senyawa-obat-organik

23
1

Upload: silvia-aryani

Post on 05-Dec-2014

393 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

senyawa obat organik yang sering digunakan

TRANSCRIPT

Page 1: senyawa-obat-organik

1

Page 2: senyawa-obat-organik

Peran kimia analisis dalam Farmasi

2

PHARMACEUTICAL SCIENCE AND TECHNOLOGY

ANALISIS FARMASI

TEKNOLOGI FARMASI

FORMULASI, STABILITAS, BIOFARMASETIKA

SINTESIS, BIOSINTESIS,FARMAKOKIMIA,KIMIA BAHAN ALAM, FARMAKOGNOSI

Page 3: senyawa-obat-organik

Pembagian senyawa obat

3

Page 4: senyawa-obat-organik

Sifat fisika-kimia molekul obat• Sifat fisika molekul obat

seperti pKa dan koefisien partisi sertareaksi-reaksi degradasi suatu obat memegang peranan penting dalam mendesain metode analisis.

• Gabungan beberapa gugus fungsional dalam satu molekul obat akan menentukan keseluruhan sifat-sifat molekul obat tersebut.

4

Page 5: senyawa-obat-organik

Asam dan basa dalam larutan airTeori Asam Basa

ArheniusBronstedLewis

Donor proton (H+)Donor protonAkseptor pasangan elektron

Donor hidroksida (OH-)Akseptor protonDonor pasangan elektron

5

Page 6: senyawa-obat-organik

pKa dan kekuatan Asam-Basa• Reaksi suatu larutan tergantung pada tetapan

disosiasi asam (Ka) dan tetapan disosiasi basa (Kb).• Suatu larutan bereaksi netral jika Ka = Kb, bereaksi

asam jika Ka > Kb, dan bereaksi basa jika Kb> Ka.• Untuk asam : semakin kecil nilai pKa maka asam

tersebut semakin kuat, dan sebaliknya.• Untuk basa : semakin besar nilai pKa maka basa

tersebut semakin kuat, dan sebaliknya

Copy right : [email protected]

pKa = - log Ka = log (1 / Ka)

reaksi HA Ka H+ + A- maka Ka = [H+] [A-]

HA

Page 7: senyawa-obat-organik

Persamaan Henderson-HaselbalchDengan menggunakan persamaan Handerson-Haselbalch,

dapat ditentukan tingkat ionisasi asam asetat pada pH tertentu.

Nilai pKa suatu molekul obat terkait dengan formulasi sediaan obat dan juga dalam desain metode analisis untuk keperluan penentuan kadarnya (persentasi ionisasi obat).

7

Page 8: senyawa-obat-organik

Koefisien partisi• pemahaman koefisien partisi (P) dan hubungannya dengan pH

bermanfaat dalam ekstraksi dan analisis senyawa obat.• Semakin besar nilai P maka semakin banyak senyawa dalam

pelarut organik.• Nilai P yang sering juga dinyatakan dengan nilai log P

tergantung pada pelarut organik tertentu yang digunakan untuk pengukuran.

• Beberapa pengukuran koefisien partisi dilakukan dengan menggunakan partisi air dan n-oktanol.

• nilai P = 10 berarti 10 bagian senyawa berada dalam lapisan organik dan 1 bagian berada dalam lapisan air.

• Jika suatu senyawa, asam atau basa, mengalami ionisasi sebesar 50 % (pH = Pka) maka koefisien partisinya setengah dari koefisien partisi obat-obat yang tidak mengalami ionisasi

8

Page 9: senyawa-obat-organik

Pembagian senyawa obat organik

9

Page 10: senyawa-obat-organik

Asam lemahSukar larut dalam air, kecuali asam organik suku

rendah (asam asetat, asam propionat, asam barbiturat)Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform, heksan,

etanol)Contoh : asam salisilat, asam benzoat, asam

asetilsalisilat (asetosal).

10

Asam asetilsalisilatAsam benzoat

Page 11: senyawa-obat-organik

Basa lemah• Sukar larut dalam air• Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform,

heksan, etanol)• Contoh : alkaloida (kinin, kodein, morfine,

papaverin), antihistamin (CTM, prometazin)

11

papaverinprometazine

Page 12: senyawa-obat-organik

Garam organikLarut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organikContoh : C6H5COONa, Na benzoat, Tiamin HCl, Kodein

HCl, Papaverin HCl, Na salisilat, Tetrasiklin HCl, Morfine HCl, Piridoksin HCl.

12

Tiamin HCl

Na benzoat

Na Salisilat

Page 13: senyawa-obat-organik

Molekul netralUmumnya sukar larut dalam airContoh : kloramfenikol, parasetamol.

