realita haji2

44
! Realita Haji Edisi I April/2014 !"#$%&'&% )*&+& ,&-* ./01 234556 7$$ !"%8"#9#&&% :"$&%8&% ,&-* :3;<=5>5? !"#$&%8 *%@"'2&'* A&%& ,&-* *%A9%"'*& EDISI 01 April/2014

Upload: andi-afifuddin

Post on 04-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

masalah perhajian

TRANSCRIPT

  • !Realita HajiEdisi I April/2014

    !"#$%&'&%()*&+&(,&-*(

    ./01

    234556

    7$$!"%8"#9#&&%:"$&%8&%(,&-*

    :3;5?

    !"#$&%8*%@"'2&'*A&%&(,&-**%A9%"'*&

    EDISI 01 April/2014

  • " Realita HajiEdisi I April/2014

    3456

    14162022283233343637404142

    34IDA FAUZIAH

    Yang Penting Bagaimana Mendekatkan Pandangan Pemerintah dan DPR

    Menggagas Investasi Dana Haji

    8

    RUU Pengelolaan

    Keuangan Haji

    16

    10Antara Malaysia dan Kita

    Salam Redaksi Surat Pembaca SorotanFokus Realita Wacana Kebijakan Telaah Liputan Hajisiana HikmahMasaTokoh Manasik Haji Wanita Layanan Haji Resensi PIAK

    A5BC5D(*E

  • !Realita HajiEdisi I April/2014

    EMBANGUN gagasan pada dasarnya adalah membangun dunia. Bukan hanya karena dunia ini, senyatanya, digerakkan dan dipimpin oleh sedikit gagasan, tetapi juga karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang bukan sekadar tinggal di dunia,

    PengarahAnggito Abimanyu

    Penanggung JawabKhasan FaoziM. Attamimy

    Cepi SupriatnaSri Ilham Lubis

    Ramadhan Harisman

    Pimpinan RedaksiMoh. Hasan Afandi

    Wakil Pimpinan RedaksiMahmudi Affan Rangkuti

    Redaktur AhliM Amin AkkasAli Rokhmad

    SekretariatTamriyanto

    M. Khoiron DuroriNurhanuddin

    Eko Dwi IriantoFajris Saidah

    Reza MuhammadHerianto

    WidyaningsihAhmad RizalTri Rostinanti

    Dhias Rangga AnantaM Luthfi Makki

    Mereka yang pesimis mungkin akan mencibir paragraf di atas. Buat mereka, dunia ini tetap akan berjalan dan bekerja tidak peduli apapun yang kamu pikirkan tentangnya. Dunia abai terhadap nasibmu dan yang bisa kamu lakukan hanyalah me-manfaatkannya jika ada kesempatan.

    Kalimat-kalimat di atas tidak ditujukan kepada kerja keras kami, awak Realita Haji, mewujudkan edisi perdana untuk tahun ini. Walaupun kerja ini sangat mengesankan namun kami masih jauh dari kategori pembangun gagasan. Sebagai pekerja media, tugas utama kami hanyalah menyiarkan gagasan-gagasan.

    Apresiasi mendalam kami adalah kepada mereka yang tanpa lelah sedang menyiapkan gagasan Pengelolaan Keuangan Haji. Demikian penting makna gagasan tersebut hingga kami memutuskan untuk menjadikannya fokus utama majalah Realita Haji edisi ini. Kami ingin menjadi saksi yang bisa mengabarkan kepada dunia, utamanya umat Islam di Indonesia, bahwa tidak ada yang mustahil selama itu diperjuangkan dengan gigih.

    Selain mengkaji tentang pengelolaan dana haji, edisi perdana ini juga memuat tentang pelunasan haji yang dalam waktu dekat diberlakukan. Insyaallah, jika tak ada aral melintang, Perpres BPIH akan terbit akhir bulan ini yang dilanjutkan dengan pelunasan. Kami berharap informasi ini mendorong calon jemaah yang masuk kuota haji tahun ini dapat bersiap lebih dini.

    Beberapa laporan ringkas, terkini, maupun populer juga termuat dalam edisi ini, semoga dapat mengisi dahaga informasi setelah cukup lama kami tidak hadir di hadapan pembaca. Beberapa format rubrik lama tetap kami pertahankan, misalnya rubrik PIAK (Program Inisiatif Anti Korupsi) di halaman paling akhir yang kami anggap menjadi salah satu missi utama kami.

