peningkatan hasil belajar ips materi kemajuan...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI KEMAJUAN TEKNOLOGI (PRODUKSI,
KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI) MELALUI
MEDIA GAMBAR DAN LINGKUNGAN PADA SISWA
KELAS IV DI SD NEGERI 2 WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
TYAS ANDARU
NIM : 115-13-062
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI KEMAJUAN TEKNOLOGI (PRODUKSI,
KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI) MELALUI
MEDIA GAMBAR DAN LINGKUNGAN PADA SISWA
KELAS IV DI SD NEGERI 2 WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
TYAS ANDARU
NIM : 115-13-062
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
مد ) ١قل هىالله احد ) ( ٢( الله الص
Katakanlah:” Dialah Allah Yang Maha Esa”, Allah adalah tempat meminta segala
sesuatu (QS.Al-Ikhlas:1-2)
Innaka ni‟mal maula wani‟mannashiir (Sesungguhnya Engkau sebaik-baik
Pelindung dan sebaik-baik Penolong).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku yang sangat saya cintai (Bapak Sri Widodo dan Ibu Naning
Puji Handayani) yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih
sayang, serta memberikan biaya dan doa kepada anaknya untuk menggapai masa
depan yang indah.
Untuk adik-adikku tersayang (dhyta dan nuur), adikku sayang kaisa cahya nia
dan nur ihsanudin, dan mbah (Sri Minarni dan Suparti) yang selalu
menyemangati, memberikan biaya, dan memberikan doa.
Seluruh keluarga besar terutama yakni om, tante, bulek-bulek, yang selalu
mendoakan, menyemangati serta membantu tiada henti kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
Para dosen dan guru yang yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
bagi penulis dalam menempuh pendidikan di IAIN Salatiga ini.
Sahabatku tercinta (Tiyas Milati) yang selalu menemani saya dalam suka
maupun duka dan selalu memberikan dorongan, semangat, bantuan hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Sahabat-sahabat mahasiswa yang selalu memberikan semangat dan juga bantuan
kepada penulis yaitu Reny Elma Nurmaningtyas, Nurma Istighfaroh, dan teman-
teman seperjuangan PGMI angkatan 2013 yang tak henti-hentinya memotivasi
saya untuk menyelesaikan tugas ini.
Terimakasih atas semuanya yang telah diberikan kepada penulis.
Tak lupa saya persembahkan kepada pembaca yang budiman semoga tulisan yang
masih memiliki kekurangan ini dapat memberikan manfaat.
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan inayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatkan Hasil Belajar IPS Materi
Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan Transportasi Melalui Kolaborasi Antara
Media Gambar Dan Media Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2
Wonosegoro Tahun Pelajaran 2016/2017 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib
dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan
cahaya Islam. Suatu kebanggaan tersendiri, jika skripsi ini dapat terselesaikan
dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas
yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam
proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis
sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa
pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI yang telah
memberikan saran yang membangun kepada peneliti.
4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang
senantiasa memberi semangat dan bimbingannya pada penulis.
5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah memotivasi serta membimbing peneliti dengan penuh
kesabaran sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian ini.
xi
xii
ABSTRAK
Andaru, Tyas. 2017. Peningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Teknologi Produksi,
Komunikasi, Dan Transportasi Melalui Media Gambar Dan
Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa.M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Gambar, Media Lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan kolaborasi
antara media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada siswa kelas IV SD
N 2 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah
guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro yang terdiri 15
siswa yaitu 5 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 3
siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini
menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan
yaitu 65 (sesuai dengan KKM yang diberlakukan di SD N 2 Wonosegoro Jaragan
Wonosegoro Boyolali) sekaligus dengan ditandai adanya peningkatan Kriteria
Ketuntasan Klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan kolaborasi
antara media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada siswa kelas IV SD
N 2 Wonosegoro Desa Jaragan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum
menerapkan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan hanya 27% (4
siswa) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata
47, sedangkan 73% (11 siswa) belum mencapai KKM. Meningkat pada siklus I
yang ditunjukkan siswa mencapai ketuntasan klasikal 60% (9 siswa yang
mencapai KKM) dengan nilai rata-rata 70,66 sedangkan 40% (6 siswa belum
mencapai KKM), terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu siswa
mencapai ketuntasan klasikal sebesar 67% (10 siswa mencapai KKM) dengan
nilai rata-rata 73,33 sedangkan 33% (5 siswa belum mencapai KKM), terjadi
peningkatan hasil belajar pada siklus III yaitu siswa mencapai ketuntasan klasikal
sebesar 93% (14 siswa mencapai KKM) dengan nilai rata-rata 93,33. Dengan
demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan sebesar 7%, sedangkan dari siklus II ke siklus III mengalami
peningkatan sebesar 26%.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ v
DEKLARASI.......................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN
PUBLIKASI ...........................................................................................
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................. x
ABSTRAK .............................................................................................. xii
DAFTAR ISI............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ………………………………………………........... xvii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. Xix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... Xx
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................... 9
1. Hipotesis Tindakan ................................................................... 9
2. Indikator Keberhasilan ............................................................. 10
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
1. Manfaat secara Teoritis ............................................................ 11
2. Manfaat secara Praktis ............................................................. 11
F. Definisi Operasional .. ................................................................... 12
1. Hasil Belajar ........................................................................... 12
2. Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................................... 13
3. Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi ................. 14
xiv
4. Media Gambar ....................................................................... 14
5. Media Lingkungan . .................................................................... 15
G. Metode Penelitian ................................................................... 16
1. Rancangan Penelitian ............................................................. 16
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ....................................... 17
3. Langkah-langkah Penelitian ........ .............................................. 18
4. Instrumen Penelitian ................................................................. 21
5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 23
6. Analisis Data ............................................................................. 25
H. Sistematika Penulisan .................................................................... 27
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 29
A. Peningkatan Hasil Belajar ............................................................ 29
1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 29
2. Ayat Al-Qur‟an Tentang Pendidikan/Belajar .................... 36
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar . ........... 37
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ............................... 56
1. Pengertian IPS .................................................................... 56
2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar ......... 57
3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV
SD/MI .......................................................................... 58
4. Materi Kemajuan Teknologi Produksi,Komunikasi, dan
Transportasi Kelas IV SD/MI ......................................... 59
C. Penerapan Media Gambar dan Media Lingkungan ...................... 65
1. Pengertian Media Gambar.................................................. 65
2. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ....................... 66
3. Pengertian Media Lingkungan ........................................... 67
4. Manfaat Media Lingkungan dalam Pembelajaran ............. 68
5. Penggunaan Media Gambar dengan Media Lingkungan
dalam Pembelajaran ........................................................... 69
D. Kriteria Ketuntasan Minimal ........................................................ 70
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................... 70
xv
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .......................... 70
3. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........ 71
4. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................... 73
5. Cara Menetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Menggunakan Format A .......................................................... 78
6. KKM Individual (Ditetapkan Oleh Sekolah) .......................... 81
7. KKM Nasional
( Sudah ditetapkan Secara Nasional yaitu 75) ......................... 82
8. KKM Kelas (Mengukur Keberhasilan Guru dalam
Mengantarkan Siswa Ke Ketuntasan Belajar, dari
Total Siswa ≥ 85% Mencapai KKM ) ..................................... 83
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................ 85
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 85
1. Lokasi Penelitian ............................................................... 85
2. Visi dan Misi SD N 2 Wonosegoro ................................... 86
3. Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017..... 86
4. Keadaan Siswa SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017.... 87
5. Sarana dan Prasarana di SD N 2 Wonosegoro
Tahun 2016/2017 ..............................................................88
B. Subyek Penelitian .......................................................................... 90
C. Perolehan Nilai Sebelum Penelitian Tindakan Kelas
(Pra Siklus) ............................................................................... 91
D. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 93
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................... 93
1. Perencanaan Tindakan ...................................................... 93
2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................ 94
3. Pengamatan/Observasi ...................................................... 96
4. Refleksi .............................................................................. 100
F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................... 102
1. Perencanaan Tindakan ...................................................... 102
2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................ 103
xvi
3. Pengamatan/Observasi ...................................................... 104
4. Refleksi ............................................................................... 109
G. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................ 111
1. Perencanaan Tindakan ....................................................... 111
2. Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 112
3. Pengamatan/Observasi ....................................................... 114
4. Refleksi .............................................................................. 118
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 121
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 121
1. Deskripsi Pra Siklus .......................................................... 121
2. Deskripsi Data Siklus I....................................................... 123
3. Deskripsi Data Siklus II ..................................................... 125
4. Deskripsi Data Siklus III................................................... 126
B.Pembahasan .................................................................................... 128
1. Siklus I ................................................................................ 129
2. Siklus II .............................................................................. 137
3. Siklus III ............................................................................ 146
4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II,Siklus III ......... 154
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 156
A. Kesimpulan ................................................................................... 156
B. Saran ............................................................................................. 157
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 159
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 161
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru .................................................................. . 21
Tabel 1.2 Lembar Observasi Siswa ................................................................. . 23
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ................................... 58
Tabel 3.1 Data Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro ........................................ 87
Tabel 3.2 Keadaan Siswa di SD N 2 Wonosegoro ........................................... 87
Tabel 3.3 Sarana Prasarana Gedung Sekolah .................................................. 88
Tabel 3.4 Sarana Prasarana Ruang Sekolah .................................................... 88
Tabel 3.5 Sarana Prasarana Mebelair ….......................................................... 89
Tabel 3.6 Sarana Prasarana TI/Elektronik ...................................................... 89
Tabel 3.7 Sarana Prasarana Administrasi/Peraga ............................................ 90
Tabel 3.8 Sarana Prasarana Tanah …………………………… ...................... 90
Tabel 3.9 Data Keadaan Siswa Kelas IV ........................................................ 91
Tabel 3.10 Nilai Hasil Penilaian Akhir (Pra Siklus) ....................................... 92
Tabel 3.11 Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................... 96
Tabel 3.12 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................. 98
Tabel 3.13 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I ....................................... 99
Tabel 3.14 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................ 105
Tabel 3.15 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................ 128
Tabel 3.16 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II ....................................... 108
Tabel 3.17 Lembar Observasi Guru Siklus III ................................................ 114
Tabel 3.18 Lembar Observasi Siswa Siklus III .............................................. 116
Tabel 3.19 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III ....................................... 117
Tabel 4.1 Penilaian Akhir (Pra Siklus) .......................................................... 122
Tabel 4.2 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I ................................................. 124
Tabel 4.3 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II ................................................ 125
Tabel 4.4 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III ................................................ 127
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ....................................... 128
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I ..................................................... 130
xviii
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................... 135
Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................. 138
Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II .................................................. 143
Tabel 4.10 Lembar Observasi Guru Siklus III .................................................. 147
Tabel 4.11 Lembar Observasi Siswa Siklus III .................................................. 152
Tabel 4.12 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II,dan Siklus III .............. 154
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus PTK Menurut Arikunto ..................................................... 17
Gambar 4.1 Persentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I…… ...................... 130
Gambar 4.2 Persentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II ............................ 138
Gambar 4.3 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III ........................... 147
Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III .................................................................. 154
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ....................... 162
Lampiran 2 Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus II....................... 176
Lampiran 3 Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus III .................. 189
Lampiran 4 Dokumentasi ................................................................................. 202
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus I .................................................................... 209
Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus II ................................................................... 212
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus III ................................................................. 215
Lampiran 8 Daftar Nilai Sebelum PTK (Pra Siklus) ......................................... 219
Lampiran 9 Daftar Nilai Perolehan Evaluasi Siklus I ....................................... 221
Lampiran 10 Daftar Nilai Perolehan Evaluasi Siklus II .................................... 223
Lampiran 11 Daftar Nilai Perolehan Evaluasi Siklus III................................... 225
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................ 227
Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 230
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus III ............................................. 233
Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................ 236
Lampiran 16 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................ 237
Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus III .............................................. 238
Lampiran 18 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus I .......................................... 239
Lampiran 19 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus II........................................ 242
Lampiran 20 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus III...................................... 244
Lampiran 21 Profil SD N 2 Wonosegoro.......................................................... 247
Lampiran 22 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ................................................ 248
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 250
Lampiran 24 Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 248
Lampiran 25 Lembar Konsultasi Skripsi............................................................ 252
Lampiran 26 Daftar Nilai SKK.......................................................................... 253
Lampiran 27 Daftar Riwayat Hidup................................................................... 261
xxi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial secara sederhana, menurut Rasimin
(2012: 2) adalah pengetahuan yang telah melekat dalam diri seseorang,
maupun yang melekat pada diri kita masing-masing dalam pengenalan dan
pengalaman hidup di masyarakat.
Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Puskur (2001:9), (dalam
Rasimin,2012:31) adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang
dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan
sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin
ilmu humaniora,pendidikan dan agama.
Hadirnya kita sebagai umat manusia yang diikuti adanya
hubungan, pergaulan, pemenuhan kebutuhan, dan sebagainya yang ada
dalam lingkungan hidup bermasyarakat, telah membentuk ilmu
pengetahuan sosial pada diri setiap individu. Sehingga dapat dikatakan
bahwa apa yang kita alami dalam kehidupan masyarakat, baik yang
dilakukan secara sadar maupun tidak sadar, akan membentuk ilmu
pengetahuan yang secara konseptual disebut dengan istilah ilmu
pengetahuan sosial (Rasimin, 2012:3).
2
Sehingga ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengetahuan
yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil penyederhanaan dari
disiplin ilmu sosial meliputi sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan
ekonomi, bahkan juga dari disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan
agama. Ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu yang sudah melekat
dalam diri seseorang melalui pengalaman hidup di masyarakat baik secara
sadar maupun tidak sadar.
Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai tujuan membentuk warga
negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi
aplikatif. Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai
pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain
memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan
sehari-hari. Yang dimaksud keterampilan sosial, yaitu keterampilan
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup
bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong-menolong
sesama umat manusia, dan melakukan tindakan dalam memecahkan
persoalan sosial di masyarakat (Rasimin, 2012: 7). Sedangkan
keterampilan intelektual dalam ilmu pengetahuan sosial adalah
keterampilan berpikir, kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat
tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat (Rasimin,
2012: 8).
3
Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan
menurut Sumaatmadja (2007), (dalam Rasimin, 2012:8) adalah
mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap
kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat. Lebih lanjut dikatakan
bahwa dengan keterampilan tersebut diharapkan dapat terbinanya sumber
daya manusia Indonesia yang berpengetahuan, terampil, cendekia dan
mempunyai tanggung jawab sosial, yang memiliki kemampuan
merealisasikan tujuan nasional, yakni menciptakan masyarakat yang
berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
Berdasarkan fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai program
pendidikan maka siswa dapat mengembangkan perhatian dan kepedulian
sosial dalam kehidupan masyarakat dan bermasyarakat. Dengan
keterampilan tersebut diharapkan dapat terbinanya sumber daya manusia
Indonesia yang berpengetahuan, terampil, cendekia dan mempunyai
tanggung jawab sosial, yang memiliki kemampuan merealisasikan tujuan
nasional, yakni menciptakan masyarakat yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar 1945.
Menurut Soemantri (2001:85), (dalam Rasimin, 2012:24)
mengemukakan secara jelas bahwa untuk dapat menjadi warga negara
yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat
memerlukan pembelajaran dan pelatihan. Di sinilah letak ditekankannya
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial agar peserta didik memiliki
kompetensi sebagaimana yang di butuhkan untuk hidup dalam lingkungan
4
masyarakat dimana ia tinggal. Kompetensi yang dimaksud adalah
seperangkat kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik setelah
mempelajari ilmu pengetahuan sosial. Kompetensi disini memiliki arti
lebih menekankan terhadap apa yang dapat dilakukan peserta didik, tidak
hanya mengetahui tetapi juga memiliki keterampilan menerapkan apa yang
telah dipelajari dalam kehidupan masyarakat (Rasimin, 2012: 24-25).
Pembelajaran IPS sangat penting agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan beradaptasi dalam lingkungannya. Kemampuan tersebut dapat
diperoleh peserta didik setelah mempelajari IPS. Sehingga pembelajaran
IPS yang baik agar dapat mengantarkan siswa dapat berketerampilan
hidup di masyarakat harus bermakna, mudah dalam memahami materi IPS
agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang diharapkan.
Pembelajaran tersebut harus kreatif dan memotivasi siswa, misalnya dapat
menggunakan media yang dapat mempermudah penyampaian pesan secara
konkrit.
Materi dalam ilmu pengetahuan sosial yang berupa kehidupan
sosial dengan segala aspek dan permasalahannya, tidak selalu dapat kita
pelajari secara langsung dari sumber utamanya di masyarakat dan
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial hanya sebagian saja dikelas.
Dengan demikian, hal-hal yang tidak dapat diamati dan dipelajari secara
langsung sesuai dengan keadaan aslinya di lapangan, memerlukan alat atau
perantara dalam proses pembelajaran yang dinamakan dengan media
pembelajaran (Rasimin, 2012:15-16)
5
Menurut (Syafruddin, 2001: 3), (dalam Rasimin, 2012:30)
Implementasi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial saat ini masih bersifat
konvensional. Hal ini menyebabkan siswa sulit memperoleh pelayanan
secara optimal dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran seperti
itu, perbedaan individual siswa di kelas tidak dapat terakomodasi sehingga
sulit tercapai tujuan-tujuan secara spesifik dalam pembelajaran yang
dilakukan, terutama bagi siswa yang berkemampuan sangat rendah. Model
pembelajaran lebih menekankan pada aspek kebutuhan formal dibanding
kebutuhan riil siswa, sehingga proses pembelajaran terkesan sebagai
pekerjaan administrasi dan belum mengembangkan potensi anak secara
optimal.
