pesan dakwah dalam film horor sandekala (analisis

84
PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce) SKRIPSI Oleh: AS’AD HIDAYATULLOH NIM: 211016029 Pembimbing Asna Istya Marwantika, M.Kom.I. NIP. 198810152018012001 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO 2020

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA

(Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)

SKRIPSI

Oleh:

AS’AD HIDAYATULLOH

NIM: 211016029

Pembimbing

Asna Istya Marwantika, M.Kom.I.

NIP. 198810152018012001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PONOROGO

2020

Page 2: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

i

ABSTRAK

Hidayatulloh, As’ad. 2020. Pesan Dakwah Dalam Film Horor Sandekala

(Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce). Skripsi. Jurusan Komunikasi

Dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Asna Istya

Marwantika

Kata Kunci: Film Sandekala, Analisis Semiotika, Pesan Dakwah.

Film merupakan sebuah karya yang dapat menyampaikan sebuah pesan

atau gagasan yang mengandung aspek hiburan, edukatif, yang dapat dilihat dan

dinikmati masyarakat. Film juga dapat memepengaruhi penikmatnya atau

komunikannya melalui pesan-pesan, tanda-tanda yang terdapat dalam film

tersebut. Film horor Sandekala merupakan film yang bertemakan mitos yang ada

di masyarakat tentang larangan keluar pada waktu maghrib tiba. Mitos yang

biasanya tidak ada hubungannya dengan hadits Nabi SAW, mitos yang diangkat

menjadi film ini justru terdapat dalam hadits Nabi SAW. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui dakwah apa yang terkandung dalam film Sandekala dan

mengetahui pesan dakwah apa yang terkandung dalam film horor Sandekala

tersebut

Untuk mengidentifikasi penelitian tersebut, penulis menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan Teknik analisis Semiotika

Charles Sanders Peirce. Setelah melakukan analisis data, terdapat makna pesan

dakwah dalam film Sandekala. Dalam penelitian ini disusun menggunakan

analisis Semiotika Charles Sanders Peirce, yakni Sign, Object, Interpretant.

Ditemukan bahwa kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Dari hasil temuan yang telah penulis teliti, penulis menemukan pesan akidah

yang mana mengandung nilai-nilai kepercayaan yang ditandai dengan adegan-

adegan dalam scene. Nilai-nilai tersebut mengikuti perintah-perintah Allah SWT

yang telah diturunkan kepada kita, seperti halnya mengerjakan shalat. (2) Fakta

tentang mitos dilarang keluar maghrib karena adanya setan/makhluk halus pada

waktu tersebut memang adanya. Mitos yang biasanya tidak berkaitan dengan

hadits Nabi, namun mitos yang diangkat menjadi film ini, juga tercantum dalam

hadits Nabi SAW. Nabi SAW memerintahkan untuk tidak melakukan kegiatan di

luar rumah pada waktu tersebut.

Page 3: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN DAKWAH

Alamat : Jl. Puspita Jaya DesaPintu, Jenangan, Ponorogo 63492

e-mail: [email protected] website: http://fuad.iainponorogo.ac.id

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi atas nama Saudara:

Nama : As’ad Hidayatulloh

NIM : 211016029

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Judul : Pesan Dakwah Dalam Film Horror Sandekala

(Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)

Telah disetujui dan diperiksa untuk diuji dalam ujian munaqosah.

Ponorogo, 5 Juni 2020

Yang Mengetahui,

Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam

Dr. Iswahyudi, M.Ag

NIP. 197903072003121003

Yang Menyetujui,

Pembimbing

AsnaIstya M,M.Kom.I.

NIP. 198810152018012001

Page 4: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis
Page 5: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis
Page 6: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis
Page 7: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah suatu usaha yang mengajak, menyeru dan

mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada ajaran Allah guna

memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.1 Dakwah bukan

hanya kewenangan ulama atau tokoh agama, karena dakwah Islam

memiliki wilayah yang luas dalam semua aspek kehidupan. Ia memiliki

keragaman bentuk, metode, media, pesan, perilaku dan mitra dakwah.2

Dakwah secara etimologis berasal dari bahasa arab yaitu da’a-

yadi’i-da’watan, yang artinya mengajak, menyeru, dan memanggil.

Pengertian tersebut dijumpai dalam ayat-ayat Al-Qur‟an surah yunus (10)

ayat 25: “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki

orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). 3

Dakwah adalah usaha menyampaikan sesuatu kepada orang lain,

baik itu perorangan atau kelompok tentang pandangan dan tujuan hidup

manusia sesuai Islam. Dakwah dapat diartikan sebagai seruan, ajakan, dan

panggilan. Dapat pula diartikan mengajak, menyeru, memanggil dengan

lisan ataupun dengan tingkah laku atau perbuatan nyata. Atau lebih

tegasnya bahwa dakwah adalah proses penyampaian ajaran Islam dari

1 Muhammad Munir, Manajemen Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2006), 19.

2 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), 5.

3 Syamsuddin AB, Pengantar Sosiologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2016), 6.

Page 8: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

2

seseorang kepada orang lain, baik secara individu maupun secara

kelompok. 4

Dakwah awalnya dilakukan dengan cara da‟i berceramah di depan

khalayak umum atau orang banyak. Namun pada masa sekarang ini,

berdakwah tidak hanya bisa dilakukan dengan cara di atas mimbar. Di era

digital, berdakwah dapat dilakukan melalui media massa. Media yang

dapat menampung segala aspirasi masyarakat, pendidikan, ilmu

pengetahuan, atau juga dakwah.

Media massa merupakan media penyampai pesan dengan

menggunakan surat kabar, radio, televisi. Namun di era digital ini,

penggunaan media massa berkembang sangat luas, yang dapat menyentuh

seluruh aspek masyarakat, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp,

bahkan Youtube dan salah satunya adalah film.

Film disini dinggap lebih sebagai hiburan ketimbang media

pembujuk. Yang jelas, film mempunyai kekuatan bujukan atau persuasi

yang besar. Contohnya kritik publik dan adanya lembaga sensor, yang

juga menunjukkan bahwa sebenarnya film juga sangat berpengaruh.5

Film adalah suatu bentuk komunikasi massa elektronik yang

berupa media audio visual yang mampu menampilkan kata-kata, bunyi,

citra, dan kombinasi. Film juga merupakan salah satu bentuk komunikasi

4 Ibid., 10. 5 William L. Rivers, Jay W. Jensen, Theodore Peterson, Media Massa & Masyarakat

Modern. (Jakarta: PRENADA MEDIA), 252.

Page 9: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

3

modern yang kedua muncul didunia.6 Semakin berkembangnya fungsi

media komunikasi massa, film sebagai media untuk menyampaikan

informasi tidak disadari juga oleh komunikan, bahwa media massa juga

dapat berfungsi untuk mengkonstruk atau menframing suatu informasi.

Media disini juga memiliki pengaruh atau kekuatan yang dapat

mempengaruhi sebuah konflik atau peristiwa. Hal tersebut terjadi antara

lain karena kekuatan media muncul melalui proses pembingkaian

(framing), penggambaran fakta, teknik pengemasan fakta, penambahan

foto atau pengurangan foto, pemilihan sudut pandang (angle), dan lain-

lain.7

Selain untuk menyampaikan pesan dalam bentuk pendidikan,

hiburan atau informasi, film juga dapat juga sebagai media dakwah. Tidak

heran jika di era modern ini dakwah Islam semakin pesat, dan harapannya

dapat memperluas dan meleburkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam pada

masyarakat, dalam bentuk cerita, visual, yang dikemas dalam bentuk

sebuah film. Hal tersebut dilakukan agar pesan yang terkandung dalam

film dapat tersampaikan.

Industri film Indonesia, sekarang sudah banyak melahirkan film-

film yang sangat baik dalam penataan gambar dan menyisipkan unsur-

unsur dakwah Islam dalam film tersebut. Film Sandekala, merupakan film

pendek yang bergenre horor. Film yang disutradarai oleh Amriy

6 Alex Sobur, Analisis Teks Media. (Bandung: PT. REMAJA ROSDA KARYA), 126.

7 Sobur, Analisis Teks Media, 171.

Page 10: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

4

Ramadhan, diperankan oleh Riska Dwi Septiana (Sebagai seorang ibu) dan

Kesyia Safalina (Sebagai seorang anak). Film ini telah memenangkan

berbagai penghargaan, yaitu:

1. Winner People‟s Choice (Film Pendek Terfavorit Pilihan

Penonton) XXI Short Film Festival 2016

2. 4th

Winner (Regional 1) Festival Film Jawa Barat 2015

3. Finalis Festival Sinema Prancis 2015

4. Official Selection Los Angles Indonesian Film Festival 2015

5. Official Selection PPI Paris 2015

6. Official Selection Ganesha Film Festival (Bandung Nu Aink) 2015

7. Official Selection (Non Competition) Viddsee Juree 2016

Film ini diadaptasi dari mitos masyarakat tentang misteri senja

atau dapat juga disebut dengan larangan keluar di waktu maghrib.

Biasanya orang tua yang mengetahui anaknya main di luar rumah saat

masuk waktu maghrib, akan menyuruh anaknya pulang dan masuk

kedalam rumah. Konon mitos larangan keluar rumah saat maghrib ini

dikarenakan banyak setan atau jin yang bergentayangan, waktu inilah yang

sering disebut Sandekala.

Jika dilihat dalam bahasa Sunda juga dapat disimpulkan bahwa

“Sandekala” terdiri dari dua suku kata yaitu sande = sandi (pertanda) dan

kala (waktu) jika diartikan, Sandekala adalah pertanda waktu. Sandekala

merupakan warisan yang diturunkan oleh nenek moyang Sunda. Dalam

legenda masyarakat Sunda, kisah-kisah Sandekala menceritakan tentang

Page 11: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

5

makhluk yang gemar mengganggu dan menculik anak-anak yang bermain

ketika senja tiba. Sandekala merupakan sebuah cerita yang termasuk

kedalam legenda alam gaib. Cerita legenda sandekala ini populer di

masyarakat Sunda, biasanya masyarakat Sunda menyebutnya dengan

hantu senja. Panggilan hantu senja ini dikarenakan biasanya sandekala

menampakkan wujud di saat senja, karena itulah beberapa orang

menyebutnya dengan hantu senja. Wujud hantu sandekala ini sendiri

bertubuh raksasa dengan kedua matanya yang menyala. Selain itu

masyarakat di Sunda menggunakan legenda ini sebagai sebuah cerita

untuk menakuti sekaligus mendidik anak-anak, agar senantiasa berada

didalam rumah ketika magrib tiba atau menjelang malam. 8

Namun ketika waktu maghrib sudah selesai, orang tua pun Kembali

membiarkan anak- anaknya untuk bermain di luar rumah. Disini bagi umat

Islam, nasehat atau pelarangan yang dilakukan oleh orang tua tersebut

hanya sebagai mitos sandekala yang disampaikan secara turun temurun.

Biasanya orang tua tersebut melarang dikarenakan ia juga mengalami hal

yang sama yaitu, pernah mengalami pelarangan untuk tidak keluar pada

waktu maghrib tiba dan tidak mengetahui apakah larangan tersebut ada

dalam Al Qur‟an ataupun Hadits.9 Namun setelah diselidiki, dalam Islam

larangan untuk keluar pada waktu maghrib juga diterangkan dalam hadits.

8https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/775/8/UNIKOM_Muhammad%20Iqbal_12%20BA

B%20II.pdf (Diakses pada: Rabu, 20 Agustus 2020, jam 20.31 WIB).

9 https://sandekala.com/mitos-sandekala-berdasarkan-agama-islam/ ( Diakses pada:

Senin, 20 Januari 2020, jam 11.52 WIB).

Page 12: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

6

Hadits Bukhori-Muslim yang dikutip oleh Zulham Qudsi Farizal

Alam dalam jurnalnya menerangkan, “Jika malam datang

menjelang, atau kalian di sore hari, maka tahanlah anak-anak

kalian, karena sesungguhnya katika itu setan sedang bertebaran.

Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka.

Tutuplah pintu dan bedzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya

setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah

minuman dan dan berdzikirlah kepada Allah, walaupun deangan

sekedar meletakkan sesuatu diatasnya, matikanlah lampu-lampu

kalian.10

Dari keterangan tersebut, antara mitos dan kebenaran sabda Nabi

tentang sandekala atau larangan keluar menjelang maghrib tiba, maka

penulis tertarik mengkaji tentang pesan dakwah yang terkandung dalam

film “Sandekala”. Untuk itu penulis mengangkat permasalahan ini dalam

bentuk judul: Pesan Dakwah Dalam Film Horor Sandekala (Analisis

Semiotika Charles Sanders Peirce)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, tulisan ini difokuskan pada

Pesan Dakwah Dalam Film Horor Sandekala (Analisis Semiotika Charles

Sanders Peirce). Jika disusun dalam bentuk rumusan masalah, penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tanda, objek, dan interpretasi dakwah yang terkandung

dalam film horor Sandekala?

2. Apa pesan dakwah dalam film horor Sandekala?

10

Zulham Qudsi Farizal Alam, “Hadis dan Mtos Jawa” Riwayah: Jurnal Studi Hadis

volume 3 nomor 1 2017, 119.

Page 13: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang sesuai dengan permasalahan diatas dapat disusun

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dakwah apa yang terkandung dalam film horor

Sandekala tersebut

2. Untuk mengetahui pesan dakwah apa yang terkandung dalam film

horor Sandekala tersebut

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap, dengan dilakukannya penelitian ini, dapat

memberikan manfaat, baik manfaat praktis ataupun manfaat teoritis.

