plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif...

212
i PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C) PESERTA DIDIK KELAS II A SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh: Nama : Ignasia Tyas Aspraningrum NIM : 091134192 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dangdang

Post on 20-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

i

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

COMPETENCE, CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C) PESERTA

DIDIK KELAS II A SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Kelulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Nama : Ignasia Tyas Aspraningrum

NIM : 091134192

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

iv

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan hasil karyaku ini untuk orang-orang yang aku sayangi,

terutama:

1. Ayah dan Ibuku tercinta, yang sudah mengorbankan segalanya demi aku.

2. Mbah putri, Om Nanang dan Bu Mar yang selalu memberikan bantuan baik

moral maupun material.

3. Mas Edi Haryanto yang selalu ada untuk memberikan semangat bagiku hingga

dunia berkata tak ada yang tak mungkin dengan semangat darinya dan

kehendak Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

v

MOTTO

Berilah orang bijak nasehat, maka ia akan menjadi lebih bijak

Ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.

( Ams 9:9 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2011

Penulis,

(Ignasia Tyas Aspraningrum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ignasia Tyas Aspraningrum

Nomor Mahasiswa : 091134192

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

COMPETENCE, CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C) PESERTA

DIDIK KELAS II.A SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun

memberikan royality kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 28 Juli 2011

Yang menyatakan

(Ignasia Tyas Aspraningrum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

viii

ABSTRAK

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,

CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C) PESERTA DIDIK KELAS II.A SD

KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:Ignasia Tyas Aspraningrum

NIM: 091134192

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, consciencedan compassion menggunakan model Pembelajaran Tematik berpola ParadigmaPedagogi Reflektif dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia kelasII.A di SD Kanisius Demangan Baru I.

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Model pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Tematik berpolaParadigma Pedagogi Reflektif. Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius DemanganBaru dengan subjek penelitian peserta didik kelas II.A. Pengumpulan datamenggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data yangdigunakan adalah deskriptif dengan memaparkan data, memberikan penjelasansecara rinci mengenai data-data yang bersifat umum dan individual. Tingkatkepercayaan atau keabsahan terhadap data diperoleh melalui member check.Tehnik analisis data dilakukan dengan mereduksi data hasil wawancara,observasi, dan dokumentasi, kemudian menyajikan data yang terkumpul danselanjutnya ditarik kesimpulan serta menghitung data nilai competence (C1),conscience (C2), compassion (C3)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa competence, conscience,dan compassion peserta didik kelas IIA SD Kanisius Demangan Baru Imengalami peningkatan setelah menerapkan PPR dalam pembelajaran. Pada prapenelitian skor competence peserta didik pada mata pelajaran matematika sebesar59,64 sedangkan pada akhir siklus I sebesar 78,55 dan pada siklus II menjadi87,23. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pra penelitian sebesar 86,20pada siklus I yaitu 90,54 dan pada siklus II 95,19. Conscience dan compassionyang mengalami peningkatan dimana pada akhir siklus I skor conscience sebesar87,60 dan pada akhir siklus II menjadi 87,80, sedangkan skor compassion padaakhir siklus I sebesar 87,60 dan pada akhir siklus II menjadi 97,40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

ix

ABSTRACT

THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM IN

THEMATIC LEARNING TO INCREASE

COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION (3C)

OF THE SECOND GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS OF SD

KANISIUS DEMANGAN BARU I

By:Ignasia Tyas AspraningrumStudent Number: 091134192

This study was to improve competence, conscience and compassion forusing Thematic Learning Model with Reflective-Pedagogic Paradigm pattern insubject of Math and Indonesian Language for Class II.A of Elementary SchoolKanisius Demangan Baru I.

Type of the research was Class Action Research. Learning Model usedThematic Learningone with Reflective-Pedagogic Paradigm pattern. The researchwas done in Elementary School Kanisius Demangan Baru with member ofstudents in Class II.A as subject of the study. Gathering data used observation,interview and documentation. Data analysis used was descriptive by describingdata, explaining a complete description concerning general and individual data.Confidence level or validity for the data was obtained by member check.Technique of data analysis was done by reducing data of interviewing result,observation and documentation, then presented the collected data. It wascontinued by attracting the conclusion, then estimating score data in competence(C1), conscience (C2), compassion (C3).

The result was that the competence, conscience and compassion of thesecond grade student of SD Kanisius Demangan Baru I increased after theapplication of Reflective Pedagogical Paradigm in the thematic learning. The pre-study score of the Math course competence was 59,64, after cycle I 78,55 and atthe end of cycle II it increased to 87,23. The pre-study score of Bahasa Indonesiacourse was 86,20 and at the end of cycle I it increased to 90,54 and at the end ofcycle II it increased to 95,19. The conscience and compassion score at the end ofcycle I was 87,60 and at the end of cycle II was 87,80, but score of compassion atthe end of cycle I was 87,60 and cycle II was 97,40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala Rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Program

Studi SI PGSD Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dalam penyusunan maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan

masih kurangnya kemampuan peneliti di dalam usaha memperdalam pengetahuan

mengenai masalah Pembelajaran Tematik dan penerapan Paradigma Pedagodi

Reflektif dalam pembelajaran. Itupun tidak akan tewujud tanpa dorongan,

petunjuk, nasehat serta bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh Karena itu dalam kesempatan kali ini peneliti mengucapkan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., Dekan FKIP Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan kesempatan kepada saya sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., Kaprodi SI PGSD Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan motivasi sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

3. Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., dosen pembimbing I skripsi yang

telah berkenan memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi yang

berharga selama penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xi

4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd, S.I.P, M.Pd, dosen pembimbing II skripsi

yang telah berkenan memberikan bimbingan dan motivasi yang berharga

selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Y. Haryanta, S. Pd., Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru I

dan Ibu Alfonsa Mintarti, S.Pd. yang telah memberikan kesempatan dan

bimbingan untuk melaksanakan penelitian di SD Kanisius Demangan Baru

I.

6. Sahabat-sahabat yang setia, terutama Santi dan Uri teman satu penelitian

di SD Kanisius Demangan Baru I yang telah membantu dan yang selalu

menyemangati dalam penyusunan skripsi.

7. Teman-teman di Prodi SI PGSD Universitas Sanata Dharma serta berbagai

pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan baik moral maupun material di dalam penyusunan

skripsi ini.

Akhir kata peneliti minta maaf yang sebesar-besarnya karena peneliti

menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak

kekurangan. Maka peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

para dosen dan teman-teman di Prodi SI PGSD Universitas Sanata Dharma, untuk

menjadi masukan yang berguna bagi peneliti dalam langkah selanjutnya.

Yogyakarta, Juli 2011

(Ignasia Tyas Aspraningrum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii

ABSTRAK (Dalam Bahasa Indonesia)......................................................... viii

ABSTRAK (Dalam Bahasa Inggris).............................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Pembatasan Masalah .................................................................. 5

C. Perumusan Masalah ………....................................................... 5

D. Pemecahan masalah ................................................................... 6

E. Batasan pengertian ..................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xiii

F. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian...................................................................... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 10

A. Paradigma Pedagogi Reflektif ................................................... 10

1. Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif ................................... 10

2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ............................. 11

3. Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif .................................. 13

4. Tujuan Utama Paradigma Pedagogi Reflektif ........................ 14

5. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ............................... 15

6. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam mengintegrasi-

kan 3C...................................................................................... 24

7. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif .............................. 25

8. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif ............................ 26

B. Pembelajaran Tematik ……………............................................ 26

1. Pengertian Pembelajaran Tematik ........................................ 26

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik ..................................... 26

3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik .............................. 28

4. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik .................................... 29

5. Manfaat Pembelajaran Tematik ............................................ 29

6. Kekuatan Pembelajaran Tematik .......................................... 30

7. Kelemahan Pembelajaran Tematik ........................................ 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xiv

8. Ragam Model Pembelajaran Terpadu Berdasarkan

Pengintegrasian Tema ........................................................... 33

C. Peserta Didik Kelas II.A ............................................................. 34

1. Pengertian Peserta Didik ....................................................... 34

2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas Awal SD...... 35

D.Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Pembelajaran

Tematik........................................................................................ 36

E. Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 37

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas................................... 37

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas................................ 37

3. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas................... 38

4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas.......................................... 39

5. Alasan Menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.................. 40

6. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas........................................ 41

7. Manfaat penelitian Tindakan Kelas........................................ 42

8. Desain Penelitian Tindakan Kelas.......................................... 43

F. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .............................. 44

G. Jaringan Tema ............................................................................ 45

H. Kerangka Berpikir ...................................................................... 46

I. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 47

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 49

A. Jenis Penelitian............................................................................. 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xv

B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 49

C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................... 49

D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan................................ 49

E. Instrumen Penelitian................................................................... 53

F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumennya.......................... 54

G. Teknik Analisis data................................................................. 54

BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH........................................... 56

A. Deskripsi Umum ........................................................................ 56

1. Lokasi dan Kondisi Sekolah.................................................. 56

2. Visi dan Misi Sekolah............................................................ 56

3. Tujuan Sekolah...................................................................... 59

4. Latar Belakang Peserta Didik................................................ 61

5. Sarana dan Prasarana Sekolah............................................... 61

B. Kurikulum Kelas II ................................................................... 62

1. Kurikulum Matematika dan Bahasa Indonesia Kelas II A

Semester Genap..................................................................... 62

C. Kondisi Kelas II A SD Kanisius Demangan Baru.................... 63

1. Jumlah Siswa ........................................................................ 63

2. Jadwal Pelajaran ................................................................... 64

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 66

A. Deskripsi Data ........................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xvi

1. Pra Penelitian ........................................................................ 66

2. Siklus I .................................................................................. 79

3. Siklus II ................................................................................ 99

B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience,dan

Compassion (3C) Peserta Didik Sebelum dan Sesudah

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ........................ 119

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 126

A. Kesimpulan ................................................................................ 126

B. Saran ............................................................................................ 127

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Daftar Siswa Kelas II.A ……….................................................... 63

Tabel 2 : Jadwal Pelajaran Kelas II.A .......................................................... 65

Tabel 3 : Observasi Pendidik Pra Penelitian ................................................ 67

Tabel 4 : Wawancara Pendidik Pra Penelitian ............................................. 68

Tabel 5 : Observasi Peserta Didik Pra Penelitian ………………….…….... 73

Tabel 6 : Observasi Kelas Pra Penelitian ………………………………….. 75

Tabel 7 : Nilai Kognitif Bahasa Indonesia Pra Penelitian .............................. 76

Tabel 8 : Nilai Kognitif Matematika Pra Penelitian ..………………..……. 77

Tabel 9 : Aksi Peserta Didik Kelas II.A Pada Siklus I …………………... 84

Tabel 10 : Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus I .......................................... 87

Tabel 11 : Data Nilai Matematika Siklus I ................................................... 88

Tabel 12 : Observasi pendidik Siklus I ......................................................... 92

Tabel 13 : Observasi Peserta Didik Siklus I ................................................. 94

Tabel 14 : Observasi Kelas Siklus I ............................................................. 96

Tabel 15 : Aksi Peserta Didik Kelas IIA Pada Siklus II .............................. 105

Tabel 16 : Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus II ......................................... 107

Tabel 17 : Data Nilai Matematika Siklus II .................................................. 109

Tabel 18 : Observasi Pendidik Siklus II ....................................................... 112

Tabel 19 : Observasi Peserta Didik Siklus II ............................................... 114

Tabel 20 : Observasi Kelas Siklus II ............................................................. 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xviii

Tabel 21 : Perbandingan Data Nilai Kuantitatif Bahasa Indonesia Pra

Penelitian, Siklus I dan Siklus II .................................................. 122

Tabel 22 : Perbandingan Data Nilai Kuantitatif Matematika Pra Penelitian,

Siklus I dan Siklus II ..................................................................... 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ................................. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus .................................................................................... 132

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................... 138

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................ 144

Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................. 151

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................ 157

Lampiran 6 : Soal Evaluasi Siklus I ............................................................. 161

Lampiran 7 : Soal Evaluasi Sikus II ............................................................ 166

Lampiran 8 : Skala Sikap Siklus I ……………………………………….... 168

Lampiran 9 : Skala Sikap Siklus II ……………………………………….. 170

Lampiran 10 : Skala Minat Siklus I ……………………………………….. 172

Lampiran 11 : Skala Minat Siklus II ………………………………………. 174

Lampiran 12 : Rubrik Penilaian Siklus I ....................................................... 176

Lampiran 13 : Rubrik Penilaian Siklus II ..................................................... 177

Lampiran 14 : Pedoman Observasi ............................................................... 178

Lampiran 15 : Pedoman Wawancara ............................................................ 181

Lampiran 16 : Lembar Refleksi Pendidik Siklus I ........................................ 183

Lampiran 17 : Lembar Refleksi Pendidik Siklus II ...................................... 185

Lampiran 18 : Hasil Pengolahan Data .......................................................... 187

Lampiran 19 : Surat Ijin Penelitian Dari FKIP USD ................................... 194

Lampiran 20 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 195

Lampiran 21 : Foto-foto Penelitian Siklus I dan Siklus II ........................... 196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

xxi

Lampiran 22 : Hasil Evaluasi Peserta Didik ………………………………... 198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah proses belajar dan mengajar. Di dalamnya

tidak hanya terkandung proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam

mempersiapkan masa depan tetapi juga suatu proses untuk membentuk sebuah

pembiasaan yang baik dalam hidup. Proses belajar ini menuntut kedisiplinan

dan dedikasi penuh dari seorang pendidik. Dalam proses tersebut banyak sekali

tantangan-tantangan dan hal-hal yang perlu diubah sehingga mengarah pada

proses pembelajaran yang lebih baik lagi. Berbagai model pembelajaran dapat

diterapkan pada proses belajar di kelas, salah satu cara yang dapat digunakan

pendidik dalam pembelajaran di kelas adalah model pembelajaran inovatif

menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

Menurut Subagya (2010:22), Paradigma Pedagogi Reflektif

merupakan pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik

menjadi pribadi kemanusiaan (pedagogi reflektif=pendidikan kemanusiaan).

Paradigma Pedagogi Reflektif digunakan untuk meningkatkan 3C yaitu

Competence berupa kemampuan kognitif yang harus dicapai peserta didik,

contohnya: peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM. Conscience berupa

kepekaan dan ketajaman hati nurani, contohnya: ketelitian peserta didik saat

mengerjakan soal-soal. Compassion berupa kepedulian dan bela rasa bagi

sesama, contohnya: kepedulian dan kepekaan peserta didik terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

2

lingkungan sekitar baik dengan tumbuhan maupun binatang. Dalam proses

belajar PPR dilakukan dengan beberapa tahap yaitu konteks, pengalaman,

refleksi, aksi, evaluasi. Dalam proses belajar tersebut peserta didik diberi

pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian peserta didik difasilitasi

dengan pertanyaan agar dapat merefleksikan pengalaman tersebut, dan

berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar peserta didik membuat niat

dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. Melalui dinamika pola pikir tersebut,

peserta didik diharapkan mengalami sendiri bukan hanya mendapat informasi

karena diberitahu. Melalui refleksi diharapkan peserta didik yakin sendiri

bukan karena patuh pada tradisi atau peraturan. Melalui aksi, peserta didik

berbuat dari kemauannya sendiri bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi.

Pembentukan kepribadian diharapkan dilakukan sebaik-baiknya sehingga

peserta didik nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan

bersama yang lebih baik dan peduli pada sesama. Sampai sekarang pengalaman

yang diberikan di kelas bertujuan untuk menumbuhkembangkan persaudaraan,

solidaritas antar teman, dan saling menghargai, yang merupakan bagian dari

aspek-aspek kemanusiaan.

Peneliti telah melakukan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM)

sekaligus penelitian di SD Kanisius Demangan Baru. SD tersebut bernaung di

bawah Yayasan Kanisius. Yayasan Kanisius adalah yayasan yang menerapkan

Paradigma Pedagogi Reflektif. Selama melaksanakan PKM dengan waktu

kurang lebih 3 bulan, berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan guru

kelas II.A, SD Kanisius Demangan Baru ditemukan permasalahan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

3

berikut: rata-rata nilai matematika rendah dan beberapa peserta didik masih

mendapatkan nilai di bawah KKM untuk materi menceritakan kembali dalam

pelajaran Bahasa Indonesia hal ini berkaitan dengan competence. Selain itu

dalam pembelajaran matematika jika dilihat dari hasil pekerjaan peserta didik

ternyata mereka sudah memahami materi tetapi peserta didik cenderung kurang

teliti dalam mengerjakan soal, untuk pembelajaran Bahasa Indonesia peserta

didik cenderung kurang teliti dalam membaca dan memahami cerita hal ini

berkaitan dengan conscience. Masalah yang lain adalah ketidakpekaan peserta

didik terhadap lingkungan sekitar. Selain itu saat bekerja kelompok peserta

didik kurang mampu menjalin kerjasama yang baik saat diskusi kelompok di

kelas hai itu berkaitan dengan compassion.

Dengan adanya berbagai masalah tersebut, peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian di kelas dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran

tematik kelas II A pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika

menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian

yang dilakukan pendidik di kelas dengan cara merencanakan, melaksanakan

dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik

dapat meningkat (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama,2010:9). Dalam

penelitian tersebut peneliti melakukan penelitian tentang “Penerapan

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam Pembelajaran Tematik Untuk

Meningkatkan Competence, Concience, Dan Compassion Peserta Didik Kelas

II.A SD Kanisius Demangan Baru”. Penelitian akan dilaksanakan dalan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

4

siklus dengan indikator yang berbeda untuk setiap siklusnya. Dalam penelitian

ini ada motivasi dari peneliti saat melihat keadaan peserta didik tersebut untuk

melakukan penelitian. Dengan penelitian ini peneliti berharap supaya peserta

didik mempunyai motivasi untuk dapat meningkatkan 3C melalui PPR dalam

pembelajaran tematik. Model pembelajaran inovatif menggunakan PPR

diterapkan dan digunakan dalam pembelajaran tematik karena diharapkan lebih

mudah dipahami oleh guru-guru, lebih mudah dilaksanakan, dan lebih cepat

tampak hasilnya bila digunakan pada tingkat sekolah dasar khususnya

diharapkan dalam penelitian ini kelas rendah yaitu kelas II SD. Pelaksanaan

pembelajaran di kelas rendah pada tingkat SD dilaksanakan dengan model

pembelajaran tematik yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman yang bermakna kepada peserta didik (Depdiknas,2006:5).

Pembelajaran tematik digunakan di kelas rendah karena pembelajaran berpusat

pada peserta didik, memberikan pengalaman langsung, fokus pembelajaran

diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat dan berkaitan

dengan kehidupan peserta didik, menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran, bersifat luwes (fleksibel), hasil pembelajaran sesuai dengan minat

dan kebutuhan peserta didik, menggunakan prisip belajar sambil bernain dan

menyenangkan. (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional,2006:6)

Pelaksanaan PPR di kelas rendah memang sangat membantu peserta

didik untuk memahami kepribadiaannya tetapi masih perlu dikembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

5

lebih lanjut karena pada kenyataannya hasil belajar peserta didik masih

banyak yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimal. PPR dengan

menggunakan pembelajaran tematik dipilih karena pelaksanaan pengembangan

PPR terletak pada landasan dan tujuannya. Landasannya adalah materi

pembelajarannya dan tujuannya adalah pencapaian nilai-nilai kemanusiaan

yang dapat benar-benar dipahami dan dilaksanakan oleh peserta didik. Dengan

melihat pentingnya PPR bagi pembelajaran tematik di Sekolah Dasar maka

dari itu perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh penerapan paradigma

pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan

competence, conscience dan compassion.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, pembatasan masalah

dalam penelitian ini adalah pada penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam

pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan

compassion. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya pada usaha

peningkatan competence, conscience dan compassion pada pembelajaran di

kelas dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia melalui

Paradigma Pedagogi Reflektif.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

6

1. Bagaimana meningkatkan competence peserta didik kelas II dengan

menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik

pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia?

2. Bagaimana meningkatkan conscience peserta didik kelas II dengan

menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik

pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia?

3. Bagaimana meningkatkan compassion peserta didik kelas II dengan

menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik

pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia?

4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran

tematik pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dapat

meningkatkan competence, conscience, compassion peserta didik kelas II ?

D. Pemecahan Masalah

Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, yaitu

masalah nilai Matematika dan Bahasa Indonesia masih banyak yang berada di

bawah KKM, ketidaktelitian peserta didik dalam mengerjakan tugas dan

ketidakpekaan peserta didik terhadap lingkungan sekitar maka untuk

menumbuhkan terciptanya minat dalam mengikuti pembelajaran di kelas, akan

diatasi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran

tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion.

E. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan tentang suatu istilah maka diberikan

batasan pengertian untuk penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

7

1. Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan/ model

pembelajaran yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan nilai-

nilai hidup (nilai-nilai kemanusiaan) dalam proses pendidikan di mana

nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan

sikap/perilaku (Modul Tim PPR, 2010).

2. Competence adalah kompetensi secara utuh yang harus dicapai peserta

didik. Conscience adalah kepekaan dan ketajaman hati nurani,

Compassion adalah kepedulian dan bela rasa bagi sesama (Subagya,

2010).

3. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik

(Depdiknas,2006:5).

4. Kelas II A adalah peserta didik SD kelas II di SD Kanisius Demangan

Baru Yogyakarta.

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik

kelas II SD kanisius Demangan Baru dengan menerapkan Paradigma Pedagogi

Reflektif dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran Matematika dan

Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

8

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setiap pihak

diantaranya :

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang salah satu model

pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran yang lain.

2. Bagi Pendidik:

a. Untuk menerapkan Paradima Pedagogi Reflektif dalam pelaksanaan

pembelajaran tematik di sekolah.

b. Menambah referensi upaya peningkatan prestasi belajar.

c. Sebagai bahan pembanding dengan model pembelajaran yang lain pada

pembelajaran tematik di kelas II.

d. Membantu para pendidik untuk lebih memahami penerapan strategi

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif khususnya pada

pembelajaran tematik di kelas II.

3. Bagi Sekolah

Penulis berharap agar penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan

positif bagi proses pembelajaran yang menggunakan metode PPR di

sekolah, khususnya di sekolah dasar. Dalam perkembangan selanjutnya,

penerapan PPR dalam pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai

pendidikan pembentukan watak dan budi pekerti peserta didik pada

umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

9

4. Bagi Pembaca

Sebagai bahan masukan pembaca tentang pentingnya penerapan PPR dalam

pembelajaran.

5. Bagi Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

a. Sebagai tambahan bahan bacaan bagi keperluan yang mendasar dalam

pendidikan khususnya di Sekolah Dasar.

b. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan pola mengajar yang

berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Paradigma Pedagogi Reflektif

1. Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif

Paradigma Pedagogi Reflektif bersumber dari Paradigma Pedagogi

Ignasian, yang digunakan untuk memperbaharui sistem pendidikan di

lembaga- lembaga pendidikan Yesuit. Pada tahun 1990 di tingkat SD

sampai dengan SMA istilah PPI diganti menjadi PPR oleh Romo Subagya

agar lebih populer dan diterima oleh banyak kalangan. Menurut Romo

Subagya, SJ pendorong karya pendidikan adalah iman, mediasinya adalah

proses pendidikan, dan tujuannya adalah perubahan sosial. Sekolah-sekolah

Yesuit harus mampu mengadakan perubahan sosial, yaitu perubahan dari

kerusakan kebiadaban, kekerasan, korupsi, kerusakan lingkungan menuju

ke kesejahteraan umum, solidaritas, pluralisme, dan penalaran serta

kreativitas. Ciri khas pendidikan Yesuit justru terletak pada kreativitas dan

seni. Nilai kunci yang harus dipegang justru nilai keutamaan seperti

keberanian, keadilan, kemuarahan hati, persahabatan, kejujuran dan

tanggung jawab.

Pada tahun 1545, PPI digunakan di kolese I Gandia. Pada tahun

1547, berdiri kolese umum di Messina, Sisilia. Pada tahun 1584-1599 Ratio

studiorum atque sicietatis dirasakan lesu. Pada tahun 1986 PPI merupakan

ciri khas dari lembaga pendidikan Yesuit. Pada tahun 1993, PPI digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

11

pada lembaga pendidikan SD hingga SMA dengan diubah menjadi PPR

(Modul Tim PPR, 2010).

2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif

PPR singkatan dari Paradigma Pedagogi Reflektif, yang

merupakan nama lain dari PPI (Paradigma Pedagogi Ignasian).

Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia kata Paradigma adalah

suatu kerangka berpikir/model dari teori ilmu pengetahuan/perubahan

model. Pengertian istilah Paradigma dalam hal ini dapat diartikan sebagai

sebuah model atau pendekatan dalam proses pembelajaran. Kata Pedagogi

artinya cara para pengajar mendampingi para peserta didik dalam proses

pertumbuhan dan perkembangannya. Pedagogi tidak cukup diartikan

sebagai sebuah metode mengajar atau ilmu mendidik, namun istilah

pedadogi mempunyai pengertian yang lebih luas karena meliputi

pandangan hidup dan visi mengenai idealnya seorang peserta didik

sehingga akan mencakup arah dan tujuan semua aspek pendidikan. Kata

Reflektif berarti menyimak kembali dengan penuh perhatian bahan studi

tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan agar dapat

menangkap maknanya secara lebih mendalam. Jadi refleksi mengandung

pengertian sebuah proses yang mampu memunculkan makna dalam

pengalaman manusiawi. Refleksi berkaitan erat dengan pengalaman batin

seseorang untuk menemukan nilai-nilai hidup yang hakiki. Refleksi juga

merupakan proses yang membentuk karakter atau kepribadian dan

melahirkan kebebasan dalam penentuan sikap yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

12

dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan demikian proses refleksi

akan membentuk suara hati seperti keyakinan, nilai, sikap, dan seluruh cara

bernalar peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik diantar

dengan baik dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai

dengan pengertian dan kemampuannya.