Setelah dilakukkan survey di SD Negeri 2 Wonosegoro melalui
wawancara dengan guru kelas IV yaitu ibu Widi Widayati maka
ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPS diantaranya siswa
kurang suka terhadap pelajaran IPS hal tersebut ditemui guru pada saat
pembelajaran IPS, siswa terlihat kurang senang dibandingkan pada saat
pelajaran IPA siswa lebih senang. Kemudian siswa bosan ketika pelajaran
IPS, bahkan mengantuk saat pelajaran IPS, serta kurangnya pemahaman
siswa tentang materi kemajuan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi terbukti adanya data nilai akhir mata pelajaran IPS sebelum
dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (pra siklus) yakni dari 15 siswa
kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro dengan KKM yaitu 65 hanya 27% (4
6
siswa) yang mencapai KKM, sedangkan 73% (11 siswa) belum mencapai
KKM.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
guru kelas IV di SD Negeri 2 Wonosegoro yaitu ibu Widi Widayati
ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa kurang suka
pelajaran IPS dibanding IPA lebih menyukai dan bosan adalah karena
materi IPS itu kurang menarik sehingga siswa kurang suka akhirnya siswa
bosan dikelas, dibandingkan pada saat pelajaran IPA siswa lebih suka
materi IPA. Materi IPS juga luas sehingga tekadang jam kurang materi
belum selesai dan pembelajaran IPS tidak pernah diajarkan di luar kelas.
Selain faktor tersebut faktor lain yang mempengaruhi siswa bosan
di kelas, tidak suka pelajaran IPS, dan kurangnya pemahaman siswa yaitu
kurangnya kreatifitas guru dalam mengajarkan materi IPS yang dianggap
sulit ataupun kurang menyenangkan dibanding materi IPA, guru harus bisa
kreatif dalam menyampaikan materi yang kurang disukai siswa menjadi
materi yang disukai oleh siswa. Salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan diatas yaitu guru dapat menggunakan media pembelajaran di
kelas, menyampaikan materi melalui sebuah media merupakan suatu yang
berbeda dengan seperti biasanya yang hanya menggunakan LKS dan
menyampaikan materi melalui metode ceramah dan tanya jawab. Media
menjadikan siswa lebih senang dengan pelajaran IPS karena tidak
disampaikan hanya secara monoton dengan menyampaikan materi melalui
metode ceramah dan hanya menggunakan LKS tetapi menghadirkan
7
perantara untuk menyampaikan informasi. Sehingga siswa tidak bosan saat
pembelajaran. Penggunaan media juga dapat mengatasi kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi, siswa akan lebih mudah memahami
materi pelajaran khususnya pelajaran IPS yang dianggap sulit dan
membosankan karena disampaikan secara nyata/konkrit yang akan
menjadikan pemahaman siswa meningkat dibandingkan hanya secara
verbal.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa menurut
Sudjana & Rivai (1992:2), (dalam Arsyad, 2011:24-25) yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran;
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar
setiap jam pelajaran;
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.
Penerapan kolaborasi antara media gambar dengan media
lingkungan merupakan inovasi dalam pembelajaran IPS khususnya
8
bagi guru yang masih jarang dalam menggunakan media dalam
mengajar. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus mampu
membimbing, mengarahkan serta melayani siswa dengan sebaik-
baiknya. Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar
dengan media lingkungan guru dapat menciptakan pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan dengan siswa dapat memahami materi secara
konkrit bukan hanya verbal semata akan tetapi menggunakan media
gambar dan siswa dapat melihat langsung hal-hal berkaitan
pembelajaran dengan media lingkungan sekitar. Anak diajak keluar
kelas untuk mengamati secara langsung lingkungan sekitar untuk
menemukan contoh-contoh teknologi produksi,komunikasi dan
transportasi yang ada di lingkungan sekitar. Media lingkungan
mengajak siswa keluar kelas sehingga juga dapat mengurangi
kebosanan siswa dan pembelajaran akan lebih bermakna. Hal-hal
tentang pembelajaran yang belum ada di lingkungan sekitar dapat
dilengkapi dengan melihat gambar pada media gambar. Oleh sebab itu
penulis menerapkan kolaborasi antara media gambar dengan media
lingkungan agar saling melengkapi dan diharapkan akan meningkatkan
hasil belajar siswa.
Berdasarkan paparan diatas, perlu adanya penyelesaian masalah
yang akan dibahas dalam skripsi yang berjudul Peningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Kemajuan Teknologi (Produksi, Komunikasi,
Dan Transportasi) Melalui Media Gambar Dan Lingkungan Pada
9
Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan media gambar dan media
lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kemajuan
teknologi (produksi,komunikasi, dan transportasi) pada siswa kelas IV SD
Negeri 2 Wonosegoro Jaragan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi kemajuan teknologi
(produksi, komunikasi, dan transportasi) melalui penerapan media gambar
dan media lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro
Jaragan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Menurut Maslikhah (2013:316) hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap pertanyaan penelitian yang akan dibuktikan secara
empirik. Menurut Sukardi (2009:41) hipotesis adalah jawaban yang
10
bersifat sementara dan bersifat teoritis. Hipotesis dikatakan sementara
karena masih perlu diuji atau dites kebenarannya dengan data yang
asalnya dari lapangan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil hipotesis
yaitu” penerapan media gambar dan media lingkungan dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi teknologi produksi, komunikasi,
dan transportasi pada siswa kelas IV SD Wonosegoro 2 Kabupaten
Boyolali Tahun pelajaran 2017”.
2. Indikator keberhasilan
Penerapan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan
ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai.
Adapun indikator yang dapat dirumuskan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan
media gambar dan media lingkungan secara berkelanjutan dari
siklus pertama, kedua, dan ketiga.
b. Nilai siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam
pembelajaran IPS secara individual sebesar 65 serta tercapai
ketuntasan klasikal sebesar 85% dalam pembelajaran IPS.
11
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik sebagai berikut:
1. Manfaat secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepada
pembaca tentang penerapan media gambar dan lingkungan dalam mata
pelajaran IPS dan sebagai bahan kajian mengenai media pembelajaran
IPS.
2. Manfaat secara Praktis
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan
dapat memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru dan sekolah
sebagai suatu sistem pendidikan yang mendukung peningkatan proses
kegiatan belajar mengajar pada siswa.
a. Bagi Siswa
1) Siswa lebih menyukai pelajaran IPS,
2) Siswa mudah memahami pelajaran IPS,
3) Siswa lebih antusias dalam belajar IPS,
4) Hasil belajar IPS siswa meningkat.
b. Bagi Guru
1) Menambah khasanah pengetahuan tentang pemanfaatan media
pembelajaran yaitu penerapan antara media gambar dan media
lingkungan dalam pembelajaran IPS
2) Guru lebih termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan
kelas yang bermanfaat bagi perbaikan proses pembelajaran IPS,
12
3) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan media pembelajaran
yang bervariasi, sehingga penyampaian materi pelajaran lebih
menarik dan menyenangkan.
c. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai masukan atau informasi bagi kepala sekolah dalam
rangka mengambil suatu kebijakan untuk mengarahkan guru-guru
agar mencoba menerapkan penggunaan media pembelajaran dalam
setiap pembelajaran untuk membantu meningkatkan hasil belajar
siswa dan agar pembelajaran lebih menyenangkan.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari dari kekurangjelasan atau pemahaman yang
berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang
terdapat dalam judul penelitian, maka peneliti memberikan definisi
operasional sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Menurut Sam‟s (2010: 33) Hasil belajar pada dasarnya adalah
suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai
akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.
Menurut Susanto (2013: 5) Hasil belajar, yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
13
Hasil belajar siswa secara sederhana juga dapat diartikan
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap.
Dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan tujuan
belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang ditandai dengan
tercapainya nilai KKM(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah
ditetapkan. KKM yang ditetapkan dalam pembelajaran IPS di SD
Negeri 2 Wonosegoro adalah 65.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan segala
perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses
pembelajaran, perubahan tersebut dapat berupa keterampilan dan
perilaku baru dalam berbagai aspek pada diri siswa yaitu aspek
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), keterampilan (psikomotor).
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Puskur (2001:9), (dalam
Rasimin,2012:31) adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang
dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan
14
sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin
ilmu humaniora,pendidikan dan agama.
Ilmu Pengetahuan Sosial secara sederhana, menurut Rasimin
(2012: 2) adalah pengetahuan yang telah melekat dalam diri
seseorang, maupun yang melekat pada diri kita masing-masing dalam
pengenalan dan pengalaman hidup di masyarakat.
3. Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
Teknologi adalah suatu temuan dan ciptaan manusia yang dapat
mempermudah hidup kita. Teknologi dapat berwujud ilmu ataupun
benda. Teknologi berhubungan dengan kata “teknik” kata teknik
artinya cara atau metode. Teknologi disini berarti keseluruhan sarana
atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa
yang diperlukan manusia.
Teknologi produksi adalah suatu alat dan cara yang digunakan
manusia untuk menghasilkan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhannya.
Teknologi komunikasi adalah suatu alat yang dapat digunakan
untuk berhubungan dengan orang lain secara berjauhan.
Teknologi transportasi adalah suatu alat yang dapat mengantarkan
manusia atau benda pindah ke suatu tempat.
4. Media Gambar
Menurut Arsyad (2011: 3) kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau
15
„pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut AECT (Association of Education and Communication
Technology,1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
Menurut Sadiman,dkk (1996: 29) gambar/foto adalah media yang
paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat
dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah
Cina yang mengatakan bahwa bahwa sebuah gambar berbicara lebih
banyak daripada seribu kata.
Jadi dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah perantara
segala bentuk dan saluran pembelajaran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan gambar.
5. Media Lingkungan
Menurut Arsyad (2011: 3) kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau
„pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut AECT (Association of Education and Communication
Technology,1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
16
Menurut Usman (2002: 108-109) lingkungan meliputi:
1. Masyarakat di sekeliling sekolah
2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah
3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan
bekas yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan
alat bantu dalam belajar, seperti: tutup botol, batu-batuan,
kerang. Kaleng bekas, bahan yang tersisa dari kayu dan
sebagainya.
4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Jadi media lingkungan merupakan segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada
siswa dengan menggunakan lingkungan sekitar.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Alasan dipilihnya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
pembelajaran terutama pada pelajaran IPS pada materi teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi melalui penerapan kolaborasi
antara media gambar dengan media lingkungan. Penelitian tindakan
kelas ini adalah jenis penelitian kolaboratif dimana peneliti bertindak
sebagai pengamat, sedangkan guru yang melakukan tindakan. Proses
belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini
17
bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan secara alami sehingga
data yang diperoleh valid.
Menurut Arikunto dkk, (2014: 16) adapun penjelasan masing-
masing tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 siklus PTK menurut Arikunto (2014:16)
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonosegoro
yang beralamat di Dusun Jaragan, Kecamatan Wonosegoro,
Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri 2
Wonosegoro memiliki gedung sekolah yang cukup baik dan sudah
memenuhi standar dalam proses kegiatan belajar mengajar
sekaligus untuk pelaksanaan penelitian. SD ini terletak di tengah
desa jauh dari keramaian sehingga kondusif apabila melaksanakan
pembelajaran. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
?
18
memerlukan pengembangan untuk menggunakan media dalam
setiap pembelajaran yang akan meningkatkan kinerja guru dalam
memberikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan
maupun hasil belajar siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran
akan tercapai dengan optimal.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan mulai bulan
April sampai selesai pada tahun 2017 di SD Negeri 2 Wonosegoro
Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
c. Subyek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek
penelitian adalah guru IPS dan siswa kelas IV SD Negeri 2
Wonosegoro, Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten
Boyolali tahun pelajaran 2016-2017 dengan jumlah 15 siswa terdiri
5 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini khususnya
pada mata pelajaran IPS materi teknologi produksi, komunikasi,
dan transportasi dengan penerapan kolaborasi media gambar
dengan media lingkungan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan, meliputi
perencanaan, pelaksanaan,pengamatan (observasi) dan refleksi yang
dilaksanakan secara berkesinambungan. Setiap rangkaian tahapan
dalam proses penelitian ini disebut siklus. Penelitian ini dikatakan
19
selesai apabila telah mendapatkan hasil yang diharapkan. Sehingga
penelitian ini bisa berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan
hasil yang diharapkan peneliti.
a. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yakni
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan
fasilitas dan sarana pendukung saat proses pembelajaran
berlangsung, mempersiapkan media pembelajaran IPS yaitu
kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan untuk
memudahkan siswa memahami secara konkrit materi teknologi
produksi,komunikasi, dan transportasi, mempersiapkan lembar
observasi guru untuk mengetahui keterampilan guru dalam
melakukan proses pembelajaran menggunakan media gambar dan
lingkungan, menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil
belajar siswa berupa lembar tes serta melakukan evaluasi terhadap
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan atau pelaksanaan (Action)
Pada tahap ini guru mengadakan proses pembelajaran
dengan menerapkan kolaborasi antara media gambar dengan
lingkungan yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa, guru
menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak
merasa bosan saat pembelajaran dengan kolaborasi antara media
gambar dengan media lingkungan, peneliti melakukan simulasi
20
pelaksanaan, menyiapkan alat pendukung maupun sarana lain yang
diperlukan, memberikan tugas dan lain sebagainya.
c. Pengamatan (observasition)
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan siswa
seperti tanggapan siswa saat pembelajaran yang dilakukan guru
dan keaktifan siswa dan melaksanakan pengamatan guru untuk
mengetahui keterampilan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Pengamatan ini bertujuan mengetahui seberapa jauh
pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk
menghasilkan perubahan yang diharapkan serta melihat kesesuaian
pelaksanaan dengan rencana tindakan yang telah diterapkan dengan
kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan.
d. Analisis atau Refleksi (Reflection)
Menurut Suyadi (2013: 64-65), refleksi adalah kegiatan
untuk mngemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi
juga sering disebut dengan istilah”memantul”. Dalam hal ini
peneliti seolah memantulkan pengalamannya, baik kelemahan dan
kekurangannya.
Tahap refleksi, merupakan bagian terpenting sebagai
perenungan mengenai keberhasilan dan atau kegagalan yang ada,
baik dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi dan cara
analisisnya. Tahap ini untuk mengetahui apakah tindakannya yang
dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak,
21
memperbaiki kelemahan dan juga sebagai bahan untuk merancang
perencanaan selanjutnya. Tahapan dalam proses penelitian disebut
siklus. Penelitian ini dikatakan selesai apabila telah mendapatkan
hasil yang diharapkan.
4. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian
untuk memperoleh data. Instrumen yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Lembar observasi
Lembar observasi yakni alat yang digunakan untuk mengamati
guru dan siswa yaitu pedoman untuk mengobservasi yang
dilakukan secara langsung dalam proses pembelajaran IPS materi
kemajuan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi) dalam
menerapkan kolaborasi antara media gambar dengan media
lingkungan.
1) Lembar Observasi Guru
Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut
Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
22
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media/alat peraga secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat
peraga
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Jumlah
Total
Kategori
Keterangan:
Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
23
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang (Sulistiowati, 2016: 89)
2) Lembar Observasi Siswa
Instrumen Pengamatan siswa dalam penelitian ini menurut
Windawati (2016:88) yakni sebagai berikut:
Tabel 1.2 lembar Observasi Siswa
N
o
Nama Skor Total
Skor
Nila
i
Predika
t Keaktif
an
Perhati
an
Kreatifi
tas
Kedisipli
nan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat Baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
24
b. Tes/soal,
Tes/soal digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS,
terkait materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.
Tes ini dilakukan secara tertulis.
c. Pedoman dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan foto yang
berisi aktivitas yang dilakukan siswa bersama guru selama proses
pembelajaran dengan penerapan kolaborasi media gambar dan
media lingkungan. Dokumentasi juga dapat sebagai bukti hasil
penelitian yang berupa gambar atau foto yang menggunakan alat
bantu yaitu kamera.
5. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suyadi, (2013:84) teknik pengumpulan data adalah
metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang
dibutuhkan.
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik pengumpulan data yang
diperlukan melalui:
a. Observasi atau pengamatan
Observasi atau pengamatan merupakan cara untuk
memperoleh data dengan terjun langsung dan melihat langsung ke
lapangan, terhadap obyek yang diteliti.
25
b. Tes Tertulis
Peneliti mengadakan tes tertulis untuk memperoleh data.
Tes tersebut dikerjakan siswa dalam setiap siklus. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data seperti
data gambaran sekolah, keadaan guru, sarana prasarana, keadaan
siswa, transkip nilai hasil belajar siswa serta gambaran bagaimana
proses pembelajaran dalam bentuk gambar atau foto maupun
dokumen lainnya yang mendukung.
6. Analisis Data
Menurut Suyadi, (2013:85) analisis data adalah analisis data yang
telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan
dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa.
Apabila data telah diperoleh, kemudian peneliti harus melakukan
analisis data untuk mengetahui bagaimana hasil dari penelitian yang
telah di laksanakan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan
antara skor nilai setiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu
65 (sesuai dengan KKM yang berlaku di SD Negeri 2 Wonosegoro ).
Oleh karena itu, setiapa siswa dikatakan tuntas belajarnya atau
mencapai KKM apabila perolehan nilai ≥ 65. Sebaliknya siswa
dikatakan belum tuntas belajarnya apabila perolehan KKM < 65.
Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus
26
digunakan tolak ukur Kriteri Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85%
siswa telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Daryanto,2011: 191-
192).
Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P : Jumlah nilai dalam peresentase
F : Jumlah siswa yang telah tuntas belajar
N : Jumlah seluruh siswa (Djamarah, 2000: 226)
Pengolahan hasil setiap masing-masing siklus dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan perhitungan rata-rata untuk mengetahui
perubahan rata-rata dari pra siklus, siklus I, siklus II, sampai pada siklus
III. Perhitungan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut:
M =
Keterangan:
M : Mean (nilai rata-rata)
∑X : jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai
setiap siswa
N : jumlah/banyaknya siswa (Djamarah, 2000: 264)
27
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami uraian penyajian
data penelitian ini, maka penulis akan memaparkan sistematika penulisan
sebagai berikut:
Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian
tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan,
manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika
penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, lokasi,
waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Bab II Kajian Pustaka
Dalam bab ini berisi uraian tentang definisi peningkatan hasil
belajar, pembelajaran IPS, kolaborasi media gambar dan media
lingkungan.
Bab III Pelaksanaan Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang profil sekolah, deskripsi pelaksanaan
penelitian pra siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan,
28
pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pra siklus, siklus I
dan siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang tentang deskripsi persiklus yang
menbahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi
keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi pembahasan.
