perkembangan pengendalian kualitas pada industri …

68
No. Dok : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-07; Tgl.Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1 PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI MAKANAN DAN TREN KEDEPANNYA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana Oleh : AULIA BADRUL FATH NIM : 140403117 D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

No. Dok : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-07; Tgl.Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1

PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA

INDUSTRI MAKANAN DAN TREN KEDEPANNYA

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Oleh :

AULIA BADRUL FATH

NIM : 140403117

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 9

Page 2: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

No. Dok : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-07; Tgl.Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1

PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA

INDUSTRI MAKANAN DAN TREN KEDEPANNYA

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Oleh :

AULIA BADRUL FATH

NIM : 140403117

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE)

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 9

Page 3: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Sarjana ini.

Tugas Sarjana merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk

mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Departemen Teknik Industri, program studi

Reguler Strata-1, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Sarjana ini

berjudul “Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri Makanan dan

Tren Kedepannya’’.

Penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan Tugas Sarjana ini

masih banyak kekurangan dan memerlukan perbaikan dan penyesuaian lebih

lanjut. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik atau saran yang membangun

dalam penyempurnaan laporan Tugas Sarjana ini. Semoga Tugas Sarjana ini tidak

hanya bermanfaat bagi penulis, namun juga kepada mahasiswa Departemen

Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan pembaca

lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS

MEDAN, APRIL 2019

Page 4: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama menjalani studi untuk meraih gelar Sarjana Teknik di bangku

perkuliahan di Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara hingga penyelesaian Tugas Sarjana untuk memperoleh gelar Sarjana

Teknik, banyak pihak yang membantu penulis sehingga mampu menyelesaikan

jenjang studi Strata-1. Penulisan Tugas Sarjana ini tidak akan terselesaikan

dengan baik jika penulis tidak mendapatkan bimbingan, bantuan dan doa dari

berbagai pihak untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Ismail dan Ibu Derhani Nasution untuk doa,

dukungan, perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan kepada penulis dan

memberikan masukan dalam penyelesaian Tugas Sarjana.

3. Ibu Dr. Meilita Tryana Sembiring, ST, MT selaku Ketua Departemen Teknik

Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara atas dukungan selama

proses pengerjaan Tugas Sarjana.

4. Bapak Buchari, ST., M.Kes selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara atas dukungan selama proses

pengerjaan Tugas Sarjana.

5. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc selaku Koordinator Tugas Sarjana

yang telah memberi saran dan masukan dalam proses penulisan Tugas

Sarjana.

Page 5: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

vi

6. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT, Ph.D selaku Kepala Laboratorium Sistem

Produksi yang telah memberikan dukungan terhadap penulis selama proses

pengerjaan Tugas Sarjana.

7. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis

selama masa perkuliahan sebagai bekal dalam penulisan tugas sarjana.

8. Kakak penulis, Ulfa Ayu Oktaviani S.Pd. dan Maulida Arumdhani S.Sos.

yang selalu memberikan dukungan hingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Sarjana.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan perkuliahan (Reborn), Jericho Medion, ST.,

Syafiah Khairunnisa, ST., Emmanuella Caroline, ST., Monica Amanda,

Elayne Tennesia, ST., dan Dimas Ramadhan, ST., yang telah memberikan

dukungan sedari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan dan penulisan

Tugas Sarjana.

10. M. Achya Habibi, Trybawa Ramadhana Hutagalung, Andre Putra, Dian

Astrikosari, Gemilang Safira Erdia, Jesica Utaminingrum, dan Afia Akmalia

yang selalu meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk mendukung penulis

menyelesaikan Tugas Sarjana.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan Kerja Praktek PT. Florindo Makmur, Adib

Darari dan Fadil Ahmad Silalahi yang telah menjadi teman seperjuangan

kerja praktek dan senantiasa mendukung penulis selama pengerjaan Tugas

Sarjana.

Page 6: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

vii

12. Staf Departemen Teknik Industri, Bang Tumijo, Bang Nurmansyah, Bang

Edi, Bu Ester, Kak Rahmaini, Kak Dede, Kak Neneng, dan Kak Mia sebagai

Staf pegawai Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara yang telah membantu segala urusan administrasi dan

peminjaman buku di perpustakaan.

13. Teman-teman penulis di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU

khususnya teman-teman angkatan 2014 (ELASTIS) yang tidak dapat

disebutkan satu per satu yang telah memberikan memberikan banyak

pembelajaran terhadap penelitian Tugas Sarjana.

14. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam

penyelesaian Tugas Sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS

MEDAN, MARET 2018

Page 7: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

ABSTRAK

Industri makanan merupakan salah satu industri yang terus berkembang. Industri makanan sangat rentan terhadap permasalahan keamanan makanan dan tingkat kualitas yang disajikan. Untuk mengendalikan indikator-indikator keamanan makanan tersebut diperlukan pengembangan pada metode dan teknologi yang digunakan. Pada penelitian ini metode literature review digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat perkembangan metode dan teknologi yang dipakai pada masing-masing benua. Dengan melakukan pencarian jurnal yang berkaitan melalui database jurnal ScienceDirect didapat sebanyak 60 jurnal yang merepresentasikan metode dan teknologi yang dipakai dalam mengendalikan indikator serta kontaminan pada makanan. Hasil yang didapat bahwa perkembangan metode dan teknologi yang digunakan belum tersebar secara merata pada masing-masing benua. Sementara pada saat ini metode dan teknologi yang digunakan sangat terfokus kepada pengendalian benda asing yang terdapat pada makanan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya terjadi pemalsuan pada makanan yang mempengaruhi kualitas akhir makanan. Sementara untuk tren penggunaan metode dan teknologi pada era selanjutnya lebih terfokus kepada nanotechnology, Internet of Things, HACCP, ISO 22000, Modelling, Food Safety Analysis, dan Big Data. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini masing-masing benua dapat memperbaiki metode dan teknologi yang dipakai dalam industri makanan untuk meningkatkan keamanan dan kualitas makanan. Kata kunci : Food Quality Control, Industri Makanan, Food Safety

Page 8: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL .............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... ii

SERTIFIKAT SIDANG..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................ iv

UCAPAN TERIMA KASIH.............................................................. v

ABSTRAK .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xv

I PENDAHULUAN ..................................................................... I-1

1.1. Latar Belakang .................................................................. I-1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................. I-5

1.3. Tujuan Penelitian............................................................... I-5

1.4. Manfaat Penelitian............................................................. I-5

1.5. Asumsi dan Batasan Penelitian ......................................... I-6

1.6. Sistematika Penulisan Laporan ......................................... I-6

Page 9: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

x

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

II LANDASAN TEORI ................................................................ II-1

2.1. Critical Review .................................................................. II-1

2.1.1. Alasan Menggunakan Tinjauan Literatur .............. II-2

2.1.2. Waktu yang Tepat untuk Menulis Tinjauan

Literatur ................................................................. II-3

2.2. Langkah-langkah dalam Melakukan Critical Review ....... II-4

2.2.1. Memilih Topik yang Akan Ditinjau ...................... II-4

2.2.2. Mencari dan Memilih Artikel yang Sesuai ............ II-5

2.2.3. Menganalisis dan Mensintesis literatur ................. II-8

2.2.4. Mengorganisir Penulisan Tinjauan ........................ II-10

2.2.4.1. Pendahuluan ............................................ II-11

2.2.4.2. Bagian Utama .......................................... II-11

2.2.4.3. Kesimpulan.............................................. II-12

2.2.4.4. Tinjauan Pustaka ..................................... II-13

Page 10: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

xi

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. III-1

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... III-1

3.2. Jenis Penelitian .................................................................. III-1

3.3. Objek Penelitian ................................................................ III-1

3.4. Kerangka Konseptual Penelitian ....................................... III-1

3.5. Rancangan Penelitian ........................................................ III-2

3.6. Metode Pengumpulan Data ............................................... III-3

3.7. Pengolahan Data ................................................................ III-3

3.8. Analisis Pemecahan Masalah ............................................ III-3

3.9. Kesimpulan dan Saran ....................................................... III-3

3.9. Blok Diagram Prosedur Penelitian .................................... III-4

IV PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS

PADA INDUSTRI MAKANAN .............................................. IV-1

4.1. Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri

Makanan di Berbagai Benua ............................................. IV-4

4.2. Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri

Makanan Berdasarkan Penerapan Teknologi .................... IV-8

Page 11: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

xii

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.3. Indikator Kualitas yang Digunakan pada Industri

Makanan ............................................................................ IV-10

4.4. Kontaminasi pada Makanan .............................................. IV-14

4.4.1. Kontaminasi Fisik.................................................. IV-15

4.4.2. Kontaminasi Kimiawi............................................ IV-16

4.4.3. Kontaminasi Mikrobiologis ................................... IV-18

4.5. Hasil yang Didapat untuk Penelitian Kedepannya

Berdasarkan Perbedaan Gap ............................................. IV-20

V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ................................. V-1

5.1. Analisis Perkembangan Pengendalian Kualitas pada

Industri Makanan di Berbagai Benua ................................ V-1

5.2. Analisis Perkembangan Pengendalian Kualitas pada

Industri Makanan Berdasarkan Penerapan Teknologi ...... V-2

5.3. Analisis Perkembangan Pengendalian Kualitas pada

Industri Makanan Berdasarkan Indikator .......................... V-2

VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. VI-1

6.1. Kesimpulan........................................................................ VI-1

6.2. Saran .................................................................................. VI-3

Page 12: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

xiii

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jenis Sumber untuk Tinjauan .............................................. II-7

