pola kerja otak dan saraf kranial

35
Memahami Pola Kerja Otak dan Saraf Kranial Nur Habibah, Farah Adiba N.M., Zahrotul Maghfiro *Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Universitas Negeri Malang Abstrak: Kemajuan di bidang neuroscience dan Human Genome Mapping telah mengungkap banyak informasi tentang struktur dan kinerja otak manusia dan potensi genetiknya. Manusia memiliki keberbakatan yang jamak yang luar biasa yang membedakannya dengan hewan, meliputi aspek intelektual, moral, sosial, bahasa, dexterity, dan emosi. Otak manusia mengandung lebih dari satu milyar sel syaraf otak (neuron) dan hampir satu triliun sel glia. Setiap neuron tersebut dapat membentuk jaringan dengan dua puluh ribu neuron lainnya, sehingga membentuk trilyunan kombinasi yang siap memproses informasi yang tak terhingga. Otak tersusun oleh korteks, medula, dan batang otak yang membentuk satu kesatuan (triune), membentuk manusia seutuhnya yang memiliki kemampuan heart, head, dan hand yang tinggi. Belahan kanan dan kiri dengan jembatan korpus kolosum membentuk reaktor otak (cerebreactor), fisi dan fusi, yang memungkinkan proses berfikir tingkat tinggi. Bahkan kini ditengarahi bahwa konstelasi otak manusia mampu mencapai puncak spiritualitas yang ditengarahi sebagai gelombang keempat peradaban manusia. Hasil-hasil penelitian neuroscience tersebut memiliki implikasi dalam dunia pendidikan. Pendidikan harus mampu menstimulasi otak sehingga membuka gembok-gembok biune dan triune dan memfungsikan cerebreactor-nya. Kegiatan

Upload: farah-adiba-nailul-muna

Post on 11-Aug-2015

173 views

Category:

Health & Medicine


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Memahami Pola Kerja Otak dan Saraf Kranial

Nur Habibah, Farah Adiba N.M., Zahrotul Maghfiro

*Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini Universitas Negeri Malang

Abstrak: Kemajuan di bidang neuroscience dan Human Genome Mapping telah mengungkap banyak informasi tentang struktur dan kinerja otak manusia dan potensi genetiknya. Manusia memiliki keberbakatan yang jamak yang luar biasa yang membedakannya dengan hewan, meliputi aspek intelektual, moral, sosial, bahasa, dexterity, dan emosi. Otak manusia mengandung lebih dari satu milyar sel syaraf otak (neuron) dan hampir satu triliun sel glia. Setiap neuron tersebut dapat membentuk jaringan dengan dua puluh ribu neuron lainnya, sehingga membentuk trilyunan kombinasi yang siap memproses informasi yang tak terhingga. Otak tersusun oleh korteks, medula, dan batang otak yang membentuk satu kesatuan (triune), membentuk manusia seutuhnya yang memiliki kemampuan heart, head, dan hand yang tinggi. Belahan kanan dan kiri dengan jembatan korpus kolosum membentuk reaktor otak (cerebreactor), fisi dan fusi, yang memungkinkan proses berfikir tingkat tinggi. Bahkan kini ditengarahi bahwa konstelasi otak manusia mampu mencapai puncak spiritualitas yang ditengarahi sebagai gelombang keempat peradaban manusia. Hasil-hasil penelitian neuroscience tersebut memiliki implikasi dalam dunia pendidikan. Pendidikan harus mampu menstimulasi otak sehingga membuka gembok-gembok biune dan triune dan memfungsikan cerebreactor-nya. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, eksploratif, divergen, dan reflektif diperlukan untuk mengembangkan fungsi otak secara optimal.Key Word: pola kerja otak, saraf kranial

STRUKTUR EKSTERNA OTAK

Pada umumnya, batang otak digunakan sebagai istilah untuk medulla

oblongata (mielensefalon), pons (metensefalon), dan otak tengah (mesensefalon).

Pons dan medulla oblongata bersama-sama juga disebut sebagai otak belakang

(rombensefalon).

Page 2: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Batang otak memanjang dari persilangan

traktus piramidalis ke atas ke tingkat traktus

optikus, dan pada perjalanannya dari kiasma

ke korpis genikulatum lateral, melingkupi

krura serebri otak tengah. Sebuah sulkus

horizontal menandai sambungan

pontoserebelar. Sulkus yang serupa terdapat

pada tempat di mana pedunkulus otak tengah bertemu dengan tepi rostral dari pons.

Sisi dorsal batang otak hanya dapat dilihat setelah mengangkat serebelum yang

memperlihatkan dua tunggul yang agak besar dari massa serat yang menghubungkan

batang otak dengan serebelum. Massa ini dibagi menjadi tiga kelompok. Pedunkel

serebelar superior menghubungkan serebelum dan otak tengah. Kebanyakan serat-

seratnya meninggalkan nucleus dentatum dan nucleus serebelar lainnya, menyeberang

garis tengah pada sambungan pons dan otak tengah, dan terutama berhubungan

dengan nucleus ruber kontralateral. Pendukel serebelar medial membawa serat

pontoserebelar dari neuron bagian kontralateral basis pons. Neuron-neuron ini adalah

penerima impuls dari berkas serat kortikopontin, yang berjalan kebawah melalui

kapsula interna. Jadi, neuron ini adalah neuron kedua dari sambungan antara korteks

serebral dan serebelar. Pendukel serebelar inferior membawa serat asenden ke

korteks serebelar.

MEDULA OBLONGATA

Struktur ini panjangnya sekita 2,5 cm sampai 3 cm. Struktur longitudinal,

meninggi, seperti tongkat pada setiap sisisulkus medianus adalah pyramid. Struktur

ini dibangun dari traktus kortikospinalis desenden;

sehingga jaras motorik ini juga disebut sebagai traktus

piramidalis. Pada otak tengah, traktus ini berjalan melalui

bagian tengah pendukel bersama-sama dengan berkas

serat kortikopontin. Pada pons, traktrus ini berjalan

melalui basis dan tersembunyi bila dipandang dari luar

Page 3: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

oleh nucleipontis dan serat-serat yang menyeberang, yang mengelilingi traktus itu.

tetapi pada medulla oblongata, seperti juga piramida traktus ini letaknya superficial,

membuatnya menjadi rentan di bawah kondisi tertentu.