Bab V Penutup
Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.
29
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga
(Poerwadarminto, 2006: 408), (dalam Sulistiowati, 2016:32) adalah
sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha
(tanam-tanaman, sawah, tanah, ladang, hutan, dan sebagainya).
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi
perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri
seseorang, dimanapun dan kapanpun. Belajar tidak hanya tejadi di
bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa berinteraksi dengan
guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca, menulis dan
berhitung. Belajar bukan hanya seperti ketika seseorang belajar sepeda,
belajar menjahit atau belajar mengoperasikan komputer. Belajar bisa
terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah terjadi sejak anak
lahir bahkan sebelum lahir atau dikenal dengan pendidikan prenatal,
dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba ( Sriyanti, 2013: 15-16).
Menurut Slameto ( 1991: 2-5) pengertian belajar secara psikologis
adalah belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan
dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan akan
dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku.
30
Dibawah ini ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian
belajar adalah sebagai berikut:
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif( bukan secara
sendirinya seperti kematangan dan lain-lain).
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Menurut Sam‟s (2010: 33) Hasil belajar pada dasarnya adalah
suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai
akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh.
Menurut Susanto (2013: 5) Hasil belajar, yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Menurut Benyamin S. Bloom,dkk. (1956), (dalam Daryanto, 2005:
101-125) hasil belajar dapat dikelompokkan dalam tiga domain, yaitu
kognitif, afektif, dana psikomotor. Setiap domain terdiri dari beberapa
jenjang kemampuan, mulai dari hal yang paling dasar atau sederhana
sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai
dengan hal yang sukar, serta dari hal yang konkrit sampai dengan hal
yang abstrak. Berikut ini penjelasan singkat mengenai tiap aspek
kemampuan dalam taksonomi Bloom :
31
a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam
jenjang kemampuan yaitu:
1) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan aspek yang paling mendasar dalam
taksonomi Bloom. Seringkali disebut juga aspek ingatan
(recall). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut
untuk mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau
istilah-istilah, dan lain sebagainya tanpa harus mengerti atau
dapat menggunakannya.
2) Pemahaman (comprehension)
Jenjang pemahaman umumnya mendapat penekanan dalam
proses belajar-mengajar. Siswa dituntut memahami atau
mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang
dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa
keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain.
3) Penerapan (application)
Dalam jenjang kemampuan ini dituntut kesanggupan
menggunakan ide-ide umum, tata cara, ataupun metode-
metode, prinsip-prinsip, serta teori-teori dalam situasi baru dan
konkret. Situasi dimana ide, metode dan lain-lain yang dipakai
itu harus baru, karena apabila tidak demikian, maka
kemampuan yang diukur bukan lagi penerpan tetapi ingatan
32
semata-mata. Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur
kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian.
4) Analisis (analysis)
Dalam jenjang kemampuan ini peserta didik dituntut untuk
dapat mengurakan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam
unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya. Dengan
jalan ini situasi atau keadaan tersebut menjadi lebih jelas.
Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini
adalah pilihan ganda dan uraian. Kemampuan analisis
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: analisis unsur, analisis
hubungan, analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi.
5) Sintesis (synthesis)
Pada jenjang ini peserta didik dituntut untuk dapat
menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan
berbagai faktor yang ada. Hasil yang diperoleh dari
penggabungan ini dapat berupa tulisan dan rencana atau
mekanisme.
6) Penilaian (evaluation)
Dalam jenjang kemampuan ini peserta didik dituntut untuk
dapat mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Yang penting dalam
evaluasi ialah menciptakan kondisinya sedemikian rupa
sehingga siswa mampu mengembangkan kriteria standar, atau
33
ukuran untuk mengevaluasi sesuatu. Kemampuan evaluasi
adalah jenjang tertinggi dari aspek kognitif menurut Bloom.
b. Domain afektif (affective domain), domain afektif terdiri atas lima
jenjang kemampuan, yakni sebagai berikut:
1) Menerima (receiving)
Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan
siswa untuk ikut dalam fenomena atau stimuli khusus (kegiatan
dalam kelas, musik, baca buku, dan sebagainya). Dipandang
dari segi pengajaran, jenjang ini berhubungan dengan
menimbulkan, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian
siswa. Hasil belajar dalam jenjang ini berjenjang mulai dari
kesadaran sampai kepada minat siswa.
2) Menjawab/menanggapi (responding)
Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada
tingkat ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena
tertentu tetapi juga mereaksi terhadapnya denga salah satu cara.
Hasil belajar dalam jenjang ini siswa dapat menekankan
kemauan untuk menjawab(secara sukarela membaca tanpa
ditugaskan).
3) Menilai (valuing)
Jenjang ini bertalian dengan nilai yang dikenakan siswa
terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu.
Jenjang ini berjenjang mulai dari hanya sekedar penerimaan
34
nilai (ingin memperbaiki keterampilan kelompok) sampai ke
tingkat komitmen yang lebih tinggi ( menerima tanggung jawab
untuk fungsi kelompok yang lebih efektif).
4) Organisasi (organization)
Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai
yang berbeda, menyelesaikan/memecahkan konflik di antara
nilai-nilai itu, dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang
konsisten secara internal.
5) Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai
(characterization by a value or value complex)
Pada jenjang ini individu memiliki sistem nilai yang
mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup
lama sehingga membentuk karakteristik “pola hidup”. Hasil
belajar meliputi sangat banyak kegiatan, tapi penekanannya
lebih besar diletakkan pada kenyataan bahwa tingkah laku itu
menjadi ciri khas/karakteristik siswa.
c. Domain psikomotor,
Domain psikomotor merupakan kemampuan peserta didik yang
berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari
gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks.
Walaupun ranah psikomotor terdapat enam jenjang kemampuan,
namun masih dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama,
yakni keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, dan
35
koordinasi neuromuscular. Kata kerja operasional yang dapat
dipakai sesuai dengan kelompok ketrampilan masing-masing yaitu:
1) Keterampilan motorik ( muscular or motor skills) meliputi:
memperlihatkan gerak, menunjukkan hasil (pekerjaan tangan),
menggerakkan, menampilkan, melompat, dan sebagainya.
2) Manipulasi benda-benda ( manipulation of materials or
objects) meliputi: menyusun, membentuk, memindahkan,
menggeser, mereparasi, dan sebagainya.
3) Koordinasi neuromuscular meliputi: menghubungkan,
mengamati, memotong, dan sebagainya.
Kesimpulan dari keterangan di atas dapat dirumuskan bahwa hasil
belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam
kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan sebuah tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Anak yang berhasil dalam belajar
adalah anak yang berhasil dalam mencapai KKM (kriteria ketuntasan
minimal). KKM yang telah ditetapkan dalam pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial (IPS) di SD N 2 Wonosegoro desa Jaragan,
kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali adalah sebesar 65. Nilai
siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam
pembelajaran IPS secara individual sebesar 65 serta tercapainya
ketuntasan klasikal yang sebesar 85% dalam pembelajaran IPS.
36
2. Ayat Al-Qur’an Tentang Pendidikan/Belajar
Didalam Al-Qur‟an Allah berfirman dalam (QS.An-nisa‟:9) yang
berkaitan dengan pendidikan, yakni pentingnya memberikan
pendidikan bagi anak-anak, hendaklah orang tua takut apabila
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Dibawah ini
QS.An-nisa:9 sebagai berikut:
قىا ية ضعفا خافىا عليهم فليت رين لى تسكىا من خلفهم ذز وليخش ال
( ٩ :الله وليقىلىا قىلا سديدا )النساء
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,
yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Slameto (1991:56-74) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan
menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu.
37
a. Faktor Intern (faktor yang ada dalam diri individu)
Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor yakni: faktor
jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan.
1. Faktor jasmaniah
a) faktor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit.
Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Proses belajar
seseorang akan terganggu apabila dalam keadaan tidak
sehat.
b) cacat tubuh
cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan
kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, siswa
yang cacat belajarnya juga terganggu. Hendaknya ia
belajar pada lembaga pendidikan khusus atau
diusahakan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh
kecacatannya.
2. Faktor psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke
dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar yakni
sebagai berikut:
38
a) Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil daripada yang mempunyai intelegensi rendah.
Walaupun begitu siswa yang mempunyai intelegensi
yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya, hal
ini disebabkan dalam belajar merupakan suatu proses
yang kompleks dengan banyak faktor yang
mempengaruhinya.
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,
maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia
tidak lagi suka belajar.
c) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa,
maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,
karena tidak ada daya tarik baginya.
39
d) Bakat
Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan
lebih cepat dalam mengetik dengan lancar di
bandingkan dengan orang yang kurang berbakat di
bidang itu. Bakat mempengaruhi belajar, jika bahan
pelajaran sesuai dengan bakat siswa maka hasil
belajarnya lebih baik.
e) Motif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa
yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan
baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan
memusatkan perhatian, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang
belajar.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam
pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya
sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
Misalnya tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk
menulis dan lain-lain. Belajar akan lebih berhasil jika
anak sudah siap(matang).
40
g) Kesiapan
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses
belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah
ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3. Faktor kelelahan
Kelelahan jasmani akan terlihat dengan lemah
lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk
membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat
dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Kelelahan mempengaruhi belajar.
b. Faktor Ekstern (faktor yang ada di luar individu)
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar,
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga,
faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, serta latar belakng kebudayaan.
a) Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar
pengaruhnya tehadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan
41
dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo dengan
pernyataannya yang menyatakan bahwa: keluarga adalah
lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Mendidik
anak dengan memanjakannya adalah cara mendidik yang
tidak baik. Mendidik anak dengan cara
memperlakukannya terlalu keras, memaksa dan
mengejar-ngejar anaknya untuk belajar, adalah cara
mendidik yang juga salah.
b) Relasi antaranggota keluarga
Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah
relasi orang tua dengan anaknya. Relasi anak dengan
saudaranya atau dengan anggota keluarga lain tidak baik,
akan dapat menimbulkan problem yang sejenisnya yang
akan mempengaruhi belajar anak.
c) Suasana rumah
Suasana rumah juga merupakan faktor yang
penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja.
Suasana rumah yang gaduh dan semrawut tidak akan
memberikan ketenangan kepada anak yang belajar.
Suasana rumah yang tenang anak dapat belajar dengan
baik.
42
d) Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya
dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain
harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan,
pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga
membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,
meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku,
dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi
jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup
dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak
kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak
terganggu,sehingga belajar anak juga terganggu.
e) Pengertian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang
tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan
tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami
lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian
dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin
kesulitan yang dialami anak di sekolah.
f) Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam
keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu
43
kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2. Faktor sekolah
a) Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus
dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik pula.
b) Kurikulum
Kurikulum itu diartikan sebagai sejumlah kegiatan
yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian
besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa
menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan
pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi
belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh
tidak baik terhadap belajar.
c) Relasi guru dengan siswa
Cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya
dengan gurunya. Di dalam relasi guru dengan siswa
yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan
menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga
siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.
44
d) Relasi siswa dengan siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku
yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa
rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan
batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin
parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya.
Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk masuk
kesekolah dengan alasan yang tidak-tidak karena
disekolahnya mengalami perlakuan yang kurang
menyenangkan dari teman-temannya.
e) Disiplin sekolah
Kedisiplinan seluruh staf sekolah yang mengikuti
tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa
menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh
yang positif terhadap belajarnya.
f) Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima
bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap
dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan
pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan
menjadi lebih giat dan lebih maju.
45
g) Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses
belajar mengajar di sekolah, waktu ia dapat pagi hari,
siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga
mempengaruhi belajar siswa.
h) Standard pelajaran diatas ukuran
Guru berpendirian untuk mempertahankan
wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran
standart. Akibatnya siswa kurang mampu dan takut
kepada guru.
i) Keadaan gedung
Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya,
keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka
duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas. Bagaimana
mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas
itu terpaksa berisi 50 orang siswa.
j) Metode belajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang
salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan
cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar
siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar.
46
k) Tugas rumah
Waktu belajar adalah di sekolah, waktu dirumah
biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka
diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas
yang harus dikerjakan dirumah.
3. Faktor masyarakat
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat
menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.
Apabila memilih kegiatan yang mendukung belajar
siswa.
b) Mass media
Mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar,
majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semua
itu ada dan beredar di masyarakat. Mass media yang
baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan
juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang
jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa.
c) Teman bergaul
Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik
terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman
bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat
buruk juga.
47
d) Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang
terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi,
dan lain-lain, Akan berpengaruh jelek kepada anak/siswa
yang berada di situ. Belajar anak terganggu dan bahkan
siswa kehilangan semangat belajar.
Menurut Sriyanti (2013:24-27) Proses belajar melibatkan
berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-
masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya
ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar.
Karena tidak heran bila ada anak cerdas, aktif, dan kreatif pada
akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor
keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan
anak-anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar
karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guru-
guru yang profesional. Hal ini diperkuat oleh Suryabrata (2004),
Elliot (2000) dan Woolfolk (1999) yang menyatakan bahwa
keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara
umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
48
internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di
luar diri individu/siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari
faktor nonsosial dan faktor sosial.
a. Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu
yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.
Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana
belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah
dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana
transportasi yang tersedia dan sejenisnya.
b. Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa
dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga,lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman
pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar,
kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,
keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya
49
pengasuhan orang tua, hubungan antarpersonil sekolah, gaya
mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebagainya.
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan faktor psikologis.
a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari:
1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus
jasmani secara umum yang ada dalam diri individu
sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus
jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan,
kelelahan, mengantuk dan kebugaran fisik individu.
Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat
maka akan mendukung hasil belajar.
2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan fungsi-
fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan
fungsi pancaindra dan kelengkapan anggota tubuh yang
ada dalam diri individu. Pancaindera merupakan pintu
gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.
50
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam
diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,
kematangan dan lain-sebagainya. Tingkat kecerdasan akan
mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses
dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat
banyak memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat
dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong
seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar,
tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal
belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak
dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa
yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh
semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah
putus asa, kurang energik gampang menyerah. Kondisi-
kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.
Faktor ekstern dan intern mempengaruhi keberhasilan belajar,
pengaruhnya bisa bersifat positif atau mendukung, namun bisa juga
negatif atau menghambat.
51
Menurut Islamuddin (2012:181-192) Secara umum, faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam.
1. Faktor internal (faktor dari siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan
di sekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-
materi pelajaran.
Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal, sering saling berkaitan
dan mempengaruhi satu sama lain.
1. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah); 2)
aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
a. Aspek Fisiolgis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
52
sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang
lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya,
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif), sehingga
materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak terbekas.
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat
kesehatan indera pendengar dan penglihat, juga sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap
informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di
kelas. Daya pendengaran dan penglihatan siswa yang
rendah, misalnya, akan menyulitkan sensory register dalam
menyerap item-item informasi yang bersifat echoic dan
econic (gema dan citra). Akibat negatif selanjutnya adalah
terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh sistem
memori siswa tersebut.
b. Aspek Psikologis
Banyak aspek yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa tersebut
yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah
sebagai berikut:1) tingkat kecerdasan/intelegensi siswa;2)
sikap siswa;3) bakat siswa;4) minat siswa;5) motivasi siswa.
53
1) Intelegensi siswa
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak
dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa. Hal ini bermakna, semakin
tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka
semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.
Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi
seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk
memperoleh sukses.
2) Sikap siswa
Sikap siswa yang positif, terutama kepada Anda dan
mata pelajaran yang Anda sajikan merupakan pertanda
awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.
3) Bakat siswa
Bakat dapat mempengaruhi tinggi-rendahnya
prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Oleh
karenanya adalah hal yang tidak bijaksana apabila orang
tua memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan
anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa mengetahui
terlebih dahulu bakat yang dimiliki anaknya itu.
4) Minat siswa
54
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian
hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.
Misalnya, seorang siswa yang menaruh minat besar
terhadap matematika, akan memusatkan perhatiannya
lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena
pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah
yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat,
dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
5) Motivasi siswa
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri yaitu misalnya perasaan menyenangi materi
dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Motivasi
ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar
individu siswa yang juga mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar.
2. Faktor Eksternal Siswa
Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga
terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor
non-sosial.
a. Lingkungan Sosial
55
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selau
menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin, khususnya
dalam hal belajar, misalnya rajin belajar dan diskusi, dapat
menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya yang termasuk lingkungan siswa adalah
masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di
sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang
lebih mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan
keluarga siswa itu sendiri.
b. Lingkungan Non-sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
3. Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan siswa yang dalam menunjang efektivitas
dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu, Strategi dalam
56
hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa, untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan
belajar tertentu (Lawson, 1991).
Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa
sebagaimana yang telah dipaparkan dimuka, faktor pendekatan
belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses
pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa
mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin
sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu
daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau
reproductive.
B. Pembelajaran Ilmu Pegetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Puskur (2001:9), (dalam
Rasimin,2012:31) adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang
dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan
sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin
ilmu humaniora,pendidikan dan agama.
Ilmu Pengetahuan Sosial secara sederhana, menurut Rasimin
(2012: 2) adalah pengetahuan yang telah melekat dalam diri
57
seseorang, maupun yang melekat pada diri kita masing-masing dalam
pengenalan dan pengalaman hidup di masyarakat.
2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar menurut
Rasimin (2012:35-36) yaitu pada hakekatnya harus memperhatikan
kebutuhan peserta didik yang rata-rata masih berusia antara 6-12
tahun. Dalam kelompok usia ini, anak berada dalam tahap
perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan
kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan
yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu
yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah kondisi sekarang
yang sesuai kenyataan hidup yang dialaminya yang bersifst kongkrit,
dan bukan masa depan yang belum bisa dipahami dalam kehidupan
nyata yang bersifat abstrak.