2.2. Matriks Sintesis Disusun Oleh Studi Utama ....................... II-9

4.1. Parameter pada Makanan yang Memerlukan Monitoring

Control ................................................................................. IV-12

4.2. Produk Makanan yang Terbiasa Dipalsukan ....................... IV-16

4.3. Produk Makanan yang Terbiasa Dipalsukan dengan Zat

Kimia ................................................................................... IV-17

Page 14: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................ III-2

3.2. Blok Diagram Prosedur Penelitian ..................................................... III-5

4.1. Quality Control pada Industri Makanan Berdasarkan Studi

Literatur ............................................................................................. IV-2

4.2. Word Cloud Quality Control pada Industri Makanan ........................ IV-4

4.3. Benua yang Melakukan Penelitian Pengendalian Kualitas pada

Industri Makanan ............................................................................... IV-5

4.4. Perusahaan di Bidang Industri Makanan Berdasarkan Studi

Literatur ............................................................................................. IV-6

4.5. Word Cloud Bidang Industri Makanan .............................................. IV-8

4.6. Teknologi yang Digunakan untuk Pengendalian Kualitas Pada

Sektor Industri Makanan .................................................................... IV-10

4.7. Elemen Dasar pada Food Quality Assurance Program ..................... IV-11

4.8. Metode yang Digunakan dalam Mengendalikan Indikator

Makanan............................................................................................. IV-13

4.9. Metode yang Digunakan pada Masing-Masing Kontaminasi

Makanan............................................................................................. IV-19

Page 15: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perspektif tentang isu-isu terkait kualitas dalam 100 tahun terakhir telah

meluas, dimulai dengan fokus terkecil yaitu pada produk akhir dan pada saat ini

pandangan menyeluruh terhadap organisasi sebagai sistem kompleks yang

mengelola dan meningkatkan berbagai dimensi, baik dari produk, proses, mitra,

pemasok, pelanggan, dan karyawan, dan mempertimbangkan hubungan timbal

balik antar dimensi-dimensi tersebut. Istilah kualitas memiliki banyak definisi.

ISO 9000 menyatakan bahwa kualitas adalah tingkat di mana seperangkat

karakteristik yang melekat pada suatu produk memenuhi persyaratan. Definisi

tersebut lebih memfokuskan pada perlunya memahami persyaratan kualitas

dibandingkan dengan meningkatkan kepuasan pelanggan [1]

Keracunan makanan atau wabah mikrobiologis telah menjadi perhatian

terbesar bagi produsen makanan, pemerintah dan konsumen. Wabah tersebut telah

membentuk perilaku konsumen agar lebih ketat dan mementingkan kualitas

makanan mereka [2]. Misalnya, penjualan keju Prancis Vacherin yang dibuat

dengan susu mentah dilarang di Jerman karena pada saat itu terjadi ketakutan pada

penyakit yang diakibatkan oleh bakteri, yaitu listeria. Permasalahan tersebut

menjadi titik untuk meningkatkan peran peraturan kebersihan dalam perdagangan

dunia. Konsekuensi akibat dari kontrol yang buruk ataupun kesehatan yang tidak

Page 16: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-2

memadai dapat mengakibatkan kematian (37 kematian yang disebabkan oleh

Listeria monocytogenes, California, 1987) [3].

Upaya besar telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga kepentingan

lainnya untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pangan, melindungi

kesehatan masyarakat, dan mempromosikan pengembangan industri makanan

yang sehat. Upaya tersebut dilakukan dengan membuat contoh-contoh yang

umum dalam menyebarkan standar kualitas dan keamanan pangan [4]. Hal ini

menghasilkan kesadaran yang lebih tinggi dan tuntutan yang lebih kuat pada Food

Quality Management (FQM). FQM mengacu pada pendekatan yang digunakan

untuk realisasi kualitas makanan [5]. Menanggapi permintaan tersebut, industri

makanan mulai mencari solusi melalui kontrol kualitas yang kuat dan teknik

peningkatan kualitas [2].

Salah satu solusi untuk mengendalikan kontaminasi pada makanan harus

didasarkan pada penerapan Good Manufacturing Practice (GMP), Good Hygiene

Practice (GHP), dan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

Sistem kontrol kualitas selama produksi dalam industri pengolahan makanan

didasarkan pada konsep pencegahan dari metodologi kontrol, yaitu, pengetahuan

tentang munculnya resiko ataupun mengurangi efek ketika terjadinya resiko

tersebut [6].

Tujuan penting dari kontrol kualitas dalam industri makanan adalah untuk

mencegah masalah kesehatan masyarakat yang mungkin terjadi karena keamanan

produk itu sendiri seperti adanya mikroorganisme atau racun. Untuk tujuan ini,

Page 17: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-3

manajer mutu harus mengikuti pedoman yang disediakan oleh peraturan nasional

dan internasional [3].

Pada saat yang sama, sektor pangan dengan cepat mengalami

internasionalisasi. Permintaan pasar tidak lagi terbatas pada pasokan lokal atau

regional. Pada saat ini, pengecer dan pelaku industri makanan mengambil produk

mereka dari seluruh dunia, mengubah industri makanan menuju sistem yang

saling berhubungan dengan berbagai macam hubungan kompleks.

Kolaborasi dengan pihak lain menjadi penting bagi untuk mendapatkan

produk makanan yang aman dan berkualitas tinggi bagi konsumen. Strategi bisnis

pada saat ini harus merubah fokus mereka dari kepentingan ekonomi dan

teknologi tradisional menjadi fokus terhadap masalah seperti keamanan dan

kesehatan produk makanan. Proses ini mempengaruhi seluruh rantai makanan dari

produsen hingga ke pengecer.

Untuk menghadapi tantangan ini, perusahaan di seluruh dunia

menggunakan standar sistem jaminan kualitas untuk meningkatkan kualitas dan

keamanan produk dan proses produksi. Sistem jaminan kualitas memungkinkan

aplikasi dan verifikasi tindakan pengendalian yang dimaksudkan untuk

memastikan kualitas dan keamanan makanan. Sistem jaminan kualitas diwajibkan

pada setiap langkah dalam rantai produksi makanan untuk memastikan makanan

yang aman [7].

Perkembangan kualitas memperkenalkan berbagai alat kualitas yang

membantu perusahaan meningkatkan berbagai aspek kinerja bisnis mereka,

termasuk kontrol kualitas. Variabilitas merupakan hal yang sering menjadi sumber

Page 18: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-4

utama dari kualitas buruk, teknik statistik, termasuk Statistical Process Control

(SPC), adalah alat utama pengendalian kualitas.

Tujuh alat kualitas dasar yang harus diimplementasikan di setiap

perusahaan yaitu diagram alir, check sheet, histogram, diagram Pareto, diagram

sebab dan akibat, scatter diagram, dan diagram kontrol. Penggunaan alat-alat

visual ini memungkinkan pekerja pabrik untuk mendiagnosis dan memungkinkan

pekerja menghilangkan masalah kualitas tanpa pengetahuan rinci tentang statistik.

Dalam industri makanan, rata-rata penggunaan alat ini sangat rendah. Sebagian

besar perusahaan menggunakan alat pengendalian kualitas yang membantu dalam

mengumpulkan data (diagram alur dan check sheet), sementara itu, penggunaan

alat pengendalian kualitas tidak sering digunakan [1].

Saat ini, industri makanan merupakan salah satu industri yang berkembang

pesat. Kebutuhan manusia terhadap makanan terus meningkat setiap tahunnya.

Selain itu, konsumen juga semakin memperhatikan kesehatan dan nutrisi pada

makanan mereka. Walaupun sektor industri makanan terus berkembang setiap

tahunnya, tidak menjamin bahwa kualitas makanan yang diberikan terhadap

konsumen semakin baik. Oleh karena itu perlu adanya kontrol dalam

mengendalikan kualitas pada sektor industri makanan.

Penelitian ini menggunakan berbagai studi literatur dan penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui perkembangan dari pengendalian

kualitas pada sektor industri makanan. Perkembangan tersebut membantu dalam

menganalisis perkiraan metode pengendalian kualitas pada sektor industri

makanan di masa depan ataupun era industri selanjutnya.

Page 19: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, rumusan

masalah pada penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pengendalian

kualitas pada sektor industri makanan dan bagaimana perkiraan pengendalian

kualitas pada sektor industri makanan di era industri selanjutnya.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan

pengendalian kualitas yang digunakan pada sektor industri makanan.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menganalisis pengendalian

kualitas yang digunakan pada sektor industri makanan di era industri selanjutnya.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Manfaat bagi Mahasiswa

Manfaat yang didapat bagi mahasiswa dari penelitian ini adalah mengetahui

perkembangan pengendalian kualitas yang digunakan pada sektor industri

makanan.

2. Manfaaat bagi Perusahaan

Manfaat yang didapat bagi perusahaan dari penelitian ini adalah sebagai

bahan pertimbangan perusahaan industri makanan dalam menerapkan metode

yang sesuai dengan era industri yang sedang dan akan berlangsung.

Page 20: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-6

3. Manfaat bagi Departemen

Manfaat yang didapat bagi departemen dari penelitian ini adalah memberikan

masukan kepada departemen untuk kurikulum pada perkuliahan yang

disesuaikan dengan tren industri selanjutnya yang dibutuhkan dalam industri

makanan.