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, penulis berharap dapat memberikan manfaat dan

kontribusi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian tentang

analisis semiotika dan dakwah, khususnya untuk mahasiswa

Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa-

mahasiswa ataupun penggiat-penggiat film, penikmat film dan juga

sumbangan bagi masyarakat. Juga untuk literatur kepustakaan

khususnya untuk jenis penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini

diharapkan juga memberikan manfaat dan juga masukan secara kritis

dengan apa yang ditonton. Karena film merupakan hasil dari relitas.

Page 14: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

8

E. Telaah Pustaka

Untuk melengkapi serta menambah kesempurnaan sebuah karya

ilmiah, perlu kiranya peneliti menyebutkan hasil dari beberapa penelitian

terdahulu yang memiliki korelasi dengan penelitian yang ditulis oleh

penulis, adalah sebagai berikut:

Pertama, Analisis Resepsi Kepercayaan Mistis Pada Film Pendek

Sandekala (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Desa Batu, Mojokerto,

Kedawung, Sragen) Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Dalam Skripsi

diatas Peneliti tersebut mengambil warga Desa Batu, Mojokerto,

Kedawung, Sragen sebagai subjek penelitian. Peneliti menemukan warga

Desa Batu, Mojokerto, Kedawung, Sragen, masih banyak yang

mempercayai hal-hal yang berbau mistis. Teknik analisis dalam penelitian

tersebut adalah dengan menggunakan analisis Resepsi oleh Stuart Hall.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, peneliti

mengumpulkan data dengan melakukan observasi, dokumentasi dan

wawancara. Persamaannya yaitu sama-sama menganalisis film pendek

Sandekala namun menggunakan model analisis yang berbeda. 11

Kedua, Representasi Nilai Toleransi Antarumat Beragama Dalam

Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” (Analisis Semiotika Charles

Sanders Peirce). Dalam skripsi diatas penulis membahas tentang film yang

berjudul, “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”. Penelitian ini berfokus pada

11

http://eprints.iain-surakarta.ac.id/2275/1/Exsan_Bahtiar[1].pdf (Diakses pada: senin, 20

Februari 2020, jam 11.52 WIB).

Page 15: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

9

representasi nilai toleransi antar umat beragama yang terkandung dalam

film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” dengan konsep Charles Sanders

Peirce yang diklasifikasikan melalui tiga bagian yaitu tanda, objek dan

interpretan. Perbedaannya yaitu objek yang diteliti berbeda namun model

analisis yang digunakan sama yaitu, Semiotika Charles Sanders Peirce. 12

F. Kajian Teori

1. Dakwah

Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu

mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan

dakwah.13

Secara terminologis, telah banyak para ahli yang

mendefinisikan dakwah Islam. Sayyid Qutb memberi batasan dengan

“mengajak” atau “menyeru” kepada orang lain untuk tetap bepegang

pada jalan Allah atau pada sabil Allah Swt. Bukan untuk mengikuti dai

atau sekelompok orang. Ismail al-Faruqi mengungkapkan bahwa

hakikat dakwah adalah kebebasan, universal, rasional. Dan kebebasan

inilah menunjukkan bahwa dakwah itu bersifat universal (berlaku

untuk semua umat dan sepanjang masa).14

2. Semiotika Charles Sanders Peirce

Tanda-tanda (signs) adalah basis dari seluruh komunikasi.

Manusia dengan perantara tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi

dengan sesamanya. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis

12

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8433/1/Nur%20Hikma%20Usman.pdf (Diakses

pada: Senin, 20 Februari 2020, jam 12.15 WIB). 13

Harjani, M. Munir, Elvy Hudriyah, dkk, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media,

2003), 4. 14

Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 14.

Page 16: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

10

untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai

dalam upaya berusaha mencari jalan didunia ini, ditengah-tengah

manusia dan bersama-sama manusia.15

Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda

dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya,

hubungannya dengan tanda-tanda yang lain, pengirimannya dan

penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Ilmu ini

menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan

itu merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem,

aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut

mempunyai arti.16

Lebih jelasnya lagi, semiotika adalah suatu disiplin yang

menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana sign

„tanda-tanda‟ dan berdasarkan pada sign system (code) „sistem tanda‟.

Charles Sanders Peirce mendefinisikan semiotik sebagai “a

relationship among a sign, an object, an a meaning (suatu hubungan

diantara tanda, objek, dan makna).”17

3. Film

Dalam sejarah perkembangannya, film sendiri dapat dikatakan

sebagai evolusi hiburan yang berawal dari penemuan pita seluloid pada

abad ke-19. Mula-mula hanya dikenal film tanpa warna (hitam-putih)

15

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakaya, 2013), 15. 16

Burhan Bungin. Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta; Kencana Prenada Media

Group, 2014), 65. 17

Sobur, Semiotika Komunikasi, 16.

Page 17: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

11

dan suara. Kemudian, film bersuara mulai dikenal pada akhir 1920-an,

disusul film berwarna pada 1930-an. Peralatan produksi film pun terus

mengalami perkembangan sehingga, film masih mampu menjadi

tontonan yang menarik bagi khalayak luas sampai saat ini.18

Jenis-jenis film

a. Film dokumenter

Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film

pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang

perjalanan yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Grierson juga

berpendapat bahwa cara pembuatan film dokumenter meruuapakn

cara yang kreatif untuk mempresentasikan realitas, meskipun

pendapat Grierson mendapat tantangan dari berbagai pihak, namun

pendapatnya kini masih relevan sampai saat ini. Intinya, film

dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata mungkin. Seiring

dengan perjalanan waktu, muncul berbagai aliran dari film

dokumenter misalnya dokudrama. Dalam dokudrama, terjadi

reduksi realita demi tujuan estetis agar gambar dan cerita menjadi

lebih menarik. Sekalipun demikian, jarak antara kenyataan dan

hasil yang tersaji lewat dokudrama biasanya tetap berbeda jauh.

Dalam dokudrama, realita tetap jadi pakem pegangan.19

18

Sri Wahyuningsih, Film Dan Dakwah: Memahami Representasi Pesan-Pesan Dakwah

Dalam Film Melalui Analisis Simiotik (Surabaya; Media Sahabat Cendekia, 2019), 02. 19

Heru Effendy, Mari Membuat Film Panduan Menjadi Produser, (Jakarta; Erlangga,

2009), 3.

Page 18: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

12

b. Film Cerita

Film cerita adalah film yang mengandung suatu cerita,

yaitu yang lazim diputar digedung-gedung bioskop. Film jenis ini

dibuat dan didistribusikan untuk publik, layaknya juga. Topik

cerita yang digunakan atau diangkat dalam jenis ini biasa berupa

fiktif atau juga kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur

menarik, baik dari segi pengambilan gambar yang artistik maupun

dari jalan ceritanya.20

G. Metode Penelitian

Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos” dan "logos,"

kata metodos terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui

atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti

suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Kata logi (logos)

yang melekat pada kata metode memiliki arti analisis teoritis atau ilmu

mengenai suatu cara atau metode.21

Sedangkan penelitian dalam Bahasa inggris disebut dengan

research. Jika dilihat dari susunan katanya, terdiri dari dua suku kata, yaitu

re yang berarti melakukan kembali atau pengulangan dan search yang

bererti melihat, mengamati atau mencari, sehingga research dapat

diartikan sebagai rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

20

Wahyuningsih, Film Dan Dakwah: Memahami Representasi Pesan-Pesan Dakwah

Dalam Film Melalui Analisis Simiotik, 03. 21

Sugeng Puji Leksono, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Malang; Kelompok

Intrans Publishing, 2016), 3-4.

Page 19: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

13

pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, lebih

komprehensif dari suatu yang dilakukan.22

1. Pendekatan dan jenis penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode,

dalam menelaah masalah penelitiannya. Penggunaan berbagai metode

ini sering disebut tringualasi, dimaksudkan agar peneliti memperoleh

pemahaman yang komprehensif (holistik) mengenai fenomena yang

diteliti. Sesuai dengan prinsip epistemologisnya, peneliti kualitatif lazim

menelaah hal-hal yang berada dalam lingkungan alamiah, berusaha

memahami, atau menafsirkan, fenomena-fenomena berdasarkan makna-

makna yang orang berikan kepada hal-hal tersebut.23

2. Data dan Sumber data

Data adalah deskripsi sesuatu kejadian yang dihadapi dalam

penelitian. Data dapat berupa catatatan-catatatan yang diperoleh dari

interview atau wawancara, observasi atau pengamatan, jawaban dalam

angket yang tersimpan sebagai file dalam database. Data akan menjadi

bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karena itu, suatu data

belum dapar berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.24

22

Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi; CV

Jejak, 2018), 7. 23

Deddy Mulyana dan Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung; PT Remaja

Rosdakarya, 2013), 5. 24

Sugeng, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, 7.

Page 20: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

14

a. Data Primer: berupa rekaman video yang berupa adegan-

adegan dalam film pendek “Sandekala”.

b. Data Sekunder: berupa dokumen tertulis, yaitu seperti

reverensi film “Sandekala” baik dari artikel di internet

maupun buku-buku yang relevan dengan penelitian.

Dalam menyusun penelitian ini. Penulis menggunakan sumber data

berupa tayangan video film Sandekala yang ada di media Youtube.

Dengan dokumentasi berupa video, penulis dapat memilih dan memilah

tayangan yang mengandung simbol dan dakwah dalam film pendek

tersebut. Sehingga, penulis dapat menganalisis simbol pesan moral dalam

tayangan film pendek Sandekala.

3. Teknik pengumpulan data

“Kata-kata dan Tindakan merupakan sumber utama dalam

penelitian kualitatif” selebihnya seperti dokumen, data umum, data

khusus, dan lainnya adalah sebagai tambahan. Untuk teknik pengumpulan

data, penulis akan lebih analisis semiotika yang menganalisis simbol dan

pesan dakwah yang terdapat dalam film Sandekala.

4. Teknik pengolahan data

Agar dapat mengetahui tanda dan pesan moral dalam film pendek

Sandekala, peneliti menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Melihat atau menyaksikan tayangan film pendek Sandekala yang

telah didownload di channel youtube SnapfilmID.

Page 21: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

15

b. Mengamati setiap adegan dalam film tersebut mulai dari narasi

yang digunakan, latar tempat, dan juga ekspresi.

c. Melakukan screen capture pada setiap scene atau dalam setiap

adegan yang dianggap mewakili

d. Analisis data dengan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce

untuk mengetahui tanda dan pesan dakwah dalam film pendek

Sandekala.

e. Menarik kesimpulan dengan cara memberi penilaian pada hasil

data yang telah dianalisis.

5. Teknik analisis data

Analisis data kualitatif yang juga disebut juga dengan penelitian

yang dipinjam dari disiplin ilmu sosiologi dan antropologi dan diadaptasi

ke dalam setting pendidikan. Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena

sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan

dibawah studi. Hal ini didasarkan pada kepercayaan bahwa pengetahuan

dihasilkan dari sosial dan bahwa pemahaman pengetuhuan sosial adalah

suatu proses ilmiah yang sah (legitimate).25

Proses analisis data dalam

proses ini dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai

sumber. Selanjutnya ialah mereduksi data, lalu dilakukan penafsiran data

atau pengolahan data untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan

analisis Semiotika model Charles Sanders Peirce.

25 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta; PT Raja Grafindo

Persada, 2012), 2.

Page 22: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

16

H. Sistematika Pembahasan

Supaya pembahasan skripsi ini dapat tersusun dengan baik dan

sistematis sehingga penjelasan atau penjabaran yang ada dapat dipahami

dengan baik pula, maka penulis membagi pembahasan menjadi lima bab,

dan masing-masing bab terbagi menjadi beberapa sub bab:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang penjelasan yang bersifat umum

seperti, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, telaah pustaka, dan lain-lain.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan memaparkan teori tentang dawah,

film, serta representasi dakwah menggunakan teori Charles

Sanders Peirce.

BAB III : TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang paparan data tentang

screen capture adegan-adegan dalam video yang diperoleh

dari media youtube dan internet. Data yang diperoleh

berupa soft file film pendek Sandekala.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini meruapakan pokok pembahasan skripsi, bab ini

berisi tentanag analisis semiotika Charles Sanders Peirce

Page 23: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

17

yang terdapat dalam film Sandekala dan juga pesan

dakwah dalam film Sandekala.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan. Yaitu

memberikan penilaian dari hasil data yang dianalisis

sebagai jawaban dari pokok-pokok permasalahan dan dan

juga saran yang berhubungan dengan penelitian sebagai

masukan untuk pihak-pihak yang terkait.

Page 24: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, kata dakwah berasal dari Bahasa arab. Jadi

kata du‟ā atau isim Masdar dari du‟aa yang keduanyua mempunyai arti

sama yaitu ajakan atau panggilan. Menurut pendapat ulama Basrah, dasar

pemanggilan kata dakwah itu adalah kata dari masdar yakni da‟wah yang

artinya penggilan. Sedangkan menurut ulama Kuffah, perkataan dakwah

itu diambil dari akar kata do‟ā yang artinya telah memanggil-manggil1.

