada perikarion. Membrane sel/plasma

pada akson disebut aksolemma, dan isinya di sebut aksoplasma.3

Gambar 2. Sel saraf manusia dan bagian-bagiannya. Sumber: Campbell, Reece, Mitchell.

Biologi. Edisi ke-5 Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.p.202.

5

Page 6: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Organisasi Fungsional Saraf

Secara fungsional, terdapat 3 golongan neuron yang masing-masing tentunya berkaitan

dengan fungsi utama system saraf. Tiga golongan neuron itu antara lain: 1,2

1. Neuron sensoris atau neuron aferen berfungsi dalam mengkomunikasikan informasi yang

dating (input sensoris). Di ujung perifernya, neuron aferen biasanya memiliki reseptor

sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap jenis rangsangan

tertentu.

2. Neuron motoris atau neuron eferen berfungsi mengirimkan impuls (output motoris) dari

SSP ke efektor ( bisa ke otot ataupun kelenjar).

3. Interneuron/Anterneuron berada di dalam SSP, berfungsi mengintegrasikan input sensoris

dan output motoris. Interneuron membuat persambungan sinaptik hanya dengan neuron

lain (menghubungkan neuron satu dengan neuron lainnya). Sekitar 99% dari semua

neuron termasuk dalam kategori ini. SSP manusia diperkirakan memiliki lebih dari 100

milyar interneuron. Selain mengintegrasikan input sensoris dengan output motoris,

interneuron juga sangat bereperan penting dalam fenomena abstrak tang berkaitan dengan

“jiwa” misalnya pikiran, emosi, ingatan, kreativitas, kecerdasan, dan motivasi. Aktivitas-

aktivitas ini merupakan fungsi system saraf yang paling kurang dipahami.

Gambar 3. Struktur dan lokasi fungsional neuron. Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari

sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012.p.147.

Gambaran Umum Otak

6

Page 7: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Makroskopis

Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis, tetapi yang akan di bahas

dalam kasus ini hanyalah bagian otak saja. Sebanyak sekitar 100 miliar neuron terdapat di otak

kita, tersusun membentuk anyaman yang sangat kompleks sehingga memungkinkan kita untuk

secara sadar mengatur lingkungan internal melalui system saraf, megalami emosi, secara sadar

mengontrol gerakan kita, menyadari tubuh kita sendiri dan lingkungan sekitar kita, melakukan

fungsi-fungsi kognitif yang lebih luhur misalnya berpikir dan mengingat.1

Tidak ada bagian otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak lain, karena

anyaman-anyaman neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps, dan neuron-neuron

dalam otak berkomunikasi satu sama lain (ekstensif) dengan cara listrik maupun kimiawi. Akan

tetapi, neuron-neuron yang bekerja sama untuk akhirnya melaksanakan fungsi tertentu cenderung

tersusun dalam lokasi yang terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang

fungsional, otak tersusun menjadi bagian-bagian yang bebeda, Otak manusia dibagi menjadi

beberapa bagian,antara lain adalah : 1

1. Batang otak (Truncus encephali)

2. Serebellum

3. Otak depan (forebrain)

a. Diensefalon

- Hipotalamus

- Thalamus

b. Serebrum

- Nucleus basal (ganglia basal)

- Korteks serebri

Urutan penamaan di atas mencerminkan baik lokasi anatomik (dari bawah ke atas) serta

kerumitan dan kecanggihan fungsi ( dari tingkat yang paling tua dan kurang spesialisasi hingga

ke tingkat terbaru yang paling spesialistik).1

Ketika dipotong baik cerebrum, cerebellum, maupun medulla spinalis akan menunjukan

adanya 2 region, yaitu substansia alba (white matter) dan substansia kelabu/grisea (gray matter).

