proposal medrel

38
Company Profile Health Care Organization (HCO) merupakan suatu organisasi media relations yang peduli terhadap masalah atau isu-isu kritis berkaitan dengan kesehatan di Indonesia. HCO berdiri pada tahun 2009. Program kampanye “Kenali Kolesterol dalam Dirimu” adalah program kampanye pertama yang dilakukan oleh HCO. 1

Upload: teddyyunantha

Post on 18-Jun-2015

364 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Medrel

Company Profile

Health Care Organization (HCO) merupakan suatu organisasi media relations yang peduli

terhadap masalah atau isu-isu kritis berkaitan dengan kesehatan di Indonesia. HCO berdiri

pada tahun 2009. Program kampanye “Kenali Kolesterol dalam Dirimu” adalah program

kampanye pertama yang dilakukan oleh HCO.

HEALTH CARE ORGANIZATION

BNI 46 Building, Floor 17th, Jalan Jend. Sudirman – Jakarta 21053

Telp. (021)5678786 – Fax. (021)567878

1

Page 2: Proposal Medrel

I . Problem Statement

Berdasarkan data survei tahun 2004, penyakit yang mematikan setelah jantung dan

kanker di Indonesia adalah stroke. Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan jumlah

penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah kegemukan akibat pola makan kaya

lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Dikhawatirkan

hal demikian memiliki kecenderungan untuk menyerang generasi muda yang masih

produktif. Dengan realita bahwa saat ini, generasi muda sering menerapkan pola makan yang

tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan

kolesterol tapi rendah serat. Tentu hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat

produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga.

Tak dapat dipungkiri pula manusia tak pernah lepas dari keinginan untuk

menkonsumsi kuning telur, daging sapi, daging kambing, dan udang yang dipastikan dapat

memicu kenaikan kadar kolesterol dalam darah seseorang. Sehingga dengan menyantap

hidangan yang mengandung protein hewani tersebut secara berlebihan akan berdampak pada

timbulnya berbagai macam penyakit seperti jantung, hipertensi dan stroke. Seiring dengan

jumlah penderita kolesterol yang mencapai 70% hingga saat ini, sangat diprihatinkan dengan

hasil riset yang menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai

apa itu kolesterol, bagaimana cara menjaga kadar kolesterol yang baik dalam tubuh dan cara

menanggulangi kenaikan kadar kolesterol ini masih sangat terbatas.

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Health Care Organization (HCO),

melihat kurangnya partisipasi dari berbagai kalangan, khususnya kalangan kesehatan dan

kalangan pendukung seperti media. Dengan fakta bahwa Departemen Kesehatan tidak bisa

sendirian dalam menanggulangi masalah ini, mendorong HCO untuk campur tangan dalam

hal mengurangi dan mengendalikan pertumbuhan jumlah penderita kolesterol di Indonesia

dengan problem statement : Kenali kolesterol dalam dirimu, yang mana akan menjadi dasar

dari kegiatan media relations ini.

2

Page 3: Proposal Medrel

II. Riset data primer dan data sekunder

HCO mulai melakukan penelitian untuk mendapatkan data primer mengenai realita

sebenarnya tentang masalah kolesterol melalui wawancara dengan narasumber, yakni kepada

dokter ahli penyakit dalam serta kepada para penderita kolesterol. Dari hasil seluruh riset

tersebut, maka dapat diambil kesimplan bahwa:

Saat ini sekitar 70% masyarakat di Indonesia mempunyai kadar kolesterol tinggi

yang berpotensi untuk menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya, seperti

kanker, jantung, dsb.

Terdapat banyak masyarakat yang belum mengetahui serta paham mengenai apa

itu kolesterol, dampaknya, bahayanya, dan penanggulangannya.

Kurangnya awareness masyarakat akan pentingnya penanganan sejak dini

masalah berkaitan dengan kolesterol.

