proposal nesa

26
Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Survei Pasar Peredam bising merupakan salah satu material yang cukup banyak peminatnya. Peredam bising dipasaran biasanya dibuat dari serbuk gergaji, namun kami mencoba membuat peredam bising dari bahan baku kertas bekas. Selain kertas mudah di dapat didaerah kawasan pendidikan seperti sekolahan dan kampus, peredam bising pula sangat dibutuhkan dikawasan tersebut guna untuk mengisolasi ruangan agar terbebas dari gangguan suara dari luar. Faktor inilah yang mendorong kami untuk membuat peredam bising dengan bahan baku dari kertas bekas. 1.1.1 Manfaat Ekonomi Dengan adanya usaha pembuatan papan serat peredam bising ini, keuntungan yang dapat diperoleh antara lain sebagai berikut : 1. Untuk produsen papan serat peredam bising dapat memperoleh keuntungan dari hasil penjualan produk papan serat peredam bising. 2. Untuk konsumen dapat memperoleh keuntungan karena mendapatkan papan serat peredam bising dengan harga dibawah harga pasaran namun memiliki kualitas yang dapat bersaing dengan produk yang dijual di pasaran. 1.1.2 Manfaat Sosial TKPB 2009 Page 1

Upload: tiara-octavianing-pradilis

Post on 14-Dec-2014

117 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Survei Pasar

Peredam bising merupakan salah satu material yang cukup banyak

peminatnya. Peredam bising dipasaran biasanya dibuat dari serbuk gergaji, namun

kami mencoba membuat peredam bising dari bahan baku kertas bekas. Selain kertas

mudah di dapat didaerah kawasan pendidikan seperti sekolahan dan kampus, peredam

bising pula sangat dibutuhkan dikawasan tersebut guna untuk mengisolasi ruangan

agar terbebas dari gangguan suara dari luar. Faktor inilah yang mendorong kami untuk

membuat peredam bising dengan bahan baku dari kertas bekas.

1.1.1 Manfaat Ekonomi

Dengan adanya usaha pembuatan papan serat peredam bising ini, keuntungan yang

dapat diperoleh antara lain sebagai berikut :

1. Untuk produsen papan serat peredam bising dapat memperoleh keuntungan dari

hasil penjualan produk papan serat peredam bising.

2. Untuk konsumen dapat memperoleh keuntungan karena mendapatkan papan

serat peredam bising dengan harga dibawah harga pasaran namun memiliki

kualitas yang dapat bersaing dengan produk yang dijual di pasaran.

1.1.2 Manfaat Sosial

Pembuatan papan serat peredam bising ini akan meringankan pekerjaan petugas

kebersihan dalam pengelolaan sampah kertas yang jumlahnya cukup banyak. Kemudian dapat

meningkatkan citra kampus karena dapat memanfaatkan kembali sampah kertas menjadi

papan serat peredam bising. Bagi masyarakat, dapat menjadi peluang lapangan pekerjaan bagi

mereka. Untuk para konsumen dapat memperoleh keuntungan karena produk ini memiliki

kualitas yang baik walaupun berbahan dasar dari kertas bekas.

1.1.3 Manfaat Lingkungan

Selain memberikan manfaat secara ekonomis maupun sosial, usaha pembuatan papan

serat peredam bising dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, karena bahan baku yang

digunakan berasal dari kertas bekas yang pada dasarnya merupakan limbah yang dapat

mencemari lingkungan. Pembuatan produk ini dapat mengurangi volume limbah sehingga

mengurangi pencemaran lingkungan.

TKPB 2009 Page 1

Page 2: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

1.2 Visi, Misi dan Tujuan

1.2.1 Visi

1. Membantu mengurangi volume limbah kertas bekas yang dihasilkan oleh

Politeknik Negeri Bandung

2. Menjadi pelopor bisnis papan serat peredam bising yang ramah lingkungan

3. Menjadi produk yang unik karena papan serat peredam bising masih jarang

terdapat di masyarakat.

