pemeriksaan fungsi saraf kranial bagian ii · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang...

20
0 MANUAL CSL IV SISTEM NEUROPSIKIATRI PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II PENYUSUN: dr. Ashari Bahar, M.Kes, Sp.S, FINS dr. Devi Wuysang, M.Si, Sp.S DEPARTEMEN NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Upload: phunghanh

Post on 30-Aug-2018

268 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

0

MANUAL CSL IVSISTEM NEUROPSIKIATRI

PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II

PENYUSUN:dr. Ashari Bahar, M.Kes, Sp.S, FINS

dr. Devi Wuysang, M.Si, Sp.S

DEPARTEMEN NEUROLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2014

Page 2: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

1

PENDAHULUAN

Keterampilan medik adalah keterampilan motorik yang harus dikuasaioleh seorang tenaga medik agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Melalui fasilitas berupa skill lab mahasiswa dapat berlatihketerampilan– keterampilan medik yang mereka perlukan dalam situasi latihandi laboratorium, bukan dalam suasana kontak antara dokter-pasien di rumahsakit. Latihan keterampilan klinik ini mengajar mahasiswa agar dapat berlatihsecara trial and error, dapat mengulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama(dengan kadang-kadang melakukan kekeliruan) sampai betul-betul terampil.Keadaan seperti ini hampir tidak mungkin dilakukan pada penderita yang sedangdirawat di rumah sakit.

Apabila keterampilan motorik sudah dikuasai, dilanjutkan dengan latihanyang mengandung unsur emosi. Latihan ini diteruskan sampai menjadi suaturangkaian keterampilan medik yang kompleks.

Karena mahasiswa telah menguasai keterampilan dalam melakukanpenatalaksanaan, rasa percaya diri menjadi lebih besar, dan mahasiswa dapatbersikap lebih baik terhadap pasien, serta mengurangi kendala-kendalaemosional antara mahasiswa dengan pasien pada waktu koass harus kontakdengan pasien.

Page 3: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

2

TATA TERTIB KEGIATAN CSL (CLINICAL SKILL LABORATORY)

SEBELUM PELATIHANMembaca penuntun belajar (manual) keterampilan Klinik Sistem Neuropsikiatridan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan.

SETELAH PELATIHAN1. Datang 15 menit sebelum CSL dimulai2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi yang telah

ditentukan.3. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapi pada setiap

kegiatan CSL.4. Memakai atribut / nama yang ditempelkan pada jas laboratorium5. Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan latihan6. Bagi kegiatan yang menggunakan model memperlakukan model tersebut

seperti manusia atau bagian tubuh manusia.7. Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa ijin

setiap alat / bahan yang ada pada ruang CSL.8. Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapikan kembali alat dan

bahan yang telah digunakan.9. Bagi mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 100 % maka wajib hadir

pada saat review CSL

PADA SAAT UJIAN CSL1. Ujian dapat diikuti apabila kehadiran pada kegiatan CSL minimal 100%.2. Membawa kartu kontrol yang telah ditandatangani oleh koordinator

instruktur CSL.3. Bagi yang tidak ikut ujian karena sakit diwajibkan membawa keterangan

bukti diagnosis dari dokter paling lambat 3 hari setelah tanggal sakit.

SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB CSL

1. Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan CSL tidak sesuai dengan jadwalrotasinya dianggap tidak hadir.

2. Bagi mahasiswa yang presentase kehadiran CSLnya <100% dari seluruhjumlah tatap muka CSL, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian CSL.

Page 4: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

3

DAFTAR ISI

NEUROLOGI

CSL NO. KETERAMPILANPEMERIKSAAN FISIK

TINGKATKETERAMPILAN

I. PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II1 Penilaian kesimetrisan

wajah4A

2 Penilaian kekuatan otottemporal dan masseter

4A

3 Penilaian sensasi wajah 4A4 Penilaian pergerakan wajah 4A5 Penilaian indra pengecapan 4A6 Penilaian indra

pendengaran (lateralisasi,konduksi udara dan tulang)

4A

7 Penilaian kemampuanmenelan

4A

8 Inspeksi palatum 4A9 Pemeriksaan refleks Gag 3

10 Penilaian ototsternomastoid dantrapezius

4A

11 Lidah, inspeksi saat istirahat 4A12 Lidah, inspeksi dan

penilaian sistem mototrik(misalnya dengan dijulurkankeluar)

4A

Page 5: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

4

DESKRIPSI KEGIATAN

Kegiatan Waktu Deskripsi1. Pengantar 5 menit Pengantar2. Bermain Peran Tanya & Jawab

20menit

1. Mengatur posisi duduk mahasiswa2. Dua orang dosen memberikan contoh

bagaimana cara melakukanpemeriksaan neurologis.Mahasiswa mengamati peragaandengan menggunakan Penuntun Belajar.