3

Page 4: Proposal Medrel

III. Planning

Program kerja kampanye “Kenali Kolesterol dalam Dirimu” akan dilaksanakan dalam

kurun waktu 2 tahun (2011-2012) dengan target lokasi di Jawa. Melalui kampanye ini

diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat luas. Seluruh kampanye ini,

diselenggarakan sepenuhnya oleh HCO dan diharapkan kampanye ini mendapat dukungan

dari berbagai pihak. Adapun target kampanye setelah 2 tahun, yakni tingkat penderita

kolesterol di Indonesia dapat turun sebesar 30% dari 70% (bukan tingkat kematian-red).

Segmentasi target kampanye ini, yakni:

Demographics : - laki-laki dan perempuan

( 21 – 50 tahun)

Geo-demographics : kota-kota di Pulau Jawa

Social grades : A, B, C+

Family lifestyle : single dan married

Lifestyle : suka makan, aktif, ibu rumah tangga,

kepala keluarga

4

Page 5: Proposal Medrel

Adapun beberapa program kerja yang hendak HCO realisasikan sebagai bentuk kampanye

“Kenali Kolesterol dalam Dirimu”, yakni:

Blog :

www.kenalikolesteroldalamdirimu.blogspot.com

Gerakan Peduli Kolesterol di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta

Dalam gerakan ini akan diadakan acara seperti jalan bersama, olah raga

bersama serta talkshow bersama pakar di bidang penyakit dalam, dsb. Tidak

hanya itu, acara ini juga akan diisi oleh para bintang tamu, yang mana dianggap

bisa merangkul lebih mendalam terhadap para target kampanye.

Talkshow di stasiun TV dan radio

Langkah ini diambil dikarenakan tingginya mobilitas social di Pulau Jawa,

mengingat kesibukan kantor, dsb. Maka, melihat dari hal tersebut, mengadakan

talkshow simple di radio dan TV diharapkan dapat menjangkau para target

kampanye yang senang menonton TV serta mendengarkan radio, dengan tema-

tema yang fun.

5

Page 6: Proposal Medrel

Aksi solidaritas untuk penderita stroke, kanker, dsb yang tidak mampu.

Pendekatan strategi pada tahapan ini menggunakan pendekatan skenario, yakni

dengan menetapkan gambaran masa depan masyarakat Indonesia yang paham mengenai

kolesterol, baik dari sifat, dampak, serta penanggulangannya dan menetapkan masa depan

masyarakat Indonesia yang terbebas dari penyakit akibat kolesterol tinggi.

Berikut ini adalah media-media yang hendak kami ikutsertakan dalam kegiatan

kampanye ini, yakni sebagai berikut:

PRINT MEDIA (masih dapat berubah)

No. Name of the media Type of media Address

1. Daily Newspaper Jl . Palmerah Selatan

26-28 Jakarta Pusat

10270

2. Tabloid Jl. Kramat II No. 13-E

Jakarta 10420

6

Page 7: Proposal Medrel

3. English Daily Newspaper

Jl. Palmerah Selatan 15

Jakarta 10270

4. Women’s Magazine

Jl. HR. Rasuna Said Kav 32-33

Jakarta 12910

. Daily Newspaper Kebayoran Centre Blok

A11-A15,

Jl. Kebayoran Baru

Mayestik

Jakarta 12240

6. Healthy Magazine

Wisma Dharmala Sakti,

6th floor

Jl. Jend. Sudirman

Kav.32

Jakarta 10220

15. Teenage Magazine

Jl . Palmerah Selatan

26-28 Jakarta Pusat

10270

7

Page 8: Proposal Medrel

TV JOURNALIST (masih dapat berubah)

No.

Name of the media Type of media Address

1. News and Education

Jl. Gerbang Pemuda Senayan

Jakarta 10270

2. Entertainment Gedung TransTV

Jl. Kapten P. Tendean

No 12-14A

Jakarta 12790

3. Education Jl. Pintu Dua, TMII

Pondok Gede

Jakarta 13810

4. Entertainment Jl. Raya Perjuangan

Kebon Jeruk

Jakarta 11530

8

Page 9: Proposal Medrel

5. Education and Entertainment

Sentra Mulia Building,

19th Floor

Jl. H. Rasuna Said kav

X-6 no. 8

Jakarta 12940

6. Entertainment Gedung TransTV &

Menara Bank Mega Lt.

