pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap perubahan

14
De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T. Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan Masyarakat di Kecamatan Pringsewu 1 PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN PEKERJAAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN PRINGSEWU De’vega Claudia Evangeliesta 1 , Zulqadri Ansar, S.T., M.T. 2 Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35365 1 Email : [email protected] 2 Email : [email protected] ABSTRAK Alih fungsi lahan pertanian merupakan konsekuensi dari perkembangan wilayah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi sebaran dan luas lahan pertanian yang mengalami alih fungsi lahan, mengidentifikasi perubahan pekerjaan dan pendapatan masyarakat dan mengidentifikasi hubungan keterkaitan antara alih fungsi lahan pertanian terhadap perubahan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif menggunakan perbandingan tabulasi silang. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan stratified random sampling. Unit penelitian yaitu masyarakat yang berusia produktif dan tinggal di Kecamatan Pringsewu >10 Tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara alih fungsi lahan dengan perubahan pekerjaan dan pendapatan di Kecamatan Pringsewu. Dengan dominasi dampak yang dirasakan berupa lahan pertanian berkurang, beralih profesi/pekerjaan dan terjadi persaingan antara pedagang karena jumlah pedagang bertambah banyak. Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan, Lahan Pertanian, Perubahan Pekerjaan, Perubahan Pendapatan, Dampak Alih Fungsi Lahan ABSRACT The conversion of agricultural land is a consequence of regional development. The purpose of this study is to identify the distribution and area of agricultural land that has undergone land use change, identify changes in employment and community income and identify the relationship between the conversion of agricultural land to changes in employment and community income. The method used is quantitative descriptive statistical analysis using cross tabulation comparisons. The sampling technique in this study used stratified random sampling. The research unit is people who are of productive age and live in Kecamatan Pringsewu > 10 years. The results showed a linkage between land use change and changes in employment and income in Kecamatan Pringsewu. With the dominance of the impact that is felt in the form of reduced agricultural land, changing professions / jobs and there is competition between traders because the number of traders increases. Keywords: Land conversion, Agricultural Land, Job Change, Income Change, Impact of Land Function Change

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

1

PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP

PERUBAHAN PEKERJAAN DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI

KECAMATAN PRINGSEWU

De’vega Claudia Evangeliesta1, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.2 Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung,

Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35365 1Email : [email protected]

2Email : [email protected]

ABSTRAK

Alih fungsi lahan pertanian merupakan konsekuensi dari perkembangan wilayah.

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi sebaran dan luas lahan pertanian yang

mengalami alih fungsi lahan, mengidentifikasi perubahan pekerjaan dan pendapatan

masyarakat dan mengidentifikasi hubungan keterkaitan antara alih fungsi lahan

pertanian terhadap perubahan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Metode yang

digunakan adalah analisis statistik deskriptif kuantitatif menggunakan perbandingan

tabulasi silang. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan stratified random

sampling. Unit penelitian yaitu masyarakat yang berusia produktif dan tinggal di

Kecamatan Pringsewu >10 Tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan

antara alih fungsi lahan dengan perubahan pekerjaan dan pendapatan di Kecamatan

Pringsewu. Dengan dominasi dampak yang dirasakan berupa lahan pertanian

berkurang, beralih profesi/pekerjaan dan terjadi persaingan antara pedagang karena

jumlah pedagang bertambah banyak.

Kata Kunci : Alih Fungsi Lahan, Lahan Pertanian, Perubahan Pekerjaan, Perubahan

Pendapatan, Dampak Alih Fungsi Lahan

ABSRACT

The conversion of agricultural land is a consequence of regional development.

The purpose of this study is to identify the distribution and area of agricultural land that

has undergone land use change, identify changes in employment and community income

and identify the relationship between the conversion of agricultural land to changes in

employment and community income. The method used is quantitative descriptive

statistical analysis using cross tabulation comparisons. The sampling technique in this

study used stratified random sampling. The research unit is people who are of productive

age and live in Kecamatan Pringsewu > 10 years. The results showed a linkage between

land use change and changes in employment and income in Kecamatan Pringsewu. With

the dominance of the impact that is felt in the form of reduced agricultural land, changing

professions / jobs and there is competition between traders because the number of traders

increases.