Secara umum, dakwah adalah ajakan atau seruan kepada yang

baik dan yang lebih baik. Dakwah mengandung ide tentang progresivitas,

yaitu sebuah proses kegiatan menuju kepada yang baik dan yang lebih

baik secara terus menerus dalam mewujudkan tujuan dakwah. Dengan

begitu, dalam dakwah terdapat suatu ide dinamis, suatu yang terus tumbuh

dan berkembang sesuai dengan tuntunan ruang dan waktu. Sementara itu,

dakwah dalam prakteknya merupakan kegiatan untuk mentransformasikan

nilai-nilai agama yang mempunyai arti penting dan berperan dalam

1 Ahmad Zuhdi, Dakwah Sebagai Ilmu dan Perspektif Masa Depannya. (Bandung; Penerbit

Alfabeta, 2016), 16.

Page 25: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

19

pembentukan persepsi umat tentang berbagai nilai hidup.2 Nurkholis

Madjid berpendapat bahwa:

Dakwah yang berkembang ditengah masyarakat cenderung

mangarah pada nahi munkar, yakni tekanan-tekanan untuk

melawan atau perjuangan reaktif dan kurang amar ma‟rufnya,

yang mengajak pada kebaikan, kebersamaan, suatu cita-cita

dalam bentuk perjuangan proaktif.3

Begitu juga dengan pendapat Syekh Ali Mahfudz yang

menjelaskan,

Bahwa dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan

kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat

baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka

mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendapat ini juga

selaras dengan pendapat Al-Ghazali bahwa amr ma‟ruf nahi

munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam

dinamika masyarakat Islam.4

Dakwah juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk

memotivasi orang dengan basirah, supaya menempuh jalan Allah SWT

dan meninngikan agamanya. Dakwah dalam Islam adalah dakwah

basirah, maknanya berarti dakwah yang disebarluaskan dengan cara

damai dan bukan dengan kekerasan, serta mengutamakan aspek kognitif

(kesadaran intelektual), dan afektif (kesadaran emosional). Dakwah

demikian ini, lebih lanjut disebut sebagai dakwah persuasif (membujuk).5

2 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah. (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2013), 17.

3 Ahmad Zuhdi, Dakwah Sebagai Ilmu dan Perspektif Masa Depannya, 19.

4 Munzier Suparta, Harjani Hefni, Metode Dakwah. (Jakarta Timur; Prenada Media, 2003), 7.

5 A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan

Peradaban Islam. (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2011), 29-30.

Page 26: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

20

Dakwah juga tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai

tujuannya. Dakwah harus disampaikan secara jujur, terbuka, dan bebas.

Kata jujur dala dakwah setara dengan kata al-ballagh dalm Al-Qur‟an,

yaitu menyampaikan kebenaran secara transparan, apa adanya, tanpa

unsur kebohongan dan manipulasi. Adapun terbuka dalam dakwah,

mengacu kepada sikap rendah hati (tawadlu‟), mengakui keterbatasan,

bersedia menerima kritik dan menerima perbaikan dari luar. Dakwah juga

dilakukan dengan bebas, tanpa unsur paksaan. Karena pada prinsipnya

kebenaran itu amat jelas dan jiwa manusia sendiri condong kepada

kebenaran.6

Tujuan dakwah pada hakikatnya adalah mencapai kebenaran

tertinggi, yaitu beriman dan lalu berserah diri secara total kepada

kehendak Allah (Islam). Kebenaran yang dituju dakwah adalah kebenaran

yang tertanam sejak manusia lahir sebagai bawaan (nature, fitrah) yang

inheren dan intrinsik dalam diri setiap orang. Kebenaran itu pada awalnya

tidak terikat dengan identitas dan atribut-atribut sosial dan biologis

manusia seperti jenis kelamin, agama, ras, dan warna kulit. Dari sini,

dakwah sesungguhnya lebih berorientasi kepada lahir dan terbentuknya

sikap hidup manusia yang fitri dan azali.7

6 Ibid., 13.

7 Ibid., 14.

Page 27: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

21

Agama Islam yang memiliki aspek keyakinan yang berbeda

dengan agama yang lainnya, menurut Muhammad Iqbal, satu-satunya

agama yang mampu memperkenalkan kepada umat Islam suatu demokrasi

spriritual yang jadi inti tujuan Islam. Sebenarnya pada saat ini, manusia

membutuhkan tiga hal; 1) menafsirkan alam secara spriritual, 2)

membebaskan jiwa individual, 3) meletakkan prinsip-prinsip dasar yang

menggerakkan perkembangan umat manusia di atas dasar moral.8

Dengan demikian dakwah merupakan bagian yang sangat

penting dalam kehidupan seorang Muslim, di mana intinya berada pada

ajakan dorongan (motivasi, rangsangan serta bimbingan terhadap orang

lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran demi

keuntungan dirinya dan bukan untuk kepentingan pengajaknya. Jadi

berbeda (bertolak belakang) dengan propaganda.9

Di sisi lain, agama Islam sebagai suatu ajaran tidaklah berarti

manakala ia tidak diwujudkan dalam action amaliah. Ini merupakan aspek

konsekuensial dari keberadaan Islam yang bukan semata-mata menyoroti

satu sisi saja dari kehidupan manusia, melainkan menyoroti semua

persoalan hidup manusia secara total dan universal.10

8 Ahmad Zuhdi, Dakwah Sebagai Ilmu dan Perspektif Masa Depannya, 199.

9 Aminuddin, “Konsep Dasar Dakwah”: Al-Munzir Vol. 9, No. 1, Mei 2016, 33.

10 Ibid., 33.

Page 28: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

22

2. Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah dalam pembahsan ini adalah bagian-bagian

yang terkait dan merupakan satu kesatuan dalam suatu penyelenggaraan

dakwah. Jadi unsur-unsur dakwah tersebut yaitu:

a. Subjek dakwah

Dalam hal ini yang dimaksut dengan subjek dakwah adalah,

yang melaksanakan tugas-tugas dakwah, orang itu disebut da‟i atau

mubaligh. Dalam aktivitasnya subjek dakwah dapat secara individu

atau bersama-sama. Hal ini tergantung kepada besar kecilnya skala

penyelenggaraan dakwah dan permasalahan-permasalahan dakwah

yang akan digarapnya. Semakin luas dan kompleks permasalahan

dakwah yang dihadapi, tentunya besar pula penyelengaraan dakwah

dan mengingat keterbatasan subjek dakwah, baik dibidang keilmuan,

pengalaman, tenaga dan biaya, maka subjek dakwah yang

terorganisasi akan lebih efektif daripada yang secara individu

(perorangan) dalam rangka pencapaian tujuan dakwah. Sebagai

seoarang da‟i harus mempunyai syarat tertentu, diantaranya:

menguasai isi kandungan Al-Qur‟an dan sunnah Rosul serta hal-hal

yang berhubungan dengan tugas-tugas dakwah; menguasai ilmu

Page 29: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

23

pengetahuan yang ada hubungannya dengan tugas-tugas dakwah,

takwa kepada Allah SWT.11

b. Objek Dakwah

Ajaran Islam merupakan satu agama yang dibawakan

melalui nabi Muhammad Saw, yang ajarannya disampaikan

kepada seluruah umat manusia. Dengan tujuan agar risalah Ilahi

dapat diterima dan dapat diyakini manusia.12

Objek dakwah adalah setiap orang atau sekelonmpok

orang yang dituju atau menjadi sasaran kegiatan dakwah.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka setiap manusia tanpa

membedakan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, warna

kulit, dan lain sebagainya adalah sebagai objek dakwah. Hal ini

sesuai dengan sifat keuniversalan dari agama Islam dan tugas

kerisalahan Rosulullah Saw.13

Manusia sebagai objek dakwah dapat digolongkan

menurut peringkatnya masing-masing serta menurut lapangan

kehidupannya. Akan tetapi menurut pendekatan psikologis,

manusia hanya dapat didekati dari tiga sisi, yaitu sebagai makhluk

individu, makhluk sosial, dan makhluk ber-Ketuhanan. Manusia

11

Syamsuddin, Sosiologi Dakwah. (Jakarta; Kencana, 2016), 13. 12

Ahmad Zuhdi, Dakwah Sebagai Ilmu dan Perspektif Masa Depannya, 53. 13

Syamsuddin, Sosiologi Dakwah, 13-14.

Page 30: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

24

sebagai makhluk individu memiliki tiga macam kebutuhan hidup

yang harus dipenuhi secara seimbang, yaitu:

1) Kebutuhan kebendaan (material). Pemenuhan kebutuhan ini

akan memberiakn kesenangan bagi hidup manusia.

2) Kebutuhan kejiwaan (spiritual). Pemenuhan asepk ini akan

memberikan ketenangan, ketentraman dan kedamaian dalam

batinnya.

3) Kebutuhan kemasyarakatan (sosial). Pemenuhan aspek ini akan

membawa kepuasan bagi manusia. Seabgai makhluk sosial,

manusia hidup Bersama kelompoknya, bersatu dan bergaul

denagan yang lain.14

Pada prinsipnya, objek dakwah terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Objek material; ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam

(dalam Al-Qur‟an dan Sunnah), sejarah Islam (hasil ijtiahad

dan realisasinya dalam sistem pengetahuan, teknologi, sosial

hukum, ekonomi, Pendidikan dan kemasyrakatan, politik, dan

kelembagaan Islam).

2) Objek formal; ilmu dakwah adalah mengkaji salah satu sisi

objek formal yang dihadapi umat. Hal-hal yang dipanang

bersifat doctrinal dan konseptual dinyatakan secara empiric

14

Ahmad Zuhdi, Dakwah Sebagai Ilmu dan Perspektif Masa Depannya, 54.

Page 31: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

25

yang hasilnya dapat dirasakan oleh umat manusia sebagai

rahmat Islam sejagat raya.15

c. Materi Dakwah

Maddah atau materi dakwah adalah isi pesan atau materi

yang disampaikan da‟i kepada mad‟u. Sumber utamanya adalah al-

Qur‟an dan al-Hadits yang meliputi aqidah, syari‟ah, muamalah,

dan akhlaq dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh

darinya. Materi yang disampaikan oleh seorang da‟i harus cocok

dengan bidang keahliannya, juga harus cocok dengan metode dan

media serta objek dakwahnya. Dalam hal ini, yang menjadi

maddah (materi) dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri.16

d. Metode Dakwah

Menurut istilah ”metodologi” berasal dari Bahasa Yunani,

yakni metodhos dan logos berarti cara, kiat dan seluk beluk yang

berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu, sementara logos

berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian metodologi adalah

metode atau cara-cara yang berlaku dalam kajian atau penelitian.17

Sedangkan dakwah menurut pandangan Quraish Sihab yaitu:

15

Syamsuddin, Sosiologi Dakwah, 14. 16

http://digilib.uinsby.ac.id/242/5/Bab%202.pdf (Diakses pada: Sabtu, 07 Maret 2020, jam

10.35 WIB). 17

Ahmad Slamet, Metodologi Studi Islam. (Yogyakarta; Penerbit Deepublish (Group

Penerbitan CV Budi Utama), 2016), 7.

Page 32: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

26

Seruan dan ajakan kepada keinsyafan atau usaha

mengubah situasi kepada situai yang lebih bagus, baik

terhadap pribadi ataupun masyarakat. Esensi dakwah

bukan hanya mengajak pada kebenaran semata, tetapi

pada penerapan akhlak Islam yang sempurna.18

Salah satu unsur penting dalam berdakwah adalah metode.

Rosulullah SAW menyampaikan dakwahnya menurut metodik dan

melalui media yang telah diwahyukan, seperti apa yang tercantum dalam

al-Qur‟an dan Sunnah. Pembicaraan tentang metode dakwah merupakan

salah satu komponen yang sangat penting, karena penyampaian risalah

Islam tidak mungkin dimengerti dan dipahami dengan baik bila

disampaikan dengan cara kurang baik. Maka bagi seorang da‟i yang

belum memahami metode dakwah, maka kegiatan dakwah bias saja kaku

dan kurang dipahami oleh mad‟u. oleh karenanya sebagai da‟i dituntut

untuk mengetahui bagaimana sikapnya menghadapi ummat yang

didakwahinya.19

هى اعلم بمه ادع الى سبيل ربك بالحكمة والمىعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي احسه ان ربك

ضل عه سبيله وهى اعلم بالمهتديه

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang

sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang

mendapat petunjuk. (QS Surat An-Nahl : 125)

18

Enung Asmaya, Aa Gym: Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk. (Jakarta Selatan;

Hikmah, 2004), 28. 19

Ahmad Zuhdi, Dakwah Sebagai Ilmu dan Prespektif Masa Depannya, 56.

Page 33: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

27

Dari ayat diatas menunjukkan bahwa metode dakwah meliputi

tiga cakupan:

1) Al-Hikmah, metode bil-hikmah adalah metode dakwah yang sesuai

untuk semua golongan. Disampaikan dengan cara yang sebaik-baiknya

dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi objek

dakwah. Kriteria metode dakwah ini, selain cara penyampaiannya

yang baik, isi pesannya yang sesuai, juga karena juru dakwanya

handal.20

2) Al-Mau‟idzatil Hasanah, secara bahasa mau‟izhah hasanah terdiri dari

dua kata, mau‟izhah dan hasanah. Kata mau‟izhah berasal dari kata

wa‟adza-ya‟idzu-wa‟dzan-„idzatan berarti; nasihat, bimbingan,

pendidikan, dan peringatan, sementara hasanah merupakan kebalikan

dari sayyi‟ah yang berarti kebaiakan lawannya kejelekan.21

Mau‟izhah

hasanah dapat diartikan sebagai unkapan yang mengandung unsur

bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah, berita gembira, peringatan

pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan pedoman dalm kehidupan

agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.22

3) Al-Mujadalah, pendekatan dakwah ini dilakukan dengan dialog yang

berbasis budi pekerti yang luhur, tutur kalam yang lembut, serta

20

Abdul Pirol, Komunikasi Dan Dakwah Islam. (Yogyakarta; Penerbit Deepublish (Group

Penerbitan CV Budi Utama), 2018), 54. 21

Munzier Suparta, Harjani Hefni, Metode Dakwah, 15-16. 22

Ibid., 16.

