presentasi tht kelompok a
DESCRIPTION
kelainan telinga luar - presentasiTRANSCRIPT
OTITIS EKSTERNA
OTITIS EKSTERNADefinisi
Inflamasi canalis auditorius eksterna akut maupun kronis
Etiologi
Staphylococcus aureusStaphylococcus albusE. Coli
PATOFISIOLOGI
Faktor Predisposisi• Endogen: anemia, hipervitaminosis• Eksogen: trauma karena sering korek telinga
Otitis eksterna eksematosa• Akibat reaksi hipersensitivitas
Otitis eksterna seboroik• Bagian dari dermatitis seboroik
KLASIFIKASI
Otitis Eksterna
Akut
Otitis eksterna
sirkumskripta
Otitis eksterna
difus
Otomikosis
Otitis eksterna maligna
Kronis
OTITIS EKSTERNA Manifestasi klinis:
Nyeri telinga (otalgia) sedang-berat
Pendengaran berkurang-hilang Tinitus Demam Keluar discharge dari telinga
(otorhea) Sakit saat mengunyah atau
buka mulut
Diagnosis banding: Otitis media akut Miringitis bulosa
Penyulit: Perikondritis Dermatitis aurikularis Erisipelas
OTITIS EKSTERNASirkumkripta vs Difuse
OTITIS EKSTERNAOtitis eksterna sirkumskripta
Definisi Radang pada 1/3 liang telinga bagian luar yang terinfeksi pada polisebaseus sehingga membentuk furunkel
Otitis eksterna difus
Definisi: Peradangan pada 2/3 bagian dalam liang telinga dan tidak terdapat furunkel
Biasa disebut swimmer’s ear
OTITIS EKSTERNAOtitis eksterna sirkumskripta
Etiologi Staphylococcus aureus Staphylococcus albus
Otitis eksterna difus
Etiologi: Pseudomonas aeruginosa
Epidemiologi: Pada cuaca panas dan lembap
OTITIS EKSTERNAOtitis eksterna sirkumskripta
Manifestasi klinis: Nyeri bertambah saat auricula digerakkan
Penurunan pendengaran (jika penuh)
Otitis eksterna difus
Manifestasi klinis: Nyeri hebat Nyeri tekan pada tragus Kulit liang telinga tampak hiperemis
Sekret berbau dan tidak mengandung mucin
Edema dengan batas tidak jelas
OTITIS EKSTERNAOtitis eksterna sirkumskripta
Terapi: Tergantung kondisi penyakit:
Jika abses, aspirasi steril Jika dinding furunkel tebal,
insisi dan drainase Juga diberikan antibiotik
lokal : Polimixin B atau Bacitracin
Sering perlu AB sistemik Analgetik
Otitis eksterna difus
Terapi: Pemberian tampon yang sudah diberi antibiotik → kontak dengan kulit telinga yang terinfeksi
Dan ditambah obat tetes telinga
Jika tidak efektif diberi antibiotik sistemik
OTOMIKOSIS
OTOMIKOSISDefinisi
Otomikosis ( dikenal juga dengan Singapore Ear ), adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang superficial pada kanalis auditorius eksternus
Etiologi
Pityrosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis.
Aspergillus Kandida albikan Aktinomises
Jamur ini tertahan terutama di stratum korneum dan berproliferasi setelah fase istirahat (dormant phase)
GEJALA KLINIS Rasa gatal keluhan yang sangat menonjol bersama-sama dengan rasa penuh di telinga dengan penumpukan debris basah di dalam liang telinga
otore (keluar cairan dari telinga) , otalgia (sakit pada telinga), gangguan pendengaran dan tinnitus
PEMERIKSAAN FISIK Pada pemeriksaan liang
telinga, tampak massa putih keabu-abuan, menyempit, lapisan seperti kertas basah berbintik-bintik mengisi liang telinga
Konidiofor dari infeksi aspergilus niger akan tampak sebagai bintik-bintik hitam pada debris atau sebagai filamen-filamen yang menonjol di dinding liang telinga
PEMERIKSAAN LABORATORIUM Preparat langsung : skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa dengan KOH 10 % akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-kadang dapat ditemyukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.
Pembiakan : Skuama dibiakkan pada media Agar Saboraud, dan dieramkan pada suhu kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa koloni filament berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada permukaannya.
TERAPI Ear toilet Cara/keadaan ini paling baik dilakukan dengan alat pengisap (suction) atau diirigasi jika membran timpani tidak perforasi.
Obat antifungal spesifik dapat dioleskan seperti nistatin yang terutama efektif terhadap spesies kandida tapi kurang aktif melawan Aspergilus.
Klotrimazol sangat efektif sebagai antifungal apabila dipakai sebagai krem 1% di liang telinga
Larutan asam asetat 2 %, dapat digunakan sebagai tetes telinga pada penatalaksanaan otomikosis.
OTITIS EKSTERNA MALIGNA
OTITIS EKSTERNA MALIGNADefinisi
Otitis eksterna maligna (otitis eksterna nekrotikans) adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya
Epidemiologi
Di Amerika serikat : > di daerah beriklim lembab dan basah
Laki-laki > perempuan
99% mempunyai riwayat DM
Jarang
PATOGENESIS
Pasien diabetes melitus
pH serumen lebih tinggi dan terjadi mikroangiopati
Otitis eksterna yang progresif
Fisura Santorini dan
osseocartilaginous junction.
Dasar tulang tengkorak
Meningitis, abses otak, kejang, dan
kematian
OTITIS EKSTERNA MALIGNAGejala Klinis
Gatal di liang telinga
Nyeri yang hebat makin meningkat
Sekret yang banyak
Pembengkakan liang telinga
Pusing, sakit kepala dan trismus
Anamnesis
Identitas : usia lanjut
Keluhan: otalgia menetap, otorea purulent, menetap, granulasi.
RPD : riwayat diabetes melitus
Riwayat pengobatan : penggunaan antibiotik dan obat tetes telinga pada otitis eksterna tanpa adanya perubahan gejala yang bermakna
PEMERIKSAANPemeriksaan Fisik
Kulit inflamasi, hiperemis, udem dan tampak jaringan granulasi pada dasar meatus akustikus eksternus.
Sekret purulen di liang telinga
Kelumpuhan saraf fasial
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Peningkatan jumlah leukosit, laju endap darah, gula darah sewaktu. Kultur sekret liang telinga: P. Aeruginosa (bakteri aerob, gram negatif)
Radiologi : Dekstruksi tulang di sekitar dasar tulang tengkorak dan meluas ke intrakranial.
Histopatologi : Kartilago dikelilingi oleh jaringan inflamasi dan tampak destruksi. , dinding pembuluh darah : hialinisasi, tulang mastoid : adanya sel – sel inflamasi akut
OTITIS EKSTERNA MALIGNAOtitis eksterna maligna dengan tanda pus dari nekrosis liang telinga dan osteomielitis. Tampak aurikula bengkak dan hilangnya arsitektur tulang rawan yang merupakan karakteristik dari chondritis
STADIUMoleh Levenson et al, Corey et al, Benecke dan Davis et al. berdasarkan luasnya kerusakan jaringan atau tulang dan besarnya komplikasi neurologik yang terjadi
Stadium I
•Infeksi hanya terbatas pada jaringan lunak dan kartilago.
Stadium II
•Kerusakan jaringan lunak yang mulai meluas dan terjadi destruksi tulang temporal.
Stadium III
•Destruksi basis tengkorak yang ekstensif dan meluas ke intrakranial.
OTITIS EKSTERNA MALIGNADiagnosis Banding
Herpes Zooster Otikus
Mastoiditis
Otitis Media Kronik
Tumor Ganas Tulang
Temporal
Komplikasi
Abses Otak
Neuropati
Meningitis
PENATALAKSANAAN
Diagnosis dini pada populasi resiko tinggi
Pemberian terapi AB IV jangka panjang
Pembersihan liang telinga luar (aural toilet)
Pemeriksaan klinis & scan gallium-67 secara serial untuk menilai perbaikan
Kontrol yang ketat terhadap DM & intervensi bedah
PENATALAKSANAANPengobatan: memperbaiki imunosupresi, pengobatan lokal pada liang telinga, terapi sistemik AB jangka panjang dan intervensi bedah
MRS min 4-6 minggu Gentamisin sulfat IM / tobramisin IM: 3-5/kgBB dibagi
tiap 8 jam (awasi kadar kreatinin, urin & pendengaran diperiksa secara periodik o.k gentamisin & tobramisin bersifat nefrotoksik & ototoksik )
Karbenisilin IV: 4-5 mg setiap 4 jam AB parenteral diteruskan 2 minggu sampai infeksi teratasi
PENATALAKSANAAN AB: ciprofloxasin, ticarcillin-clavulanat, piperacillin (dikombinasi dengan
aminoglikosida), ceftriaxone,ceftazidine, cefepim (maxipime), tobramicin (kombinasi dengan aminoglikosida), gentamicin (kombinasi dengan golongan penicillin)
Bersihkan telinga setiap hari & olesi salep gentamisin. Diantara waktu membersihkan, beri obat tetes gentamisin tiap 4-6 jam.
Setelah terapi diberikan & infeksi terkontrol pengangkatan jaringan granulasi dengan anastesi lokal, kecuali perlu debrideman MAE
Biasanya tak perlu pembedahan (mastoidektomi radikal) kecuali bila keadaan pasien tak membaik walau diberi terapi medikamentosa
SERUMEN OBTURAN
DEFINISI Serumen yang menyumbat canalis auricula
Dalam keadaan normal serumen terdapat disepertiga luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan didaerah ini dan keluar dengan sendirinya dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membrane timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah
Salah satu faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga sehingga menyumbat adalah serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga.
GEJALA serumen obturan terjadi penurunan intensitas pendengaran, tinnitus (suara berdenging) bahkan vertigo.
PEMERIKSAAN Khusus pada serumen obturan, pemeriksaan otoskopi menunjukkan adanya penyumbatan liang telinga (meatus acusticus eksterna) oleh massa yang berwarna kekuningan sampai hitam.
PENATALAKSANAAN Serumen dapat diambil langsung dengan hook extraction atau diirigasi lebih dahulu. Pembersihan serumen Spooling Telinga (menggunakan H2O2)
Jika serumen keras dapat ditetesi dengan tetes nitrogliserin atau minyak zaitun (oleum olivarum) selama beberapa hari agar serumen melunak sehingga mudah diekstraksi
Telinga diirigasi dengan air bersih bakteriologis pada suhu 37º C dengan menggunakan syringe telinga dengan kanula tumpul
Setelah irigasi harus diikuti dengan evaluasi yaitu pemeriksaan otoskopi ulang dan juga tes pendengaran (tes garpu tala)
KONTRAINDIKASI Ada riwayat gangguan telinga
Pasien tidak kooperatif
Pendengaran pada satu telinga terpengaruh
KOMPLIKASI Otitis eksterna (radang telinga luar)
Kerusakan telinga tengah dan telinga dalam
INFLAMASI PADA AURIKULA
DEFINISI
Inflamasi aurikula merupakan suatu reaksi tubuh terhadap invasi bahan infeksi, antigen atau karena cedera fisik terdapat pada kulit, kartilago serta lapisan jaringan ikat sekitarnya atau perikondrium aurikula.
ANATOMI FISIOLOGI AURICULA
Persyarafan sensorik pleksus servikalis : N.aurikularis magnus
Cabang kutaneus n. fasialis Nervus oksipitalis Nervus aurikulo temporalis Cabang aurikulus Cabang nervus fasialis
Fungsi Auricula mengumpulkan suara. Amplifikasi suara dilakukan pada daun telinga, gendang telinga, dan struktur telinga tengah untuk membuat suara dengan 20 dB lebih tinggi dibandingkan suara pertama kali masuk ke daun telinga.
IMPETIGOinfeksi kontagiosa yang mengenai lapisan epidermis superfisial. anak-anak >>
Penularan jari yang kotor. Lesi awal bula kecil ruptur atau pecah eksudat infektif berwarna kekuninganmengering menjadi krusta keemasan.
KOMPLIKASI : Poststreptococcal glomerulonephritis (PSGN), Cellulitis, dan infeksi Methicillin-resistant Staphylococcus aureus
debridement ditutup dengan salep antibiotik (neomycin -anti-Stafilokokkus)
ERYSIPELASselulitis akut yang terlokalisasi namun meluas secara superfisial pada aurikula menginfeksi dermis
nyeri dan pembengkakan disertai gejala konstitusi
Lesi berupa penyebaran selulitis warna merah iregular dan berbatas tegas.
KOMPLIKASI : limfangitis ,abses, flegmon, tropic ulcer dan nekrosis kulit
Tx : antibiotik topikal dan sistemik. Obat anti-streptokokkal dosis tinggi dapat dicoba, bila gagal pemberian antibiotik intravena yang efektif melawan β sterptokokkus
HERPES ZOOSTER OTIKUS infeksi virus pada telinga yang disebabkan oleh virus varicella zoster.
nyeri terbakar salah satu telinga, sakit kepala, malaise, vesikel (+).
KOMPLIKASI : pada ganglion genikulatum dapat muncul disertai parese facialis atau paralisis komplit
Oral steroid secara umum diberikan dan di tappering off bila diberikan diatas 10-14 hari. Pengobatan dengan acyclovir, famcyclovir dan valacyclovir telah ditunjukkan keevektifannya dalam memperpendek fase penyebaran virus dan mengurangi otalgia
ECZEMAdermatitis pada telinga (epidermis dan dermis) yang melibatkan liang telinga, meatus dan concha.
1. stadium akut eritema, edema, vesikel atau bula erosi dan eksudasi, tampak madidans.
2. Stadium subakut edema dan eritema berkurang, eksudat mengering menjadi krusta
3. stadium kronis lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenifikasi.
Bila aurikula terlibat cukup luas dan lesi tampaknya meluas kompres basah larutan solusio Burowi selama 24-48 jam, setelah itu gunakan salep dan solusio steroid fluorinasi. bila infeksi dicurigai, dapat diberikan antibiotik topikal
OT HEMATOMA
hematoma daun telinga akibat suatu rudapaksa tertimbunnya darah dalam ruangan antara perikondrium dan kartilago
tidak segera dikeluarkan tonjolan menjadi padat dan permanen
1. aspirasi atau insisi
2. penekanan untuk mencegah reakumulasi Menggunakan penekanan gips yang dipasang di depan dan dibelakang.
3. pemberian antibiotik yang adekuat
PERIKONDRITIS
Infeksi bacterial pada perikondrium atau kartilago oleh traumapeudomonas aeruginosa
Tampak inflamasi sampai belakang daun telinga. demam, pembesaran kelenjar linfe regional dan leukositosis.
mild perikondritis debridement dan antibiotik topikal atau oral.
Tobramisin diberikan bersama-sama Tikarsilin secara sistemik paling efektif. Pembedahan meliputi eksisi jaringan nekrotik, kemudian dilakukan lokal skin flap. Irigasi dengan drain kecil sebaiknya ditempatkan dibawah flaps dan diirigasi dengan cairan antibiotik tiga kali sehari. Drain dapat diteruskan sesuai perbaikan kondisi
AURICULAR TRAUMA
Telinga luar adalah sangat sensitif terhadap trauma karena telinga menonjol dari kepala.
manusia juga cenderung memutar kepala mereka untuk menghindari trauma wajah secara langsung, jadi menyingkap telinga mereka.
Perlukaan pada telinga dikategorikan berdasarkan: tumpul, tajam dan thermal.
EPIDEMIOLOGI 2/3 kasus terjadi pada usia 11 – 40 tahun
Perbandingan L : P = 2 : 1
Biasanya disebabkan :
1. Kecelakaan lalu lintas (43%)
2. Kecelakan dirumah (33%)
3. Perkelahian (14%)
Pada anak-anak, sering dikarenakan abrasi
HEMATOMA
Hematoma pada telinga akan memisahkan pericordium dari kartilago mati dikenal sebagai telinga bunga kol (cauliflower ear).
harus dievakuasi dengan
PATOFISIOLOGI
•Perlukaan pada aurikular penggeseran perikondirum dari kartilagony
•Merobek pembuluh darah di sekitar perikondirum
•Iskemik nekrosis dari kartilagonya
•Terakumulasinya darah di ruang subperikondrall HEMATOM AURIKULAR
TREATMENT
Tujuan dari pengobatan aurikular hematom :
1. Evakuasi hematom pada ruang subperikondral dan mencegah terakumulasinya darah kembali
Teknik Tatalaksana aurikular Hematom :
1. Needle apiration sudah tidak direkomendasikan (aspirasi sering tidak adekuat)
2. Iscision and drainage
Kehilangan kulit memerlukan ketebalan penuh skin grafting. Jika perikordium intak, skin grafting dapat dilakukan dengan segera. Jika ada kartilago terbuka tanpa perikordium, kemudian grafting harus ditunda sampai lapisan padat jaringan granulasi terbentuk. Bagian donor terbaik adalah kulit dibelakang sulcus postauricular.
Pemotongan terbuka dapat digunakan untuk avulsi dekat dan kecil (<2 cm) tanpa deformitas kosmetik yang berarti. Kekurangan yang lebih besar membutuhkan kartilago grafting. Yang paling penting untuk mempertahankan atau merekonstuksi aspek superior dari helix untuk memberikan dukungan untuk kacamata. Avulsi parsial yang besar, walaupun dengan kulit dayung tipis, dapat diperkirakan ulang dengan laju tinggi keberhasilan.
Hasil paling baik untuk total amputasi telinga dapat diraih dengan mikrovaskular anastomosis. Pecahan amputasi harus di angkat dalam saline yang dingin dengan generasi pertama sefalosporin. Pengobatan bantuan termasuk medical leeches, antikoagulasi heparin, dan oksigen hiperbarik.
Gigitan bisa diperbaiki jika kurang dari 12 jam lamanya. Selain itu, harus diperbolehkan untuk menyembuhkan dengan tujuan kedua. Gigitan manusia memerlukan antibiotik profilaksis agresif (ticarcillin intravena atau clavulanate, amoxicillin oral atau clavulanate.
Radang dingin harus diobati dengan penghangatan segera dengan perendaman saline. Lima puluh persen luka bakar kepala dan leher meliputi telinga. Perikondritis kontaminasi tidak langsung dengan Pseudomonas dan Staphylococcus aureus. Perikondritis harus diobati dengan antibiotik topikal (sulfamylon krim luka bakar) ciprofloxacin oral, pembersihan rutin, pencegahan terhadap tekanan, atau pemotongan deformitas telinga dapat dilakukan. Kondritis pada telinga adalah kegawatan yang sungguh-sungguh meliputi insisi, drainase, debridement dari kartilago dan antibiotik infiltrasi langsung menggunakan sebuah kateter intravena.