Jadi Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan/

model pembelajaran yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan

nilai-nilai hidup (nilai-nilai kemanusiaan) dalam proses pendidikan di mana

nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan

sikap/perilaku. PPR dapat diartikan pula sebagai pola pikir (paradigma)

dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi

kristiani yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal

ini pola pikir masing-masing peserta didik diberi perhatian yang memadai

terutama pengalaman pribadi mereka perihal nilai-nilai kemanusiaan.

Bertitik pijak dari pengalaman pribadi para peserta didik tersebut, mereka

difasilitasi dengan pertanyaan-pertanyaan reflektif agar mereka

merefleksikan pengalaman tersebut dan pada tahap berikutnya peserta didik

difasilitasi dengan aksi agar peserta didik membuat niat dan berbuat sesuai

dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ditentukan secara pribadi maupun

kelompok/bersama. Setelah para peserta didik diajak mengadakan refleksi,

maka tahap selanjutnya adalah aksi, dalam tahap aksi peserta didik dituntut

untuk bertindak konkret atas dasar kesadaran dan kemauannya sendiri

dengan bertitik pijak dari hasil refleksi yang mereka lakukan. Aksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

13

merupakan salah satu proses pembentukan kepribadian sehingga nantinya

peserta didik dapat memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan

bersama yang adil, bermartabat, penuh persaudaraan, melestarikan

lngkungan hidup, dan turut menjamin kesejahteraan bersama. (Modul Tim

PPR, 2010)

3. Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif

Menurut Subagya (2010:67), ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif adalah:

a. PPR memberikan suatu cara bertindak yang disusun dengan hati-hati,

dirumuskan secara logis dan dijabarkan secara meyakinkan dari

spiritualitas Ignasian.

b. PPR menekankan penting dan tidak terpisahkannya hubungan antara

pengajar, pelajar, dan bahan studi dalam lingkungan nyata tempat

mereka hidup.

c. PPR menyeluruh dan lengkap dari sisi cara pendekatan.

d. PPR mengena pada keadaan pembelajaran yang real maupun

mencerahkan cita-cita mengajar secara praktis dan sistematik

e. PPR dapat diterapkan kepada semua kurikulum.

f. PPR fundamental untuk proses belajar mengajar.

g. PPR menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik.

h. PPR mempribadikan proses belajar dan mendorong pelajar

merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari.

i. PPR menekankan hubungan sosial belajar maupun mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

14

4. Tujuan Utama Paradigma Pedagogi Reflektif

a. Tujuan utama Paradigma Pedagogi Reflektif adalah (Modul Tim

PPR, 2010):

1) Mengintegrasikan pengetahuan dan sikap batin peserta didik agar

mampu melihat korelasi antara ilmu pengetahuan yang didapat dan

dialaminya selama proses pembelajaran dengan realitas konkret

ditengah-tengah masyarakat dan lingkungannya.

2) Peserta didik memiliki motivasi untuk bertindak atas dasar

pengetahuan yang dialaminya dan mampu mewujudkan dalam

bentuk aksi nyata yang bermanfaat bagi perkembangan kepribadian

para peserta didik.

b. Tujuan PPR bagi Guru

Tujuan PPR bagi guru yaitu membantu para guru untuk (Modul Tim

PPR, 2010) :

1) Semakin memahami peserta didik

2) Semakin bersedia memdampingi perkembangannya

3) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya

4) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral

5) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan

6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai

guru, pengajar, dan pendamping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

15

c. Tujuan PPR bagi Peserta Didik

Tujuan PPR bagi peserta didik yaitu jika 3C dikembangkan secara

integral maka peserta didik dapat menjadi (Modul Tim PPR, 2010) :

1) Manusia bagi sesama.

2) Manusia yang utuh.

3) Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk

perkembangan dan religious.

4) Manusia yang sanggup mencintai atau dicintai.

5) Manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam

pelayanannya pada orang lain.

6) Manusia yang berkompeten dan berhati nurani.

5. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif

PPR merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Langkah-langkah pembelajaran berpola PPR

adalah (Modul Tim PPR, 2010) :

Gambar. 1. Dinamika PPR

PENGALAMAN

REFLEKSI

EVALUASI

AKSI

KONTEKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

16

a. Konteks

Secara sederhana konteks dapat diartikan sebagai kesiapan peserta

didik untuk belajar. Konteks dapat berupa segala kemungkinan yang

dapat membantu atau menghalangi proses pembelajaran dan

perkembangannya. Konteks meliputi banyak hal seperti keluarga,

kelompok baya, keadaan sosial, lembaga pendidikan, ekonomi, budaya

dan kenyataan-kenyataan yang lain. Dari lingkungan dan data-data yang

diperoleh, pendidik dapat memahami konteks peserta didik. Hal-hal

tersebut akan mempengaruhi sikap, tanggapan, penilaian dan pilihan

peserta didik. Banyaknya faktor yang terkandung dalam konteks belajar

ada yang membawa dampak positif tetapi ada pula yang membawa

dampak negatif misalnya: lingkungan kemiskinan biasanya membawa

dampak negatif pada harapan peserta didik untuk berhasil dalam belajar,

situasi yang harmonis cenderung mendukung proses pendidikan yang

baik. Konteks belajar harus dipahami dengan baik sebelum proses

pendidikan berlangsung. Suasana sekolah juga mempunyai peran yang

penting. Faktor psikis seperti suasana atau iklim sekolah merupakan

syarat yang penting dalam pencapaian pendidikan yang sesungguhnya.

Dengan demikian unsur suasana sekolah idealnya mendapatkan

perhatian yang lebih serius. Secara konkret unsur-unsur suasana sekolah

dapat diwujudkan dalam perhatian pada mutu akademik sekolah,

kepercayaan, penghargaan kepada orang lain walaupun berbeda

pendapat, perhatian satu dengan yang lain, saling mengampuni dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

17

sebagainya. Unsur-unsur tersebut sangatlah mendukung dalam upaya

pembentukan kepribadian peserta didik. Dengan mengenali konteks

peserta didik secara baik, guru akan dapat memberi perhatian yang baik

pula pada pribadi peserta didik (Modul Tim PPR, 2010).

b. Pengalaman

Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan pembelajaran,

informasi, nilai-nilai, perasaan peserta didik. Pengalaman mula-mula

diperoleh melalui pengandaian adanya fakta-fakta, asas-asas dan

pengertian, selanjutnya peserta didik dituntut melakukan penyelidikan

atau penelitian tentang hal-hal yang terkandung secara implisit dari suatu

peristiwa yang disimak, menganalisis serta menilai ide-idenya untuk

bernalar.

Pengalaman dibagi menjadi dua yaitu pengalaman langsung misal:

pengalaman persaudaraan dialami dalam bekerjasama dalam kelompok

kecil yang ramah dan sopan, tenggang rasa dan akrab. Yang kedua

adalah pengalaman tidak langsung misal: mendengarkan cerita atau

membaca kisah suatu kejadian sekaligus mempergunakan imaginasi,

bermain peran, atau video.

Pengalaman akan membantu peserta didik untuk merasakan

sesuatu secara internal. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

biasanyan berupa upaya peserta didik untuk mengetahui fakta,

memahami konsep dan prinsip-prinsip, serta menganalisis dan menilai

suatu gagasan. Pengalaman tidak berhenti pada pemahaman intelektual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

18

saja, namun mencakup penghayatan seluruh pribadi, budi pekerti,

perasaan, kemauan, dan kemampuan untuk bertindak. Belajar mengenai

pemahaman intelektual saja tanpa terkait dengan perasaan batin tidak

akan mendorong orang untuk bertindak. Pengalaman merupakan

kegiatan yang memuat pemahaman kognitif, afektif dan psikomotorik

yang diperoleh secara serasi, selaras, dan seimbang. Peserta didik dapat

mendalami makna yang dipelajari apabila dapat memahami secara

akurat bahan ajar yang dipelajari. Untuk itu seluruh pikiran, hati, dan

kehendak harus terlibat secara aktif dalam memperoleh pengalaman.

Dalam PPR diharapkan peserta didik tidak hanya menyerap data namun

sekaligus juga mengalami reaksi afektifnya dilanjutkan pada tindakan.

Ketiga ranah tersebut selalu berproses dalam perkembangan peserta

didik. Dengan demikian peserta didik dituntut aktif untuk memperoleh

pemahaman dan pengertian kenyataan yang ada dan dialami (Modul Tim

PPR, 2010).

c. Refleksi

Refleksi merupakan kekhasan dari proses pembelajaran

berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif. Pada dasarnya refleksi

berarti meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi,

spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara

rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya

secara penuh. Refleksi difasilitasi dengan pertanyaan refleksi agar

peserta didik memahami, mendalami, dan meyakini dirinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

19

Refleksi dapat dilakukan dengan menuliskan niat dan aksi dalam buku

refleksi, tetapi refleksi juga dapat dilakukan dengan diam dan hening

untuk meresapi.

Refleksi merupakan proses yang mampu memunculkan makna

dalam pengalaman manusiawi. Refleksi yang luas dan mendalam akan

bermuara pada pilihan aksi yang lebih tepat dan membuahkan hasil yang

lebih baik. Pengalaman pembelajaran dimaknai agar menjadi milik

peserta didik, dimana ia dapat menangkap maknanya demi pertumbuhan

dirinya dan demi sesama. Melalui dinamika pengalaman, aksi dan

refleksi, para pendidik diharapkan dapat membantu peserta didik untuk

tumbuh dan berkembang secara optimal dan menyeluruh. Dengan

demikian, peserta didik akan mampu menjadi pribadi yang bebas :

mencari, menemukan, dan melaksanakan kehendak Tuhan bagi dirinya

sendiri dalam segala situasi hidup yang dialaminya.

Pada saat melakukan pendampingan, pendidik hendaknya sudah

terlatih dalam berefleksi agar dapat menghubungkan materi ajar, realitas

dan konteks serta pengalaman peserta didik. Refleksi dapat dilakukan

dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, daya khayal, dan perasaan

untuk menangkap makna dan nilai yang hakiki dari hal yang dipelajari.

Refleksi juga memungkinkan peserta didik dituntut untuk menemukan

hubungan dengan segi-segi lain dari pengetahuan yang dipahami dan

kegiatan insani serta menghargai implikasi-implikasinya dalam mencari

kebenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

20

Daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan dipergunakan

untuk menangkap makna dan nilai-nilai pokok dari bahan yang

dipelajari, untuk menemukan hubungannya dengan pengetahuan lain dan

aktivitas manusia dan untuk mengapresiasinya dalam proses pencarian

pengetahuan yang berkelanjutan. Pada saat terjadi proses pembelajaran,

sebenarnya peserta didik mengalami berbagai gerak batin, seperti :

senang, sedih, bingung, ragu-ragu, egois, dan sebagainya. Gerak batin

tersebut akan memberikan dorongan yang mengarah pada suatu tindakan.

Gerak batin ada yang mengarah pada tindakan yang baik namun adapula

yang mengarah pada tindakan yang jahat, maka dibutuhkan penegasan

yang menjelaskan motivasi batin apa sebelum seseorang melakukan

tindakan. Sebelum membuat keputusan harus disertai alasan-alasan apa

yang melatarbelakangi, sebab-sebab dan implikasinya, menimbang

pilihan-pilihan yang mungkin terjadi dan menilainya, melihat

konsekuensi-konsekuensinya sehingga dapat menemukan apa yang

paling memungkinkan dalam pencapaian tujuan yang dicari. Semua itu

diusahakan agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang bebas dalam

mencari, menemukan, dan melaksanakan keputusan dalam tiap-tiap

keadaan.

Refleksi ini merupakan sebuah proses yang akan membentuk

kepribadian seseorang dan membebaskannya. Refleksi akan membentuk

suara hati peserta didik yang meliputi keyakinan, nilai, sikap, dan cara

bernalar sehingga peserta didik diantar dalam melewati tahap mengerti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

21

sampai ke tahap berbuat sesuai dengan pengertian mereka. Jadi, refleksi

dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan batin dalam menyimak kembali

bahan ajar tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan

agar dapat menangkap makna dari setia proses pembelajaran.

Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna dalam

setiap pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melalui cara-cara

berikut (Modul Tim PPR, 2010) :

1) Memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik.

2) Mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami.

3) Memperdalam implikasi-implikasi yang telah dimengerti.

4) Mengusahakan mencapai makna untuk diri pribadi tentang kejadian-

kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan dari kebenaran.

5) Memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya

bersikap.

d. Aksi

Aksi merupakan hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Aksi

mengacu pada kebutuhan batin manusia yang didasarkan pada

pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi dalam PPR dapat diartikan

sebagai perbuatan atau tindakan. Bagi Ignatius, batu uji dari cinta kasih

adalah perbuatannya. “Cinta kasih dinyatakan lebih lewat perbuatan dan

bukan melalui kata-kata”. Refleksi akan menjadi mentah apabila hanya

menghasilkan pemahaman dan reaksi-reaksi afektif saja. Refleksi akan

berkembang kalau menghasilkan tekad maupun keputusan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

22

bertindak secara konkret. Aksi yang dihasilkan dalam PPR bukanlah

sembarang perbuatan maupun sembarang tekad, namun, aksi yang

dihasilkan adalah aksi yang disertai dengan latar belakang, alasan,

penalaran, dan pertimbangan yang matang dengan tetap menghargai

kebebasan manusia.

Aksi mencakup 2 hal, yaitu pilihan-pilihan batin dan pilihan yang

dinyatakan dalam lahir (Modul Tim PPR, 2010):

1) Pilihan-pilihan batin

Pilihan batin yang dimaksud adalah pilihan yang berupa sikap,

kemauan, perasaan, dan sebagainya. Peserta didik akan

mempertimbangkan pengalaman dari sudut pandang pribadi dan

manusiawi. Kemauan baru akan tergerakkan setelah terjadi

pemahaman kognitif mengenai pengalaman yang disertai perasaan-

perasaan afektif. Lalu, dari pengalaman-pengalaman itu akan muncul

pilihan-pilihan. Untuk itu, peserta didik harus mempunyai keyakinan

bahwa keputusan yang diambilnya benar sambil membiarkan diri ke

arah mana ia digiring oleh kebenaran itu.

2.) Pilihan yang dinyatakan secara lahir

Pendidikan merupakan sebuah proses. Pada suatu ketika, makna-

makna hidup, sikap, dan nilai-nilai yang diperoleh akan menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dalam diri peserta didik. Hal ini akan

mendorong peserta didik berbuat sesuatu yang konsisten dengan

keyakinannya. Proses inilah yang akhirnya membentuk karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

23

peserta didik sesuai dengan bakat, minat, serta kemampuannya yang

bersifat positif (Modul Tim PPR, 2010).

e. Evaluasi

Penilaian merupakan bagian penting dalam proses belajar. Dengan

penilaian, akan diketahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai

selama proses belajar. Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui

kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh peserta

didik maupun pendidik. Namun, sering kali penilaian hanya digunakan

untuk mengukur kemajuan akademik.

Dalam PPR, fokus penilaian tidak hanya dalam hal kemajuan

akademik, tetapi lebih integral lagi yaitu memperhatikan pada

pertumbuhan peserta didik secara menyeluruh sebagai makhluk pribadi

maupun makhluk sosial. Untuk itu, pendidik dituntut mempertimbangkan

umur, bakat, kemampuan dan tingkat perkembangan pribadi setiap

peserta didik.

Hal ini akan dapat berjalan dengan baik apabila terjalin hubungan

saling percaya dan saling menghargai antara pendidik dan peserta didik.

Dengan demikian, dibutuhkan hubungan yang akrab antara peserta didik

dengan pendidik dan antar peserta didik sendiri. Apabila suasana tersebut

dapat diciptakan dengan baik, maka saat penilaian merupakan saat yang

baik sekali untuk menyemangati peserta didik maupun mendorong

peserta didik menyimak kembali hal-hal yang telah dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan bijaksana, memunculkan sudut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

24

pandang lain, memberikan informasi yang dibutuhkan, dan mengajak

memandang masalah dari sudut pandangan lain. Bahkan, pada saat-saat

tertentu peserta didik dapat diajak mengevaluasi kembali sikap-sikap dan

keputusannya karena ada pengalaman yang baru, perubahan dalam

suasana hidup, tantangan zaman dan sebagainya. Dengan demikian, akan

muncul kesadaran baru akan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang

serta membantu peserta didik dalam daur paradigma yang

berkesinambungan.

Jadi, dengan adanya evaluasi peserta didik dapat memperhatikan

pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya secara menyeluruh

mencakup pemahaman, sikap, prioritas-prioritas dan kegiatan yang

selaras dengan menjadi manusia demi orang lain. Adapun bagi guru,

evaluasi bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang

disampaikan membantu para peserta didik dapat memahami dan menilai

pengalaman mereka, pembentukan nilai-nilai, dan menjadi pelaku

perubahan pola pikir, sikap dan tindakan sosial.

Hal-hal yang dapat dievaluasi meliputi sekolah, materi pelajaran,

metode mengajar, keterlibatan peserta didik, tugas-tugas, aksi yang

dibuat, dan sebagainya (Modul Tim PPR, 2010).

6. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Mengintegrasikan 3C

(Competence, Conscience dan Compassion)

Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

inovatif berpola Paradigma Pedagogi Refektif dikenal dengan istilah 3C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

25

yaitu competence, conscience dan compassion, yang diharapkan dengan

adanya 3C tersebut peserta didik menjadi manusia yang utuh, lebih

memuliakan allah dan lebih peduli dengan sesamanya. Competence,

conscience dan compassion tersebut mempunyai pengertian sebagai

berikut: competence adalah kompetensi secara utuh yang harus dicapai

peserta didik, conscience adalah kepekaan dan ketajaman hati nurani,

compassion adalah kepedulian dan bela rasa bagi sesama. Selain itu

competence dapat dimaknai sebagai kemampuan akademik yang

memadukan unsur-unsur pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, conscience

dimaknai sebagai kemampuan memahami alternative dan menentukan

pilihan (baik-buruk, benar-salah), compassion dimaknai sebagai kemauan

untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan (Man and women for and

with others) (Subagya, 2010).

7. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif

Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu (Modul Tim PPR, 2010):

a. Membantu peserta didik menyadari sejauh mana usaha yang telah

dilakukan dapat efektif dalam membantu mengembangkan dirinya.

b. Membantu peserta didik berlatih mempertimbangkan dan memilih cara-

cara yang paling baik dan benar.

c. Membantu peserta didik dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat

sesuai pengertian dan kemampuannya.

d. Menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi kristiani

yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

26

8. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif

Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu (Modul Tim PPR, 2010) :

a. Membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Kesulitan dalam memunculkan nilai kemanusiaan (life skill) secara lebih

menonjol.

c. Kesulitan menilai bagaimana aksi telah dilakukan peserta didik.

B. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran tematik

Pembelajaran Tematik adalah Pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik

(Depdiknas,2006:5).

Pembelajaran Tematik adalah Suatu strategi pembelajaran yang

melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang

bermakna kepada peserta didik (Depdiknas,2003:4).

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik

memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Berpusat pada peserta didik

Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student centered),

hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

27

menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih

banyak berperan sebagai fasilitator.

b. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada

peserta didik (direct experiences).

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi

tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan

tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata

pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.

e. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana pendidik dapat

mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran

yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan peserta didik

dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik

Peserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang

dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.

g. Menggunakan prinsip belajar sambil bernain dan menyenangkan.

(Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional,2006:6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

28

3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik

Adapun langkah-langkah dalam proses belajar mengajar di kelas

dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Tematik adalah sebagai

berikut (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional,2006:6) :

a. Tahap Persiapan

1) Pemetaan Kompetensi Dasar

Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran

secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi

dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan

dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah:

a) Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam

indikator

b) Menentukan tema

c) Identifikasi dan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar

dan indikator

2) Menetapkan Jaringan Tema

3) Penyusunan Silabus

4) Penyusunan Rencana Pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan

1) Tahapan kegiatan

a) Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan

b) Kegiatan inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

29

c) Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut

2) Pengaturan Jadwal Pelajaran

4. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik

Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat

diklasifikasikan menjadi (Trianto,2010:85) :

a. Prinsip Penggalian Tema

Prinsip penggalian tema artinya tema-tema yang saling tumpang tindih

dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran.

b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran

Prinsip pengelolaan pembelajaran artinya guru harus mampu

menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses

pembelajaran.

c. Prinsip Evaluasi

Prinsip Evaluasi adalah kegiatan yang pada dasarnya menjadi fokus

dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan hasil dari

kegiatan pembelajaran tersebut.

d. Prinsip Reaksi

Prinsip Reaksi adalah pendidik bereaksi terhadap aksi peserta didik

yang semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit

melainkan ke suatu satuan yang utuh dan bermakna.

5. Manfaat Pembelajaran Tematik Dalam Kegiatan Pembelajaran

Beberapa manfaat pembelajaran tematik dalam kegiatan pembelajaran

adalah (Trianto,2010) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

30

a. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta

isi mata pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang tindih

materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

b. Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna

sebab isi/ materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat

bukan tujuan akhir.

c. Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat

pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

d. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan

konsep akan semakin baik dan meningkat.

6. Kekuatan Pembelajaran Tematik

Menurut Trianto (2009: 88-89), pembelajaran tematik memiliki beberapa

kelebihan, yaitu:

a. Waktu yang tersedia banyak. Materi tidak dibatasi oleh jam pelajaran,

melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata

pelajaran.

b. Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis

dan alami.

c. Pendidik dapat membantu peserta didik memperluas kesempatan belajar

ke berbagai aspek kehidupan

d. Pendidik bebas membantu peserta didik melihat masalah, situasi, atau

topik dari berbagai sudut pandang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

31

e. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada

kompetensi bisa dikurangi dan diganti dengan kerjasama dan kolaborasi.

f. Peserta didik bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada

hasil belajar.

g. Hilangnya batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan

pendekatan proses belajar yang integratif.

h. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada peserta didik, yang

dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan. Peserta didik

didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada

keberhasilan belajar.

i. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar

kelas

j. Membantu peserta didik membangun hubungan antara konsep dan ide,

sehingga meningkatkan epresiasi dan pemahaman.

7. Kelemahan Pembelajaran Tematik

Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki, pembelajaran tematik juga

memiliki beberapa kelemahan. Hal tersebut dapat dilihat dalam beberapa

aspek, yaitu sebagai berikut (Trianto,2009:90-91) :

a. Aspek Pendidik

Pendidik harus mempunyai wawasan yang luas. Pendidik dituntut untuk

mencari banyak informasi dari berbagai hal tentang pengetahuan

tersebut. Jika pendidik tidak memiliki hal tersebut maka pembelajaran

tematik sulit terwujud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

32

b. Aspek Peserta Didik

Peserta didik dituntut adanya kemampuan akademik maupun

kreatifitasnya. Hal ini diperlukan karena dalam pembelajaran tematik

diperlukan kemampuan analitik (mengurai), Kemampuan asosiatif

(menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif

(menemukan dan menghubungkan).

c. Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran

Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi

yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.

Semua ini akan menunjang, memperkaya dan mempermudah

pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka

penerapan pembelajaran ini akan terlambat.

d. Aspek Kurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketutasan

pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian

materi) pendidik perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan

materi,metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.

e. Aspek Penilaian

Pembelajaran tematik membutuhkan cara penelitian yang menyeluruh

(komprehensif) yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari

beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

33

f. Aspek Suasana Pembelajaran

Pembelajaran tematik berkecenderungan mengutamakan salah satu

bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain. Pendidik

berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan

tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang

pendidikan pendidik itu sendiri.

8. Ragam Model Pembelajaran Terpadu Berdasarkan Pengintegrasian

Tema

Forgaty (Trianto, 2009:41) mengemukakan bahwa terdapat 10

pembelajaran terpadu berdasarkan pengintegrasian tema yaitu:

a. Model Tergambarkan

Berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan saling terpisah

b. Model Terhubung

Topik-topik dalam satu disiplin ilmu berhubungan satu sama lain

c. Model Tersarang

Ketrampilan-ketrampilan sosial,berpikir, dan konten dicapai dalam

salah satu mata pelajaran

d. Model Terurut

Persamaan-persamaan yang ada diajarkan secara bersamaan meskipun

termasuk ke dalam mata pelajaran yang berbeda.

e. Model Terbagi

Perencanaan tim atau pengajaran yang melibatkan dua disiplin

difokuskan pada konsep ketrampilan dan sikap-sikap yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

34

f. Model Terjaring

Pengajaran tematik menggunakan suatu tema sebagai dasar

pembelajaran dalam berbagai disiplin mata pelajaran.

g. Model Tertali

Ketrampilan-ketrampilan sosial berpikir, berbagai jenis kecerdasan dan

ketrampilan belajar direntangkan melalui berbagai disiplin.

h. Model Terpadu

Dalam berbagai prioritas yang saling tumpang tindih dalam berbagai

disiplin ilmu, dicari ketrampilan, konsep, dan sikap-sikap yang sama.

i. Model Terbenam

Pelajar memadukan apa yang dipelajari dengan cara memandang

seluruh pengajaran melalui perspektif bidang yang disukai.

j. Model Jaringan

Pelajar melakukan proses pemanduan topik yang dipelajari melalui

pemilihan jejaring pakar dan sumber daya.

Dari 10 pembelajaran terpadu berdasarkan pengintegrasian tema tersebut,

pembelajaran tematik di kelas II SD menggunakan model terjaring.

C. Peserta Didik Kelas II A

1. Pengertian Peserta Didik

a. Dalam UU No.20 Tahun 2003, peserta didik didefinisikan sebagai

anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

35

pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan

tertentu (Murip Yahya, 2008:113).

b.Peserta didik adalah anak yang sedang memperoleh pendidikan dasar

dari suatu lembaga pendidikan yang merupakan subjek utama dalam

pendidikan (artikele-aby.blogspot.com).