Yang membedakan keduanya adalah perbedaan distribusi myelin. Komponen substansia alba

adalah saraf yang bermielin, dan tentu terdapat oligodendrosit sebagai penghasil myelin, tetapi

pada substansia alba tidak terdapat badan-badan sel saraf. Sedangkan pada substansia grisea,

7

Page 8: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

terdapat badan sel saraf, dendrit, serta bagian-bagian akson yang tidak bermielin. Substansia

grisea ini adalah substansia yang terletak paling supefisial dari cerebrum dan cerebellum,

membentuk korteks cerebri dan cerebelli, sedangkan substansia alba berada lebih banyak di

daerah yang lebih dalam (central region).3

Pada korteks cerebrum, substansia grisea memiliki 6 lapisan yang masing-masing

memiliki perbedaan bentuk dan ukuran, namun batas-batas antara keenam lapisan tersebut tidak

jelas atau tidak tegas. Lapisan-lapisan tersebut antara lain : 3

1. Lapisan molekular

2. Lapisan granular luar

3. Lapisan sel-sel pyramid

4. Lapisan granular dalam

5. Lapisan pyramid/ganglioner

6. Lapisan sel-sel multiform atau polimorf

Yang menjadi kekhasan pada cerebrum ini adalah adanya sel pyramid, sel yang

berbentuk mirip seperti bangunan piramid, sehingga disebut sel pyramid. Sel pyramid itu sendiri

sebenarnya adalah neuron itu sendiri. 3

Pada korteks cerebellum terdapat tiga lapisan yaitu lapisan molecular luar, lapisan tengah

dengan sel purkinje, dan lapisan granular dalam. Sel purkinje ini memiliki badan sel yang sangat

jelas, dan dendritnya sangat berkemban. Dendritnya terletak paling banyak pada lapisan

molecular. Lapisan granularnya tersusun dari neuron-neuron yang sangat kecil.3

Selanjutnya akan dibahas satu per satu bagian-bagian yang terdapat pada otak, dan tentu

difokuskan lebih dalam pada cerebrum.

Batang Otak (Trunkus Ensefalon) : Anatomi dan Fisiologis

Batang otak adalah bagian yang paling tua dan bersambungan dengan

medulla spinalis. Batang otak/brainstem berasal dari mesensefalon, bagian

dari metensefalon, dan mielensefalon. Batang otak ini berupa pembengkakan

yang mirip batang dan tudung pada ujung anterior dari sumsum tulang

belakang. Batang otak terdiri dari medulla oblongata, pons, dan otak

tengah.1,2

8

Page 9: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Batang otak mengontrol banyak dari proses untuk mempertahankan hidup, misalnya

pernapasan, sirkulasi, dan pencernaan. Proses ini sering disebut sebagai fungsi vegetative, yang

berarti dilakukan dibawah sadar atau involunter. Jika fungsi luhur otak lenyap maka tingkat otak

yang lebih rendah ini, disertai dengan terapi suportif yang memadai misalnya dengan pemberian

nutrisi yang baik, dapat tetap mempertahankan fungsi esensial bagi kelangsungan hidup, tetapi

yang bersangkutan tersebut tidak memiliki kesadaran atau control atas kehidupan tersebut.1

Medulla oblongata mempunyai pusat-pusat yang mengatur beberapa fungsi visceral atau

otonom yang meliputi pernapasan, jantung, dan aktivitas pembuuh darah, penelanan, muntah,

dan pencernaan. Pons juga berperan dalam beberapa aktivitas ini. Pons serta medulla juga

berperan dalam pegiriman data, karena semua berkas akson yang membawa informasi sensoris

ke otak bagian atas akan melewati batang otak terlebih dahulu. Bagian ketiga otak, yaitu otak

tengah, mengandung pusat penerimaan dan integrasi beberapa jenis informasi sensoris. Bagian

ini juga berfungsi dalam pusat proyeksi, yang mengirimkan informasi sensoris yang dikode

sepanjang neuron ke wilayah tertentu pada otak depan. Nucleus yang menonjol pada otak tengah

adalah kolikuli inferior dan kolikuli superior, yang merupakan bagian dari system auditoris dan

visual. Semua serat yang terlibat dengan pendengaran akan berakhir di atau melawati kolikuli

inferior. Sedangkan pengelihatan diintegrasikan di dalam serebrum sehingga kolikuli superior

