proposal medrel

51
Dipersiapkan Untuk : Kampanye Cegah KANKER SERV KS Sedini Mungk n MC 11-1B

Upload: muhalag882

Post on 18-Jun-2015

643 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Dipersiapkan Untuk :

Kampanye Cegah

KANKER SERV KS Sedini Mungk n

MC 11-1B

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

THE LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS

JAKARTA

2010

Kampanye Cegah

KANKER SERV KS Sedini Mungk n

Kampanye Bebas Kanker Serviks untuk Wanita

Dipersiapkan Oleh :

Anggota Tim :

Santi Marissa Laura

Muhammed Alam Agung

Wendy Kosasih

Mutiara Ameleona

Grace Lea Cahyadi

Shinta

January 2010

Media Relations

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena proposal yang berjudul Kampanye Cegah Kanker Serviks Sedini Mungkin dengan tagline “Sudahkah Saya Bebas Kanker Serviks?” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kekhawatiran akan bahaya kanker serviks yang sangat mudah menyerang wanita berumur 20-55 tahun dimana yang telah menstruasi dan terlebih lagi bagi mereka yang telah menikah(aktif melakukan hubungan suami-isteri) sangat rentan terkena penyakit kanker serviks. Kedisiplinan untuk pap smear dan adanya kepedualian akan daerah kewanitaan masih sangat rendah.

Melalui kampanye ini, para wanita dewasa( 20-55 tahun) pada umumnya dapat tahu bahaya kanker serviks dan bagaimana cara mencegahnya dan mengobati apabila telah terkena kanker serviks. Usaha ini diharapkan dapat menurunkan tingkat penderita kanker serviks di Indonesia yang mana kini Indonesia telah menduduki peringkat pertama negara penderita kanker serviks sedunia.

Alasan kami menekuni kampanye cegah kanker serviks dini yaitu karena masalah ini akan terus berkembang jika tidak ditanggulangi dan sampai sekarang ini belum ada tindakan yang diusahakan oleh pemerintah atau pun lembaga sosial masyarakat mana pun untuk menekan angka korban kanker serviks di Indonesia. Berangkat dari situasi genting inilah kami berusaha supaya wanita Indonesia bisa menjadi wanita yang “cerdas” dalam artian wanita Indonesia memiliki pengetahuan yang cukup akan bahaya kanker serviks dan kemudian memiliki kesadaran untuk memeriksakan dirinya sedini mungkin serta melakukan pencegahan dengan vaksinasi HPV. Karena “lebih mencegah daripada mengobati”, mengingat penyembuhan kanker serviks kurang lebih 6 tahun lamany itu pun jika belum masuk stadium lanjut.

Meskipun kami telah menyusun proposal ini dengan semaksimal mungkin tetapi kami menyadari segala kekurangan dari proposal ini. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon maaf dan mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang membaca proposal kami ini.

Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas kontribusinya dalam penyelesaian proposal kampanye ini.

Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 01 Febuari 2010

Grandix Media Relations Team

Profil Media Relations

adalah sebuah perusahaan medrel yang bergerak sebagai media planner/media campaign yaitu merencanakan dengan matang aktivitas komunikasi untuk menyampaikan hal-hal yg mendesak/kritis kepada masyarakat dalam suatu periode.

Grandix akan selalu peduli terhadap isu-isu sosial yang terjad ditengah-tengah masyarakat Indonesia, dan mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan yang ada. Kampanye-kampanye yang kami lakukan bertujuan untuk menciptakan kehidupan masayarakat yang aman, tentram dan lebih baik dari sebelumnya.

Isi kampanye kami selalu bertujuan untuk menegedukasi masyarakat dan memberikan motivasi pada masyarakat untuk memiliki kesadaran terhadap masalah/isu-isu sosial yang sedang terjadi, sehingga diharapkan masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat yang peduli dan peka serta ikut serta bersama menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dikampanyekan oleh medrel kami.

Visi dan misi

Visi :

- Menjadi perusahaan medrel yang besar dan terpercaya. - Menjadi perusahaan medrel yang mengutamakan pelayanan dan kepuasaan klien.- Menjadi perusahaan medrel yang peka dan tahu kebutuhan masyarakat Indonesia serta

ikut menanggulangi masalah-maslah kritis yang terjadi di Indonesia.

Misi :

- Memberikan pelayanan terbaik bagi klien.- Melayani dengan professional, menjalin persahabatan dan menjunjung tinggi loyalitas.

PROBLEM STATEMENT

Pada Oktober, 2009, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker

serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan

kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus

kanker serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang

tertinggi di dunia.

Indonesia urutan pertama setelah Philipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja, Malaysia,

Singapura, Laos dan Brunai. Pada tahun 2005 saja terdapat lebih dari 500.000 kasus baru

kanker serviks dengan lebih dari 90% terdapat di negara berkembang. Jika diabaikan, kanker

serviks yang invasif hampir selalu berkibat fatal.Oleh karena itu, dengan pengenalan vaksin ini,

tentunya akan memberikan pengaruh besar bagi kesehatan wanita di negara berkembang.

