sifat siklus pendapatan

25
SIFAT SIKLUS PENDAPATAN Siklus pendapatan perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas. Untuk perusahaan barang dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah -Penjualan Kredit(penjualan yang dilakukan dengan hutang) -Penerimaan Kas(penagihan piutang dan penjualan tunai) -Penyesuaian Penjualan(potongan, retur penjualan dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih[penyisihan dan penghapusan]). Tujuan Audit Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan. Untuk mencapai setiap tujuan audit spesifik ini, auditor dapat menggunakan berbagai bagian dari perencanaan audit dan metodologi pengujian audit . PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT Auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan risiko salah saji yang material. Langkah pertama dalam menilai risiko itu adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien karena hal tersebut juga dapat membantu auditor dalam : -Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami kapasitas klien, pasar, dan pelanggan klien. -Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar dan keunggulan kompetitif klien di pasar. -Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata-rata untuk klien dan industri. a.Materialitas Pendapatan merupakan ukuran volume aktivitas sebenarnya bagi setiap perusahaan. Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang seringkali digunakan sebagai ukuran materialitas secara keseluruhan untuk penugasan ini. Pengetahuan tentang bisnis dan industri klien merupakan hal yang penting dalam mempertimbangkan signifikansi transaksi penyesuaian penjualan, diskon

Upload: tyasdira

Post on 24-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

auditing 2

TRANSCRIPT

Page 1: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

SIFAT SIKLUS PENDAPATANSiklus pendapatan perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam bentuk kas. Untuk perusahaan barang dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah-Penjualan Kredit(penjualan yang dilakukan dengan hutang)-Penerimaan Kas(penagihan piutang dan penjualan tunai)-Penyesuaian Penjualan(potongan, retur penjualan dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih[penyisihan dan penghapusan]).

Tujuan AuditTujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan.Untuk mencapai setiap tujuan audit spesifik ini, auditor dapat menggunakan berbagai bagian dari perencanaan audit dan metodologi pengujian audit .

PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDITAuditor mengembangkan strategi audit berdasarkan risiko salah saji yang material. Langkah pertama dalam menilai risiko itu adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien karena hal tersebut juga dapat membantu auditor dalam :-Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami kapasitas klien, pasar, dan pelanggan klien.-Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar dan keunggulan kompetitif klien di pasar.-Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata-rata untuk klien dan industri.

a.MaterialitasPendapatan merupakan ukuran volume aktivitas sebenarnya bagi setiap perusahaan. Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang seringkali digunakan sebagai ukuran materialitas secara keseluruhan untuk penugasan ini. Pengetahuan tentang bisnis dan industri klien merupakan hal yang penting dalam mempertimbangkan signifikansi transaksi penyesuaian penjualan, diskon penjualan, serta retur penjualan dan pengurangan harga yang sangat bervariasi dari satu industri dengan industri lainnya.

b.Risiko InherenDalam menilai risiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus mempertimbangkan faktor pervasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus, termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu dalam siklus pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asersi siklus pendapatan, seperti :1. Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka melaporkan pencapaian target pendapatan atau prifitabilitas yang ditetapkan atau norma industri yang sebenarnya tidak terpenuhi karena faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasioanla, tau regional.

Page 2: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

2. Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau menyatakan terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih dalam rangka melaporkan tingkat modal kerja yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan hutang.

c.Risiko Prosedur AnalitisRisiko prosedur analitis merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi salah saji material. Prosedur analitis merupakan cara yang efektif dari segi biaya dan mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang bisnis dan industri klien. Prosedur ini tidak hanya efektif dalam mengidentifikasi salah saji yang potensial atas laporan keuangan, tetapi juga efektif dalam mengidentifikasi masalah yang timbul ketika memberikan jasa berinali tambah di samping laporan audit. Prosedur analitis yang dapat dinilai auditor dalam siklus pendapatan mecakup :-Perputaran penjualan, rasio penjualan terhadap rata-rata total aktiva.-Kecenderungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan kecenderungan dalam pangsa pasar.-Estimasi piutang usaha yang memberikan pengetahuan tentang volume penjualan perusahaan, harga, dan periode penagihan historis.-Perbandingan piutang usaha dengan piutang yang diestimasi dalam anggaran kas perusahaan.-Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit bersih.-Beban piutang tak tertagih terhadap piutang tak tertagih aktual.

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internala.Lingkungan pengendalianb.Penilaian risikoc.Informasi dan komunikasid.Pemantauane.Penilaian awal atas risiko pengendalian dan strategi audit pendahuluan

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENJUALAN KREDITDokumen dan Catatan UmumSejumlah dokumen dan catatan yang digunakan perusahaan besar dalam pemrosesan transaksi penjualan kredit seringkali mencakup hal-hal berikut ini :--Pesanan pelanggan-Pesanan penjualan-Dokumen pengiriman-Faktur penjualan-Daftar harga yang diotorisasi-File transaksi penjualan-Jurnal penjualan-File induk pelanggan-File induk piutang usaha-Laporan bulanan pelanggan-Fungsi-fungsiPemrosesan transaksi pendapatan mencakup fungsi-fungsi pendapatan berikut :a.Memprakarsai penjualan. Permintaan oleh sebuah perusahan untuk melakukan transaksi penjualan dengan perusahaan lain , meliputi :- Penerimaan pesanan pelanggan

Page 3: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

- Persetujuan kreditb.Pengiriman barang dan jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa, meliputi :- Pemenuhan pesanan penjualan- Pengiriman pesanan penjualanc.Pencatatan penjualan. Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi :- Penagihan pelanggan- Pencatatan penjualanSistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penjualan KreditSetiap salinan dokumen tidak boleh didokumentasikan dalam bagan arus, sebagaimana auditor hanya memerlukan pemahaman yang cukup atas rencana audit. Bagan arus tersebut juga mengikuti jejak transaksi sejak dimulainya transaksi itu sampai pencatatannya ke dalam buku besar, yang mendukung laporan keuangan. Auditor juga harus mendokumentasikan aktivitas atau prosedur pengendalian yang penting, yang mungkin telah diselesaikan melalui ikhtisar tertulis singkat yang mirip dengan salah satu yang diikuti.Memahami dan Menilai Risiko PengendalianAuditor harus memperoleh pemahaman atas siklus penjualan yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu auditor perlu mempunyai pemahaman yang cukup untuk dapat :-Mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial-Mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material-Merancang pengujian substantifJika auditor berencana untuk menilai risiko pengendalian yang rendah atas sebuah asersi, maka sangat penting bagi nya untuk memperoleh pemahaman mengenai prosedur pengendalian untuk asersi tersebut. Hal yang biasa dilakukan auditor jika menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah untuk asersi siklus pendapatan :-Menguji keefektifan pengendalian umum-Menggunakan teknik audit berbantuan komputer(CAATs) untuk mengevaluasi keefektivan pengendalian yang diprogram-Menguji keefektivan prosedur tindak lanjut atas pengecualian yang ditunjukkan oleh pengendalian terprogramAKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENERIMAAN KASDokumen dan Catatan Umum--Bukti penerimaan uang-Pradaftar-Lembar penghitungan kas-Ikhtisar kas harian-Slip deposi yang disahkan-File transaksi penerimaan kas-Jumlah penerimaan kasFungsi-fungsi-Menerima penerimaan kas, yaitu melalui :a.Penerimaan melalui kasir/Over the Counter Receiptsb.Penerimaan melalui pos/Mail Receipts-Menyetorkan kas ke bank-Mencatat penerimaan kasSistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penerimaan Kas