hanya berfungsi mengkoordinasikan reflex visual dan melaksanakan fungsi presepsi yang

terbatas.2

Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum dibawah mesensefalon dan diatas

medulla oblongata. Pons tersusun dari serabut-serabut saraf yang menghubungkan antara kedua

belahan cerebellum, dan serabut saraf ascendens dan descendens yang menghubungkan otak

depan, mesensefalon, dan medulla spinalis.4

Medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons yang berada di atasnya

dengan medulla spinalis. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior medulla dan pada

setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis. Pyramis mengecil kebawah, dan di sini

hamper seluruh serabut descendes menyilang ke sisi lainnya, membentuk decussatio

pyramidium. Dari pyramis terdapat oliva pada sisi posteriornya. Kemudian pada permukaan

posterior pars inferior medulla oblongata terdapat tuberculum gracilis dan cuneatus.4

Otak tengah atau mesensefalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati

incisura tentoria dan menghubungkan otak depan dengan pons dan medulla oblongata. Otak

9

Page 10: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

tengah terdiri dari dua belahan lateral yang disebut peduncullus cerebri. Masing-masing dalam

pars anterior yaitu crus cerebri dan bagian posterior tegmentum, oleh sebuah pita yang disebut

substansia nigra. Pada mesensefalon terdapat rongga sempit yang disebut aquaduktus cerebri

yang menghubungkan ventrikulus tertius dengan ventrikulus quartus. Bagian mesensefalon yang

posterior terhadap aquaduktus cerebri disebut tectum. Tectum mempunyai empat tonjolan kecil

yaitu dua colliculus superior dan dua colliculus inferior.4

Cerebellum

Serebellum berkembang dari bagian metsensefalon.

Serebelum melekat dibagian atas belakang batang otak. Fungsi

primernya adalah berkaitan dengan pemeliharaan posisi tubuh

yang tepat dalam ruang dan koordinasi bawah sadar aktivitas

motoric ( grakan ). Serebellum juga mempelajari keterampilan

motoric, misalnya gerakan menari.1,2

Serebellum terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional

berbeda dengan peran yang terutama dengan kontrol bawah sadar

aktivitas motoric diantaranya adalah:1

1. Vestibuloserebellum: mempertahankan keseimbangan dan kontrol gerakan mata

2. Spinoserebellum : meningkatkan tonus otot dan mengkoordinasikan gerakan

volunteer terampil

3. Serebroserebellum : berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivitasvolunter

dengan memberikan masukan ke daerah motoric korteks. Ini juga berperan dalam

menyimpanan ingatan procedural.

Cerebellum terletak posterior terhadap pons dan meula oblongata. Cerebellum terdiri atas

dua hemisfer yang dihubungkan oleh bagian tengah yang disebut vermis. Cerebellum

dihubungkan dengan mesensefalon melalui peduncullus cerebellaris superior, dan dengan pons

melalui peduncullus cerebellaris medius, serta dengan medulla oblongata dengan peduncullus

inferior. Lapisan permukaan tiap hemisfer cerebellum disebut korteks, yang terdiri dari

substansia grisea. Korteks ini melipat-lipat yang disebut folia.4

10

Page 11: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Thalamus

Diensefalon berkembang menjadi tiga wilayah otak dewasa yaitu epithalamus, thalamus,

dan hypothalamus.2

Setiap setengah bagian dari otak terdapat thalamus (biasanya disebut thalamus dorsal),

berbentuknya cukup besar, merupakan massa nucleus berbentuk bulat seperti telur. Thalamus

adalah subdivisi diensefalon yang paling besar. Pada posteriornya disebut pulvinar, memanjang

menjadi bagian yang medial lateral, disebut corpus geniculatum medial dan corpus

geniculumlateral. Pada bagian rosrumnya (rostral/anterior) terdapat tubercullum thalami

anterior. Pada thalamus juga terdapat adhesion interthalamica, yang merupakan penghubung

