plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · i penerapan paradigma pedagogi reflektif...
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN
COMPETENCE, CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C) PESERTA
DIDIK KELAS II A SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kelulusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Nama : Ignasia Tyas Aspraningrum
NIM : 091134192
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan hasil karyaku ini untuk orang-orang yang aku sayangi,
terutama:
1. Ayah dan Ibuku tercinta, yang sudah mengorbankan segalanya demi aku.
2. Mbah putri, Om Nanang dan Bu Mar yang selalu memberikan bantuan baik
moral maupun material.
3. Mas Edi Haryanto yang selalu ada untuk memberikan semangat bagiku hingga
dunia berkata tak ada yang tak mungkin dengan semangat darinya dan
kehendak Tuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Berilah orang bijak nasehat, maka ia akan menjadi lebih bijak
Ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
( Ams 9:9 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Juli 2011
Penulis,
(Ignasia Tyas Aspraningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ignasia Tyas Aspraningrum
Nomor Mahasiswa : 091134192
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN
COMPETENCE, CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C) PESERTA
DIDIK KELAS II.A SD KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun
memberikan royality kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 Juli 2011
Yang menyatakan
(Ignasia Tyas Aspraningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE,
CONSCIENCE DAN COMPASSION (3C) PESERTA DIDIK KELAS II.A SD
KANISIUS DEMANGAN BARU SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh:Ignasia Tyas Aspraningrum
NIM: 091134192
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, consciencedan compassion menggunakan model Pembelajaran Tematik berpola ParadigmaPedagogi Reflektif dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia kelasII.A di SD Kanisius Demangan Baru I.
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Model pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Tematik berpolaParadigma Pedagogi Reflektif. Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius DemanganBaru dengan subjek penelitian peserta didik kelas II.A. Pengumpulan datamenggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data yangdigunakan adalah deskriptif dengan memaparkan data, memberikan penjelasansecara rinci mengenai data-data yang bersifat umum dan individual. Tingkatkepercayaan atau keabsahan terhadap data diperoleh melalui member check.Tehnik analisis data dilakukan dengan mereduksi data hasil wawancara,observasi, dan dokumentasi, kemudian menyajikan data yang terkumpul danselanjutnya ditarik kesimpulan serta menghitung data nilai competence (C1),conscience (C2), compassion (C3)
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa competence, conscience,dan compassion peserta didik kelas IIA SD Kanisius Demangan Baru Imengalami peningkatan setelah menerapkan PPR dalam pembelajaran. Pada prapenelitian skor competence peserta didik pada mata pelajaran matematika sebesar59,64 sedangkan pada akhir siklus I sebesar 78,55 dan pada siklus II menjadi87,23. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pra penelitian sebesar 86,20pada siklus I yaitu 90,54 dan pada siklus II 95,19. Conscience dan compassionyang mengalami peningkatan dimana pada akhir siklus I skor conscience sebesar87,60 dan pada akhir siklus II menjadi 87,80, sedangkan skor compassion padaakhir siklus I sebesar 87,60 dan pada akhir siklus II menjadi 97,40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM IN
THEMATIC LEARNING TO INCREASE
COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION (3C)
OF THE SECOND GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS OF SD
KANISIUS DEMANGAN BARU I
By:Ignasia Tyas AspraningrumStudent Number: 091134192
This study was to improve competence, conscience and compassion forusing Thematic Learning Model with Reflective-Pedagogic Paradigm pattern insubject of Math and Indonesian Language for Class II.A of Elementary SchoolKanisius Demangan Baru I.
Type of the research was Class Action Research. Learning Model usedThematic Learningone with Reflective-Pedagogic Paradigm pattern. The researchwas done in Elementary School Kanisius Demangan Baru with member ofstudents in Class II.A as subject of the study. Gathering data used observation,interview and documentation. Data analysis used was descriptive by describingdata, explaining a complete description concerning general and individual data.Confidence level or validity for the data was obtained by member check.Technique of data analysis was done by reducing data of interviewing result,observation and documentation, then presented the collected data. It wascontinued by attracting the conclusion, then estimating score data in competence(C1), conscience (C2), compassion (C3).
The result was that the competence, conscience and compassion of thesecond grade student of SD Kanisius Demangan Baru I increased after theapplication of Reflective Pedagogical Paradigm in the thematic learning. The pre-study score of the Math course competence was 59,64, after cycle I 78,55 and atthe end of cycle II it increased to 87,23. The pre-study score of Bahasa Indonesiacourse was 86,20 and at the end of cycle I it increased to 90,54 and at the end ofcycle II it increased to 95,19. The conscience and compassion score at the end ofcycle I was 87,60 and at the end of cycle II was 87,80, but score of compassion atthe end of cycle I was 87,60 and cycle II was 97,40.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala Rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Program
Studi SI PGSD Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak
kekurangan baik dalam penyusunan maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan
masih kurangnya kemampuan peneliti di dalam usaha memperdalam pengetahuan
mengenai masalah Pembelajaran Tematik dan penerapan Paradigma Pedagodi
Reflektif dalam pembelajaran. Itupun tidak akan tewujud tanpa dorongan,
petunjuk, nasehat serta bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh Karena itu dalam kesempatan kali ini peneliti mengucapkan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma, yang telah memberikan kesempatan kepada saya sehingga saya
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., Kaprodi SI PGSD Universitas Sanata
Dharma, yang telah memberikan motivasi sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
3. Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., dosen pembimbing I skripsi yang
telah berkenan memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi yang
berharga selama penyusunan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd, S.I.P, M.Pd, dosen pembimbing II skripsi
yang telah berkenan memberikan bimbingan dan motivasi yang berharga
selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Y. Haryanta, S. Pd., Kepala Sekolah SD Kanisius Demangan Baru I
dan Ibu Alfonsa Mintarti, S.Pd. yang telah memberikan kesempatan dan
bimbingan untuk melaksanakan penelitian di SD Kanisius Demangan Baru
I.
6. Sahabat-sahabat yang setia, terutama Santi dan Uri teman satu penelitian
di SD Kanisius Demangan Baru I yang telah membantu dan yang selalu
menyemangati dalam penyusunan skripsi.
7. Teman-teman di Prodi SI PGSD Universitas Sanata Dharma serta berbagai
pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan baik moral maupun material di dalam penyusunan
skripsi ini.
Akhir kata peneliti minta maaf yang sebesar-besarnya karena peneliti
menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Maka peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
para dosen dan teman-teman di Prodi SI PGSD Universitas Sanata Dharma, untuk
menjadi masukan yang berguna bagi peneliti dalam langkah selanjutnya.
Yogyakarta, Juli 2011
(Ignasia Tyas Aspraningrum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii
ABSTRAK (Dalam Bahasa Indonesia)......................................................... viii
ABSTRAK (Dalam Bahasa Inggris).............................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................. 5
C. Perumusan Masalah ………....................................................... 5
D. Pemecahan masalah ................................................................... 6
E. Batasan pengertian ..................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
G. Manfaat Penelitian...................................................................... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 10
A. Paradigma Pedagogi Reflektif ................................................... 10
1. Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif ................................... 10
2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ............................. 11
3. Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif .................................. 13
4. Tujuan Utama Paradigma Pedagogi Reflektif ........................ 14
5. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ............................... 15
6. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam mengintegrasi-
kan 3C...................................................................................... 24
7. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif .............................. 25
8. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif ............................ 26
B. Pembelajaran Tematik ……………............................................ 26
1. Pengertian Pembelajaran Tematik ........................................ 26
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik ..................................... 26
3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik .............................. 28
4. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik .................................... 29
5. Manfaat Pembelajaran Tematik ............................................ 29
6. Kekuatan Pembelajaran Tematik .......................................... 30
7. Kelemahan Pembelajaran Tematik ........................................ 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
8. Ragam Model Pembelajaran Terpadu Berdasarkan
Pengintegrasian Tema ........................................................... 33
C. Peserta Didik Kelas II.A ............................................................. 34
1. Pengertian Peserta Didik ....................................................... 34
2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas Awal SD...... 35
D.Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Pembelajaran
Tematik........................................................................................ 36
E. Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 37
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas................................... 37
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas................................ 37
3. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas................... 38
4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas.......................................... 39
5. Alasan Menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.................. 40
6. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas........................................ 41
7. Manfaat penelitian Tindakan Kelas........................................ 42
8. Desain Penelitian Tindakan Kelas.......................................... 43
F. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .............................. 44
G. Jaringan Tema ............................................................................ 45
H. Kerangka Berpikir ...................................................................... 46
I. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 47
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 49
A. Jenis Penelitian............................................................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 49
C. Subjek dan Objek Penelitian....................................................... 49
D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan................................ 49
E. Instrumen Penelitian................................................................... 53
F. Metode Pengumpulan Data dan Instrumennya.......................... 54
G. Teknik Analisis data................................................................. 54
BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH........................................... 56
A. Deskripsi Umum ........................................................................ 56
1. Lokasi dan Kondisi Sekolah.................................................. 56
2. Visi dan Misi Sekolah............................................................ 56
3. Tujuan Sekolah...................................................................... 59
4. Latar Belakang Peserta Didik................................................ 61
5. Sarana dan Prasarana Sekolah............................................... 61
B. Kurikulum Kelas II ................................................................... 62
1. Kurikulum Matematika dan Bahasa Indonesia Kelas II A
Semester Genap..................................................................... 62
C. Kondisi Kelas II A SD Kanisius Demangan Baru.................... 63
1. Jumlah Siswa ........................................................................ 63
2. Jadwal Pelajaran ................................................................... 64
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 66
A. Deskripsi Data ........................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Pra Penelitian ........................................................................ 66
2. Siklus I .................................................................................. 79
3. Siklus II ................................................................................ 99
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience,dan
Compassion (3C) Peserta Didik Sebelum dan Sesudah
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ........................ 119
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 126
A. Kesimpulan ................................................................................ 126
B. Saran ............................................................................................ 127
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Daftar Siswa Kelas II.A ……….................................................... 63
Tabel 2 : Jadwal Pelajaran Kelas II.A .......................................................... 65
Tabel 3 : Observasi Pendidik Pra Penelitian ................................................ 67
Tabel 4 : Wawancara Pendidik Pra Penelitian ............................................. 68
Tabel 5 : Observasi Peserta Didik Pra Penelitian ………………….…….... 73
Tabel 6 : Observasi Kelas Pra Penelitian ………………………………….. 75
Tabel 7 : Nilai Kognitif Bahasa Indonesia Pra Penelitian .............................. 76
Tabel 8 : Nilai Kognitif Matematika Pra Penelitian ..………………..……. 77
Tabel 9 : Aksi Peserta Didik Kelas II.A Pada Siklus I …………………... 84
Tabel 10 : Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus I .......................................... 87
Tabel 11 : Data Nilai Matematika Siklus I ................................................... 88
Tabel 12 : Observasi pendidik Siklus I ......................................................... 92
Tabel 13 : Observasi Peserta Didik Siklus I ................................................. 94
Tabel 14 : Observasi Kelas Siklus I ............................................................. 96
Tabel 15 : Aksi Peserta Didik Kelas IIA Pada Siklus II .............................. 105
Tabel 16 : Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus II ......................................... 107
Tabel 17 : Data Nilai Matematika Siklus II .................................................. 109
Tabel 18 : Observasi Pendidik Siklus II ....................................................... 112
Tabel 19 : Observasi Peserta Didik Siklus II ............................................... 114
Tabel 20 : Observasi Kelas Siklus II ............................................................. 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 21 : Perbandingan Data Nilai Kuantitatif Bahasa Indonesia Pra
Penelitian, Siklus I dan Siklus II .................................................. 122
Tabel 22 : Perbandingan Data Nilai Kuantitatif Matematika Pra Penelitian,
Siklus I dan Siklus II ..................................................................... 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ................................. 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus .................................................................................... 132
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................... 138
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................ 144
Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa Siklus I .................................................. 151
Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................ 157
Lampiran 6 : Soal Evaluasi Siklus I ............................................................. 161
Lampiran 7 : Soal Evaluasi Sikus II ............................................................ 166
Lampiran 8 : Skala Sikap Siklus I ……………………………………….... 168
Lampiran 9 : Skala Sikap Siklus II ……………………………………….. 170
Lampiran 10 : Skala Minat Siklus I ……………………………………….. 172
Lampiran 11 : Skala Minat Siklus II ………………………………………. 174
Lampiran 12 : Rubrik Penilaian Siklus I ....................................................... 176
Lampiran 13 : Rubrik Penilaian Siklus II ..................................................... 177
Lampiran 14 : Pedoman Observasi ............................................................... 178
Lampiran 15 : Pedoman Wawancara ............................................................ 181
Lampiran 16 : Lembar Refleksi Pendidik Siklus I ........................................ 183
Lampiran 17 : Lembar Refleksi Pendidik Siklus II ...................................... 185
Lampiran 18 : Hasil Pengolahan Data .......................................................... 187
Lampiran 19 : Surat Ijin Penelitian Dari FKIP USD ................................... 194
Lampiran 20 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 195
Lampiran 21 : Foto-foto Penelitian Siklus I dan Siklus II ........................... 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 22 : Hasil Evaluasi Peserta Didik ………………………………... 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sebuah proses belajar dan mengajar. Di dalamnya
tidak hanya terkandung proses untuk memperoleh ilmu pengetahuan dalam
mempersiapkan masa depan tetapi juga suatu proses untuk membentuk sebuah
pembiasaan yang baik dalam hidup. Proses belajar ini menuntut kedisiplinan
dan dedikasi penuh dari seorang pendidik. Dalam proses tersebut banyak sekali
tantangan-tantangan dan hal-hal yang perlu diubah sehingga mengarah pada
proses pembelajaran yang lebih baik lagi. Berbagai model pembelajaran dapat
diterapkan pada proses belajar di kelas, salah satu cara yang dapat digunakan
pendidik dalam pembelajaran di kelas adalah model pembelajaran inovatif
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Menurut Subagya (2010:22), Paradigma Pedagogi Reflektif
merupakan pola pikir dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik
menjadi pribadi kemanusiaan (pedagogi reflektif=pendidikan kemanusiaan).
Paradigma Pedagogi Reflektif digunakan untuk meningkatkan 3C yaitu
Competence berupa kemampuan kognitif yang harus dicapai peserta didik,
contohnya: peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM. Conscience berupa
kepekaan dan ketajaman hati nurani, contohnya: ketelitian peserta didik saat
mengerjakan soal-soal. Compassion berupa kepedulian dan bela rasa bagi
sesama, contohnya: kepedulian dan kepekaan peserta didik terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
lingkungan sekitar baik dengan tumbuhan maupun binatang. Dalam proses
belajar PPR dilakukan dengan beberapa tahap yaitu konteks, pengalaman,
refleksi, aksi, evaluasi. Dalam proses belajar tersebut peserta didik diberi
pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian peserta didik difasilitasi
dengan pertanyaan agar dapat merefleksikan pengalaman tersebut, dan
berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar peserta didik membuat niat
dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. Melalui dinamika pola pikir tersebut,
peserta didik diharapkan mengalami sendiri bukan hanya mendapat informasi
karena diberitahu. Melalui refleksi diharapkan peserta didik yakin sendiri
bukan karena patuh pada tradisi atau peraturan. Melalui aksi, peserta didik
berbuat dari kemauannya sendiri bukan karena ikut-ikutan atau takut sanksi.
Pembentukan kepribadian diharapkan dilakukan sebaik-baiknya sehingga
peserta didik nantinya memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan
bersama yang lebih baik dan peduli pada sesama. Sampai sekarang pengalaman
yang diberikan di kelas bertujuan untuk menumbuhkembangkan persaudaraan,
solidaritas antar teman, dan saling menghargai, yang merupakan bagian dari
aspek-aspek kemanusiaan.
Peneliti telah melakukan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM)
sekaligus penelitian di SD Kanisius Demangan Baru. SD tersebut bernaung di
bawah Yayasan Kanisius. Yayasan Kanisius adalah yayasan yang menerapkan
Paradigma Pedagogi Reflektif. Selama melaksanakan PKM dengan waktu
kurang lebih 3 bulan, berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan guru
kelas II.A, SD Kanisius Demangan Baru ditemukan permasalahan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berikut: rata-rata nilai matematika rendah dan beberapa peserta didik masih
mendapatkan nilai di bawah KKM untuk materi menceritakan kembali dalam
pelajaran Bahasa Indonesia hal ini berkaitan dengan competence. Selain itu
dalam pembelajaran matematika jika dilihat dari hasil pekerjaan peserta didik
ternyata mereka sudah memahami materi tetapi peserta didik cenderung kurang
teliti dalam mengerjakan soal, untuk pembelajaran Bahasa Indonesia peserta
didik cenderung kurang teliti dalam membaca dan memahami cerita hal ini
berkaitan dengan conscience. Masalah yang lain adalah ketidakpekaan peserta
didik terhadap lingkungan sekitar. Selain itu saat bekerja kelompok peserta
didik kurang mampu menjalin kerjasama yang baik saat diskusi kelompok di
kelas hai itu berkaitan dengan compassion.
Dengan adanya berbagai masalah tersebut, peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian di kelas dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
tematik kelas II A pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian
yang dilakukan pendidik di kelas dengan cara merencanakan, melaksanakan
dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik
dapat meningkat (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama,2010:9). Dalam
penelitian tersebut peneliti melakukan penelitian tentang “Penerapan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Competence, Concience, Dan Compassion Peserta Didik Kelas
II.A SD Kanisius Demangan Baru”. Penelitian akan dilaksanakan dalan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
siklus dengan indikator yang berbeda untuk setiap siklusnya. Dalam penelitian
ini ada motivasi dari peneliti saat melihat keadaan peserta didik tersebut untuk
melakukan penelitian. Dengan penelitian ini peneliti berharap supaya peserta
didik mempunyai motivasi untuk dapat meningkatkan 3C melalui PPR dalam
pembelajaran tematik. Model pembelajaran inovatif menggunakan PPR
diterapkan dan digunakan dalam pembelajaran tematik karena diharapkan lebih
mudah dipahami oleh guru-guru, lebih mudah dilaksanakan, dan lebih cepat
tampak hasilnya bila digunakan pada tingkat sekolah dasar khususnya
diharapkan dalam penelitian ini kelas rendah yaitu kelas II SD. Pelaksanaan
pembelajaran di kelas rendah pada tingkat SD dilaksanakan dengan model
pembelajaran tematik yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman yang bermakna kepada peserta didik (Depdiknas,2006:5).
Pembelajaran tematik digunakan di kelas rendah karena pembelajaran berpusat
pada peserta didik, memberikan pengalaman langsung, fokus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat dan berkaitan
dengan kehidupan peserta didik, menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran, bersifat luwes (fleksibel), hasil pembelajaran sesuai dengan minat
dan kebutuhan peserta didik, menggunakan prisip belajar sambil bernain dan
menyenangkan. (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional,2006:6)
Pelaksanaan PPR di kelas rendah memang sangat membantu peserta
didik untuk memahami kepribadiaannya tetapi masih perlu dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lebih lanjut karena pada kenyataannya hasil belajar peserta didik masih
banyak yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimal. PPR dengan
menggunakan pembelajaran tematik dipilih karena pelaksanaan pengembangan
PPR terletak pada landasan dan tujuannya. Landasannya adalah materi
pembelajarannya dan tujuannya adalah pencapaian nilai-nilai kemanusiaan
yang dapat benar-benar dipahami dan dilaksanakan oleh peserta didik. Dengan
melihat pentingnya PPR bagi pembelajaran tematik di Sekolah Dasar maka
dari itu perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh penerapan paradigma
pedagogi reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan
competence, conscience dan compassion.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah pada penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam
pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan
compassion. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya pada usaha
peningkatan competence, conscience dan compassion pada pembelajaran di
kelas dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia melalui
Paradigma Pedagogi Reflektif.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Bagaimana meningkatkan competence peserta didik kelas II dengan
menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik
pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia?
2. Bagaimana meningkatkan conscience peserta didik kelas II dengan
menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik
pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana meningkatkan compassion peserta didik kelas II dengan
menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik
pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia?
4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran
tematik pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dapat
meningkatkan competence, conscience, compassion peserta didik kelas II ?
D. Pemecahan Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, yaitu
masalah nilai Matematika dan Bahasa Indonesia masih banyak yang berada di
bawah KKM, ketidaktelitian peserta didik dalam mengerjakan tugas dan
ketidakpekaan peserta didik terhadap lingkungan sekitar maka untuk
menumbuhkan terciptanya minat dalam mengikuti pembelajaran di kelas, akan
diatasi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran
tematik untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion.
E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan tentang suatu istilah maka diberikan
batasan pengertian untuk penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan/ model
pembelajaran yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan nilai-
nilai hidup (nilai-nilai kemanusiaan) dalam proses pendidikan di mana
nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan
sikap/perilaku (Modul Tim PPR, 2010).
2. Competence adalah kompetensi secara utuh yang harus dicapai peserta
didik. Conscience adalah kepekaan dan ketajaman hati nurani,
Compassion adalah kepedulian dan bela rasa bagi sesama (Subagya,
2010).
3. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik
(Depdiknas,2006:5).
4. Kelas II A adalah peserta didik SD kelas II di SD Kanisius Demangan
Baru Yogyakarta.
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik
kelas II SD kanisius Demangan Baru dengan menerapkan Paradigma Pedagogi
Reflektif dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran Matematika dan
Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi setiap pihak
diantaranya :
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang salah satu model
pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran yang lain.
2. Bagi Pendidik:
a. Untuk menerapkan Paradima Pedagogi Reflektif dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik di sekolah.
b. Menambah referensi upaya peningkatan prestasi belajar.
c. Sebagai bahan pembanding dengan model pembelajaran yang lain pada
pembelajaran tematik di kelas II.
d. Membantu para pendidik untuk lebih memahami penerapan strategi
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif khususnya pada
pembelajaran tematik di kelas II.
3. Bagi Sekolah
Penulis berharap agar penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
positif bagi proses pembelajaran yang menggunakan metode PPR di
sekolah, khususnya di sekolah dasar. Dalam perkembangan selanjutnya,
penerapan PPR dalam pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai
pendidikan pembentukan watak dan budi pekerti peserta didik pada
umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Bagi Pembaca
Sebagai bahan masukan pembaca tentang pentingnya penerapan PPR dalam
pembelajaran.
5. Bagi Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
a. Sebagai tambahan bahan bacaan bagi keperluan yang mendasar dalam
pendidikan khususnya di Sekolah Dasar.
b. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan pola mengajar yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif
1. Sejarah Paradigma Pedagogi Reflektif
Paradigma Pedagogi Reflektif bersumber dari Paradigma Pedagogi
Ignasian, yang digunakan untuk memperbaharui sistem pendidikan di
lembaga- lembaga pendidikan Yesuit. Pada tahun 1990 di tingkat SD
sampai dengan SMA istilah PPI diganti menjadi PPR oleh Romo Subagya
agar lebih populer dan diterima oleh banyak kalangan. Menurut Romo
Subagya, SJ pendorong karya pendidikan adalah iman, mediasinya adalah
proses pendidikan, dan tujuannya adalah perubahan sosial. Sekolah-sekolah
Yesuit harus mampu mengadakan perubahan sosial, yaitu perubahan dari
kerusakan kebiadaban, kekerasan, korupsi, kerusakan lingkungan menuju
ke kesejahteraan umum, solidaritas, pluralisme, dan penalaran serta
kreativitas. Ciri khas pendidikan Yesuit justru terletak pada kreativitas dan
seni. Nilai kunci yang harus dipegang justru nilai keutamaan seperti
keberanian, keadilan, kemuarahan hati, persahabatan, kejujuran dan
tanggung jawab.
Pada tahun 1545, PPI digunakan di kolese I Gandia. Pada tahun
1547, berdiri kolese umum di Messina, Sisilia. Pada tahun 1584-1599 Ratio
studiorum atque sicietatis dirasakan lesu. Pada tahun 1986 PPI merupakan
ciri khas dari lembaga pendidikan Yesuit. Pada tahun 1993, PPI digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pada lembaga pendidikan SD hingga SMA dengan diubah menjadi PPR
(Modul Tim PPR, 2010).
2. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR singkatan dari Paradigma Pedagogi Reflektif, yang
merupakan nama lain dari PPI (Paradigma Pedagogi Ignasian).
Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia kata Paradigma adalah
suatu kerangka berpikir/model dari teori ilmu pengetahuan/perubahan
model. Pengertian istilah Paradigma dalam hal ini dapat diartikan sebagai
sebuah model atau pendekatan dalam proses pembelajaran. Kata Pedagogi
artinya cara para pengajar mendampingi para peserta didik dalam proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Pedagogi tidak cukup diartikan
sebagai sebuah metode mengajar atau ilmu mendidik, namun istilah
pedadogi mempunyai pengertian yang lebih luas karena meliputi
pandangan hidup dan visi mengenai idealnya seorang peserta didik
sehingga akan mencakup arah dan tujuan semua aspek pendidikan. Kata
Reflektif berarti menyimak kembali dengan penuh perhatian bahan studi
tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan agar dapat
menangkap maknanya secara lebih mendalam. Jadi refleksi mengandung
pengertian sebuah proses yang mampu memunculkan makna dalam
pengalaman manusiawi. Refleksi berkaitan erat dengan pengalaman batin
seseorang untuk menemukan nilai-nilai hidup yang hakiki. Refleksi juga
merupakan proses yang membentuk karakter atau kepribadian dan
melahirkan kebebasan dalam penentuan sikap yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan demikian proses refleksi
akan membentuk suara hati seperti keyakinan, nilai, sikap, dan seluruh cara
bernalar peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik diantar
dengan baik dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai
dengan pengertian dan kemampuannya.
Jadi Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu pendekatan/
model pembelajaran yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan
nilai-nilai hidup (nilai-nilai kemanusiaan) dalam proses pendidikan di mana
nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan
sikap/perilaku. PPR dapat diartikan pula sebagai pola pikir (paradigma)
dalam menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi
kristiani yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dalam hal
ini pola pikir masing-masing peserta didik diberi perhatian yang memadai
terutama pengalaman pribadi mereka perihal nilai-nilai kemanusiaan.