    Terdapat juga rubrik baru yang kami nilai perlu hadir, setelah kami melakukan evaluasi menyeluruh, yang utama adalah manasik haji, haji wanita, hikmah, dan masa.

    Akhirnya, kami hanya bisa berharap para pembaca dapat menikmati Realita Haji edisi ini. Jika ada kekurangan, dalam bentuk dan wujud apapun, tak lain karena kekhilafan kami.

    Selamat membaca.

    Mnamun ia tinggal bersama dunia. Gagasanlah yang membedakan apakah seorang hanya tinggal di dunia ataukah ia tinggal bersama dunia.

    Saksi Gagasan Besar

    ILU

    STRA

    SI :

    FARI

    D

    '545F(73G5>EJ6

  • !$ Realita HajiEdisi I April/2014

    dari pemerintah Arab Saudi. Karena tidak dibenarkan jemaah yang tidak sehat menunaikan ibadah haji.

    Allah SWT telah mewajibkan kepada umat Islam untuk menunaikan ibadah haji, yakni (bagi) orang yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah.

    Allah berfirman: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terha-dap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. (QS. Ali Imran: 97)

    Hal ini mencakup kemampuan fisik dan kemampuan harta. Kemampuan fisik artinya adalah berbadan sehat sehingga mampu mengikuti seluruh ritual haji. Sedangkan kemampuan harta adalah mempunyai nafkah yang dapat mengantarkannya ke Baitullah

    Istithaah Kesehatan Jamaah Haji Diperketat

    Angka jemaah haji yang sakit dan

    meninggal di tanah suci perlu mendapat

    perhatian serius. Tahun lalu kita juga

    dikejutkan berita tentang jemaah haji yang melahirkan di

    tanah suci. i s t i tha`ah tersebut , mel iput i : f isik , f inansial, kesehatan, dan pengetahuan agama.

    Membicarakan istitha`ah dalam kaitannya dengan perintah ibadah haji menjadi sebuah keniscayaan.

    ONDISI seperti ini, disebut-kan Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, menuai banyak kritikan DPR maupun K

    pulang dan pergi.Al-Lajnah Ad-Daimah berkata,

    Mampu terkait dengan haji adalah berbadan sehat dan mempunyai b i aya k e n d a ra a n ya n g d a p at menghantarkan ke Baitullah Al-Haram baik melalui pesawat, mobil, h e wa n at a u m e nye wa s e s u a i dengan kondisinya. Karena itu bagi ummat Islam yang tidak mampu tidak diwajibkan untuk haji, sebab istithaah (mampu) merupakan syarat haji dan umrah, sedang yang tidak istithaah terbebas dari kewajiban haji.

    Dalam hubungannya dengan keadaan kita sekarang, istitha`ah untuk berhaji sangat mungkin untuk diperluas maknanya. Menurut Prof. Dr. H. Abd. Majid, M.A (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia), antara pelaku dengan ritual haji bersinergi dengan kemabruran haji yang dilaksanakannya. Perluasan

    NAS

    HIR

    MAQ

    SUDI

    KEM

    ENAG

    .GO.

    ID

    K5?5E

  • !%Realita HajiEdisi I April/2014

    maupun ahli hadist. Mayoritas ulama medefinisikan makna Istithaah dengan zaad dan raahilah, yaitu adanya bekal dan kemampuan di perjalanan. Karena itu, siapapun yang telah memiliki biaya cukup, dapat mendaftarkan diri menjadi calon jemaah haji.

    Peraturan yang berlaku adalah siapapun orang muslim yang memiliki uang muka sebesar 25 juta maka berhak mendaftar haji dan berhak mendapat nomor urut tunggu. Seiring meningkatkanya pendapatan masyarakat, jumlah pendaftar haji juga terus meningkat. Akibatnya waiting list semakin panjang.