Page 34: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

28

mengarah kepada kebenaran dengan disertai argumentasi demonstratif

rasional dan tekstual sekaligus, dengan maksut menolak argumen batil

yang dipakai lawan dialog. Debat ataau dialog dalam dakwah tidak

memiliki tujuan pada dirinya sendiri. Ia lebih ditujukan sebagai

wahana (wasilah) untuk mencapai kebenaran dan petunjuk Allah

SWT23

. Tujuan utama dialog ini adalah mencari titik temu yang

mampu mempererat kebersamaan ditengah banyaknya perbedaan atau

pertentangan.24

B. Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), film adalah selaput

tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat film negatif (yang akan dibuat

potret) dan untuk tempat yang positif (yang akan dimainkan di bioskop). Film

juga diartikan sebagai gambar hidup atau lakon (cerita). Artinya adalah film

tersebut mempresentasikan sebuah cerita dari tokoh tertetu secara utuh dan

berstruktur.25

Film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya. Dalam

banyak penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat, hubungan antar

23

A. Ilyas Ismail dan Prio Hotman, Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama dan

Peradaban Islam, 206. 24

Ibid., 207. 25

Anton Mbruri, Manajemen Produksi Acara Televisi Format Acara Drama. (Jakarta; PT

Grasindo, 2013), 2.

Page 35: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

29

film dan masyarakat selalu dipahami secara linier. Artinya, film selalu

mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan

(message) dibaliknya, tanpa pernah berlaku sebaliknya. Tapi kritik yang

muncul terhadap prespektif ini didasarkan atas argumen bahwa film adalah

potret dari masyarakat dimana film dibuat. Film selalu merekam realitas yang

tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan kemudian

memproyeksikannya ke atas layer.26

Menurut Undang-Undang Nomor 8 tahun 1992 tentang perfilman,

dimana disebutkan bahwa yang dimaksut dengan film adalah karya cipta seni

dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang

dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita

video, piringan video dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam

segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronika,

atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau

ditayangkan dengan sistem mekanik, elektronik atau lainnya. Sedangkan film

yang dimaksut adalah film yang keseluruhan diproduksi oleh lembaga

pemerintah atau swasta atau pengusaha film di Indonesia, atau yang

merupakan hasil kerja sama dengan pengusaha film asing.27

26

Jurnal Ilmiah Komunikasi | MAKNA, “Representasi Perempuan Dalam Film Cinta Suci

Zahrana”: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Vol. 6 no. 2, Agustus 2015-Januari 2016, 152. 27

Anton Mabruri, Produksi Program TV Drama. (Jakarta; Grasindo, 2018), 2.

Page 36: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

30

Sedangkan menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 33 Thun 2009 Tentang Perfilman (UU baru tentang

perfilman) “Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan

media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi

dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan”. Pendefinisian UU

Perfilman tahun 2009 jauh lebih singkat, yang perlu digaris bawahi adalah

film merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa. Yang artinya

film mempunyai fungsi mempengaruhi orang, baik bersifat negatif ataupun

positif, bergantung dari pengalaman dan pengetahuan individu. Tetapi secara

umum film adalah media komunikasi yang mampu mempengaruhi cara

pandanag individu yang kemudian akan membentuk karakter suatu bangsa.28

Kekhususan film adalah mediumnya, cara pembuatannya dengan

kamera dan pertunjukkannya dengan proyektor dan layar.29

Sebagai media

massa, film merupakan bagian dari respons terhadap penemuan waktu luang,

waktu libur dari kerja, dan sebuah jawaban atas tuntutan utnuk cara

menghabiskan waktu luang keluarga yang sifatnya terjangkau dan (biasanya)

terhormat.30

28

Anton Mabruri, Manajemen Produksi Acara Televisi Format Acara Drama, 2-3. 29

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi. (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2013), 130. 30

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa. (Jakarta; Salemba Humanika, 2011), 35.

Page 37: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

31

Film pada dasarnya bisa melibatkan bentuk-bentuk simbol visual dan

linguistik untuk mengodekan pesan yang sedang disampaikan.31

Oleh karena

itu film adalah sebuah pencipta budaya massa.32

1. Jenis-jenis film

Secara umum jenis film dapat dibedakan menjadi dua yaitu, film

dokumenter dan film fiksi.

a. Film Dokumenter

Kunci utama dari film dokumenter adalah terkait penyajian

data. Film dokumenter juga berhubungan dengan orang, latar tempat

(lokasi) yang nyata, tokoh, peristiwa, bukan hanya suatu peristiwa atau

kejadian yang sengaja dibuat. Film dokumenter juga dapat dibuat atau

digunakan dengan maksut dan tujuan, seperti halnya Pendidikan,

berita, sosial, ilmu pengetahuan, ekonomi, politik (propaganda),

biografi, dan lain sebagainya.33

Istilah dokumenter—untuk menyebut film non-fiksi—pertama

kali digunakan oleh John Grierson dalam tulisannya yang dimuat di

harian The New York Sun, edisi 8 Februari 1926. Kala itu, ia

mengkritik film Moana: A Romance of the Golden Age karya Robert

31

Alex Sobur, Semiotika Komunikas, 131. 32

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, 37. 33

Khoirul Huda, “Makna Toleransi dalam Film “?” (Tanda Tanya) (Analisis Framing Model

Gamson Modigliani)”, (Skripsi, IAIN Ponorogo, 2018), 33.

Page 38: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

32

Joseph Flaherty. Dalam tulisan itu, Grierson mendefinisikan film

documenter sebagai laporan aktual yang kreatif—creative treatment of

actuality.34

Umumnya film dokumenter berdurasi panjang dan diputar di

bioskop dan festival. Film dokumenter bebas menggunakan semua tipe

shot, sedangkan umumnya dokumenter televisi berdurasi pendek, dan

terbatas menggunakan tipe shot sperti closeup, dan medium shot. Hal

ini karena adanya penyesuaian pada perbedaan besar layar bioskop

dan layar kaca televisi. 35

Setiap adegan dalam film dokumenter merupakan rekaman

atau kejadian nyata atau sebenarnya, tanpa interpretasi imajinatif

seperti pada film fiksi. Jika pada film fiksi latar belakang adegan

dirancang atau tersusun, maka difilm dokumenter latar belakang harus

sesuai atau spontan otentik dengan latar tempat atau situasi dan

kondisi asli (apa adanya).36

Namun menurut Bill Nichols—Director of the Graduate

Program in Cinema-San Francisco State University. Baginya, setiap

film adalah film dokumenter. Ia menggolongkan film menjadi dua

kategori: (1) documentaries of wish-fulfillment; dan (2) documentaries

34 Aan Ratmanto, “Beyond The Historiography: Film Dokumenter Sejarah Sebagai Alternatif

Historiogrfi di Indonesia”: SASDAYA, Gadjah Mada Journal of Humanities, Vol. 2, No. 2 Mei 2018,

408.

35

Anton Mabruri, Produksi Program TV Non-Drama. (Jakarta; Grasindo, 2018), 307. 36

Ibid., 308.

Page 39: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

33

of social representation. Jenis pertama biasa disebut sebagai film

fiksi—film yang merupakan bentuk ekspresi dari imaginasi para

sineasnya. Sedangkan jenis yang kedua biasa disebut sebagai film non-

fiksi—film yang merepresentasikan realitas kehidupan secara nyata.37

b. Film Fiksi

Film fiksi umumnya dibuat berdasarkan ide imajinasi belaka.

Namun demikian ada juga film fiksi yang diilhami peristiwa faktual

(true story) atau kisah nyata. namun tetap tidak dapat menghilangkan

aspek karangan. Kemudian ada plot, cerita, tokoh, dan setting (waktu,

tempat, dan lainnya). 38

Film fiksi ilmiah termasuk dalam genre film

induk primer yang merupakan genre-genre pokok yang telah ada dan

popular sejak awal perkembangan sinema era 1900-an hingga 1930-

an. Film fiksi ilmiah dari awal kemunculannya selalu menggunakan

efek khusus, seperti film Trip to The Moon (1903) yang menggunakan

efek superimpose (memadukan dua gambar atau lebih dalam satu

frame). 39

Film fiksi atau film fiktif adalah sebuah genre film yang

mengisahkan cerita fiktif maupun narasi. Sejak kemunculan gaya

37

Aan Ratmanto, “Beyond The Historiography: Film Dokumenter Sejarah Sebagai Alternatif

Historiografi di Indonesia”, 408. 38

Redi Panuju, Film Sebagai Proses Kreatif. (Malang; PT Citra Intrans Selaras, 2019), 22. 39

Sudjadi Tjipto, “Perjalanan Fantasi Menembus Ruang Dan Waktu (Analisis Semiotika Film

The Time Machine)”: STSRD VISI Yogyakarta, Jurnal Rekam, Vol. 11 No. 1 - April 2015, 12.

Page 40: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

34

klasik Hollywood di awal abad ke-20, film cerita yang biasanya dalam

bentuk film utama telah mendominasi film komersial. Pembuatan film

zaman dulu dan tak terlihat (sering disebut fiksi "realis") sering

menjadi pusat definisi umum ini. Unsur kunci pembuatan film tak

terlihat ini berada pada pengeditan berkelanjutan.40

2. Struktur Film

Secara fisik struktur film dibagi menjadi tiga unsur, yakni shot,

adegan, dan sekuen. Ketiga unsur ini sangatlah penting untuk membagi

unsur-unsur dalam film secara sistematik.

a. Shot

Shot adalah unsur terkecil dalam film. Terdiri dari beberapa

shot yang dapat dikelompokkan menjadi sebuah adegan. Selama

produksi, shot dalam film memiliki arti proses perekaman sejak

kamera diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off), atau dapat juga

diistilahkan satu kali take (pengambilan gambar). Sementara shot

setelah jadi tau paska produksi, memiliki arti rangkaian gambar secara

utuh yang tidak terpotong oleh gambar.41

Adapun jenis-jenis shot

yaitu:

40

https://id.wikipedia.org/wiki/Film_fiksi (Film) (Diakses pada: Senin, 16 Maret 2020, jam

20.45 WIB).

41

Khoirul Huda, “Makna Toleransi dalam Film “?” (Tanda Tanya) (Analisis Framing

Model Gamson dan Mondigliani)”, 47.

Page 41: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

35

1). Extreme Close Up (ECU)

Extreme Close Up merupakan teknik pengambilan gambar

yang mengambil, menunjukkan, menampilkan objek tertentu

secara detail. Fungsi shot ini adalah untuk mengetahui secara

detail suatu objek, sehingga objek mengisi seluruh layar dan

objek terlihat sangat detail dan jelas.

2). Big Close Up (BCU)

Big Close Up merupakan teknik pengambilan gambar

pada daerah kepala sampai dagu. Shot ini berfungsi untuk

menunjukkan atau menonjolkan ekspresi yang dikeluarkan objek

dan untuk menunjukkan sifat yang tercermin dari seseorang atau

bagian wajah.

3). Close Up (CU)

Close Up merupakan teknik pengambilan gambar pada

kepala sampai bahu. Fungsi dari shot ini yaitu untuk

menunjukkan secara detail atau jelas emosi atau reaksi seseorang

dari objek tersebut.

4). Medium Close Up (MCU)

Medium Close Up disini merupakan teknik pengambilan

gambar mulai dari ujung kepala sampai dada. Dan teknik ini

berfungsi untuk mempertegas profil seseorang.

Page 42: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

36

5). Medium Shot (MS)

Medium Shot merupakan teknik pengambilan gambar pada

daerah ujung kepala sampai pinggang. Fungsi shot ini adalah

untuk memperlihatkan sosok objek secara jelas. Shot ini sangat

cocok untuk adegan wawancara karena penonton akan

mengetahui ekspresi dan emosi objek.

6). Knee Shot (KS)

Knee Shot merupakan teknik pengambilan gambar yang

menampilkan bagian kepala sampai lutut. Dan fungsinya yaitu

hampir sama dengan fungsi Medium Shot.

7). Full Shot (FS)

Knnee Shot adalah teknik pengambilan gambar yang

menampilkan bagian tubuh secara penuh, yaitu dari ujung kepala

sampai kaki. Knee Shot ini berfungsi untuk menampilkan objek

beserta lingkungan yang ada disekitarnya

8). Long Shot (LS)

Shot ini mempunyai teknik pengambilan gambar dari jarak

yang jauh dan menampilkan pemandangan yang ada di sekitar

objek. Shot ini berfungsi untuk menampilkan objek dan latar

belakangnya.

Page 43: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

37

9). Extreme Long Shot (ELS)

Extreme Long Shot merupakan teknik pengambilan

gambar yang yang lebih jauh dengan menampilkan lingkungan

suatu objek secara penuh, jauh, berdimensi lebar, dan utuh.