Bertitik pijak dari pengalaman pribadi para peserta didik tersebut, mereka
difasilitasi dengan pertanyaan-pertanyaan reflektif agar mereka
merefleksikan pengalaman tersebut dan pada tahap berikutnya peserta didik
difasilitasi dengan aksi agar peserta didik membuat niat dan berbuat sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ditentukan secara pribadi maupun
kelompok/bersama. Setelah para peserta didik diajak mengadakan refleksi,
maka tahap selanjutnya adalah aksi, dalam tahap aksi peserta didik dituntut
untuk bertindak konkret atas dasar kesadaran dan kemauannya sendiri
dengan bertitik pijak dari hasil refleksi yang mereka lakukan. Aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
merupakan salah satu proses pembentukan kepribadian sehingga nantinya
peserta didik dapat memiliki komitmen untuk memperjuangkan kehidupan
bersama yang adil, bermartabat, penuh persaudaraan, melestarikan
lngkungan hidup, dan turut menjamin kesejahteraan bersama. (Modul Tim
PPR, 2010)
3. Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif
Menurut Subagya (2010:67), ciri-ciri Paradigma Pedagogi Reflektif adalah:
a. PPR memberikan suatu cara bertindak yang disusun dengan hati-hati,
dirumuskan secara logis dan dijabarkan secara meyakinkan dari
spiritualitas Ignasian.
b. PPR menekankan penting dan tidak terpisahkannya hubungan antara
pengajar, pelajar, dan bahan studi dalam lingkungan nyata tempat
mereka hidup.
c. PPR menyeluruh dan lengkap dari sisi cara pendekatan.
d. PPR mengena pada keadaan pembelajaran yang real maupun
mencerahkan cita-cita mengajar secara praktis dan sistematik
e. PPR dapat diterapkan kepada semua kurikulum.
f. PPR fundamental untuk proses belajar mengajar.
g. PPR menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik.
h. PPR mempribadikan proses belajar dan mendorong pelajar
merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari.
i. PPR menekankan hubungan sosial belajar maupun mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Tujuan Utama Paradigma Pedagogi Reflektif
a. Tujuan utama Paradigma Pedagogi Reflektif adalah (Modul Tim
PPR, 2010):
1) Mengintegrasikan pengetahuan dan sikap batin peserta didik agar
mampu melihat korelasi antara ilmu pengetahuan yang didapat dan
dialaminya selama proses pembelajaran dengan realitas konkret
ditengah-tengah masyarakat dan lingkungannya.
2) Peserta didik memiliki motivasi untuk bertindak atas dasar
pengetahuan yang dialaminya dan mampu mewujudkan dalam
bentuk aksi nyata yang bermanfaat bagi perkembangan kepribadian
para peserta didik.
b. Tujuan PPR bagi Guru
Tujuan PPR bagi guru yaitu membantu para guru untuk (Modul Tim
PPR, 2010) :
1) Semakin memahami peserta didik
2) Semakin bersedia memdampingi perkembangannya
3) Semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya
4) Memperhatikan kaitan perkembangan intelektual dan moral
5) Mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan
6) Mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai
guru, pengajar, dan pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Tujuan PPR bagi Peserta Didik
Tujuan PPR bagi peserta didik yaitu jika 3C dikembangkan secara
integral maka peserta didik dapat menjadi (Modul Tim PPR, 2010) :
1) Manusia bagi sesama.
2) Manusia yang utuh.
3) Manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk
perkembangan dan religious.
4) Manusia yang sanggup mencintai atau dicintai.
5) Manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dalam
pelayanannya pada orang lain.
6) Manusia yang berkompeten dan berhati nurani.
5. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif
PPR merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Langkah-langkah pembelajaran berpola PPR
adalah (Modul Tim PPR, 2010) :
Gambar. 1. Dinamika PPR
PENGALAMAN
REFLEKSI
EVALUASI
AKSI
KONTEKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Konteks
Secara sederhana konteks dapat diartikan sebagai kesiapan peserta
didik untuk belajar. Konteks dapat berupa segala kemungkinan yang
dapat membantu atau menghalangi proses pembelajaran dan
perkembangannya. Konteks meliputi banyak hal seperti keluarga,
kelompok baya, keadaan sosial, lembaga pendidikan, ekonomi, budaya
dan kenyataan-kenyataan yang lain. Dari lingkungan dan data-data yang
diperoleh, pendidik dapat memahami konteks peserta didik. Hal-hal
tersebut akan mempengaruhi sikap, tanggapan, penilaian dan pilihan
peserta didik. Banyaknya faktor yang terkandung dalam konteks belajar
ada yang membawa dampak positif tetapi ada pula yang membawa
dampak negatif misalnya: lingkungan kemiskinan biasanya membawa
dampak negatif pada harapan peserta didik untuk berhasil dalam belajar,
situasi yang harmonis cenderung mendukung proses pendidikan yang
baik. Konteks belajar harus dipahami dengan baik sebelum proses
pendidikan berlangsung. Suasana sekolah juga mempunyai peran yang
penting. Faktor psikis seperti suasana atau iklim sekolah merupakan
syarat yang penting dalam pencapaian pendidikan yang sesungguhnya.
Dengan demikian unsur suasana sekolah idealnya mendapatkan
perhatian yang lebih serius. Secara konkret unsur-unsur suasana sekolah
dapat diwujudkan dalam perhatian pada mutu akademik sekolah,
kepercayaan, penghargaan kepada orang lain walaupun berbeda
pendapat, perhatian satu dengan yang lain, saling mengampuni dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sebagainya. Unsur-unsur tersebut sangatlah mendukung dalam upaya
pembentukan kepribadian peserta didik. Dengan mengenali konteks
peserta didik secara baik, guru akan dapat memberi perhatian yang baik
pula pada pribadi peserta didik (Modul Tim PPR, 2010).
b. Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan pembelajaran,
informasi, nilai-nilai, perasaan peserta didik. Pengalaman mula-mula
diperoleh melalui pengandaian adanya fakta-fakta, asas-asas dan
pengertian, selanjutnya peserta didik dituntut melakukan penyelidikan
atau penelitian tentang hal-hal yang terkandung secara implisit dari suatu
peristiwa yang disimak, menganalisis serta menilai ide-idenya untuk
bernalar.
Pengalaman dibagi menjadi dua yaitu pengalaman langsung misal:
pengalaman persaudaraan dialami dalam bekerjasama dalam kelompok
kecil yang ramah dan sopan, tenggang rasa dan akrab. Yang kedua
adalah pengalaman tidak langsung misal: mendengarkan cerita atau
membaca kisah suatu kejadian sekaligus mempergunakan imaginasi,
bermain peran, atau video.
Pengalaman akan membantu peserta didik untuk merasakan
sesuatu secara internal. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
biasanyan berupa upaya peserta didik untuk mengetahui fakta,
memahami konsep dan prinsip-prinsip, serta menganalisis dan menilai
suatu gagasan. Pengalaman tidak berhenti pada pemahaman intelektual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
saja, namun mencakup penghayatan seluruh pribadi, budi pekerti,
perasaan, kemauan, dan kemampuan untuk bertindak. Belajar mengenai
pemahaman intelektual saja tanpa terkait dengan perasaan batin tidak
akan mendorong orang untuk bertindak. Pengalaman merupakan
kegiatan yang memuat pemahaman kognitif, afektif dan psikomotorik
yang diperoleh secara serasi, selaras, dan seimbang. Peserta didik dapat
mendalami makna yang dipelajari apabila dapat memahami secara
akurat bahan ajar yang dipelajari. Untuk itu seluruh pikiran, hati, dan
kehendak harus terlibat secara aktif dalam memperoleh pengalaman.
Dalam PPR diharapkan peserta didik tidak hanya menyerap data namun
sekaligus juga mengalami reaksi afektifnya dilanjutkan pada tindakan.
Ketiga ranah tersebut selalu berproses dalam perkembangan peserta
didik. Dengan demikian peserta didik dituntut aktif untuk memperoleh
pemahaman dan pengertian kenyataan yang ada dan dialami (Modul Tim
PPR, 2010).
c. Refleksi
Refleksi merupakan kekhasan dari proses pembelajaran
berbasiskan Paradigma Pedagogi Reflektif. Pada dasarnya refleksi
berarti meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi,
spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara
rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya
secara penuh. Refleksi difasilitasi dengan pertanyaan refleksi agar
peserta didik memahami, mendalami, dan meyakini dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Refleksi dapat dilakukan dengan menuliskan niat dan aksi dalam buku
refleksi, tetapi refleksi juga dapat dilakukan dengan diam dan hening
untuk meresapi.
Refleksi merupakan proses yang mampu memunculkan makna
dalam pengalaman manusiawi. Refleksi yang luas dan mendalam akan
bermuara pada pilihan aksi yang lebih tepat dan membuahkan hasil yang
lebih baik. Pengalaman pembelajaran dimaknai agar menjadi milik
peserta didik, dimana ia dapat menangkap maknanya demi pertumbuhan
dirinya dan demi sesama. Melalui dinamika pengalaman, aksi dan
refleksi, para pendidik diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
tumbuh dan berkembang secara optimal dan menyeluruh. Dengan
demikian, peserta didik akan mampu menjadi pribadi yang bebas :
mencari, menemukan, dan melaksanakan kehendak Tuhan bagi dirinya
sendiri dalam segala situasi hidup yang dialaminya.
Pada saat melakukan pendampingan, pendidik hendaknya sudah
terlatih dalam berefleksi agar dapat menghubungkan materi ajar, realitas
dan konteks serta pengalaman peserta didik. Refleksi dapat dilakukan
dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, daya khayal, dan perasaan
untuk menangkap makna dan nilai yang hakiki dari hal yang dipelajari.
Refleksi juga memungkinkan peserta didik dituntut untuk menemukan
hubungan dengan segi-segi lain dari pengetahuan yang dipahami dan
kegiatan insani serta menghargai implikasi-implikasinya dalam mencari
kebenaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan dipergunakan
untuk menangkap makna dan nilai-nilai pokok dari bahan yang
dipelajari, untuk menemukan hubungannya dengan pengetahuan lain dan
aktivitas manusia dan untuk mengapresiasinya dalam proses pencarian
pengetahuan yang berkelanjutan. Pada saat terjadi proses pembelajaran,
sebenarnya peserta didik mengalami berbagai gerak batin, seperti :
senang, sedih, bingung, ragu-ragu, egois, dan sebagainya. Gerak batin
tersebut akan memberikan dorongan yang mengarah pada suatu tindakan.
Gerak batin ada yang mengarah pada tindakan yang baik namun adapula
yang mengarah pada tindakan yang jahat, maka dibutuhkan penegasan
yang menjelaskan motivasi batin apa sebelum seseorang melakukan
tindakan. Sebelum membuat keputusan harus disertai alasan-alasan apa
yang melatarbelakangi, sebab-sebab dan implikasinya, menimbang
pilihan-pilihan yang mungkin terjadi dan menilainya, melihat
konsekuensi-konsekuensinya sehingga dapat menemukan apa yang
paling memungkinkan dalam pencapaian tujuan yang dicari. Semua itu
diusahakan agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang bebas dalam
mencari, menemukan, dan melaksanakan keputusan dalam tiap-tiap
keadaan.
Refleksi ini merupakan sebuah proses yang akan membentuk
kepribadian seseorang dan membebaskannya. Refleksi akan membentuk
suara hati peserta didik yang meliputi keyakinan, nilai, sikap, dan cara
bernalar sehingga peserta didik diantar dalam melewati tahap mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sampai ke tahap berbuat sesuai dengan pengertian mereka. Jadi, refleksi
dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan batin dalam menyimak kembali
bahan ajar tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan
agar dapat menangkap makna dari setia proses pembelajaran.
Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan makna dalam
setiap pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan dengan melalui cara-cara
berikut (Modul Tim PPR, 2010) :
1) Memahami kebenaran yang dipelajari secara lebih baik.
2) Mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami.
3) Memperdalam implikasi-implikasi yang telah dimengerti.
4) Mengusahakan mencapai makna untuk diri pribadi tentang kejadian-
kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan dari kebenaran.
5) Memulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya
bersikap.
d. Aksi
Aksi merupakan hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Aksi
mengacu pada kebutuhan batin manusia yang didasarkan pada
pengalaman yang sudah direfleksikan. Aksi dalam PPR dapat diartikan
sebagai perbuatan atau tindakan. Bagi Ignatius, batu uji dari cinta kasih
adalah perbuatannya. “Cinta kasih dinyatakan lebih lewat perbuatan dan
bukan melalui kata-kata”. Refleksi akan menjadi mentah apabila hanya
menghasilkan pemahaman dan reaksi-reaksi afektif saja. Refleksi akan
berkembang kalau menghasilkan tekad maupun keputusan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bertindak secara konkret. Aksi yang dihasilkan dalam PPR bukanlah
sembarang perbuatan maupun sembarang tekad, namun, aksi yang
dihasilkan adalah aksi yang disertai dengan latar belakang, alasan,
penalaran, dan pertimbangan yang matang dengan tetap menghargai
kebebasan manusia.
Aksi mencakup 2 hal, yaitu pilihan-pilihan batin dan pilihan yang
dinyatakan dalam lahir (Modul Tim PPR, 2010):
1) Pilihan-pilihan batin
Pilihan batin yang dimaksud adalah pilihan yang berupa sikap,
kemauan, perasaan, dan sebagainya. Peserta didik akan
mempertimbangkan pengalaman dari sudut pandang pribadi dan
manusiawi. Kemauan baru akan tergerakkan setelah terjadi
pemahaman kognitif mengenai pengalaman yang disertai perasaan-
perasaan afektif. Lalu, dari pengalaman-pengalaman itu akan muncul
pilihan-pilihan. Untuk itu, peserta didik harus mempunyai keyakinan
bahwa keputusan yang diambilnya benar sambil membiarkan diri ke
arah mana ia digiring oleh kebenaran itu.
2.) Pilihan yang dinyatakan secara lahir
Pendidikan merupakan sebuah proses. Pada suatu ketika, makna-
makna hidup, sikap, dan nilai-nilai yang diperoleh akan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam diri peserta didik. Hal ini akan
mendorong peserta didik berbuat sesuatu yang konsisten dengan
keyakinannya. Proses inilah yang akhirnya membentuk karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
peserta didik sesuai dengan bakat, minat, serta kemampuannya yang
bersifat positif (Modul Tim PPR, 2010).
e. Evaluasi
Penilaian merupakan bagian penting dalam proses belajar. Dengan
penilaian, akan diketahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
selama proses belajar. Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui
kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh peserta
didik maupun pendidik. Namun, sering kali penilaian hanya digunakan
untuk mengukur kemajuan akademik.
Dalam PPR, fokus penilaian tidak hanya dalam hal kemajuan
akademik, tetapi lebih integral lagi yaitu memperhatikan pada
pertumbuhan peserta didik secara menyeluruh sebagai makhluk pribadi
maupun makhluk sosial. Untuk itu, pendidik dituntut mempertimbangkan
umur, bakat, kemampuan dan tingkat perkembangan pribadi setiap
peserta didik.
Hal ini akan dapat berjalan dengan baik apabila terjalin hubungan
saling percaya dan saling menghargai antara pendidik dan peserta didik.
Dengan demikian, dibutuhkan hubungan yang akrab antara peserta didik
dengan pendidik dan antar peserta didik sendiri. Apabila suasana tersebut
dapat diciptakan dengan baik, maka saat penilaian merupakan saat yang
baik sekali untuk menyemangati peserta didik maupun mendorong
peserta didik menyimak kembali hal-hal yang telah dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan bijaksana, memunculkan sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pandang lain, memberikan informasi yang dibutuhkan, dan mengajak
memandang masalah dari sudut pandangan lain. Bahkan, pada saat-saat
tertentu peserta didik dapat diajak mengevaluasi kembali sikap-sikap dan
keputusannya karena ada pengalaman yang baru, perubahan dalam
suasana hidup, tantangan zaman dan sebagainya. Dengan demikian, akan
muncul kesadaran baru akan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang
serta membantu peserta didik dalam daur paradigma yang
berkesinambungan.
Jadi, dengan adanya evaluasi peserta didik dapat memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya secara menyeluruh
mencakup pemahaman, sikap, prioritas-prioritas dan kegiatan yang
selaras dengan menjadi manusia demi orang lain. Adapun bagi guru,
evaluasi bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang
disampaikan membantu para peserta didik dapat memahami dan menilai
pengalaman mereka, pembentukan nilai-nilai, dan menjadi pelaku
perubahan pola pikir, sikap dan tindakan sosial.
Hal-hal yang dapat dievaluasi meliputi sekolah, materi pelajaran,
metode mengajar, keterlibatan peserta didik, tugas-tugas, aksi yang
dibuat, dan sebagainya (Modul Tim PPR, 2010).
6. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Mengintegrasikan 3C
(Competence, Conscience dan Compassion)
Dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inovatif berpola Paradigma Pedagogi Refektif dikenal dengan istilah 3C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yaitu competence, conscience dan compassion, yang diharapkan dengan
adanya 3C tersebut peserta didik menjadi manusia yang utuh, lebih
memuliakan allah dan lebih peduli dengan sesamanya. Competence,
conscience dan compassion tersebut mempunyai pengertian sebagai
berikut: competence adalah kompetensi secara utuh yang harus dicapai
peserta didik, conscience adalah kepekaan dan ketajaman hati nurani,
compassion adalah kepedulian dan bela rasa bagi sesama. Selain itu
competence dapat dimaknai sebagai kemampuan akademik yang
memadukan unsur-unsur pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, conscience
dimaknai sebagai kemampuan memahami alternative dan menentukan
pilihan (baik-buruk, benar-salah), compassion dimaknai sebagai kemauan
untuk berbela rasa pada sesama dan lingkungan (Man and women for and
with others) (Subagya, 2010).
7. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif
Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu (Modul Tim PPR, 2010):
a. Membantu peserta didik menyadari sejauh mana usaha yang telah
dilakukan dapat efektif dalam membantu mengembangkan dirinya.
b. Membantu peserta didik berlatih mempertimbangkan dan memilih cara-
cara yang paling baik dan benar.
c. Membantu peserta didik dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat
sesuai pengertian dan kemampuannya.
d. Menumbuhkembangkan pribadi peserta didik menjadi pribadi kristiani
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
8. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif
Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu (Modul Tim PPR, 2010) :
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Kesulitan dalam memunculkan nilai kemanusiaan (life skill) secara lebih
menonjol.
c. Kesulitan menilai bagaimana aksi telah dilakukan peserta didik.
B. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran tematik
Pembelajaran Tematik adalah Pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik
(Depdiknas,2006:5).
Pembelajaran Tematik adalah Suatu strategi pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
bermakna kepada peserta didik (Depdiknas,2003:4).
2. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student centered),
hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih
banyak berperan sebagai fasilitator.
b. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik (direct experiences).
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi
tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan
tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
e. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana pendidik dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan peserta didik
dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bernain dan menyenangkan.
(Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional,2006:6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Langkah-langkah Pembelajaran Tematik
Adapun langkah-langkah dalam proses belajar mengajar di kelas
dengan menggunakan Pendekatan Pembelajaran Tematik adalah sebagai
berikut (Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional,2006:6) :
a. Tahap Persiapan
1) Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran
secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi
dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan
dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah:
a) Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
indikator
b) Menentukan tema
c) Identifikasi dan analisis standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator
2) Menetapkan Jaringan Tema
3) Penyusunan Silabus
4) Penyusunan Rencana Pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
1) Tahapan kegiatan
a) Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan
b) Kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c) Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut
2) Pengaturan Jadwal Pelajaran
4. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat
diklasifikasikan menjadi (Trianto,2010:85) :
a. Prinsip Penggalian Tema
Prinsip penggalian tema artinya tema-tema yang saling tumpang tindih
dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran.
b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
Prinsip pengelolaan pembelajaran artinya guru harus mampu
menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses
pembelajaran.
c. Prinsip Evaluasi
Prinsip Evaluasi adalah kegiatan yang pada dasarnya menjadi fokus
dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk mendapatkan hasil dari
kegiatan pembelajaran tersebut.
d. Prinsip Reaksi
Prinsip Reaksi adalah pendidik bereaksi terhadap aksi peserta didik
yang semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit
melainkan ke suatu satuan yang utuh dan bermakna.
5. Manfaat Pembelajaran Tematik Dalam Kegiatan Pembelajaran
Beberapa manfaat pembelajaran tematik dalam kegiatan pembelajaran
adalah (Trianto,2010) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta
isi mata pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang tindih
materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
b. Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna
sebab isi/ materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat
bukan tujuan akhir.
c. Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat
pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
d. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan
konsep akan semakin baik dan meningkat.
6. Kekuatan Pembelajaran Tematik
Menurut Trianto (2009: 88-89), pembelajaran tematik memiliki beberapa
kelebihan, yaitu:
a. Waktu yang tersedia banyak. Materi tidak dibatasi oleh jam pelajaran,
melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata
pelajaran.
b. Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis
dan alami.
c. Pendidik dapat membantu peserta didik memperluas kesempatan belajar
ke berbagai aspek kehidupan
d. Pendidik bebas membantu peserta didik melihat masalah, situasi, atau
topik dari berbagai sudut pandang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
e. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada
kompetensi bisa dikurangi dan diganti dengan kerjasama dan kolaborasi.
f. Peserta didik bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada
hasil belajar.
g. Hilangnya batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan
pendekatan proses belajar yang integratif.
h. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada peserta didik, yang
dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan. Peserta didik
didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada
keberhasilan belajar.
i. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar
kelas
j. Membantu peserta didik membangun hubungan antara konsep dan ide,
sehingga meningkatkan epresiasi dan pemahaman.
7. Kelemahan Pembelajaran Tematik
Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki, pembelajaran tematik juga
memiliki beberapa kelemahan. Hal tersebut dapat dilihat dalam beberapa
aspek, yaitu sebagai berikut (Trianto,2009:90-91) :
a. Aspek Pendidik
Pendidik harus mempunyai wawasan yang luas. Pendidik dituntut untuk
mencari banyak informasi dari berbagai hal tentang pengetahuan
tersebut. Jika pendidik tidak memiliki hal tersebut maka pembelajaran
tematik sulit terwujud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Aspek Peserta Didik
Peserta didik dituntut adanya kemampuan akademik maupun
kreatifitasnya. Hal ini diperlukan karena dalam pembelajaran tematik
diperlukan kemampuan analitik (mengurai), Kemampuan asosiatif
(menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif
(menemukan dan menghubungkan).
c. Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran
Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi
yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet.
Semua ini akan menunjang, memperkaya dan mempermudah
pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka
penerapan pembelajaran ini akan terlambat.
d. Aspek Kurikulum
Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketutasan
pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target penyampaian
materi) pendidik perlu diberi kewenangan dalam mengembangkan
materi,metode, penilaian keberhasilan pembelajaran peserta didik.
e. Aspek Penilaian
Pembelajaran tematik membutuhkan cara penelitian yang menyeluruh
(komprehensif) yaitu menetapkan keberhasilan belajar peserta didik dari
beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
f. Aspek Suasana Pembelajaran
Pembelajaran tematik berkecenderungan mengutamakan salah satu
bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain. Pendidik
berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi gabungan
tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang
pendidikan pendidik itu sendiri.
8. Ragam Model Pembelajaran Terpadu Berdasarkan Pengintegrasian
Tema
Forgaty (Trianto, 2009:41) mengemukakan bahwa terdapat 10
pembelajaran terpadu berdasarkan pengintegrasian tema yaitu:
a. Model Tergambarkan
Berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan saling terpisah
b. Model Terhubung
Topik-topik dalam satu disiplin ilmu berhubungan satu sama lain
c. Model Tersarang
Ketrampilan-ketrampilan sosial,berpikir, dan konten dicapai dalam
salah satu mata pelajaran
d. Model Terurut
Persamaan-persamaan yang ada diajarkan secara bersamaan meskipun
termasuk ke dalam mata pelajaran yang berbeda.
e. Model Terbagi
Perencanaan tim atau pengajaran yang melibatkan dua disiplin
difokuskan pada konsep ketrampilan dan sikap-sikap yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
f. Model Terjaring
Pengajaran tematik menggunakan suatu tema sebagai dasar
pembelajaran dalam berbagai disiplin mata pelajaran.
g. Model Tertali
Ketrampilan-ketrampilan sosial berpikir, berbagai jenis kecerdasan dan
ketrampilan belajar direntangkan melalui berbagai disiplin.
h. Model Terpadu
Dalam berbagai prioritas yang saling tumpang tindih dalam berbagai
disiplin ilmu, dicari ketrampilan, konsep, dan sikap-sikap yang sama.
i. Model Terbenam
Pelajar memadukan apa yang dipelajari dengan cara memandang
seluruh pengajaran melalui perspektif bidang yang disukai.
j. Model Jaringan
Pelajar melakukan proses pemanduan topik yang dipelajari melalui
pemilihan jejaring pakar dan sumber daya.
Dari 10 pembelajaran terpadu berdasarkan pengintegrasian tema tersebut,
pembelajaran tematik di kelas II SD menggunakan model terjaring.
C. Peserta Didik Kelas II A
1. Pengertian Peserta Didik
a. Dalam UU No.20 Tahun 2003, peserta didik didefinisikan sebagai
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri melalui proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu (Murip Yahya, 2008:113).
b.Peserta didik adalah anak yang sedang memperoleh pendidikan dasar
dari suatu lembaga pendidikan yang merupakan subjek utama dalam
pendidikan (artikele-aby.blogspot.com).
2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas Awal SD
Pembelajaran tematik dilakukan berdasarkan karakteristik perkembangan
peserta didik. Menurut Trianto (2009:18-19), karakter anak kelas II sekolah
dasar, yaitu sebagai berikut.