Hal demikian sangat bertolak belakang dengan sifat dari materi
ilmu pengetahuan sosial yang penuh dengan pesan-pesan yang bersifat
abstrak. Sebagaimana konsep-konsep, seperti waktu, perubahan,
kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual, kelangkaan
adalah konsep-konsep abstrak yang dalam ilmu pengetahuan sosial
harus dibelajarkan kepada siswa sekolah dasar.
Berbagai cara dan teknik pembelajaran dikaji untuk
memungkinkan konsep-konsep abstrak itu agar dipahami oleh anak.
Menurut Bruner (1978) memberikan pemecahan berbentuk jembatan
58
bailey untuk mengkonkritkan yang abstrak itu dengan enactive,
iconic, dan syimbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh,
gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi
dalam kata-kata yang dapat dipahami siswa.
3. Standar Kompotensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD/MI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS kelas
IV SD/MI dalam Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), (Rasimin,2012:42-43) sebagai berikut:
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
No Standar Kompetensi Kompetensi dasar
1. Memahami sejarah,
kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten dan
propinsi
1. membaca peta lingkungan setempat
(Kabupaten/Kota, dan Propinsi)
dengan menggunakan skala
sederhana.
2. Mendiskripsikan kenampakan alam
dilingkungan kabupaten/kota dan
propinsi serta hubungannya dengan
keragaman sosial dan budaya.
3. Menunjukan jenis dan persebaran
sumber daya alamserta
pemanfaatannya untuk kegiatan
ekonomi di lingkungan setempat.
4. Menghargai keragaman suku bangsa
dan budaya setempat
(kabupaten/kota dan propinsi).
5. Menghargai berbagai peninggalan
sejarah dilingkungan setempat
(kabupaten/kota dan propinsi) dan
menjaga kelestariannya.
6. Meneladani kephlawanan dan
patriotisme tokoh-tokoh di
lingkungannya.
2. Mengenal sumber daya
alam, kegiatan ekonomi,
dan kemajuan teknologi di
lingkungan/kota dan
1. Mengenal aktivitas ekonomi yang
berkaitan dengan sumber daya alam
dan potensi lain di daerahnya.
2. Mengenal pentingnya koperasi
59
propinsi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
3. Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman
menggunakannya.
4. Mengenal permasalahn sosial di
daerahnya.
4. Materi Kemajuan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan
Transportasi Kelas IV di SD/MI
a. Perkembangan Teknologi Produksi
Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan
manusia untuk menciptakan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhannya. Perkembangan teknologi produksi digolongkan menjadi
tiga yaitu pangan,sandang, dan papan/tempat tinggal.
1) Teknologi produksi pangan
Pada zaman dahulu, teknologi yang digunakan masih sangat
sederhana dan memerlukan tenaga yang besar dengan hasil
terbatas. Orang masih menggantungkan hidupnya pada alam. Dulu
untuk memasak orang akan membuat tungku dan mencari kayu
bakar. Tungku adalah batu atau tanah liat yang diatur untuk
perapian. Untuk apinya, digunakan kayu kering yang dibakar.
Namun pada saat sekarang, kita sudah mengenal kompor minyak
dan kompor gas.
Contoh lain perkembangan teknologi produksi adalah
dalam hal pengolahan lahan pertanian. Teknologi produksi pada
60
masa lalu untuk mengolah lahan pertanian adalah dengan cangkul
atau bajak dengan menggunakan tenaga hewan, misalnya kerbau
atau sapi. Penggunaan cangkul dan bajak membutuhkan waktu
yang banyak dan tenaga yang banyak. Sebaliknya petani masa kini
menggunakan mesin traktor untuk menggemburkan tanah.
Penggunaan traktor tangan tidak membutuhkan tenaga yang terlalu
besar dan penggemburan tanah menjadi lebih mudah, ringan, dan
cepat. Sementara alat tradisional untuk menuai padi ketika panen
diantaranya masih menggunakan alu untuk menumbuk padi agar
terpisah dari batangnya, atau dipukul-pukulkan pada batu. Setelah
itu ditumbuk pada lesung untuk mendapatkan beras. Sekarang,
sudah menggunakan mesin rontok, penggiling padi yang mampu
menghasilkan beras yang lebih utuh dan bersih serta mesin selep
untuk mengolah padi menjadi beras.
2) Teknologi produksi sandang
Contoh perkembangan teknologi produksi sandang atau
pakaian. Kebutuhan sandang merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia. Baju yang kita kenakan melalui proses produksi
yang sangat rumit. Pakaian tebuat dari kain, kain terbuat dari
benang, benang dari kapas. Dahulu pembuatan sandang dengan alat
sederhana yaitu alat tenun yang memerlukan waktu lama, tenaga
yang banyak, selain itu barang yang dihasilkan pun sedikit.
Sekarang, menggunakan mesin jahit listrik, dan juga banyak
61
ditemui di pabrik-pabrik tekstil dengan mesin modern yang dapat
menghasilkan kain berkualitas,dan jumlahnya banyak, serta kain
bervariasi.
3) Teknologi produksi papan(tempat tinggal)
Selain bahan makanan dan pakaian, manusia juga
memerlukan bangunan untuk tempat tinggal. Kita juga
membutuhkan perlengkapan seperti, meja,kursi,tempat tidur,
almari, dan lain-lain. Pada zaman dahulu orang memotong kayu
menggunakan kapak dan peralatan yang masih sederhana.
Sekarang memotong kayu dengan gergaji mesin, menyerut kayu
dengan serutan mesin, tidak seperti dulu dengan serutan manual
yang menggunakan tenaga manusia lebih besar.
b. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Alat komunikasi diartikan sebagai alat untuk berhubunga
dengan orang lain. Alat komunikasi diperlukan untuk melakukan
komunikasi dengan orang yang berjauhan. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan, tertulis, dan isyarat.
1) Alat komunikasi lisan
Dulu orang berkomunikasi secara lisan akan tetapi
kesulitan berhubungan dengan orang yang letaknya jauh.
Komunikasi masa sekarang dapat secara mudah dengan orang lain
sejauh apapun jaraknya. Hal tersebut adanya penemuan televisi,
radio, telepon, intenet, HP/handphone. Jika kamu mempunyai
62
ponsel canggih dan tersambung internet kamu dapat melakukan
video call. Video call yaitu layanan yang memungkinkan untuk
berkomunikasi berjauhan sekaligus melihat wajahnya secara
langsung.
2) Alat komunikasi tulisan
Komunikasi tertulis yang masih dilakukan dari dulu hingga
kini yaitu berkirim surat. Surat dikirim melalui kurir(pengantar
kurir). Dulu surat ditulis pada daun, pelapah pohon, atau kulit
binatang.
Semakin majunya teknologi, pengiriman pesan tertulis
mulai dilakukan dengan menggunakan mesin facsmile. Facsimile
merupakan sebuah mesin cetak/fotokopi jarak jauh dengan
menggunakan jaringan telepon. Alat komunikasi lainnya, yaitu
koran, majalah, dan buku sebagai media cetak. Yang lebih akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari yaitu penggunaan telepon
genggam yang digunakan untuk mengirim sms dan intenet untuk
berkirim surat elektronik(email).
3) Alat komunikasi isyarat
Alat komunikasi tradisional berupa kentongan atau bedhug.
Kentongan dan bedhug dibunyikan dengan cara dipukul.
Kentongan digunakan untuk menyampaikan berita, yaitu berita
duka dan bencana. Sedangkan bedhug umunnya digunakan
63
memanggil umat muslim untuk melakukan ibadah di masjid.
Sekarang alat komunikasi isyarat ditambah dengan sirine, alarm,
dan lampu sorot.
c. Perkembangan Teknologi Transportasi
Transportasi merupakan peralatan yang digunakan untuk
mengangkut atau memindahkan orang dan barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Sebelum ditemukannya alat transportasi,
jika ingin ke suatu tempat dilakukan dengan berjalan kaki.
Perlahan-lahan alat transportasi berkembang. Mulanya dengan
bantuan binatang sekarang menggunakan mesin yang sangat
mempermudah manusia.
1. Transportasi Darat
Pada masa lalu masyarakat menggunakan alat transportasi
yang masih sangat sederhana. Manusia memanfaatkan tenaga
hewan seperti kuda, sapi, dan kerbau untuk menarik gerobak dan
delman sebagai alat angkutan.tenaga manusia digunakan untuk
mengayuh becak. Karena menggunakan tenaga makhluk hidup,
maka jarak yang ditempuh sangat terbatas, waktunya juga lama.
Gerobak, becak, dan delman sampai sekarang masih digunakan
meski tidak menjadi alat transportasi yang utama. Sejak
ditemukannya mesin uap, maka mulailah berkembang alat
transportasi dengan tenaga mesin lainnya. Alat transportasi masa
sekarang banyak didominasi oleh motor, mobil, dan kereta api.
64
Dengan alat-alat transportasi tersebut, waktu tempuh kesuatu
tempat dapat dipersingkat.
2. Trasnsportasi Udara
Kalian tentu melihat pesawat terbang saat melintas di udara
bukan? Pesawat terbang merupakan alat transportasi udara yang
sangat canggih. Biaya untuk menggunakan alat transportasi lebih
mahal. Dibandingkan alat transportasi darat maupun air. Waktu
tempuh yang dibutuhkan pun singkat. Pesawat ditemukan tahun
1903 oleh kakak beradik bernama Orville Wright dan Wilbur
Wright. Angkutan udara di Indonesia ditangani oleh Departemen
Perhubungan RI. Alat angkutan udara ada pesawat tempur,pesawat
penumpang dan helikopter. Ukuran helikopter yang kecil dapat
menjangkau daerah terpencil yang sulit dijangkau melalui jalur
darat. Selain itu kini sudah ada pesawat luar angkasa untuk
menjelajah wilayah luar angkasa.
3. Transportasi Air
Alat transportasi air masyarakat pada masa dahulu
menggunakan rakit, perahu dayung, dan perahu layar untuk
melakukan perjalanan melalui wilayah perairan. Perahu dayung
dan rakit digerakkan oleh tenaga manusia, sedangkan perahu layar
di gerakkan oleh tenaga angin dan manusia. Seiring ditemukannya
mesin kini masyarakat menggunakan perahu bermotor dan kapal.
65
C. Penerapan Media Gambar Dan Media Lingkungan
1. Pengertian Media Gambar
Menurut Arsyad (2011: 3) kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau
„pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut AECT (Association of Education and Communication
Technology (1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
Menurut Sadiman,dkk (1996: 29) gambar/foto adalah media yang
paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat
dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah
Cina yang mengatakan bahwa bahwa sebuah gambar berbicara lebih
banyak daripada seribu kata.
2. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar
Keunggulan media gambar/foto antara lain (Sukiman, 2012: 87-
89):
a. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
visual kita. Sel atau penampang dau yang tak mungkin kita
lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam
bentuk gambar/foto.
66
b. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja
dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah
atau membetulkan kesalahpahaman.
c. Foto berharga murah dan gampang didapat serta digunakan,
tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kelebihan media gambar/foto menurut Arief S.Sadiman, dkk
(2006:29) dan Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (1997:72), (dalam
Sukiman, 2012: 87 ) antara lain :
a. Gambar bisa menyampaikan banyak pesan, seperti pepatah cina
mengatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak dari
pada seribu kata”.
b. Gambar sifatnya konkrit dibanding dengan ungkapan verbal
c. gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, tidak semua
benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak
selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
Gambar/foto dapat mengatasi hal tersebut. Bangunan ka‟bah
yang megah atau masjid agung Demak dapat disajikan ke kelas
lewat gambar atau foto. Peristiwa masa lampau kadang-kadang
tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar bermanfaat dalam
hal ini.
Kelemahan dalam media gambar/foto antara lain (Sukiman, 2012:
87-89):
a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata
67
b. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran
c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar
3. Pengertian Media Lingkungan
Menurut AECT (Association of Education and Communication
Technology,1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
Menurut Usman (2002: 108-109) lingkungan meliputi:
1. Masyarakat di sekeliling sekolah
2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah
1. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan
bekas yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan
alat bantu dalam belajar, seperti: tutup botol, batu-batuan,
kerang. Kaleng bekas, bahan yang tersisa dari kayu dan
sebagainya.
2. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Jadi media lingkungan merupakan segala bentuk dan saluran
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada
siswa dengan menggunakan lingkungan sekitar.
4. Manfaat Media Lingkungan dalam Pembelajaran
Manfaat media lingkungan dalam pembelajaran antara lain (dalam
Ninuk: 2012:17-18):
68
a. Menanamkan pandangan dan sikap positif terhadap lingkungan
yang digunakan sebagai sarana pembelajaran, sehingga secara
tidak langsung akan menanamkan sikap cinta terhadap
alam/lingkungan.
b. Mengurangi biaya pendidikan. Semakin tinggi biaya
pendidikan temasuk biaya pengadaan media pendidikan,
semakin menyebabkan lingkungan menjadi alternatif terbaik
sebagai sarana pendidikan.
c. Mengubah perilaku pelaku pendidikan untuk mencintai
lingkungan.
d. Mendorong munculnya inovasi dan kreativitas guru dalam
menciptakan dan mengembangkan iklim pendidikan yang
kondusif dilingkungan tempat belajar siswa.
5. Penggunaan Media Gambar dan Media Lingkungan dalam
Pembelajaran
Penggunaan media gambar dengan media lingkungan merupakan
inovasi dalam pembelajaran IPS khususnya bagi guru yang masih
jarang dalam menggunakan media setiap mengajar. Guru sebagai
fasilitator dalam pembelajaran harus mampu membimbing,
mengarahkan serta melayani siswa dengan sebaik-baiknya. Dengan
penerapan media gambar dengan media lingkungan guru dapat
menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dengan
69
siswa dapat memahami materi secara konkrit bukan hanya verbal
semata menggunakan media gambar dan siswa dapat melihat langsung
hal-hal berkaitan pembelajaran dengan media lingkungan sekitar.
Anak diajak keluar kelas untuk mengamati secara langsung lingkungan
sekitar untuk menemukan contoh-contoh teknologi
produksi,komunikasi dan transportasi yang ada di lingkungan sekitar.
Dengan media lingkungan siswa diajak keluar kelas sehingga dapat
mengurangi kebosanan siswa dan pembelajaran akan lebih bermakna.
Hal-hal tentang pembelajaran yang belum ada di lingkungan sekitar
dapat dilengkapi dengan melihat gambar pada media gambar. Oleh
sebab itu penulis menerapkan media gambar dengan media lingkungan
agar saling melengkapi dan diharapkan akan meningkatkan hasil
belajar siswa.
D. Kriteria Ketuntasan Minimal
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Pengertian KKM menurut Nurman (2009) adalah Salah satu
prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi yang
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu
dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM juga disebut kriteria
paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai dan
ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru
70
mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan
yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Fungsi kriteria ketuntasan minimal menurut Nurman (2009) antara
lain:
a. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan
indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh
peserta didik.
b. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat
dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh
karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan
perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD
tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan
dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana
belajar di sekolah.
c. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus
dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan
pendidikan, dan orang tua.
71
d. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi
tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal
mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan.
3. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Prinsip penetapan kriteria ketuntasan minimal menurut Nurman
(2009) adalah sebagai berikut:
a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang
dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.
Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement
oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik
dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya.
Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka
yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan.
b. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui
analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan
memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta
didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar
kompetensi.
c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi
Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan
72
belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah
mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk
seluruh indikator pada KD tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut.
e. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata
dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu
tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB/Rapor) peserta didik.
f. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat
soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah
Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal
ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu
mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan.
Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan
seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara.
g. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.
4. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan kriteria
ketuntasan minimal menurut Nurman (2009) adalah:
73
a. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator,
kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat
kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh
sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:
(a) guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus
dibelajarkan pada peserta didik; (b) guru yang kreatif dan inovatif
dengan metode pembelajaran yang bervariasi; (c) guru yang
menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang
diajarkan; (d) peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
(e) peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep; (f)
peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan; (g) waktu yang cukup lama untuk memahami
materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan
yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan
pengulangan/latihan; (h) tingkat kemampuan penalaran dan
kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai
ketuntasan belajar.
Contoh 1:
SK 2. : Memahami hukum-hukum dasar kimia dan
penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
74
KD 2.2 : Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya
hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan
konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan.
Indikator : Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi,
Indikator ini memiliki kompleksitas yang tinggi, karena untuk
menentukan pereaksi pembatas diperlukan beberapa tahap
pemahaman/penalaran peserta didik dalam perhitungan kimia.
Contoh 2: SK 1. : Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik
unsur, dan ikatan kimia. KD 1.1. : Memahami struktur atom
berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif,
dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
Indikator : Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan tabel
periodik atau nomor atom unsur. Indikator ini memiliki
kompleksitas yang rendah karena tidak memerlukan tahapan
berpikir/penalaran yang tinggi.
b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
1) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti
perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses
pembelajaran.
75
2) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian
stakeholders sekolah. Contoh: SK 3. : Memahami kinetika
reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri. KD 3.3 : Menjelaskan keseimbangan
dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
keseimbangan dengan melakukan percobaan. Indikator:
Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan,
dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan.
Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah
mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan
percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran dengan
baik. Tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah tidak
mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau guru tidak
mampu menyajikan pembelajaran dengan baik
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah
yang bersangkutan penetapan intake di kelas X dapat didasarkan
pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai
Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau
psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII
berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.
Contoh penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap
76
indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru
mata pelajaran. Contoh:
Aspek yang
dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi< 65 Sedang65-79 Rendah
80-100
Daya
Dukung Tinggi80-100 Sedang65-79 Rendah<65
Intake siswa Tinggi80-100 Sedang65-79 Rendah<65
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang
ditetapkan.
Aspek yang
dianalisis Kriteria penskoran
Kompleksitas Tinggi1 Sedang2 Rendah3
Daya
Dukung Tinggi3 Sedang2 Rendah1
Intake siswa Tinggi3 Sedang2 Rendah1
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung
tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya
adalah:
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah
67.
Contoh: penentuan kriteria ketuntasan minimal per kd dan
indikator .