3. Memberikan kesempatan kepadamahasiswa untuk bertanya dan dosenmemberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting

3. Praktek bermainperan denganUmpan Balik

70menit

1. Mahasiswa dibagi menjadipasangan-pasangan. Diperlukan minimalseorang Instruktur untuk mengamatisetiap langkah yang dilakukan olehpaling banyak 4 pasangan.

2. Setiap pasangan berpraktekmelakukan langkah-langkahpemeriksaan neurologis secara serentak

3. Instruktur berkeliling diantarama-hasiswa dan melakukan supervisimenggunakan check list.

4. Instruktur memberikanpertanyaan dan umpan balik kepadasetiap pasangan

4. Curah Pendapat/ Diskusi

10menit

1. Curah Pendapat/Diskusi : Apa yangdirasakan mudah? Apa yang sulit?Menanyakan bagaimana perasaanmahasiswa yang pada saat melakukanpemeriksaan Apa yang dapat dilakukanoleh dokter agar klien merasa lebihnyaman?

2. Instruktur membuat kesimpulan denganmenjawab pertanyaan terakhir danmemperjelas hal-hal yang masih belumdimengerti

Total waktu 105menit

Page 6: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

5

NERVI KRANIALIS

PENGERTIANNervus Kranialis (saraf kranialis / Nervi Craniales) adalah saraf-saraf yang

keluar langsung dari otak dan batang otak. Pada manusia, terdapat 12 pasangNervus Kranialis, yaitu:

DASAR TEORI

Gambar 1. Nervi kranialis

Tabel 1. Nervi kranialis dan fungsinya

No. NameSensory,motor, orboth

Origin/Target Function

I Olfactory Purely sensory Telencephalon Transmits the sense of smell fromthe nasal cavity.[13] Located in theolfactory foramina in thecribriform plate of the ethmoidbone.

II Optic Sensory Retinal ganglioncells

Transmits visual signals from theretina of the eye to the brain.[14]

Located in the optic canal.

Page 7: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

6

III Oculomotor Mainly motor Anterior aspect ofMidbrain

Innervates the levator palpebraesuperioris, superior rectus,medial rectus, inferior rectus, andinferior oblique, whichcollectively perform most eyemovements. Also innervates thesphincter pupillae and themuscles of the ciliary body.Located in the superior orbitalfissure.

IV Trochlear motor Dorsal aspect ofMidbrain

Innervates the superior obliquemuscle, which depresses, rotateslaterally, and intorts the eyeball.Located in the superior orbitalfissure.

V Trigeminal Both sensoryand motor

Pons Receives sensation from the faceand innervates the muscles ofmastication. Located in the;superior orbital fissure(ophthalmic nerve - V1), foramenrotundum (maxillary nerve -V2),foramen ovale (mandibularnerve - V3).

VI Abducens Mainly motor Nuclei lying underthe floor of thefourth ventriclePons

Innervates the lateral rectus,which abducts the eye. Located inthe superior orbital fissure.

VII Facial Both sensoryand motor

Pons(cerebellopontineangle) above olive

Provides motor innervation tothe muscles of facial expression,posterior belly of the digastricmuscle, stylohyoid muscle, andstapedius muscle. Also receivesthe special sense of taste fromthe anterior 2/3 of the tongueand providessecretomotorinnervation to thesalivary glands (except parotid)and the lacrimal gland. Located inand runs through the internalacoustic canal to the facial canaland exits at the stylomastoidforamen.

VIII Vestibulocochlear(alsoauditory,acoustic, orauditory-vestibular)

Mostlysensory

Lateral to CN VII(cerebellopontineangle)

Mediates sensation of sound,rotation, and gravity (essentialfor balance and movement).More specifically, the vestibularbranch carries impulses forequilibrium and the cochlearbranch carries impulses forhearing. Located in the internalacoustic canal.

