presentasi portofolio fr pelvis
DESCRIPTION
frakturTRANSCRIPT
PRESENTASI PORTOFOLIO
TRAUMA PELVIS CURIGA RUPTUR VESIKA
URINARIA DENGAN SYOK HIPOVOLEMIK
Oleh internsip
Nama : Tn. DUmur : 25 tahunJns kelamin : Laki – lakiTgl masuk : 17 februari 2012Ruang rawat : Refer RS Permata Medika
Identitas pasien
ABDOMEN datar, peristaltic , tegang, nyeri tekan seluruh abdomen
VL di region lumbal sinistra, ukuran 5 x 3 x 2 cm, luka kotor
VL di region suprapubik, ukuran 8 x 6 x 4 cm, luka kotor, perdarahan rembes dari luka, omentum usus
terlihat, usus terlihat, gerakan usus terlihat
Ektremitas VE di regio femur sinistra, akral dingin +/+,
capp reff > 2”
Genitalia hematom perineum (-), meatal bleeding (-),
VL di penis 1 x 0,5 x 0,5 cm
DIAGNOSIS
Fraktur ramus inferior os pubis sinistra curiga rupture vesika
urinaria dengan syok hipovolemik
19.00 WIB
19.30 WIB
20.00 WIB
20.30 WIB
20.45 WIB
21.00 WIB
21.45 WIB
TD : 100/60 mmHgNadi : 98 x/menitGCS : 15Hb : 14,4Infuse RL ke 4-5DC 200 cc warna merah
TD : 80/50 mmHgNadi : 100 x/menitGCS : 15Hb : 8,7Infuse RL ke 6-7
TD : 70/50 mmHgNadi : 105 x/menitGCS : 15Hb : 8,8Infuse RL ke 8-9
Konsul dr. Arif SpB via telp advis refer dengan diagnosis curiga rupture vesika urinaria
TD : 70/50 mmHgNadi : 100 x/menitGCS : 15Infuse HAES 30 tpmInfuse RL ke 9 30 tpm
TD : 110/60 mmHgNadi : 98 x/menitGCS : 15Infuse HAES 30 tpmInfuse RL ke 9 30 tpmUsaha darah
TD : 100/60 mmHGInfuse RL ke 10 30 tpmGCS : 15DC 500 cc warna merahPersiapan refer ke RS permata medika
PENGAWASAN
DISKUSI
TRAUMA PELVIS
HAL – HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
• bila ada cedara perut atau tungkai bawah yang berbahaya trauma pelvis• Semua daerah ini harus diperiksa dengan cepat. • prioritas pertama adalah setelah menilai keadaan umum pasien dan mencari tanda kehilangan darah
KLASIFIKASI
A, kompresi anteroposterior tipe I. B, kompresi anteroposterior tipe II. C, kompresi anteroposterior tipe III.
D, kompresi lateral tipe I. E, kompresi lateral tipe II. F, kompresi lateral tipe III. G, shear vertikal. Tanda panah pada masing-masing panel mengindikasikan arah tekanan yang
menghasilkan pola fraktur.
Kalsifikasi fraktur pelvis menurut tile (1998)
1.Tipe A stabila) A1 fraktur pelvis yang tidak
melibatkan cincinb) A2 fraktur pelvis yang stabil dan
pergerakanminimal2.Tipe B seccara rotasi tak stabil, secara vertical stabil
a) B1 open bookb) B2 tekanan lateral, ipsilateralc) B3 tekanan lateral, kontralateral
3.Tipe C secara rotasi dan vertical tak stabil
a) C1 unilateralb) C2 bilateralc) C3 yang disertai fraktur acetabulum
Penatalaksanaan 1. Stabilisasi hemodinamik2. Radiografi dada potebel, pelvis dan tulang belakang3. Sonografi abdomen terfokus untuk trauma dilakukan 4. Tindakan laparotomi eksplorasi5. Pemasangan fiksator, balutan pelvis6. Icu
Teknik imobilisasi
Pengikat dan Sheet Pelvis
teknis pembalutan
1. Contusio buli – buli Hanya terdapat memar pada
dinding buli – buli2. Intraperitoneal
Terjadi akibat trauma pada saat buli-buli sedang terisi penuh
3. Ekstraperitoneal terjadi akibat trauma pada
saat buli-buli kosong.
Ruptur buli – buli
Hal yang perlu diperhatikan
Hanya sebagian kecil pasien dengan rupture kemih / buli – buli yang mengalami hipotensi, jadi kalau pasien itu hipotensi, harus dicarai sebab lainnya
Trauma buli – buli merupakan keadaan darurat bedah yang memerlukan penatalaksanaan segera
SYOK HIPOVOLUMIK
Kelas Rata2 kehilangan darah (mL)
Volume darah (%)
Gambaran klinik Kebutuhan resusitasi
I < 750 < 15 Tidak ada perubahan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah
Tidak ada
II 750 – 1500 15 – 30 Takikardi dan takipnoe; tekanan darah sistolik mungkin hanya menurun sedikit; tekanan darah sistolik mungkin hanya menurun sedikit; pengurangan pengurangan output urin (20-30 mL/jam)
Biasanya larutan kristaloid tunggal, namun beberapa pasien mungkin membutuhkan transfusi darah
III 1500 – 2000 30 – 40 Takikardi dan takipnoe yang jelas, ekstremitas dingin dengan pengisian - kembali kapiler terlambat secara signifikan, menurunnya tekanan darah sistolik, menurunnya status mental, menurunnya output urin (5-15 mL/jam)
Seringnya membutuhkan transfusi darah
IV > 2000 > 40 Takikardia jelas, tekanan darah sistolik yang menurun secara signifikan, kulit dingin dan pucat, mental status yang menurun dengan hebat, output urin yang tak berarti
Perdarahan yang membahayakan-jiwa membutuhkan transfusi segera
TERAPI CAIRAN PADA SYOK HIPOVOLUMIK
1)Ringer laktat adalah cairan pilihan pertama. NaCl merupakan pilihan kedua
2)Dosis awal adalah 1 sampai 2 liter pada dewasa dan 20 mL/kg pada anak.
3)jumlah total volume kristaloid yang secara akut diperlukan mengganti setiap mililiter darah yang hilang dengan 3 ml cairan kritaloid
4)koloid bertahan di rongga intravaskular, menggantikan protein plasma yang hilang sebagai akibat perdarahan
Reapon cepat Respon sementara Tanpa respon
Tanda vital Kembali ke normal Perbaikan
sementara,tensi dan
nadi kembali turun
Tetap abnormal
Dugaan kehilangan
darah
Minimal
(10 - 20%)
Sedang, masih ada
(20 - 40%)
Berat
(> 40%)
Kebutuhan kristaloid Sedikit Banyak Banyak
Kebutuhan darah Sedikit Sedang-banyak Segera
Persiapan darah Specific type
dan
crossmatch
Specific type Emergensi
Operasi Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti
Kehadiran dini ahli
bedah
perlu perlu perlu
TRANSFUSI DARAHTRANSFUSI DARAH
1) Indikasi transfuse darah antara lain: Perdarahan akut sampai Hb < 8 gr/dL atau Ht < 30%. Pada orang tua, kelainan paru, kelainan jantung Hb < 10 gr/dL. Bedah mayor kehilangan darah > 20% volume darah
2) An American Society of Anesthesiologists task force review mendapatkan bahwa kadar hemoglobin darah >10 g/dL (hematokrit >30 %) jarang memerlukan transfusi darah, sedangkan kadar <6 g/dL (hematokrit <18 %) hampir selalu memerlukan transfusi darah