    Pengembangan makna Istitrhaah menjadi sangat perlu untuk menjawab persoalan ini. Makna istithaah meliputi beberapa hal, pertama, memiliki kemampuan bekal, kedua, memiliki kemampuan

    KH. MOCH. BUKHORI MUSLIM, MA:

    Makna Istithaah Jangan Hanya Dikaitkan Biaya

    kesehatan, dan ketiga, memiliki kemampuan ilmu dan mampu mempratekkan.

    Selama ini makna pertama dan kedua telah cukup banyak mendapat perhatian pemerintah, seyogyanya makna ketiga juga perlu mendapat perhatian lebih. Demikian ditegaskan Sekjen Pimpinan Pusat Asosiasi Bina Haji dan Umroh Nahdlatul Ulama (ASBIHU-NU), KH. Moch. Bukhori Muslim, MA.

    Pemerintah, lanjutnya, bisa

    .AKNA Istithaah telah dibahas oleh para ulama, baik ulama fiqih, ahli tafsir,

    Hal ini bisa disinergikan dengan keterbatasan kuota haji Indonesia, sementara wait ing l ist sudah mencapai lebih dua juta orang.

    Sayangnya, mayoritas jemaah haji Indonesia masuk kategori kelompok Risiko Tinggi (Risti). Sebagian besar dari kelompok Risti ini adalah para calon jemaah lansia. Sesuai data Kemenag (2013), jumlah jemaah lansia (usia 66-80 tahun) tahun ini ada sebanyak 33.712 orang atau 21,27 persen. Pemerintah sendiri, tampaknya, tak ingin disalahkan bila tidak memberangkatkan jemaah haji kelompok Risti ini. Walhasil banyak jemaah Risti, bahkan sangat Risti, tetap bisa berangkat ke tanah suci.

    Menurut Ali Ghufron, Kemenkes tidak bisa serta merta membuat pembatasan kesehatan. Perlu banyak masukan pendapat dari para ahli dan pakar untuk merumuskan istithaah kesehatan haji. Juga koordinasi de-ngan pihak-pihak terkait, misalnya penerbangan, karena regulasi pener-bangan juga melarang mengangkut kelompok Risti.

    Gagasan-gagasan tentang isti-thaah kesehatan sangat penting mengingat jumlah jemaah haji yang meninggal masih tinggi. Meskipun pada musim haji 2013 (1434.H) terjadi penurunan jemaah yang meninggal yakni berjumlah 281 orang dibanding jemaah meninggal yang terjadi tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2012 yang berjumlah 425 jiwa.

    K e s e l a m a t a n b a d a n d a r i penyakit dan kekurangan yang menghalangi haji merupakan syarat diwajibkannya haji. Dalam kitab Al-Mausuah Al-Fiqhiyyah yang dikutip Muhammad Sholeh Al-Munajjid disebutkan, sekiranya seseorang sakit menahun atau ditimpa penyakit permanen atau stroke atau orang tua yang tidak memungkinkan berpindah-pindah, maka dia tidak diwajibkan menunaikan kewajiban haji. Barangsiapa yang mampu menunaikan haji dengan bantuan orang lain, maka dia wajib haji kalau dia mudah mendapatkan orang yang membantunya. nm

    memperketat persyaratan dalam ilmu fiqh haji bagi calon jemaah. Seorang yang akan mendaftar semestinya tidak hanya memiliki kemampuan membayar biaya ongkos naik haji, namun juga harus sudah mengusai ilmu tentang manasik haji. Ketika pengusaan ilmu manasik haji menjadi syarat untuk mendaftar, maka yang akan muncul bukan lagi jamah bertanya tentang kapan keberangkatannya, namun kementerian Agama RI justru yang bertanya kapan anda siap berangkat?

    Allah SWT mewajibkan haji setelah semua syariat dari rukun Islam dilaksanakan oleh Nabi dan para sahabatnya. Hal ini bisa dijadikan pelajaran, bahwa orang yang melaksankan haji haruslah orang yang benar-benar sudah siap dalam semua aspek. dengan kata lain, seyogyanya orang yang akan pergi haji adalah orang yang sudah tertib shalatnya, zakatnya, tertib puasanya dan sudah tertib hajinya. nm

    NAS

    HIR

    MAQ

    SUDI

  • !& Realita HajiEdisi I April/2014

    haji tanpa ada pendamping, alias tidak ada mahramnya. Bagaimana hukumnya perempuan yang berhaji tanpa didampingi mahram?

    Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai masalah ini. Ada yang membolehkan, namun ada pula yang melarangnya. Yang melarang perempuan bepergian tanpa mahram berlandasan pada hadis Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Abbas RA, Janganlah seorang wanita pergi (lebih dari) tiga hari kecuali bersamanya seorang mahram.

    Al-Qadhi mengatakan bahwa para ulama telah bersepakat tidak memperbolehk an perempuan melakukan bepergian haji dan umrah, kecuali bersama seorang mahram, terkecuali sedang hijrah dari darul harb (negeri kafir yang memeranginya).

    Pandangan senada terdapat pada penjelasan surah Al-Ahzab [33] ayat 59, Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istr i - ist r i orang muk min; Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.

    Ay a t d i a t a s m e n e g a s k a n supaya istri Nabi dan istri orang yang beriman, hendaknya mereka memakai jilbab dengan baik, agar terjaga keamanannya. Walaupun tidak spesifik, namun itu memberikan penegasan agar perempuan tidak

    Bila Perempuan Berhaji Tanpa Pendamping

    Menunaikan ibadah haji menjadi

    dambaan setiap umat Islam, baik laki-laki maupun

    perempuan, orang tua maupun remaja.

    menampakkan diri kepada orang lain yang bukan suaminya maupun anggota keluarganya.

    Sementara itu, para ulama lain berpendapat, berhaji merupakan perintah Allah, mak a ia harus dipenuhi. Sebab, perintah berhaji itu ditujukan kepada setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, selama mereka mampu.

    Ulama Syafii seperti Ibnu Sirrin, Al-Auzai, dan lainnya, tidak menentukan persyaratan mahram, akan tetapi adanya keamanan bagi dirinya. Keamanan yang lebih terjamin dan terhindar dari fitnah adalah pemeliharaan dari suaminya. Jika tidak ada pendamping dari anggota keluarganya, maka tidak wajib baginya untuk berhaji.

    Ada pula yang menambahkan, dari kalangan ulama Syafiiyah, bahwa berhaji diperbolehkan bagi perempuan muslim, asal dalam kepergiannya ditemani oleh beberapa

    orang perempuan yang terpercaya. Seandainya hanya seorang saja, maka tidak wajib baginya untuk berhaji.

    Apalagi di zaman sekarang ini, banyak jemaah haji yang bepergiaan dalam rombongan, yang di dalamnya terdapat sekelompok perempuan serta laki-laki yang pergi bersama-sama. Yang demikian, agar keamanan para muslimah saat berhaji lebih terjamin. Wallahu Alam. put

    Keamanan yang lebih terjamin dan terhindar dari fitnah adalah pemeliharaan dari suaminya.

    NA M U N , a d a k a l a ny a s i t u a s i n y a t i d a k mendukung, misalnya perempuan berangkat

    MCH

    1434

    H

    !& Realita HajiEdisi I April/2014

    SUN-A

    RDI.B

    LOGS

    POT.

    COM

    !

    !

    ,5=

  • !'Realita HajiEdisi I April/2014

  • ") Realita HajiEdisi I April/2014

    Haji Dalam Negeri dan Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri.

    Dengan dipecah, pelayanan haji makin baik, karena sudah fokus dengan tugas masing-masing, kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/4).

    Program Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri, antara lain merumuskan kebijakan prosedur pelayanan dalam bidang akomodasi, konsumsi, dan transportasi di luar negeri.

    Mengenai akomodasi, Sri Ilham Lubis mengatakan bahwa standar perumahan jemaah haji tahun 2014 meningkat, dari apartemen ke hotel. Namun demikian, diperlukan antisipasi dan sosialisasi kepada calon jemaah haji Indonesia, khususnya bagi jemaah haji yang belum pernah ke luar negeri atau belum pernah tinggal di hotel.

    Akomodasi h otel di Makkah mencakup luas lobby yang tidak kurang dari 50m2, kapasitas lift memadai, ada tempat jemuran, dapur, ruang makan, tempat salat, juga fasilitas kafetaria. Setiap mushalla hotel juga akan dimakmurkan dengan beragam kegiatan pengajian.