Mata Pelajaran : KIMIA
77
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit
dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi
Dasar/Indikator
Kriteria Pencapaian Ketuntasan
Belajar Siswa (KD/Indikator)
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
KomplekSitas Daya
dukung Intake Penget Praktik
3.1. Mengidentifikasi
sifat larutan non-
elektrolit dan elektrolit
berdasarkan data hasil
percobaana.
Menyimpulkan gejala-
gejala hantaran arus
listrik dalam berbagai
larutan berdasarkan hasil
pengamatan.b.
Mengelompokkan
larutan kedalam larutan
elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan
sifat hantaran listriknya.
c. Menjelaskan
penyebab kemampuan
larutan elektrolit
menghantarkan arus
listrik.
d. Menjelaskan bahwa
larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan
senyawa kovalen polar
Rendah(80)
Sedang
(70)
Tinggi
(65)
Tinggi
(65)
Tinggi(80)
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
Sedang(70)
Sedang
(70)
Rendah
(65)
Rendah
(65)
7276,6
73,3
70
70
72
Nilai KKM KD merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,47
dibulatkan menjadi 72.
5. Cara Menetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Menggunakan Format A.
Asmani (2010:199-203) menyatakan cara penetapan KKM
menggunakan format A sebagai berikut:
78
Kompetensi
dasar dan
Indikator
kriteria ketuntasan minimal
Kriteria penetapan ketuntasan Nilai
KKM Kompleksitas Daya
dukung
Intake
1.1
mendiskripsikan
hakikat bangsa
dan unsur-unsur
terbentuknya
negara.
Cara Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai Sebagai Berikut:
a. Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan:
1) Kompleksitas : - Tinggi = 1
- Sedang = 2
- Rendah = 3
2) Daya dukung : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
3) Intake : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
Jika indikatornya memiliki kriteria kompleksitas rendah,
daya dukung tinggi, dan intake siswa sedang nilainya adalah:
(3+3+2) x 100 = 88,899.
b. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria:
1) Kompleksitas : - Tinggi = 50-64
79
- Sedang = 65-80
- Rendah = 81-100
2) Daya dukung : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
3) Intake : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas sedang, daya
dukung tinggi, dan intake sedang nilainya adalah rata-rata setiap
nilai dari kriteria yang kita tentukan. Dalam menentukan rentang
nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria perlu kesepakatan
dalam forum MGMP di sekolah.
c. Dengan memberikan pertimbangan profesional judgement pada
setiap kriteria untuk menetapkan nilai:
1) Kompleksitas : - Tinggi
- Sedang
- Rendah
2) Daya dukung : - Tinggi
- Sedang
80
- Rendah
3) Intake : - Tinggi
- Sedang
- Rendah
Contoh:
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas rendah, daya
dukung tinggi, dan intake siswa sedang maka dapat dikatakan
hanya satu komponen yang memperngaruhi untuk mencapai
ketuntasan maksimal 100 yaitu intake sedang. Jadi, guru dapat
mengurangi nilai menjadi antara 90-80.
Tingkat Kompleksitas yaitu kesulitan dan kerumitan setiap
indikator pencapaian/Kompetensi Dasar (IP/KD) yang harus dicapai oleh
siswa. Tingkat kompleksitas tinggi, bila dalam pelaksanaannya menuntut:
a. SDM
1) Memahami Kompetensi yang harus dicapai siswa.
2) Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.
b. Waktu
1) cukup lama karena perlu pengulangan.
Kemampuan sumber daya pendukung yaitu ketersediaan tenaga,
sarana dan pra sarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, BOP,
manajemen sekolah, kepedulian stakeholders sekolah.
81
6. KKM Individual (ditetapkan oleh sekolah)
Yuliantika (2013) menyatakan bahwa berdasarkan surat
Dirjendikdasmen No.1321/c4/MN/2004 tentang Pengkajian Standar
Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)), atau Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) Kurikulum 2004 dan sesuai dengan pelaksanaan
Standar Isi, yang menyangkut masalah Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi dasar (KD) maka sesuai dengan petunjuk dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006, maka dipandang
perlu setiap sekolah-sekolah untuk menentukan Standar Ketuntasan
Minimal (KKM)-nya masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah
dimana sekolah itu berada Artinya antara sekolah A dengan sekolah B
bisa KKM-nya berbeda satu sama lainnya.
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) individual yang ditetapkan di
SD N 2 Wonosegoro pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas
IV tahun 2016-2017 adalah 65. Setiap siswa dikatakan mencapai KKM
atau tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 65 yang sudah ditetapkan oleh
sekolah. Sebaliknya setiap siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau
belum mencapai KKM apabila memperoleh nilai < 65.
Trianto (2012:241-242) menyatakan bahwa untuk menentukan
ketuntasan belajar siswa (individual) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
KB = T
_ X 100%
82
Tt
Di mana: KB = Ketuntasan Belajar
T = Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt = jumlah skor total
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika
proporsi jawaban benar siswa ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal jika dalam kelas tersebut terdapat ≥
85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud, 1996:48) (dalam
Trianto, 2012:241-242).
7. KKM Nasional (sudah ditetapkan secara nasional yaitu 75)
Menurut BSNP (2006) ketuntasan belajar setiap indikator yang
merupakan penjabaran dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-
100%. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator adalah 75% . kriteria ketuntasan
minimal ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik dan kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran yang ada di sekolah. Namun demikian,
sekolah diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara
terus-menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal (Wardani dkk,
2009: 8.30- 8.31).
KKM secara nasional menurut Nurman (2009) yaitu kriteria
ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi
sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka
83
maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan
secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan
dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target
nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
8. KKM Kelas (mengukur keberhasilan guru dalam mengantarkan
siswa ke ketuntasan belajar, dari total siswa ≥ 85% mencapai
KKM).
Menurut Trianto (2012:241-242) menyatakan bahwa Setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi
jawaban benar siswa ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas
belajarnya (ketuntasan klasikal jika dalam kelas tersebut terdapat ≥
85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud, 1996:48). Tetapi
berdasarkan ketuntasan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan
sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah
kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga
pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda;
fasilitas(sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya dukung setiap
sekolah berbeda. Dari asumsi tersebut, maka penentuan KKM
berpedoman pada empat kriteria: (1) tingkat esensial (kepentingan); (2)
tingkat kompleksitas (kesulitan & kerumitan); (3) tingkat kemampuan
(intake) rata-rata siswa; dan (4) kemampuan sumber daya pendukung.
Dengan demikian, setiap sekolah dan setiap mata pelajaran memiliki
KKM yang dapat berbeda dengan sekolah lain.
84
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Wonosegoro, Jaragan
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Dalam penulisan ini,
Penulis akan memaparkan lokasi yang menjadi objek penelitian, yang
bertujuan untuk menghindari salah tafsir dari lokasi penelitian yang
nantinya akan berguna pada saat analisis yang akan dilakukan oleh
peneliti. Secara singkat penulis akan memaparkan lokasi yang menjadi
objek penelitian yaitu sebagai berikut:
a. Identitas sekolah
Nama : SD N 2 Wonosegoro
Status Sekolah : Negeri
Waktu Belajar : Pagi
Alamat Sekolah :Dukuh Jaragan, Desa Wonosegoro,
Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Kode Pos 57382
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten/Kota : Boyolali
Kecamatan : Wonosegoro
Dukuh : Jaragan
Desa : Wonosegoro
Kode Pos : 57382
85
Milik : Kas Desa ( Tanah Hak Pakai SD N 2
Wonosegoro).
Tahun Berdiri : 1985
Luas Tanah : 1.327 M2
b. Letak Sekolah Secara Geografi
SD N 2 Wonosegoro terletak di Desa Jaragan, Kecamatan
Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
2. Visi dan Misi SD N 2 Wonosegoro
a. Visi SD N 2 Wonosegoro
Terwujudnya tamatan yang terampil, terdidik, unggul,
dalam prestasi dan berbudi pekerti yang luhur.
b. Misi SD N 2 Wonosegoro
1) Mewujudkan mutu pendidikan yang berbasis IPTEK dan
IMTAQ
2) Mewujudkan kegiatan belajar mengajar secara aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3) Meningkatkan tertib waktu, tertib administrasi, tertib belajar,
tertib mengajar dan tertib lingkungan.
4) Membimbing siswa berdasarkan budaya bangsa dan agama.
3. Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017
Guru di SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali berjumlah 9 orang, terdiri dari 3
86
orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Adapun data guru SD N 2
Wonosegoro adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro
No. Nama Guru Jenis kelamin Pendidika
n
Terakhir
1. Widi Widayati, S.Pd.M.M Perempuan S2
2. Sukadi, S.Pd Laki-laki S1
3. Sri Umiyati, S.Pd.I Perempuan S1
4. Dyan Novitasari, S.Pd.SD Perempuan S1
5. Tofan Eko Prasetyo Laki-laki S1
6. Sri Lestari, S.Pd Perempuan S1
7. Anis Khoiriyah, S.Pd.I Perempuan S1
8. Yhosi Hanesa,S.Pd Laki-laki S1
9. Diyan Mayasari, S.Pd.SD Perempuan S1
4. Keadaan Siswa SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017
Tabel 3.2 Keadaan Siswa di SD N 2 Wonosegoro
Kelas Rombongan
belajar
Siswa awal bulan Jumlah
Laki-laki Perempuan
I 1 1 2 3
II 1 6 1 7
III 1 5 6 11
IV 1 5 10 15
V 1 9 5 14
VI 1 9 6 15
Jumlah
total
6 35 30 65
87
5. Sarana dan Prasarana di SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017
Sarana dan prasarana yang dimiliki SD N 2 Wonosegoro
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Sarana Prasarana Gedung sekolah
No Jenis gedung Kondisi
Baik Sedang Rusak
1. Gedung sekolah 7 − −
2. Perpustakaan − − −
3. Laboratorium − − −
4. Rumdin KS 1
5. Rumdin guru − − −
6. Rumdin penjaga − − 1
7. Mushola − − −
8. PSB − − −
Tabel 3.4 Sarana Prasarana Ruang sekolah
No Jenis ruang Kondisi
Baik Sedang Rusak
1. Lab. Bahasa − − −
2. Lab. IPA − − −
3. Lab. Komputer − − −
4. Kantin − − −
5. Koperasi sekolah − − −
6. Aula − − −
7. Ruang praktik − − −
8. Kamar mandi 3 − −
9. WC 3 − −
10. Kepala sekolah 1 − −
11. Guru 1 − −
12. Kelas 6 − −
13. Perpustakaan − − −
14. Komite − − −
15. BP − − −
88
16. UKS 1 − −
17. Olahraga − − −
18. Gudang − − −
19. Tamu − − −
Tabel 3.5 Sarana Prasarana Mebelair
No Mebelair Kondisi
Baik Sedang Rusak
1. Kursi murid 214 − −
2. Kursi guru 6 − −
3. Meja murid 176 − −
4. Meja guru 3 − −
5. Almari kantor 5 − −
6. Almari kelas 7 − −
7. Papan tulis 6 − −
8. Kursi tamu 2 − −
9. Meja kantor 8 − −
10. Kursi kantor 12 − −
Tabel 3.6 Sarana Prasarana TI/elektronik
No Jenis elektronik Kondisi
Baik Sedang Rusak
1. Komputer − − 1
2. TV 1 − −
3. CD 1 − −
4. Radio − − −
5. Tape recorder 1
6. OHP − − −
7. Laptop 3
8. LCD − − −
9. Sound system 1
10. Handy camp − − −
89
Tabel 3.7 Sarana Prasarana Administrasi/peraga
No Mebelair Kondisi
Baik Sedang Rusak
1. Adm. KS √ − −
2. Adm. Guru √ − −
3. Adm. Kemuridan √ − −
4. Peraga non TI √ − −
5. 1. B. Indonesia 3 − −
6. 2. Matematika 3 − −
7. 3. IPA 3 − −
8. 4. IPS 3 − −
9. 5. B. Inggris 3 − −
Tabel 3.8 Sarana Prasarana Tanah
No Tanah Ukuran
1. Tanah sekolah 1.327m2
2. HM/HP −
3. No. Sertifikat −
4. Halaman 725 m2
5. Gedung 206 m2
6. Kebun 396 m2
7. Kolam −
8. Lain-lain −
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro
Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 15 siswa yaitu terdiri dari 5 siswa
laki-laki dan 10 siswa perempuan. Data keadaan siswa kelas IV SD Negeri
2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:
90
Tabel 3.9 Data Keadaan Siswa kelas IV
No Nama siswa Jenis kelamin L/P
1. Laila Nurmala Susilowati P
2. Ismawati Wijiningrum P
3. Siti Nurjayanti P
4. Tri Feni Ramadhani P
5. Riska Noptriasih P
6. Fahriz Abdul Khafid L
7. Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho L
8. Ilham Maulana Alfarez L
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah P
10. Revalino Kevin Bahtiar L
11. Ummi Siti Masyitoh P
12. M. Fais Ahmadinejad L
13. Keysa Putri Anggraini P
14. Desila Sasa Akmalia P
15. Syakira Indah Yovita P
C. Perolehan Nilai Sebelum Penelitian Tindakan Kelas (pra siklus)
Pada tahap ini peneliti menggunakan penilaian akhir sebelum
penelitian tindakan kelas (pra siklus) mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial sebagai salah satu sumber/bukti adanya permasalahan yang
ditemukan peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Desa
Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2016/2017. Berikut ini hasil nilai pra siklus sebelum dilakukan tindakan
91
penelitian menggunakan penerapan media pembelajaran gambar dan
lingkungan.
Tabel 3.10 Nilai Pra Siklus
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala Susilowati 65 √
2. Ismawati Wijiningrum 20 √
3. Siti Nurjayanti 35 √
4. Tri Feni Ramadhani 30 √
5. Riska Noptriasih 35 √
6. Fahriz Abdul Khafid 25 √
7. Firdaus Nabil Ramadhani
Nugroho
75 √
8. Ilham Maulana Alfarez 45 √
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 60 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 55 √
11. Ummi Siti Masyitoh 40 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 35 √
13. Keysa Putri Anggraini 65 √
14. Desila Sasa Akmalia 80 √
15. Syakira Indah Yovita 40 √
Jumlah 4 11
Prosentase pencapaian KKM 27% 73%
Keterangan:
KKM : 65
KKM : 4 Siswa
Tidak KKM : 11 Siswa
92
D. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) materi kemajuan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi).
Penelitian ini menggunakan kolaborasi media gambar dengan media
lingkungan yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Waktu penelitian
sebagai berikut:
a. Kegiatan pra siklus yakni kegiatan pencarian data nilai ilmu
pengetahuan sosial sebelum dilaksanakan PTK pada tanggal 19 April
2017
b. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017
c. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017
d. Kegiatan siklus III dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2017
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPS yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar
menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Adapun
materi yang dibahas adalah perkembangan teknologi produksi.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana sarana pendukung seperti
media gambar tentang perkembangan teknologi produksi sederhana
(zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) serta menetapkan
93
media lingkungan yang dapat digunakan dalam pembelajaran yakni
yang sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Menyiapkan materi ajar tentang perkembangan teknologi produksi
sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang).
d. Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
media gambar dengan media lingkungan.
e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran degan kolaborasi antara media
gambar dengan media lingkungan.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa.
c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.
d. Guru memnberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
e. Guru memberikan apersepsi dan mengajukan pertanyaan yang
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
94
g. Guru menjelaskan tentang materi perkembangan teknologi
produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang).
h. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian teknologi
dan melihat media gambar teknologi produksi kemudian siswa
diminta menebak gambar tersebut.
i. Guru menyampaikan materi teknologi produksi sederhana (zaman
dahulu) dan modern(zaman sekarang) dengan menggunakan media
gambar.
j. Salah satu siswa maju kedepan menjelaskan gambar yang ada
dalam media pembelajaran termasuk teknologi sederhana atau
modern.
k. Setelah melihat melalui media gambar, guru mengajak semua
siswa keluar kelas untuk melihat secara langsung dan nyata
contoh-contoh teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan
modern(zaman sekarang) yang ada di lingkungan sekitar.
l. Guru meminta siswa bertanya tentang sesuatu yang belum
dimengerti oleh siswa.
m. Guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa tentang
materi teknologi produksi, manakah yang termasuk teknologi
produksi sederhana (zaman dahulu) dan teknologi produksi modern
(zaman sekarang) untuk mengetahui pemahaman siswa.
n. Siswa yang lain mendengarkan serta memberikan jawaban benar
atau tidak jawaban teman yang diberikan pertanyaan.
