perjalanan kanker leher rahim

59
PERJALANAN KANKER SERVIKS DAN DETEKSI DINI

Upload: vira-weldimira

Post on 14-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

serv

TRANSCRIPT

  • PENDAHULUANCa serviks tumor ganas epitel serviks(Kumar et al., 2004; Nurcahyo, 2008)

    Diperkirakan setiap tahun terdapat 500.000 kasus baru 77% terjadi di negara-negara berkembang dan menempati urutan pertama (Sjamsudin, 2001)

    Data DepKes RI Ca serviks No. 1 pada wanita Indonesia (Aziz, 2001).

  • Infeksi Menular Seksual Sosial ekonomi rendahInsidens pada wanita Menikah usia mudaAktivitas seksual dan sering berganti pasanganWanita PerokokMultiparitas

  • Karsinoma Serviks Tumor ganas yang tumbuh dari unsur epitel pada organ serviks uteri (kumar et al., 2004)

  • Etiologi

  • Usia pertama kali menikah < 16 thn

  • ?

  • Penggunaan kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim 1,5-2,5 kali.

    Efek penggunaan kontrasepsi oral terhadap risiko kanker serviks masih kontroversional. Penelitian Khasbiyah (2004) dengan menggunakan studi kasus kontrol. Hasil studi tidak menemukan adanya peningkatan risiko pada perempuan pengguna atau mantan pengguna kontrasepsi oral.

  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi oral menyebabkan wanita sensitive terhadap HPV yang dapat menyebabkan adanya peradangan pada genitalia sehingga berisiko untuk terjadinya kanker serviks (Hidayati, 2001)Pil kontrasepsi oral diduga akan menyebabkan defisiensi asam folat yang mengurangi metabolisme mutagen sedangkan estrogen kemungkinan menjadi salah satu kofaktor yang membuat replikasi DNA HPV.

  • Infeksi Menular Seksualnjja

  • Pada masa kehidupan wanita terjadi perubahan fisiologis epitel serviks. Metaplasia = Epitel kolumnar epitel gepengProses terjadinya karsinoma serviks erat kaitannya dengan proses metaplasia

  • eksoserviks dengan taut skuamokolumnar di tempatnya semula

    "Zona transformasi" dengan pertumbuhan kembali epitel gepeng

    UterusEndoserviks

    Epitel silindris

    Taut skuamokolumnar di eksoserviksSel gepengEndoserviksEksoserviksTaut skuamokolumnarEktropion yang menyebabkan epitel silindris terpajan

  • *PERJALANAN PENYAKIT*

  • **Perjalanan alamiah penyakit Kanker Leher RahimSKRINING ! Deteksi Dini ------------------- 3-17 tahun -----------------------*

  • *Serviks Normal (Leher Rahim)*

  • *Lesi Pra Kanker *

  • *Kanker Serviks*

  • *Progresivitas dari CINDikutip dari: Ostor, Int J Gyne Path 1993 12:186-192*

    RegressPersistProgress to CISProgress to InvasionCIN 157%32%11%1%CIN 243%35%22%5%CIN 332%12%64 studies, 274 carcinomas, 15,473 CIN casesFollow-up

  • *MODALITAS DETEKSI DINI KANKER SERVIKS *

  • *Papsmear & IVADeteksi Dini*

  • *Deteksi Dini Kanker Serviks/ Pencegahan SekunderTes skrining Tes pelengkap Tes diagnostik*

  • *TES SKRININGTes PapKonvensionalPapnet (skrining dibantu komputer)Thinprep (liquid base, thin layer cytology)IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)*

  • *TES PELENGKAPServikografiTes HPV-DNA *

  • *TES DIAGNOSTIKKOLPOSKOPI*

  • *Pap SmearPemeriksaan sitologi eksfoliatif dari epitel serviks untuk mendeteksi lesi prakanker secara dini*

  • *1. Usapan spatula Eyre pada ektoserviks dulu, Pulas di kaca benda

    2. Usapan Cytobrush pada endoserviks, Pulas di kaca benda

    3. Rendam kaca benda dalam alkohol 96%, minimal 301).2).Tes PAP*

  • *Cara Pengambilan Pap Smear*

  • **

  • *Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)Melihat serviks untuk mendeteksi abnormalitas setelah pemakaian asam asetat*