antara kedua thalamus, menyebrangi ventrikulus tertius.5,6

Thalamus terbagi-bagi menjadi beberapa bagian oleh karena adanya lamina medularis

interna. Bagian–bagian tersebut antara lain: 5

1. Anterior nuclear group

2. Nuclei of the midline

3. Medial nuclei

4. lateral nuclear mass

5. Posterior neclei

Thalamus berfungsi sebagai “stasiun pemancar” dan pusat integrasi sinaps untuk

pemprosesan awal semua input sensoris dalam perjalannya ke korteks. Thalamus juga

merupakan pusat output informasi motoris yang meninggalkan cerebrum. Selain itu, thalamus

juga penting dalam kemampuannya mengarahkan perhatian kepada rangsangan yang menarik

contohnya orang tua dapat tidur dengan nyenyak meskipun banyak suara bising lalu lintas di

depan rumahnya, namun dapat terbangun mendengar suara tangisan bayi mereka.1,2

Hipothalamus

Hipotalamus berada di bawah dan di depan thalamus, membentuk bagian bawah dinding

lateral dan dasar dari ventrikulus tertius. Struktur – struktur berikut ini terdapat di dasar

ventrikulus tertius, dari depan ke belakang yaitu chiasma opticum, tuber cinereum dan

infundibulum, corpora mamaria, dan substansia perforata posterior.4,5

11

Page 12: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Dalam ukuran yang kecil ini (berat sekitar 0,3% dari berat total otak), hypothalamus

memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting di antaranya adalah:1,5

1. Mengontrol asupan makanan

2. Berfungsi sebagai pusat koordinasi system saraf otonom utama, yang pada gilirannya

mempengaruhi semua otot polos, jantung, dan kelenjar (autonomic function)

3. Mengatur suhu tubuh

4. Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin, penghasil hormone hipofisis posterior

5. Mengontrol sekresi hormone hipofisis anterior

6. Berperan penting dalam irama sirkardian’

7. Berperan dalam pola emosi dan perilaku

Hypothalamus adalah bagian otak yang paling terlibat dalam pengaturan langsung

lingkungan internal. Sebagai contoh ketika tubuh dingin, hypothalamus memulai respon internal

untuk meningkatkan produksi panas (misalnya dengan menggigil) dan mengurangi pengeluaran

panas (misalnya kontraksi pembuluh darah kulit untuk mengurangi aliran darah hangat ke

permukaan tubuh, tempat panas dapat hilang ke lingkungan internal).1

Serebrum

Serebrum merupakan pusat integrative yang paling kompleks di SSP, berkembang dari

telensefalon. Serebrum, bagian terbesar otak manusia dibagi menjadi dua bagian yang sama ,

hmisfer serebri kiri dan kanan. Keduanya saling berhubungan melalui korpus kalosum, suatu

masa substansia alba, pita tebal yang diperkirakan terdiri dari 300 juta akson neuron yang

berjalan di antara kedua hemisfer. Korpus kalosum ini adalah “jalan laying informasi” tubuh,

dimana kedua hemisfer ini saling berkomunikasi dan bekerja sama melalui pertukaran informasi

instan lewat koneksi saraf ini.1,4

Anatomi Hemisfer & Korteks Cerebri

12

Page 13: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Gambar 6. Otak cadaver manusia

Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC,2012.p.157.

Hemisfer cerebri mengambil porsi paling besar dalam otak manusia. Masing-masing

hemisfer terdiri dari satu lapisan tipis substansia grisea di sebelah luar yaitu korteks cerebri, yang

menutupi bagian tengah tebal substansi alba. Bagian lain substansi grisea, terletak jauh di dalam

substansia alba, dinamakan nucleus basal/ganglia basalis. Nucleus basalis memiliki peran

inhibitorik penting dalam control motoric. Secara khusus, nucleus basalis penting dalam

menghambat tonus otot di seluruh tubuh, menekan gerakan-gerakan yang tidak perlu, dan

membantu memantau dan mengkoordinasikan kontraksi lambat dan menetap, terutama yang