Keywords: Land conversion, Agricultural Land, Job Change, Income Change, Impact of

Land Function Change

Page 2: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

2

Pendahuluan

Kabupaten Pringsewu adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi

Lampung. Kabupaten Pringsewu merupakan kabupaten hasil pemekaran dari

Kabupaten Tanggamus dan memiliki luas wilayah sekitar 625 km2 atau 62.500 Ha

yang hampir seluruhnya berupa wilayah daratan. Potensi sumber daya alam yang

dimiliki Kabupaten Pringsewu sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan

pertanian (BPS Kabupaten Pringsewu, 2017). Kabupaten Pringsewu merupakan

salah satu kabupaten yang menyumbang produksi padi di Provinsi Lampung dan

menjadikannya “10 provinsi dengan produksi padi terbesar” pada tahun 2017

(databoks, 2018). Kabupaten Pringsewu menyumbang 3,25% produksi padi dari

total 4,3 juta ton padi dan menjadikannya kawasan ketahanan pangan nasional di

Provinsi Lampung. Luas lahan sawah di Kabupaten Pringsewu mencapai 13.678

Ha atau sekitar 21,88% dari total luas wilayah yang tersebar di seluruh kecamatan.

Lahan sawah ini menyebar di seluruh kecamatan dengan 5 kecamatan yang

memiliki lahan sawah terbesar yaitu berada di Kecamatan Gadingrejo, Kecamatan

Pardasuka, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Pagelaran, dan Kecamatan

Pringsewu.

Pengembangan pertanian tanaman pangan di Kabupaten Pringsewu

diarahkan pada kawasan yang sesuai untuk pertanian lahan basah, yang meliputi

daerah dengan fisiografi rawa, dataran banjir, jalur meander dan dataran alluvial.

Luas potensial kawasan tersebut mencapai 10.823 Ha yang dominan tersebar pada

wilayah timur, barat dan selatan Kabupaten Pringsewu. Lahan pertanian tanaman

pangan (lahan pertanian basah) yang ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan

berkelanjutan seluas kurang lebih 6.494 ha atau 60% menyebar di Kecamatan

Pagelaran, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Gadingrejo,

dan sebagian di Kecamatan Pardasuka.

Namun seiring dengan berkembangnya Kabupaten Pringsewu, luas lahan

pertanian terus berkurang dan beralih fungsi dari tahun ke tahun. Tercatat alih

fungsi lahan sawah yang terjadi di tahun 2012-2014 seluas 515,74 Ha

(Fathurrakhman, 2016). Kecamatan yang mengalami alih fungsi lahan terbesar

berada di Kecamatan Pringsewu dengan luas 309,54 Ha. Hal ini dikarenakan letak

Kecamatan Pringsewu yang berada di pusat kota Kabupaten Pringsewu dan peran

serta fungsi dari Kecamatan Pringsewu terhadap Kabupaten Pringsewu.

Berdasarkan RTRW Kabupaten Pringsewu 2011-2031, Kecamatan Pringsewu

ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan peran sebagai pusat

pemerintahan regional, pusat pelayanan kesehatan, pusat pelayanan pendidikan,

pengembangan pariwisata dan budaya, pusat perdagangan dan jasa, pusat koleksi

dan distribusi, serta simpul transportasi regional (Bappeda Kabupaten Pringsewu,

2019).

Berkurangnya luas lahan sawah di Kecamatan Pringsewu secara

keseluruhan berubah menjadi permukiman penduduk (Ariyanto, 2015). Alih

fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun dapat mempengaruhi struktur

sosial ekonomi masyarakat terutama dalam struktur mata pencaharian (Prasetya,

2015) dan pendapatan masyarakat khususnya mereka yang bekerja sebagai petani

(Totok Mardikanto, 2003). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh alih fungsi lahan yang terjadi terhadap perubahan pekerjaan

dan pendapatan masyarakat di Kecamatan Pringsewu.