Page 4: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Sebagaimana telah dicatat sebelumnya ketika membahas sistem penjualan kredit, terdapat juga beberapa sistem pemrosesan penerimaan kas.Memahami dan Menilai Risiko PengendalianBanyak prosedur pengendalian yang terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas merupakan pengendalian manual, bukan prosedur pengendalian yang terprogram. Auditor biasanya akan menggunakan kombinasi dari pengajuan pertanyaan, observasi, dan inspeksi dokumen untuk mengumpulkan bukti bahwa prosedur pengendalian manual merupakan fungsi yang paling efektif.AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALANTransaksi penyesuaian penjualan meliputi :-Pemberian potongan tunai-Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga-Penentuan piutang tak tertagihAktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan semacam itu yang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, transaksi dan mencakup hal-hal berikut ini :a.Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan.b.Perhitungan independen atas barang-barang yang direturc.Penggunaan dokumen dan catatan yang tepatd.Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan penanganan serta pencatatan penerimaan kas.Apabila terdapat potensi salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan, maka auditor harus memperoleh pemahaman atas seluruh aspek yang relevan dari komponen struktur pengendalian internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji semacam itu.PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS PIUTANG USAHAMenentukan Risiko Deteksi untuk Pengujian RincianRisiko pengujian rincian berhubungan terbalik dengan penilaian tingkat risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan risiko pengendalian. Jadi, faktor-faktor yang berkaitan dengan penilaian ini harus dipertimbangkan dalam penentuan tingkat risiko pengujian rincian yang dapat diterima untuk setiap asersi piutang usaha. Penilaian risiko inheren yang direncanakan, rissiko prosedur analitis, dan risiko pengendalian yang tepat telah digunakan dalam model risiko audit, yaitu pada fase perencanaan, guna mencapai tingkat risiko pengujian rincian yang tepat dan tingkat pengujian substantif terkait yang direncanakan, yang ditetapkan dalam strategi audit pendahuluan untuk setiap asersi.Prosedur AwalPenting untuk memahami kebijakan perusahaan mengenai pengakuan pendapatan, seperti pemicu ekonomi yang mendasari perusahaan yang akan mempengaruhi total pendapatan dan marjin kotor. Prosedur awal yang penting untuk memverivikasi piutang usaha dan akun penyisihan terkait adalah menelusuri saldo awal perode berjalan ke saldo akhir yang telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya.Prosedur AnalitisTujuan auditor dalam melaksanakan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dan marjin kotor perusahaan. Prosedur analitis akan dilaksanakan dalam tahap akhir dari penugasan untuk memastiksn bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dilaporkan pada laporan keuangan.

Page 5: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Pengujian Rincian TransaksiPengujian rincian transaksi tertentu dapat dilaksanakan selama pekerjaan interim bersama dengan pengujian pengendalian dalam bentuk pengujian bertujuan ganda. Pengujian saldo yang juga merupakan pengujian transaksi dan transaksi pendapatan belum tertagih, yang telah termasuk dalam piutang usaha, memiliki risiko salah saji yang lebih tinggi daripada yang telah tertagih. Terdiri dari :-Memvouching catatan piutang ke transaksi pendukung-Melakukan pengujian pisah batas untuk penjualan dan retur penjualan-Melakukan pengujian pisah batas atas penerimaan kasPengujian Rincian SaldoDua bidang utama dari prosedur dalam kategori pengujian substantif untuk piutang usaha ini yaitu :a.Konfirmasi PiutangKonfirmasi piutang usaha mencakup komunikasi tertulis secara langsung antara pelanggan dan auditor. Pertimbangan yang relevan dalam melakukan pengujian substantif adalah :--Prosedur audit yang berlaku umum-Formulir konfirmasi-Penentuan waktu dan luas permintaan konfirmasi-Pengendalian atas permintaan konfirmasi-Disposisi pengecualian-Prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab-Memeriksa penagihan berikutnya-Memvouching faktur-faktur terbuka yang berisi saldo-Mengikhtisarkan dan mengevaluasi hasil-Aplikabilitas asersi

b.Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak TertagihPengujian saldo ini meliputi :-Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara vertikal dan menjumlah ke samping neraca saldo umur piutang usaha serta mencocokkan totalnya dengan saldo buku besar .-Pengujian penentuan umur atas jumlah-jumlah yang tercantum pada kategori umum dalam neraca saldo.-Pertimbangan bukti yang berkaitan dengan ketertagihan jumlah yang telah jatuh tempo.-Penilaian kelayakan persentase yang digunakan untuk menghitung komponen penyisihan yang diperlukan pada setiap kategori umur dan kelayakan penyisihan secara keseluruhan.-Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan pengalaman berikutnya dan manfaat melihat kembali pengalaman sebelumnya.

JASA BERNILAI TAMBAHStandar audit yang berlaku umum tidak mensyaratkan auditor untuk melakukan jasa bernilai tambah. Akan tetapi, banyak auditor mengembangkan spesalisasi industri sehingga mereka dapat memahami kecenderungan industri dan mengidentifikasi dengan lebih baik risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan yang tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi, atau arus kas. Dalam proses pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolok ukur atas kinerja perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri itu.Audit Siklus Pendapatan

Page 6: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

AUDIT 2

SIKLUS PENDAPATAN

SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang

berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan

dalam bentuk kas. Perusahaan yang berbeda juga memiliki sumber pendapatan yang

berbeda. Sebagai contoh, perusahaan barang dagang dan pabrikasi yang melakukan penjualan;

dokter, pengacara, akuntan publik yang menerima uang jasa (fee); bioskop, bank serta lembaga

keuangan yang menerima bunga dan deviden; serta sekolah local yang  menarik pajak.

Kebanyakan pembahasan dan ilustrasi dalam bab ini didasarkan pada perusahaan barang dagang;

akan tetapi, banyak penjelasan yang dapat mudah diterapkan pada jenis perusahaan lainnya.

Usaha perusahaan barang dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam siklus

pendapatan adalah (1) penjualan kredit (penjualan yang dilakukan derngan hutang), (2)

penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai), dan (30 penyesuaian penjualan

(potongan, retur penjualan dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih [penyisipan dan

pengapusan].Transaksi-ransaksi ini mempengaruhi akun-akun yang diuraikan pada Gambar 1-

1. Tiga akun ini, yaitu harga pokok

Gambar 1-1 Siklus Pendapatan

Transaksi pendapatan

Debet Kredit

Penjualan

Penerimaan

Retur Penjualan dan Pengurangan hargaPenyisihan untuk piutang tak tertagihPengapusan piutang tak tertagih

Piutang usahaHarga pokok penjualanKasDiskon PenjualanRetur Penjualan danPengurangan HargaBeban piutang tak tertagih

Penyisihan untuk piutang tak tertagih

PenjualanPersediaanPiutang Usaha

Piutang

Penyisihan untuk piutang tak tertagihPiutang

Penjualan (cost of goods sold), persediaan, dan kas, juga dipengaruhi oleh kelompok

transaksi dalam siklus lainya.