95
o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta
mengerjakannya.
p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
q. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung juga
melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan
guru dalam proses pembelajaran Aspek-aspek yang diamati adalah
sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Tabel 3.11 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yan
g diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
96
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara
efektif dan efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau
alat peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 8 33 24
97
Total 65
kategori Sedang
b. Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.12 lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keakt
ifan
Perha
tian
Kreati
fitas
Kedisipli
nan
1. Laila
Nurmala
Susilowati
2 2 3 2 9 Cukup
2. Ismawati
Wijiningru
m
1 2 1 2 6 Kurang
3. Siti
Nurjayanti
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
4. Tri Feni
Ramadhani
2 4 3 3 12 Baik
5. Riska
Noptriasih
2 2 2 3 9 Cukup
6. Fahriz
Abdul
Khafid
1 2 1 1 5 Kurang
7. Firdaus
Nabil
Ramadhani
Nugroho
2 4 4 4 14 Sangat
Baik
8. Ilham
Maulana
Alfarez
2 2 1 1 6 Kurang
9. Nuur
Fariidah
Ar-radiah
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
10. Revalino
Kevin
Bahtiar
3 3 4 4 14 Sangat
Baik
11. Ummi Siti
Masyitoh
3 3 3 3 12 Baik
12. M.Fais
Ahmadinej
ad
2 1 1 1 5 Kurang
13. Keysa
Putri
Anggraini
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
14. Desila Ssa
Akmalia
3 4 4 4 15
Sangat
Baik
15. Syakira
Indah
Yovita
2 3 4 4 13 Sangat
Baik
98
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
c. Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I
Tabel 3.13 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I
No Nama siswa Nilai
1. Laila Nurmala Susilowati 60
2. Ismawati Wijiningrum 10
3. Siti Nurjayanti 90
4. Tri Feni Ramadhani 80
5. Riska Noptriasih 60
6. Fahriz Abdul Khafid 20
7. Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho 90
8. Ilham Maulana Alfarez 55
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 100
10. Revalino Kevin Bahtiar 90
99
11. Ummi Siti Masyitoh 80
12. M. Faiz Ahmadinejad 40
13. Keysa Putri Anggraini 100
14. Desila Sasa Akmalia 95
15. Syakira Indah Yovita 85
4. Refleksi
Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran menggunakan media gambar dengan media lingkungan
dan untuk mengetahui kelemahan yang dialami dalam proses belajar
mengajar. Pada siklus I menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan
pada hasil belajar siswa. Siswa sudah terlihat aktif, sunguh-
sunguh/disiplin, serta perhatian dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media
lingkungan. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator sedangkan
pusat pembelajaran berada pada siswa. Penerapan media gambar
dengan media lingkungan ini membuat siswa mulai aktif ditandai
dengan siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, siswa
mengamati, mendengarkan, menerima, dan mengemukakan pendapat
tidak ada siswa yang mengantuk dikelas saat pembelajaran IPS, saat
pembelajaran IPS siswa mulai tertarik tidak bosan dikelas dan
memperhatikan. Siswa juga lebih mudah dalam memahami materi
karena adanya sebuah media materi tidak hanya disampaikan secara
verbal, tanpa ada media pembelajaran. Setiap siswa melihat secara
100
konkrit contoh-contoh perkembangan teknologi produksi sederhana
(zaman dahulu) dan modern (zaman sekarang) tidak hanya secara
abstrak dan hanya verbal semata, akan tetapi melalui media gambar,
serta siswa mengamati secara langsung dan nyata contoh-contoh
perkembangan teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan
modern (zaman sekarang) yang ada disekitar lingkungan siswa atau
media lingkungan, sehingga siswa akan lebih mengingat materi
pelajaran karena mengalami langsung.
Akan tetapi selama pengamatan berlangsung masih ditemukan
masalah-masalah, yaitu ada beberapa siswa yang masih belum
memperhatikan saat proses pembelajaran menggunakan media gambar
dan media lingkungan dan kurang bersungguh-sungguh/disiplin.
Sehingga menyebabkan beberapa siswa tersebut yang masih belum
paham terhadap materi pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan masih
banyak siswa yang belum mencapai KKM yakni 6 siswa dari seluruh
jumlah siswa yaitu 15. Kemudian guru kurang terampil dalam
mengkondisikan siswa untuk memperhatikan dan belum terampil
menggunakan media pembelajaran gambar dan lingkungan dalam
pembelajaran. Kemudian kurangnya guru dalam memberikan motivasi
siswa. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
101
F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil
perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I. Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaskanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPS yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar
menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Adapun
materi yang dibahas adalah perkembangan teknologi komunikasi.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana sarana pendukung seperti media
gambar tentang perkembangan teknologi komunikasi sederhana
(zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) dan menetapkan
media lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
yakni lingkungan yang sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Menyiapkan materi ajar tentang perkembangan teknologi
komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman
sekarang).
d. Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
media gambar dengan media lingkungan.
e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
102
f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran degan kolaborasi antara media
gambar dengan media lingkungan.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa.
c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.
d. Guru memnberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
e. Guru memberikan apersepsi dan mengajukan pertanyaan yang
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
g. Guru menjelaskan tentang materi perkembangan teknologi
komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman
sekarang).
h. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian teknologi
komunikasi dan melihat media gambar teknologi komunikasi
kemudian siswa diminta menebak gambar tersebut.
i. Guru menyampaikan materi teknologi komunikasi sederhana
(zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) dengan
menggunakan media gambar.
103
j. Salah satu siswa maju kedepan menjelaskan gambar yang ada
dalam media pembelajaran termasuk teknologi komunikasi
sederhana atau modern.
k. Setelah melihat melalui media gambar, guru mengajak semua
siswa keluar kelas untuk melihat secara langsung dan nyata
contoh-contoh teknologi komunikasi sederhana (zaman dahulu)
dan modern(zaman sekarang) yang ada di lingkungan sekitar.
l. Guru meminta siswa bertanya tentang sesuatu yang belum
dimengerti oleh siswa.
m. Guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa tentang
materi teknologi komunikasi, manakah yang termasuk teknologi
komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan teknologi komunikasi
modern (zaman sekarang) untuk mengetahui pemahaman siswa.
n. Siswa yang lain mendengarkan serta memberikan jawaban benar
atau tidak jawaban teman yang diberikan pertanyaan.
o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta
mengerjakannya.
p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
q. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung juga
melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan
104
guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan antara media
gambar dengan media lingkungan yang akan mempengaruhi
peningkatan hasil belajar siswa Aspek-aspek yang diamati adalah
sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Tabel 3.14 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
105
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara
efektif dan efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau
alat peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan √
106
dipelajari berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 24 45 8
Total 77
kategori Baik
b. Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.15 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keakti
Fan
Perhati
an
Kreatifi
tas
Kedisi
plinan
1. Laila
Nurmala
Susilowa
ti
3 3 4 4 14 Sangat
Baik
2. Ismawati
Wijining
rum
1 2 1 2 6 Kurang
3. Siti
Nurjayan
ti
2 3 2 1 8 Cukup
4. Tri Feni
Ramadha
ni
2 3 4 4 13 Sangat
Baik
5. Riska
Noptriasi
h
2 3 4 4 13 Sangat
Baik
6. Fahriz
Abdul
Khafid
2 2 1 1 6 Kurang
7. Firdaus
Nabil
Ramadha
ni
Nugroho
2 4 4 4 14 Sangat
Baik
8. Ilham
Maulana
Alfarez
2 3 2 2 9 Cukup
9. Nuur
Fariidah
Ar-
radiah
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
10. Revalino
Kevin
4 3 3 3 13 Sangat
Baik
107
Bahtiar
11. Ummi
Siti
Masyitoh
4 4 3 3 14 Sangat
Baik
12. M.Fais
Ahmadin
ejad
1 2 2 2 7 Cukup
13. Keysa
Putri
Anggrain
i
3 3 4 4 14 Sangat
Baik
14. Desila
Sasa
Akmalia
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
15. Syakira
Indah
Yovita
2 2 3 4 11 Baik
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
c. Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II
Tabel 3.16 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II
No Nama siswa Nilai
1. Laila Nurmala Susilowati 90
2. Ismawati Wijiningrum 35
108
3. Siti Nurjayanti 60
4. Tri Feni Ramadhani 80
5. Riska Noptriasih 80
6. Fahriz Abdul Khafid 30
7. Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho 90
8. Ilham Maulana Alfarez 60
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 100
10. Revalino Kevin Bahtiar 80
11. Ummi Siti Masyitoh 85
12. M. Faiz Ahmadinejad 50
13. Keysa Putri Anggraini 90
14. Desila Sasa Akmalia 95
15. Syakira Indah Yovita 75
4. Refleksi
Prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang
lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa banyak yang sudah
terlihat aktif, terlihat antusias, dan perhatian dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan media gambar dengan media
lingkungan. Hal ini dapat terlihat ketika siswa mulai bertanya
109
mengenai gambar yang ada dalam media, manakah yang termasuk
teknologi modern atau sederhana. Kemudian dapat menyebutkan
contoh-contoh teknologi komunikasi modern dan sederhana serta
menyebutkan kelemahan dan kelebihannya dengan melihat lingkungan
sekitar melalui media lingkungan seperti kentongan, bedug, HP secara
bersama-sama. Siswa senang, tertarik saat pembelajaran IPS
menggunakan media gambar dan media lingkungan. Pada saat siswa
diajak keluar kelas untuk melihat media lingkungan sesuai materi
pembelajaran siswa bergembira, suka pelajaran IPS, dan tidak
mengantuk karena bosan.
Berdasarkan nilai pada hasil evaluasi siklus II dapat diketahui
bahwa nilai yang didapatkan mengalami peningkatan lebih baik dari
siklus I. Akan tetapi selama pengamatan berlangsung masih ditemukan
adanya masalah-masalah, yaitu ada beberapa siswa yang masih belum
memperhatikan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membuat
kelas menjadi ramai, sehingga menyebabkan siswa kurang paham
dengan penjelasan guru menggunakan media gambar dan lingkungan.
Dibuktikan masih ada 5 siswa dari seluruh jumlah siswa yaitu 15
siswa yang belum mencapai KKM dan belum mencapai kriteria
ketuntasan klasikal sebesar 85%. Guru kurang terampil
mengkondisikan kelas dan artikulasi suara dalam mengajar masih
kurang jelas. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti
110
akan melakukan tindakan pada siklus III untuk memperbaiki hasil
belajar pada siklus II.
G. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil
perolehan nilai pada siklus II, maka siklus III merupakan perbaikan
dari siklus II. Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaskanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPS yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar
menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Adapun
materi yang dibahas adalah perkembangan teknologi transportasi.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana sarana pendukung seperti
media gambar tentang perkembangan teknologi transportasi
sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) serta
menetapkan media lingkungan yang akan digunakan dalam
pembelajaran..
c. Menyiapkan materi ajar tentang perkembangan teknologi
transportasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman
sekarang).
d. Menyiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui
keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan.
111
e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa
berupa lembar tes.
f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan kolaborasi antara
media gambar dengan media lingkungan.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa.
c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa.
d. Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
e. Guru memberikan apersepsi dan mengajukan pertanyaan yang
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
g. Guru menjelaskan tentang materi perkembangan teknologi
transportasi sederhana (zaman dahulu) dan modern (zaman
sekarang).
h. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian teknologi
transportasi dan melihat media gambar teknologi transportasi
kemudian siswa diminta menebak gambar tersebut.
112
i. Guru menyampaikan materi teknologi transportasi sederhana
(zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) dengan
menggunakan media gambar.
j. Salah satu siswa maju kedepan menjelaskan gambar yang ada
dalam media pembelajaran termasuk teknologi transportasi
sederhana atau modern.
k. Setelah melihat melalui media gambar, guru mengajak semua
siswa keluar kelas untuk melihat secara langsung dan nyata
contoh-contoh teknologi transportasi sederhana (zaman dahulu)
dan modern(zaman sekarang) yang ada di lingkungan sekitar.
l. Guru meminta siswa bertanya tentang sesuatu yang belum
dimengerti oleh siswa.
m. Guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa tentang
materi teknologi transportasi, manakah yang termasuk teknologi
komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan teknologi transportasi
modern (zaman sekarang) untuk mengetahui pemahaman siswa.
n. Siswa yang lain mendengarkan serta memberikan jawaban benar
atau tidak jawaban teman yang diberikan pertanyaan.
o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta
mengerjakannya.
p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
q. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam.
113
3. Pengamatan/Observasi
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung juga
melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan
guru dalam proses pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan kolaborasi
antara media gambar dengan media lingkungan yang akan
mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa Aspek-aspek yang
diamati adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Tabel 3.17 Lembar Observasi Guru Siklus III
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
114
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara
efektif dan efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau
alat peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan √
115
menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 48 36 2
Total 86
kategori Baik
b. Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.18 lembar Observasi Siswa Siklus III
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keak
tifan
Perhati
an
Kreatifi
tas
Kedisipli
nan
1. Laila
Nurmala
Susilowa
ti
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
2. Ismawati
Wijining
rum
1 3 1 3 8 Cukup
3. Siti
Nurjayan
ti
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
4. Tri Feni
Ramadha
ni
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
5. Riska
Noptriasi
h
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
6. Fahriz
Abdul
Khafid
4 3 3 4 14 Sangat
Baik
7. Firdaus
Nabil
Ramadha
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
116
ni
Nugroho
8. Ilham
Maulana
Alfarez
3 3 2 3 11 Baik
9. Nuur
Fariidah
Ar-
radiah
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
10. Revalino
Kevin
Bahtiar
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
11. Ummi
Siti
Masyitoh
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
12. M.Fais
Ahmadin
ejad
4 2 3 4 13 Sangat
Baik
13. Keysa
Putri
Anggrain
i
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
14. Desila
Sasa
Akmalia
4 4 4 3 15 Sangat
Baik
15. Syakira
Indah
Yovita
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
Keterangan Tabel: Kriteria Penilaian:
Skor 1 : Kurang Skor 13 – 16 : Sangat baik
Skor 2 : Cukup Skor 10 – 12 : Baik
Skor 3 : Baik Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 : Sangat Baik Skor 4 – 6 : Kurang
c. Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III
Tabel 3.19 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III
No Nama siswa Nilai
1. Laila Nurmala Susilowati 100
117
2. Ismawati Wijiningrum 55
3. Siti Nurjayanti 100
4. Tri Feni Ramadhani 100
5. Riska Noptriasih 100
6. Fahriz Abdul Khafid 80
7. Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho 100
8. Ilham Maulana Alfarez 75
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 100
10. Revalino Kevin Bahtiar 100
11. Ummi Siti Masyitoh 100
12. M. Faiz Ahmadinejad 100
13. Keysa Putri Anggraini 100
14. Desila Sasa Akmalia 100
15. Syakira Indah Yovita 90
4. Refleksi
Prestasi belajar siswa pada siklus III mengalami peningkatan yang
sangat baik dibanding dengan siklus II. Siswa sangat antusias dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar dengan
media lingkungan. Hal ini dapat terlihat ketika semua siswa antusias
118
menjawab pertanyaan dari guru untuk menyebutkan teknologi
transportasi modern dan sederhana dengan mengamati media
lingkungan sekitar dan media gambar. Siswa senang belajar pelajaran
IPS. Guru sudah terampil dalam menggunakan media pembelajaran
dan menjelaskan kepada siswa dengan suara yang lebih jelas dan
mudah dipahami. Siswa tidak bosan dan mengantuk saat pelajaran IPS.
Siswa memperhatikan dengan baik saat pembelajaran IPS.
Berdasarkan nilai pada tes evaluasi dapat diketahui bahwa nilai
yang didapat lebih baik dari siklus II. Sebanyak 14 siswa (93%)
mencapai KKM dari seluruh jumlah siswa sebanyak 15 siswa.
Sedangkan 1 siswa (7%) belum mencapai KKM dikarenakan siswa
tersebut belum lancar dalam membaca sehingga menghambat dalam
mengerjakan soal evaluasi mengakibatkan hasilnya belum mencapai
KKM. Pembelajaran pada siklus III ini telah mencapai tujuan yang
diharapkan yakni, keaktifan siswa, pembelajaran yang menyenangkan,
pembelajaran tidak membosankan dan siswa tidak mengantuk dikelas,
siswa mudah dalam mempelajari IPS, Siswa menjadi suka pelajaran
IPS serta siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, terbukti
adanya peningkatan hasil belajar. Selain itu nilai yang diperoleh siswa
telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan siswa telah
mencapai Kriteria Ketuntasan Klasikal 85% dari seluruh jumlah siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang telah dilakukan mencapai
hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini dirasa telah cukup. Pada
119
penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian menggunakan
penerapan antara media gambar dengan media lingkungan.
Penggunaan media gambar dengan media lingkungan bukanlah media
pembelajaran yang baru di dunia pendidikan Indonesia, namun
merupakan inovasi bagi SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan,
Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali khususnya bagi guru
yang masih jarang dalam menggunakan media pembelajaran dalam
mengajar, sehingga menyebabkan pembelajaran yang monoton dan
akan menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Acuan penilaian pada
penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu
85% dari jumlah seluruh siswa dengan berpatokan pada nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data nilai sebelum
dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (pra siklus) pada mata
pelajaran IPS siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan,
Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, menunjukkan adanya
kemampuan siswa terhadap materi IPS masih banyak yang dibawah
KKM. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian
tindakan kelas ini yaitu tes obyektif dan subyektif. Diperoleh nilai pra
siklus dari penilaian akhir mata pelajaran IPS sebelum penelitian
tindakan kelas (PTK) menggunakan kolaborasi antara media gambar
dengan media lingkungan, nilai perolehan hasil Evaluasi siklus I,
Siklus II, dan Siklus III.
120
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus
Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian
menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Penerapan
antara media gambar dengan media lingkungan bukanlah media
pembelajaran baru di dunia pendidikan Indonesia, Media gambar dan
media lingkungan merupakan media yang paling umum dipakai,
diantara media pendidikan lainnya. Namun penerapan media gambar
dengan media lingkungan ini tergolong baru dan inovatif bagi SD
Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro,
Kabupaten Boyolali. Acuan penilaian pada penelitian ini, peneliti
menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dari jumlah
seluruh siswa dengan berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Dalam pengelolaaan pembelajaran di SD Negeri 2
Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten
Boyolali, guru umunya menggunakan metode ceramah, penugasan,
dan tanpa memperhatikan media pembelajaran. Oleh karena itu guru
sebagai penyampai materi, sedangkan siswa sebagai pendengar dan
penerima materi, Setelah mendengarkan lalu siswa mengerjakan
latihan, hal ini mengakibatkan siswa mengalami jenuh dan bosan
bahkan kurang menyukai pelajaran yang dianggap sulit yakni IPS
121
dalam belajar. Hal ini ditunjukan dengan hasil pra siklus yang diambil
dari penilaian akhir mata pelajaran IPS sebelum dilakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) sebelum menggunakan kolaborasi antara media
gambar dengan media lingkungan, menunjukkan masih terdapat
beberapa siswa yang kesulitan dalam pembelajaran IPS. Dari jumlah
15 siswa yang mencapai KKM 65 hanya 4 mencapai KKM atau
dengan presentase 27%, sedangkan 11 siswa lainnya atau dengan
presentase 73% belum mencapai nilai KKM (belum tuntas) dengan
perincian sebagai berikut:
Tabel 4.1 Penilaian Akhir (Pra Siklus)
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala Susilowati 65 √
2. Ismawati Wijiningrum 20 √
3. Siti Nurjayanti 35 √
4. Tri Feni Ramadhani 30 √
5. Riska Noptriasih 35 √
6. Fahriz Abdul Khafid 25 √
7. Firdaus Nabil Ramadhani
Nugroho
75 √
8. Ilham Maulana Alfarez 45 √
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 60 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 55 √
11. Ummi Siti Masyitoh 40 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 35 √
13. Keysa Putri Anggraini 65 √
14. Desila Sasa Akmalia 80 √
122
15. Syakira Indah Yovita 40 √
Jumlah 4 11
Presentase Pencapaian
KKM
27% 73%
Keterangan:
KKM : 65
Tuntas : 4 Siswa
Tidak Tuntas : 11 Siswa
Berdasarkan tabel diatas nilai keberhasilan disimpulkan bahwa
rendahnya siswa yang mencapai KKM yakni Dari jumlah 15 siswa
yang mencapai KKM hanya 4 atau dengan presentase 27%,
sedangkan 11 siswa lainnya atau dengan presentase 73% belum
mencapai nilai KKM (belum tuntas).