Nukleus olivarius inferior merupakan tetangga alami dari pyramid. Nucleus

ini terpisah dari pyramid oleh sulki anterior lateral atau ventrolateral. Saraf

hipoglosus keluar dari sulki ini dengan beberapa rootlets di sepanjang permukaan

oliva inferior. Saraf Hipoglosus (XII) dan abdusens (VI), troklearis (IV), dan

okulumotorius (III), berhubungan erat dengan radiks motorik anterior dari medulla

spinalis. Nukleusnya berkembang dari lempeng basal dari mana kornu anterior

medulla spinalis juga berasal. Nukleus-nukleus ini secara khas terletak pada masing-

masing sisi garis tengah, dekat ventrikel keempat dan akuaduktus.

Beberapa saraf kranialis dapat terlihat pada pandangan latelar medulla

oblongata. Yang paling kaudal adalah saraf asesorius (XI), yang terbentuk dari

sejumlah rootlets kecil. Beberapa dari rootlets ini berasal dari medulla spinalis bagian

servikalis, sehingga bagian servikal saraf tersebut harus berjalan naik melalui

foramen magnum untuk mengambil rootlets medular. Kemudian berjalan saraf vagus

(X) dan glosofaringeus (IX). Pada sudut sambungan pontomedular, yang juga disebut

sebagai sudut serebelopontin, saraf vestibulokoklearis (VIII) memasuki batang otak.

Sisi dorsal dari medulla oblongata memperlihatkan tiga protuberansia yang

terletak secara simetris pada setiap sisi garis tengah. Yang paling lateral disebut

tuberkulum sinereum. Tuberkulum ini berasal dari nucleus spinalis dan traktus saraf

trigemminus dibawahnya. Penonjolan ini disebabkan oleh nucleus kuneatus yang

segera diikuti oleh nucleus grasilis. Struktur-strukturini mebentuk batas kaudal dari

lantai ventrikel keempat, yang karena bentuknya, juga disebut sebagai fosa

romboideus. Di sini, batas antara medulla oblongata dan pons, secarakasar ditandai

oleh stria medular yang berjalan menyeberang lantai ventrikel keempat. Serat-serat

bermielin ini adalah akson nucleus arkuata. Perluasan ke kaudal dari nucleus basis

pons ini, membentuk separuh kerangka yang mengelilingi traktus piramidalis. Serat-

Page 4: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

serat ini berjalan ke dorsal dekat dengan garis tengah, dan setelah mencapai ventrikel

keempat, memasuki pendukel serebelar inferior. Di bawah stria ini dan ke masing-

masing sisi garis tengah, terdapat trigonum saraf vagus dan hipoglosus. Lebih ke

latera;. Penggelembungan ringan dihasilkan oleh nucleus vestibularis. Dekat ujung

kaudal ventrikel keempat, area postrema membentuk peninggian kecil bilateral. Ini

pada tingkat foramen magendie. Foramen Luschka terletak pada sudut pontomedular,

tepat di bawah saraf vestibulokoklearis.

PONS

Istilah pons (jembatan) diciptakan oleh Varolio (1543-1575) karena di ventral

struktur ini menghubungkan dua hemisfer serebelar dan menjembatani ventrikel

keempat. Protrusi seperti perut dihasilkan oleh basis pons. Di sini, serat kortikopontin

berakhir secara ipsilateral pada neuron nucleus pontin (neuron kedua), akson yang

menyeberangi garis tengah dan berlanjut ke korteks serebelar kontralateral. Basis juga

mengandung traktus piramidalis pada setiap sisi garis tengah. Sulkus longitudinal

yang dangkal, membagi basis pons menjadi dua secara simetris. Sulkus ini tidak

disebabkan oleh arteri basilaris; tetapi agaknya, peninggian masing-masing sisi garis

tengah disebabkan oleh traktus piramidalis terputus akibat lesi, akan terjadi infark

yang menghancurkan kapsula interna, bagian distal dari traktus menjadi atrofi dan

peninggian ipsilateral dari pons menghilang. Pada medulla oblongata, pyramid

ipsilateral menjadi kecil dan atrofi.

Di lateral, serat-serat tranversal dari basis pons membentuk pedunkel pontin.

Tunggul dari saraf trigeminus (V) terletak apda bagian rostral pedunkel, dimana serat

muncul dari basis pons. Kebanyakan serat-serat adalah sensorik dan datang dari

neuron Gasseri ganglion trigeminalis. Berkas serat motorik kecil yang melekat ke

bagian dorsal tunggul saraf dan mensuplai otot-otot pengunyah, berasal dari

tegmentum pons, seperti juga saraf abdusens (VI) dan saraf fasialis (VII). Saraf-saraf

ini muncul dari sambungan pontomendular: saraf abdusens dekat garis tengah dan

antara pons dan pyramid, sedangkan saraf fasialis lebih lateral di depan saraf

vestibule-auditorius. Jika dilihat dari belakang daerah pons berlanjut dari tingkat stria

Page 5: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

medular ke saraf troklearis (IV). Di atas stria medular dan pada setiap sisi garis

tengah, terdapat peninggian sirkumskripta dari lantai ventrikel keempat, yang

disebabkan oleh internal knee dari serat-serat saraf fasialis.

OTAK TENGAH

Secara sisi ventralnya, otak tengah ditandai secara khas oleh pendukel serebri

yang terdiri dari traktus serat kortikopontin dan kortikospinal, pada waktu

meninggalkan kapsula interna pada setiap sisi posterior ke tingkat korpus mamilare.

Di antara pendukel-pendukel ada fosa interpendunkularis. Saraf okulomotorius (III)

muncul dari otak tengah pada setiap sisi garis tengah bagian kaudal dari fosa. Saraf

troklearis (IV) berbeda dari semua saraf kranialis dalam dua hal: (1) saraf troklearis

muncul dari sisi dorsal otak tengah, dan (2) saraf troklearis menyilang pada bagian

rostral velum medular superior, tepat sebelum meninggalkan otang tengah. Saraf-

saraf berbelok memutari sisi dorsal dan lateral dari sambungan pontomesensefalik

dan berlajut ke lateral dari pendukel serebral, dalam perjalannya ke sinus kavernosus.