Page 3: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

3

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif kuantitatif dengan

metode penelitian kuesioner, survey instansi dan studi literatur. Dalam

pengumpulan data primer peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada

responden yang merupakan masyarakat di Kecamatan Pringsewu. Sedangkan

untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan survey instansi dan studi

literatur guna mendapatkan data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan Disproportional Stratified Random yaitu dengan mengambil

sampel secara acak tanpa memperhatikan besar kecilnya perimbangan dari

proporsi jumlah penduduk tiap kelurahan/pekon. Dalam pengambilan data

menggunakan stratified random sampling karakteristik sampel yang digunakan

adalah berdasarkan tingkatan kelompok umur. Sampel yang digunakan

merupakan penduduk dengan usia produktif dan masyarakat yang tinggal di

Kecamatan Pringsewu lebih dari 10 tahun. Peneliti menggunakan data asumsi

sebelum alih fungsi lahan dari tahun 2012 dikarenakan pada tahun 2012-2014

terjadi alih fungsi lahan terbesar di Kecamatan Pringsewu (Fathurrakhman, 2016).

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial,

analisis statistik deskriptif, dan analisis asosiasi tabulasi silang (crosstab).

Analisis spasial digunakan untuk mengetahui sebaran lokasi yang mengalami alih

fungsi lahan di Kecamatan Pringsewu dengan teknik overlay peta lahan sawah

2012 dan peta lahan sawah 2019. Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan

untuk mendeskriptifkan data luas lahan yang mengalami alih fungsi di Kecamatan

Pringsewu berdasarkan hasil analisis spasial yang telah dilakukan dan mengetahui

karakteristik pekerjaan dan pendapatan masyarakat di Kecamatan Pringsewu dari

segi pekerjaan dan segi pendapatan pada tahun 2012 dan tahun 2019. Sedangkan

untuk mengidentifikasi hubungan kerterkaitan antara perubahan pekerjaan dan

pendapatan akibat alih fungsi lahan digunakan analisis tabulasi silang (crosstab).

Hasil Dan Pembahasan

1. Persebaran dan Luas Alih Fungsi Lahan di Kecamatan Pringsewu

Berdasarkan peta yang telah dibuat, pada tahun 2012 Kecamatan

Pringsewu memiliki lahan sawah seluas 1977 Ha yang tersebar di semua

kelurahan dan pekon yang ada. Lahan sawah terluas berada di Kelurahan

Margakarya dengan luas sebesar 315,6 Ha atau sekitar 16,14% dan lahan sawah

paling sedikit berada di Kelurahan Pringsewu Timur dengan luas sebesar 23,4 Ha

atau sekitar 1,2% dari total luas sawah yang ada. Data tersebut dapat dilihat pada

grafik berikut.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 1. Grafik Luas Lahan Sawah 2012-2019

255.

3

90.7

44.4 64

.8

315.

6

186.

8

112.

7

56.2 71

.3

56.7

141.

7

215.

0

23.4

90.7

230.

3

216.

2

102.

5

47.7

47.7

269.

3

194.

6

99.0

43.6

72.7

39.9

132.

3

187.

4

16.9

76.5

219.

3

0.0

50.0

100.0

150.0

200.0

250.0

300.0

350.0

Sawah 2012

Sawah 2019

Page 4: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

4

Sumber : Arcgis, 2020

Gambar 2. Peta Lahan Sawah Kecamatan Pringsewu 2012

Sumber : Arcgis, 2020

Gambar 3. Peta Lahan Sawah Kecamatan Pringsewu 2019

Page 5: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

5

Sumber : Arcgis, 2020

Gambar 4. Peta Alih Fungsi Lahan Sawah Kecamatan Pringsewu 2012-2019

2. Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan Masyarakat

A. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diperlukan dalam penlitian ini berupa

masyarakat di Kecamatan Pringsewu yang telah tinggal lebih dari 10 Tahun (>10

Tahun) dan merupakan masyarakat yang berusia 15-64 Tahun (usia produktif

terhitung dari tahun 2012). Karakteristik tersebut digunakan agar mendapatkan

responden yang sesuai dengan kebutuhan data penelitian. Berikut tabel persebaran

responden di Kecamatan Pringsewu.

Tabel 1. Persebaran Responden Masyarakat

Kelurahan Jumlah

Bumiarum 2

Bumiayu 1

Fajaragung 1

Fajaragung Barat 1

Margakarya 2

Pajaresuk 11

Podomoro 4

Podosari 5

Pringsewu Barat 9

Pringsewu Selatan 12

Pringsewu Timur 19

Pringsewu Utara 7

Page 6: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

6

Kelurahan Jumlah

Rejosari 1

Sidoharjo 24

Waluyojati 1

Jumlah 100

Sumber : Excel, 2020

Dari tabel persebaran responden per kelurahan di Kecamatan Pringsewu,

mayoritas responden berada di Kelurahan Sidoharjo dengan jumlah responden

sebanyak 24 jiwa, Kelurahan Pringsewu Timur sebanyak 19 jiwa dan Kelurahan

Pringsewu Selatan sebanyak 12 jiwa. Sedangkan responden paling sedikit berada

di Kelurahan Bumiayu, Kelurahan Fajaragung, Kelurahan Fajaragung Barat,

Kelurahan Rejosari, dan Kelurahan Waluyojati dengan jumlah responden masing-

masing kelurahan sebanyak 1 jiwa. Dilihat dari letak wilayahnya, mayoritas

persebaran responden cenderung berada di tengah-tengah Kecamatan Pringsewu

sedangkan responden yang paling sedikit jumlahnya berada di pinggiran wilayah

Kecamatan Pringsewu. Berikut Peta Persebaran Responden Menurut Kelurahan di

Kecamatan Pringsewu.

Sumber : Arcgis, 2020

Gambar 5. Peta Persebaran Responden Menurut Kelurahan di Kecamatan Pringsewu

Dari data tersebut mayoritas responden berada pada rentang usia 25-54

tahun atau masuk ke dalam kategori kelompok umur prima/produktif yang

tersebar di seluruh kelurahan/pekon di Kecamatan Pringsewu. Berikut grafik

persebaran usia responden.

Page 7: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

7

Sumber : Excel, 2020

Gambar 6. Grafik Persebaran Usia Responden

B. Jenis Pekerjaan Masyarakat

Mata pencaharian atau jenis pekerjaan masyarakat pada tahun 2012 jika

dilihat dari grafik di bawah, mayoritas masyarakat di Kecamatan Pringsewu

bekerja sebagai pedagang atau wiraswasta dengan presentase sebanyak 25% atau

25 jiwa. Berikut rincian mata pencaharian masyarakat Kecamatan Pringsewu pada

tahun 2012.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 7. Grafik Mata Pencaharian Masyarakat Tahun 2012

Sedangkan pada tahun 2019, mata pencahariaan masyarakat Kecamatan

Pringsewu didominasi oleh pedagang atau wiraswasta dengan presentase 32%

atau sebanyak 32 responden. Berikut rincian mata pencaharian masyarakat

Kecamatan Pringsewu pada tahun 2019.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 8. Grafik Mata Pencaharian Masyarakat Tahun 2019

7%

81%

12%

Usia Responden

15-24 Tahun

25-54 Tahun

> 54 Tahun

17%

17%

23%

25%

10%8%

Mata Pencaharian Masyarakat Tahun 2012

Petani

PNS

Karyawan Swasta

Pedagang/Wiraswasta

Tidak Bekerja

Lainnya

10%

20%

21%

32%

9%8%

Mata Pencaharian Masyarakat Tahun 2019

Petani

PNS

Karyawan Swasta

Pedagang/Wiraswasta

Tidak Bekerja

Lainnya

Page 8: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

8

C. Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyarakat di Kecamatan Pringsewu pada tahun 2012

didominasi pada rentang <Rp.1.500.000 dengan presentase 53% atau sebanyak 53

responden. Sedangkan nominal pendapatan masyarakat mayoritas sebesar

Rp.1.000.000 yakni sebanyak 14 responden. Berikut rincian pendapatan

masyarakat pada tahun 2012 dan dapat dilihat pada grafik di bawah.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 9. Grafik Pendapatan Masyarakat 2012

Jika dilihat dari nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) di Provinsi

Lampung tahun 2012 yaitu sebesar Rp.975.000, pendapatan rata-rata masyarakat

yang cenderung berada pada rentang <Rp.1.500.000 dan dari hasil rekapitulasi

data mayoritas pendapatan masyarakat berada di atas nilai Upah Minimum

Provinsi (UMP) yaitu sebesar 65% atau 65 responden sedangkan sebesar 35%

atau sebanyak 35 responden berada di bawah nilai UMP.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 10. Grafik Pendapatan Masyarakat Berdasarkan UMP Tahun 2012

Pendapatan masyarakat di Kecamatan Pringsewu pada tahun 2019

didominasi pada rentang <Rp.1.500.000 dengan presentase 43% atau sebanyak 43

responden. Sedangkan nominal pendapatan masyarakat mayoritas sebesar

Rp.1.000.000 yakni sebanyak 11 responden. Berikut rincian pendapatan

masyarakat pada tahun 2012 dan dapat dilihat pada grafik di bawah.