IX Glossophary Both sensory Medulla Receives taste from the posterior

Page 8: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

7

ngeal and motor 1/3 of the tongue, providessecretomotor innervation to theparotid gland, and providesmotor innervation to thestylopharyngeus. Some sensationis also relayed to the brain fromthe palatine tonsils. Located inthe jugular foramen. This nerve isinvolved together with the vagusnerve in the gag reflex.

X Vagus Both sensoryand motor

Posterolateralsulcus of Medulla

Suppliesbranchiomotorinnervation tomost laryngeal and pharyngealmuscles (except thestylopharyngeus, which isinnervated by theglossopharyngeal). Also providesparasympathetic fibers to nearlyall thoracic and abdominalviscera down to the splenicflexure. Receives the specialsense of taste from the epiglottis.A major function: controlsmuscles for voice and resonanceand the soft palate. Symptoms ofdamage:dysphagia (swallowingproblems), velopharyngealinsufficiency. Located in thejugular foramen. This nerve isinvolved (together with nerve IX)in the pharyngeal reflex or gagreflex.

XI Accessory Mainly motor Cranial and SpinalRoots

Controls the sternocleidomastoidand trapezius muscles, andoverlaps with functions of thevagus nerve (CN X). Symptoms ofdamage: inability to shrug, weakhead movement. Located in thejugular foramen.

XII Hypoglossal Mainly motor Medulla Provides motor innervation tothe muscles of the tongue(except for the palatoglossalmuscle, which is innervated bythe vagus nerve) and otherglossal muscles. Important forswallowing (bolus formation) andspeech articulation. Passesthrough the hypoglossal canal.

Page 9: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

8

SASARAN BELAJARSetelah mengikuti proses belajar ini mahasiswa diharapkan mampumengidentifikasi gangguan saraf kranialis, melakukan pemeriksaan danmemberikan interpretasi terhadap hasil pemeriksaan.

TUJUAN PEMBELAJARAN1. Mahasiwa memiliki keterampilan mengenai cara pemeriksaaan saraf

kranialis (Nervi Craniales).2. Dapat mengindentifikasi adanya gangguan saraf kranialis dan menentukan

lokasi kelainan (diagnosis topis), dan melakukan penanganan ataupunmerujuk ke Spesialis bila diperlukan.

MEDIA DAN ALAT BANTUPenuntun Belajar.

STRATEGI DAN CARA PELATIHANDemonstrasi kompetensi sesuai dengan Penuntun Belajar.

Page 10: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

9

PENUNTUN PEMBELAJARANKETERAMPILAN PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIALIS

NO LANGKAH/KEGIATAN KASUSI. PENILAIAN KESIMETRISAN WAJAH

(NERVUS CRANIALIS VII: NERVUS FASIALIS MOTORIK)1 2 3

1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.2 Perhatikan muka penderita : simetris atau tidak.

Perhatikan kerutan dahi, pejaman mata, sulcusnasolabialis, dan sudut mulut.

3 Meminta penderita mengangkat alis dan mengerutkandahi. Perhatikan simetris atau tidak. Kerutan dahimenghilang pada sisi yang lumpuh.

4 Meminta penderita memejamkan mata dan kemudianpemeriksa mencoba membuka mata penderita. Padasisi yang lumpuh, penderita tidak dapat/sulitmemejamkan mata (lagopthalmus) dan lebih mudahdibuka oleh pemeriksa.

5 Meminta penderita menyeringai atau menunjukkangigi, mencucurkan bibir atau bersiul, danmengembungkan pipi. Perhatikan sulcus nasolabialisakan mendatar, sudut mulut menjadi lebih rendah, dantidak dapat mengembungkan pipi pada sisi lumpuh.

6 INTERPRETASI: Bedakan kelumpuhan nervus VII tipe UMN dan tipe

LMN. Tipe UMN, bila kelumpuhan hanya terdapat padadaerah mulut (m. orbicularis oris). Tipe LMN, bilakelumpuhan terjadi baik pada daerah mulut maupunpada mata (m. orbicularis oculi) dan dahi (m. frontalis).