1.5. Asumsi dan Batasan Penelitian

Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data dari penelitian ini hanya menggunakan data dari studi literatur.

2. Data dari penelitian ini hanya mencakup metode yang digunakan dalam

pengendalian kualitas dari sektor industri makanan.

3. Metode yang diusulkan pada tren industri yang akan datang hanya sebagai

usulan tidak sampai tahap implementasi pada perusahaan.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Data yang diperoleh telah merepresentasikan perkembangan pengendalian

kualitas masing-masing era industri pada sektor industri makanan.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam

beberapa bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan,

Page 21: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-7

tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan

dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB II Landasan Teori, berisi tinjauan pustaka yang berisi teori-teori yang

mendukung pemecahan permasalahan penelitian. Teori yang

digunakan berhubungan dengan Critical Review, Alasan

Menggunakan Tinjauan Literatur, Waktu yang Tepat untuk

Menulis Tinjauan Literatur, Langkah-langkah dalam Melakukan

Critical Review, Memilih Topik yang Akan Ditinjau, Mencari dan

Memilih Artikel yang Sesuai, Menganalisis dan Mensintesis

Literatur, Mengorganisir Penulisan Tinjauan, Pendahuluan, Bagian

Utama, Kesimpulan, dan Tinjauan Pustaka.

BAB III Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang

dilakukan dalam penelitian seperti penentuan tempat dan waktu

penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual

penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data,

pengolahan data, analisis pemecahan masalah, dan kesimpulan.

BAB IV Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri Makanan

menguraikan data-data yang dikumpulkan oleh peneliti yang

berhubungan dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data

menggunakan data sekunder. Data yang dikumpulkan akan

digunakan untuk menganalisis pengendalian kualitas pada tren

industri makanan selanjutnya.

Page 22: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

I-8

BAB V Analisis Pemecahan Masalah menguraikan analisis terhadap hasil

dari pengolahan data dan dilakukan proses pemecahan masalah

dalam penelitian.

BAB VI Kesimpulan dan Saran menguraikan kesimpulan yang diperoleh

dari hasil pemecahan masalah serta saran yang bermanfaat bagi

pengembangan penelitian selanjutnya.

Page 23: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Critical Review

Tinjauan literatur adalah survei artikel ilmiah, buku dan sumber lain yang

relevan dengan masalah tertentu, bidang penelitian, atau teori. Dengan

memberikan deskripsi, ringkasan, dan evaluasi kritis dari karya-karya tersebut.

Tinjauan literatur dirancang untuk memberikan ikhtisar sumber yang telah

dijelajahi saat meneliti topik tertentu dan untuk menunjukkan kepada pembaca

bagaimana penelitian yang cocok ke bidang studi yang lebih besar Tinjauan

literatur adalah deskripsi literatur yang relevan dengan bidang atau topik tertentu

yang memberikan gambaran tentang apa yang dikatakan, siapa penulis utama, apa

teori dan hipotesis yang ada, pertanyaan apa yang diajukan, dan metode dan

metodologi apa yang tepat dan berguna. Dengan demikian, hal ini bukan

penelitian primer, tetapi melainkan melaporkan penelitian lain.

Tinjauan literatur berbeda dari makalah penelitian akademis. Fokus utama

dari makalah penelitian akademis adalah untuk mengembangkan argumen baru,

dan makalah penelitian akan berisi tinjauan literatur sebagai salah satu bagiannya.

Makalah penelitian menggunakan literatur sebagai fondasi dan sebagai dukungan

untuk wawasan baru. Namun, fokus tinjauan literatur adalah untuk merangkum

dan mensintesis argumen dan ide orang lain tanpa menambahkan kontribusi baru

[8].

Page 24: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-2

Jadi, tinjauan literatur adalah informasi naratif yang saat ini sudah tersedia,

dapat diakses dan diterbitkan yang dapat ditulis dari sejumlah paradigma atau

perspektif yang berbeda, tergantung pada sudut pandang penulis [9].

2.1.1. Alasan Menggunakan Tinjauan Literatur

Tinjauan literatur penting untuk beberapa alasan. Pertama, tinjauan

literatur mendorong seorang penulis untuk mengedukasi dirinya sendiri

berdasarkan informasi yang berkaitan dengan topik yang dipilih sebanyak

mungkin. Hal ini dapat membantu proses pembelajaran, dan membantu untuk

mengetahui apa yang telah / belum dipelajari dan ditetapkan sebagai pengetahuan

dalam penelitian sebelumnya. Kedua, tinjauan literatur menunjukkan kepada

pembaca bahwa penulis meimiliki pemahaman yang kuat tentang topik tersebut.

Hal ini memberikan kredibilitas dan integritas kepada penulis. Dengan meninjau

dan melaporkan semua literatur sebelumnya, kelebihan dan kelemahan dari

literatur sebelumnya dapat terlihat jelas. Hal ini dapat membantu dalam

membentuk argumen mengapa penelitian lebih lanjut dapat diperlukan [10].

Tujuan dalam melakukan tinjauan literatur menurut Hart adalah sebagai

berikut:

1. Memahami pekerjaan yang ada dan pekerjaan yang perlu dilakukan pada

topik yang diberikan

2. Merangkum, mensintesis dan mendapatkan pandangan inovatif tentang topik

tersebut

3. Memastikan dan membangun hubungan antara praktik dan gagasan

Page 25: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-3

4. Memahami dan menetapkan konteks topik penelitian

5. Merasionalisasi dan menjelaskan pentingnya masalah penelitian

6. Mempelajari dan mengembangkan kosa kata yang relevan tentang subjek

7. Memahami organisasi topik penelitian

8. Menghubungkan perspektif dan teori ke praktek

9. Membedakan metode dan metode utama yang telah digunakan oleh penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya; dan

10. Menempatkan proyek dalam konteks historisnya untuk menunjukkan

pemahaman tentang perkembangan terkini di lapangan [11].

2.1.2. Waktu yang Tepat untuk Menulis Tinjauan Literatur

Ketika melakukan tinjauan literatur, harus jelas tentang mengapa tinjauan

dilakukan, dan hasil apa yang diharapkan dari pekerjaan yang telah selesai. Hal ini

akan membantu dalam merencanakan cara terbaik untuk melakukan tugas. Ada

banyak kesempatan ketika menulis tinjauan literatur. Ada keadaan lain ketika

tinjauan literatur diperlukan yaitu:

1. Sebuah bagian pendek dalam proposal penelitian yang menunjukkan hasil

pencarian dan ulasan pendahuluan

2. Bab awal dalam disertasi, di sini memerlukan tinjauan komprehensif formal

yang lebih mendalam

3. Bagian pengantar dalam makalah akademis

4. Ulasan untuk karya itu sendiri

Page 26: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-4

5. Peninjauan sistematis untuk menginformasikan kebijakan berbasis bukti atau

praktek [9].

2.2. Langkah-langkah dalam Melakukan Critical Review

Langkah-langkah dalam melakukan critical review terdapat beberapa

tahap, yaitu:

2.2.1. Memilih Topik yang Akan Ditinjau

Memilih topik merupakan hal yang sulit dalam menulis tinjauan literatur.

Hal ini dikatakan sulit karena kurangnya pengetahuan pada bidang tersebut. Ada

beberapa petunjuk yang dalam melakukan pemilihan topik:

1. Membaca secara sekilas buku teks dan mengidentifikasi topik yang menjadi

perhatian untuk dibahas secara luas.

2. Membaca bab-bab yang terkait dengan topik yang dipilih untuk

mengembangkan kefamiliaran dengan kosa kata/kata kunci, peneliti urama,

dan masalah pada area tersebut.

3. Berbicara dengan orang lain, seperti ahli atau membaca seputar topik yang

dapat membantu mengidentifkasi bidang apa yang diminati oleh pengkaji dan

membantu menunjukkan seberapa banyak informasi yang ada mengenai topik

tersebut.

4. Langkah selanjutnya, setelah memilih topik adalah mencari artikel jurnal

yang diterbitkan mengenai topik tersebut. Gunakan kata kunci untuk

menemukan judul artikel topik tersebut, biasanya terdapat abstrak yang dapat

Page 27: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-5

membantu pembaca. Abstrak dapat menghemat waktu karena dapat memilah

artikel mana yang memiliki keterkaitan [8].

Selain itu, topik yang dipilih setidaknya harus seperti:

1. Menarik, idealnya penulis harus menemukan serangkaian makalah terbaru

yang terkait dengan bidang yang akan dikerjakannya.

2. Aspek penting dari bidangnya, sehingga banyak pembaca yang akan tertarik

dan memiliki bahan yang cukup unruk menulisnya.

3. Masalah yang akan dibahas terdefinisi dengan baik (Jika tidak, bisa

mencakup ribuan publikasi, sehingga tinjauan tidak dapat membantu

pembaca) [12].

2.2.2. Mencari dan Memilih Artikel yang Sesuai

Langkah selanjutnya setelah memilih topik adalah mengidentifikasi secara

terstruktur informasi yang sesuai dan terkait. Jenis artikel yang baik untuk dipilih

adalah presentasi teoritis, tinjauan artikel, dan artikel penelitian empiris. Memilih

artikel satu peneliti mungkin merupakan salah satu metode untuk memulai

tinjauan literatur.