2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas Awal SD

Pembelajaran tematik dilakukan berdasarkan karakteristik perkembangan

peserta didik. Menurut Trianto (2009:18-19), karakter anak kelas II sekolah

dasar, yaitu sebagai berikut.

1) Ciri khas jasmani

a) Koordinator otot-otot kecilnya bertambah, meskipun kadang-

kadang terasa janggal.

b) Masa pertumbuhannya lebih lambat, anak perempuan cenderung

lebih cepat dari pada laki-laki.

c) Tidak bisa diam, selalu bergerak

d) Senang membuat sesuatu

2) Ciri khas mental

a) Selalu ingin belajar

b) Menanyakan berbagai pertanyaan

c) Konsep yang dimiliki masih dalam jangka waktu yang terbatas.

d) Memiliki berbagai variasi dalam membaca.

e) Cenderung fokus hanya pada satu atau pengalaman yang dialami.

f) Jangka perhatian terbatas- tujuh sampai sepuluh menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

36

g) Proses berpikirnya dalam.

3) Ciri khas sosial

a) Bermain secara berkelompok.

b) Lebih mementingkan diri sendiri.

c) Mudah berinteraksi dengan teman sebaya.

Berdasarkan karakteristik di atas maka permasalahan yang ditemukan

pada peserta didik kelas II. A dari segi competence yaitu nilai pelajaran

Bahasa Indonesia dan Matematika di bawah KKM disebabkan karena ciri khas

mental selalu ingin belajar belum terpenuhi dengan baik. Permasalahan dari

segi conscience yaitu ketidaktelitian peserta didik dalam mengerjakan tugas-

tugas yang diberikan disebabkan karena ciri khas mental peserta didik

cenderung fokus hanya pada satu atau pengalaman yang dialami. Sedangkan

permasalahan dari segi compassion yaitu ketidakpekaan dan ketidakpedulian

peserta didik terhadap lingkungan sosial disebabkan karena ciri khas sosial

yang lebih mementingkan diri sendiri.

D. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Pembelajaran Tematik

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran

tematik akan dilaksanakan di kelas II SD Kanisius Demangan Baru khususnya

pada kelas II.A. Penelitian dilaksanakan dengan mengaitkan dua mata

pelajaran yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia dengan tema Tempat Umum.

Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPR diterapkan untuk mencapai

Standar Kompetensi: mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

37

mendeskripsikan benda dan bercerita dengan Kompetensi Dasar

mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan

menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain. Sedangkan pada mata

pelajaran Matematika PPR diterapkan untuk mencapai Standar Kompetensi

melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dengan

Kompetensi Dasar melakukan pembagian bilangan dua angka.

E. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan pendidik di

kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta

didik dapat meningkat (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:9).

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Rohman Natawidjaya (Sarwiji Suwandi, 2009: 14) karakteristik

Penelitian Tindakan Kelas adalah:

a. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk

menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan.

b. Diterapkan secara kontekstual, artinya variabel-variabel atau faktor-

faktor yang ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana

penelitian.

c. Terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja pendidik di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

38

d. Bersifat fleksibel disesuaikan dengan keadaan.

e. Banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari pengamatan

atas perilaku serta refleksi peneliti.

f. Menyerupai penelitian eksperimental namun tidak secara ketat

memperdulikan pengendalian variabel

g. Bersifat situasional dan spesifik umumnya dilakukan dalam bentuk studi

kasus.

3. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas

Prinsip-prinsip dasar Penelitian Tindakan Kelas adalah (Sutama, anak

pintar.net23) :

a. Prinsip Pertama

Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran, yang tidak

menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data.

Tahapan-tahapan penelitian tindakan selaras dengan pelaksanaan

pembelajaran, yaitu : persiapan (planning), pelaksanaan pembelajaran

(observation), evaluasi proses dan hasil pembelajaran (evaluation),

dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran (reflection).

b. Prinsip Kedua

Kegiatan meneliti, merupakan bagian integral dari pembelajaran,

yang harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan

kaidah ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai dari

pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab timbulnya masalah,

pemilihan tindakan yang sesuai dgn permasalahan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

39

penyebabnya, merumuskan hipotesis tindakan yang tepat, penetapan

skenario tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis

data.

c. Prinsip Ketiga

Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang

riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen

terhadap memperoleh mutu pembelajaran.

d. Prinsip Keempat

Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.

e. Prinsip Kelima

Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi

pada masalah pembelajaran di ruang kuliah, tetapi dapat diperluas

pada tataran di luar ruang kuliah, misalnya : tataran sistem atau

lembaga. Perspektif yang lebih luas akan memberi sumbangan lebih

signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan.

f. Prinsip Keenam

Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Rohman Natawidjaya (Sarwiji Suwandi, 2009: 15) tujuan

Penelitian Tindakan Kelas adalah:

a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan

dan pengajaran yang dihadapi pendidik dan tenaga kependidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

40

terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan

pengembangan materi pengajaran.

b. Untuk memberikan pedoman bagi pendidik di sekolah guna

memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem

kerjanya menjadi lebih baik dan produktif.

c. Untuk melaksanakan program latihan terutama pelatihan dalam jabatan

pendidik yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri

agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil

pelatihan tersebut.

d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem

pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh

pembaharuan pada umumnya.

e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi

antara pendidik dengan para peneliti akademis.

f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem antara masyarakat sekolah

yang melibatkan administrasi pendidikan, pendidik, peserta didik, orang

tua dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah

5. Alasan Menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Zainal Aqib (2007:13), ada beberapa alasan mengapa PTK

digunakan antara lain:

a. PTK sangat kondusif untuk membuat pendidik menjadi peka dan tanggap

terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para pendidik menjadi

reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan peserta didik lakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

41

b. PTK dapat meningkatkan kinerja pendidik sehingga menjadi profesional.

pendidik tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas

terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya

perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.

c. Dengan melaksanakan tahapan dalam PTK, pendidik mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam

terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan pendidik

semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang

berkembang di kelasnya.

d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pendidik

karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu

kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses

pembelajaran.

e. Dengan melaksanakan PTK pendidik menjadi kreatif karena selalu

dituntut untuk melakukan upaya inovasi sebagai implementasi dan

adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang

dipakainya. Dalam setiap kegiatan, pendidik diharapkan dapat

mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan.

pendidik diharapkan dapat menjiwai dan selalu ’’ber PTK’’.

6. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas

Ciri-ciri penelitian tindakan yang dikemukan oleh Zainal Aqib (2007:18-

19), adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

42

a. Penelitian tindakan partisipatori (participatory action research) yaitu

kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menekankan keterlibatan

anggota agar merasa ikut serta memiliki program kegiatan tersebut serta

berniat ikut aktif memecahkan masalah berbasis umum.

b. Penelitian tindakan kritis (critical action research), yaitu penelitian yang

dilakukan dengan menekankan adanya niat yang tinggi untuk

memecahkan masalah dan menyempurnakan situasi.

c. Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian

yang dilakukan oleh pendidik di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar

dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

praktik pembelajaran.

d. Penelitian tindakan institusi (institutional action research), yaitu

dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebagai sebuah organisasi

pendidikan untuk meningkatkan kinerja, proses, dan produktivitas

lembaga.

7.Manfaat penelitian Tindakan Kelas

Sekurang-kurangnya ada empat manfaat penting dari pelaksanaan

Penelitian Tindakan kelas. Manfaat tersebut meliputi hal-hal berikut ini

(Sarwiji Suwandi, 2009:16):

a. Pendidik dapat melakukan inovasi pembelajaran.

b. Pendidik dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu

memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

43

c. Melalui PTK pendidik akan terlatih untuk mengembangkan secara

kreatif kurikulum di kelas atau disekolah.

d. Kemampuan reflektif pendidik serta keterlibatan pendidik yang dalam

terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya

akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesional

pendidik.

8. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas

Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dikemukan oleh Zainal Aqib

(2007:18-19) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang

meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan

perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus

persiklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat

perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan di antaranya

terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik

atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan

sebagainya.

b. Tindakan

Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu rancangan

tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang

digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya.

Pelaksanaan tindakan dalam PTK dilaksankan dalam siklus I dan siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

44

c. Observasi

Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh

peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada

saat observasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang

terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja pendidik, situasi

kelas, perilaku dan sikap peserta didik, penyajian atau pembahasan materi,

penyerapan peserta didik terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.

d. Evaluasi

Evaluasi ialah upaya yang dilakukan oleh para peneliti atau partisipan

yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Evaluasi ini dilakukan

dengan kolaboratif, yaitu adanya suatu tes atau diskusi terhadap berbagai

masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian evaluasi dapat

ditentukan sesudah adanya tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan

evaluasi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya

ditentukan.

F. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Penelitian ini akan dilaksanakan pada pembelajaran tematik yaitu pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, khususnya pada Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar berikut:

1. Bahasa Indonesia

6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

mendeskripsikan benda dan bercerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

45

6.1. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya

dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.

2. Matematika

3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka

3.2. Melakukan pembagian bilangan dua angka.

G. Jaringan Tema

BAHASA INDONESIA

6.1.1 Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan tempat

hidupnya)(Competence)

6.1.2 Mampu mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)

6.1.3 Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang (Conscience)

6.1.4 Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)

6.1.5. Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri binatang dalam

kelompok (Compassion)

6.1.6 Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan dalam

kelompok (Compassion)

TEMPAT UMUM

MATEMATIKA

3.2.1. Terampil menggunakan satu cara dalam pembagian (Competence)

3.2.2. Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian (Competence)

3.2.3. Teliti dalam mengerjakan pembagian (Conscience)

3.2.4. Teliti dalam menghitung kembali pengerjaan pembagian (Conscience)

3.2.5. Mampu membantu teman yang kesulitan saat bekerjasama dalam

kelompok pada saat mengerjakan pembagian (Compassion)

3.2.6. Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat mengerjakan

pembagian (Compassion)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

gg
TextBox
45
Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

46

H. Kerangka Berpikir

Pembelajaran dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif

menumbuhkembangkan pengetahuan dan sikap batin bagi peserta didik.

Pembelajaran ini dapat membentuk kepribadian peserta didik yang mampu

menjadi pelaku perubah lingkungan sosial. Langkah-langkah pembelajaran

dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif adalah sebagai berikut:

Konteks, Pengalaman, Refleksi, Aksi, dan evaluasi. Tujuan pendidikan adalah

membina laki-laki dan perempuan agar menjadi pribadi yang utuh dan

bermakna bagi sesama manusia. Pribadi manusia yang utuh itu mengarah pada

integralitas pribadi yang competence, conscience dan compassion.

Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif menggerakkan

seorang pribadi agar lebih memuliakan Allah dan lebih membantu sesama.

Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif bergerak secara timbal balik dalam

gerak spiral yang dinamis konteks, pengalaman, refleksi, aksi, evaluasi.

Keunggulan Paradigma Pedagogi Reflektif adalah menjadikan para guru dan

siswa saling belajar mengembangkan kompetensi secara utuh (competence ),

saling mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (conscience) dan saling

terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama (compassion)

PPR ini diterapkan dalam pembelajaran tematik, karena memiliki

kesamaan yaitu memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.

Kedua model/pendekatan pembelajaran ini memungkinkan peserta didik

untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran serta dapat berkembang

menjadi pribadi yang utuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

47

I. Hipotesis Tindakan

Sutrisno Hadi (1998:73) mengatakan bahwa hipotesis merupakan

pernyataan yang tingkat kebenarannya masih lemah, oleh karena itu masih

harus diuji dan dibuktikan. Hipotesis yang diajukan hendaknya selalu

berorientasi pada tujuan seperti yang dikemukakan oleh Kuncoroningrat

(1986:4) bahwa peranan hipotesis adalah:

a. Memberi tujuan tegas bagi peneliti.

b. Membantu dalam menentukan acak yang harus ditempuh dalam

pembatasan ruang lingkup penelitian dengan cara memilih fakta-fakta

yang menjadi pokok perhatian dan menentukan fakta-fakta yang relevan

dengan kehidupan peserta didik.

c. Menghindarkan suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan

jelas.

Berdasarkan uraian teori yang dikemukakan di atas, maka hipotesis

tindakan yang diajukan adalah dengan menerapan paradigma pedagogi

reflektif dalam pembelajaran tematik akan memberikan pengaruh positif

dan pengalaman yang bermakna sehingga dapat meningkatkan competence,

conscience dan compassion (3C) peserta didik kelas II A SD Kanisius

Demangan Baru semester 2 Tahun pelajaran 2010/2011 pada SK 6.

mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan

benda dan bercerita, KD 6.1. mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di

sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah

dipahami orang lain untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan SK 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

48

melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka, KD 3.2.

melakukan pembagian bilangan dua angka untuk mata pelajaran

Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu:

penelitian yang dilakukan pendidik di kelasnya sendiri dengan cara

merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif

dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik,

sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Penelitian Tindakan

Kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran tematik

berpola Paradigma Pedagogi Reflektif, pada kelas II.A dengan tema tempat

umum.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : SD Kanisius Demangan Baru I, Jl. Demangan Baru

no.22 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian : Minggu pertama bulan Maret dan minggu ketiga

bulan Maret, tahun pelajaran 2010/2011

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian : Peserta didik kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru

2. Objek Penelitian : Peningkatan competence, conscience dan compassion

(3C) dengan menerapkan Paradigma Pedagogi

Reflektif pada pembelajaran tematik.

D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan

1. Persiapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

50

a. Melakukan wawancara pada guru kelas untuk memperoleh gambaran

tentang kemampuan peserta didik.

b. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya

c. Identifikasi masalah.

d. Analisis masalah.

e. Perumusan masalah.

f. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus.

g. Penyusunan silabus, RPP, Instrumen penelitian, dan LKS

h. Pembuatan alat peraga

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Siklus I

a.Rencana Tindakan

1) Pembelajaran diawali dengan salam pembuka

2) Pendidik memulai kegiatan pembelajaran dengan melakukan

apersepsi mengenai jenis-jenis binatang di lingkungan sekitar dan

pembagian sederhana

3) Peserta didik dibantu oleh pendidik mengidentifikasi ciri-ciri

binatang secara rinci (nama, suara dan tempat hidupnya)

(competence).

4) Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik tentang cara

mengerjakan pembagian dengan satu cara (competence).

5) Peserta didik dalam kelompok mengerjakan tugas dengan teliti

(conscience).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

51

6) Peserta didik memberikan contoh cara yang benar dalam

mengerjakan soal-soal pada saat bekerjasama dalam kelompok

(compassion).

7) Pesera didik menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri binatang secara

rinci dari gambar hewan yang dilihatnya.

8) Peserta didik dapat mengerjakan pembagian dengan benar

b.Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan merealisasikan rencana pada

butir a.

c. Pengumpulan Data Siklus I

Pengumpulan data pada siklus I dilakukan dengan observasi dan

wawancara dengan menggunakan instrumen lembar observasi pendidik,

lembar observasi peserta didik, lembar observasi umum dan daftar

pertanyaan wawancara.

d. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh data nilai Bahasa Indonesia

dan Matematika peserta didik. Dalam evaluasi peserta didik diminta

untuk menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri binatang secara rinci

(nama, suara dan tempat hidupnya), melakukan pembagian dengan satu

cara, mengisi skala sikap dan skala minat. Kemudian hasil evaluasi

peserta didik tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

52

e. Refleksi Siklus I.

Refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan

kejadian-kejadian khusus. Jika kemampuan peserta didik belum

mengalami peningkatan dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Siklus II

a. Rencana Tindakan

1) Pembelajaran diawali dengan doa dan salam pembuka

2) Memulai kegiatan pembelajaran dengan melakukan apersepsi

mengenai ciri-ciri tumbuhan di lingkungan sekitar secara rinci dan

pembagian sederhana

3) Peserta didik dibantu oleh pendidik dalam menebak deskripsi

tentang tumbuhan dengan tepat (competence).

4) Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik tentang cara

mengerjakan pembagian dengan dua cara (competence).

5) Peserta didik teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan dan

dalam menghitung kembali pengerjaan pembagian (conscience).

6) Peserta didik mampu bekerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas

dalam kelompok belajarnya (compassion)

7) Peserta didik dapat menjawab pertanyaaan evaluasi dengan benar.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan merealisasikan rencana pada

butir a.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

53

c. Pengumpulan Data Siklus II

Pengumpulan data pada siklus II dilakukan dengan observasi dan

wawancara dengan menggunakan instrumen lembar observasi pendidik,

lembar observasi peserta didik, lembar observasi umum dan daftar

pertanyaan wawancara.

d. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh data nilai Bahasa Indonesia

dan Matematika peserta didik. Dalam evaluasi peserta didik diminta

untuk menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri tumbuhan secara rinci,

melakukan pembagian dengan dua cara, mengisi skala sikap dan skala

minat. Kemudian hasil evaluasi peserta didik tersebut dikumpulkan dan

dinilai oleh peneliti.

e. Refleksi siklus II

1) Mencatat temuan-temuan yang diperoleh saat proses pembelajaran.

2) Mengindentifikasi kesulitan dan hambatan

3) Membuat suatu kesimpulan.

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah:

1. Instrumen observasi umum

2. Instrumen observasi aktivitas peserta didik

3. Instrumen observasi aktivitas pendidik

4. Paduan wawancara

5. Lembar Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

54

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode :

1. wawancara dengan guru

Wawancara dilaksanakan sebelum observasi pra penelitian dengan

menggunakan 15 pertanyaan panduan yang diajukan kepada wali kelas

II.A

2. Observasi

Observasi dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu pra penelitian, siklus I dan

siklus II. Dalam setiap siklus terdapat 3 observasi yaitu observasi aktivitas

pendidik, observasi aktivitas peserta didik dan observasi aktivitas umum.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilaksanakan dengan pengambilan gambar pada saat pra

penelitian, siklus I dan siklus II

G. Teknik Analisis data

Tehnik analisis data dilakukan dengan cara:

1. Mendeskripsikan data yang diperoleh pada pra penelitian.

2. Mendeskripsikan data dan hasil (C1, C2 dan C3) yang dicapai pada siklus I.

3. Mendeskripsikan data dan hasil (C1, C2 dan C3) yang dicapai pada siklus

II.

4. Membandingkan nilai C1, C2 dan C3 sebelum dan sesudah siklus I dan

siklus II.

Untuk mempermudah penilaian, perlu menentukan pembobotan

atau penskoran untuk masing-masing unsur penilaian yang ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

55

Bobot yang diberikan mungkin bisa sama. Akan tetapi, mungkin dianggap

tidak adil jika tiap unsur diberi bobot yang sama. Idealnya, pembobotan itu

mencerminkan tingkat pentingnya masing-masing unsur. Dengan demikian,

unsur yang lebih penting diberi bobot yang lebih tinggi. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, pada penelitian ini dicoba pembobotan masing-

masing unsur, untuk pengukuran competence peneliti menggunakan kriteria

ketuntasan belajar. Competence dikatakan berhasil jika peserta didik

mendapatkan nilai yang sudah memenuhi KKM. Sedangkan untuk

concience dan comppassion peneliti menggunakan alat ukur non tes yaitu

skala sikap dan skala minat. Untuk hasil akhir peneliti menggunakan rumus

sebagai berikut:

Hasil Nilai =

Keterangan:

CI : Competence

CII : Concience

CIII : Compassion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

56

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Deskripsi Umum

1. Lokasi dan Kondisi Sekolah

Sekolah Dasar (SD) Kanisius Demangan Baru adalah salah satu

SD yang bernaung pada Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta. SD

Kanisius Demangan Baru terletak di daerah perkotaan. SD ini beralamat di

Jl. Demangan Baru No. 22, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,

Telp. (0274) 517737. SD ini berdiri pada tahun 1965 dan sejak tahun 1994

SD Kanisius Demangan Baru dikembangkan menjadi 2 sekolah, yaitu SD

Kanisius Demangan Baru I dan SD Kanisius Demangan Baru II. Mulai

tahun 2010 SD ini kembali menjadi satu kepengurusan sekolah yaitu SD

Kanisius Demangan Baru 1. Jumlah peserta didik di SD Kanisius

Demangan Baru adalah 618 peserta didik yang terdiri dari kelas I sampai

kelas VI masing-masing setiap tingkatan kelas mempunyai 3 kelas paralel.

Kedisiplinan merupakan hal utama yang ditekankan di sekolah ini sehingga

SDK Demangan Baru merupakan salah satu sekolah yang mempunyai

tingkat kedisiplinan yang tinggi.

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi dan Misi sekolah yaitu:

a. Visi SD Kanisius Demangan Baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

57

Visi SD Kanisius Demangan Baru adalah : “Unggul dalam prestasi,

prima dalam pelayanan berdasarkan nilai-nilai Kristiani”.

Berdasarkan visi tersebut sekolah merumuskan indikator ketercapaian

visi sebagai berikut :

1) Unggul dalam bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

2) Unggul dalam budi pekerti.

3) Unggul dalam pengembangan kurikulum.

4) Unggul dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

5) Unggul dalam prestasi akademik.

6) Unggul dalam prestasi non akademik.

7) Unggul dalam IPTEK.

8) Unggul dalam budaya daerah.

9) Unggul dalam sarana prasarana pendidikan.

10) Unggul dalam SDM pendidikan.

11) Unggul dalam kelembagaan dan manajemen sekolah.

12) Unggul dalam Wawasan Lingkungan.

13) Unggul dalam disiplin dan bekerja keras.

b. Misi SD Kanisius Demangan Baru adalah :

1) Mengacu indikator Visi 1.a tentang : “Unggul dalam bertingkah laku

berdasarkan nilai-nilai Kristiani” antara lain :

a) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan cara bertingkah

laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

58

b) Melaksanakan pembiasan untuk semua warga sekolah bertingkah

laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

2) Mengacu indikator Visi 1.b tentang : “Unggul dalam budi pekerti”

antara lain:

a) Melaksanakan dan pengembangan budi pekerti luhur.

b) Melaksanakan pembiasaan berbudi pekerti luhur.

3) Mengacu indikator Visi 1.c tentang : “Unggul dalam pengembangan

kurikulum” antara lain :

a) Melaksanakan pengembangan kurikulum SD Kanisius

Demangan Baru.

b) Melaksanakan pengembangan pemetaan materi (SK, KD,

Indikator) dan penilaian.

c) Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran silabus.

d) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian.

e) Melaksanakan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

f) Melaksanakan pengembangan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

g) Melaksanakan pengembangan panduan guru.

4) Mengacu indikator Visi 1.d tentang : “Unggul dalam pelaksanaan

proses pembelajaran” antara lain :

a) Melaksanakan pengembangan Buku Teks Pelajaran, Buku

Panduan Guru, Buku Pengayaan, Buku Referensi, dan sumber

belajar lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

59

b) Melaksanakan pengembangan pengelolaan kelas.

c) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran yang

PAKEM.

3. Tujuan Sekolah.

Yang menjadi tujuan SD Kanisius Demangan Baru mulai tahun ajaran

2009/2010 adalah :

a. Semua warga SD Kanisius Demangan Baru dalam bertingkah laku

berdasarkan nilai-nilai Kristiani.

b. Semua warga SD Kanisius Demangan Baru berbudi pekerti yang

luhur.

c. Berstandar Nasional. Dicapai dengan misi a. Tentang pengembangan

kurikulum yang indikatornya 1) sampai dengan 7).

d. Mengembangkan dan memiliki kurikulum SD Kanisius Demangan

Baru yang mantap.

e. Semua pendidiknya mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator

dan penilaian, untuk semua mata pelajaran mulai tahun ajaran

2008/2009 kelas I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta

direvisi setiap awal tahun ajaran berikutnya.

f. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki silabus yang

dievaluasi serta direvisi setiap awal tahun ajaran berikutnya.

g. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

60

diampunya dengan menganalisa Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) setiap awal tahun ajaran mulai tahun ajaran 2008/2009.

h. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki RPP untuk semua

mata pelajaran yang diampu mulai tahun ajaran 2008/2009 dari kelas

I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta direvisi setiap awal

tahun ajaran berikutnya.

i. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki panduan guru

untuk

semua mata pelajaran yang diampunya mulai tahun ajaran 2008/2009

dari kelas I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta direvisi

setiap awal tahun ajaran.

j. Semua pendidiknya mengembangkan penilaian yang meliputi

Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester,

dan Ulangan Kenaikan Kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI

untuk semua mata pelajaran yang diampunya.

k. Mencapai standar proses pembelajaran meliputi : ditetapkannya

KKM, melaksanakan pendekatan belajar tuntas, dengan metode CTL,

pendekatan pembelajaran individual, PAKEM, dan lain-lain yang

berpolakan pendidikan pedagogi reflektif (PPR).

l. Memiliki/mencapai standar pencapaian ketuntasan kompetensi/

prestasi/kelulusan.

m. Memiliki prestasi akademik dalam mengikuti lomba baik tingkat

kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

61

n. Memiliki prestasi non akademik dalam mengikuti lomba tingkat

kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.

o. Menguasai IPTEK.

p. Menguasai budaya daerah.

q. Memenuhi standar sarana prasarana.

r. Memenuhi standar kepala sekolah, pendidik, dan tenaga

kependidikan

s. Memenuhi standar pengelolaan sekolah.

t. Semua warga sekolah memiliki jiwa disiplin dan kerja keras.

4. Latar Belakang Peserta Didik

Peserta didik di SD Kanisius Demangan Baru rata-rata dari

golongan masyarakat menengah ke atas. Sebagian besar orang tua bekerja

sebagai dosen, guru, dokter, karyawan swasta, pengusaha, dengan kesadaran

orang tua yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.

Tingginya kesadaran akan pentingnya pendidikan tersebut membuat tinggi

pula harapan orang tua untuk menjadikan anak mereka pintar dan

berperilaku yang baik. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar di SD

Kanisius Demangan Baru harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

5. Sarana dan Prasarana Sekolah

Sekolah ini memiliki banyak ruangan yang terdiri dari ruang

kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tamu, ruang perpustakaan,

laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium IPA, Tata Usaha,

Usaha Kesehatan Sekolah, koperasi sekolah, kantin, gudang, dapur, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

62

kamar mandi. Sekolah ini terdiri dari 2 lantai. Di lantai 1 sebelah timur

terdapat ruang kelas IA, IB, IC sedangkan di sebelah barat terdapat ruang

kelas IIA, IIB, IIC. Pada lantai 2 sebelah timur digunakan untuk ruang kelas

IVA, IVB, IVC, VA,VB, VC, VIA, VIB, VIC sedangkan di sebelah barat

digunakan untuk ruang kelas IIIA, IIIB, IIIC. Adapun fasilitas yang ada

sangat mendukung untuk proses pembelajaran dengan menggunakan IT,

yaitu berupa viewer dan OHP. Pendidik pun diberi fasilitas komputer dalam

ruang guru. Fasilitas lain yang terdapat di SD Kanisius Demangan Baru

diantaranya alat peraga, lapangan basket, berbagai macam alat musik,

laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan

sebagainya.

B. Kurikulum Kelas II

1. Kurikulum Matematika dan Bahasa Indonesia Kelas II.A Semester

Genap

Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran

Matematika dan Bahasa Indonesia kelas II.A adalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dengan penjabaran Standar kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang berbeda untuk setiap mata pelajaran. Dalam

penelitian ini peneliti mengambil Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar sebagai berikut:

a) Bahasa Indonesia Standar Kompetensi 6.Mengungkapkan secara lisan

beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

63

Kompetensi Dasar 6.1. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di

sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah

dipahami orang lain.

b) Matematika Standar Kompetensi 3.Melakukan perkalian dan

pembagian bilangan sampai dua angka dan Kompetensi Dasar 3.2.

Melakukan pembagian bilangan dua angka

C. Kondisi Kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru

1. Jumlah Siswa

Jumlah peserta didik kelas II.A secara keseluruhan pada

awal tahun pelajaran berjumlah 27 peserta didik, tetapi pada pertengahan

semester ada 2 peserta didik yang pindah ke sekolah lain. Jadi sekarang

berjumlah 25 peserta didik yang terdiri dari: peserta didik laki-laki

berjumlah 13 dan peserta didik perempuan berjumlah 12 dengan data

sebagai berikut:

Tabel.1. Daftar Siswa Kelas II A

Tahun 2010/2011

SD Kanisius Demangan Baru I

NO.NAMA SISWA

JENIS

KELAMIN

L P

1 Yosef L

2 Licia P

3 Adel P

4 Cesky L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

64

5 Jemi L

6 Siska P

7 Arya L

8 Sita P

9 Yudha L

10 Retha P

11 Puspita P

12 Sekar P

13 Nadja P

14 Dipta L

15 Putra L

16 Tiana P

17 Dika L

18 Marcel L

19 Alven P

20 Christian L

21 Ferdi L

22 Yolan P

23 Flavio L

24 Nirmala P

25 Dimas L

Keterangan: nama peserta didik yang digunakan pada tabel bukanlah nama

yang sebenarnya (nama sebenarnya ada pada peneliti).

2. Jadwal pelajaran

Dalam penelitian ini pendidik hanya mengajar untuk mata

pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia yang dilaksanakan secara

tematik di kelas II. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret minggu

pertama dan minggu ketiga. Penelitian dilaksanakan sesuai jadwal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

65

sudah dipakai di kelas II. Siklus I dilaksanakan hari Selasa, 1 Maret 2011

jam ke 5,6 dan 7 sedangkan siklus 2 dilaksanakan hari Kamis, 17 Maret

2011 jam ke 2,3, dan 4 sesuai jadwal mata pelajaran yang tertera sebagai

berikut:

Tabel.2. Jadwal Pelajaran Kelas II.A

Tahun Pelajaran 2010/2011

Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

07.00-07.35 Upacara P.Agam B.Indo Komp SKJ P. Aga

07.35-08.10 P.Karkt Tari B.Indo MTK B.Ing P. Aga

08.10-08.45 IPS B.Jawa IPS MTK MTK B.Jawa

08.45-09.00 PKn PKn IPA B.Indo MTK B. Indo

09.00-09.20 Istirahat

09.20-09.40 Pkn B.Indo IPA Vokal MTK B. Indo

09.40-10.15 B.Indo MTK OR IPA MTK B. Indo

10.15-10.50 B.Indo MTK OR Lukis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

66

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Pra Penelitian

Dalam tahap ini peneliti ingin mengetahui masalah yang terjadi di

kelas II.A dengan melakukan pengamatan menggunakan instrumen berupa

lembar observasi, wawancara dan catatan anekdotal untuk mengumpulkan

data. Hasil observasi, wawancara, dan catatan anekdotal diuraikan sebagai

berikut:

a. Observasi dan Wawancara Dengan Pendidik di Kelas II.A

Observasi pendidik merupakan pengamatan yang dilakukan

peneliti pada saat pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia,

Sebelum melakukan kegiatan penelitian, peneliti melakukan kegiatan

wawancara dengan pendidik dan melakukan observasi terhadap

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pendidik di kelas. Dari hasil

observasi diperoleh informasi bahwa sebelum melaksanakan

pembelajaran pendidik memeriksa kesiapan belajar peserta didik tetapi

pendidik belum memeriksa kelengkapan alat tulis yang dibawa peserta

didik. Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran pendidik

melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan

mengenai materi yang lalu kepada peserta didik serta menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini. Saat memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

67

materi untuk memperjelas penyampaian kepada peserta didik, pendidik

mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik. Setelah

materi dijelaskan pendidik membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

Di dalam kelompoknya peserta didik diberi tugas dan meminta

mendiskusikan tugas tersebut di dalam kelompok. Tugas kelompok

tersebut dipresentasikan jawabannya di depan kelas dan pendidik

memberikan umpan balik atas jawaban peserta didik. Dalam

pelaksanaan pembelajaran yang peneliti amati pendidik tidak

memberikan pertanyaan panduan untuk direfleksikan peserta didik,

sehingga peserta didik tidak dapat membuat kesimpulan sendiri dengan

baik. Sebelum memberikan soal evaluasi pendidik memberikan tugas

kepada peserta didik untuk mengambil sedotan dan melakukan tindakan

tertentu sesuai dengan materi pelajaran agar peserta didik lebih jelas

mengenai konsep perkalian, yang terakhir adalah pendidik memberikan

soal-soal evaluasi.

Tabel.3. Oservasi Pendidik Pra Penelitian

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Pendidik memeriksa kesiapan belajar

peserta didik.

Dengan berdoa dan meminta

menyiapkan diri dengan

duduk yang rapi

2. Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis.

3. Pendidik melakukan apersepsi. Dengan memberikan

beberapa pertanyaan tentang

perkalian

4. Pendidik menyampaikan tujuan Memberitahukan kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

68

pembelajaran. yang akan dicapai pada

pembelajaran hari ini

5. Pendidik mengaitkan materi pelajaran

dengan pengalaman peserta didik.

Dengan menanyakan apakah

peserta didik pernah diminta

ibu berbelanja di warung?

6. Pendidik memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengerjakan tugas dan

berdiskusi dalam kelompok.

Membagi peserta didik

menjadi beberapa kelompok

belajar

7. Pendidik memberikan umpan balik atas

jawaban peserta didik.

Pendidik memberikan

komentar dan masukan

8. Pendidik memberikan pertanyaan panduan

untuk direfleksikan peserta didik.

Tidak ada pertanyaan refleksi

9. Pendidik memberikan tugas kepada peserta

didik untuk melakukan tindakan tertentu

sesuai dengan materi pelajaran.

Pendidik melakukan tanya

jawab dengan peserta didik

mengenai perkalian

menggunakan alat peraga

sedotan

10. Pendidik memberikan soal evaluasi.

Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan pada hari yang

sama dengan menggunakan 15 pertanyaan panduan. Dari wawancara

tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel.4. Wawancara Pendidik Pra Penelitian

No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pendidik

1. Berapa jumlah peserta didik di kelas II.A ? Jumlah peserta didik kelas II.A secara

keseluruhan pada awal tahun pelajaran

berjumlah 27 peserta didik, tetapi pada

pertengahan semester ada 2 peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

69

yang pindah ke sekolah lain. Sehingga

jumlah sekarang adalah 25 orang.

2. Berapa jumlah peserta didik laki-laki? Peserta didik laki-laki berjumlah 13 orang

3. Berapa jumlah peserta didik yang

perempuan?

Peserta didik perempuan berjumlah 12

orang

4. Apakah ada permasalahan di kelas II.A SD

Kanisius Demangan Baru?

Ada, sebagian besar peserta didik

mempunyai permasalahan dalam pelajaran

matematika, rata-rata nilai matematika

banyak yang berada di bawah KKM. KKM

Matematika adalah 65 dan KKM Bahasa

Indonesia adalah 70. Hal tersebut

disebabkan karena kurang telitinya peserta

didik dalam mengerjakan soal-soal

matematika tersebut. Peserta didik setelah

selesai mengerjakan soal matematika malas

untuk meneliti dan mengulang kembali. Hal

lain yang menyebabkan nilai matematika di

bawah KKM adalah ketika peserta didik

melakukan diskusi kelompok mereka tidak

dapat bekerjasama dengan baik, semua

merasa jawaban mereka paling benar dan

peserta didik tidak mau membantu sesama

teman dalam kelompoknya sehingga lebih

memilih untuk membagi tugas dan

dikerjakan sendiri-sendiri tanpa melakukan

diskusi.

5. Bagaimanakah dengan nilai prestasi

peserta didik kelas II.A SD Kanisius

Demangan Baru?

Dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan

hanya nilai matematika yang sebagian besar

peserta didik di bawah KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

70

6. Apakah peserta didik mampu

mengemukakan pendapatnya jika diberi

beberapa pertanyaan oleh pendidik?

Sebagian besar peserta didik kurang dapat

mengemukakan pendapatnya saat diberikan

pertanyaan oleh pendidik, mereka

cenderung pasif jika diberikan pertanyaan

secara klasikal.

7. Bagaimanakah sikap peserta didik di kelas

maupun disekolah?

Sikap beberapa peserta didik dengan kelas

dan sekolah sudah baik tetapi ada beberapa

peserta didik yang kurang menghargai kelas

dan lingkungan sekitar sekolah terbukti

dengan peserta didik membuang sampah

sembarangan, peserta didik merusak

tanaman dengan memetiki daun-daun pada

tanaman tersebut dan peserta didik

mencoret-coret meja dan kursi di kelas.

8. Bagaimanakah sikap peserta didik dengan

teman sekelasnya?

Sebagian besar peserta didik mempunyai

sikap peduli dengan teman sekelasnya tetapi

ada beberapa peserta didik lebih memilih

teman yang disukainya dalam bermain dan

bermain hanya dengan teman-teman

tertentu.

9. Apakah peserta didik kelas II.A disiplin? Dalam hal berpakaian dan kebersihan

peserta didik disiplin, tetapi dalam hal

tanggung jawab sebagian peserta didik

sering lupa tidak mengerjakan pekerjaan

rumah.

10. Apakah peserta didik mampu menilai

pendapat siswa lain? Jelaskan!

Peserta didik mampu menilai pendapat

siswa lain, mereka sering membetulkan dan

memberikan komentar atas jawaban dari

temannya.

11. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta Bertanya kepada guru dan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

71

didik apabila ada hal yang belum

dipahami?

12. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta

didik apabila menemukan soal yang sulit?

Bertanya kembali kepada guru dan teman

tentang cara mengerjakannya.

13. Bagaimana cara peserta didik

mengemukakan hasil pekerjaannya?

Menjawab pertanyaan dari pendidik dan

menuliskan jawabannya di papan tulis.

14. Bagaimana sikap peserta didik pada saat

Ibu memberi penjelasan?

Mendengarkan dengan baik dan

mengajukan beberapa pertanyaan bila ada

yang belum dipahami

15. Apakah peserta didik peduli dengan

lingkungan sekitarnya?

Ada beberapa peserta didik yang kurang

peduli dengan lingkungan sekitarnya dan

ada juga beberapa peserta didik yang peduli

dengan lingkungan sekitarnya

Berdasarkan data wawancara di atas maka dapat disimpulkan

beberapa masalah yang terdapat di kelas II.A SD Kanisius Demangan

Baru yaitu yang pertama banyaknya peserta didik dengan nilai

Matematika yang berada di bawah KKM sehingga menyebabkan rata-

rata kelas menurun. Hal tersebut berkaitan dengan competence. Kedua,

yaitu peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal yang

diberikan pendidik, sehingga menyebabkan jawaban salah walaupun

peserta didik sudah memahami materinya. Ketidaktelitian tersebut

berkaitan dengan conscience. Ketiga adalah sikap peserta didik yang

kurang mampu bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya dan

sikap peserta didik yang kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Ketidakpekaan tersebut berkaitan dengan compassion.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

72

b. Observasi Peserta Didik

Observasi peserta didik adalah kegiatan yang dilakukan

peneliti untuk mengamati peserta didik selama proses belajar mengajar

yang berlangsung di dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut terdapat

beberapa aspek yang diamati peneliti yaitu :

Peserta didik siap mengikuti pelajaran dan

memperhatikan penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran Peserta

didik belum menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,

penghapus, pengggaris, buku tulis) dan bahkan ada beberapa peserta

didik yang tidak membawa buku paket. Dari beberapa pertanyaan

yang diberikan oleh pendidik peserta didik dapat menjawab

pertanyaan pendidik dengan baik dan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada pendidik ketika mereka belum jelas mengenai

materi pelajaran yang diajarkan. Peserta didik dapat mengerjakan

tugas yang diberikan oleh pendidik tetapi tidak dapat bekerjasama

dengan baik dalam kelompok mereka cenderung bertahan pada

jawaban masing-masing yang dianggap benar, ketika pendidik

meminta melaporkan hasil kerja kelompok ada beberapa peserta

didik yang dapat melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan

kelas, tetapi untuk menanggapi jawaban kelompok lain mereka

cenderung pasif dan banyak yang diam. Pada akhir kegiatan

pembelajaran peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang

materi yang dipelajari dengan panduan dari pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

73

Tabel.5. Observasi Peserta Didik Pra Penelitian

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran

(conscience).

Dengan sikap siap dan tenang di

tempat duduk masing-masing.

2. Peserta didik memperhatikan penjelasan

pendidik (compassion).

peserta didik tidak ramai, fokus

terhadap pelajaran yang

diberikan

3. Peserta didik menggunakan alat tulis

dengan lengkap (pensil, penghapus,

penggaris, buku tulis, buku paket)

(conscience).

Beberapa peserta didik hanya

menggunakan pensil dan

penghapus bahkan beberapa

diantaranya tidak membawa

buku paket

4. Peserta didik menjawab pertanyaan

pendidik (conscience).

Dengan bergantian dan

mengangkat tangan terlebih

dahulu.

5. Peserta didik mengajukan beberapa

pertanyaan kepada pendidik (conscience).

Peserta didik menanyakan cara

lain mengerjakan perkalian

6. Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan oleh pendidik (conscience).

Peserta didik mengerjakan tugas

dalam kelompok belajarnya

7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan

baik dalam kelompok (compassion).

Beberapa peserta didik hanya

diam dan ada kelompok yang

membagi pekerjaan yang

diberikan pendidik untuk

dikerjakan sendiri-sendiri

8. Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja

kelompok (compassion).

Hasil kerja kelompok di tulis di

papan tulis dan dibahas bersama

9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban

kelompok lain (compassion).

Beberapa peserta didik

membetulkan jawaban kelompok

lain yang salah di papan tulis

10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan Dengan bantuan pendidik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

74

tentang materi yang dipelajari (conscience). peserta didik membuat

kesimpulan mengenai materi hari

ini

c. Observasi Kelas

Observasi kelas merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti

untuk mengamati peserta didik selama proses belajar mengajar yang

berlangsung di dalam kelas. Observasi kelas dilaksanakan dengan

tujuan mengetahui aktivitas peserta didik saat melaksanakan kegiatan

secara keseluruhan di dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut

terdapat beberapa aspek yang diamati peneliti yaitu:

Sebagian besar peserta didik siap mengikuti pelajaran dan

memperhatikan penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran Peserta

didik di kelas belum menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,

penghapus, pengggaris, buku tulis) dan ada beberapa peserta didik yang

tidak membawa buku paket. Dari beberapa pertanyaan yang diberikan

oleh pendidik, peserta didik di kelas dapat menjawab pertanyaan

pendidik dengan baik dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada

pendidik ketika mereka belum jelas mengenai materi pelajaran yang

diajarkan. Peserta didik dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh

pendidik tetapi tidak dapat bekerjasama dengan baik dengan teman

dalam kelompok mereka cenderung bertahan pada jawaban masing-

masing yang dianggap benar, ketika pendidik meminta melaporkan

hasil kerja kelompok sebagian besar peserta didik sudah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

75

melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan mampu

menuliskan jawabannya di papan tulis serta mampu menanggapi

jawaban teman lain. Pada akhir kegiatan pembelajarn peserta didik

dapat membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari dengan

panduan dari pendidik.

Tabel.6. Observasi Kelas Pra Penelitian

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran

(conscience).

Kelas terkondisi dengan baik,

semua peserta didik tenang

2. Peserta didik memperhatikan penjelasan

guru (compassion).

Beberapa peserta didik

mendengarkan penjelasan guru

dan ada peserta didik sibuk

bermain sendiri

3. Peserta didik menggunakan alat tulis

dengan lengkap (pensil, penghapus,

pengggaris, buku tulis, buku paket)

(conscience).

Ada peserta didik yang tidak

membawa buku paket dan

bergabung dengan teman yang

membawa

4. Peserta didik menjawab pertanyaan

pendidik (conscience).

Peserta didik aktif menjawab

pertanyaan dari pendidik

5. Peserta didik mengajukan beberapa

pertanyaan pada pendidik (conscience).

Peserta didik bertanya mengenai

materi yang belum jelas

6. Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan oleh pendidik (conscience).

Pendidik membagi kelas menjadi

beberapa kelompok belajar

7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan

temannya (compassion).

Beberapa peserta didik tidak

dapat bekerjasama dengan baik

dan ada diantaranya yang tidak

mau mengerjakan dan hanya

bermain sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

76

8. Peserta didik dapat mengerjakan tugas di

papan tulis (conscience).

Hasil pekerjaan peserta didik di

kerjakan di papan tulis dan di

bahas bersama

9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban

teman (conscience).

Antar kelompok belajar

memberikan tanggapan atas

pekerjaan yang dikerjakan di

papan tulis

10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

tentang materi yang dipelajari (conscience).

Peserta didik membuat

kesimpulan dengan bantuan

pendidik

Untuk mendukung penelitian ini maka dari beberapa

kegiatan observasi yang dilakukan, peneliti memperoleh data kondisi

awal nilai kognitif Matematika dan Bahasa Indonesia sebagai

berikut:

Tabel.7. Nilai Kognitif Bahasa Indonesia Pra Penelitian

No. Nama Nilai KognitifKKM Bahasa

Indonesia1 Yosef 70 85

2 Licia 70 95

3 Adel 70 90

4 Cesky 70 90

5 Jemi 70 80

6 Siska 70 100

7 Arya 70 100

8 Sita 70 *47

9 Yudha 70 95

10 Retha 70 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

77

11 Puspita 70 75

12 Sekar 70 *56

13 Nadja 70 85

14 Dipta 70 90

15 Putra 70 77

16 Tiana 70 90

17 Dika 70 90

18 Marcel 70 73

19 Alven 70 90

20 Christian 70 100

21 Ferdi 70 100

22 Yolan 70 100

23 Flavio 70 80

24 Nirmala 70 92

25 Dimas 70 90

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

Persentase peserta didik yang tuntas:

Bahasa Indonesia : 23/25x100 = 92%

Persentase peserta didik yang tidak tuntas:

Bahasa Indonesia : 2/25x100 = 8%

Tabel.8. Nilai Kognitif Matematika Pra Penelitian

No. Nama Nilai Kognitif

KKM Matematika

1 Yosef 65 *40

2 Licia 65 94

3 Adel 65 *57

4 Cesky 65 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

78

5 Jemi 65 *31

6 Siska 65 *48

7 Arya 65 *63

8 Sita 65 *37

9 Yudha 65 *63

10 Retha 65 72

11 Puspita 65 *60

12 Sekar 65 *60

13 Nadja 65 *57

14 Dipta 65 68

15 Putra 65 *40

16 Tiana 65 *51

17 Dika 65 *54

18 Marcel 65 *54

19 Alven 65 68

20 Christian 65 71

21 Ferdi 65 86

22 Yolan 65 97

23 Flavio 65 *43

24 Nirmala 65 *60

25 Dimas 65 *49

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

Persentase peserta didik yang tuntas:

Matematika : 8/25x100 = 32%

Persentase peserta didik yang tidak tuntas:

Matematika :17/25x100 = 68%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

79

Dari data nilai yang diperoleh diketahui bahwa pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia ada 2 (8%) peserta didik yang tidak tuntas

dan untuk mata pelajaran Matematika ada 17 (68%) peserta didik yang

tidak tuntas. Dari data tersebut maka peneliti tergerak untuk melakukan

penelitian untuk meningkatkan competence, conscience, compassion

pada peserta didik kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru I dengan

menerapkan PPR pada pembelajaran tematik.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran

tematik di kelas II.A yang akan dilaksanakan pasa siklus I meliputi

kegiatan menyiapkan perangkat pembelajaran, yang meliputi:

1) Mempersiapkan materi pelajaran dengan bertanya kepada pendidik

di kelas II.A.

2) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang sesuai

dengan permasalahan yang dihadapi di kelas II.A yaitu:

a) Untuk Bahasa Indonesia Standar Kompetensi 6. Mengungkapkan

secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda

dan bercerita dan Kompetensi Dasar 6.1.Mendeskripsikan

tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan

menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

80

b) Untuk Matematika Standar Kompetensi 3. Melakukan perkalian

dan pembagian bilangan sampai dua angka dan Kompetensi

Dasar 3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua

angka.

3) Kemudian dari materi tersebut dapat dibuat silabus, RPP, LKS, soal

evaluasi, skala sikap, skala minat dan lembar observasi.

4) Setelah semua perangkat disiapkan sampai benar kemudian

selanjutnya peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa sedotan

dan beberapa contoh gambar-gambar hewan dalam slide power

point.

b. Tindakan

Proses pembelajaran siklus I bertujuan untuk meningkatkan

competence, conscience dan compassion peserta didik. Proses tersebut

dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Competence

Bahasa Indonesia: Mampu mendeskripsikan ciri-ciri binatang di

lingkungan sekitar

Matematika : Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian.

Conscience

Bahasa Indonesia: Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang di

lingkungan sekitar

Matematika : Teliti dalam menghitung pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

81

Compassion

Bahasa Indonesia: Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri

binatang di lingkungan sekitar dalam kelompok

belajarnya.

Matematika : Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat

mengerjakan pembagian

1) Konteks

Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan peserta didik

untuk belajar, maka konteks dari kegiatan belajar mengajar pada

siklus I ini adalah peserta didik berbaris rapi di depan kelas

dipimpin ketua kelas, peserta didik masuk ke kelas dengan rapi,

peserta didik merapikan meja dan kursi masing-masing dan

menyiapkan buku dan alat tulis, peserta didik berdoa dipimpin oleh

salah satu petugas piket, peserta didik mengucapkan salam kepada

guru dan teman-teman, pendidik menyiapkan peserta didik secara

psikis seperti berdoa, pendidik membagi peserta didik dalam

beberapa kelompok belajar, pendidik melakukan apersepsi tentang

nama-nama binatang di lingkungan sekitar. Untuk mulai masuk ke

dalam materi pelajaran yaitu tentang dunia binatang peneliti

mengajak peserta didik mengenal dunia binatang yang dekat dengan

dunia peserta didik maka dari konteks tentang binatang peserta

didik dapat diajak untuk mendalami pembagian. Misal: gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

82

beberapa jenis binatang bergerak masuk ke dalam beberapa

kandang yang dapat dihitung oleh peserta didik dan dijadikan dasar

dalam memahami materi pembagian dengan langkah-langkah:

menggali pengetahuan siswa seputar jenis-jenis binatang tersebut.

2) Pengalaman

Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan

pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada peserta didik

baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam kegiatan

siklus I ini pengalaman peserta didik dapat dilihat dari pengalaman

peserta didik mengenai dunia binatang berupa nama dan ciri-cirinya.

Dari pengalaman melihat binatang di luar kegiatan pembelajaran

tersebut maka peserta didik dapat belajar mendeskrripsikan ciri-

cirinya kemudian peserta didik memperdalam pengetahuannya

dengan mendengarkan penjelasan tentang ciri-ciri binatang secara

rinci dari pendidik dengan melihat gambar bergerak dalam slide

power point. Setelah memahami ciri-ciri binatang, peserta didik

dapat menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci dalam

kelompoknya. Dari sejumlah binatang yang telah dipahami ciri-

cirinya oleh peserta didik, maka pendidik dapat mengajak peserta

didik untuk masuk dalam materi pembagian dengan cara membagi

binatang tersebut untuk masuk ke dalam kandang masing-masing

bersamaan dengan peserta didik dan pendidik menyanyikan sebuah

lagu mengenai pembagian. Dari pembagian jumlah binatang tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

83

maka peserta didik dapat belajar tentang pembagian bilangan dan

dapat mengerjakan pembagian dalam kelompok belajarnya.