    Untuk tahun 2014, jarak hotel calon jemaah haji Indonesia yang terjauh dari Masjidil Haram adalah 4km. Namun demikian, akan ada fasilitas transportasi yang lebih baik dalam kualitas dan lebih banyak kuantitasnya. Pada tahun lalu hanya jemaah yang jarak pemondokannya ke Masjidil Haram lebih dari 2km yang mendapatkan fasilitas transportasi,

    Pelayanan Haji di Arab Saudi Semakin Baik

    Berbagai upaya dilakukan

    Kementerian Agama (Kemenag) untuk peningkatan pelayanan kepada

    jemaah haji Indonesia.

    sementara untuk tahun ini, yang kurang dari 2 km pun mendapat fasilitas transportasi.

    Sedangkan untuk akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah, jarak terjauh pemondokan jemaah 600 meter dari Masjid Nabawi.

    Untuk mendukung masalah transportasi ini, pemerintah telah membentuk tim pengawasan dan pengendalian untuk pelayanan transportasi jemaah haji selama berada di tanah suci. Tim ini akan bekerja sama dengan Naqobah dan Muasasah selama di Arab Saudi. Hal itu untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian. Sebab, mereka ber tanggung jawab terhadap

    mobillisasi jamaah haji. Mengenai masalah katering,

    kualitasnya semakin ditingkatkan, baik dalam standar menu, bahan, rasa, dan distribusinya. Tahun ini, pemerintah sudah merekrut juru masak yang telah berpengalaman dari Indonesia. Juru masak profesional ini disiapkan untuk membimbing dan mendampingi serta mengawasi katering dalam melayani makanan pada jemaah dan melayani konsultasi dan bimbingan 24 jam. ks

    K KEMENAG telah memecah unit Direktorat Pelayanan Haji Ditjen PHU menjadi: D i r e k t o r a t P e l a y a n a n

    Untuk tahun 2014, jarak hotel calon jemaah haji Indonesia yang terjauh dari Masjidil Haram adalah 4km. Namun demikian, akan ada fasilitas transportasi yang lebih baik dalam kualitas dan lebih banyak kuantitasnya.

    HAJIK

    ITA

    .BLO

    GSPO

    T.CO

    M

    MCH

    1434

    H

    ") Realita HajiEdisi I April/2014

    !

    !

    #5N5?5?(,5=6

  • "(Realita HajiEdisi I April/2014

    Judul Tangan Tak Terlihat d iambi l dar i terminologi dan etimologi Arab, tentang sifat-sifat Allah, tangan diartikan sebagai kuasa atau kekuasaan. Selain itu sebagai seorang ekonom, Anggito terinspirasi oleh teori ekonomi klasik tentang invisible hand. Tentu Anggito tidak bermaksud untuk menjelaskan persoalan ekonomi di buku ini. Justru setelah kita membaca, yang muncul adalah sosok penulis yang membawa pembacanya menjadi tercerahkan.

    Buku ini terbagi menjadi empat bagian, yakni: Moralitas Pemimpin

    TANGAN TAK TERLIHAT,

    Buku karya Anggito Abimanyu

    ini merupakan catatan selama beliau bertugas

    sebagai Dirjen Penyelenggaraan

    Haji dan Umroh di Kementerian Agama RI pada tahun 2012

    dan 2013.

    BU K U ini penuh dengan hikmah, pembaca dapat memetik nilai dari setiap kisahnya.

    Haji, Haji dan Inovasi Duniawi, Haji dan Orientasi Ukhrawi, dan Manjemen Tangan Tak Lihat. Di setiap bagiannya mengurai tentang pengalaman penyelenggaraan haji yang ditulis dengan gaya bercerita, bersumber dari kisah-kisah nyata yang kemudian dieksplorasi mak-nanya, lalu diperkokoh dengan nilai-nilai teologi dan kemanusiaan. Sehingga pembaca akan dibawa ke dalam suasana batin yang dalam memaknai arti ibadah haji.