Diprediksikan akan terjadi peningkatan kematian mencapai 25% hingga 10 tahun ke depan.

Kanker serviks atau leher rahim merupakan penyebab utama kematian karena kanker di

kalangan perempuan di Indonesia. Hal ini disebabkan mayoritas penderita datang untuk berobat

ketika keadaan kesehatannya telah kritis atau ketika penyakitnya sudah stadium lanjut.

Proses Screening yang baik dan program pengobatan dini terbukti efektif dalam mencegah

kanker serviks yang sering terjadi, namun langkah ini membutuhkan biaya cukup besar dan sulit

untuk diterapkan pada wilayah dengan sumber daya terbatas.

Vaksin yang dipatenkan terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang

telah menyebabkan 70% seluruh kanker serviks, vaksin ini juga efektif dalam mencegah infeksi

HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan hampir 90%. Vaksin ini dan vaksin HPV lainnya masih

dalam tinjauan di beberapa negara di seluruh dunia dan akan menawarkan kesempatan baru

untuk mengurangi kanker serviks, yang merupakan kanker pembunuh wanita nomor 1.

- Tema kampanye :

“CEGAH KANKER SERVIKS SEDINI MUNGKIN!”

- Target audience

Perempuan berumur 20 – 55 tahun. (umur yang rentan terkena kanker serviks menurut

survey dari DepKes)

- Status

Menikah : Belum Menikah :

Ibu Rumah Tangga/Wanita Karier Mahasiswa/Pegawai

- Economic status

A – B

- Lifestyle

Hidup di kota besar (Jakarta), suka menonton tv, suka mendengar radio, suka berekreasi

seperti ke mall,dll.

- Slogan :

” Sudahkah Saya Bebas dari Kanker Serviks”

INFORMATION BACKGROUND

Pengertian kanker serviks

Kanker serviks atau sering dikenal dengan kanker mulut rahim/kanker serviks  adalah

kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang

merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang

senggama (vagina).

Faktor penyebab kanker serviks

Hingga saat ini Human Papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab 99,7% kanker

serviks. Virus papilloma ini berukuran kecil, diameter virus kurang lebih 55 nm. Terdapat lebih

dari 100 tipe HPV, HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56 dan 58 sering ditemukan pada

kanker maupun lesi pra kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 merupakan 70 % penyebab kanker

serviks.

Sebenarnya sebagian besar virus HPV akan menghilang sendiri karena ada system

kekebalan tubuh alami, tetapi ada sebagian yang tidak menghilang dan menetap. HPV yang

menetap inilah yang menyebabkan perubahan sel leher rahim menjadi kanker serviks. Perjalanan

kanker serviks dari infeksi HPV, tahap pre kanker hingga menjadi kanker serviks memakan waktu

10 – 20 thn.

Setiap orang bisa terinfeksi HPV baik pada wanita maupun pria, infeksi HPV ditularkan

melalui kontak kelamin, bukan hanya melalui hubungan seks. Infeksi ini mudah menular sehingga

semua wanita yang sudah melakukan hubungan seks berisiko terkena kanker leher rahim.

Resiko menderita kanker leher rahim meningkat pada wanita perokok, berganti-ganti pasangan

seksual, menikah usia muda dan penderita dengan penurunan kekebalan tubuh/HIV+ (AIDS).

(http://ummukautsar.wordpress.com/2009/11/19/mengenal-kanker-serviks/)

GEJALA KANKER SERVIKS

Infeksi HPV tidak menimbulkan gejala, bahkan orang tidak menyadari bahwa dia sudah

terinfeksi bahkan sudah menularkannya kepada orang lain.

Pada tahap/stadium awal (prekanker) tidak ada gejala yang jelas, setelah berkembang

menjadi kanker timbul gejala-gejala keputihan yang tidak sembuh walaupun sudah diobati,

keputihan yang keruh dan berbau busuk, perdarahan setelah berhubungan seks, perdarahan di

luar siklus haid dan lain-lain. Pada stadium lanjut dimana sudah terjadi penyebaran ke organ-

organ sekitar mungkin terdapat keluhan nyeri daerah panggul, sulit buang air kecil, buang air

kecil berdarah dan lain-lain.

Gambar :

(http://grayrose.wordpress.com/2009/05/03/behind-kanker-serviks/)

DETEKSI DINI

Pap smear merupakan salah satu cara deteksi dini kanker leher rahim, test ini mendeteksi

adanya perubahan-perubahan sel leher rahim yang abnormal, yaitu suatu pemeriksaan dengan

mengambil cairan pada laher rahim dengan spatula kemudian dilakukan pemeriksaan dengan

miroskop.

Saat ini telah ada teknik thin prep (liquid base cytology) adalah metoda pap smear yang

dimodifikasi yaitu sel usapan serviks dikumpulkan dalam cairan dengan tujuan untuk

menghilangkan kotoran, darah, lendir serta memperbanyak sel serviks yang dikumpulkan

sehingga akan meningkatkan sensitivitas. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengunakan

semacam sikat (brush) kemudian sikat dimasukkan ke dalam cairan dan disentrifuge, sel yang

terkumpul diperiksa dengan mikroskop.