20

Jl. Kapten P. Tendean

No 12-14A

Jakarta 12790

7. Entertainment Jl Damai No. 11

Daan Mogot

Jakarta 11510

8. News and Entertainment

Wisma IWI Lt 8 Jl.

Perjuangan (Jalur

lambat Tomang tol)

Kebun Jeruk

Jakarta 11530

9. Information Jl. Terate No.2

Kawasan Industri Pulo Gadung

Jakarta Timur

9

Page 10: Proposal Medrel

10. News Jalan Pilar Mas Raya

Kav. A-D

Kedoya, Kebon Jeruk

Jakarta Barat

11. Entertainment Wisma Indovision Lt.

17

Jalan Raya Panjang Z/III

Green Garden

Jakarta 11520

10

Page 11: Proposal Medrel

IV. Evaluasi

Sudah sekilas disebutkan di awal, bahwa target kampanye setelah 2 tahun, yakni

tingkat penderita kolesterol di Indonesia dapat turun sebesar 30% dari 70%, dimana

berdasarkan fakta bahwa 35% merupakan masyarakat di Pulau Jawa.

Tolak ukur dari keberhasilan kampanye ini adalah masyarakat kenal kolesterol.

Masyarakat kenal kolesterol di sini bukan berarti bahwa masyarakat hanya sekedar

mengetahui apa itu kolesterol, namun masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga kadar

kolesterol mereka di batas normal, sehingga nantinya juga diharapkan semakin kecilnya

tingkat kematian akibat penyakit yang disebakan oleh kadar kolesterol yang tinggi, seperti

penyakit jantung, kanker, dsb.

11

Page 12: Proposal Medrel

V. Budgeting

Budgeting dilakukan dalam jangka waktu 2 tahun. Hal ini dilakukan untuk

memfokuskan program kami pada instansi yang akan kami ajak untuk bekerja sama yaitu

Departemen Kesehatan RI. Berikut perincian dana yang ada, dimulai dari tanggal 11 Juni

2010.

Operational Budget:

Poster

500 lembar x Rp. 10.000,- = Rp. 5.000.000,-

Spanduk

50 lembar x Rp. 75.000,- = Rp. 3.750.000,-

Digital Banner

250 lembar x Rp. 100.000,- = Rp. 2.500.000,-

Seminar

35x selama 2 tahun = Rp.750.000.000,-

Gerakan Peduli kolesterol

24x selama 2 tahun = Rp.350.000.000,-

12

Page 13: Proposal Medrel

Material Budget

Transportation = Rp. 10.000.000,-

Documentation = Rp. 8.000.000,-

Multimedia = Rp. 35.000.000,-

Rp. 1.164.250.000,-

Biaya tak terduga (10%) = Rp 116.425.000,-

Operational fee (12,5%) = Rp 145.531.250,-

Total biaya = Rp. 1.426.206.250,-

13

Page 14: Proposal Medrel

VI. Gantt Chart

14

No. Activity

2011 2012 Lain-lain

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Blog

2. Seminar 1x per bulan

3. Gerakan Peduli

4. Aksi sosial

Page 15: Proposal Medrel

VII. Media Promosi

1. POSTER and PAMFLET

15

Page 16: Proposal Medrel

2. STICKER

3. KAOS

16

Page 17: Proposal Medrel

4. LIFT / DOOR ADVERTISING

5. KIPAS TANGAN

17

Page 18: Proposal Medrel

VIII. Lampiran Artikel

(hard news)

Peduli Kolesterol untuk Hidup

Jkt, 10/11 (KOMPAS) - “Program ini tidak mungkin bisa berhasil tanpa dukungan dan

partisipasi aktif masyarakat, maka dari itu marilah kita bersama-sama menjaga tubuh kita,

menjaga makanan yang kita konsumsi serta memperbaiki gaya hidup kita”, ungkap Teddy

Yunantha, Director of HCO (Health Care Organization) di sela-sela acara jumpa pers (Senin,

07/12) di Hotel Mulia, Jakarta.