    Salah satu bagian buku ini, ber-judul Menjadi Agen Perubahan Pasca Haji, memberikan spirit yang sungguh kuat. Anggito mengurai bagaimana spirit haji dapat mem-bawa perubahan bagi orang yang melaksanakannya. Rukun Islam

    terakhir ini memiliki efek altruisme luar biasa, tulisnya. Tidak sedikit alumni haji yang menjadi pejuang-pejuang jihad yang gigih pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sehingga muncul kebijakan untuk menghalangi muslim Indonesia pergi haji ke Makkah. Anggito mencatat nama-nama seperti H. Abdul Karim, H. Marjuki, KH. Tubagus Ismail, dan H. Wasid yang memimpin Geger Cilegon (1888), juga K.H Hasyim Asyari yang pada tahun 1899 mendirikan Pesantren Tebuireng sepulang haji. Masih banyak lagi contoh alumni-alumni haji yang sepulang dari ibadah melakukan perubahan-perubahan dalam masyarakat di berbagai bidang.

    Anggito Abimanyu meyakini, dalam konteks bangsa Indonesia, bahwa haji dapat membentuk manusia unggul melalui tangan tak terlihat.

    Buku ini juga mengurai tentang s i s tem penyelenggara an h aj i Indonesia, mulai dari profesionalisme SDM, pelayanan pada saat prosesi haji, hingga bagaimana sistem pengelolaan keuangan haji ke depan. Membaca buku ini akan mendapatkan gambaran bahwa haji bukan sekadar ibadah. Haji adalah ibadah yang melebihi ibadah lainnya.

    M e n g a m b i l i n s p i r a s i d a r i karya-karya Dr. Ali Syariati tentang manusia ideal (insan kamil), Anggito Abimanyu meyakini, dalam konteks bangsa Indonesia, bahwa haji dapat membentuk manusia unggul melalui tangan tak terlihat. rs

    Buku ini juga mengurai tentang sistem penyelenggaraan haji Indonesia, mulai dari profesionalisme SDM, pelayanan pada saat prosesi haji, hingga bagaimana sistem pengelolaan keuangan haji ke depan.

    DOK.

    RH

    !

    !

    !

    !

    73E3?E

  • "* Realita HajiEdisi I April/2014

    Kemenag Harus MenjadiTeladan Pemberantasan Korupsi

    Para ulama mengajarkan kepada

    umat bahwa Allah senantiasa melihat

    setiap perbuatan manusia dan akan menghisabnya di

    akhirat.

    agama selama berada di Tanah Suci, balasannya akan dirasakan sebelum kembali ke Tanah Air.

    Keyakinan demikian sejatinya merupakan benteng moral yang paling kokoh dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi . Termasuk perbuatan lainnya yang bertentangan dengan ajaran agama, karena adanya pengawasan dan penegakan hukum.

    Oleh karena itu, jika ada orang beragama yang berbuat korupsi atau bila ada orang Kementerian Agama (Kemenag) terperosok ke dalam perbuatan korupsi, yang salah bukan agamanya atau pun

    institusinya, tetapi tanggung jawab individu yang tidak konsisten menjalankan ajaran agamanya.

    Dr. H. Mohammad Hatta, Pro-klamator Kemerdekaan Bangsa Indo- nesia dan Wakil Presiden Pertama RI pernah menyatakan, Pengakuan kepada Tuhan Yang Masa Esa tidak dapat dipermain-mainkan, tidak saja berdosa, sebagai manusia kita menjadi makhluk yang hina, apabila kita mengakui dengan mulut dasar yang begitu tinggi dan suci, sedangkan di hati tiada dan diingkari dengan perbuatan.

    Setiap pejabat Kemenag memi-liki tanggung jawab yang sama

    DALAM ritual haji saja, ada sebagian jemaah meyakini tentang larangan berbuat zalim, apa lagi mengambil

    WAW

    AN

    BAS

    TIA

    N

    hak orang lain. Melakukan larangan

    !*&:(W!DJMD5F(*?

  • "!Realita HajiEdisi I April/2014

    dalam menjaga citra dan wibawa kementerian ini. Peran dan tugas kementerian dalam pembangunan bidang agama harus dikawal oleh aparatur yang profesional dan ber-integritas, sehingga menghasilkan tata kelola organisasi yang baik, tata kelola keuangan yang akuntabel, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat yang prima.

