pengujian kepatuhan terhadap siklus pendapatan

Download Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Pendapatan

If you can't read please download the document

Upload: khairil-badawi

Post on 26-Nov-2015

289 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Pemeriksaan Akuntansi 2, Pengujian Subtantif Terhadap Aktiva Tidak Berwujud, Perguruan Tinggi,

TRANSCRIPT

1

PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

DAN SIKLUS BIAYA

PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

DESKRIPSI SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, dan penghapusan piutang. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. Transaksi penjualan kredit dilakukan melalui sistem penjualan kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang diserahkan oleh fungsi pengirirnan kepada pembeli atau jasa baru diserahkan jika fungsi penerimaan kas teah menerima uang dan pembeli. Transaksi ini dilaksanakan melalui sistem penjualan tunai.

Pendapatan perusahaan dapat berkurang karena barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli ke penjual. Transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual dilaksanakan melalui sistem retur penjualan.

Piutang yang dimiliki oleh perusahaan dapat berkurang karena debitur tidak mampu melunasi utangnya. Transaksi penghapusan piutang ini dilaksanakan

melalui sistem penghapusan piutang.

SISTEM AKUNTANSI DALAM SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem akuntansi:

Sistem penjualan kredit, yang terdiri dari berbagai prosedur:Prosedur order penjualan.Prosedur persetujuan kredit.Prosedur pengiriman barang.Prosedur penagihan.Prosedur pencatatan piutang.Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit.Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual.

Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari jaringan prosedur:Prosedur order penjualan.Prosedur penenimaan kas.Prosedur penyerahan barang.Prosedur pencatatan penerimaan kas.Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai.Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual.Sistem retur penjualan, yang terdiri dari prosedur:Prosedur penerimaan barang.Prosedur pencatatan piutang.Prosedur pencatatan retur penjualan.Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari prosedur:Prosedur pembuatan bukti memorial.Prosedur pencatatan piutang.

Unit Organisasi yang Terkait

Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan berada di tangan unit organisasi berikut ini.

Fungsi setiap unit organisasi yang terkait dalam siklus pendapatan tersebut diuraikan berikut ini.

Bagian Order Penjualan. Dalam sistem penjualan kredit, bagian ini berfungsi menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambah informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti spesikasi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman. Bagian Kredit. Bagian ini berada di bawah Departemen Keuangan yang fungsinya meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. Karena hampir semua penjualan perusahaan manutaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum order dari pelanggan dipenuhi, harus lebih dahulu diperoleh otorisasi penjualan kredit dari Bagian Kredit. Bagian Kredit juga bertungsi membuat bukti memorial atas dasar surat keputusan direktur keuangan untuk penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.Bagian Gudang. Bagian ini berfungsi menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke Bagian Pengiriman.Bagian Pengiriman. Dalam sistem penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari Bagian Order Penjualan. Bagian ini bertanggungjawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang. Dalam sistem penjualan tunai, bagian ini berfungsi untuk menyerahkan barang kepada pembeli yang telah melunasi harga barang. Bagian ini juga berfungsi untuk mengirimkan kembali barang yang telah dibeli perusahaan kepada pemasok dalam transaksi retur pembelian. Otorisasi pengiriman barang dapat berupa surat order pengiriman yang telah ditandatangani oleh Bagian Order Penjualan, memo debit yang ditandatangani oleh Bagian Pembelian untuk barang yang dikirimkan kembali kepada pemasok (retur pembelian), dan surat perintah kerja dari Bagian Produksi mengenai penjualan/pembuangan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai lagi.Bagian Penagihan. Bagian ini berfungsi membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh Bagian Piutang, Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya, Bagian Jurnal, Buku Besar dan Laporan.Bagian Piutang. Bagian ini berfungsi mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit, mencatat berkurangnya piutang karena transaksi retur penjualan, penerimaan kas dari piutang, penghapusan piutang yang tidak tertagih, dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur.Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya. Bagian ini berfungsi mencatat harga pokok produk jadi yang dijual di dalam kartu persediaan dan mencatat harga pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli dalam transaksi retur pembelian.Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan. Bagian ini berfungsi mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai di dalam jurnal penjualan, dan transaksi retur penjualan dan penghapusan piutang di dalam jurnal umum.Bagian Penerimaan. Bagian ini berfungsi menerima barang, baik yang berasal dari transaksi pembelian maupun yang berasal dari transaksi retur penjualan.Bagian Kasa. Bagian ini berfungsi menerima kas dari pembeli, dan menyetorkannya ke bank.

Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dibagi menjadi dua golongan: dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung (corroborating documents atau dokumen penguat), yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi. Berbagai dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dapat dilihat pada berikut :

Gambar Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung dalam Siklus Pendapatan

Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan. Berbagai tembusan surat order pengiriman terdiri dari:

Surat order pengiriman. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada Bagian Pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen tersebut.

Tembusan kredit (credit copy). Merupakan dokumen yang digunakan untuk memperoleh status kredit pelanggan dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari Bagian Kredit.

Surat pengakuan (acknowledgement copy). Dokumen ini dikirimkan oleh Bagian Order Penjualan kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman.

Surat muat (bill of lading). Tembusan surat muat ini merupakan dokumen yang digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.

Slip pembungkus (packing slip). Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk memudahkan Bagian Penerimaan pelanggan mengidentifikasi barang-barang yang diterimanya.

Tembusan gudang (warehouse copy). Merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke Bagian Gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah seperti yang tercantum di dalamnya, agar menyerahkan barang tersebut ke Bagian Pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual di dalam kartu gudang.

Arsip pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy). Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan oleh Bagian Order Penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika Bagian Order Penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman danri Bagian Penginriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengawasan pengiriman ini kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order pengiriman yang telah dipenuhi. Arsip pengawasan pengiriman merupakan sumber informasi untuk membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi (order backlogs).

Arsip Indeks silang (cross-index file copy). Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.

Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusan faktur penjualan terdiri dari:

Faktur penjualan (customers copies). Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim kepada pelanggan. Jumlah lembar taktur penjualan yang dikirim kepada pelanggan adalah tergantung dari permintaan pelanggan.Tembusan piutang (account receivable copy). Merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan ke Bagian Piutang sebagai dasar untuk mencatat piutang di dalam kartu piutang.Tembusan jurnal penjualan (sales journal copy). Merupakan tembusan yang dikirimkan ke Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.Tembusan analisis (analysis copy). Merupakan tembusan yang dikirim ke Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat di dalam kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi pramuniaga (sales person).Tembusan pramuniaga (sales person copy). Dikinimkan kepada pramuniaga untuk membenitahu bahwa order dan pelanggan yang lewat di tangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.

Dalam transaksi penjualan tunai, dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

Faktur penjualan tunai. Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan penerimaan kas dan penjualan tunai ke dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.Pita register kas. Dokumen ini dihasilkan Oleh Bagian Kasa dengan menggunakan mesin register kas. Dokumen mi merupakan bukti telah diterimanya kas dan penjualan tunai oleh Bagian Kasa.Bukti setor bank. Dokumen ini menupakan bukti telah disetorkannya cek atau uang tunai ke bank oleh Bagian Kasa.

Dalam transaksi retur penjualan, dokumen yang digunakan adalah:

Memo kredit. Dokumen ini dibuat oleh Bagian Penjualan untuk memberikan otonisasi kepada Bagian Penerimaan untuk menerima barang yang dikembalikan oleh pembeli. Dokumen ini merupakan dokumen sumber bagi pengkreditan rekening piutang dan pendebitan rekening retur penjualan. Laporan penerimaan barang. Dokumen ini dibuat oleh Bagian Penerimaan Sebagai bukti telah diterimanya kembali barang yang telah dijual dalam transaksi retur penjualan. Dokumen ini merupakan dokumen pendukung memo kredit yang dibuat sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang.

Dalam transaksi penghapusan piutang, dokumen-dokumen yang digunakan adalah:

Bukti memorial. Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum. Dalam transaksi penghapusan piutang, bukti memorial dibuat oleh Bagian Kredit sebagai dasar untuk mencatat pengurangan piutang.Surat keputusan direktur keuangan tentang penghapusan piutang. Penghapusan piutang memerlukan otorisasi dari pejabat yang tinggi wewenangnya. Biasanya penghapusan piutang memerlukan otorisasi dari direktur keuangan, dan bahkan dalam perusahaan tententu memerlukan otorisasi dari dewan komisaris.

Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus pendapatan adalah:

Jurnal penjualan. Catatan ini berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan tunai dan faktur penjualan. Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi penjualan adalah :

Piutang Dagang xx

Penjualan Tunaixx

Hasil Penjualanxx

Jurnal penerimaan kas. Dalam siklus pendapatan, catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan tunai. Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi penjualan adalah

Kasxx

Penjualan Tunaixx

Jurnal umum. Dalam siklus pendapatan, catatan ini digunakan untuk mencatat transaksi retur penjualan berdasarkan dokumen sumber memo kredit, untuk mencatat penghapusan piutang berdasarkan bukti memorial, dan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual berdasarkan bukti memorial. Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi retur penjualan adalah

Hasil Penjualan xx

Piutang Dagangxx

Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan harga pokok produk yang dijual adalah

Harga Pokok Penjualan xx

Persediaan Produk Jadixx

Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan penghapusan piutang adalah

Cadangan Kerugian Piutang xx

Piutang Dagangxx

Kartu piutang. Dalam siklus pendapatan, catatan ini berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat bertambah dan berkurangnya piutang kepada debitur tertentu berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan, memo kredit, dan bukti memorial.Kartu persediaan. Dalam siklus pendapatan, catatan ini berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan.Buku besar. Rekening buku besar yang terkait dalam siklus pendapatan adalah:Kas.Piutang Dagang.Persediaan Produk Jadi.Hasil Penjualan.Penjualan Tunai.Harga Pokok Penjualan.Cadangan Kerugian Piutang.

PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN

Sistem Penjualan Kredit

Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penjualan, fungsi pemberi otorisasi kredit, fungsi pengiriman barang, fungsi penagihan, dan fungsi pencatatan piutang. Pengamatan ini ditujukan untuk membuktikan: (1) adanya pemisahan tiga tungsi pokok: fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi dalam penanganan sistm penjualan kredit, (2) setiap transaksi penjualan kredit dilaksanakan oleh lebih dari unit organisasi sehingga tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap pelaksanaan transaksi tersebut. Ambil sampel arsip surat order pengiriman. Untuk membuktikan bahwa setiap transaksi penjualan kredit didahului dengan adanya otorisasi kredit dari Bagian Kredit, akuntan mengambil sampel surat order pengiriman dari arsip dokumen tersebut yang disimpan oleh Bagian Order Penjualan. Surat order pengiriman dalam arsip tersebut dilampiri credit copy yang membuktikan telah disetujuinya penjualan kredit kepada pembeli yang bensangkutan. Ambil sampel arsip faktur penjualan. Akuntan mengambil sampel faktur penjualan dari arsip dokumen tersebut yang diselenggarakan oleh Bagian Piutang. Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal penjualan dan bandingkan dengan postingnya ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar. Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi penjualan, akuntan menguji ketelitian posting ringkasan jurnal penjualan ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar (misalnya rekening Piutang Dagang dan rekening Hasil Penjualan).Periksa bukti dilakukannya rekonsiliasi secara periodik antara buku pembantu piutang dengan rekening kontrol piutang di dalam buku besar. Rekonsiliasi antara kartu piutang dengan rekening kontrol piutang di dalam buku besar biasanya dilakukan oleh klien dengan cara membuat daftar saldo piutang dan kartu piutang kemudian jumlah saldo dan mutasi piutang yang tercantum di dalam daftar saldo tersebut dicocokkan dengan rekening kontrol piutang di dalam buku besar. Periksa bukti dikirimkannya secara perlodik surat pernyataan piutang kepada debitur. Akuntan dapat memperoleh informasi apakah klien secara periodik mengirimkan surat pernyataan piutang kepada debiturnya dengan cara:Memeriksa arsip tembusan surat pernyataan piutang, jika arsip semacam ini diselenggarakan oleh klien.Memeriksa arsip korespondensi antara klien dengan debiturnya.

Sistem Penjualan Tunai

Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penjualan, fungsi penerima kas, fungsi pengiriman barang, dan fungsi akuntansi. Pengamatan dilaksanakan dengan mengikuti pelaksanaan suatu transaksi penjualan tunai atau dengan cara memeniksa tanda tangan otorisasi yang tercantum didalam dokumen sumber dan dokumen pendukung transaksi penjualan tunai.Ambil sampel arsip taktur penjualan tunai. Akuntan mengambil sampel faktur penjualan tunai dari arsip dokumen tersebut yang diselenggarakan oleh Bagian Kantu Persediaan dan Kartu. Minta kertas kerja fungsi pemeriksa intern yang bersangkutan dengan penghitungan kas. Untuk membuktikan adanya penghitungan kas secara peniodik dan secara mendadak oleh fungsi pemenksa intern, akuntan meminta kentas kerja yang dibuat oleh fungsi pemeriksa intern dalam penghitungan kas yang disimpan oleh fungsi penerima kas.Pilih suatu sampel jumlah bulanan pencatatan di dalam jurnal penerimaan kas dan bandingkan dengan postingnya ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar. Untuk menguji keandalan prosedur pencatatan transaksi penerimaan kas dan penjualan tunai, akuntan menguji ketelitian posting ringkasan jurnal penerimaan kas ke dalam rekening yang bersangkutan di dalam buku besar (misalnya rekening Kas dan rekening Penjualan Tunai).

PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP SIKLUS BIAYA

DESKRIPSI SIKLUS BIAYA

Siklus biaya di dsalam perusahaan manufaktur yang diproduksinya berdasarkan pesanan dari pembeli. Siklus biaya terdiri dari dua sistem akuntansi: sistem biaya dan sistem penghitungan fisik persediaan.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem biaya adalah:

Prosedur order produksi.Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.Prosedur pengembalian barang gudangProsedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung.Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan harga pokok produk selesai.Prosedur pencatatn biaya overhead pabrik sesungguhnya,biaya pemasaran,dan biaya administrasi dan umum.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penghitungan fisik persediaan adalah:

Prosedur penghitungan fisik.Prosedur kompilasi.Prosedur penentuan harga pokok persediaan.Prosedur adjustment harga pokok persediaan.

Unit Organisasi yang Terkait

Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus biaya berada di tangan unit organisasi seperti tercantum pada gambar :

Fungsi setiap unit organisasi yang terkait dalam siklus biaya diuraikan berikut ini.

Bagian Order Penjualan. Di dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli, bagian order penjualan berfungsi menerima order dari pelanggan dan meneruskan order tersebut ke Departemen Produksi. Jika order dari pelanggan ditulis di dalam formulir yang disediakan oleh perusahaan, order dari pelanggan ini langsung dapat diserahkan oleh Bagian Order Penjualan ke Departemen Produksi untuk dapat segera diproses. Departemen Produksi. Berfungsi membuat perintah produksi bagi bagian-bagian yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses produksi guna mernenuhi permintaan produksi dari Bagian Order Penjualan. Di dalam perusahaan yang besar, Departemen Produksi biasanya dibantu oleh Bagian Perencanaan dan Pengawasan Produksi dalam pembuatan order produksi tersebut. Bagian Produksi. Bagian ini berfungsi melaksanakan produksi sesuai dengan surat order produksi yang diterima dari Departemen Produksi dan daftar kebutuhan bahan serta daftar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi tersebut.Bagian Perencanaan dan Pengawasan Produksi. Bagian ini berfungsi membantu Departemen Produksi dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi. Bagian ini tidak memegang fungsi garis, melainkan fungsi staf.Bagian Gudang. Dalam siklus biaya ini, Bagian Gudang berfungsi melayani permintaan bahan baku dan bahan atau barang yang lain yang digudangkan. Bagian ini juga berfungsi untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh Bagian Produksi.Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya. Dalam sistem pengendalian produksi dari sistem biaya ini, Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya berfungsi mencatat biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan biaya nonproduksi ke dalam kartu biaya.Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan. Dalam sistem pengendalian produksi dan sistem biaya ini, Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan berfungsi mencatat transaksi terjadinya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya nonproduksi ke dalam jurnal pemakaian bahan baku dan jurnal umum.

Unit organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan penghitungan fisik persediaan adalah Tim Penghitungan Fisik Persediaan. Untuk menjamin ketelitian dan keandalan hasil penghitungan fisik persediaan, anggota tim ini tidak boleh karyawan yang bertanggung jawab atas penyimpanan barang gudang dan pencatatan persediaan. Untuk menjamin ketelitian penghitungan, tim ini dibagi menjadi tiga kelompok fungsi: fungsi penghitung, fungsi pengecek, dan fungsi pemegang kartu penghitungan fisik.

Fungsi penghitung bertugas menghitung fisik persediaan pertama kali, sedangkan fungsi pengecek bertugas mengecek penghitungan yang dilakukan oleh fungsi penghitung. Hasil penghitungan yang dilakukan secara independen oleh kedua fungsi tersebut dibandingkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik untuk dicek ketelitiannya.

Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam siklus biaya terdiri dari dokumen sumber dan dokumen pendukung. Dokumen yang digunakan dalam sistem biaya adalah sebagai berikut:

Surat order produksi. Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh Departemen Produksi, yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti yang tercantum di dalam surat order produksi tersebut.Daftar kebutuhan bahan. Dokumen ini merupakan daftar jenis dari kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum di dalam surat order produksi.Daftar kegiatan produksi. Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum di dalam surat order produksi.Kartu jam kerja. Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi.Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh Bagian Produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong untuk memproduksi produk yang tercantum di dalam surat order produksi. Dokumen ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dan gudang.Bukti pengembalian barang ke gudang. Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh Bagian Produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke Bagian Gudang. Pengembalian bahan ini umumnya disebabkan adanya sisa bahan baku dan penolong yang tidak dipakai dalam proses produksi.Bukti memorial (journal voucher). Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.Bukti kas keluar. Merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dibayar lewat kas.Laporan produk selesai. Laporan produk selesai dibuat oleh Bagian Produksi untuk memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu.Kartu penghitungan fisik. Dokumen ini digunakan untuk merekam hasil penghitungan fisik persediaan, baik yang dilakukan oleh penghitung (counter) maupun oleh pengecek (checker).Daftar hasil penghitungan fisik. Hasil penghitungan fisik persediaan yang telah terkumpul di dalam kartu penghitungan fisik kemudian dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik untuk ditentukan harga pokok satuan dan harga pokok total setiap jenis persediaan yang dihitung.

Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus biaya adalah sebagai berikut:

Jurnal pemakaian bahan baku. Catatan ini merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat pemakaian bahan baku untuk pesanan tertentu. Dokumen sumber sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal ini adalah bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang.Jurnal umum. Dalam siklus biaya, jurnal ini digunakan untuk mencatat distribusi biaya gaji dan upah, pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan tertentu, biaya overhead pabrik sesungguhnya selain yang berupa pengeluaran kas, biaya administrasi dan umum selain yang berupa pengeluaran kas, dan harga pokok produk jadi dan produk dalam proses. Register bukti kas keluar. Dalam siklus biaya, catatan ini merupakan jurnal yang berfungsi untuk mencatat biaya produksi, biaya administrasi dan umum, dan biaya pemasaran yang berasal dari pengeluaran kas. Kartu harga pokok. Catatan ini merupakan buku pembantu untuk rekening kontrol Barang Dalam Proses di dalam buku besar, yang berisi rincian biaya produksi untuk setiap pesanan. Kartu persediaan. Catatan ini merupakan buku pembantu rekening kontrol Persediaan yang terdapat di dalam buku besar. Dalam siklus biaya, kartu persediaan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya setiap persediaan yang dipakai untuk kegiatan produksi dan kegiatan lain serta untuk mencatat bertambahnya persediaan produk yang dihasilkan (persediaan produk jadi dan persediaan produk dalam proses)..Kartu biaya. Catatan ini merupakan buku pembantu biaya untuk merinci rekening kontrol Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya, Biaya Administrasi dan Umum, dan Biaya Pemasaran.

PROGRAM PENGUJIAN KEPATUHAN TERHADAP SIKLUS BIAYA

Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi akuntansi dan fungsi produksi, fungsi penyusunan anggaran biaya, dan fungsi penyimpanan barang gudang. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dan fungsi operasi (fungsi produksi dan fungsi penyusunan anggaran biaya) dan fungsi penyimpanan (fungsi gudang) akan menjamin keandalan data biaya yang dicatat di dalam catatan akuntansi. Oleh karena itu, akuntan perlu melakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi akuntansi biaya dan fungsi produksi dan fungsi gudang.Ambil sampel kartu harga pokok produk yang produknya telah selesai diproduksi. Dalam melaksanakan prosedur pemeriksaan ini, akuntan mengambil sampel arsip kartu harga pokok untuk produk yang telah selesai diproduksi yang disimpan oleh Bagian Kartu Persediaan dan Kartu. Kartu harga pokok produk yang dipilih kemudian diperiksa mengenai:Surat order produksi yang melampirinyaOtorisasi yang tercantum di dalam surat order produksi.Daftar kebutuhan bahan yang melampirinya.Daftar kegiatan produksi yang melampirinya.Bukti permintaan dan pemakaian barang untuk pemakaian bahan baku yang bersangkutan.Kartu jam kerja dan tarif upah yang dipakai.Bukti memorial yang bersangkutan dengan pembebanan biaya overhead pabrik.Ambil sampel kartu biaya. Untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran, akuntan mengambil sampel kartu biaya dan arsip yang diselenggarakan oleh Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya dan kemudian melakukan:Pemilihan pendebitan di dalam kartu biaya tersebut dan mengusutnya ke dalam dokumen sumber yang bersangkutan (bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, dan bukti memorial).Pemeriksaan otorisasi yang tercantum di dalam dokumen sumber tersebut.Rekonsiliasi kartu biaya dengan rekening kontrol yang bersangkutan di dalam buku besar.