1.2.2 Misi

1. Memberikan pelayanan dan produk yang memuaskan

2. Membangun kepercayaan kepada konsumen akan manfaat dan kualitas

produk papan serat peredam bising yang ramah lingkungan

3. Melakukan penelitian untuk mendapatkan komposisi yang tepat untuk dapat

menghasilkan papan serat peredam bising yang ramah lingkungan

1.2.3 Tujuan

Tujuan Jangka Pendek :

1. Mengembangkan usaha menjadi usaha berkelanjutan.

2. Mengembangkan jiwa kewirausahaan.

Tujuan Jangka Panjang :

1. Meningkatkan produksi dan kualitas dari produk papan serat perdam

bising yang ramah lingkungan

1.2.4 Sasaran

1. Pada tiga bulan pertama

Papan serat peredam bising kami sudah terjual 70% dari total produksi

30 buah per bulan

Konsumen yang membeli produk kami semakin bervariasi mulai dari

yang sudah mengetahui dari awal papan serat peredam bising

(misalnya konsumen dari studio music dan stasiun radio) sampai ke

konsumen yang awam (misalnya untuk gedung – gedung sekolah dan

balai pertemuan)

TKPB 2009 Page 2

Page 3: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

2. Pada caturwulan kedua :

Produk papan serat peredam bising terjual 100%

Konsumen yang membeli produk kami makin beragam dari semua

kalangan

BAB II

TKPB 2009 Page 3

Page 4: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kertas

Kertas terutama terdiri dari serat selulosa yang diperoleh dari kayu atau bahan

selulosa lainnya yang melalui salah satu proses pembuatan pulp. Sifat pengemasan

kertas sangat beragam, tergantung pada proses pengolahan dan pada perlakuan

tambahan yang menghasilkan produk akhir. Sifat kekuatan dan mekanisnya

bergantung pada perlakuan mekanis pada serat serta pada penambahan bahan pengisi

dan pengikat. Struktur dasar bubur kertas (pulp) dan kertas adalah felted mat dari serat

selulosa.

Komponen lain dapat meliputi hemiselulosa (15-90 unit glukosa terulang),

lignin (unit fenil propan terpolimerisasi kompleks, berada sebagai lem yang

melengketkan serat–serat), bahan-bahan terekstrak (lemak, lilin, alkohol, fenol, asam

aromatis, minyak esensial, oleoresin, stereol, alkaloid dan pigmen), mineral dan isi

lainnya. Dalam proses pembuatan kertas, terkadang digunakan senyawa klor sebagai

bahan pemutih. Selain itu, kemasan dari kertas dan karton seringkali diberi aditif

seperti adhesive, alumunium, pewarna atau bahan pelapis yang dapat mengandung

bahan berbahaya. Belum banyak studi yang dilakukan, namun beberapa studi

menyatakan bahwa migrasi dari kemasan dan karton dapat terjadi. Fenomena setoff

berarti komponen tinta cetak berpindah dari permukaan yang dicetak ke permukaan

yang tidak dicetak melalui kontak langsung selama pembuatan bahan, penyimpanan

atau penggunaan.

2.1.1 Jenis – Jenis Kertas

Penggolongan Jenis dan Nama Kertas Menurut "Tappi", yang mengacu pada

Technical Information Paper - "TIP 0404-36 Paper Grade Classifaction", terdapat

12 jenis kertas antara lain :

1. Uncoated groundwood

Kertas yang tidak mempunyai lapisan coating pigmen dan diproduksi

menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi

tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah kertas koran

(newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah

24-75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis

kertas lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer

TKPB 2009 Page 4

Page 5: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

paper, katalog, dan advertising supplements (brosur sisipan yang umumnya

dicetak dengan sistim rotogravure).

2. Coated groundwood

Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-

55% groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Kategori kertas ini di

USA masuk dalan kertas No. 5 “enamel paper” (kertas coated dengan brightness –

tingkat kecerahan paling rendah, sekitar 80%) dan kertas No. 4 (brightnes sekitar

85%), keduanya mempunyai lapisan “coating” pigmen dikedua sisi.

Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan

mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan pada

kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC (light

weight coated) – kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2

dan kertas coated untuk majalah.

3. Uncoated woodfree

Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%

umumnya bisa 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali.

Kegunaan kertas ini termasuk office papers (formulir, kertas fotokopi, kertas buku

tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda

biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila tebal.

Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering juga disebut

"printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).

4. Coated woodfree

Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi

mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Di USA kertas ini

disebut No. 1-3 enamel (dimana kertas coated dengan brightness atau tingkat

kecerahan berkisar dari 88% sampai dengan 96%).