berkaitan dengan postur dan penopangan. Substansia grisea terutama terdiri dari badan sel

neuron serta dendritnya. Dan sebagian besara sel glia. Sedangkan substansia alba disusun oleh

berkas serat sarang bermielin (akson). Warna putihnya disebabkan oleh komposisi lemak pada

myelin. Substansia grisea dikatakan sebagai “komputer-komputer” SSP, sedangkan substansia

alba sebagai “kabel” yang menghubungkan computer-komputer tersebut.1,5

Puncak-puncak tonjolan dari lipatan-lipatan pada korteks disebut sebagai gyrus,

sedangkan pemisahnya adalah sulcus, atau bila lebih dalam dapat disebut fissura. Lipatan-lipatan

yang membentuk gyrus dan sulcus ini membuat korteks korteks ini sebenarnya sangat luas,

sekitar 50% luas aslinya “ tersembunyi” dibalik gyrus dan sulcus ini.5

13

Page 14: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Kita dapat melihat bahwa banyak sekali sulcus atau fissura dan gyrus yang ada pada otak.

Sulcus-sulcus ini memisahkan antara lobus frontal, parietal, occipital, dan temporal dengan satu

sama lainnya. Fissura cerebral lateralis ( sylvian fissure) memisahkan antara lobus temporal

dengan lobus frontal dan parietal. Kedua hemisfer ini sendiri dipisahkan oleh fissura

longitudinalis cerebralis. Kemudian sulcus centralis (fissure of Rolando), berada kira-kira

dibagian tengah hemisfer . mulai dari dekat fissura longitudinalis dan memanjang kebawah

hingga ke fissure cerebral lateralis. Sulcus cnteralis ini memisahkan anatara lobus frontal dengan

lobus parietal. Fissura parietal – occipital memisahkan anatara lobus parietal dengan lobus

occipital.5

Kolom-kolom fungsional korteks serebri

Gambar 7. Lobus-lobus korteks. Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke system.

Edisi ke6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC,2012. P.158.

Korteks serebri dibagi-bagi menjadi empat lobus utama, lobus frontal, lobus parietal,

lobus temporal, lobus occipital. Keempat lobus ini memiliki fungsinya masing-masing.1

Lobus parietalis terletak di kepala bagian atas , dibelakang sulcus centralis. Lobus

parietalis memiliki fungsi dalam merasakan sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri secara

kolektif (sensasi somestetik). Di dalam SSP informasi ini diproyeksikan ke korteks

somatosensorik, terletak di bagian depan masing-masing lobus parietalis, tepat dibelakang sulcus

centralis. Korteks ini adalah tempat pemprosesan awal di korteks dan persepsi masukan somestik

serta masukan propriosepso (kesadaraan akan posisi tubuh).1

14

Page 15: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Lobus frontalis juga berada di kepala bagian atas. Pada bagian belakang lobus frontalis

ini tepat di depan sulkus sentralis terdapat korteks motoric primer. Bagian ini melaksanakan

control volunteer atas gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka. Lobus frontalis juga berperan

dalam fungsi berbicara serta elaborasi pikiran.1

Lobus temporalis terletak disebelah lateral. Fungsi utamanya adalah dalam

mempersiapkan sensasi suara. Selanjutnya lobus occipitalis, yang terletak di posterior kepala,

memiliki fungsi untuk melaksanakan pemrosesan awal masukan pengelihatan (primary visual

cortex).1,5

Gambar 8. Daerah fungsional korteks serebri. Sumber Sherwood L. Fisiologi manusia:

dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,2012.p.159.

Daerah Asosiasi

Jika kita lihat pada gambar di atas, terlihat juga beberapa daerah yang luas pada korteks

serebri yang tidak termasuk dalam pembagian kaku area sensorik dan motoric primer dan

sekunder. Area ini disebut sebagai area asosiasi, karena area-area tersebut menerima dan

menganalisis sinyal-sinyal secara bersamaan dari berbagai region, baik dari korteks motoric

maupun korteks sensorik. Ternyata area asosiasi ini memiliki fungsi khususnya sendiri. Area

asosiasi yang paling penting adalah area asosiasi parieto-oksipito-temporal. Area asosiasi

prefrontal, dan area asosiasi limbic.