A. TUJUAN AUDITTujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten yang

memcukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan saldo dan transaksi siklus

pendapatan. Untuk mencapai setiap tujuan audit spesifik ini, auditor dapat menggunakan bebagai

bagian dari perencanaan audit dan metodologi pengujian audit, disamping itu aplikasi metodologi

ini untuk siklus pendapatan juga diarahkan pada tujuan audit spesifikasi yang telah diberi nomor

Page 7: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

urut (C1,…EO2,…EO1,…V4,…dan seterusnya) dalam Gambaran 1-2 seperti akan dijelaskan lebih

lanjut nanti, pencapaian tujuan audit atas.

Gambar 1-2 Tujuan Audit Spesifikasi Untuk Siklus Pendapatan

Kategori Asersi

KelompokTransaksi atauSaldo

Tujuan Audit Spesifikasi

Eksistensi atau kejadian kejadian

Kelengkapan

Hak dan Kewajiban

Penilaian atau alokasi

Transaksi

Saldo

Transaksi

Saldo

Transaksi

Saldo

Transaksi

Saldo

Catatan transaksi penjualan menggambarkan barang-barang yang dikirmkan atau jasa-jasa yang diberikan selama periode berjalan (EO1)Catatan transaksi penerimaan kas menggambarkan kas yang diterima selama periode berjalan (EC2).Catatan penyesuaian penjualan selama periode berjalan menggambarkan diskon yang telah diorientasi, retur dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih (EO3)Piutang usaha menggambarkan jumlah tagihan kepada pelanggan yang ada pada tanggal neraca (EO4).Seluruh penjualan (C1), Penerimaan, Kas (C2), dan penyesuaian penjualan (C3), yang dilakukan selama periode berjalan telah dicatat.Piutang usah; termasuk seluruh klaim kepada pelanggan pada tanggal neraca (C4)Perusahaan mempunyai hak atas piutang (RO1) dan kas (RO2) yang dihasilkan dari transaksi siklus pendapatan yang dicatatPiutang usaha pada tanggal neraca menggambarkan klaim resmi perusahaan kepada pelanggan untuk membayar (RO3)Seluruh penjualan (VA1) dan penerimaan kas (VA2) serta penyesuaian penjualan (VA3)) telah dinilai dengan menggunakan GAAP dan dijurnal, diikhtisarkan, serta diposting secara tepat.Piutang usaha menggambarkan klaim kotor perusahaan kepada pelanggan

Page 8: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Penyajian dan Pengungkapan

Transaksi

Saldo

pada tanggal neraca dan sesuai dengan jumlah pada buku pembantu piutang usaha (VA4)Penyisihan untuk piutang tak tertagih menggambarkan estimasi yang layak atas perbedaan antara piutang kotor dan nilai bersih yang dapat direalisasihkan (VA5)Perincian penjualan (PD1), penerimaan kas (PD2), dan Penjualan (PD3), mendukung penyajiannya dalam laporan keuangan termasuk klasifikasi serta pengungkapan yang terkait.Piutang usaha (PD4) telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar dalam laporan keuangan.Pengungkapan yang tepat telah dibuat atas piutang usaha yang telah disetujui atau digadaikan (PD5).

B. PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS INDUSTRI KLIEN UNTUK MENGEMBANGKANSTRATEGI AUDIT

a.   Pemahaman Bisnis Dan Industri Klien

Auditor menggambarkan strategi audit berdasarkan resiko salah satu saji yang material

langkah pertama dalam menilai resiko itu adalah memperoleh pemahaman tentang bisnis dan

industri klien karena hal teersebut juga dapat membantu auditor dalam:

         Merngembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami kapasitas klien, pasar,

dan pelanggan klien.

         Mengembangkan ekspektisi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar (market share)

dan keunggulan kompotitif (competitive advantage) klien dipasar5.

         Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata-rata

untuk klien dan industri.

Disamping itu, proses menghasilkan pendapatan ini juga memerlukan beberapa beban

(seperti, harga pokok penjualan atau beban penjualan), sehingga pemahaman mengenai

mengenai siklus pendapatan dapat membantu mengembangkan ekspektasi pengeluaran

perusahaan yang berkaitan denagan siklus tran saksi lainya dan menilai resiko bahwa laba yang

mengandung salah saji yang material belum diaudit.

Pembahasan berikut mengilustrasikan pentingnya pemahaman tentang siklus pendapatan

untuk lima perusahaan yang berbeda., perusahaan alat rumah tangga memproduksi peralatan

seperti pencuci, pengering, refrigator, atau barang-barang rumah tangga lainnya. Perusahaan ini

biasanya mendistribusikan barang-barangnya kepedagang besar yang kemudian menjualnya ke

pelanggan akhir. Proses penjualan dan penagihan merupakan siklus  transaksi yang material bagi

perusahaan ini yang menghadapi resiko nsignifikasi berkaitan dengan (1) kemampuan untuk

Page 9: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

menjual persediaan dengan marjin kotor yang masuk akal, dan (2) penagihan piutang. Perusahaan

komputer elektronik memproduksi atau merakit perangkat komputer yang berkisar dari komputer

mainframe dan server jaringan kerja hingga komputer PC (personal computer). Penjualan dan

penagihan merupakan siklus transaksi yang material bagi perusahaan komputer yang

menghadapi resiko signifikasi berkaitan dengan (1) pengakuan pendapatan, (2) kemampuan untuk

menjual persediaan pada marjin kotor yang masuk akal, dan (3) penagihan piutang.a)   Materialitas

Pendapatan merupakan ukuran voleme aktivitas sebenarnya bagi setiap perusahaan.

Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan  merupakan

hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang sering kali digunakan sebagai ukuran

materialitas secara keseluruhan untuk penugasan ini. Pengetahuan tentang bisnis dan industri

klien merupakan hal yang penting dalam mempertimbangkan signifikasi transaksi pewnyesuaian

penjualan, diskon penjualan, serta retur penjualan, dan pengurangan harga yang sangat bervariasi

dari satu industri dengan industri lainnya.b)   Resiko Inhelen

Dalam menilai resiko inhelen pada asersi siklus pendapatan, auditor harus

mempertimbangkan factor pervaris (pervasive) yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa

siklus, termaksud siklus pendapatan serta factor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi

tertentu dalam siklus pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk masalah

sajikan asersi siklus pendapatan, seperti:

a.    Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka melaporkan pencapaian

target pendapatan atau profitabilitas yang ditetapkan atau norma industri yang sebetulnya tidak

terpenuhi karena factor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional, atau regional, dampak

perkembangan teknologi terhadap kemampuan bersaing peruusahaan, atau buruknya

manajemen.

b.   Memeaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau menyatakan terlalu

rendah menyatakan terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih (doubtful account) dalam

rangka melaporkan tingkat modal kerja yang tinggi untuk kebutuhan memenuhi akad (covenants)

hutang.

Faktor-fakyor lain yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pendapatan

termasuk hal-hal berikut:

         Volume penjualan, penerimaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan seringkali tinggi, hingga

mengakibatkan sejumlah kesalahan terjadi

         Penentuan waktu dan jumlah pendapatan yang akan diakui bertentangan dengan factor-faktor

seperti standar akutansi yang mendua, kebutuhan untuk membuat estimasi, kompleksitas

perhitungan yang tercangkup, dan hak pembeli untuk mengembalikan barang.