2. Deskripsi Data Siklus I
Hasil tes evaluasi pada siklus I yang dilakukan pada kelas IV SD
Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro,
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan perolehan nilai pra siklus
sebelum menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Pada
siklus I dari 15 siswa terdapat 9 siswa (60% siswa ) yang mencapai
KKM dan 6 siswa (40% siswa ) yang tidak mencapai KKM, dengan
demikian baru 60% dari jumlah seluruh siswa yang telah mencapai
KKM. Dibawah ini perolehan nilai evaluasi pada siklus I.
123
Tabel 4.2 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala
Susilowati
60 √
2. Ismawati Wijiningrum 10 √
3. Siti Nurjayanti 90 √
4. Tri Feni Ramadhani 80 √
5. Riska Noptriasih 60 √
6. Fahriz Abdul Khafid 20 √
7. Firdaus Nabil
Ramadhani Nugroho
90 √
8. Ilham Maulana Alfarez 55 √
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 100 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 90 √
11. Ummi Siti Masyitoh 80 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 40 √
13. Keysa Putri Anggraini 100 √
14. Desila Sasa Akmalia 95 √
15. Syakira Indah Yovita 85 √
Jumlah 9 6
Presentase Pencapaian
KKM
60% 40%
Keterangan:
KKM : 65
KKM : 9 orang
Tidak KKM : 6 orang
124
3. Deskripsi Data Siklus II
Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan yang
cukup baik dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, 67% dari
seluruh siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Terdapat
10 siswa atau (67%) yang tuntas dan 5 siswa atau (33%) yang tidak
tuntas. Akan tetapi pada siklus II prestasi belajar siswa belum
memenuhi target penelitian, yaitu 85% dari seluruh jumlah siswa
belum mencapai KKM. Oleh karena itu peneliti melakukan tindakan
pada siklus selanjutnya yaitu siklus III untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus II. Dibawah ini hasil nilai pada siklus II.
Tabel 4.3 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala
Susilowati
90 √
2. Ismawati Wijiningrum 35 √
3. Siti Nurjayanti 60 √
4. Tri Feni Ramadhani 80 √
5. Riska Noptriasih 80 √
6. Fahriz Abdul Khafid 30 √
7. Firdaus Nabil
Ramadhani Nugroho
90 √
8. Ilham Maulana Alfarez 60 √
9. Nuur Fariidah Ar-
raadiah
100 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 80 √
11. Ummi Siti Masyitoh 85 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 50 √
125
13. Keysa Putri Anggraini 90 √
14. Desila Sasa Akmalia 95 √
15. Syakira Indah Yovita 75 √
Jumlah 10 5
Presentase Pencapaian
KKM
67% 33%
Keterangan:
KKM : 65
Tuntas : 10 orang
Tidak Tuntas : 5 orang
4. Deskripsi Data Siklus III
Hasil tes evaluasi pada siklus III mengalami peningkatan yang baik
dibandingkan dengan siklus I dan II. Pada siklus III, 93% dari seluruh
siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Terdapat 14
siswa atau (93% siswa) yang tuntas dan 1 siswa atau (7%) yang tidak
tuntas. Prestasi belajar siswa sudah memenuhi target penelitian, yaitu
85% dari seluruh jumlah siswa sudah mencapai KKM. Berdasarkan
prestasi belajar siswa tersebut maka penerapan media gambar dengan
media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas
IV mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi (produksi,
komunikasi, dan transportasi). Dibawah ini hasil nilai evaluasi pada
siklus III.
126
Tabel 4.4 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala Susilowati 100 √
2. Ismawati Wijiningrum 55 √
3. Siti Nurjayanti 100 √
4. Tri Feni Ramadhani 100 √
5. Riska Noptriasih 100 √
6. Fahriz Abdul Khafid 80 √
7. Firdaus Nabil Ramadhani
Nugroho
100 √
8. Ilham Maulana Alfarez 75 √
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 100 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 100 √
11. Ummi Siti Masyitoh 100 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 100 √
13. Keysa Putri Anggraini 100 √
14. Desila Sasa Akmalia 100 √
15. Syakira Indah Yovita 90 √
Jumlah 14 1
Presentase Pencapaian
KKM
93% 7%
Keterangan:
KKM : 65
Tuntas : 14 orang
Tidak Tuntas : 1 orang
127
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus, dari data
yang diperoleh menunjukkan terjadinya peningkatan nilai yang cukup
baik. Selain itu perhatian dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran juga sangat tinggi. Sehingga jika dipadukan dengan
kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan
Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra
siklus atau penilaian akhir ilmu pengetahuan sosial sebelum dilakukan
penelitian menggunakan media gambar dengan media lingkungan.
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No Nama siswa Pra
Siklus
Siklus I Siklus II Siklus III
1. Laila Nurmala Susilowati 65 60 90 100
2. Ismawati Wijiningrum 20 10 35 55
3. Siti Nurjayanti 35 90 60 100
4. Tri Feni Ramadhani 30 80 80 100
5. Riska Noptriasih 35 60 80 100
6. Fahriz Abdul Khafid 25 20 30 80
7. Firdaus Nabil Ramadhani
Nugroho
75 90 90 100
8. Ilham Maulana Alfarez 45 55 60 75
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 60 100 100 100
10. Revalino Kevin Bahtiar 55 90 80 100
11. Ummi Siti Masyitoh 40 80 85 100
128
12. M. Faiz Ahmadinejad 35 40 50 100
13. Keysa Putri Anggraini 65 100 90 100
14. Desila Sasa Akmalia 80 95 95 100
15. Syakira Indah Yovita 40 85 75 90
Rata-rata 47 70,66 73,33 93,33
Berdasarkan tabel diatas dapat diketeahui bahwa perolehan rata-
rata nilai pra siklus adalah 47, siklus I menjadi 70,66, siklus II menjadi
73,33. Pada siklus III meningkat menjadi 93,33. Berdasarkan data tersebut
maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan menggunakan media gambar dengan media lingkungan berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti
diatas. Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari siklus ke siklus.
1. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan media
gambar dengan media lingkungan. Adapun dalam penelitian
mencangkup 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
tahap pengamatan atau observasi dan refleksi. Sebelum dilakukan
penelitian, peneliti melakukan penelitian melalui observasi sekaligus
mencari data nilai pra siklus di SD Negeri 2 Wonosegoro Desa
Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
Pada tahap ini hasil tes evaluasi siklus I yang peneliti peroleh pada
siswa kelas IV tahun pelajaran 2016-2017 adalah 60% siswa tuntas (9
129
siswa) dan yang tidak tuntas 40% (6 siswa). Presentase Perolehan hasil
tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.1 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I
Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
130
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara efektif
dan efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau
alat peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
131
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 8 33 24
Total 65
Kategori Sedang
Keterangan:
Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada
siklus I memperoleh skor 65 dari skor masksimal 100. Sehingga aktivitas
guru pada siklus I tergolong dalam predikat sedang. Adapun penjelasan
lebih lanjut mengenai aktivitas guru menggunakan media gambar dengan
media lingkungan adalah sebagai berikut:
132
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dimulai dari ucapan salam dan memimpin
doa, mengabsen siswa, memberikan motivasi kepada siswa, guru
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa. Apersepsi yang dilakukan guru sudah
sesuai dengan RPP. Akan tetapi guru kurang dalam memberikan
motivasi siswa pentingnya belajar IPS sehingga siswa akan antusias
dan memperhatikan materi pelajaran IPS apabila diberi motivasi.
b. Penguasaan materi
Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan
perkembangan teknologi produksi dengan cukup baik. Sehingga
siswa dapat mudah memahami materi.
c. Menyajikan materi
Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan
perkembangan teknologi produksi dengan mengaitkan materi
terhadap kehidupan sehari-hari siswa, seperti ketika sekolah siswa
memakai seragam, seragam berasal dari toko, toko-toko tersebut
membeli barang dari pabrik, dalam membuat suatu barang
menggunakan alat itulah yang disebut teknologi. Alat yang
digunakan untuk menghasilkan/menciptakan barang disebut
teknologi produksi yakni seperti mesin jahit zaman modern, alat
tenun zaman dahulu. Sehingga siswa dapat memahami materi IPS
133
dengan baik. Guru mengaitkan materi perkembangan teknologi
produksi dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitar.
d. Pengelolaan kelas
Guru kurang terampil dalam mengkondisikan siswa, terutama siswa
yang asyik sendiri kurang memperhatikan penjelasan guru.
Sehingga menyebabkan siswa kurang paham terhadap materi
pembelajaran. Guru kurang terampil dalam menarik perhatian siswa
untuk memperhatikan materi pelajaran IPS.
e. Ketepatan menggunakan media
Guru belum terampil menggunakan media gambar dan media
lingkungan saat pembelajaran. Sehingga guru masih kurang
maksimal dalam menjelaskan materi pembelajaran.
f. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik, guru membimbing
siswa dalam mengerjakan soal tes evaluasi.
g. Menutup pelajaran
Guru kurang terampil dalam menutup pembelajaran. Guru belum
memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses
pembelajaran yang telah dipelajari. Guru hanya menyampaikan
materi yang akan datang dan menutup pelajaran dengan salam dan
berdo‟a bersama-sama.
134
Selain peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap
guru, peneliti juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap
siswa. Berikut ini disajikan lembar observasi siswa yang peneliti
gunakan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung:
Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa:
Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keakt
ifan
Perha
tian
Kreati
fitas
Kedisipli
nan
1. Laila Nurmala
Susilowati
2 2 3 2 9 Cukup
2. Ismawati
Wijiningrum
1 2 1 2 6 Kurang
3. Siti Nurjayanti 3 4 4 4 15 Sangat
Baik
4. Tri Feni
Ramadhani
2 4 3 3 12 Baik
5. Riska
Noptriasih
2 2 2 3 9 Cukup
6. Fahriz Abdul
Khafid
1 2 1 1 5 Kurang
7. Firdaus Nabil
Ramadhani
Nugroho
2 4 4 4 14 Sangat
Baik
8. Ilham
Maulana
Alfarez
2 2 1 1 6 Kurang
9. Nuur Fariidah
Ar-radiah
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
10. Revalino
Kevin Bahtiar
3 3 4 4 14 Sangat
Baik
11. Ummi Siti
Masyitoh
3 3 3 3 12 Baik
12. M.Fais
Ahmadinejad
2 1 1 1 5 Kurang
13. Keysa Putri
Anggraini
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
14. Desila Ssa
Akmalia
3 4 4 4 15
Sangat
Baik
15. Syakira Indah
Yovita
2 3 4 4 13 Sangat
Baik
135
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat siswa
belajar dikelas menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan
media lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar
menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media
lingkungan pada siklus I dapat disimpulkan siswa yang
memperoleh predikat sangat baik sebanyak 7 siswa , siswa yang
mendapat predikat baik sebanyak 2 siswa, siswa yang mendapat
predikat cukup sebanyak 2 siswa, dan yang mendapat predikat
kurang sebanyak 4 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 15
siswa yang ada di kelas IV SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan,
Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
136
b. Pada siklus I siswa saat belajar dikelas menggunakan media gambar
dengan media lingkungan sudah cukup baik dalam keaktifan,
perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan. Siswa sudah banyak yang
memperhatikan pada saat pembelajaran menggunakan media
pembelajaran. Siswa menjadi suka pelajaran IPS sehingga siswa
tidak bosan ketika pelajaran IPS. Siswa juga mudah dalam
memahami pelajaran dan tidak mengantuk dikelas.
Pada siklus I ini aktivitas belajar siswa sudah banyak yang masuk
dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 7 siswa dari seluruh
jumlah siswa yaitu 15, siswa yang masuk dalam kategori baik
sebanyak 2 siswa, walaupun dalam siklus I sudah banyak siswa
yang masuk dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 7 siswa dan
2 siswa berpredikat baik, akan tetapi pada siklus I masih ada 6 siswa
masih berpredikat cukup dan kurang sehingga siswa tersebut belum
mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65. Siswa yang
berpredikat cukup sebanyak 2 siswa dan yang mendapat predikat
kurang sebanyak 4 siswa, oleh karena itu perlu perhatian dan
pendampingan kepada siswa tersebut pada siklus II agar dapat
mencapai KKM.
2. Siklus II
Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan kekurangan
dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaran
masih sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan kolaborasi
137
antara media gambar dan media lingkungan. Melalui data yang
diperoleh pada siklus II dapat dilihat terjadi adanya peningkatan pada
hasil belajar siswa sebesar 7% dari siklus I. Hasil tes evaluasi yang
diperoleh pada siklus II yaitu 67% atau 10 siswa mencapai KKM atau
tuntas, sedangkan 33% atau 5 siswa belum mencapai KKM atau belum
tuntas. Dengan hasil presentase nilai tuntas yang diperoleh yaitu 67%,
pada siklus II belum memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti
yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai KKM yang di tetapkan di SD
Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro,
Kabupaten Boyolali. Presentase Perolehan hasil evaluasi pada siklus II
adalah sebagai berikut:
67%
33%
Data Perolehan Hasil Evaluasi Siklus 2
KKM Tidak KKM
Gambar 4.2 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II
Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung:
138
Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
√
139
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara
efektif dan efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau
alat peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 24 45 8
Total 77
140
kategori Baik
Keterangan:
Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada
siklus I memperoleh skor 77 dari skor masksimal 100. Sehingga aktivitas
guru pada siklus I tergolong dalam predikat baik. Adapun penjelasan lebih
lanjut mengenai aktivitas guru pada saat menggunakan media gambar
dengan media lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dimulai dari ucapan salam dan memimpin
doa, mengabsen siswa, memberikan motivasi kepada siswa, guru
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa. Apersepsi yang dilakukan guru sudah
sesuai dengan RPP. Guru cukup baik dalam memberikan motivasi
siswa pentingnya belajar IPS sehingga siswa akan antusias dan
memperhatikan materi pelajaran IPS apabila diberi motivasi.
141
b. Penguasaan materi
Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan kemajuan
teknologi komunikasi dengan baik. Sehingga siswa dapat mudah
memahami materi.
c. Menyajikan materi
Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan kemajuan
teknologi komunikasi dengan mengaitkan materi terhadap
kehidupan sehari-hari siswa, seperti siapa yang pernah melihat
telepon? Telepon digunakan untuk berhubungan dengan orang lain
yang jaraknya jauh. Telepon merupakan salah satu teknologi/alat
komunikasi modern. Guru mengaitkan materi kemajuan teknologi
komunikasi dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitar.
Sehingga siswa mudah memahami materi.
d. Pengelolaan kelas
Guru kurang terampil dalam mengkondisikan siswa, terutama siswa
yang asyik sendiri membuat kelas menjadi ramai, dan kurang
memperhatikan penjelasan guru. Sehingga menyebabkan siswa
tersebut kurang paham terhadap materi pembelajaran. Guru masih
kurang terampil dalam menarik perhatian siswa untuk
memperhatikan materi pelajaran IPS.
e. Ketepatan menggunakan media
142
Guru sudah mulai terampil menggunakan media gambar dan media
lingkungan saat pembelajaran. Sehingga guru sudah mulai
maksimal dalam menjelaskan materi pembelajaran.
f. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik, guru membimbing
siswa dalam mengerjakan soal tes evaluasi.
g. Menutup pelajaran
Guru sudah cukup baik dalam menutup pembelajaran. Guru sudah
memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses
pembelajaran yang telah dipelajari. Guru menyampaikan materi
yang akan datang dan menutup pelajaran dengan salam dan berdo‟a
bersama-sama.
Selain peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap
guru, peneliti juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap
siswa. Berikut ini disajikan lembar observasi siswa yang peneliti
gunakan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung:
Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa:
Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa siklus II
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keakti
Fan
Perha
tian
Kreatifi
tas
Kedisi
plinan
1. Laila Nurmala
Susilowati
3 3 4 4 14 Sangat
Baik
2. Ismawati
Wijiningrum
1 2 1 2 6 Kurang
3. Siti Nurjayanti 2 3 2 1 8 Cukup
4. Tri Feni
Ramadhani
2 3 4 4 13 Sangat
Baik
5. Riska
Noptriasih
2 3 4 4 13 Sangat
Baik
143
6. Fahriz Abdul
Khafid
2 2 1 1 6 Kurang
7. Firdaus Nabil
Ramadhani
Nugroho
2 4 4 4 14 Sangat
Baik
8. Ilham
Maulana
Alfarez
2 3 2 2 9 Cukup
9. Nuur Fariidah
Ar-radiah
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
10. Revalino
Kevin Bahtiar
4 3 3 3 13 Sangat
Baik
11. Ummi Siti
Masyitoh
4 4 3 3 14 Sangat
Baik
12. M.Fais
Ahmadinejad
1 2 2 2 7 Cukup
13. Keysa Putri
Anggraini
3 3 4 4 14 Sangat
Baik
14. Desila Sasa
Akmalia
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
15. Syakira Indah
Yovita
2 2 3 4 11 Baik
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat siswa belajar
dikelas menggunakan media gambar dan media lingkungan adalah
sebagai berikut:
144
a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar
menggunakan media gambar dengan media lingkungan pada siklus
II dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh predikat sangat
baik sebanyak 9 siswa, yang memperoleh predikat baik sebanyak 1
siswa, yang memperoleh predikat cukup sebanyak 3 siswa, dan
yang mendapatkan predikat kurang sebanyak 2 siswa. Pada siklus II
aktivitas belajar siswa sudah banyak yang masuk dalam kategori
sangat baik. Siswa yang masuk kategori sangat baik meningkat
dibandingkan dengan siklus I sebanyak 7 siswa, siklus II menjadi 9
siswa. Siswa berpredikat baik hanya 1 siswa karena sudah
meningkat menjadi berpredikat sangat baik. Pada siklus II siswa
yang masuk dalam kategori kurang jumlahnya menjadi lebih sedikit
dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I yang masuk kategori
kurang sebanyak 4 siswa, siklus II menjadi 2 orang siswa. Siswa
yang berperedikat kurang tersebut berkurang jumlahnya menjadi
berpredikat cukup.
b. Pada siklus II siswa saat belajar dikelas menggunakan media
gambar dan media lingkungan sudah baik dalam Keaktifan,
perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan. Sudah banyak siswa masuk
kategori sangat baik. Siswa sudah banyak yang memperhatikan
penjelasan guru menggunakan media pembelajaran, akan tetapi
masih ada beberapa yang masih berpredikat cukup dalam Keaktifan,
perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan saat belajar. Dalam hal
145
keaktifan, siswa juga sudah aktif dalam belajar seperti ketika
ditunjuk kedepan siswa mau untuk maju kedepan. Serta perhatian
siswa saat mengikuti pembelajaran IPS sudah baik. Siswa tidak
bosan dan mengantuk dikelas.