Kolesterol tinggi bukanlah hal normal, namun dia merupakan sumber awal dari

timbulnyan berbagai macam penyakit yang mematikan bagi manusia, seperti stroke, jantung,

dsb. Konsumsi makanan yang sehat adalah salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan.

Berdasarkan data Depkes RI, menyatakan bahwa kolesterol tinggi yang diakibatkan oleh

konsumsi makanan yang tidak sehat serta gaya hidup yang buruk merupakan penyebab

kematian terbesar di Indonesia saat ini.

Sebagai langkah awal meningkatkan awareness masyarakat terhadap pentingnya

penanggulangan kolesterol tinggi, maka Health Care Organization (HCO), sebagai salah satu

organisasi peduli kesehatan terbesar di Indonesia, kali ini berusaha fokus untuk menurunkan

tingkat penderita kolesterol di Indonesia yang semakin meningkat per tahunnya. Maka, HCO

akan mengadakan serangkaian kampanye serta aksi solidaritas bertemakan “Peduli

Kolesterol”. Program didukung penuh oleh Depkes RI sebagai institusi kesehatan pemerintah

dan akan berlangsung selama 2 tahun. (teddy)

18

Page 19: Proposal Medrel

(soft news)

Makan Tidak Sehat Bisa Sebabkan Kematian

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang

diproduksi oleh tubuh kita, terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol bagi tubuh adalah untuk

membuat hormon-hormon dalam tubuh kita, misalnya hormone seks, vitamin D, dsb. Namun,

waspadalah apabila kadar kolesterol dalam tubuh kita tinggi.

Setiap manusia pasti membutuhkan makan sebagai sumber tenaga mereka, namun

jangan heran bahwa makan juga bisa mematikan manusia. Hal itu dikarenakan

penkonsumsian makanan yang tergolong makanan tidak sehat, seperti makanan berminyak,

mengandung santan, daging, dsb.

Menkonsumsi makanan berjenis di atas secara berlebihan memang tidak baik karena

dapat mempertinggi kadar kolesterol dalam tubuh, dan kadar kolesterol tinggi

(hiperkolesterolemia) itulah yang menjadi penyebab awal timbulnya berbagai macam

penyakit, seperti stroke, jantung, obeysitas, dsb. Berdasarkan data dari Departemen

Kesehatan (Depkes) RI, penyakit stroke dan jantung di Indonesia merupakan dua penyebab

kematian terbesar setelah penyakit kanker. Tidak hanya itu, dari data yang ada juga

menyebutkan bahwa tingkat penderita kolesterol di Indonesia sebesar 70%.

Bagaimana mencegahnya?

Kadar kolesterol tinggi dalam darah dapat diatur oleh manusia, beberapa cara mudah

dan efektif, antara lain adalah dengan makan makanan yang sehat (4 sehat 5 sempurna)

secara seimbang. Alternatif lain yakni melalui gaya hidup sehat, seperti jangan merokok,

jangan terlalu banyak minum minuman ringan, serta tentu saja diimbangi dengan olah raga

yang cukup. Melalui cara-cara mudah di atas, diharapkan masyarakat dapat lebih aware

terhadap problematika kolesterol dalam tubuh mereka dan dapat mencegah adanya kematian

disebabkan karena hiperkolesterolemia. (teddy)

19

Page 20: Proposal Medrel

(soft news)

Kenali Kolesterol Baik dan Jahat

Jkt, 01/02 (Femina) – Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2007 melaporkan bahwa stroke,

hipertensi dan penyakit jantung iskemik menempati proporsi terbesar (27,3 persen) penyebab

kematian semua umur.

Manusia tak pernah lepas dari keinginan untuk mengonsumsi kuning telur, otak sapi,

daging sapi, daging kambing ataupun udang yang tidak dipungkiri telah menjadi menu

andalan masakan Indonesia. Namun, hasrat untuk menyantap hidangan berprotein hewani

tersebut seringkali dibayangi resiko kenaikan kolesterol.

Kolesterol merupakan zat di dalam tubuh yang berguna untuk membantu

pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D serta sebagai penghasil

energi. Sumber utamanya berasal dari organ hati (sekitar 70 persen) dan sisanya bersumber

dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kolesterol dalam kadar normal jelas berdampak

positif bagi tubuh. Namun, bila sudah melewati batas, maka dampak negatif yang akan

timbul, terutama dalam jangka panjang.