Saat ini, pencarian literatur dilakukan paling sering menggunakan

komputer dan database elektronik. Database komputer menawarkan akses ke

sejumlah besar informasi yang dapat diambil lebih mudah dan cepat daripada

menggunakan mesin pencarian manual [8]. Adapun saran dalam memilih artikel

adalah sebagai berikut:

Page 28: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-6

1. Melacak item pencarian yang digunakan sehingga pencarian anda dapat

direplikasi.

2. Simpan daftar makalah yang file-nya tidak dapat diakses langsung, sehingga

nanti dapat diambil dengan strategi alternatif.

3. Menggunakan Paper Management System , seperti: Mendeley, Papers, Qiqqa,

Sente.

4. Mendefinisikan proses awal pada beberapa kriteria untuk pengecualian

makalah yang tidak relevan.

5. Jangan hanya mencari makalah penelitian di bidang yang akan ditinjau, tetapi

juga mencari tijauan sebelumnya [12].

Jika tertedapat beberapa tinjauan literatur yang mirip dengan bidang yang

akan ditulis, lanjutkan dengan tinjauan sendiri:

1. Mendiskusikan pendekatan, batasan, dan kesimpulan dari tinjauan sebelumnya

pada tinjauan yang akan dibuat.

2. Mencoba menemukan pandangan baru yang belum tercakup secara memadai

pada tinjauan sebelumnya.

3. Menggabungkan materi baru yang diakumulasikan.

Saat mencari literatur untuk tinjauan terkait, aturan yang biasa berlaku

adalah sebagai berikut:

1. Teliti

2. Menggunakan berbagai kata kunci dan sumber basis data (mis., DBLP, Google

Cendekia, Proceeding ISI, Pencarian JSTOR, Medline, Scopus, Web of

Science)

Page 29: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-7

3. Lihat siapa yang telah mengutip artikel dan bab buku yang relevan sebelumnya

[12].

Selain itu, gunakan beberapa sumber sehingga tidak ada yang bias dalam

hal yang akan ditinjau [9]. Terdapat empat jenis sumber yang dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jenis Sumber untuk Tinjauan

Sumber Definisi Sumber Utama Biasanya laporan dari peneliti asli mengenai sebuah penelitian Sumber Sekunder Deksripsi atau ringkasan oleh orang lain selain peneliti asli,

contoh: tinjauan artikel Konseptual / Teoritis Makalah yang berkaitan dengan deskripsi atau analisis teori

atau konsep yang terkait dengan topik Opini Pandangan atau pendapat tentang subjek yang bukan

penelitian, ulasan atau teoretis Sumber: Cronin et. al. (2008) p. 41

Berdasarkan Tabel 2.1. Sumber utama biasanya dalam bentuk artikel yang

diterbitkan dalam jurnal. Secara umum, jurnal dianggap lebih mutakhir daripada

buku sebagai seumber informasi. Sumber sekunder termasuk buku teks dan

tinjauan artikel, deskripsi, atau ringkasan oleh orang lain selain peneliti asli.

Sumber sekunder tidak mengandung informasi baru. Sumber sekunder sering

digunakan untuk memulai tinjauan pustaka, tetapi jangan hanya mengandalkan

sumber sekunder dan harus selalu meninjau sumber primer sebagai pemeriksaan

terhadap kemungkinan kesalahan [8].

Ada sejumlah jenis sumber yang tepat yang dapat digunakan untuk

membuat dan mendukung argumen dalam tinjauan literatur, yaitu:

1. Artikel empiris ilmiah, disertasi, dan buku.

2. Artikel ilmiah dan esai non empiris.

Page 30: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-8

3. Buku teks, ensiklopedi, dan kamus.

4. Artikel jurnal perdagangan.

5. Majalah berita tertentu yang diakui secara nasional dan internasional [10].

2.2.3. Menganalisis dan Mensintesis Literatur

Setelah mengumpulkan literatur yang akan digunakan dalam tinjauan

literatur, selanjutnya adalah menganalisis masing-masing dengan memecah dan

mengidentifikasi informasi penting di dalamnya dan kemudian mensintesis

koleksi artikel dengan mengintegrasikan dan mengidentifikasi kesimulan yang

dapat diambil dari artikel sebagai sebuah kelompok

Sebagai langkah awal, melakukan pembacaan pertama dari artikel yang

telah dikumpulkan untuk mendapatkan pemahaman tentang isi artikel tersebut.

Sebagian besar artikel yang diterbitkan berisi ringkasan atau abstrak di awal

makalah yang dapat membantu pengambilan keputusan lebih lanut apakah layak

untuk dibaca atau dimasukkan. Langkah ini bermanfaat untuk klasifikasi dan

pengelompokkan awal artikel berdasarkan jenis sumber.

Terdapat beberapa tools yang dapat membantu untuk menganalisis dan

mengsintesis sumber.

Tabel 2.2. Matriks Sintesis Disusun Oleh Studi Utama

Penulis dan Tanggal Tujuan Metode Sample Penemuan Kesamaan Keunikan

Sumber 1 .... Sumber ke-n

Sources, (Sally, 2013)

Page 31: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-9

Tabel 2.2. menunjukan bagaimana menggunakan matriks sintesis untuk

mengorganisir sumber pada tinjauan literatur dan mengintegrasi menjadi

interpretasi yang unik tidak hanya menyediakan fondasi dari penelitian tapi juga

mengkontribusikan kepada dialog pada bidang yang dibahas dan membangun

kredibilitas sebgaai seorang sarjana. Pada kolom pertama, diisi dengan penulis

dan tanggal publikasi dari penelitian tersebut, kemudian kolom selanjutnya untuk

mengidentifikasi tujuan atau pertanyaan penelitian yang akan diajukan penulis,

metode yang digunakan pada penelitian, karakteristik dari sampel, temuan utama

dari penelitian, bagaimana temuan mengkonfirmasi orang-orang dari studi lain

(kesamaan), dan bagaimana temuan berbeda dari studi lain atau menawarkan

informasi yang tidak ditemukan di sumber lain.

Tools lain yang dapat digunakan untuk menganalisis dan mensintesis

adalah melakukan klasifikasi awal dan pengelompokkan artikel berdasarkan jenis

sumber. Cohen (1990) menyarankan bahwa perlu melakukan peninjauan konten

yang lebih sistematis dan kritis dengan metode sederhana Preview, Question,

Read, Summarize (PQRS) yang membuat lebih fokus dan konsisten serta

memfasilitasi dan mengidentifikasi materi lebih mudah terutama jika publikasi

yang sedang ditinjau dalam jumlah besar.

Pada tahap pratinjau, peninjau dapat mengakhiri dengan empat tumpukan

artikel yang dianggap relevan dengan tujuan peninjauan. Pada tahap pertanyaan,

pertanyaan diajukan untuk setiap punlikasi, di sini beberapa penulis telah

menyarankan menggunakan sistem pengindeksan atau ringkasan ataupun

keduanya untuk membantu proses lebih mudah.

Page 32: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-10

Karena tidak semua artikel akan menjadi sumber utama, disesuaikan

sistem ringkasan Anda untuk mengakomodasi sumber-sumber lain, seperti ulasan

sistematis atau literatur non-penelitian. Meskipun mungkin melelahkan, setiap

artikel harus dibaca saat mencoba menjawab pertanyaan. Namun perlu dicatat

bahwa jika ada aspek penilaian yang tidak jelas, mungkin bermanfaat untuk

mengakses alat yang lebih rinci atau daftar periksa yang memfasilitasi analisis

atau kritik lebih lanjut. Tahap akhir adalah menulis ringkasan singkat dari masing-

masing artikel termasuk pemikiran utama, komentar, kelebihan dan kelemahan

publikasi. Hal tersebut harus ditulis dengan kata-kata sendiri untuk memudahkan

dalam memahami materi [13].

2.2.4. Mengorganisir Penulisan Tinjauan

Tujuan utama dalam menyusun tinjauan literatur adalah untuk

mengarahkan pembaca dalam memahami perlunya mencari kemiripan bentuk

tinjauan literatur atau makalah penelitian yang diusulkan atau yang telah

dilakukan. Kunci dari tinjauan literatur atau makalah penelitian yang baik adalah

kemampuan untuk menyajikan temuan sedemikian rupa sehingga menunjukkan

pengetahuan dengan cara yang jelas dan konsisten.

Pengantar dan kesimpulan untuk tinjauan literatur harus menunjukkan

bagaimana proyek penelitian akan bergabung dengan percakapan yang sedang

berlangsung, mengidentifikasi istilah dan konsep utama dan menunjukkan

bagaimana penelitian dapat menyelesaikan pertanyaan yang tidak terselesaikan

dalam pekerjaan orang lain serta menguraikan struktur ulasan itu sendiri dengan

Page 33: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-11

melihat pratinjau dalam pendahuluan, atau meninjau dalam kesimpulan dan

kemudian dapat memberi pertanda arah arah bagian / bab berikutnya [8].

2.2.4.1. Pendahuluan

Pendahuluan harus mencakup tujuan tinjauan dan tinjauan singkat

tentang 'masalah'. Sumber-sumber literatur dan istilah-istilah pencarian utama

diuraikan. Pendahuluan tidak hanya akan menyajikan topik utama, tetapi juga

membuat pernyataan tentang status pengetahuan dalam bidang penelitian ini.

Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam mempersiapkan pendahuluan

adalah

1. Menentukan atau mengidentifikasi topik umum atau bidang yang menjadi

perhatian untuk menyediakan konteks untuk meninjau literatur

2. Tunjukkan tren keseluruhan, konflik dalam teori, metodologi, bukti dan

kesimpulan, atau kesenjangan dalam penelitian untuk mengidentifikasi masalah

tertentu

3. Tetapkan tujuan untuk meninjau literatur atau sudut pandang, jelaskan kriteria

yang digunakan untuk memilih dan mengevaluasi literatur, menjelaskan apa

yang dimasukkan atau dikecualikan (ruang lingkup), dan memperkirakan

organisasi atau urutan ulasan [8].

2.2.4.2. Bagian Utama

Bagian utama laporan menyajikan dan membahas temuan-temuan dari

literatur. Ada beberapa cara di mana hal ini dapat dilakukan. Terlepas dari cara di

Page 34: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-12

mana kerangka utama dari tinjauan ini dibingkai, adapula poin kunci yang harus

dipertimbangkan, yaitu:

1. Penelitian kelompok penelitian dan literatur lain menurut penyebut umum

seperti pendekatan kualitatif atau kuantitatif, tujuan, teori, metodologi, atau

kesimpulan.

2. Rangkum masing-masing studi secara rinci sesuai dengan kepentingan

perbandingannya dalam literatur dan relevansinya untuk penelitian.

3. Gunakan gambar dan / atau tabel untuk menyajikan sintesis sendiri dari data

asli atau untuk menunjukkan data kunci yang diambil langsung dari artikel asli

[8].

2.2.4.3. Kesimpulan

Kesimpulan harus menyajikan ringkasan temuan dari tinjauan literatur.

Menjelaskan apa yang dianalisis dari materi dibuat dengan menyimpulkan tentang

keseluruhan kondisi literatur, apa yang disediakannya, dan di mana

kekurangannya. Tinjauan harus menyimpulkan dengan ringkasan singkat dari

temuan yang menggambarkan pengetahuan saat ini dan menawarkan alasan untuk

melakukan penelitian di masa depan. Kesimpulan merupakan bagian dari

penelitian, setiap kesenjangan dalam pengetahuan yang telah diidentifikasi harus

mengarah secara logis ke tujuan penelitian yang diusulkan. Dalam beberapa

kasus, dimungkinkan juga untuk menggunakan tema yang dikembangkan untuk

membangun kerangka kerja konseptual yang akan menginformasikan penelitian

Page 35: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

II-13

ini. Kesimpulan juga memberikan beberapa rekomendasi atau implikasi untuk

praktik, pendidikan dan penelitian [8].

2.2.4.4. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka harus diakhiri dengan daftar bibliografi lengkap dari

semua buku, artikel jurnal, laporan dan media lainnya, yang dirujuk dalam karya

tersebut. Terlepas dari apakah ulasan tersebut merupakan bagian dari program

studi atau untuk publikasi, Hal ini merupakan bagian penting dari proses yang

semua bahan bersumber yang diakui yang menunjukkan bahwa setiap kutipan

dalam teks harus muncul dalam referensi. Kelalaian atau kesalahan dalam

referensi sangat umum. Strategi yang berguna adalah membuat file terpisah untuk

referensi dan setiap kali publikasi dikutip, yang dapat ditambahkan ke daftar [8].

Page 36: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

III-1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu dan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan studi literatur dan penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian perkembangan.

Penelitian perkembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk

menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu objek atau

sistem relatif terhadap waktu.

3.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti pada penelitian ini adalah metode

pengendalian kualitas yang diterapkan pada industri makanan.

3.4. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual merupakan landasan awal atau dasar pemikiran

dalam melaksanakan penelitian. Uraian dalam kerangka konseptual menunjukkan

hubungan dan keterkaitan yang logis antar variabel-variabel dalam penelitian.

Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Page 37: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

III-2

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian

3.5. Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Tahap identifikasi masalah.

Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan yaitu melakukan identifikasi

terhadap permasalahan yang ada. Selanjutnya melakukan pencarian

informasi dari studi literatur mengenai sistem yang ada.

2. Tahap pengumpulan data.

Tahapan selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data. Data yang

dikumpulkan yaitu data sekunder. Data sekunder merupakan data yang

memuat informasi mengenai metode pengendalian produksi yang dipakai di

industri makanan pada masing-masing era industri.

Page 38: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

III-3

3. Melakukan analisis berdasarkan data sekunder yang telah dikumpulkan.

4. Menganalisis terhadap hasil pengolahan data.

5. Menarik kesimpulan dan memberikan saran untuk penelitian.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka

yaitu pengumpulan data dilakukan berdasarkan studi literatur yang ada.

3.7. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari studi literatur akan dikumpulkan untuk

mendapatkan gambaran pengendalian kualitas yang saat ini digunakan dan

pengendalian kualitas yang sedang dikembangkan untuk digunakan pada era

industri makanan selanjutnya.

3.8. Analisis Pemecahan Masalah

Data yang telah diolah selanjutnya dianalisis untuk mengetahui

pengendalian kualitas yang akan digunakan pada era industri makanan

selanjutnya.

3.9. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan pada

pengendalian kualitas di industri makanan yang sedang digunakan dan

pengembangan pengendalian kualitas untuk era industri makanan selanjutnya.

Page 39: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

III-4

Sedangkan saran yang diberikan akan digunakan untuk memberikan pertimbangan

kepada perusahaan dalam menerapkan pengendalian kualitas yang sesuai dengan

era industri makanan yang sedang dan akan berlangsung.

3.10. Blok Diagram Prosedur Penelitian

Langkah-langkah prosedur penelitian yang akan dilakukan pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan informasi mengenai penelitian terkait

Informasi diperoleh dari studi literatur. Informasi studi literatur diperoleh dari

review terhadap penelitian terdahulu.

2. Mengidentifikasi permasalahan penelitian

Identifikasi permasalahan dilakukan dengan menentukan latar belakang

penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta batasan

yang terdapat dalam penelitian.

3. Mengumpulkan data yang terkait dalam penelitian

Data sekunder merupakan data yang memuat informasi mengenai penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

4. Pengolahan data

Pengolahan dilakukan dengan menganalisis informasi yang didapat dari data

sekunder yang bertujuan untuk mengetahui pengendalian produksi pada

masing-masing era.

Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2. di bawah ini.

Page 40: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

III-5

Gambar 3.2. Blok Diagram Prosedur Penelitian

Page 41: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-1

BAB IV

PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA

INDUSTRI MAKANAN

Pencarian studi literatur yang berkaitan dengan industri makanan dimulai

dengan tiga tahap utama. Tahap pertama adalah mengidentifikasi keyword yang

dipakai dalam pencarian studi literatur. Tahap kedua adalah memilih database

jurnal yang dipakai dalam mencari studi literatur. Tahap ketiga adalah melakukan

analisis hasil pencarian studi literatur di database jurnal berdasarkan keyword

yang dipakai.

Tahap pertama yaitu mengidentifikasi keyword yang dipakai dalam

pencarian studi literatur. Keyword yang dipakai adalah “Quality Control in Food

Industry”. Tahap kedua adalah memilih database jurnal yang dipakai dalam

mencari studi literatur. Database jurnal yang dipakai dalam mencari studi literatur

adalah ScienceDirect.

Pencarian studi literatur dengan menggunakan keyword “Quality Control

in Food Industry” dalam database ScienceDirect dengan membatasi tahun

pencarian dari tahun 2016 s.d. 2019. Hasil pencarian tersebut menghasilkan 60

jurnal yang dipilih setelah melalui review. Jurnal tersebut dipilih berdasarkan

kesesuaian dengan topik yang akan dianalisis.

Hasil dari review studi literatur yang didapat dapat dilihat dalam Gambar

4.1. berikut.

Page 42: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-2

Gambar 4.1. Quality Control pada Industri Makanan Berdasarkan Studi Literatur

Page 43: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-3

Hasil review tersebut mengindikasikan bahwa pada industri makanan

memiliki banyak metode yang digunakan untuk mengendalikan kualitas.

Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 metode yang

umum digunakan dalam pengendalian kualitas di industri makanan tertuju pada

sektor manajemen manufakturing. Selain hal tersebut, pada tahun 2016

berdasarkan grafik yang diperoleh dari studi literatur dapat dilihat bahwa

penggunaan teknologi dan internet sudah mulai digunakan. Hal tersebut dapat

dilihat dengan adanya metode nanotechnology dan Internet of Things (IoT) yang

digunakan dalam mengendalikan kualitas di industri makanan.

Pengendalian kualitas di industri makanan pada tahun 2017 sendiri lebih

terfokus kepada pengembangan beberapa teknologi baru dan pengembangan Food

Safety Analysis. Pada tahun 2017 dapat dilihat bahwa tidak banyak perkembangan

metode dan teknologi terbaru yang dapat diaplikasikan pada industri makanan.

Hal yang terjadi berdasarkan grafik yang didapat dari studi literatur tersebut

adalah perusahaan cenderung lebih mempertahankan pengendalian kualitas yang

dipakai pada tahun sebelumnya.

Tahun 2018 terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam hal

pengendalian kualitas di industri makanan. Dapat dilihat pada tahun 2018

merupakan perkembangan awal dari Industry 4.0 dimana perusahaan berfokus

pada hal smart factory. Smart factory berfokus kepada pengaplikasian internet dan

big data untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan meningkatkan integrasi

antar departemen yang terdapat pada perusahaan.

Page 44: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-4

Perkembangan teknologi dalam hal pengendalian kualitas semakin

meningkat pada tahun 2019. Perusahaan di industri makanan mulai menggunakan

teknologi sebagai metode dalam pengendalian kualitas. Selain itu, dalam grafik

dapat dilihat bahwa masih terdapat perusahaan yang menggunakan distribusi

Weibull dalam mengendalikan kualitas. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

selain perusahaan berfokus pada pengembangan teknologi terbaru dan

meningkatkan metode sebelumnnya, perusahaan juga menggunakan metode lama

yang masih relevan dalam mengendalikan industri makanan.

Gambar 4.2. Word Cloud Quality Control pada Industri Makanan

4.1. Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri Makanan di

Berbagai Benua

Perkembangan pengendalian kualitas di berbagai benua dapat dilihat pada

Gambar 4.3. berikut.

Page 45: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-5

Gambar 4.3. Benua yang Melakukan Penelitian Pengendalian Kualitas pada

Industri Makanan

Hasil review jurnal yang didapat dari ScienceDirect dapat menunjukkan

banyaknya perusahaan di bidang industri makanan mana saja yang menggunakan

metode pengendalian kualitas. Grafik tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.4.

berikut.

Page 46: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-6

Gambar 4.4. Perusahaan di Bidang Industri Makanan Berdasarkan Studi Literatur

Page 47: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-7

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa dari 60 jurnal yang

diperoleh yang berkaitan dengan pengendalian kualitas di industri makanan,

menunjukkan bahwa benua Eropa memiliki kontribusi yang paling besar.

Selanjutnya disusul oleh benua Asia, Amerika, Afrika, dan Australia.

Hal tersebut menunjukkan bahwa benua Eropa sangat memperhatikan

pengendalian kualitas pada sektor industri makanan di benua mereka. Terlebih,

benua Eropa memiliki banyak negara maju yang sudah menerapkan berbagai

teknologi yang dapat membantu pengendalian kualitas pada sektor industri

makanan.

Benua Asia berada pada urutan kedua dalam kontribusi penelitian

pengendalian kualitas pada sektor industri makanan. Hal tersebut menunjukkan

benua Asia sudah mulai berbenah dalam memperhatikan kondisi pengendalian

kualitas pada sektor industri makanan di benua mereka. Walaupun demikian,

masih banyak negara berkembang yang belum memperhatikan kondisi keamanan

makanan, dikarenakan China merupakan salah satu negara yang paling banyak

dalam kontribusi penelitian pengendalian kualitas pada sektor industri makanan.

Hal yang sama dengan benua Asia juga terjadi pada benua Amerika yang

berada pada urutan ketiga. Negara yang paling berkontribusi dalam penelitian

pengendalian kualitas pada sektor industri makanan adalah negara Amerika

Serikat. Dapat disimpulkan bahwa negara lainnya di benua Amerika belum

memperhatikan kondisi keamanan makanan di negaranya masing-masing.

Urutan keempat adalah benua Afrika. Hal tersebut menunjukkan bahwa

benua Afrika masih minim dalam berkontribusi maupun penerapan pengendalian

Page 48: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-8

kualitas di sektor industri makanan. Walaupun benua Australia berada pada urutan

kelima, benua Australia hanya ditempati oleh sedikit negara. Australia sendiri

merupakan salah satu negara maju. Dibandingkan dengan benua Afrika yang

ditempati lebih banyak negara dibandingkan dengan benua Australia, benua

Australia sudah memiliki kontribusi dan penerapan yang baik dalam pengendalian

kualitas pada sektor industri makanan.

Gambar 4.5. Word Cloud Bidang Industri Makanan

4.2. Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri Makanan

Berdasarkan Penerapan Teknologi

Penerapan teknologi merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh

terhadap pengendalian kualitas pada sektor industri makanan. Teknologi yang

digunakan pada pengendalian kualitas di industri makanan dapat dilihat pada

Gambar 4.6. berikut.

Page 49: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-9

Gambar 4.6. Teknologi yang Digunakan untuk Pengendalian Kualitas Pada Sektor Industri Makanan

Page 50: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

IV-10

Hasil tersebut menunjukkan bahwa benua Eropa merupakan benua yang

paling banyak menerapkan teknologi dalam pengendalian kualitas di industri

makanan. Sementara benua Asia dan Amerika menyusul benua Eropa dalam

penggunaan teknologi pada industri makanan. Benua Australia hanya menerapkan

nanotechnology dalam industri makanan. Sementara benua Afrika belum

menerapkan teknologi dalam pengendalian kualitas di industri makanan.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa benua Asia dan

Amerika sudah menerapkan langkah yang cukup baik untuk menyusul benua

Eropa dalam hal penggunaan teknologi di industri makanan. Sementara untuk

benua Australia dan Afrika harus memperbaiki teknologi di industri makanan

untuk menyusul benua Eropa, Amerika, dan Asia.

4.3. Indikator Kualitas yang Digunakan pada Industri Makanan

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan makanan berkualitas buruk.

Faktor utama yang berpengaruh atas perubahan kualitas yang signifikan adalah

sebagai berikut.

1. Penetapan suhu dan waktu yang salah.

2. Pengemasan yang buruk.

3. Program perawatan mesin yang tidak memadai.

4. Metode yang digunakan sebelum memasak, memasak, dan setelah memasak

yang salah.

5. Pencucian penyimpanan yang buruk.

6. Sanitasi yang buruk.

Page 51: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

V-1

BAB V

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

5.1. Analisis Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri Makanan

di Berbagai Benua

Penggunaan pengendalian kualitas pada sektor industri makanan masih

terdapat gap di masing-masing benua. Benua Eropa merupakan benua yang paling

baik dalam menerapkan dan berkontribusi dalam penelitian. Tidak hanya paling baik,

persebaran penggunaan pengendalian kualitas pada sektor industri makanan sudah

merata di setiap negara Eropa. Sementara di benua Asia dan Amerika, kontribusi

terbesar hanya melalui salah satu negara. Di benua Asia terdapat China dan benua

Amerika terdapat Amerika Serikat. Kedua negara tersebut mendominasi benua

masing-masing dalam hal penerapan dan kontribusi penelitian pengendalian kualitas

di industri makanan. Terlihat bahwa persebaran yang tidak merata terjadi di benua

Asia dan Amerika. Lain halnya dengan benua Afrika, kurangnya perhatian terhadap

kesehatan makanan masih merupakan salah satu masalah yang terjadi di benua

Afrika. Dapat dilihat bahwa di benua Afrika penerapan yang masih kurang dalam

pengendalian kualitas di industri makanan. Sementara di benua Australia, penerapan

dan kontribusi pengendalian kualitas di industri makanan sudah cukup baik.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa belum adanya persebaran

yang merata dalam penerapan dan kontribusi penelitian dalam memperhatikan

Page 52: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

V-2

pengendalian kualitas di industri makanan pada negara-negara di benua Asia,

Amerika, dan Afrika. Ketiga benua tersebut merupakan benua yang memiliki banyak

negara berkembang. Oleh karena itu, diharapkan negara maju dapat membantu

negara-negara berkembang untuk menerapkan pengendalian kualitas di industri

makanan yang baik.

5.2. Analisis Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri Makanan

Berdasarkan Penerapan Teknologi

Perkembangan penerapan teknologi pada pengendalian kualitas di sektor

industri makanan semakin meningkat. Namun, masih terdapat gap dalam penerapan

teknologi tersebut. Penggunaan nanotechnology, Internet of Things, dan Big Data

sangat tinggi. Sementara penggunaan teknologi lainnya sangat sedikit ditemukan

dalam penerapannya di industri makanan. Dengan adanya penerapan teknologi

tersebut di bidang industri makanan, diharapkan teknologi lainnya dapat digunakan

secara efektif dan efisien, sehingga penggunaannya dapat terus meningkat.

5.3. Analisis Perkembangan Pengendalian Kualitas pada Industri Makanan

Berdasarkan Indikator

Penerapan pengendalian kualitas pada industri makanan dalam mengendalikan

indikator makanan sudah sangat baik. Tetapi masih terdapat beberapa hal yang perlu

diperbaiki yaitu dengan meningkatkan jumlah metode dan teknologi yang dapat

Page 53: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

V-3

mengendalikan indikator-indikator tertentu, sehingga persebaran metode dan

teknologi tersebut menjadi merata. Hal tersebut dikarenakan masih banyak indikator-

indikator penting yang berpengaruh terhadap kualitas dan keamanan makanan tetapi

metode dan teknologi yang digunakan masih kurang dalam penerapannya.

Diharapkan dengan semakin berkembangnya teknologi, indikator lain mendapatkan

penerapan yang lebih baik, sehingga kualitas dan keamanan makanan menjadi lebih

terjamin.

Page 54: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

VI-1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis yang telah dilakukan, kesimpulan yang

didapat adalah sebagai berikut.

1. Revolusi industri mengakibatkan perkembangan pada setiap sektor industri.

Salah satu sektor industri yang terpengaruh adalah industri makanan. Revolusi

juga mempengaruhi pengendalian kualitas di industri makanan. Dimulai dengan

inspeksi produk akhir sampai pada saat ini (Industry 4.0) penggunaan cloud

computing, Internet of Things (IoT), serta Artificial Intelligence (AI).

2. Persebaran penggunaan pengendalian kualitas pada industri makanan yang masih

belum merata di benua Asia, Amerika, dan Afrika. China dan Amerika hanya

salah satu negara dari benua tersebut yang sudah memperhatikan kondisi

keamanan pangan di negara mereka. Hal tersebut menyimpulkan bahwa negara-

negara lain di benua Asia, Amerika, dan Afrika masih belum melakukan

penerapan pengendalian kualitas pada industri makanan yang baik dan belum

memperhatikan kondisi keamanan pangan. Selain itu, persebaran penggunaan

metode dan teknologi dalam pengendalian indikator kualitas makanan masih

belum merata. Masih terdapat celah dalam kualitas dan keamanan makanan.

Page 55: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

VI-2

3. Pengendalian kualitas yang digunakan pada era Society 5.0 berdasarkan review

studi literatur akan bertumpu pada nanotechnology, Internet of Things, HACCP,

ISO 22000, Modelling, Food Safety Analysis, dan Big Data.

6.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Sebaiknya perusahaan di bidang industri makanan meninjau kembali penggunaan

teknologi yang diterapkan dalam proses produksi dan quality assurance untuk

mencegah produk makanan yang tidak layak sampai ke tangan konsumen.

2. Sebaiknya perusahaan di bidang industri makanan menerapkan dan mengawasi

dengan ketat pengendalian kualitas pada sektor industri makanan baik pada

proses pengolahan ataupun distribusi makanan sesuai dengan standar global yang

telah ditetapkan.

3. Sebaiknya penelitian selanjutnya membahas bagaimana penerapan regulasi dan

sistem pengendalian pada perusahaan sektor industri makanan di Indonesia dan

perbandingan regulasi dan sistem pengendalian pada perusahaan sektor industri

makanan di negara maju.

Page 56: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA

[1] I. Djekic & I. Tomasevic, Food Control and Biosecurity, Serbia: Elsevier

Inc., 2018.

[2] S. A. H. Lim, J. Antony & S. Albliwi, “Statistical Process Control (SPC) in

the Food Industry- A Systematic Review and Future Research

Agenda”, Food Science & Technology, 2014.

[3] A. Soyeux, E. Parent & L. Duckstein, “A Biattribute Quality Analysis of the

Food Industry”, Applied Mathematics and Computation, vol. 58,

1993.

[4] Y. Yang, L. Wei & J. Pei, “Application of Bayesian Modelling to Assess

Food Quality & Safety Status and Identify Risky Food in China

Market”, Food Control, 2018.

[5] S. A. H. Lim, J. Antony, J. A. Garza-Reyes & N. Arshed, “Towards a

Conceptual Roadmap for Statistical Process Control

Implementation in the Food Industry”, Food Science &

Technology, 2015.

[6] M. L. Escudero-Gilete, M. L. Gonzalez-Miret, F. J. Heredia, “Application of

Multivariate Statistical Analysis to Quality Control Systems.

Relevance of the Stages in Poultry Meat Production”, Food

Control, 2013.

Page 57: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[7] J. Trienekens & P. Zuurbier, “Quality and Safety Standards in the Food

Industry, Development and Challenges”, International Journal of

Production Economics, 2008.

[8] A. Ramdhani, M. A. Ramdhani, & A. S. Amin, “Writing a Literature

Review Research Paper: A step-by-step approach”, International

Journal of Basics and Applied Sciences, 2014.

[9] J. Jesson & F. Lacey, “How to do (or not to do) a critical literature review”,

Pharmacy Education, 2006.

[10] A. S. Denney & R. Tweksbury, “How to Write a Literature Review”,

Journal of Criminal Justice Education, 2012.

[11] S. R. Shah, F. Ahmed, & R. Khan, “Writing a Critical Review of Literature:

A Practical Guide for English Graduate Students”, Global

Language Review, 2018.

[12] M. Pautasso, “Ten Simple Rules for Writing a Literature Review”,

Computational Biology, 2013.

[13] P. Cronin, F. Ryan, & M. Coughlan, “Undertaking a literature review: a

step-by-step approach”, British Journal of Nursing, 2008.

[14] B. S. Dhillon, Applied Reliability and Quality, London: Springer-Verlag,

2007.

[15] J. D. Selman, “Process Monitoring and Control On-Line in the Food

Industry”, Food Control, 1990.

Page 58: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[16] K. Kamala & V. P. Kumar, Microbial Contamination and Food

Degradation, USA: Elsevier, 2018.

[17] N. Ihegwuagu & M. O. Emeje, “Food Quality Control: History, Present and

Future”, Scientific, Health and Social Aspects of the Food Industry,

2012.

[18] S. G. C. Alamprese, “Advances in NIR Spectroscopy Applied to Process

Analytical Technology in Food Industries”, Current Opinion in

Food Science, 2017.

[19] H. Lu, H. Zhang, K. Chingin, J. Xiong, X. Fang, H. Chen, “Ambient Mass

Spectrometry for Food Science and Industry”, Trends in Analytical

Chemistry, 2018.

[20] F. Bianchi, M. Giannetto, M. Careri, “Analytical Systems and Metrological

Traceability of Measurement Data in Food Control Assessment”,

Trends in Analytical Chemistry, 2018.

[21] Y. Yang, L. Wei, & J. Pei, “Application of Bayesian Modelling to Assess

Food Quality & Safety Status and Identify Risky Food in China

Market”, Food Control, 2019.

[22] S. Pearson, D. May, G. Leontidis, M. Swainson, S. Brewer, L. Bidaut, J. G.

Frey, G. Parr, R. Maull, & A. Zisman, “Are Distributed Ledger

Technologies the Panacea for Food Traceability?”, Global Food

Security, 2019.

Page 59: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[23] K. Behnke & M. F. W. H. A. Janssen, “Boundary Conditions for

Traceability in Food Supply Chains Using Blockchain

Technology”, International Journal of Information Management,

2019.

[24] S. Rahmat, C. B. Cheong, M. S. R. Bin Abd Hamid, “Challenges of

Developing Countries in Complying Quality and Enhancing

Standards in Food Industries”, Procedia Social and Behavioral

Sciences, 2016.

[25] C. Hertwig, N. Meneses, & A. Mathys, “Cold Atmospheric Pressure Plasma

and Low Energy Electron Beam as Alternative Nonthermal

Decontamination Technologies for Dry Food Surfaces: A Review”,

Trends in Food Science & Technology, 2018.

[26] I. Djekic, A. Mujcinovic, A. Nikolic, A. R. Jambrak, P. Papademas, A. H.

Feyissa, K. Kansou, R. Thomopoulos, H. Breisen, N. G.

Kavallieratos, C. G. Athanassiou, C. L. M. Silva, A. Sirbu, A. M.

Moisescu, I. Tomasevic, U. V. Brodnjak, M. Charalambides, & A.

Tonda, “Cross-European Initial Survey on the Use of Mathematical

Models in Food Industry, Journal of Food Engineering, 2019.

[27] C. M. G. Charoux, C. P. O’Donnell, B. & K. Tiwari, “Effect of Airborne

Ultrasonic Technology on Microbial Inactivation and Quality of

Dried Food Ingredients”, Ultrasonics Sonochemistry, 2019.

Page 60: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[28] E. R. Bandala & M. Berli, “Engineered Nanomaterials (ENMs) and Their

Role at the Nexus of Food, Energy, and Water”, Materials Science

for Energy Technologies, 2019.

[29] B. O. Tutut & P. O. Anfu, “Evaluation of the Food Safety and Quality

Management Systems of the Cottage Food Manufacturing Industry

in Ghana”, Food Control, 2019.

[30] J. Tervonen, “Experiment of the Quality Control of Vegetable Storage

Based on the Internet-of-Things”, Procedia Computer Science,

2018.

[31] J. M. Soon, S. C. Krzyzaniak, Z. Shuttlewood, M. Smith, & L. Jack, “Food

Fraud Vulnerability Assessment Tools Used in Food Industry”,

Food Control, 2019.

[32] M. Demartini, C. Pinna, F. Tonelli, S. Terzi, C. Sansone, & C. Testa, “Food

Industry Digitalization: from Challenges and Trends to

Opportunities and Solutions, IFAC PapersOnLine, 2018.

[33] R. Gillibert, J. Q. Huang, Y. Zhang, W. L. Fu, & M. L. de la Chapelle,

“Food Quality Control by Surface Enhanced Raman Scattering,

Trends in Analytical Chemistry, 2018.

Page 61: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[34] A. Bosch, E. Gkogka, F. S. Le Guyader, F. Loisy-Hamon, A. Lee, L. van

Lieshout, B. Marthi, M. Mymel, A. Sansom, A. C. Schultz, A.

Winkler, S. Zuber, & T. Phister, “Foodborne Viruses: Detection,

Risk Assessment, and Control Options in Food Processing”,

International Journal of Food Microbiology, 2018.

[35] M. Handayani & H. Permawati, “Gamma Irradiation Technology to

Preservation of Foodstuffs as an Effort to Maintain Quality and

Acquaint the Significant Role of Nuclear on Food Production to

Indonesia Society: A Review”, Energy Procedia, 2017.

[36] D. Wahidin & K. Purnhagen, “Improving the Level of Food Safety and

Market Access in Developing Countries”, Heliyon, 2018.

[37] C. W. Shih & C. H. Wang, “Integrating Wireless Sensor Networks with

Statistical Quality Control to Develop a Cold Chain System in

Food Industries”, Computer Standards & Interfaces, 2016.

[38] R. Accorsi, M. Bortolini, G. Baruffaldi, F. Pilati, & E. Ferrari “Internet-of-

Things Paradigm in Food Supply Chains Control and

Management”, Procedia Manufacturing, 2017.