Saraf-saraf ini berjalan di bawah tingkat tepi tentorium. Tektum, atau atap dari otak

tengah, dibentuk oleh lempeng kuadrigeminal, yang dibagi menjadi dua kolikuli

superior menerima rangsangan optic, dan kolikuli inferior rangsangan akustik.

SARAF KRANIAL

Klasifikasi fungsional dari saraf kranialis lebih rumit, karena beberapa dari

saraf tersebut berhubungan dengan organ sensorik khusus yang sangat tinggi, dan

melayani fungsi seperti penglihatan, pendengaran, penciuman dan pengecapan. Saraf-

saraf kranialis lainnya adalah brankiomerik (V, VI, IX, X dan XI), dan serat

eferennya mempersarafi otot yang berasal dari arkus brankialis.

Tipe serat-serat di bawah ini, ditemukan pada saraf kranialis:

1. Serat aferen somatic (mengirim rasa nyeri, suhu, raba, tekanan, dan

propioseptif melalui reseptor pada kulit, sendi, tendon, dan lain-lain)

2. Serat otonom (visceral) aferen, mengirim impuls (nyeri) dari visera

Page 6: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

3. a) serat somatic aferen special, mengirim impuls dari reseptor special (mata,

telinga) b) serat visceral aferen special, mengirim impuls pengecapan dan

penciuman.

4. Serat somatic eferen umum, mempersarafi otot-otot skelet (III, IV, VI, XII)

5. Serat eferen visceral, mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar

parasimpatik seperti juga simpatik.

6. Serat eferen brankiomerik special, mempersarafi otot-otot yang berasal dari

arkus brankialis (V untuk otot-otot dari arkus pertama, VII untuk otot-otot

dari arkus kedua, IX untuk otot-otot dari arkus ketiga, X dan XI untuk otot-

otot dari arkus keempat dan selanjutnya)

Sistem Olfaktorius (I)

Dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius, sistem ini terdiri

dari bagian berikut: mukosa olfaktorius pada bagian atas kavum nasal; fila olfaktoria;

bulbus olfaktorius; traktus olfaktorius; korteks pada lobus temporal unkus dan area

subkalosal pada sisi medial lobus orbitalis.

Mukosa olfaktorius menutupi daerah seluas kurang lebih 2 cm2 pada atap tiap

kavum nasi dan meluas kea rah konka nasalis superior dan septum nasi. Sel sensorik

kecil dan sel-sel penunjuanganya, tersebar pada epitel olfaktori khusus kelas tinggi.

Kelenjar Bowman juga terletak di sini, menghasilkan cairan serosa, yang juga disebut

mucus olfaktoeius, dan bahan aromatic mungkin menjadi larutan. Sel-sel sensorik

merupakan neuron bipolar. Prosesus perifernya berakhir pada permukaan epitel

dalam bentuk rambut-rambut olfaktorius pendek. Prosesus sentralis lebih halus.

Beratus-ratus prosesus sentralis bergabung membentuk fasikulus yang tidak

bermielin, yaitu filum olfaktorius. Pada setiap sisi lebih kurang terdapat 20 filum;

yang berjalan melalui foramen dalam lempeng kribiformis tulang etmoidalis dan ber

hubungan dengan bulbus olfaktorius. Filum tersebut adalah pendahulu dari saraf

olfaktorius, dan dipercaya mempunyai kecepatan konduksi yang paling lambat dari

semua saraf.

Page 7: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Bulbus olfaktorius adalah bagian yang menonjol dari otak. Merupakan tempat

dari sinaps atau dendrit sel mitral yang rumit, sel tufted dan sel granular. Jadi, sel

olfaktorius bipolar adalah neuron pertama dalam sistem penciuman, sel mitral dan sel

tufted dari bulbus olfaktorius mewakili neuron kedua. Akson dari neuron-neuron ini

membangun traktus olfaktorius, yang pada tiap sisi terletak dari girus rekti di atas

sulkus olfaktorius. Di depan subtansi anterior yang berlubang-lubang, dimana

pembuluh darah korpus striatum keluar dan masuk, traktus olfaktorius membentuk

trigonum olfaktorius, dan setiap traktus memecah ke dalam stria medial dan lateral.

Serat stria lateral berlanjut di atas limen insula (sambungan korteks orbital dan insula)

ke giri semilunaris dan ambient ke dalam amigdala. Di sini, neuron ketiga dimulai,

yang meluas ke bagian anterior girus parahipokampus, mewakili area Brodmann 28.

Daerah ini merupakan region kortikal dari lapangan proyeksi dan daerah asosiasi dari

sistem olfaktorius.

Akson stria medialis bersambung dengan daerah di bawah rostrum korpus

kalosum dan dengan area septalis di depan komisura anterior. Ini merupakan

komisura paleokorteks, yang menghubungkan kedua daerah olfaktorius dan

membawa serat yang berkomunikasi dengan sistem limbic. Juga menghubungkan giri

temporalis medialis dan sebagian giri temporalis inferior dari hemisfer tersebut.

Sistem olfaktorius adalah satu-satunya sistem saensorik di mana impuls mencapai

korteks tanpa dihubungkan lebih dahulu ketalamus. Interkoneksi sentralnya kompleks

dan beberapa tidak sepenuhnya dimengerti.

Bau yang mencetuskan nafsu makan, menginduksi reflex salvias, sedangkan

bau yang amis mencetuskan mual, dan muntah. Reaksi ini berhubungan dengan

emosi. Penciuman dapat menyenangkan atau menjijikan. Serat utama yang

berhubungan dengan daerah otonom adalah berkas otak depan medial dan stria

medularis thalamus.

Berkas otak depan medial terdiri dari serat-serat yang muncul dari region

olfaktorius basalis, region periamigdaloid dan nucleus septalis. Pada perjalanannya

Page 8: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

melalui hipotalamus, beberapa serat berakhir pada nucleus hipotalamik. Kebanyakan

serat berlanjut ke dalam batang otak dan berhubungan dengan daerah otonom pada

formasio retikularis dan dengan nucleus salivatorius dan nucleus dorsalis saraf vagus.