ILUSTRASI SEPERTI PADA GAMBAR DI BAWAH:

Gambar Bagan Nervus Fasialis

Page 11: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

10

Gambar Persarafan otot wajahParesis otot wajah disebabkan oleh lesi UMN dan LMN

nervus VII(Arsiran: daerah yang lumpuh)

II. PENILAIAN KEKUATAN OTOT TEMPORAL DANMASSETER

(NERVUS KRANIALIS V: NERVUS TRIGEMINUS MOTORIK)

1 2 3

1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.2 Klien disuruh merapatkan giginya sekuat mungkin.3 Pemeriksa meraba m. masseter dan m. temporalis.4 Perhatikan besar, tonus, serta kontur (bentuk) otot

tersebut.5 Kemudian pasien diminta membuka mulut.6 Perhatikan apakah ada deviasi rahang bawah.7 INTERPRETASI:

Bila ada paresis, maka rahang bawah akan berdeviasi kearah yang lumpuh.Kadang-kadang sulit menetukan adanya deviasi.Maka diperlukan alternatif lain.

1 Digunakan garis antara kedua gigi insisivus (gigi seri)sebagai patokan.

2 Perhatikan kedudukan gigi insisivus atas dan bawahwaktu mulut tertutup, dan perhatikan kedudukannyawaktu mulut dibuka, apakah ada deviasi.Hal ini perlu dilakukan bila terdapat pula paresis nervusVII.PEMERIKSAAN ALTERNATIF 1:

1 Kekuatan otot saat menutup mulut dapat dinilai

Page 12: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

11

dengan jalan menyuruh klien menggigit suatu benda,misalnya tong spatel.

2 Pemeriksa menilai dengan menarik tong spateltersebut.

3 Kemudian klien diminta menggerakkan rahangbawahnya ke samping (untuk menilai m. pterigoideuslateralis) kiri dan kanan.

4 INTERPRETASI:Bila terdapat paresis di sebelah kanan, rahang bawahtidak dapat digerakkan ke samping kiri.PEMERIKSAAN ALTERNATIF 2:

1 Klien diminta untuk mempertahankan rahangbawahnya ke samping

2 Pemeriksa memberi tekanan untuk mengembalikanrahang-bawah ke posisi tengah.UNTUK MENENTUKAN ADANYA LESI SUPRANUKLEARDIPERIKSA REFLEKS RAHANG (JAW REFLEKS)

1 Pemeriksaan menempatkan satu jari melintang dagupasien.

2 Klien diminta membukakan mulutnya sedikit.3 Pemeriksa mengetok jari tersebut dengan palu refleks.4 ILUSTRASI SEPERTI PADA GAMBAR DI BAWAH:

5 INTERPRETASI:Pada orang normal didapatkan hanya sedikit sajagerakan, malah kadang-kadang tidak ada.Bila gerakannya hebat (yaitu kontraksi m. masetter, m.temporalis, m. pterigoideus medialis yangmenyebabkan mulut menutup) dikatakan refleksmeninggi.Pada lesi supranuklear refleks ini meninggi.

Page 13: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

12

III. PENILAIAN SENSASI WAJAH(NERVUS KRANIALIS V: NERVUS TRIGEMINUS SENSORIK)

1 2 3

1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.2 Sensibilitas yang harus diperiksa ialah sensibilitas kulit

dan mukosa dalam kawasan nervus trigeminus.3 Modalitas sensorik yang diperiksa meliputi rasa nyeri,

panas, dingin dan raba.4 Dilakukan perbandingan di antara setiap cabang N. V

yaitu pada cabang oftalmikus, maksillaris danmandibula.Dan membandingkannya dengan cabang N.Vkontralateral.CATATAN:Pemeriksaan ini akan lebih jelas pada CSL pemeriksaansensorik.

ILUSTRASI SEPERTI PADA GAMBAR DI BAWAH:

Lintasan sensorik nervus trigeminus

5 INTERPRETASI:Hipestesia, parestesia dan anestesia harus diselidikibatas-batasnya dengan jelas.Pada adanya neuralgia, klien dapat menyatakan bahwasentuhan atau penekanan daerah wajah tertentu dapatdisusul dengan bangkitnya nyeri. Tempat itulah yangdisebut sebagai ’trigger point’.

Page 14: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

13

IV. PENILAIAN PERGERAKAN WAJAH(NERVUS KRANIALIS V dan VII: NERVUS TRIGEMINUS DAN

FASIALIS MOTORIK)1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.