Pap smear hanyalah sebatas skrining, bukan diagnosis adanya kanker serviks. Jika

ditemukan hasil pap smear yang abnormal, maka dilakukan pemeriksaan standar berupa

kolposkopi. Kolposkopi merupakan pemeriksaan dengan pembesaran (seperti mikroskop) yang

digunakan untuk mengamati secara langsung permukaan serviks dan bagian serviks yang

abnormal. Dengan kolposkopi akan tampak jelas lesi-lesi pada permukaaan servik, kemudian

dilakukan biopsy pada lesi-lesi tersebut.

IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) tes merupakan alternatif skrining untuk kanker serviks.

Tes sangat mudah dan praktis dilaksanakan, sehingga tenaga kesehatan non dokter ginekologi,

bidan praktek dan lain-lain. Prosedur pemeriksaannya sangat sederhana, permukaan

serviks/leher rahim diolesi dengan asam asetat, akan tampak  bercak-bercak  putih pada

permukaan serviks yang tidak normal. Penanganan kanker serviks dilakukan sesuai stadium

penyakit dan gambaran histopatologimnya. Sensitifitas pap smear yang dilakukan setiap tahun

mencapai 90%.

 Proses Tahapan Pap Smear :

1. Vagina dibuka dengan spekulum agar mulut rahim kelihatan;

2. Dilakukan usapan pada mulut rahim dengan spatel;

3. Spatel dioleskan ke obyek glas, kemudian diperiksa dengan mikroskop;

4. Metode berbasis cairan : usapan pada mulut rahim dilakukan dengan citobrush (sikat)

> sikat dimasukkan ke dalam cairan fiksasi,dibawa ke laboratorium > diperiksa dengan

miroskop.

PENANGANAN KANKER LEHER RAHIM

Penanganan kanker leher dilakukan sesuai dengan stadiumnya. Pada tahap prekanker yaitu

pada tahap CIN penanganan dilakukan dengan destruksi lokal pada mulut rahim. Sedangkan bila

sudah pada tahap kanker penanganan yang dilakukan adalah pembedahan berupa

pengangkatan rahim, kemoterapi dan radioterapi. Pada tahap kanker walaupun dilakukan

penanganan yang semestinya angka kesembuhannya kecil sekali.

PENCEGAHAN

Menjaga perilaku seksual yang sehat dan melakukan skrining dan deteksi dini secara

teratur merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan. Sekarang telah dikembangkan vaksin

untuk mencegah kanker leher rahim, untuk menimbulkan kekebalan yang cukup diperlukan 3 kali

penyuntikan vaksin.

Cegah kanker serviks sebelum terlambat. Lakukan deteksi dini dan pencegahan dengan

vaksinasi. Anda terlalu berharga untuk keluarga dan orang di sekitar anda. Jangan sampai

kanker serviks merenggut kebahagiaan dan impian-impian anda.

Melakukan vaksinasi HPV. Langkah ini dapat membantu memberikan perlindungan terhadap

beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan masalah.

KANKER SERVIKS DI INDONESIA

Di dunia kanker leher rahim (serviks) tiap tahun ditemukan 493.243 kasus baru setiap tahun.

Sedangkan, jumlah yang meninggal 273.505 dengan estimasi 80 persen terjadi di negara

berkembang. Kanker serviks ini, kata dr John S Khoman SpOG (K) saat seminar kesehatan di

RS Gleni Internasional Medan, Sabtu (5/12), merupakan penyebab utama kematian bagi wanita

di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, ditemukan 40 kasus baru kanker leher rahim (serviks) dan

20 wanita meninggal tiap hari karenanya. Banyaknya kasus kanker serviks di Indonesia

disebabkan pengetahuan tentang kanker servikS yang kurang sehingga kesadaran masyarakat

untuk deteksi dini pun masih rendah. (Medan Talk On December - 7 – 2009)

Prevelansi HPV di 3 negara

J

Gynecol Oncol. 2009 March; 20(1): 8–10.

Published online 2009 March 31. doi: 10.3802/jgo.2009.20.1.8

Copyright © 2009 Korean Socitey of Gynecologic Oncology and Colposcopy

The ten most frequent primary cancer in female, Indonesia, 2002.

(

based on pathologic report)

Distribution of gynecologic cancer by age group, Indonesia, 2002.

J Gynecol Oncol. 2009 March; 20(1): 8–10.

Published online 2009 March 31. doi: 10.3802/jgo.2009.20.1.8.

Copyright © 2009 Korean Society of Gynecologic Oncology and Colposcopy

Distribusi kanker serviks menurut daerah di Indonesia,1988 – 1994.

(pathological registry base)

Daerah Total %

Medan 262 1.01

Padang 260 1.00

Surakarta 1.502 5.77

Yogyakarta 1.205 4.63

Surabaya 9.761 37.51

Malang 896 3.44

Denpasar 769 2.96

Semarang 2.347 9.02

Bandung 2.161 8.31

Palembang 511 1.96

Makasar 638 2.45

Manado 297 1.14

Jakarta 5.411 20.70

Total 26.020 100.00

PLANNING

Membuat agenda bulanan selama 2 tahun.

3 bulan pertama

Kegiatan kampanye dimulai dengan masyarakat luas di Jakarta, yaitu : kampanye

cegah kanker serviks sejak dini dengan membuat iklan penyuluhan masyarakat yang

akan disiarkan di beberapa stasiun tv (rcti, sctv, indosiar, trans tv, trans 7, dstnya) pada

prime time pagi, siang sore ; kampanye terbuka di bundaran hotel Indonesia ;

sosialisasi kegiatan-kegiatan kampanye di radio-radio besar di jakarta; kampanye ke

monas, tempat-tempat tujuan wisata/keramaian setiap weekend dengan membagikan

membagikan pamflet berisi agenda kegiatan kampanye, membuat website, blog,

facebook (membuat thread), press release ke media(hard news/soft news/feature)yaitu

berisi sosialisasi kegiata-kegiatan kampanye.

3 bulan ke-2

Melakukan kegiatan yang berkenaan dengan seminar-seminar/penyuluhan yang

diadakan ditempat target khalayak, yaitu : ke kampus-kampus besar di Jakarta, kantor-

kantor di kawasan Sudirman-Thamrin-Rasuna said , pemutaran film pendek

perjuangan hdp wanita yang menjadi korban kanker serviks di pusat-pusat

kebudayaan di Jakarta.

3 bulan ke-3 s/d 3 bulan ke-4

Masuk ke dalam komunitas-komunitas di Jakarta untuk mencari volunteer untuk

bekerjasama dalam kegiatan-kegiatan yg akan dilakukan dan memberikan penyuluhan

pada mereka; kerjasama dengan R.S. Siloam yang berada di seluruh Jakarta untuk

member diskon vaksinasi Hpv kepada pasien yang membawa kartu diskon yang bisa

didapat dengan cuma-cuma setelah mengikuti seminar-seminar yang kami adakan;

kerjasama dengan perusahaan pembalut Love Moon untuk memberikan penawaran

“SAFETY PACKET” yaitu dengan mengirimkan pembalut love moon (terbuat dari

bahan yang aman dan dapat mencegah kanker serviks) pada minggu menjelang

datang bulan bagi customer.

3 bulan ke-5 s/d 3 bulan ke-6

Dalam rangka hari kanker sedunia tanggal 2 februari akan dilaksanakan Konser

Amal bertajuk “Lindungi Wanita Indonesia dari Kanker Serviks” konser ini akan

bekerjasama dengan banyak pihak dan meminta media juga meliput. Acara ini akan

diadakan di GOR SENAYAN. Dana yang terkumpul akan dipakai untuk melakukan

vaksinasi pada para korban kanker serviks di seluruh daerah di Indonesia yang tidak

memiliki biaya untuk melakukan pengobatan. Dana ini akan dikelola oleh Yayasan

kanker Indonesia.

Masuk ke dalam talkshow-talkshow di stasiun tv swasta, khususnya yang

membahas kesehatan.

Pembagian hand book yang berisi informasi mengenai kanker serviks di rumah

sakit - rumah sakit dan klinik-klinik besar yang tersebar di seluruh daerah Jakarta.

6 bulan terakhir

Memulai evaluasi dan follow up dari kurang lebih selama 1 setengah tahun program

kampanye berjalan. Evaluasi dan Follow up dilakukan dengan cara membuat kusioner

dan survey langsung ke lapangan mengenai jumlah korban kanker serviks dan

mengenai kesadaran dan pengetahuan masyarakat Jakarta, khusunya para target

khalayak, mengenai bahaya kanker serviks.

Disamping itu beberapa program kampanye, seperti : website, blog, press release dan

“Love Moon Safety Packet”, dan kegiatan-kegiatan kampanye ke ke dalam komunitas-

komunitas terus dijalankan.

Time line

Kegiatan Kampanye

3bln

ke-1

3bln

ke-2

3bln

ke-3

3bln

ke-4

3bln

ke-5

3bln

ke-66 bulan terakhir

Iklan penyuluhan

masyarakat cegah

kanker serviks

kampanye terbuka

di bundaran hotel

Indonesia

membagikan

pamflet berisi

agenda kampanye

di tempat rekreasi

saat weekend

website, blog,

facebook.

press release

Seminar/

penyuluhan

kerjasama dengan

R.S.Siloam diskon

vaksinasi Hpv

Pemutaran film di

pusat kebudayaan

asing di Jakarta

Konser Amal

Pembagian hand

book

talkshow di tv

Evaluasi dan

follow up

“Love Moon

Safety Packet”