Fungsinya yaitu guna untuk menpilkan atau menunjukkan objek

dengan lingkungannya untuk membantu menunjukkan cerita dn

peristiwa kepada penonton.

10). Grup Shot (GS)

Grup Shot merupakan teknik pengambilan gambar yang

menunjukkan atau mengutamakan suatu kelompok atau orang

sebagai objek gambarnya, yang berfungsi untuk menampilkan

adegan sekelompok orang yang beraktivitas.

11). Establising Shot ( ES)

Shot jenis ini merupakan teknik pengambilan gambar yang

besar. Fungsi jenis shot jenis ini biasanya dimunculkan pada

awal adegan dan menunjukkan gambar dengan memperlihatkan

hubungan dari suatu hal yang terperinci dengan jelas.

Page 44: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

38

12). Over Shoulder Shot (OSS)

Shot ini berguna untuk mengambil gambar atau shot dari

belakang bahu salah satu objek dan bahu objek lainnya dalam satu

frame.42

b. Adegan (Scene)

Scene merupakan bagian terkecil dari sebuah adegan. Scene

merupakan peristiwa atau hal yang berlangsung di suatu tempat dan

waktu tertentu. Untuk itulah. Pada awal scene dituliskan penjelasan

tempat dan waktu peristiwa yang berlangsung dalam scene yang

besangkutan.43

c. Sekuen (Sequence)

Sequence adalah suatu bagian utama dari alur cerita yang

terdiri dari scene-scene yang memiliki kesatuan arti dalam program

(cerita induk).44

C. Semiotika Charles Sanders Peirce

Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion

yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas

dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili

sesuatu yang lain. Istilah semeion tampaknya diturunkan dari kedokteran

42

Ibid., 37-40. 43

Fitryan G. Dennis, Bekerja Sebagai Penulis Skenario. (Jakarta Timur; PT Penerbit

Erlangga, 2009), 50. 44

Andi Facruddin, Dasar-Dasar Produksi Film. (Jakarta; Kencana, 2012), 358.

Page 45: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

39

hipokratik atau asklepiadik dengan perhatiannya pada sistomatologi dan

diagnostik inferensial.45

Secara terminologis Semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh

kebudayaan sebagai tanda.46

Sementara, istilah semiotika atau semiotik, yang dimunculkan pada

akhir abad ke-19 oleh filsuf aliran pragmatic Amerika, Charles Sanders

Peirce, merujuk kepada “doktrin formal tentang tanda-tanda”. Yang menjadi

dasar dari semiotika adalah konsep tentang tanda; tak hanya bahasa dan

sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu

sendiri-sejauh terkait dengan pemikiran manusia-seluruhnya terdiri atas tanda-

tanda karena, jika tidak begitu manusia tidak akan bisa menjalin hubungan

dengan realitas.47

Teori semiotika Peirce dikenal dengan model triadic dan konsep

trikotominya terdiri dari; (1) Representament; berfungsi sebagai tanda (sign),

(2) Interpretant; lebih merujuk pada makna tanda, (3) Object; merujuk pada

tanda. Sesuatu yang diwakili oleh representament yang berkaitan dengan

acuan. Object dapat berupa representasi mental, dapat juga berupa sesuatu

yang nyata diluar tanda. Model triadik dari Peirce sering juga disebut

45

Alex Sobur, Anaisis Teks Media. (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2009), 95. 46

Indiawan Seto Wahjuwibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian

Dan Skripsi Komunikasi. (Jakarta; Penerbit Mitra Wacana Media, 2018), 8. 47

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, 13.

Page 46: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

40

“triangle meaning semiotics” atau dikenal dengan teori segitiga makna, yang

dijelaskan secara sederhana: “tanda adlah sesuatu yang dikaitkan pada

seseorang untuk seseuatu dalam beberapa hal atau kapasistas. 48

Hal terpenting dalam proses semiotic adalah bagaimana makna

muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat

berkomunikasi. Interpretant atau pengguna tanda adalah konsep pemikiran

dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya kesuatu makna

tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang

dirujuk sebuah tanda. Peirce muncul dengan skematik triadik, yakni ground,

objek, dan interpretan. Atas dasar hubungan ini, Peirce mengandalkan

klasifikasi tanda. Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi

qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada

tanda, misalnya kata-kata kasar, keras, lembut, merdu. Sinsign adalah

eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda, misalnya kata

kabur atau keruh yang ada pada urutan kata air sungai keruh yang

menandakan bahwa ada hujan di hulu sungai. Legisign adalah norma yang

terkandung oleh tanda, misalnya rambu-rambu lalu lintas yang menandakan

adanya hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia. 49

Teori dari Peirce menjadi grand theory dalam semiotik. Gagasannya

bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Peirce

48

Dian Ferdiansyah, “Pesan Dakwah Dalam Film Kukejar Cinta Ke Negeri China (Analisis

Semiotika Charles Sanders Pierce)”, (Skrisi, IAIN Surakarta, 2017), 37. 49

Ibid., 40-41.

Page 47: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

41

ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali

semua komponen dalam strukutur tunggal. Inti dari pemikiran Peirce adalah

bahwa jagat raya (the universe) ini terdiri atas tanda-tanda (signs). Ini

merupakan pandangan pansemiotik tentang jagat raya kita. Semiotik bagi

Peirce adalah suatu tindakan (action), pengaruh (influnce), atau kerja sama

tiga subjek, yaitu tanda (sign), objek (object), dan interpretan (interpretant).

Menurut Peirce, seperti dikutip Eco “something which stands to” (tanda

adalah segala sesuatu yang ada pada seseorang untuk menyatakan sesuatu

yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas). Definisi Peirce tidak menuntut

kualitas keadaan yang secara sengaja diadakan dan secara artifisial

diupayakan. Lebih dari itu, triade Peirce bisa juga dipakai untuk yang tidak

dihasilkan oleh manusia, tetapi dapat diterima oleh manusia; misalnya gejala

meteorologis dan macam indeks yang lain.50

Peirce dikenal karena teori tandanya. Secara umum Peirce juga

sering mengulang-ulang bahwa tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi

seseorang.51

Semiotika sebagai suatu model dari ilmu pengetahuan sosial,

memahami dunia sebagai suatu sistem hubungan yang memiliki unit dasar

dengan „tanda‟. Maka dari itu semiotika mempelajari hakikat tentang

50

Ibid., 41-42. 51

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, 40.

Page 48: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

42

keberadaan suatu tanda.52

Semiotika juga dapat digunakan sebagai pendekatan

untuk menganalisis media dengan asumsi bahwa media itu sendiri

dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Dengan kata lain, semua media

pada dasarnya membawa bias-bias tertentu dan setiap wartawan yang

memasuki sebuah lingkungan, media akan menyerap bias-bias media itu

sebagai sebagian dari kejayaan bahkan mengambilnya sebagai bagian dari

„corporate culture‟nya dia.53

Semiotik untuk studi media massa ternyata tak hanya terbatas

sebagai kerangka teori, namun sekaligus juga bisa sebagai metode analisis.

Menurut Peirce, salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah

sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada pada

benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga

elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah

makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. 54

Tanda terdapat diamana-mana; kata adalah tanda, demikian pula

gerak isyarat, lampu lalu lintas bendera, bangunan, atau nyanyian burung

dapat dianggap sebagai tanda. Karya sastra yang besar misalnya, merupakan

produk strukturisasi dari subjek kolektif. Subjek kolektif itu dapat berupa

kelompok kekerabatan, kelompok kerja, kelompok teritorial, dan sebagainya.

52

Indiawan Seto Wahjuwibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian

Dan Skripsi Komunikasi, 9. 53

Ibid., 11. 54

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, 114-115.

Page 49: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

43

Karena itu jelas bahwa segala sesuatu dapat menjadi tanda. Charles Sanders

Peirce menegaskan, bahwa kita hanya dapat berfikir dengan sarana tanda.

Sudah pasti bahwa tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi.55

Semiotika Peirce bermula dari ketertarikan dirinya untuk

menyelidiki bagaimana manusia berfikir, sampai pada Peirce menyimpulkan

bahwa semiotika tak lain adalah sinonim dengan logika.56

Upaya klasifikasi Peirce terhadap tanda memiliki kekhasan meski

tidak bisa dibilang sederhana. Peirce membedakan tipe-tipe tanda menjadi:

Ikon (icon), Indeks (Indeks), dan Simbol (Symbol) yang didasarkan atas relasi

diantara representamen pada objeknya.57

1) Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan „rupa‟ sehingga tanda itu

mudah dikenali oleh pemakainya. Di dalam ikon hubungan

representamen dan objeknya terwujud sebagai kesamaan dalam beberapa

kualitas. Contohnya sebagian besar rambu lalu lintas merupakan tanda

yang ikonik karena „menggambarkan‟ bentuk yang memiliki kesamaan

dengan objek yang sebenarnya.

2) Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau

eksistensial diantara representamen dan objeknya bersifat konkret, actual

dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial dan kasual. Contoh,

55

Alex Sobur, Anaisis Teks Media, 124. 56

Abdul Basit, Konseling Islam. (Jakarta; Kencana, 2017), 87. 57

Indiwan Seto Wahjuwibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi Penelitian Dan

Skripsi Komunikasi, 18.

Page 50: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

44

jejak telapak kaki diatas permukaan tanah, misalnya merupakan indeks

dari seseorang atau binatang yang telah lewat disana, ketukan pintu

merupakan indeks dari kehadiran seorang „tamu‟ dirumah kita.

3) Simbol merupakan jenis tanda yang bersifat arbriter dan konvensional

sesuai kesepakatan atau konvensi sejumlah orang atau masyarakat.

Tanda-tanda kebahasaan pada umumnya adalah simbol-simbol. Tak

sedikit dari rambu lalu lintas yang bersifat simbolik.

Page 51: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

44

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Film Sandekala

1. Sinopsis Film Sandekala

Film sandekala adalah film pendek yang disutradarai oleh Amriy

Ramadhan. Film pendek ini diadaptasi dari mitos dan beberapa kisah nyata

tentang peristiwa gaib yang terjadi diantara perpindahan waktu dari senja

ke petang. Hal tersebut dijelaskan juga oleh sutradara Amriy Ramadhan

“Sebuah film pendek yang menceritakan tentang mitos kepercayaan

masyarakat, keangkeran, perpindahan waktu dari maghrib ke petang”.

Jelas Amriy.

Istilah perpindahan waktu tersebut dikenal dengan nama

“Sandekala” dan dipercaya oleh sebagian masyarakat Jawa sebagai waktu

mistis keramat yang menandai keluarnya para setan serta lelembut untuk

mengganggu manusia. Oleh karena itu banyak sekali larangan ketika

sandekala berlangsung. Beberapa di antaranya adalah larangan keluar

rumah atau larangan melakukan kegiatan yang berat di kala waktu ini.1

Film pendek bergenre horor ini mengisahkan seorang ibu dengan putrinya

yang diganggu sosok kuntilanak ketika mereka hendak pulang ke rumah.2

Film sandekala ini mengangkat mitos masyarakat jawa tentang

perpindahan siang ke petang atau pada waktu menjelang malam (maghrib).

1https://snapmedsos.wixsite.com/snapfilmsindonesia/projects (Film) (Diakses pada:

Senin, 06 April 2020, jam 08.30 WIB). 2http://revi.us/perayaan-tradisi-dan-mistis-dalam-xxi-short-film-festival-2016/ (Film)

(Diakses pada: Senin, 06 April 2020, jam 08.45 WIB).

Page 52: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

45

Mitos yang biasanya tidak ada hubungannya dengan hadits atau sabda

Nabi, mitos yang diangkat menjadi film ini justru masuk pada sabda Nabi

SAW atau hadits Nabi.

Gambar 3.1: Poster Film Sandekala

Nabi pernah bersabda tentang larangan keluar pada waktu senja,

atau pada waktu pergantian siang ke malam. Rosulullah SAW bersabda:

“Jika malam datang menjelang, atau kalian di sore hari, maka

tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya katika itu setan

sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam,

maka lepaskan mereka. Tutuplah pintu dan bedzikirlah kepada

Allah, karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu

yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian

dan berdzikirlah kepada Allah, walaupun deangan sekedar

meletakkan sesuatu diatasnya, matikanlah lampu-lamou kalian.”

(HR. Bukhori-Muslim).

Film ini diperankan oleh Riska Dwi Septiana (sebagai seorang ibu)

dan Kesyia Safalina (sebagai seorang anak). Riska pun mengaku kalau

film yang diperankannya ini juga terjadi dikehidupan sehari-hari, untuk

tidak keluar pada waktu maghrib menjelang. “Cerita ini sebenernya

Page 53: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

46

simpel banget ya, tapi ini emang ngena banget karena dalam sehari-

harinya kita emang maghrib tu jangan keluar.” kata Riska.3

Film ini diproduksi dalam waktu dua hari. Dan dalam kurun waktu

dua hari tersebut, waktu yang tepat untuk syuting yaitu ketika menjelang

waktu maghrib. Sedangkan selisih antar waktu tersebut hanya satu jam.

Hal ini juga dijelaskan oleh asisten direktor film sandekala. “Gue dikasih

waktu dua hari kita syuting, dan kita harus ngebikin semua suasan tu

maghrib, sedangkan dijam yang kita cari diantara jam lima jam enam,

kita cuma punya satu jam” ucap Arief Suro Adji.4

Jika hanya mengandalkan waktu tersebut, yaitu menjelang waktu

maghrib, maka banyak waktu yang terbuang sia-sia. Oleh karena itu dalam

pembuatan film ini juga mengubah bagaimana latar waktu yang

sebelumnya pagi atau siang, menjadi petang. Dan untuk itu cahaya yang

tidak perlu akan dihilangkan dan disetting menjadi lebih gelap agar tidak

terjadi backlight dan menjadikan suasana seperti waktu senja atau

maghrib.

Dari hasil produksi film tersebut menjadikan film Sandekala

mendapat beberapa penghargaan, salah satunya menjadi pemenang Film

3 https://www.youtube.com/watch?v=0VLXK-_s07c (Diakses pada: Rabu, 08 April 2020,

jam 10.20 WIB). 4 https://www.youtube.com/watch?v=0VLXK-_s07c (Diakses pada: Rabu, 08 April 2020,

jam 10.20 WIB).

Page 54: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

47

Pendek Favorit Pilihan di XXI Short Film Festival 2016. Film ini juga

sudah diputar di Los Angles Indonesian Film Festival pada tahun 2015.5

Dan juga lolos sebagai finalis dalam Festival Cinema Perancis

tahun 2015.6 Inilah beberapa kategori yang telah diraih:

1. Winner People’s Choice (Film Pendek Terfavorit Pilihan

Penonton) XXI Short Film Festival 2016

2. 4th

Winner (Regional 1) Festival Film Jawa Barat 2015.7

3. Finalis Festival Sinema Perancis 2015.

4. Official Selection Los Angles Indonesian Film Festival 2015.

5. Official Selection PPI Paris 2015.8

6. Official Selection Ganesha Film Festival (Bandung Nu Aink)

2015.9

7. Official Selection (Non Competition) Viddsee Juree 2016.10

2. Alur Cerita Film Sandekala

Alur cerita dalam film ini yaitu mengisahkan seorang ibu dan

anak yang keluar pada waktu maghrib tiba. Ketika adzan

berkumandang, ibu dan anak ini masih diluar rumah dan baru akan

5https://www.researchgate.net/publication/337490479_Semiosis_Process_In_The_Sounds

_Of_Gamelan_And_Pesinden_In_Sandekala_Film (Film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April 2020,

jam 11.25 WIB). 6http://metrobali.com/institut-prancis-dan-kedubes-perancis-gelar-festival-sinema-

prancis-2015/ (Film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April 2020, jam 19.45 WIB). 7http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=showd

etail&catid=&id=2126&lang=en (Film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April 2020, jam 20.15 WIB). 8 https://picbabun.com/tag/ngaoskineklub (film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April 2020, jam

20.35 WIB). 9 https://picbabun.com/tag/ngaoskineklub (film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April 2020, jam

20.35 WIB). 10

https://picbabun.com/tag/ngaoskineklub (film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April 2020,

jam 20.35 WIB).

Page 55: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

48

pulang. Dengan buru-buru, ibu (Riska Dwi Septiana) menyuruh

anaknya (Kesyia Safalina) untuk bergegas. Setelah sampai

dipersimpangan jalan, ibu (Riska Dwi Septiana) mengajak sang anak

(Kesyia Safalina) untuk lewat jalan yang biasa dilewati saat pulang ke

rumah, namun sang anak (Kesyia Safalina) memberikan isyarat dengan

menggelengkan kepala pertanda tidak mau melewati jalan tersebut,

dan ingin melewati jalan yang berlawanan arah.

Ketika melewati jalan tersebut dengan harapan cepat sampai,

tapi yang terjadi, ibu (Riska Dwi Septiana) dan anak (Kesyia Safalina)

malah kembali pada persimpangan tersebut. Sang ibu bingung, dan

untuk yang kedua kalinya, ibu (Riska Dwi Septiana) dan anak (Kesyia

Safalina) ini melewati jalan yang berlawanan arah, melewati gang-

gang, tapi hal yang sama terjadi lagi, yaitu kembali pada persimpangan

tersebut. Ibu (Riska Dwi Septiana) ini seakan-akan putus asa, namun ia

masih percaya dan akhirnya untuk yang ketiga kalinya ibu (Riska Dwi

Septiana) dan anak (Kesyia Safalina) tersebut melewati jalan yang

berlawanan arah dari jalan yang biasa dilewati.

Endingnyapun sama, ia dan anaknya kembali lagi

dipersimpangan tersebut. Dan akhirnya dengan terpaksa, ibu (Riska

Dwi Septiana) dan Anak (Kesyia Safalina) melewati jalan yang biasa

ia lewati saat pulang. Sang anak (Kesyia Safalina) sempat menolak,

namun sang ibu memaksanya. Namun hal aneh pun mulai terjadi,

Page 56: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

49

suasana menjadi mencekam, dan seolah-olah dibelakang mereka

berdua ada yang mengikuti.

Setelah sampai disalah satu gang, tiba-tiba terdengar suara

gamelan yang sedang ditabuh disertai dengan nyayian tembang, sang

ibu berjalan semakin pelan, berhenti, dan menoleh kebelakang, namun

yang dilihat tidak ada seorangpun disana tapi suara gamelannya tetap

terdengar.

Tidak sampai disitu, hal anehpun juga terjadi, ketika mereka

melanjutkan perjalanan, tiba-tiba jalannya terasa semakin menjauh.

Padahal jarak untuk keluar dari gang tersebut tidak terlalu jauh. Sang

ibu semakin gelisah dan berusaha tidak menghiraukannya dan

melanjutkan perjalanannya, namun kejadian aneh tersebut terus

terulang sampai tiga kali, seakan-akan mereka berdua terjebak di gang

tersebut.

Dan sampai yang keempat kalinya suara nyanyian tembang dan

gamelan semakin terdengar dengan jelas, seolah-olah suara tersebut

berada dibelakang mereka. Namun mereka akhirnya bisa keluar dari

gang, dan lari menjauh dari gang tersebut dengan tergesa-gesa.

Sesampainya di rumah, ibu (Riska Dwi Safalina) berusaha

membuka pintu. Namun karena ketakutan, sang ibu (Riska Dwi

Safalina) sampai kesulitan untuk memasukkan kunci untuk membuka

pintu. Disela-sela tersebutlah tiba-tiba muncul hantu kuntilanak

dibelakang mereka, yang semakin mendekat dan mendekat, sampai

Page 57: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

50

pada akhirnya sang ibu dapat membuka pintu, langsung masuk, dan

bergegas menutup pintu rumah. Namun yang terjadi dibalik pintu

adalah, ibu dan anak tersebut tiba-tiba berada diluar rumah, bukan di

dalam rumah.

3. Pemain Film Sandekala

a. Rizka Dwi Septiana

Gambar 3.2: Foto Rizka Dwi Safalina

Rizka Dwi Safalina lahir di Pekanbaru, 16 September

1989.11

Dalam film Sandekala, ia berperan sebagai seorang ibu.

Berambut panjang keriting dan diikat. Disini ia mempunyai

seorang anak.

11

https://www.indonesianfilmcenter.com/profil/index/director/16294/rizka-dwi-septiana

(Diakses pada: Selasa, 14 April 2020, jam 21.18 WIB).

Page 58: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

51

b. Kesyia Safalina

Gambar 3.3: Foto Kesyia Safalina

Disini Kesyia Safalina berperan sebagai seorang anak.

Berambut keriting dan panjang. Dalam perannya, ia memakai baju

putih dan membawa sebuah boneka.

B. Temuan Data Tentang Dakwah

Setelah melihat dan mengamati secara seksama, ditemukannya

adegan yang mengandung unsur dakwah, berikut merupakan data tentang

dakwah dalam film Sandekala.

Data 1

Tabel 3.1 Suara adzan serta pemandangan langit yang mulai gelap

SHOT VISUAL TEKS/DIALOG KETERANGAN

ELS Adzan maghrib yang

dikumandangkan

serta pemandangan

siluet perumahan

serta pemandangan

Cast:-

Scene:

1 (pemukiman

warga) sore hari.

Efek: suara adzan

Page 59: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

52

langit yang mulai

gelap, yang

menandakan atau

menunjukkan

bahwasannya maghrib

telah tiba

maghrib.

Data 2

Tabel 3.2 Seorang ibu yang menyuruh anaknya masuk kedalam

rumah

SHOT VISUAL TEKS/DIALOG KETERANGAN

LS Seorang ibu yang

menyuruh anaknya

masuk kedalam

rumah.

Menunjukkan

bahwasannya

maghrib telah tiba.

Ibu: Hey

maghrib, masuk.

Cast:-

Scene:

2 (pemukiman

warga) sore hari

atau masuk

waktu maghrib.

Efek: Suara

adzan.

Page 60: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

53

Data 3

Tabel 3.3 Seorang bapak yang hendak pergi ke masjid

SHOT VISUAL TEKS/DIALOG KETERANGAN

LS Seorang bapak

paruh baya yang

hendak pergi ke

masjid

Cast:Seorang

bapak paruh

baya, figuran

seorang ibu

penjual warung,

dan figuran

seorang anak

yang sedang

masuk rumah.

Scene:

5 (jalan

pemukiman

warga) sore hari.

Efek: Suara

adzan.

Data 4

Tabel 3.4 Warga yang sedang bersiap-siap melaksanakan sholat

SHOT VISUAL TEKS/DIALOG KETERANGAN

CS Warga yang sedang Cast: 3 orang

Page 61: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

54

bersiap-siap

melaksanakan

holat maghrib di

msjid.

figuran yang

bersiap-siap

melaksanakan

shalat maghrib.

Scene:

6 (masjid) sore

hari.

Data 5

Tabel 3.5 Seorang ibu yang memaksa anaknya melewati jalan yang

biasa mereka lewati

SHOT VISUAL TEKS/DIALOG KETERANGAN

MCU

CU

Ibu memaksa

anaknya untuk

melewati jalan

yang biasa mereka

lewati namun tiba-

tiba muncul hantu

kuntilanak

Ibu: Kita harus

lewat sini

Ibu: Ayoo

Cast: Ibu dan

anak.

Scene:

13 (di

persimpangan

jalan). Sore hari

masuk waktu

maghrib.

Page 62: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

55

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Semiotika Tentang Dakwah Pada Film Sandekala

Setelah meneliti dan mengamati, melihat dan mendengar elemen-

elemen fil yang ada dalam film Sandekala, akhirnya peneliti menemukan

data berupa shot, visual, dialog dan keterangan yang terkait dengan

masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Maka selanjutnya adalah

mengenalisis film tersebut menggunakan teori Semiotika Charles Sanders

Peirce, sehingga diperoleh temuan data yang berupa potongan-potongan

adegan dari scene yang digunakan menjabarkan teori Peirce tentang

makna sebuah tanda.

Poin utama dari Semiotika Charles Sanders Peirce ini dalah

trikotominya yang terdiri dari tiga tingkat dan sub-tipe tanda.

Tabel 4.1

Trikotomi Teori Semiotika Charles Sanders Peirce

1 2 3

Representament/ Sign (R 1)

Object (O 2)

Interpretant (I 2)

Qualisign

Icon

Rhema

Sinsign

Index

Dicisign

Legisign

Symbol

Argument

Dari tanda tersebut, penulis membagi dan mengurai tanda-tanda

yang terdapat dalam tiap-tiap scene film Sandekala. Berikut adalah uraian

dari hasil penelitian yang penulis analisis:

Page 63: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

56

Tabel 4.2 Scene 1

Sign/Teks Objek Interpretant

Scene 1

Pemandangan langit

yang mulai petang

disertai dengan suara

adzan.

Suara adzan yang

sedang

dikumandangkan,

pertanda masuk

waktu sholat

maghrib.

Makna tanda tersebut

adalah mengajak

untuk segera

menunaikan ibadah

sholat maghrib.

Tanda tersebut berada discene 1. Dalam scene tersebut

menjelaskan bahwasannya adzan merupakan panggilan atau seruan kepada

umat muslim, bahwasannya telah masuk waktu maghrib.

Sign/tanda dalam scene ini adalah adzan yang dikumandangkan.

Adzan disini juga sangat berkaitan dengan rukun islam yang kelima yaitu

sholat. Jadi adzan disini merupakan komponen penting dalam masuknya

waktu sholat. Tanda ini merupakan sinsign, yaitu eksistensi aktual benda

atau peristiwa yang ada pada tanda atau tanda yang menjadi tanda

berdasarkan bentuk atau rupa dalam kenyataan.

Maksut dari scene tersebut yaitu, untuk menyeru kepada

masyarakat muslim akan masuknya waktu sholat.

Page 64: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

57

Tabel 4.3 Scene 2

Sign/Teks Objek Interpretant

Scene 2

Pemukiman warga dan

seorang ibu yang

mengingatkan anaknya.

Dialog:

”Hey maghrib, masuk”.

Pada scene tersebut

seorang ibu yang

mengingatkan

anaknya untuk segera

masuk kedalam

rumah, karena hari

sudah mulai gelap.

Makna tanda tersebut

adalah ketika maghrib

atau gelap menjelang,

untuk tidak main atau

berkegiatan diluar

rumah.

Ibu: Hey maghrib, masuk.

Seorang ibu yang menyuruh anaknya untuk segara masuk kedalam

rumah karena hari sudah mulai petang. Dialog tersebut berada di scene 2.

Dalam scene ini menceritakan tentang anak-anak yang sedang main diluar

rumah dan ketika maghrib mulai menjelang, seorang ibu menyuruh

anaknya masuk.