Sistem Penghitungan Fisik Persediaan

Pelajari instruksi yang dibuat untuk penghitungan fisik persediaan. Sebaiknya akuntan publik ikut serta dalam penyusunan instruksi tertulis untuk penghitungan fisik persediaan, agar instruksi yang dibuat oleh klien cukup menjamin dihasilkannya data persediaan yang teliti dan dapat diandalkan. Akuntan perlu mempelajari instruksi tertulis penghitungan fisik persediaan yang disusun oleh klien untuk memperoleh keyakinan mengenai:Independensi karyawan yang diikutsertakan dalam panitia penghitungan fisik persediaan dan fungsi penyimpanan barang dan fungsi akuntansi persediaan.Ketelitian metode yang digunakan untuk pengukuran persediaan.Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan. Akuntan harus menghadiri dan mengamati penghitungan fisik persediaan yang dilakukan oleh klien. Dalam pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan tersebut akuntan melakukan kegiatan:Mengamati pemisahan fungsi penghitung, pengecek, dan pemegang kartu penghitungan fisik dalam Tim Penghitungan Fisik Persediaan.Mengamati karyawan yang ditugasi untuk melakukan penghitungan fisik persediaan, yang seharusnya bukan karyawan yang bertanggung jawab atas penyimpanan barang di gudang dan pencatatan persediaan di fungsi akuntansi.Mengamati alat yang digunakan sebagai pengukur dan metode yang digunakan dalam penghitungan persediaan.Mengambil sampel kartu penghitungan fisik yang sudah digunakan yang disimpan sementara oleh pemegang kartu penghitungan fisik dan memeriksa nomor urut tercetaknya dan pertanggungjawaban pemakaian nomor urutnya.Lakukan hitung uji (test count). Hitung uji ini dilakukan oleh akuntan untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan hasil penghitungan fisik persediaan yang dilaksanakan oleh kilen. Akuntan melakukan penghitungan fisik terhadap sebagian persediaan barang yang telah dihitung oleh Tim Penghitungan Fisik Persediaan dan kemudian membandingkan hasil penghitungan tersebut dengan hasil penghitungan fisik yang dicatat di dalam kartu penghitungan fisik.Lakukan pengujian kompilasi (compilation test). Pengujian kompilasi ditujukan untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian penyalinan data dari kartu penghitungan fisik ke dalam daftar hasil penghitungan fisik. Dalam pengujian kompilasi ini akuntan melakukan kegiatan:Memilih unsur persediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik kemudian mengusut informasi tersebut ke dalam kartu penghitungan fisik yang bersangkutan.Memperoleh kepastian bahwa semua kartu penghitungan fisik sudah dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik.Lakukan pengujian harga pokok (pricing test). Pengujian harga pokok ditujukan untuk memperoleh keyakinan mengenai ketelitian penyalinan harga pokok per satuan setiap persediaan yang dihitung dari kartu persediaan ke daftar hasil penghitungan fisik persediaan dari ketelitian penghitungan harga pokok total yang tercantum di dalam daftar hasil penghitungan fisik. Dalam pengujian harga pokok mi akuntan melakukan kegiatan:Memilih unsur persediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik dan kemudian mengusut harga satuan yang dicantumkan di dalam daftar hasil penghitungan fisik ke dalam kartu persediaan yang bersangkutan.Memeriksa ketelitian perkalian kuantitas dan harga satuan di dalam daftar hasil penghitungan fisik.Lakukan adjustment test. Adjustment test dilakukan oleh akuntan untuk memperoleh keyakinan mengenai digunakannya data hasil penghitungan fisik persediaan untuk meng-adjust catatan akuntansi persediaan. Dalam adjustment test akuntan melakukan kegiatan:Memilih unsur persediaan tertentu yang tercantum di dalam daftar hasil penghitungan fisik dan kemudian mengusut adjustment yang didasarkan atas informasi di dalam daftar hasil penghitungan fisik terhadap kartu persediaan yang bersangkutan.Memastikan bahwa semua kartu persediaan yang bersangkutan telah di-adjust berdasarkan informasi di dalam daftar hasil penghitungan fisik.

Sumber :

Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntansi. Penerbit : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Yogyakarta.