Kita mengenal dua jenis kolesterol, yaitu HDL (High Density Lipoprotein) alias

kolesterol baik, dimana kadar HDL yang tinggi dalam darah (sekitar 40 mg/dL atau lebih)

baik untuk kesehatan. Dan LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol

jahat, jika kadar LDL tinggi (100 mg/dL atau lebih) merupakan pertanda buruk.

Penumpukan LDL pada dinding pembuluh darah dapat menyebabkan pengerasan

dinding pembuluh darah (aterosklerosis) dan menyumbat aliran darah sehingga jantung dan

otak kekurangan pasokan darah yang berakibat pada serangan jantung. Tapi, bila seseorang

kekurangan HDL, dapat berakibat stroke. Penyakit lain yang juga dipengaruhi oleh kolesterol

adalah hipertensi. Kebiasaan merokok dan hipertensi memang tidak mempengaruhi jumlah

kolesterol dalam tubuh, namun bisa berinteraksi dengan kolesterol untuk merusak arteri.

Ketahui sejak dini perbedaan antara kolesterol baik dan kolesterol jahat untuk

menghindari berbagai resiko kesehatan yang mungkin bisa timbul. Dan terapkan pola hidup

sehat mulai dari mengurangi makanan berlemak dan memperbanyak makanan berserat

disertai dengan olahraga yang cukup tiap harinya. (Dewi)

20

Page 21: Proposal Medrel

(feature)

Semangat Seorang Ibu Rumah Tangga dalam Melawan Stroke

Dalam cuaca cerah hari Minggu pagi, menjadi saat yang tepat bagi Dian Suhardja (35

tahun), ibu rumah tangga dengan 1 orang anak untuk berolahraga sambil menghirup udara

segar Jakarta yang masih belum tercemar polusi pada pagi hari. Di umur yang masih

terbilang muda untuk ukuran seorang ibu rumah tangga, Dian berbeda bila dibandingkan

dengan wanita-wanita pada umumnya, karena dia terkena penyakit stroke setengah badan

kiri. Sudah 3 bulan lamanya Dian mengidap penyakit nomor 3 mematikan setelah kanker dan

jantung di Indonesia, dari tim medis mengatakan bahwa upaya pemulihan dari penyakit ini

membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan, tergantung dari keadaan penderita masing-masing

dan cara penanganannya.

Dengan didampingi suaminya Jodi Mardiyanta (42 tahun), Dian mencoba untuk

menggerak-gerakkan secara aktif tangan dan kakinya, terutama sebelah kiri. Menurut Jodi,

istrinya bisa mengidap penyakit stroke, dikarenakan adanya pola makan yang tidak sehat

pada istrinya sejak dulu, yakni seringnya menyantap hidangan berprotein hewani dalam

jumlah berlebihan, seperti kuning telur, otak sapi, daging sapi, daging kambing, dan udang.

Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa resiko kenaikan kolesterol pun terjadi pada dirinya.

Sebenarnya kolesterol merupakan zat di dalam tubuh yang berguna untuk membantu

pembentukan dinding sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D serta sebagai penghasil

energi. Sumber utamanya berasal dari organ hati (sekitar 70 persen) dan sisanya bersumber

dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dipastikan bahwa kolesterol yang dalam kadar

normal akan berdampak positif bagi tubuh. Namun, bila sudah melewati batas, maka dampak

negatif yang akan timbul, terutama dalam jangka panjang akan menimbulkan berbagai

penyakit, seperti stroke, jantung, dan hipertensi.

Bagi Jodi dan Dian, penyakit ini mungkin merupakan sebuah peringatan dari Tuhan

bahwa kita sebagai manusia tak pernah lepas dari keinginan untuk mengonsumsi makanan-

makanan berlemak, namun seharusnya juga diseimbangi dengan makanan-makanan yang

berserat pula. Dalam upaya menyembuhkan penyakit stroke yang kini tengah diderita sang

21

Page 22: Proposal Medrel

istri, dengan menaruh harapan penuh akan kesembuhan istrinya, Jodi pun memberikan

asupan makanan yang diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol secara rutin, seperti bubur

gandum (oatmeal), kacang walnuts atau almond, ikan yang mengandung asam lemak omega

3, minyak zaitun atau olive oil, dan makanan yang mengandung sterol dan stanol tumbuhan

seperti margarin, jus jeruk dan yogurt.

