ppt ilmu bedah 2

26
MODUL ILMU BEDAH trigger 2 : efusi pleura

Upload: tessa-fafia

Post on 17-Feb-2015

106 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ppt ilmu bedah 2

MODUL ILMU BEDAHtrigger 2 : efusi pleura

Page 2: ppt ilmu bedah 2

TUTORIAL XII

Fasilitator : dr. Zukhri Zainun Sp.MKetua : Rico Afriyanto (10-115)Sekretaris : Tessa Fafia Utami (10-117)Anggota : Yogi Nopri Anggara (10-111)

Widya Isra (10-112) Merin Anovil (10-113) Rudi Milwan (10-114) Mutiara Sekar Nengsih (10-116) Imelda Sari Melany (10-118) Fitria Suhaini (10-119) Shinta Lisseva (10-120) Ongko Setunggal W (10-212)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

2013

Page 3: ppt ilmu bedah 2

TRIGGER 2 : EFUSI PLEURASeorang pasien laki-laki umur 42 tahun,

masuk RS dengan keluhan nafas pendek, nyeri dada hebat, dan kadang-kadang nyeri didaerah bahu.Pada pemeriksaan ditemukan penurunan bunyi nafas, pekak pada perkusi, ada friksi pada pleura. Pasien sudah lama menderita penyakit hati kronis, sudah sering keluar masuk RS. Status gizi kurang, anemia, dan terlihat lelah sekali. Apa yang hendak anda lakukan pada pasien ini

Page 4: ppt ilmu bedah 2

STEP 1 :

Friksi : bunyi gesekan kedua pleura yaitu parietal dan visceral

Efusi pleura : penumpukan cairan didalam rongga pleura

Pleura : selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada

Penyakit hati kronis : penyakit hati yang berlangsung lebih dari 6 bulan

Page 5: ppt ilmu bedah 2

STEP 2 :

Apa yang menyebabkan pasien mengalami nafas pendek ?

Apa yang menyebabkan pasien mengalami nyeri hebat di dada dan bahu ?

Apa arti klinis dari pemeriksaan pada pasien ini ?

Apakah penyakit yang diderita pasien ada hubungannya dengan penyakit hati kronis?

Apakah ada hubungan status gizi buruk, anemia dan lelah dengan penyakit yang diderita oleh pasien ?

Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini ?

Page 6: ppt ilmu bedah 2

STEP 3 :

Karena cairan di pleura diproduksi secara berlebihan yang akan menekan paru sehingga nafas menjadi pendek ( paru tidak bisa mengembang secara normal )

Karena meningkatnya cairan pleura -> menyempitnya rongga dada -> paru susah mengembang dan mengempis pada saat bernafas -> menyebabkan nyeri yang menjalar ke dada dan bahu

– penurunan bunyi nafas : larena berkurangnya ruang gerak tempat kembang kempis paru

Page 7: ppt ilmu bedah 2

-. Pekak pada perkusi : karena berisi cairan -. Friksi pada pleura : karena adanya penumpukan cairan pada pleura

AdaAda karena status gizi buruk yang memicu

terjadinya efusi pleura sedangkan anemia karena intake makanan yang kurang yang menyebabkan pasien terlihat lelah

Dengan WSD ( water seal drainage)

Page 8: ppt ilmu bedah 2

STEP 4

Page 9: ppt ilmu bedah 2

STEP 5EFUSI PLEURA : DefinisiEtiologiPatofisiologiAnamnesaPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjangPenatalaksanaanKomplikasiPrognosa

Page 10: ppt ilmu bedah 2

STEP 6PRIVATE STUDY

Page 11: ppt ilmu bedah 2

STEP 7Definisi

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam cavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura visceralis dapat berupa cairan eksudat atau transudat.Pada keadaan normal rongga pleura hanya mengandung cairan sebanyak 10-20 ml.

Page 12: ppt ilmu bedah 2

Etiologi

Berdasarkan jenis :

a) Transudat Pada cairan transudat, selain memiliki serum protein yang rendah (<0,5) juga memiliki LDH yang rendah (<0,6)Penyebab utama terjadinya transudat : sindroma nefrotik, sirosis hepatis, tumor.

Page 13: ppt ilmu bedah 2

b.)Eksudat

Pada cairan eksudat kadar protein lebih tinggi dari 0,5 g/100cc cairan efusi dan kadar LDH lebih tinggi dari 0,6Terjadinya eksudat antara lain disebabkan oleh : infeksi paru akibat : pneumococcus, staphylococcus, haemophilus, TB dan kuman gram (-) yaitu pseudomonas aeroginosa

Berdasarkan penyakit penyertanyaInfeksi : TBNon infeksi : gagal jantung dan sirosis hepar

 

Page 14: ppt ilmu bedah 2

1.Pembentukan meningkatPeningkatan tek intravaskuler pleura ( hidrostatik meningkat )

Gagal jantungPeningkatan cairan di intersisial paru

Udem paru Peningkatan cairan di peritoneum

Acites Peningkatan permeabilitas vaskuler

Proses peradangan, keganasanPeningkatan protein intra pleura

Patogenesis efusi pleura

Page 15: ppt ilmu bedah 2

1.Pembentukan meningkatPenurunan tekanan intra pleura

AtelektasisPenurunan tekanan koloid osmotik vaskuler

Hipoalbuminemia Ruptur ductus torasikus

ChylothoraxRuptur pembuluh darah

Hemothorax

Patogenesis efusi pleura

Page 16: ppt ilmu bedah 2

2. Penurunan kemampuan absorbsi Obstruksi sist limp pleura parietal

Penekanan oleh masa tumor Peningkatan tekanan intravaskuler

Gagal jantung

3. Gabungan no 2 dg no 3• Contohnya pada kasus

Gagal jantung Tumor paru

Patogenesis efusi pleura

Page 17: ppt ilmu bedah 2

1. Biaodata : Umur 42 th

Jenis kelamin : laki-laki

Alamat : Siteba

Pekerjaan : PNS

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama : nyeri dada disertai nyeri bahu, sesak nafas, takipnea.

b. Riwayat penyakit sekarang : terkait dengan kapan terjadikeluhan dan kejalaserta pengobatan yang telah dilakukan

Anamnesa

Page 18: ppt ilmu bedah 2

c. Riwayat penyakit dahulu :

- adanya penyakit hati yaitusirosis hati hepatika

- menderita anemia

- pasien mengalami kurang gizi

d. Riwayat penyakit keluarga :

apakah ada keluarga yang menderita TBC , Ca paru, dan pneumonia.

Page 19: ppt ilmu bedah 2

Pemeriksaan fisik :Inspeksi : pengembangan paru menurunPalpasi : penurunan fremitus taktilPerkusi : pekak pada perkusiAuskultasi : penurunan bunyi nafas (vesikuler)

Pemeriksaan penunjangFoto thoraks

Pada foto dada PA permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk bayangan seperti kurva, dengan permukaan darah lateral lebih tinggi daripada medial, tampak sudut costofrenikus menumpul

Page 20: ppt ilmu bedah 2

Torakosentesis

Aspirasi cairan pleura (torakosentesis) sebagai sarana diagnostic dan terpeutik. Pelaksanaannya sebaiknya denga posisi dudu. Aspirasi dilakukan pada bagian bawah paru sela iga garis aksilaris posterior dengan jarum.untuk diagnose dilakukan pemeriksaan warna cairan dimana cairan pleura berwarna agak kekuning-kuningan

Biopsy pleura

Dapat menunjukkan 50-70% diagnosis kasus pleuritis Tb dan tumor pleura

 

Page 21: ppt ilmu bedah 2

Penatalaksanaan Dengan pemasangan WSD : jika jumlah cairan cukup banyk sebaiknya dipasang selang toraks yang dihubungkan dengan WSD sehingga cairan dapat dikeluarkan secara lambat dan aman.

Pemasangan WSD dilakukan sebagai berikut :Tempat untuk memasukkan selang toraks biasanya di sela

iga 7,8 linea aksilaris media

Setelah dibersihakan dan dianestesi, dilakukan sayatan transversal selebar kurang lebih 2cm sampai subkutis

Dibuat satu jahitan untuk mengikat selang

Jaringan subkutis dibebaskna secara tumpul dengan klem sampai mendapatkan pleura parietalis

Page 22: ppt ilmu bedah 2

Selang dan trokar dimasukkan kedalam rongga pleura dan kemudian trokar ditarik. Pancaran cairan diperlukan untuk memastikan posisi selang toraks

Setelah posisi benar selang dijepit dan luka kulit dijahit

Selang dihubungkan dengan botol penampung cairan pleura. Ujung selang dihubungkan dengan botol penampung cairan pleura. Ujung selang diletakkan dibawah permukaan air sedalam sekitar 2cm, agar udara dari luar tidak dapat masuk kedalam rongga pleura

WSD perlu diawasi tiap hari dan jika sudah tidak terlihat undulasi pada selang, kemudian cairan sudah habis dan jaringan paru mengembang. Untuk memastikan dilakukan foto thoraks

Selang torak dapat dicabut jika produksi cairan/ hari < 100ml dan jaringan paru telah mengembang. Selang dicabut pada saat ekspirasi maksimum

 

Page 23: ppt ilmu bedah 2

Diagnose banding TBEmboli paruPleuritis

Page 24: ppt ilmu bedah 2

Komplikasi Fibrothorak

Perlengketan antara permukaan parietal pleura dengan permukaan visceral pleura karena efusi pleura yang tidak ditangani dengan drainase yang baik

Atelektasis

Pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan penekanan akibat efusi pleura hebat

Fibrosis paru

Keadaan dimana terdapat jaringan kat di paru dalam jumlah abnormal

Page 25: ppt ilmu bedah 2

Prognosa Tergantung pada penyakit yang

mendasari, pada kasus tertentu dapat sembuh sendiri setelah diberi pengobatan yang adekuat terhadap penyakit dasarnya.

Page 26: ppt ilmu bedah 2

Kesimpulanefusi pleura merupakan penumpukan cairan yang abnormal dalam cavum pleura. Normal cairan pleura seperti air, tidak berwarna dan tidak berbau. Penyebabnya berdasarkan jenis cairan yaitu cairan eksudat dan transudat. Gejala yang sering terjadi sepert sesak nafas, nyeri dada dan bahu. Prognosa penyakit ini bervariasi dan tergantung dari 3 faktor utama yaitu keadaan umum pasien, diagnosa dini serta penatalaksanaan yang tepat pula sehingga memiliki angka komplikasi yang rendah.