         Pada saat piutang difaktorkan dengan tanggung renteng (recourse), klasifikasi yang benar atas

transaksi tersebut sebagai penjualan atau pinjaman akan menjadi rancu.

         Piutang mungkin salah diklasifikasikan sebagai hutang lancar atau tidak lancar akibat kesulitan

dalam mengestimasi kemungkinan penagihanya ditahun mendatang atau sumber

peristiwa  dimana penagihan bersifat kontinjen.

         Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentah terhadap nisapropriasi

Page 10: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

         Transaksi penyesuaian penjualan mungkin digunakan untuk menyembunyikan pencurian kas yang

diterima dari pelanggan dengan menetapkan terlalu tinggi diskon, mencatata retur penjualan

fiktif, atau menghapus saldo pelanggan sebagai tak tertagih.

Resiko prosedur analitisResiko prosedur analitis merupaan unsure resiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal

mendeteksi salah saji yang material. Prosedur analitis merupakan cara efektif dari segi biaya dan

mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang bisnis dan industri klien. Tahap pertama dalam

melakukan prosedur analitis adalah memproleh pemahaman mengenai total pendapatan yang

diberikan. (1) kapasitas klien, dan (2) pasar produk-produk klien. Auditor harus memperoleh

pemahaman mengenai Kapasitas Klien, yaitu volume penjualan maksimum yang dapat

dihasilkan jika fasilitas dan tenagan kerja dimanfaatkan secara penuh dalam memproduksi dan

mengirimkan barang atau jasa. Auditor harus sensitive terhadap volume penjualan yang dicatata

perusahaan dari kapasitas yang ada, jumlah gilir kerja (shifts) yang dioperasikan perusahaan, dan

variasi musiman dalam industri ini. Jauh lebin efektif untuk mengevaluasi total pendapatan

terhadap ukuran aktivitas bisnis dari pada membandingkan pendapatan periode berjalan dengan

pendapatan tahun sebelumya. Seringkali auditor akan menyesuaikan prosedur analitis dengan

industri klien yang membandingkan pendapatan dengan ukuran proses yang menghasilkan

pendapatan, sebagai contoh, auditor dapat mengevaluasi kecendrungan berikut:

      Pendapatan per jumlah jam tenaga kerja pabrik, bagi perusahaan yang melaksanakan proses

fanufaktur padat karya (labor intensive)

      Pendapatan dari aktiva pabrik dalam perusahaan yang melakukan proses manufaktur padat

(capital intensive)

      Pendapatan per segi (square foot) ruangan took eceran bagi grosir

      Pendapatan yang dibandingkan dengan tingkat hunian untuk industri seperti hotel atau

penerbangan

      Iuran per murid (mahasiswa) untuk sekolah

Prosedur analitis l;ainnya yang dapat dinilai auditor dalam siklus pendapatan mencangkup:

      Perputaran penjualan, rasio penjualan terhadap rata-rata total aktiva.

      Kecendrungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan kecendrungan dalam pangsa pasar

      Estimasi piutang usaha yang memberikan pengetahuan tentang voleme penjualan perusahaan,

harga, dan periose penagihan histories.

      Perbandingan piutang usaha dengan piutang yang diestimasi dalam anggaran kas perusahaan

      Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit bersih

      Beban piutang tak tertagih terhadap piutang tak tertagih actual.

C. MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Dalam bagioan ini, kita akan membahas aplikabilitas empat dari lima komponen

pengadilan internal pada siklus pendapatan – lingkungan pengadilan, penilaian resiko, informasi

dan komunikasi (termasuk system akuntansi), dan pemantauan (monitoring).1.   Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian terdiri dari beberapa factor yang dapat mengurangi beberapa resiko

inheren yang berkaitan dengan siklus pendapatan yang telah dibahas sebelumya dalam bab ini.

Disamping itu, factor-faktorini juga dapat meningkatkan atau mengurangi keefektifan komponen

Page 11: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

pengendalian internal lainnya dalam mengendalikan resiko salah saji pada asersi siklus

pendapatan. Faktor lingkungan pengendalian yang penting untuk mengurangi resiko pencurangan

pelaporan keuangan dengan menyajikan terlalu tinggi pendapatan dan piutang, misalnya, adopsi

manajemen serta ketaatan terhadapan standar integritas dan nilai-nilai etika yang tinggi.

2.   Penilaian ResikoPenilaian resiko manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan adalah sama dengan penilaian inheren oleh auditor eksternal. Uapaya yang cermat oleh sebagian manajemen untuk mengidentifikasi jenis-jenis resiko yang bekaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan.

3.   Informasi dan Komunikasi (system akuntansi)Pemahaman atas system akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan tentang bagaimana.

c.   Penjualan diawali

d.   Barang dan jasa diberikan

e.    Piutang dicatata

f.    Kas diterima

g.    Penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk metode pemrosesan data serta dokumen penting dan

catatan yang digunakan.4.   Pemantauan (Monitoring)

Komponen ini harus memberikan menajemen umpan balik tentang apakahpengendalian

internal yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi seperti

yang diharapkan. Auditor harus memproses pemahaman tentang umpan balik ini dan apakah

manajemen telah mengawali setiap tindakan korektif berdasarkan informasi yang diterima dari

aktivitas pemantauan.5.   Penilaian Awal atas Resiko Pengendalian dan Strategi Audit Pendahuluan

Pada saat auditor memproleh bukti tenyang keefektifan operasi pengendalian internal yang

berkaitan dengan prosedur untuk memperoleh pemahaman, Auditor dalam kasus semacam itu,

kepastian yang terbatas mungkin diperoleh tentang keefektifan pengendalian yang terutama

didasarkan atas prosedur yang mencangkup pengajuan pertanyaan, observasi, dan beberapa

inspeksi atas bukti yang didokumentasikan. Banyak auditor akan menilai resiko pengendalian

untuk asersi tertentu secara sepintas dibawah atau diatas maksimum.

AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENJUALAN

Pesanan penjualan dapat dilakukan secara over-the-counter, atau melalui telepon, surat,

representatif penjualan traveling (traveling sales representative), fax, atau pertukaran data

elektronika (electronika data interchage). Barang-barang dapat diambil sendiri oleh pelanggan

atau dikirimkan oleh penjual. Transaksi penjualan ini biasanya dicatat dengan menggunakan

system komputer yang dapat memproses transaksi secara berurutan atau metode pemrosesan

batch. Aktivitas pengendalian selama transaksi penjualan berlangsung harus disesuaikan dengan

perubahan situasi. Sesungguhnya setiap perusahaan yang memerlukan audit mempunyai system

akuntasi yang terkomputerisasi (computerized accounting system). Karenaitu, makalah ini

berfokus pada bagimana manajemen mengimplementasikan aktivitas pengendalian dengan

menggunakan prosedur dengan menggunakan prosedur pengendalian yang terperogram, Bahwa

terdapat dua jenis pengendalian dua jenis pengendalian dengan komputer:

Page 12: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

         Pengendalian umum yang berhubungan dengan lingkungan komputer dan mempunyai pengaruh

pervasive terhadap aplikasi komputer.

         Pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi,

seperti siklus pengeluaran

DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM

Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam penrosesan

transaksi penjualan kredit seringkali mencangkup hal –hal berikut:

         Pesanan pelanggan. Pemintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari

pelanggan, atau melalui wiraniaga (salesperson)

         Pesanan penjualan. Formuloir yang menunjukan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang

berkaitan dengan pesanan pelanggan.

         Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukan rincian dan tanggal setiap

pengiriman.

         Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang terutang,

syarat, dan tanggal penjualan.

         Daftar harga yang diotorisasi. Daftar atau file induk komputer yang berisi harga barang-barang

yang diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual.

         File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah diselesaikan.

         Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan

         File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang penririman dan penaghan pelanggan serta

batas kredit pelanggan

         File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari setiap

pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu piutang usaha.

         Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirim setiap pelanggan yang menunjukan saldo awal,

transaksi selama bulan berjalan, dan saldo akhir.

FUNGSI – FUNGSIPemrosesan transaksi pendapatan mencangkup fungsi-fungsi pendapatan berikut:

a.    Meprakarsipenjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan

dengan perusahaan lain, meliputi:

         Penerimaan pesanan pelanggan

         Persetujuan kredit

b.   Pengiriman Barang dan Jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa, meliputi:

         Pemenuhan pesanan penjualan

         Pengiriman pesanan penjualan

c.   Pencatatan penjualan . Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi:

         Penagihan pelanggan

         Pencatatan penjualan

Setiap fungsi utama harus diberikan kepada individu atau departemen yang berbeda,

dengan melakukan pemisahan tugas yang memadai. Fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian yang

berlaku, asersi yang relevan, dan tujuan audit spesifik akan dijelaskan bagian berikut.

Page 13: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Meprakasai PenjualanPada umumnya, memprakasai transaksi merupakan proses disetujuinya transaksi itu

dengan pihak ketiga yang independent. Banyak perusahaan besar memisahkan subfungsi berikut,

perusahaan yang dikelolah oleh pemiliknya (owner-managed entities) dapat menggabungkan

fungsi-fungsi ini dan mengoffset pemisahan tugas yang ideal dengan kelalaian signifikan yang

dilakukan oleh manager - pemilik. Proses disetujuinya kredit trutama penting dalam konteks

penjaminan bahwa barang-barang yang dikirimkan telah dibayar secara tepat waktu.

Penerimaan Pesanan PelangganPesanan penjualan dari pelanggan harus diterima hanya apabila sesuai dengan criteria

yang diotorisasi oleh manajemen. Kriteria tersebut biasanya memberikan persetujuan khusus atas

pesanan yang dilakukan oleh departemen pesanan penjualan dengan menggunakan terminal

komputer untuk menetukan bahwa pelanggan tercantum dalam file induk pelanggan, dan

biasanya memiliki batas kredit yang telah disetujui.

Persetujuan KreditPersetujuan kredit diberikan oleh department kreditv sesuai dengan keebijakan kredit

department dan batas kredit yang diotorisasi untuk setiap pelanggan. Biasanya komputer dapat

diprogram penjualan yang diantisifasi, dengan batas kredit pelanggan dalam file induk pelanggan

yang disetujui. Pengecekan atas kredit seluruh pelanggan baru harus selalu dilakukan, yang dapat

mencangkup perolehan laporan kredit dari lembaga pemberi peringkat seperti dun dan Branstreet.

Persetujuan kredit menunjukan apakah karyawan bagian kredit yang berwenang telah mengikuti

prosedur yang berlaku ketika menerima pelanggan baru dan mencata informasi kredit tambahan

ke file induk pioutang  usaha. Pengendalian atas persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi

resiko pencatatan setiap transaksi pendapatan pada jumlah yang melebihi jumlah kas yang

diharapkan akan direalisasi dari transaksi tersebut. Jadi, hal ini berhubungan dengan asersi

penilaian atau alokasi dari transaksi penjualan (VA1). Tentu saja, ekspektasi terhadap dapat

direalisasikan jumlah-jumlah tersebut akan berubah sepanjang waktu, yang mengakibatkan

diperlukannya suatu penyisihan untuk piutang tak tertagih. Pengendalian atas persetujuan kredit

juga akan memungkinkan manajemen membuat estimasi yang lebih andal atas besarnya

penyisihan tang diperlukan tersebut. Dengan demikian, pengendalian ini juga berhubungan

dengan asersi penilaian atau alokasi untuk penyisihan piutang tak tertagih (VA5)

Pengiriman barang atau jasaPengiriman barang atau jasa merupakan peristiwa ekonomi yang menggambarkan

pergantian / perubahan (change) hak dan penetapan hak atas piutang.

Pemenuhan pemesanan penjualanKebijakan perusahaan umumnya melarang mengeluarkan barang-barang dari gudang

tanpa adanya pesanan penjualan yang disetujui. Selanjutnya, komputer dapat diprogram untuk

mencocokcn item-item pada pesanan penjualan yang disetujui. Prosedur pengendalian ini

dirancang untuk menghindari pemindahan barang yang tidak diotorisasi dari persediaan. Gudang

penyimpanan dapat menerima salinan pesanan penjualan yang telah disetujui secara elektronik

sebagai otorisasi untuk memenuhi pesanan dan mengeluarkan barang ke departemen pengiriman

Page 14: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Pengiriman Pesanan PenjualanPemisahan tanggung jawabatas pengiriman barang dengan persetujuan dan pemenuhan

pesanan akan membantu mencegah petugas pengiriman melakukan pengiriman yang tidak

diotorisasi. Di samping itu, pengendalian manual yang penting juga mengharuskan petugas

pengiriman melakukan pengecekan independent untuk menentukan

a.    Bahwa barang yang diterima dari gudang disertai dengan otorisasi yang sesuai

b.   Bahwa pesanan telah dipenuhi dengan benar (barang yang diterima sesuai dengan rincian yang

ada dalam pesanan penjualan) (EO1).

Pencatatan PenjualanProses pencatatan penjualan meliputi penyiapan dan pengiriman faktur penjualan

bernomor urut ke pelanggan (penagihan pelanggan) serta pencatatan faktur penjualan secara

akurat dan dalam periode akuntansi yang benar (pencatatan penjualan)

Penagihan Pelanggan (billing customers)Perhatian utama auditor mengenai penagihan adalah bahwa pelanggan telah ditagih

1.    Untuk seluruh penagihan

2.    Hanya pengiriman actual (tidak ada duplikat penagihan atau transaksi fiktif)

3.    Pada harga yang telah diotorisasi

4.    pengendalian yang dirancang untuk mengurangi resiko kelalaian, duplikasi, penetapan harga yang

tidak benar, dan jenis kesalahan lainnya dalam proses penagihan (yang berhubungan dengan

tujuan audit spesifik) mencangkup berikut ini:

         Komputer mencocokan informasi pada faktur penjualan dengan pesanan penjualan dan informasi

pengiriman (EO1)

         Komputer mencocokan harga jual dengan daftar harga yang diotorisasi dan harga pada pesanan

penjualan ketika menyiapkan faktur penjualan (VA1)

Pencatatan PenjualanDalam system yang terkomputrisasi, file transaksi penjualan dibuat dalam proses

penagihan digunakan untuk

1.    Memperbaharui (up date): piutang uasaha persediaan , dan file induk buku besar

2.    Membuat jurnal penjualan dan ikhtisat transaksi buku besar yang menunjukan pemostingan

kesetiap akun buku besar.