13

paracetamol

Page 14: senyawa-obat-organik

Profil fisiko-kimia molekul obatParasetamol aspirin

obat analgetika antipiretika dengan gugus amida

gugus amida (netral), gugus hidroksi fenolik (asam sangat lemah, pKa 9,5)

hampir semua amida sangat stabil terhadap hidrolisis

• obat analgetika-antipiretika• gugus asam karboksilat

(asam lemah, pKa 3,5), ester fenolik (tidak stabil)

• koefisien partisi yang tidak terionisasi pada pH asam P = ± 631 (oktanol/air)

• dapat mengalami hidrolisis ester dengan cepat oleh OH-

14

Page 15: senyawa-obat-organik

Profil fisiko-kimia molekul obat5-fluoro urasil sulfadiazin

• obat antikanker• gugus ureida nitrogen A

(asam, pKa 7,0), gugus ureida nitrogen B (asam sangat lemah, pKa 13,00)

• koofesien partisi dalam bentuk tak terionisasi P = ± 0,13 (oktanol/air)

• molekul cukup stabil

• obat antibakteri• gugus cincin diazin (basa

sangat lemah, pKa 2), gugus nitrogen sulfonamid (asam lemah, pKa 6,5), gugus amin aromatis (basa lemah, pKa < 2)

• koofesien partisi dalam bentuk tak terionisasi P = ± 0,55 (oktanol/air) 15

Page 16: senyawa-obat-organik

Profil fisiko-kimia molekul obatisoprenalin prednisolon

• obat simpatomimetik• gugus amin sekunder(basa,

pKa 8,6), gugus benzil alkohol (netral), gugus katekol (asam lemah, pKa 10-12)

• koofesien partisi dalam bentuk tak terionisasi sangat mudah larut dalam air

• molekul mudah dioksidasi paparan sinar/udara

• obat kortikosteroid• gugus keton(netral),

gugus alkohol primer, sekunder, tersier (netral)

• koofesien partisi dalam P = ± 70 (oktanol/air), tidak mengalami ionisasi.

• reaksi eliminasi karena pengaruh panas pada ester berlangsung secara cepat. 16

Page 17: senyawa-obat-organik

Zat pembawaDalam sediaan obat hampir semua bahan

obat bercampur dengan zat pembawaZat pembawa : 1.Pembawa anorganik ; bolus (al silikat),

kalsium karbonat, magnsium oksida, natrium hidrogen karbonat, talk

2.Pembawa organik; fruktosa, glukosa, laktosa, sakarosa, sorbitol, amilum

3.Dasar salep ; salep lemak bulu domba, lanolin, vaselin, adeps lanae, polietilenglikol

4.Larutan pembawa; aseton, etanol, asam asetat, air

17

Page 18: senyawa-obat-organik

Analisa Pembawa Anorganik

Sebanyak 50 mg sampel dipijarkan pada 600 oC pada krus porselin atau spatula, sisa pijarnya

1.Dibilas dengan air ; larut (Na2CO3)mengendap (CaCO3, MgO, Al-silikat, Mg-silikat)

2.Dibilas dengan HCl; mengendap (Al-silikat, Mg-silikat)

selanjutnya adalah uji kation 18

Page 19: senyawa-obat-organik

Analisa Pembawa OrganikSebanyak 50 mg sampel dipijarkan pada 600

oC pada krus porselin atau spatula, bau karamel menyatakan terdapatnya karbohidrat

Uji Molisch (α -naftol 10% + H2SO4) → terbentuk cincin ungu Adanya karbohidrat / uji umum

Uji berfoed ( Cu asetat /As.asetat ) → Endapan merah orange Adanya monosakarida

Uji seliwanof ( resorsanol 0 5% + 12 ml HCl(p)) → merah cerry Adanya fruktosa

Uji Tauber ( lar benzidina dg pemanasan) → ungu

Adanya pentosa 19

Page 20: senyawa-obat-organik

Reduksi fehling (CuSO4 + NaOH) dipanaskan → warna merah

Adanya LaktosaResorsin + HCl dipanaskan → Warna

MerahAdanya Sakarosa

• Uji Iodin (I2 + KI/HCl) → biru, Adanya pati,

20

Page 21: senyawa-obat-organik

Analisa Pembawa Salep

salep Lemak bulu domba (vaselin 93.5%, lemak bulu domba 6%, cetilalkohol0,5%)

Salep hidrofil ( vaselin 35%, parafin padat 35%, cetilalkohol 30%)

Lanolin ( lemak bulu domba 65%, parafin padat 35%, air 20%)

Salep polietilenglikol ( polietilen glikol 300 ;1500; 50%:50%)

21

Page 22: senyawa-obat-organik

0,5 g salep + 5 ml kloroform + 1 ml asetat anhidrat + 1 ml asam sulfat pekat → warna hijau zamrud Adanya lanolin dan bulu domba

0,5 g salep+ 25 ml etanol panaskan sampai mendidih, saring. Filtrat + 7 ml air dan 3 ml HCl encer. Uapkan, sisa + BaCl2 5% → endapan putih Adanya salep hidrofil

1 g salep + 0,2 ml asam sulfat pekat dipanaskan, uap disalurkan ke larutan HgCl2 5% → endapan putih Adanya salep polietilenglikol

UJI KLT

22

Page 23: senyawa-obat-organik

matur suwon sanget …

Jangan lupa mencari literatur belajar dari sumber-sumber yang lain, baik buku maupun artikel-artikel terkait dari internet …

Semakin banyak yang kita BACA, maka semakin banyak yang kita KETAHUI …

Tugas : Analisa dalam sediaan suspensi, tablet, emulsi, cream, parental

23