CATATAN:Pemeriksaan yang dilakukan pada sesi ini sama padasaat melakukan pemeriksaan kesimetrisan wajah danpenilaian kekuatan m. masetter, m. temporalis, m.pterigoideus.

V. PENILAIAN INDRA PENGECAPAN(NERVUS KRANIALIS VII DAN IX: NERVUS FASIALIS

SENSORIK DAN NERVUS GLOSOFARINGEUS SENSORIK)

1 2 3

1 Menjelaskan penderita tentang pemeriksaan fungsipengecapan.

2 Pemeriksa menulis rasa larutan yang disediakan.3 Meminta penderita menjulurkan lidah.4 Mengeringkan lidah dengan tissue.5 Meminta penderita tutup mata dan meneteskan

larutan yang telah disediakan.Laruta yang diberikan yaitu gula, kina, asam sitrat ataugaram.

6 Meminta penderita buka mata, tetap menjulurkanlidah, dan menunjuk rasa larutan yang telah tertulis dikertas.

7 INTERPRETASIKerusakan nervus VII, sebelum percabangan khordatimpani dapat menyebabkan ageusi (hilangnyapengecapan) pada 2/3 lidah bagian depan.Kerusakan pada atau di atas nervus petrosus majordapat menyebabkan kurangnya produksi air mata, danlesi khorda timpani dapat menyebabkan kurangnyaproduksi ludah.CATATAN:Nervus IX juga mengandung serabut aferen khususuntuk pengecapan, yaitu pengecapan dari 1/3 bagianposterior lidah. Pengecapan ini tidak diperiksa rutin,karena sukar. Tempat pemeriksaan di bagian belakanglidah. Bila perlu, dapat juga dilakukan denganmenggunakan arus galvanis lemah (0,2 – 0,4miliamper). Kita gunakan elektroda dari kawattembaga yang ditempatkan sebagai anoda pada lidahposterior. Pada orang normal akan terasa asam.

Page 15: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

14

VI. PENILAIAN INDRA PENDENGARAN(LATERALISASI,KONDUKSI UDARA DAN TULANG)(NERVUS KRANIALIS VIII: NERVUS KOKHLEARIS)

1 2 3

CATATAN:Secara kasar (rutin) ketajaman pendengaran ditentukandengan jalan menyuruh klien mendengarkan suarabisikan pada jarak tertentu dan membandingkannyadengan orang normal.Perhatikan pula apa ada perbedaan antara ketajamanpendengaran telinga kanan dan kiri. Beda ini pentingartinya ditinjau dari sudut patologis.

I. TEST SCHWABACH1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.

Pada tes ini pendengaran klien dibandingkan denganpendengaran pemeriksa (yang dianggap normal)

2 Klien diminta untuk duduk dengan tenang3 Garpu tala dibunyikan dan kemudian ditempatkan di

dekat telinga klien.4 Setelah klien tidak mendengarkan bunyi lagi, garpu tala

tersebut ditempatkan di dekat telinga pemeriksa.5 INTERPRETASI:

Bila masih terdengar bunyi oleh pemeriksa, makadikatakan bahwa Schwabach lebih pendek (untukkonduksi udara)

6 Kemudian garpu tala dibunyikan lagi dan pangkalnyaditekankan pada tulang mastoid klien.

7 Setelah klien tidak mendengar lagi, garpu tala tersebutditempatkan pada tulang mastoid pemeriksa.

8 INTERPRETASI:Bila pemeriksa masih mendengarkan bunyinya makadikatakan bahwa schwabach (untuk konduksi tulang)lebih pendek.

II. TES RINNE1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.

Pemeriksaan ini bertujuan membandingkan antarakonduksi tulang dengan konduksi udara.Garpu tala yang diapakai adalah yang berfrekuensi 128,156 atau 512 Hz.

2 Garpu tala dibunyikan dan pangkalnya ditekankan padatulang mastoid klien dan diminta untuk mendengarkanbunyinya.

3 Setelah klien tidak mendengar, gapu tala segeradidekatkan pada telinga.

Page 16: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

15

ILUSTRASI SEPERTI PADA GAMBAR DI BAWAH:

A. Konduksi tulang B. Konduksi udara4 INTERPRETASI:

Jika setelah didekatkan pada telinga dan bunyi masihterdengar maka konduksi udara lebih baik dari padakonduksi tulang, dan dalam hal ini dikatakan Rinnepositif.Bila tidak terdengar lagi setelah garpu tala dipindahkandari tulang mastoid ke dekat telinga,berarti Rinnenegatif.Pada orang normal, konduksi udara lebih baik daripadakonduksi tulang, demikian juga pada tuli saraf.Pada tuli konduktif, konduksi tulang lebih baik darikonduksi udara.