53%

13%

6%

19%

9%

Pendapatan Masyarakat 2012

< Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.001 - 2.500.000

Rp. 2.500.001 - 3.500.000

> Rp. 3.500.000

Tidak mempunyai pendapatan

65%

35%

Pendapatan Masyarakat Berdasarkan UMP Tahun 2012

Pendapatan di atas UMP

Pendapatan di bawah UMP

Page 9: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

9

Sumber : Excel, 2020

Gambar 11. Grafik Pendapatan Masyarakat 2019

Jika dilihat dari nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) di Provinsi

Lampung tahun 2019 yaitu sebesar Rp.2.241.269, pendapatan rata-rata

masyarakat yang cenderung berada pada rentang <Rp.1.500.000 dan dari hasil

rekapitulasi data mayoritas pendapatan masyarakat berada di bawah nilai Upah

Minimum Provinsi (UMP) yaitu sebesar 35% atau 35 responden sedangkan

sebesar 65% atau sebanyak 65 responden berada di atas nilai UMP.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 12. Grafik Pendapatan Masyarakat Berdasarkan UMP Tahun 2019

3. Analisis Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Pekerjaan

Masyarakat

Hasil analisis crosstab (tabulasi silang) antara pekerjaan masyarakat

sebelum alih fungsi lahan dan pekerjaan masyarakat sesudah alih fungsi lahan

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Crosstab Alih Fungsi Lahan Terhadap Pekerjaan Masyarakat Pertanian

Crosstab

Perubahan Pekerjaan Masyarakat

Count Petani PNS Karyawan

Swasta

Pedagang/

Wiraswasta

Tidak

Bekerja Lainnya

Alih Fungsi Lahan Sebelum 17 17 23 25 10 8

Sesudah 10 20 21 32 9 9

43%

15%

10%

23%

9%

Pendapatan Masyarakat 2019

< Rp. 1.500.000

Rp. 1.500.001 - 2.500.000

Rp. 2.500.001 - 3.500.000

> Rp. 3.500.000

Tidak mempunyai pendapatan

35%

65%

Pendapatan masyarakat berdasarkan UMP Tahun 2019

Pendapatan di atas UMP

Pendapatan di bawahUMP

Page 10: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

10

Total 27 37 44 57 19 17

Keterangan Nilai Approx. Sig

Alih Fungsi Lahan terhadap perubahan pekerjaan 0.638 0.000

Sumber : Hasil Output SPSS, 2020

Dari hasil analisis crosstab yang telah dilakukan dapat diartikan bahwa

alih fungsi lahan mempunyai dampak terhadap perubahan pekerjaan masyarakat

terutama yang bekerja sebagai petani dan pedagang. Hal tersebut sesuai dengan

hasil penelitian (Prasetya, 2015) yang menyatakan bahwa alih fungsi lahan

berdampak pada perubahan mata pencaharian masyarakat.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 13. Grafik Perubahan Jenis Pekerjaan Masyarakat 2012-2019

Jika dilihat dari grafik di atas, perubahan jenis pekerjaan masyarakat

paling signifikan berada pada petani dan pedagang/wiraswasta. Pekerjaan

masyarakat sebagai pertani menurun sebanyak 7 orang pada tahun 2019 atau

setelah adanya alih fungsi lahan pertanian. Sedangkan pekerjaan masyarakat

sebagai pedagang/wiraswasta meningkat dari 25 orang menjadi 32 orang setelah

adanya alih fungsi lahan pertanian. Sementara untuk pekerjaan masyarakat

sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, dan lainnya tidak terlalu

signifikan. Masyarakat yang terkena dampak alih fungsi lahan berkaitan dengan

mereka yang bekerja sebagai petani dan pedagang/wiraswasta. Semakin

sempitnya lahan pertanian sebagai akibat dari terus bertambahnya jumlah lahan

pertanian yang beralih fungsi, akan mengurangi jumlah garapan, dan pada

akhirnya akan berdampak pada berkurangnya lapangan kerja buruh tani

(Pakpahan dkk, 1993 dalam Hatu, A Rauf, 2018). Peran Kecamatan Pringsewu

sebagai pusat perdagangan dan jasa juga menjadi sebab banyak masyarakat yang

beralih pekerjaan ke pedagang/wiraswasta. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil

analisis berdasarkan data responden masyarakat di Kecamatan Pringsewu.