Berikut pembahasan lebih lanjut: 1,7

15

Page 16: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

1. Asosiasi parieto-oksipito-temporal : Bagian ini mengumpulkan dan mengintegrasikan

sensasi somatic, pendengaran, dan penglihatan. Contoh mengintegrasikan informasi

pengelihatan dengan input proprioseptif agar dapat menempatkan apa yang kita lihat

dengan perspektif yang benar (botol menggantung diatas pohon, apakah itu tegak, miring

ke kanan atau ke kiri)

2. Area asosiasi prefrontal : bagian ini memiliki fungsi seabagai perencanaan aktivitas

volunteer, pengambilan keputusan (menimbang akibat dari tindakan yang akan

dilakukan), kreativitas, dan sifat kepribadian. Untuk melakukan fungsi paling tinggi ini,

korteks prefrontal adalah tempat bekerjanya ingatan sementara, dimana otak secara

temporer menyimpan dan secara aktif memanipulasi informasi yang digunakan untuk

berpikir dan membuat rencana.

3. Korteks asosiai limbik : daerah ini terutama berkaitan dengan motivasi dan emosi serta

berperan besar dalam ingatan. Korteks limbik adalah bagian dari sebuah system yang

sangat luas, yaitu system limbic, dimana ada kaitannya juga dengan proses mengingat.

Gambar 9. Sistem Limbik. Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid

ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.p.227.

Mekanisme Nyeri

Nyeri merupakan suatu bentuk peringatan akan adanya bahaya kerusakan jaringan. Pengalaman

sensoris pada nyeri akut disebabkan oleh stimulus noksius yang diperantarai oleh sistem sensorik

nosiseptif. Sistem ini berjalan mulai dari perifer melalui medulla spinalis, batang otak, thalamus

dan korteks serebri. Apabila telah terjadi kerusakan jaringan, maka sistem nosiseptif akan

bergeser fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang membantu perbaikan jaringan yang

rusak Nyeri inflamasi merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat perbaikan kerusakan

16

Page 17: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

jaringan. Sensitifitas akan meningkat, sehingga stimulus non noksius atau noksius ringan yang

mengenai bagian yang meradang akan menyebabkan nyeri. Nyeri inflamasi akan menurunkan

derajat kerusakan dan menghilangkan respon inflamasi.6,7

Nosiseptor (Reseptor Nyeri)

Nosiseptor adalah reseptor ujung saraf bebas yang ada di kulit, otot, persendian, viseral

dan vaskular. Nosiseptor-nosiseptor ini bertanggung jawab terhadap kehadiran stimulus noksius

yang berasal dari kimia, suhu (panas, dingin), atau perubahan mekanikal. Pada jaringan normal,

nosiseptor tidak aktif sampai adanya stimulus yang memiliki energi yang cukup untuk

melampaui ambang batas stimulus (resting). Nosiseptor mencegah perambatan sinyal acak

(skrining fungsi) ke SSP untuk interpretasi nyeri Saraf nosiseptor bersinap di dorsal horn dari

spinal cord dengan lokal interneuron dan saraf projeksi yang membawa informasi nosiseptif ke

pusat yang lebih tinggi pada batang otak dan thalamus.1 Berbeda dengan reseptor sensorik

lainnya, reseptor nyeri tidak bisa beradaptasi. Kegagalan reseptor nyeri beradaptasi adalah untuk

proteksi karena hal tersebut bisa menyebabkan individu untuk tetap awas pada kerusakan

jaringan yang berkelanjutan. Setelah kerusakan terjadi, nyeri biasanya minimal. Mula dating

nyeri pada jaringan karena iskemi akut berhubungan dengan kecepatan metabolisme. Sebagai

contoh, nyeri terjadi pada saat beraktifitas kerena iskemia otot skeletal pada15 sampai 20 detik