Pengendalian atas pencatatan (dan yang berhubungan dengan audit spesifik) meliputi hal-

hal berikut:

         Penjualan hanya dicatat berdasarkan faktur penjualan dan dengan mencocokan dokumen

pengiriman serta pesanan penjualan yang membuktikan penjualan tersebut dan tanggal transaksi

(EO1, R1, VA1)

         Akuntansi untuk seluruh faktur penjualan bernomor urut (C1)

         Mengulangi (run – to – run) penjumlahan dengan mencocokan jumlah saldo akhir piutang,

ditambah penjualanyang telah diposting, dengan saldo akhir piutang (C1, EO1, VA1)

         Melakukan pengecekan yang independent secara periodic atas kesesuaian buku pembantu

piutang usaha atau file induk dengan akun pengendali buku besar (VA1).

Page 15: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Dua pengendalian manual yang penting juga harus ditempatkan dalam system

pengendalian internal yang dirancang dengan baik.

         Pengiriman laporan bulanan ke pelanggan dengan instruksi untuk melaporkan setiap

pengecualian yang ditunjukan penyelia akuntansi yang tidak terlibat dalam pelaksanaan atau

pencatatan transaksi siklus pendapatan (seluruh tujuan siklus pendapatan)

         Perusahaan harus menetapkan tingkat review reguler yang tepat dan akuntabilitas eksekutif

penjualan untuk menganalisis penjualan menurut produk, devisi, wiraniga (saleaperson), atau

daerah, dan membandingkan dengan anggaran (seluruh tujuan transaksi penjualan)

System Lustratif Untuk Memproses Penjualan KreditInformasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas

pengendaliann internal.

1.    Fungsi-fungsi kunci

2.    Dokumtasi jejak audit

3.    Laporan utama yang dihasilkan oleh system

4.    Program serta  file komputer yang tercangkup dalm system akuntansi

Setiap salinan dokumen tidak boleh didokumentasikan dalam bagan arus, sebagaimana

auditor hanya memerlukan pemahaman yang cukup atas rencana audit. Bagan arus tersebut juga

mengikuti jejak transaksi sejak dimulainya transaksi itu sampai pencatatannya kedalam buku

besar, yang mendukung laporan keuangan. Auditor juga harus mendokumentasikan aktivitas atau

prosedur pengendalian yang penting yang mungkin telah diselesaikan melalui ikhtisar tertulis

singkat yang mirip dengan salah satu yang diikuti

 Perolehan Pemahaman Dan Penilain Resiko Pengendalian

Auditor harus memperoleh pemahaman atas siklus penjualan yang mencukupi untuk

merencanakan audit. Yaitu,

1.    Mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial

2.    Mempertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi resiko salah saji yang material

3.    Merancang pengujian subtantif

Jika auditor merencanakan untuk menilai resiko pengendalian pada tingkat yang rendah

untuk asersi siklus pendapatan, mak dia biasanya akan:

         Menguji keefektifan pengendalian umum

         Menggunakan tekhnik audit berbantuan komputer (CCATs) untuk mengevaluasi keefektifan

pengendalian yang diprogram

         Menguji keefektifan prosedur tindak lanjut atas pengecualian yang ditunjukan oleh pengendalian

terprogram

Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan dan menguji untuk menentukan apakah hasil

yang diharapkan tanpak pada laporan pengecualian ketika dia menyampaikan

         Kode pelanggan yang hilang atau tidak sah

         Produk yang tidak sah

         Pesanan yang melebihi batas kredit pelanggan

Page 16: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

         Laporan transaksi pengiriman dalam kuantitas yang berbeda dengan jumlah yang dipesan (baik

terlalu tinggi maupun terlalu rendah )

         Pesanan produk yang tidak ada dalam persediaan

         Huruf abjad yang dimasukan ke dalam filed numering

         Harga, nomor pemasok, atau informasi lainnya pada faktur penjualan yang tidak cocok dengan

informasi pada pesanan penjualan

         Kuantitas faktur yang tidak cocok dengan kuantitas pada dokumen pengiriman

Auditor juga dapat menggunkan perangkat lunak (software) audit atau program

utulitasuntuk meelakukan pengurutan cek dan mencetak daftar pemesanan penjualan, dokumen

pengiriman, atau faktur penjualan yang jumlahnya telah hilang dalam file komputer yang

dirumuskan.

Aktivitas Pengendalian – Transaksi Penerimaan KasPenerimaan kas merupakan hasil dari beberapa aktivitas. Sebagai contoh, kas diterima dari

transaksi pendapatan, pinjaman janka pendek dan pinjaman jangka panjang, serta aktiva lainnya.

Lingkup bagian ini dibatasi pada penerimaan kas dari penjualan tunai dan penagihan dari

pelanggan atas penjualan kredit.

Dokumen dan Catatan UmumDokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemerosesan penerimaan kas adalah

sebagai berikut:

         Bukti penerimaan uang (remittance advice). Dokumen yang dikirim kepelanggan bersama dengan

faktur penjualan yang kemudian akan dikembalikan bersama pembayaran yang menunjukan

nama pelanggan serta nomor akun, aomor faktur, dan jumlah yang dibayar (misalnya, bagian

tagihan telepon yang dikembalikan bersama dengan pembayaran)

         Pendaftaran. Daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos

         Lembar perhitungan kas. Daftar kas dan cek dalam register kas. Daftar ini digunakan dalam

merekonsiliasi total penerimaan dengan total yang dicetak oleh register kas

         Ikhtisar kas harian. Laporan yang menunjukan total penerimaan melalui kasir (over-the-counter)

atau pos yang diterima oleh kasir sebagai setoran

         Slip deposit yang disahkan. Daftar yang dibuat oleh penyetor dan distempel oleh bank yang

menunjukan tanggal serta total setoran yang diterima bank dan rincian penerimaan dalan setoran

tersebut

         File transaksi penerimaan kas. File komputer atas transaksi penerimaan kas yang telah disahkan

yang diterima untuk pemerosesan, file ini digunakan untuk meperbaharui file induk piutamh

usaha.

         Jurnal penerimaan kas. Jurnal yang berisi daftar penerimaan kas dari penjualan tunai dan

penagihan piutang usaha

Fungsi-fungsiFungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai dan

kredit, termasuk subfungsi berikut:

         Menerima penerimaan kas

         Menyetorkan kas ke bank

Page 17: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

         Mencatat penerimaan kas

         Sebagaimana dalam kasus transaksi penjualan kredit, pemisahan tugas untuk melakukan fungsi-

fungsi ini merupakan aktivitas pengendalianinternal yang penting. Fungsi-fungsi aktivitas

pengendalian yang berlaku dan asersi yang relevan serta tujuan audit spesifik akan dijelaskan

dalam bagian berikut

1.   MENERIMA PENERIMAAN KASResiko utama dalam memproses transaksi penerimaan kas sebelum atau sesusah catatan

penerimaan dibuat kinanpencurian kas sebelum atau sesudah catatan penerimaan dibuat. Dengan

demikian, prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa dokumentasi

penetapan tanggung telah dibuat pada saat kas diterima dan bahwa kas telah disimpan ditempat

yang aman. Resiko kedua adalah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemrosesan

penerimaan berikut.

Penerimaan melalui kasir (over –the-counter receipts)

Untuk penerimaan melalui kasir, penggunaan register kas atau terminal titik penjualan (point –of-

sale-terminal) sangat diperluka. Alat ini menyediakan:

         Gambaran visual secara langsung untuk pelanggan dengan jumlah penjualan tunai dan kas yang

dilanjutkan

         Kuitansi penerimaan yang dicetak atas nama pelanggan dan catatan internal atas transaksi pada

file komputer atau pita register yang terkunci

         Total pengendalian yang dicetak atas penerimaan harian yang diproses pada alat tersebut.

Penerimaan Melalui Pos (MAIL RECEPIPTS)Untuk menimalkan kemungkinan pengalihan melalui pos, sebagaian besar perusahaan

meminta pelanggan untuk membayar dengan cek. Beberapa perusahaan yang memiliki volume

penerimaan melalui pos yang besar menggunakan system kotak pos (locksbox system). Alat ini

merupakan kotak surat (post office box) yang dikendalikan oleh bank perusahaan

Menyetorkan Kas ke BankPengendalian fisik yang tepat atas kas mensyaratkan bahwa seluruh penerimaan kas

disetorkan secara utuhsetiap hari (deposited intact daily). Kata utuh berarti semua penerimaan

harus disetorkan; yaitu, pengeluaran kas tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang belum

disetorkan

Mencatat Penerimaan KasFungsi ini meliputi pembuatan jurnal penerimaan kas secara over-the-counter dan melalui

pos serta posting penerimaan kas melalui pos keakun pelanggan. Untuk menjamin bahwa hanya

transaksi yang sah yang dimasukkan, akses fisik kecatatan akuntasi atau terminal komputer yang

digunakan untuk mencatat hal itu harus dibatasi pada orang yang berwenang. Penerimaan secara

over-the counter umumnya dicatat dalam akuntansi umum berdasarkan ikhtiar kas harian yang

diterima dari kasir.

Aktivitas Pengendalian – Transaksi Penyesuaian PenjualanTransaksi penyesuaian penjualan meliputi:

         Pemberitahuan potongan tunai

Page 18: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

         Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga

         Penentuan piutang tak tertagih

Dalam banyak perusahaan, jumlah dan nilai unag dari nilai transaksi ini tidaklah material.

Namun, bagi beberapa perusahaan, potensi salah saji yang diakibatkan oleh kesalahan dan

pnyelewengan dalam pemrosesan transaksi ini perlu dipertimbangkan. Perhatian utamanya tertuju

pada kemungkinan pencatatan transaksi penyesuaian penjualan fiktif untuk menyembunyikan

penyelewengan dalam proses penerimaan kas. Misalnya, seorang karyawan dapat menggelapkan

kas yang diterima dari pelanggan dan menutupi penyelewengan yang dilakukannya dengan

menghapus akun pelanggan terhadap penyisihan piutang tak tertagih.

Auditor melakukan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti tentang keefektifan

perencanaan dan operasi system pengendalian internal perusahaan. Resiko inheren yang

berkaitan dengan transaksi penerimaan sak adalah tinggi akibat kemungkinan penipuan oleh

kayawan melalui pengalihan penerimaan kas. Jika prosedur analitis menunjukan kenaikan jumlah

hari piutang beredar, maka hal ini mungkin dapat menjelaskan pengalihan penerimaanh kas itu.

Akibat resiko inheren atas penggelapan kas, dan dampak transaksi penerimaan kas terhadap

piutang, auditor seringkali akan menguji prosedur pengendalian yang berkaitan dengan

penerimaan kas. Jika tujuan pengendalian telah dicapai melalui prosedur pengendalian

terprogram, maka auditor akan merencanakan lingkup pengujian yang meliputi pengujian atas.

1.    Pengendalian umum dengan komputer

2.    Pengendalian aplikasi komputer

3.    Keefektifan prosedur tindak lanjut manualPengujian Substantif Atas Piutang Usaha

Piutang meliputi jumlah yang harus dinbayar pelanggan, karyawan, dan afiliasi atas akun

terbuka, wesel, serta pinjaman, dan bungga akrual atas salso semacam itu. Pertimbangan yang

akan kita berikan di sini ditunjukan pada piutang kotor dari para pelanggan atas tran saksi

penjualan kredit dan yang berhubungan dengan akun kontrak, yaitu penyisihan untuk piutang tak

tertagih merupakan hal yang penting untuk mengingat kembali bahwa dengan mengaudit

penjualan yang berkaitan.

SIKLUS PENDAPATAN (LANJUTAN)

PENENTUAN RESIKO DETEKSI UNTUK PENGUJIAN RINCIANIngat kembali bahwa untuk tingkat resiko audit tertentu, resiko pengujian rincian

berhubungan terbalik dengan penilaian tingkat resiko inheren, resiko prosedur analisi, dan resiko

pengendaliaan. Jadi, factor-faktor yang berkaitan dengan penilaian ini harus dipertimbangkan

dalam penetuan tingkat resiko pengujian rincian yang dapat diterima untuk setiap asersi piutang

usah. Penilaian resiko pengendalian untuk asersi piutang usaha tergantung pada penilaian resiko

pengendalian terkait untuk kelompok transaksi ini (penjualan kredit, penerimaan kas, dan

penyesuaian penjualan yang mempengaruhi saldo piutang uasaha.MERANCANG UJI SUBSTANTIFSebelum melakukan pengujian substantive, auditor menentukan tingkat risiko deteksi yang

diterima. Penentuan risiko deteksi dapat dilakukan apabila sudah memiliki pemahaman yang

memadai atas struktur pengendalian intern. Tingkat risiko deteksi yang diterima akan

menentukan lauasnya pengujian substantive yang akan dilakukan. Bila auditor menentukan risiko

deteksi yang rendah, auditor akan melakukan pengujian substantive secara ekstensif untuk

Page 19: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

mencapai tingkat kepercayaan terhadap laporan keuangan sesuai dengan yang diharapkan,

demikian pula sebaliknya.

PROSEDUR AWALTitik awal untuk memenuhi setiap pengujian audit adalah memperoleh pemahaman

tentang bisnis dan industri klien. Prosedur awal yang penting untuk memperivikasi piutang usaha

dan akun penyelisihan terkait adalah menelusuri saldo awal periode berjalan kesaldo akhir yang

telah diaudit dalam kertas kerja tahun sebelumnya (jika dapat dilakuka). Selanjutnya, aktivitas

periode berjalan dalam akun pengendalian buku besar dan akun penyisihan terkait harus direview

untuk setiap ayat jurnal yang signifikasi, yang tidak biasa dari segi sifat atau jumlah, yang

memerlukan investigasi khusus. Sebagai contoh, auditor harus menginvestigasi setiap piutang dan

pendapatan yang belum dibukukan dengan cara mencatat faktur penjualan dalam jurnal

penjualan.

Selain itu, auditor juga dapat membuat neraca saldo piutang usaha secara langsung dari

file induk klien dengan menggunakan bperangkat lunak audit.

PROSEDUR ANALITISTujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas

saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dalam marjin kotor perusahaan.

PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSIPengujian rincian transaksi tertentu dapat dilaksanakan selama pekerjaan interim (interim

work) bersama dengan pengujian pengendalian dalam bentuk pengujian bertujuan ganda.