Mayoritas masyarakat yang pada awalnya bekerja sebagai petani dan buruh tani

berubah menjadi pedagang/wiraswasta yaitu sebanyak 6 orang, 1 orang berubah

menjadi PNS, 1 orang menjadi ibu rumah tangga, dan 9 orang tetap menjadi

petani. Sedangkan masyarakat yang berubah pekerjaan menjadi

pedagang/wiraswasta berasal dari karyawan swasta sebanyak 3 orang, petani

sebanyak 6 orang dan masyarakat yang awalnya tidak mempunyai pekerjaan

sebanyak 2 orang. Rincian data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

17 17

23 25

10 810

20 21

32

9 9

0

10

20

30

40

Petani PNS KaryawanSwasta

Pedagang/Wiraswasta

TidakBekerja

Lainnya

Perubahan Jenis Pekerjaan Masyarakat

Sebelum

Sesudah

Page 11: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

11

Tabel 3. Perubahan Pekerjaan 2012-2019

Jenis Pekerjaan 2012 2019 Keterangan

Petani 17 9

1 beralih menjadi PNS

6 beralih menjadi Pedagang/Wiraswasta

1 beralih ke pekerjaan lain

PNS 17 17

Karyawan Swasta 23 18 3 beralih menjadi Pedagang/Wiraswasta

2 beralih menjadi Tidak Bekerja

Pedagang/

Wiraswasta 25 21

2 beralih menjadi Tidak Bekerja

1 beralih ke pekerjaan lain

Tidak Bekerja 10 4

1 beralih menjadi PNS

3 beralih menjadi Karyawan Swasta

2 beralih menjadi Pedagang/Wiraswasta

Lainnya 8 6 1 beralih menjadi PNS

1 beralih menjadi Tidak Bekerja

Sumber : Excel, 2020

4. Analisis Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap

Pendapatan Masyarakat

Hasil analisis crosstab (tabulasi silang) antara pendapatan masyarakat

sebelum alih fungsi lahan dan pendapatan masyarakat sesudah alih fungsi lahan

dapat dilihat pada tabel 4. Dari hasil analisis crosstab yang telah dilakukan dapat

diartikan bahwa alih fungsi lahan mempunyai dampak terhadap perubahan

pendapatan masyarakat terutama yang bekerja sebagai petani dan pedagang. Hal

tersebut sesuai dengan teori Totok Mardikanto (2003) yang menyatakan bahwa

alih fungsi lahan berpengaruh pada perubahan pendapatan petani dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari tabel 4. dapat dilihat perubahan pendapatan

masyarakat sebelum dan sesudah alih fungsi lahan yaitu masyarakat dengan

pendapatan berada pada rentang <Rp.1.500.000 berkurang sebanyak 10

responden, pendapatan dengan rentang sebesar Rp.1500.001 - 2.500.000

bertambah sebanyak 2 responden, pendapatan dengan rentang sebesar

Rp.2.500.001 - 3.500.000 bertambah sebanyak 4 responden, pendapatan dengan

rentang sebesar >Rp.3.500.000 bertambah sebanyak 4 responden, dan masyarakat

yang tidak mempunyai pendapatan tetap berjumlah 9 responden. Hasil analisis

crosstab (tabulasi silang) antara pendapatan masyarakat sebelum alih fungsi lahan

dan pendapatan masyarakat sesudah alih fungsi lahan dapat dilihat pada tabel dan

grafik berikut.

Tabel 4. Crosstab Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pendapatan

Masyarakat

Crosstab

Perubahan Pendapatan Masyarakat

Count < Rp.

1.500.000

Rp.

1.500.001

-

2.500.000

Rp.

2.500.001

-

3.500.000

> Rp.

3.500.000

Tidak

mempunyai

pendapatan

Alih Fungsi Lahan Sebelum 53 13 6 19 9

Sesudah 43 15 10 23 9

Total 96 28 16 42 18

Page 12: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

12

Keterangan Nilai Approx. Sig

Alih Fungsi Lahan Terhadap Perubahan Pendapatan Masyarakat 0.501 0.000

Sumber : Hasil Output SPSS

Sumber : Excel, 2020

Gambar 14. Grafik Jenis Pekerjaan yang Mengalami Perubahan Pendapatan

Dampak Alih Fungsi Lahan Menurut Masyarakat

Berdasarkan grafik di bawah, masyarakat yang menjawab bahwa terdapat

dampak dari alih fungsi lahan yang terjadi sebanyak 76% atau 76 orang

sedangkan yang tidak merasakan dampak apapun sebanyak 24% atau 24 orang.

Data tersebut bisa dilihat pada grafik berikut.

Sumber : Excel, 2020

Gambar 15. Grafik Dampak Alih Fungsi Lahan Menurut Masyarakat

Bentuk dampak alih fungsi lahan menurut masyarakat berupa perubahan

pekerjaan, lahan pertanian berkurang, menurunnya pendapatan, terjadi persaingan

antar pedagang karena jumlah pedagang bertambah banyak, dan lainnya. Menurut

mayoritas masyarakat yaitu sebanyak 39% atau 30 responden, bentuk dampak alih

fungsi lahan berupa “terjadinya persaingan antar pedagang karena jumlah

pedagang bertambah banyak”. Masyarakat yang menjawab bentuk dampak alih

fungsi lahan berupa “beralih profesi/pekerjaan” sebanyak 20% atau 15 responden.

Masyarakat yang menjawab dampak alih fungsi lahan berupa menurunnya

pendapatan petani sebanyak 13% atau 10 responden. Sedangkan, masyarakat yang

menjawab bentuk dampak alih fungsi lahan berupa “lahan pertanian berkurang”

sebanyak 28% atau 21 responden. Data tersebut dapat dilihat pada grafik berikut.

25%

5%

16%36%

13%5%

Jenis Pekerjaan yang Mengalami Perubahan Pendapatan

Petani

PNS

Karyawan Swasta

Pedagang/Wiraswasta

Tidak Bekerja

Lainnya

76%

24%

Dampak Alih Fungsi Lahan

Ada dampak yangdirasakan

Tidak ada dampak apapun

Page 13: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

13

Sumber : Excel, 2020

Gambar 16. Grafik Bentuk Dampak Alih Fungsi Lahan Menurut Masyarakat

Bentuk dampak alih fungsi lahan yang dominan menurut masyarakat pada

hasil rekapitulasi data sudah sesuai dengan kondisi di lapangan yaitu “lahan

pertanian berkurang” yang telah dibuktikan pada hasil analisis sasaran 1,

kemudian masyarakat mayoritas “beralih profesi” menjadi pedagang/wiraswasta

yang dibuktikan pada hasil analisis pada sasaran 2, dan membuat “terjadi

persaingan antar pedagang karena jumlah pedagang bertambah banyak”.

KESIMPULAN

Alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di Kecamatan Pringsewu dari

tahun 2012-2019 sebesar 211,42 Ha. Namun berdasarkan RDTR, penggunaan

lahan di wilayah Kecamatan Pringsewu sudah sesuai. Sehingga apabila lahan di

Kecamatan Pringsewu dialihfungsikan sebagai lokasi perdagangan dan jasa tidak

ada pengaruhnya terhadap sumbangsih Kecamatan Pringsewu terhadap ketahanan

pangan nasional. Adanya alih fungsi lahan di Kecamatan Pringsewu

mempengaruhi pekerjaan masyarakat terutama masyarakat yang bekerja sebagai

petani dan pedagang. Sementara untuk pekerjaan masyarakat sebagai Pegawai

Negeri Sipil (PNS), karyawan swasta, dan lainnya tidak terlalu signifikan. Hal ini

dikarenakan pekerjaan mereka tidak bergantung pada lahan pertanian. Sedangkan

alih fungsi lahan pertanian terhadap perubahan pendapatan masyarakat memiliki

hubungan keterkaitan yang cukup erat. Hal ini dibuktikan pada hasil rekapitulasi

data yang menyatakan bahwa masyarakat di Kecamatan pringsewu cenderung

mengalami perubahan pendapatan setelah adanya alih fungsi lahan. Sebanyak 67

responden mengalami perubahan pendapatan, sedangkan 33 responden tidak

mengalami perubahan pendapatan. Masyarakat yang mengalami kenaikan

pendapatan sebanyak 46 responden dan yang mengalami penurunan pendapatan

sebanyak 21 responden. Kenaikan pendapatan cenderung dialami oleh masyarakat

yang tetap bekerja sebagai pedagang, petani yang beralih menjadi pedagang dan

masyarakat yang awalnya tidak bekerja menjadi memiliki pekerjaan. Sedangkan

masyarakat yang tidak mengalami perubahan pendapatan adalah masyarakat yang

bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Karyawan Swasta. Bentuk

dampak alih fungsi lahan yang dominan menurut masyarakat pada hasil

rekapitulasi data sudah sesuai dengan kondisi di lapangan yaitu “lahan pertanian

berkurang”, “beralih profesi/pekerjaan” dan “terjadi persaingan antar pedagang

karena jumlah pedagang bertambah banyak”.

20%

28%

13%

39%

Dampak Alih Fungsi Lahan Menurut Masyarakat

Beralih profesi/pekerjaan

Lahan pertanian berkurang

Menurunnya pendapatan petani

Persaingan antar pedagang karna jumlahpedagang bertambah banyak

Page 14: Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan

De’vega Claudia Evangeliesta, Zulqadri Ansar, S.T., M.T.

Pengaruh Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Perubahan Pekerjaan dan Pendapatan

Masyarakat di Kecamatan Pringsewu

14

REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar Pemerintah Kabupaten

Pringsewu dan Kecamatan Pringsewu dapat memberikan sosialisasi kepada

masyarakat agar mereka dapat mengerti dampak alih fungsi lahan yang tidak

terkendali kedepannya. Pihak pemerintah juga diharapkan mampu mengontrol

kembali pembangunan permukiman yang dilakukan oleh masyarakat dengan lebih

selektif lagi dalam memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sehingga tidak

akan mengganggu Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Masyarakat di

Kecamatan Pringsewu diharapkan dapat memahami dampak yang akan terjadi

sebelum melakukan alih fungsi lahan secara pribadi. Masyarakat juga diharapkan

mampu mematuhi aturan pemerintah dengan tidak melakukan alih fungsi lahan

secara ilegal atau melakukan pembangunan tanpa ada izin terlebih dahulu.

Sedangkan penelitian selanjutnya diharapkan mampu mendapatkan responden

yang lebih banyak dengan nilai signifikansi sebesar 5% dan menggunakan metode

pengambilan sampel berupa proportional random sampling sehingga data

persebaran sampel lebih merata. Variabel yang digunakan juga dapat ditambah

lagi, kemudian teknik pengumpulan data dilakukan lebih mendalam agar dapat

merepresentasikan kondisi masyarakat secara detail perkelurahan di Kecamatan

Pringsewu.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Yuyut. (2015). Perubahan Penggunaan Lahan Sawah Menjadi

Permukiman di Kecamatan Pringsewu Tahun 2010-2014. Jurnal Pendidikan

Geografi : Universitas Lampung.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pringsewu. 2019. Dokumen

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu 2011-2031. Pringsewu.

Badan Pusat Statistika Kabupaten Pringsewu. 2017. Kecamatan Pringsewu dalam

Angka 2019. Pringsewu.

Fathurrakhman, Josan. (2016). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Sawah

Menjadi Permukiman di Kabupaten Pringsewu Tahun 2012-2014. Jurnal

Pendidikan Geografi : Universitas Lampung.

Grafik 10 Provinsi dengan produksi padi terbesar 2017 dalam

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/15/inilah-lumbung-

padi-nasional, diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 07.09.

Hatu, A Rauf. 2018. Problematika Tanah : Alih Fungsi Lahan dan Perubahan

Sosial.

Mardikanto, Totok. 2003. Redefinisi dan Revitalisasi Penyuluhan Pembangunan

dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor : IPB

Press.

Prasetya, Dwi. (2015). Dampak Alih Fungsi Lahan dari Sawah ke Tambak

Terhadap Mata Pencaharian Masyarakat Desa (Studi Kasus di Desa

Cebolek Kidul Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati). S1 Skripsi,

Universitas Negeri Semarang.