    Hingga kini masyarakat meng-inginkan Kemenag berwajah seperti malaikat, putih bersih. Sebab, jika ada titik noda sedikit saja, hal tersebut bakal menjadi persoalan tersendiri. Ini konsekuensi logis dari harapan besar terhadap Kemenag. Ekspektasi masyarakat yang demikian tinggi harus dijawab. Caranya, dengan memberikan sikap keteladanan dan kontribusi positif bagi lingkungan setempat.

    Jajaran Kemenag tidak boleh lalai dalam mengantisipasi dinamika masyarakat. Selama seluruh persoalan masyarakat tidak terbaca dan tidak dicarikan solusinya, maka jangan harap keberhasilan dapat digapai.

    Hal ini sejalan dengan ajakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), agar kementerian agama menjadi teladan dalam hal pemberantasan korupsi. Potensi terjadinya tindak pidana korupsi masih ada di berbagai instansi dan kementerian, termasuk di Kemenag, ungkap Deputi Pencegahan KPK Cahaya Harianto, ketika memberikan sambutan pada

    Untuk menangkal korupsi, jajaran Kemenag dapat memperkuat sis-tem organisasi yang responsible terhadap perubahan lingkungan strategis, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) se-bagai aset organisasi, serta meng-implementasikan program Reformasi Birokrasi yang sudah berjalan selama ini.

    pencanangan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi di lingkungan kementerian agama, akhir tahun lalu.

    Sambil berkelakar, ia menyatakan, korupsi memiliki makna negatif. Walaupun sudah tahu tetapi masih ada juga yang melakukan itu. Hal itu seperti seseorang berada di dalam WC yang awalnya merasa tak nyaman karena bau, tetapi kelamaan merasa senang dengan suasana tak sedap itu.

    Lama-lama, dengan bau itu, yang bersangkutan di dalam WC merasa kebal, katanya yang disambut tawa riuh hadirin.

    Memang, pemberantasan korupsi yang paling efektif dimulai dari keluarga. Anggota keluarga harus berani saling mengingatkan jika ada orang tua memiliki telepon genggam (HP), atau barang lainnya, darimana uang yang diperolehnya.

    Mengingatkan seperti itu penting. Sebab, jika ada kepala keluarga diingatkan tetapi tak mengindahkan, maka prilaku korup akan terbawa terus. Demikian pula di lingkungan kerja, sesama rekan harus saling mengingatkan. Ibarat pohon, jika tak disiram akan layu, lantas mati.

    KPK tidak melarang seseorang untuk menjadi kaya. Tetapi, harus diingat, proses untuk mendapatkan harta itu haruslah halal.

    Untuk itu di jajaran Kemenag diharapkan benar-benar dapat memahami korupsi. Termasuk di dalamnya grafitikasi. Jika tak hati-hati bisa mengarah kepada tindakan penyuapan. Ketika api masih kecil mungkin tak membahayakan, teta-pi bila sudah menjadi besar bisa membahayakan sekali.

    Orang amanah adalah yang bisa dipegang kata dan perbuatannya. Karena itu jajaran Kemenag wajib menjadi teladan dalam kejujuran dan ikhlas melayani. Mementingkan orang banyak, bukan diri sendiri. Aspek relegius harus menjadi pen-dorong memberantas korupsi.

    Ingat, korupsi dapat mulai dari sikap buruk dan sistem yang buruk. es

    Persoalan dan dinamika masya-rakat yang ada tentu tak dapat disele-saikan dengan asal menjawab pula. Hal ini tentunya memang merepotkan karena aparat Kemenag juga manusia biasa.

    Karena itu pula jajaran Kemenag mulai dari pusat hingga kantor urusan agama (KUA), sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat, perlu bersikap proaktif dalam membangun interaksi dan sinergi positif dengan stake -holde r atau pemangk u kepentingan keagamaan yang ada di daerah. Dengan demikian, masalah dan isu-isu aktual keagamaan yang muncul dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

    Kemenag harus menjadi teladan dalam hal pemberantasan korupsi.

    Untuk itu di jajaran Kemenag diharapkan benar-benar dapat memahami korupsi. Termasuk di dalamnya grafitikasi. Jika tak hati-hati bisa mengarah kepada tindakan penyuapan. Ketika api masih kecil mungkin tak membahayakan, tetapi bila sudah menjadi besar bisa membahayakan sekali.

    !

    !

    !

    !

  • "" Realita HajiEdisi I April/2014