1) Ciri khas jasmani
a) Koordinator otot-otot kecilnya bertambah, meskipun kadang-
kadang terasa janggal.
b) Masa pertumbuhannya lebih lambat, anak perempuan cenderung
lebih cepat dari pada laki-laki.
c) Tidak bisa diam, selalu bergerak
d) Senang membuat sesuatu
2) Ciri khas mental
a) Selalu ingin belajar
b) Menanyakan berbagai pertanyaan
c) Konsep yang dimiliki masih dalam jangka waktu yang terbatas.
d) Memiliki berbagai variasi dalam membaca.
e) Cenderung fokus hanya pada satu atau pengalaman yang dialami.
f) Jangka perhatian terbatas- tujuh sampai sepuluh menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
g) Proses berpikirnya dalam.
3) Ciri khas sosial
a) Bermain secara berkelompok.
b) Lebih mementingkan diri sendiri.
c) Mudah berinteraksi dengan teman sebaya.
Berdasarkan karakteristik di atas maka permasalahan yang ditemukan
pada peserta didik kelas II. A dari segi competence yaitu nilai pelajaran
Bahasa Indonesia dan Matematika di bawah KKM disebabkan karena ciri khas
mental selalu ingin belajar belum terpenuhi dengan baik. Permasalahan dari
segi conscience yaitu ketidaktelitian peserta didik dalam mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan disebabkan karena ciri khas mental peserta didik
cenderung fokus hanya pada satu atau pengalaman yang dialami. Sedangkan
permasalahan dari segi compassion yaitu ketidakpekaan dan ketidakpedulian
peserta didik terhadap lingkungan sosial disebabkan karena ciri khas sosial
yang lebih mementingkan diri sendiri.
D. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Pembelajaran Tematik
Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran
tematik akan dilaksanakan di kelas II SD Kanisius Demangan Baru khususnya
pada kelas II.A. Penelitian dilaksanakan dengan mengaitkan dua mata
pelajaran yaitu Matematika dan Bahasa Indonesia dengan tema Tempat Umum.
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPR diterapkan untuk mencapai
Standar Kompetensi: mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mendeskripsikan benda dan bercerita dengan Kompetensi Dasar
mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain. Sedangkan pada mata
pelajaran Matematika PPR diterapkan untuk mencapai Standar Kompetensi
melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dengan
Kompetensi Dasar melakukan pembagian bilangan dua angka.
E. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan pendidik di
kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta
didik dapat meningkat (Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:9).
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Rohman Natawidjaya (Sarwiji Suwandi, 2009: 14) karakteristik
Penelitian Tindakan Kelas adalah:
a. Merupakan prosedur penelitian di tempat kejadian yang dirancang untuk
menanggulangi masalah nyata di tempat yang bersangkutan.
b. Diterapkan secara kontekstual, artinya variabel-variabel atau faktor-
faktor yang ditelaah selalu terkait dengan keadaan dan suasana
penelitian.
c. Terarah pada perbaikan atau peningkatan mutu kinerja pendidik di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Bersifat fleksibel disesuaikan dengan keadaan.
e. Banyak mengandalkan data yang diperoleh langsung dari pengamatan
atas perilaku serta refleksi peneliti.
f. Menyerupai penelitian eksperimental namun tidak secara ketat
memperdulikan pengendalian variabel
g. Bersifat situasional dan spesifik umumnya dilakukan dalam bentuk studi
kasus.
3. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas
Prinsip-prinsip dasar Penelitian Tindakan Kelas adalah (Sutama, anak
pintar.net23) :
a. Prinsip Pertama
Meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran, yang tidak
menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data.
Tahapan-tahapan penelitian tindakan selaras dengan pelaksanaan
pembelajaran, yaitu : persiapan (planning), pelaksanaan pembelajaran
(observation), evaluasi proses dan hasil pembelajaran (evaluation),
dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran (reflection).
b. Prinsip Kedua
Kegiatan meneliti, merupakan bagian integral dari pembelajaran,
yang harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan
kaidah ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai dari
pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab timbulnya masalah,
pemilihan tindakan yang sesuai dgn permasalahan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
penyebabnya, merumuskan hipotesis tindakan yang tepat, penetapan
skenario tindakan, penetapan prosedur pengumpulan data dan analisis
data.
c. Prinsip Ketiga
Masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang
riil dan merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen
terhadap memperoleh mutu pembelajaran.
d. Prinsip Keempat
Konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.
e. Prinsip Kelima
Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi
pada masalah pembelajaran di ruang kuliah, tetapi dapat diperluas
pada tataran di luar ruang kuliah, misalnya : tataran sistem atau
lembaga. Perspektif yang lebih luas akan memberi sumbangan lebih
signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan.
f. Prinsip Keenam
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
4. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Rohman Natawidjaya (Sarwiji Suwandi, 2009: 15) tujuan
Penelitian Tindakan Kelas adalah:
a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan
dan pengajaran yang dihadapi pendidik dan tenaga kependidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan
pengembangan materi pengajaran.
b. Untuk memberikan pedoman bagi pendidik di sekolah guna
memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem
kerjanya menjadi lebih baik dan produktif.
c. Untuk melaksanakan program latihan terutama pelatihan dalam jabatan
pendidik yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri
agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil
pelatihan tersebut.
d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaharuan dalam sistem
pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh
pembaharuan pada umumnya.
e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi
antara pendidik dengan para peneliti akademis.
f. Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem antara masyarakat sekolah
yang melibatkan administrasi pendidikan, pendidik, peserta didik, orang
tua dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah
5. Alasan Menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Zainal Aqib (2007:13), ada beberapa alasan mengapa PTK
digunakan antara lain:
a. PTK sangat kondusif untuk membuat pendidik menjadi peka dan tanggap
terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para pendidik menjadi
reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan peserta didik lakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. PTK dapat meningkatkan kinerja pendidik sehingga menjadi profesional.
pendidik tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas
terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya
perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.
c. Dengan melaksanakan tahapan dalam PTK, pendidik mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan pendidik
semata-mata didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang
berkembang di kelasnya.
d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pendidik
karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu
kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses
pembelajaran.
e. Dengan melaksanakan PTK pendidik menjadi kreatif karena selalu
dituntut untuk melakukan upaya inovasi sebagai implementasi dan
adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang
dipakainya. Dalam setiap kegiatan, pendidik diharapkan dapat
mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan.
pendidik diharapkan dapat menjiwai dan selalu ’’ber PTK’’.
6. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas
Ciri-ciri penelitian tindakan yang dikemukan oleh Zainal Aqib (2007:18-
19), adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Penelitian tindakan partisipatori (participatory action research) yaitu
kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menekankan keterlibatan
anggota agar merasa ikut serta memiliki program kegiatan tersebut serta
berniat ikut aktif memecahkan masalah berbasis umum.
b. Penelitian tindakan kritis (critical action research), yaitu penelitian yang
dilakukan dengan menekankan adanya niat yang tinggi untuk
memecahkan masalah dan menyempurnakan situasi.
c. Penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu penelitian
yang dilakukan oleh pendidik di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar
dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan
praktik pembelajaran.
d. Penelitian tindakan institusi (institutional action research), yaitu
dilakukan oleh pihak pengelola sekolah sebagai sebuah organisasi
pendidikan untuk meningkatkan kinerja, proses, dan produktivitas
lembaga.
7.Manfaat penelitian Tindakan Kelas
Sekurang-kurangnya ada empat manfaat penting dari pelaksanaan
Penelitian Tindakan kelas. Manfaat tersebut meliputi hal-hal berikut ini
(Sarwiji Suwandi, 2009:16):
a. Pendidik dapat melakukan inovasi pembelajaran.
b. Pendidik dapat meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu
memecahkan permasalahan pembelajaran yang muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c. Melalui PTK pendidik akan terlatih untuk mengembangkan secara
kreatif kurikulum di kelas atau disekolah.
d. Kemampuan reflektif pendidik serta keterlibatan pendidik yang dalam
terhadap upaya inovasi dan pengembangan kurikulum pada akhirnya
akan bermuara pada tercapainya peningkatan kemampuan profesional
pendidik.
8. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas dikemukan oleh Zainal Aqib
(2007:18-19) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang
meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan
perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus
persiklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat
perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan di antaranya
terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik
atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan
sebagainya.
b. Tindakan
Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu rancangan
tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang
digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya.
Pelaksanaan tindakan dalam PTK dilaksankan dalam siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Observasi
Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh
peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada
saat observasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang
terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja pendidik, situasi
kelas, perilaku dan sikap peserta didik, penyajian atau pembahasan materi,
penyerapan peserta didik terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.
d. Evaluasi
Evaluasi ialah upaya yang dilakukan oleh para peneliti atau partisipan
yang terkait dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Evaluasi ini dilakukan
dengan kolaboratif, yaitu adanya suatu tes atau diskusi terhadap berbagai
masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian evaluasi dapat
ditentukan sesudah adanya tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan
evaluasi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya
ditentukan.
F. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Penelitian ini akan dilaksanakan pada pembelajaran tematik yaitu pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, khususnya pada Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar berikut:
1. Bahasa Indonesia
6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan
mendeskripsikan benda dan bercerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
6.1. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya
dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain.
2. Matematika
3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka
3.2. Melakukan pembagian bilangan dua angka.
G. Jaringan Tema
BAHASA INDONESIA
6.1.1 Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan tempat
hidupnya)(Competence)
6.1.2 Mampu mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)
6.1.3 Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang (Conscience)
6.1.4 Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)
6.1.5. Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri binatang dalam
kelompok (Compassion)
6.1.6 Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan dalam
kelompok (Compassion)
TEMPAT UMUM
MATEMATIKA
3.2.1. Terampil menggunakan satu cara dalam pembagian (Competence)
3.2.2. Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian (Competence)
3.2.3. Teliti dalam mengerjakan pembagian (Conscience)
3.2.4. Teliti dalam menghitung kembali pengerjaan pembagian (Conscience)
3.2.5. Mampu membantu teman yang kesulitan saat bekerjasama dalam
kelompok pada saat mengerjakan pembagian (Compassion)
3.2.6. Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat mengerjakan
pembagian (Compassion)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
H. Kerangka Berpikir
Pembelajaran dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif
menumbuhkembangkan pengetahuan dan sikap batin bagi peserta didik.
Pembelajaran ini dapat membentuk kepribadian peserta didik yang mampu
menjadi pelaku perubah lingkungan sosial. Langkah-langkah pembelajaran
dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif adalah sebagai berikut:
Konteks, Pengalaman, Refleksi, Aksi, dan evaluasi. Tujuan pendidikan adalah
membina laki-laki dan perempuan agar menjadi pribadi yang utuh dan
bermakna bagi sesama manusia. Pribadi manusia yang utuh itu mengarah pada
integralitas pribadi yang competence, conscience dan compassion.
Pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif menggerakkan
seorang pribadi agar lebih memuliakan Allah dan lebih membantu sesama.
Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif bergerak secara timbal balik dalam
gerak spiral yang dinamis konteks, pengalaman, refleksi, aksi, evaluasi.
Keunggulan Paradigma Pedagogi Reflektif adalah menjadikan para guru dan
siswa saling belajar mengembangkan kompetensi secara utuh (competence ),
saling mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (conscience) dan saling
terlibat dengan penuh bela rasa bagi sesama (compassion)
PPR ini diterapkan dalam pembelajaran tematik, karena memiliki
kesamaan yaitu memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.
Kedua model/pendekatan pembelajaran ini memungkinkan peserta didik
untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran serta dapat berkembang
menjadi pribadi yang utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
I. Hipotesis Tindakan
Sutrisno Hadi (1998:73) mengatakan bahwa hipotesis merupakan
pernyataan yang tingkat kebenarannya masih lemah, oleh karena itu masih
harus diuji dan dibuktikan. Hipotesis yang diajukan hendaknya selalu
berorientasi pada tujuan seperti yang dikemukakan oleh Kuncoroningrat
(1986:4) bahwa peranan hipotesis adalah:
a. Memberi tujuan tegas bagi peneliti.
b. Membantu dalam menentukan acak yang harus ditempuh dalam
pembatasan ruang lingkup penelitian dengan cara memilih fakta-fakta
yang menjadi pokok perhatian dan menentukan fakta-fakta yang relevan
dengan kehidupan peserta didik.
c. Menghindarkan suatu penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan
jelas.
Berdasarkan uraian teori yang dikemukakan di atas, maka hipotesis
tindakan yang diajukan adalah dengan menerapan paradigma pedagogi
reflektif dalam pembelajaran tematik akan memberikan pengaruh positif
dan pengalaman yang bermakna sehingga dapat meningkatkan competence,
conscience dan compassion (3C) peserta didik kelas II A SD Kanisius
Demangan Baru semester 2 Tahun pelajaran 2010/2011 pada SK 6.
mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan
benda dan bercerita, KD 6.1. mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di
sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah
dipahami orang lain untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan SK 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka, KD 3.2.
melakukan pembagian bilangan dua angka untuk mata pelajaran
Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu:
penelitian yang dilakukan pendidik di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik,
sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Penelitian Tindakan
Kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran tematik
berpola Paradigma Pedagogi Reflektif, pada kelas II.A dengan tema tempat
umum.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : SD Kanisius Demangan Baru I, Jl. Demangan Baru
no.22 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian : Minggu pertama bulan Maret dan minggu ketiga
bulan Maret, tahun pelajaran 2010/2011
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian : Peserta didik kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru
2. Objek Penelitian : Peningkatan competence, conscience dan compassion
(3C) dengan menerapkan Paradigma Pedagogi
Reflektif pada pembelajaran tematik.
D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan
1. Persiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
a. Melakukan wawancara pada guru kelas untuk memperoleh gambaran
tentang kemampuan peserta didik.
b. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya
c. Identifikasi masalah.
d. Analisis masalah.
e. Perumusan masalah.
f. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus.
g. Penyusunan silabus, RPP, Instrumen penelitian, dan LKS
h. Pembuatan alat peraga
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Siklus I
a.Rencana Tindakan
1) Pembelajaran diawali dengan salam pembuka
2) Pendidik memulai kegiatan pembelajaran dengan melakukan
apersepsi mengenai jenis-jenis binatang di lingkungan sekitar dan
pembagian sederhana
3) Peserta didik dibantu oleh pendidik mengidentifikasi ciri-ciri
binatang secara rinci (nama, suara dan tempat hidupnya)
(competence).
4) Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik tentang cara
mengerjakan pembagian dengan satu cara (competence).
5) Peserta didik dalam kelompok mengerjakan tugas dengan teliti
(conscience).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
6) Peserta didik memberikan contoh cara yang benar dalam
mengerjakan soal-soal pada saat bekerjasama dalam kelompok
(compassion).
7) Pesera didik menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri binatang secara
rinci dari gambar hewan yang dilihatnya.
8) Peserta didik dapat mengerjakan pembagian dengan benar
b.Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan merealisasikan rencana pada
butir a.
c. Pengumpulan Data Siklus I
Pengumpulan data pada siklus I dilakukan dengan observasi dan
wawancara dengan menggunakan instrumen lembar observasi pendidik,
lembar observasi peserta didik, lembar observasi umum dan daftar
pertanyaan wawancara.
d. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh data nilai Bahasa Indonesia
dan Matematika peserta didik. Dalam evaluasi peserta didik diminta
untuk menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri binatang secara rinci
(nama, suara dan tempat hidupnya), melakukan pembagian dengan satu
cara, mengisi skala sikap dan skala minat. Kemudian hasil evaluasi
peserta didik tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
e. Refleksi Siklus I.
Refleksi dilakukan untuk mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan
kejadian-kejadian khusus. Jika kemampuan peserta didik belum
mengalami peningkatan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Siklus II
a. Rencana Tindakan
1) Pembelajaran diawali dengan doa dan salam pembuka
2) Memulai kegiatan pembelajaran dengan melakukan apersepsi
mengenai ciri-ciri tumbuhan di lingkungan sekitar secara rinci dan
pembagian sederhana
3) Peserta didik dibantu oleh pendidik dalam menebak deskripsi
tentang tumbuhan dengan tepat (competence).
4) Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik tentang cara
mengerjakan pembagian dengan dua cara (competence).
5) Peserta didik teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan dan
dalam menghitung kembali pengerjaan pembagian (conscience).
6) Peserta didik mampu bekerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas
dalam kelompok belajarnya (compassion)
7) Peserta didik dapat menjawab pertanyaaan evaluasi dengan benar.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan merealisasikan rencana pada
butir a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c. Pengumpulan Data Siklus II
Pengumpulan data pada siklus II dilakukan dengan observasi dan
wawancara dengan menggunakan instrumen lembar observasi pendidik,
lembar observasi peserta didik, lembar observasi umum dan daftar
pertanyaan wawancara.
d. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh data nilai Bahasa Indonesia
dan Matematika peserta didik. Dalam evaluasi peserta didik diminta
untuk menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri tumbuhan secara rinci,
melakukan pembagian dengan dua cara, mengisi skala sikap dan skala
minat. Kemudian hasil evaluasi peserta didik tersebut dikumpulkan dan
dinilai oleh peneliti.
e. Refleksi siklus II
1) Mencatat temuan-temuan yang diperoleh saat proses pembelajaran.
2) Mengindentifikasi kesulitan dan hambatan
3) Membuat suatu kesimpulan.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah:
1. Instrumen observasi umum
2. Instrumen observasi aktivitas peserta didik
3. Instrumen observasi aktivitas pendidik
4. Paduan wawancara
5. Lembar Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode :
1. wawancara dengan guru
Wawancara dilaksanakan sebelum observasi pra penelitian dengan
menggunakan 15 pertanyaan panduan yang diajukan kepada wali kelas
II.A
2. Observasi
Observasi dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu pra penelitian, siklus I dan
siklus II. Dalam setiap siklus terdapat 3 observasi yaitu observasi aktivitas
pendidik, observasi aktivitas peserta didik dan observasi aktivitas umum.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilaksanakan dengan pengambilan gambar pada saat pra
penelitian, siklus I dan siklus II
G. Teknik Analisis data
Tehnik analisis data dilakukan dengan cara:
1. Mendeskripsikan data yang diperoleh pada pra penelitian.
2. Mendeskripsikan data dan hasil (C1, C2 dan C3) yang dicapai pada siklus I.
3. Mendeskripsikan data dan hasil (C1, C2 dan C3) yang dicapai pada siklus
II.
4. Membandingkan nilai C1, C2 dan C3 sebelum dan sesudah siklus I dan
siklus II.
Untuk mempermudah penilaian, perlu menentukan pembobotan
atau penskoran untuk masing-masing unsur penilaian yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bobot yang diberikan mungkin bisa sama. Akan tetapi, mungkin dianggap
tidak adil jika tiap unsur diberi bobot yang sama. Idealnya, pembobotan itu
mencerminkan tingkat pentingnya masing-masing unsur. Dengan demikian,
unsur yang lebih penting diberi bobot yang lebih tinggi. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, pada penelitian ini dicoba pembobotan masing-
masing unsur, untuk pengukuran competence peneliti menggunakan kriteria
ketuntasan belajar. Competence dikatakan berhasil jika peserta didik
mendapatkan nilai yang sudah memenuhi KKM. Sedangkan untuk
concience dan comppassion peneliti menggunakan alat ukur non tes yaitu
skala sikap dan skala minat. Untuk hasil akhir peneliti menggunakan rumus
sebagai berikut:
Hasil Nilai =
Keterangan:
CI : Competence
CII : Concience
CIII : Compassion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Deskripsi Umum
1. Lokasi dan Kondisi Sekolah
Sekolah Dasar (SD) Kanisius Demangan Baru adalah salah satu
SD yang bernaung pada Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta. SD
Kanisius Demangan Baru terletak di daerah perkotaan. SD ini beralamat di
Jl. Demangan Baru No. 22, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
Telp. (0274) 517737. SD ini berdiri pada tahun 1965 dan sejak tahun 1994
SD Kanisius Demangan Baru dikembangkan menjadi 2 sekolah, yaitu SD
Kanisius Demangan Baru I dan SD Kanisius Demangan Baru II. Mulai
tahun 2010 SD ini kembali menjadi satu kepengurusan sekolah yaitu SD
Kanisius Demangan Baru 1. Jumlah peserta didik di SD Kanisius
Demangan Baru adalah 618 peserta didik yang terdiri dari kelas I sampai
kelas VI masing-masing setiap tingkatan kelas mempunyai 3 kelas paralel.
Kedisiplinan merupakan hal utama yang ditekankan di sekolah ini sehingga
SDK Demangan Baru merupakan salah satu sekolah yang mempunyai
tingkat kedisiplinan yang tinggi.
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi dan Misi sekolah yaitu:
a. Visi SD Kanisius Demangan Baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Visi SD Kanisius Demangan Baru adalah : “Unggul dalam prestasi,
prima dalam pelayanan berdasarkan nilai-nilai Kristiani”.
Berdasarkan visi tersebut sekolah merumuskan indikator ketercapaian
visi sebagai berikut :
1) Unggul dalam bertingkah laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani.
2) Unggul dalam budi pekerti.
3) Unggul dalam pengembangan kurikulum.
4) Unggul dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
5) Unggul dalam prestasi akademik.
6) Unggul dalam prestasi non akademik.
7) Unggul dalam IPTEK.
8) Unggul dalam budaya daerah.
9) Unggul dalam sarana prasarana pendidikan.
10) Unggul dalam SDM pendidikan.
11) Unggul dalam kelembagaan dan manajemen sekolah.
12) Unggul dalam Wawasan Lingkungan.
13) Unggul dalam disiplin dan bekerja keras.
b. Misi SD Kanisius Demangan Baru adalah :
1) Mengacu indikator Visi 1.a tentang : “Unggul dalam bertingkah laku
berdasarkan nilai-nilai Kristiani” antara lain :
a) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan cara bertingkah
laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b) Melaksanakan pembiasan untuk semua warga sekolah bertingkah
laku berdasarkan nilai-nilai Kristiani.
2) Mengacu indikator Visi 1.b tentang : “Unggul dalam budi pekerti”
antara lain:
a) Melaksanakan dan pengembangan budi pekerti luhur.
b) Melaksanakan pembiasaan berbudi pekerti luhur.
3) Mengacu indikator Visi 1.c tentang : “Unggul dalam pengembangan
kurikulum” antara lain :
a) Melaksanakan pengembangan kurikulum SD Kanisius
Demangan Baru.
b) Melaksanakan pengembangan pemetaan materi (SK, KD,
Indikator) dan penilaian.
c) Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran silabus.
d) Melaksanakan pengembangan sistem penilaian.
e) Melaksanakan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
f) Melaksanakan pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
g) Melaksanakan pengembangan panduan guru.
4) Mengacu indikator Visi 1.d tentang : “Unggul dalam pelaksanaan
proses pembelajaran” antara lain :
a) Melaksanakan pengembangan Buku Teks Pelajaran, Buku
Panduan Guru, Buku Pengayaan, Buku Referensi, dan sumber
belajar lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b) Melaksanakan pengembangan pengelolaan kelas.
c) Melaksanakan pengembangan metode pembelajaran yang
PAKEM.
3. Tujuan Sekolah.
Yang menjadi tujuan SD Kanisius Demangan Baru mulai tahun ajaran
2009/2010 adalah :
a. Semua warga SD Kanisius Demangan Baru dalam bertingkah laku
berdasarkan nilai-nilai Kristiani.
b. Semua warga SD Kanisius Demangan Baru berbudi pekerti yang
luhur.
c. Berstandar Nasional. Dicapai dengan misi a. Tentang pengembangan
kurikulum yang indikatornya 1) sampai dengan 7).
d. Mengembangkan dan memiliki kurikulum SD Kanisius Demangan
Baru yang mantap.
e. Semua pendidiknya mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator
dan penilaian, untuk semua mata pelajaran mulai tahun ajaran
2008/2009 kelas I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta
direvisi setiap awal tahun ajaran berikutnya.
f. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki silabus yang
dievaluasi serta direvisi setiap awal tahun ajaran berikutnya.
g. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
diampunya dengan menganalisa Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) setiap awal tahun ajaran mulai tahun ajaran 2008/2009.
h. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki RPP untuk semua
mata pelajaran yang diampu mulai tahun ajaran 2008/2009 dari kelas
I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta direvisi setiap awal
tahun ajaran berikutnya.
i. Semua pendidiknya mengembangkan dan memiliki panduan guru
untuk
semua mata pelajaran yang diampunya mulai tahun ajaran 2008/2009
dari kelas I sampai dengan kelas VI dan dievaluasi serta direvisi
setiap awal tahun ajaran.
j. Semua pendidiknya mengembangkan penilaian yang meliputi
Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester,
dan Ulangan Kenaikan Kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI
untuk semua mata pelajaran yang diampunya.
k. Mencapai standar proses pembelajaran meliputi : ditetapkannya
KKM, melaksanakan pendekatan belajar tuntas, dengan metode CTL,
pendekatan pembelajaran individual, PAKEM, dan lain-lain yang
berpolakan pendidikan pedagogi reflektif (PPR).
l. Memiliki/mencapai standar pencapaian ketuntasan kompetensi/
prestasi/kelulusan.
m. Memiliki prestasi akademik dalam mengikuti lomba baik tingkat
kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
n. Memiliki prestasi non akademik dalam mengikuti lomba tingkat
kecamatan, kabupaten, propinsi maupun nasional.
o. Menguasai IPTEK.
p. Menguasai budaya daerah.
q. Memenuhi standar sarana prasarana.
r. Memenuhi standar kepala sekolah, pendidik, dan tenaga
kependidikan
s. Memenuhi standar pengelolaan sekolah.
t. Semua warga sekolah memiliki jiwa disiplin dan kerja keras.
4. Latar Belakang Peserta Didik
Peserta didik di SD Kanisius Demangan Baru rata-rata dari
golongan masyarakat menengah ke atas. Sebagian besar orang tua bekerja
sebagai dosen, guru, dokter, karyawan swasta, pengusaha, dengan kesadaran
orang tua yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.