Memvouching Catatan Piutang ke Transaksi PendukungFile akan pelanggan yang diselenggarakan oleh klien harus berisi dokumen seperti pesanan

pelanggan, pesanan penjualan, dokumen pengiriman, faktur penjualan, memorandum kredit.

Pengujian ini dapat dilaksanakan secra lebih ekstensiuf apabila tingkat resiko deteksi yang

berlaku yang akan dicapai adalah rendah, atau untuk melengkapi prosedur konfirmasi apabila

situasi tertentu terjadi.

Melakukan Pengujian Pisah Batas untuk Penjualan dan Retur PenjualanPengujian pisah batas penjualan (sales cut-off tests) dirancang untuk memperoleh

kepastian yang layak bahwa (1) penjualan dan piutang usaha telah dicatat dalam periode

akuntansi dimana transaksi tersebut terjadi dan (2) ayat jurnal yang berkaitan dengan persediaan

dan harga pokok penjualan telah dibuat dalam periode yang sama.

Pengujian pisah batas retur penjualan (sales return cutoff test) adalah serupa dan terutama

diarahkan langsung pada kemungkinan bahwa retur yang dilakukan sebelum akhir tahun belum

dicatat setelah akhir tahun,

Melakukan Pengujian Pisah Batas atas Penerimaan KasPengujian pisah batas penerimaan kas (cash receipts cutoff test) dirancang untuk

memperoleh kepastian yang layak bahwa penerimaan kas telah dicatat dalam periode akuntansi

yang tepat.

Page 20: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

PENGUJIAN RINCIAN SALDODua bidang utama dari prosedur dalam kategori pengujian substantif untuk piutang usaha

ini akan dibahas : konfirmasi piutang dan prosedur tindak lanjut yang berkaitan serta prosedur

untuk mengevaluasi kecukupan penyisihan piutang tak tertagih.

Konfirmasi PiutangKonfirmasi piutang usaha mencakup komunkasi tertulis secara langsung antara pelanggan

dan auditor.

Prosedur Audit Yang Berlaku UmumKonfimasi piutang adalah prosedur sudit yang berlaku umum. AU 330, proses konfimasi

(SAS 67),

Menyatakan ada anggapan bahwa auditor akan meminta konfirmasi piutang selama melakukan

audit, kecuali:

         Piutang usaha bersifat tidak material terhadap laporan keuangan

         penggunaan konfirmasi akan menjadi tidak efektif

Formulir KonfirmasiAda dua formulir permintaan konfirmasi:

1.    Konfirmasi Positif

2.    Konfirmasi Negatif

Penentuan Waktu Dan Luas Permintaan Konfirnasi

Luas permintaan konfirmasi, atau ukuran sample berhubungan terbalik dengan setiap

factor-faktorr berikut:

1.    Tingkat resiko deteksi yang dapat duterima untuk arsesi dimana bukti konfirmasi dipakai

2.    Luas dimana pengujian sudstantif lainnya akan bermanfaat untuk mencapai tingkat resiko tersebut

3.    Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi

Pengendalian atas Permintaan KonfirmasiMengendalikan setiap langkah dalam proses konfirmasi. Hal ini berikut:

1.    Memastikan bahwa jumlah, nam, dan alamat pada konfirmasi telah sesuai dengan data akun

pelanggan

2.    Menjaga peyimpanan konfirmasi sampai dikirimkan

3.    Mewajibkan pengiriman jawaban langsung ke auditor

Disposisi PengecualianJawaban konfirmasi mungkin akan berisi beberapa pengecualian (exeptions) yang tidak

dapat dihindarkan. Pengacualian ini dapat disebabkan oleh barang yang masih dalam perjalanan

(in transit) dari klien ke pelanggan.

Prosedur alternatif untuk konfirmasi yang tidak dijawab

Page 21: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Apbila tidak ada jawaban jawaban yang diterima atas permintaan konfirmasi positif kedua atau

ketiga dari pelanggan. Prosedur semacam ini dapat diterima apabila dua kondisi berikut berlaku:

         Tidak ada factor kualitatif yang tidak bisa bersangkutan dengan tidak menjawab konfirmasi,

seperti yang tidak diterima menyangkut transaksi akhir tahun.

         Tidak adanya jawaban, yang diproyeksikan sebagai salah saji 100% terhadap populasi dan

ditambahkan kejumlah semua perbedaan lainnya yang belum disesuaikan, tidak akan

mempengaruhi keputusan auditor tentang apakah laporan keuangan secara material sudah benar

Memeriksa Penagihan BerikutnyaBukti terbaik mengenai eksistensi dan ketertagihan piutang adalah penerimaan

pembayaran dari pelanggan, sebelum mengakhiri pekerjaan lapangan audit, klien mungkin telah

menerima pembayaran dari beberapa pelanggansebagai pelunashutang pada tanggal konfirmasi.

Memvouching Faktur-faktur terbuka yang Berisi SaldoSatu-satunya perbedaan adalah bahwa prosedur tersebut dibatasi untuk itemitem yang

mengandung saldo akun per tanggal dimana jawaban konfirmasi tidak diterima dan bukan

keseluruhan populasi piutang usaha.

Mengikhtisarkan dan Mengevaluasi hasil

Ikhtiar tersebut harus memberikan, pada tingkat minimum, data statistik mengenai:

         Jumlah dan nilai dollar dan konfirmasi yang dikirimkan serta jawaban yang diterima

         Proporsi dari total populasi yang dicakup oleh sample

Aplikabilitas asersiKonfirmasi piutang usaha merupakan sumber bukti yang utama dalam memenuhi asersi

eksistensi atau kejadian, akan tetapi jawaban atas konfirmasi itu dapat mengungkapkan item-item

yang telah dibayar sebelumnya atau item-item yang tidak sesuai yang mempengaruhi penilaian

yang tepat atas jumlah yang terhutang.

Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih         Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara vertical dan

menjumlah kesamping neraca saldo umur piutang usaha.

         Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan pengalaman berikutnya

dan melihat kembali pengalaman sebelumya.

Perbandingan Penyajiaan Laporan dengan GAAPAuditor harus memiliki pengetahuan tentang cara penyajian laporan dan persyaratan

pengungkapan untuk piutang usaha dan penjualan menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

umumnya (GAAP). Persyaratan ini meliputu identifikasi dan klasifikasi yang tepat, serta pihak

terkait lainnya

Jasa Bernilai TambahanDalam proses pelaksanaan audit, auditor dapat menetapkan tolak ukur (benchmark) at6as

kinerja purusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, sebagai contoh auditor dapat

membicarakan:

         Perusahaan telah secara efektif memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan penjualan berdasarkan

rasio penjualan terhadap total aktiva.

Page 22: SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

         Piutang telah tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan penjualan, sehingga menghabiskan arus

kas.

Setelah auditor menyelesaikan audit atas siklus penjualan, dia harus mengikhtisarkan

masalah penting yang dapat menghambat kinerja jasa bernilai tambahan. Auditor dapat

merekomendasikan bahwa klien harus mempertimbangkan untuk mendorong perputaran lebih

cepat dengan diskon tunai, auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh tentang

aspek-aspek lain dari audit menetukan apakah utilisasi yang buruk atas total aktiva akan

meninbulkan masalah piutang. Dengan cara ini akuntan publik bersertifikat (CPA) akan

menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama melakukan audit guna membantu klien dalam

mengidentifikasi peluang untuk memperbaiki kinerja bisnis.