  • Tes IVA

  • **

  • *Penanggulangan Kanker serviks di indonesia

    Setelah dipulas Asam Asetat 3 5%IVA Non invasif Mudah murah di Puskesmas Hasil LANGSUNG Sensitivitas, spesifisitas

    Memadai untuk negara di sarana terbatas

    Provider IVA:BidanPerawat terlatihDokter umumDokter spesialis

    *

  • *Inspeksi visualisasi dengan aplikasi asam asetat (IVA)Meja ginekologi / tempat tidur Lampu sorot Spekulum Asam asetat 3-5% Kapas lidi *

  • **

  • **

  • *Langkah langkah pemeriksaan IVA

    Pasien berbaring dalam posisi litotomiDi pasang spekulum cocor bebek yang kering tanpa pelumasSumber cahaya dari belakang lampu sorot 100 watt, diarahkan kedalam lubang vagina sehingga serviks tampak jelas terlihatPemeriksaan harus dapat menampakkan sambungan skuamokolumnar lama dan baru dimana daerah di antaranya disebut daerah transformasiJika hasil inspekulo dicurigai terdapat infeksi pada serviks, maka pasien harus terapi terlebih dahulu dan diperiksa ulang satu minggu kemudianDiambil sedian sitologi dengan prosedur standar, yaitu Mengusap permukaan tumpul spatula ayre, dan kanalis servikalis dengan cytobrushKeduanya dihapuskan diatas kaca obyek yang telah di beri nomor sitologiKemudian di fiksasi dalam botol alkohol 95% selama 30 menitDikeringkan dalam udara terbuka dan diberi nama serta nomor urut*

  • *Setelah selesai mengambil sediaan sitologi, dilakukan pemeriksaan IVA dengan cara membasahi permukaan serviks dengan asam asetat 3%, selanjutnya sengan mata telanjang dilihat perubahan yang terjadi pada serviks :Normal : jika tidak terdapat bercak putih pada daerah transformasi (tes IVA negatif)Atifik : jika terdapat bercak putih pada daerah transformasi (tes IVA positif)Pengambilan sediaan sitologi dan pemeriksaan IVA harus dilakukan oleh orang yang samaHasil temuan IVA dicatat pada status pasienSediaan sitologi dikirim ke laboratorium sitologiPada kasus dimana pemeriksaan IVA positif, pasien dirujuk untuk kolposkopiPada kasus dimana hasil sediaan sitologi abnormal, pasien dirujuk untuk kolposkopi*

  • **NORMALOVULA NABOTIEKTOPI SERVIKSIIITAMPILAN I V A*

  • **III.LESI PRA KANKER

    Lesi intra epitel serviks derajat rendah ~ NIS ITAMPILAN I V A*

  • **IV.KANKER SERVIKSInvasifTAMPILAN I V A*

  • **

  • *

    Skrining kanker serviks

    Kolposkopi

    Visualisasi epitel dan perubahan vaskuler vagina dan serviks.

    *

  • - Biopsi- Kolposkopi

  • *KOLPOSKOPIKOLPOSKOPI*

  • *Visualisasi daerah transformasiVisualisasi lesiBiopsi lebih terarahKeuntungan :Kerugian :Peralatan mahalMembutuhkan pendidikanKurang spesifikSkrining kanker serviks

    Kolposkopi

    *

  • *Kolposkopi (4/9/06) : Lesi derajat tinggi. Dilakukan LEEP*

  • *Skrining Kanker Serviks

    Tes DNA HPVMetode molekuler untuk menentukan tipe HPV risiko tinggi.

    Spesifikasi lebih rendah dari tes Pap .Manfaat pada wanita usia > 35 tahun.

    Biaya mahal.*

  • *Tes HPVHPV sulit dikulturTes deteksi dan tipe HPV

    3 tesHybrid Capture 2 ( HC2)Polymerase Chain Reaction (PCR)In Situ Hybridization (ISH)*

  • *Tipe HPV Ada 2 tipe HPV Risiko rendah, Risiko TinggiRisiko Rendah6, 11, 42, 43, 44Risiko Tinggi16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68*

  • Stadium klinikStadium Ca Serviks didefinisikan oleh Federation Internationale de Gynecologie et dObstetrique (FIGO) dan klasifikasi TNM (AJCC, 2002).