tapi pada iskemia kulit bisa terjadai pada 20 sampai 30 menit Tipe nosiseptor spesifik bereaksi

pada tipe stimulus yang berbeda. Nosiseptor C tertentu dan nosiseptor A-delta bereaksi hanya

pada stimulus panas atau dingin, dimana yang lainnya bereaksi pada stimulus yang

banyak(kimia, panas, dingin) Beberapa reseptor A-beta mempunyai aktivitas nociceptor Serat-

serat sensorik mekanoreseptor bisa diikutkan untuk transmisi sinyal yang akan menginterpretasi

nyeri ketika daerah sekitar terjadi inflamasi dan produk-produknya. Allodynia mekanikal (nyeri

atau sensasi terbakar karena sentuhan ringan) dihasilkan mekanoreseptor A-beta Nosiseptor

viseral, tidak seperti nosiseptor kutaneus, tidak didesain hanya sebagai reseptor nyeri karena

organ dalam jarang terpapar pada keadaan yang potensial merusak. Banyak stimulus yang

sifatnya merusak (memotong, membakar, kepitan) tidak menghasilkan nyeri bila dilakukan pada

struktur viseralis. Selain itu inflamasi, iskemia, regangan mesenterik, dilatasi, atau spasme

viseralis bisa menyebabkan spasme berat. Stimulus ini biasanya dihubungkan

. dengan proses patologis, dan nyeri yang dicetuskan untuk mempertahankan fungsi.7,8

17

Page 18: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

.

Neurotransmitter: Berkaitan Erat dengan Sinaps

Neurotransmitter merupakan pembawa sinyal yang berjalan menyebrangi suatu sinaps.

Sinaps merupakan taut antara 2 neuron, presinaps dan pasca sinaps. Prasinaps merupakan

terminal akson suatu neuron, sedangkan pasca sinaps merupakan dendrit atau badan sel neuron

lain. Terminal akson suatu prasinaps, yang menghantarkan potensial aksinya menuju ke sinaps,

berakhir di suatu pembengkakan ringan yang dinamakan synaptic knob. Synaptic knob ini

mengandung vesikel sinaps yang menyimpan pembawa pesan tersebut yaitu neotransmitter.

Synaptic knob ini tidak berkontak langsung dengan neuron pascasinaps, tetapi ada suatu celah

yang disebut celah sinaps. Celah inilah yang akan dilewati oleh neurotransmitter untuk menuju

neuron pascasinaps.1

Neurotransmitter memiliki dua sifat, yaitu eksitatoris dan ihibitoris. Eksitatoris artinya

memacu terjadinya potensial aksi, inhibitoris berarti menghambat potensial aksi. Berikut daftar

neotransmitter yang umum dijumpai:

Gambar 10. Daftar neurotransmitter yang umum. Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi.

Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.p.215.

18

Page 19: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Kesimpulan

Sistem saraf manusia terdiri dari system saraf pusat dan system saraf tepi. Yang termasuk system

saraf pusat adalah otak dan medulla spinalis. Divisi aferen dan eferen merupakan bagian dari

system saraf tepi. Otak terdiri dari gyrus-gyrus yang di pisahkan oleh sulcus membentuk lobus-

lobus. Bagian terkecil dari system saraf manusia adalah neuron. Neuron berkomunikasi dengan

neuron lainnya, serabut otot atau urat dan kelenjar tubuh menggunakan neurotransmitter.

19

Page 20: Sistem Saraf Otak Manusia PBL 6

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2012.p. 113-5, 146-81.

2. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5 Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga,

2004.p.201-29

3. Juenqueira LC, Carneiro J. Basic histology: text and atlas. USA: The McGraw-Hill

Companies, 2005.p.163-73

4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC, 2006.p.757-8

5. Waxman SG. Clinical neuroanatomi. 26th ed. USA: McGraw-Hill Companies,

2010.p.119-25, 131-42

6. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku

kedokteran EGC, 2008.p.323-5

7. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran, 2008.p.280-1

8. Di unduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31992/4/Chapter%20II.pdf

pada tanggal 26 April 2015.

20