ppt stilben
TRANSCRIPT
KELOMPOK 1
STILBENOID
AGUSTAN H311 11 0
IMELDA PONGLABBA H311 12 026
SULFIANI H311 12
903
STILBENOID
Merupakan agen
kemotaksonomik yang menarik dan
dihasilkan oleh tanaman kayu
sebagai metabolit
kelompok senyawa organik yang
dihasilkan oleh tanaman kayu
sebagai metabolit dan juga sebagai
agen konstitutif
STRUKTUR DASAR
Mempunyai struktur C6-C2-C6
Oligomer Stilben
Monomer stilben
Resveratrol
Oligomer
Dimer Trimer Tetramer
Dimer Resveratrol
Hemsleyanol A
Heimiol A
Laevifonol
Balanokarpol
Trimer Resveratrol
Vaticanol A α- Viniferin
HopeafenolVatikanol B
Tetramer Resveratrol
Stilben adalah etilen yang tersubstitusi oleh dua cincin fenil. Cincin A memiliki jalur biosintesis asam mevalonat, sedangkan cincin B jalur biosintesisnya asam shikimat.
Jalur biosintesis
Resveratrol
Resveratrol adalah senyawa turunan
3,5,4’-trihidroksi stilben, dan merupakan salah
satu senyawa polifenol yang terdapat
pada tumbuhan dan dimanfaatkan
dalam bidang medis. Senyawa
tersebut digolongkan sebagai
senyawa fitoaleksin.
Struktur kimia resveratrol
memiliki dua isomer geometrik yaitu
bentuk trans-resveratrol (Ia) dan cis-
resveratrol (Ib).
BIOAKTIVITAS STILBEN
Anti fungi
Anti bakteri
Anti HIV
Anti kanker
Anti inflamasi
Aktivitas biologis stilben secara luas adalah :
Tiga oligomer resveratrol dari kulit batang Hopea gregaria
(dipterocarpaceae) serta sifat toksik dan sitotoksiknya
trimer resveratrol tetramer resveratrol
a-viniferin (1)
hopeafenol (3)
vatikanol B (2)
Tiga oligomer resveratrol telah berhasil diisolasi dari kulit batang Hopea gregaria, yaitu :
Sifat Toksik dan Sitotoksiknya
UJI AKTIVITAS Benur udang A. salina (BST)
Sifat Toksik : Metode Meyer
Sifat Sitotoksik :
Metode Alley
Tabel 1 nilai LC 50 dan IC 50 senyawa yang diisolasi
Tabel III. Sifat sitotoksik α-viniferin, vatikanol B dan hopeafenol terhadap sel kanker manusia
Struktur senyawa tersebut ditetapkan dengan menggunakan tehnik spektroskopi seperti UV, IR, 1H dan 13C NMR.
Berdasarkan Tabel I dan Tabel II,
tampak bahwa :
hopeafenol (3) yang bersifat sangat
aktif terhadap sel murin leukemia P-
388, memiliki aktivitas dengan
kategori aktif terhadap sel leukemia
HL60.
α-viniferin (1), dan vatikanol B (2) yang
bersifat tidak aktif terhadap sel murin
leukemia P-388, tetapi kedua senyawa
tersebut memiliki kategori sangat aktif
terhadap sel leukemia HL60. Bahkan
α-viniferin (1) aktif terhadap beberapa
sel kanker manusia lainnya.
Terima kasih