III. TES WEBER1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.2 Garpu tala yang dibunyikan ditekankan pangkalnya

pada dahi klien, tepat dipertengahan.3 Klien diminta mendengarkan bunyinya dan

menentukan pada telinga mana bunyi lebih kerasterdengar.

4 ILUSTRASI SEPERTI PADA GAMBAR DI BAWAH:

Page 17: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

16

Cara tes WeberGarpu tala yang dibunyikan ditekankan pangkalnya

pada pertengahan kepala (dahi; verteks)

5 INTERPRETASI:

Hasil tes WeberA B C

A. Pada orang normal: kerasnya bunyi suara samapada telinga kiri dan kanan

B. Tuli konduktif: Pada tuli konduktif bunyi lebihkuat pada telinga yang tuli

C. Tuli perseptif (tuli saraf): Pada tuli perseptifbunyi lebih kuat pada telinga yang sehat

CATATAN:Bahwa pada tuli perseptif (tuli saraf), pendengaranberkurang, Rinne positif dan Weber berlateralisasi ketelinga yang sehat.Pada tuli konduktif, pendengaran berkurang, Rinnenegatif dan Weber berlateralisasi ke telinga yang tuli.

VII. PENILAIAN KEMAMPUAN MENELAN(NERVUS KRANIALIS IX, DAN X)

1 2 3

1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.2 Klien diminta untuk duduk atau baring dengan posisi

kepala minimal ditinggikan sekitar 45 derajat.3 Klien diminta memakan makanan padat, lunak dan

menelan air.4 Perhatikan apakah ada salah telan (keselak, disfagia)5 INTERPRETASI:

Kelumpuhan N IX dan X dapat menyebabkan disfagia.Sering dijumpai pada hemiparesis dupleks, yang disebutjuga sebagai kelumpuhan pseudo-bulber.Persarafan N. IX dan x adalah bilateral, karenanyakelumpuhan supranuklear baru terjadi bila ada lesibilateral.

Page 18: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

17

VIII. INSPEKSI PALATUM(NERVUS KRANIALIS IX, DAN X)

1 2 3

1 Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.2 Klien diminta membuka mulut.3 Perhatikan falatum molle dan faring.4 Bagaimana sikap palatum molle, arkus faring dan uvula

dalam keadaan istirahat.5 Dan bagaimana pula bila bergerak, misalnya waktu

bernafas atau bersuara (suruh penderita menyebut:aaaaa)

6 INTERPRETASI: Bila terdapat paresis otot-otot faring dan falatum

molle, maka palatum molle, uvula, dan arkus faring sisiyang lumpuh letaknya lebih rendah daripada yangsehat dan bila bergerak, uvula dan arkus seolah-olahtertarik ke bagian yang sehat. Bila terdapat parese dikedua belah pihak, maka tidak didapatkan gerakan danposisi uvula dan arkus faring lebih rendah.

IX. PEMERIKSAAN REFLEKS GAG(NERVUS KRANIALIS IX, DAN X)

1 2 3

1 Menerangkan tujuan pemeriksaan pada klien2 Klien diminta membuka mulut.3 Sentuh dinding belakang farings dengan spatel4 Perhatikan uvula: akan terangkat ketika dilakukan

stimulus5 Dilakukan stimulus pada kedua sisi dan dibandingkan

keduanya.6 INTERPRETASI:

Uvula akan bergerak ke salah satu sisi: jika terdapatkelumpuhan UMN atau LMN pada sisi yang lain.Uvula tidak bergerak ketika diminta pada klien untukmenyebut AHH atau GAG: kedua otot palatum paresis.Uvula bergerak ketika menyebut AHH, tetapi tidakpada saat menyebut GAG, dengan penurunan senasipada farings: kelumpuhan N. IX (jarang)

X. PENILAIAN OTOT STERNOKLEIDOMASTOID DANTRAPEZIUS (N. KRANIALIS XI: N. AKSESORIUS)

1 2 3

I. OTOT STERNOKLEIDOMASTOIDEUS1 Menerangkan tujuan pemeriksaan pada klien2 Perhatikan keadaan otot sternokleidomastoideus

dalam keadaan istirahat dan bergerak.Dalam keadaan istrirahat, pemeriksa dapat melihatkontur otot ini.