Di pasar lokal anda sering mendengar Art Paper dan Art Board yang

mempunyai lapisan coating dua sisi yang bisa berkisar antara 20 gr/m2 dan 35

gr/m2. Kertas C1S Label masuk dalam kategori ini dimana hanya mempunyai

lapisan coating disatu sisi. Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 dr/m2.

Art Paper umumnya mulai dari 70 gr/m2 sampai dengan 150 gr/m2, sementara Art

Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan paling umum

adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan mahal

karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated groundwood.

TKPB 2009 Page 5

Page 6: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

5. Kertas kraft

Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan

utama :

1. Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus

nasi dll.

2. Kantong (bag/sack) - seperti kantong belanja atau shopping bag

3. Karung (shipping sack) - seperti karung atau kantong semen, dan

4. Berbagai fungsi "converting".

Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai

bisa melalui proses pemutihan atau bleaching atau tidak. Bila tidak diputihkan

maka berwarna coklat.

6. Bleached paperboard

Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama adalah

"folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice. Karena

"bleach" maka warna kertas karon ini putih dan sekitar setengah jumlah produksi

adalah coated. Biasanya di pasar USA, kertas ini dipanggil dengan nama SBS atau

"solid bleached board". Gramatur bervariasi mulai dari 200 gr/m2 sampai dengan

500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk membuat gelas kertas, piring

kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk gantungan, kartu

komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu index nama). Dipasar

lokal sering kita temukan sebagai C2S Board atau C1S Board tergantung jumlah

sisi yang mepunyai lapisan coating pigmen.

Dipasar lokal, sering anda temui Ivory Boars yang bisa dikategorikan dalam

jenis kertas ini. Namun sebetulnya sedikit berbeda karena dicampur dengan pulp

mekanis, jadi warna agak sedikit kekuningan bila dibanding SBS. Ivory juga terdiri

dari beberapa lapisan kertas yang digabung jadi satu, sementara SBS hanya satu

lapisan yang tebal saja. Tidak jarang anda mungkin mendengar SBB atau "solid

bleached board" yang bubur kertasnya adalah pulp kimia seperti SBS tetapi

mempunyai sususunan lapisan yang berlapis layaknya Ivory.

7. Unbleached paperboard

Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari "virgin

kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral sulfitesemichemical pulp"

TKPB 2009 Page 6

Page 7: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

(bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang netral). Produk utama adalah

linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat "corrugated containers"

(corrugated box yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m2

sampai dengan 450 g/m2. "Corrugating medium" atau kertas medium juga masuk

dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran kertas recycle.

8. Recycled paperboard

Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis kertas ini

meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium untuk "corrugated

box", folding boxboard atau clay coated news back - anda sering mendengar sebagai

Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and berbagai

jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas yang digunakan sebagai

pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan lain sebagainya.

9. MG Kraft specialties

Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin dan seperti

kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang memounyai silinder

pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar. Di pasar lokal anda sering

mendengar kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base

paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft specialties.

10. Tissue

Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan

tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan untuk

produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins" dll. Gramatur

mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini

diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) or mesin kertas Yankee (silinder

pemanas yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe

operation".

11. Market pulp

Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya

berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan atau

"bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan gulungan.

12. Others

TKPB 2009 Page 7

Page 8: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke 11

golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam kategori ini,

jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos board",

kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak, kertas

release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat tetumbuhan bukan pohon

(sperti kertas serat pisang abaca dll.)

2.1.2 Limbah Kertas

Selama ini orang-orang cenderung untuk membuang begitu saja kertas bekas yang

sudah digunakan dan kertas koran yang sudah usang. Padahal kertas bekas tersebut

dapat diolah kembali untuk dijadikan kertas baru.

Di dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan kertas untuk berbagai

kegiatan. Melalui kertas dapat diungkapkan berbagai ide dan pemikiran, juga sebagai

sarana untuk menuangkan informasi berupa tulisan dan gambar.Selama ini bahan

baku pembuat kertas dibuat dari bagian dalam kulit pohon atau yang biasa disebut

dengan liber, sampai muncul istilah library atau perpustakaan yang diambil dari kata

tersebut.

Berikut jenis-jenis dari limbah kertas dengan harga jual rata-rata per kg-nya :

1. HVS : Rp3.000 ( putih polos)

Kertas masih utuh sisa cetak rol atau rotasi, yang tidak bisa di sambung lagi di

mesin.