Stria talamikus medialis bersinaps dalam nucleus habenularis. Traktus

habenulopedunkularis berlanjut dari nucleus nucleus ini ke nucleus inpendukularis

dank e nucleus tegmentalis, kemudian jauh ke bawah, ke pusat otonom formasio

retikularis batang otak.

Sistem Optik (II, III, IV, VI)

Jaras Penglihatan

Retina merupakan reseptor dari impuls penglihatan. Retina mewakili ke depan

dari otak dan secara penting terdiri dari tiga lapisan neuron. Traktus serat yang

berjalan naik dari mata ke kiasma disebut saraf optikus. Setelah saraf tiba pada

kiasma, separuh dari seratnya yang berasal dari separuh sisi nasal retina,

menyeberang melalui kiasma ke sisi yang berlawanan. Separuh lainnya, yang berasal

dari separuh sisi temporal retina, terus berjalan ipsilateral. Di belakang kiasma, semua

bergabung dengan serat yang menyeberang dari mata kontralateral dan membentuk

traktus optikus. Setiap traktus berakhir pada korpus genikulata lateralnya. Pada saraf

optikus, traktus dan juga pada radiasio optika, yang berasal dari neuron baru dalam

korpus genikulatum lateral, serat-serat tersusun dalam urutan retinotopik yang

sempurna, yang juga ditemukan pada korteks penglihatan atau korteks kalkarina.

Pergerakan Mata (III, IV, VI)

Otot-otot dari setiap mata, dipersarafi oleh saraf okulomotorius (III),

troklearis (IV) dan abdusens (VI). Nucleus dari tiga pasang saraf ini, terletak pada

masing-masing sisi garis tengah dari tegmentum otak tengah dan pons bagian bawah,

dekat akuaduktus dan ventrikel keempat.

Saraf Okulomotorius (III)

Page 9: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Nucleus saraf okulomotoris terletak sebagian di depan subtansia grisea

periakuaduktal dan sebagian lagi di dalam subtansia grisea. Nucleus motorik

bertanggung jawab untuk persarafan otot-otot rektus medialis, superios, dan inferior,

otot oblikus inferior dan otot levator palpebra superior. Pada setiap nucleus, neuron

bertanggung jawab untuk setiap otot, membentuk kolumna.

Beberapa akson dari motor neuron bertanggung jawab untuk otot-otot

eksterna yang menyeberang pada tingkay nucleus. Bersama dengan akson yang tidak

menyeberang dan serat parasimpatik, akson ini berayun di sekeliling dan melalui

nucleus rubra pada perjalanan ke dinding lateral bawah dari fosa interpedunkularis, di

mana semuanya bergabung dan muncul sebagai saraf okulomotorius. Kedua saraf

berjalan di antara arteri serebri posterior dan arteri serebelaris superior. Pada

perjalanannya ke orbita, kedua saraf pertama-tama berjalan melalui spasium

subarakanoid dari sisterna basalis dan kemudian melalui spasium subdural. Di mana

masing-masing serat menyeberangi ligamentum sfenopetrosal sebelum memasuki

sinus kavernosus, dan menjadi rentan terhadap tekanan yang disebabkan oleh herniasi

unkus. Setelah melewati sinus, saraf memasuki orbita melalui fisura orbita superior.

Kemudian, serat parasimpatik meninggalkan saraf dan bergabung dengan ganglion

siliar, di mana serat preganglionik dihubungkan ke serat postganglionic pendek yang

mempersarafi otot-otot mata interna.

Setelah memasuki orbita, serat somatic saraf okulomorius terbagi menjadi dua

cabanga, cabang atas atau dorsal berlanjut ke levator palpebra superior dan otot rektus

superior. Cabang bawah atau ventral mempersarafi rektus medial dan inferior dan

otot oblikus inferior.

Saraf Troklearis (IV)

Nucleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior di depan subtansia

grisea periakuaduktal, dan segera berada di bawah nucleus saraf okulomotoris.

Radiks interna membentuk lingkaran di sekeliling bagian lateral subtansia grisea

sentralis dan meyilang dibelakang akuaduktus di dalam velum medularis superior,

Page 10: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

membran tipis yang membentuk lektum ventrikel keempat rostralis. Setelah

menyeberang, saraf tersebut meninggalkan otak tengah di bawah kolikulus inferior.

Saraf ini merupakan satu-satunya saraf kranialis yang keluar dari sisi dorsal batang

otak. Dalam perjalanan ventralnya ke sinus kavernosus, saraf-saraf tersebut pertama-

tama melewati fisura pontosereberalis rostralis dan kemudian berlanjut di bawah tepi

tentorium ke sinus kavernosus, dan dari sana ke dalam orbita disertai oleh saraf

okulomotorius.

Saraf troklearis mempersarafi otot oblikus superior, untuk menggerakkan

mata ke bawah, ke dalam, dan abduksi dalam derajat kecil. Paralisis otot ini

menyebabkan deviasi mata yang sakit ke atas dan sedikit ke dalam kea rah mata yang

sehat. Deviasi ini terutama terlihat jika mata yang terlibat melihat ke bawah dan ke

dalam, pada arah mata normal.

Saraf Abdusens (VI)

Nucleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi pons bagian bawah

dekat medulla oblongata, dan segera terletak di bawah lantai ventrikel keempat. Krus

interna saraf fasialis (VII) berjalan di antara nucleus saraf VI dan ventrikel keempat.

Serat radiks dari abdusens, berlanjut melalui basis pons di setiap sisi garis tengah, dan

muncul sebagai saraf dari sambungan pontomedular tepat di atas pyramid.

Dari sini, kedua saraf berjalan ke atas melalui spasium subaraknoid pada

masing-masing sisi arteri basilaris. Kemudian berjalan melalui spasium subdural di

depan klivus, melubangi dura, dan bergabung dengan dua saraf motorik dalam sinus

kavernosus. Di sini saraf-saraf tersebut berhubungan erat dengan cabang pertama dan

kedua saraf trigeminus dan dengan arteri karotis interna, yang juga berjalan melalui

sinus kavernosus. Saraf-saraf tersebut juga tidak berjalan jauh dari bagian lateral

sinus sphenoid dan sinus etmoidalis.

Saraf Trigeminus (V)

Page 11: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Saraf trigeminus bersifat campuran: bagian mayornya membawa serat

sensorik dari wajah, dan bagian yang lebih kecil membawa serat motorik untuk otot-

otot pengunyah. Bagian sensorik berasal dari ganglion trigeminalis yang berkaitan

dengan ganglion spinalis dan mengandung sel-sel ganglion pseudounipolar. Akson-

akson perifer dari sel-sel ini berhubungan dengan reseptor untuk raba, diskriminasi,

tekanan, nyeri, dan suhu. Prosesus sentral memasuki pons dan berakhir dalam nucleus

sensorik utama (raba, diskriminasi) dan nucleus spinalis (nyeri, suhu) dari saraf. Satu

aspek dari nucleus traktus mesensefalik trigeminus menunjukkan gambaran khusus

dari saraf. Neuron dari nucleus ini berhubungan dengan neuron ganglion spinalis.

Jadi, nucleus dapat dianggap sebagai ganglion yang dikatakan berpindah tempat ke

dalam batang otak. Akson-akson dari sel-selnya berhubungan dengan reseptor perifer

dalam gelendong otot dari otot pengunyah dan dengan reseptor yang berespons

terhadap tekanan.

Tiga nucleus meliputi daerah yang luas, yang berjalan dari medulla spinalis

bagian servikalis ke atas ke otak tengah.

Ganglion Gasseri berhenti pada sulkus yang dangkal dari apeks rostral tulang

petrosa, di luar bagian lateral dari sinus cavernous. Akson perifer dari neuron

ganglionik membentuk tiga bagian mayor:

a. Saraf oftalmikus, yang berjalan melewati fisura orbita superior

b. Saraf maksilaris, yang menuju ke foramen rotundumc. Saraf mandibularis, yang berlanjut melalui foramen ovale

Daerah sensoriknya mencakup daerah kulit dahi dan wajah, mukosa mulut,

hidung, dan sinus; gigi maksilar dan mandibular; dan daerah luas dari dura dalam

fosa kranii anterior dan tengah. Untuk telinga, saraf ke-5 hanya melaporkan dari

bagian anterior telinga luar dan kanalis auditorius menerima persarafan sensorik dari

saraf intermediate, glosofaringeus dan vagus. Saraf mandibularis, di antara impuls-

impuls lain, membawa impuls propioseptif dari otot-otot pengunyah dan dari atap

mulut untuk mengendalikan kekuatan menggigit.

Page 12: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Di dalam pons, serat saraf membawa rasa nyeri dan suhu, berlanjut kea rah

kaudal sebagai trakus trigeminus spinal. Traktus ini berakhir pada nucleus spinalis

dari saraf, yang berlanjut ke bawah sejauh medulla spinalis atas. Di sini traktus

menggambarkan perpanjangan cranial dari zona Lissauer dan substansia gelatinosa

kornu posterior, yang menerima rasa nyeri dari segmen servikal paling atas.

Bagian kaudal dari nucleus spinalis memperlihatkan beberapa pola

somatotopik. Bagian yang terendah menerima serat rasa nyeri dari saraf oftalmikus.

Lebih cranial,tiba serat dari saraf maksilaris, saraf ini diikuti oleh serat dari saraf

mandibularis. Serat saraf VII (saraf intermediet) dan IX serta X mengirimkan impuls

nyeri dari telinga, sepertiga posterior lidah, faring, dan laring, bergabung dengan

traktus spinalis dari saraf trigeminus. Segmen tengah dan segmen cranial dari nucleus

spinalis barangkali menerima serat aferen yang mengirimkan impuls tekanan dan

raba. Dianggap bahwa segmen tengah menerima serat rasa nyeri yang berasal dari

pulpa gigi. Fungsi dari daerah nucleus ini memerlukan penjelasan lebih lanjut.

Serat neuron kedua dari nucleus spinalis menyebar sewaktu menyeberang ke

sisi yang berlawanan, di mana neuron berlanjut melalui tegmentum pons ke thalamus,

bersama-sama dengan traktus spinotalamikus lateral. Serat berakhir dalam nucleus

posteromedial ventralis dari thalamus.

Nucleus sensorik utama dari saraf V mengisi daerah sirkumskripta

tegmentum dorsolateral dari pons. Nucleus ini menerima impuls aferen dari rasa raba,

diskriminasi, dan tekanan, yang pada medulla spinalis, dikirim oleh funikuli

posterior. Serat neuron kedua dalam nucleus ini juga menyeberang ke sisi lain dari

nucleus posteromedial ventral dari thalamus.

Neuron ketiga dari jaras trigeminalis terletak pada thalamus, mengirimkan

akson-aksonnya melalui ekstremitas posterior dari kapsula interna ke sepertiga bawah

girus postsentralis.

Page 13: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Bagian motorik atau bagian minor dari saraf trigeminus mempunyai nucleus

di dalam tegmentum pontin, terletak di sebelah medial dari nucleus sensorik utama.

Saraf motorik meninggalkan tengkorak bersama dengan saraf mandibularis. Saraf

motorik ini mempersarafi otot masseter, pterigoideus temporalis, lateralis, dan

medialis, milohioideus, digastrikus anterior dan otot tensor veli palatine.

Saraf Fasialis atau Intermediat (VII)

Saraf fasialis yang sebenarnya nucleus motorik terletak pada bagian

ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medulla oblongata. Sewaktu masih

di tegmentum pons, akson dari neuron pertama-tama berjalan ke arah sudut

pontosereberal, di mana akson ini muncul pada sambungan pontomedular tepat di

depan saraf kranialis VIII. Krus dari saraf fasialis memberikan kolikulus fasialis pada

lantai ventrikel keempat tepat di atas striae medular horizontal. Saraf intermediate

muncul di antara saraf fasialis dan akustikus, dan ketiganya semua (fasiatis,

intermediate, dan vestibulokoklearis) berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus

interna. Di dalam kanalis, saraf fasialis dan intermediate berpisah dari saraf kranialis

VIII dan terus ke lateral dalam kranalis fasialis, kemudian ke atas ke tingkat ganglion

genikulatum.

Di sini kanalis fasialis membuat belokan tajam ke arah kaudal. Karena saraf

fasialis mengikuti kanalis, maka saraf fasialis juga ikut berbelok, yang disebut

sebagai krus eksterna atau krus luar dari saraf fasialis. Pada ujung akhir fasialis, saraf

fasialis meninggalkan cranium melalui foramen stilomastoideus. Dari titik ini, serat

motorik menyebar di atas wajah. Dalam melakukan penyebaran itu, beberapa

melubangi glandula paroitis. Otot-otot yang dipersarafi oleh saraf VII, melayani

ekspresi fasial dan berasal dari arkus brankialis kedua. Otot-otot orbikularis oris dan

okuli, buksinator, oksipital, frontal, stapedius, stilohioideus, digastrikus posterior dan

plastima, termasuk dalam kelompok ini.

Nucleus motorik dari saraf fasialis merupakan bagian dari beberapa arkus

reflex. Reflex kornea sebelumnya telah disebutkan. Impuls optic juga tiba pada

Page 14: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

nucleus dari kolikulus superior melalui traktus tektobulbaris, menyebabkan

penutupan kelopak mata jika terdapat cahaya yang cukup terang (reflex berkedip).

Impuls akustik mencapai nucleus melalui nucleus dorsalis badan trapezoid.

Tergantung pada intensitas suara, arkus reflex ini menghasilkan relaksasi atau

tegangan otot stapedius.

Persarafan supranuklear dari otot-otot dahi, terletak pada kedua hemisfer

serebri, sedangkan otot wajah sisanya mendapat persarafan hanya dari girus

presentralis kontralateral. Akibatnya, gangguan unilateral dari traktus kortikonuklear

oleh suatu lesi, seperti misalnya infark, membiarkan persarafan otot frontalis tetap

utuh. Tetapi jika sebuah lesi melibatkan nucleus atau saraf perifer, semua otot fasial

ipsilateral mengalami kelumpuhan.

Sistem Auditorius (VIII)

Sistem auditorius terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Yang akan dibicarakan sekarang, terbatas pada telinga dalam, yang terdiri dari

koklea, mengandung organ korti, dan saraf akustikus atau koklearis dan hubungannya

di dalam sistem saraf pusat.

Gelombang suara yang masuk dari telinga luarm dirubah menjadi gerakan

mekanis oleh osikel auditorius dari telinga tengah, dan pada gilirannya diubah

menjadi gelombang tekanan dari perilimfe, pada waktu stapes menggetarkan fenestra

ovalis. Gelombang tekanan dari perilimfe menggetarkan dua setengah putara koklea

melalui skala vestibule ke helikotrema, dan kemudian berjalan turun melalui skala

timpani ke fenestra rotundum. Gelombang tekanan ini menghasilkan getaran pada

membrane basilar, menyebabkan stimulasi sel rambut dari organ korti. Gelombang

ini adalah reseptor sensorik khusus yang mampu mengubah gelombang mekanis

menjadi potensial aksi elektris.

Ganglion spiralis terletak dalam kanalis spiraslis dari organ Korti. Cabang

perifer sel bipolar dari ganglion ini berhubungan dengan sel sensorik di dalam organ

Korti. Akson sentral dari ganglion ini membentuk saraf koklearis, yang bergabung

Page 15: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

dengan saraf vestibularis pada perjalanannya melalui meatus akustikus interna ke

arah sudut pontoserebelaris. Di sana, kedua saraf tersebut memasuki batang otak tepat

di belakang pendukel sereberal inferior. Beberapa serat saraf koklearis, berakhir pada

nucleus koklearis ventralis dan lainnya pada nucleus koklearis dirsalis. Neuron kedua

menghantarkan impuls melalui jaras yang berbeda dan dengan beberapa interupsi di

sentral dari kolikulus inferior dan korpus genikulatum medial.

Akson yang berasal dari nucleus koklearis ventral menyeberang garis tengah

sebagai serat ‘trapezoid’. Beberapa serat tersebut pada titik ini menghantarkan impuls

ke neuron dari nucleus korpus trapezoid; yang lainnya menghantarkan impuls ke

neuron dalam nucleus olivarius superior, dalam nucleus lemniskus lateralis atau

dalam formasio retikularis. Kemudian impuls akustik berjalan melalui lemniskus

lateral ke rostral ke kolikulus inferior, dan beberapa dari impuls ini kemungkinan

berjalan langsung ke korpus genikulatum medial.

Akson dari nucleus koklearis dorsal berjalan di dorsal dari pedunkel

sereberalis inferior ke sisi yang berlawanan, sebagian sebagai stria medulares,

sebagian melalui formasio retikularis. Akhirnya, mereka bergabung dengan serat

yang datang dari nucleus koklearis ventral dalam lemnikus lateralis dan menyertainya

ke kolikulus inferior.

Satu kelompok dari serat-serat ini berjalan ipsilaterall oleh karena itu

gangguan pada satu lemnikus lateralis tidak menyebabkan tuli unilateral. Lebih

mungkin terjadi penurunan daya pendengaran pada telinga sisi yang lain dan

beberapa kegagalan dalam mengenal arah datangnya suara.

Dimulai pada kolikulus inferior, neuron baru berhubungan dengan korpus

genikulatum medial dari thalamus. Dari sini, impuls akustik berjalan melalui radiasio

akustik melalui ekstremitas posterior ventral dari kapsula interna ke lapangan kortikal

primer dalam konvulasi tranversal temporal Heschl.

Page 16: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Pada pejalanannya dari organ korti ke korteks, serat jaras auditorius melewati

empat sampai enam stasiun penyambung. Pada titik ini serat memberikan kolateral

yang merupakan bagian dari arkus reflex. Beberapa kolateral berhubungan dengan

serebelum. Yang lainnya berjalan sepanjang berkas longitudinalis medialis ke

nucleus otot mata dan merupakan sarana dalamgerakan mata konjugat ke arah suara.

Ada juga serat lain yang berjalan melalui kolikulus superior dan inferior ke nucleus

pretektalis dan melalui traktus tektobularis ke nucleus berbagai saraf kranialis dan

sel-sel motorik kornu anterior dalam medulla spinalis bagian servikal. Hubungan

yang disebut terakhir, bertanggung jawab untuk menolehkan kepala ke arah atau

menjauh dari sumber kepala. Impuls kolateral ke dalam sistem aktivasi asenden

formasio retikularis melayani kesadaran. Beberapa impuls berjalan turun melalui

lemnikus lateralis ke neuron interkalasi yang mempunyai pengaruh regulator, pada

tegangan membrane basilar. Dianggap bahwa neuron ini memungkinkan telinga

untuk memusatkan perhatian pada frekuensi suara tertentu secara simultan

menghambat frekuensi yang berdekatan.

Sistem Vestibular atau Keseimbangan (VIII)

Untuk mempertahankan keseimbangan dibutuhkan tiga sistem: sistem

vestibular, sistem propiosepsi dari otot dan sendi dan sistem optikal.

Organ reseptor mempertahankan keseimbangan tubuh dan terletak dalam

utrikulus, sakulus dan dalam ampula kanalis semisirkularis. Pada kedua utrikuli dan

sakuli, organ reseptor adalah maculae staticae. Macula dari utrikulus mengisi lantai

utrikulus, sejajar dengan basis cranium. Macula sakulus mengisi dinding medial dari

sakulus dalam posisi vertical. Sel rambut dari masing-masing macula tertanam dalam

membrane gelatinosa yang berisi otolit dan dikelilingi oleh sel-sel penunjang.

Reseptor ini mengirim impuls static secara sentral dan memberikan informasi tentang

posisi dari kepala dalam ruangan; impuls ini juga mempengaruhi tonus otot.

Tiga kanalis semisirkularis dihubungkan dengan utrikulus. Setiap ujung yang

melebar atau ampula mengandung suatu reseptor yang disebut Krista. Sel rambut dari

Page 17: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

setiap Krista ampularis tertanam dalam materi gelatinosa yang membentuk kupula

tinggi, yang tidak mengandung otolit. Sel rambut dari Krista sensitive terhadap

pergerakan endolimfe di dalam kanalis semisirkularis. Semua itu adalah reseptor

kinetic. Impuls yang dihasilkan oleh reseptor dalam labirin merupakan stimuli pada

arkus reflex yang mengatur otot-otot mata, leher, dan tubuh sedemikian rupa sehingga

keseimbangan dapat dipertahankan tanpa tergantung posisi atau gerakan kepala.

Ganglion vestibularis terletak dalam meatus akustikus interna dan

mengandung sel bipolar. Semua serat perifernya berhubungan dengan reseptor dalam

apparatus vestibularis, dan serat-serat sentralnya membentuk saraf vestibularis.

Bersama dengan saraf kklearis, saraf vestibularis berjalan melewati meatus akustikus

interna ke arah sudut pontosereberalis, dimana saraf vestibular memasuki batang otak

pada sambungan pontomedular dalam pejalanannya ke nucleus vestibularis dekat

lantai ventrikel keempat.

Serat saraf vestibularis terbagi sebelum berakhir pada kelompok sel nucleus

vestibularis, dari sini neuron kedua berlanjut. Pola anatomi yang tepat dari serat

aferen dan eferen dalam nucleus ini belum jelas secara sepenuhnya.

Beberapa serat dari saraf vestibularis mengirimkan impuls secara langsung

melalui traktus jukstarestiformis, yang terletak dekat pedunkel serebelaris inferior dan

berjalan ke lobus flokulonodular dari serebelum. Stimuli eferen dari nucleus

fastigialis Russel kembali ke nucleus vestibularis, dan melalui saraf vestibularis ke sel

rambut dari labirin menggunakan pengaruh regulator, terutama inhibisi.

Arkiserebelum juga menerima serat sekunder dari nucleus vestibularis

superior, medial dan inferior. Arkiserebelum mengembalikan stimuli eferen secara

langsung ke kompleks nucleus vestibularis dan ke neuron motorik spinalis melalui

hubungan serebeloretikularis dan retikulospinalis. Dalam nucleus vestibularis lateral,

berasal traktus vestibulospinalis lateral yang penting. Traktus ini berjalan turun

ipsilateral dalam funikulus anterior ke motoneuron spinalis gama dan alfa, sejauh

segmen sakralis. Traktus ini mempunyai pengaruh yang mempermudah reflex

Page 18: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

ekstensor dan menjaga tonus otot cukup tinggi pada seluruh tubuh untuk

mempertahankan keseimbangan.

Serat nucleus vestibularis medial bergabung dengan fasikulus longitudinalis

medialis pada masing-masing sisi, berhubungan dengan sel-sel motorik dari kornu

anterior segmen servikalis, dan berjalan turun sebagai traktus vestibulospinalis

medial ke dalam bagian rostral medulla spinalis bagian torakalis. Serat-serat ini

terletak dekat sulkus medianus anterior dari medulla spinalis bagian torakalis. Serat-

serat ini membentuk fasikulus sulkomarginalis, yang berjalan turun dan berakhir

dalam bagian rostral medulla spinalis bagian torakalis. Serat-serat ini mempengaruhi

tonus otot leher, sesuai dengan berbagai posisi dari kepala, dan mungkin juga

merupakan bagian dari arkus reflex yang membantu mempertahankan keseimbangan

dengan memulai gerakan kompensasi dari lengan.

Bersama dengan bagian flokulonodular dari serebelum, nucleus vestibularis

membentuk kompleks yang sangat penting untuk keseimbangan dan tonus otot-otot

skeletal. Ada sistem tambahan yang melayani keseimbangan, spinoserebelaris dan

serebroserebelaris.

Semua nucleus vestibularis, dihubungkan dengan nucleus saraf motorik ocular

oleh fasikulus longitudinalis medialis. Beberapa serat terlihat berhubungan dengan

nucleus interstisial cajal dan nucleus Darkschewitsch dann berlanjut ke thalamus.

Sistem Vagus (VII Intermediat, IX, X, Kranial XI)

Saraf Glosofaringeus (IX)

Saraf glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada

waktu meninggalkan cranium melalui foramen jugularis. Pada foramen tersebut,

saraf IX mempunyai dua ganglion, ganglion intrakranialis superior dan ganglion

intrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis

interna dan vena jugularis interna ke otot stiloglosal, saraf berlanjut antara arteri

karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan

Page 19: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

otot stiloglosal saraf berlanjut ke basis lidah dan mensarafi mukosa faring, tonsik dan

sepertiga posterior lidah.

Saraf ini mempunyai cabang-cabang sebagai berikut:

a. Saraf timpanikus, berasal dari ganglion ekstrakranialis inferior, melewati telinga tengah dan pleksus timpanikus (Jacobson), berlanjut melalui saraf petrosus minor dan ganglion otikum ke glandula parotis. Merupakan saraf sensorik untuk telinga tengah dan tuba eustakius

b. Cabang stilofaringeal, mensarafi otot stilofaringealc. Cabang faringeal, bersama dengan cabang saraf vagus membentuk pleskus

faringeal. Semua mempersarafi otot-otot serat lintang dari faring.d. Cabang sinus karotikus, semua menyertai arteri karotis interna ke sinus karotikus

dan ke glomus karotikume. Cabang lingualis, semua mengambil impuls pengecapan dari sepertiga posterior

lidah.

Saraf Vagus (X)

Saraf vagus juga mempunyai dua ganglion, ganglion superior atau jugularis

dan ganglion inferior atau nodosum. Keduanya terletak pada daerah foramen

jugularis.

Saraf vagus mewakili arkus brankialis ke empat dan selanjutnya. Kaudal dari

ganglion inferior, saraf ini berjalan turun sepanjang arteri karotis interna dan arteri

karotis komunis dan tiba di mediastinum melalui aperture torakalis superior. Saraf

kanan berjalan di atas arteri subklavia dan yang kiri berjalan di atas arkus aortikus

dan di belakang radiks paru. Dari titik tersebut kedua saraf sangat dekat dengan

esophagus, serat saraf kanan melekat pada sisi posterior dan serat saraf kiri melekat

ke sisi anterior esophagus. Cabang terminal berjalan dengan esophagus ke dalam

rongga abdomen melalui hiatus esophagus diafragmatik.

Saraf Asesorius (XI)

Page 20: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Saraf asesorius mempunyai radiks spinalis dan kranalis. Radiks kranali adalah

akson dari neuron dalam nucleus ambiguous yang terletak dekat dengan neuron dari

saraf vagus.

Nucleus Ambiguus

Nucleus ambiguous terdiri dari motoneuron saraf glosofaringeus, vagus dan asesorius

cranial. Nucleus ini menerima impuls supranuklear dari kedua hemisfer serebri

melalui traktus kortikonuklear. Oleh karena itu, gangguan unilateral dari serat sentral

tidak memberikan gangguan fungsi yang nyata. Akson dari nucleus, menyertai saraf

glosofaringeus, vagus dan asesorius kranialis dan mempersarafi otot palatum mole,

otot faring, laring dan otot lurik bagianrostral esophagus. Nukeus ambiguous

menerima impuls aferen dari nucleus spinal trigeminus dan dari nucleus traktus

solitaries. Nukleus ini merupakan bagian dari arkus reflex yang berasal dari mukosa

traktus respiratorius dan digestivus, dan mencetuskan batuk dan muntah.

Saraf asesorius Spinalis

Bagian spinal dari saraf asesorius berasal dari kolumna sel kornu anterior

ventrolateral. Akson pertama-tama berjalan naik dalam funikulus lateral untuk satu

sampai dua segmen sebelum meninggalkan medulla spinalis di lateral dan dorsal dari

ligamentum dentatum. Beberapa radiks yang terletak di antara segmen anterior dan

radiks posterior bergabung untuk membentuk batang bersama. Di rostral, batang

berjalan melalui foramen magnum ke dalam cranium dan bersatu dengan bagian

kranialis dari saraf; saraf kemudian meninggalkan cranium melalui foramen jugularis.

Saraf asesorius cranial menjadi bagian dari saraf vagus, dansaraf asesorius spinalis

sekarang disebut sebagai ramus eksternus. Cabang eksterna ini berjalan turun pada

leher dan memberikan persarafan motorik ke otot sternokleidomastoideus dan

trapezius.

Saraf Hipoglosus (XII)

Page 21: POLA KERJA OTAK DAN SARAF KRANIAL

Nucleus saraf hipoglosus terletak pada medulla oblongata bawah pada setiap

sisi garis tengah dan dekat lantai ventrikel keempat, dimana semua menghasilkan

trigonum hipoglosus. Setiap nucleus terbuat dari beberapa kelompok motoneuron,

dan setiap kelompok mempersarafi otot lidahnya masing-masing. Sesuai dengan

perkembangan, neuron identik denganmotoneuron pada kornu anterior spinalis.

Hipoglosus adalah saraf eferen somatic. Aksonnya berjalan di ventral ke arah sulkus

lateral anterior di antara olive inferior dan pyramid. Di sana akson menuju permukaan

dalam berkas tipis multiple yang segera bersatu untuk membentuk saraf. Saraf

meninggalkan cranium melalui kanalisnya sendiri, yaitu kanalis hipoglosi, di atas tepi

lateral foramen magnum. Di dalam leher, saraf berjalan di antara arteri karotis interna

disertai oleh serat tiga segmen atas. Serat-serat ini tidak bersatu dengan saraf

hipoglosus, tetapi segera berpisah dan mempersarafi otot tulang hioideus.

Saraf hipoglosus mempersarafi otot lidah: stiloglosus, hioglosus dan

genioglosus. Persarafan volunteer berjalan melalui traktus kortikonuklear yang datang

dari korteks presentralis, menyertai traktus kortikospinalis pada perjalanannya

melalui kapsula interna.

Nucleus hipoglosus menerima impuls terutama dari traktus kortikonuklearis

kontra-lateral. Sebagai tambahan, serat aferen dari formasio retikularis, nucleus

nucleus traktus tektospinalis, dan dari arkus reflex yang melayani menelan,

mengunyah, mengisap dan menjilat.

DAFTAR RUJUKAN

Duus Peter. 1983. Diagnosis Topik Neurologi; Anatomi, Fisiologi, Tanda,

Gejala.Terjemahan oleh Wita J. Suwono. 1996. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.