Budgeting

Venue : ANCOL, PANTAI FESTIVAL , Jakarta = Rp. 50,000,000.00-

Security : Polisi = Rp. 10,000,000.00-

Pamflet : Rp. 1,000.00- x 3.000 lembar = Rp. 3,000,000.00-

Pin : Rp. 1,000.00- x 3.000 buah = Rp. 3,000,000.00-

Goodie Bag : Rp. 2,500.00- x 1.000 buah = Rp. 2,500,000.00-

Hand Book : Rp. 5,000.00- x 1.000 buah = Rp. 5,000,000.00-

Pulpen : Rp. 1,000.00- x 1.000 buah = Rp. 1,000,000.00-

T-shirt : Rp. 25,000.00- x 100 buah = Rp. 2,500,000.00-

Konsumsi : Peserta Seminar (5x seminar dalam 3 bulan)

Rp. 10,000.00- x 500 kotak = Rp. 5,000,000.00-

Konser Amal

Rp. 15,000.00- x 200 kotak = Rp. 3,000,000.00-

Pembicara : Dokter Ahli Kandungan (5x seminar dalam 3 bulan)

@ Rp. 2,000,000.00- x 5 seminar = Rp. 10,000,000.00-

Guest Star

@ Rp. 3,000,000.00- x 5 seminar = Rp. 15,000,000.00-

Iklan : LCD di Jalan Raya

Rp. 1,000,000.00- / menit x 1 menit x 2 kali sehari x 90 hari = Rp. 180 juta

Spanduk : Rp. 50,000.00- x 30 buah = Rp. 1.500.000.00-

Umbul-umbul: Rp. 30.000.00- x 100 buah = Rp.3.000.000.00-

Kertas tiket konser : Rp. 1.000.00 x 800 buah = Rp.8.000.000.00-

Kertas tiket seminar : Rp.1.000.00 x 500 buah = Rp.5.000.000.00-

Total = Rp. 307.500.00-

Sponsorship

Media Partner

Evaluasi

Pada tahapan ini ditetapkan tolak ukur kesadaran dari wanita pintar indonesia utuk memeriksa

dan mencegah kanker serviks sejak dini. Wanita yang pintar adalah wanita yang peka dan tau

bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati. Evaluasi disini adalah dengan survey apakah

ada kesadaran wanita di indonesia untuk vaksin anti kanker serviks dan seberapa banyak wanita

Indonesia yang sudah di vaksin dan yang belum di vaksin. Kanker ini biasanya terjadi pada

wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat

juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

LAMPIRAN

Hard News (Grace Lea Cahyadi)

Kanker Serviks Penyebab Utama Kematian Wanita

Jakarta, 23/10 (Femina) Panitia Lulusan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

(PLD FKUI) dan Departemen Obstetri & Ginekologi (obsgin) FKUI menggelar acara Workshop

Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan Demo Kryoterapi pada Minggu, (18/10) di gedung

Publik Wing , Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Acara yang dihadiri 75 peserta dari

daerah Jabodetabek ini berlangsung pada pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Dalam seminar ini para peserta diberikan kuis terlebih dahulu untuk mengetahui sampai

sejauh mana mereka mengerti akan kanker serviks ini. Menurut dr. Laila Nuranna kanker serviks

ini berbeda dengan kanker rahim baik dari penyebab hingga tempat kanker tersebut berkembang,

Beliau juga menambahkan bahwa kanker serviks inilah yang menjadi penyebab utama kematian di

kalangan perempuan di Indonesia. Dan dr. Sumarjanti Arjoso, SKM ikut serta menjelaskan

penyebab-penyebab kanker pembunuh wanita nomor satu di dunia ini, antara lain: seringnya

mencuci vagina dengan antiseptik yang tidak dianjurkan oleh dokter, kebiasaan merokok,

seringnya menaburi vagina dengan bedak sehingga menimbulkan iritasi, hubungan seksual

pertama dilakukan pada usia dini, berganti-ganti pasangan atau mitra seksual, meskipun telah

memakai kondom, penggunaan hormon estrogen bagi wanita yang

telah menopause tidak sesuai aturan, kebiasan makanan yang banyak mengandung lemak,

penggunaan pil KB yang terlalu lama serta gangguan sistem kekebalan tubuh.

Dokter Topan Widya Utami mengungkapkan, saat ini untuk menanggulangi kankrer

serviks dengan vaksinasi Human Papiloma Virus (HPV) serta melakukan skrining kepada para

wanita yang telah menikah atau pernah berhubungan seksual setelah tiga tahun. Hal ini dilakukan

sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini sehingga peluang sembuh menjadi lebih besar dan

bisa membuat persentase kematian dai kanker serviks ini berkurang dan juga para wanita

Indonesia bisa lebih memperhatikan kesehatan leher rahimnya.

Soft News (Grace Lea Cahyadi)

Background News(Muhammed Alam Agung)

Hard News (Muhammed Alam Agung)

Hard News(Wendy Kosasih)

Soft News (Wendy Kosasih)

Soft news

Pengobatan Untuk Kanker Serviks

Perkebunan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan memanfaatkan cangkring sebagai

penaung di kebun kakao atau rambatan lada dan vanili untuk membuktikan bahwa cangkring

anti kanker, termasuk kanker serviks. Untuk membuktikan keampuhan cangkring sebagai obat

dari kanker serviks, Dr. Edy Meiyanto periset Cancer Chemoprevention Research Center

(CCRC) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mencuci daun dan kulit batang dari cangkring

dan memblendernya secara terpisah sehingga menjadi bubuk halus, Ia mengekstrak serbuk itu

dengan pelarut etanol. Hasil ekstrak berdosis 25 μg/ml, 50 μg/ml, dan 100 μg/ml digunakan

untuk menginkubasi sel kanker selama 24 jam. Setiap enam jam, Edy mengecek populasi sel

ganas itu.

Dari hasil percobaan tersebut, menunjukkan hasil yang positif, pertumbuhan sel kanker

tersebut pun terhambat, pemberian ekstrak kulit batang cangkring berhasil menghambat laju

proliferasi atau penggandaan sel kanker. Keampuhan cangkring dalam menghambat

penggandaan sel kanker karena mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid. Sel kanker

mempunyai metabolisme yang tinggi dan seringkali menimbulkan radikal bebas yang merusak

sel-sel sehat, dan kandungan dalam cangkring inilah yang dapat menangkal akibat dari radikal

bebas tersebut.

Sebenarnya sudah sejak lama masyarakat memanfaatkan cangkring untuk beragam

penyakit lain seperti gabag, cacar air, frambusia, gatal-gatal, dan untuk melancarkan air susu

ibu (ASI). Namun, sekarang, dengan adanya bukti ilmiah, kini cangkring bisa menjadi salah

satu alternative untuk mengobati kanker serviks yang selama ini menjadi momok bagi para

wanita. Harapan untuk sembuh dari kanker serviks yang dialami oleh wanita sekarang berada

di daun dan kulit batang cangkring.

Feature( Santi Marissa Laura)

“Penyakitku ini bukan akhir dari segalanya”

Sosoknya yang aktif dan enerjik serta tiada henti-hentinya menghasilkan karya sampai

masa senjanya ini, meluputkan perhatian kita akan penyakit yang sedang ia alami. Penyanyi

sekaligus komposer legendaries dan juga nenek dari nenek dari 14 cucu ini masih sempat

menulis lagu. bahkan sudah 61 lirik yang ditulis olehnya. Titiek Puspa adalah wanita luarbiasa itu,

ia pantas dijadikan inspirasitor bagi banyak orang khususnya bagi korban kanker serviks.

Penyakit yang menyeramkan sekaligus sangat berbahaya yang sedang mengrogoti tubuhnya

saat ini tidak menghentikan seorang Titiek Puspa untuk terus berkarya dan menikmati hidupnya

bersama keluarga dan kerabat-kerabat yang sangat mencintainya.

Titiek Puspa, sosok wanita yang tegar dan selalu ceria, meski dalam keadaan duka.

Wanita berusia 72 tahun itu terlihat tanpa beban ketika menceritakan awal mula penyakit tersebut

bersarang di tubuhnya. Tahun lalu, cerita Titik, ia menyangka sakit di perut karena menopause.

“Lama-lama kok di perut ada sesuatu yang kurang enak,” kata pelantun lagu Bing itu seperti

dikutip tayangan Halo Selebriti, Senin (4/1).

. Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui kalau Titiek mengidap kanker rahim. Titiek pun

dihadapkan pada pilihan sulit yaitu operasi dengan risiko ia akan kehilangan organ

kewanitaannya. "Ambil saja! Buat saya nggak apa-apa, nggak ada perlunya lagi," kata wanita

yang terlahir dengan nama Sudarwati itu. Reaksi Titiek ketika Dokter memberitahu bahwa ia

terkena kanker serviks, ia justru memberi reaksi yang ringan dengan berkata“Oh, dapet juga toh

saya?”.

Titiek Puspa mengawali tahun baru dengan suasana prihatin. Artis serba bisa itu harus

menjalani pengobatan intensif di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, karena menderita

kanker rahim stadium dua.

Di sela-sela pengobatan, Titiek menyempatkan diri menulis lagu. Bahkan sudah 61 lirik

yang ditulis nenek 14 cucu itu. Semangat Titiek pun makin menyala-nyala dengan dukungan

keluarga yang setia mendampinginya saat pengobatan. Begitu juga dengan teman-temannya.

Dari teman-teman kalangan artis sudah cukup banyak yang menjenguknya di antaranya

artis adalah Dorce dan Inul Daratista. "Meski sakit, Mama (panggilan Titiek Puspa) masih bisa

mencipta beberapa lagu, ya sekitar 18 sampai 20 lagu selama dia berobat di Singapura," kata

Dorce. "Mama masih sering ketawa dan nyanyi, malah dia jadi doyan makan. Semoga aja bisa

cepat sembuh!" "SMS, Facebook, banyak sekali yang saya terima. Sampai terharu saya. Belum

lagi mereka yang datang langsung. Itu yang membual saya harus fight! Harus sembuh!" kata

pemeran film Minati Cadis Dusun ini. imbuhnya.

Menurut pengakuan Titiek Puspa sampai saat ini ia telah naik 10 kg dari berat aslinya. Jika

banyak orang yang turun berat badannya akibat cemotheraphy tidak demikian terhadap Titiek

Puspa. Dengan semangat yang kuat untuk sembuh justru membuat keluarga juga menjadi

optimis akan kesembuhannya.

Perhatian dan dukungan moral tidak hanya mengalir dari keluarga dan teman-teman dekat

saja. Para penggemar Titiek Puspa dan dukungan dari masyarakat luas pun dapat diterima

olehnya. "SMS, Facebook, banyak sekali yang saya terima. Sampai terharu saya. Belum lagi

mereka yang datang langsung. Itu yang membual saya harus fight! Harus sembuh!" kata

pemeran film Minati Cadis Dusun ini.

Jika melihat semangat dan ketegaran Titiek Puspa dalam menghadapi kanker serviks

yang sedang bersarang di tubuhnya. Kita semua dapat belajar bahwa hidup itu sangat berarti

dan tidak ada alasan menyia-nyiakan waktu yang ada untuk meratapi masalah dan kesulitan

yang kita hadapi. Dengan optimisme yang disertai doa dan usaha yang keras pasti ada jalan

keluar dari semua masalah.

Hard News (Santi Marissa Laura)

JAKARTA- Jumlah kasus kanker serviks atau leher rahim di Indonesia masih tinggi. Terdapat sekitar 40-45 kasus baru dan sekitar 20-25 perempuan meninggal setiap harinya karena kanker leher rahim. Kurang memadainya akses informasi yang akurat menjadi faktor utama penyebab tingginya kasus kanker leher rahim di Indonesia.  

Menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari dalam acara Peringatan 1 Tahun Perempuan Peduli Kanker, Serviks Perangi Kanker Serviks , Senin (25/1/2010), di Jakarta. Perempuan harus lebih waspada dan melindungi diri sendiri dengan mencari informasi yang akurat tentang penyakit, deteksi, dan pencegahannya, kata Linda.   

Kasus Kanker leher rahim di Indonesia sangat tinggi dikarenakan minimnya kesadaran dari wanita Indonesia melakukan deteksi dini. Akibatnya, sebagian besar kasus yang ditemukan sudah masuk pada stadium lanjut dan menyebabkan kematian karena kanker leher rahim tidak menunjukkan gejala.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Adiati Arifin M Siregar menambahkan "Setiap perempuan berisiko terkena kanker leher rahim tanpa melihat kondisi sosial, ekonomi dan status, usia, dan gaya hidup," ujarnya.  

Kanker leher rahim merupakan jenis kanker terbanyak yang diderita perempuan Indonesia. Di Asia Pasifik, setiap tahun ditemukan sekitar 266.000 kasus kanker leher rahim, 143 .000 di antaranya meninggal dunia di usia produktif. Di seluruh dunia, setiap tahunnya terdapat kurang lebih 400.000 kasus baru kanker leher rahim, 80 persen di antaranya terjadi pada perempuan yang hidup di negara berkembang.(25/1,kompas.com) 

Meski penyebab utamanya virus yang bernama Human Papilloma Virus (HPV), kanker leher rahim berkaitan erat dengan gaya hidup. Penyimpangan pola kehidupan seksual, berhubungan seks pada usia muda, dan memiliki kebiasaan merokok juga merupakan faktor lain yang dapat menimbulkan kanker leher rahim.  

Perempuan dewasa dan remaja putri baik yang sudah atau belum aktif secara seksual perlu diberikan informasi mengenai pencegahan kanker leher rahim. Salah satu cara pencegahan bisa dilakukan dengan pap smear secara rutin bagi yang telah berkeluarga dan imu nisasi HPV terutama bagi yang belum seksual aktif.

Rendahnya cakupan pap smear untuk mendeteksi penyakit ini secara dini menyebabkan angka insiden kanker leher rahim belum dapat diturunkan. "Perlu dipikirkan bagaimana pelayanan pap smear dan imunisasi HPV bisa terjangkau oleh perempuan di pedesaan hingga perkotaan," kata Linda.  

Hard News (Mutiara Ameleona)

Kanker Serviks pada Wanita di Indonesia

JAKARTA - Kanker serviks merupakan penyakit no.1, yang menghinggapi kaum wanita dan

merupakan penyebab meninggal dunia kaum wanita di Indonesia setiap tahunnya.  Demikian

dikatakan Ibu Angky Djoko Santoso dalam sambutannya pada ceramah kesehatan dalam

rangkaian kegiatan menyambut HUT IKKT ke 43 tahun 2009 bertempat di Aula Gatot Soebroto

Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/6/2009).

Acara yang dihadiri oleh Ketua Umum Jalasenatri, Wakil Ketua Umum Pia Ardya Garini,

Ketua Harian Dharma Pertiwi, Ketua Harian IKKT, serta Perkumpulan Warga Tulang Sehat

Indonesia (PERWATUSI) ini diselenggarakan oleh Dharma Pertiwi. Menurut Ibu Angky Djoko

Santoso, “ Setiap tahun terdapat 15.000 kasus kanker dan 8000 diantaranya meninggal dunia,

bahkan 1 wanita meninggal setiap jamnya karena kanker serviks.”

Setiap wanita beresiko untuk terkena kanker yang menyerang organ utama wanita, namun

kanker serviks ini bisa dicegah dengan melakukan vaksin HPV, Paps Smear, serta melakukan

konsultasi dengan dokter secara teratur. Dengan vaksin HPV tersebut, maka dapat membantu

memberikan perlindungan terhadap beberapa tipe-tipe HPV yang menyebabkan masalah dan

komplikasi seperti kanker serviks dan penyakit kulit kelamin.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kanker adalah faktor lingkungan, makanan, dan

keturunan. Faktor keturunan dapat terjadi apabila seseorang memiliki riwayat kanker dalam

keluarga akan cenderung terkena kanker lebih besar daripada yang tidak mempunyai garis

keturunan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap munculnya kanker adalah dari faktor

makanan, seperti pare, brokoli, dan tomat.

Soft News (Mutiara Ameleona)

Penyembuhan Kanker Serviks dan Tahitian Noni Juice

Kanker serviks biasanya terkena pada wanita yang sudah berumur, namun menurut data

dari statistik, kanker serviks bisa terkena pada wanita yang berumur antara 20 tahun sampai 30

tahun. Menurut dari para ahli kanker, kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang

paling bisa disembuhkan dari semua jenis kanker. Seperti pada umumnya seperti semua kanker,

kanker serviks ini terjadi dengan ditandai adanya pertumbahan sel-sel pada leher rahim yang

tidak normal, akan tetapi sebelum sel-sel tersebut berubah menjadi sel-sel kanker, akan terjadi

perubahan-perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut yang akan memakan waktu untuk

menjadi sel-sel kanker. Sel-sel yang tidak normal tersebut bisa dideteksi kehadirannya oleh Pap

Smear test, jadi semakin sedikit jumlah sel-sel yang tidak normal tersebut, semakin rendah resiko

seseorang untuk terkena kanker serviks.

Setiap wanita yang sudah pernah melakukan hubungan badan, pasti memiliki resiko yang

lebih besar untuk terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang belum pernah

melakukan hubungan seks. Jadi, apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker

serviks?? Yang pertama, apabila anda telah melakukan hubungan badan, anda harus melakukan

tes Pap Smear secara teratur setiap dua tahun sampai anda berusia 70 tahun. Hal kedua yang

harus anda lakukan adalah tidak merokok atau berhentilah merokok apabila anda merupakan

seorang perokok.

Apabila anda sudah terkena kanker serviks, jangan berkecil hati dahulu. Ada

penyembuhan kanker serviks dengan cara meminum Tahitian Noni juice. Dalam riset yang

dilakukan oleh 4 ilmuwan dari Jepang, diketahui dari hasil riset tersebut, damnachantal, suatu

substansi dalam Tahitian Noni juice berfungsi dalam menghambat reproduksi dari sel kanker.

Tahitian Noni juice juga dipercaya mempunyai fungsi pencegahan dan perlindungan terhadap

kanker yang masih dalam tahap inisisasi, yang merupakan fase pertama dalam pembentukkan

kanker. Banyak yang berpendapat bahwa anti oksidan adalah fungsi penting dari Tahitian Noni

Juice dan salah satu alasan mengapa begitu banyak orang sukses dalam melawan kanker

dengan Tahitian Noni Juice.

Hard News (Sinta)

Soft News (Sinta)

- Pin

- Kaos

- Goody bag

- Pulpen

- Pamflet

Media List

No. NAMA MEDIA JENIS MEDIA NAMA WARTAWAN

1.TELEVISI Olivia

2.TELEVISI Marsela

3. TELEVISI Riska

4. TELEVISI Putut

5.TELEVISI Vicky

6.TELEVISI Diah

7. TELEVISI Stanley

8.TELEVISI Jerry

9.

TELEVISI Ine

10. TELEVISI Stefie

11. RADIO Yoeantoro

12. RADIO Cindy

13.RADIO Hengky

14.RADIO Paschalis

15.

RADIO Teddy

16.RADIO Nerissa

17.

MAJALAH Dewi

18. MAJALAH Stephanie

19.MAJALAH Amadea

20. MAJALAH Benedicta

21. MAJALAH Frieska

22. ONLINE Ryan

23. ONLINE Christian

24. ONLINE Merlita

25. ONLINE Wa Ode Ruby

26. ONLINE Elvira Susanti

27. KORAN Wahyu Septina

28. KORAN Niesya

29.KORAN Arinda

30. KORAN Astrid

31. KORAN Cynthia

32. KORAN Melanie Putria