Tingginya kesadaran akan pentingnya pendidikan tersebut membuat tinggi
pula harapan orang tua untuk menjadikan anak mereka pintar dan
berperilaku yang baik. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar di SD
Kanisius Demangan Baru harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
5. Sarana dan Prasarana Sekolah
Sekolah ini memiliki banyak ruangan yang terdiri dari ruang
kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tamu, ruang perpustakaan,
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium IPA, Tata Usaha,
Usaha Kesehatan Sekolah, koperasi sekolah, kantin, gudang, dapur, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kamar mandi. Sekolah ini terdiri dari 2 lantai. Di lantai 1 sebelah timur
terdapat ruang kelas IA, IB, IC sedangkan di sebelah barat terdapat ruang
kelas IIA, IIB, IIC. Pada lantai 2 sebelah timur digunakan untuk ruang kelas
IVA, IVB, IVC, VA,VB, VC, VIA, VIB, VIC sedangkan di sebelah barat
digunakan untuk ruang kelas IIIA, IIIB, IIIC. Adapun fasilitas yang ada
sangat mendukung untuk proses pembelajaran dengan menggunakan IT,
yaitu berupa viewer dan OHP. Pendidik pun diberi fasilitas komputer dalam
ruang guru. Fasilitas lain yang terdapat di SD Kanisius Demangan Baru
diantaranya alat peraga, lapangan basket, berbagai macam alat musik,
laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan
sebagainya.
B. Kurikulum Kelas II
1. Kurikulum Matematika dan Bahasa Indonesia Kelas II.A Semester
Genap
Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran
Matematika dan Bahasa Indonesia kelas II.A adalah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan penjabaran Standar kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang berbeda untuk setiap mata pelajaran. Dalam
penelitian ini peneliti mengambil Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar sebagai berikut:
a) Bahasa Indonesia Standar Kompetensi 6.Mengungkapkan secara lisan
beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kompetensi Dasar 6.1. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di
sekitar sesuai ciri-cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah
dipahami orang lain.
b) Matematika Standar Kompetensi 3.Melakukan perkalian dan
pembagian bilangan sampai dua angka dan Kompetensi Dasar 3.2.
Melakukan pembagian bilangan dua angka
C. Kondisi Kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru
1. Jumlah Siswa
Jumlah peserta didik kelas II.A secara keseluruhan pada
awal tahun pelajaran berjumlah 27 peserta didik, tetapi pada pertengahan
semester ada 2 peserta didik yang pindah ke sekolah lain. Jadi sekarang
berjumlah 25 peserta didik yang terdiri dari: peserta didik laki-laki
berjumlah 13 dan peserta didik perempuan berjumlah 12 dengan data
sebagai berikut:
Tabel.1. Daftar Siswa Kelas II A
Tahun 2010/2011
SD Kanisius Demangan Baru I
NO.NAMA SISWA
JENIS
KELAMIN
L P
1 Yosef L
2 Licia P
3 Adel P
4 Cesky L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5 Jemi L
6 Siska P
7 Arya L
8 Sita P
9 Yudha L
10 Retha P
11 Puspita P
12 Sekar P
13 Nadja P
14 Dipta L
15 Putra L
16 Tiana P
17 Dika L
18 Marcel L
19 Alven P
20 Christian L
21 Ferdi L
22 Yolan P
23 Flavio L
24 Nirmala P
25 Dimas L
Keterangan: nama peserta didik yang digunakan pada tabel bukanlah nama
yang sebenarnya (nama sebenarnya ada pada peneliti).
2. Jadwal pelajaran
Dalam penelitian ini pendidik hanya mengajar untuk mata
pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia yang dilaksanakan secara
tematik di kelas II. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret minggu
pertama dan minggu ketiga. Penelitian dilaksanakan sesuai jadwal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sudah dipakai di kelas II. Siklus I dilaksanakan hari Selasa, 1 Maret 2011
jam ke 5,6 dan 7 sedangkan siklus 2 dilaksanakan hari Kamis, 17 Maret
2011 jam ke 2,3, dan 4 sesuai jadwal mata pelajaran yang tertera sebagai
berikut:
Tabel.2. Jadwal Pelajaran Kelas II.A
Tahun Pelajaran 2010/2011
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
07.00-07.35 Upacara P.Agam B.Indo Komp SKJ P. Aga
07.35-08.10 P.Karkt Tari B.Indo MTK B.Ing P. Aga
08.10-08.45 IPS B.Jawa IPS MTK MTK B.Jawa
08.45-09.00 PKn PKn IPA B.Indo MTK B. Indo
09.00-09.20 Istirahat
09.20-09.40 Pkn B.Indo IPA Vokal MTK B. Indo
09.40-10.15 B.Indo MTK OR IPA MTK B. Indo
10.15-10.50 B.Indo MTK OR Lukis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Pra Penelitian
Dalam tahap ini peneliti ingin mengetahui masalah yang terjadi di
kelas II.A dengan melakukan pengamatan menggunakan instrumen berupa
lembar observasi, wawancara dan catatan anekdotal untuk mengumpulkan
data. Hasil observasi, wawancara, dan catatan anekdotal diuraikan sebagai
berikut:
a. Observasi dan Wawancara Dengan Pendidik di Kelas II.A
Observasi pendidik merupakan pengamatan yang dilakukan
peneliti pada saat pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia,
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, peneliti melakukan kegiatan
wawancara dengan pendidik dan melakukan observasi terhadap
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pendidik di kelas. Dari hasil
observasi diperoleh informasi bahwa sebelum melaksanakan
pembelajaran pendidik memeriksa kesiapan belajar peserta didik tetapi
pendidik belum memeriksa kelengkapan alat tulis yang dibawa peserta
didik. Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran pendidik
melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan
mengenai materi yang lalu kepada peserta didik serta menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini. Saat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
materi untuk memperjelas penyampaian kepada peserta didik, pendidik
mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik. Setelah
materi dijelaskan pendidik membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
Di dalam kelompoknya peserta didik diberi tugas dan meminta
mendiskusikan tugas tersebut di dalam kelompok. Tugas kelompok
tersebut dipresentasikan jawabannya di depan kelas dan pendidik
memberikan umpan balik atas jawaban peserta didik. Dalam
pelaksanaan pembelajaran yang peneliti amati pendidik tidak
memberikan pertanyaan panduan untuk direfleksikan peserta didik,
sehingga peserta didik tidak dapat membuat kesimpulan sendiri dengan
baik. Sebelum memberikan soal evaluasi pendidik memberikan tugas
kepada peserta didik untuk mengambil sedotan dan melakukan tindakan
tertentu sesuai dengan materi pelajaran agar peserta didik lebih jelas
mengenai konsep perkalian, yang terakhir adalah pendidik memberikan
soal-soal evaluasi.
Tabel.3. Oservasi Pendidik Pra Penelitian
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Pendidik memeriksa kesiapan belajar
peserta didik.
Dengan berdoa dan meminta
menyiapkan diri dengan
duduk yang rapi
2. Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis.
3. Pendidik melakukan apersepsi. Dengan memberikan
beberapa pertanyaan tentang
perkalian
4. Pendidik menyampaikan tujuan Memberitahukan kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pembelajaran. yang akan dicapai pada
pembelajaran hari ini
5. Pendidik mengaitkan materi pelajaran
dengan pengalaman peserta didik.
Dengan menanyakan apakah
peserta didik pernah diminta
ibu berbelanja di warung?
6. Pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengerjakan tugas dan
berdiskusi dalam kelompok.
Membagi peserta didik
menjadi beberapa kelompok
belajar
7. Pendidik memberikan umpan balik atas
jawaban peserta didik.
Pendidik memberikan
komentar dan masukan
8. Pendidik memberikan pertanyaan panduan
untuk direfleksikan peserta didik.
Tidak ada pertanyaan refleksi
9. Pendidik memberikan tugas kepada peserta
didik untuk melakukan tindakan tertentu
sesuai dengan materi pelajaran.
Pendidik melakukan tanya
jawab dengan peserta didik
mengenai perkalian
menggunakan alat peraga
sedotan
10. Pendidik memberikan soal evaluasi.
Sedangkan kegiatan wawancara dilakukan pada hari yang
sama dengan menggunakan 15 pertanyaan panduan. Dari wawancara
tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel.4. Wawancara Pendidik Pra Penelitian
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pendidik
1. Berapa jumlah peserta didik di kelas II.A ? Jumlah peserta didik kelas II.A secara
keseluruhan pada awal tahun pelajaran
berjumlah 27 peserta didik, tetapi pada
pertengahan semester ada 2 peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
yang pindah ke sekolah lain. Sehingga
jumlah sekarang adalah 25 orang.
2. Berapa jumlah peserta didik laki-laki? Peserta didik laki-laki berjumlah 13 orang
3. Berapa jumlah peserta didik yang
perempuan?
Peserta didik perempuan berjumlah 12
orang
4. Apakah ada permasalahan di kelas II.A SD
Kanisius Demangan Baru?
Ada, sebagian besar peserta didik
mempunyai permasalahan dalam pelajaran
matematika, rata-rata nilai matematika
banyak yang berada di bawah KKM. KKM
Matematika adalah 65 dan KKM Bahasa
Indonesia adalah 70. Hal tersebut
disebabkan karena kurang telitinya peserta
didik dalam mengerjakan soal-soal
matematika tersebut. Peserta didik setelah
selesai mengerjakan soal matematika malas
untuk meneliti dan mengulang kembali. Hal
lain yang menyebabkan nilai matematika di
bawah KKM adalah ketika peserta didik
melakukan diskusi kelompok mereka tidak
dapat bekerjasama dengan baik, semua
merasa jawaban mereka paling benar dan
peserta didik tidak mau membantu sesama
teman dalam kelompoknya sehingga lebih
memilih untuk membagi tugas dan
dikerjakan sendiri-sendiri tanpa melakukan
diskusi.
5. Bagaimanakah dengan nilai prestasi
peserta didik kelas II.A SD Kanisius
Demangan Baru?
Dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan
hanya nilai matematika yang sebagian besar
peserta didik di bawah KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
6. Apakah peserta didik mampu
mengemukakan pendapatnya jika diberi
beberapa pertanyaan oleh pendidik?
Sebagian besar peserta didik kurang dapat
mengemukakan pendapatnya saat diberikan
pertanyaan oleh pendidik, mereka
cenderung pasif jika diberikan pertanyaan
secara klasikal.
7. Bagaimanakah sikap peserta didik di kelas
maupun disekolah?
Sikap beberapa peserta didik dengan kelas
dan sekolah sudah baik tetapi ada beberapa
peserta didik yang kurang menghargai kelas
dan lingkungan sekitar sekolah terbukti
dengan peserta didik membuang sampah
sembarangan, peserta didik merusak
tanaman dengan memetiki daun-daun pada
tanaman tersebut dan peserta didik
mencoret-coret meja dan kursi di kelas.
8. Bagaimanakah sikap peserta didik dengan
teman sekelasnya?
Sebagian besar peserta didik mempunyai
sikap peduli dengan teman sekelasnya tetapi
ada beberapa peserta didik lebih memilih
teman yang disukainya dalam bermain dan
bermain hanya dengan teman-teman
tertentu.
9. Apakah peserta didik kelas II.A disiplin? Dalam hal berpakaian dan kebersihan
peserta didik disiplin, tetapi dalam hal
tanggung jawab sebagian peserta didik
sering lupa tidak mengerjakan pekerjaan
rumah.
10. Apakah peserta didik mampu menilai
pendapat siswa lain? Jelaskan!
Peserta didik mampu menilai pendapat
siswa lain, mereka sering membetulkan dan
memberikan komentar atas jawaban dari
temannya.
11. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta Bertanya kepada guru dan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
didik apabila ada hal yang belum
dipahami?
12. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta
didik apabila menemukan soal yang sulit?
Bertanya kembali kepada guru dan teman
tentang cara mengerjakannya.
13. Bagaimana cara peserta didik
mengemukakan hasil pekerjaannya?
Menjawab pertanyaan dari pendidik dan
menuliskan jawabannya di papan tulis.
14. Bagaimana sikap peserta didik pada saat
Ibu memberi penjelasan?
Mendengarkan dengan baik dan
mengajukan beberapa pertanyaan bila ada
yang belum dipahami
15. Apakah peserta didik peduli dengan
lingkungan sekitarnya?
Ada beberapa peserta didik yang kurang
peduli dengan lingkungan sekitarnya dan
ada juga beberapa peserta didik yang peduli
dengan lingkungan sekitarnya
Berdasarkan data wawancara di atas maka dapat disimpulkan
beberapa masalah yang terdapat di kelas II.A SD Kanisius Demangan
Baru yaitu yang pertama banyaknya peserta didik dengan nilai
Matematika yang berada di bawah KKM sehingga menyebabkan rata-
rata kelas menurun. Hal tersebut berkaitan dengan competence. Kedua,
yaitu peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan soal-soal yang
diberikan pendidik, sehingga menyebabkan jawaban salah walaupun
peserta didik sudah memahami materinya. Ketidaktelitian tersebut
berkaitan dengan conscience. Ketiga adalah sikap peserta didik yang
kurang mampu bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya dan
sikap peserta didik yang kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Ketidakpekaan tersebut berkaitan dengan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Observasi Peserta Didik
Observasi peserta didik adalah kegiatan yang dilakukan
peneliti untuk mengamati peserta didik selama proses belajar mengajar
yang berlangsung di dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut terdapat
beberapa aspek yang diamati peneliti yaitu :
Peserta didik siap mengikuti pelajaran dan
memperhatikan penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran Peserta
didik belum menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,
penghapus, pengggaris, buku tulis) dan bahkan ada beberapa peserta
didik yang tidak membawa buku paket. Dari beberapa pertanyaan
yang diberikan oleh pendidik peserta didik dapat menjawab
pertanyaan pendidik dengan baik dan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada pendidik ketika mereka belum jelas mengenai
materi pelajaran yang diajarkan. Peserta didik dapat mengerjakan
tugas yang diberikan oleh pendidik tetapi tidak dapat bekerjasama
dengan baik dalam kelompok mereka cenderung bertahan pada
jawaban masing-masing yang dianggap benar, ketika pendidik
meminta melaporkan hasil kerja kelompok ada beberapa peserta
didik yang dapat melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan
kelas, tetapi untuk menanggapi jawaban kelompok lain mereka
cenderung pasif dan banyak yang diam. Pada akhir kegiatan
pembelajaran peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang
materi yang dipelajari dengan panduan dari pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel.5. Observasi Peserta Didik Pra Penelitian
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran
(conscience).
Dengan sikap siap dan tenang di
tempat duduk masing-masing.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
pendidik (compassion).
peserta didik tidak ramai, fokus
terhadap pelajaran yang
diberikan
3. Peserta didik menggunakan alat tulis
dengan lengkap (pensil, penghapus,
penggaris, buku tulis, buku paket)
(conscience).
Beberapa peserta didik hanya
menggunakan pensil dan
penghapus bahkan beberapa
diantaranya tidak membawa
buku paket
4. Peserta didik menjawab pertanyaan
pendidik (conscience).
Dengan bergantian dan
mengangkat tangan terlebih
dahulu.
5. Peserta didik mengajukan beberapa
pertanyaan kepada pendidik (conscience).
Peserta didik menanyakan cara
lain mengerjakan perkalian
6. Peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan oleh pendidik (conscience).
Peserta didik mengerjakan tugas
dalam kelompok belajarnya
7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan
baik dalam kelompok (compassion).
Beberapa peserta didik hanya
diam dan ada kelompok yang
membagi pekerjaan yang
diberikan pendidik untuk
dikerjakan sendiri-sendiri
8. Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja
kelompok (compassion).
Hasil kerja kelompok di tulis di
papan tulis dan dibahas bersama
9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban
kelompok lain (compassion).
Beberapa peserta didik
membetulkan jawaban kelompok
lain yang salah di papan tulis
10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan Dengan bantuan pendidik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
tentang materi yang dipelajari (conscience). peserta didik membuat
kesimpulan mengenai materi hari
ini
c. Observasi Kelas
Observasi kelas merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti
untuk mengamati peserta didik selama proses belajar mengajar yang
berlangsung di dalam kelas. Observasi kelas dilaksanakan dengan
tujuan mengetahui aktivitas peserta didik saat melaksanakan kegiatan
secara keseluruhan di dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut
terdapat beberapa aspek yang diamati peneliti yaitu:
Sebagian besar peserta didik siap mengikuti pelajaran dan
memperhatikan penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran Peserta
didik di kelas belum menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,
penghapus, pengggaris, buku tulis) dan ada beberapa peserta didik yang
tidak membawa buku paket. Dari beberapa pertanyaan yang diberikan
oleh pendidik, peserta didik di kelas dapat menjawab pertanyaan
pendidik dengan baik dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
pendidik ketika mereka belum jelas mengenai materi pelajaran yang
diajarkan. Peserta didik dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh
pendidik tetapi tidak dapat bekerjasama dengan baik dengan teman
dalam kelompok mereka cenderung bertahan pada jawaban masing-
masing yang dianggap benar, ketika pendidik meminta melaporkan
hasil kerja kelompok sebagian besar peserta didik sudah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan mampu
menuliskan jawabannya di papan tulis serta mampu menanggapi
jawaban teman lain. Pada akhir kegiatan pembelajarn peserta didik
dapat membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari dengan
panduan dari pendidik.
Tabel.6. Observasi Kelas Pra Penelitian
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran
(conscience).
Kelas terkondisi dengan baik,
semua peserta didik tenang
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
guru (compassion).
Beberapa peserta didik
mendengarkan penjelasan guru
dan ada peserta didik sibuk
bermain sendiri
3. Peserta didik menggunakan alat tulis
dengan lengkap (pensil, penghapus,
pengggaris, buku tulis, buku paket)
(conscience).
Ada peserta didik yang tidak
membawa buku paket dan
bergabung dengan teman yang
membawa
4. Peserta didik menjawab pertanyaan
pendidik (conscience).
Peserta didik aktif menjawab
pertanyaan dari pendidik
5. Peserta didik mengajukan beberapa
pertanyaan pada pendidik (conscience).
Peserta didik bertanya mengenai
materi yang belum jelas
6. Peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan oleh pendidik (conscience).
Pendidik membagi kelas menjadi
beberapa kelompok belajar
7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan
temannya (compassion).
Beberapa peserta didik tidak
dapat bekerjasama dengan baik
dan ada diantaranya yang tidak
mau mengerjakan dan hanya
bermain sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
8. Peserta didik dapat mengerjakan tugas di
papan tulis (conscience).
Hasil pekerjaan peserta didik di
kerjakan di papan tulis dan di
bahas bersama
9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban
teman (conscience).
Antar kelompok belajar
memberikan tanggapan atas
pekerjaan yang dikerjakan di
papan tulis
10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan
tentang materi yang dipelajari (conscience).
Peserta didik membuat
kesimpulan dengan bantuan
pendidik
Untuk mendukung penelitian ini maka dari beberapa
kegiatan observasi yang dilakukan, peneliti memperoleh data kondisi
awal nilai kognitif Matematika dan Bahasa Indonesia sebagai
berikut:
Tabel.7. Nilai Kognitif Bahasa Indonesia Pra Penelitian
No. Nama Nilai KognitifKKM Bahasa
Indonesia1 Yosef 70 85
2 Licia 70 95
3 Adel 70 90
4 Cesky 70 90
5 Jemi 70 80
6 Siska 70 100
7 Arya 70 100
8 Sita 70 *47
9 Yudha 70 95
10 Retha 70 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
11 Puspita 70 75
12 Sekar 70 *56
13 Nadja 70 85
14 Dipta 70 90
15 Putra 70 77
16 Tiana 70 90
17 Dika 70 90
18 Marcel 70 73
19 Alven 70 90
20 Christian 70 100
21 Ferdi 70 100
22 Yolan 70 100
23 Flavio 70 80
24 Nirmala 70 92
25 Dimas 70 90
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
Persentase peserta didik yang tuntas:
Bahasa Indonesia : 23/25x100 = 92%
Persentase peserta didik yang tidak tuntas:
Bahasa Indonesia : 2/25x100 = 8%
Tabel.8. Nilai Kognitif Matematika Pra Penelitian
No. Nama Nilai Kognitif
KKM Matematika
1 Yosef 65 *40
2 Licia 65 94
3 Adel 65 *57
4 Cesky 65 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
5 Jemi 65 *31
6 Siska 65 *48
7 Arya 65 *63
8 Sita 65 *37
9 Yudha 65 *63
10 Retha 65 72
11 Puspita 65 *60
12 Sekar 65 *60
13 Nadja 65 *57
14 Dipta 65 68
15 Putra 65 *40
16 Tiana 65 *51
17 Dika 65 *54
18 Marcel 65 *54
19 Alven 65 68
20 Christian 65 71
21 Ferdi 65 86
22 Yolan 65 97
23 Flavio 65 *43
24 Nirmala 65 *60
25 Dimas 65 *49
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
Persentase peserta didik yang tuntas:
Matematika : 8/25x100 = 32%
Persentase peserta didik yang tidak tuntas:
Matematika :17/25x100 = 68%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dari data nilai yang diperoleh diketahui bahwa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia ada 2 (8%) peserta didik yang tidak tuntas
dan untuk mata pelajaran Matematika ada 17 (68%) peserta didik yang
tidak tuntas. Dari data tersebut maka peneliti tergerak untuk melakukan
penelitian untuk meningkatkan competence, conscience, compassion
pada peserta didik kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru I dengan
menerapkan PPR pada pembelajaran tematik.
2. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran
tematik di kelas II.A yang akan dilaksanakan pasa siklus I meliputi
kegiatan menyiapkan perangkat pembelajaran, yang meliputi:
1) Mempersiapkan materi pelajaran dengan bertanya kepada pendidik
di kelas II.A.
2) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi di kelas II.A yaitu:
a) Untuk Bahasa Indonesia Standar Kompetensi 6. Mengungkapkan
secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda
dan bercerita dan Kompetensi Dasar 6.1.Mendeskripsikan
tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b) Untuk Matematika Standar Kompetensi 3. Melakukan perkalian
dan pembagian bilangan sampai dua angka dan Kompetensi
Dasar 3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua
angka.
3) Kemudian dari materi tersebut dapat dibuat silabus, RPP, LKS, soal
evaluasi, skala sikap, skala minat dan lembar observasi.
4) Setelah semua perangkat disiapkan sampai benar kemudian
selanjutnya peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa sedotan
dan beberapa contoh gambar-gambar hewan dalam slide power
point.
b. Tindakan
Proses pembelajaran siklus I bertujuan untuk meningkatkan
competence, conscience dan compassion peserta didik. Proses tersebut
dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Competence
Bahasa Indonesia: Mampu mendeskripsikan ciri-ciri binatang di
lingkungan sekitar
Matematika : Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian.
Conscience
Bahasa Indonesia: Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang di
lingkungan sekitar
Matematika : Teliti dalam menghitung pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Compassion
Bahasa Indonesia: Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri
binatang di lingkungan sekitar dalam kelompok
belajarnya.
Matematika : Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat
mengerjakan pembagian
1) Konteks
Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan peserta didik
untuk belajar, maka konteks dari kegiatan belajar mengajar pada
siklus I ini adalah peserta didik berbaris rapi di depan kelas
dipimpin ketua kelas, peserta didik masuk ke kelas dengan rapi,
peserta didik merapikan meja dan kursi masing-masing dan
menyiapkan buku dan alat tulis, peserta didik berdoa dipimpin oleh
salah satu petugas piket, peserta didik mengucapkan salam kepada
guru dan teman-teman, pendidik menyiapkan peserta didik secara
psikis seperti berdoa, pendidik membagi peserta didik dalam
beberapa kelompok belajar, pendidik melakukan apersepsi tentang
nama-nama binatang di lingkungan sekitar. Untuk mulai masuk ke
dalam materi pelajaran yaitu tentang dunia binatang peneliti
mengajak peserta didik mengenal dunia binatang yang dekat dengan
dunia peserta didik maka dari konteks tentang binatang peserta
didik dapat diajak untuk mendalami pembagian. Misal: gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
beberapa jenis binatang bergerak masuk ke dalam beberapa
kandang yang dapat dihitung oleh peserta didik dan dijadikan dasar
dalam memahami materi pembagian dengan langkah-langkah:
menggali pengetahuan siswa seputar jenis-jenis binatang tersebut.
2) Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan
pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada peserta didik
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam kegiatan
siklus I ini pengalaman peserta didik dapat dilihat dari pengalaman
peserta didik mengenai dunia binatang berupa nama dan ciri-cirinya.
Dari pengalaman melihat binatang di luar kegiatan pembelajaran
tersebut maka peserta didik dapat belajar mendeskrripsikan ciri-
cirinya kemudian peserta didik memperdalam pengetahuannya
dengan mendengarkan penjelasan tentang ciri-ciri binatang secara
rinci dari pendidik dengan melihat gambar bergerak dalam slide
power point. Setelah memahami ciri-ciri binatang, peserta didik
dapat menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci dalam
kelompoknya. Dari sejumlah binatang yang telah dipahami ciri-
cirinya oleh peserta didik, maka pendidik dapat mengajak peserta
didik untuk masuk dalam materi pembagian dengan cara membagi
binatang tersebut untuk masuk ke dalam kandang masing-masing
bersamaan dengan peserta didik dan pendidik menyanyikan sebuah
lagu mengenai pembagian. Dari pembagian jumlah binatang tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
maka peserta didik dapat belajar tentang pembagian bilangan dan
dapat mengerjakan pembagian dalam kelompok belajarnya.
3) Refleksi
Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan
makna dalam setiap pengalaman peserta didik maka dibutuhkan
penegasan yang menjelaskan motivasi batin apa sebelum seseorang
melakukan tindakan. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan kemudian peserta didik
merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya. Kegiatan refleksi dipandu dengan pertanyaan apakah
peserta didik menyayangi binatang di lingkungan sekitar?, apakah
peserta didik mengenali ciri-ciri binatang yang disayang?, kegiatan
apa yang dilakukan peserta didik untuk dapat merawat binatang
dengan baik? Kemudian pendidik menanyakan bila peserta didik
diberi makanan oleh orang tuanya dan diminta untuk membagi
dengan temannya, hal apa yang akan peserta didik lakukan untuk
dapat membagi dengan adil?. Dari kegiatan refleksi tersebut
diharapkan peserta didik dapat merumuskan niat-niat dan
merencanakan tindakan yang akan dilakukannya.