Semangat dan motivasi dari orang-orang terdekat kita, itulah keyakinan yang selalu

berada di dalam diri Dian Suhardja, di mana meskipun dalam kekurangannya saat ini, dia

masih terus berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi keluarga dan dirinya, meskipun

terhalang oleh keterbatasan pada dirinya sekarang. Dengan keyakinan untuk berjuang dari

penyakit tersebut, alhasil Dian pun tampak memulih dari keadaan yang sebelumnya

menjelang bulan ke sepuluh.

Melihat usaha dan perjuangan dari seorang Dian Suhardja, memberikan pelajaran bagi

kita untuk lebih menghargai hidup kita yang tidak lain adalah anugerah dari yang di atas.

Oleh sebab itu, kenali lah kolesterol anda sejak dini. Semakin baik pola dan kualitas makanan

Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan Anda

secara keseluruhan. (Dewi)

22

Page 23: Proposal Medrel

(Hard News)

Campaign Against Cholesterol

31 January 2009, Jakarta – Health Care Organization (HCO) this company cares about health

problems specially cholesterol they are focusing this in Indonesia they will have a Campaign

against cholesterol and the theme is “Kenali Kolesterol dalam Dirimu“ (Introduce Cholesterol

inside of you).

Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.Dr.PH, Menteri Kesehatan RI said that in

Indonesia the cholesterol problem is getting worse because the society is lock of awareness

about what is cholesterol where it is cause what food should we eat. Cholesterol can get as

killed if too much and we can get sickness like stroke, obesity high blood.

The Program that Health Care Organization will do “Kenali Kolesterol dalam

Dirimu“they will do this campaign for 2 years. They will start the campaign in Jawa province

and give informations for the society Class A B C+

Department of kesehatan (Depkes) RI will support this program and they hope that

this campaign will reduce 30% from 70% victims of cholesterol. (Duane)

23

Page 24: Proposal Medrel

(Hard News)

Kolestrol Membunuh Secara Perlahan

Jkt-30/12 (Kompas) – berlokasi di Hotel Mulia, Senayan pada tanggal 30 januari 2010

Health Care Organization atau HCO mengadakan konfrerensi press tentang kampanye

pencegahan kolestrol.

Dari sumber yang di dapat mengatakan jumlah kematian akibat penyakit yang

disebabkan oleh kolestrol semakin meningkat dari tahun ke tahun sebanyak 60 persen. Hal ini

merupakan alasan utama yang membuat HCO mengadakan kampanye selama dua tahun

kedepan. Kampanye yang diadakan, berikut seminar serta talksow tentang pencegahan

kolestrol sedari dini serta ada pula blog untuk memperbaharui kegiatan HCO. Aksi ini di

dukung penuh oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (Nerissa)

24

Page 25: Proposal Medrel

(Soft News)

Kolesterol Tak Selalu Buruk

Hati – hati kolesterol! Masyarakat kita sering kali salah tafsir mengenai kolesterol.

Kita justru berpandang bahwa kolesterol itu merupakan suatu penyakit yang perlu

dihilangkan dalam tubuh kita. Padahal kolesterol perlu dibutuhkan dalam tubuh kita.

Kolesterol merupakan salah satu molekul biologis yang berperan penting dalam

kehidupan kita. Senyawa lemak kompleks ini memiliki beberapa fungsi vital, seperti

membuat hormon seks, mengkordinasikan sistem adrenalin serta membentuk dinding sel.

Oleh sebab itulah tubuh kita membutuhkannya. Kolesterol secara terus-menerus dibentuk

atau disintesis di dalam hati (liver). 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sintesis dari

dalam hati, sedangkan sisanya 30% merupakan sumbangan asupan makanan. Selama jumlah

kolesterol, masih bertaraf sesuai, hasil sintesis maupun yang bersumber dari makanan masih

seimbang dengan tingkat kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat. Namun melihat

perkembangan pola hidup masyarakat yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan

berlemak, maka tingkat asupan kolesterol menjadi lebih tinggi dari tingkat kebutuhannya.

Asupan makanan dengan kandungan kolesterol tinggi (biasanya masakan yang digoreng

dengan minyak yang telah jenuh, seperti gorengan) yang berlangsung secara terus – menerus,

berakibat pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kelebihan kolesterol

(hiperkolesterolemia) inilah yang menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan, misalnya

obesitas.

Hal yang perlu untuk diketahui pengobatan hiperkolesterol harus dilakukan dengan

ketat dan teratur dalam waktu relatif lama. Terlebih bagi pasien hiperkolesterol faktor

keturunan, kemungkinan dalam menkonsumsi obat dapat seumur hidup. Terlebih lagi bila

penderita tidak mengubah gaya hidupnya. (Nerissa)

25

Page 26: Proposal Medrel

(Hard News)

Mematikannya Penyakit akibat Kolesterol

Jkt,11/12 (TEMPO) - “Kenali Kolesterol dalam Dirimu”, demikianlah kalimat yang

diungkapkan dengan lantang oleh Teddy, Msi, selaku ketua HCO (Health Care Organization).

Hal ini diungkapkannya dalam jumpa pers yang diadakandi Hotel Mulya, Senin.

Kata-kata “Kenali Kolesterol dalam Dirimu” ini juga merupakan tema dari kampanye

yang akan dilakukannya selama 2 tahun ke depan. Turut hadir dalam jumpa pers ini, Nerissa

Arviana,Msi, yang merupakan Humas Depkes RI; Dr. Hengky Tejawijaya, Ahli Penyakit

Dalam RSP Pertamina; serta Dr. Dewi Marlina, Ahli Gizi RS. Jakarta untuk memberikan

penjelasan lebih lanjut tentang bahayanya penyakit ini. Adapun tujuan dari dilakukannya

kampanye ini adalah untuk mencapai target menurunkan tingkat penderita kolesterol

sebanyak 30% dari 70% orang yang menderita penyakit ini.

Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.Dr.PH selaku Menteri Kesehatan RI,

mengatakan “ penderita kolesterol saat ini sudah mencapai pada titik yang perlu diwaspadai,

hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang

penkonsumsian makanan yang cenderung meningkatkan tingkat kolesterol, yang mana dapat

menimbulkan penyakit, seperti jantung, stroke, dsb”. Ia juga menambahkan perlu adanya

kerja sama oleh seluruh pihak untuk menurunkan dan mencegah jumlah penderita kolesterol

di Indonesia.

Program kampanye “Kenali Kolesterol dalam Dirimu” ini merupakan program

kampanye pertama yang dilakukan oleh HCO. Berbagai kegiatan pun akan dilakukan untuk

mendukung suksesnya kampanye ini. Selain mengadakan “Gerakan Peduli Kolesterol” di

Bundaran HI, dan hadir dalam berbagai talkshow di TV, HCO juga membuat blog di internet

yang dapat diakses di www.kenalikolesteroldalamdirimu.blogspot.com. Melalui kampanye

yang didukung penuh oleh Departemen Kesehatan RI ini, diharapkan dapat memberikan

informasi kepada masyarakat luas, terutama masyarakat kelas social A, B, C+. (Hengky)

26

Page 27: Proposal Medrel

(Background Artikel)

Jumlah Penderita Kolesterol kian Memprihatinkan

Tingkat penderita kolesterol di Indonesia memang sudah sampai pada tingkat yang

sangat memprihatinkan. Berdasarkan data yang didapat oleh HCO (Health Care

Organization), saat ini sudah terdapat 70% persen penduduk Indonesia yang menderita

penyakit akibat kolesterol. Ini juga menandakan bahwa sekitar 70 % penduduk Indonesia

berpotensi untuk menderita penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kolesterol seperti

penyakit stroke maupun jantung. Seperti yang didapatkan dari data survei tahun 2004,

penyakit yang mematikan setelah jantung dan kanker di Indonesia adalah stroke. Tidak dapat

dipungkiri bahwa peningkatan jumlah penderita stroke di Indonesia identik dengan wabah

kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak

terkecuali Indonesia.

Menurut dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH.Dr.PH, Menteri Kesehatan RI, di

Indonesia penderita kolesterol saat ini sudah mencapai pada titik yang perlu diwaspadai, hal

ini bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang

penkonsumsian makanan yang cenderung meningkatkan tingkat kolesterol, yang mana dapat

menimbulkan penyakit, seperti jantung, stroke, dsb. Maka, perlu adanya kerja sama oleh

seluruh pihak untuk menurunkan dan mencegah jumlah penderita kolesterol di Indonesia.

Berdasarkan fakta-fakta inilah, maka HCO sebagai salah satu organisasi yang peduli

terhadap kesehatan di Indonesia hendak mengadakan kampanye dengan tema “Kenali

Kolesterol dalam Dirimu”. Untuk memperkenalkan programnya ini, HCO (Health Care

Organization) telah mengadakan jumpa pers untuk membahas semua program yang akan

dilakukan untuk mendukung kesuksesan dari kampanyenya. Kampanye yang didukung penuh

oleh Depkes (Departemen Kesehatan) RI ini akan menggalakan kampanyenya selama 2 tahun

ke depan untuk mencapai target yang diharapkan. Dari tahun 2011-2012 diharapkan program

ini akan menurunkan tingkat penderita kolesterol di Indonesia sebanyak 30% dari total 70%

penderita kolesterol di seluruh Indonesia.

27

Page 28: Proposal Medrel

Setengah penderita di pulau Jawa.

Berdasarkan fakta yang didapatkan oleh HCO, 35% penderita kolesterol ada di pulau

Jawa. Ini berarti setengah dari total penderita kolesterol di Indonesia terdapat di Pulau Jawa.

HCO juga sudah menargetkan kriteria penderita yang akan difokuskan dalam kampanyenya.

Mereka adalah laki-laki dan perempuan yang umurnya berkisar antara 21 – 50 tahun, terdapat

dalam kelas social A, B, dan C, memiliki status single maupun married, dan juga memiliki

gaya hidup suka makan dan aktif. Dalam segi pekerjaan HCO juga memfokuskan pada

penderita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarga.

Selain itu, kampanye ini juga dilakukan berdasarkan kenyataan dimana manusia tak

pernah lepas dari keinginan untuk menkonsumsi kuning telur, daging sapi, daging kambing,

dan udang yang dipastikan dapat memicu kenaikan kadar kolesterol dalam darah seseorang.

Sehingga dengan menyantap hidangan yang mengandung protein hewani tersebut secara

berlebihan akan berdampak pada timbulnya berbagai macam penyakit seperti jantung,

hipertensi dan stroke.

Kampanye ini diperkirakan akan berlangsung cukup gencar mengingat terdapat

banyak masyarakat yang belum mengetahui serta paham mengenai apa itu kolesterol,

dampaknya, bahayanya, dan penanggulangannya. Selain itu kurangnya awareness masyarakat

akan pentingnya penanganan sejak dini tentang masalah yang berkaitan dengan kolesterol

akan menjadi agenda utama yang digalakkan khususnya untuk target utama dari HCO. Semua

kegiatan mulai dari blog internet, gerakan peduli kolesterol di Bundaran HI, sampai talkshow

di berbagai TV akan dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan. Selain bapak Teddy

yang merupakan ketua dari HCO, berbagai pihakpun akan turut andil dan bekerja sama dalam

rangka mewujudkan Indonesia yang bebas dari penyakit kolesterol ini. Pihak-pihak seperti

Nerissa Arviana,Msi, selaku Humas Depkes RI; Dr. Hengky Tejawijaya, Ahli Penyakit

Dalam RSP Pertamina; serta Dr. Dewi Marlina, Ahli Gizi RS. Jakarta akan memberikan

kontribusinya demi suksesnya kampanye yang akan berlangsung 2 tahun ini. (Hengky)

28