proposal nesa
TRANSCRIPT
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Survei Pasar
Peredam bising merupakan salah satu material yang cukup banyak
peminatnya. Peredam bising dipasaran biasanya dibuat dari serbuk gergaji, namun
kami mencoba membuat peredam bising dari bahan baku kertas bekas. Selain kertas
mudah di dapat didaerah kawasan pendidikan seperti sekolahan dan kampus, peredam
bising pula sangat dibutuhkan dikawasan tersebut guna untuk mengisolasi ruangan
agar terbebas dari gangguan suara dari luar. Faktor inilah yang mendorong kami untuk
membuat peredam bising dengan bahan baku dari kertas bekas.
1.1.1 Manfaat Ekonomi
Dengan adanya usaha pembuatan papan serat peredam bising ini, keuntungan yang
dapat diperoleh antara lain sebagai berikut :
1. Untuk produsen papan serat peredam bising dapat memperoleh keuntungan dari
hasil penjualan produk papan serat peredam bising.
2. Untuk konsumen dapat memperoleh keuntungan karena mendapatkan papan
serat peredam bising dengan harga dibawah harga pasaran namun memiliki
kualitas yang dapat bersaing dengan produk yang dijual di pasaran.
1.1.2 Manfaat Sosial
Pembuatan papan serat peredam bising ini akan meringankan pekerjaan petugas
kebersihan dalam pengelolaan sampah kertas yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian dapat
meningkatkan citra kampus karena dapat memanfaatkan kembali sampah kertas menjadi
papan serat peredam bising. Bagi masyarakat, dapat menjadi peluang lapangan pekerjaan bagi
mereka. Untuk para konsumen dapat memperoleh keuntungan karena produk ini memiliki
kualitas yang baik walaupun berbahan dasar dari kertas bekas.
1.1.3 Manfaat Lingkungan
Selain memberikan manfaat secara ekonomis maupun sosial, usaha pembuatan papan
serat peredam bising dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, karena bahan baku yang
digunakan berasal dari kertas bekas yang pada dasarnya merupakan limbah yang dapat
mencemari lingkungan. Pembuatan produk ini dapat mengurangi volume limbah sehingga
mengurangi pencemaran lingkungan.
TKPB 2009 Page 1
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
1.2 Visi, Misi dan Tujuan
1.2.1 Visi
1. Membantu mengurangi volume limbah kertas bekas yang dihasilkan oleh
Politeknik Negeri Bandung
2. Menjadi pelopor bisnis papan serat peredam bising yang ramah lingkungan
3. Menjadi produk yang unik karena papan serat peredam bising masih jarang
terdapat di masyarakat.
1.2.2 Misi
1. Memberikan pelayanan dan produk yang memuaskan
2. Membangun kepercayaan kepada konsumen akan manfaat dan kualitas
produk papan serat peredam bising yang ramah lingkungan
3. Melakukan penelitian untuk mendapatkan komposisi yang tepat untuk dapat
menghasilkan papan serat peredam bising yang ramah lingkungan
1.2.3 Tujuan
Tujuan Jangka Pendek :
1. Mengembangkan usaha menjadi usaha berkelanjutan.
2. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.
Tujuan Jangka Panjang :
1. Meningkatkan produksi dan kualitas dari produk papan serat perdam
bising yang ramah lingkungan
1.2.4 Sasaran
1. Pada tiga bulan pertama
Papan serat peredam bising kami sudah terjual 70% dari total produksi
30 buah per bulan
Konsumen yang membeli produk kami semakin bervariasi mulai dari
yang sudah mengetahui dari awal papan serat peredam bising
(misalnya konsumen dari studio music dan stasiun radio) sampai ke
konsumen yang awam (misalnya untuk gedung – gedung sekolah dan
balai pertemuan)
TKPB 2009 Page 2
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
2. Pada caturwulan kedua :
Produk papan serat peredam bising terjual 100%
Konsumen yang membeli produk kami makin beragam dari semua
kalangan
BAB II
TKPB 2009 Page 3
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kertas
Kertas terutama terdiri dari serat selulosa yang diperoleh dari kayu atau bahan
selulosa lainnya yang melalui salah satu proses pembuatan pulp. Sifat pengemasan
kertas sangat beragam, tergantung pada proses pengolahan dan pada perlakuan
tambahan yang menghasilkan produk akhir. Sifat kekuatan dan mekanisnya
bergantung pada perlakuan mekanis pada serat serta pada penambahan bahan pengisi
dan pengikat. Struktur dasar bubur kertas (pulp) dan kertas adalah felted mat dari serat
selulosa.
Komponen lain dapat meliputi hemiselulosa (15-90 unit glukosa terulang),
lignin (unit fenil propan terpolimerisasi kompleks, berada sebagai lem yang
melengketkan serat–serat), bahan-bahan terekstrak (lemak, lilin, alkohol, fenol, asam
aromatis, minyak esensial, oleoresin, stereol, alkaloid dan pigmen), mineral dan isi
lainnya. Dalam proses pembuatan kertas, terkadang digunakan senyawa klor sebagai
bahan pemutih. Selain itu, kemasan dari kertas dan karton seringkali diberi aditif
seperti adhesive, alumunium, pewarna atau bahan pelapis yang dapat mengandung
bahan berbahaya. Belum banyak studi yang dilakukan, namun beberapa studi
menyatakan bahwa migrasi dari kemasan dan karton dapat terjadi. Fenomena setoff
berarti komponen tinta cetak berpindah dari permukaan yang dicetak ke permukaan
yang tidak dicetak melalui kontak langsung selama pembuatan bahan, penyimpanan
atau penggunaan.
2.1.1 Jenis – Jenis Kertas
Penggolongan Jenis dan Nama Kertas Menurut "Tappi", yang mengacu pada
Technical Information Paper - "TIP 0404-36 Paper Grade Classifaction", terdapat
12 jenis kertas antara lain :
1. Uncoated groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan coating pigmen dan diproduksi
menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi
tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah kertas koran
(newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah
24-75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis
kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer
TKPB 2009 Page 4
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
paper, katalog, dan advertising supplements (brosur sisipan yang umumnya
dicetak dengan sistim rotogravure).
2. Coated groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-
55% groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Kategori kertas ini di
USA masuk dalan kertas No. 5 “enamel paper” (kertas coated dengan brightness –
tingkat kecerahan paling rendah, sekitar 80%) dan kertas No. 4 (brightnes sekitar
85%), keduanya mempunyai lapisan “coating” pigmen dikedua sisi.
Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan
mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan pada
kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light
weight coated) – kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2
dan kertas coated untuk majalah.
3. Uncoated woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%
umumnya bisa 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali.
Kegunaan kertas ini termasuk office papers (formulir, kertas fotokopi, kertas buku
tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda
biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila tebal.
Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering juga disebut
"printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).
4. Coated woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi
mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Di USA kertas ini
disebut No. 1-3 enamel (dimana kertas coated dengan brightness atau tingkat
kecerahan berkisar dari 88% sampai dengan 96%).
Di pasar lokal anda sering mendengar Art Paper dan Art Board yang
mempunyai lapisan coating dua sisi yang bisa berkisar antara 20 gr/m2 dan 35
gr/m2. Kertas C1S Label masuk dalam kategori ini dimana hanya mempunyai
lapisan coating disatu sisi. Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 dr/m2.
Art Paper umumnya mulai dari 70 gr/m2 sampai dengan 150 gr/m2, sementara Art
Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum
adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal
karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated groundwood.
TKPB 2009 Page 5
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
5. Kertas kraft
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan
utama :
1. Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus
nasi dll.
2. Kantong (bag/sack) - seperti kantong belanja atau shopping bag
3. Karung (shipping sack) - seperti karung atau kantong semen, dan
4. Berbagai fungsi "converting".
Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai
bisa melalui proses pemutihan atau bleaching atau tidak. Bila tidak diputihkan
maka berwarna coklat.
6. Bleached paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama adalah
"folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice. Karena
"bleach" maka warna kertas karon ini putih dan sekitar setengah jumlah produksi
adalah coated. Biasanya di pasar USA, kertas ini dipanggil dengan nama SBS atau
"solid bleached board". Gramatur bervariasi mulai dari 200 gr/m2 sampai dengan
500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk membuat gelas kertas, piring
kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk gantungan, kartu
komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu index nama). Dipasar
lokal sering kita temukan sebagai C2S Board atau C1S Board tergantung jumlah
sisi yang mepunyai lapisan coating pigmen.
Dipasar lokal, sering anda temui Ivory Boars yang bisa dikategorikan dalam
jenis kertas ini. Namun sebetulnya sedikit berbeda karena dicampur dengan pulp
mekanis, jadi warna agak sedikit kekuningan bila dibanding SBS. Ivory juga terdiri
dari beberapa lapisan kertas yang digabung jadi satu, sementara SBS hanya satu
lapisan yang tebal saja. Tidak jarang anda mungkin mendengar SBB atau "solid
bleached board" yang bubur kertasnya adalah pulp kimia seperti SBS tetapi
mempunyai sususunan lapisan yang berlapis layaknya Ivory.
7. Unbleached paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin
kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfitesemichemical pulp"
TKPB 2009 Page 6
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
(bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama adalah
linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat "corrugated containers"
(corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m2
sampai dengan 450 g/m2. "Corrugating medium" atau kertas medium juga masuk
dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran kertas recycle.
8. Recycled paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas ini
meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk "corrugated
box", folding boxboard atau clay coated news back - anda sering mendengar sebagai
Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and berbagai
jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas yang digunakan sebagai
pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan lain sebagainya.
9. MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan seperti
kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang memounyai silinder
pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar. Di pasar lokal anda sering
mendengar kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base
paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft specialties.
10. Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan
tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk
produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins" dll. Gramatur
mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini
diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) or mesin kertas Yankee (silinder
pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe
operation".
11. Market pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya
berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau
"bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan gulungan.
12. Others
TKPB 2009 Page 7
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11
golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam kategori ini,
jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos board",
kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak, kertas
release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat tetumbuhan bukan pohon
(sperti kertas serat pisang abaca dll.)
2.1.2 Limbah Kertas
Selama ini orang-orang cenderung untuk membuang begitu saja kertas bekas yang
sudah digunakan dan kertas koran yang sudah usang. Padahal kertas bekas tersebut
dapat diolah kembali untuk dijadikan kertas baru.
Di dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan kertas untuk berbagai
kegiatan. Melalui kertas dapat diungkapkan berbagai ide dan pemikiran, juga sebagai
sarana untuk menuangkan informasi berupa tulisan dan gambar.Selama ini bahan
baku pembuat kertas dibuat dari bagian dalam kulit pohon atau yang biasa disebut
dengan liber, sampai muncul istilah library atau perpustakaan yang diambil dari kata
tersebut.
Berikut jenis-jenis dari limbah kertas dengan harga jual rata-rata per kg-nya :
1. HVS : Rp3.000 ( putih polos)
Kertas masih utuh sisa cetak rol atau rotasi, yang tidak bisa di sambung lagi di
mesin.
2. Box atau Kardus : Rp1.600
Jenis kertas bekas ini sangat populer dan sangat mudah dijumpai di pertokoan,
grosir maupun eceran, supermarket, minimarket, atau bahkan produsen (pabrik)
karton box itu sendiri. Termasuk jenis kertas kerdus ini juga adalah box bekas
produk-produk elektronik seperti komputer, tv dan vcd, radio tape, rice cooker,
dispenser, setrika, motherboard dll.
3. SWL atau HVS SWL : Rp1600 (kertas HVS yg terbuang dr printer, photocopy/
ada tinta)
SWL atau HVS potongan hvs/sisiran kertas yang mau di cetak yang masih
baru dan ini banyak sekali dijumpai di percetakan atau di kantor-kantor, baik
swasta maupun pemerintah dan juga buku. Yaitu kertas putih yang biasa
digunakan untuk mencetak hasil kerja di komputer, umumnya berbentuk A4 dan
Folio. Namun bukan berarti harus utuh seperti itu, bisa berlaku juga yang berupa
TKPB 2009 Page 8
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
sobekan, potongan yang tidak beraturan, asal tidak terlalu lembut dan kecil
potongan maupun sobekannya.
4. Kertas Koran : Rp1700
Kertas koran sangat mudah bagi kita untuk mendapatkannya, terlebih lagi
mereka yang suka berlangganan koran pagi. atau kertas koran west cetak kertas
yang gagal cetak.
5. Duplex : Rp800
Istilah duplex ini, dan memang sangat tidak familiar di telinga orang awam
untuk nama kertas yang satu ini. Bisa jadi sebenarnya anda sering menjumpainya,
bahkan menyukai bentuknya. Namun anda tidak mengetahui nama asli kertas
tersebut. Mungkin anda tahu kertas warna, amplop warna, pamflet atau brosur,
kartu garansi, kertas majalah, kertas kwitansi, faktur atau apa saja yang tidak
termasuk kardus dan hvs ataupun kertas koran maka kertas itu dikatagorikan
sebagai kertas duplex
6. Kertas Mix : Rp700 ( termasuk majalah)
Kertas ini umumnya didapat dari bungkus sebuah produk seperti bungkus
rokok, susu, kue kering dll. Jadi sepintas mirip dengan karakteristik kertas duplex,
bahannya agak kaku dan keras. Dan juga kertas sisiran dari sisiran buku, majalah
jadi yang di sisir, didalam kertas sisiran tadi ada, HVS, Art Paper, Art karton
( cover Buku) .
7. Buku telepon : Rp1.100
8. Buku tulis ( polos, tanpa cover) : Rp2200
2.2 Daur Ulang Kertas Bekas
2.2.1 Reduce
Reduce pada penggunaan kertas antara lain : mengurangi pemakaian kertas
dan penggunaan kertas secara bolak - balik.
2.2.1 Reuse
Kertas yang telah digunakan tidak dapat langsung digunakan kembali tanpa
diolah terlebih dahulu.
2.2.2 Recycle
TKPB 2009 Page 9
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
Recycle untuk limbah kertas antara lain digunakan sebagai bahan baku pabrik
kertas (broken pulp), sebagai kertas daur ulang untuk kerajinan atau souvenir dan
pada pembuatan papan serat peredam bising.
TKPB 2009 Page 10
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
BAB III
RENCANA USAHA
3.1 Bahan Baku
3.1.1 Kertas Bekas
Bahan baku utama yang digunakan adalah kertas bekas yang berasal dari
semua jurusan yang ada di kampus Politeknik Negeri Bandung. Kertas bekas ini
berasal dari kertas – kertas bekas ujian mahasiswa (UTS dan UAS), kertas bekas
absensi, kertas bekas laporan dan tugas – tugas mahasiswa. Selama ini, kertas bekas
yang dihasilkan dibuang begitu saja atau dijual oleh petugas kebersihan dari masing –
masing gedung perkuliahan yang ada di Politeknik Negeri Bandung.
3.1.2 Lem Kanji
Lem kanji merupakan perekat nabati yang terpenting, dimana dapat dibuat
dengan cara yang paling sederhana yaitu mendidihkan tepung terigu dengan air.
Tepung ini mudah diperoleh dan memiliki harga yang tidak terlalu mahal. Cara untuk
membuat lem kanji ini adalah dengan mencampur tepung pati kanji dengan air
menggunakan perbandingan air: tepung kira-kira sebesar 5:1. Kemudian campuran
tersebut dimasak dan diaduk terus sampai merata sehingga menjadi lem yang ditandai
dengan berubahnya warna campuran menjadi bening. Kanji yang sudah dijadikan lem
akan berubah dalam bentuk gel. Gel adalah koloid yang setengah kaku (antara padat
dan cair). Penggunaan kanji sendiri mempunyai beberapa karakteristik yang baik
antara lain : viskositas rekat tinggi, kejernihan tinggi dan stabilitas pembekuan tinggi.
3.2 Proses Produksi
3.2.1 Produk
a. Ciri - Ciri Produk
Produk papan serat peredam bising yang kami hasilkan memiliki ciri - ciri sebagai
berikut :
Berwarna – warni dan tebal papan serat sekitar 3 cm
Ukuran produk adalah 1 m2
TKPB 2009 Page 11
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
b. Kegunaan Utama Produk
Kegunaan utama dari papan serat peredam bising yang kami hasilkan yaitu:
Memenuhi kebutuhan peredam bising masyarakat yang membutuhkan
ruangan kedap suara
3.2.2 Proses Produksi
a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan pembuatan papan serat peredam bising antara lain sebagai
berikut :
Kertas Bekas
Air
Lem Kanji
Lem “Fox”
Plastik Astralon
TKPB 2009 Page 12
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
b. Langkah Pembuatan
TKPB 2009 Page 13
Bahan campuran dituangkan ke dalam cetakan hingga setinggi 2 cm, dipress dengan menggunakan penekan (dongkrak hidrolik).
Meletakkan cetakan di atas plastik astralon untuk landasan spesimen
Mencampur kertas, air lem dan setengah bagian air yang masih tersisa kemudian dilakukan proses mixing selama 10-15 menit sehingga diperoleh bubur kertas
Mencampur lem dengan setengah bagian air.
Menimbang air sebanyak 4 kali massa kertas.
Lem ditimbang seberat 2,5% dari massa kertas.
Kertas dipotong kecil-kecil kemudian ditimbang sesuai yang dibutuhkan.
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
3.3 Pemasaran
Secara khusus, target awal pemasaran produk ini yaitu kampus politeknik negeri bandung. Untuk target pemasaran selanjutnya yaitu instansi perguruan tinggi, studio musik, dan stasiun radio di daerah bandung.
Strategi pemasaran :
Melakukan promosi diberbagai seminar maupun pameran kewirauswahaan. Pemasaran produk melalui media massa baik online maupun offline. Untuk media
online dapat dilakukan di jejaring sosial, ataupun website seperti www.kaskus.com dan www.jualbeli.com. Sedangkan media offline seperti koran dan majalah.
Harga yang ditawarkan sesuai dengan harga pasaran produk tersebut.
3.4 SDM
Pada proses pembuatan papan serat peredam bising ini, kami menggunakan
tenaga 2 orang karyawan untuk menghasilkan 30 buah papan serat peredam bising
selama 1 bulan.
Jumlah
karyawanKegiatan Gaji karyawan
1 Pembuatan bubur kertas Rp. 300.000/bulan
1 Proses Pressing Rp. 300.000/bulan
3.5 Fasilitas
o Tanah dan Bangunan
Luas 5 x 5 m2
o Peralatan Produksi
No. Alat Jumlah
1 Timbangan 1 buah
2 Oven 1 buah
3 Mixer 1 buah
4 Gelas ukur 2L 2 buah
5 Cetakan besi 1 m2 2 buah
6 Alat press 1 buah
7 Gerinda 1 buah
TKPB 2009 Page 14
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
8 Lem putih fox 1 kg
9 Lem kanji 1 kg
10 Plastik astralon 1 gulung
13 Peralatan uji impak 1 buah
3.6 Finansial
o Modal Investasi
1. Tanah dan Bangunan Rp.4.000.000,00
2. Peralatan Produksi
No. Alat Jumlah Harga Total
1 Timbangan 1 buah Rp.450.000,00 Rp.450.000,00
2 Oven 1 buah Rp.255.000,00 Rp.255.000,00
3 Mixer 1 buah Rp.4.200.000,00 Rp.4.200.000,00
4 Gelas ukur 2L 2 buah Rp.30.000,00 Rp.60.000,00
5 Cetakan besi 1 m2 2 buah Rp.300.000,00 Rp.600.000,00
6 Alat press 1 buah Rp.450.000,00 Rp.450.000,00
7 Gerinda 1 buah Rp.640.000,00 Rp.640.000,00
TOTAL Rp. 10.655.000,00
o Modal Kerja
No. Alat Jumlah Harga Total
1 Lem putih fox 1 kg Rp.25.000,00 Rp.25.000,00
2 Lem kanji 1 kg Rp.7.000,00 Rp.7.000,00
3 Plastik astralon 1 gulung Rp.250.000,00 Rp.250.000,00
4 Air 1bulan Rp.100.000,00 Rp.100.000,00
5 Listrik 1 bulan Rp.125.000,00 Rp.125.000,00
6 Uji impak 1 kali Rp.500.000,00 Rp.500.000,00
7 Gaji karyawan 2 orang Rp.300.000,00 Rp.600.000,00
8 Biaya tak terduga 10% Rp.1.107.000,00 Rp.110.700,00
TOTAL Rp. 1.717.700,00
TKPB 2009 Page 15
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
o Kebutuhan modal
1. Biaya Investasi Rp. 10.655.000,00
2. Modal kerja Rp. 1.717.700,00
Total Kebutuhan Modal Rp.12.372.700,00
Perhitungan Biaya Produksi per Tahun
1. Biaya tetap
No
.Alat Harga Total
1 Gaji karyawan 12 bln x 2 x Rp.300.000,00 Rp.7.200.000,00
2 Penyusutan gedung 5% x Rp.4.000.000,00 Rp.200.000,00
3 Penyusutan peralatan 10% x Rp.10.655.000,00 Rp.1.065.500,00
4Supervisi mutu dan
produk12 bln x Rp.25.000,00 Rp.300.000,00
5 Bunga modal tetap 18%Rp.10.655.000,00 Rp.1.917.900,00
6 Bunga modal kerja 18%xRp.1.717.700,00 Rp.309.186,00
TOTAL Rp.10.992.586,00
2. Biaya tidak tetap
No. Alat Harga Total
1 Lem putih fox 2x Rp.25.000,00 Rp.50.000,00
2 Lem kanji 2x Rp.7000,00 Rp.14.000,00
3 Plastik astralon 2x Rp.250.000,00 Rp.500.000,00
4 Air 12x Rp.100.000,00 Rp.1.200.000,00
5 Listrik 12x Rp.125.000,00 Rp.1.500.000,00
TOTAL Rp. 3.264.000,00
3. Total Biaya produksi
1. Biaya tetap Rp.10.992.586,00
2. Biaya tidak tetap Rp. 3.264.000,00
TKPB 2009 Page 16
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising
Total Biaya Produksi Rp.14.256.586,00
o Penerimaan
1. Penerimaan penjualan/bln 30 x Rp.120.000,00 = Rp.3.600.000,00
2. Penerimaan penjualan/tahun 12 bulan x Rp.3.600.000,00 = Rp.43.200.000,00
3. Total Penerimaan Penjualan = Rp.43.200.000,00
o Perhitungan rugi laba
1. Penerimaan bersih penjualan
Penerimaan penjualan = Rp.43.200.000,00
Biaya produksi = Rp.14.256.586,00
Pajak penjualan = 10% x Rp.43.200.000,00
= Rp.4.320.000,00
Penerimaan kotor = Rp.24.623.414,00
Pajak penghasilan = 15% x Rp.24.623.414,00
= Rp.3.693.512,00
Penghasilan Penjualan Bersih per Tahun = Rp.20.929.902,00
2. Pengembalian modal
Pengembalian modal = (jumlah modal tetap / jumlah penerimaan per tahun) x 1
tahun
= (Rp. 14.256.586/ Rp.20.929.902,00) x 1 tahun
= 0,68 tahun
= 8,17 bulan
TKPB 2009 Page 17