Sign dalam scene ini adalah seruan atau peringatan seorang ibu

kepada anaknya untuk segera masuk kedalam rumah. Hal tersebut juga

berkaitan dengan hadits Nabi, untuk tidak berkegiatan diluar rumah ketika

Page 65: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

58

maghrib menjelang. Tanda ini merupakan sinsign, yaitu eksistensi aktual

benda atau peristiwa yang ada pada tanda atau tanda yang menjadi tanda

berdasarkan bentuk atau rupa dalam kenyataan.

Maksut dari scene tersebut yaitu ketika hari mulai gelap atau

maghrib mulai menjelang, untuk tidak berkegiatan diluar rumah. Hal

tersebut juga tercantum pada hadits Nabi. Karena setan-setan keluar pada

waktu tersebut.

Tabel 4.4 Scene 5

Sign/Teks Objek Interpretant

Scene 5

Seorang bapak paruh

baya, memakai peci,

sarung dan baju koko.

Seorang bapak yang

sedang berjalan

untuk pergi ke

masjid.

Makna dari tanda

tersebut adalah

dalam keadaan

apapun, pergilah

untuk shalat

berjamaah di masjid.

Adegan tersebut berada di scene 5. Dalam adegan tersebut

memperlihatkan seorang bapak paruh baya yang memakai pakaian

muslim, untuk pergi ke masjid.

Page 66: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

59

Sign dalam scene ini adalah seorang bapak yang memakai pakaian

muslim, lengkap dengan sarung, peci dan sajadah. Bapak tersebut hendak

pergi ke masjid ketika adzan berkumandang. Tanda ini merupakan sinsign,

yaitu eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda atau tanda

yang menjadi tanda berdasarkan bentuk atau rupa dalam kenyataan.

Maksut dari tanda tersebut yaitu dalam keadaan apapun, pergilah

untuk shalat berjamaah di masjid.

Tabel 4.5 Scene 6

Sign/Teks Objek Interpretant

Scene 6

Orang yang berada di

masjid

Memperlihatkan

seseorang yang

sedang bersiap-siap

untuk shalat

berjamaah di masjid.

Makna dari tanda

tersebut adalah

shalat berjamaah

lebih utama dari

shalat sendirian.

Adegan tersebut berada di scene 6. Dalam scene tersebut terlihat

ada beberapa orang yang sedang bersiap-siap guna untuk melaksanakan

shalat berjamaah di masjid.

Sign dalam scene ini adalah orang yang berada di masjid, yang

sedang bersiap-siap untuk melaksanakan shalat berjamaah. Tanda ini

merupakan sinsign, yaitu eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada

Page 67: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

60

pada tanda atau tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk atau rupa

dalam kenyataan.

Maksut dari scene tersebut adalah shalat berjamaah lebih utama

dari shalat sendirian.

Table 4.6 Scene 13

Sign/Teks Objek Interpretant

Scene 13

Ekspresi wajah cemas

dan kaget

Dialog:

Ibu: “Kita harus lewat

sini”.

Ibu: “Ayoo”

Ibu yang menyuruh

anaknya untuk

melewati jalan yang

biasa mereka lewati.

Namun tiba-tiba ada

hantu kuntilanak

muncul.

Makna tanda tersebut

menjelaskan bahwa

untuk tidak keluar

pada waktu maghrib

menjelang, karena

setan muncul pada

waktu tersebut.

Ibu: “Kita harus lewat sini”.

Ibu: “Ayoo”

Dialog tersebut berada di scene 13. Dalam scene ini diceritakan,

ibu yang sedang cemas karena kebingungan tidak bisa keluar dari

persimpangan jalan tersebut. Dan ketika ibu tersebut memutuskan untuk

Page 68: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

61

mengambil jalan yang biasa mereka lewati, tiba-tiba ada hantu kuntilanak

muncul.

Sign dalam scene tersebut adalah ekspresi wajah dalam adegan Ibu

yang menyuruh anaknya untuk melewati jalan yang biasa mereka lewati.

Dan ekspresi wajah sang anak yang kaget ketika hantu kuntilanak itu

muncul. Tanda ini merupakan sinsign, yaitu eksistensi aktual benda atau

peristiwa yang ada pada tanda atau tanda yang menjadi tanda berdasarkan

bentuk atau rupa dalam kenyataan.

Maksut dari tanda tersebut adalah untuk tidak keluar pada waktu

maghrib menjelang, karena setan muncul pada waktu tersebut.

B. Analisis Pesan Dakwah Dalam Film Sandekala

Dalam komunikasi, pesan menjadi salah satu unsur penentu

efektifitas suatu Tindakan komunikasi. Bahkan pesan menjadi unsur

penting selain komunikator dan komunikan. Tanpa adanya pesan, maka

komunikasi antar manusia tidak akan terjalin. Pesan merupakan isi dari

suatu Tindakan komunikasi, isi pesan atau materi dakwah yang

disampaikan bersumber dari al-Qur‟an dan al-Hadits.

Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab,

يدعو- - دعوة ,Yang berarti menyeru, memanggil, mengajak ,دعا –

mengundang.1 Pesan-pesan dakwah juga dapat disampaikan melalui media

massa, seperti halnya media film. Film adalah media massa yaitu media

1 Muhammad Qodaruddin Abdullah, Pengantar Ilmu Dakwah. (Pasuruan; CV. Penerbit

Qiara Media, 2019), 02.

Page 69: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

62

komunikasi massa modern, yang muncul atau hadir seiring dengan

berkembangnya masyarakat.

Setelah melakukan analisis temuan data tentang dakwah dengan

menggunakan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce dan menemukan

makna secara mendetail dari masing-masing temuan data tersebut, analisis

temuan data tersebut dianalisis kemuadian dicari makna inti yang terdapat

dalam adegan atau dialog pada temuan data tersebut.

Film Sandekala ini merupakan film yang didalamnya mengandung

pesan dakwah. Karena objek penelitian adalah film, diamana tanda bahasa

yang akan dianalisa menrupakan merupakan data primer. Dari sistem,

konsep, dan tanda yang terdapat dalam adegan film untuk mencari sebuah

pesan yang berupa dakwah dalm film Sandekala tersebut.

Setelah data tersebut dianalisa, dikelompokkan dan dihitung

berdasarkan perangkat Charles Sanders Peirce. Adapun analisis pesan

dakwah dalam film Sandekala adalah sebagai berikut:

1. Scene 1

Scene ini mengambil sudut gambar pemandangan langit

yang menunjukkan bahwasannya waktu yang mulai gelap dan

maghrib telah tiba. Dalam scene tersebut juga ada adzan

maghrib yang menandakan bahwasannya telah masuk waktu

sholat maghrib. Scene ini juga mengandung tentang unsur

dakwah.

Page 70: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

63

Dalam scene ini terdapat lantunan adzan yang

merupakan bentuk positif sebagai dakwah dalam arti panggilan

atau ajakan untuk melakukan kewajiban kita sebagai umat

muslim, yaitu sembahyang atau sholat. Dalam Al-Qur‟an Allah

SWT juga berfirman dalam surat Almaidah ayat 58 tentang

seruan untuk sholat atau sembahyang, Allah SWT berfirman:

لك لة اتخذوها هزوا ولعبا ذ وإذا ناديتم إلى الصيعقلون بأنهم قوم ل

Artinya: “Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk

(melaksanakan) shalat, mereka menjadikannya ejekan dan

permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka orang-

orang yang tidak mengerti.” (QS. Al-Maidah: 58).

Dalam hadits yang dikutip oleh Syaikh Abdul Aziz bin

Nazhir al-Musainid dalam bukunya yang berjudul

“Kumpulan Tanya Jawab Seputar Shalat” menjelaskan

bahwasannya Nabi SAW bersabda:

ى لكن أحدكن لاة فليؤذ إذا حضسث الص

كن أكبسكن وليؤه

Artinya: Jika shalat telah tiba, maka kumandangkan

adzan, kemudian hendaklah orang yang paling tua

diantara kalian yang menjadi imam (HR. Bukhari)2.

Dalam ayat dan hadits diatas menjelaskan bahwasannya

hendaklah menyeru untuk melakukan sholat dengan cara

mengumandangkan adzan. Dalam scene ini merepresentasikan

bahwa adzan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan

tujuan mengingatkan, menyeru, kepada umat muslim ketika

waktu shalat tiba. Dari hasil penjelasan tersebut dapat

2 Syaikh Abdul Aziz bin Nazhir al-Musainid, Kumpulan Tanya Jawab Seputar Shalat.

(Jakarta Timur; Penerbit Almahira, 2007), 111.

Page 71: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

64

disimpulkan bahwa adzan meruapakan kegiatan yang

mengandung unsur dakwah.

2. Scene 2

Scene ini menceritkan seorang ibu yang mengingatkan

anaknya untuk masuk keadalam rumah, ketika waktu maghrib

telah tiba.

Dalam scene ini mengajarkan bahwa kita sebagai umat

manusia harus saling menasehati. Sesungguhnya saling

nasehat-menasehati dan ingat-mengingatkan adalah ibadah

yang paling utama yang menghantarkan kepada ketaatan

kepada Allah.

Tercamtum juga dalam suarah al-„Ahsr: 2-3 yang

berbunyi:

وعملوا آمنوا الذين إل( ٢) خسر لفي الإنسان إن الحات بر وتواصوا بالحق وتواصوا الص (٣)بالص

Artinya: “Sungguh, manusia berada dalam kerugian (2),

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati

untuk kesabaran (3).” (QS. Al-„Ashr: 2-3).

Dalam potongan ayat diatas menjelaskan bahwasannya

kita sesama manusia harus saling mengingatkan. Apalagi yang

kita ingatkan darah daging kita, anak kita sendiri, yang masih

membutuhkan bimbingan dan nasehat-nasehat dari orang tua.

Maka dari itu, hal ini merupakan kewajiban diantara kita untuk

saling mengingatkan, sehingga kekeliruan atau kekhilafan

Page 72: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

65

dapat dihindarkan. Tanpa ada yang mengingatkan, kita tak akan

pernah tahu dimana letak kesalahan yang kita perbuat.

3. Scene 5

Dalam scene ini diceritakan seorang bapak memakai

baju koko, memakai peci, sarung, dan membawa sajadah, untuk

pergi ke masjid ketika adzan berkumandang.

Dari adegan ini mengejarkan bahwasannya kita sebagai

umat muslim yang akan menunaikan shalat di masjid,

hendaklah memakai pakaian yang rapi, sopan dan indah.

Hal ini tercantum dalam QS. Al-A‟raf: 31.

د كل هسجد وكلوا يا بي آدم خروا شيتكن ع

واشسبوا ول تسسفوا إه ل يحب الوسسفيي

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang

indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan

janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A‟raf:

31).

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menanggapi tentang QS.

Al‟A‟raf: 31, yang berbunyi: “Dalam ayat ini dan juga

dalil dari As-Sunnah yang semakna dengannya

(terkandung faidah) dianjurkannya memperindah

penampilan ketika shalat, lebih-lebih pada hari Jum‟at

dan hari raya (hari „id). (Juga dianjurkan) memakai

wangi-wangian, karena hal itu termasuk dalam

perhiasan, dan juga siwak, karena hal itu termasuk

dalam perkara yang menyempurnakannya.” (Tafsir Ibnu

Katsir, 3: 402)3

3 https://muslim.or.id/55737-memakai-pakaian-terbaik-ketika-shalat-bag-1.html (Diakses

pad: Rabu 13 Mei 2020, jam 11.30 WIB).

Page 73: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

66

Dalam surat Al-A‟raf ayat 31 tersebut menjelaskan,

bahwasannya kita ketika akan melaksanakan shalat di masjid

hendaknya berpakaian yang indah, memperindah pakaian.

Indah disini dapat juga dikatakan sebagai sopan dan bersih.

Dalam scene ini menjelaskan bahwa setiap kita

beribadah kepada Allah atau shalat, hendaklah memperindah

pakaian. Karena kita menghadap Sang Pencipta, menghadap

Allah SWT, dan kita juga berdo‟a memohon ampun

kepadaNya.

4. Scene 6

Dalam scene ini memperlihatkan beberapa orang yang

sedang bersiap-siap guna melaksanakan shalat berjamaah di

masjid. Seperti yang kita ketahui, bahwasannya shalat

merupakan kewajiban bagi umat muslim. Dan shalat lebih baik

dikerjakan dengan cara berjamaah, terutama di masjid. Shalat

yang dikerjakan dengan berjamaah mendapatkan pahala yang

lebih daripada shalat sendiri. Dan shalat berjamaah lebih utama

27 derajat dariapada shalat sendiri (munfarid).

Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi SAW yang dikutip

oleh Wawan Sofwan Solehudin dalam bukunya yang

berjudul “Shalat Berjamaah dan Permasalahannya”,

yang berbunyi.

Page 74: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

67

ل هي صلاة الفر صلاة الجواعت أفض

بسبع وعشسيي دزجت

“Shalat jamaah lebih baik 27 derajat disbanding shalat

sendirian” (HR. Bukhari, no. 645 dan Muslim, no. 650)4

Dan dalam QS. Al-Baqarah: 43 Allah juga berfirman.

لوة وءاتوا كوة وٱزكعوا هع وأقيووا ٱلص ٱلص

ٲكعيي ٱلس

Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan

ruku‟lah beserta orang-orang yang ruku‟ ”. (QS. Al-

Baqarah: 43).

Dalam hadits Nabi SAW dan dalam potongan surah Al-

Baqarah:43 menjelaskan, bahwasannya shalat berjamah lebih

utama daripada shalat sendiri (munfarid). Dalam hadits tersebut

sudah jelas menjelaskan bahwasannya shalat berjamaah lebih

utama daripada shalat seorang diri. Sedangkan dalam QS. Al-

Baqarah: 43 kalimat “ruku‟lah beserta orang-orang yang ruku‟”

memiliki arti akan wajib shalat berjamaah.

Pada scene ini menjelaskan bahwa shalat berjamaah

lebih utama daripada shalat seorang diri. Dan seseorang yang

melaksanakan shalat berjamaah akan mendapatkan keutamaan

27 derajat dibandingkan dengan shalat sendiri.

4 Wawan Sofwan Solehudin, Shalat Berjamaah dan Permasalahannya, (Bandung;

Tafakur, 2014), 42-43.

Page 75: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

68

5. Scene 13

Dalam scene ini menceritakan seorang ibu yang

memaksa/meyakinkan anaknya untuk melewati jalan yang

biasa mereka lewati. Namun ketika ibu tersebut memaksa sang

anak disisi lain memperlihatkan munculnya hantu kuntilak. Ibu

dan anak ini terlambat pulang ketika maghrib menjelang.

Adegan dalam scene ini menjelaskan bahwasannya

ketika maghrib menjelang jangan keluar rumah atau jangan

melakukan kegiatan diluar rumah. Karena ketika maghrib

menjelang jin, setan, keluar.

Hal ini juga diterangkan dalam hadits Nabi SAW yang

dikutip oleh Wulan Mulya Pratiwi dalam bukunya yang

berjudul: “Menabur Iman di Dada Anak” yang berbunyi.

“Bila hari telah senja, laranglah anak-anak keluar rumah

karena ketika itu setan berkeliaran. Dan bila masuk

Sebagian waktu malam maka biarkanlah mereka. Dimalam

hari tutuplah pintu dengan menyebut nama Allah Ta‟ala,

karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup

dengan menyebut nama Allah Ta‟ala, sekalipun dengan

membentangkan sesuatu diatasnya. Padamkan lentera

kalian ketika hendak tidur.” (HR. Bukhari-Muslim)5

Dalam hadits tersebut menjelaskan bahwasannya Nabi

SAW melarang keluar pada waktu matahari telah tenggelam

(waktu maghrib). Hadits tersebut juga merupakan dakwah,

karena disampaikan melalui sabda Rosulullah SAW yang

merupakan junjungan umat Islam.

5 Wulan Mulya Pratiwi, Menabur Iman Di Dada Anak. (Jakarta; Qibla, 2018), 20.

Page 76: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

69

Dalam scene menjelaskan bahwa dilarang keluar pada

waktu maghrib atau beraktifitas pada waktu senja atau pada

waktu maghrib menjelang. Dikarenakan setan-jin juga keluar

diwaktu-waktu tersebut. Karena dalam hadits Nabi SAW juga

dijelaskan bahwasannya, jangan keluar pada waktu maghrib

tiba karena setan dan jin keluar pada waktu-waktu tersebut.

Page 77: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menemukan dan menganalisis temuan data menggunakan

analisis Charles Sanders Peirce pada film Sandekala, akhirnya penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil temuan yang telah penulis teliti, penulis menemukan

pesan akidah yang mana mengandung unsur-unsur atau nilai

yang ditandai berupa adegan-adegan dalam scene. Nilai

tersebut mengikuti perintah-perintah Allah SWT yang telah

diturunkan kepada kita, seperti halnya mengerjakan shalat,

mengumandangkan adzan yang mana hal ini merupakan

pengingat bagi umat Islam dalam masuknya waktu shalat.

2. Film ini berkaitan dengan mitos masyarakat jawa tentang

dilarang keluar pada waktu maghrib. Karena munculnya

setan/makhluk halus pada waktu tersebut. Mitos yang juga

tercantum dalam hadits Nabi ini memberikan pelajaran atau

pendidikan kepada anak-anak untuk tidak bermain atau

melakukan kegiatan diluar rumah pada waktu maghrib atau

pada waktu malam tiba.

Page 78: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

70

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan

saran kepada seniman-seniman atau kreator-kreator film, dan juga kepada

adek-adek mahasiswa-mahasiswi untuk:

1. Terus berkarya dalam pembuatan film, terutama kreator-kreator

muda, muslim yang ingin menyampaikan atau menyiarkan

ajaran Islam melalui film, baik itu yang berkaitan dengan Al-

Qur’an maupun Al-Hadits. Karena film merupakan salah satu

cara yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan, baik itu

pesan dakwah, pesan komunikasi, maupun pesan moral.

2. Semangat dalam berkarya. Dengan dilakukannya penelitian ini

semoga dapat memberikan sumbangan ilmu sebagai referensi

untuk penelitian pada masa yang akan dating. Sehingga daapat

juga memberikan manfaat juga dibidang komunikasi dan

dakwah.

Page 79: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

71

DAFTAR PUSTAKA

Munir, Muhammad. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2006

Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2009

AB, Syamsuddin. Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta: Kencana, 2016

L. Rivers, William. W. Jensen, Jay. Peterson, Theodore. Media Massa &

Masyarakat Modern. Jakarta: PRENADA MEDIA

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT. REMAJA ROSDA KARYA

https://sandekala.com/mitos-sandekala-berdasarkan-agama-islam/ ( Diakses pada:

senin, 20 Januari 2020, jam 11.52 WIB).

Farizal Alam, Zulham Qudsi. “Hadis dan Mitos Jawa” Riwayah: Jurnal Studi

Hadis volume 3 nomor 1 2017, 119.

http://eprints.iain-surakarta.ac.id/2275/1/Exsan_Bahtiar[1].pdf (Diakses pada:

senin, 20 Februari 2020, jam 11.52 WIB).

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8433/1/Nur%20Hikma%20Usman.pdf

(Diakses pada: senin, 20 Februari 2020, jam 12.15 WIB).

Harjani, Munir, M. Hudriyah, Elvy. dkk, Metode Dakwah, Jakarta: Prenada

Media, 2003.

Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakaya, 2013.

Bungin, Burhan. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta; Kencana Prenada

Media Group, 2014.

Page 80: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

72

Wahyuningsih, Sri. Film Dan Dakwah: Memahami Representasi Pesan-Pesan

Dakwah Dalam Film Melalui Analisis Simiotik. Surabaya; Media Sahabat

Cendekia, 2019.

Effendy, Heru. Mari Membuat Film Panduan Menjadi Produser. Jakarta;

Erlangga, 2009.

Puji Leksono, Sugeng. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang;

Kelompok Intrans Publishing, 2016.

Anggito, Albi. dan Setiawan, Johan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi;

CV Jejak, 2018.

Mulyana, Deddy. dan Solatun, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung; PT

Remaja Rosdakarya, 2013.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta; PT Raja Grafindo

Persada, 2012.

Zuhdi, Ahmad. Dakwah Sebagai Ilmu dan Perspektif Masa Depannya. Bandung;

Penerbit Alfabeta, 2016.

Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Suparta, Munzier. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. Jakarta Timur; Prenada Media,

2003.

Ismail, Ilyas. dan Hotman, Prio. Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun Agama

dan Peradaban Islam. Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2011.

Aminuddin. “Konsep Dasar Dakwah”: Al-Munzir Vol. 9, No. 1, Mei 2016, 33.

Syamsuddin. Sosiologi Dakwah. Jakarta; Kencana, 2016.

Page 81: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

73

http://digilib.uinsby.ac.id/242/5/Bab%202.pdf (Diakses pada: Sabtu, 07 Maret

2020, jam 10.35 WIB).

Slamet, Ahmad. Metodologi Studi Islam. Yogyakarta; Penerbit Deepublish (Group

Penerbitan CV Budi Utama), 2016).

Asmaya, Enung. Aa Gym: Dai Sejuk Dalam Masyarakat Majemuk. Jakarta

Selatan; Hikmah, 2004.

Pirol, Abdul. Komunikasi Dan Dakwah Islam. Yogyakarta; Penerbit Deepublish

(Group Penerbitan CV Budi Utama), 2018).

Ismail, A. Ilyas. dan Hotman, Prio. Filsafat Dakwah Rekayasa Membangun

Agama dan Peradaban Islam, 206.

Mabruri, Anton. Manajemen Produksi Acara Televisi Format Acara Drama.

Jakarta; PT Grasindo, 2013.

Jurnal Ilmiah Komunikasi | MAKNA, “Representasi Perempuan Dalam Film

Cinta Suci Zahrana”: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Vol. 6

no. 2, Agustus 2015-Januari 2016.

Mabruri, Anton. Produksi Program TV Drama. Jakarta; Grasindo, 2018.

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta; Salemba Humanika, 2011.

Huda, Khoirul. “Makna Toleransi dalam Film “?” (Tanda Tanya) (Analisis

Framing Model Gamson dan Mondigliani)”, Skripsi, IAIN Ponorogo,

2018.Ferdiansyah, Dian “Pesan Dakwah Dalam Film Kukejar Cinta Ke

Page 82: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

74

Negeri China (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce)”, Skrisi, IAIN

Surakarta, 2017.

Aan Ratmanto, “Beyond The Historiography: Film Dokumenter Sejarah Sebagai

Alternatif Historiogrfi di Indonesia”: SASDAYA, Gadjah Mada Journal

of Humanities, Vol. 2, No. 2 Mei 2018.

Mabruri, Anton. Produksi Program TV Non-Drama. Jakarta; Grasindo, 2018.

Ratmanto, Aan. “Beyond The Historiography: Film Dokumenter Sejarah Sebagai

Alternatif Historiografi di Indonesia”.

Panuju, Redi. Film Sebagai Proses Kreatif. Malang; PT Citra Intrans Selaras,

2019.

Tjipto, Sudjadi. “Perjalanan Fantasi Menembus Ruang Dan Waktu (Analisis

Semiotika Film The Time Machine)”: STSRD VISI Yogyakarta, Jurnal

Rekam, Vol. 11 No. 1 - April 2015.

https://id.wikipedia.org/wiki/Film_fiksi (Film) (Diakses pada: Senin, 16 Maret

2020, jam 20.45 WIB).

G. Dennis, Fitryan. Bekerja Sebagai Penulis Skenario. Jakarta Timur; PT Penerbit

Erlangga, 2009.

Facruddin, Andi. Dasar-Dasar Produksi Film. Jakarta; Kencana, 2012.

Wahjuwibowo, Indiwan Seto. Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis Bagi

Penelitian Dan Skripsi Kmunikasi. Jakarta; Penerbit Mitra Wacana Media,

2018.

Page 83: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

75

Basit, Abdul. Konseling Islam. Jakarta; Kencana, 2017.

https://snapmedsos.wixsite.com/snapfilmsindonesia/projects (Film) (Diakses pada:

Senin, 06 April 2020, jam 08.30 WIB).

http://revi.us/perayaan-tradisi-dan-mistis-dalam-xxi-short-film-festival-2016/

(Film) (Diakses pada: Senin, 06 April 2020, jam 08.45 WIB).

https://www.youtube.com/watch?v=0VLXK-_s07c (Diakses pada: Rabu, 08 April

2020, jam 10.20 WIB).

https://www.youtube.com/watch?v=0VLXK-_s07c (Diakses pada: Rabu, 08 April

2020, jam 10.20 WIB).

https://www.researchgate.net/publication/337490479_Semiosis_Process_In_The

Sounds_Of_Gamelan_And_Pesinden_In_Sandekala_Film (Film) (Diakses

pada: Sabtu, 11 April 2020, jam 11.25 WIB).

http://metrobali.com/institut-prancis-dan-kedubes-perancis-gelar-festival-sinema-

prancis-2015/ (Film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April 2020, jam 19.45

WIB).

http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=news&act=

showdetail&catid=&id=2126&lang=en (Film) (Diakses pada: Sabtu, 11

April 2020, jam 20.15 WIB).

https://picbabun.com/tag/ngaoskineklub (film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April

2020, jam 20.35 WIB).

Page 84: PESAN DAKWAH DALAM FILM HOROR SANDEKALA (Analisis

76

https://picbabun.com/tag/ngaoskineklub (film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April

2020, jam 20.35 WIB).

https://picbabun.com/tag/ngaoskineklub (film) (Diakses pada: Sabtu, 11 April

2020, jam 20.35 WIB).

https://www.indonesianfilmcenter.com/profil/index/director/16294/rizka-dwi-

septiana (Diakses pada: Selasa, 14 April 2020, jam 21.18 WIB).

Abdullah, Muhammad Qodaruddin. Pengantar Ilmu Dakwah. (Pasuruan; CV.

Penerbit Qiara Media, 2019), 02.

al-Musainid, Syaikh Abdul Aziz bin Nazhir. Kumpulan Tanya Jawab Seputar

Shalat. Jakarta Timur; Penerbit Almahira, 2007.

https://muslim.or.id/55737-memakai-pakaian-terbaik-ketika-shalat-bag-1.html

(Diakses pad: Rabu 13 Mei 2020, jam 11.30 WIB).

Solehudin, Wawan Sofwan. Shalat Berjamaah dan Permasalahannya, Bandung;

Tafakur, 2014.

Pratiwi, Wulan Mulya. Menabur Iman Di Dada Anak. Jakarta; Qibla, 2018.