2. Box atau Kardus : Rp1.600

Jenis kertas bekas ini sangat populer dan sangat mudah dijumpai di pertokoan,

grosir maupun eceran, supermarket, minimarket, atau bahkan produsen (pabrik)

karton box itu sendiri. Termasuk jenis kertas kerdus ini juga adalah box bekas

produk-produk elektronik seperti komputer, tv dan vcd, radio tape, rice cooker,

dispenser, setrika, motherboard dll.

3. SWL atau HVS SWL : Rp1600 (kertas HVS yg terbuang dr printer, photocopy/

ada tinta)

SWL atau HVS potongan hvs/sisiran kertas yang mau di cetak yang masih

baru dan ini banyak sekali dijumpai di percetakan atau di kantor-kantor, baik

swasta maupun pemerintah dan juga buku. Yaitu kertas putih yang biasa

digunakan untuk mencetak hasil kerja di komputer, umumnya berbentuk A4 dan

Folio. Namun bukan berarti harus utuh seperti itu, bisa berlaku juga yang berupa

TKPB 2009 Page 8

Page 9: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

sobekan, potongan yang tidak beraturan, asal tidak terlalu lembut dan kecil

potongan maupun sobekannya.

4. Kertas Koran : Rp1700

Kertas koran sangat mudah bagi kita untuk mendapatkannya, terlebih lagi

mereka yang suka berlangganan koran pagi. atau kertas koran west cetak kertas

yang gagal cetak.

5. Duplex : Rp800

Istilah duplex ini, dan memang sangat tidak familiar di telinga orang awam

untuk nama kertas yang satu ini. Bisa jadi sebenarnya anda sering menjumpainya,

bahkan menyukai bentuknya. Namun anda tidak mengetahui nama asli kertas

tersebut. Mungkin anda tahu kertas warna, amplop warna, pamflet atau brosur,

kartu garansi, kertas majalah, kertas kwitansi, faktur atau apa saja yang tidak

termasuk kardus dan hvs ataupun kertas koran maka kertas itu dikatagorikan

sebagai kertas duplex

6. Kertas Mix : Rp700 ( termasuk majalah)

Kertas ini umumnya didapat dari bungkus sebuah produk seperti bungkus

rokok, susu, kue kering dll. Jadi sepintas mirip dengan karakteristik kertas duplex,

bahannya agak kaku dan keras. Dan juga kertas sisiran dari sisiran buku, majalah

jadi yang di sisir, didalam kertas sisiran tadi ada, HVS, Art Paper, Art karton

( cover Buku) .

7. Buku telepon : Rp1.100

8. Buku tulis ( polos, tanpa cover) : Rp2200

2.2 Daur Ulang Kertas Bekas

2.2.1 Reduce

Reduce pada penggunaan kertas antara lain : mengurangi pemakaian kertas

dan penggunaan kertas secara bolak - balik.

2.2.1 Reuse

Kertas yang telah digunakan tidak dapat langsung digunakan kembali tanpa

diolah terlebih dahulu.

2.2.2 Recycle

TKPB 2009 Page 9

Page 10: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

Recycle untuk limbah kertas antara lain digunakan sebagai bahan baku pabrik

kertas (broken pulp), sebagai kertas daur ulang untuk kerajinan atau souvenir dan

pada pembuatan papan serat peredam bising.

TKPB 2009 Page 10

Page 11: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

BAB III

RENCANA USAHA

3.1 Bahan Baku

3.1.1 Kertas Bekas

Bahan baku utama yang digunakan adalah kertas bekas yang berasal dari

semua jurusan yang ada di kampus Politeknik Negeri Bandung. Kertas bekas ini

berasal dari kertas – kertas bekas ujian mahasiswa (UTS dan UAS), kertas bekas

absensi, kertas bekas laporan dan tugas – tugas mahasiswa. Selama ini, kertas bekas

yang dihasilkan dibuang begitu saja atau dijual oleh petugas kebersihan dari masing –

masing gedung perkuliahan yang ada di Politeknik Negeri Bandung.

3.1.2 Lem Kanji

Lem kanji merupakan perekat nabati yang terpenting, dimana dapat dibuat

dengan cara yang paling sederhana yaitu mendidihkan tepung terigu dengan air.

Tepung ini mudah diperoleh dan memiliki harga yang tidak terlalu mahal. Cara untuk

membuat lem kanji ini adalah dengan mencampur tepung pati kanji dengan air

menggunakan perbandingan air: tepung kira-kira sebesar 5:1. Kemudian campuran

tersebut dimasak dan diaduk terus sampai merata sehingga menjadi lem yang ditandai

dengan berubahnya warna campuran menjadi bening. Kanji yang sudah dijadikan lem

akan berubah dalam bentuk gel. Gel adalah koloid yang setengah kaku (antara padat

dan cair). Penggunaan kanji sendiri mempunyai beberapa karakteristik yang baik

antara lain : viskositas rekat tinggi, kejernihan tinggi dan stabilitas pembekuan tinggi.

3.2 Proses Produksi

3.2.1 Produk

a. Ciri - Ciri Produk

Produk papan serat peredam bising yang kami hasilkan memiliki ciri - ciri sebagai

berikut :

Berwarna – warni dan tebal papan serat sekitar 3 cm

Ukuran produk adalah 1 m2

TKPB 2009 Page 11

Page 12: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

b. Kegunaan Utama Produk

Kegunaan utama dari papan serat peredam bising yang kami hasilkan yaitu:

Memenuhi kebutuhan peredam bising masyarakat yang membutuhkan

ruangan kedap suara

3.2.2 Proses Produksi

a. Alat dan Bahan

Alat dan bahan pembuatan papan serat peredam bising antara lain sebagai

berikut :

Kertas Bekas

Air

Lem Kanji

Lem “Fox”

Plastik Astralon

TKPB 2009 Page 12

Page 13: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

b. Langkah Pembuatan

TKPB 2009 Page 13

Bahan campuran dituangkan ke dalam cetakan hingga setinggi 2 cm, dipress dengan menggunakan penekan (dongkrak hidrolik).

Meletakkan cetakan di atas plastik astralon untuk landasan spesimen

Mencampur kertas, air lem dan setengah bagian air yang masih tersisa kemudian dilakukan proses mixing selama 10-15 menit sehingga diperoleh bubur kertas

Mencampur lem dengan setengah bagian air.

Menimbang air sebanyak 4 kali massa kertas.

Lem ditimbang seberat 2,5% dari massa kertas.

Kertas dipotong kecil-kecil kemudian ditimbang sesuai yang dibutuhkan.

Page 14: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

3.3 Pemasaran

Secara khusus, target awal pemasaran produk ini yaitu kampus politeknik negeri bandung. Untuk target pemasaran selanjutnya yaitu instansi perguruan tinggi, studio musik, dan stasiun radio di daerah bandung.

Strategi pemasaran :

Melakukan promosi diberbagai seminar maupun pameran kewirauswahaan. Pemasaran produk melalui media massa baik online maupun offline. Untuk media

online dapat dilakukan di jejaring sosial, ataupun website seperti www.kaskus.com dan www.jualbeli.com. Sedangkan media offline seperti koran dan majalah.

Harga yang ditawarkan sesuai dengan harga pasaran produk tersebut.

3.4 SDM

Pada proses pembuatan papan serat peredam bising ini, kami menggunakan

tenaga 2 orang karyawan untuk menghasilkan 30 buah papan serat peredam bising

selama 1 bulan.

Jumlah

karyawanKegiatan Gaji karyawan

1 Pembuatan bubur kertas Rp. 300.000/bulan

1 Proses Pressing Rp. 300.000/bulan

3.5 Fasilitas

o Tanah dan Bangunan

Luas 5 x 5 m2

o Peralatan Produksi

No. Alat Jumlah

1 Timbangan 1 buah

2 Oven 1 buah

3 Mixer 1 buah

4 Gelas ukur 2L 2 buah

5 Cetakan besi 1 m2 2 buah

6 Alat press 1 buah

7 Gerinda 1 buah

TKPB 2009 Page 14

Page 15: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

8 Lem putih fox 1 kg

9 Lem kanji 1 kg

10 Plastik astralon 1 gulung

13 Peralatan uji impak 1 buah

3.6 Finansial

o Modal Investasi

1. Tanah dan Bangunan Rp.4.000.000,00

2. Peralatan Produksi

No. Alat Jumlah Harga Total

1 Timbangan 1 buah Rp.450.000,00 Rp.450.000,00

2 Oven 1 buah Rp.255.000,00 Rp.255.000,00

3 Mixer 1 buah Rp.4.200.000,00 Rp.4.200.000,00

4 Gelas ukur 2L 2 buah Rp.30.000,00 Rp.60.000,00

5 Cetakan besi 1 m2 2 buah Rp.300.000,00 Rp.600.000,00

6 Alat press 1 buah Rp.450.000,00 Rp.450.000,00

7 Gerinda 1 buah Rp.640.000,00 Rp.640.000,00

TOTAL Rp. 10.655.000,00

o Modal Kerja

No. Alat Jumlah Harga Total

1 Lem putih fox 1 kg Rp.25.000,00 Rp.25.000,00

2 Lem kanji 1 kg Rp.7.000,00 Rp.7.000,00

3 Plastik astralon 1 gulung Rp.250.000,00 Rp.250.000,00

4 Air 1bulan Rp.100.000,00 Rp.100.000,00

5 Listrik 1 bulan Rp.125.000,00 Rp.125.000,00

6 Uji impak 1 kali Rp.500.000,00 Rp.500.000,00

7 Gaji karyawan 2 orang Rp.300.000,00 Rp.600.000,00

8 Biaya tak terduga 10% Rp.1.107.000,00 Rp.110.700,00

TOTAL Rp. 1.717.700,00

TKPB 2009 Page 15

Page 16: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

o Kebutuhan modal

1. Biaya Investasi Rp. 10.655.000,00

2. Modal kerja Rp. 1.717.700,00

Total Kebutuhan Modal Rp.12.372.700,00

Perhitungan Biaya Produksi per Tahun

1. Biaya tetap

No

.Alat Harga Total

1 Gaji karyawan 12 bln x 2 x Rp.300.000,00 Rp.7.200.000,00

2 Penyusutan gedung 5% x Rp.4.000.000,00 Rp.200.000,00

3 Penyusutan peralatan 10% x Rp.10.655.000,00 Rp.1.065.500,00

4Supervisi mutu dan

produk12 bln x Rp.25.000,00 Rp.300.000,00

5 Bunga modal tetap 18%Rp.10.655.000,00 Rp.1.917.900,00

6 Bunga modal kerja 18%xRp.1.717.700,00 Rp.309.186,00

TOTAL Rp.10.992.586,00

2. Biaya tidak tetap

No. Alat Harga Total

1 Lem putih fox 2x Rp.25.000,00 Rp.50.000,00

2 Lem kanji 2x Rp.7000,00 Rp.14.000,00

3 Plastik astralon 2x Rp.250.000,00 Rp.500.000,00

4 Air 12x Rp.100.000,00 Rp.1.200.000,00

5 Listrik 12x Rp.125.000,00 Rp.1.500.000,00

TOTAL Rp. 3.264.000,00

3. Total Biaya produksi

1. Biaya tetap Rp.10.992.586,00

2. Biaya tidak tetap Rp. 3.264.000,00

TKPB 2009 Page 16

Page 17: Proposal Nesa

Proposal Daur Ulang Kertas Bekas menjadi Papan Serat Peredam Bising

Total Biaya Produksi Rp.14.256.586,00

o Penerimaan

1. Penerimaan penjualan/bln 30 x Rp.120.000,00 = Rp.3.600.000,00

2. Penerimaan penjualan/tahun 12 bulan x Rp.3.600.000,00 = Rp.43.200.000,00

3. Total Penerimaan Penjualan = Rp.43.200.000,00

o Perhitungan rugi laba

1. Penerimaan bersih penjualan

Penerimaan penjualan = Rp.43.200.000,00

Biaya produksi = Rp.14.256.586,00

Pajak penjualan = 10% x Rp.43.200.000,00

= Rp.4.320.000,00

Penerimaan kotor = Rp.24.623.414,00

Pajak penghasilan = 15% x Rp.24.623.414,00

= Rp.3.693.512,00

Penghasilan Penjualan Bersih per Tahun = Rp.20.929.902,00

2. Pengembalian modal

Pengembalian modal = (jumlah modal tetap / jumlah penerimaan per tahun) x 1

tahun

= (Rp. 14.256.586/ Rp.20.929.902,00) x 1 tahun

= 0,68 tahun

= 8,17 bulan

TKPB 2009 Page 17