[39] L. B. M. Costa, M. G. Filho, L. D. Fredendall, F. J. G. Paredes, “Lean, Six

Sigma and Lean Six Sigma in the Food Industry: A Systematic

Literature Review”, Trends in Food Science & Technology, 2018.

Page 62: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[40] A. L. Sabur, S. Bakalis, P. J. Fryer, & E. L. Quiroga, “Mapping Energy

Consumption in Food Manufacturing”, Trends in Food Science &

Technology, 2019.

[41] S. Kiambi, P. Alarcon, J. Rushton, M. K. Murungi, P. Muinde, J. Akoko, G.

Aboge, S. Gikonyo, K. Momanyi, E. K. Kang’ethe, & E. M. Fevre,

“Mapping Nairobi’s Dairy Food System: an Essential Analysis for

Policy, Industry and Research”, Agricultural Systems, 2018.

[42] Z. Zhu, Q. Zhou, & D. W. Sun, “Measuring and Controlling Ice

Crystallization in Frozen Foods: a Review of Recent Development,

Trends in Food Science & Technology, 2019.

[43] A. Corsini, F. Bonacina, S. Feudo, F. Lucchetta, & A. Marchegiani,

“Multivariate KPI for Energy Management of Cooling Systems in

Food Industry”, Energy Procedia, 2016.

[44] S. Khorasani, M. Danaei, & M. R. Mozafari, “Nanoliposome Technology

for the Food and Nutraceutical Industries”, Trends in Food Science

& Technology, 2018.

[45] X. He & H. M. Hwang, “Nanotechnology in Food Science: Functionality,

Applicability, and Safety Assessment”, Journal of Food and Drug

Analysis, 2016.

Page 63: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[46] T. King, M. J. Osmon-MecLeod, & L. L. Duffy, Nanotechnology in the

Food Sector and Potential Applications for the Poultry Industry,

Trends in Food Science & Technology, 2018.

[47] F. Martelli, C. Giacomozzi, R. Dragone, C. Boselli, S. Amatiste, G. Brajon,

G. Grasso, A. Mantovani, C. Frazzoli, “Official Control and Self-

Monitoring: Data Agreement Report in the Integrated Food Safety

System of an Italian Dairy Chain, International Dairy Journal,

2019.

[48] S. O. Kerherve, R. M. Guillermic. A. Strybulevych, D. W. Hatcher, M. G.

Scanlon, J. H. Page, “Online Non-Contact Quality Control of

Noodle Dough Using Ultrasound”, Food Control, 2019.

[49] A. Almena, K. R. Goode, S. Bakalis, P. J. Fryer, & E. Lopez-Quiroga,

“Optimising Food Dehydration Processes: Energy-Efficient Drum-

Dryer Operation”, Energy Procedia, 2019.

[50] A. Tufano, R. Accorsi, F. Garbellini, & R. Manzini, “Plant Design and

Control in Food Service Industry. A Multi-Disciplinary Decision-

Support System”, Computers in Industry, 2018.

[51] V. K. Bajpai, M. Kamle, S. Shukla, D. K. Mahato, P. Chandra, S. K.

Hwang, P. Kumar, Y. S. Huh, & Y. K. Han, “Prospects of Using

Nanotechnology for Food Preservation, Safety, and Security”,

Journal of Food and Drug Analysis, 2018.

Page 64: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[52] B. Pedersen, A. A. Gorzkowska-Sobas, M. Gerevini, R. Prugger, J.

Belenguer, M. Maletti, M. Ljones, B. H. Gilljam, J. Tonsager, A.

M. Opstad, & R. K. Davidson, “Protectin Our Food: Can Standard

Food Safety Analysis Detect Adulteration of Food Products with

Selected Chemical Agents?”, Trends in Analytical Chemistry,

2016.

[53] J. Hu, J. Zhang, M. Mei, W. M. Yang, Q. Shen, “Quality Control of a Four-

Echelon Agri-Food Supply Chain with Multiple Strategies”,

Information Processing in Agriculture, 2019.

[54] T. Yaseen, D. W. Sun, J. H. Cheng, “Raman Imaging for Food Quality and

Safety Evaluation: Fundamentals and Applications”, Trends in

Food Science & Technology, 2017.

[55] R. Mandal, A. Singh, & A. P. Singh, “Recent Development in Cold Plasma

Decontamination Technology in the Food Industry”, Trends in

Food Science & Technology, 2018.

[56] Y. Ye, H. Guo, & X. Sun, “Recent Progress on Cell-Based Biosensors for

Analysis of Food Safety and Quality Control”, Biosensors and

Bioelectronic, 2018.

[57] I. Ortea, G. O’Connor, & A. Maquet, “Review on Proteomics for Food

Authentication”, Journal of Proteomics, 2016.

Page 65: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[58] K. S. Martin, A. G. Colantonio, K. Picho, & K. E. Boyle, “Self-Efficacy is

Associated with Increased Food Security in Novel Food Pantry

Program, SSM-Population Health, 2016.

[59] M. Hidrobo, J. Hoddinott, N. Kumar, & M. Olivier, “Social Protection,

Food Security, and Asset Formation”, World Development, 2018.

[60] A. Luque, M. E. Peralta, A. de las Heras, & A. Cordoba, “State of the

Industry 4.0 in the Andalusian Food Sector”, Procedia

Manufacturing, 2017.

[61] S. A. HalimLim & J. Antony, “Statistical Process Control Readiness in the

Food Industry: Development of a Self-Assessment Tool”, Trends in

Food Science & Technology, 2016.

[62] C. V. Bezerra, A. M. C. Rodrigues, P. D. de Oliveira, D. A. da Silva, & L.

H. M. da Silva, “Technological Properties of Amazonian Oils and

Fats and their Applications in the Food Industry”, Food Chemistry,

2017.

[63] E. Chaix, L. Deleger, R. Bossy, & C. Nedellec, “Text Mining Tools for

Extracting Information About Microbial Biodiversity in Food”,

Food Microbiology, 2019.

[64] X. He, H. Deng, & H. Hwang, “The Current Application of Nanotechnology

in Food and Agriculture”, Journal of Food and Drug Analysis,

2019.

Page 66: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[65] E. Haynes, E. Jimenez, M. A. Pardo, & S. J. Helyar, “The Future of NGS

(Next Generation Sequencing) Analysis in Testing Food

Authenticity”, Food Control, 2019.

[66] G. Liu, “The Impact of Supply Chain Relationship on Food Quality”,

Procedia Computer Science, 2018.

[67] A. F. Hamad, J. H. Han, B. C. Kim, & I. A. Rather, “The Intertwine of

Nanotechnology with the Food Industry”, Saudi Journal of

Biological Sciences, 2018.

[68] B. Jagadeesan, P. Gerner-Smidt, M. W. Allard, S. Leuillet, A. Winkler, Y.

Xiao, S. Chaffron, J. van der Vossen, S. Tang, M. Katase, P.

McClure, B. Kimura, L. C. Chai, J. Chapman, & K. Grant, “The

Use of Next Generation Sequencing for Improving Food Safety:

Translation into Practice”, Food Microbiology, 2019.

[69] M. M. Voorhuijzen-Harink, R. Hagelaar, J. P. van Dijk, T. W. Prins, E. J.

Kok, & M. Staats, “Toward On-Site Food Authentication Using

Nanopore Sequencing”, Food Chemistry: X, 2019.

[70] A. Haleem, S. Khan, & M. I. Khan, “Traceability Implementation in Food

Supply Chain: A Grey-DEMATEL Approach”, Information

Processing in Agriculture, 2019.

Page 67: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[71] Z. Zhang, S. B. Godefroy, H. Lyu, B. Sun, & Y. Fan, “Transformation of

China’s Food Safety Standard Setting System – Review of 50

Years of Change, Opportunities and Challenges Ahead”, Food

Control, 2018.

[72] A. D. Alarcon-Rojo, L. M. Carrillo-Lopez, R. Reyes-Villagrana, M. Huerta-

Jimenez, & I. A. Garcia-Galicia, “Ultrasound and Meat Quality: A

Review”, Ultrasonics – Sonochemistry, 2019.

[73] A. Horvat, G. Granato, V. Fogliano, & P. A. Luning, “Understanding

Consumer Data Use in New Product Development and the Product

Life Cycle in European Food Firms – An Empirical Study”, Food

Quality and Preference, 2019.

[74] A. A. Hecht, E. Biehl, D. J. Barnett, & R. A. Neff, “Urban Food Supply

Chain Resilience for Crises Threatening Food Security: A

Qualitative Study”, Journal of the Academy of Nutrition and

Dietetics, 2019.

[75] R. Leidy & Q. C. M. Ximena, “Use of Electrospinning Technique to

Produce Nanofibres for Food Industries: A Perspective from

Regulations to Characterisations”, Trends in Food Science &

Technology, 2019.

Page 68: PERKEMBANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA INDUSTRI …

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[76] C. Gerhards, M. Schramm, & A. Schmid, “Use of the Weibull Distribution

Function for Describing Cleaning Kinetics of High Pressure Water

Jets in Food Industry”, Journal of Food Engineering, 2019.

[77] B. Hasler, G. Msalya, K. Roesel, K. Fornace, M. Eltholth, A. Sikira, L.

Kurwijila, J. Rushton, & D. Grace, “Using Participatory Rural

Appraisal to Investigate Food Production, Nutrition and Safety in

the Tanzanian Dairy Value Chain”, Global Food Security, 2019.