4) Aksi
Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai perbuatan atau
tindakan peserta didik dalam mewujudkan refleksinya. Setelah
melakukan refleksi pendidik mengajak peserta didik untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
mewujudkan refleksi yang telah dilakukan dalam bentuk aksi yaitu
peserta didik dapat menyayangi binatang yang ada di lingkungan
sekitar dengan tidak menyakitinya seperti memukul binatang,
menendang binatang, melempari batu pada binatang dan wujud
nyata di sekolah adalah tidak membuang sampah pada kolam ikan
yang ada di sekolah, memberikan air di kolam ikan jika airnya habis
dan sebagainya, serta peserta didik dapat membagi dengan adil
dengan cara membagi sama rata sehingga ia tidak merugikan orang
lain.
Tabel.9. Aksi Peserta Didik Kelas II.A Pada Siklus 1
No Absen Siklus 1
Conscience
(tanggung jawab dan ketelitian)
Compassion
(kerjasama)
1 Mengerjakan dengan tanggung
jawab
Menolong sesama, kerjasama
2 Tidak ramai di kelas Membantu teman yang kesulitan,
bertukar pikiran
3 Menepati janji, meneliti kembali
jawaban.
Meminjamkan pensil, berdiskusi
6 Bertanggung jawab, teliti Membantu teman, kerjasama
7 Jujur, bekerja dengan baik Membantu, kerjasama
8 Menepati janji, meneliti kembali Membantu, menghargai pendapat
orang lain
9 Disiplin dan menghormati,
meneliti kembali
Membantu, kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
10 Teliti dalam kerja PR, latihan
dan ulangan
Membantu, kerjasama
11 Kerjasama kecuali ulangan,
memeriksa kembali
Membantu teman, mendengarkan
penjelasan teman
12 Belajar rajin Membantu teman dalam belajar
kelompok, membantu memikirkan
14 Jujur, mengerjakan tugas tidak
ramai
Membantu teman yang kesulitan
menghitung
15 Mengerjakan tugas tepat waktu
dan teliti
Membantu teman yang kesulitan
saat sakit, kerjasama
16 Berbuat baik Menolong tanpa imbalan,
kerjasama dengan baik
17 Minta maaf, teliti kembali Membantu teman yang kesulitan
18 Tidak ingkar janji, belajar giat Menolong, kerjasama
19 Mengembalikan mainan atau
buku milik teman, mengoreksi
kembali
Membantu, membagi tugas
20 Jujur, belajar giat Menyisihkan uang untuk teman,
menghargai pendapat
22 Mengakui kesalahan dan jujur,
meneliti kembali
Memberi uang, membantu yang
kesulitan
23 Lebih teliti Membantu teman yang kesulitan
24 Menanggung semua yang
diperbuat, mengecek kembali
pekerjaan
Membantu
25 Mengganti barang yang rusak,
belajar tekun
Membantu, kerjasama
26 Membantu teman yang
kesusahan, belajar giat
Menyisihkan uang saku untuk
teman, kerjasama
27 Mengakui kesalahan yang Membantu saat kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
5) Evaluasi
Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang
dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh peserta didik maupun
pendidik. Evaluasi dalam proses pembelajaran pada siklus I ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang
disampaikan pendidik membantu para peserta didik untuk dapat
memahami dan menilai pengalaman mereka. Evaluasi dilakukan
dengan memberikan soal-soal evaluasi dan melakukan penilaian
terhadap hasil kerja siswa baik kelompok maupun individu. Dari
diperbuat, terus membaca
28 Belajar Membantu
29 Sopan, jujur, ulangan diteliti lagi Mengajari dengan tidak marah-
marah
30 Membantu teman yang
kesulitan, koreksi
Mengajari, kerjasama
31 Tidak menyontek, konsentrasi Tidak mengejek waktu jatuh,
kerjasama
32 Piket sesuai jadwal, tidak
terburu-buru kerja tugas
Mengajari sampai benar-benar
bisa, memberi ide dan mengajari
teman yang bingung atau
kesusahan
33 Membantu teman, meneliti Membantu teman agar tidak
kesulitan, membantu kelompok
34 Membersihkan kelas saat piket,
meneliti jawaban
Membantu, mengajukan pendapat
35 Membantu sesama, memeriksa
kembali
Membantunya, mengerjakan
dengan sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kegiatan evaluasi siklus I maka dapat diperoleh data nilai sebagai
berikut:
Tabel.10. Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus I
No. NamaNilai C1(70%)
Nilai C2(15%)
Nilai C3(15%)
nilaiAkhir
KKM 70 KKM 70 KKM 701 Yosef 95 85 100 94.25
2 Licia 100 100 90 98.5
3 Adel 100 85 90 96.25
4 Cesky 95 75 70 88.25
5 Jemi 85 100 70 85
6 Siska 85 100 100 89.5
7 Arya 75 *45 *20 *62.25
8 Sita 75 85 100 80.25
9 Yudha 75 *65 80 74.25
10 Retha 95 100 100 96.5
11 Puspita 95 85 90 92.75
12 Sekar 95 100 100 96.5
13 Nadja 100 100 100 100
14 Dipta *65 90 70 *69.5
15 Putra 100 75 90 94.75
16 Tiana 90 95 80 89.25
17 Dika 90 85 100 90.75
18 Marcel 85 80 80 83.5
19 Alven 100 95 100 99.25
20 Christian 100 95 100 99.25
21 Ferdi 95 100 100 96.5
22 Yolan 100 95 100 99.25
23 Flavio 100 85 *60 91.75
24 Nirmala 100 80 100 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
25 Dimas 100 90 100 98.5
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
Dari data nilai Bahasa Indonesia di atas maka dapat diperoleh data
sebagai berikut:
Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):
a. Nilai C1= 24/25x100 = 96%
b. Nilai C2= 23/25x100 = 92%
c. Nilai C3= 23/25x100 = 92%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 23/25x100 = 92%
Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):
a. Nilai C1=1/25x100 = 4%
b. Nilai C2=2/25x100 = 8%
c. Nilai C3=2/25x100 = 8%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 2/25x100 = 8%
Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot
masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +
(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai akhir pada
table.12.
Tabel.11. Data Nilai Matematika Siklus I
No. NamaNilai C1(70%)
Nilai C2(15%)
Nilai C3(15%)
nilaiAkhir
KKM 65 KKM 65 KKM 65
1 Yosef 95 85 100 94.25
2 Licia 95 100 90 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3 Adel 100 85 90 96.25
4 Cesky 90 75 70 84.75
5 Jemi *60 100 70 67.5
6 Siska 70 100 100 79
7 Arya 95 *45 *20 76.25
8 Sita *30 85 100 *48.75
9 Yudha 65 *65 80 67.25
10 Retha 70 100 100 79
11 Puspita 50 85 90 *61.25
12 Sekar 65 100 100 75.5
13 Nadja 95 100 100 96.5
14 Dipta *45 90 70 *55.5
15 Putra 90 75 90 87.75
16 Tiana *50 95 80 *61.25
17 Dika *40 85 100 *55.75
18 Marcel 100 80 80 94
19 Alven 88 95 100 90.85
20 Christian 100 95 100 99.25
21 Ferdi *55 100 100 68.5
22 Yolan *63 95 100 73.35
23 Flavio 78 85 *60 76.35
24 Nirmala 95 80 100 93.5
25 Dimas 83 90 100 86.6
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Dari data nilai Matematika di atas maka dapat diperoleh data sebagai
berikut:
Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):
a. Nilai C1= 18/25x100 = 72%
b. Nilai C2= 23/25x100 = 92%
c. Nilai C3= 23/25x100 = 92%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 20/25x100 = 80%
Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):
a. Nilai C1=7/25x100 = 28%
b. Nilai C2=2/25x100 = 8%
c. Nilai C3=2/25x100 = 8%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 5/25x100 = 20%
Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot
masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +
(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai pada
table.13.
c. Observasi
1) Observasi Pendidik
Observasi pendidik pada siklus I dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana manfaat pembelajaran tematik berpola PPR yang
diberikan oleh peneliti berpengaruh pada nilai-nilai dan sikap-sikap
peserta didik di kelas. Wali kelas II.A melakukan observasi pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
I untuk kegiatan belajar mengajar yang dilakukan peneliti di kelas.
Dari hasil observasi diperoleh informasi bahwa sebelum melaksanakan
pembelajaran pendidik memeriksa kesiapan belajar peserta didik dan
memeriksa kelengkapan alat tulis yang dibawa peserta didik. Sebelum
masuk ke dalam materi pembelajaran pendidik melakukan apersepsi
dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang lalu
kepada peserta didik serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilaksanakan hari ini. Saat memberikan materi untuk
memperjelas penyampaian kepada peserta didik, pendidik mengaitkan
materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik. Setelah materi
dijelaskan pendidik membagi kelas menjadi beberapa kelompok
supaya peserta didik dapat mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam
kelompok. Di dalam kelompoknya peserta didik diberi tugas dan
meminta mendiskusikan tugas tersebut di dalam kelompok. Tugas
kelompok tersebut dipresentasikan jawabannya di depan kelas dan
pendidik memberikan umpan balik atas jawaban peserta didik. Dalam
akhir pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidik memberikan
pertanyaan panduan untuk direfleksikan peserta didik. Sebelum
memberikan soal evaluasi pendidik memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mengambil sedotan dan melakukan tindakan tertentu
sesuai dengan materi pelajaran agar peserta didik lebih jelas mengenai
konsep pembagian, yang terakhir adalah pendidik memberikan soal-
soal evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel.12. Observasi Pendidik Siklus I
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Pendidik memeriksa kesiapan belajar
peserta didik.
Dengan meminta peserta didik
bersikap siap, duduk yang rapi dan
tenang.
2. Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis. Menanyakan kepada peserta didik
apakah membawa alat tulis yang
lengkap dan membawa buku paket
3. Pendidik melakukan apersepsi. Dengan menanyakan binatang apa
saja yang ada di lingkungan sekitar
dan apakah binatang kesayangan
peserta didik?
4. Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Menjelaskan tentang kompetensi
yang akan di capai pada
pembelajaran ini
5. Pendidik mengaitkan materi pelajaran
dengan pengalaman peserta didik.
Mengaitkan pembelajaran dengan
pengalaman sehari-hari peserta
didik tentang dunia binatang dan
pembagian dengan menunjukkan
beberapa binatang melalui slide
power point.
6. Pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengerjakan tugas dan
berdiskusi dalam kelompok.
Pendidik membagi kelas menjadi
beberapa kelompok
7. Pendidik memberikan umpan balik atas
jawaban peserta didik.
Pendidik memberikan jawaban dan
peneguhan atas pertanyaan peserta
didik
8. Pendidik memberikan pertanyaan panduan
untuk direfleksikan peserta didik.
Pendidik memberikan pertanyaan
refleksi sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang diperjuangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
9. Pendidik memberikan tugas kepada peserta
didik untuk melakukan tindakan tertentu
sesuai dengan materi pelajaran.
Peserta didik menghitung
pembagian menggunakan sedotan
dan gambar-gambar hewan.
10. Pendidik memberikan soal evaluasi. Soal-soal latihan yang dikerjakan
secara individu
2) Observasi Peserta Didik
Observasi peserta didik dilaksanakan untuk mengetahui
kegiatan peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran di
kelas dan kegiatan peserta didik selama di dalam kelompok
belajarnya. Dari hasil observasi diperoleh informasi bahwa peserta
didik siap mengikuti pelajaran dan memperhatikan penjelasan guru.
Dalam proses pembelajaran peserta didik belum menggunakan alat
tulis dengan lengkap (pensil, penghapus, pengggaris, buku tulis).
Dari beberapa pertanyaan yang diberikan oleh pendidik peserta
didik dapat menjawab pertanyaan pendidik dengan baik dan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada pendidik ketika mereka
belum jelas mengenai materi pelajaran yang diajarkan. Peserta didik
dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik dan dapat
bekerjasama dengan baik dalam kelompok, tetapi ada 1 kelompok
yang tidak dapat bekerjasama dengan baik, mereka cenderung
bertahan pada jawaban masing-masing yang dianggap benar maka
memilih membagi pekerjaan tersebut, ketika pendidik meminta
melaporkan hasil kerja kelompok ada beberapa peserta didik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dapat melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dengan
menuliskan di papan tulis, tetapi untuk menanggapi jawaban
kelompok lain mereka cenderung pasif dan banyak yang diam. Pada
akhir kegiatan pembelajaran peserta didik belum dapat membuat
kesimpulan tentang materi yang dipelajari.
Tabel.13.Observasi Peserta Didik Siklus I
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran
(conscience).
Dengan bersikap tenang dan siap
di tempat duduk masing-masing
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
guru (compassion).
Sebagian besar peserta didik
mendengarkan dengan baik dan
ada beberapa yang masih
mengobrol dengan teman
sebelahnya
3. Peserta didik menggunakan alat tulis
dengan lengkap (pensil, penghapus,
pengggaris, buku tulis, buku paket)
(conscience).
Yang digunakan hanya pensil dan
penghapus, serta ada beberapa
peserta didik yang tidak membawa
buku paket.
4. Peserta didik menjawab pertanyaan
pendidik (conscience).
Sebagian besar peserta didik aktif
menjawab pertanyaan pendidik
5. Peserta didik mengajukan beberapa
pertanyaan kepada pendidik (conscience).
Sebagian besar peserta didik aktif
bertanya mengenai macam-macam
binatang yang belum dikenalnya.
6. Peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan oleh pendidik (conscience).
Tugas dikerjakan bersama di
dalam kelompok belajar.
7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan
baik dalam kelompok (compassion).
Kerjasama dalam kelompok
belajar sudah Nampak tetapi ada
satu kelompok yang belum bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
bekerjasama dengan baik
8. Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja
kelompok (compassion).
Hasil kerja kelompok dibacakan
dan di bahas bersama
9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban
kelompok lain (compassion).
Beberapa peserta didik masih pasif
dan belum mampu menanggapi
jawaban temannya dengan benar
10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan
tentang materi yang dipelajari (conscience).
Beberapa peserta didik tidak
membuat kesimpulan
3) Observasi Kelas
Observasi kelas dalam siklus I ini dilakukan untuk
mengetahui aktivitas peserta didik saat mengikuti pembelajaran
secara keseluruhan di dalam kelas. Dari hasil observasi diperoleh
informasi bahwa sebagian besar peserta didik siap mengikuti
pelajaran dan memperhatikan penjelasan guru. Dalam proses
pembelajaran peserta didik di kelas belum menggunakan alat tulis
dengan lengkap (pensil, penghapus, pengggaris, buku tulis) hanya
menggunakan pensil dan penghapus. Dari beberapa pertanyaan
yang diberikan oleh pendidik, peserta didik di kelas dapat
menjawab pertanyaan pendidik dengan baik dan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada pendidik ketika mereka belum jelas
mengenai materi pelajaran yang diajarkan. Peserta didik dapat
mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik dan dapat
bekerjasama secara baik dengan temannya tetapi ada satu kelompok
yang belum dapat bekerjasama dengan baik dan hanya mengobrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
ketika bekerja dalam kelompok belajar, ketika pendidik meminta
melaporkan hasil kerja kelompok dan mengerjakan tugas di papan
tulis sebagian besar peserta didik sudah dapat melaporkan hasil
kerja kelompoknya di depan kelas dan mampu mengerjakan soal
dengan baik di papan tulis tetapi peserta didik belum mampu
menanggapi jawaban teman. Pada akhir kegiatan pembelajarn
peserta didik belum dapat membuat kesimpulan tentang materi
yang dipelajari.
Tabel.14. Observasi Kelas Siklus I
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran
(conscience).
Kondisi peserta didik di kelas
tenang dan siap di tempat duduk
masing-masing
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
guru (compassion).
Perhatian peserta didik di kelas
fokus terhadap pendidik
3. Peserta didik menggunakan alat tulis
dengan lengkap (pensil, penghapus,
pengggaris, buku tulis, buku paket)
(conscience).
Alat yang dibawa sebagian besar
peserta didik tidak lengkap yang
digunakan hanya pensil dan
penghapus
4. Peserta didik menjawab pertanyaan
pendidik (conscience).
Peserta didik aktif menjawab
pertanyaan pendidik terutama saat
tanya jawab dalam slide power
point
5. Peserta didik mengajukan beberapa
pertanyaan pada pendidik (conscience).
Beberapa peserta didik
mengajukan pertanyaan terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dengan materi yang masih belum
dipahami
6. Peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan oleh pendidik (conscience).
Peserta didik mengerjakan tugas
dengan tertib dan antusias.
7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan
temannya (compassion).
Peserta didik bekerjasama dengan
baik dalam kelompok belajarnya
dan dengan teman kelompok lain
8. Peserta didik dapat mengerjakan tugas di
papan tulis (compassion).
Perwakilan dari setiap anggota
kelompok mengerjakan hasil
diskusi mereka di papan tulis
kemudian dibahas bersama
9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban
teman (compassion).
Beberapa peserta didik
menanggapi hasil pekerjaan
temannya, tetapi banyak yang
hanya diam saja
10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan
tentang materi yang dipelajari (conscience).
Beberapa peserta didik tidak
membuat kesimpulan karena
masih kesulitan
d. Refleksi
Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada siklus I
secara keseluruhan komponen pembelajaran yang disiapkan pendidik
sudah lengkap dan baik. Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
tematik berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya
perkembangan yang sangat baik dari segi competence. Hambatan yang
ditemui dalam menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik berupa
peserta didik kurang mampu bekerjasama dengan baik di dalam
kelompoknya, tugas-tugas yang diberikan tidak dikerjakan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
kelompok tetapi dibagi dan dikerjakan sendiri-sendiri, sehingga kurang
tampak adanya kerjasama dalam beberapa kelompok belajar. Manfaat
yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan PPR dalam
pembelajaran tematik antara lain membantu peserta didik berlatih
mempertimbangkan dan memilih cara-cara yang paling baik dan benar
dalam belajar, membantu peserta didik dalam melewati tahap mengerti
ke tahap berbuat sesuai kemampuannya, membantu peserta didik dalam
mempelajari materi sekaligus menerapkan sikap baik dan bela rasa
terhadap sesama dan lingkungan. Pada siklus I keberhasilan
pembelajaran berpola PPR dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan
nilai peserta didik yang semakin meningkat, hampir semua peserta
didik nilai di atas KKM, yang kedua peserta didik semakin teliti dan
percaya diri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,
yang ketiga adalah adanya interaksi yang baik peserta didik yang satu
dengan yang lain serta keberanian peserta didik untuk mengutarakan
pendapatnya maupun menanggapi jawaban dari peserta didik yang lain,
peserta didik semakin peduli dengan lingkungan sekitarnya. Hal yang
perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada penerapan PPR adalah
kurangnya kerjasama yang baik antara anggota kelompok. Walaupun
mendapat nilai di atas KKM ada kelompok yang tugas-tugasnya tidak
dikerjakan secara diskusi maka perlu adanya peningkatan dalam hal
penerapan compassion. Peserta didik lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran berpola PPR dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
pembelajaran sebelumnya dan sikap peserta didik menjadi lebih baik
dari sebelumnya, semula yang sering ramai di kelas dan tidak
mendengarkan, dengan pembelajaran berpola PPR sikap peserta didik
menjadi semakin peduli dengan pendidik, teman dan lingkungan
sekitar. Perkembangan 3C peserta didik dari segi competence dan
conscience peserta didik sudah berkembang terlihat dari ketelitian
peserta didik dalam mengerjakan tugas dan hasil nilai peserta didik
yang semakin meningkat. Dari segi compassion dapat dikatakan belum
berhasil karena kurang adanya kerjasama dalam kelompok belajar
peserta didik.
3. Siklus 2
a. Perencanaan
Perencanaan dan persiapan melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran
tematik di kelas II.A yang akan dilaksanakan pada siklus II meliputi
kegiatan menyiapkan perangkat pembelajaran, yang meliputi:
1) Menyusun rencana siklus.
2) Menyiapkan sumber bahan pengajaran berupa materi pelajaran
dengan bertanya kepada pendidik di kelas II.A
3) Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
menjadi indikator yang sesuai yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
a) Bahasa Indonesia: Standar Kompetensi 6. Mengungkapkan
secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda
dan bercerita dan Kompetensi Dasar 6.1.Mendeskripsikan
tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya dengan
menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain
b) Matematika: Standar Kompetensi 3. Melakukan perkalian dan
pembagian bilangan sampai dua angka dan Kompetensi Dasar
3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua angka.
4) Kemudian dari SK dan KD tersebut dapat dibuat silabus, RPP, LKS,
soal evaluasi, skala sikap, skala minat dan lembar observasi.
5) Setelah semua perangkat disiapkan sampai benar kemudian peneliti
menyiapkan media pembelajaran berupa beberapa contoh tumbuhan
dan gambarnya dalam slide power point, bunga mawar dan makanan
untuk praktik materi pembagian.
b. Tindakan
Proses pembelajaran siklus II bertujuan untuk
meningkatkan competence, conscience dan compassion peserta didik.
Proses tersebut dirumuskan pada tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Competence
Bahasa Indonesia: Mampu mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan di
lingkungan sekitar
Matematika : Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Conscience
Bahasa Indonesia: Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan
di lingkungan sekitar
Matematika : Teliti dalam menghitung pembagian.
Compassion
Bahasa Indonesia: Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri
tumbuhan di lingkungan sekitar dalam kelompok
belajarnya.
Matematika : Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat
mengerjakan pembagian
1) Konteks
Konteks dapat diartikan sebagai kesiapan peserta didik
untuk belajar, maka konteks dari kegiatan belajar mengajar pada
siklus II ini adalah peserta didik berbaris rapi di depan kelas
dipimpin ketua kelas, peserta didik masuk ke kelas dengan rapi dan
berjabat tangan dengan guru, peserta didik merapikan meja dan
kursi masing-masing dan menyiapkan buku dan alat tulis, peserta
didik berdoa dipimpin oleh salah satu petugas piket, peserta didik
mengucapkan salam kepada guru dan teman-teman, pendidik
membagi peserta didik dalam beberapa kelompok belajar, pendidik
melakukan apersepsi untuk mulai masuk ke dalam materi pelajaran
yaitu tentang dunia tumbuhan yang dekat dengan dunia peserta
didik maka dari konteks tentang tumbuhan peserta didik dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
diajak untuk mendalami pembagian. Misalnya, tumbuhan bunga
mawar memiliki banyak kelopak yang dapat dihitung oleh peserta
didik dan dijadikan dasar dalam memahami materi pembagian
dengan cara menggali pengetahuan siswa seputar bunga mawar
tersebut.
2) Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud meliputi segala kegiatan
pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada peserta didik
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dalam
kegiatan siklus II ini peserta didik mendapatkan pengalaman
mengenai dunia tumbuhan di lingkungan sekitarnya. Dalam
kegiatan ini peserta didik dibagi dalam kelompok untuk mengamati
tumbuhan bunga mawar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
dalam kelompok belajarnya peserta didik mengidentifikasi ciri-ciri
tumbuhan bunga mawar dan menuliskannya dalam lembar kerja
siswa. Dari kegiatan tersebut selain pendidik dapat mengamati
kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan kekhasan bunga
mawar, juga dapat melihat bagaimana sikap atau perilaku saat
memperlakukan bunga tersebut. Melalui kegiatan ini peserta didik
dapat bekerjasama dalam mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan dalam
kelompok. Selain membagikan bunga mawar pendidik juga
membagikan makanan untuk belajar tentang pembagian. Sebelum
menggunakannya pendidik menjelaskan tentang dua cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
mengerjakan pembagian selanjutnya dalam kelompok belajarnya
peserta didik melakukan pembagian menggunakan bunga mawar
dan makanan yang disediakan pendidik, langkah-langkahnya:
a) Peserta didik menghitung jumlah kelopak yang terdapat dalam
bunga mawar tersebut;
b) Kelopak bunga mawar dibagi dengan jumlah anggota kelompok
atau dengan angka yang telah ditentukan oleh pendidik dalam
LKS
c) Peserta didik melakukan pembagian makanan dengan adil
berdasarkan jumlah anggota kelompoknya dan hasil dari
pembagian dituliskan dalam LKS.
Dari kegiatan tersebut pendidik selain dapat mengamati kemampuan
peserta didik dalam mengerjakan pembagian dengan bunga mawar
dan makanan tersebut, juga dapat melihat bagaimana sikap atau
perilaku saat bekerjasama dalam kelompok belajarnya. Melalui
proses belajar tersebut peserta didik mampu bekerjasama dalam
kelompok pada saat mengerjakan pembagian.
3) Refleksi
Refleksi merupakan suatu proses yang memunculkan
makna dalam setiap pengalaman peserta didik maka dibutuhkan
penegasan yang menjelaskan motivasi batin apa sebelum seseorang
melakukan tindakan. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
kemudian peserta didik merumuskan niat-niat dan merencanakan
tindakan yang akan dilakukannya. Bentuk refleksinya berupa
pertanyaan seperti:
a) pada waktu belajar Bahasa Indonesia dengan mendiskripsikan
ciri-ciri bunga mawar saya diminta untuk memegang bunga
tersebut, sikap saya terhadap tumbuhan sebaiknya ....
b) Apabila di rumah ada tanaman, maka saya perlu merawatnya
dengan cara....
c) Apabila kamu mendapatkan makanan dalam kelompokmu
kemudian diminta membaginya, yang akan kamu lakukan
adalah ....
Dari kegiatan refleksi tersebut diharapkan peserta didik dapat
merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya.
4) Aksi
Aksi dalam PPR dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan
peserta didik dalam mewujudkan refleksinya. Setelah melakukan
refleksi pendidik mengajak peserta didik untuk dapat mewujudkan
refleksi yang telah dilakukan dalam bentuk aksi yaitu peserta didik
dapat menyayangi tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar dengan
mengambil daun kering yang ada di halaman, tidak mencabuti
daun-daun pada tanaman, peserta didik dapat belajar membagi
makanan dengan adil di dalam kelompok belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel.15. Aksi Peserta Didik Kelas IIA Pada Siklus 2
No
Absen
Siklus 2
Conscience
(tanggung jawab dan ketelitian)
Compassion
(kerjasama)
1 Bekerja dengan sungguh-sungguh Ikut aktif dalam kerja bakti
2 Tekun dalam bekerja Membantu mengerjakan tugas
kelompok
3 Rajin memotong rumput,
membersihkan saluran air
Iuran, meningkatkan semangat
gotong royong
6 Lebih teliti Dengan bekerja sama
7 Melakukan dengan baik Membantu orang yang
membutuhkan bantuan
8 Belajar giat Saling membantu, kerjasama,
selalu rukun antar warga
9 Tidak tergesa-gesa Melakukan kerja bakti
10 Tekun Ikut gotong royong
11 Tekun belajar, berdisiplin,
mendengarkan nasehat guru
Berbuat baik
12 Belajar dan bekerja dengan
sungguh-sungguh
Membantu membersihkan
sampah
14 Bekerja dengan sungguh-sungguh Gotong royong
15 Melakukan yang terbaik Membantu kerja bakti
16 Lebih teliti dalam bekerja Bekerjasama dengan orang lain
17 Mengecek kembali pekerjaan Mengikuti kerja bakti pada hari
Minggu
18 Akan bekerja dengan sungguh-
sungguh
Piket dan kerja bakti
19 tekun Saling membantu, kerjasama
20 Bekerja sungguh-sungguh Ikut kerja bakti, menyiapkan
makanan dan minuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
22 Berbuat yang baik Selalu menghargai orang lain,
selalu tolong menolong
24 Melakukan dengan sungguh-
sungguh
Kerja kelompok bersama-sama
25 Membuang sampah di tempatnya Bekerja dalam kelompok
26 Menaati jadwal dan teliti Diskusi bersama
27 Belajar sungguh-sungguh Membantu pekerjaan orang lain
28 Meneladani Membantu kerja bakti
29 Bekerja dengan lebih baik dan
sungguh-sungguh
Saling kerjasama
30 Mengoreksi Ikut gotong royong
31 Lebih sungguh-sungguh Kerja bakti dengan warga yang
lain agar kerukunan, kerjasama
akan timbul pada kita dan orang
lain
32 Berbuat yang baik Membantu piket
33 Bekerja baik Kerja kelompok dengan baik
34 Melakukan kerja dengan baik Bekerja secara kelompok
35 Bekerja sungguh-sungguh Ikut membantu
5) Evaluasi
Evaluasi merupakan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang
dicapai dalam proses pembelajaran baik oleh peserta didik maupun
pendidik. Evaluasi dalam proses pembelajaran pada siklus II ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar yang
disampaikan pendidik membantu para peserta didik untuk dapat
memahami dan menilai pengalaman mereka. Evaluasi dilakukan
dengan memberikan soal-soal evaluasi, memberikan tanda check list
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
untuk skala sikap dan skala minat dan melakukan penilaian terhadap
hasil kerja siswa baik kelompok maupun individu. Dari kegiatan
evaluasi siklus II maka dapat diperoleh data nilai sebagai berikut:
Tabel.16. Data Nilai Bahasa Indonesia Siklus II
No. NamaNilai C1
70%Nilai C2
15%NilaiC3
15%
NilaiAkhir
KKM 70 KKM 70 KKM70
1 Yosef 100 80 80 94
2 Licia 100 95 90 97.75
3 Adel 100 70 90 94
4 Cesky 95 100 90 95
5 Jemi 95 90 90 93.5
6 Siska 100 100 100 100
7 Arya 85 *10 100 76
8 Sita 95 90 100 95
9 Yudha 100 90 70 94
10 Retha 100 100 100 100
11 Puspita 95 95 100 95.75
12 Sekar 100 100 100 100
13 Nadja 100 100 100 100
14 Dipta 95 100 70 92
15 Putra 100 85 70 93.25
16 Tiana 100 95 100 99.25
17 Dika 100 70 80 92.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
18 Marcel 100 75 70 91.75
19 Alven 100 95 100 99.25
20 Christian 100 95 100 99.25
21 Ferdi 85 95 90 87.25
22 Yolan 100 95 70 94.75
23 Flavio 100 100 100 100
24 Nirmala 100 95 100 99.25
25 Dimas 100 75 100 96.25
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
Dari data nilai Bahasa Indonesia di atas maka dapat diperoleh data
sebagai berikut:
Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):
a. Nilai C1= 25/25x100 = 100%
b. Nilai C2= 24/25x100 = 96%
c. Nilai C3= 25/25x100 = 100%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 25/25x100 = 100%
Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):
a. Nilai C1=0/25x100 = 0%
b. Nilai C2=1/25x100 = 4%
c. Nilai C3=0/25x100 = 0%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 0/25x100 = 0%
Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot
masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai akhir pada
table.18.
Tabel.17. Data Nilai Matematika Siklus II
No. NamaNilai C1
70%Nilai C2
15%Nilai C3
15%NilaiAkhir
KKM 70 KKM 70 KKM 70
1 Yosef 90 80 80 87
2 Licia 100 95 90 97.75
3 Adel 100 70 90 94
4 Cesky 90 100 90 91.5
5 Jemi 70 90 90 76
6 Siska 100 100 100 100
7 Arya 90 *10 100 79.5
8 Sita *60 90 100 70.5
9 Yudha *60 90 70 66
10 Retha 70 100 100 79
11 Puspita *60 95 100 71.25
12 Sekar 100 100 100 100
13 Nadja 100 100 100 100
14 Dipta 70 100 70 74.5
15 Putra 100 85 70 93.25
16 Tiana 100 95 100 99.25
17 Dika *61 70 80 65.2
18 Marcel 70 75 70 70.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
19 Alven 90 95 100 92.25
20 Christian 100 95 100 99.25
21 Ferdi 100 95 90 97.75
22 Yolan 100 95 70 94.75
23 Flavio 100 100 100 100
24 Nirmala 100 95 100 99.25
25 Dimas 80 75 100 82.25
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
Dari data nilai Matematika di atas maka dapat diperoleh data sebagai
berikut:
Persentase peserta didik yang tuntas (tanpa tanda bintang):
a. Nilai C1= 21/25x100 = 84%
b. Nilai C2= 24/25x100 = 96%
c. Nilai C3= 25/25x100 = 100%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 25/25x100 = 100%
Persentase peserta didik yang tidak tuntas (tanda bintang):
a. Nilai C1=4/25x100 = 16%
b. Nilai C2=1/25x100 = 4%
c. Nilai C3=0/25x100 = 0%
d. Nilai C1 + C2 + C3 = 0/25x100 = 0%
Nilai akhir di atas didapat dari nilai C1, C2 dan C3 dengan bobot
masing-masing C1 70%, C2 15%, C3 15% dengan rumus (C1 x 70%) +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
(C2 x 15%) + (C3 x 15%) maka dapat diperoleh data nilai pada
table.19.
c. Observasi
1) Observasi pendidik
Pada siklus II ini observasi pendidik dilaksanakan untuk
mengetahui aktivitas peneliti saat melaksanakan pembelajaran di
kelas. Wali kelas II.A melakukan observasi pada siklus II untuk
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan peneliti di kelas. Dari
hasil observasi tersebut diperoleh informasi bahwa sebelum
melaksanakan pembelajaran pendidik memeriksa kesiapan belajar
peserta didik dan memeriksa kelengkapan alat tulis yang dibawa
peserta didik. Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran
pendidik melakukan apersepsi dengan memberikan beberapa
pertanyaan mengenai materi yang lalu kepada peserta didik serta
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan hari
ini. Saat memberikan materi untuk memperjelas penyampaian
kepada peserta didik, pendidik mengaitkan materi pelajaran dengan
pengalaman peserta didik. Setelah materi dijelaskan pendidik
membagi kelas menjadi beberapa kelompok supaya peserta didik
dapat mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam kelompok. Di dalam
kelompoknya peserta didik diberi tugas dan meminta
mendiskusikan tugas tersebut di dalam kelompok. Tugas kelompok
tersebut dipresentasikan jawabannya di depan kelas dan pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
memberikan umpan balik atas jawaban peserta didik. Dalam akhir
pelaksanaan kegiatan pembelajaran pendidik memberikan
pertanyaan panduan untuk direfleksikan peserta didik. Sebelum
memberikan soal evaluasi pendidik memberikan tugas kepada
peserta didik untuk mengambil bunga mawar dan makanan
kemudian melakukan tindakan tertentu sesuai dengan materi
pelajaran agar peserta didik lebih jelas mengenai konsep
pembagian, yang terakhir adalah pendidik memberikan soal-soal
evaluasi.
Tabel.18. Observasi Pendidik Siklus II
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Pendidik memeriksa kesiapan belajar
peserta didik.
Pendidik meminta peserta didik
untuk tenang dan bersiap di tempat
duduk masing-masing.
2. Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis. Pendidik menanyakan alat tulis
apa saja yang dibawa peserta didik
3. Pendidik melakukan apersepsi. Pendidik mengaitkan
pembelajaran hari ini dengan
pertemuan sebelumnya
4. Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pendidik menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai
pada pembelajaran hari ini
5. Pendidik mengaitkan materi pelajaran
dengan pengalaman peserta didik.
Pendidik menunjukkan berbagai
gambar tumbuhan yang ada di
lingkungan sekitar dan
menanyakan kepada peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
apa saja tumbuhan yang ada di
lingkungan sekitar mereka serta
tumbuhan yang paling disukai
peserta didik dan meminta peserta
didik untuk mengamati bunga
mawar secara langsung untuk
diidentifikasi ciri-cirinya
6. Pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengerjakan tugas dan
berdiskusi dalam kelompok.
Pendidik membagi kelas menjadi
beberapa kelompok belajar dan
meminta peserta didik untuk
berdiskusi.
7. Pendidik memberikan umpan balik atas
jawaban peserta didik.
Pendidik memberikan pembetulan
terhadap jawaban salah dari
peserta didik
8. Pendidik memberikan pertanyaan panduan
untuk direfleksikan peserta didik.
Pendidik memberikan pertanyaan
refleksi sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang diperjuangkan.
9. Pendidik memberikan tugas kepada peserta
didik untuk melakukan tindakan tertentu
sesuai dengan materi pelajaran
Pendidik meminta peserta didik
menghitung pembagian
menggunakan sejumlah makanan
10. Pendidik memberikan soal evaluasi. Soal evaluasi dikerjakan secara
individu.
2) Observasi Peserta Didik
Observasi peserta didik di siklus II ini dilaksanakan untuk
mengetahui aktivitas peserta didik selama di dalam kelompok
belajarnya. Dari hasil observasi tersebut diperoleh informasi bahwa
peserta didik sudah siap mengikuti pelajaran dan memperhatikan
penjelasan guru. Dalam proses pembelajaran Peserta didik sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
besar sudah menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,
penghapus, pengggaris, buku tulis). Dari beberapa pertanyaan yang
diberikan oleh pendidik peserta didik dapat menjawab pertanyaan
pendidik dengan baik dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
pendidik ketika mereka belum jelas mengenai materi pelajaran yang
diajarkan. Peserta didik dapat mengerjakan tugas yang diberikan
oleh pendidik dan dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompok,
ketika pendidik meminta melaporkan hasil kerja kelompok
beberapa peserta didik dapat melaporkan hasil kerja kelompoknya
di depan kelas dengan menuliskan di papan tulis dan mampu
menanggapi jawaban kelompok lain dengan berani dan aktif. Pada
akhir kegiatan pembelajaran peserta didik dapat membuat
kesimpulan tentang materi yang dipelajari dengan bantuan pendidik
Tabel.19. Observasi Peserta Didik Siklus II
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran
(conscience).
Sikap peserta didik tenang dan
siap mengikuti pelajaran.
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
guru (compassion).
Perhatian setiap kelompok peserta
didik fokus terhadap pendidik
3. Peserta didik menggunakan alat tulis
dengan lengkap (pensil, penghapus,
pengggaris, buku tulis, buku paket)
(conscience).
Peserta didik sudah menggunakan
alat tulis yang lengkap
4. Peserta didik menjawab pertanyaan Peserta didik aktif dan antusias
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
pendidik (conscience). dalam menjawab pertanyaan
pendidik
5. Peserta didik mengajukan beberapa
pertanyaan pada pendidik (conscience).
Peserta didik aktif menanyakan
tentang ciri-ciri tumbuhan yang
belum mereka ketahui.
6. Peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan oleh pendidik (conscience).
Tugas dikerjakan bersama didalam
kelompok belajar
7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan
baik dalam kelompoknya (compassion).
Kerjasama yang dilakukan peserta
didik sudah cukup baik, peserta
didik membahas pekerjaan yang
mereka dapatkan secara bersama-
sama di dalam kelompoknya.
8. Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja
kelompok (compassion).
Setiap kelompok melaporkan hasil
kerja kelompoknya.
9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban
kelompok lain (compassion).
Peserta didik membetulkan dan
menanggapi jawaban peserta didik
kelompok lain yang salah
10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan
tentang materi yang dipelajari (conscience).
Dengan bantuan pendidik peserta
didik membuat kesimpulan
3) Observasi Kelas
Observasi kelas dalam siklus II dilaksanakan untuk
mengetahui aktivitas keseluruhan peserta didik saat melakukan
seluruh kegiatan di dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut
terdapat beberapa aspek yang diamati yaitu:
Tabel.20. Observasi Kelas Siklus II
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1. Peserta didik siap mengikuti pelajaran Kondisi peserta didik di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
(conscience). tenang dan siap di tempat duduk
masing-masing
2. Peserta didik memperhatikan penjelasan
guru (compassion).
Perhatian peserta didik di kelas
fokus terhadap pendidik
3. Peserta didik menggunakan alat tulis
dengan lengkap (pensil, penghapus,
pengggaris, buku tulis, buku paket)
(conscience).
Alat yang dibawa sebagian besar
peserta didik sudah lengkap
4. Peserta didik menjawab pertanyaan
pendidik (conscience).
Peserta didik aktif menjawab
pertanyaan pendidik terutama saat
tanya jawab tentang ciri-ciri
tumbuhan
5. Peserta didik mengajukan beberapa
pertanyaan pada pendidik (conscience).
Beberapa peserta didik
mengajukan pertanyaan terkait
dengan materi yang masih belum
dipahami
6. Peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan oleh pendidik (conscience).
Peserta didik mengerjakan tugas
dengan tertib dan antusias.
7. Peserta didik dapat bekerjasama dengan
temannya (compassion).
Peserta didik bekerjasama dengan
baik dalam kelompok belajarnya
dan dengan teman kelompok lain
8. Peserta didik dapat mengerjakan tugas di
papan tulis (compassion).
Perwakilan dari setiap anggota
kelompok mengerjakan hasil
diskusi mereka di papan tulis
kemudian dibahas bersama
pendidik
9. Peserta didik dapat menanggapi jawaban
teman (compassion).
Peserta didik sudah mampu
menanggapi hasil pekerjaan
temannya dan memberikan
pembetulan terhadap pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
yang salah.
10. Peserta didik dapat membuat kesimpulan
tentang materi yang dipelajari (conscience).
Dengan bantuan pendidik peserta
didik membuat kesimpulan
d. Refleksi
Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik pada siklus II secara
keseluruhan komponen pembelajaran yang disiapkan pendidik sudah
lengkap dan baik. Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tematik
berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya perkembangan yang
sangat baik dari segi competence, conscience, compassion dan adanya
peningkatan dari siklus I. Hambatan yang ditemui dalam menerapkan
PPR pada pembelajaran tematik tidak ada, pembelajaran berpola PPR
berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang dapat membuat penerapan
PPR kurang berhasil. Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan
menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik antara lain membantu
peserta didik berlatih mempertimbangkan dan memilih cara-cara yang
paling baik dan benar dalam belajar, membantu peserta didik dalam
melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai kemampuannya,
membantu peserta didik dalam mempelajari materi sekaligus
menerapkan sikap baik dan bela rasa terhadap sesama dan lingkungan
serta membentuk sikap peserta didik dengan aksi nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Pada siklus II keberhasilan pembelajaran berpola
PPR dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan nilai peserta didik
yang semakin meningkat, hampir semua peserta didik nilai di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
KKM, yang kedua peserta didik semakin teliti dan percaya diri dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, terlihat pada
pekerjaan peserta didik tingkat kesalahan semakin kecil, yang ketiga
adalah adanya interaksi yang baik peserta didik yang satu dengan yang
lain, keberanian peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya
maupun menanggapi jawaban dari peserta didik yang lain, peserta didik
dapat bekerjasama dengan kelompok belajarnya dengan baik dan
peserta didik semakin peduli dengan lingkungan sekitarnya. Hal yang
perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada penerapan PPR adalah
pelaksanaan aksi selain dapat dilakukan langsung di lingkungan
sekolah juga dapat dilakukan dalam lingkungan rumah, maka perlu
adanya pemantauan terhadap aksi apa saja yang telah dilakukan peserta
didik di rumah dengan catatan peserta didik. Peserta didik lebih
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berpola PPR dibandingkan
dengan pembelajaran sebelumnya dan sikap peserta didik menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Peserta didik yang semula sering ramai di kelas
dan tidak mendengarkan, dengan pembelajaran berpola PPR sikap
peserta didik menjadi semakin peduli dengan pendidik, teman dan
lingkungan sekitar. Perkembangan 3C peserta didik dari segi
competence, conscience, dan compassion peserta didik sudah
berkembang terlihat dari ketelitian peserta didik dalam mengerjakan
tugas, hasil nilai peserta didik yang semakin meningkat dan kerjasama
yang baik antara peserta didik dengan teman kelompok dan pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
B. Analisis Komparasi tentang Competence, Conscience, dan Compassion
(3C) Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR)
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada saat pra
penelitian menunjukkan bahwa dari segi competence, nilai peserta didik
untuk mata pelajatan Matematika sangat rendah dan sebagian berada di
bawah KKM, dari segi conscience, peserta didik kurang teliti dalam
mengerjakan soal-soal yang sudah sering digunakan untuk latihan dan dari
segi compassion, peserta didik kurang peduli dengan lingkungan sekitar
khususnya pada binatang dan tanaman.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan di dalam
laboratorium bahasa SD Kanisius Demangan Baru. Apersepsi dimulai
dengan menanyakan apakah hewan kesukaan peserta didik?, apakah peserta
didik suka merawat hewan yang ada di rumah dan lingkungan sekitar,
kemudian guru menggali pengalaman peserta didik dengan menunjukkan
gambar-gambar hewan melalui slide power point. Dari gambar-gambar
tersebut peserta didik dapat mendiskripsikan ciri-ciri hewan. Dari ciri-ciri
hewan tersebut pendidik akan memberikan materi tentang pembagian,
peserta didik diminta menghitung jumlah hewan yang ada kemudian jumlah
hewan tersebut dibagi dalam beberapa kandang dari hal tersebut maka
peserta didik dapat belajar tentang pembagian. Kegiatan selanjutnya peserta
didik dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan LKS. Kegiatan
diakhiri dengan mengerjakan soal-soal evaluasi. Dalam penelitian siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
ini pendidik menggunakan instrumen pengamatan aktivitas peserta didik,
pengamatan aktivitas pendidik, pengamatan aktivitas kelas, instrumen
penilaian, skala sikap dan skala minat. Dari data-data yang diperoleh pada
siklus I dari segi competence peserta didik sudah menunjukkan adanya
peningkatan yang baik dibuktikan dengan hasil nilai yang sudah di atas
KKM. Dari segi conscience peserta didik juga sudah mengalami
peningkatan terbukti dengan keaktifan peserta didik dan ketelitian dalam
mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dari segi compassion
peserta didik banyak yang tidak dapat menunjukkan sikap kerjasama yang
baik antar anggota kelompok, hal ini terbukti dari pengamatan saya bahwa
di dalam kelompok tersebut peserta didik tidak mengerjakan LKS secara
bekerja sama dalam kelompok tetapi mereka lebih memilih membagi soal-
soal tersebut dengan jumlah anggota kelompok tersebut kemudian
mengerjakan sendiri-sendiri. Dari hasil penelitian siklus I tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian siklus I belum sepenuhnya berhasil.
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan di dalam kelas
II.A SD Kanisius Demangan Baru. Apersepsi dimulai dengan menanyakan
apakah tumbuhan kesukaan peserta didik?, apakah peserta didik suka
merawat tumbuhan yang ada di rumah dan lingkungan sekitar, bernyanyi
bersama, kemudian guru menggali pengalaman peserta didik dengan
menunjukkan beberapa contoh tumbuhan. Dari beberapa contoh tumbuhan
tersebut peserta didik dapat mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan. Dari ciri-
ciri tumbuhan tersebut pendidik akan memberikan materi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
pembagian maka pendidik terlebih dahulu membagi peserta didik dalam
beberapa kelompok kemudian di dalam kelompoknya peserta didk diminta
menghitung jumlah kelopak dari tumbuhan bunga mawar yang ada,
kemudian jumlah kelopak bunga mawar tersebut dibagi untuk beberapa
anggota kelompok. Selain itu pendidik juga membagikan satu bungkus
makanan kemudian peserta didik diminta membagikan makanan tersebut
secara adil untuk anggota kelompoknya sambil mengerjakan LKS yang
telah dibagikan oleh pendidik. Dari hal tersebut maka peserta didik dapat
belajar tentang pembagian. Kegiatan diakhiri dengan mengerjakan soal-soal
evaluasi. Dalam penelitian siklus II ini pendidik menggunakan instrumen
pengamatan aktivitas peserta didik, pengamatan aktivitas pendidik,
pengamatan aktivitas kelas, instrumen penilaian, skala sikap dan skala
minat. Dari data-data yang diperoleh pada siklus II dari segi competence
peserta didik sudah menunjukkan adanya peningkatan yang baik dibuktikan
dengan hasil nilai yang sudah di atas KKM dan semua siswa berhasil, dari
segi conscience peserta didik juga sudah mengalami peningkatan terbukti
dengan ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya sehingga sesuai dengan langkah-langkah yang diberikan
pendidik, dari segi compassion peserta didik dapat menunjukkan sikap
kerjasama yang baik antar anggota kelompok, hal ini terbukti dari
pengamatan saya bahwa di dalam kelompok tersebut peserta didik
menghitung kelopak bunga mawar secara bersama, membagi makanan
secara adil, mengerjakan LKS secara bekerja sama dalam kelompoknya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
peserta didik mampu menunjukkan sikap peduli dengan tumbuhan dengan
tidak merusak tumbuhan serta mau mengambil daun-daun kering yang
berjatuhan di halaman. Dari hasil penelitian siklus II tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian siklus II sudah berhasil.
Tabel. 21. Perbandingan Nilai Bahasa Indonesia
Pra Penelitian, Siklus I dan Siklus II
No Nama SiklusI
SiklusII
SiklusI
SiklusII
SiklusI
SiklusII
NilaiAkhir
NilaiC1
NilaiC1
NilaiC2
NilaiC2
NilaiC3
NilaiC3
PraPenelit
ian
SiklusI
SiklusII
1 Yosef 95 100 85 80 100 80 85 94.25 94
2 Licia 100 100 100 95 90 90 95 98.5 97.75
3 Adel 100 100 85 70 90 90 90 96.25 94
4 Cesky 95 95 75 100 70 90 90 88.25 95
5 Jemi 85 95 100 90 70 90 80 85 93.5
6 Siska 85 100 100 100 100 100 100 89.5 100
7 Arya 75 85 *45 *10 *20 100 100 *62.2 76
8 Sita 75 95 85 90 100 100 *47 80.25 95
9 Yudha 75 100 *65 90 80 70 95 74.25 94
10 Retha 95 100 100 100 100 100 85 96.5 100
11 Puspita 95 95 85 95 90 100 75 92.75 95.75
12 Sekar 95 100 100 100 100 100 *56 96.5 100
13 Nadja 100 100 100 100 100 100 85 100 100
14 Dipta *65 95 90 100 70 70 90 *69.5 92
15 Putra 100 100 75 85 90 70 77 94.75 93.25
16 Tiana 90 100 95 95 80 100 90 89.25 99.25
17 Dika 90 100 85 70 100 80 90 90.75 92.5
18 Marcel 85 100 80 75 80 70 73 83.5 91.75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
19 Alven 100 100 95 95 100 100 90 99.25 99.25
20 Christian 100 100 95 95 100 100 100 99.25 99.25
21 Ferdi 95 85 100 95 100 90 100 96.5 87.25
22 Yolan 100 100 95 95 100 70 100 99.25 94.75
23 Flavio 100 100 85 100 *60 100 80 91.75 100
24 Nirmala 100 100 80 95 100 100 92 97 99.25
25 Dimas 100 100 90 75 100 100 90 98.5 96.25
Rata-Rata 91.8 97.8 87.6 87.8 87.6 90.4 86.2 90.54 95.19
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
Dari rata-rata perbandingan nilai Bahasa Indonesia pra penelitian, siklus I dan
siklus II pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan nilai secara
bertahap dari hasil nilai akhir pra penelitian, siklusI dan siklus II. Dari hasil nilai
akhir Bahasa Indonesia pra penelitian dengan nilai 86,2, siklus I dengan nilai
90,54 dan siklus II dengan nilai 95.19. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran tematik berpola PPR dapat meningkatkan competence,
conscience dan compassion pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tabel. 22. Perbandingan Nilai Matematika
Pra Penelitian, Siklus I dan Siklus II
No Nama SiklusI
SiklusII
SiklusI
SiklusII
SiklusI
SiklusII
NilaiAkhir
NilaiC1
NilaiC1
NilaiC2
NilaiC2
NilaiC3
NilaiC3
PraPenelit
ian
SiklusI
SiklusII
1 Yosef 95 90 85 80 100 80 *40 94.25 87
2 Licia 95 100 100 95 90 90 94 95 97.75
3 Adel 100 100 85 70 90 90 *57 96.25 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
4 Cesky 90 90 75 100 70 90 68 84.75 91.5
5 Jemi *60 70 100 90 70 90 *31 67.5 76
6 Siska 70 100 100 100 100 100 *48 79 100
7 Arya 95 90 *45 *10 *20 100 *63 76.25 79.5
8 Sita *30 *60 85 90 100 100 *37 *48.7 70.5
9 Yudha 65 *60 *65 90 80 70 *63 67.25 66
10 Retha 70 70 100 100 100 100 72 79 79
11 Puspita 50 *60 85 95 90 100 *60 *61.2 71.25
12 Sekar 65 100 100 100 100 100 *60 75.5 100
13 Nadja 95 100 100 100 100 100 *57 96.5 100
14 Dipta *45 70 90 100 70 70 68 *55.5 74.5
15 Putra 90 100 75 85 90 70 *40 87.75 93.25
16 Tiana *50 100 95 95 80 100 *51 *61.2 99.25
17 Dika *40 *61 85 70 100 80 *54 *55.7 65.2
18 Marcel 100 70 80 75 80 70 *54 94 70.75
19 Alven 88 90 95 95 100 100 68 90.85 92.25
20 Christian 100 100 95 95 100 100 71 99.25 99.25
21 Ferdi *55 100 100 95 100 90 86 68.5 97.75
22 Yolan *63 100 95 95 100 70 97 73.35 94.75
23 Flavio 78 100 85 100 *60 100 *43 76.35 100
24 Nirmala 95 100 80 95 100 100 *60 93.5 99.25
25 Dimas 83 80 90 75 100 100 *49 86.6 82.25
Rata-rata 74.68 86.4 87.6 87.8 87.6 90.4 59.64 78.55 87.23
Keterangan : Peserta didik yang tidak tuntas diberi tanda bintang
Dari rata-rata perbandingan nilai Matematika pra penelitian, siklus I dan siklus II
pada tabel di atas dapat diketahui bahwa ada peningkatan nilai secara bertahap
dari hasil nilai pra penelitian, siklusI dan siklus II. Dari hasil nilai akhir
Matematika pra penelitian dengan nilai 59,64, siklus I dengan nilai 78,55 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
siklus II dengan nilai 87,23. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran tematik berpola PPR dapat meningkatkan competence, conscience
dan compassion pada mata pelajaran Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan Paradigma Pedagogi
Reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence,
concience, dan compassion peserta didik kelas II.A, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Dengan menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran
tematik dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika peserta didik kelas II.A. Hal
tersebut dapat diketahui dari nilai competence peserta didik pra penelitian
dan setelah penelitian. Untuk rata-rata kelas pra penelitian pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia adalah 86,20 dan setelah dilakukan tindakan
rata-rata kelas menjadi 95,19. Berbeda rata-rata kelas pada mata pelajaran
Matematika, sebelum dilakukan tindakan rata-rata kelas Matematika adalah
59,64 dan setelah dilakukan tindakan rata-rata kelas menjadi 87,24.
2. Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan conscience
peserta didik. Hal tersebut tampak pada hasil skala minat pada siklus I dan
siklus II. Skala minat pada siklus I rata-rata kelasnya adalah 87,6 sedangkan
pada siklus II adalah 87,8.
3. Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik juga dapat meningkatkan
compassion peserta didik. Hal tersebut tampak pada hasil skala sikap pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
siklus I dan siklus II. Skala sikap siklus I adalah 87,6 dan pada siklus II
adalah 90,4.
4. Dari penjelasan di atas dapat dilihat competence, conscience dan
compassion mengalami peningkatan, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik pada
mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dapat meningkatkan
competence, conscience, compassion peserta didik kelas II.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran
yang perlu dipertimbangkan sebagai bahan untuk meningkatkan competence,
conciense dan compassion dalam kegiatan pembelajaran diantaranya adalah:
1. Saran Bagi Peserta Didik.
a. Pembelajaran tematik berpola PPR pada mata pelajaran Matematika dan
Bahasa Indonesia kelas II SD merupakan kegiatan yang penting bagi para
peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menerima materi
pembelajaran, maka sebaiknya PPR diterapkan dalam setiap proses
pembelajaran
b. Peserta didik harus mempunyai semangat dalam belajar dan mempunyai
motivasi yang kuat dalam melaksanakan pembelajaran tematik berpola
PPR, sehingga pelaksanaan pembelajaran berpola PPR harus dibuat
inovatif agar peserta didik tertarik dalam mengikuti proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
c. Peserta didik harus bersikap optimis dalam pembelajaran tematik berpola
PPR. Agar mampu mendapatkan hasil di atas KKM, maka sebaiknya
peserta didik dapat belajar di luar kelas secara terprogram.
2. Saran Bagi Pendidik.
a. Para pendidik hendaknya melaksanakan Pembelajaran tematik berpola
PPR secara efektif dan efisien.
b. Sebelum melaksanakan Pembelajaran tematik berpola PPR pendidik
hendaknya harus mengetahui terlebih dahulu tentang kesulitan-kesulitan
belajar yang dialami oleh peserta didik khususnya mata pelajaran
Matematika dan Bahasa Indonesia kelas II SD, sehingga Pembelajaran
tematik berpola PPR yang diberikan dapat disampaikan dengan tepat dan
memberikan hasil yang memuaskan.
c. Perlu adanya kerja sama antara pendidik dan kepala sekolah dalam
memberikan pembelajaran tematik berpola PPR yang baik kepada siswa.
3. Saran Bagi Kepala Sekolah.
a. Peranan kepala sekolah sangat penting dalam pembelajaran tematik
berpola PPR, maka sebaiknya kepala sekolah selalu memonitor
pelaksanaan pembelajaran tematik berpola PPR, agar Pembelajaran
tematik berpola PPR sungguh-sungguh dilaksanakan oleh para pendidik
dengan sebaik-baiknya.
b. Kepala sekolah hendaknya selalu memberikan masukan yang positif
kepada pendidik demi kelancaran pelaksanaan kegiatan Pembelajaran
tematik berpola PPR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
4. Saran Bagi Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan fasilitas yang mendukung pembelajaran
tematik berpola PPR.
b. Demi kemajuan sekolah, hendaknya pelaksanaan pembelajaran tematik
berpola PPR dilaksanakan setiap hari.
5. Saran Bagi Peneliti
a. Peneliti hendaknya memahami apa saja yang harus dilakukan dalam
pelaksanaan Pembelajaran tematik berpola PPR di sekolah dasar,
khususnya dalam mata pelajaran Matematika dan bahasa Indonesia kelas
II.
b. Peneliti sebaiknya memberikan masukan dan motivasi yang positif kepada
sekolah demi kelancaran pembelajaran tematik berpola PPR di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hadi, Sutrisno. (1995). Statistik. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan FakultasPsikologi UGM Yogyakarta.
Nana Sudjana. (1990). Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: LembagaPenerbitan.
Nurhadi. (1995). Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sujanto. (1988). Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara untukMata Kuliah dasar Umum Bahasa Indonesia. Jayapura: FKIP Uncen Jayapura.
Praptanti, dkk. 2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Sumantoro, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.
Haryanto, dkk. 2004. Matematika untuk SD Kelas II. Jakarta: Erlangga.
KTSP. 2008. SK KD &Pedoman Pengelolaan Belajar SD. Yogyakarta: Kanisius.
P3MP – USD. 2008. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Poerwadarminta. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rm. J. Subagya, SJ. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Tim Inti PPR Kanisius. 2010. Modul Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta:Kanisius.Trianto, M.Pd. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta:Prestasi Pustaka.
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen PendidikanNasional. 2006. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar.Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Model Pelatihan dan Pengembangansilabus. Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Model Silabus Pembelajaran Tematik.Yogyakarta: Dinas Pendidikan Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Triyanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta: Kencana.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: BumiAngkasa.
Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru. Bandung: YramaWidya.
Kusumah, Wijaya dan Ditagama, Dedi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Indeks.
Rochman Natawijaya. 1997. Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Bandung: IKIPBandung.
Suwandi, sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Penulisan KaryaIlmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sumber dari internet:
www.anak pintar.net23.com
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 1
SILABUS
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru I
Mata pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II / 2
Tema : Tempat Umum
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
Standar Kompetensi : Bahasa Indonesia
6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita
Matematika
3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Sumber dan
Media
Pembelajaran
Evaluasi
Bahasa Indonesia a.Competence Bahasa Indonesia Peserta didik 6x 40 Marciana Tes Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
6.1.Mendeskripsikan
tumbuhan atau
binatang di sekitar
sesuai ciri-cirinya
dengan menggunakan
kalimat yang mudah
dipahami orang lain
Matematika
3.2. Melakukan
pembagian bilangan
dua angka
(akademik/
ketrampilan)
6.1.1.Menjelaskan
ciri-ciri binatang
secara rinci (nama,
suara, dan tempat
hidupnya).
(Competence)
6.1.2. Mampu
mendiskripsikan
ciri-ciri tumbuhan
(Competence)
6.1.5. Terampil
menggunakan satu
cara dalam
pembagian
Mendiskripsikan
ciri-ciri tumbuhan
dan binatang
Matematika
Pembagian
mendengarkan penjelasan
tentang ciri-ciri tumbuhan
dan binatang secara rinci
Peserta didik membentuk
kelompok yang terdiri dari
4-5 anak.
Peserta didik dapat
menebak diskripsi tentang
tumbuhan dan binatang
secara tepat dalam
kelompoknya.
Pendidik menjelaskan
tentang satu cara
mengerjakan pembagian
Pendidik menjelaskan
tentang dua cara
menit
(2X
pertemuan)
Sarwi, dkk.
2009. Ayo
Belajar Bahasa
Indonesia.
Yogyakarta:
Kanisius.
Sri Hartono,
dkk. 2009. Ayo
Belajar
Matematika.
Yogyakarta:
Kanisius.
(soal dan kunci
jawaban
terlampir)
Non tes: sikap
(lembar skala
sikap terlampir),
minat (lembar
skala minat
terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
(Competence)
3.2.2.Terampil
menggunakan dua
cara dalam
pembagian
(Competence)
Conscience (hati
nurani)
6.1.3.Teliti dalam
menebak deskripsi
tentang binatang
(Conscience)
6.1.4.Teliti dalam
menebak deskripsi
tentang tumbuhan
(Conscience)
mengerjakan pembagian
Peserta didik dalam
kelompok mengerjakan
tugas pembagian dengan
teliti dengan
menggunakan alat peraga
yang telah dipersiapkan
pendidik.
Peserta didik mampu
bekerjasama dalam
kelompok pada saat
mengerjakan pembagian
Pendidik bersama peserta
didik merefleksikan
kegiatan yang telah
dilakukan hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
3.2.3.Teliti dalam
mengerjakan
pembagian.
(Conscience)
3.2.4.Teliti dalam
menghitung kembali
pengerjaan
pembagian
(Conscience)
Compassion
(Kepedulian sosial)
6.1.6. Mampu
bekerjasama dalam
mendiskripsikan
ciri-ciri binatang
dalam kelompok
Pendidik mengajak
peserta didik untuk dapat
mewujudkan refleksi
yang telah dilakukan
dalam bentuk aksi
Guru bersama peserta
didik membuat
rangkuman tentang materi
yang telah dipelajari
Latihan soal-soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
(Compassion)
6.1.7. Mampu
bekerjasama dalam
mendiskripsikan
ciri-ciri tumbuhan
dalam kelompok
(Compassion)
3.2.5.Mampu
membantu teman
yang kesulitan saat
bekerjasama dalam
kelompok pada saat
mengerjakan
pembagian
(Compassion)
3.2.6. Mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
bekerjasama dalam
kelompok pada saat
mengerjakan
pembagian
(Compassion)
Yogyakarta, Maret 2011
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Peneliti
(......................................) Ignasia Tyas Aspraningrum
Guru Kelas
Alfonsa Mintarti, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
Satuan pendidikan : SD Kanisius Demangan Baru
Hari/tanggal/pertemuan ke : Selasa, 2 Maret 2011/ pertemuan ke-1
Kelas : II
Semester : 2 ( Dua )
Mata pelajaran terkait : Matematika dan Bahasa Indonesia
Unit/Tema : VII/ Tempat umum
Alokasi waktu : 1 x pertemuan ( 1x2x40jp )
A. Standar Kompetensi
1. Bahasa Indonesia
6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan
mendeskripsikan benda dan bercerita
2. Matematika
3 . Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
B. Kompetensi Dasar
1. Bahasa Indonesia
6.1.Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-
cirinya dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang
lain
2. Matematika
3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Bahasa Indonesia
6.1.1 Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan
tempat hidupnya). (Competence)
6.1.3 Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang (Conscience)
6.1.5. Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri binatang
dalam kelompok (Compassion)
2. Matematika
3.2.1. Terampil menggunakan satu cara dalam pembagian
(Competence)
3.2.3. Teliti dalam mengerjakan pembagian. (Conscience)
3.2.5. Mampu membantu teman yang kesulitan saat bekerjasama
dalam kelompok pada saat mengerjakan pembagian
(Compassion)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia
a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi binatang peserta
didik dapat menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara,
dan tempat hidupnya) (Competence)
2. Matematika
a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan
pembagian, peserta didik menunjukkan sikap teliti dalam
mengerjakan pembagian. (Conscience)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
b. Peserta didik dapat merumuskan niat yang akan dilakukan untuk
tidak merugikan orang lain. (Compassion)
E. Materi Ajar
1. Bahasa Indonesia
a. Mendiskripsikan Tumbuhan dan binatang
2. Matematika
a. Pembagian
F. Metode Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Demonstrasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Ketelitian
2. Kepekaan
3. Ketekunan
4. Kerja keras
H. Langkah-langkah / kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
a. Peserta didik berbaris rapi di depan kelas dipimpin ketua
kelas.(Konteks)
b. Peserta didik masuk ke kelas dengan rapi, berjabat tangan dengan
guru.(Konteks)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
c. Peserta didik merapikan meja dan kursi masing-masing dan
menyiapkan buku dan alat tulis.(Konteks)
d. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu petugas
piket.(Konteks)
e. Peserta didik mengucapkan salam kepada guru dan teman-
teman.(Konteks)
f. Pendidik menyiapkan peserta didik secara psikis.(Konteks)
g. Pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
(Konteks)
h. Pendidik melakukan apersepsi tentang nama-nama tumbuhan dan
binatang.(Konteks)
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang ciri-ciri binatang
secara rinci (Pengalaman)
b. Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci
dalam kelompoknya (nama, suara, dan tempat hidupnya) dengan
bantuan pendidik (Pengalaman)
c. Pendidik menjelaskan tentang cara mengerjakan pembagian
(Pengalaman)
d. Peserta didik mengerjakan pembagian dalam kelompok.
(Pengalaman)
e. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan kegiatan yang telah
dilakukan hari ini.(Refleksi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
f. Peserta didik merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan
yang akan dilakukannya.(Refleksi)
g. Pendidik mengajak peserta didik untuk dapat mewujudkan refleksi
yang telah dilakukan dalam bentuk aksi. (Aksi)
h. Latihan soal dan pembahasan
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi
yang telah dipelajari
b. Guru memberikan soal evaluasi. (Evaluasi)
c. Peserta didik berdoa dipimpin oleh petugas piket.
I. Refleksi
1. Apakah kamu menyayangi tumbuhan dan binatang?
2. Apakah kamu mengenali ciri-ciri tumbuhan dan binatang yang kamu
sayang?
3. Kegiatan apa yang akan kamu lakukan untuk dapat merawat tumbuhan
dan binatang dengan baik?
4. Hal apa yang akan kamu lakukan untuk dapat membagi dengan adil?
J. Aksi
1. Peserta didik dapat menyayangi tumbuhan dan binatang yang ada di
lingkungan sekitar
2. Peserta didik dapat membagi dengan adil sehingga tidak merugikan
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
K. Kecakapan Hidup ( Life Skill )
1. Kesadaran siswa sebagai makhluk Tuhan yang paling tinggi
2. Memupuk rasa percaya diri
3. Melatih peserta didik bertanggung jawab, disiplin
4. Melatih peserta didik dalam bekerjasama
5. Melatih peserta didik menghargai ciptaan Tuhan
6. Melatih peserta didik menghargai pendapat orang lain
7. Melatih peserta didik berkomunikasi dengan baik (lisan dan tertulis)
L. Sumber Belajar
1. Marciana Sarwi, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Kanisius.
2. Sri Hartono, dkk. 2009. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.
3. Media: power point, gambar
M. Penilaian Hasil Belajar
1. Bahasa Indonesia : Tes tertulis (pilihan ganda, isian dan uraian)
2. Matematika : Tes tertulis (isian dan uraian)
Mengetahui Yogyakarta , 2 Maret 2011
Dosen Pembimbing Mahasiswa
(.........................................) Ignasia Tyas Aspraningrum
Guru Pamong
(Alfonsa Mintarti, S. Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
Satuan pendidikan : SD Kanisius Demangan Baru
Hari/tanggal/pertemuan ke : Kamis, 17 Maret 2011/ pertemuan ke-2
Kelas : II.A
Semester : 2 ( Dua )
Mata pelajaran terkait : Matematika dan Bahasa Indonesia
Unit/Tema : VII/ Tempat umum
Alokasi waktu : 1 x pertemuan ( 1x4x40jp )
A. Standar Kompetensi
1. Bahasa Indonesia
6.Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan
mendeskripsikan benda dan bercerita
2. Matematika
3 . Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
B. Kompetensi Dasar
1. Bahasa Indonesia
6.1.Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar sesuai ciri-cirinya
dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami orang lain
2. Matematika
3.2 Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan dua angka
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
6.1.2. Mampu mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)
6.1.4. Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)
6.1.6 Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan
dalam kelompok (Compassion)
2. Matematika
3.2.2. Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian (Competence)
3.2.4. Teliti dalam menghitung kembali pengerjaan pembagian
(Conscience)
3.2.6. Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat mengerjakan
pembagian (Compassion)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia
a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi tumbuhan peserta
didik dapat mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)
b. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi tumbuhan peserta
didik teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)
c. Setelah mendengarkan penjelasan tentang diskripsi tumbuhan peserta
didik dapat bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan
dalam kelompok (Compassion)
2. Matematika
a. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan pembagian,
peserta didik dengan terampil menggunakan dua cara dalam pembagian
(Competence)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
b. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan pembagian,
peserta didik teliti dalam menghitung pembagian (Conscience)
c. Setelah mendengarkan penjelasan tentang cara mengerjakan pembagian,
peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat
mengerjakan pembagian (Compassion)
E. Materi Ajar
1. Bahasa Indonesia
a. Mendiskripsikan Tumbuhan dan binatang
2. Matematika
a. Pembagian
F. Metode Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Demonstrasi
G. Nilai Kemanusiaan
1. Ketelitian
2. Kepekaan
3. Ketekunan
4. Kerja keras
H. Langkah-langkah / kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
a. Peserta didik berbaris rapi di depan kelas dipimpin ketua kelas.(Konteks)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
b. Peserta didik masuk ke kelas dengan rapi, berjabat tangan dengan
guru.(Konteks)
c. Peserta didik merapikan meja dan kursi masing-masing dan menyiapkan
buku dan alat tulis.(Konteks)
d. Peserta didik berdoa dipimpin oleh salah satu petugas piket.(Konteks)
e. Peserta didik mengucapkan salam kepada guru dan teman-
teman.(Konteks)
f. Pendidik menyiapkan peserta didik secara psikis.(Konteks)
g. Pendidik melakukan apersepsi: dunia tumbuhan dan binatang dekat
dengan dunia peserta didik maka dari konteks tentang tumbuhan dan
binatang peserta didik dapat diajak untuk mendalami pembagian. Misal:
Tumbuhan bunga mawar memiliki banyak kelopak yang dapat dihitung
oleh peserta didik dan dijadikan dasar dalam memahami materi
pembagian dengan langkah-langkah: menggali pengetahuan siswa
seputar bunga mawar (Konteks)
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang deskripsi tumbuhan
secara rinci (Pengalaman)
b. Peserta didik dibagi dalam kelompok untuk mengamati tumbuhan
bunga mawar.
Langkah-langkahnya: di dalam kelompok belajarnya peserta didik
mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan bunga mawar dan menuliskannya
dalam lembar kerja siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Catatan: Pendidik selain dapat mengamati kemampuan peserta didik
dalam mendiskripsikan kekhasan bunga mawar tersebut, juga dapat
melihat bagaimana sikap atau perilaku saat memperlakukan bunga
tersebut. (Pengalaman)
c. Peserta didik dapat bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri
tumbuhan dalam kelompok. (Pengalaman)
d. Pendidik menjelaskan tentang dua cara mengerjakan pembagian
(Pengalaman)
e. Dalam kelompok belajarnya peserta didik dapat melakukan pembagian
menggunakan bunga mawar dan makanan yang disediakan pendidik.
Langkah-langkahnya: Peserta didik menghitung jumlah kelopak
yang terdapat dalam bunga mawar tersebut kemudian kelopak tersebut
dibagi dengan jumlah anggota kelompok atau dengan angka-angka lain
yang telah ditentukan oleh pendidik dan melakukan pembagian
makanan dengan adil berdasarkan jumlah anggota kelompoknya dan
dituliskan dalam lembar kerja siswa.
Catatan: Pendidik selain dapat mengamati kemampuan peserta didik
dalam mengerjakan pembagian dengan bunga mawar dan makanan
tersebut, juga dapat melihat bagaimana sikap atau perilaku saat
bekerjasama dalam kelompok belajarnya. (Pengalaman)
f. Peserta didik mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat
mengerjakan pembagian (Pengalaman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
g. Pendidik bersama peserta didik merefleksikan kegiatan yang telah
dilakukan hari ini.(Refleksi)
h. Peserta didik merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang
akan dilakukannya.(Refleksi)
i. Pendidik mengajak peserta didik untuk dapat mewujudkan refleksi
yang telah dilakukan dalam bentuk aksi. (Aksi)
3. Kegiatan Akhir
a. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman tentang materi yang
telah dipelajari
b. Guru memberikan soal evaluasi. (Evaluasi)
c. Peserta didik berdoa dipimpin oleh petugas piket.
I. Refleksi
1. Pada waktu belajar Bahasa Indonesia dengan mendiskripsikan ciri-ciri
bunga mawar saya diminta untuk memegang bunga tersebut, sikap saya
terhadap tumbuhan sebaiknya ....
2. Apabila dirumah ada tanaman, maka saya perlu merawatnya dengan cara ....
3. Apabila kamu mendapatkan makanan dalam kelompokmu kemudian diminta
membaginya, yang akan kamu lakukan adalah ....
J. Aksi
1. Peserta didik dapat menyayangi tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar
dengan mengambil daun kering yang ada di halaman.
2. Peserta didik dapat membagi makanan dengan adil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
K. Kecakapan Hidup ( Life Skill )
1. Melatih peserta didik bertanggung jawab, disiplin
2. Melatih peserta didik dalam bekerjasama
3. Melatih peserta didik menghargai ciptaan Tuhan
4. Melatih peserta didik menghargai pendapat orang lain
5. Melatih peserta didik berkomunikasi dengan baik (lisan dan tertulis)
L. Sumber Belajar
1. Marciana Sarwi, dkk. 2009. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Kanisius.
2. Sri Hartono, dkk. 2009. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.
3. Media: power point, gambar
M. Penilaian Hasil Belajar
1. Bahasa Indonesia
Tes tertulis ( isian dan uraian)
2. Matematika
Tes tertulis (isian dan uraian)
Mengetahui Yogyakarta , 17 Maret 2011
Dosen Pembimbing Mahasiswa
(.......................................) Ignasia Tyas Aspraningrum
Guru Pamong
(Alfonsa Mintarti, S. Pd. )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru I
Mata pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia
Hari/ tanggal : Selasa, 2 Maret 2011
Pertemuan ke- : 1 ( satu)
Kelas/Semester : II / 2 (dua)
Unit/ tema : Tempat umum
Alokasi Waktu : 3x40 menit
I. Indikator
Competence (akademik/ ketrampilan)
6.1.1 Menjelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan tempat
hidupnya)
3.2.1 Terampil menggunakan satu cara dalam pembagian
Conscience (hati nurani)
6.1.3 Teliti dalam menebak deskripsi tentang binatang
3.2.3.Teliti dalam mengerjakan pembagian
Compassion (Kepedulian sosial)
6.1.5 Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri binatang dalam
kelompok
3.2.5. Mampu membantu teman yang kesulitan saat bekerjasama dalam kelompok
pada saat mengerjakan pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
II. Petunjuk bagi siswa
a. Bacalah petunjuk sebelum mengerjakan!
b. Lakukan kegiatan-kegitan belajar berikut!
c. Kerjakan tugas dalam kelompok dengan baik dan benar!
III. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Ayo hitunglah hasil baginya!
1. 10 : 5 = ....
2. 12 : 4 = ....
3. 15 : 3 = ....
4. 21 : 7 = ....
5. 16 : 8 = ....
6. 14 : 2 = ....
7. 20 : 4 = ....
8. 28 : 7 = ....
9. 30 : 3 = ....
10. 25 : 5 = ....
2. Kegiatan Belajar 2
Jelaskan ciri-ciri binatang secara rinci (nama, suara, dan tempat hidupnya)
sesuai gambar yang kalian amati, kemudian tuliskan kedalam tabel di bawah
ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
No. Jenis Binatang Nama Suara Tempat hidup
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
7.
8.
9.
10.
3. Kegiatan belajar 3
Berdasarkan pengalaman belajarmu dan gambar yang kamu lihat,
renungkanlah beberapa hal berikut:
a. Apakah kamu menyayangi binatang di lingkungan sekitar?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
b. Apakah kamu mengenali ciri-ciri binatang yang kamu sayang?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
c. Kegiatan apa yang akan kamu lakukan untuk dapat merawat
binatang dengan baik?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
d. Apa yang akan kamu lakukan untuk dapat membagi dengan adil?