3) Refleksi

Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan

makna dalam setiap pengalaman peserta didik maka dibutuhkan

penegasan yang menjelaskan motivasi batin apa sebelum seseorang

melakukan tindakan. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan kemudian peserta didik

merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya. Kegiatan refleksi dipandu dengan pertanyaan apakah

peserta didik menyayangi binatang di lingkungan sekitar?, apakah

peserta didik mengenali ciri-ciri binatang yang disayang?, kegiatan

apa yang dilakukan peserta didik untuk dapat merawat binatang

dengan baik? Kemudian pendidik menanyakan bila peserta didik

diberi makanan oleh orang tuanya dan diminta untuk membagi

dengan temannya, hal apa yang akan peserta didik lakukan untuk

dapat membagi dengan adil?. Dari kegiatan refleksi tersebut

diharapkan peserta didik dapat merumuskan niat-niat dan

merencanakan tindakan yang akan dilakukannya.

4) Aksi

Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai perbuatan atau

tindakan peserta didik dalam mewujudkan refleksinya. Setelah

melakukan refleksi pendidik mengajak peserta didik untuk dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

84

mewujudkan refleksi yang telah dilakukan dalam bentuk aksi yaitu

peserta didik dapat menyayangi binatang yang ada di lingkungan

sekitar dengan tidak menyakitinya seperti memukul binatang,

menendang binatang, melempari batu pada binatang dan wujud

nyata di sekolah adalah tidak membuang sampah pada kolam ikan

yang ada di sekolah, memberikan air di kolam ikan jika airnya habis

dan sebagainya, serta peserta didik dapat membagi dengan adil

dengan cara membagi sama rata sehingga ia tidak merugikan orang

lain.

Tabel.9. Aksi Peserta Didik Kelas II.A Pada Siklus 1

No Absen Siklus 1

Conscience

(tanggung jawab dan ketelitian)

Compassion

(kerjasama)

1 Mengerjakan dengan tanggung

jawab

Menolong sesama, kerjasama

2 Tidak ramai di kelas Membantu teman yang kesulitan,

bertukar pikiran

3 Menepati janji, meneliti kembali

jawaban.

Meminjamkan pensil, berdiskusi

6 Bertanggung jawab, teliti Membantu teman, kerjasama

7 Jujur, bekerja dengan baik Membantu, kerjasama

8 Menepati janji, meneliti kembali Membantu, menghargai pendapat

orang lain

9 Disiplin dan menghormati,

meneliti kembali

Membantu, kerja kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

85

10 Teliti dalam kerja PR, latihan

dan ulangan

Membantu, kerjasama

11 Kerjasama kecuali ulangan,

memeriksa kembali

Membantu teman, mendengarkan

penjelasan teman

12 Belajar rajin Membantu teman dalam belajar

kelompok, membantu memikirkan

14 Jujur, mengerjakan tugas tidak

ramai

Membantu teman yang kesulitan

menghitung

15 Mengerjakan tugas tepat waktu

dan teliti

Membantu teman yang kesulitan

saat sakit, kerjasama

16 Berbuat baik Menolong tanpa imbalan,

kerjasama dengan baik

17 Minta maaf, teliti kembali Membantu teman yang kesulitan

18 Tidak ingkar janji, belajar giat Menolong, kerjasama

19 Mengembalikan mainan atau

buku milik teman, mengoreksi

kembali

Membantu, membagi tugas

20 Jujur, belajar giat Menyisihkan uang untuk teman,

menghargai pendapat

22 Mengakui kesalahan dan jujur,

meneliti kembali

Memberi uang, membantu yang

kesulitan

23 Lebih teliti Membantu teman yang kesulitan

24 Menanggung semua yang

diperbuat, mengecek kembali

pekerjaan

Membantu

25 Mengganti barang yang rusak,

belajar tekun

Membantu, kerjasama

26 Membantu teman yang

kesusahan, belajar giat

Menyisihkan uang saku untuk

teman, kerjasama

27 Mengakui kesalahan yang Membantu saat kerja kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

86

5) Evaluasi

Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang

dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh peserta didik maupun

pendidik. Evaluasi dalam proses pembelajaran pada siklus I ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang

disampaikan pendidik membantu para peserta didik untuk dapat

memahami dan menilai pengalaman mereka. Evaluasi dilakukan

dengan memberikan soal-soal evaluasi dan melakukan penilaian

terhadap hasil kerja siswa baik kelompok maupun individu. Dari

diperbuat, terus membaca

28 Belajar Membantu

29 Sopan, jujur, ulangan diteliti lagi Mengajari dengan tidak marah-

marah

30 Membantu teman yang

kesulitan, koreksi

Mengajari, kerjasama

31 Tidak menyontek, konsentrasi Tidak mengejek waktu jatuh,

kerjasama

32 Piket sesuai jadwal, tidak

terburu-buru kerja tugas

Mengajari sampai benar-benar

bisa, memberi ide dan mengajari

teman yang bingung atau

kesusahan

33 Membantu teman, meneliti Membantu teman agar tidak

kesulitan, membantu kelompok

34 Membersihkan kelas saat piket,

meneliti jawaban

Membantu, mengajukan pendapat

35 Membantu sesama, memeriksa

kembali

Membantunya, mengerjakan

dengan sungguh-sungguh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

87

kegiatan evaluasi siklus I maka dapat diperoleh data nilai sebagai

berikut:

Tabel.10. Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus I

No. NamaNilai C1(70%)

Nilai C2(15%)

Nilai C3(15%)

nilaiAkhir

KKM 70 KKM 70 KKM 701 Yosef 95 85 100 94.25

2 Licia 100 100 90 98.5

3 Adel 100 85 90 96.25

4 Cesky 95 75 70 88.25

5 Jemi 85 100 70 85

6 Siska 85 100 100 89.5

7 Arya 75 *45 *20 *62.25

8 Sita 75 85 100 80.25

9 Yudha 75 *65 80 74.25

10 Retha 95 100 100 96.5

11 Puspita 95 85 90 92.75

12 Sekar 95 100 100 96.5

13 Nadja 100 100 100 100

14 Dipta *65 90 70 *69.5

15 Putra 100 75 90 94.75

16 Tiana 90 95 80 89.25

17 Dika 90 85 100 90.75

18 Marcel 85 80 80 83.5

19 Alven 100 95 100 99.25

20 Christian 100 95 100 99.25

21 Ferdi 95 100 100 96.5

22 Yolan 100 95 100 99.25

23 Flavio 100 85 *60 91.75

24 Nirmala 100 80 100 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

88

25 Dimas 100 90 100 98.5

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

Dari data nilai Bahasa Indonesia di atas maka dapat diperoleh data

sebagai berikut:

Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):

a. Nilai C1= 24/25x100 = 96%

b. Nilai C2= 23/25x100 = 92%

c. Nilai C3= 23/25x100 = 92%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 23/25x100 = 92%

Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):

a. Nilai C1=1/25x100 = 4%

b. Nilai C2=2/25x100 = 8%

c. Nilai C3=2/25x100 = 8%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 2/25x100 = 8%

Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot

masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +

(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai akhir pada

table.12.

Tabel.11. Data Nilai Matematika Siklus I

No. NamaNilai C1(70%)

Nilai C2(15%)

Nilai C3(15%)

nilaiAkhir

KKM 65 KKM 65 KKM 65

1 Yosef 95 85 100 94.25

2 Licia 95 100 90 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

89

3 Adel 100 85 90 96.25

4 Cesky 90 75 70 84.75

5 Jemi *60 100 70 67.5

6 Siska 70 100 100 79

7 Arya 95 *45 *20 76.25

8 Sita *30 85 100 *48.75

9 Yudha 65 *65 80 67.25

10 Retha 70 100 100 79

11 Puspita 50 85 90 *61.25

12 Sekar 65 100 100 75.5

13 Nadja 95 100 100 96.5

14 Dipta *45 90 70 *55.5

15 Putra 90 75 90 87.75

16 Tiana *50 95 80 *61.25

17 Dika *40 85 100 *55.75

18 Marcel 100 80 80 94

19 Alven 88 95 100 90.85

20 Christian 100 95 100 99.25

21 Ferdi *55 100 100 68.5

22 Yolan *63 95 100 73.35

23 Flavio 78 85 *60 76.35

24 Nirmala 95 80 100 93.5

25 Dimas 83 90 100 86.6

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

90

Dari data nilai Matematika di atas maka dapat diperoleh data sebagai

berikut:

Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):

a. Nilai C1= 18/25x100 = 72%

b. Nilai C2= 23/25x100 = 92%

c. Nilai C3= 23/25x100 = 92%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 20/25x100 = 80%

Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):

a. Nilai C1=7/25x100 = 28%

b. Nilai C2=2/25x100 = 8%

c. Nilai C3=2/25x100 = 8%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 5/25x100 = 20%

Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot

masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +

(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai pada

table.13.

c. Observasi

1) Observasi Pendidik

Observasi pendidik pada siklus I dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana manfaat pembelajaran tematik berpola PPR yang

diberikan oleh peneliti berpengaruh pada nilai-nilai dan sikap-sikap

peserta didik di kelas. Wali kelas II.A melakukan observasi pada siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

91

I untuk kegiatan belajar mengajar yang dilakukan peneliti di kelas.

Dari hasil observasi diperoleh informasi bahwa sebelum melaksanakan

pembelajaran pendidik memeriksa kesiapan belajar peserta didik dan

memeriksa kelengkapan alat tulis yang dibawa peserta didik. Sebelum

masuk ke dalam materi pembelajaran pendidik melakukan apersepsi

dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang lalu

kepada peserta didik serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang

akan dilaksanakan hari ini. Saat memberikan materi untuk

memperjelas penyampaian kepada peserta didik, pendidik mengaitkan

materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik. Setelah materi

dijelaskan pendidik membagi kelas menjadi beberapa kelompok

supaya peserta didik dapat mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam

kelompok. Di dalam kelompoknya peserta didik diberi tugas dan

meminta mendiskusikan tugas tersebut di dalam kelompok. Tugas

kelompok tersebut dipresentasikan jawabannya di depan kelas dan

pendidik memberikan umpan balik atas jawaban peserta didik. Dalam

akhir pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidik memberikan

pertanyaan panduan untuk direfleksikan peserta didik. Sebelum

memberikan soal evaluasi pendidik memberikan tugas kepada peserta

didik untuk mengambil sedotan dan melakukan tindakan tertentu

sesuai dengan materi pelajaran agar peserta didik lebih jelas mengenai

konsep pembagian, yang terakhir adalah pendidik memberikan soal-

soal evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

92

Tabel.12. Observasi Pendidik Siklus I

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Pendidik memeriksa kesiapan belajar

peserta didik.

Dengan meminta peserta didik

bersikap siap, duduk yang rapi dan

tenang.

2. Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis. Menanyakan kepada peserta didik

apakah membawa alat tulis yang

lengkap dan membawa buku paket

3. Pendidik melakukan apersepsi. Dengan menanyakan binatang apa

saja yang ada di lingkungan sekitar

dan apakah binatang kesayangan

peserta didik?

4. Pendidik menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Menjelaskan tentang kompetensi

yang akan di capai pada

pembelajaran ini

5. Pendidik mengaitkan materi pelajaran

dengan pengalaman peserta didik.

Mengaitkan pembelajaran dengan

pengalaman sehari-hari peserta

didik tentang dunia binatang dan

pembagian dengan menunjukkan

beberapa binatang melalui slide

power point.

6. Pendidik memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengerjakan tugas dan

berdiskusi dalam kelompok.

Pendidik membagi kelas menjadi

beberapa kelompok

7. Pendidik memberikan umpan balik atas

jawaban peserta didik.

Pendidik memberikan jawaban dan

peneguhan atas pertanyaan peserta

didik

8. Pendidik memberikan pertanyaan panduan

untuk direfleksikan peserta didik.

Pendidik memberikan pertanyaan

refleksi sesuai dengan nilai-nilai

kemanusiaan yang diperjuangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

93

9. Pendidik memberikan tugas kepada peserta

didik untuk melakukan tindakan tertentu

sesuai dengan materi pelajaran.

Peserta didik menghitung

pembagian menggunakan sedotan

dan gambar-gambar hewan.

10. Pendidik memberikan soal evaluasi. Soal-soal latihan yang dikerjakan

secara individu

2) Observasi Peserta Didik

Observasi peserta didik dilaksanakan untuk mengetahui

kegiatan peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran di

kelas dan kegiatan peserta didik selama di dalam kelompok

belajarnya. Dari hasil observasi diperoleh informasi bahwa peserta

didik siap mengikuti pelajaran dan memperhatikan penjelasan guru.

Dalam proses pembelajaran peserta didik belum menggunakan alat

tulis dengan lengkap (pensil, penghapus, pengggaris, buku tulis).

Dari beberapa pertanyaan yang diberikan oleh pendidik peserta

didik dapat menjawab pertanyaan pendidik dengan baik dan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada pendidik ketika mereka

belum jelas mengenai materi pelajaran yang diajarkan. Peserta didik

dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik dan dapat

bekerjasama dengan baik dalam kelompok, tetapi ada 1 kelompok

yang tidak dapat bekerjasama dengan baik, mereka cenderung

bertahan pada jawaban masing-masing yang dianggap benar maka

memilih membagi pekerjaan tersebut, ketika pendidik meminta

melaporkan hasil kerja kelompok ada beberapa peserta didik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

94

dapat melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dengan

menuliskan di papan tulis, tetapi untuk menanggapi jawaban

kelompok lain mereka cenderung pasif dan banyak yang diam. Pada

akhir kegiatan pembelajaran peserta didik belum dapat membuat

kesimpulan tentang materi yang dipelajari.

Tabel.13.Observasi Peserta Didik Siklus I

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran

(conscience).

Dengan bersikap tenang dan siap

di tempat duduk masing-masing

2. Peserta didik memperhatikan penjelasan

guru (compassion).

Sebagian besar peserta didik

mendengarkan dengan baik dan

ada beberapa yang masih

mengobrol dengan teman

sebelahnya

3. Peserta didik menggunakan alat tulis

dengan lengkap (pensil, penghapus,

pengggaris, buku tulis, buku paket)

(conscience).

Yang digunakan hanya pensil dan

penghapus, serta ada beberapa

peserta didik yang tidak membawa

buku paket.

4. Peserta didik menjawab pertanyaan

pendidik (conscience).

Sebagian besar peserta didik aktif

menjawab pertanyaan pendidik

5. Peserta didik mengajukan beberapa

pertanyaan kepada pendidik (conscience).

Sebagian besar peserta didik aktif

bertanya mengenai macam-macam

binatang yang belum dikenalnya.

6. Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan oleh pendidik (conscience).

Tugas dikerjakan bersama di

dalam kelompok belajar.

7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan

baik dalam kelompok (compassion).

Kerjasama dalam kelompok

belajar sudah Nampak tetapi ada

satu kelompok yang belum bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

95

bekerjasama dengan baik

8. Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja

kelompok (compassion).

Hasil kerja kelompok dibacakan

dan di bahas bersama

9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban

kelompok lain (compassion).

Beberapa peserta didik masih pasif

dan belum mampu menanggapi

jawaban temannya dengan benar

10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

tentang materi yang dipelajari (conscience).

Beberapa peserta didik tidak

membuat kesimpulan

3) Observasi Kelas

Observasi kelas dalam siklus I ini dilakukan untuk

mengetahui aktivitas peserta didik saat mengikuti pembelajaran

secara keseluruhan di dalam kelas. Dari hasil observasi diperoleh

informasi bahwa sebagian besar peserta didik siap mengikuti

pelajaran dan memperhatikan penjelasan guru. Dalam proses

pembelajaran peserta didik di kelas belum menggunakan alat tulis

dengan lengkap (pensil, penghapus, pengggaris, buku tulis) hanya

menggunakan pensil dan penghapus. Dari beberapa pertanyaan

yang diberikan oleh pendidik, peserta didik di kelas dapat

menjawab pertanyaan pendidik dengan baik dan mengajukan

beberapa pertanyaan kepada pendidik ketika mereka belum jelas

mengenai materi pelajaran yang diajarkan. Peserta didik dapat

mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik dan dapat

bekerjasama secara baik dengan temannya tetapi ada satu kelompok

yang belum dapat bekerjasama dengan baik dan hanya mengobrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

96

ketika bekerja dalam kelompok belajar, ketika pendidik meminta

melaporkan hasil kerja kelompok dan mengerjakan tugas di papan

tulis sebagian besar peserta didik sudah dapat melaporkan hasil

kerja kelompoknya di depan kelas dan mampu mengerjakan soal

dengan baik di papan tulis tetapi peserta didik belum mampu

menanggapi jawaban teman. Pada akhir kegiatan pembelajarn

peserta didik belum dapat membuat kesimpulan tentang materi

yang dipelajari.

Tabel.14. Observasi Kelas Siklus I

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran

(conscience).

Kondisi peserta didik di kelas

tenang dan siap di tempat duduk

masing-masing

2. Peserta didik memperhatikan penjelasan

guru (compassion).

Perhatian peserta didik di kelas

fokus terhadap pendidik

3. Peserta didik menggunakan alat tulis

dengan lengkap (pensil, penghapus,

pengggaris, buku tulis, buku paket)

(conscience).

Alat yang dibawa sebagian besar

peserta didik tidak lengkap yang

digunakan hanya pensil dan

penghapus

4. Peserta didik menjawab pertanyaan

pendidik (conscience).

Peserta didik aktif menjawab

pertanyaan pendidik terutama saat

tanya jawab dalam slide power

point

5. Peserta didik mengajukan beberapa

pertanyaan pada pendidik (conscience).

Beberapa peserta didik

mengajukan pertanyaan terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

97

dengan materi yang masih belum

dipahami

6. Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan oleh pendidik (conscience).

Peserta didik mengerjakan tugas

dengan tertib dan antusias.

7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan

temannya (compassion).

Peserta didik bekerjasama dengan

baik dalam kelompok belajarnya

dan dengan teman kelompok lain

8. Peserta didik dapat mengerjakan tugas di

papan tulis (compassion).

Perwakilan dari setiap anggota

kelompok mengerjakan hasil

diskusi mereka di papan tulis

kemudian dibahas bersama

9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban

teman (compassion).

Beberapa peserta didik

menanggapi hasil pekerjaan

temannya, tetapi banyak yang

hanya diam saja

10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

tentang materi yang dipelajari (conscience).

Beberapa peserta didik tidak

membuat kesimpulan karena

masih kesulitan

d. Refleksi

Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada siklus I

secara keseluruhan komponen pembelajaran yang disiapkan pendidik

sudah lengkap dan baik. Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

tematik berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya

perkembangan yang sangat baik dari segi competence. Hambatan yang

ditemui dalam menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik berupa

peserta didik kurang mampu bekerjasama dengan baik di dalam

kelompoknya, tugas-tugas yang diberikan tidak dikerjakan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

98

kelompok tetapi dibagi dan dikerjakan sendiri-sendiri, sehingga kurang

tampak adanya kerjasama dalam beberapa kelompok belajar. Manfaat

yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan PPR dalam

pembelajaran tematik antara lain membantu peserta didik berlatih

mempertimbangkan dan memilih cara-cara yang paling baik dan benar

dalam belajar, membantu peserta didik dalam melewati tahap mengerti

ke tahap berbuat sesuai kemampuannya, membantu peserta didik dalam

mempelajari materi sekaligus menerapkan sikap baik dan bela rasa

terhadap sesama dan lingkungan. Pada siklus I keberhasilan

pembelajaran berpola PPR dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan

nilai peserta didik yang semakin meningkat, hampir semua peserta

didik nilai di atas KKM, yang kedua peserta didik semakin teliti dan

percaya diri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,

yang ketiga adalah adanya interaksi yang baik peserta didik yang satu

dengan yang lain serta keberanian peserta didik untuk mengutarakan

pendapatnya maupun menanggapi jawaban dari peserta didik yang lain,

peserta didik semakin peduli dengan lingkungan sekitarnya. Hal yang

perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada penerapan PPR adalah

kurangnya kerjasama yang baik antara anggota kelompok. Walaupun

mendapat nilai di atas KKM ada kelompok yang tugas-tugasnya tidak

dikerjakan secara diskusi maka perlu adanya peningkatan dalam hal

penerapan compassion. Peserta didik lebih bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran berpola PPR dibandingkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

99

pembelajaran sebelumnya dan sikap peserta didik menjadi lebih baik

dari sebelumnya, semula yang sering ramai di kelas dan tidak

mendengarkan, dengan pembelajaran berpola PPR sikap peserta didik

menjadi semakin peduli dengan pendidik, teman dan lingkungan

sekitar. Perkembangan 3C peserta didik dari segi competence dan

conscience peserta didik sudah berkembang terlihat dari ketelitian

peserta didik dalam mengerjakan tugas dan hasil nilai peserta didik

yang semakin meningkat. Dari segi compassion dapat dikatakan belum

berhasil karena kurang adanya kerjasama dalam kelompok belajar

peserta didik.

3. Siklus 2

a. Perencanaan

Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran

tematik di kelas II.A yang akan dilaksanakan pada siklus II meliputi

kegiatan menyiapkan perangkat pembelajaran, yang meliputi:

1) Menyusun rencana siklus.

2) Menyiapkan sumber bahan pengajaran berupa materi pelajaran

dengan bertanya kepada pendidik di kelas II.A

3) Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

menjadi indikator yang sesuai yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

100

a) Bahasa Indonesia: Standar Kompetensi 6. Mengungkapkan

secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda

dan bercerita dan Kompetensi Dasar 6.1.Mendeskripsikan

tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan

menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain

b) Matematika: Standar Kompetensi 3. Melakukan perkalian dan

pembagian bilangan sampai dua angka dan Kompetensi Dasar

3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua angka.

4) Kemudian dari SK dan KD tersebut dapat dibuat silabus, RPP, LKS,

soal evaluasi, skala sikap, skala minat dan lembar observasi.

5) Setelah semua perangkat disiapkan sampai benar kemudian peneliti

menyiapkan media pembelajaran berupa beberapa contoh tumbuhan

dan gambarnya dalam slide power point, bunga mawar dan makanan

untuk praktik materi pembagian.

b. Tindakan

Proses pembelajaran siklus II bertujuan untuk

meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik.

Proses tersebut dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Competence

Bahasa Indonesia: Mampu mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan di

lingkungan sekitar

Matematika : Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

101

Conscience

Bahasa Indonesia: Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan

di lingkungan sekitar

Matematika : Teliti dalam menghitung pembagian.

Compassion

Bahasa Indonesia: Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri

tumbuhan di lingkungan sekitar dalam kelompok

belajarnya.

Matematika : Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat

mengerjakan pembagian

1) Konteks

Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan peserta didik

untuk belajar, maka konteks dari kegiatan belajar mengajar pada

siklus II ini adalah peserta didik berbaris rapi di depan kelas

dipimpin ketua kelas, peserta didik masuk ke kelas dengan rapi dan

berjabat tangan dengan guru, peserta didik merapikan meja dan

kursi masing-masing dan menyiapkan buku dan alat tulis, peserta

didik berdoa dipimpin oleh salah satu petugas piket, peserta didik

mengucapkan salam kepada guru dan teman-teman, pendidik

membagi peserta didik dalam beberapa kelompok belajar, pendidik

melakukan apersepsi untuk mulai masuk ke dalam materi pelajaran

yaitu tentang dunia tumbuhan yang dekat dengan dunia peserta

didik maka dari konteks tentang tumbuhan peserta didik dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

102

diajak untuk mendalami pembagian. Misalnya, tumbuhan bunga

mawar memiliki banyak kelopak yang dapat dihitung oleh peserta

didik dan dijadikan dasar dalam memahami materi pembagian

dengan cara menggali pengetahuan siswa seputar bunga mawar

tersebut.

2) Pengalaman

Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan

pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada peserta didik

baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam

kegiatan siklus II ini peserta didik mendapatkan pengalaman

mengenai dunia tumbuhan di lingkungan sekitarnya. Dalam

kegiatan ini peserta didik dibagi dalam kelompok untuk mengamati

tumbuhan bunga mawar dengan langkah-langkah sebagai berikut:

dalam kelompok belajarnya peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri

tumbuhan bunga mawar dan menuliskannya dalam lembar kerja

siswa. Dari kegiatan tersebut selain pendidik dapat mengamati

kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan kekhasan bunga

mawar, juga dapat melihat bagaimana sikap atau perilaku saat

memperlakukan bunga tersebut. Melalui kegiatan ini peserta didik

dapat bekerjasama dalam mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan dalam

kelompok. Selain membagikan bunga mawar pendidik juga

membagikan makanan untuk belajar tentang pembagian. Sebelum

menggunakannya pendidik menjelaskan tentang dua cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

103

mengerjakan pembagian selanjutnya dalam kelompok belajarnya

peserta didik melakukan pembagian menggunakan bunga mawar

dan makanan yang disediakan pendidik, langkah-langkahnya:

a) Peserta didik menghitung jumlah kelopak yang terdapat dalam

bunga mawar tersebut;

b) Kelopak bunga mawar dibagi dengan jumlah anggota kelompok

atau dengan angka yang telah ditentukan oleh pendidik dalam

LKS

c) Peserta didik melakukan pembagian makanan dengan adil

berdasarkan jumlah anggota kelompoknya dan hasil dari

pembagian dituliskan dalam LKS.

Dari kegiatan tersebut pendidik selain dapat mengamati kemampuan

peserta didik dalam mengerjakan pembagian dengan bunga mawar

dan makanan tersebut, juga dapat melihat bagaimana sikap atau

perilaku saat bekerjasama dalam kelompok belajarnya. Melalui

proses belajar tersebut peserta didik mampu bekerjasama dalam

kelompok pada saat mengerjakan pembagian.

3) Refleksi

Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan

makna dalam setiap pengalaman peserta didik maka dibutuhkan

penegasan yang menjelaskan motivasi batin apa sebelum seseorang

melakukan tindakan. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

104

kemudian peserta didik merumuskan niat-niat dan merencanakan

tindakan yang akan dilakukannya. Bentuk refleksinya berupa

pertanyaan seperti:

a) pada waktu belajar Bahasa Indonesia dengan mendiskripsikan

ciri-ciri bunga mawar saya diminta untuk memegang bunga

tersebut, sikap saya terhadap tumbuhan sebaiknya ....

b) Apabila di rumah ada tanaman, maka saya perlu merawatnya

dengan cara....

c) Apabila kamu mendapatkan makanan dalam kelompokmu

kemudian diminta membaginya, yang akan kamu lakukan

adalah ....

Dari kegiatan refleksi tersebut diharapkan peserta didik dapat

merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan

dilakukannya.

4) Aksi

Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan

peserta didik dalam mewujudkan refleksinya. Setelah melakukan

refleksi pendidik mengajak peserta didik untuk dapat mewujudkan

refleksi yang telah dilakukan dalam bentuk aksi yaitu peserta didik

dapat menyayangi tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dengan

mengambil daun kering yang ada di halaman, tidak mencabuti

daun-daun pada tanaman, peserta didik dapat belajar membagi

makanan dengan adil di dalam kelompok belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

105

Tabel.15. Aksi Peserta Didik Kelas IIA Pada Siklus 2

No

Absen

Siklus 2

Conscience

(tanggung jawab dan ketelitian)

Compassion

(kerjasama)

1 Bekerja dengan sungguh-sungguh Ikut aktif dalam kerja bakti

2 Tekun dalam bekerja Membantu mengerjakan tugas

kelompok

3 Rajin memotong rumput,

membersihkan saluran air

Iuran, meningkatkan semangat

gotong royong

6 Lebih teliti Dengan bekerja sama

7 Melakukan dengan baik Membantu orang yang

membutuhkan bantuan

8 Belajar giat Saling membantu, kerjasama,

selalu rukun antar warga

9 Tidak tergesa-gesa Melakukan kerja bakti

10 Tekun Ikut gotong royong

11 Tekun belajar, berdisiplin,

mendengarkan nasehat guru

Berbuat baik

12 Belajar dan bekerja dengan

sungguh-sungguh

Membantu membersihkan

sampah

14 Bekerja dengan sungguh-sungguh Gotong royong

15 Melakukan yang terbaik Membantu kerja bakti

16 Lebih teliti dalam bekerja Bekerjasama dengan orang lain

17 Mengecek kembali pekerjaan Mengikuti kerja bakti pada hari

Minggu

18 Akan bekerja dengan sungguh-

sungguh

Piket dan kerja bakti

19 tekun Saling membantu, kerjasama

20 Bekerja sungguh-sungguh Ikut kerja bakti, menyiapkan

makanan dan minuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

106

22 Berbuat yang baik Selalu menghargai orang lain,

selalu tolong menolong

24 Melakukan dengan sungguh-

sungguh

Kerja kelompok bersama-sama

25 Membuang sampah di tempatnya Bekerja dalam kelompok

26 Menaati jadwal dan teliti Diskusi bersama

27 Belajar sungguh-sungguh Membantu pekerjaan orang lain

28 Meneladani Membantu kerja bakti

29 Bekerja dengan lebih baik dan

sungguh-sungguh

Saling kerjasama

30 Mengoreksi Ikut gotong royong

31 Lebih sungguh-sungguh Kerja bakti dengan warga yang

lain agar kerukunan, kerjasama

akan timbul pada kita dan orang

lain

32 Berbuat yang baik Membantu piket

33 Bekerja baik Kerja kelompok dengan baik

34 Melakukan kerja dengan baik Bekerja secara kelompok

35 Bekerja sungguh-sungguh Ikut membantu

5) Evaluasi

Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang

dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh peserta didik maupun

pendidik. Evaluasi dalam proses pembelajaran pada siklus II ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang

disampaikan pendidik membantu para peserta didik untuk dapat

memahami dan menilai pengalaman mereka. Evaluasi dilakukan

dengan memberikan soal-soal evaluasi, memberikan tanda check list

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

107

untuk skala sikap dan skala minat dan melakukan penilaian terhadap

hasil kerja siswa baik kelompok maupun individu. Dari kegiatan

evaluasi siklus II maka dapat diperoleh data nilai sebagai berikut:

Tabel.16. Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus II

No. NamaNilai C1

70%Nilai C2

15%NilaiC3

15%

NilaiAkhir

KKM 70 KKM 70 KKM70

1 Yosef 100 80 80 94

2 Licia 100 95 90 97.75

3 Adel 100 70 90 94

4 Cesky 95 100 90 95

5 Jemi 95 90 90 93.5

6 Siska 100 100 100 100

7 Arya 85 *10 100 76

8 Sita 95 90 100 95

9 Yudha 100 90 70 94

10 Retha 100 100 100 100

11 Puspita 95 95 100 95.75

12 Sekar 100 100 100 100

13 Nadja 100 100 100 100

14 Dipta 95 100 70 92

15 Putra 100 85 70 93.25

16 Tiana 100 95 100 99.25

17 Dika 100 70 80 92.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

108

18 Marcel 100 75 70 91.75

19 Alven 100 95 100 99.25

20 Christian 100 95 100 99.25

21 Ferdi 85 95 90 87.25

22 Yolan 100 95 70 94.75

23 Flavio 100 100 100 100

24 Nirmala 100 95 100 99.25

25 Dimas 100 75 100 96.25

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

Dari data nilai Bahasa Indonesia di atas maka dapat diperoleh data

sebagai berikut:

Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):

a. Nilai C1= 25/25x100 = 100%

b. Nilai C2= 24/25x100 = 96%

c. Nilai C3= 25/25x100 = 100%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 25/25x100 = 100%

Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):

a. Nilai C1=0/25x100 = 0%

b. Nilai C2=1/25x100 = 4%

c. Nilai C3=0/25x100 = 0%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 0/25x100 = 0%

Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot

masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

109

(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai akhir pada

table.18.

Tabel.17. Data Nilai Matematika Siklus II

No. NamaNilai C1

70%Nilai C2

15%Nilai C3

15%NilaiAkhir

KKM 70 KKM 70 KKM 70

1 Yosef 90 80 80 87

2 Licia 100 95 90 97.75

3 Adel 100 70 90 94

4 Cesky 90 100 90 91.5

5 Jemi 70 90 90 76

6 Siska 100 100 100 100

7 Arya 90 *10 100 79.5

8 Sita *60 90 100 70.5

9 Yudha *60 90 70 66

10 Retha 70 100 100 79

11 Puspita *60 95 100 71.25

12 Sekar 100 100 100 100

13 Nadja 100 100 100 100

14 Dipta 70 100 70 74.5

15 Putra 100 85 70 93.25

16 Tiana 100 95 100 99.25

17 Dika *61 70 80 65.2

18 Marcel 70 75 70 70.75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

110

19 Alven 90 95 100 92.25

20 Christian 100 95 100 99.25

21 Ferdi 100 95 90 97.75

22 Yolan 100 95 70 94.75

23 Flavio 100 100 100 100

24 Nirmala 100 95 100 99.25

25 Dimas 80 75 100 82.25

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

Dari data nilai Matematika di atas maka dapat diperoleh data sebagai

berikut:

Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):

a. Nilai C1= 21/25x100 = 84%

b. Nilai C2= 24/25x100 = 96%

c. Nilai C3= 25/25x100 = 100%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 25/25x100 = 100%

Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):

a. Nilai C1=4/25x100 = 16%

b. Nilai C2=1/25x100 = 4%

c. Nilai C3=0/25x100 = 0%

d. Nilai C1 + C2 + C3 = 0/25x100 = 0%

Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot

masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

111

(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai pada

table.19.

c. Observasi

1) Observasi pendidik

Pada siklus II ini observasi pendidik dilaksanakan untuk

mengetahui aktivitas peneliti saat melaksanakan pembelajaran di

kelas. Wali kelas II.A melakukan observasi pada siklus II untuk

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan peneliti di kelas. Dari

hasil observasi tersebut diperoleh informasi bahwa sebelum

melaksanakan pembelajaran pendidik memeriksa kesiapan belajar

peserta didik dan memeriksa kelengkapan alat tulis yang dibawa

peserta didik. Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran

pendidik melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa

pertanyaan mengenai materi yang lalu kepada peserta didik serta

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari

ini. Saat memberikan materi untuk memperjelas penyampaian

kepada peserta didik, pendidik mengaitkan materi pelajaran dengan

pengalaman peserta didik. Setelah materi dijelaskan pendidik

membagi kelas menjadi beberapa kelompok supaya peserta didik

dapat mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam kelompok. Di dalam

kelompoknya peserta didik diberi tugas dan meminta

mendiskusikan tugas tersebut di dalam kelompok. Tugas kelompok

tersebut dipresentasikan jawabannya di depan kelas dan pendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

112

memberikan umpan balik atas jawaban peserta didik. Dalam akhir

pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidik memberikan

pertanyaan panduan untuk direfleksikan peserta didik. Sebelum

memberikan soal evaluasi pendidik memberikan tugas kepada

peserta didik untuk mengambil bunga mawar dan makanan

kemudian melakukan tindakan tertentu sesuai dengan materi

pelajaran agar peserta didik lebih jelas mengenai konsep

pembagian, yang terakhir adalah pendidik memberikan soal-soal

evaluasi.

Tabel.18. Observasi Pendidik Siklus II

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Pendidik memeriksa kesiapan belajar

peserta didik.

Pendidik meminta peserta didik

untuk tenang dan bersiap di tempat

duduk masing-masing.

2. Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis. Pendidik menanyakan alat tulis

apa saja yang dibawa peserta didik

3. Pendidik melakukan apersepsi. Pendidik mengaitkan

pembelajaran hari ini dengan

pertemuan sebelumnya

4. Pendidik menyampaikan tujuan

pembelajaran.

Pendidik menyampaikan

kompetensi yang akan dicapai

pada pembelajaran hari ini

5. Pendidik mengaitkan materi pelajaran

dengan pengalaman peserta didik.

Pendidik menunjukkan berbagai

gambar tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar dan

menanyakan kepada peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

113

apa saja tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar mereka serta

tumbuhan yang paling disukai

peserta didik dan meminta peserta

didik untuk mengamati bunga

mawar secara langsung untuk

diidentifikasi ciri-cirinya

6. Pendidik memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengerjakan tugas dan

berdiskusi dalam kelompok.

Pendidik membagi kelas menjadi

beberapa kelompok belajar dan

meminta peserta didik untuk

berdiskusi.

7. Pendidik memberikan umpan balik atas

jawaban peserta didik.

Pendidik memberikan pembetulan

terhadap jawaban salah dari

peserta didik

8. Pendidik memberikan pertanyaan panduan

untuk direfleksikan peserta didik.

Pendidik memberikan pertanyaan

refleksi sesuai dengan nilai-nilai

kemanusiaan yang diperjuangkan.

9. Pendidik memberikan tugas kepada peserta

didik untuk melakukan tindakan tertentu

sesuai dengan materi pelajaran

Pendidik meminta peserta didik

menghitung pembagian

menggunakan sejumlah makanan

10. Pendidik memberikan soal evaluasi. Soal evaluasi dikerjakan secara

individu.

2) Observasi Peserta Didik

Observasi peserta didik di siklus II ini dilaksanakan untuk

mengetahui aktivitas peserta didik selama di dalam kelompok

belajarnya. Dari hasil observasi tersebut diperoleh informasi bahwa

peserta didik sudah siap mengikuti pelajaran dan memperhatikan

penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran Peserta didik sebagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

114

besar sudah menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,

penghapus, pengggaris, buku tulis). Dari beberapa pertanyaan yang

diberikan oleh pendidik peserta didik dapat menjawab pertanyaan

pendidik dengan baik dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada

pendidik ketika mereka belum jelas mengenai materi pelajaran yang

diajarkan. Peserta didik dapat mengerjakan tugas yang diberikan

oleh pendidik dan dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok,

ketika pendidik meminta melaporkan hasil kerja kelompok

beberapa peserta didik dapat melaporkan hasil kerja kelompoknya

di depan kelas dengan menuliskan di papan tulis dan mampu

menanggapi jawaban kelompok lain dengan berani dan aktif. Pada

akhir kegiatan pembelajaran peserta didik dapat membuat

kesimpulan tentang materi yang dipelajari dengan bantuan pendidik

Tabel.19. Observasi Peserta Didik Siklus II

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran

(conscience).

Sikap peserta didik tenang dan

siap mengikuti pelajaran.

2. Peserta didik memperhatikan penjelasan

guru (compassion).

Perhatian setiap kelompok peserta

didik fokus terhadap pendidik

3. Peserta didik menggunakan alat tulis

dengan lengkap (pensil, penghapus,

pengggaris, buku tulis, buku paket)

(conscience).

Peserta didik sudah menggunakan

alat tulis yang lengkap

4. Peserta didik menjawab pertanyaan Peserta didik aktif dan antusias

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

115

pendidik (conscience). dalam menjawab pertanyaan

pendidik

5. Peserta didik mengajukan beberapa

pertanyaan pada pendidik (conscience).

Peserta didik aktif menanyakan

tentang ciri-ciri tumbuhan yang

belum mereka ketahui.

6. Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan oleh pendidik (conscience).

Tugas dikerjakan bersama didalam

kelompok belajar

7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan

baik dalam kelompoknya (compassion).

Kerjasama yang dilakukan peserta

didik sudah cukup baik, peserta

didik membahas pekerjaan yang

mereka dapatkan secara bersama-

sama di dalam kelompoknya.

8. Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja

kelompok (compassion).

Setiap kelompok melaporkan hasil

kerja kelompoknya.

9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban

kelompok lain (compassion).

Peserta didik membetulkan dan

menanggapi jawaban peserta didik

kelompok lain yang salah

10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

tentang materi yang dipelajari (conscience).

Dengan bantuan pendidik peserta

didik membuat kesimpulan

3) Observasi Kelas

Observasi kelas dalam siklus II dilaksanakan untuk

mengetahui aktivitas keseluruhan peserta didik saat melakukan

seluruh kegiatan di dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut

terdapat beberapa aspek yang diamati yaitu:

Tabel.20. Observasi Kelas Siklus II

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran Kondisi peserta didik di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

116

(conscience). tenang dan siap di tempat duduk

masing-masing

2. Peserta didik memperhatikan penjelasan

guru (compassion).

Perhatian peserta didik di kelas

fokus terhadap pendidik

3. Peserta didik menggunakan alat tulis

dengan lengkap (pensil, penghapus,

pengggaris, buku tulis, buku paket)

(conscience).

Alat yang dibawa sebagian besar

peserta didik sudah lengkap

4. Peserta didik menjawab pertanyaan

pendidik (conscience).

Peserta didik aktif menjawab

pertanyaan pendidik terutama saat

tanya jawab tentang ciri-ciri

tumbuhan

5. Peserta didik mengajukan beberapa

pertanyaan pada pendidik (conscience).

Beberapa peserta didik

mengajukan pertanyaan terkait

dengan materi yang masih belum

dipahami

6. Peserta didik mengerjakan tugas yang

diberikan oleh pendidik (conscience).

Peserta didik mengerjakan tugas

dengan tertib dan antusias.

7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan

temannya (compassion).

Peserta didik bekerjasama dengan

baik dalam kelompok belajarnya

dan dengan teman kelompok lain

8. Peserta didik dapat mengerjakan tugas di

papan tulis (compassion).

Perwakilan dari setiap anggota

kelompok mengerjakan hasil

diskusi mereka di papan tulis

kemudian dibahas bersama

pendidik

9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban

teman (compassion).

Peserta didik sudah mampu

menanggapi hasil pekerjaan

temannya dan memberikan

pembetulan terhadap pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

117

yang salah.

10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

tentang materi yang dipelajari (conscience).

Dengan bantuan pendidik peserta

didik membuat kesimpulan

d. Refleksi

Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada siklus II secara

keseluruhan komponen pembelajaran yang disiapkan pendidik sudah

lengkap dan baik. Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tematik

berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya perkembangan yang

sangat baik dari segi competence, conscience, compassion dan adanya

peningkatan dari siklus I. Hambatan yang ditemui dalam menerapkan

PPR pada pembelajaran tematik tidak ada, pembelajaran berpola PPR

berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang dapat membuat penerapan

PPR kurang berhasil. Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan

menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik antara lain membantu

peserta didik berlatih mempertimbangkan dan memilih cara-cara yang

paling baik dan benar dalam belajar, membantu peserta didik dalam

melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai kemampuannya,

membantu peserta didik dalam mempelajari materi sekaligus

menerapkan sikap baik dan bela rasa terhadap sesama dan lingkungan

serta membentuk sikap peserta didik dengan aksi nyata dalam

kehidupan sehari-hari. Pada siklus II keberhasilan pembelajaran berpola

PPR dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan nilai peserta didik

yang semakin meningkat, hampir semua peserta didik nilai di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

118

KKM, yang kedua peserta didik semakin teliti dan percaya diri dalam

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, terlihat pada

pekerjaan peserta didik tingkat kesalahan semakin kecil, yang ketiga

adalah adanya interaksi yang baik peserta didik yang satu dengan yang

lain, keberanian peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya

maupun menanggapi jawaban dari peserta didik yang lain, peserta didik

dapat bekerjasama dengan kelompok belajarnya dengan baik dan

peserta didik semakin peduli dengan lingkungan sekitarnya. Hal yang

perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada penerapan PPR adalah

pelaksanaan aksi selain dapat dilakukan langsung di lingkungan

sekolah juga dapat dilakukan dalam lingkungan rumah, maka perlu

adanya pemantauan terhadap aksi apa saja yang telah dilakukan peserta

didik di rumah dengan catatan peserta didik. Peserta didik lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berpola PPR dibandingkan

dengan pembelajaran sebelumnya dan sikap peserta didik menjadi lebih

baik dari sebelumnya. Peserta didik yang semula sering ramai di kelas

dan tidak mendengarkan, dengan pembelajaran berpola PPR sikap

peserta didik menjadi semakin peduli dengan pendidik, teman dan

lingkungan sekitar. Perkembangan 3C peserta didik dari segi

competence, conscience, dan compassion peserta didik sudah

berkembang terlihat dari ketelitian peserta didik dalam mengerjakan

tugas, hasil nilai peserta didik yang semakin meningkat dan kerjasama

yang baik antara peserta didik dengan teman kelompok dan pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

119

B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion

(3C) Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR)

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada saat pra

penelitian menunjukkan bahwa dari segi competence, nilai peserta didik

untuk mata pelajatan Matematika sangat rendah dan sebagian berada di

bawah KKM, dari segi conscience, peserta didik kurang teliti dalam

mengerjakan soal-soal yang sudah sering digunakan untuk latihan dan dari

segi compassion, peserta didik kurang peduli dengan lingkungan sekitar

khususnya pada binatang dan tanaman.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan di dalam

laboratorium bahasa SD Kanisius Demangan Baru. Apersepsi dimulai

dengan menanyakan apakah hewan kesukaan peserta didik?, apakah peserta

didik suka merawat hewan yang ada di rumah dan lingkungan sekitar,

kemudian guru menggali pengalaman peserta didik dengan menunjukkan

gambar-gambar hewan melalui slide power point. Dari gambar-gambar

tersebut peserta didik dapat mendiskripsikan ciri-ciri hewan. Dari ciri-ciri

hewan tersebut pendidik akan memberikan materi tentang pembagian,

peserta didik diminta menghitung jumlah hewan yang ada kemudian jumlah

hewan tersebut dibagi dalam beberapa kandang dari hal tersebut maka

peserta didik dapat belajar tentang pembagian. Kegiatan selanjutnya peserta

didik dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan LKS. Kegiatan

diakhiri dengan mengerjakan soal-soal evaluasi. Dalam penelitian siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

120

ini pendidik menggunakan instrumen pengamatan aktivitas peserta didik,

pengamatan aktivitas pendidik, pengamatan aktivitas kelas, instrumen

penilaian, skala sikap dan skala minat. Dari data-data yang diperoleh pada

siklus I dari segi competence peserta didik sudah menunjukkan adanya

peningkatan yang baik dibuktikan dengan hasil nilai yang sudah di atas

KKM. Dari segi conscience peserta didik juga sudah mengalami

peningkatan terbukti dengan keaktifan peserta didik dan ketelitian dalam

mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dari segi compassion

peserta didik banyak yang tidak dapat menunjukkan sikap kerjasama yang

baik antar anggota kelompok, hal ini terbukti dari pengamatan saya bahwa

di dalam kelompok tersebut peserta didik tidak mengerjakan LKS secara

bekerja sama dalam kelompok tetapi mereka lebih memilih membagi soal-

soal tersebut dengan jumlah anggota kelompok tersebut kemudian

mengerjakan sendiri-sendiri. Dari hasil penelitian siklus I tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian siklus I belum sepenuhnya berhasil.

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan di dalam kelas

II.A SD Kanisius Demangan Baru. Apersepsi dimulai dengan menanyakan

apakah tumbuhan kesukaan peserta didik?, apakah peserta didik suka

merawat tumbuhan yang ada di rumah dan lingkungan sekitar, bernyanyi

bersama, kemudian guru menggali pengalaman peserta didik dengan

menunjukkan beberapa contoh tumbuhan. Dari beberapa contoh tumbuhan

tersebut peserta didik dapat mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan. Dari ciri-

ciri tumbuhan tersebut pendidik akan memberikan materi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

121

pembagian maka pendidik terlebih dahulu membagi peserta didik dalam

beberapa kelompok kemudian di dalam kelompoknya peserta didk diminta

menghitung jumlah kelopak dari tumbuhan bunga mawar yang ada,

kemudian jumlah kelopak bunga mawar tersebut dibagi untuk beberapa

anggota kelompok. Selain itu pendidik juga membagikan satu bungkus

makanan kemudian peserta didik diminta membagikan makanan tersebut

secara adil untuk anggota kelompoknya sambil mengerjakan LKS yang

telah dibagikan oleh pendidik. Dari hal tersebut maka peserta didik dapat

belajar tentang pembagian. Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan soal-soal

evaluasi. Dalam penelitian siklus II ini pendidik menggunakan instrumen

pengamatan aktivitas peserta didik, pengamatan aktivitas pendidik,

pengamatan aktivitas kelas, instrumen penilaian, skala sikap dan skala

minat. Dari data-data yang diperoleh pada siklus II dari segi competence

peserta didik sudah menunjukkan adanya peningkatan yang baik dibuktikan

dengan hasil nilai yang sudah di atas KKM dan semua siswa berhasil, dari

segi conscience peserta didik juga sudah mengalami peningkatan terbukti

dengan ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya sehingga sesuai dengan langkah-langkah yang diberikan

pendidik, dari segi compassion peserta didik dapat menunjukkan sikap

kerjasama yang baik antar anggota kelompok, hal ini terbukti dari

pengamatan saya bahwa di dalam kelompok tersebut peserta didik

menghitung kelopak bunga mawar secara bersama, membagi makanan

secara adil, mengerjakan LKS secara bekerja sama dalam kelompoknya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

122

peserta didik mampu menunjukkan sikap peduli dengan tumbuhan dengan

tidak merusak tumbuhan serta mau mengambil daun-daun kering yang

berjatuhan di halaman. Dari hasil penelitian siklus II tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian siklus II sudah berhasil.

Tabel. 21. Perbandingan Nilai Bahasa Indonesia

Pra Penelitian, Siklus I dan Siklus II

No Nama SiklusI

SiklusII

SiklusI

SiklusII

SiklusI

SiklusII

NilaiAkhir

NilaiC1

NilaiC1

NilaiC2

NilaiC2

NilaiC3

NilaiC3

PraPenelit

ian

SiklusI

SiklusII

1 Yosef 95 100 85 80 100 80 85 94.25 94

2 Licia 100 100 100 95 90 90 95 98.5 97.75

3 Adel 100 100 85 70 90 90 90 96.25 94

4 Cesky 95 95 75 100 70 90 90 88.25 95

5 Jemi 85 95 100 90 70 90 80 85 93.5

6 Siska 85 100 100 100 100 100 100 89.5 100

7 Arya 75 85 *45 *10 *20 100 100 *62.2 76

8 Sita 75 95 85 90 100 100 *47 80.25 95

9 Yudha 75 100 *65 90 80 70 95 74.25 94

10 Retha 95 100 100 100 100 100 85 96.5 100

11 Puspita 95 95 85 95 90 100 75 92.75 95.75

12 Sekar 95 100 100 100 100 100 *56 96.5 100

13 Nadja 100 100 100 100 100 100 85 100 100

14 Dipta *65 95 90 100 70 70 90 *69.5 92

15 Putra 100 100 75 85 90 70 77 94.75 93.25

16 Tiana 90 100 95 95 80 100 90 89.25 99.25

17 Dika 90 100 85 70 100 80 90 90.75 92.5

18 Marcel 85 100 80 75 80 70 73 83.5 91.75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

123

19 Alven 100 100 95 95 100 100 90 99.25 99.25

20 Christian 100 100 95 95 100 100 100 99.25 99.25

21 Ferdi 95 85 100 95 100 90 100 96.5 87.25

22 Yolan 100 100 95 95 100 70 100 99.25 94.75

23 Flavio 100 100 85 100 *60 100 80 91.75 100

24 Nirmala 100 100 80 95 100 100 92 97 99.25

25 Dimas 100 100 90 75 100 100 90 98.5 96.25

Rata-Rata 91.8 97.8 87.6 87.8 87.6 90.4 86.2 90.54 95.19

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

Dari rata-rata perbandingan nilai Bahasa Indonesia pra penelitian, siklus I dan

siklus II pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan nilai secara

bertahap dari hasil nilai akhir pra penelitian, siklusI dan siklus II. Dari hasil nilai

akhir Bahasa Indonesia pra penelitian dengan nilai 86,2, siklus I dengan nilai

90,54 dan siklus II dengan nilai 95.19. Hal tersebut menunjukkan bahwa

pelaksanaan pembelajaran tematik berpola PPR dapat meningkatkan competence,

conscience dan compassion pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Tabel. 22. Perbandingan Nilai Matematika

Pra Penelitian, Siklus I dan Siklus II

No Nama SiklusI

SiklusII

SiklusI

SiklusII

SiklusI

SiklusII

NilaiAkhir

NilaiC1

NilaiC1

NilaiC2

NilaiC2

NilaiC3

NilaiC3

PraPenelit

ian

SiklusI

SiklusII

1 Yosef 95 90 85 80 100 80 *40 94.25 87

2 Licia 95 100 100 95 90 90 94 95 97.75

3 Adel 100 100 85 70 90 90 *57 96.25 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

124

4 Cesky 90 90 75 100 70 90 68 84.75 91.5

5 Jemi *60 70 100 90 70 90 *31 67.5 76

6 Siska 70 100 100 100 100 100 *48 79 100

7 Arya 95 90 *45 *10 *20 100 *63 76.25 79.5

8 Sita *30 *60 85 90 100 100 *37 *48.7 70.5

9 Yudha 65 *60 *65 90 80 70 *63 67.25 66

10 Retha 70 70 100 100 100 100 72 79 79

11 Puspita 50 *60 85 95 90 100 *60 *61.2 71.25

12 Sekar 65 100 100 100 100 100 *60 75.5 100

13 Nadja 95 100 100 100 100 100 *57 96.5 100

14 Dipta *45 70 90 100 70 70 68 *55.5 74.5

15 Putra 90 100 75 85 90 70 *40 87.75 93.25

16 Tiana *50 100 95 95 80 100 *51 *61.2 99.25

17 Dika *40 *61 85 70 100 80 *54 *55.7 65.2

18 Marcel 100 70 80 75 80 70 *54 94 70.75

19 Alven 88 90 95 95 100 100 68 90.85 92.25

20 Christian 100 100 95 95 100 100 71 99.25 99.25

21 Ferdi *55 100 100 95 100 90 86 68.5 97.75

22 Yolan *63 100 95 95 100 70 97 73.35 94.75

23 Flavio 78 100 85 100 *60 100 *43 76.35 100

24 Nirmala 95 100 80 95 100 100 *60 93.5 99.25

25 Dimas 83 80 90 75 100 100 *49 86.6 82.25

Rata-rata 74.68 86.4 87.6 87.8 87.6 90.4 59.64 78.55 87.23

Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang

Dari rata-rata perbandingan nilai Matematika pra penelitian, siklus I dan siklus II

pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan nilai secara bertahap

dari hasil nilai pra penelitian, siklusI dan siklus II. Dari hasil nilai akhir

Matematika pra penelitian dengan nilai 59,64, siklus I dengan nilai 78,55 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

125

siklus II dengan nilai 87,23. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran tematik berpola PPR dapat meningkatkan competence, conscience

dan compassion pada mata pelajaran Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

126

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan Paradigma Pedagogi

Reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence,

concience, dan compassion peserta didik kelas II.A, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran

tematik dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion mata

pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika peserta didik kelas II.A. Hal

tersebut dapat diketahui dari nilai competence peserta didik pra penelitian

dan setelah penelitian. Untuk rata-rata kelas pra penelitian pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia adalah 86,20 dan setelah dilakukan tindakan

rata-rata kelas menjadi 95,19. Berbeda rata-rata kelas pada mata pelajaran

Matematika, sebelum dilakukan tindakan rata-rata kelas Matematika adalah

59,64 dan setelah dilakukan tindakan rata-rata kelas menjadi 87,24.

2. Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan conscience

peserta didik. Hal tersebut tampak pada hasil skala minat pada siklus I dan

siklus II. Skala minat pada siklus I rata-rata kelasnya adalah 87,6 sedangkan

pada siklus II adalah 87,8.

3. Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik juga dapat meningkatkan

compassion peserta didik. Hal tersebut tampak pada hasil skala sikap pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

127

siklus I dan siklus II. Skala sikap siklus I adalah 87,6 dan pada siklus II

adalah 90,4.

4. Dari penjelasan di atas dapat dilihat competence, conscience dan

compassion mengalami peningkatan, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik pada

mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dapat meningkatkan

competence, conscience, compassion peserta didik kelas II.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran

yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan untuk meningkatkan competence,

conciense dan compassion dalam kegiatan pembelajaran diantaranya adalah:

1. Saran Bagi Peserta Didik.

a. Pembelajaran tematik berpola PPR pada mata pelajaran Matematika dan

Bahasa Indonesia kelas II SD merupakan kegiatan yang penting bagi para

peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menerima materi

pembelajaran, maka sebaiknya PPR diterapkan dalam setiap proses

pembelajaran

b. Peserta didik harus mempunyai semangat dalam belajar dan mempunyai

motivasi yang kuat dalam melaksanakan pembelajaran tematik berpola

PPR, sehingga pelaksanaan pembelajaran berpola PPR harus dibuat

inovatif agar peserta didik tertarik dalam mengikuti proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

128

c. Peserta didik harus bersikap optimis dalam pembelajaran tematik berpola

PPR. Agar mampu mendapatkan hasil di atas KKM, maka sebaiknya

peserta didik dapat belajar di luar kelas secara terprogram.

2. Saran Bagi Pendidik.

a. Para pendidik hendaknya melaksanakan Pembelajaran tematik berpola

PPR secara efektif dan efisien.

b. Sebelum melaksanakan Pembelajaran tematik berpola PPR pendidik

hendaknya harus mengetahui terlebih dahulu tentang kesulitan-kesulitan

belajar yang dialami oleh peserta didik khususnya mata pelajaran

Matematika dan Bahasa Indonesia kelas II SD, sehingga Pembelajaran

tematik berpola PPR yang diberikan dapat disampaikan dengan tepat dan

memberikan hasil yang memuaskan.

c. Perlu adanya kerja sama antara pendidik dan kepala sekolah dalam

memberikan pembelajaran tematik berpola PPR yang baik kepada siswa.

3. Saran Bagi Kepala Sekolah.

a. Peranan kepala sekolah sangat penting dalam pembelajaran tematik

berpola PPR, maka sebaiknya kepala sekolah selalu memonitor

pelaksanaan pembelajaran tematik berpola PPR, agar Pembelajaran

tematik berpola PPR sungguh-sungguh dilaksanakan oleh para pendidik

dengan sebaik-baiknya.

b. Kepala sekolah hendaknya selalu memberikan masukan yang positif

kepada pendidik demi kelancaran pelaksanaan kegiatan Pembelajaran

tematik berpola PPR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

129

4. Saran Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya memberikan fasilitas yang mendukung pembelajaran

tematik berpola PPR.

b. Demi kemajuan sekolah, hendaknya pelaksanaan pembelajaran tematik

berpola PPR dilaksanakan setiap hari.

5. Saran Bagi Peneliti

a. Peneliti hendaknya memahami apa saja yang harus dilakukan dalam

pelaksanaan Pembelajaran tematik berpola PPR di sekolah dasar,

khususnya dalam mata pelajaran Matematika dan bahasa Indonesia kelas

II.

b. Peneliti sebaiknya memberikan masukan dan motivasi yang positif kepada

sekolah demi kelancaran pembelajaran tematik berpola PPR di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

130

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadi, Sutrisno. (1995). Statistik. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan FakultasPsikologi UGM Yogyakarta.

Nana Sudjana. (1990). Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: LembagaPenerbitan.

Nurhadi. (1995). Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sujanto. (1988). Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untukMata Kuliah dasar Umum Bahasa Indonesia. Jayapura: FKIP Uncen Jayapura.

Praptanti, dkk. 2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Sumantoro, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.

Haryanto, dkk. 2004. Matematika untuk SD Kelas II. Jakarta: Erlangga.

KTSP. 2008. SK KD &Pedoman Pengelolaan Belajar SD. Yogyakarta: Kanisius.

P3MP – USD. 2008. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Poerwadarminta. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rm. J. Subagya, SJ. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.

Tim Inti PPR Kanisius. 2010. Modul Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta:Kanisius.Trianto, M.Pd. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta:Prestasi Pustaka.

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen PendidikanNasional. 2006. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Model Pelatihan dan Pengembangansilabus. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Model Silabus Pembelajaran Tematik.Yogyakarta: Dinas Pendidikan Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

131

Triyanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta: Kencana.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: BumiAngkasa.

Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru. Bandung: YramaWidya.

Kusumah, Wijaya dan Ditagama, Dedi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Indeks.

Rochman Natawijaya. 1997. Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Bandung: IKIPBandung.

Suwandi, sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Penulisan KaryaIlmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sumber dari internet:

www.anak pintar.net23.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

132

Lampiran 1

SILABUS

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru I

Mata pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II / 2

Tema : Tempat Umum

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

Standar Kompetensi : Bahasa Indonesia

6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita

Matematika

3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Sumber dan

Media

Pembelajaran

Evaluasi

Bahasa Indonesia a.Competence Bahasa Indonesia Peserta didik 6x 40 Marciana Tes Tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

133

6.1.Mendeskripsikan

tumbuhan atau

binatang di sekitar

sesuai ciri-cirinya

dengan menggunakan

kalimat yang mudah

dipahami orang lain

Matematika

3.2. Melakukan

pembagian bilangan

dua angka

(akademik/

ketrampilan)

6.1.1.Menjelaskan

ciri-ciri binatang

secara rinci (nama,

suara, dan tempat

hidupnya).

(Competence)

6.1.2. Mampu

mendiskripsikan

ciri-ciri tumbuhan

(Competence)

6.1.5. Terampil

menggunakan satu

cara dalam

pembagian

Mendiskripsikan

ciri-ciri tumbuhan

dan binatang

Matematika

Pembagian

mendengarkan penjelasan

tentang ciri-ciri tumbuhan

dan binatang secara rinci

Peserta didik membentuk

kelompok yang terdiri dari

4-5 anak.

Peserta didik dapat

menebak diskripsi tentang

tumbuhan dan binatang

secara tepat dalam

kelompoknya.

Pendidik menjelaskan

tentang satu cara

mengerjakan pembagian

Pendidik menjelaskan

tentang dua cara

menit

(2X

pertemuan)

Sarwi, dkk.

2009. Ayo

Belajar Bahasa

Indonesia.

Yogyakarta:

Kanisius.

Sri Hartono,

dkk. 2009. Ayo

Belajar

Matematika.

Yogyakarta:

Kanisius.

(soal dan kunci

jawaban

terlampir)

Non tes: sikap

(lembar skala

sikap terlampir),

minat (lembar

skala minat

terlampir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

134

(Competence)

3.2.2.Terampil

menggunakan dua

cara dalam

pembagian

(Competence)

Conscience (hati

nurani)

6.1.3.Teliti dalam

menebak deskripsi

tentang binatang

(Conscience)

6.1.4.Teliti dalam

menebak deskripsi

tentang tumbuhan

(Conscience)

mengerjakan pembagian

Peserta didik dalam

kelompok mengerjakan

tugas pembagian dengan

teliti dengan

menggunakan alat peraga

yang telah dipersiapkan

pendidik.

Peserta didik mampu

bekerjasama dalam

kelompok pada saat

mengerjakan pembagian

Pendidik bersama peserta

didik merefleksikan

kegiatan yang telah

dilakukan hari ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

135

3.2.3.Teliti dalam

mengerjakan

pembagian.

(Conscience)

3.2.4.Teliti dalam

menghitung kembali

pengerjaan

pembagian

(Conscience)

Compassion

(Kepedulian sosial)

6.1.6. Mampu

bekerjasama dalam

mendiskripsikan

ciri-ciri binatang

dalam kelompok

Pendidik mengajak

peserta didik untuk dapat

mewujudkan refleksi

yang telah dilakukan

dalam bentuk aksi

Guru bersama peserta

didik membuat

rangkuman tentang materi

yang telah dipelajari

Latihan soal-soal evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

136

(Compassion)

6.1.7. Mampu

bekerjasama dalam

mendiskripsikan

ciri-ciri tumbuhan

dalam kelompok

(Compassion)

3.2.5.Mampu

membantu teman

yang kesulitan saat

bekerjasama dalam

kelompok pada saat

mengerjakan

pembagian

(Compassion)

3.2.6. Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

137

bekerjasama dalam

kelompok pada saat

mengerjakan

pembagian

(Compassion)

Yogyakarta, Maret 2011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Peneliti

(......................................) Ignasia Tyas Aspraningrum

Guru Kelas

Alfonsa Mintarti, S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

138

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

Satuan pendidikan : SD Kanisius Demangan Baru

Hari/tanggal/pertemuan ke : Selasa, 2 Maret 2011/ pertemuan ke-1

Kelas : II

Semester : 2 ( Dua )

Mata pelajaran terkait : Matematika dan Bahasa Indonesia

Unit/Tema : VII/ Tempat umum

Alokasi waktu : 1 x pertemuan ( 1x2x40jp )

A. Standar Kompetensi

1. Bahasa Indonesia

6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

mendeskripsikan benda dan bercerita

2. Matematika

3 . Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

B. Kompetensi Dasar

1. Bahasa Indonesia

6.1.Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-

cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang

lain

2. Matematika

3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua angka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

139

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Bahasa Indonesia

6.1.1 Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan

tempat hidupnya). (Competence)

6.1.3 Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang (Conscience)

6.1.5. Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri binatang

dalam kelompok (Compassion)

2. Matematika

3.2.1. Terampil menggunakan satu cara dalam pembagian

(Competence)

3.2.3. Teliti dalam mengerjakan pembagian. (Conscience)

3.2.5. Mampu membantu teman yang kesulitan saat bekerjasama

dalam kelompok pada saat mengerjakan pembagian

(Compassion)

D. Tujuan Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia

a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi binatang peserta

didik dapat menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara,

dan tempat hidupnya) (Competence)

2. Matematika

a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan

pembagian, peserta didik menunjukkan sikap teliti dalam

mengerjakan pembagian. (Conscience)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

140

b. Peserta didik dapat merumuskan niat yang akan dilakukan untuk

tidak merugikan orang lain. (Compassion)

E. Materi Ajar

1. Bahasa Indonesia

a. Mendiskripsikan Tumbuhan dan binatang

2. Matematika

a. Pembagian

F. Metode Pembelajaran

1. Diskusi kelompok

2. Demonstrasi

G. Nilai Kemanusiaan

1. Ketelitian

2. Kepekaan

3. Ketekunan

4. Kerja keras

H. Langkah-langkah / kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal

a. Peserta didik berbaris rapi di depan kelas dipimpin ketua

kelas.(Konteks)

b. Peserta didik masuk ke kelas dengan rapi, berjabat tangan dengan

guru.(Konteks)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

141

c. Peserta didik merapikan meja dan kursi masing-masing dan

menyiapkan buku dan alat tulis.(Konteks)

d. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu petugas

piket.(Konteks)

e. Peserta didik mengucapkan salam kepada guru dan teman-

teman.(Konteks)

f. Pendidik menyiapkan peserta didik secara psikis.(Konteks)

g. Pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok

(Konteks)

h. Pendidik melakukan apersepsi tentang nama-nama tumbuhan dan

binatang.(Konteks)

2. Kegiatan Inti

a. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang ciri-ciri binatang

secara rinci (Pengalaman)

b. Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci

dalam kelompoknya (nama, suara, dan tempat hidupnya) dengan

bantuan pendidik (Pengalaman)

c. Pendidik menjelaskan tentang cara mengerjakan pembagian

(Pengalaman)

d. Peserta didik mengerjakan pembagian dalam kelompok.

(Pengalaman)

e. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan kegiatan yang telah

dilakukan hari ini.(Refleksi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

142

f. Peserta didik merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan

yang akan dilakukannya.(Refleksi)

g. Pendidik mengajak peserta didik untuk dapat mewujudkan refleksi

yang telah dilakukan dalam bentuk aksi. (Aksi)

h. Latihan soal dan pembahasan

3. Kegiatan Akhir

a. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi

yang telah dipelajari

b. Guru memberikan soal evaluasi. (Evaluasi)

c. Peserta didik berdoa dipimpin oleh petugas piket.

I. Refleksi

1. Apakah kamu menyayangi tumbuhan dan binatang?

2. Apakah kamu mengenali ciri-ciri tumbuhan dan binatang yang kamu

sayang?

3. Kegiatan apa yang akan kamu lakukan untuk dapat merawat tumbuhan

dan binatang dengan baik?

4. Hal apa yang akan kamu lakukan untuk dapat membagi dengan adil?

J. Aksi

1. Peserta didik dapat menyayangi tumbuhan dan binatang yang ada di

lingkungan sekitar

2. Peserta didik dapat membagi dengan adil sehingga tidak merugikan

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

143

K. Kecakapan Hidup ( Life Skill )

1. Kesadaran siswa sebagai makhluk Tuhan yang paling tinggi

2. Memupuk rasa percaya diri

3. Melatih peserta didik bertanggung jawab, disiplin

4. Melatih peserta didik dalam bekerjasama

5. Melatih peserta didik menghargai ciptaan Tuhan

6. Melatih peserta didik menghargai pendapat orang lain

7. Melatih peserta didik berkomunikasi dengan baik (lisan dan tertulis)

L. Sumber Belajar

1. Marciana Sarwi, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia.

Yogyakarta: Kanisius.

2. Sri Hartono, dkk. 2009. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.

3. Media: power point, gambar

M. Penilaian Hasil Belajar

1. Bahasa Indonesia : Tes tertulis (pilihan ganda, isian dan uraian)

2. Matematika : Tes tertulis (isian dan uraian)

Mengetahui Yogyakarta , 2 Maret 2011

Dosen Pembimbing Mahasiswa

(.........................................) Ignasia Tyas Aspraningrum

Guru Pamong

(Alfonsa Mintarti, S. Pd. )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

144

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

Satuan pendidikan : SD Kanisius Demangan Baru

Hari/tanggal/pertemuan ke : Kamis, 17 Maret 2011/ pertemuan ke-2

Kelas : II.A

Semester : 2 ( Dua )

Mata pelajaran terkait : Matematika dan Bahasa Indonesia

Unit/Tema : VII/ Tempat umum

Alokasi waktu : 1 x pertemuan ( 1x4x40jp )

A. Standar Kompetensi

1. Bahasa Indonesia

6.Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

mendeskripsikan benda dan bercerita

2. Matematika

3 . Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

B. Kompetensi Dasar

1. Bahasa Indonesia

6.1.Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya

dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain

2. Matematika

3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua angka

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

145

6.1.2. Mampu mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)

6.1.4. Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)

6.1.6 Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan

dalam kelompok (Compassion)

2. Matematika

3.2.2. Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian (Competence)

3.2.4. Teliti dalam menghitung kembali pengerjaan pembagian

(Conscience)

3.2.6. Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat mengerjakan

pembagian (Compassion)

D. Tujuan Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia

a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi tumbuhan peserta

didik dapat mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)

b. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi tumbuhan peserta

didik teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)

c. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi tumbuhan peserta

didik dapat bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan

dalam kelompok (Compassion)

2. Matematika

a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan pembagian,

peserta didik dengan terampil menggunakan dua cara dalam pembagian

(Competence)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

146

b. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan pembagian,

peserta didik teliti dalam menghitung pembagian (Conscience)

c. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan pembagian,

peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat

mengerjakan pembagian (Compassion)

E. Materi Ajar

1. Bahasa Indonesia

a. Mendiskripsikan Tumbuhan dan binatang

2. Matematika

a. Pembagian

F. Metode Pembelajaran

1. Diskusi kelompok

2. Demonstrasi

G. Nilai Kemanusiaan

1. Ketelitian

2. Kepekaan

3. Ketekunan

4. Kerja keras

H. Langkah-langkah / kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Kegiatan Awal

a. Peserta didik berbaris rapi di depan kelas dipimpin ketua kelas.(Konteks)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

147

b. Peserta didik masuk ke kelas dengan rapi, berjabat tangan dengan

guru.(Konteks)

c. Peserta didik merapikan meja dan kursi masing-masing dan menyiapkan

buku dan alat tulis.(Konteks)

d. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu petugas piket.(Konteks)

e. Peserta didik mengucapkan salam kepada guru dan teman-

teman.(Konteks)

f. Pendidik menyiapkan peserta didik secara psikis.(Konteks)

g. Pendidik melakukan apersepsi: dunia tumbuhan dan binatang dekat

dengan dunia peserta didik maka dari konteks tentang tumbuhan dan

binatang peserta didik dapat diajak untuk mendalami pembagian. Misal:

Tumbuhan bunga mawar memiliki banyak kelopak yang dapat dihitung

oleh peserta didik dan dijadikan dasar dalam memahami materi

pembagian dengan langkah-langkah: menggali pengetahuan siswa

seputar bunga mawar (Konteks)

2. Kegiatan Inti

a. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang deskripsi tumbuhan

secara rinci (Pengalaman)

b. Peserta didik dibagi dalam kelompok untuk mengamati tumbuhan

bunga mawar.

Langkah-langkahnya: di dalam kelompok belajarnya peserta didik

mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan bunga mawar dan menuliskannya

dalam lembar kerja siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

148

Catatan: Pendidik selain dapat mengamati kemampuan peserta didik

dalam mendiskripsikan kekhasan bunga mawar tersebut, juga dapat

melihat bagaimana sikap atau perilaku saat memperlakukan bunga

tersebut. (Pengalaman)

c. Peserta didik dapat bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri

tumbuhan dalam kelompok. (Pengalaman)

d. Pendidik menjelaskan tentang dua cara mengerjakan pembagian

(Pengalaman)

e. Dalam kelompok belajarnya peserta didik dapat melakukan pembagian

menggunakan bunga mawar dan makanan yang disediakan pendidik.

Langkah-langkahnya: Peserta didik menghitung jumlah kelopak

yang terdapat dalam bunga mawar tersebut kemudian kelopak tersebut

dibagi dengan jumlah anggota kelompok atau dengan angka-angka lain

yang telah ditentukan oleh pendidik dan melakukan pembagian

makanan dengan adil berdasarkan jumlah anggota kelompoknya dan

dituliskan dalam lembar kerja siswa.

Catatan: Pendidik selain dapat mengamati kemampuan peserta didik

dalam mengerjakan pembagian dengan bunga mawar dan makanan

tersebut, juga dapat melihat bagaimana sikap atau perilaku saat

bekerjasama dalam kelompok belajarnya. (Pengalaman)

f. Peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat

mengerjakan pembagian (Pengalaman)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

149

g. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan kegiatan yang telah

dilakukan hari ini.(Refleksi)

h. Peserta didik merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang

akan dilakukannya.(Refleksi)

i. Pendidik mengajak peserta didik untuk dapat mewujudkan refleksi

yang telah dilakukan dalam bentuk aksi. (Aksi)

3. Kegiatan Akhir

a. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi yang

telah dipelajari

b. Guru memberikan soal evaluasi. (Evaluasi)

c. Peserta didik berdoa dipimpin oleh petugas piket.

I. Refleksi

1. Pada waktu belajar Bahasa Indonesia dengan mendiskripsikan ciri-ciri

bunga mawar saya diminta untuk memegang bunga tersebut, sikap saya

terhadap tumbuhan sebaiknya ....

2. Apabila dirumah ada tanaman, maka saya perlu merawatnya dengan cara ....

3. Apabila kamu mendapatkan makanan dalam kelompokmu kemudian diminta

membaginya, yang akan kamu lakukan adalah ....

J. Aksi

1. Peserta didik dapat menyayangi tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar

dengan mengambil daun kering yang ada di halaman.

2. Peserta didik dapat membagi makanan dengan adil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

150

K. Kecakapan Hidup ( Life Skill )

1. Melatih peserta didik bertanggung jawab, disiplin

2. Melatih peserta didik dalam bekerjasama

3. Melatih peserta didik menghargai ciptaan Tuhan

4. Melatih peserta didik menghargai pendapat orang lain

5. Melatih peserta didik berkomunikasi dengan baik (lisan dan tertulis)

L. Sumber Belajar

1. Marciana Sarwi, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta:

Kanisius.

2. Sri Hartono, dkk. 2009. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.

3. Media: power point, gambar

M. Penilaian Hasil Belajar

1. Bahasa Indonesia

Tes tertulis ( isian dan uraian)

2. Matematika

Tes tertulis (isian dan uraian)

Mengetahui Yogyakarta , 17 Maret 2011

Dosen Pembimbing Mahasiswa

(.......................................) Ignasia Tyas Aspraningrum

Guru Pamong

(Alfonsa Mintarti, S. Pd. )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

151

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru I

Mata pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia

Hari/ tanggal : Selasa, 2 Maret 2011

Pertemuan ke- : 1 ( satu)

Kelas/Semester : II / 2 (dua)

Unit/ tema : Tempat umum

Alokasi Waktu : 3x40 menit

I. Indikator

Competence (akademik/ ketrampilan)

6.1.1 Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan tempat

hidupnya)

3.2.1 Terampil menggunakan satu cara dalam pembagian

Conscience (hati nurani)

6.1.3 Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang

3.2.3.Teliti dalam mengerjakan pembagian

Compassion (Kepedulian sosial)

6.1.5 Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri binatang dalam

kelompok

3.2.5. Mampu membantu teman yang kesulitan saat bekerjasama dalam kelompok

pada saat mengerjakan pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

152

II. Petunjuk bagi siswa

a. Bacalah petunjuk sebelum mengerjakan!

b. Lakukan kegiatan-kegitan belajar berikut!

c. Kerjakan tugas dalam kelompok dengan baik dan benar!

III. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1

Ayo hitunglah hasil baginya!

1. 10 : 5 = ....

2. 12 : 4 = ....

3. 15 : 3 = ....

4. 21 : 7 = ....

5. 16 : 8 = ....

6. 14 : 2 = ....

7. 20 : 4 = ....

8. 28 : 7 = ....

9. 30 : 3 = ....

10. 25 : 5 = ....

2. Kegiatan Belajar 2

Jelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan tempat hidupnya)

sesuai gambar yang kalian amati, kemudian tuliskan kedalam tabel di bawah

ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

153

No. Jenis Binatang Nama Suara Tempat hidup

1.

2.

3.

4.

5.

6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

154

7.

8.

9.

10.

3. Kegiatan belajar 3

Berdasarkan pengalaman belajarmu dan gambar yang kamu lihat,

renungkanlah beberapa hal berikut:

a. Apakah kamu menyayangi binatang di lingkungan sekitar?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

155

b. Apakah kamu mengenali ciri-ciri binatang yang kamu sayang?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

c. Kegiatan apa yang akan kamu lakukan untuk dapat merawat

binatang dengan baik?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

d. Apa yang akan kamu lakukan untuk dapat membagi dengan adil?

............................................................................................................

............................................................................................................

............................................................................................................

4. Kegiatan belajar 4

Cobalah rumuskan niat di bawah ini!

a. Niat-niat apa yang akan kamu lakukan untuk dapat menyayangi

binatang yang ada di lingkungan sekitar?

............................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

b. Niat-niat apa yang akan kamu lakukan untuk dapat membagi

dengan adil sehingga tidak merugikan orang lain?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

156

............................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

Cobalah rumuskan tindakanmu dibawah ini!

a. Apa rencana tindakanmu untuk untuk dapat menyayangi binatang

yang ada di lingkungan sekitar?

............................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

b. Apa rencana tindakanmu untuk untuk dapat membagi dengan adil

sehingga tidak merugikan orang lain?

............................................................................................................

...........................................................................................................

...........................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

157

Lampiran 5

LEMBAR KERJA SISWA

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru I

Mata pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia

Hari/ tanggal : Selasa, 17 Maret 2011

Pertemuan ke- : 2 ( dua )

Kelas/Semester : II / 2 (dua)

Unit/ tema : Tempat umum

Alokasi Waktu : 3x40 menit

I. Indikator

1. Bahasa Indonesia

6.1.2. Mampu mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)

6.1.4. Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)

6.1.6. Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan dalam

kelompok (Compassion)

2. Matematika

3.2.2. Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian (Competence)

3.2.4. Teliti dalam menghitung pembagian (Conscience)

3.2.6. Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat mengerjakan

pembagian (Compassion)

II. Petunjuk bagi siswa

a. Bacalah petunjuk sebelum mengerjakan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

158

b. Lakukan kegiatan-kegitan belajar berikut!

c. Kerjakan tugas dalam kelompok dengan baik dan benar!

III. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1

Amatilah bunga mawar tersebut! Apa saja ciri-ciri bunga mawar?

a. ...................................................................................................................

b. ...................................................................................................................

c. ...................................................................................................................

d. ...................................................................................................................

e. ...................................................................................................................

2. Kegiatan belajar 2

Hitunglah jumlah kelopak bunga mawar tersebut kemudian jawab pertanyaan

dibawah ini!

a. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi jumlah anggota kelompokmu,

maka setiap anak mendapat .... dan sisanya ....

b. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 2, maka hasilnya adalah .... dan

sisanya....

c. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 3, maka hasilnya adalah .... dan

sisanya....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

159

d. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 4, maka hasilnya adalah .... dan

sisanya....

e. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 5, maka hasilnya adalah .... dan

sisanya....

3. Kegiatan belajar 3

Hitunglah jumlah makanan yang kalian dapat dalam kelompok kemudian

jawab pertanyaan dibawah ini!

a. Jumlah makanan dibagi jumlah anggota kelompokmu, maka setiap anak

mendapat .... dan sisanya ....

b. Jumlah makanan dibagi angka 2, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....

c. Jumlah makanan dibagi angka 3, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....

d. Jumlah makanan dibagi angka 4, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....

e. Jumlah makanan dibagi angka 5, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....

4. Kegiatan belajar 4

Berdasarkan pengalaman belajarmu dan praktek yang kamu lakukan,

renungkanlah beberapa hal berikut:

a. Pada waktu belajar Bahasa Indonesia dengan mendiskripsikan ciri-

ciri bunga mawar saya diminta untuk memegang bunga tersebut,

sikap saya terhadap tumbuhan sebaiknya ....

b. Apabila dirumah ada tanaman, maka saya perlu merawatnya

dengan cara ....

c. Apabila kamu mendapatkan makanan dalam kelompokmu

kemudian diminta membaginya, yang akan kamu lakukan adalah....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

160

5. Kegiatan belajar 5

Cobalah rumuskan tindakanmu dibawah ini!

a. Tindakanmu untuk dapat menyayangi tumbuhan yang ada di

lingkungan sekitar yaitu jika kamu melihat ada sampah daun-daun

kering yang akan kamu lakukan adalah....

b. Tindakanmu untuk dapat membagi dengan adil jika mendapatkan

makanan dalam kelompokmu yaitu dengan cara ....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

161

Lampiran 6

LEMBAR EVALUASI 1

Mata Pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II / 2 (dua)

SOAL EVALUASI

I. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Bentuk pembagian dari 48 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 adalah ….

2. Bentuk pembagian dari 18 – 9 – 9 – 9 adalah ….

3. Bentuk pengurangan dari 10 : 2 adalah ….

4. Hasil dari 25 : 25 adalah ….

5. Hasil dari 12 : 1 adalah ….

6. Bilangan 42 dibagi dengan 7 hasilnya ….

7. Bilangan 27 dibagi dengan 3 hasilnya ….

8. 16 : 4 = 4, karena 4 x … = 16.

9. 50 : 5 = … , karena 10 x 5 = 50

10. Ada 24 buku, dibagikan kepada 8 anak. Maka tiap anak mendapat… buku.

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !

1. Tuliskan bentuk pengurangannya dan hitunglah hasilnya !

a. 27 : 9

Cara :

Hasilnya : ……………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

162

b. 36 : 6

Cara :

Hasilnya : ………………..

2. Bibi sedang merangkai bunga. Bibi memiliki 45 tangkai bunga. Bibi ingin

memasukkan bungan tersebut dalam 5 vas bunga. Berapakah banyak bungan

disetiap vas ?

Cara :

Jadi, ………………………………………

3. Di hari valentine kakak membeli 18 permen coklat. Permen coklat itu akan

dibagikan kepada 3 temannya sama rata. Berapakah permen coklat yang

diterima masing – masing ?

Cara :

Jadi, ………………………………………

Ayo bacalah teks di bawah ini!

Wek wek yang Sombong

Ada seekor bebek.

Namanya Wek wek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

163

Dia sangat sombong.

Bulunya putih.

Kakinya bersih.

Suaranya nyaring.

Suatu hari Wek wek jalan-jalan.

Tiba-tiba “aduh...” Wek wek berteriak.

Ternyata Wek wek jatuh.

Kakinya masuk lubang.

Kemudian Wek wek berteriak.

“Tolong...tolong aku”

Tapi tidak ada yang datang.

Wek wek sedih.

Kemudian ada yang datang.

Dia adalah Wiki.

Wiki bebek berbulu hitam.

Wiki pernah dijahili Wek wek.

Wiki menolong Wek wek.

Wek wek berterima kasih.

Wek wek berjanji.

Tidak akan sombong lagi.

Wek wek punya sahabat.

Wiki sahabat barunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

164

III. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban benar!

1. Judul dongeng di atas adalah .....

2. Nama bebek yang sombong itu adalah .....

3. Wek wek berteriak karena .....

4. Wek wek suaranya ....

5. Kaki Wek wek masuk ke .....

6. Yang menolong Wek wek adalah ....

7. Wek wek ditolong Wiki.

Wek wek mengucapkan .....

8. Wek wek berjanji untuk .....

9. Yang termasuk hewan peliharaan di rumah adalah .....

10.Makanan ayam adalah .....

IV. Lengkapilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan tepat!

1. Kaki ayam berjumlah .....

2. Makanan burung adalah .....

3. ..... adalah suara bebek.

4. Ikan bergerak di air dengan .....

5. Telinga kelinci ada .....

V. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan ciri-ciri gambar binatang di bawah ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

165

2.a. Aku binatang.

Aku mempunyai sayap.

Aku bisa terbang.

Makananku biji-bijian.

Aku bisa berkicau.

Binatang apakah aku?

b. Mempunyai empat kaki.

Bulunya berwarna putih.

Berjalan melompat-lompat.

Wortel makanan kesukaannya.

Binatang apakah aku?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

166

Lampiran 7

LEMBAR EVALUASI 2

Mata Pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II / 2 (dua)

SOAL EVALUASI

I. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

a. Bentuk pembagian dari 24 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 adalah ….

b. Bentuk pembagian dari 27 – 9 – 9 – 9 adalah ….

c. Bentuk pengurangan dari 15 : 3 adalah ….

d. Hasil dari 32 : 8 adalah ….

e. Hasil dari 15 : 1 adalah ….

f. Bilangan 36 dibagi dengan 9 hasilnya ….

g. Bilangan 21 dibagi dengan 3 hasilnya ….

h. 12 : 4 = 3, karena 3 x … = 12.

i. 60 : 5 = … , karena 12 x 5 = 60

j. Ada 64 rambutan, dibagikan kepada 8 anak. Maka tiap anak mendapat

.… rambutan.

II. Jelaskan ciri-ciri tumbuhan secara rinci (nama, ciri-ciri, dan tempat hidupnya)

sesuai gambar yang kalian amati, kemudian tuliskan kedalam tabel di bawah

ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

167

No. Jenis Tumbuhan Nama Ciri-ciri Tempat hidup

1.

2.

3.

4.

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

168

Lampiran 8

SKALA SIKAP SIKLUS I

Nama : ......................................................................................................

Kelas/ semester : ......................................................................................................

Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi

tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak

Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Saya memelihara binatang di rumah.

2. Saya selalu menyayangi binatang di

rumah.

3. Saya selalu merawat binatang yang ada

di lingkungan sekitar.

4. Saya selalu bertanggung jawab

terhadap tugas memelihara binatang

yang diberikan pada saya.

5. Saya dapat menyebutkan ciri-ciri

binatang di lingkungan sekitar dengan

lengkap.

6. Saya menyukai pembagian

7. Saya selalu bersikap adil dalam

membagi sesuatu

8. Saya mau membagi makanan saya

dengan adik atau teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

169

9. Saya mempunyai beberapa cara mudah

belajar pembagiaan

10. Saya selalu membagi jadwal kegiatan

dengan adil

Total skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

170

Lampiran 9

SKALA SIKAP SIKLUS II

Nama : .......................................................................................................

Kelas/ semester : ......................................................................................................

Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi

tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak

Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Saya memelihara tumbuhan di rumah.

2. Saya selalu menyayangi tumbuhan di

rumah.

3. Saya selalu merawat tumbuhan yang

ada di lingkungan sekitar.

4. Saya selalu bertanggung jawab

terhadap tugas memelihara tumbuhan

yang diberikan pada saya.

5. Saya dapat menyebutkan ciri-ciri

tumbuhan di lingkungan sekitar dengan

lengkap.

6. Saya menyukai pembagian

7. Saya selalu bersikap adil dalam

membagi sesuatu

8. Saya mau membagi makanan saya

dengan adik atau teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

171

9. Saya mempunyai beberapa cara mudah

belajar pembagiaan

10. Saya selalu membagi jadwal kegiatan

dengan adil

Total skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

172

Lampiran 10

SKALA MINAT SIKLUS I

Nama : .......................................................................................................

Kelas/ semester : .......................................................................................................

Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi

tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak

Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Saya menyimak penjelasan guru.

2. Saya bertanya kepada guru ketika mengalami

kesulitan.

3. Saya menanggapi pertanyaan guru dan teman-

teman.

4. Saya bertanya dengan teman ketika mengalami

kesulitan.

5. Saya belajar dari teman yang lebih pintar.

6. Saya mengerjakan tugas-tugas saya dengan

sungguh-sungguh.

7. Saya mengusulkan ide saat diskusi.

8. Saya mendengarkan teman yang menyampaikan

pendapat.

9. Saya tidak melamun di kelas.

10. Saya tidak menganggu teman yang sedang

berdiskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

173

11. Saya senang mengikuti pelajaran ini.

12. Saya rugi bila tidak mengikuti pelajaran ini

13. Saya merasa pelajaran ini bermanfaat.

14. Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu.

15. Saya berusaha memahami pelajaran ini

16. Saya mengerjakan soal-soal latihan di rumah

setelah saya mendapatkan pelajaran ini

17. Saya mendiskusikan materi pelajaran baik dengan

guru maupun teman.

18. Saya berusaha memiliki buku pelajaran ini.

19. Saya berusaha mencari bahan di perpustaan

berkaitan dengan pelajaran yang saya dapatkan

20. Saya selalu belajar di rumah

Total Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

174

Lampiran 11

SKALA MINAT SIKLUS II

Nama : .......................................................................................................

Kelas/ semester : .......................................................................................................

Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi

tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak

Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Saya menyimak penjelasan guru.

2. Saya bertanya kepada guru ketika mengalami

kesulitan.

3. Saya menanggapi pertanyaan guru dan teman-

teman.

4. Saya bertanya dengan teman ketika mengalami

kesulitan.

5. Saya belajar dari teman yang lebih pintar.

6. Saya mengerjakan tugas-tugas saya dengan

sungguh-sungguh.

7. Saya mengusulkan ide saat diskusi.

8. Saya mendengarkan teman yang menyampaikan

pendapat.

9. Saya tidak melamun di kelas.

10. Saya tidak menganggu teman yang sedang

berdiskusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

175

11. Saya senang mengikuti pelajaran ini.

12. Saya rugi bila tidak mengikuti pelajaran ini

13. Saya merasa pelajaran ini bermanfaat.

14. Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu.

15. Saya berusaha memahami pelajaran ini

16. Saya mengerjakan soal-soal latihan di rumah

setelah saya mendapatkan pelajaran ini

17. Saya mendiskusikan materi pelajaran baik dengan

guru maupun teman.

18. Saya berusaha memiliki buku pelajaran ini.

19. Saya berusaha mencari bahan di perpustaan

berkaitan dengan pelajaran yang saya dapatkan

20. Saya selalu belajar di rumah

Total Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

176

Lampiran 12

Rubrik Penilaian Siklus I

LEMBAR PEDOMAN PENILAIAN

Nilai Akademik

a. Tes Tertulis/Nilai Competence (C1)

Total Skor = jumlah jawaban benar

Bobot Nilai = Nilai CI x 70

100

Nilai Non Akademik

a. Minat/Nilai Conscience (C2)

Bobot Nilai = Nilai C2 x 15

100

b. Sikap/ Nilai Compassion (C3)

Bobot Nilai = Nilai C3 x 15

100

Total skor Akademik dan Non Akademik

Penilaian Tes tertulis Sikap Minat

Bobot 70% 15% 15%

Jumlah skor tiap

aspek

1 1 1

Skor total: (C1x70) + (C2x15) + (C3x15)

100

Jumlah skor maksimal = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

177

Lampiran 13

Rubrik Penilaian Siklus II

LEMBAR PEDOMAN PENILAIAN

Nilai Akademik

b. Tes Tertulis/Nilai Competence (C1)

Total Skor = jumlah jawaban benar

Bobot Nilai = Nilai CI x 70

100

Nilai Non Akademik

c. Minat/Nilai Conscience (C2)

Bobot Nilai = Nilai C2 x 15

100

d. Sikap/ Nilai Compassion (C3)

Bobot Nilai = Nilai C3 x 15

100

Total skor Akademik dan Non Akademik

Penilaian Tes tertulis Sikap Minat

Bobot 70% 15% 15%

Jumlah skor tiap

aspek

1 1 1

Skor total: (C1x70) + (C2x15) + (C3x15)

100

Jumlah skor maksimal = 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

178

Lampiran 14

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PENDIDIK MENGGUNAKAN

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

Nama Guru :

Siklus ke- :

Materi :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Pengamat :

A. Berilah tanda cek (√) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan

yang diamati!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Pendidik memeriksa kesiapan belajar peserta didik.

Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis.

Pendidik melakukan apersepsi.

Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pendidik mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman

peserta didik.

Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam kelompok.

Pendidik memberikan umpan balik atas jawaban peserta

didik.

Pendidik memberikan pertanyaan panduan untuk

direfleksikan peserta didik.

Pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk

melakukan tindakan tertentu sesuai dengan materi pelajaran.

Pendidik memberikan soal evaluasi.

Demangan Baru, 2011

Pengamat,

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

179

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

Nama Guru :

Siklus ke- :

Materi :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Pengamat :

A. Berilah tanda cek (√) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan

yang diamati!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Peserta didik siap mengikuti pelajaran.(C2)

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. (C3)

Peserta didik menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,

penghapus, pengggaris, buku tulis, buku paket).(C2)

Peserta didik menjawab pertanyaan pendidik.(C1)

Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan kepada

pendidik.(C1)

Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh

pendidik.(C1)

Peserta didik dapat bekerjasama dengan baik dalam

kelompok.(C3)

Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja kelompok.(C1)

Peserta didik dapat menanggapi jawaban kelompok lain.

Peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang materi

yang dipelajari. (C1)

Demangan Baru, 2011

Pengamat,

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

180

LEMBAR OBSERVASI UMUM AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK

Nama Guru :

Siklus ke- :

Materi :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Pengamat :

A. Berilah tanda cek (√) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan

yang diamati!

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Peserta didik siap mengikuti pelajaran (C2).

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru (C3).

Peserta didik menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,

penghapus, pengggaris, buku tulis, buku paket) (C2).

Peserta didik menjawab pertanyaan pendidik (C1).

Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan pada

pendidik (C1).

Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh

pendidik (C1).

Peserta didik dapat bekerjasama dengan temannya (C3).

Peserta didik dapat mengerjakan tugas di papan tulis (C1).

Peserta didik dapat menanggapi jawaban teman (C1).

Peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang materi

yang dipelajari (C1).

Demangan Baru, 2011

Pengamat,

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

181

Lampiran 15

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK

1. Berapa jumlah peserta didik di kelas II.A ?

Jawab :

2. Berapa jumlah peserta didik laki-laki?

Jawab :

3. Berapa jumlah peserta didik yang perempuan?

Jawab :

4. Apakah ada permasalahan di kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru?

Jawab :

5. Bagaimanakah dengan nilai prestasi peserta didik kelas II.A SD Kanisius

Demangan Baru?

Jawab :

6. Apakah peserta didik mampu mengemukakan pendapatnya jika diberi

beberapa pertanyaan oleh pendidik?

Jawab :

7. Bagaimanakah sikap peserta didik di kelas maupun disekolah?

Jawab :

8. Bagaimanakah sikap peserta didik dengan teman sekelasnya?

Jawab :

9. Apakah peserta didik kelas II.A disiplin?

Jawab :

10. Apakah peserta didik mampu menilai pendapat siswa lain? Jelaskan!

Jawab :

11. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta didik apabila ada hal yang belum

dipahami?

Jawab :

12. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta didik apabila menemukan soal

yang sulit?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

182

13. Bagaimana cara peserta didik mengemukakan hasil pekerjaannya?

Jawab :

14. Bagaimana sikap peserta didik pada saat Ibu memberi penjelasan?

Jawab :

15. Apakah peserta didik peduli dengan lingkungan sekitarnya?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

183

Lampiran 16

Lembar Refleksi Pendidik (Mitra) terhadap Penerapan PPR dalam Pembelajaran

Tematik Pada Siklus I

No. Uraian Komentar

1. Penilaian pendidik terhadap

komponen pembelajaran dan

penerapan PPR

Secara keseluruhan komponen pembelajaran yang

disiapkan pendidik sudah lengkap dan baik

2. Penilaian pendidik terhadap

aktivitas peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran tematik

dengan PPR

Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tematik

berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya

perkembangan yang sangat baik dari segi

competence

3. Hambatan yang ditemui dalam

menerapkan PPR dalam

pembelajaran tematik

Peserta didik kurang mampu bekerjasama dengan

baik di dalam kelompoknya, tugas-tugas yang

diberikan tidak dikerjakan secara kelompok tetapi

dibagi dan dikerjakan sendiri-sendiri. Sehingga

kurang tampak adanya kerjasama dalam beberapa

kelompok belajar.

4. Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

PPR dalam pembelajaran tematik.

Membantu peserta didik berlatih mempertimbangkan

dan memilih cara-cara yang paling baik dan benar

dalam belajar, membantu peserta didik dalam

melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai

kemampuannya, membantu peserta didik dalam

mempelajari materi sekaligus menerapkan sikap baik

dan bela rasa terhadap sesama dan lingkungan.

5. Keberhasilan yang telah dicapai

dalam menerapkan PPR dalam

pembelajaran tematik.

Pada siklus I keberhasilan pembelajaran berpola PPR

dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan nilai

peserta didik yang semakin meningkat, hampir semua

peserta didik nilai di atas KKM, yang kedua peserta

didk semakin teliti dan percaya diri dalam

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

184

yang ketiga adalah adanya interaksi yang baik peserta

didik yang satu dengan yang lain serta keberanian

peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya

maupun menanggapi jawaban dari peseta didik yang

lain, peserta didk semakin peduli dengan lingkungan

sekitarnya.

6. Hal-hal yang masih perlu

diperbaiki atau ditingkatkan pada

penerapan PPR dalam

pembelajaran tematik

Hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada

penerapan PPR adalah kurangnya kerjasama yang

baik antara anggota kelompok. Walaupun mendapat

nilai di atas KKM ada kelompok yang tugas-tugasnya

tidak dikerjakan secara diskusi maka perlu adanya

peningkatan dalam hal penerapan compassion.

7. Minat peserta didik mengikuti

pembelajaran tematik dengan

menerapkan PPR

Peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran berpola PPR dibandingkan dengan

pembelajaran sebelumnya

8. Sikap peserta didik terhadap

pembelajaran tematik dengan

menerapkan PPR

Sikap peserta didik menjadi lebih baik dari

sebelumnya, semula yang sering ramai di kelas dan

tidak mendengarkan, dengan pembelajaran berpola

PPR sikap peserta didik menjadi semakin peduli

dengan pendidik, teman dan lingkungan sekitar.

9. Perkembangan 3C peserta didik

selama kegiatan pembelajaran

tematik dengan menerapkan PPR

Dari segi competence dan coscience peserta didik

sudah berkembang terlihat dari ketelitian peserta

didik dalam mengerjakan tugas dan hasil nilai peserta

didik yang semakin meningkat. Dari segi compassion

dapat dikatakan belum berhasil karena kurang adanya

kerjasama dalam kelompok belajar peserta didik.

Yogyakarta, 1 Maret 2011

Guru Observer

Ignasia Tyas Aspraningrum Alfonsa Mintarti S. Pd,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

185

Lampiran 17

Lembar Refleksi Pendidik (Mitra) terhadap Penerapan PPR dalam Pembelajaran

Tematik Pada Siklus II

No. Uraian Komentar

1. Penilaian pendidik terhadap

komponen pembelajaran dan

penerapan PPR

Secara keseluruhan komponen pembelajaran yang

disiapkan pendidik sudah lengkap dan baik.

2. Penilaian pendidik terhadap

aktivitas peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran tematik

dengan PPR

Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tematik

berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya

perkembangan yang sangat baik dari segi competence,

conscience, compassion dan adanya peningkatan dari

siklus I

3. Hambatan yang ditemui dalam

menerapkan PPR dalam

pembelajaran tematik

Pembelajaran berpola PPR berjalan lancar dan tidak ada

hambatan yang membuat penerapan PPR kurang berhasil.

4. Manfaat yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan

PPR dalam pembelajaran tematik.

Membantu peserta didik berlatih mempertimbangkan dan

memilih cara-cara yang paling baik dan benar dalam

belajar, membantu peserta didik dalam melewati tahap

mengerti ke tahap berbuat sesuai kemampuannya,

membantu peserta didik dalam mempelajari materi

sekaligus menerapkan sikap baik dan bela rasa terhadap

sesama dan lingkungan. Membentuk sikap peserta didik

dengan aksi nyata sesuai dengan kepribadian masing-

masing.

5. Keberhasilan yang telah dicapai

dalam menerapkan PPR dalam

pembelajaran tematik.

Pada siklus II keberhasilan pembelajaran berpola PPR

dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan nilai peserta

didik yang semakin meningkat, hampir semua peserta

didik nilai di atas KKM, yang kedua peserta didik

semakin teliti dan percaya diri dalam mengerjakan tugas-

tugas yang diberikan kepadanya, terlihat pada pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

186

peserta didik tingkat kesalahan semakin kecil, yang ketiga

adalah adanya interaksi yang baik peserta didik yang satu

dengan yang lain serta keberanian peserta didik untuk

mengutarakan pendapatnya maupun menanggapi jawaban

dari peseta didik yang lain, peserta didik bekerjasama

dengan kelompok belajarnya dengan baik dan peserta

didik semakin peduli dengan lingkungan sekitarnya.

6. Hal-hal yang masih perlu

diperbaiki atau ditingkatkan pada

penerapan PPR dalam

pembelajaran tematik

Hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada

penerapan PPR adalah aksi selain dapat dilakukan

langsung di lingkungan sekolah juga dapat dilakukan

dalam lingkungan rumah, maka perlunya adanya

pemantauan terhadap aksi apa saja yang telah dilakukan

peserta didik di rumah dengan catatan peserta didik.

7. Minat peserta didik mengikuti

pembelajaran tematik dengan

menerapkan PPR

Peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran berpola PPR dibandingkan dengan

pembelajaran sebelumnya

8. Sikap peserta didik terhadap

pembelajaran tematik dengan

menerapkan PPR

Sikap peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya,

semula yang sering ramai di kelas dan tidak

mendengarkan, dengan pembelajaran berpola PPR sikap

peserta didik menjadi semakin peduli dengan pendidik,

teman dan lingkungan sekitar.

9. Perkembangan 3C peserta didik

selama kegiatan pembelajaran

tematik dengan menerapkan PPR

Dari segi competence, coscience, dan compassion peserta

didik sudah berkembang terlihat dari ketelitian peserta

didik dalam mengerjakan tugas, hasil nilai peserta didik

yang semakin meningkat dan kerjasama yang baik antara

peserta didik dengan teman kelompok dan pendidik.

Yogyakarta, 17 Maret 2011

Guru Observer

Ignasia Tyas Aspraningrum Alfonsa Mintarti S. Pd,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

190PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion

191PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI