persepsi mahasiswa pertanian terhadap alih fungsi …

156
PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN KARAWANG (Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa Karawang) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : SITI MAEMUNAH NIM 11150150000077 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH

FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN

KARAWANG

(Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno

Universitas Singaperbangsa Karawang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SITI MAEMUNAH

NIM 11150150000077

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

i

Page 3: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di

Kabupaten Karawang

(Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa

Karawang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Siti Maemunah

NIM 11150150000077

Yang Mengesahkan

Pembimbing Skripsi I

Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP.198403122015031002

Pembimbing Skripsi II

Anissa Windarti, M.Sc

NIP. 198208022011012005

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 4: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih Fungsi

Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi Kasus Himpunan

Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa Karawang)” disusun

oleh Siti Maemunah, NIM 11150150000077, diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Telah melalui bimbingan dan telah dinyatakan sah sebagai karya

tulis ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 06 Agustus 2020

Yang Mengesahkan

Pembimbing Skripsi I

Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP.198403122015031002

Pembimbing Skripsi II

Anissa Windarti, M.Sc

NIP. 198208022011012005

Page 5: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

iv

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di

Kabupaten Karawang (Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno

Universitas Singaperbangsa Karawang)” yang disusun oleh Siti Maemunah,

NIM 11150150000077, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji

kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 6 Agustus 2020.

Jakarta, 06 Agustus 2020

Yang Mengesahkan

Pembimbing Skripsi I

Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP.198403122015031002

Pembimbing Skripsi II

Anissa Windarti, M.Sc

NIP. 198208022011012005

Page 6: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

v

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Maemunah

NIM : 11150150000077

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/Prodi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

(Konsentrasi Geografi)

Alamat : Dusun Langseb IV rt/rw 001/004 Desa

Kertaraharja, Kecamatan Pedes, Kabupaten

Karawang Provinsi Jawa Barat 41353

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih

Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi Kasus Himpunan

Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa Karawang) adalah benar

hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing I : Andri Noor Ardiansyah, M.Si

NIP : 198403122015031002

Nama Pembimbing II : Anissa Windarti, M.Sc

NIP : 198208022011012005

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan

hasil karya sendiri.

Jakarta, 17 September 2020

Yang Menyatakan

Page 7: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

vi

ABSTRAK

Siti Maemunah (11150150000077) Persepsi Mahasiswa Pertanian

Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi

Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno Universitas Singaperbangsa

Karawang)

Skripsi ini mengkaji tentang bagaimana Persepsi mahasiswa dalam

memepertahankan kabupaten Karawang sebagai wilayah pertanian dengan

melihat bagaimana kondisi lahan pertanian secara data dan secara kasat

mata. Dengan menganalisis perubahan vegetasi yang mayoritas merupakan

lahan pertanian melalui pengindraan jauh serta dimana Persepsi mahasiswa

atau upaya-upaya yang dilakukan khususnya mahasiswa pertanian melihat

keadaan tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Metode

Gabungan (Mixed Methods) Penelitian ini menggunakan teknik campuran

bertahap, strategi ini merupakan strategi dimana peneliti menggabungkan

data yang ditemukan dari satu metode lainnya. Strategi ini dapat dilakukan

dengan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan data kualitatif lalu

dibuktikan dengan hasil pendekatan kuantitatif. Strategi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Strategi Eksploratoris sekuensial, pada tahap

pertama, peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif kemudian

mengumpulkan data kuantitatif dan menganalisisnya dengan hasil analisis

yang menggunakan metode kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan Kondisi lahan pertanian

Karawang sangat menjadi salah satu permasalahan yang cukup krusial,

Mahasiswa pertanian jelas memiliki Persepsi sosial yang kuat yakni

Persepsi sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada

individu yang menempati kedudukan sosial tertentu terutama dalam

permasalahan ini. Berbagai upaya pendampingan dan penyuluhan yang

bermanfaat bagi para petani serta melakukan advokasi-advokasi pertanian

terhadap pemerintah dan masyarakat luas terus dilakukan, sudah menjadi

fitrah bahwa mahasiswa yang kedepannya bisa memegang dan

menformulasikan kebijakan untuk mempertahankan Kabupaten Karawang

dengan keilmuan yang dimilikinya karena sektor pertanian merupakan satu-

satunya penjamin ketersediaan pangan di Indonesia.

Kata Kunci : Persepsi Mahasiswa dan Wilayah Pertanian Kabupaten

Karawang

Page 8: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

vii

ABSTRACT

Siti Maemunah (11150150000077) Perceptions of Agricultural Students on

the Change of Function of Agricultural Land in Karawang Regency (Case

Study of the Agrotekno Student Association of the University of

Singaperbangsa Karawang)

This thesis examines how students' perceptions in maintaining Karawang

regency as an agricultural area by seeing how the condition of agricultural

land is in data and in plain view. By analyzing changes in vegetation, the

majority of which are agricultural land through remote sensing and where

the students' perceptions or efforts made, especially agricultural students,

see this situation.

The method used in this research is the Mixed Methods approach. This

study uses a mixed-stage technique. This strategy is a strategy in which the

researcher combines the data found from one other method. This strategy

can be carried out by first interviewing to obtain qualitative data then proven

by the results of a quantitative approach. The strategy used in this research

is a sequential exploratory strategy, in the first stage, the researcher collects

and analyzes qualitative data then collects quantitative data and analyzes it

with the results of analysis using quantitative methods.

The results showed that with the condition of Karawang agricultural land

being one of the crucial problems, agricultural students clearly have a strong

social perception, namely perception as a set of expectations imposed on

individuals who occupy certain social positions, especially in this problem.

Various assistance and counseling efforts that are beneficial to farmers and

carry out agricultural advocacy towards the government and the wider

community continue to be carried out, it is natural that students who in the

future can hold and formulate policies to defend Karawang Regency with

the knowledge they have because the agricultural sector is one- the only

guarantor of food availability in Indonesia

Keywords: Student Perception and the Agricultural Area of Karawang

Regency

Page 9: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah

memberikan kesempatan dan kemampuan serta kekuatan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya dan semoga bisa

memberi manfaat bagi semua kalangan. Shalawat teriring salam semoga

tercurah dan terlimpah kepada makhluq paling mulia, yakni Nabi

Muhammad SAW., semoga syafaatnya selalu menyertai kita semuanya, baik

di dunia maupun kelak nanti di akhirat.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat doa, perjungan,

kesungguhan hati, dorongan serta masukan-masukan yang positif dari

berbagai pihak untuk penyelesaian skripsi ini. Oleh sebab itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua beserta keluarga besar yang selalu mendoakan penulis

dan selalu memberi dukungan kepada penulis agar dapat

menyelesaikan studi dan meraih sukses di masa depan.

2. Ibu Prof. Dr. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc. MA selaku

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Kepala Program Studi

Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

5. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Pd., selaku Sekretaris Program

Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

6. Andri Noor Ardiansyah, M.Si dan Anissa WIndarti M.Sc selaku

dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk

Page 10: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

ix

memberi bimbingan dan arahan kepada penulis. Semoga

keberkahan, kesuksesan, serta kebahagiaan selalu menaungi dan

semoga Bpk/Ibu selalu dalam lindungan-Nya

7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dari awal

hingga akhir perkuliahan. Semoga ilmu yang Bapak/Ibu diberikan

mendapat keberkahan dari Allah SWT.

8. Staf Fakultas Ilmu Fakultas dan Keguruan dan Staf Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberi

kemudahan dalam pembuatan surat-surat dan administrasi lainnya

9. Kepala Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Singaperbangsa Karawang yang telah mengizinkan dan membantu

penulis dalam melaksanakan penelitian ini

10. Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagro) Fakultas Pertanian

Universitas SIngaperbangsa Karawang yang telah mengizinkan dan

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini

11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial angkatan 2015 terutama kelas C semoga kesuksesan dan

kebahagiaan dunia akhir kalian dapatkan. Terimakasih banyak telah

memberi warna yang indah dalan kehidupan, kebersamaan bersama

kalian akan selalu penulis rindukan

12. Teman-Teman Cengceremed Squad Syarif, Dwi Mulia, Ita, Aeni,

Sahlah dan Aisyah yang selalu memberi kekonyolan dan kenangan

seru di saat masa kuliah.

13. Keluarga Mahasiswa Islam Karawang (KMIK) Jakarta yang

merupakan second family di tanah rantau yang selalu membantu di

keadaan apapun dan sudah seperti keluarga sendiri bagi penulis.

14. Akang/Teteh Keluarga Mahasiswa Islam Karawang (KMIK) Jakarta

yang selalu memberikan arahan dan nasihat, Kang Aldi Syarifullah,

Kang Zainal Mustofa, Kang Ade Yusroni, Kang Muhammad

Munawar dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Page 11: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

x

15. Tempat belajar, berproses dan berprogres di dalam kampus maupun

diluar kampus sehingga mendapatkan pengalaman yang luar biasa

semasa kuliah yakni Keluarga mahasiswa islam Karawang-Jakarta,

Pojok Seni Tarbiyah terutama Elemen Degung Sunda Tarbiyah,

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Youth Interpaith Peacemaker Community

(YIPC) Jakarta, Toleransia.id, PT. Toulani Mitra Indonesia dan lain

lain.

Page 12: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ............................................. iv

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 10

C. Batasan Masalah................................................................................ 10

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 11

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 12

A. Landasan Teori .................................................................................. 12

a) Pertanian ............................................................................................... 12

b) Tanah Pertanian .................................................................................... 13

c) Lahan Sawah ......................................................................................... 16

d) Alih Fungsi Lahan ................................................................................. 18

e) Peraturan Daerah ................................................................................... 20

f) Persepsi ................................................................................................. 20

g) Mahasiswa ............................................................................................. 21

h) Tri Darma Perguruan tinggi .................................................................. 23

i) Perguruan tinggi Universitas Singaperbangsa Karawang ..................... 23

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ......................................................... 26

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 29

Page 13: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

xii

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 31

A. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 32

C. Sampel Peneletian ................................................................................. 33

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34

E. Keabsahan Data..................................................................................... 38

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 40

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................................ 40

B. Pertanian kabupaten Karawang ............................................................. 48

C. Gambaran umum Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika ......... 52

D. Eksistensi atau keberadaan wilayah pertanian kabupaten Karawang ... 56

E. Alih Fungsis Lahan Pertanian Karawang.............................................. 63

F. Persepsi dan status Mahasiswa ............................................................. 66

G. Upaya yang dilakukan mahasiswa ........................................................ 68

H. Respon masyarakat terhadap upaya Mahasiswa ................................... 71

I. Faktor pendukung dan penghambat program pemberdayaan oleh

mahasiswa pertanian .................................................................................. 71

J. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 72

K. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 73

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 75

A. Kesimpulan ........................................................................................... 75

B. Implikasi ............................................................................................... 77

C. Saran ..................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79

LAMPIRAN ................................................................................................. 98

Page 14: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................... 30

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... 32

Gambar 4.1 Grafik Populasi Penduduk Kabupaten Karawang ................... 47

Gambar 4.2 Logo Universitas Singaperbangsa Karawang ......................... 52

Gambar 4.3 Logo Organisasi ...................................................................... 53

Gambar 4.4 Logo Kabinet Organisasi Himagrotek periode 2018-2019 ..... 54

Gambar 4.5 Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2013 Pembagian

Objek NDVI berdasarkan nilai ................................................. 56

Gambar 4.6 Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2018 Pembagian

Objek NDVI berdasarkan nilai ................................................. 56

Gambar 4.7 Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2013 ......................... 59

Gambar 4.8 Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2014 ......................... 60

Gambar 4.9 Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang

Tahun 2013 dan 2018 ............................................................... 62

Gambar 4.9 Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang

Tahun 2013 dan 2018 ............................................................... 62

Page 15: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian yang relevan ............................................................... 26

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ........................................................................ 33

Tabel 3.2 Pedoman wawancara mahasiswa ................................................ 34

Tabel 3.3 Pedoman wawancara Alumni Pertanian ..................................... 35

Tabel 3.4 Pedoman wawancara Pengelola Jurusan ..................................... 35

Tabel 3.5 Pedoman wawancara Pihak Dinas Pertanian .............................. 35

Tabel 3.6 Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan nilai

NDVI (Kadi. 1999 ...................................................................... 37

Tabel 3.7 Tabel pedoman observasi ............................................................ 37

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan

di Kabupaten Karawang 2018 ................................................... 40

Tabel 4.2 Keadaan Curah Hujan (mm) Tiap Bulan ................................... 43

Tabel 4.3 Kondisi Geologi Umum Kabupaten Karawang .......................... 44

Tabel 4.4 Jumlah penduduk menurut kecamatan

di Kabupaten Karawang ............................................................. 45

Tabel 4.5 Luas Areal Pesawahan di Kabupaten Karawang

Tahun 1931 (tiap distrik) ............................................................ 50

Tabel 4.6 Data Lahan Pertanian berdasarkan Penggunaan

Kabupaten Karawang ................................................................. 50

Tabel 4.7 Tabel Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan

nilai NDVI (Kadi. 1999) ............................................................. 59

Tabel 4.8 Keterangan dari Gambar 4.7 ....................................................... 60

Tabel 4.9 Keterangan dari gambar 4.8 ........................................................ 61

Tabel 4.10 Luas lahan sawah dan Hasil Panen

pada tahun 2013 dan 2018 .......................................................... 61

Page 16: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi .............................................................. 83

Lampiran 2 Surat-Surat ............................................................................... 88

Lampiran 3 Pedoman Penelitian ................................................................. 93

Lampiran 4 Transkip Wawancara ............................................................... 98

Lampiran 5 Dokumentasi Observasi ......................................................... 131

Lampiran 6 Dokumentasi Wawancara ...................................................... 136

Lampiran 7 Kegiatan-kegiatan Himagro ................................................... 138

Lampiran 8 Biografi Penulis ..................................................................... 140

Page 17: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada Zaman Prasejarah, Manusia hidup mengembara dari suatu

tempat ke tempat lainnya. Mereka menggunakan Gua sebagai tempat

berlindung, Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Mereka

Mengumpulkan buah-buahan, dedaunan, biji-bijian dan berburu binatang.

Lama kelamaan mereka mulai menanam biji-bijian, memilih bibit buah

yang disukai dan memelihara hewan ternak. Cara hidup mereka pun

berubah dari mengembara menjadi menetap dan bertani, kemudian hal

tersebut yang mengubah alam sekitarnya menjadi tempat yang sesuai

untuk bercocok tanam dan berternak, Masyarakat Indonesia telah beratus-

ratus tahun yang lalu mengenal pertanian.1Pertanian merupakan

kebudayaan yang pertama kali dilakukan manusia di Dunia untuk

melangsungkan kehidupannya, dimana pada zaman dahulu manusia

mengawali pemenuhan kebutuhannya dengan 3 pase atau tahapan,

pertama, mengumpulkan bahan makanan kemudian berburu binatang lalu

budaya bercocok tanam merupakan penemuan manusia pada zaman

Purbakala yang sudah menjadi hebitual di zaman sekarang. Secara

berangsur-angsur manusiapun menciptakan dari hal-hal yang sukar

kemudian menjadi mudah Sejarah Pertanian diawali pada era neolitik di

Lembah sungai Nil dal am kurun waktu 12.000 tahun yang lalu kemudian

menyebar ke seluruh Dunia, ilmu pertanian lebih dikembangkan seletah

adanya ilmu Fisika dn ilmu Kimia diketahui manusia dengan adanya bukti

tulisan Yunani tentang pertanian sekitar abad 776 M. 2

Masyarakat bangsa Indonesia sudah lama mengenal kebudayaan

bercocok tanam dan memiliki cara bertani dengan ciri khas masing-

masing salah satunya masyarakat kasepuhan di Jawa Barat memiliki kebun

yang disebut talun, Talun ditanami berbagai jenis tumbuhan seperti aren,

1 E.K.S. Harini Muntasib, Rachmat Hermawan,Mengenal Ekosistem Hutan dan

Ekosistem Agro, (Jakarta Barat: Grasindo, 2007 ) hlm. 26 2 Tati Nurmala, Pengantar Ilmu pertanian, ( Yogyakarta: Graha ilmu 2012 ) hlm. 32-37

Page 18: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

2

pinang, bambu, durian, rambutan, pisang dan tumbuhan obat dan rempah

(misalnya jahe, kencur, dan cengkeh). Hasil Talun digunakan untuk

kebutuhan mereka. Selain itu masyarakat di Pulau Jawa lebih banyak

menanam Padi di Sawah dengan sistem irigasi. Dengan sistem ini mereka

dapat menanam padi sepanjang tahun tanpa Lmengandalkan musim hujan.

Untuk membajak sawah ada yang masih menggunakan kerbau, namun ada

pula yang telah menggunakan traktor.3

Pertanian telah dikenal sejak lama oleh manusia namun

perkembangan pengetahuan ilmu pertanian masih tertinggal dengan

disiplin ilmu lainnya, Pertanian berfungsi menopang segala aspek

kebutuhan manusia terutama pada aspek sosial ekonomi dari produktivitas

dan kesuburannya. Pertanian akan tetap pada fungsinya bila kualitas tanah

atau lahan sehat dan layak yang akan baik pada produktivitasnya. 4

Kajian Pertanian dalam Geografi berkaitan dengan aktivitas-aktivitas

di dalamnya, geografi pertanian termasuk dalam kelompok geografi

manusia atau sosial. Geografi sosial terletak pada aspek aktivitas manusia

dalam konteks keruangan, menyikapi alam, organisasi sosial dan

kebudayaan yang unik dari atktivitasnya. Dalam kajian geografi yang

dilihat dari sisi ekonomi juga termasuk pada bagian geografi sosial dimana

terletak pada inteaksi manusia terhadap lingkungan yang mewujudkan

kegiatan memanfaatkan sumber daya alam. Geografi tidak hanya

membahas tentang alam namun juga membahas tentang keterkaitan alam

dan manusia

Saat ini Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris atau negara yang

memiliki variasi lahan pertanian sangat beragam, terutama dipengaruhi

oleh faktor geografis, Wilayah Indonesia terbentuk dari berbagai formasi

geologi (litologi), terrain, dan iklim, yang merupakan faktor utama

pembentuk tanah dan sangat menentukan potensinya untuk pertanian

namun degfradasi pada lahan pertanian kian meningkat. Pemetaan

pembangunan untuk menunjang aspek sosial ekonomi masyarakat

indonesia tidak mempertimbangkan aspek geografis seharusnya Pemetaan

3 Op.Cit 27

4 Tati Nurmala, Op. CIt 38

Page 19: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

3

tanah dan evaluasi lahan karena akan menyangkut kepentingan

pembangunan daerah, oleh karena itu, kegiatan tersebut seyogianya

dijadikan program bersama antara pusat dan daerah. Pertanian bagi

masyarakat Indonesia merupakan hal yang penting, Seharusnya lahan

pertanian dimaksimalkan dalam potensinya ditiap-tiap daerah di

Indonesia.5

Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang melimpah ditambah

posisi Indonesia yang dinilai amat strategis. Tidak dipungkiri jika sebagian

masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor pertanian,

meski profesi sebagai petani sering dianggap sebelah mata. Badan Pusat

Statistik (BPS) mencatat sekitar 36,5% (41,20 juta orang) dari 112,80 juta

penduduk menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Ini menunjukan

bahwa pertanian pun ikut andil dalam mengurangi angka pengangguran di

Indonesia. Di dalam Undang – undang nomor 41 tahun 2009 tentang

Perlindungan Lahan Tanah Pertanian Pangan Berkelanjutan Menimbang

bahwa lahan pertanian pangan merupakan bagian dari bumi sebagai

karunia Tuhan Yang Maha Esa yang di kuasai oleh negara dan di gunakan

untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat sebagaimana di amanatkan dalam

Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sehingga

dalam hal ini Pemerintah harus benar – benar menjamin penyediaan lahan

pertanian pangan secara berkelanjutan sebagai sumber pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dengan mengedepankan

prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, dan kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan,

kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional dan menjamin hak atas pangan

sebagai hak asasi setiap warga negara untuk mewujudkan kemandirian,

ketahanan, dan kedaulatan pangan. Karena makin meningkatnya

pertambahan penduduk serta perkembangan ekonomi dan industri

mengakibatkan terjadinya degradasi, alih fungsi, dan fragmentasi lahan

pertanian pangan, sehingga telah mengancam daya dukung wilayah secara

5 D Jaenudin, Perkembangan Penelitian Sumber Daya Lahan Dan Kontribusinya Untuk

Mengatasi Kebutuhan Lahan Pertanian Di Indonesia, 2003, hlm 5

Page 20: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

4

nasional dalam menjaga kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan.

6

Persoalan Pertanian di Indonesia antara Globalisasi dan pergeseran

kepentingan regional menjadi suatu ketimpangan negara ini. Tingkat

sektor pertanian di Indonesia hanya 1.9 % per tahun. Pertanian logis

sebagai penunjang perekonomian suatu bangsa dan mempunyai Persepsi

penggerak dalam sebuah transformasi ekonomi, namun, apabila pertanian

tidak lagi diposisikan sebagai penggerak awal atau tidak penting dalam

suatu negara Agraris itu merupakan suatu kekeliruan yang fatal. 7

Kita sadari bahwa kegiatan pembangunan disamping akan

menghasilkan manfaat juga akan membawa resiko (dampak negatif).

Keduanya harus di perhitungkan secara seimbang. Dampak negatif harus

kita hilangkan atau kita tekan menjadi seminim mungkin. Kegiatan

pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap degradasi

lahan antara lain kegiatan deforesterisasi, industri, pertambangan,

perumahan, dan kegiatan pertanian sendiri. Apabila kegiatan tersebut tidak

dikelola dengan baik, maka akan mengakibatkan terjadinya degradasi

lahan pertanian yang mengancam keberlanjutan usaha tani dan ketahanan

pangan. Oleh karenanya, dalam kegiatan pembangunan hendaknya harus

dipikirkan keberlanjutannya dimasa mendatang (sustainabilitas).

Dalam praktek budidaya pertanian sendiri sering akan menimbulkan

dampak pada degradasi lahan. Dua faktor penting dalam usaha pertanian

yang potensial menimbulkan dampak pada sumberdaya lahan, yaitu

tanaman dan manusia (sosio kultural) yang menjalankan pertanian.

Diantara kedua faktor, faktor manusialah yang berpotensi berdampak

positif atau negatif pada lahan, tergantung cara menjalankan pertaniannya.

Apabila dalam menjalankan pertaniannya benar maka akan berdampak

positip, namun apabila cara menjalankan pertaniannya salah maka akan

berdampak negatif. Kegiatan menjalankan pertanian atau cara budidaya

pertanian yang menimbulkan dampak antara lain meliputi kegiatan

6 Dwi Retnowati, Upaya Pemerintah Mempertahankan Fungsi Lahan Tanah Pertanian

Dikabupaten Sragen Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan , 2016, vol 6 no.1 2019 hlm 2 7 Darsono, pembangunan pertanian dalam dimensi tantangan global, (Uns Press, 2012 )

hlm. 22- 26

Page 21: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

5

pengolahan tanah, penggunaan sarana produksi yang tidak ramah

lingkungan (pupuk dan insektisida) serta sistem budidaya termasuk pola

tanam yang mereka gunakan8

Kabupaten Karawang adalah salah satu kabupaten yang berada

dalam wilayah Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Karawang berada di utara

Provinsi Jawa Barat dengan dengan letak geografis berada di antara 1000

02’ – 1070 40’ BT dan 5 0 56’ – 6 0 34’ LS. Luas wilayah Kabupaten

Karawang adalah 1.753,27 km2 atau 3,73 % dari luas propinsi Jawa Barat.

Secara administratif sampai saat ini Kabupaten Karawang terdiri dari 30

kecamatan

Karawang yang merupakan Kota Pangkal Perjuangan kemerdakaan

ini, juga bertindak sebagai penghasil pertanian bagi Jawa Barat maupun

nasional. Ketersediaan lahan pertanian yang melimpah dan keadaan lahan

yang subur, menjadikan sebagian besar lahanya digunakan untuk

pertanian. Karawang menyandang sebuah julukan yang memang

menggambarkan bagaimana melimpahnya hasil pertanian dan

produktivitas pertanian di Kabupaten Karawang sehingga Kabupaten

Karawang dijuluki sebagai Lumbung Padi Nasional dimana tercatat

penghasil beras terbesar setalah kabupaten indramayu dimana kabupaten

Karawang selalu memsurplus beras1,5 Ton pertahun.

Kawasan industri di Karawang tersebar antara lain Kawasan Industri

Kujang, Indotaisei, Mandala Putra, KIIC, Suryacipta, dan KIM. Adapun

zona industri Karawang yang dicantumkan dalam penataan ruang, yakni

dititikberatkan pada sejumlah kecamatan meliputi Kecamatan Telukjambe

Timur, Cikampek, Klari, Purwasari, Pangkalan, dan Rengasdengklok.

Mengawali perkembangannya di kawasan yang berdiri sebagai kabupaten,

Karawang dulu dikenal sebagai kabupaten dengan sebutan lumbung padi.

Sebelum menjadi kawasan industri Karawang, kabupaten ini menjadi

kawasan pusat penghasil padi yang berlokasi dekat dengan ibukota Jakarta.

Hal ini sesuai dengan faktanya, dimana kabupaten yang bermayoritas

suku Sunda tersebut memang dipenuhi dengan lahan hijau padi. Dengan

8 Citrasmara galuh Nuansa, Degradasi Lingkungan Dan Pertumbuhan Ekonomi Di

Indonesia , 2018 hlm. 1-8

Page 22: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

6

demikian, penduduk Karawang juga didominasi oleh petani. Adapun

pengusaha, penduduk di Karawang biasanya memiliki usaha kecil seperti

memiliki sawah sebagai lahan padi pribadinya atau kebun dengan berbagai

jenis tanaman seperti sayuran dan buah-buahan.

Sejarah menjelaskan bagaimana asal muasal Kabupaten Karawang

menjadi Lumbung Padi bukan tanpa sebab mengapa akhirnya Kabupaten

Karawang menyandang julukan tersebut. Hal ini dikarenakan, Kabupaten

Karawang berPersepsi dalam membantu Raja Sultan Agung yang berasal

dari Mataram melakukan perlawanan terhadap kebijakan monopoli VOC.

Jarak tempuh yang harus dilalui oleh pasukan Mataram mencapai 90 hari,

melihat jauhnya jarak dari Mataram menuju ke Batavia pada masa itu.

Dengan jarak tempuh yang sangat lama, maka Raja Mataranm dengan

matang melakukan pemetaan kawasan dalam penyediaan logistik dan

kebutuhan bagi para pasukan Mataaram dengan membangun daerah

lumbung-lumbung pangan bagi pasukan tantara Mataram sebelum

pertempuran sebenarnya terjadi.

Selain sejarah yang menceritakan bagaimana Karawang sangat

berPersepsi bagi pasukan-pasukan Kerajaan Mataram, hasil Produktivitas

hasil pertanian di Kabupaten Karawang menjadi sebuah dasar Kabupaten

Karawang dapat dijuluki dengan Kota lumbung Padi.9

Secara regional Karawang menjadi suatu daerah yang cocok untuk

pertanian. namun, Era globalisasi secara perlahan menggeser potensi

regional kabupaten Karawang, hal ini disebabkan beberapa Faktor yang

menyebabkan lahan pertanian Kabupaten Karawang semakin berkurang

sehingga berdampak pada kuatitas produksi pertaniannya.

Kabupaten Karawang dikenal sebagai lumbung padi nasional dan

tercatat sebagai daerah produsen beras terbesar kedua setelah Kabupaten

Indramayu. Sebagai lumbung padi nasional, Kabupaten Karawang

ditugaskan untuk surplus gabah sebanyak 1,5 juta ton. Di sisi lain,

meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan Kabupaten Karawang

9 Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi, Hartuti Purnaweni, Formulasi Kebijakan

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Di Kabupaten Karawang, (Gema Publica

Jurnal Manajemen Dan Kebijakan Publik : Vol 3, Nomor 2, Oktober 2018)

Page 23: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

7

sebagai salah satu kawasan strategis ekonomi mengakibatkan permintaan

lahan meningkat dan berpengaruh terhadap sawah yang ada. Tujuan studi

ini adalah untuk menemukenali keberadaan Kabupaten Karawang sebagai

sebagai lumbung padi nasional, menetapkan luas lahan sawah yang harus

diproteksi sebagai upaya mempertahankan produksi padi, dan

mengidentifikasi ketersediaan air yang dapat dipergunakan sebagai air

irigasi, sebagai faktor pendukung dalam meningkatkan produksi padi.

Analisis yang digunakan dalam studi ini adalah proyeksi penduduk,

analisis surplus defisit, analisis kebutuhan lahan sawah dan anilisis

kebutuhan air irigasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Kabupaten

Karawang tidak dapat memenuhi target surplus gabah sebesar 1,5 juta ton

apabila penyelenggaraan kegiatan pertanian dilakukan seperti sekarang; 2)

Apabila luas sawah tidak berkurang, peningkatan produktivitas tanah dan

intensitas pertanaman secara bersamaan dapat menghasilkan surplus gabah

sebesar 1,5 juta ton. Walaupun demikian, target surplus 1,5 juta ton ini

hanya berlangsung sampai dengan Tahun 2017; dan 3) Debit air sungai

yang melalui Kabupaten Karawang lebih besar jika dibandingkan dengan

kebutuhan air irigasi, sehingga dimungkinkan adanya penambahan lahan

sawah.

Beberapa rekomendasi yang dapat diajukan sehubungan dengan

kesimpulan di atas adalah sebagai berikut: 1) Lahan sawah yang ada di

Kabupaten Karawang perlu diproteksi, sehingga pengembangan kawasan

permukiman dan industri harus dijauhkan dari lahan sawah; 2)

Peningkatan produktivitas tanah dan intensitas pertanaman harus didukung

oleh jaringan irigasi yang memadai, sehingga jaringan irigasi yang ada

harus dipelihara dan ditingkatkan penggunaannya; dan 3) Dalam jangka

panjang, percetakan sawah baru di Kabupaten Karawang harus dilakukan

agar target surplu gabah 1,5 juta ton dapat dicapai.10

Saat ini lahan sawah di Kabupaten Karawang mulai terancam seiring

dengan berkembangnya sektor industri di daerah tersebut serta ancaman

dari daerah sekitarnya. Kawasan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang

10

chofyan Ivan, Rustan Uton dan Asep Hariyanto “ Upaya Mempertahankan

Kabupaten Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional” Vol 4 No.1 Januari 2016 halaman 1

Page 24: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

8

dan Bekasi) sebagai penyangga Ibukota sudah tidak bisa menampung lagi

dan berdampak kepada wilayah sekitarnya, khususnya Kabupaten

Karawang yang berdekatan dengan kawasan tersebut. Kemudahan akses

yang dilalui oleh jalur pantura serta letak geografis yang berada di dua

kota besar yaitu Jakarta dan Bandung mengakibatkan daerah ini menjadi

daerah penyangga yang strategis untuk menjadi salah satu pusat

perekonomian sehingga sektor-sektor ekonomi pun menjadi tumbuh.

Meningkatnya jumlah penduduk serta perkembangan Kabupaten

Karawang menjadi salah satu kawasan strategis ekonomi mengakibatkan

permintaan lahan meningkat dan berpengaruh terhadap lahan-lahan sawah

di Kabupaten Karawang. Selama dua tahun antara tahun 2011 - 2013

terjadi pengurangan luas lahan sawah 511 Ha, dengan dengan demikian

rata-rata pengurangan lahan sawah pertahun 255,5 hektar per tahun. 11

Karawang dan Bekasi menjadi Pusat Kawasan Pertumbuhan

Indutrialisasi, dimana kawasan tersebut menjadi pusat sektor utama bidang

industri di Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut ditunjukan dengan data

PDRB Kabupaten Karawang tahun 2015 lapangan usaha pertanian

menghasilkan 4.647,33 Milyar Rupiah, sedangkan untuk sektor Industri

lapangan usaha menghasilkan 94.043, 01 Milyar Rupiah, perbandingan

yang cukup signifikan dimana kabupaten Karawang yang cukup konsern

terhadap bidang pertanian namun, frekuensi penghasil pertanian tidak

terlalu tinggi.

Persepsi mahasiswa dalam menjaga kearifan lokal ini sangatlah

penting, Mahasiswa sebagai bagian masyarakat harus peka dalam

mengawasi perkembangan pengelolaan lingkungan. Sudah selayaknya

wawasan kedaerahan menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh

setiap kita. Wawasan kedaerahan tidak harus diartikan dengan

berpartisipasi secara langsung untuk bekerja dan mengabdi di pemerintah

daerah asal. Persepsi mahasiswa layak kita sebut sebagai agent of

change, sosial control, kaum intelektual, insan akademis.

11

ibid. 2

Page 25: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

9

Ataupun kita mengenal dengan slogan“ Maju mundurnya suatu

bangsa tergantung kepada pemudanya”. Mahasiswa adalah bagian pemuda

yang berintelektual. Berkemampuan akademis yang baik, berakhlak. Juga,

memiliki potensi serta motivasi untuk perubahan yang selalu ditunggu

Persepsinya dalam pembangunan.

Partisipasi aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk

mempertahankan lingkungan lahan pertanian demi kelangsungan hidup,

sebagai manusia yang bermoral dan memiliki keyakinan Berkaitan dengan

hal ini Islam memandang bahwa sektor pertanian merupakan salah satu

sumber primer ekonomi negara, di samping perindustrian, perdagangan,

dan jasa. Dengan demikian pertanian merupakan salah satu pilar ekonomi

yang apabila terdapat masalah, islam tidak menganjurkan lahan pertanian

tersebut di Alih Fungsikan menjadi bentuk lain karena lahan pertanian

mampu memproduksi pangan yang dibutuhkan manusia secara umum,

selain itu Alih Fungsi Lahan cenderum merusak tatanan ekosistem dari

alam tersebut hal ini dijelaskan dalam sebuah ayat:

Dalam Al-Quran surat Al-A‟raf ayat 56, Allah Swt berfirman

حها بعدا لرضاٱ فى تفسدوا ا ولا ا وطمعا خىفا دعىهاٱوا إصل اٱ رحمتا إن ا ها قريب ا لل لمحسنيهاٱ م

Artinya: Dan jaganlah kau membuat kerusakan di muka bumi,

sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa

takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan), sesunguhnya

rahmat Allah begitu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dari ayat diatas dapat di pahami bahwasannya kerusakan sumber

daya atau kadangkala dalam bentuk material, misalnya menghancurkan

orang yang memakmurkannya, mengotori kesuciannya, menghancurkan

benda hidupnya, merusak kekayaannya, atau menghilangkan manfaatnya.

Oleh sebab itu sumberdaya allam berupa pertanian seharusnya tidak

di rusak atau menghilangkan manfaatnya tapi lebih tepat untuk di pelihara,

dijaga dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Karena sektor pertanian merupakan sumber daya pokok bagi ketahanan

pangan manusia.

Page 26: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

10

B. Identifikasi Masalah

Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka

dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Persoalan Pertanian di Indonesia antara Globalisasi dan pergeseran

kepentingan regional menjadi suatu ketimpangan negara ini. Tingkat

sektor pertanian di Indonesia hanya 1.9 % per tahun.

2. Karawang merupakan wilayah pertanian dan salah satu Kabupaten

yang terletak di Provinsi Jawa Barat telah memiliki stigma kabupaten

Lumbung Padi oleh sejak lama. memiliki area yang luas dalam

pertanian menjadikannya sebagai kabupaten yang menghasilkan padi

sebagai pangan utama bangsa ini.

3. Saat ini lahan sawah di Kabupaten Karawang mulai terancam seiring

dengan berkembangnya sektor industri di daerah tersebut serta

ancaman dari daerah sekitarnya. Selama dua tahun antara tahun 2011 -

2013 terjadi pengurangan luas lahan sawah 511 Ha

4. Persepsi mahasiswa dalam menjaga kearifan lokal ini sangatlah

penting, Mahasiswa sebagai bagian masyarakat harus peka dalam

mengawasi perkembangan pengelolaan lingkungan. Secara langsung

untuk bekerja dan mengabdi di pemerintah daerah asal. Persepsi

mahasiswa layak kita sebut sebagai agent of change, sosial control,

kaum I ntelektual dan insan akademis.

C. Batasan Masalah

Dalam Proposal Skripsi ini agar pokok permasalahan tidak terlalu

meluas, maka berdasarkan permasalahan diatas, penulis membatasi

pembahasan permasalahan agar penelitian tersebut lebih terarah dan

memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai.

Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membahas tentang eksistensi kabupaten Karawang sebagai wilayah

pertanian atau kabupaten lumbung padi.

2. Persepsi mahasiswa Karawang dalam mempertahan eksistensi

Kabupaten Karawang sebagai wilayah Pertanian

Page 27: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

11

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah eksistensi wilayah pertanian kabupaten Karawang ?

2. Bagaimana Persepsi yang dilakukan mahasiswa Terhadap Alih Fungsi

Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian atau penyusunan tugas ini adalah :

1. Mengetahui eksistensi kabupaten Karawang sebagai wilayah pertanian

dari tahun 2013-2018.

2. Mengetahui Persepsi mahasiswa Terhadap Alih Fungsi Lahan

Pertanian di Kabupaten Karawang.

F. Manfaat Penelitian

1. Adapun manfaat secara teoritis dari penelitian ini yaitu :

a. Dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak insan akademis yang

berkepentingan dalam mengetahui wawasan Kabupaten

Karawang sebagai wilayah Pertanian

2. Sementara manfaat secara praktisnya dapat menjadi :

a. Evaluasi potensi regional bagi pihak-pihak Pemerintah dan Dinas

Pertanian Daerah dalam pembangunan daerah namun tetap

mempertimbangan terhadap aspek geografisnya.

b. Acuan bagi Peneliti selanjutnya dalam mengimplementasikan

keilmuan yang di dapat agar bermanfaat bagi masyarakat dan

lingkungan.

c. Bahan evaluasi bagi insan akademis khususnya mahasiswa

pertanian di perguruan tinggi dalam mengimplementasikan

keilmuan dalam pertanian sehingga Persepsi mahasiswa

sesungguhnya dapat terlaksana.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

masyarakat Karawang untuk ikut serta mempertahankan

eksistensi kabupaten Karawang sebagai wilayah pertanian.

Page 28: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

12

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

a) Pertanian

Pertanian sebagai kegiatan manusia dalam membuka lahan dan

menanaminya dengan berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim maupun

tanaman tahunan, tanaman pangan maupun tanaman non-pangan, serta

digunakan untuk memelihara ternak maupun ikan. Pertanian merupakan

aktivitas pengolahan tanaman dan lingkungannya agar memberikan suatu

produk pangan dan non pangan (Soetriono, 2003; Sriyanto. 2005)

Apabila pertanian dianggap sebagai sumber kehidupan dan lapangan kerja

maka sebaiknya diperjelas arti pertanian itu sendiri. Pertanian dapat

mengandung dua arti yakni dalam arti sempit berarti kegiatan bercocok tanam,

dalam arti luas dapat diartikan sebagai kegiatan yang menyangkut proses

produksi untuk menghasilkan bahan-bahan kebutuhan manusia yang dapat

berasal dari tumbuhan maupun hewan yang disertai dengan usaha untuk

memperbarui, memperbanyak dan mempertimbangkan faktor ekonomis.12

Arti lain dari Pertanian adalah sejenis proses produksi yang didasarkan

atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan (Safari, 1999). Pertanian adalah

sumber pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk

menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi. Serta

untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian di bidang-bidang

lingkup pertanian. Pertanian akan memerlukan bidang permukaan bumi yang

luas dan terbuka terhadap sorotan sinar matahari. Pertanian rakyat diusahakan

di tanah-tanah sawah, ladang dan pekarangan.13

12

Endang mulyani, Ekonomi Pembangunan, (Yogyakarta : UNY Press, 2017), hlm.

131-132 13

Sitti Arwati, Pengantar ilmu pertanian berkelanjutan, (Makassar: inti

mediatama,2018) hlm 1-2

Page 29: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

13

b) Tanah Pertanian

a. Tanah Menurut para ahli

Tanah (soil) adalah lapisan yang menempati bagian atas

kulit bumi yang terdiri dari benda padat ( bahan anorganik dan

organik) serta air dan udara tanah. Tanah telah dikenal sejak awal

peradaban manusia terutama setelah manusia menggunakan tanah

untuk bercocok tanam dalam upaya memenuhi kebutuhan

hidupnya. Pengertian tentang tanah mulai lebih jelas setelah para

ahli fisika-kimia dan geologi memberi batasan (definisi) tentang

tanah. Beberapa definisi tentang tanah itu dapat kita baca di

bawah ini :

1. Berzelius (1803) serang ahli kimia Swedia mendefiniksikan

tanah sebagai “laboratorium kimia alam dimana proses

dekomposisi dan reaksi sintesis kimia berlangsung secara

terang. “Disini tampak jelas bahwa tanah belum lagi

dianggap sebagai alat produksi pertanian melainkan tempat

berlangsungnya segala reaksi kimia yang terjadi di alam.

2. Justun Von Liebig ( 1840 ) dari Jerman menyebut tanah

sebagai tabung reaksi dimana seseorang dapat mengetahui

jumlah dan jenis haratanaman. Tanah merupakan gudang

persediaan mineral-mineral yang bersifat statis.

3. Falluo ( 1871 ) ahli mineralogy Jerman memandang tanah

tidak hanya sebagai batu-batuan tetapi juga bagian dari

petografi (petros = batuan) pertanian.Tanah adalah produk

hancuran iklim (weathering) yang bercampur dengan bahan

organik.

4. Davy ( 1913 ) dari Inggris mendefinisikan tanah sebagai

“laboratorium yang menyediakan unsur-unsur hara tanaman

(nutriens).

5. Werner ( 1918 ) berpendapat bahwa tanah adalah lapisan

hitam tipis yang menutupi bahan padat kering terdiri atas

bahan bumi berupa partikel-partikel kecil yang mudah remah,

sisa vegetasi dan hewan.

Page 30: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

14

6. Ahli geologi Rusia seperti Dokuchaiev menjadikan ilmu

tanah sebagai ilmu pengetahuan alam murni yang berdiri

sendiri dengan nama pedologi.

7. Dokuchaiev pada tahun 1870 mengatakan bahwa tanah

adalah bentukan mineral dan organik di permukaan bumi,

sedikit banyak selalu diwarnai oleh humus, dan secara tetap

menyatakan dirinya sebagai kegiatan kombinasi bahan

organik seperti jasad, baik yang hidup maupun yang mati,

bahan induk, ikilim relief dan dalam waktu tertentu.

8. Joffe (1949) seorang pakar tanah Amerika Serikat

mendefinisikan tanah yaitu “Tanah adalah bangunan alam

tersusun atas horizon-horison yang terdiri atas bahan mineral

dan organik, biasanya tak-padu, mempunyai tebal yang

berbeda-beda dan yang berbeda pula dengan bahan induk

yang ada di bawahnya dalam hal morfologi, sifat dan susunan

fisik, sifat dan susunan kimia, dan sifat-sifat biologi”.

9. Bremmer (1958) memberikan definisi tanah: “Tanah adalah

bagian permukaan kulit bumi yang dijadikan oleh pelapukan

kimia dan fisik serta kegiatan berbagai tumbuhan dan

hewan”.

Sedangkan menurut pendapat ahli hukum Budi Harsono

(1999:18 ) memberi batasan tentang pengertian tanah

berdasarkan apa yang dimaksud pada pasal 4 UUPA, bahwa :

“Dalam hukum tanah, kata tanah dipakai dalam arti yuridis

sebagai suatu pengertian yang telah diberi batasan resmi oleh

UUPA sebagaimana dalam pasal 4 bahwa hak menguasai dari

Negara ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan

bumi yang disebut tanah”. Dengan demikian tanah dalam

pengertian yuridis dapat diartikan sebagai permukaan bumi.

Menurut pendapat Jhon Salindeho (1993:23 ) mengemukakan

bahwa :

“Tanah adalah suatu benda berniai ekonomis menurut

pandangan bangsa Indonesia, ia pula yang sering member getaran

Page 31: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

15

didalam kedamaian dan sering pula menimbulkan guncangan

pada masyarakat, lalu ia juga yang sering menimbulkan sendatan

dalam pelaksanaan pembangunan" Tanah pertanian adalah tanah

yang ditujukan atau cocok untuk dijadikan tanah usaha tani untuk

memproduksi tanaman pertanian maupun hewan ternak. Tanah

pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha

pertanian. Klasifikasi tanah pertanian yang digunakan oleh FAO

membagi tanah pertanian menjadi beberapa jenis:

1) Tanah garapan (13,812,040 km²) - tanah yang ditanami

tanaman setahun seperti serealia, kapas, kentang, sayuran,

dan sebagainya; termasuk "tanah tidur" yang mampu digarap

namun sedang tidak digarap.

2) Tanah tanaman permanen (1,484,087 km²) - tanah yang

ditanami pohon buah atau kacang pohon

3) Tanah penggembalaan (33,556,943 km²) - tanah yang

digunakan untuk penggembalaan hewan Tanah garapan dan

tanah tanaman permanen dapat disebut sebagai "tanah

budidaya".

Sedangkan tanah usaha tani merujuk pada tanah yang tidak

hanya digunakan untuk budi daya tanaman saja, namun juga

mencakup struktur fisik seperti gudang pertanian dan kandang

serta memiliki struktur ekonomi yang lebih rumit. Berdasarkan

kemampuan irigasinya, tanah pertanian dibagi menjadi tanah

teririgasi dan non-irigasi. Tanah pertanian non-irigasi dapat

mencakup tanah pertanian tadah hujan dan tanah kering yang

mampu ditanami.

Tanah pertanian tidak mencakup tanah yang tidak mampu

ditanami seperti hutan, pegunungan curam, dan perairan. Tanah

pertanian mencakup 33% total daratan yang ada di dunia, dengan

tanah yang mampu digarap sepertiganya atau 9.3% total daratan

dunia. Dalam konseks zonasi tanah, tanah pertanian merujuk

kepada tanah yang digunakan untuk aktivitas pertanian dan tidak

Page 32: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

16

bergantung pada jenis dan kualitas tanah. Di beberapa tempat,

tanah pertanian dilindungi hukum sehingga dapat ditanami tanpa

terancam pembangunan.14

c) Lahan Sawah

a. Pengertian Lahan Sawah

Lahan Pertanian yang berupa lahan sawah biasanya

dicirikan oleh adanya pematang yang mengelilinginya dengan

maksud untuk membatasi adanya pematang yang mengelilinginya

dengan maksud untuk membatasi antara bidang lahan sawah

yang satu dengan bidang sawah lainnya. Ciri lain dari lahan

sawah adalah jenis tanaman yang ditanam pada lahan sawah

biasanya merupakan tanaman pokok padi pada musim hujan dan

tanaman palawija.

Di Indonesia, lahan sawah merupakan lahan pertanian yang

umum dijumpai di daerah dengan topografi landai. Sistem

pertanian yang masih bersifat tradisional, bahkan banyak petani

memanfaatkan lahan sawah tidak efisian karena mereka lebih

cenderung berorientasi subsistem, yaitu hanya untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

Sawah memiliki banyak fungsi yang bermanfaat bagi

kehidupan manusia maupun lingkungan sehingga jika tidak ada

upaya pengendalian yang lebih bijaksana maka lahan sawah akan

semakin tergusur. Lahan sawah adalah satu per satu lahan

pertanian banyak mengalami ancaman alih fungsi lahan.15

Lahan sawah berasal dari dua kata, yaitu lahan dan sawah.

Lahan merupakan Konsep yang dinamis yang di dalamnya

terkandung unsur ekosistem. Menurut FAO (1997), lahan ialah

suatu daerah di permukaan bumi yang ciri-cirinya mencakup

semua atribut yang bersikap cukup mantap atau yang dapat di

14

Risna diani, “Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian di Kabupaten

Sidoarjo” Skripsi pada gelar sarjana Universitas Narotama Surabaya, Surabaya,2016, hlm 16-

19 15

Sudrajat, Mengenal lahan sawah dan memahami multifungsinya bagi manusia dan

lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada University Press, 2018) hlm 1-2

Page 33: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

17

duga bersifat mendaur dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi,

hidrologi, populasi, tumbuhan dan hewan serta hasil kegiatan

manusia pada masa lampau dan masa kini, Sepanjang pengenal-

pengenal tadi berpengaruh secara signfikan atas penggunaan

lahan pada waktu sekarang dan pada waktu yang akan datang.

Sebagai salah satu sumber daya alam, lahan mempunyai

Persepsi penting bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan

sosial-ekonomi dan sosial-budaya. Sementara itu yang dimaksud

dengan sawah adalah lahan usaha bidang pertanian yang secara

fisik memiliki permukaan yang rata, dilengkapi dengan pematang

dan tujuan utama pembukaan lahannya adalah untuk ditanami

tanaman padi.

Sawah menurut Puslitbang tanah (2003) adalah sebidang

tanah pertanian yang kondisinya selalu ada dalam kondisi basah

dan kadar air yang dikandungnya selalu di atas kapasitas lapang.

Biasanya sebidang sawah diciriksn oleh beberapa indikator, yaitu

:

1. Memiliki tofografi yang landai atau bergelombang

2. Antar petak sawah dibatasi oleh pematang

3. Diolah selalu pada kondisi berair atau tanpa air di musim

kemarau

4. Ada sumber air yang kontinu, kecuali sawah tadah hujan. 16

b. Fungsi Lahan Sawah

Fungsi lahan sawah bagi kehidupan manusia dan

lingkungan sangat beragam. Keragaman fungsi lahan sawah dapat

dilihat dari berbagai manfaat lahan sawah, baik secara ekonomi

mrupakan salah satu sumber penghasil produk-produk primer

seperti padi, tanaman sayuran, jagung, kacang-kacangan, ikan,

rumput, dan lainnya. Serta juga merupakan pendukung kegiatan

rekreasi atau wisata, secara sosial-budaya lahan sawah merupakan

merupakan tempat berinteraksinya antarmanusia melalui sistem

16

ibid.3-4

Page 34: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

18

kerja maupun sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya rasa

kebersamaan atau gotong royong.17

d) Alih Fungsi Lahan

Dampak alih fungsi lahan secara makro adalah ketersediaan

pangan yang berkurang dan berakibat pada berkurangnya ketahanan

pangan secara nasional. Secara mikro, alih fungsi lahan

mengakibatkan petani yang semula mengusahakan tanaman pangan

dan dapat memenuhi sendiri ketersediaan pangan (beras) bagi rumah

tangganya menjadi tidak memiliki beras dan harus membeli. Dampak

lain dari alih fungsi lahan adalah hilangnya mata pencahariannya

sebagai petani. Seperti dinyatakan Afandi (2011) bahwa dampak alih

fungsi lahan sawah menyebabkan petani kehilangan pendapatan dari

berusaha tani. Dari segi produksi, dengan terkonversinya lahan sawah

maka akan menghilangkan hasil produksi pertanian sebanyak luas

lahan yang terkonversi, Kerugian lain menurut Afandi adalah

hilangnya kesempatan kerja pada usaha tani, serta peluang pendapatan

dan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan usaha tani, seperti

asaha penyediaan saprotan, alsintan, penggilingan padi, penyewaan

traktor. Irawan (2005) menyatakan adanya alih fungsi lahan, akan

menghilangkan pendapatan para petani, baik petani pemilik, penyewa,

penggarap maupun buruh tani yang menggantungkan hidupnya dari

usaha tani. Apabila alih fungsi lahan, terutama lahan sawah produktif

yang banyak menyerap tenaga kerja, maka akan terjadi penurunan

kesempatan kerja, dan selanjutnya berdampak pada penurunan

pendapatan para petani.

Dengan menurunnya pendapatan maka daya beli menurun dan

berdampak pada menurunnya aksesibilitas ekonomi rumah tangga

petani terhadap pangan. Menurut Santosa, dkk. (2011) alih fungsi

lahan sangat sulit dihentikan, bahkan cenderung meningkat dengan

luas yang semakin banyak, dan ini sangat berpengaruh pada ketahanan

pangan. Penelitian mengenai alih fungsi lahan dan dampaknya pada

17

ibid.5

Page 35: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

19

tingkat ketahanan pangan rumah tangga belum banyak dilakukan oleh

peneliti. Ginting (2005) meneliti tentang dampak alih fungsi lahan

terhadap pendapatan petani di desa Munte Kabupaten Karo Sumatera

Utara. Hasil penelitin tersebut menunjukkan bahwa alih fungsi lahan

sawah telah menjadikan petani mengganti komoditi yang ditanam dari

padi sawah ke komoditi non padi sawah, sehingga berdampak pada

penurunan pendapatan petani.

Secara nasional, petani tanaman pangan menjadi subyek yang

penting dalam ketersediaan pangan. Hal ini karena pemerintah

mencanangkan kemandirian pangan melalui swasembada pangan.

Namun meningkatnya alih fungsi lahan pertanian produktif akan

berdampak pada ketersediaan pangan secara wilayah dan secara

nasional. Alih fungsi lahan juga kemungkinan berdampak pada

menurunnya tingkat kesejahteraan petani, atau berkurangnya

ketahanan pangan rumah tangga petani. Dengan demikian perlu

diteliti tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani antara yang alih

fungsi lahan dan yang tidak melakukan alih fungsi. Petani yang tidak

melakukan alih fungsi, maka mereka merupakan aktor penting dalam

ketersediaan pangan, sehingga perlu diidentifikasi tingkat ketahanan

pangan rumah tangganya dan faktor yang mempengaruhinya. Fakta

empiris menunjukkan petani yang menanam beras, membeli beras

karena kekurangan beras.

Keadaan ini diduga disebabkan sedikitnya produksi yang

membawa akibat pada kekurangan ketersediaan pangan secara fisik.

Atau bila semua hasil panennya dijual, dengan sedikitnya produksi

maka pendapatan dari hasil panen juga sedikit. Implikasi selanjutnya

adalah keterbatasan daya beli atau keterbatasan akses pangan secara

ekonomi. Selanjutnya bagi petani yang sudah melakukan alih fungsi,

kemungkinan berdampak pada menurunnya tingkat ketahanan

pangan.18

18

YUNASTITI PURWANINGSIH, SUTOMO, NURUL ISTIQOMAH, Analisis

Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di

Karanganyar, Jawa Tengah, skripsi Universitas Sebelas Maret, Vol.1 No.2 Juli 2015

Page 36: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

20

e) Peraturan Daerah

Peraturan daerah kabupaten Karawang no : 2 tahun 2013

tentang Rencana tata ruang wilayah tahun 2011 – 2031 yakni UU

nomor 41 tahun 2009 tentang perlidungan lahan pertanian pangan

berkelanjutan bahwa lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah

bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan

dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi

kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.19

f) Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Dalam kamus psikologi, persepsi diartikan sebagai suatu proses

untuk mengingat atau mengidentifikasikan sesuatu. Dalam buku

karangan Wiwien dan Susantyo menjelaskan persepsi sama

dengan sensasi yang merupakan peristiwa terserapnya informasi

dari lingkungan oleh alat indera.

Sedangkan dalam buku Project Dikti 2012, persepsi adalah

suatu proses mengorganisasi dan menginterpretasi informasi yang

diterima oleh panca indra sensori, tidak hanya melihat dan

mendengar secra fisik saja namun juga terhadap maksud dari pola

sebuah informasi yang didapatkan. Persepsi meliputi kegiatan

penerimaan, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan

stimulus. Menurut Bimo Walgito, pengertian persepsi adalah suatu

proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses

yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat

indera atau juga disebut proses sensoris.20

b. Proses Terbentuknya Persepsi

Proses terbentuknya persepsi secara umum berawal dari objek

yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera

atau reseptor.

19

Peraturan daerah Kabupaten Karawang, (www.bplh.Karawangkab.go.id) di akses

pada tanggal 23 juli 2019 pukul 13.00. 20

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 1990), h.99.

Page 37: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

21

Menurut Hamka proses terjadinya persepsi melalui tahap–tahap

sebagai berikut:

1) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama

proses kealaman atau proses fisik, yaitu proses ditangkapnya suatu

stimulus (objek) oleh panca indera.

2) Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses

fisiologis, yaitu proses diteruskanya stimulus atau objek yang telah

diterima alat indera melalui syaraf-syaraf sensoris ke otak.

3) Tahap ketiga merupakan proses yang dikenal dengan nama

proses psikologis, yaitu proses dalam otak, sehingga individu

mengerti, menyadari, menafsirkan dan menilai objek tersebut.

4) Tahap keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses

persepsi yaitu berupa tanggapan, gambaran atau kesan.21

g) Mahasiswa

Menurut UU nomor 12 tahun 2012 mahasiswa adalah peserta

didik pada jenjang perguruan tinggi, mahasiswa menjadi populasi

yang menarik, hal ini disebabkan mahasiswa mempunyai ciri khas

tersendiri yang membuat mahasiswa menjadi berbeda

denganmasyarakat lainnya. Ciri khas dari mahasiswa adalah selain

mempunyai “ pendidikan relatif tinggi” mahasiswa juga berPersepsi

sebagai :

1. Makhluk yang kreatif dalam perilakunya

2. Dinamis dalam melakukan pencarian dan pengembangan potensi

diri.

3. Kritis dalam melihat dan merespon realitas

4. Memiliki idealism yang tinggi.

Beberapa Persepsi mahasiswa yang harus kita pahami antara lain:

a. Agent of Change

Sebagai agen perubahan, mahasiswa dituntut bersifat

kritis. Dperlukan implementasi yang nyata. Harapan besar

21

Ibid, hlm 102

Page 38: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

22

ditujukan pada para pemuda. Pemuda yang dimaksud adalah

mahasiswa. Dalam posisi ini, mahasiswa adalah asset yang

berharga. Harapan tinggi suatu bangsa terhadap mahasiswa

adalah menjadi generasi penerus yang memiliki loyalitas tinggi

terhadap kemajuan bangsa.

b. Moral Force

Sebagai kekuatan moral (Moral Force), Masyarakat

akan memandang tingkah laku, perkataan, cara berpakaian,

cara bersikap dan sebagainya yang berhubungan dengan moral

sebagai acuan dasar mereka dalam berperilaku.

c. Social Control

Masyarakat adalah sekumpulan populasi dengan

beragam karakter, Banyak sekali aspek social yang harus

dipenuhi agar tidak terjadi ketimpangan yang rentan memicu

konflik. Disinilah Persepsi mahasiswa. Kontrol dari kondisi-

kondisi social merupakan implementasi nyata mahasiswa

untuk bersinggungan langsung dengan masyarakat.22

Sudah menjadi fitrah bahwa mahasiswa adalah iron

stock yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan. Posisi-

posisi strategis dalam negeri ini akan di pegang oleh

mahasiswa sebagai pemuda yang dianggap paling terdidik,

artinya, tanpa ada sesuatu gebrakan dari mahasiswa, mereka

tetaplah orang yang menerima posisi strategis automatically.23

Mahasiswa adalah orang yang belajar di sekolah tingkat

perguruan tinggi untuk mempersiapkan dirinya bagi suatu

keahlian tingkat sarjana, itulah pertama dan utama bagi

mahasiswa. Mahasiswa adalah pemuda-pemuda yang berjiwa

22

Rifan Eka Putra Nasution, Whitecoanthunter (Panduan Menjalani Pendidikan

Kedokteran), hlm. 3

23

Dedy Yanwar Elfani, Aktivisme Sekejap dan Lenyap : Menakar Demoralisasi Mantan

Aktivis Mahasiswa, (Yogyakarta :Diandra Pustaka Indonesia, 2013 ) hlm. 87

Page 39: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

23

dinamis, yang terpelajar, karena itu mengetahui persoalan yang

dihadapi secara cepat. 24

h) Tri Darma Perguruan tinggi

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program diploma, program sarjana,

program magister, program doktor, dan program profesi, serta

program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

berdasarkan kebudayaan Bangsa Indonesia.

Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut

Tridharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk

menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat (UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9)

a. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

b. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan

metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi,

data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau

pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika

yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk

memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan

kehidupan bangsa25

i) Perguruan tinggi Universitas Singaperbangsa Karawang

Perguruan tinggi yang dibina oleh yayasan Pembina perguruan

tinggi Pangkal perjuangan (PTPP) Karawang, yang awal mula hanya

24

Arief Budiman, Kebebasan, Negara dan Pembangunan, (Jakarta :Pustaka alvabet-

Freedom institute, 2006) hlm. 251-252 25

http://prodihumas.fikom.unpad.ac.id/tridharma di akses pada tanggal 8 juli 2019 pukul

14.00

Page 40: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

24

terdiri dari Fakultas Hukum dan fakultas Ekonomi yang berdiri pada

tanggal 5 september 1965.

Seiring perkembangannya pada tanggal 2 Februari 1982

didirikanlah sebuah Universitas dengan nama Universitas

Singaperbangsa Karawang, dengan mendirikan beberapa fakultas.

Sejak tanggal 06 Oktober 2014 UNSIKA (PTS) alih status menjadi

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Perpre RI nomor 123 tahun 2014

tentang pendirian Universitas Singaperbangsa Karawang yang terdiri

dari beberapa Fakultas :

a. Fakultas Hukum

b. Fakultas Ekonomi

c. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

d. Fakultas Pertanian

e. Fakultas Agama islam

f. Fakultas Teknik

g. Fakultas Ilmu Komputer

h. Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik

i. Fakultas ilmu kesehatan

Fakultas pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang

(Faperta Unsika) mulai diselenggarakan sejak tahun 1984 dengan 2

(dua) Program Studi yaitu Program Studi Agronomi dan Program

Studi Peternakan yang dibina oleh Fakultas Pertanian dan Fakultas

Peternakan UNPAD Bandung.

Pada tahun 1986 Program Studi Agronomi memperoleh status

terdaftar, dan program studi ini menghasilkan lulusan pertama. Pada

tahun 1989 mengingat jumlah peminat Program Studi Peternakan

relatif rendah Program Studi ini hanya memiliki 2 angkatan, maka

pada tahun 1990 setelah seluruh mahasiswa Program Studi Peternakan

lulus, Program Studi ini menjadi tidak aktif.

Pada tahun 1999, Fakultas Pertanian juga membuka Progam

Studi baru yaitu D3 Manajemen Sistem Industri Pertanian. Program

Studi inipun hanya memiliki 2 angkatan, maka pada tahun 2003

Program Studi ini dalam kondisi tidak aktif.

Page 41: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

25

Dengan demikian saat ini Fakultas Pertanian Universitas

Singaperbangsa Karawang hanya memiliki 2 Program Studi yaitu

Program Studi Agronomi dan program studi Peternakan yang dibina

oleh Fakultas Pertanian.

A. Visi

Menjadi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa

Karawang sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berdaya saing

di tingkat nasional dalam mengaplikasikan dan mengembangkan

sistem pertanian berkelanjutan

B. Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan bidang pertanian untuk

menghasilkan sumberdaya manusia yang handal dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi bidang pertanian, serta mampu

bersaing dalam bidang akademik maupun dunia kerja

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui

kegiatan penelitian dalam bidang pertanian dalam membantu

memecahkan masalah-masalah pertanian nasional.

3. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang

pertanian melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam

menunjang pembangunan pertanian berkelanjutan

C. Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang cakap, terampil, mandiri dan

tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi bidang pertanian.

2. Menghasilkan lulusan yang berjiwa penuh pengabdian serta

memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembangunan

pertanian.

3. Menghasilkan produk-produk penelitian dan temuan ilmiah

dalam bidang pertanian khususnya untuk mendukung

pertanian di Kabupaten Karawang dan sekitarnya sebagai

salah satu daerah lumbung padi Nasional secara

berkelanjutan.

Page 42: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

26

4. Menyebarkan inovasi yang dihasilkan dalam bidang

pertanian.26

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berikut adalah beberapa hasil penelitian yang relevan dengan

penelitian ini:

Tabel 2.1

Penelitian yang relevan

26

https://www.unsika.ac.id/content/fakultas-pertanian di akses pada tanggal 8 juli 2019

pukul 14.00

No Judul Persamaan Perbedaan

1 MEMBUMIKAN KEBIJAK

AN KETAHANAN PANGAN

Membahas tentang

pangan utama yakni

Padi dan upaya yang

dilakukannya

Objek

penelitian dan

subjek

penelitian.

2 UPAYA MEMPERTAHANKAN

KABUPATEN KARAWANG

SEBAGAI LUMBUNG PADI

NASIONAL

Membahas tentang

upaya mempertahankan

kabupaten karawang

sebagai lumbung padi

nasional

Subjek

penelitian

3 MODEL PERSEPSICANGAN

SISTEM INFORMASI DALAM

MENDUKUNG KETAHANAN

PANGAN

Membahas upaya dalam

mempertahankan

pangan

Objek

Penelitian dan

Subjek

penelitian

4 PERKEMBANGAN DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KONVERSI

LAHAN SAWAH SERTA

DAMPAK EKONOMINYA

Membahas tentang

peralihan fungsi lahan

sawah

Objek

Penelitian dan

Subjek

penelitian

Page 43: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

27

Iin Ichwandi (2014) yang meneliti tentang Membumikan Kebijakan

ketahanan Pangan dengan hasil penelitian sebagai berikut : “konversi

lahan pertanian produktif dan menurunnya jumlah petani sebagai pelaku

utama produksi pangan Untuk dapat berkembang/maju, kegiatan pertanian

pangan juga membutuhkan sarana dan prasarana yang baik.”27

Ivan Chofyan, Uton Rustan, dan Asep Hariyanto (2018) meneliti

tentang Upaya Mempertahankan Kabupaten Karawang sebagai Lumbung

Padi Nasional, dengan hasil penelitian sebagai berikut : “Pembangunan

pertanian telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan

nasional, baik sumbangan langsung seperti dalam pembentukan PDB,

penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan

devisa melalui ekspor dan penekanan inflasi, maupun sumbangan tidak

langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan

pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.

Kabupaten Karawang dikenal sebagai lumbung padi nasional dan

tercatat sebagai daerah produsen beras terbesar kedua setelah Kabupaten

Indramayu. Sebagai lumbung padi nasional yang mempunyai Persepsi

penting dalam menjaga swasembada beras nasional tentunya demi

menjaga swasembada beras nasional karawang harus memenuhi target

surplus gabah sebesar 1,5 juta ton/tahun untuk mendukung target 10 juta

surplus beras nasional (Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Karawang, 2013), rekomendasi yang dapat

27

Iin Ichwandi, membumikan kebijakan ketahanan pangan, Portal garuda dari IPB

Bogor, Vol. 1 No. 2

5

UPAYA PEMERINTAH

MEMPERTAHANKAN FUNGSI

LAHAN TANAH PERTANIAN

DIKABUPATEN SRAGEN

DALAM RANGKA

MEWUJUDKAN

KESEJAHTERAAN

Membahas tentang

upaya mempertahankan

fungsi lahan tanah

pertanian di Kabupaten

Sragen dalam rangka

mewujudkan

kesejahteraan

Objek

penelitian dan

tempat

penelitian

Page 44: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

28

diajukan dari penelitian ini adalah adanya upaya Lahan sawah yang ada di

Kabupaten Karawang perlu diproteksi, sehingga pengembangan kawasan

permukiman dan industri harus dijauhkan dari lahan sawah.28

Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta meneliti tentang Model

Persepsicangan Sistem Informasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan

(2016) dengan Hasil Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin

cepat membutukan penerapan atas kemajuan teknologi terebut. Salah satu

model pengembangan teknologi informasi dengan cara membangun sistem

informasi dalam hal ini sistem pakar yang dapat mendiagnosis penyakit

tananman padi. 29

Nyak Ilham, Yusman Syaukat dan Supena Friyatno meneliti tentang

Perkembangan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konversi Lahan

Sawah serta Dampak Ekonominya (2012) dengan hasil penelitian sebagai

berikut : Konversi lahan sawah di Jawa jauh lebih besar dibandingkan

wilayah lain di Indonesia, dan kecenderungannya terus meningkat.

Kondisi ini mengindikasikan upaya pengendalian konversi lahan sawah

yang dilakukan pemerintah tidak efektif, Upaya pencegahan konversi

lahan sawah sulit dilakukan, upaya yang dapat dilakukan hanya bersifat

pengendalian. Prasyarat yang diperlukan untuk itu adalah Persepsigkat

peraturan yang tegas dan harus didukung oleh keakuratan pemetaan dan

pendataan penggunaan lahan yang dilengkapi dengan teknologi yang

memadai.30

Dwi Retnowati dan I Gusti Ayu Ketut Rachmi meneliti tentang

Upaya pemerintah dalam mempertahankan fungsi lahan pertanian di

kabupaten sragen dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dengan hasil

penelitiannya pemerintah kabupaten sragen dalam mempertahankan fungsi

lahan pertanian masih tidak maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari

tindakan pemerintah membiarkan saja masyarakat mengalihkan fungsi

28

Ivan Chofyan, Uton Rustan, dan Asep Hariyanto, Upaya Mempertahankan

Kabupaten Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional, Portal garuda dari Unisba Bandung,

Vol 4, No.1 29

Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta, Model Persepsicangan Sistem Informasi dalam

Mendukung Ketahanan Pangan, Google Cendikia dari STIE Pasundan Bandung, Vol. 9 no. 1 30

NYAK ILHAM, YUSMAN SYAUKAT dan SUPENA FRIYATNO, Perkembangan

dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konversi Lahan Sawah serta Dampak Ekonominya,

Google cendikia dari IPB Bogor

Page 45: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

29

lahan pertanian menjadi non pertanian. Hambatan pemerintah dalam

mempertahankan fungsi lahan tanah pertanian di kabupaten sragen dalam

rangka mewujudkan kesejahteraan yaitu: jumlah penduduk yang terus

bertambah, kurang sadarnya masyarakat mengenai hukum, meningkatnya

industri di k abupaten sragen, tidak maksimalnya kinerja dari pemerintah

dalam rangka penegakan hukum, lemahnya ekonomi masyarakat.

C. Kerangka Berpikir

Dari latar belakang penelitian ini adalah Kabupaten Karawang telah

memiliki julukan sebagai Kabupaten Lumbung Padi Nasional oleh sejak

lama. Namun perkembangan industri perlahan mengurangi

pengurangannya lahan pertanian di Kabupaten Karawang dan perlahan

menggeser kebudayaan kearifan lokal masyarakat kabupaten Karawang.

Dengan melalui data yang ada dalam beberapa penelitian mengenai kasus

Karawang sebagai lumbung padi akan dijadikan sebagai acuan kepada

mahasiswa Karawang yang memiliki fungsi sebagai agen perubahan untuk

mengawasi setiap perkembangan daerah dengan menanyakan perihal

Persepsi Mahasiswa (sikap ingin mempertahankan) kepada mahasiswa

daerah karawang atas kasus yang cukup krusial di Kabupaten Karawang

yakni banyaknya peralihan lahan sawah yang berubah menjadi kawasan

Industri. Alur kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut

Page 46: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

30

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Bagan alur kerangka berpikir penelitian

Keterangan :

= Alur berpikir

------------- = Fokus Penelitian

Kabupaten Karawang

sebagai Lumbung Padi

Nasional

Berkurangnya lahan

sawah menjadi Industri

Persepsi Mahasiswa

Pertanian dalam

mempertahankan eksistensi

Kabupaten Karawang

sebagai Wilayah Pertanian

Eksistensi Kabupaten

Karawang sebagai

Lumbung Padi Nasional

Page 47: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan Metode Gabungan (Mixed

Methods). Adapun yang dimaksud dengan penelitian Metode Gabungan

yaitu penelitian yang mencakup koleksi, analisis, dan integrasi data

kuantitatif dan kualitatif dalam kajian tunggal atau bertahap.

Penggunaan metode gabungan dalam penelitian ini dilandasi dengan

menggunakan pendekatan yang berorientasi pada metode yang diambil

dari dua pendekatan yang berbeda yaitu pendekatan kuantitatif untuk

menjawab rumusan masalah yang pertama dan pendekatan kualitatif

digunakan dalam menjawab rumusan masalah yang kedua, karena peneliti

bependapat hasil penelitiannya akan menjadi lebih baik, lengkap, dan

komprehensif.

Penggunaan metode lebih dari satu dalam penelitian ini digunakan

sebagai sarana saling melengkapi antar metode. Maksudnya peneliti

mengharapkan hasil temuan dengan metode satu akan melengkapi temuan

dari metode yang lain.31

Penelitian ini menggunakan teknik campuran bertahap, menurut

Cresswell (2010:313), strategi ini merupakan strategi dimana peneliti

menggabungkan data yang ditemukan dari satu metode lainnya. Strategi

ini dapat dilakukan dengan wawancara terlebih dahulu untuk mendapatkan

data kualitatif lalu dibuktikan dengan hasil pendekatan kuantitatif. Strategi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi Eksploratoris

sekuensial, pada tahap pertama, peneliti mengumpulkan dan menganalisis

data kualitatif kemudian mengumpulkan data kuantitatif dan

menganalisisnya. Bobot utama pada penelitian ini adalah pada data

kualitatif,

31

Jonathan Sarwono, Mixed Methods : Cara menggabung riset Kuantitatif dan

Kualitatif secara benar, (Jakarta :Pt.Elex Media Komputindo, 2011) hlm 11

Page 48: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

32

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Gambar 3.1

Lokasi Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat atau lokasi dimana penelitian

dilakukan. Ad apun tempat penelitian yang akan diteliti dalam penelitian

ini yaitu berlokasi di Kabupaten Karawang Pemilihan tempat ini

berdasarkan pada kebutuhan penelitian, dan karakteristik responden yang

diperlukan serta didapatkan jumlah sampel yang di dikehendaki.

1. Letak Geografis Karawang

Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107o02 – 107

o40

BT dan 5o56 – 6

o34 LS. Luas wilayah Kabupaten Karawang ±

1.753,27 km2 atau 175.327 Ha, 3,73 % dari luas provinsi Jawa Barat.

2. Batas wilayah administratif terdiri dari :

a. Bagian Utara berbatasan dengan Laut Jawa

b. Bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang

c. Bagian Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta

d. Bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan

Cianjur

Page 49: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

33

e. Bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi

Penelitian tentang Persepsi Mahasiswa Pertanian Terhadap Alih

Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang (Studi Kasus Organisasi

Mahasiswa Jurusan Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang

Terhadap Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Karawang)

dilaksanakan di Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang,

Kegiatan penelitian ini dimulai sejak disahkannya proposal penelitian serta

surat ijin penelitian yang dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

Waktu penelitian dari bulan juli hingga November 2019

C. Sampel Peneletian

Sampel dari penelitian ini adalah Mahasiswa-mahasiswa Pertanian

dari Organisasi himpunan mahasiswa Agrotekno yang menempuh

Pendidikan S1 di Jurusan Agrotekno Fakultas Pertanian Universitas

Singaperbangsa Karawang , Alumni dan Pihak Akademis Fakultas

Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang serta Pihak Dinas

Pertanian kabupaten Karawang.

No Tahap Penelitian

Waktu Penelitian

Juli Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

Pengajuan proposal

2 Penyusunan

Instrument Penelitian

3 Pengajuan penelitian

4 Pelaksanaan

Proses Penelitian

5 Penyelesaian

Proses Analisis Data

Penyusunan Laporan

Penelitian

Page 50: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

34

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa “metode penelitian

adalah berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya”. Cara yang dimaksud adalah wawancara, dan studi

dokumentasi. 32

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Metode Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang

dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan

muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan.33

ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara,

diantaranya pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan

peserta yang akan dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang

diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas,

pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan yang lebih

bermakna. Wawancara dilakukan secara mendalam dan tidak

terstruktur kepada subjek penelitian dengan pedoman yang telah di

buat.

Wawancara akan dilakukan kepada 10 mahasiswa Universitas

Singaperbangsa Karawang di fakultas Pertanian, kemudian beberapa

alumni fakultas Pertanian. Berikut adalah pedoman wawancara yang

akan peneliti gunakan ketika penelitian :

Tabel 3.2

Pedoman wawancara mahasiswa

No Aspek yang di Tanya Jumlah pertanyaan

1 Pemahaman pertanian 5

2 Eksistensi Pertanian Karawang 5

3 Sinergitas Universitas dengan

pertanian daerah

5

4 Persepsi dan sikap mahasiswa

mempertahankan Wilayah pertanian

5

Total : 20

32

Agus Purwoto, Panduan Laboratorium statistic inferensial, hlm 136 33

Djaali dan Pudji Muljono,Pengukuran dalam bidang pendidikan, hlm. 82

Page 51: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

35

Tabel 3.3

Pedoman wawancara Alumni Pertanian

No Aspek yang di Tanya Jumaah pertanyaan

1 Perkembangan pertanian Karawang 5

2 Prosfek dari Fakultas pertanian 5

Total 10

Tabel 3.4

Pedoman wawancara pengelola jurusan

No Aspek yang ditanyakan Jumlah Pertanyaan

1 Visi dan misi Universitas 3

2 Sinergitas Universitas dengan

Pemerintah

7

Total 10

Tabel 3.5

Pedoman wawancara pihak dinas pertanian

No Aspek yang digunakan Jumlah pertanyaan

1 Eksistensi pertanian Karawang 5

2 Upaya-upaya dinas pertanian 5

Total 10

2. Metode Observasi

Observasi merupakan kegiatan melibatkan seluruh kegiatan

indera seperti pendengaran, penglihatan, perasa, sentuhan, dan cita

rasa berdasarkan pada fakta-fakta peristiwa empiris, untuk menjawab

keraguan ilmu kualitatif, maka dalam merumuskan konsep

pembahasan mengenai teknik-teknik observasi secara lebih

sistematis.34

34

Albi anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (CV jejak :

Sukabumi, 2018) hlm. 108

Page 52: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

36

Dalam penelitian ini akan dilakukan dua observasi yakni

observasi atau pengamatan dengan menggunakan penginderaan jauh,

di Indonesia penginderaan jauh lebih dikenal dengan remote sensing.

Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan teknologi untuk

memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang dapat

dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi yang diinginkan. Penginderaan

jauh telah diakui sebagai alat yang ampuh dan efektif dalam

mendeteksi penggunaan lahan dan perubahan penutupan lahan. Lahan

yang akan dideteksi dalam wilayah ini yang dimana Kabupaten

Karawang sebagai kawasan lumbung padi, dengan mendeteksi Lahan

yang bervegetasi dengan Persepsigkat pengolahan data terdiri dari 2

(dua) Persepsigkat. Yaitu Persepsigkat keras (hardware) dan

Persepsigkat lunak (software).35

Penginderan jauh menurut para ahli ialah Lillesand dan Keifer

(1990) menuturkan penginderaan jauh adalah ilmu atau teknik dan

seni untuk mendapatkan informasi tentang objek, wilayah atau gejala

dengan cara menganalisis data-data yang diperoleh dengan suatu alat,

tanpa hubungan langsung dengan objek wilayah atau gejala yang

dikaji.

Perubahan lahan dikabupaten Karawang akan dianalisis dengan

tahap pengolahan Citra untuk analisis (NDVI) Normalized Difference

Vegetation Index Langkah – langkah Prosedur penelitian data citra ini

dibantu dengan Software Quantum GIS. Citra akan di overlay dengan

menggunakan kombinasi band 4, band 2 dan 1 untuk landsat 8

kombinasi band 7, band 4 dan band 2 untuk landsat 5 yang telah

dikoreksi radiometric dengan lalu dipotong sesuai area kabupaten

bekasi dengan shapefile. Setalh itu baru lakukan Pengolahan dengan

teknik NDVI Normalized Difference Vegetation Index yang

merupakan indikator kehijauan yang sering digunakan dalam

35

Dita Rizki Amliana, Yudo Prasetyo, Abdi Sukmono, ANALISIS PERBANDINGAN

NILAI NDVI LANDSAT 7 DAN LANDSAT 8 PADA KELAS TUTUPAN LAHAN (Studi Kasus :

Kota Semarang, Jawa tengah) Jurnal Geodesi Undip Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016

Page 53: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

37

menduga vegetasi atau bahkan biomass, dari citra satelit dengan

menggunakan kanal infra merah (NIR) dan band Merah (VIS)

Formula NDVI adalah sebagai berikut :

NDVI = (NIR-VIS)

(NIR+VIS)

Dalam hal ini NDVI = Normalized Difference Vegetation Index,

NIR = Mear Infra Red, VIS= Visible Red. Hal ini diperlukan untuk

mendeteksi luasnya vegetasi di dalam suatu wilayah, Citra yang akan

di Bandingkan adalah citra kabupaten Karawang tahun 2014 dan

2919. Jadi, Vegetasi pertanian kabupaten Karawang akan terlihat

berkurang secara signifikan atau tidak melalui analisis NDVI ini.36

Tabel 3.6

Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan nilai

NDVI (Kadi. 1999)

No Nilai NDVI Luas Ha

1 <0.0001 Tidak bervegetasi

2 0.0001-0,1 Vegetasi sangat jarang

3 0.1 – 0,2 Vegetasi jarang

4 0,2 – 0,3 Vegetasi sedang

5 0,3-0,4 Vegetasi lebat

6 >0,4 Vegetasi sangat lebat

Observasi yang kedua kemudian akan dilakukan di Universitas

singaperbangsa Karawang di Fakultas pertanian. Berikut adalah

pedoman observasi pada saat penelitian :

Tabel 3.7

Tabel pedoman observasi

No Aspek yang diamati

1 Kondisi dan situasi Fakultas Pertanian

2 Kondisi dan situasi lahan pertanian karawang

3 Tempat praktik mahasiswa Unsika

4 Dinas Pertanian Karawang

36

Sodikin, Modul Pengolahan citra landsat dengan Er mapper 7.0, 2018

Page 54: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

38

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,

agenda dan sebagainya.37

penyelidikan. Dalam penelitian ini,

dokumentasi diperoleh dari arsip kegiatan wawancara dan observasi

E. Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada

uji validitas dan realibilitas (referensi). Pada penelitian kualitatif, temuan

atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek

yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut

penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung

pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai

hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.

Oleh karena itu untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan:

1. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan merupakan salah satu cara

mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan,

dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum. Meningkatkan

ketekunan peneliti dapat dilakukan dengan cara membaca berbagai

referensi, buku, hasil penelitian terdahulu, dan dokumen- dokumen

terkait dengan membandingkan hasil penelitian yang telah diperoleh.

2. Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini adalah triangulasi

data atau yang juga disebut dengan triangulasi sumber, yaitu dengan

beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

metode kualitatif.

37

Op cit 206

Page 55: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

39

3. Member Check

Member Check adalah salah satu cara yang penting pada akhir

wawancara maupun juga pada saat penelitian berlangsung. Peneliti

disini mengulangi dalam garis besarnya apa yang telah dikatakan oleh

informan dengan maksud agar dapat memperbaiki apabila ada

kekeliruan atau menambah yang masih kurang. Atau peneliti

memeriksa hasil wawancara untuk mendapat pengertian yang tepat

atau melihat kekurangan-kekurangan yang mungkin untuk lebih

mematapkan.38

F. Teknik Analisis Data

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, selanjutnya adalah menyajikan data yang

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan Kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah

yang dirumuskan sejak awal. Dalam Penelitian Kualitatif masih

bersifat semesntara dan akan berkembang setelah penelitian berada di

lapangan.39

38

Sutopo, HB. Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam

Penelitian. Sebelas Maret University.( Surakarta: 2002), hlm. 32. 39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , Alfabeta, Bandung :

2011 hlm 247-249

Page 56: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Letak Geografis

Kabupaten Karawang adalah salah satu kabupaten yang terletak di

Provinsi jawa barat Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah

1.737,53 km2, dengan keterangan luas perkecamatan seperti yang

terlihat pada tabel 4.1.

Secara geografis wilayah Kabupaten Karawang terletak antara 070-

02-1070-40 B dan 50-56-60-34 LS, termasuk daerah dataran yang

relative rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0 - 1.279

meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 - 2 %, 2 -

15 %, 15 - 40 % dan diatas 40 %.

Kabupaten ini berbatasan dengan :

1.) Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor di barat

2.) Laut Jawa di utara

3.) Kabupaten Subang di timur

4.) Kabupaten Purwakarta di tenggara

5.) Kabupaten Cianjur di selatan 40

Tabel 4.1

Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Karawang, 2018

NO Kecamatan Luas (ha) Presentase (%)

1 PANGKALAN 94,37 5,38

2 TEGALWARU 86,34 4,92

3 CIAMPEL 110,13 6,28

4 TELUKJAMBE TIMUR 40,13 2,29

5 TELUKJAMBE BARAT 73,36 4,18

6 K L A R I 59,37 3,39

40

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karawang di akses pada 3 juli 2020 pukul

14.00

Page 57: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

41

7 CIKAMPEK 47,60 2,71

8 PURWASARI 29,44 1,68

9 TIRTAMULYA 35,06 2,00

10 JATISARI 53,28 3,04

11 BANYUSARI 55,30 3,15

12 KOTABARU 30,45 1,74

13 CILAMAYA WETAN 69,36 3,96

14 CILAMAYA KULON 63,18 3,60

15 LEMAHABANG 46,91 2,68

16 TELAGASARI 45,72 2,61

17 MAJALAYA 30,09 1,72

18 KARAWANG TIMUR 29,77 1,70

19 KARAWANG BARAT 33,68 1,92

20 RAWAMERTA 49,43 2,82

21 TEMPURAN 88,09 5,02

22 KUTAWALUYA 48,67 2,78

23 RENGASDENGKLOK 31,46 1,79

24 JAYAKERTA 41,24 2,35

25 P E D E S 60,84 3,47

26 CILEBAR 64,20 3,66

27 CIBUAYA 87,18 4,97

28 TIRTAJAYA 92,25 5,26

29 BATUJAYA 91,89 5,24

30 PAKISJAYA 64,48 3,68

KARAWANG 1.753.271111111753111

1.753,27 27

100,00

Sumber : bps kabupaten karawang

Berdasarkan Tabel 4.1 dari luas keseluruhan yakni 1.753.27 terlihat

bahwa kecamatan terluas berada pada Ciampel yang berada pada angka

110,13 ha (hektar) dengan persentase dari luasan keseluruhan

kabupaten berada dalam angka 6,28 % sedangkan untuk kabupaten

Page 58: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

42

dengan luasan terkecil berada pada kecamatan Purwasari yang berada

pada luasan 29,44 ha. Dengan persentase terkecil juga yaitu 1,68%. 41

2. Kondisi Fisik

a. Topografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang adalah

dataran rendah, dan di sebagian kecil di wilayah selatan b

erupa dataran tinggi. Bentuk topografi di Kabupaten

Karawang sebagian besar merupakan dataran yang relatif

rata dengan variasi ketinggian antara 0 – 5 m di atas

permukaan laut. Hanya sebagian kecil wilayah yang

bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara

0 – 1.200 m. Ketinggian yang relatif rendah (25 m dpl)

terletak pada bagian Utara mencakup Kecamatan Pakisjaya,

Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya,

Tempuran, Cilayamaya, Rawamerta, Telagasari,

Lemahabang, Jatisasi, Klari, Karawang, Tirtamulya,

sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya sebagian

Cikampek dan sebagian Ciampel. Sedangkan pada bagian

Selatan memiliki ketinggian antara 26 – 1.200 m dpl.

b. Iklim

Sesuai dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang

terdiri dari dataran rendah yang mempunyai temperatur

udara rata-rata 27 °C dengan tekanan udara rata-rata 0,01

milibar, penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban

nisbi 80 persen. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 –

3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April

bertiup angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni

bertiup angin Muson Tenggara. Kecepatan angin antara 30 –

35 km/jam, lamanya tiupan rata-rata 5 – 7 jam. rata rata

curah hujan perbulannya seperti yang tertera dalam tabel 4.2

41

Dudung Supriyadi 2019.Kabupaten Karawang Dalam Angka 2019 Bps Kabupaten

Karawang. Karawang

Page 59: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

43

Tabel 4.2

Keadaan Curah Hujan (mm) Tiap Bulan

No Bulan Rata-rata Curah

Hujan

1 Januari 351.3

2 Februari 155.4

3 Maret 195.6

4 April 126.1

5 Mei 128.8

6 Juni 58.2

7 Juli 5.7

8 Agustus 4.0

9 September 11.0

10 Oktober 51.4

11 November 139.7

12 Desember 252.4

Total 1521

Sumber : dinas Pertanian dan kehutanan Kabupaten Karawang

c. Geologis

Kabupaten Karawang terutama di Pantai Utara tertutup pasir

pantai yang merupakan batuan sedimen yang dibentuk oleh

bahan-bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium

vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan

terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedang dibagian

selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ±

1.291 m diatas permukaan laut, yang mengandung endapan

vulkanik. Untuk lebih jelasnya, kondisi geologi di

Kabupaten Karawang, dapat dilihat pada tabel-tabel di

bawah ini.

Page 60: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

44

Tabel 4.3

Kondisi Geologi Umum Kabupaten Karawang

No Formasi batuan Kecamatan

1 Batuan Vulkanik Sebagian Kecamatan Pangkalan dan sebagian

Kecamatan Ciampel

2 Batuan Sedimen Kecamatan Jatisari, Tirtamulya, sebagian

Kecamatan Ciampel, KecamatanCikampek,

KecamatanKlari, Kecamatan Telukjambe,

Kecamatan Pangkalan, dan Kecamatan Tegalwaru

3 Aluvium Kecamatan Pakisjaya, Kecamatan Batujaya,

Kecamatan Tirtajaya, Kecamatan Cibuaya,

KecamatanPedes, Kecamatan Jayakerta,

Kecamatan Lemahabang, Kecamatan

CilamayaKulon, Kecamatan Cimalaya Wetan,

Kecamatan Kotabaru, Kecamatan Banyusari,

Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan

Kutawaluya, Kecamatan Tempuran, Kecamatan

Rawamerta, Kecamatan Karawang Barat,

Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Majalaya,

Kecamatan Telagasar,Kecamatan Purwasari,

Kecamatan Telukjambe Barat, sebagian

KecamatanKlari, sebagian Kecamatan Pangkalan,

sebagian Kecamatan Ciampel.

Sumber : RTRWKabupaten Karawang42

3. Kondisi Sosial

a.) Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang telah berdomisili

selama 6 bulan atau lebih dan/atau mereka yang berdomisili kurang

dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap. Kabupaten bekasi memiliki

42

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Karawang Tahun

2017-2022

Page 61: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

45

penduduk sebanyak 2.336 009 Jiwa terakhir terdata pada badan

pusat statistic pada tahun 2018 , sedang kan untuk tahun 2013

mencapai 2.225.357 jiwa, yang jumlah penduduk nya dihitung per

kecamatan seperti terlihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4

Jumlah penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Karawang

Kecamatan

Jumlah Penduduk/(jiwa)

2013 2018*

PANGKALAN 35.962 38698

TEGALWARU 34.961 37496

CIAMPEL 41.488 43200

TELUKJAMBE TIMUR 142.391 138982

TELUKJAMBE BARAT 50.587 53576

K L A R I 167.244 170553 ‘

CIKAMPEK 113.709 117495

PURWASARI 67.501 69472

TIRTAMULYA 44.882 48609

JATISARI 75.028 79051

BANYUSARI 51.381 56007

KOTABARU 130.177 131427

CILAMAYA WETAN 76.488 82685

CILAMAYA KULON 60.410 65629

Page 62: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

46

LEMAHABANG 61.531 66703

TELAGASARI 61.219 66047

MAJALAYA 47.243 48323

KARAWANG TIMUR 128.422 129537

KARAWANG BARAT 162.554 170684

RAWAMERTA 49.620 53417

TEMPURAN 59.033 64341

KUTAWALUYA 54.656 58994

RENGASDENGKLOK 108.944 114720

JAYAKERTA 61.607 65787

P E D E S 71.366 77031

CILEBAR 39.820 43276

CIBUAYA 49.324 53422

TIRTAJAYA 62.775 67979

BATUJAYA 77.529 82721

PAKISJAYA 37.506 40147

Kabupaten Karawang 2.225.357 2.336 009

Sumber :bps kabupaten karawang

Berikut gambaran grafik dari setiap jumlah penduduk perkecamatan di

Kabupaten Karawang pada tahun 2013 dan 2018.

Page 63: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

47

Gambar 4.1

Grafik Populasi Penduduk Kabupaten Karawang

Berdasarkan Tabel 4.4 dalam waktu 5 tahun mengalami

peningkatan yang tidak terlalu tinggi dari 2.225.357 menjadi 2.336 009

namun jika dilihat berdasarkan perkecamatannya terdapat 2 kecamatan

yang mengalami peningkatan yang signifikan yaitu Karawang Barat

dan Rengasdengklok. Berikut gambaran grafik dari setiap jumlah

penduduk per kecamatan tertera dalam gambar 4.5.

b.) Pertumbuhan Ekonomi

Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefenisikan sebagai

peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam

memproduksi barang-barang dan jasajasa. Pertumbuhan ekonomi

adalah salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan

analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu

negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas

perekomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat

pada suatu periode tertentu.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah Indikator

ekonomi yang paling sering digunakan untuk menggambarkan

perekonomian suatu daerah. PDRB Kabupaten Karawang Tahun

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

2013

2018

Gambar 4 1 Grafik Populasi Penduduk Kabupaten Karawang

Page 64: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

48

2015 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp 164,05 trilyun,

sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp. 131,2 trilyun,

mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2014 dimana PDRB

atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 155,07 triliun dan PDRB atas

dasar harga konstan sebesar Rp. 125,42 trilyun. Struktur

perekonomian suatu wilayah dapat menggambarkan sektor-sektor

yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi daerah (engine growth).

Di Kabupaten Karawang yang menjadi motor penggerak utama

pertumbuhan adalah sektor industri pengolahan, hal tersebut

terbukti dari Persepsi sektor industri yang mendominasi

perekonomian di Kabupaten Karawang dari tahun ke tahun43

Kabupaten Karawang merupakan lokasi dari beberapa

kawasan industri, antara lain Karawang International Industry City

KIIC, Kawasan Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau BIC di

jalur Cikampek (Karawang). Salah satu industri strategis milik

negara juga memiliki fasilitasnya di deretan kawasan industri

tersebut, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik

Indonesia yang mencetak uang kertas, uang logam, maupun

dokumen-dokumen berharga seperti paspor, pita cukai, meterai dan

lain sebagainya44

B. Pertanian kabupaten Karawang

Karawang menyandang sebuah julukan yang memang

menggambarkan bagaimana melimpahnya hasil pertanian dan

produktivitas pertanian di Kabupaten Karawang sehingga Kabupaten

Karawang dijuluki sebagai Lumbung Padi Nasional dimana tercatat

penghasil beras terbesar setalah kabupaten indramayu dimana kabupaten

Karawang selalu memsurplus beras1,5 Ton pertahun.

Sejarah menjelaskan bagaimana asal muasal Kabupaten Karawang

menjadi Lumbung Padi bukan tanpa sebab mengapa akhirnya Kabupaten

43

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017 hlm 9 44

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karawang#Ekonomi

Page 65: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

49

Karawang menyandang julukan tersebut. Hal ini dikarenakan, Kabupaten

Karawang berPersepsi dalam membantu Raja Sultan Agung yang berasal

dari Mataram melakukan perlawanan terhadap kebijakan monopoli VOC.

Jarak tempuh yang harus dilalui oleh pasukan Mataram mencapai 90 hari,

melihat jauhnya jarak dari Mataram menuju ke Batavia pada masa itu.

Dengan jarak tempuh yang sangat lama, maka Raja Mataranm dengan

matang melakukan pemetaan kawasan dalam penyediaan logistik dan

kebutuhan bagi para pasukan Mataaram dengan membangun daerah

lumbung-lumbung pangan bagi pasukan tantara Mataram sebelum

pertempuran sebenarnya terjadi .

Selain sejarah yang menceritakan bagaimana Karawang sangat

berPersepsi bagi pasukan-pasukan Kerajaan Mataram, hasil Produktivitas

hasil pertanian di Kabupaten Karawang menjadi sebuah dasar Kabupaten

Karawang dapat dijuluki dengan Kota lumbung Padi. Namun keadaan

Luasan Lahan pertanian dikabupaten Karawang mulai mengalami

penyusutan.45

Pada abad menuju ke-20, penduduk pribumi Afdeeling Karawang

memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain : pertanian,

perdagangan dan kerajinan, peternakan serta perikanan. Di masing-masing.

Sementara itu, Kabupaten Karawang termasuk salah satu kabupaten yang

menjadi sentra pembudidayaan padi yang tidak hanya dilakukan di areal

pesawahan, melainkan juga seb agian masyarakat membudidayakan

tanaman tersebut di lading. Hamparan sawah yang cukup luas yang

didukung oleh irigasi teknis sehingga produksi padi yang dihasilkannya

selalu berlimpah. Sejak tahun 1983, areal pesawahan di kabupaten

Karawang paling luas di wilayah tatar sunda. Pada tahun tersebut,

pesawahan di kabupaten Karawang mencakup areal seluas 8.685 jungs.

Sampai tahun 1931, pesawahan yang terdapat di kabupaten Karawang

45

Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi dan Hartuti Purnaweni, Formulasi kebijakan

perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Karawang, Gema Publica,

Vol 3, Nomor 2, Oktober 2018, hlm 93.

Page 66: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

50

mencakup areal seluas 244.147 bau. Distrik Rengasdengklok merupakan

areal pesawahan paling luas.

Tabel 4.5

Luas Areal Pesawahan di Kabupaten Karawang

Tahun 1931 (tiap distrik)

No Distrik

Luas Sawah

(dalam bau)

1 Purwakarta 18.314

2 Cikampek 51.360

3 Karawang 27.813

4 Rengasdengklok 61.808

5 Pamanukan 27.939

6 Pagaden 25.826

7 Subang 9319

8 Segalaherang 11768

Selain secara alamiah daerah karawang memiliki areal Karawang

memiliki pesawahan yang cukup luas, pertumbuhan sektor pertanian pun

didukung fasilitas yang cukup memadai. Hal tersebut bias dilihat dari

pembangunan irigasi yang mendukung sektor pertanian. Sampai saat ini,

irigasi yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda tersebut

masih dapat difungsikan oleh pemerintah Karawang.

Tabel 4.6

Data Lahan Pertanian berdasarkan Penggunaan

Kabupaten Karawang

No Tahun Lahan

Pertanian

Sawah (ha)

Lahan Pertanian

Bukan Sawah

(ha)

Lahan

bukan

Pertanian

(ha)

Jumlah

(ha)

1 2013 98.079 - 116.125 175.327

2 2014 99.558 - 92.370 191.928

3 2015 96.482 39.402 39.997 175.881

4 2016 95.906 38.150 41.203 175.259

5 2017 95.536 33.424 46.299 175.259

Page 67: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

51

Dari data tersebut diatas, dapat dilihat bahwa luas lahan pertanian

di Kabupaten Karawang mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2013-

2014 mengalami kenaikan sebesar 16.601 Ha. Namun pada tahun 2014-

2015 mengalami penuruna lahan pertanian sebesar 16.047 Ha, dan di tahun

2015-2017 penurunan lahan pertanian sebesar 652 Ha.

Pertanian merupakan kebudayaan yang pertama kali dikembangkan

manusia sebagai respons terhadap tantangan kelangsungan hidup yang

berangsur menjadi sukar karena semakin menipis nya sumber pangan di

alam bebas akibat laju pertambahan manusia. Begitu pula masyarakat

Karawang yang masih banyak menggantungkan penghasilan dari sektor

pertanian

Letak Kabupaten Karawang sangatlah strategis, dimana Kabupaten

Karawang terhubung dengan beberapa kota-kota metropolitan, seperti

Bandung, Bekasi dan Ibukota yakni Jakarta. Melihat Kabupaten Karawang

yang begitu strategis, Kabupaten Karawang mulai diperhitungkan untuk

membangun sebuah kawasan industri, baik yang sudah ada maupun

investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Karawang.

Menjadi sebuah hal yang baik bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten

Karawang, terciptanya lapangan pekerjaan dan memberi pendatan daerah.

Fenomena pertumbuhan I cdsxndustri Kabupaten Karawang yang

semakin pesat, sangat kontradiktif dengan predikat Kabupaten Karawang

sebagai Lumbung Padi Nasional. Hal ini ditandai dengan berkurangnya

jumlah lahan pertanian yang ada di Kabupaten Karawang sebagaimana

tercatat di tahun 2015-2017 yaitu 652 Ha. (BPS Kabupaten Karawang

Tahun 2017), dan meningkatnya laju alih fungsi lahan pertanian ke non

pertanian. Alih fungsi lahan pertanian merupakan salah satu ancaman

terhadap pencapaian ketahanan dan keamanan pangan. Alih fungsi lahan

pertanian selama ini kurang diimbangi oleh pengembangan lahan pertanian

melalui pemanfaatan lahan marginal. Di sisi lain, alih fungsi lahan

pertanian pangan menyebabkan berkurangnya penguasaan lahan sehingga

berdampak pada menurunya pendapatan petani.

Penurunan jumlah lahan di Kabupaten Karawang didorong oleh

beberapa faktor, berdasarkan penilitian Anneke Puspasari tentang Faktor-

Page 68: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

52

faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian dan dampaknya

trehadap pendapatan petani di Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang

Timur, Kabupaten Karawang ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi

alih fungsi lahan di Karawang yakni jumlah industri, danproporsi luas

lahan sawah terhadap luas wilayah, sedangkan adnya faktor yang

mempengaruhi alih fungsi lahan di kalangan petani yakni tingkat usia, luas

lahan, lama pendidikan, dan pengalaman bertani.46

C. Gambaran umum Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika

Organisasi himpunan mahasiswa pertanian jurusan Agroteknologi

yang di kepalai oleh Bapak Darso di fakultas pertanian Universitas

Singaperbangsa Karawang atau disebut dengan Himagrotek merupakan

kumpulan mahasiswa pertanian yang aktif dengan menjalankan kegiatan-

kegiatan pemberdayaan dan pengembangan keilmuan terhadap mahasiswa-

mahasiswa pertanian. Fakultas pertanian sendiri berdiri sejak tahun 1984

dengan 2 program studi pertama yakni Agronomi dan Agrobisnis namun

kemudian kini berganti nama menjadi program studi Agroteknologi

dan Agrobisnis. HIMAGROTEK FAPERTA UNSIKA merupakan

organisasi independen dengan jalur koordinatif, konsulatif dengan BEM

(Badan Eksekutif Mahasiswa) FP UNSIKA yang mengedepankan

keprofesian di tingkat program studi atau jurusan dan pengabdian kepada

masyarakat.

Gambar 4.2

Logo Universitas Singaperbangsa Karawang

46

ANNEKE PUSPASARI ,FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH

FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

(Studi Kasus Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang) hlm 3

Page 69: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

53

Berikut merupakan profil lengkap organisasi mahasiswa pertanian

atau Himagrotek :

1. Sekretariat

Jl. HS. Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Kab.

Karawang Jawa Barat 41361.

CP : 087877743725 Email : [email protected]

Line : @hgv4493g Instagram : himagrotek.fpunsika

Facebook :Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika

Gambar 4.3

Logo Organisasi

2. Visi, misi dan tujuan Himagro

Visi

Mewujudkan HIMAGROTEK Fakultas Pertanian UNSIKA

yang Profesional dan Prestatif dalam bidang keilmuan Agroteknologi.

Misi

1) Mengoptimalkan fungsional tiap-tiap Departemen

HIMAGROTEK Fakultas Pertanian UNSIKA

2) Meningkatkan solidaritas dan loyalitas anggota HIMAGROTEK

Fakultas Pertanian UNSIKA

3) Mengembangkan kerjasama intelektual, baik internal maupun

eksternal HIMAGROTEK Fakultas Pertanian UNSIKA

Page 70: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

54

4) Mengembangkan keprofesian HIMAGROTEK Fakultas Pertanian

UNSIKA dalam pengabdian masyarakat sebagai perwujudan dari

Tri Dharma Perguruan Tinggi

Tujuan

1) Menghimpun organisai mahasiswa Agroteknologi yang ada di

Fakultas Pertanian UNSIKA.

2) Memacu perkembangan mahasiswa Agroteknologi yang ada di

Fakultas Pertanian UNSIKA.

3) Menampung, menyalurkan dan merealisasikan aspirasi organisasi

himpunan mahasiswa Agroteknologi yang ada di Fakultas

Pertanian UNSIKA (Tri Dharma Perguruan Tinggi) dan

berkreativitas

4) Menjadi wadah yang berPersepsi aktif untuk kemajuan pertanian

Indonesia

3. Struktur Kepengurusn Himagro

Struktur kepengurusan saat ini terdiri dari 55 orang pengurus

yang merupakan mahasiswa agrotekno, dalam upaya memaksimalkan

kinerja organisasi Himagro, para pengurus dan jajarannya membentuk

kabinet yang bernama Kabinet Sinatria.

Gambar 4.4

Logo Kabinet Organisasi Himagrotek periode 2018-2019

“Sinatria berasal dari bahasa Sunda yang berarti ksatria.

Diharapkan pengurus Himagrotek dapat menjalankan tugas dengan

penuh tanggung jawab, amanah serta berani mengambil resiko”

Page 71: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

55

Pengurus Himagro sendiri terdiri dari berbagai angkatan berikut

struktur kepengurusanya :

Pertama, Dhiar Hamdani merupakan ketua Himagro yang

merupakan mahasiswa agrotekno semester 7 dan wakil ketuanya

Irshal Muharam mahasiswa agrotekno semester 5, Putri Kusuma

Pertiwi dan Anggini Riyaldi Putri sebagai sekertaris umum, Risna

Sumarna dan Rischa Ainunnisa Febriella sebagai bendahara umum.

Kemudian untuk membantu jajaran pengurus harian dibentuklah

kordinator dan anggota dari setiap bidang yang diminati dan tentunya

berlandaskan potensi masing-masing. Berikut merupakan macam-

macam bidang yang ada pada organisasi Himagrotek: Pertama Rafid

Satria Kusuma dan 7 anggotanya sebagai Departemen Eksternal yang

memiliki tugas menjalin hubungan dan kerjasama dengan organisasi

dan/atau institusi yang relevan dengan pertanian. Selanjutnya

departemen yang kedua ada Departemen Komunikasi dan Informasi

(KOMINFO) memiliki tugas dan wewenang dalam memberikan

informasi yang up to date pada mahasiswa Fakutas pertanian, serta

mengembangkan potensi dalam hal jurnalistik. Menyebarkan setiap

informasi terkait dengan setiap program dan Himagrotek itu sendiri

yang terdiri dari Syerin Kusuma Mawaddah sebagai kordinator dan 8

anggota lainnya.

Ketiga Departemen Kewirausahaan, departemen ini bertugas

merancang, membangun dan menjalankan berbagai jenis usaha yang

dapat dijadikan sumber penghasilan dan pendanaan jangka panjang

bagi Himagrotek yang terdiri dari Siti Nurkholizah sebagai kordinator

dan 7 anggota lainnya. Keempat Departemen Keprofesian,

depertemen ini bertugas merancang program kerja yang berkaitan

dengan keilmuan Agroteknologi agar setiap anggota dapat

mengembangkan skill di Himagrotek yang di kordinatori oleh

Rahadian Nandea Juliansyah dan anggotanya yang berjumlah 8 orang.

Selanjutnya yang kelima adalah Departemen Kaderisasi, fungsi

dari departemen ini yaitu Kaderisasi menjadi bagian yang memberikan

perhatian lebih terhadap keberlangsungan Organisasi dengan

Page 72: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

56

menciptakan/mendapatkan kader-kader yang akan melanjutkan

perjuangan. Kaderisasi berusaha menciptakan kader yang bukan hanya

hebat dalam mengerjakan suatu program, tapi lebih dari itu.

Kaderisasi harus mampu mendapatkan kader yang memiliki jiwa

pemimpin, memiliki emosi yang terkontrol, kreatif dan mampu

menjadi pemberi solusi untuk setiap permasalahan serta yang

terpenting mampu dan pantas nantinya menjadi seorang teladan bagi

anggotanya, yang beranggotakan 9 orang dan Musahidin sebagai

kordinator.

Terakhir Departemen Sosial Masyarakat (SOSMA) yakni

departemen yang berfokus pada pengembangan kualitas dan kuantitas

aksi sosial dalam rangka peningkatan kemandirian masyarakat dan

kepekaan mahasiswa, departemen ini terdiri dari 8 anggota dan

Suhaendar Fahmi sebagai kordinator bidang tersebut.

Adapun kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan

dan pengembangan para petani adalah :

1. Budidaya Tanaman Sayur Secara Non-Konvensional

(Hidroponik)

2. Budidaya Tanaman Sayur Secara Kon vensional

3. Tanaman Hias

4. Kunjungan Jamur

5. Penanaman Tanaman Obat Keluarga

6. Kunjungan Pembudidaya Tabulampot

7. Agroday

8. ABDIMAS kunjungan untuk hidroponik

D. Eksistensi atau keberadaan wilayah pertanian kabupaten Karawang

Kultur pertanian pada masyarakat Karawang sudah sangat

melekat bahkan dari sebelum adanya kekuasaan Hindia-Belanda, yang

terbukti pada situs candi yang ada di Batujaya atau yang disebut dengan

candi jiwa, arkeolog menyimpulkan bahwa nenek moyang pribumi

masyarakat Karawang sudah memiliki kultur pertanian dengan

pembudidayaan padi, dimana dalam bangunan candi tersebut terdapat

bahan material gabah pada pondasi candinya

Page 73: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

57

Dapat disimpulkan bahwa Pertanian pada masyarakat Karawang

sudah menjadi kearifan lokal yang harus dipertahankan dan tetap

dibudidayakan terutama hasil dari lahan sawah. Dilihat dar tabel lahan

sawah 4.1 . Sebelum abad ke 20, beberapa kawasan tersebut kini sudah

tidak termasuk lagi daerah Kabupaten Karawang seperti Purwakarta,

pamanukan dan subang. Dengan lahan sawah yang tersisa dari daerah

tersebut ditamba h dengan semakin banyaknya degradasi atau alih

fungsi lahan di Kabupaten Karawang akan menjadi faktor utama

berkurangnya lahan sawah.Berikut merupakan data terbaru penggunaan

lahan sawah di kabupaten Karawang yang dapat di akses BPS

Karawang .

Degradasi lahan akan terus menguras lahan pertanian,

banyaknya pengalihan fungsi lahan yang di atas namakan pembangunan

atau dengan faktor-faktor lainpun bermunculan. Berikut merupakan

hasil pengamatan yang membuktikan bahwa lahan pertanian karawang

setiap tahun semakin berkurang dengan hasil analisis penginderaan jauh

menggunakan salah satu aplikasi penginderaan jauh yakni Software

Quantum GIS. Citra akan di overlay dengan menggunakan kombinasi

band 4, band 2 dan 1 untuk landsat 8 kombinasi band 7, band 4 dan

band 2 untuk landsat 5 yang telah dikoreksi radiometric dengan lalu

dipotong sesuai area kabupaten bekasi dengan shapefile. Setelah itu

baru lakukan Pengolahan dengan teknik NDVI Normalized Difference

Vegetation Index yang merupakan indikator kehijauan yang sering

digunakan dalam menduga vegetasi atau bahkan biomass, dari citra

satelit dengan menggunakan kanal infra merah (NIR) dan band Merah

(VIS)

Berdasarkan rumusan tersebut maka data di kategorikan

kembali dengan klasifikasi dan terdapat hasil seperti terlihat pada

gambar berikut :

Page 74: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

58

Gambar 4.5

Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2013 Pembagian

Objek NDVI berdasarkan nilai

Gambar 4.6

Hasil Citra Kabupaten Karawang tahun 2018 Pembagian

Objek NDVI berdasarkan nilai

Page 75: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

59

Tabel 4.7

Tabel Citra Landsat pembagian Objek berdasarkan nilai

NDVI (Kadi. 1999)

No Nilai NDVI Luas Ha

1 <0.0001 Tidak bervegetasi

2 0.0001-0,1 Vegetasi sangat jarang

3 0.1 – 0,2 Vegetasi jarang

4 0,2 – 0,3 Vegetasi sedang

5 0,3-0,4 Vegetasi lebat

6 >0,4 Vegetasi sangat lebat

Berdasarkan rumusan tersebut maka data di kategorikan

kembali dengan klasifikasi dan terdapat hasil seperti terlihat pada

Gambar berikut

Gambar 4.7

Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2013

Page 76: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

60

Tabel 4.8

Keterangan dari Gambar 4.7

No Warna Nilai Keterangan

1 Merah -0.16949153 - 0.069588531 Tidak Bervegetasi

2 Jingga 0.069599531-0.176762351 Vegetasi Sangat jarang

3 Kuning 0.176762351-0.267447891 Vegetasi Jarang

4 Hijau Muda 0.267447891-0.358133431 Vegetasi Sedang

5 Hijau Tua 0.358133431-0.528512325 Vegetasi lebat

Analisis NDVI pada Citra landsat Kabupaten Karawang tahun

2013, Area merah atau tidak terdeteksinya vegetasi yang notabene

vegetasi lahan sawah di Karawang sudah cukup meluas. Dan jika

dibandingkan dengan 2018 dalam kurun waktu 5 tahun tersebut area

merah sudah bertambah semakin luas.

Gambar 4.8

Peta Hasil analisis lahan vegetasi tahun 2018

Tabel 4.9

Page 77: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

61

Tabel 4.9

Keterangan dari gambar 4.8

No Warna Nilai Keterangan

1 Merah -0.173143297-0.042012763 Tidak Bervegetasi

2 Jingga 0.042012763-0.152421794 Vegetasi Sangat jarang

3 Kuning 0.152421794-0.254337822 Vegetasi Jarang

4 Hijau Muda 0.254337822-0.359084851 Vegetasi Sedang

5 Hijau Tua 0.359084851-0.545930903 Vegetasi lebat

Terlihat dari hasil analisis NDVI warna merah merupakan tidak

terdeteksinya vegetasi area merah itu bertambah luas dari 2013 sampai

2018, begitupun hasil dari kuantitas pertaniannya berubah secara

signifikan. Namun Menurut sumber data BPS (badan pusat statistic)

Pada tahun 2013 dan 2018 luas total lahan sawah dan hasil panennya

yang ada di Kabupaten Karawang seperti terlihat pada Tabel berikut

ini.

Tabel 4.10

Luas lahan sawah dan Hasil Panen pada tahun 2013 dan 2018

No Tahun Luas lahan Sawah (Ha) Hasil Panen (ton)

1 2013 99.557,61 1.492.866

2 2018 134.092 1.101.288,61

Dari hasil analisis data yang didapatkan peneliti dari BPS

Kabupaten Karawang lahan sawah mengalami kenaikan sekitar 34,6 %

dalam jangka 5 tahun dari luas lahan sawah 99.557,61 Ha pada tahun

2013 menjadi 134.092 Ha pada tahun 2018. Namun dilihat dari data

hasil panen mengalami penurunan sebesar 26,1 % dalam jangka 5 tahun

dari hasil panen 1.492.866 Ton pada tahun 2013 menjadi 1.101.288,61

Ton pada tahun 2018. Berikut gambaran grafik dari setiap jumlah luas

lahan sawah dan hasil panen pada tahun 2013 dan 2018.

Page 78: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

62

Gambar 4.9

Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang tahun

2013 dan 2018

Gambar 4.9

Grafik Luas lahan Sawah Kabupaten Karawang tahun

2013 dan 2018

Setelah peneliti melakukan analisis vegetasi pada lahan

Kabupaten karawang dengan hasil yang demikian. Selanjutnya, Peneliti

melakukan wawancara kepada informan pada prinsipnya untuk

menggali data tentang a) Upaya yang dilakukan mahasiswa dan

alumninya untuk mempertahankan Kabupaten Karawang sebagai

wilayah pertanian b) mengetahui tentang upaya pihak kampus yang

bersinergitas dengan pemerintah.

0,00

50.000,00

100.000,00

150.000,00

2013 2018

Luas Lahan Sawah

luas lahan sawah

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2013 2018

Hasil Panen

Hasil Panen

Page 79: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

63

Wawancara mendalam dilakukan bertujuan untuk menjawab

rumusan masalah yang kedua yakni Persepsi mahasiswa sebagai agent

of change dapat mempertahankan kearifan lokal suatu wilayah yakni

kabupaten Karawang sebagai wilayah Pertanian. Setelah peneliti

melakukan penelitian di Univesitas Singaperbangsa Karawang dengan

metode observasi, dokumentasi, wawancara dapat di paparkan. Temuan

penelitian sebagai berikut :

E. Alih Fungsis Lahan Pertanian Karawang.

Kabupaten Karawang yang dikenal sebagai lumbung padi

nasional karena melimpahnya hasil pertanian. Pertanian sendiri

merupakan kebudayaan atau sebuah peradaban yang pertama kali

dikembangkan manusia atas landasan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Kabupaten Karawang memiliki letak yang strategis karena

dikelilingi kota metropolitan seperti Bekasi dan Bandung dan merupakan

jalur pantai utara yang sering dilewati masyarakat Indonesia menuju

Pulau Jawa bagian tengah dan lain-lain. Hal ini bisa berdampak pada

beberapa hal Karawang menjadi lokasi yang strategis untuk

pembangunan industry yang pada akhirnya terjadilah degradasi lahan

bahkan lahan pertanian yang di atas namakan pembangunan.

“ Pemerintah Kabupaten Karawang telah membagi Karawang

dalam 2 zona yakni zona hijau untuk lahan yang harus tetap hijau dan

zona merah sebagai area untuk pembangunan industri dan lainnya.

Namun, sepertinya pemerintah masih merasa aman unutk kegunaan lahan

hijau tersebut walaupun tidak bisa dipungkiri banyak sekali

pembangunan yang realitanya menggunakan kawasan hijau ini” 47

Kebijakan mengenai lahan pertanian sudah ada pada Peraturan

daerah kabupaten Karawang no : 2 tahun 2013 tentang Rencana tata

ruang wilayah tahun 2011 – 2031 yakni UU nomor 41 tahun 2009

tentang perlidungan lahan pertanian pangan berkelanjutan bahwa lahan

pertanian pangan berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang

47

(Wawancara dengan Dyar Ketua Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Tanggal 11

Oktober 2019 Pukul 11.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat dilampiran

transkip :1)

Page 80: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

64

ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna

menghasilkan pangan pokok bagi kedaulatan dan ketahanan pangan

nasional.

Indonesia merupakan negara agraris yang dimana pertanian

menjadi salah satu sumber sumbangan besar dalam penghasilan negara

maka seharusnya sinergis antara sektor pertanian dan skctor lainnya

bisa lebih kondusif pelaksanaannya.

Lahan merupakan Konsep yang dinamis yang di dalamnya

terkandung unsur ekosistem. Menurut FAO (1997), lahan ialah suatu

daerah di permukaan bumi yang ciri-cirinya mencakup semua atribut

yang bersikap cukup mantap. Lahan atau tanah pertanian semestinya

benar-benar dilindungi karena bukan hanya mencakup lahan sawah, dan

lahan tanaman lainnya yang merujuk pada usaha tani. Lemahnya

pengawasan kebijakan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

degradasi lahan pertanian menjadi industri begitu signifikan dalam

kurun waktu beberapa tahun.

“lengahnya pengawasan memicu terjadinya berkurangnya lahan

pertanian meskipun masyarakat sebenarnya sudah ingin

mempertahankan lahannya contoh seperti kasus di daerah Pangkalan

banyak lahan yang di ancam dengan rekayasa lingkungan oleh para elit

yang ingin membangun Kawasan Perumahan” 48

Penjelasan Fauzi mengenai kasus rekayasa lahan tepatnya di

daerah Curug Santri kecamatan pangkalan yang berada di Karawang

bagian selatan. Banyak pemilik lahan sawah yang di ancam untuk

menjual tanahnya kepada para pengusaha elit perumahan, namun warga

sekitar tetap enggan menjualnya sehingga terjadilah rekayasa

lingkungan. Seperti pada saat musim panen, aliran sungai sengaja

dibuka dan menyebabkan gagal panen, kemudian ketika musim tanam,

aliran sungai sengaja di tutup agar lahan warga kekeringan. Hal ini

48

(Wawancara dengan Fauzi Asisten Dosen/Alumni Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 10.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya

dapat dilihat dilampiran transkip :13)

Page 81: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

65

terjadi tentu bukan dengan satu tangan, banyaknya oknum dan tidak

tanggapnya pemerintah atas laporan warga.

Sebagai mana fungsi lahan adalah sumber kehidupan manusia

yang memiliki banyak manfaat. Lahan sawah sendiri dilihat dari segi

ekonomi dapat menhasilkan produk kebutuhan primer dan dari segi

sosial budaya, lahan pertanian atau lahan sawah sudah menjadi kultural

pada masyarakat pribumi karawang karena menjadi tempat

berinteraksinya antar manusia dan alam serta menjadi tempat

berkembangnya kebersamaan dan gotong royong.

“Peraturan daerah lahan pertanian berkelanjutan Uud no 41

2011 terbit tentang harusnya sudah diperbupkan karawang belum ada

sedangkan Bekasi sudah, inilah yang menyebabkan lemahnya

pengawasan lahan di Kabupaten Karawang”49

Dalam hal ini seluruh elemen selain pemerintah harus bersama-

sama menyadari bahwa pertanian merupaka sektor utama di dalam

negara ini, terutama pemerintah dimana selaku pemegang kekuasaan

harus mengeluarkan kebijakan yang sinergis dengan ketahanan pangan

negara yang sudah jelas dari tingkat sektor pertanian di Indonesia hanya

1.9 % per tahun. Kondisi ini yang seharusnya tidak terjadi pada negara

agraris.

Alih fungsi lahan sektor pertanian terhadap sektor non pertanian

di Karawang cukup tinggi, dari hasil analisis peneliti melalui sistem

pengindraan jauh cukup luasnya lahan hijau di kabupaten Karawang

yang semakin tahun semakin berkurang, adanya perubahan lahan

menjadi pemukiman, perumahan, pemakaman modern bahkan

indsutrialisasi besar-besaran.

Pemerintah kabupaten Karawang sendiri sudah melakukan

upaya pengendalian alih fungsi lahan dengan mengeluarkan surat

edaran untuk pengendalian pengalihfungsian lahan pertanian di wilayah

perkotaan untuk kepentingan pembangunan perumahan dan Peraturan

49

(Wawancara dengan Bayu Hendra Pemasok Sayuran/Alumni Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 10.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya

dapat dilihat dilampiran transkip :12)

Page 82: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

66

Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Karawang untuk 20

tahun kedepan.

“alokasi lahan menjadi insustri dan perumahan sehingga petani

kehilangan mata pencahariannya. di tambah lagi dengan adanya proyek

kereta cepat dan menjadikan karawang kutatandingan alokasi lahan di

karawang untuk menjadikan kutatandigan sekitar10.000 ha kalau tidak

salah .permainan para tengkulak yang ada di karawang yang menyekik

,karena tidak sebanding dengan usaha jeri payah dan modal yang di

keluarkan .sehingga yang menyebabkan petani merugi”50

Potensi pertanian yang terhampar sangat luas, lahan

pertaniannya sangat luas dan pertanian adalah satu-satunya bidang yang

bisa menyerap tenaga kerja dengan banyak.

“sudah banyak sekali permasalahan yang timbul akibat

pengalihan fungsi lahan di setiap sudut daerah Karawang pasti

mengalamiinya, semoga kami mahasiswa pertanian bisa menjadi

mahasiswa yg solutif untuk masyakat kedepannya”51

Mahasiswa pertanian memiliki potensi besar dalam

pengembangan pertanian, mereka cukup kompeten terjun di bidang

pertanian harus terjun langsung di lapangan untuk

mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari sehingga dapat secara

tepat memutuskan apa yang harus diimplementasikan.

F. Persepsi dan status Mahasiswa

Persepsi adalah sebagai suatu proses untuk mengingat atau

mengidentifikasikan sesuatu. Mahasiswa dapat dikatakan sebuah

kelompok yang memiliki kesadaran tinggi dan paling dekat dan berada

di garda paling depan dalam pendekatan terhadap masyarakat,

banyaknya kesempatan, kelebihan dan potensinya, mahasiswa mampu

beradaptasi dengan mayarakat. Mahasiswa memiliki Persepsi penting

dalam kehidupan.

50

(Wawancara dengan ahmad bagus mubarok Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :7) 51

(Wawancara dengan Rahadian Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :6)

Page 83: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

67

Pertama, mahasiswa sebagai orang yang dianggap memiliki

sikap kritis dari hasil identifikasinya, mahasiswa intelektualitas tinggi,

jenius dan jeli serta tentunya menjadi harapan ke depan untuk

masyarakat.

“Memberi makan Indonesia, memberi makan dunia. Itulah

motto hidup saya. Saya ingin sekali Indonesia ini seluruh

masyarakatnya terpenuhi dalam kebutuhan pangannya”52

Penjelasan elisius sebagai mahasiwa yang mempunyai darah

keturunan Indonesia timur ini. Ingin sekali bangsa Indonesia tidak dapat

memenuhi sendiri kebutuhan pangan masyarakatnya. Maka dari itu

Kebijakan ketahanan perlu dilakukan agar bangsa ini lebih Makmur

dalam memenuhi kebutuhan pangannya karena alam Indonesia yang

memiliki sumber daya melimpah.

“kebutuhan padi di Indonesia seharusnya mencoba sistem

memenuhi kebutuhan padi melalui petani lokal tanpa ekspor jikalau

melebihi ambang batas maka lebih baik di ekspor”53

Mahasiswa merupakan populasi yang memiliki beragam

karakter, sudah menjadi fitrah mahasiswa dalam mengawasi setiap

kebijakan dan memikirkan soulsi dari setiap permasalahan dengan

berpikir kritis, karena mahasiswa telah mempersiapkan dirinya menjadi

pemuda yang visioner dan dinamis.

Persepsi Organisasi Mahasiswa Pertanian yakni Himagro

(Himpunan Mahasiswa Agrotek) di Universitas Singaperbangsa

Karawang dalam Persepsinya menjalankan fungsi-fungsi organisasi

tersebut. Status dan Persepsi akif mahasiswa pertanian atau agro

sebagai Persepsi atas segala kebijakan pemerintah kepada para petani,

para aktivis organisasi ini memiliki wewenang untuk memberikan

edukasi kepada para petani.

52

(Wawancara dengan Elisius Moses Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :4) 53

(Wawancara dengan Puan Fatulillah Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :3)

Page 84: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

68

“Saya aktif di komunitas pertanian salah satunya Asosiasi

Hidroponik (AHIK) Karawang, serikat petani, pengalamannya ketika

menjadi mahasiswa pertanian adalah bisa keliling Indonesia bawa nama

kampus sebagai kordinator sejabar, nasional, bahkan bisa setiap sebulan

2 kali ke luar kota”54

Organisasi kemahasiswaan memang merupakan wahana dan

sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan

peningkatan kecendikiawanan serta tempat menyiapkan diri menuju

integritas nyata. Dalam Persepsiya sebagai masyarakat suatu bangsa,

mahasiswa juga dituntut peduli, sadar dan merasakan kondisi nyata

masyarakatnya yang mengalami krisis.

“tidak hanya dari satu faktor penting yakni pemerintah, namun

juga masyarakat pemilik lahan itu sendiri. Dengan murahnya harga gabah

yang dapat menggiurkan para petani dari para elit pencari lahan dengan

membeli lahan dengan harga tinggi”55

G. Upaya yang dilakukan mahasiswa

Sudah fitrahnya Mahasiswa memiliki kesadaran akan pentingnya

implementasi keilmuannya, khususnya dalam bidang pertanian ini untuk

masyarakat luas. Dengan segala upaya yang bisa dilakukan oleh

sekelompok mahasiswa berharap bisa membawa perubahan yang

signifikan.

Persepsi mahasiswa Himagro dalam pemberdayaan dan

pengembangan kepada masyarakat khususnya petani di Karawang. Para

anggota organisasi Himagro yang aktif pada kegiatan-kegiatan sesuai

fungsi dan tujuan organisasinya mempunyai Persepsi tersendiri berikut

merupakan implementasi mereka dalam menjalankan tugas dan Persepsi

sebagai mahasiswa pertanian.

“Aksi nyata yang bernama “Kamisan” acara tersebut adalah acara

rutinan yang dilakukan di beberapa titik ramai di Kabupaten Karawang

54

(Wawancara dengan Yudha Pengusaha Kulit Hewan/Alumni Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 10.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya

dapat dilihat dilampiran transkip :11) 55

(Wawancara dengan Cep Basri Maulana Anggota Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya

dapat dilihat dilampiran transkip :5)

Page 85: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

69

seperti berupa aksi teatrikal protes mahasiswa terhadap segala

kebijakan pemerintah dan memberikan kesadaran melalui seni yang

ditampilkan di khalayak umum” 56

Mahasiswa merupakan aset bangsa yang akan melanjutkan

tongkat estafet pembangunan bangsa di masa yang akan datang.

Mahasiswa dengan jiwa mudanya memiliki dinamisasi dan semangat

yang tinggi dalam berbagai aspek dimasyarakat. 10 pemuda bisa

menggoncang dunia. Begitu kata bung karno untuk menggambarkan

betapa pemuda memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan

dan pengawasan terhadap sebuah bangsa. Semangat yang tinggi dan

pemikiran yang penuh ide-ide memberikan Persepsi kepada pemuda

dalam segala sektor kehidupan.

Mahasiswa yang di harapkan bisa lahir menjadi menjadi

pemimpin berakhlak mulia, intelektual dan kritis terhadap kondisi

bangsanya, maka sudah seharusnya mahasiswa menjadi contoh yang

baik dilingkungan masyarakat serta juga mencegah hal yang dapat

merusak kehidupan bangsa.

“Karena semakin sempitnya lahan pertanian Hidroponik

menjadi salah satu solusi bahwa kualitas dan kuantitas pertanian masih

bisa dipertahankan. Permasalahan seperti ini memang sudah menjadi

tugas kedepan dan dari hal seperti inilah mahasiswa belajar”57

Semakin berkurangnya lahan pertanian menjadi pemicu

munculnya beragam inovasi. Dalam keadaan seperti ini Inovasi

memang harus terus digali, seperti sistem Hidroponik merupakan salah

satu solusi agar kualitas dan kuantitas pertanian tetap baik. Rahadian

menjelaskan bahwa telah melakukan implementasikan pengetahuannya

tentang hidroponik kepada lingkungan sekitar dan jmasyarakat pada

kegiatan kampus.

56

(Wawancara dengan Puan Fatulillah Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :3) 57

(Wawancara dengan Rahadian Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :6)

Page 86: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

70

“upaya saya terlebih dahulu melakukan pendekatan terhadap

masyarakat dengan mengedukasi keilmuan pertanian lebih dalam. Salah

satunya memberikan edukasi tentang pengelelolaan sampah

dilingkungan rumah saya”58

Berbagai konsep setiap mahasiswa mengenai upaya

pembaharuan dalam pertanian daerah sudah sangat matang, kesadaran

tinggi akan tugas dan kewajibannya sudah sangat baik, tinggal

bagaimana setiap mahasiswa mengimplemntasikannya, mahasiswa

menyadari sebagai tugasnya belajar memahami keadaan masyarakat

terutam menjadi pengawas segala kebijakan yang dibuat untuk

masyarakat. “Menurut saya, mahasiswa sebagai sosial kontrol perlu

menyadari bahwa adanya kendala dalam wilayah pertanian ini sangat

penting untuk diperhatikan. Adanya ilmu pengetahuan yang sudah

dipahami oleh mahasiswa pun mesti menjadi bekal yang kuat dalam

mengimplementasikannya di lapangan. Mahasiswa sebagai sosial

kontrol pun perlu memiliki inisiatif dalam menciptakan inovasi dalam

dunia pertanian terlebih di di wilayah pertanian Karawang dalam

memaksimalkan produksi sehingga lahan pertaniannya pun dapat

produktivitas”59

Melihat kondisi pertanian yang tidak terbersit pun bayangan di

pikiran kita bahwa pertanian akan memberikan dampak positif

Tentunya mahasiswa yang bergelut di bidang ilmu pertanian sudah

menjadi sebuah idealismenya untuk membangun pertanian.

“Hal ini tentu menjadi tugas kita bersama, antara pemerintah,

mahasiswa dan masyarakat khususnya para petani. Harapannya dari

segi pemerintahan harus sosialisasi dan ketegasan yang sungguh-

sungguh kepada petani untuk menerapkan peraturan-peraturan

mengenai lahan pertanian. Langkah awal yang harus diperbaiki

58

(Wawancara dengan Elisius Moses Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :4) 59

(Wawancara dengan Adelia Regina Anggota Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat

dilampiran transkip :8)

Page 87: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

71

mengawali kebijakan hidroponik, sistem irigasi dperbaiki dengan

teknolgi”60

Peranan yang bisa diambil oleh mahasiswa bisa menyesuaikan

dengan program pemerintah dalam hal Pertanian ini agar tercipta

sinergisitas yang bersifat konstruktif, salah satu cara yang terbaik

melakukan advokasi terhadap kondisi petani dan buruh tani sebagai

subjek pertanian secara langsung.

H. Respon masyarakat terhadap upaya Mahasiswa

Masyarakat pribumi Karawang yang notabene adalah petani

secara kultural, itu bisa berdampak pada sulitnya menerima perubahan-

perubahan. Serta minimnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah

membuat masyarakat petani menutup diri. Kurang menerima edukasi

dari luar, masih menerima kepercayaan lama tentang ilmu pertanian

terutama dari nenek moyang mereka. Sulit merubah stigmasi yang ada

di masyarakat.

Perlunya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya

sangat berpengaruh pada lama untuk bebrapa tahun kedepan, upaya

yang dilakukan mahasiswa harus tetap berjalan apapun respon

masyarakat untuk memberikan edukasi dan arahan agar masyarakat

mampu berjalan beriringan mempertahankan ekosistem daerah.

I. Faktor pendukung dan penghambat program pemberdayaan oleh

mahasiswa pertanian

Dalam menjalankan program atau upaya-upaya yang dilakukan

mahasiswa dalam menanggapi krisisnya lahan pertanian di Karawang,

bahkan sudah menjadi permasalahan yang cukup krusial tidak terlepas dari

factor pendukung dan penghambat.

Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam upaya ini adalah

sebagai berikut :

60

(Wawancara dengan Cep Basri Maulana Anggota Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Tanggal 11 Oktober 2019 Pukul 13.000 Wib, hasil wawancara selengkapnya

dapat dilihat dilampiran transkip :5)

Page 88: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

72

1. Faktor Pendukung

a. Adanya kesadaran yang tinggi sebagai mahasiswa

b. Adanya motivasi yang kuat

c. Adanya para dosen dan pemimpin kampus yang memberi

pemahaman

d. Mendapatkan fasilitas yang baik dari kampus

e. Sarana pendidikan yang menunjang setiap kegiatan edukasi teori

dan praktek

f. Dukungan dan prosfek jelas dari alumni

2. Faktor penghambat

a. Minim kesadaran dari masyarakat, khususnya petani

b. Kurangnya motivasi dari masyarakat

c. Teknologi pertanian masih belum canggih

d. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah

J. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian di atas merupakan proses penelitian yang telah

dilakukan peneliti dengan pemenuhan persyaratan pengurusan surat ijin

penelitian. Penelitian ini menggunakan metode Gabungan (Mixed

Methods). Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi

Eksploratoris sekuensial, pada tahap pertama, peneliti mengumpulkan dan

menganalisis data kualitatif kemudian mengumpulkan data kuantitatif dan

menganalisisnya dengan hasil analisis yang menggunakan metode

kuantitatif tentang Persepsi mahasiswa dan wilayah pertanian kabupaten

Karawang.

Dari hasil pemaparan permasalahan mengenai Persepsi mahasiswa dan

keadaan lahan pertanian kabupaten Karawang, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa adanya Persepsi dan upaya mahasiswa dalam

memepertahankan eksistensi kabupaten Karawang agar tetap menjadi

wilayah pertanian, hal ini dapat dilihat dari pemaparan pembahasan pada

bab 4 pada upaya yang dilakukan mahasiswa dengan fitrahnya yang

memiliki kesadaran dan motivasi yang kuat akan pentingnya implementasi

keilmuan dan kemampuannya dalam bidang pertanian.

Page 89: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

73

Hal tersebut sesuai dengan teori dalam buku karangan Wiwien dan

Susantyo menjelaskan persepsi sama dengan sensasi yang merupakan

peristiwa terserapnya informasi dari lingkungan oleh alat indera. Persepsi

diartikan sebagai suatu proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan

sesuatu. Dimana manahasiswa sebagai Perangkat harapan yang memiliki

daya identifikasi kelak akan menduduki posisi kebijakan dan menebar

manfaat dalam bidang pertanian khususnya untuk mempertahankan

wilayah pertanian Karawang yang sudah mulai menjadi permasalahan

yang cukup krusial dan harus mendapatkan perhatian.

Permasalahan pertanian Karawang dapat dibuktikan dengan melalui

analisis pengindraan jauh dengan menggunakan analisis NDVI terhadap

mayoritas vegetasi di wilayah kabupaten Karawang merupakan lahan

sawah, hal ini dapat dilihat dari pemaparan pembahasan pada bab 4 pada

Eksistensi atau keberadaan wilayah pertanian kabupaten Karawang dari

hasil pemaparan pemahasan terdapat perubahan lahan dari tahun 2013

sampai 2018 yang cukup signifikan.

Hal tersebut sesuai dengan Seperti yang dinyatakan Afandi (2011)

bahwa dampak alih fungsi lahan sawah menyebabkan petani kehilangan

pendapatan dari berusaha tani. Dari segi produksi, dengan terkonversinya

lahan sawah maka akan menghilangkan hasil produksi pertanian sebanyak

luas lahan yang terkonversi, Kerugian lain61

. Sesuai dengan pemaparan

pembahasan peneliti dan pemaparan yang dinyatakan mahasiswa terhadap

keresahan petani akan lahannya.

K. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar

mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Keterbatasan

tersebut antara lain:

61

YUNASTITI PURWANINGSIH, SUTOMO, NURUL ISTIQOMAH, Analisis

Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani di

Karanganyar, Jawa Tengah, skripsi Universitas Sebelas Maret, Vol.1 No.2 Juli 2015

Page 90: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

74

1. Penelitian dilakukan dengan pendekatan Metode Gabungan (Mixed

Methods). yang diperoleh melalui analisis menggunakan software

dan wawancara secara mendalam, keterbatasan pada penelitian ini

meliputi subyektifitas yang ada pada peneliti dan Penelitian ini

sangat tergantung kepada interpretasi peneliti tentang makna yang

tersirat dalam wawancara.

2. Keterbatasan lain terdapat pada data-data sekunder yang dijadikan

bahan pertimbangan penelitian tidak lengkap pada sumbernya

terutama data-data yang diakses dari instansi pemerintah Kabupaten

Karawang.

3. Keterbatasan terdapat juga pada proses pengelolaan data melalui

software pada rumusan masalah yang pertama karena keterbatasan

kemapuan peneliti.

Page 91: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Himpunan Mahasiswa Agrotekno Fakultas Pertanian Universitas

Singaperbangsa atau disebut dengan Himagro adalah wadah organisasi

yang menaungi mahasiswa pertanian yang ingin aktif dalam kegiatan

pemberdayaan dan pengembangan keilmuan terhadap mahasiswa-

mahasiswa pertanian. Fakultas pertanian sendiri berdiri sejak tahun 1984

dengan 2 program studi pertama yakni Agronomi dan Agrobisnis namun

kemudian kini berganti nama menjadi program studi Agrotekno dan

Agrobisnis.

Dewasa ini, sektor pertanian mengalami transisi menuju sektor

industri. Meskipun industrialisasi modern menjadi trendsetter

pembangunan saat ini, namun sektor pertanian harus dikembangkan karena

turut menjadi kontributor pembangunan ekonomi Indonesia terutama

daerah, dimana pembangunan ekonomi Indonesia yang terkenal dengan

Negara agraris dapat dilaksanakan secara berimbang tidak hanya melalui

sektor industri.

Dari hasil penelitian menggunakan analisis NDVI pada software

Argis dengan menggunakan Citra pada tahun 2013 dan 2018 kerapatan

vegetasi tidak lain mayoritas persawahan pada wilayah kabupaten

Karawang berkurang dengan signifikan, namun pada data yang diakses

dari BPS Kabupaten Karawang sangat berbanding terbalik dengan kondisi

lapangan, hal ini tentu menjadi tugas untuk semua elemen masyarakat dan

pemerintah kabupaten Karawang karena sesuai Peraturan daerah

kabupaten Karawang no : 2 tahun 2013 tentang Rencana tata ruang

wilayah tahun 2011 – 2031 yakni UU nomor 41 tahun 2009 tentang

perlidungan lahan pertanian pangan berkelanjutan bahwa lahan pertanian

pangan berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk

dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan

pokok bagi kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.

Page 92: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

76

Kondisi lahan pertanian Karawang menjadi salah satu permasalahan

yang cukup krusial, Pertanian dapat dijadikan wahana bagi para pemuda

yang tak lain mahasiswa untuk memberikan kontribusinya dibidang

pertanian. Generasi muda berPersepsi penting bagi pengembangan

pertanian karena ide-ide kreatif cenderung muncul pada pemuda yang

memiliki semangat terjun ke dunia pertanian.

Mahasiswa pertanian dituntut dapat menyeselesaikan masalah

pertanian dengan ilmu yang dimilikinya, dapat pula membantu percepatan

pembangunan pertanian dengan melakukan berbagai upaya pendampingan

dan penyuluhan yang bermanfaat bagi para petani serta melakukan

advokasi-advokasi pertanian terhadap pemerintah dan masyarakat luas

yang bisa membantu mensejaterakan petani. Karena pertanian seharusnya

tidak lagi dipandang remeh

Dalam hal ini, Mahasiswa pertanian jelas memiliki Persepsi sosial

yang kuat yakni Persepsi sebagai sePersepsigkat harapan-harapan yang

dikenakan pada individu yang menempati kedudukan social tertentu,

masyarakat kabupaten Karawang khususnya para petani yang berharap

kondisi pertanian bisa dipertahankan dan diupayakan untuk ditingkatkan.

Dimana ciri khas dari mahasiswa adalah selain mempunyai “

pendidikan relatif tinggi” karena mahasiswa sebagai makhluk yang kreatif,

selalu melakukan pencarian dan pengembangan potensi diri, Kritis dalam

melihat dan merespon realitas dan Memiliki idealisme yang tinggi, dengan

begitu mahasiswa berPersepsi berPersepsi sebagai pembawa perubahan

kedepan, sebagai acuan kekuatan moral serta social control atau pengarah

masyarakat yang bersinggungan langsung dengan masyarakat.

Sudah menjadi fitrah bahwa mahasiswa adalah iron stock yang akan

melanjutkan estafet kepemimpinan. Posisi-posisi strategis dalam negeri ini

akan di pegang oleh mahasiswa sebagai pemuda yang dianggap paling

terdidik, artinya, tanpa ada sesuatu gebrakan dari mahasiswa, mereka

tetaplah orang yang menerima posisi strategis. Merekalah para mahasiswa

pertanian yang kedepannya bisa memegang dan menformulasikan

kebijakan untuk mempertahankan Kabupaten Karawang dengan keilmuan

Page 93: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

77

yang dimilikinya karena sektor pertanian merupakan satu-satunya

penjamin ketersediaan pangan di Indonesia.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan implikasi

secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

berhubungan dengan kontribusi mahasiswa bagi perkembangan

teori-teori Persepsi terlaksana dengan baik terhadap pemegang

Persepsi atau kewajiban-kewajiban dari pemegang Persepsi Harapan-

harapan yang dimiliki oleh pemegang Persepsi terhadap masyarakat

atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam

menjalankan Persepsinya atau kewajiban-kewajibannya. Penelitian ini

dapat menjadi gambaran dari Persepsi-Persepsi mahasiswa yang

menempuh pendididkan sesuai dengan bidangnya yakni pertanian,

Dimana Persepsi tersebut dikaitkan dengan kondisi daerah yang

mengalami permasalahan lahan pertanian yang cukup krusial.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi instansi-instansi yang

terkait dengan sektor pertanian seperti dinas pertanian, unversitas dan

pemerintah kabupaten karawang dan khususnya masyarakat Karawang

untuk memepertahankan bahkan meningkatkan pemberdayaan dalam

sektor pertanian

C. Saran

Adapun beberapa saran yang ingin penulis agar dalam menjalankan

program-program pemberdayaan terhadap seluruh pihak yang terkait

dengan sektor pertanian :

1. Bagi mahasiswa pertanian, upayakan Faktor-faktor penghambat

program kegiatan pemberdayaan pertanian harus diminimalisir, agar

program yang sudah berjalan dapat berhasil lebih baik dan Program

yang sudah dan dapat mengenai masyarakat luas khususnya petani

dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.

Page 94: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

78

2. Bagi Pemerintah kabupaten Karawang agar dapat memperbaiki

susunan data mengenai informasi umum secara lengkap yang dapat

diakses masyarakat luas. Terutama bagi dinas terkait agar dapat

memperbarui data setiap tahun dengan benar dan sesuai kondisi

lapangan. Tentunya upaya dalam pemberdayaan sektor pertanian juga

sangat perlu ditingkatkan dengan membuat program yang dapat

mendukung para pelaku sektor pertanian di Kabupaten Karawang.

3. Bagi masyarakat, kesadaran dalam menjaga kelestarian sektor yang

menjadi citra atau lambang kabupaten Karawang benar-benar harus

ditingkatkan, karena dengan pertanian bisa membantu mensejaterakan

para petani yang mana mayoritas mata pencaharian penduduk

Karawang.

Page 95: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

79

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwoto, Panduan Laboratorium statistic inferensial, Jakarta : Grasindo,

2007

Albi anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (CV jejak :

Sukabumi, 2018)

Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi, Hartuti Purnaweni, Formulasi Kebijakan

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Di Kabupaten

Karawang, (Gema Publica Jurnal Manajemen Dan Kebijakan Publik :

Vol 3, Nomor 2, Oktober 2018)

Anneke Puspasari, factor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan

pertanian dan dampaknya terhadap pendapatan, (Studi Kasus Desa

Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang) 2012

Arief Budiman, Kebebasan, Negara dan Pembangunan, (Jakarta :Pustaka

alvabet-Freedom institute, 2006)

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (Yogyakarta: Andi, 1990)

Chofyan Ivan, Rustan Uton dan Asep Hariyanto “ Upaya Mempertahankan

Kabupaten Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional” Vol 4 No.1

Januari 2016 halaman

Citrasmara galuh Nuansa, Degradasi Lingkungan Dan Pertumbuhan Ekonomi

Di Indonesia , 2018

D Jaenudin, Perkembangan Penelitian Sumber Daya Lahan Dan

Kontribusinya Untuk Mengatasi Kebutuhan Lahan Pertanian Di

Indonesia, 2003,

Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta, Model Persepsicangan Sistem Informasi dalam

Mendukung Ketahanan Pangan, Google Cendikia dari STIE Pasundan

Bandung, Vol. 9 no. 1

Darsono, pembangunan pertanian dalam dimensi tantangan global, Uns Press,

2012

Dedy Yanwar Elfani, Aktivisme Sekejap dan Lenyap : Menakar Demoralisasi

Mantan Aktivis Mahasiswa, (Yogyakarta :Diandra Pustaka Indonesia,

2013 )

Desi Anggraeni, PERKEMBANGAN PENELITIAN SUMBER DAYA

LAHAN DAN KONTRIBUSINYA UNTUK MENGATASI

KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI INDONESIA, 2003

Page 96: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

80

Dita Rizki Amliana, Yudo Prasetyo, Abdi Sukmono, ANALISIS

PERBANDINGAN NILAI NDVI LANDSAT 7 DAN LANDSAT 8

PADA KELAS TUTUPAN LAHAN (Studi Kasus : Kota Semarang,

Jawa tengah) Jurnal Geodesi Undip Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016

Djaali dan Pudji Muljono, Pengukuran dalam bidang pendidikan, Jakarta :

Grasindo, 2008.

Dudung Supriyadi 2019.Kabupaten Karawang Dalam Angka 2019 Bps

Kabupaten Karawang. Karawang

Dwi Retnowati, Upaya pemerintah dalam mempertahankan fungsi lahan

pertanian di kabupaten sragen dalam rangka mewujudkan kesejahteraan,

skripsi Universitas Sebelas Maret 2011

Dwi Retnowati, Upaya Pemerintah Mempertahankan Fungsi Lahan Tanah

Pertanian Dikabupaten Sragen Dalam Rangka Mewujudkan

Kesejahteraan, 2016, vol 6 no.1 2019

E.K.S. Harini Muntasib, Rachmat Hermawan, Mengenal Ekosistem Hutan dan

Ekosistem Agro, (Jakarta Barat: Grasindo, 2007)

Endang mulyani, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta : UNY Press, 2017

Iin Ichwandi, membumikan kebijakan ketahanan pangan, Portal garuda dari

IPB Bogor, Vol. 1 No. 2

Jonathan Sarwono, Mixed Methods: Cara menggabung riset Kuantitatif dan

Kualitatif secara benar, (Jakarta : Pt.Elex Media Komputindo, 2011)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Karawang Tahun 2017

NYAK ILHAM, YUSMAN SYAUKAT dan SUPENA FRIYATNO,

Perkembangan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Konversi Lahan

Sawah serta Dampak Ekonominya, Google cendikia dari IPB Bogor

Peraturan daerah Kabupaten Karawang, (www.bplh.Karawangkab.go.id)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Karawang

Tahun 2016-2021

Rifan Eka Putra Nasution, Whitecoanthunter (Panduan Menjalani Pendidikan

Kedokteran),

Risna diani, “Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Non Pertanian di

Kabupaten Sidoarjo” Skripsi pada gelar sarjana Universitas Narotama

Surabaya, Surabaya, 2016

Page 97: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

81

Sitti Arwati, Pengantar ilmu pertanian berkelanjutan, (Makassar: inti

mediatama, 2018) hlm 1-2

Sodikin, Modul Pengolahan citra landsat dengan Er mapper 7.0, 2018

Sudrajat, Mengenal lahan sawah dan memahami multifungsinya bagi manusia

dan lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , Alfabeta,

Bandung : 2011

Sutopo, HB. Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam

Penelitian. Sebelas Maret University. ( Surakarta: 2002),

Tati Nurmala, Pengantar Ilmu pertanian, Graha ilmu, Yogyakarta, 2012

YUNASTITI PURWANINGSIH, SUTOMO, NURUL ISTIQOMAH, Analisis

Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan Rumah

Tangga Petani di Karanganyar, Jawa Tengah, skripsi Universitas Sebelas

Maret, Vol.1 No.2 Juli 2015

http://prodihumas.fikom.unpad.ac.id/tridharma di akses pada tanggal 8 juli

2019 pukul 14.00

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karawang di akses pada 3 juli 2020

pukul 14.00

https://www.unsika.ac.id/content/fakultas-pertanian di akses pada tanggal 8

juli 2019 pukul 14.00

Page 98: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 99: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

83

Lampiran 1 Lembar Uji Referensi

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Siti Maemunah

NIM : 11150150000077

Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS/Geografi

Judul Skripsi : PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH

FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN

KARAWANG (Studi Kasus Himpunan Mahasiswa Agrotekno

Universitas Singaperbangsa Karawang)

No Judul Paraf

Bab I Pembimbing

I

Pembimbing

II

1 E.K.S. Harini Muntasib, Rachmat

Hermawan,Mengenal Ekosistem Hutan dan

Ekosistem Agro, (Jakarta Barat: Grasindo,

2007 )

2 Tati Nurmala, Pengantar Ilmu pertanian, Graha

ilmu, Yogyakarta, 2012

3 Desi Anggraeni, Perkembangan Penelitian

sumber daya kahan dan kontribusinya untuk

mengatasi kebutuhan lahan pertanian di

Indonesia, Jurnal Litbang Pertanian, 27(4),

2008

4 D Jaenudin, Perkembangan Penelitian Sumber

Daya Lahan Dan Kontribusinya Untuk

Mengatasi Kebutuhan Lahan Pertanian Di

Indonesia, 2003,

5 Dwi Retnowati, Upaya Pemerintah

Mempertahankan Fungsi Lahan Tanah

Pertanian Dikabupaten Sragen Dalam Rangka

Mewujudkan Kesejahteraan , 2016, vol 6 no.1

2019

6 Darsono, pembangunan pertanian dalam

dimensi tantangan global, Uns Press, 2012

7 Citrasmara galuh Nuansa, Degradasi

Page 100: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

84

Lingkungan Dan Pertumbuhan Ekonomi Di

Indonesia , 2018

8 Amalina, Sulistio Diliwanto Binsasi, Hartuti

Purnaweni, Formulasi Kebijakan Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Di

Kabupaten Karawang, (Gema Publica Jurnal

Manajemen Dan Kebijakan Publik : Vol 3,

Nomor 2, Oktober 2018)

9 chofyan Ivan, Rustan Uton dan Asep Hariyanto

“ Upaya Mempertahankan Kabupaten

Karawang sebagai Lumbung Padi Nasional”

Vol 4 No.1 Januari 2016 halaman

Bab II

10 Endang mulyani, Ekonomi Pembangunan,

Yogyakarta : UNY Press, 2017

11 Sitti Arwati, Pengantar ilmu pertanian

berkelanjutan, (Makassar: inti

mediatama,2018)

12 Risna diani, “Alih Fungsi Tanah Pertanian

Menjadi Non Pertanian di Kabupaten

Sidoarjo” Skripsi pada gelar sarjana

Universitas Narotama Surabaya,

Surabaya,2016

13 Sudrajat, Mengenal lahan sawah dan

memahami multifungsinya bagi manusia dan

lingkungan, (Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press, 2018)

14 Yunastiti Purwaningsih, Sutomo, Nurul

Istiqomah, , Analisis Dampak Alih Fungsi

Lahan terhadap Tingkat Ketahanan Pangan

Rumah Tangga Petani di Karanganyar, Jawa

Tengah, skripsi Universitas Sebelas Maret,

Vol.1 No.2 Juli 2015

15 Peraturan daerah Kabupaten Karawang,

(www.bplh.Karawangkab.go.id)

Page 101: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

85

16 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum

(Yogyakarta: Andi, 1990)

17 Rifan Eka Putra Nasution, Whitecoanthunter

(Panduan Menjalani Pendidikan Kedokteran),

18 Dedy Yanwar Elfani, Aktivisme Sekejap dan

Lenyap : Menakar Demoralisasi Mantan

Aktivis Mahasiswa, (Yogyakarta :Diandra

Pustaka Indonesia, 2013 )

19 Arief Budiman, Kebebasan, Negara dan

Pembangunan, (Jakarta :Pustaka alvabet-

Freedom institute, 2006)

20 http://prodihumas.fikom.unpad.ac.id/tridharma

di akses pada tanggal 8 juli 2019

21 https://www.unsika.ac.id/content/fakultas-

pertanian di akses pada tanggal 8 juli 2019

22 Iin Ichwandi, membumikan kebijakan

ketahanan pangan, Portal garuda dari IPB

Bogor, Vol. 1 No. 2

23 Dadi Rosadi dan Iwan Sidharta, Model

Persepsicangan Sistem Informasi dalam

Mendukung Ketahanan Pangan, Google

Cendikia dari STIE Pasundan Bandung, Vol. 9

no. 1

24 Nyak Ilham, Yusman Syaukat dan Supena,

Perkembangan dan Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Konversi Lahan Sawah serta

Dampak Ekonominya, IPB Bogor

25 Dwi Retnowati, Upaya pemerintah dalam

mempertahankan fungsi lahan pertanian di

kabupaten sragen dalam rangka mewujudkan

kesejahteraan, skripsi Universitas Sebelas

Maret. 2011

Bab III

26 Jonathan Sarwono, Mixed Methods : Cara

menggabung riset Kuantitatif dan Kualitatif

secara benar, (Jakarta :Pt.Elex Media

Page 102: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

86

Komputindo, 2011)

27 Agus Purwoto, Panduan Laboratorium statistic

inferensial, Jakarta : Grasindo, 2007

28 Djaali dan Pudji Muljono,Pengukuran dalam

bidang pendidikan, Jakarta : Grasindo, 2008.

29 Albi anggito dan Johan Setiawan, Metodologi

Penelitian Kualitatif, (CV jejak : Sukabumi,

2018)

30 Dita Rizki Amliana, Yudo Prasetyo, Abdi

Sukmono, Analisi perbandingan nilai ndvi

landsat 7 dan landsat 8 pada kelas tutupan

lahan (Studi Kasus : Kota Semarang, Jawa

tengah) Jurnal Geodesi Undip Volume 5,

Nomor 1, Tahun 2016

31 Sodikin, Modul Pengolahan citra landsat

dengan Er mapper 7.0, 2018

32 Sutopo, HB. Metode Penelitian Kualitatif :

Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian.

Sebelas Maret University.( Surakarta: 2002),

33 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R&D , Alfabeta, Bandung : 2011

Bab IV

34 https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Karaw

ang di akses pada 3 juli 2020

35 Dudung Supriyadi 2019.Kabupaten Karawang

Dalam Angka 2019 Bps Kabupaten Karawang.

Karawang

36 Rencana Program Investasi Jangka Menengah

(RPIJM) Kabupaten Karawang Tahun 2017-

2022

Page 103: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

87

37 Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten

Karawang Tahun 2017

38 Anneke Puspasari, factor-faktor yang

mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian dan

dampaknya terhadap pendapatan, (Studi Kasus

Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang

Timur, Kabupaten Karawang) 2012

Page 104: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

88

Lampiran 2 Surat-Surat

1. Surat Bimbingan Skripsi

Page 105: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

89

2. Surat Kesbangpol

Page 106: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

90

3. Surat Ijin Penelitian ke Dinas Pertanian

Page 107: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

91

4. Surat Ijin Penelitian ke Ketua Prodi Agrotekno Unsika

Page 108: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

92

5. Surat Ijin Penelitian ke Himpunan Mahasiswa Agroteknologi Unsika

Page 109: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

93

Lampiran 3 Pedoman Penelitian

Pedoman Wawancara

A. Mahaiswa

I. Identitas diri

a. Nama :

b. Usia :

c. Pendidikan/Semester :

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ?

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi dan dalam bentuk apakah

yang sudah di implementasikan ?

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ?

18. Apakah anda aktif di kegiatan bidang pertanian di luar kampus ?

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ?

Page 110: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

94

B. Alumni

I. Identitas diri

a. Nama :

b. Usia :

c. Pekerjaan :

II. Daftar Pertanyaan

1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa

pertanian ?

2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?

3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasisw

pertanian ?

4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian

daerah Karawang ?

5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah

Pertanian Karawang ?

7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?

8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi

Karawang sebagai wilayah pertanian ?

9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang

pertanian ?

10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?

Page 111: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

95

C. Pengelola Jurusan

I. Identitas diri

a. Nama :

b. Usia :

c. Pendidikan :

d. Jabatan/Status :

II. Daftar Pertanyaan

1. Sudah berapa lama saudara menjabat sebagai pengelola jurusan

pertanian ?

2. Apakah visi misi fakultas pertanian bersinergi terhadap pembangunan

daerah ?

3. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

4. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

5. Prestasi apa saja yang diraih mahasiswa dalam bidang pertanian ?

6. menurut anda bagaimana dengan keberadaan wilayah pertanian

Karawang saat ini ?

7. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

8. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

9. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

10. Apa harapan anda terhadap mahasiswa-mahasiswa yang sedang

menempuh pendidikan pertanian ?

Page 112: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

96

D. Dinas Pertanian

I. Identitas diri

a. Nama :

b. Usia :

c. Pendidikan :

d. Jabatan/Status :

II. Daftar Pertanyaan

1. Sudah berapa lama saudara menjabat menjadi kepala Dinas Pertanian?

2. apa saja program-program yang ada pada dinas pertanian?

3. Fasilitas apa saja yang diberikan dinas pertanian untuk pelaku pertanian

?

4. seberapa besar potensi kabupaten Karawang dalam sektor pertanian?

5. Apakah pihak dinas berupaya mempertahankan Kabupaten Karawang

sebagai sektor lumbung padi nasional ?

6. Apakah kabupaten Karawang memiliki potensi pada sektor lain setelah

pertanian ?

7. Menurut pihak dinas, bagaimana perkembangan atau eksistensi dari

sektor pertanian Karawang ?

8. Apakah ada permasalahan mengenai lahan pertanian di Karawang ?

9. Bagaimana upaya pihak dinas dalam mengatasi permasalahan tersebut ?

10. Bagaimana tanggapan pemerintah daerah atas permasalahan tersebut ?

Page 113: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

97

Pedoman Observasi

Hari/Tanggal Observasi:

Tempat :

No Aspek yang diamati Keterangan

1 Kondisi dan situasi

Fakultas Pertanian

2 Kondisi dan situasi lahan

pertanian karawang

3 Tempat praktik mahasiswa

Unsika

4 Dinas Pertanian Karawang

Page 114: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

98

Lampiran 4 Transkip Wawancara

LAMPIRAN

Lampiran 1

Transkrip Wawancara dengan Dhiar Hamdani Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

A. Mahaswa

I. Identitas diri

a. Nama : Dhiar Hamdani

b. Usia : 21

c. Pendidikan/Semester : 7

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : karena pertanian adalah hobi saya

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: ya

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ? jawab : memiliki investasi lahan untuk dijadikan lahan

pertanian

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : pengalaman menarik sewaktu SMK pertanian

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

Jawab : banyak pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : ya

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

Jawab : Saya rasa tidak yakin dengan kesesuaian lahan yang ada,

terutama permasalahan degradasi lahan pertanian yang ada di

Karawang

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : menurut pemerintah Karawang terdapat 2 zona yakni zona

hijau (untuk lahan hijau) dan zona kuning (untuk pembangunan).

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

Jawab : sepertinya pemerintah masih merasa aman unutk kegunaan

lahan hijau tersebut walaupun tidak bisa dipungkiri banyak sekali

pembangunan yang realitanya menggunakan kawasan hijau ini. Dan

wilayah pertanian di karawang sedang mengalami 2 masalah besar,

Page 115: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

99

yaitu masalah alih fungsi lahan dan masalah pencemaran air dan tanah

oleh limbah pabrik

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : miris dan amat menyayangkan karena kondisi sesungguhnya

mengenai pertanian karawang semakin menurun potensinya

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : memberikan fasilitas, dosen-dosen yang selalu memberikan

wawasan pertanian yang baik.

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : laboratorium dan tempat praktik

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Mahasiswa akan meneruskan roda kebijakan entah itu di ranah daerah

ataupun di ranah bangsa.

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

mahasiswa sebagai pengawas terhadap kebijakan

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ? bersinergi

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ? salah satunya

melakukan pengabdian

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ? cukup jelas, Pihak kampus sudah berupaya memotivasi

mahasiswanya untuk berkecimpung di bidang pertanian.

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

pertanian, industri dan wisata

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Dalam penanggulangannya yang dilakukan mahasiswa agrotekno

adalah melakukan kunjungan ke desa-desa mengenai keadaan lahan

pertaniannya dan kegiatan lain sebagainya, Melakukan urban farming,

dengan menanam buah dan sayur dipekarangan sehingga dapat

menghindari fluktuasi harga di pasar.

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ? ya, seperti yang terjadi dibeberapa daerah

Karawang seperti di Pangkalan, Cilamaya dan lain-lain.

Page 116: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

100

Lampiran 2

Transkrip Wawancara dengan Irshal Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

J. Identitas diri

a. Nama : Irshal

b. Usia : 20

c. Pendidikan/Semester : 5

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : karena pertanian merupakan hoby yang ditanamkan keluarga

saya

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: ya

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ? jawab : berharap bisa memiliki usaha di bidang

pertanian khususnya di bidang pupuk dan hidroponik.

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : belajar mengolah pupukdan hidroponik

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan

di bidang pertanian ?

Jawab : dengan menjadi wakil ketua Himagro banyak yang bisa dicapai

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung

padi nasional ?

Jawab : ya

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang

saat ini ?

Jawab : Sama dengan pendapat dhiar banyak lahan pertanian yang

terancam pembangunan industri

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : menurun secara kualitas dan kuantitasnya

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

Jawab : ya semakin meningkat pembangunan industri di Karawang

membuat zona-zona yang seharusnya zona hijau malah tidak digunakan

semestinya

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : semakin terbatasnya lahan pertanian di Karawang

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : memberi dukungan yang penuh kepada himpunan kami dengan

mengharapkan program kerja kami berjalan dengan lancer.

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang

Page 117: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

101

pendidikan dibidang pertanian ?

Jawab : kelas belajar, laboratorium dan tempat praktik seperti kebun

milik universitas

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Dimana mahasiswa merupakan agen perubahan

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

sudah menjadi tugas mahasiswa untuk lebih peka terhadap keadaan

lingkungan dan masyarakat sekitar.

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan

pembangunan daerah ? berusaha bersinergi

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ? pendidikan,

pengajaran dan pengabdian

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ? cukup jelas, dengan fasilitas yang ada.

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

pertanian dan industri

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam

bidang pertanian di daerah Kabupaten Karawang ? saya ingin

mengembangkan pupuk pertanian supaya produktivitas hasil

pertanian dapat meningkat meskipun minimnya lahan.

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ? ya terlihat jelas di sepanjang jalan tanjung

pura menuju rengasdengklok sudah banyak pembangunan industri

yang menguras lahan.

Page 118: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

102

Lampiran 3

Transkrip Wawancara dengan Puan Fatulillah Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I . Identitas diri

a. Nama : Puan Fatulillah

b. Usia : 20

c. Pendidikan/Semester : 5

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : ingin mempelajari hal yg berbeda

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: iya, di rumah suka nanem tanaman..

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ? jawab : tidak terlalu memikirkan

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : kalo praktek itu suka menemukan hal hal yang baru seperti

pupuk, dan lain lain

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

Jawab : seru kalo lagi praktik tanaman dan kumpul-kumpul bersama

teman-teman himagro.

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : ya tahu

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

Jawab : permasalahan keadaan wilayah pertanian di Indonesia

khususnya di Karawang ini adalah harapannya tentang pangan di

Indonesia terutama kebutuhan padi seharusnya Indonesia mencoba

sistem memenuhi kebutuhan padi melalui petani local tanpa ekspor

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : ya sama seperti tanggapan teman-teman lain, kalo memang

keadaannya memprihatinkan, karena lahannya semakin berkurang

untuk dijadikan pembangunan sektor lain

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

Jawab : kalo yang saya ketahui dari dosen-dosen itu kalo para petani

karawang masih belum bisa menerima pengetahuan baru tentang ilmu

pertanian,

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : sosialisasi mahasiswa bahkan dosen pun sebenernya pernah

terbantahkan oleh para petani yang mungkin pemikirannya masih

Page 119: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

103

primitive.

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : ya memberikan support terhadap program himagro,

memberikan fasilitas yang lengkap dan pembelajaran yang menarik.

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : kami disediakan lahan praktik da n disediakan juga layanan

khusus jurnal dari dosen-dosen pertanian universitas kami.

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: ya integritas mahasiswa harus dibentuk sebagai agen perubahan

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab:mahasiswa harus menjadi pengawas segala kebijakan yang ada.

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

Jawab: kurang begitu tau, karena program pemerintah tidak terlalu di

sosialisasikan secara meluas, apalagi yang mengenai kesimbangan

lingkungan.

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : ada 3 ya hal-hal yang harus diimplementasikan insan akademis

itu pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ?

Jawab : sejatinya pihak kampus pasti mengharapkan mahasiswanya bisa

mengaplikasikan ilmu yang didapatnya yaa… saya sendiri berharap

bisa seperti itu suatu saat nanti.

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab: pertanian sangat berpotensi, wisata dan tentunya industri.

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : yang saya sering lakukan itu aksi nyata yang bernama

“Kamisan” acara tersebut adalah acara rutinan yang dilakukan di

beberapa titik ramai di Kabupaten Karawang seperti berupa aksi

teatrikal protes mahasiswa terhadap segala kebijakan pemerintah dan

memberikan kesadaran melalui seni yang ditampilkan di khalayak

umum.

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ?

Jawab : seperti yang sudah saya ceritakan kalo kebanyakan petani

karawang itu belum bisa menerima pengetahuan baru, sehingga banyak

sekali petani yang produksinya tidak meningkat otomatis tidak

memenuhi kebutuhannya sehingga terpikir untuk menjual lahannya.

Page 120: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

104

Lampiran 4

Transkrip Wawancara dengan Elisius Moses Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I . Identitas diri

a. Nama : Elisius Moses

b. Usia : 20

c. Pendidikan/Semester : 5

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab :karena saya sangat menyukai budidaya tanaman buah

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: jelas dong

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang pertanian ?

jawab : saya mempunyai motto hidup “memberi makan Indonesia, memberi

makan dunia” yang mempunyai harapan untuk bisa mengembangkan

pertanian khususnya di budidaya tanaman buah

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : ketika saya belajar tentang mencangkuk buah itu adalah hal yang

paling saya suka.

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang

pertanian ?

Jawab : banyak teman-teman mahasiswa yang mempunyai backgroundnya

masing-masing dibidang pertanian itu sendiri, dan itu bisa jadi tambahan

ilmu, seperti ada yang jago dibidang hidroponik, dbidang pertanian manual

atau tradisional, dibidang pengolahan hasil pertanian dan lain-lain

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : ya Cuma kurang begitu kalo diliat dari data dan kasat mata sepertinya

lumbung padi sudah tidak fenomenal

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat ini ?

Jawab : yaitu tadi data nya menurut saya tidak terlalu dipublikasikan, malah

yang saya liat ketika membuka beberapa fortal artikel banyak sekali yang

membahas tentang Karawang sudah bukan lagi lumbung padi.

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian Karawang

?

Jawab : yang saya tau bahwa pemerintah sudah menetapkan berbagai zona

untuk peraturan penataan pambangunan

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian Karawang ?

Jawab : sudah sangat jelas banyak sekali lahan pertanian yang mengalami alih

fungsi lahan.

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : Sebagai mahasiswa pertanian yang peduli terhadap krusialnya

mengenai lahan pertanian dan sangat menyayangkan banyaknya alih fungsi

lahan pertanian yang dilakukan berbagai pihak.

Page 121: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

105

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian terhadap

mahasiswanya ?

Jawab : pihak kampus atau bahkan kepala kaprodi pun selalu mendukung

langkah-langkah kami di Himagro seperti mengadakan pengabdian atu

mengikuti kejuaraan.

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : kelas yang nyaman, laboratorium yang lengkap

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: menurut saya tidak semua mahasiswa menjadi agent of change

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab: ya tapi saya tidak setuju semua mahasiswa menjadi social control

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

Jawab: menurut saya sih dengan mendukung agenda-agenda kita kampus

sangat mendukung, Cuma saya tidak tahu upaya pembangunan seperti apa

yang pemerintah canangkan.

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : ada 3 ya hal-hal yang harus diimplementasikan insan akademis itu

pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang pertanian

?

Jawab : cukup jelas karena kita dibidang pertanian tentunya kampus

mengharapkan kita ada dibidang tersebut

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab: pertanian sudah jelas, industri. menurut saya bisa dua sektor ini

berjalan berdampingan asal di tangan yang tepat

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : saya hanya bisa melakukan upaya kritis terhadap segala kebijakan

pemerintah dan upaya pendekatan terhadap masyarakat dengan mengedukasi

keilmuan pertanian lebih dalam. Salah satu upayanya memberikan edukasi

tentang pengelelolaan sampah dilingkungan rumahnya. Menurut saya tidak

sinergisnya pendidikan yang dilakukan kampus namun berbentur dengan

realitanya keadaan pertanian kabupaten Karawang. Irshal sebagai wakil dari

Organisasi Himagro lebih setuju unutk terjun langsung ke masyarakat,

meskipun aksi terhadap pemerintah tetap harus berjalan

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan pertanian

di Karawang ?

Jawab : seperti di Kawasan Karawang Barat dan Karawang Timur lahannya

sudah sangat tergerus lahannya entah dengan pembangunan apa..

Page 122: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

106

Lampiran 5

Transkrip Wawancara dengan Cep Basri Maulana Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I. Identitas diri

a. Nama : Cep Basri Maulana

b. Usia : 21

c. Pendidikan/Semester :7

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : karena kebutuhan keluarga saya untuk kedepannya, ayah saya yang

berprofesi sebagai petani yang menyuruh saya mempelajari ilmu pertanian untuk

menjaga lahan kami.

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: ya suka, karena memang dari sewaktu kecil sawah sudah menjadi tempat

bermain saya.

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang pertanian ? jawab

: Harapannya bisa meningkatkan hasil pertanian dari segi kualitas bahkan

kuantitas khususnya dikeluarga sendiri dan umumnya untuk masyarakat luas.

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : belajar berbagai macam teknik pertanian, ada pertanian konvensional,

pertanian hidroponik dan lain sebagainya

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang

pertanian ?

Jawab : tentunya selalu menarik, apalagi bertemu dengan teman-teman himagro

yang luar biasa

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi nasional ?

Jawab : sejauh kajian kami, mengenai lumbung padi memang masalah yang

krusial, masih bisa dikatakan karawang sebagai lumbung pangan dan juga

terancam hilangny title tersebut untuk kabupaten ini, karena secara data kita sudah

kalah dengan indramayu.

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat ini ?

Jawab : kalo diliat keberadaannya memang cukup mengkhatirkan terutama untuk

di daerah Karawang Barat yang tengah dilakukan gencar pembangunan, namun

banyak kontroversial.

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian Karawang ?

Jawab : perkembangan pasti selalu ada nmun bedanya itu terlihat signifikan atau

tidaknya yang saya kaji tidak ada perkembangan yang baik di pertanian

Karawang.

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian Karawang ?

Jawab : berkurangnya lahan pertanian tidak hanya dari satu faktor penting yakni

pemerintah, namun juga masyarakat pemilik lahan itu sendiri. Dengan murahnya

harga gabah yang dapat menggiurkan para petani dari para elit pencari lahan

dengan membeli lahan dengan harga tinggi

Page 123: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

107

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : Tugas berat mahasiswa yaa menanamkan pemikiran bahwa lahan para

petani sungguh mahal harganya untuk masa depan dan tidak sebanding dengan

apapun

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian terhadap

mahasiswanya ?

Jawab : dengan memberikan fasilitas yang lengkap dan pembelajaran yang

intensif sudah menunjukan dedikasi kampus kepada mahasiswanya

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan dibidang

pertanian ?

Jawab : banyak sih, kaya lab, trus lahan praktek, perpustakaan dan portal jurnal

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: ya itu sudah menjadi kewajiban setiap mahasiswa membawa perubahan

yang lebih baik

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab: itupun sudah menjadi kewajiban mahasiswa menjadi pengawas kebijakan

mana yang baik untuk pemerintah.

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan daerah ?

Jawab: pihak kampus tentu mengusahakan berupaya yang terbaik untuk daerahnya

sendiri

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang pertanian ?

Jawab : untuk prosfek kedepannya pasti jurusan kami menginginkan yaa

mahasiswanya bisa mengimplementasikan keilmuannya di msayarakat, tapi itu

kembali lagi kepada diri masing-masing yang penting jangan sampai terlepas dari

basic kita sendiri.

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab: pertanian dan insdutri merupakan sektor yang memang sedang bergesekan

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang pertanian di

daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : Hal ini tentu menjadi tugas kita bersama, antara pemerintah, mahasiswa

dan masyarakat khususnya para petani. Harapannya dari segi pemerintahan harus

sosialisasi dan ketegasan yang sungguh-sungguh kepada petani untuk menerapkan

peraturan-peraturan mengenai lahan pertanian. Langkah awal yang harus

diperbaiki mengawali kebijakan hidroponik, system irigasi dperbaiki dengan

teknolgi

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan pertanian di

Karawang ?

Jawab : ya kami dan teman-teman himagro selalu mengkaji dan berdiskusi

bersama bagaimana di setiap masalah daerah ini terutama masalah pertanian selalu

bisa ditemukan solusinya.

Page 124: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

108

Lampiran 6

Transkrip Wawancara dengan Rahadian Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I. Identitas diri

a. Nama : Rahadian

b. Usia : 20

c. Pendidikan/Semester : 5

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : karena saya menyukai bidang pertanian terutama untuk belajar

Hidroponik

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ? jawab : harapan pasti ada namun itupun harus benar-benar

dibarengi dengan usaha kita semaksimal mungkin

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : Hidroponik, aquaponik

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

Jawab : awal mula memang mungkin terkesan berbeda ya dengan

jurusan lain, mungkin kalo jurusan lain lebih banyak belajar di kelas,

nah kalo kita ini ya bisa dikatakan seimbang, setelah mempelajari

teorinya kemudian dipraktekan di lab, atau fasilitas lainnya yang

diberikan kampus.

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : ya, secara historis dan kami sering mengkaji dengan berdiskusi

bersama teman-teman.

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

Jawab : keadaanya secara kualitas dan kuantitas nyatanya kami kurang

begitu tau, karena selama ini yang kami tau yakni kan dari data namun

kami sinkronkan dengan penglihatan kami semua ya.. benar-benar tidak

balance atau seimbang

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : perkembangan secara signifikan kami tidak bisa begitu tahu,

namun dari segi kebijakan pemerintah daerah menurut kami sudah

cukup bagus, namun upaya dari penetapan kebijakannya memang harus

benar-benar diterapkan. Seperti swa sembada pangan, dan penetapan

zona-zona di kabupaten karawang.

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Page 125: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

109

Karawang ?

Jawab : permasalahan yang muncul setelah banyaknya alih fungsi lahan

di kabupaten Karawang itu banyak sekali, ada yang di ekspose media

ada banyak juga yang tidak

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : disini memang benar-benar tugas kami selain mengkaji, dan

mengawal kebijakan pemerintah kita juga harus benar-benar

memberikan solusi untuk masyarakat khususnya petani

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : sejauh ini dari apa yang kami dapatkan cukup baik terlepas dari

itu mahasiswa memang sejatinya harus mencari sendiri apa yang benar-

benar diminatinya

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : menurut saya fasilitas yang disediakan kampus cukup lengkap

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: menjadi agent of change tentu sudah seharusnya menjadi

kemampuan mahasiswa namun itu semua kembali lagi terhadap semua

mahasiswanya

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab: ini merupakan sebuah kewajiban bagi mahasiswa yang sosial

skillnya memang harus terus teruji ya dengan memperhatikan

masyarakat, bahkan sampai membawa perubahan untuk masyarakat itu

sendiri

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

Jawab: setiap kampus di daerah pasti menyesuaikan visi misinya ya

menurut saya, apalagi pasti setiap kampus juga memprioritaskan

pemuda daerah sekian persen untuk berkuliah di universitasnya.

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : ada 3 ya hal-hal yang harus diimplementasikan insan akademis

itu pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat.

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ?

Jawab : universitas kami sendiri dari mencakup dosen dan fasilitas-

fasilitas lainnya sudah sangat memberikan prosfek yang baik

kedepannya, ya tadi itupun tergantung mahasiswanya

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab:menurut saya semua sektor di Karawang itu sangat berpotensi

terutama di bidang pertanian dan industri pasti bisa berjalan

berdampingan. Tergantung SDMnya.

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : semakin sempitnya lahan pertanian Hidroponik menjadi salah

satu solusi bahwa kualitas dan kuantitas pertanian masih bisa

dipertahankan. Saya berpikir permasalahan seperti ini memang sudah

menjadi tugas kedepan dan dari hal seperti inilah mahasiswa,

masyarakat dan pemerintah harus melakukan inovasi terutama inovasi

Page 126: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

110

yang bisa mengatasi kuantitas dan kualitas lahan

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ?

Jawab : sudah banyak sekali permasalahan yang timbul akibat

pengalihan fungsi lahan di setiap sudut daerah Karawang pasti

mengalamiinya, semoga kami mahasiswa pertanian bisa menjadi

mahasiswa yg solutif untuk masyakat kedepannya.

Page 127: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

111

Lampiran 7

Transkrip Wawancara dengan ahmad bagus mubarok Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I. Identitas diri

a. Nama : ahmad bagus mubarok

b. Usia : 20

c. Pendidikan/Semester : 6

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : karena menurut saya siapa lagi yang akan meneruskan

pertanian karena tidak banyak generasi muda yang tertarik terhadap

pertanian .dan ingin membuat pertanian di indonesia lebih maju dan di

hargai oleh dan mengubah pandangan orang tentang petani .

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: ya sudah otomatis saya suka

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ?

jawab : saya ingin kedepannya memberikan teknologi yang lebih baik

untuk bidang pertanian

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : bertemu teman yang sudah ahli dalam bidang pertanian

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

Jawab : sangat seru karena kita selalu dengan praktek di setiap

pembelajarannya

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : hal itu sudah menjadi stigma yang menurut saya perlahan mulai

hilang

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

Jawab : banyak sekali

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : perkembangan untuk kemunduran sangat signifikan

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

Jawab : seperti yang sudah saya ceirtakan sebelumnya mengenai

alokasi lahan, proyek pembangunan dan lain-lain

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : saya hanya ingin pertanian karawang tidak semakin terusik

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : menurut saya kampus sudah sangat efektif

Page 128: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

112

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : lab, kelas, tempat praktik dan lain-lain

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: hal itu sudah menjadi tugas dan dedikasi seorang mahasiswa

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab: Persepsi mahasiawa harus terus mendampingi dan berPersepsi

aktif dalam menegakkan keadilan yang hak untuk madyarakat

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

Jawab: ada kalanya bersinergi adakalanya tidak

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : pendidikan, pengajaran dan pengabdian terhadap masyarakat

yang harus kita implementasikan.

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ?

Jawab : cukup jelas tingal bagaimana kita mengexplore semuanya

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab: semuanya berpotensi namun potensi pertanian harus di

utamakan

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : berbagi ilmu dengan petani saring2 ,mengolah lahan yang tidak

produktif menjadi produktif dengan menerapkan teknologi yang baru

sehingga mengurangi keletihan dalam bertani dan dapat mengghasilkan

produksi yang di harapkan

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ?

Jawab : alokasi lahan menjadi insustri dan perumahan sehingga petani

kehilangan matapencahariannya. di tambah lagi dengan adanya proyek

kereta cepat dan menjadikan karawang kutatandingan alokasi lahan di

karawang untuk menjadikan kutatandigan sekitar10.000 ha kalau tidak

salah .permainan para tengkulak yang ada di karawang yang menyekik

,karena tidak sebanding dengan usaha jeri payah dan modal yang di

keluarkan .sehingga yang menyebabkan petani merugi .

Page 129: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

113

Lampiran 8

Transkrip Wawancara dengan Adelia Regina Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

K. Identitas diri

a. Nama : Adelia Regina

b. Usia : 20

c. Pendidikan/Semester : 60

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : Luasan saya memilih jurusan pertanian berlatar belakang ada

saat setia saya ke pasar dan melihat begitu banyak sisa-sisa sayuran

yang terbuang dan akhirnya hanya menjadi sampah organik yang tidak

berguna lalu terbuang. Dari situ, saya berpikir bahwa jika dengan ilmu

pertanian, saya dapat mengetahui bagaimana caranya sisa-sisa sayuran

itu dapat tetap memiliki manfaat kembali di dunia pertanian.

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: Suka, karena indonesia merupakan negara yang mayoritas

masyarakat berprofesi sebagai petani.

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ? jawab : Jelas memiliki, karena kita tahu bahwa kontribusi

sektor pertanian yang besar terhadap produk domestik bruto nasional

mengalami penurunan tang signifikan. Sehingga dalam dunia pertanian

meengadopsi istilah revolusi pertanian 4.0, dimana pertanian

diharapkan melibatkan teknologi digital dalam proses

pengembangannya. Dan saya ingin mewujudkan itu

4. pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : mungkin pengalaman yang menarik bagi saya ketika saya

mengaplikasikan ilmu saya di masyarakat, serasa ilmu saya bisa

bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di kampung halaman saya.

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

Jawab : awal saya masuk jurusan ini sih sering sekali mendengar

kalimat yang membuat hati saya kesal, tapi semenjak saya belajjar di

bidang pertanian, ternyata bidang pertanian ini memiliki prospek yang

tak kalah keren di masa mendatang. Mulai dari menjadi ahli teknik

pertanian, manajer produksi industri, peneliti dan ahli teknologi pangan,

yang kedepannya akan sangat dibutuhkan sekali.

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : iyah, saya mengetahui. Tapi seiring berjalannya waktu,

karawang dewasa ini akan menjadi kota industri (pandangan saya)

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

Page 130: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

114

Jawab : Menurut saya, keberadaan wilayah pertanian di Karawang

sangat penting. Selain menjadi mata pencaharian bagi masyarakat

Karawang, juga berguna dalam meningkatkan hasil pertanian di

Karawang sendiri. Meski begitu, masih terdapat pula wilayah pertanian

yang kurang produktivitas dalam produksinya karena adanya kendala

internal maupun eksternal yang mesti diperhatikan.

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : Saya mendapat informasi bahwa pemkab Karawang akan

berupaya untuk lindungi lahan pertanian. Dan pemkab Karawang sudah

mengkategorikan kecamatan-kecamatan yang khusus di perbolehkan

untuk menjadi kawasan industri, sehingga itu menjadi manifestasi dari

upaya melindungi lahan pertanian. Dan itu yang saya apresiasi.

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

Jawab : ada beberapa masalah sih, terutama pengaturan perairan yang

masih belum tepat, dan biaya penanaman padi/atau komoditi pertanian

yang begitu mahal, namun ini tidak sebanding saat musim panen tiba,

justru pemerintah pusat mengimpor beras dan sejenisnya, sehingga itu

sangat berdampak terhadao harga jual produk lokal dan itu sangat

merugikan petani kecil.

10. Bagaimana tggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : Menurut saya, dalam hal ini terbilang memprihatinkan ketika

melihat luasnya wilayah pertanian kini sudah perlahan beralih

fungsinya. Adanya penetapan tanda wilayah pertanian dan infrastruktur

yang kurang tegas pun menjadikan munculnya kelemahan dalam

mempertahankan wilayah pertanian. Selain itu, masyarakat yang

bermata pencaharian sebagai petani bukan pemilik lahan pun terkena

imbas dari adanya alih fungsi lahan ini. Dari sini, memang perlu adanya

Persepsi serta yang lebih intens lagi dari pemangku kebijakan serta

penyaluran informasi yang lebih berimbang kepada masyarakat pemilik

lahan pertanian agar alih fungsi lahan dapat lebih dipertahatikan dengan

bijak

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : Dengan memperbanyak observasi dan praktek ke lapangan,

dengan itu mahasiswa bisa lebih mudah untuk mencerna dan

memahami, sehingga tidak terjadinya kekeliruan.

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : ada beberapa laboratorium untuk mendukung belajar mengajar,

dan perpustakaan untuk menunjang mahasiswa agar menguasai materi,

bukan hanya dalam teori juga dalam praktek

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: kita sebagai mahasiswa pertanian tentunya ingin menjadi agen

of change, agar sektor pertanian di negara ini tetap maju. Keresahan ini

timbul karena Indonesia dewasa ini sudah banyak industri-industri yang

ada di indonesia yang mengakibatkan sektor pertanian makin sedikit.

Dan juga agar masyarakat lebih mencintai produk lokal di sektor

Page 131: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

115

pertanian. Karena kita tahu bahwa masih banyak masyarakat yang lebih

memilih produk impor yang memang dari segi harga lebih murah. Dan

ini tugas kami sebagai mahasiswa pertanian agar pemerintah pusat lebih

mempertimbangkan mengenai impor pangan ini. Sehingga sektor

pertanian di negara ini semakin maju.

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab: Menurut saya, mahasiswa sebagai sosial control perlu

menyadari bahwa adanya kendala dalam wilayah pertanian ini sangat

penting untuk diperhatikan. Adanya ilmu pengetahuan yang sudah

dipahami oleh mahasiswa pun mesti menjadi bekal yang kuat dalam

mengimplementasikannya di lapangan. Mahasiswa sebagai sosial

control pun perlu memiliki inisiatif dalam menciptakan inovasi dalam

dunia pertanian terlebih di di wilayah pertanian Karawang dalam

memaksimalkan produksi sehingga lahan pertaniannya pun dapat

produktivitas.

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

Jawab: Iyah, karena memang di daerah kab. Karawang juga sektor

pertaniannyya cukup luas, sehingga menjadi peluang kami sebagai

mahasiswa pertanian untuk memajukan sektor pertanian di kab.

Karawang

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : 1) Pendidikan dan Pengajaran; 2) Penelitian dan

Pengembangan;

3) Pengabdian kepada masyarakat

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ?

Jawab : Iyah

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab: sektor pertanian di bidang pesawahan. Karena kab. Karawang

memiliki 97 ribu hektare lebih lahan pesawahan. Dan ini sangat

berpotensi sekali untuk kemajuan kab. Karawang di bidang pertanian.

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : Dalam mengimplementasikannya, saya sebagai mahasiswa

pertanian dengan ilmu pengetahuan tentang pertanian perlu melakukan

langkah awal seperti mengadakan penyuluhan bersama komunitas atau

Himpunan sebagai fasilisator dalam memberikan pengetahuan tentang

ilmu pertanian kepada masyarakat Karawang. Hal ini sangat perlu

dilakukan, karena seiring berkembangnya zaman, pasti berkembang

juga inovasi dalam bidang pertanian yang mesti diterapkan dalam

mempertahankan keberlanjutan di bidang pertanian.

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ?

Jawab : Ya. Alih fungsi lahan pertanian di Karawang seperti yang saya

ketahui selain dialihkan menjadi perumahan ataupun infrastruktur

lainnya, memang menjadi penarik perhatian.

Page 132: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

116

Lampiran 9

Transkrip Wawancara dengan Musahidin Himpunan Mahasiswa Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I. Identitas diri

a. Nama : Musahidin

b. Usia :22

c. Pendidikan/Semester : 8

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : Hidup dilingkungan petani dan jika sulit dapat kerja banyak

pilihan buka usaha di bidang pertanian.( Awalnya minat kerja karena

berfikir butuh modal untuk berwirausaha)

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: Iyah, cukup suka

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ? jawab : Jelas memiliki, dengan di dukung lingkungan saya

yang bbanyak pesawahannya.

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : pengalaman ketika KKN. Karena terasa ilmu yang kita pelajari

di kamous bisa bermanfaat di masyarakat

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

Jawab : banyak sekali kesan. Dan perlu masyarakat tau bahwa tidak

semua mahasiswa pertanian akan menjadi petani. Mahasiswa yang

belajar ilmu pertanian itu punya ilmu untuk bagaimana caranya

menciptakan kualitas super di sektor pertanian. Dan tentunya agar

sektorb pertanian di Indonesia tidak habis di kikis oleh sektor industri

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : Yah, jelas tau.

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

Jawab : Sudah dikelompokkan menjadi zona zona tersendiri, walaupun

bagitu pengurangan luas areal tiap kurun waktu tertentu pasti ada

penurunan karena berganti menjadi pemukiman atau tempat lainnya

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : Yang saya tau, walaupun kab. Karawang saat ini banyak sektor

industri yang di bangun. Tapi kab. Karawang sudah mengklasifikasikan

wialayah-wilayah yang di perkhususkan untuk sektor pertanian.

Sehingga sektor pertanian di kab. Karawang tetap terjaga.

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

Page 133: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

117

Jawab : menurut saya sih pengaturan pengairan yang belum tepat.

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : menurut saya solusi yang tepat, yaitu harus segera meng

upgride teknologi pengairan yang mumpuni. Kita bisa mencontoh

pengairan seperti jatiluhur.

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : dengan memperbanyak praktek, sehingga lebih mudah untuk

difahami oleh mahasiswa

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : laboratorium untuk mahasiswa melakukan riset.

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: kita sebagai mahasiswa pertanian harus menjadi pelopor

perubahan, agar sektor pertanian di Indonesia semakin maju, karena

kita saat ini sedang dalam fase yang di sebut revolusi pertanian 4.0.

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab: Tidak terlalu berdampak, karena kegiatan yang biasa dilakukan

hanya sekedar sosialisasi dan jangka waktu ya pun pendek.

Akan sedikit berbeda apabila ada satu waktu tertentu dalam masa kuliah

yg mengharuskan magsiswa terjun ikut menggeluti kegiatan usaha tani

di Karawang(fokus di tani bukan umum seperti KKN) dan jangka

waktu yg cukup lama atau bisa membuat tim mahasiswa tangguh yg

beranggotakan hasil seleksi di diharuskan menjadi bahan percontohan

untuk terjun di bidang pertanian dengan kurun waktu lama, dibiayai full

dan dapat keringanan tugas belajar lain/bertugas di luar masa

pendidikan (libur semester genap).

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

Jawab: sangat bersinergi. Karena kebetulan kab. Karawang yang

terkenal dengan lumbung padi, sehingga pemerintah kab. Karawang

pasti akan membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli dan mumpuni di

bidang ini.

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : 1) Pendidikan dan Pengajaran; 2) Penelitian dan

Pengembangan;

3) Pengabdian kepada masyarakat

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ?

Jawab : iyah meemberikan prospek yang jelas.

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab: sektor pertanian di bidang pesawahan.

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : Kegiatan yg biasa dilakukan hanya berkeliling suatu waktu dari

satu tempat ke tempat lain sambil ditemani kopi dan gorengan untuk

ngobrol dari satu petani ke petani yang lain. Dan menyebarkan

informasi dari yg punya info lebih ke yg belum mendapat info tentang

inovasi dan fungsi tentang pengelolaan usaha tani .

Page 134: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

118

"ngopi sharing warga tani"

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ?

Jawab : Sangat memaklumi karena peningkatan jumlah penduduk

semakin meningkat berbarengan dengan kebutuhan ekonomi di tambah

kurang memberikannya hasil yg memuaskan dibidang usaha tani karena

pengelolaan yang masih kolot dan memakai cara lama (kurangnya

pergantian generasi muda yang mau terjun menekuni bidang ini).

Page 135: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

119

Lampiran 10

Transkrip Wawancara dengan Diah Pangesti Himpunan Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

L. Identitas diri

a. Nama : Diah Pangesti

b. Usia :6

c. Pendidikan/Semester : 20

II. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan anda memilih jurusan pertanian ?

Jawab : Tertarik dengan bidang ilmu yang mempelajari alam dan

pangan

2. Apakah anda menyukai bidang pertanian ?

Jawab: iya, menyukai

3. Apakah anda memiliki harapan prosfek yang baik dalam bidang

pertanian ? jawab : setiap mahasiswa pertanian pasti memiliki harapan

prospek yang baik kedepannya

4. Pengalaman apa yang menarik belajar dibidang pertanian ?

Jawab : ketika praktek dilapangan

5. Bagaimana kesan menjadi mahasiswa yang menempuh pendidikan di

bidang pertanian ?

Jawab : Banyak sekali hal yang berkesan, terutama ketika lebih tau

terhadap kualitas pangan, dan bisa untuk menciptakannya.

6. Apakah anda mengetahui kabupaten Karawang sebagai lumbung padi

nasional ?

Jawab : iya, saya tahu

7. Bagaimana menurut anda keberadaan wilayah pertanian Karawang saat

ini ?

Jawab : Luas lahan berkurang dan lahan produktif terkonsentrasi pada

daerah tertentu, serta beberapa lahan produktif telah beralih fungsi.

8. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : Baik, karena untuk saat ini kab. Karawang masih memiliki 97

hektare lahan pesawahan. Dan ini membuktikan bahwa kab. Karawang

masih bisa untuk mempertahankan itu.

9. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian

Karawang ?

Jawab : Karawang belum optimal dalam perdagangan komoditi

pertanian lintas pulau dan daerah.

10. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : kedepannya diharapkan kab. Karawang harus memiliki

database yang baik, sehingga bisa mensuply apa yang di butuhkan oleh

wilayah di Indonesia yang lain.

11. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian

Page 136: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

120

terhadap mahasiswanya ?

Jawab : Tentunya dengan cara melakukan observasi dan praktek

dilapangan.

12. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan

dibidang pertanian ?

Jawab : Ada beberapa laboraturium yang digunakan untuk riset

13. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai agent of change?

Jawab: mahasiswa pertanian bertugas untuk menjadikan wilayahnya

sebagai penghasil bahan pangan yang berkualitas, bukan hanya dilihat

dari segi kuantitasnya saja.

14. Apa pendapat anda tentang mahasiswa sebagai sosial control ?

Jawab: Mahasiswa sebagai generasi terpelajar mempunyai daya

pengaruh yang kuat terhadap masyarakat, maka dari itu mempunyai

kemampuan mempengaruhi pandangan dan sikap sosial masyarakat

melalui komunikasi yang tepat.

15. Menurut anda, apakah upaya kampus bersinergis dengan pembangunan

daerah ?

Jawab: Iya, bersinergi

16. Apa saja Tri Dharma dalam perguruan tinggi ?

Jawab : 1) Pendidikan dan Pengajaran; 2) Penelitian dan

Pengembangan;

3) Pengabdian kepada masyarakat

17. Apakah pihak kampus memberikan prosfek yang jelas dalam bidang

pertanian ?

Jawab : Iya, memberikan prospek yang jelas tentunya.

18. Sektor apa saja yang yang berpotensi di kabupaten Karawang ?

Jawab: sektor pesawahan.

19. Bagaimana anda akan mengimplementasikan keilmuan dalam bidang

pertanian di daerah Kabupaten Karawang ?

Jawab : Mencoba berkontribusi pada bidang-bidang yang dikuasai

sebagai mahasiswa.

20. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan alih fungsi lahan

pertanian di Karawang ?

Jawab : Ya. Tentu tidak baik jika dibiarkan terus berlanjut secara masif

sampai jangka waktu yang lama karena dapat semakin menggerus

ketersediaan lahan pertanian. Perlu ada pemahaman dan peninjauan dari

pihak-pihak terkait untuk mencegahnya.

Page 137: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

121

Lampiran 11

Transkrip Wawancara dengan Yudha sebagai Alumni Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

B. Alumni

I. Identitas diri

a. Nama : Yudha

b. Usia : 27 Tahun

c. Pekerjaan : Pengusaha Kulit Hewan

Daftar Pertanyaan

1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa

pertanian ?

Jawab : saya sedang berusaha menjual hasil alam dengan kualitas

premium, yaitu padi dan kulit hewan untuk dijadikan sebagai pakaian

seperti tas, dompet, sepatu atau bahkan jaket kulit.

2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?

Jawab : saya sampai sekarang masih aktif di komunitas pertanian salah

satunya Asosiasi Hidroponik (AHIK) Karawang dan serikat petani.

3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasisw

pertanian ?

Jawab : pengalamannya ketika menjadi mahasiswa pertanian adalah

saya bisa keliling Indonesia bawa nama kampus sebagai kordinator

sejabar, nasional, bahkan bisa setiap sebulan 2 kali ke luar kota

4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian

daerah Karawang ?

Jawab : untuk informasi saya selaku alumni selalu mencari sendiri, jadi

bagaimana keadaan pertanian ya paling kami berdiskusi dan mengkaji

5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : kedaan lahan Kabupaten Karawang sudah kalah dengan

Kabupaten Indramayu sejak tahun 2013 dan bisa dikatakan Kabupaten

Page 138: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

122

Karawang bukan lumbung padi lagi.

6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah

Pertanian Karawang ?

Jawab : mengenai permasalahan lahan pertanian ini adalah peraturan

bupati nya belum diadakan sehingga adanya zona merah, hijau, kuning

tidak ada sanksi yang tegas bagi yang melanggar

7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?

Jawab : investor pertania n modern bisa menjadi pendongkrak kualitas

dan kuantitas pertanian Karawang bisa meningkat.

8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi

Karawang sebagai wilayah pertanian ?

Jawab : di era seperti ini jarang sekali ada yang mau jadi petani, tapi

justru pertanian sangat penting, maka Persepsi pemuda dan mahasiswa

lah yang berada di depan.

9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang

pertanian ?

Jawab : tentunya sampai sekarang saya masih berkecimpung di dunia

pertanian dengan menjual beberapa produk pertanian, kedepannya

berharap usaha saya bisa berkembang

10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?

Jawab :teteap berproses dan menghasilkan progress untuk pertanian

Karawang yang lebih maju

Page 139: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

123

Lampiran 12

Transkrip Wawancara dengan Bayu Hendra sebagai Alumni Mahasiswa

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I. Identitas diri

a. Nama : Bayu Hendra

b. Usia : 28 tahun

c. Pekerjaan : Wirausaha

Daftar Pertanyaan

1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa

pertanian ?

Jawab : saya berwirausaha sebagai supplier sayuran dibeberapa hotel

dan rumah makan di Karawang

2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?

Jawab: saya masih aktif pada serikat petani

3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasiswa

pertanian ?

Jawab : Kesannya selama menjadi mahasiswa pertanian yang bisa

sampai ke Jepang untuk mempelajari pertanian dengan teknologi

canggih

4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian

daerah Karawang ?

Jawab : ya tentu segala informasi mengenai pertanian di daerah harus

selalu kita ketahui

5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : menurut saya perkembangan pertanian karawang secara

kuantitas bahkan kualitas itu masih belum signifikan.

6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah

Pertanian Karawang ?

Jawab : Menurut saya dengan menyuarakan Peraturan daerah lahan

Page 140: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

124

pertanian berkelanjutan Uud no 41 2011 terbit tentang harusnya sudah

diperdakan karawang belum ada sedangkan Bekasi sudah, inilah yang

menyebabkan lemahnya pengawasan lahan di Kabupaten Karawang.

7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?

Jawab : Seharusnya Kabupaten Karawang memiliki produksi padi yang

berbeda karena merupakan wilayah penghasil lumbung padi, menurut

survei hanya 25% pemuda yang minat pertanian.

8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi

Karawang sebagai wilayah pertanian ?

Jawab: Dengan keadaan seperti ini tentunya berharap Sumber Daya

Manusia terutama Persepsi penting pemuda bahkan mahasiswa bisa

maju dan bisa full mekanisasi namun tetap tradisional, seperti system

pertanian yang diterapkan di Jepang

9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang

pertanian ?

Jawab : dalam usaha saya sebagai pemasok sayur tentunya bisa jadi

kesempatan dan peluang bagi para petani untuk menghasilkan

produknya.

10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?

Jawab : saya berharap teknologi pertanian kita bisa lebih maju sehingga

itu akan meningkatkan kualitas bahkan kuantitas pertanian secara

berkala, jadi saya mengharapkan adik-adik untuk lebih berionovasi lagi

dalam bidang pertanian.

Page 141: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

125

Lampiran 13

Transkrip Wawancara dengan Fauzi sebagai Alumni Mahasiswa Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat : Sekret Himagro

I. Identitas diri

a. Nama : Fauzi

b. Usia : 24 tahun

c. Pekerjaan : Asisten Dosen (Laboratorium)

Daftar Pertanyaan

1. Kegiatan apa yang dilakukan setelah selesai menjadi mahasiswa

pertanian ?

Jawab : setelah lulus pada tahun 2018 kini saya menjalani profesi

sebagai asisten dosen praktek dan masih aktif mengkaji sistem

budidaya pertanian serta mengembangkannya.

2. Apakah anda aktif pada kegiatan-kegiatan di bidang pertanian ?

Jawab : kegiatan aktif nya masih membantu dosen dan mahasiswa

pertanian

3. Apa pengalaman yang paling berkesan keetika menjadi mahasisw

pertanian ?

Jawab : Hal yang berkesan selama mengampuh pendidikan adalah bisa

membawa himagro berkompetisi diuar daerah dalam program kerja

nasional

4. Apakah anda mengikuti informasi – informansi mengenai pertanian

daerah Karawang ?

Jawab : karena masih berkecimpung di pertanian, dan pertanian juga

merupakan basic pendidikan, untuk segala informasi yang berkaitan

dengan pertanian memang harus terus dijelajahi

5. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian

Karawang ?

Jawab : perkembangannya lebih ke kualitas bukan kuantitas produksi,

lalu lahan menurun secara statistik namun tidak dilakukannya inovasi

Page 142: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

126

maka kuantitas produksi jelas akan menurun

6. Apakah anda mengetahui beberapa permasalahan mengenai wilayah

Pertanian Karawang ?

Jawab : permasalahan lahan pertanian Karawang adalah Financial

masyarakat yang rendah dan penawaran dari para kontaktor tinggi,

sehingga yang harus ditanamkan pada masyarakat khususnya petani

yang memiliki lahan pertanian adalah mainset jangka Panjang dan

pengawasan yang kuat dari pemerintah, seharusnya dua elemen itu

memiliki visi yang sama

7. Menurut anda apakah solusi dari permasalahan tersebut ?

Jawab : salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah memangun

kualitas SDM (sumber daya manusia) khususnya para petani, fasilitasi

teknologi pertanian secara merata, dan dibuatnya pertanian dengan

skala industry atau industrialisasi pertanian karena pertanian tidak

hanya menjadi sector ekonomi nemun dapat juga menjaga lingkungan

contohnya seperti agro wisata dan lain-lain.

8. Seberapa pentingkah Persepsi mahasiswa dalam menjaga eksistensi

Karawang sebagai wilayah pertanian ?

Jawab : Pertanian di Kabupaten sudah seharusnya dipertahankan karena

hal ini sudah menajdi suatu kearifan lokal daerah dengan terbuktinya

pada Situs candi jiwa yang berada di arkeolog sekam padi dan jerami.

Hal ini benar-benar membuktikan bahwa pertanian di Karawang

semestinya benar-benar dipertahankan karena sudah menjadi kultural

sejak nenek moyang.

9. Keilmuan apa saja yang sudah anda implementasikan di bidang

pertanian ?

Jawab : untuk saat ini masih dengan berkecimpung menjadi asisten lab

dosen mudah-mudahan bisa melanjutkan pendidikan selanjutnya

10. Apa pesan untuk mahasiswa pertanian sekarang ?

Jawab : Belajar dengan sungguh-sungguh danterus berkarya.

Page 143: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

127

Lampiran 14

Transkrip Wawancara dengan Endang Rusman sebagai Pihak Dinas Pertanian

Kabupaten Karawang

Tempat : Dinas Pertanian

1. Pihak Dinas Pertanian

I. Identitas diri

a. Nama : Endang Rusman P.Mt

b. Usia : 52 tahun

c. Pendidikan : Magister

d. Jabatan/Status : Bidang Tanaman Pangan

:

Daftar Pertanyaan

1. Sudah berapa lama saudara menjabat menjadi kepala Dinas Pertanian?

Jawab : sudah hamper 4 tahun semenjak Bupati dilantik

2. Apa saja program-program yang ada pada dinas pertanian?

Jawab : Khusus dibidang saya ini ada program swasemba pangan, klinik

tani untuk para petani, sosialisasi mengenai teknologi pertanian

khususnya pangan.

3. Fasilitas apa saja yang diberikan dinas pertanian untuk pelaku pertanian ?

Jawab : kami menyediakan klinik terssebut, memberikan traktor dengan

teknologi terbaru terhadap beberapa kelompok tani, dan lain-lain

4. seberapa besar potensi kabupaten Karawang dalam sektor pertanian?

Jawab : sebetulnya potensi Karawang memang betul sangat berpotensi

dalam pertanian, apalagi sudah tercatat dalam sejarah dan secara tekstur

lahan tanah juga sesuai dengan pertanian, ditambah pertanian sudah

menjadi kearifan loKal yang dimiliki kabupaten Karawang sebagai

lumbung padi nasional. Namun, laju ekonomi Karawang juga harus terus

meningkat secara geografis Karawang juga sebagai jalur distribusi yang

ada di jalur utara, hal itu tidak menutup kemungkinan banyaknya potensi

lain diluar pertanian.

5. Apakah pihak dinas berupaya mempertahankan Kabupaten Karawang

sebagai sektor lumbung padi nasional ?

Jawab : Tentunya segala usaha dan upaya melalui program-program

dinas pertanian adalah untuk mempertahankan hal tersebut.

6. Apakah kabupaten Karawang memiliki potensi pada sektor lain setelah

pertanian ?

Jawab : itu jelas, Karawang itu seperti memilki semua sektor yang benar-

benar berpotensi, di dataran tingginya daerah pangkalan banyak curug

bisa jadi sektor pariwisata, begitupun di dataran rendah terdapat beberapa

pantai yang sudah pasti berpotensi di sektor pariwisata, secara geografis

juga karawang berada di antara jalur Jakarta menuju arah jawa tengah dan

jawa timur itu tidak menutup kemungkinan akan banyak sektor yang

berpotensi di Karawang.

Page 144: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

128

7. Menurut pihak dinas, bagaimana perkembangan atau eksistensi dari

sektor pertanian Karawang ?

Jawab : pertanian adalah sektor penyelamat bagi Karawang karena

merupakan sektor yang penting untuk pembangunan ekonomi Karawang

maka dari itu kita sedang berupaya bagaimana mempertahankan

Karawang ini tetap sebagai lumbung padi Nasional kedua setelah

Indramayu.

8. Apakah ada permasalahan mengenai lahan pertanian di Karawang ?

Jawab : tentunya tidak bisa dielak lagi banyaknya alih fungsi lahan

pertanian menjadi industri atau sektor lainnya .

9. Bagaimana upaya pihak dinas dalam mengatasi permasalahan tersebut ?

Jawab : upaya kami melakukan himbauan kepada para petani seperti

melakukan percepatan tanam agar selama setahun bisa beberapa kali

panen, melakukan kunjungan ke beberapa kelompok pertanian untuk

sosialisasi teknologi pertanian yang bisa meningkatkan kuantitas

pertanian, bersinergi dan berkolaborasi dengan segala kebijakan yang

dibuat oelh kementrian pertanian.

10. Bagaimana tanggapan pemerintah daerah atas permasalahan tersebut ?

Jawab : dari pihak pemda sendiri sangat berupaya untuk perlindungan

lahan pertanian seperti yang diinginkan bupati ialah adanya alokasi

anggaran untuk pembelian lahan pertanian dan harus dilindungi dengan

menyusun perda, dan membuat regulasi-regulasi yang bisa melindungi

lahan pertanian sepenuhnya.

Page 145: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

129

Lampiran 15

Transkrip Wawancara dengan Darso sebagai Kepala Prodi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang.

Tempat :Ruang Kepala Prodi

11. Pengelola Jurusan

I. Identitas diri

a. Nama : Darso Sugiono M. Pmt

b. Usia : 38 Tahun

c. Pendidikan : Magister

d. Jabatan/Status : Kepala Program Pendidikan

:

Daftar Pertanyaan

1. Sudah berapa lama saudara menjabat sebagai pengelola jurusan pertanian ?

Jawab : 8 Bulan sejak November

2. Apakah visi misi fakultas pertanian bersinergi terhadap pembangunan daerah ?

Jawab : pasti, Visi misi fakultas dan universitas harus saling bersinergi dengan

daerah

3. Bagaimana upaya kampus dalam mengedukasi pendidikan pertanian terhadap

mahasiswanya ?

Jawab : Upaya yang dilakukan dalam menangani kondisi lahan tersebut oleh pihak

jurusan adalah dengam memberikan edukasi tentang agriculture atau pertanian

berkelanjutan, kemudian ilmu tentang pupuk alami tanpa merusak lingkungan, dan

melalui Himagro sebagai wadah untuk mahasiswa melalukan proses implementasi

keilmuannya dalam masyarakat.

4. Fasilitas apa saja yang disediakan kampus untuk menunjang pendidikan dibidang

pertanian ?

Jawab : Fasilitas memadai yang diberikan pihak kampus juga diusahakan untuk

menunjang pendidikan pertanian untuk mahasiswanya, seperti laboratorium khusus

yang terbagi dalam 4 laboratorium, ada laboratorium agronomi, hama penyakit,

bioteknologi tanaman dan laboratorium tanah,

5. Prestasi apa saja yang diraih mahasiswa dalam bidang pertanian ?

Jawab : Pihak kampus sudah berupaya memberikan pendidikan pertanian yang

tebaik dengan terbukti bahwa mahasiswa dan mahasiswinya aktif dal kegiatan

Page 146: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

130

dibidang pertanian sehingga memiliki banyak prestasi

6. Menurut anda bagaimana dengan keberadaan wilayah pertanian Karawang saat ini ?

Jawab : mengenai lahan pertanian kabupaten Karawang yang kondisinya bisa

dibilang sedang sakit, terjadi banyak alih fungsi lahan di zona hijau.

7. Bagaimana menurut anda tentang perkembangan wilayah pertanian Karawang ?

Jawab : pembasmian hama seperti hama wereng dan hama tikus dan dinas pertanian

pun memiliki program untuk memberikan mesin-mesin yang digunakan untuk

petani agar membantu proses mempermudah penanamannya meskipun kondisi

lahan pertanian di Kabupaten Karawang sedang tidak baik.

8. Apakah ada permasalahan yang anda ketahui mengenai pertanian Karawang ?

Jawab : banyaknya lahan yang beralih fungsi, banyak juga masalah mengenai

masalah hama hal itu tentu berpengaruh terhadap hasil pertanian.

9. Bagaimana tanggapan anda tentang permasalahan tersebut ?

Jawab : untuk mempertahankan produktivitas lahan pertanian dengan mendukung

inovasi-inovasi baru dalam bidang pertanian membantu agar kuantitas pertanian

tida berkurang secara drastis

10. Apa harapan anda terhadap mahasiswa-mahasiswa yang sedang menempuh

pendidikan pertanian ?

Jawab : harapannya mahasiswa dapat mengaplikasi ilmunya entah sebagai

akademisi, politik atau yang lainnya namun tetap tidak melupakan jati diri

mahasiswa dibidang pertanian.

Page 147: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

131

Lampiran 5 Dokumentasi Observasi

1. Kondisi dan situasi Fakultas Pertanian

Fakultas Pertanian Unsika

Kampus Unsika

HIAS FAKULTAS

Page 148: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

132

2. Kondisi dan situasi lahan pertanian karawang

Jln Tanjungpura Blk. C3 No.7 , Kec. Karawang Barat, Kabupaten Karawang,

PT. Super Liteblok Industry Jl. Proklamasi No.KM 5, Wanasepi, Tunggakjati,

Kec. Karawang Barat, Kabupaten Karawang

Jl. Lingkar Tanjungpura No.10, Nagasari, Kec. Karawang Barat Karawang

Page 149: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

133

Jl. Tunggakjati, Kec. Karawang Bar., Kabupaten Karawang,

JL Proklamasi KM 3.5, Tunggak Jati, Karawang Barat, Tunggakjati,

Karawang Barat, Kabupaten Karawang

Jln. Karyasari, Kec. Rengas Dengklok, Kabupaten Karawang

Page 150: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

134

3. Tempat kegiatan praktik pertanian mahasiswa Unsika

Page 151: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

135

4. Dinas Pertanian Karawang

Wawancara dengan Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Karawang

Page 152: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

136

Lampiran 6 Dokumentasi Wawancara

Wawancara Kaprodi Agrotekno Wawancara mahasiswa Agrotekno

Wawancara mahasiswa Agrotekno

Page 153: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

137

Wawancara alumni Agrotekno Wawancara alumni Agrotekno

Wawancara mahasiswa Agrotekno

Page 154: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

138

Lampiran 7 Kegiatan-kegiatan Himagro

PENA TUNAS 8 ABDIMAS

ABDIMAS ABDIMAS

TABULAMPOT HIDROPONIK

MUNAS FORMATANI MUSWIL FORMATANI

Page 155: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

139

Seluruh anggota Himagro Unsika

Peringatan Hari Tani Nasional

Page 156: PERSEPSI MAHASISWA PERTANIAN TERHADAP ALIH FUNGSI …

140

Lampiran 8 Biografi Penulis

Siti Maemunah atau biasa dipanggil

Mae, Una, Muna. Lahir di Karawang pada

tanggal 26 November 1997 yang merupakan

anak tunggal dari Orang tua kandung dan

anak pertama dari 3 saudara kandung dari

pasangan Ahmad fauzi dan Nining Farida.

Bertempat tinggal di Dusun Langseb IV

rt/rw 001/004 Desa Kertaraharja,

Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang

Provinsi Jawa Barat.

Pendidikan Formal yang ditempuh

yaitu : TPA AL-ulya (2001-2003), SDN 1

Kertaraharja (2003-2009), SMPN 1 Pedes

(2009-2012), SMA Sapta Dharma Soreang Bandung (2012-2015), Pada tahun

yang sama di 2015, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui jalur

SPMB Mandiri dan memilih Konsentrasi Geografi pada tahun 2016.

Pengalaman Organisasi yang pernah diikuti selama dalam dunia

perkuliahan yaitu Kader PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) pada

tahun 2015, anggota Degung Sunda di Postar (Pojok Seni Tarbiyah) pada tahun

2016, anggota dan pernah menjabat sebagai bendahara umum organisasi

primodial KMIK-Jakarta (Keluarga Mahasiswa Islam Karawang-Jakarta) pada

tahaun 2015-2019, Penulis aktif dalam kegiatan sosial, kedaerahan dan

toleransi umat beragama dengan mengikuti komunitas Toleransia.id dan YIPC

(Youth Interpaith Peacemaker Community).

Penulis mendedikasikan skripsi ini terutama kepada Kedua Orang Tua, Adik

dan Orang-Orang yang berhati baik serta mulia di dalam hidup. Penulis tidak

lupa bersyukur karena masih diberikan kepercayaan untuk dapat

menyelesaikan S1 dan menjadikan hasil skripsi ini supaya bermanfaat bagi diri

sendiri maupun orang lain.

Penulis dapat dihubungi melalui email: [email protected]