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
4. Kegiatan belajar 4
Cobalah rumuskan niat di bawah ini!
a. Niat-niat apa yang akan kamu lakukan untuk dapat menyayangi
binatang yang ada di lingkungan sekitar?
............................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
b. Niat-niat apa yang akan kamu lakukan untuk dapat membagi
dengan adil sehingga tidak merugikan orang lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
............................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Cobalah rumuskan tindakanmu dibawah ini!
a. Apa rencana tindakanmu untuk untuk dapat menyayangi binatang
yang ada di lingkungan sekitar?
............................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
b. Apa rencana tindakanmu untuk untuk dapat membagi dengan adil
sehingga tidak merugikan orang lain?
............................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 5
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Nama Sekolah : SD Kanisius Demangan Baru I
Mata pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia
Hari/ tanggal : Selasa, 17 Maret 2011
Pertemuan ke- : 2 ( dua )
Kelas/Semester : II / 2 (dua)
Unit/ tema : Tempat umum
Alokasi Waktu : 3x40 menit
I. Indikator
1. Bahasa Indonesia
6.1.2. Mampu mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan (Competence)
6.1.4. Teliti dalam menebak deskripsi tentang tumbuhan (Conscience)
6.1.6. Mampu bekerjasama dalam mendiskripsikan ciri-ciri tumbuhan dalam
kelompok (Compassion)
2. Matematika
3.2.2. Terampil menggunakan dua cara dalam pembagian (Competence)
3.2.4. Teliti dalam menghitung pembagian (Conscience)
3.2.6. Mampu bekerjasama dalam kelompok pada saat mengerjakan
pembagian (Compassion)
II. Petunjuk bagi siswa
a. Bacalah petunjuk sebelum mengerjakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
b. Lakukan kegiatan-kegitan belajar berikut!
c. Kerjakan tugas dalam kelompok dengan baik dan benar!
III. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Amatilah bunga mawar tersebut! Apa saja ciri-ciri bunga mawar?
a. ...................................................................................................................
b. ...................................................................................................................
c. ...................................................................................................................
d. ...................................................................................................................
e. ...................................................................................................................
2. Kegiatan belajar 2
Hitunglah jumlah kelopak bunga mawar tersebut kemudian jawab pertanyaan
dibawah ini!
a. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi jumlah anggota kelompokmu,
maka setiap anak mendapat .... dan sisanya ....
b. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 2, maka hasilnya adalah .... dan
sisanya....
c. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 3, maka hasilnya adalah .... dan
sisanya....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
d. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 4, maka hasilnya adalah .... dan
sisanya....
e. Jumlah kelopak bunga mawar dibagi angka 5, maka hasilnya adalah .... dan
sisanya....
3. Kegiatan belajar 3
Hitunglah jumlah makanan yang kalian dapat dalam kelompok kemudian
jawab pertanyaan dibawah ini!
a. Jumlah makanan dibagi jumlah anggota kelompokmu, maka setiap anak
mendapat .... dan sisanya ....
b. Jumlah makanan dibagi angka 2, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....
c. Jumlah makanan dibagi angka 3, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....
d. Jumlah makanan dibagi angka 4, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....
e. Jumlah makanan dibagi angka 5, maka hasilnya adalah .... dan sisanya....
4. Kegiatan belajar 4
Berdasarkan pengalaman belajarmu dan praktek yang kamu lakukan,
renungkanlah beberapa hal berikut:
a. Pada waktu belajar Bahasa Indonesia dengan mendiskripsikan ciri-
ciri bunga mawar saya diminta untuk memegang bunga tersebut,
sikap saya terhadap tumbuhan sebaiknya ....
b. Apabila dirumah ada tanaman, maka saya perlu merawatnya
dengan cara ....
c. Apabila kamu mendapatkan makanan dalam kelompokmu
kemudian diminta membaginya, yang akan kamu lakukan adalah....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
5. Kegiatan belajar 5
Cobalah rumuskan tindakanmu dibawah ini!
a. Tindakanmu untuk dapat menyayangi tumbuhan yang ada di
lingkungan sekitar yaitu jika kamu melihat ada sampah daun-daun
kering yang akan kamu lakukan adalah....
b. Tindakanmu untuk dapat membagi dengan adil jika mendapatkan
makanan dalam kelompokmu yaitu dengan cara ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 6
LEMBAR EVALUASI 1
Mata Pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II / 2 (dua)
SOAL EVALUASI
I. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Bentuk pembagian dari 48 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 adalah ….
2. Bentuk pembagian dari 18 – 9 – 9 – 9 adalah ….
3. Bentuk pengurangan dari 10 : 2 adalah ….
4. Hasil dari 25 : 25 adalah ….
5. Hasil dari 12 : 1 adalah ….
6. Bilangan 42 dibagi dengan 7 hasilnya ….
7. Bilangan 27 dibagi dengan 3 hasilnya ….
8. 16 : 4 = 4, karena 4 x … = 16.
9. 50 : 5 = … , karena 10 x 5 = 50
10. Ada 24 buku, dibagikan kepada 8 anak. Maka tiap anak mendapat… buku.
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1. Tuliskan bentuk pengurangannya dan hitunglah hasilnya !
a. 27 : 9
Cara :
Hasilnya : ……………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
b. 36 : 6
Cara :
Hasilnya : ………………..
2. Bibi sedang merangkai bunga. Bibi memiliki 45 tangkai bunga. Bibi ingin
memasukkan bungan tersebut dalam 5 vas bunga. Berapakah banyak bungan
disetiap vas ?
Cara :
Jadi, ………………………………………
3. Di hari valentine kakak membeli 18 permen coklat. Permen coklat itu akan
dibagikan kepada 3 temannya sama rata. Berapakah permen coklat yang
diterima masing – masing ?
Cara :
Jadi, ………………………………………
Ayo bacalah teks di bawah ini!
Wek wek yang Sombong
Ada seekor bebek.
Namanya Wek wek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Dia sangat sombong.
Bulunya putih.
Kakinya bersih.
Suaranya nyaring.
Suatu hari Wek wek jalan-jalan.
Tiba-tiba “aduh...” Wek wek berteriak.
Ternyata Wek wek jatuh.
Kakinya masuk lubang.
Kemudian Wek wek berteriak.
“Tolong...tolong aku”
Tapi tidak ada yang datang.
Wek wek sedih.
Kemudian ada yang datang.
Dia adalah Wiki.
Wiki bebek berbulu hitam.
Wiki pernah dijahili Wek wek.
Wiki menolong Wek wek.
Wek wek berterima kasih.
Wek wek berjanji.
Tidak akan sombong lagi.
Wek wek punya sahabat.
Wiki sahabat barunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
III. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban benar!
1. Judul dongeng di atas adalah .....
2. Nama bebek yang sombong itu adalah .....
3. Wek wek berteriak karena .....
4. Wek wek suaranya ....
5. Kaki Wek wek masuk ke .....
6. Yang menolong Wek wek adalah ....
7. Wek wek ditolong Wiki.
Wek wek mengucapkan .....
8. Wek wek berjanji untuk .....
9. Yang termasuk hewan peliharaan di rumah adalah .....
10.Makanan ayam adalah .....
IV. Lengkapilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan tepat!
1. Kaki ayam berjumlah .....
2. Makanan burung adalah .....
3. ..... adalah suara bebek.
4. Ikan bergerak di air dengan .....
5. Telinga kelinci ada .....
V. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan ciri-ciri gambar binatang di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
2.a. Aku binatang.
Aku mempunyai sayap.
Aku bisa terbang.
Makananku biji-bijian.
Aku bisa berkicau.
Binatang apakah aku?
b. Mempunyai empat kaki.
Bulunya berwarna putih.
Berjalan melompat-lompat.
Wortel makanan kesukaannya.
Binatang apakah aku?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 7
LEMBAR EVALUASI 2
Mata Pelajaran : Matematika dan Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : II / 2 (dua)
SOAL EVALUASI
I. Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
Isilah titik – titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
a. Bentuk pembagian dari 24 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 adalah ….
b. Bentuk pembagian dari 27 – 9 – 9 – 9 adalah ….
c. Bentuk pengurangan dari 15 : 3 adalah ….
d. Hasil dari 32 : 8 adalah ….
e. Hasil dari 15 : 1 adalah ….
f. Bilangan 36 dibagi dengan 9 hasilnya ….
g. Bilangan 21 dibagi dengan 3 hasilnya ….
h. 12 : 4 = 3, karena 3 x … = 12.
i. 60 : 5 = … , karena 12 x 5 = 60
j. Ada 64 rambutan, dibagikan kepada 8 anak. Maka tiap anak mendapat
.… rambutan.
II. Jelaskan ciri-ciri tumbuhan secara rinci (nama, ciri-ciri, dan tempat hidupnya)
sesuai gambar yang kalian amati, kemudian tuliskan kedalam tabel di bawah
ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
No. Jenis Tumbuhan Nama Ciri-ciri Tempat hidup
1.
2.
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 8
SKALA SIKAP SIKLUS I
Nama : ......................................................................................................
Kelas/ semester : ......................................................................................................
Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi
tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak
Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1. Saya memelihara binatang di rumah.
2. Saya selalu menyayangi binatang di
rumah.
3. Saya selalu merawat binatang yang ada
di lingkungan sekitar.
4. Saya selalu bertanggung jawab
terhadap tugas memelihara binatang
yang diberikan pada saya.
5. Saya dapat menyebutkan ciri-ciri
binatang di lingkungan sekitar dengan
lengkap.
6. Saya menyukai pembagian
7. Saya selalu bersikap adil dalam
membagi sesuatu
8. Saya mau membagi makanan saya
dengan adik atau teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
9. Saya mempunyai beberapa cara mudah
belajar pembagiaan
10. Saya selalu membagi jadwal kegiatan
dengan adil
Total skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 9
SKALA SIKAP SIKLUS II
Nama : .......................................................................................................
Kelas/ semester : ......................................................................................................
Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi
tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak
Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1. Saya memelihara tumbuhan di rumah.
2. Saya selalu menyayangi tumbuhan di
rumah.
3. Saya selalu merawat tumbuhan yang
ada di lingkungan sekitar.
4. Saya selalu bertanggung jawab
terhadap tugas memelihara tumbuhan
yang diberikan pada saya.
5. Saya dapat menyebutkan ciri-ciri
tumbuhan di lingkungan sekitar dengan
lengkap.
6. Saya menyukai pembagian
7. Saya selalu bersikap adil dalam
membagi sesuatu
8. Saya mau membagi makanan saya
dengan adik atau teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
9. Saya mempunyai beberapa cara mudah
belajar pembagiaan
10. Saya selalu membagi jadwal kegiatan
dengan adil
Total skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 10
SKALA MINAT SIKLUS I
Nama : .......................................................................................................
Kelas/ semester : .......................................................................................................
Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi
tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak
Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1. Saya menyimak penjelasan guru.
2. Saya bertanya kepada guru ketika mengalami
kesulitan.
3. Saya menanggapi pertanyaan guru dan teman-
teman.
4. Saya bertanya dengan teman ketika mengalami
kesulitan.
5. Saya belajar dari teman yang lebih pintar.
6. Saya mengerjakan tugas-tugas saya dengan
sungguh-sungguh.
7. Saya mengusulkan ide saat diskusi.
8. Saya mendengarkan teman yang menyampaikan
pendapat.
9. Saya tidak melamun di kelas.
10. Saya tidak menganggu teman yang sedang
berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
11. Saya senang mengikuti pelajaran ini.
12. Saya rugi bila tidak mengikuti pelajaran ini
13. Saya merasa pelajaran ini bermanfaat.
14. Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu.
15. Saya berusaha memahami pelajaran ini
16. Saya mengerjakan soal-soal latihan di rumah
setelah saya mendapatkan pelajaran ini
17. Saya mendiskusikan materi pelajaran baik dengan
guru maupun teman.
18. Saya berusaha memiliki buku pelajaran ini.
19. Saya berusaha mencari bahan di perpustaan
berkaitan dengan pelajaran yang saya dapatkan
20. Saya selalu belajar di rumah
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 11
SKALA MINAT SIKLUS II
Nama : .......................................................................................................
Kelas/ semester : .......................................................................................................
Petunjuk : Isilah setiap pertanyaan berikut dengan jujur dengan memberi
tanda ceklis (v) di antara ya dan tidak
Pernyataan Ya Tidak Keterangan
1. Saya menyimak penjelasan guru.
2. Saya bertanya kepada guru ketika mengalami
kesulitan.
3. Saya menanggapi pertanyaan guru dan teman-
teman.
4. Saya bertanya dengan teman ketika mengalami
kesulitan.
5. Saya belajar dari teman yang lebih pintar.
6. Saya mengerjakan tugas-tugas saya dengan
sungguh-sungguh.
7. Saya mengusulkan ide saat diskusi.
8. Saya mendengarkan teman yang menyampaikan
pendapat.
9. Saya tidak melamun di kelas.
10. Saya tidak menganggu teman yang sedang
berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
11. Saya senang mengikuti pelajaran ini.
12. Saya rugi bila tidak mengikuti pelajaran ini
13. Saya merasa pelajaran ini bermanfaat.
14. Saya berusaha menyerahkan tugas tepat waktu.
15. Saya berusaha memahami pelajaran ini
16. Saya mengerjakan soal-soal latihan di rumah
setelah saya mendapatkan pelajaran ini
17. Saya mendiskusikan materi pelajaran baik dengan
guru maupun teman.
18. Saya berusaha memiliki buku pelajaran ini.
19. Saya berusaha mencari bahan di perpustaan
berkaitan dengan pelajaran yang saya dapatkan
20. Saya selalu belajar di rumah
Total Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 12
Rubrik Penilaian Siklus I
LEMBAR PEDOMAN PENILAIAN
Nilai Akademik
a. Tes Tertulis/Nilai Competence (C1)
Total Skor = jumlah jawaban benar
Bobot Nilai = Nilai CI x 70
100
Nilai Non Akademik
a. Minat/Nilai Conscience (C2)
Bobot Nilai = Nilai C2 x 15
100
b. Sikap/ Nilai Compassion (C3)
Bobot Nilai = Nilai C3 x 15
100
Total skor Akademik dan Non Akademik
Penilaian Tes tertulis Sikap Minat
Bobot 70% 15% 15%
Jumlah skor tiap
aspek
1 1 1
Skor total: (C1x70) + (C2x15) + (C3x15)
100
Jumlah skor maksimal = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 13
Rubrik Penilaian Siklus II
LEMBAR PEDOMAN PENILAIAN
Nilai Akademik
b. Tes Tertulis/Nilai Competence (C1)
Total Skor = jumlah jawaban benar
Bobot Nilai = Nilai CI x 70
100
Nilai Non Akademik
c. Minat/Nilai Conscience (C2)
Bobot Nilai = Nilai C2 x 15
100
d. Sikap/ Nilai Compassion (C3)
Bobot Nilai = Nilai C3 x 15
100
Total skor Akademik dan Non Akademik
Penilaian Tes tertulis Sikap Minat
Bobot 70% 15% 15%
Jumlah skor tiap
aspek
1 1 1
Skor total: (C1x70) + (C2x15) + (C3x15)
100
Jumlah skor maksimal = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PENDIDIK MENGGUNAKAN
PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
Nama Guru :
Siklus ke- :
Materi :
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Pengamat :
A. Berilah tanda cek (√) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan
yang diamati!
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Pendidik memeriksa kesiapan belajar peserta didik.
Pendidik memeriksa kelengkapan alat tulis.
Pendidik melakukan apersepsi.
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pendidik mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman
peserta didik.
Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengerjakan tugas dan berdiskusi dalam kelompok.
Pendidik memberikan umpan balik atas jawaban peserta
didik.
Pendidik memberikan pertanyaan panduan untuk
direfleksikan peserta didik.
Pendidik memberikan tugas kepada peserta didik untuk
melakukan tindakan tertentu sesuai dengan materi pelajaran.
Pendidik memberikan soal evaluasi.
Demangan Baru, 2011
Pengamat,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN
PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
Nama Guru :
Siklus ke- :
Materi :
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Pengamat :
A. Berilah tanda cek (√) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan
yang diamati!
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Peserta didik siap mengikuti pelajaran.(C2)
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru. (C3)
Peserta didik menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,
penghapus, pengggaris, buku tulis, buku paket).(C2)
Peserta didik menjawab pertanyaan pendidik.(C1)
Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan kepada
pendidik.(C1)
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh
pendidik.(C1)
Peserta didik dapat bekerjasama dengan baik dalam
kelompok.(C3)
Peserta didik dapat melaporkan hasil kerja kelompok.(C1)
Peserta didik dapat menanggapi jawaban kelompok lain.
Peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang materi
yang dipelajari. (C1)
Demangan Baru, 2011
Pengamat,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
LEMBAR OBSERVASI UMUM AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN
PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
Nama Guru :
Siklus ke- :
Materi :
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Pengamat :
A. Berilah tanda cek (√) pada kolom ya atau tidak sesuai dengan pengamatan
yang diamati!
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Peserta didik siap mengikuti pelajaran (C2).
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru (C3).
Peserta didik menggunakan alat tulis dengan lengkap (pensil,
penghapus, pengggaris, buku tulis, buku paket) (C2).
Peserta didik menjawab pertanyaan pendidik (C1).
Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan pada
pendidik (C1).
Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh
pendidik (C1).
Peserta didik dapat bekerjasama dengan temannya (C3).
Peserta didik dapat mengerjakan tugas di papan tulis (C1).
Peserta didik dapat menanggapi jawaban teman (C1).
Peserta didik dapat membuat kesimpulan tentang materi
yang dipelajari (C1).
Demangan Baru, 2011
Pengamat,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 15
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK
1. Berapa jumlah peserta didik di kelas II.A ?
Jawab :
2. Berapa jumlah peserta didik laki-laki?
Jawab :
3. Berapa jumlah peserta didik yang perempuan?
Jawab :
4. Apakah ada permasalahan di kelas II.A SD Kanisius Demangan Baru?
Jawab :
5. Bagaimanakah dengan nilai prestasi peserta didik kelas II.A SD Kanisius
Demangan Baru?
Jawab :
6. Apakah peserta didik mampu mengemukakan pendapatnya jika diberi
beberapa pertanyaan oleh pendidik?
Jawab :
7. Bagaimanakah sikap peserta didik di kelas maupun disekolah?
Jawab :
8. Bagaimanakah sikap peserta didik dengan teman sekelasnya?
Jawab :
9. Apakah peserta didik kelas II.A disiplin?
Jawab :
10. Apakah peserta didik mampu menilai pendapat siswa lain? Jelaskan!
Jawab :
11. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta didik apabila ada hal yang belum
dipahami?
Jawab :
12. Usaha apa yang dilakukan oleh peserta didik apabila menemukan soal
yang sulit?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
13. Bagaimana cara peserta didik mengemukakan hasil pekerjaannya?
Jawab :
14. Bagaimana sikap peserta didik pada saat Ibu memberi penjelasan?
Jawab :
15. Apakah peserta didik peduli dengan lingkungan sekitarnya?
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 16
Lembar Refleksi Pendidik (Mitra) terhadap Penerapan PPR dalam Pembelajaran
Tematik Pada Siklus I
No. Uraian Komentar
1. Penilaian pendidik terhadap
komponen pembelajaran dan
penerapan PPR
Secara keseluruhan komponen pembelajaran yang
disiapkan pendidik sudah lengkap dan baik
2. Penilaian pendidik terhadap
aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran tematik
dengan PPR
Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tematik
berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya
perkembangan yang sangat baik dari segi
competence
3. Hambatan yang ditemui dalam
menerapkan PPR dalam
pembelajaran tematik
Peserta didik kurang mampu bekerjasama dengan
baik di dalam kelompoknya, tugas-tugas yang
diberikan tidak dikerjakan secara kelompok tetapi
dibagi dan dikerjakan sendiri-sendiri. Sehingga
kurang tampak adanya kerjasama dalam beberapa
kelompok belajar.
4. Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
PPR dalam pembelajaran tematik.
Membantu peserta didik berlatih mempertimbangkan
dan memilih cara-cara yang paling baik dan benar
dalam belajar, membantu peserta didik dalam
melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai
kemampuannya, membantu peserta didik dalam
mempelajari materi sekaligus menerapkan sikap baik
dan bela rasa terhadap sesama dan lingkungan.
5. Keberhasilan yang telah dicapai
dalam menerapkan PPR dalam
pembelajaran tematik.
Pada siklus I keberhasilan pembelajaran berpola PPR
dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan nilai
peserta didik yang semakin meningkat, hampir semua
peserta didik nilai di atas KKM, yang kedua peserta
didk semakin teliti dan percaya diri dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
yang ketiga adalah adanya interaksi yang baik peserta
didik yang satu dengan yang lain serta keberanian
peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya
maupun menanggapi jawaban dari peseta didik yang
lain, peserta didk semakin peduli dengan lingkungan
sekitarnya.
6. Hal-hal yang masih perlu
diperbaiki atau ditingkatkan pada
penerapan PPR dalam
pembelajaran tematik
Hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada
penerapan PPR adalah kurangnya kerjasama yang
baik antara anggota kelompok. Walaupun mendapat
nilai di atas KKM ada kelompok yang tugas-tugasnya
tidak dikerjakan secara diskusi maka perlu adanya
peningkatan dalam hal penerapan compassion.
7. Minat peserta didik mengikuti
pembelajaran tematik dengan
menerapkan PPR
Peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran berpola PPR dibandingkan dengan
pembelajaran sebelumnya
8. Sikap peserta didik terhadap
pembelajaran tematik dengan
menerapkan PPR
Sikap peserta didik menjadi lebih baik dari
sebelumnya, semula yang sering ramai di kelas dan
tidak mendengarkan, dengan pembelajaran berpola
PPR sikap peserta didik menjadi semakin peduli
dengan pendidik, teman dan lingkungan sekitar.
9. Perkembangan 3C peserta didik
selama kegiatan pembelajaran
tematik dengan menerapkan PPR
Dari segi competence dan coscience peserta didik
sudah berkembang terlihat dari ketelitian peserta
didik dalam mengerjakan tugas dan hasil nilai peserta
didik yang semakin meningkat. Dari segi compassion
dapat dikatakan belum berhasil karena kurang adanya
kerjasama dalam kelompok belajar peserta didik.
Yogyakarta, 1 Maret 2011
Guru Observer
Ignasia Tyas Aspraningrum Alfonsa Mintarti S. Pd,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 17
Lembar Refleksi Pendidik (Mitra) terhadap Penerapan PPR dalam Pembelajaran
Tematik Pada Siklus II
No. Uraian Komentar
1. Penilaian pendidik terhadap
komponen pembelajaran dan
penerapan PPR
Secara keseluruhan komponen pembelajaran yang
disiapkan pendidik sudah lengkap dan baik.
2. Penilaian pendidik terhadap
aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran tematik
dengan PPR
Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tematik
berpola PPR sangat antusias, dapat dilihat adanya
perkembangan yang sangat baik dari segi competence,
conscience, compassion dan adanya peningkatan dari
siklus I
3. Hambatan yang ditemui dalam
menerapkan PPR dalam
pembelajaran tematik
Pembelajaran berpola PPR berjalan lancar dan tidak ada
hambatan yang membuat penerapan PPR kurang berhasil.
4. Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan
PPR dalam pembelajaran tematik.
Membantu peserta didik berlatih mempertimbangkan dan
memilih cara-cara yang paling baik dan benar dalam
belajar, membantu peserta didik dalam melewati tahap
mengerti ke tahap berbuat sesuai kemampuannya,
membantu peserta didik dalam mempelajari materi
sekaligus menerapkan sikap baik dan bela rasa terhadap
sesama dan lingkungan. Membentuk sikap peserta didik
dengan aksi nyata sesuai dengan kepribadian masing-
masing.
5. Keberhasilan yang telah dicapai
dalam menerapkan PPR dalam
pembelajaran tematik.
Pada siklus II keberhasilan pembelajaran berpola PPR
dapat dilihat dari yang pertama keberhasilan nilai peserta
didik yang semakin meningkat, hampir semua peserta
didik nilai di atas KKM, yang kedua peserta didik
semakin teliti dan percaya diri dalam mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan kepadanya, terlihat pada pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
peserta didik tingkat kesalahan semakin kecil, yang ketiga
adalah adanya interaksi yang baik peserta didik yang satu
dengan yang lain serta keberanian peserta didik untuk
mengutarakan pendapatnya maupun menanggapi jawaban
dari peseta didik yang lain, peserta didik bekerjasama
dengan kelompok belajarnya dengan baik dan peserta
didik semakin peduli dengan lingkungan sekitarnya.
6. Hal-hal yang masih perlu
diperbaiki atau ditingkatkan pada
penerapan PPR dalam
pembelajaran tematik
Hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada
penerapan PPR adalah aksi selain dapat dilakukan
langsung di lingkungan sekolah juga dapat dilakukan
dalam lingkungan rumah, maka perlunya adanya
pemantauan terhadap aksi apa saja yang telah dilakukan
peserta didik di rumah dengan catatan peserta didik.
7. Minat peserta didik mengikuti
pembelajaran tematik dengan
menerapkan PPR
Peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran berpola PPR dibandingkan dengan
pembelajaran sebelumnya
8. Sikap peserta didik terhadap
pembelajaran tematik dengan
menerapkan PPR
Sikap peserta didik menjadi lebih baik dari sebelumnya,
semula yang sering ramai di kelas dan tidak
mendengarkan, dengan pembelajaran berpola PPR sikap
peserta didik menjadi semakin peduli dengan pendidik,
teman dan lingkungan sekitar.
9. Perkembangan 3C peserta didik
selama kegiatan pembelajaran
tematik dengan menerapkan PPR
Dari segi competence, coscience, dan compassion peserta
didik sudah berkembang terlihat dari ketelitian peserta
didik dalam mengerjakan tugas, hasil nilai peserta didik
yang semakin meningkat dan kerjasama yang baik antara
peserta didik dengan teman kelompok dan pendidik.
Yogyakarta, 17 Maret 2011
Guru Observer
Ignasia Tyas Aspraningrum Alfonsa Mintarti S. Pd,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI