ilmu bedah kolon2
TRANSCRIPT
Anatomi dan FISIOLOGI COLON
ANATOMI COLON• Usus Besar/ Colon
- dari caecum sampai dengan anus- memiliki panjang ± 1,5 m (±1/5 panjang seluruh GIT)- bagian terlebar dari colon ada di daerah caecum dan daerah tersempit ada didaerah sigmoid.
• Colon terdiri dari:- Colon asendens (kanan)- Colon transversum- Colon desendens (kiri)- Colon sigmoid (berhubungan dengan recktum).
• Apendiks (usus buntu)- tonjolan kecil (seperti tabung)- terletak di kolon asendens, (perbatasan kolon asendens dengan usus halus)
• Suplai pembuluh darah-sekum,kolon asendens, dan bagian kanan kolon diperdarahi oleh arteri mesenterika superior sedangkan kolon transversum bagian kiri,kolon desenden,sigmoid,dan sebgaian besar rektum diperdarahi oleh arteri mesenterika inferior
FISIOLOGI COLON1. Menyimpan dan eliminasi sisa
makanan (feses)
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Pemeliharaan ekologi flora usus (bakteri)
4. Menyerap air dan vitamin5. Ekskresi mukus
Patologis Kolon
• Obstruksi• Volvulus• Endometreosis• Divertikulosis• Kolitis• neoplasma
OBSTRUKSI USUS
Pengertian
Obstruksi usus merupakan penyumbatan intestinal mekanik
yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja atau
mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan
penyempitan/penyumbatan lumen usus.
pada obstruksi kolon yang hampir tidak pernah terjadi
strangulasi adalah pada volvulus.
Obatruksi kolon
• Obatruksi kolon yang berlarut larut akan menyebabkan distesi apabila katup ileosekal tetap utuh.
• Dinding usus besar tipis, terutama sekum shg mudah mngalami distensi, dan apabila terlalu teregang akan terjadi ruptur.
Penyebab1. tersering adalah karsinoma,terutama pada
daerah rektosigmoid dan kolon kiri distal.2. Divertukulitis3. Striktur rektum4. Stenosis anus5. Volvulus sigmoid6. Penyakit Hirschprung
Anamnesis
• Gejala obstruksi kolon1. Kebiasaan buang air besar, berupa opstipasi2. Kembung disertai kolik pada perut bagian
bawah3. Konstipasi absolut dgn keadaan ingin defekasi
dan flatus
Pemeriksaan fisik
• Inpeksi : kontur usus terlihat pda dinding perut
• Auskultasi : peristaltik usus meningkat• Pada sekum dan kolon proksimal biasanya
terjadi distensi,karena bagian ini mudah membesar.
VOLVULUS
volvulus adalah suatu kondisi di mana usus berputar pada dirinya sendiri, menyebabkan obstruksi aliran material melalui usus.
Volvulus sekum Etiologi : • Kelainan bawaan kolon kanan yang tidak
terletak retroperitoneal.• terdapat mesenterium panjang dan sekum
yang mobile karena tdk terfiksasi.
Gambaran klinis :• Sama dengan obstruksi usus halus• Nyeri perut yang bersifat kolik• Mual• Muntah• Nyeri biasanya di sekitar pusat• Gambaran hiperperistalsis amat jelas dan
terdengar borborigmi
Diagnosis : • Dengan foto polos, berupa gambaran segmen
sekum yang sangat besar berbentuk ovoid di tengah perut
• Dilatasi usus halus dengan permukaan air yang jelas• Gambaran kolon sama sekali tidak terlihat
Tatalaksana : • Reseksi ileosekal dengan ileokolostomi
terminolateral
Volvulus sigmoidEtiologi :• Mesenterium yang panjang dengan basis yang sempit• Sering mengalami strangulasi bila tidak dilakukan dekompresi
Insiden :• Terutama pada lansia terutama pria• Ditemukan juga pada penderita gangguan mental• Pengaruh obat neuroleptik• Gangguan kardiovaskuler, dan• Penyakit paru kronik yang berat• Presentase > dari volvulus sekum
Gambaran klinis : nyeri perut yang samar dengan kolik usus dan
perut kembung.