    FIGODeskripsiTNMTumor primer tidak dapat diaksesTxTidak ada bukti tumor primerTo0Karsinoma insitu (preinvasive carcinoma)TisIKarsinoma terbatas pada serviksT1IAKarsinoma hanya dapat didiagnosis secara mikroskopikT1aIA1Invasi stroma dalamnya < 3 mm dan lebarnya < 7 mmT1a1IA2Invasi stroma dalamnya 3-5 mm dan lebarnya < 7 mmT1a2IBSecara klinis tumor dapat diidentifikasi pada serviks atau massa tumor lebih besar dari IA2T1bIB1Secara klinis lesi ukuran < 4 cmT1b1IB2Secara klinis lesi ukuran > 4 cmT1b2IITumor telah menginvasi uterus tapi tidak mencapai 1/3 distal vagina atau dinding panggulT2IIATanpa invasi parametriumT2aIIBDengan invasi parametriumT2bIIITumor telah menginvasi sampai dinding pelvis dan atau menginfiltrasi sampai 1/3 distal vagina, dan atau menyebabkan hidronefrosis atau gagal ginjal.T3IIIATumor hanya menginfiltrasi 1/3 distal vaginaT3aIIIBTumor sudah menginvasi dinding panggulT3bIVATumor menginvasi mukosa kandung kencing atau rektum dan atau menginvasi keluar dari true pelvisT4aIVBMetastasis jauhT4b

  • PrognosisPrognosis kanker serviks tergantung dari stadium klinis penyakit.

    5-years survival rate:Stadium I > 90%Stadium II 60-80% Stadium III 50%Stadium IV < 30%

    ****1. Wright TC Jr, Cox JT, Massad LS, et al, for the ASCCP-Sponsored Consensus Congress. JAMA. 2002;287:21202129. 2. Bonnez W. In: Richman DD, Whitley RJ, Hayden FJ, eds. Washington, DC: American Society for Microbiology Press; 2002:557596. 3. Canadian Cancer Society. Cervical Cancer: What you need to know. Available at: http://www.cancer.ca/vgn/images/portal/cit_86751114/63/40/151140772cw_library_wyntk_cervical_en.pdf. Accessed March 13, 2006. 4. Reprinted with permission from Sellors JW, Sankaranarayanan R, eds. Colposcopy and Treatment of Cervical Intraepithelial Neoplasia. A Beginners Manual. Lyon, France: International Agency for Research on Cancer; 2003.

    1/Sellors/Ch. 7/p. 1/ 1; p. 6/ 3, Figure 7.12.1/Sellors/Ch. 7/p. 1/ 1; p. 6/3,4; p. 8/ Figure 7.20; p.9/Figure 7.23.2/Bonnez/p. 576/Figure 12; p. 578/col 1/21/Wright/p.2120/abstract conclusions3/CCS/p 6/24/Sellors/Ch. 7/p.9/Figure 7.23.1/Sellors/Ch. 4/p. 1/ 1; p.5/ 2**1. Reprinted with permission from Sellors JW, Sankaranarayanan R, eds. Colposcopy and Treatment of Cervical Intraepithelial Neoplasia. A Beginners Manual. Lyon, France: International Agency for Research on Cancer; 2003.

    1/Sellors/Ch. 8/p. 4/ Figures 3.5 and 8.81/Sellors/Ch. 8/p. 2/ 5,6. Photos courtesy of Dr. J. Monsonego.******************************The Hybrid Capture 2 test is designed to detect 5 low risk and 13 high risk HPV types, including the most prevalent carcinogenic types, 16 and 18. For each specimen tested, the results generated will inform the physician if the patient is positive for a high risk HPV type, a low risk HPV type, both high and low risk HPV types, or if the patient is negative. The test does not identify the specific type of HPV that is present, but rather distinguishes between a high or low risk infection. All high risk patients will follow the same patient management protocol, regardless of the high risk type that is present.