Page 19: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

18

Bila terdapat paresis perifer akan dijumpai adanyaatrofi.Pada lesi nuklear (misalnya pada ALS) bisa didapatkanadanya fasikulasi (kedutan).

3 Lakukan palpasi dan otot tersebut.Pada miositis dapat ditemukan adanya nyeri tekan.

4. Nilai kekuatan otot dengan:1. Klien diminta untuk menggerakkan bagian badan

(persendian) yang digerakkan oleh otot yang ingindiperiksa, pemeriksa menahan gerakan ini.

2. Gerakkan bagian badan klien dan suruh untukmenahannya. Dengan demikian dapat diperolehkesan mengenai kekuatan otot.

Di klinik biasanya cara (1) yang sering dilakukan.5 Untuk megukur tenaga otot sternokleidomastoideus

dapat dilakukan dengan:Meminta klien menoleh misalnya ke kanan, kemudianpemeriksa menahan dengan tangan yang ditempatkanpada dagu. Dengan demikian dapat dinilai kekuatanotot sternokleidomastoideus kiri.

6 Bandingkan kekuatan otot kiri dengan kanan.II.OTOT TRAPEZIUS

1 Menerangkan tujuan pemeriksaan pada klien.2 Perhatikan keadaan otot ini dalam keadaan istirahat

dan bergerak. Apakah ada atrofi atau fasikulasi?Bagaimana kontur otot?

3 Bagaimana posisi bahu, apakah lebih rendah?Pada kelumpuhan otot trapezius bahu sisi yang sakitlebih rendah daripada sisi yang sehat.Skapula juga beranjak ke lateral dan tampak agakmenonjol.

4 Palpasi otot trapezius untuk melihat konsistensinya,adanya nyeri tekan (miositis) serta adanya hipotoni.

5 Periksa tenaga otot, dengan jalan:Tempatkan tangan pemeriksa di atas bahu klien.Kemudian klien diminta mengangkat bahunya, danpemeriksa menahan.Dengan demikian dapat dinilai kekuatan otot tersebut.

6 Tenaga otot yang kiri dan kanan dibandingkan.7 Nilai kontur otot dan perkembangan otot.

Klien diminta untuk mengeskstensikan kepalanya, dangerakan ini ditahan oleh pemeriksa.Jika terdapat kelemahan otot trapezius satu sisi, kepala

Page 20: PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF KRANIAL BAGIAN II · dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang akan dilakukan. ... keluar langsung dari otak dan batang otak. ... kiri dan kanan

19

tidak dapat ditarik ke sisi tersebut, bahu tidak dapatdiangkat dan lengantidak dapat dielevasi ke atas dariposisi horizontal.Pada kelumpuhan kedua otot ini kepala cenderungjatuh ke depan, dan penderita tidak dapat mengangkatdagunya.

XI. PEMERIKSAAN LIDAH PADA SAAT ISTIRAHATXII. PEMERIKSAAN LIDAH PADA SAAT DIJULURKAN

(N. KRANIALIS XII: N. HIPOGLOSSUS)1 Menerangkan tujuan pemeriksaan pada klien.2 Klien disuruh membuka mulut dan perhatikan lidah

dalam keadaan istirahat : besar lidah, kesamaan bagiankiri dan kanan, atrofi, berkerut, dan fasikulasi.

3 Klien disuruh menjulurkan lidah untuk memeriksaadanya paresis:1. Perhatikan apakah ada tremor dan fasikulasi.2. Perhatikan apakah ada deviasi lidah ke satu sisi.

Sebagai patokan dapat dipakai garis diantara keduaseri (incisivus). Bila ada paresis satu sisi, lidahberdeviasi ke sisi paresis.

3. Meminta klien menyentuhkan lidah ke pipi kiri dankanan. Saat bersamaan, tangan pemeriksaditempatkan di pipi sisi luar untuk merasakankekuatan sentuhan lidah penderita.

4 Meminta klien mengucapkan huruf R atau kata-katayang mengandung huruf R, misalnya ular lari lurus.Pemeriksaan ini untuk menilai apakah ada disartria(cadel atau pelo).