Nyeri perut bersifat intermitens dengan kejang perut bagian bawah yang berlangsung cepat disertai obstipasi total
Distensi abdomen berlangsung cepat karena terjadi distensi sigmoid berlebihan
Syok dan tanda toksik mendukung adanya strangulasi sigmoid
Pemeriksaan fisik :Tampak distensi perut yang mencolokPada perkusi, terdengar timpani karena
sigmoid yang besar sekali
Tata laksana :• dekompresi lengkung sigmoid dengan retoskop,endoskop, atau pipa lentur yang besar• pembedahan : sigmodektomi dengan anastomosis terminoterminal
ENDOMETRIOSIS
• Endometriosis adalah satu keadaan dimana
jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di
luar kavum uteri. Jaringan ini yang terdiri atas kelenjar-
kelenjar dan stroma, terdapat dimiometrium ataupun di
luar uterus. Kebanyakan terdapat dimkolon rekto sigmoid.
PenangananTerapi hormonal. • Prinsip terapi
Pertama pengobatan hormonal endometriosis adalah menciptakan lingkungan hormon rendah estrogen dan lingkungan asiklik (mencegah terjadinya haid), yang berarti tidak terjadi pelepasan jaringan endometrium yang normal maupun jaringan endometriosis. Prinsip kedua adalah menciptakan lingkungan hormon tinggi androgen atau tinggi progesteron (progesteron sintetik) yang secara langsung menyebabkan atrofi jaringan endometriosis.
Divertikel• Adalah mukosa yang menonjol melalui lapisan
otot seperti hernia kecil• paling sering ditemukan di kolon• PatofisiologiMakanan kurang/tdk berserat kepadatan feses
meningkat tek intralumen menigkat divertikulosis stagnasi feses mutasi genetis polip,kanker
• Keluhan dan Tanda- Asimptomatis pada 80% pasien- Perut terasa tegang dan nyeri, kembung, tenesmus - Obstipasi berselang seling dengan diare
- Pemeriksaan fisik- Nyeri tekan lokal ringan- Sigmoid sering dpt diraba sebagai struktur padat- Tidak ada demam atau leukositosis bila tdk ada radang
• Foto Rontgen Barium- Tampak divertikel dengan spasme lokal- Penebalan dinding yang menyebabkan penyempitan
lumen- Untuk
PenatalaksanaanA.Terapi Umum1. Istirahat2. Diet banyak serat 3. Medikamentosa, Antikolinergik bila nyeri4. Operasi
• Operasi / PembedahanDiseksi eksisi bedah dan tergantung pada patologi
jelas. Dalam divertikel asimtomatik, eksisi umumnya dilakukan jika leher dari divertikulum yang sempit atau jika stasis hadir.
PrognosisUmumnya baik
DIVERTIKULITIS
• Divertikulitis adalah radang akut dalam divertikel tanpa atau dengan perforasi
Patofisiologis
• Adanya radang karena retensi feses• Tekanan tinggi dalam sigmoid• Entamoeba hystolitica
Gejala klinis dan penunjang
• Serangan akut berupa nyri lokal kiri bawah / suprapubik
• Masa di daerah pelvis atau kiri bawah• Sering kontipasi atau diare• Mual,muntah• Demam dan mengigil• Distensi perut
• Pemeriksaan penunjang- Foto rongen Barium- Endoskopi- Pemeriksaan darah lengkap- CT scan
Terpi
• Pemasangan pipa isap lambung• Puasa• Oemberian antibiotik dan analgesik
ANATOMI REKTUM
ANATOMI
Rektum terdapat di regio lumbal sinistra
Sedangkan Anus/Kanalis adalah saluran terakhir dari traktus Digestivus
Asal• Rektum : Endoderm• Anus : Proektoderm
Perbedaan menyebabkan vaskularisasi, aliran darah, limfe, dan persarafan berbeda
ANATOMI
RektumAnusVASKULARISAS
I
• A. Hemorroidaidalis A. Mesentrika
• A. Illiaca Interna A. Hemorroi-dalis medialis
• A. Pudenda Interna A. Hemmo-rroidalis Inferior
2 sistem aliran darah membentuk anastomose dan aliran kolateral
Aliran Limfe
Rektum • berjalan seiring Vena hemorroidales superior
Anus • ke kelenjar limfe inguinal
Persarafan
sistem otonom
Rektum
Parasimpatis
• Atur ereksi
Simpatis
• Atur ejakulasi & emisi darah
persarafan sensorik somatik yang peka terhadap nyeri
Anus
FISOLOGi
Fungsi utama dari rektum dan kanalis anal ialah untuk mengeluarkan massa fesesyang terbentuk di tempat yang lebih tinggi dan melakukan hal tersebut dengan cara yangterkontrol. Sewaktu gerakan massa di kolon mendorong isi kolon ke dalam rektum, terjadiperegangan rektum yang kemudian merangsang reseptor regang di dinding rektum dan memicu refleks defekasi
KELAINAN REKTO-ANAL
Kelainan Bawaan
Kelainan yang Didapat
KELAINAN REKTO-ANAL
• Mengidentifikasi kelainan kongenital harus dibedakan neonatus laki-laki atau perempuan karena berhubungan dengan struktur urogenital masing-masing
Kelainan kongenital pada wanita Fistel vagina- Muara rekto-anal terdapat pada vagina- Klinik dan diagnosa Mekonium keluar dari diagnosa Mulai dari kesulitan defekasi saat penderita
makan makanan padat Terapi : Evakuasi feses dan kolostomi
(Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk mengeluarkan feses)
Prognosa : baik
Kelainan kongenital pada wanita Fistel Perineum Muara rekto anal terdapat diantara
vulva, letak anus normal tapi buntu Sten0isis AnusLetak Anus normal tapi lubannya sangat
sempit
Kelainan kongenital pada wanita Klinis dan Diagnosa Obstipasi Perut Kembung Terapi Pembedahan definitif Kolostomi Prognosa : BAIK
Kelainan pada Laki-laki
Fistel Urine
• Muara rektoanal terdapat pada uretra atau vesica urinaria
• Klinis : mekonium dan feses keluar dari Orificium Urethra Externum
• Penunjang : kateter urine untuk menentukan letak fistel
• Terapi : Evaluasi feses dan kolostomi• Prognosa : baik
Kelainan pada Laki-laki
Fistel Perineum
• Muara rektoanal terdapat pada uretra atau vesica urinaria
• Klinis : mekonium dan feses keluar dari Orificium Urethra Externum
• Penunjang : kateter urine untuk menentukan letak fistel
• Terapi : Evaluasi feses dan kolostomi• Prognosa : baik
KELAINAN YANG DIDAPAT
Hirschprung disease
Hemorroid
Fissura Anus
Abses Anorektal
Fistel Perianal
Prolapsus Rektum
Keganasan Rektoanal
Hirschprung disease
• Keadaan dimana plexus mienterikus auerbach tidak ada, akibatnya usus tidak mengembang
Apa itu Hirschprung?
• Aganglionik kolon tidak dapat mengembang gangguan defekasikolon bagian proximal yang normal akan melebar akibat timbunan feses
Patofisologi
Gambaran Klinis
Gangguan defekasi : obstipasi diselingi diare
Diare dengan feses bau dan berwarna enterokolitis
Trias dengan pada neonatus : mekonium keluar terlambat, muntah hijau, dan perut membuncit
Diagnosa
• Klinis perut membuncit dengan obstipasi kronik ditambah penunjang• Diagnosa pasti dengan Biopsi hisap rektum, untuk mengetahui segmen
yang aganggiionik
Penunjang
• Radiologik enema barium• Biopsi hisap rektum
Terapi
Atasi Obstipasi
Cegah enterokolitis dengan Rectal Washing menngunakan larutan garam faali
Antibiotik
Kolostomi di daerah angalioner
Terapi
Kolostomi sebaiknya tidak ditutup dulu karena sebagian besar kasus tidak ditutup dulu karena
didahului kasus keadaan malnutrisi
Membuang segmen aganglionik dan mengembalikan kontinuitas usus dengan operasi
definitf
Operasi Definitf : rektosigmoidektomi seluas bagian yang aganglionik
PrognosisBaik, bila ada gejala obstruksi segera diatasi
Hemorroid
• Pelebaran vena di dalam pleksus venoss hemoroidalis. Hemorroid??
•sekitar setengah dari populasi penderita. Juga diderita diantara ibu hamil.
Epidemiologi
•kehamilan, konstipasi, diare kronik, duduk yang lama, aktivitas kurang, diet rendah serat, kopi, teh dan makanan pedas.
Faktor resiko
Hemoroid eksternal
• Pelebaran pleksus vena dibawah epitel sehingga sangat rapuh.
• Sering keluar sebagian darah merah segar setelah feses keluar.
Hemoroid Interna
• Pelebaran pleksus vena di bawah lapisan mukosa rektum sehingga terlihat sebagai suatu tonjolan masa yang mobile.
Klasifikasi Hemoroid Interna
Derajat Berdarah Menonjol ReposisiI + - -II + + spontanIII + + manualIV + tetap tidak rapat
Gambaran Klinis :Nyeri sekitar anus saat atau tidak sedang defekasi, pendarahan, prolaps, keluarnya mukus atau lendir dan rasa tak nyaman di anus.
• RT• Anoskop hemorroid interna• Proktosigmoidoskopi
Pemeriksaan Penunjang
•Gambaran klinis ditambah gambaran khas pada anoskopi dan retroskopi.
Diagnosis
• Skleroterapi• Ligasi• Bedah beku • Hemoroidektomi
Terapi
Terapi
Skleroterapi• penyuntikan larutan kimia yang
merangsang, misalnya Feno dalam miyak nabati
Ligasi •Hemoroid yang besar atau prolaps dapat ditangani dengan ligasi gelang karet.
Bedah beku• Hemoroid dapat pula diberi
pendingin pada suhu yang sangat rendah
Hemoroidektomi
•Terapi bedah yang dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan pada penderita derajat III dan IV
Fisura Anus
• Luka epitel yang memanjang sejajar sumbu anus, biasanya tunggal dan terletak di garis tengah posterior dan sering akibat feses yang terlalu keras.
Fisura Anus
•Laki = Perempuan•Faktor obstipasi
Epidemiologi
Gambaran Klinis
Didapatkan perubahan anatomis
Konstipasi
Feses keras atau bercampur darah
Nyeri saat defekasi
Pemeriksaan Penunjang
Protoskopi
RT
Diagnosa
Gambaran klinis
Perubahan anatomis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
Terapi
• Konservatif : Diet tinggi serat, banyak minum.• BAB teratur: cegah konstipasi• Antibiotik topikal untuk profilaksis • Bedah : Sfingterotomi
PrognosisFisura anus sering kambuh atau eksaserbasi
Abses Anorektal
Abses Anorektal
• Disebabkan oleh radang di ruang pararektum akibat infeksi kuman usus, umumnya pintu infeksi terdapat di kelenjar rektum di kripta antara columna rektum.
Gambaran klinis
• Nyeri anorektal • Tanda – tanda perdarahan
Pemeriksaan penunjang
• RT & VT
Diagnosis
• Nyeri anorektal terus menerus• Tanda sistemik radang• Tanda abses : Kelihatan di luar, Pada palpasi, Pada RT
Terapi
• Paliatif: rendam duduk dengan kalium Pemagranat (+)Analgesik (efek pantat menjadi kebiruan)
• Bedah : drairase atau insis : isi dikeluarkan dan di beri antibiotik
Prognosis
• Baik
Fistula perianal
• Disebabkan oleh perforasi dan aliran abses anorektal ke rektum, anus, atau lubang lain di perineum di kulit perianal.
• Mirip dengan bisulan tetapi perbedaannya sangat jauh sekali. Bisul yang pecah akan mengering, sedangkan fistula tetap ada sejenis cairan.
• Kebanyakan pasien pada usia 30-50 tahun
• Resiko perkembangan 5x lebih besar pada laki-laki
Epidemiologi
• kololitis dan peradangan ususFaktor Resiko
Hukum Goodsall
• Menentukan letak pangkal fistel• Muara fistel di anterior anus : 1 cm• Muara fistel di posterior anus : 1cm lurus & lebih 1cm
melengkung
• kambuh abses anorektal• Pengeluaran pus• Nyeri dan perih sekitar anorektal
Gambaran Klinis
• RT dan RektoskopiPemeriksaan penunjang
Gambaran klinis disertai adanya abses anorektal.Diagnosa
Terapi
Fistulektomi
• seluruh fistel diangkat
Fistulotomi
• pembukaan fistel dari lubang asalnya sampai ke lubang kulit, lalu dibiarkan sembuh per sekundam > antibiotik sebagai profilaksis
Prognosis
Fistel dapat kambuh bila lubang dalam tidak turut dibuka atau dikeluarkan.
Prolapsus rekti
Keluarnya seluruh tebal dinding rektum
Pada umumnya disebabkan oleh kurangnya daya tahan jaringan penunjang rektum yang disertai dengan peningkatan tekanan intraabdominal.
Gambaran Klinis
Mukosa rektum yang keluar saat defekasi dapat disertai nyeri atau tidak
Jika mukosa yang keluar tidak dapat masuk kembali (persisten) dapat menyebabkan oedema, nyeri, dan berdarah
Pemeriksaan Penunjang
Kolonoskopi
Rontgen kolon
Diagnosa
Penonjolan rektum dari anus
1
Inkontinensia feses
2
Pengeluaran mukus
3
Pemeriksaan Penunjang
Kolonoskopi• Pada anak : laksant, perbaikan keadaan umum dan nutrisi;
pembedahan cara Thiersch• Pada dewasa : diet berserat dan latihan otot panggul untuk
memperlancar defekasi• Pembedahan : laparotomi (membuka perut lalu menarik rektum
secara manual ke tempatnya)Rontgen kolon
• Baik bila KU segera diperbaiki
• Laparotomi untuk menarik rektum yang prolaps
7. Keganasan Rektoanal
• Salah satu kelainan rektoanal dengan sifat makin lama pertumbuhan makin kuat
Gambaran Klinis
Berupa tonjolan yang mudah digerakkan pada tahap lanjut terjadi pengerasan
Ulserasi di dalam dinding anorektum
Pemeriksaan Penunjang
Rektoskopi Kolonoskopi
Diagnosa
Diagnosa Keganasan Rektoanal
• Gambaran Klinis ditambah penunjang
Tidak baik walaupun sudah dilakukan pembedahan yang luas
Prognosa
Terapi
Tumor kecil dan lokal dapatditerapi dengan eksisi lokal
Faliatif terapi radiasi
Pembedahan radikal yang invasif dan metastasis
Kolitis Amuba
Gejala
• Gejala berupa diare dengan atau tanpa bercampur darah atau lendir Penyakit yang timbul dapat sebagai serangan akut dengan demam, menggigil, nyeri hebat, dan tenesmi.
Penyulit
• Penyulit amubiasis kolon di daerah perianal yaitu abses, fistel,prolapse, dan kelainan granulomatosis .
Penanggulangannya
• Kolektomi• Terapi amubiasis ekstra-enteral berupa pemberian amubesid• Tindakan bedah darurat diperlukan pada perforasi, ancaman perforasi,
perdarahan masif, invaginasi, atau colitis filminans .
Amuboma
Amuboma
• Merupakan tumor radang kronik di kolon atau rectum.• Ditemukan reaksi radang akut dan histolisis,• Reaksi radang jaringan granulasi tumor semu
Diagnosa
• Dapat ditegakan tanpa laparotomi dengan kolonoskopi atau dengan foto enema barium dan penentuan zat anti Amoeba histolytica
Terapi
• Kombinasi amubisid jaringan ( metronidazole atau emetin dan amubisid kontak ( diloksinid )
Neoplasma
• Etiologi • Prognosis • Tatalaksana • Diagnosis
NEOPLASMA
POLIP• Terdapat pada anak berusia sekitar 5 tahun dan
ditemukan disekitar kolon ,. Gejala klinis yang utama adalah perdarahan spontan dari rectum yang kadang disertai lendir.
Polip juvenile
•Polip kecil berdiameter 1 – 3 mm dan berasal dari epitel mukosa yang hiperplastik dan metaplastik. Umumnya polip ini tidak bergejala , namun harus melakukan biopsy untuk menentukan diagnosa histologic
Polip hiperplastik
POLIP•Polip bertangkai dan jarang pada usia dibawah 21 tahun. Insiden meningkat sesuai dengan meningkatnya usia. Gambaran klinisnya perdarahan dari rectum prolaps polip dari anus disertai dengan anemia. Bersifat pramalignan sehinggan harus diangkat setelah ditemukan
Polip adenomatosa
• Terjadi pada mukosa berupa perubahan perubahan hyperplasia yang berpotensi ganas terutama pada usia tua. Polip ini menimbulkan diare berlendir yang mungkin disertai hypokalemia.
Adenoma vilosa
Poliposis kolon • Penyakit herediter yang jarang ditemukan. Gejala timbul pada usia 13 – 20
tahun. Kadang timbul rasa mual atau diare disertai dengan perdaraha per ani. Resiko keganasan 60% dan sering multiple.
• Sedapat mungkin segera dilakukan kolektomi disertai anastomose ileorektal dengan kantung ileum atau reservoar. Pemeriksaan endoskopis seumur hidup karena masih terdapat sisa mukosa. Setelah dilakukan kolektomi total, dpt dilakukan ileokutaneostomi. Karena kanlis anus tidak dilengkapi dengan poliposis dapat juga dilakukan anastomose ileoanal dengan dibuat reservoar dari ileum terminal
Sindrom Gardner
• Merupakan penyakit herditer yang terdiri dali polip kolon disertai osteoma, tumor epidemoid multiple, kista sebaseus, dan tumor dermoid,
NEOPLASMAGanas
Neoplasma Ganas
PREDISPOSISI
Polip yg mengganas
(kolitis ulserosa a/colitis amuba
kronik)
Diet, kurang serat, tinggi lemak Genetik
Radang kronik kolon
Pada tahap lanjutan sebagian besar karsinoma kolon mengalami ulserasi menjadi tukak malignan
Tipe polipoid atau vegetatif tumbuh menonjol kedalam lumen usus , berbentuk bunga kol dan terutama ditemukan di sekum dan kolon asendens
1
Tipe sirus mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi stenosis dan gejala obstruksi , terutama ditemukan di kolon descenden, sigmoid dan rectum
Bentuk ulseratif terjadi karena nekrosis dibagian sentral terdapat direktum
2
3
Kolon kanan Kolon kiri Rektum
Tipe Besar , vegetatif ,& ulseratif
kecil , stenosis Infiltratif , ulseratif , vegetatif
Gejala Kolitis Obstruksi Prokitis
Dispepsia Sering Jarang Jarang
BAB Diare Konstipasi, progresif
Tenesmus
Obstruksi Jarang Dominan Jarang
Darah dalam fases Mikroskopik Makro / mikro Makroskopik
• Klasifikasi karsinoma dan rektum (dukes ) Dukes Dalam infiltrasi Prognosis hidup setelah 5
tahun
A Terbatas di dinding usus 97%
B Menembus lapisan muskularis mukosa 80%
CC1C2
Metastasis kelenjar limf Beberapa kelenjar limf dekat tumor primerDalam kelenjar limf jauh
65%35%
D Metastase jauh <5%
Pemeriksaan dan diagnosa
Colok dubur : teraba massa bila letaknya rendah
Kolonoskopi : pada ca kolon
Proctosigmoid CEAEnema barium :
ca kolon dan rektum
Tumor di abdomen, gejala obstruksi
Penyulit
Obstruksi Kolon
• Obstruksi kolon kiri sering merupakan tanda pertama karsinoma kolon
• Kolon bisa menjadi sangat besar, terutama caecum dan kolon asendens
• Tipe obstruksi ini disebut tipe dileptik
Perforasi
• Perforasi terjadi di sekitar tumor akibat nekrosis dan dipercepat oleh obstruksi yang menyebabkan semakin meningkatnya tekanan dalam rongga kolon
• Perforasi dapat mengakibatkan peritonitis umum disertai gejala sepsis
Tatalaksana
TERAPI KURATIF
Tindak Bedah
TERAPI PALIATIF
Radiasi
Kemoterapi
Tindak Bedah
Tujuan utama tindak bedah:• memperlancar saluran cerna
Tindak bedah terdiri atas reseksi luas karsinoma primer dan kelenjar limf regional.Bila sudah metastasis jauh, tumor primer akan direseksi jg dg maksud mencegah obstruksi, perdarahan, anemia, inkontinensia, fistel, dan nyeri.
Pada karsinoma rektum teknik pembedahan yg dipilih bergantung pada letaknya, khususnya jarak batas bawah karsinoma dan anus. Sedapat mungkin sfingter eksterna dan sfingter interna dipertahankan untuk menghindari anus preternaturalis.
TINDAK BEDAH KURATIF
Tindak Bedah
Tumor Caecum & Kolon asendens
• hemikolektomi kanan• anastomosis
Tumor Flexura Hepatika • hemikolektomi
Tumor Kolon Tranversum
• Reseksi kolon tranversum• anastomosis
Kolon Desendens •hemikolektomi kiri•anastomosis
Tumor Sigmoid • reseksi sigmoid
Rektum sepertiga progsimal • Reseksi anterior
Rektum sepertiga tengah
• Reseksi dg mempertahankan sfingter anus
Rektum sepertiga distal
• Amputasi rektum melalui reseksi abdominoperineal
Prognosis
Prognosis bergantung pada Ada tidaknya metastasis jauh, yakni :• Bergantung pada tingkat keganasan tumor• Klasifikasi penyebaran tumor
Prognosis
•Tumor terbatas pada dinding usus tanpa penyebaran
80%angka kelangsungan hidup
lima tahun
•Tumor menembus dinding tanpa penyebaran 75%
•Tumor dengan penyebaran kelenjar32%
•Tumor dengan metastasis jauh 1%
•Tumor yang disertai diferensial sel tumor buruk SANGAT BURUK
KOLOSTOMI
Kolostomi
Kolostomi merupakan kolokutaneostomi yang disebut juga anus prenaturalis yang dibuat :• Sementara • Menetap
Kolostomi Sementara
Contoh:Pada penderita gawat perut dengan
peritonitis yang telah dilakukan reseksi sebagian kolon
Pada keadaan demikian, aliran feses dialihkan sementara melalui kolostomi dua stoma yg biasanya disebut stoma laras ganda. Hal ini dilakukan untuk pengamanan anastomosis.
Kolostomi Tetap
Kolostomi tetap dibuat pada reseksi rektoanal abdominoperineal menurut Quenu-Miles berupa anus preternaturalis sejati.
Indikasi Kolostomi
Untuk mendekompresi usus pada obstruksi
Membuat stoma sementara pada bedah reseksi usus akibat radang atau perforasi
Sebagai anus pascareseksi usus distal untuk melindungi anastomosis distal
KOLOSTOMI