Pada siklus II ini aktivitas belajar siswa sudah banyak yang masuk
dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 9 siswa dari seluruh
jumlah siswa yaitu 15, siswa yang masuk dalam kategori baik
sebanyak 1 siswa, walaupun dalam siklus II sudah banyak siswa
yang masuk dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 9 siswa dan
1 siswa berpredikat baik, akan tetapi pada siklus II masih ada 5
siswa yang masih berpredikat cukup dan kurang sehingga siswa
tersebut belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu
65. Siswa yang berpredikat cukup sebanyak 3 siswa dan yang
mendapat predikat kurang sebanyak 2 siswa, oleh karena itu perlu
perhatian dan pendampingan kepada siswa 5 siswa tersebut pada
siklus III agar dapat mencapai KKM.
3. Siklus III
Pada siklus III tindakan penelitian mempertimbangkan kekurangan
dan kendala yang muncul pada siklus II. Proses pembelajaran pada
siklus III ini masih sama dengan siklus I dan II yaitu dengan
menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Melalui data
yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat terjadi peningkatan yang
signifikan pada hasil belajar siswa sebesar 26% dari siklus II ke siklus
146
III. Hasil tes evaluasi yang diperoleh pada siklus III yaitu 93% (14
siswa) mencapai KKM, sedangkan 7% (1 siswa) tidak mencapai
KKM. Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh pada siklus
III telah memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu 85%
siswa tuntas atau mencapai KKM yang ditetapkan di SD Negeri 2
Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten
Boyolali. Presentase perolehan hasil evaluasi pada siklus III sebagai
berikut:
Gambar 4.3 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III
Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.10 Lembar Observasi guru Siklus III
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
147
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara efektif √
148
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau
alat peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa √
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
√
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar √
Jumlah 48 36 2
Total 86
kategori Baik
Keterangan:
Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
76-100 = baik
149
51-75 = sedang
25-50 = kurang
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada
siklus I memperoleh skor 86 dari skor masksimal 100. Sehingga aktivitas
guru pada siklus I tergolong dalam predikat baik. Adapun penjelasan lebih
lanjut mengenai aktivitas guru pada saat menggunakan media gambar dan
media lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dimulai dari ucapan salam dan memimpin
doa, mengabsen siswa, memberikan motivasi kepada siswa, guru
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa. Apersepsi yang dilakukan guru sudah
sesuai dengan RPP. Guru sudah baik dalam memberikan motivasi
siswa pentingnya belajar IPS sehingga siswa akan antusias dan
memperhatikan materi pelajaran IPS apabila diberi motivasi.
b. Penguasaan materi
Guru dapat menerangkan materi pengertian kemajuan teknologi
transportasi dengan baik. Sehingga siswa dapat mudah memahami
materi.
c. Menyajikan materi
Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan kemajuan
teknologi transportasi dengan mengaitkan materi terhadap
kehidupan sehari-hari siswa, seperti apabila kita pergi kesuatu
150
tempat kita naik apa? Kita naik sepeda, motor, mobil, pesawat
terbang. Sepeda, motor, mobil, pesawat merupakan teknologi
transportasi modern. Guru mengaitkan materi kemajuan teknologi
transportasi dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitar.
Sehingga siswa mudah memahami materi.
d. Pengelolaan kelas
Guru sudah terampil dalam mengkondisikan siswa sehingga siswa
memperhatikan tidak ramai sendiri di dalam kelas. Siswa menjadi
paham terhadap materi yang dijelaskan oleh guru karena
memperhatikan.
e. Ketepatan menggunakan media
Guru sudah terampil menggunakan media gambar dan media
lingkungan saat pembelajaran. Sehingga guru sudah maksimal
dalam menjelaskan materi pembelajaran.
f. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik, guru membimbing
siswa dalam mengerjakan soal tes evaluasi.
g. Menutup pelajaran
Guru sudah baik dalam menutup pembelajaran. Guru sudah
memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses
pembelajaran yang telah dipelajari. Guru menutup pembelajaran
dengan salam dan berdo‟a bersama-sama.
151
Selain peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap
guru, peneliti juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap
siswa. Berikut ini disajikan lembar observasi siswa yang peneliti
gunakan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.11 Lembar Observasi Siswa Siklus III
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keak
tifan
Perhati
an
Kreatifi
tas
Kedisipli
nan
1. Laila
Nurmala
Susilowati
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
2. Ismawati
Wijiningrum
1 3 1 3 8 Cukup
3. Siti
Nurjayanti
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
4. Tri Feni
Ramadhani
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
5. Riska
Noptriasih
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
6. Fahriz
Abdul
Khafid
4 3 3 4 14 Sangat
Baik
7. Firdaus
Nabil
Ramadhani
Nugroho
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
8. Ilham
Maulana
Alfarez
3 3 2 3 11 Baik
9. Nuur
Fariidah Ar-
radiah
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
10. Revalino
Kevin
Bahtiar
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
11. Ummi Siti
Masyitoh
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
12. M.Fais
Ahmadineja
d
4 2 3 4 13 Sangat
Baik
13. Keysa Putri
Anggraini
4 4 4 4 16 Sangat
Baik
14. Desila Sasa
Akmalia
4 4 4 3 15 Sangat
Baik
15. Syakira
Indah Yovita
3 4 4 4 15 Sangat
Baik
Keterangan Tabel:
152
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat siswa belajar
dikelas menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media
lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar
menggunakan media gambar dan media lingkungan pada siklus III
dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh predikat sangat
baik sebanyak 13 siswa, yang memperoleh predikat baik sebanyak 1
siswa, yang memperoleh predikat cukup hanya 1 siswa, dan yang
mendapat predikat kurang tidak ada.
b. Pada siklus III siswa saat belajar dikelas menggunakan media
gambar dan media lingkungan sudah sangat baik dalam hal
keaktifan, perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan. Siswa sudah
banyak yakni 14 siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada
saat menggunakan media pembelajaran, siswa bersungguh-
153
sungguh/disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran maka wajar
bila hasil belajar siswa pada siklus III mencapai 93% ≥ 85% KKM
Kelas. Maka penelitian tindakan kelas (PTK) sudah dinyatakan
berhasil.
4. Rekapitulasi Pra siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Tabel 4.12 Rekapitulasi Pra siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Siswa % Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas 4 27% 9 60% 10 67% 14 93%
Tidak
Tuntas
11 73% 6 40% 5 33% 1 7%
Jumlah 15 100% 15 100% 15 100% 15 100%
Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus,
siklus I, siklus II, siklus III:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
KKM
Tidak KKM
Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II,
Siklus III
154
Berdasarkan tabel dan gambar diatas diketahui bahwa ketuntasan
siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Pada pra
siklus hanya 27% siswa yang memenuhi KKM, sedangkan pada siklus I
hasil presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 60%, Pada siklus II
yang mencapai KKM sebesar 67%, dan siklus III yang mencapai KKM
sebesar 93% atau 14 siswa.
155
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan
media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi kemajuan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi) pada
siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro, Desa Jaragan, Kecamatan
Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016-2017. Hal ini
dibuktikan pada pra siklus sebelum menggunakan media gambar dan
lingkungan hanya 27% (4 siswa) yang mencapai KKM, sedangkan 73%
(11 siswa) belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata 47. Pada siklus I
terjadi peningkatan hasil belajar yaitu 60% (9 siswa) yang mencapai
KKM, sedangkan 40% (6 siswa) tidak mencapai KKM. Pada siklus I siswa
mencapai ketuntasan klasikal sebesar 60% (9 siswa) dengan nilai rata-rata
70,66. Sedangkan pada siklus II 67% (10 siswa) mencapai KKM atau
tuntas, sedangkan 33% (5 siswa) tidak mencapai KKM. Pada siklus II
siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 67% (10 siswa) dengan nilai
rata-rata 73,33. Siklus I ke siklus II ada kenaikan nilai rata-rata sebesar
2,67. Terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus III yaitu 93% (14
siswa) mencapai KKM atau tuntas, sedangkan 7% (1 siswa) tidak
mencapai KKM atau tidak tuntas. Pada siklus III siswa mencapai
ketuntasan klasikal sebesar 93% (14 siswa) dengan nilai rata-rata 93,33.
Dari siklus II nilai rata-rata sebesar 73,33 ke siklus III dengan nilai rata-
rata 93,33 ada kenaikan sebesar 20. KKM pada siklus I sebesar 60%,
156
siklus II sebesar 67%, dan siklus III sebesar 93% ≥ 85% sehingga
penelitian tindakan kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.
B. Saran
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebaiknya membimbing para guru untuk
memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar seperti
menghimbau kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran
dalam mengajar agar pembelajaran tidak membosankan, guru harus
memiliki inovasi dalam mengajar atau kreatif. Kemudian memberikan
motivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas yaitu
penggunaan media pembelajaran yang lebih inovatif serta melakukan
evaluasi untuk perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya.
2. Guru
Guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam mengajar, yakni
dapat menggunakan media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, serta melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan menghilangkan
kejenuhan siswa.
157
3. Siswa
Siswa sebaiknya dapat lebih aktif dan semangat dalam mengikuti
proses pembelajaran agar mampu memahami materi yang diajarkan
oleh guru sehingga hasil belajar siswa meningkat dan lebih baik.
158
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Asmani, Jamal Ma‟mur. 2010. Tips Efektif Aplikasi KTSP di Sekolah. Jogjakarta:
Bening.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah
Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hartiny Sam‟s, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras.
Hastutik, Ninuk Puji. 2012. Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan
Kemampuan Siswa Menulis Puisi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Gunungsari Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan.
Surakarta:Jurusan PSKGJ PGSD Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rahyubi, Heri. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik
Deskripsi dan Tinjauan Kritis.Jawa Barat: Referens.
M. Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.
Yogyakarta: Trustmedia.
Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: TrustMedia Publishing.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
S.Sadiman, Arief, dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sam‟s, Rosma Hartiny. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Teknik Bermain
Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika. Yoyakarta:
Teras.
159
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI).
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
( PT Pustaka Insan Madani, Anggota IKAPI).
Sulistiowati, Heri. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Melalui Metode Jarimatika
pada Siswa Kelas II MI Tamrinul Ulum Jetis Susukan kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016-2017. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga:
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kecana Prenada Media Group.
Suyadi. 2015. Penelitian Tidakan Kelas. Jogjakarta:DIVA Press.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) . Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Usman, M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2009. Perspektif Pendidikan SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Windawati. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan
Melalui Media Audio-Visual Pada Siswa Kelas IV MI Asysyafi’iyyah
Jatirejo Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016-2017. Skripsi
tidak diterbitkan. Salatiga: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
IAIN Salatiga.
Nurman, 2009. Kriteria ketuntasan minimal-kkm, (Online),
(http://nurmanspd.wordpress.com/2009/09/08/kriteria-ketuntasan-minimal-
kkm/, diakses 1 Juli 2017).
Yuliantika, 2013. Kkm-kriteria ketuntasan minimal, (Online),
(http://yuliantika.wordpress.com/2013/05/23/kkm-kriteria-ketuntasan
minimal/, diakses 1 Juli 2017).
.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Wonosegoro
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi, serta pengalaman menggunakannya.
C. Indikator
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi dan teknologi
produksi.
2. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi produksi
3. Siswa dapat membandingkan/ membedakan teknologi produksi
sederhana/tradisional dan teknologi modern.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat mengerti
pengertian teknologi dan pengertian teknologi produksi .
2. Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media
lingkungan siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi
produksi.
3. Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media
lingkungan siswa dapat membandingkan teknologi produksi
sederhana/tradisional dan teknologi modern.
E. Karakter Siswa Yang Diharapkan:
Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (Respect), Tekun
(Diligence) dan Tanggung jawab (Responsibility).
F. Materi Pembelajaran
1.Pengertian teknologi
Teknologi berkaitan dengan suatu temuan atau ciptaan
manusia yang dapat mempermudah hidup kita. Teknologi dapat
berwujud ilmu atau benda. Menurut jenisnya, teknologi dibagi
menjadi 2, yaitu teknologi sederhana(tanpa mesin) dan teknologi
modifikasi(mesin).
a. Teknologi sederhana, yaitu suatu cara untuk meringankan
pekerjaan menggunakan alat-alat tanpa mesin. Misalnya: alat
tenun, alat pembuat genting, dan batu bata.
b. Teknologi modifikasi, teknologi modifikasi digolongkan
menjadi 2 yaitu:1) teknologi tepat guna, yaitu cara
menghasilkan pekerjaan dengan mesin sederhana. Hasilnya
diperoleh lebih banyak dan waktunya lebih singkat. Contohnya
mesin bubut dalam pembuatan mebel dan mesin pres untuk
membuat tegel. 2) teknologi modern yaitu cara yang
menghasilkan barang-barang dalam jumlah banyak
menggunakan mesin canggih. Teknologi ini biasanya
digunakan perusahaan besar. Misalnya, industri mobil,
pesawat, tekstil, dan surat kabar.
2.Perkembangan Teknologi Produksi
Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan
manusia untuk menciptakan barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhannya. Perkembangan teknologi produksi digolongkan menjadi
tiga yaitu pangan,sandang, dan papan/tempat tinggal.
1) Teknologi produksi pangan
Pada zaman dahulu, teknologi yang digunakan masih sangat
sederhana dan memerlukan tenaga yang besar dengan hasil
terbatas. Orang masih menggantungkan hidupnya pada alam. Dulu
untuk memasak orang akan membuat tungku dan mencari kayu
bakar. Tungku adalah batu atau tanah liat yang diatur untuk
perapian. Untuk apinya, digunakan kayu kering yang dibakar.
Namun pada saat sekarang, kita sudah mengenal kompor minyak
dan kompor gas.
Contoh lain perkembangan teknologi produksi adalah
dalam hal pengolahan lahan pertanian. Teknologi produksi pada
masa lalu untuk mengolah lahan pertanian adalah dengan cangkul
atau bajak dengan menggunakan tenaga hewan, misalnya kerbau
atau sapi. Penggunaan cangkul dan bajak membutuhkan waktu
yang banyak dan tenaga yang banyak. Sebaliknya petani masa kini
menggunakan mesin traktor untuk menggemburkan tanah.
Penggunaan traktor tangan tidak membutuhkan tenaga yang terlalu
besar dan penggemburan tanah menjadi lebih mudah, ringan, dan
cepat. Sementara alat tradisional untuk menuai padi ketika panen
diantaranya masih menggunakan alu untuk menumbuk padi agar
terpisah dari batangnya, atau dipukul-pukulkan pada batu. Setelah
itu ditumbuk pada lesung untuk mendapatkan beras. Sekarang,
sudah menggunakan mesin rontok, penggiling padi yang mampu
menghasilkan beras yang lebih utuh dan bersih serta mesin selep
untuk mengolah padi menjadi beras.
2) Teknologi produksi sandang
Contoh perkembangan teknologi produksi sandang atau
pakaian. Kebutuhan sandang merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia. Baju yang kita kenakan melalui proses produksi
yang sangat rumit. Pakaian tebuat dari kain, kain terbuat dari
benang, benang dari kapas. Dahulu pembuatan sandang dengan alat
sederhana yaitu alat tenun yang memerlukan waktu lama, tenaga
yang banyak, selain itu barang yang dihasilkan pun sedikit.
Sekarang, menggunakan mesin jahit listrik, dan juga banyak
ditemui di pabrik-pabrik tekstil dengan mesin modern yang dapat
menghasilkan kain berkualitas,dan jumlahnya banyak, serta kain
bervariasi.
3) Teknologi produksi papan(tempat tinggal)
Selain bahan makanan dan pakaian, manusia juga
memerlukan bangunan untuk tempat tinggal. Kita juga
membutuhkan perlengkapan seperti, meja,kursi,tempat tidur,
almari, dan lain-lain. Pada zaman dahulu orang memotong kayu
menggunakan kapak dan peralatan yang masih sederhana.
Sekarang memotong kayu dengan gergaji mesin, menyerut kayu
dengan serutan mesin, tidak seperti dulu dengan serutan manual
yang menggunakan tenaga manusia lebih besar.
Ciri teknologi produksi yang menggunakan teknologi
modern sebagai berikut:
a) Menggunakan peralatan mesin yang canggih
b) Tenaga manusia yang dibutuhkan relatif sedikit
c) Menimbulkan polusi, baik suara, tanah, dan air
d) Membutuhkan biaya perawatan alat
e) Hasil produksi banyak
f) Waktu produksi lebih cepat
Ciri teknologi produksi menggunakan teknologi sederhana
sebagai berikut:
a) Memakai peralatan sederhana tanpa mesin, menggunakan
tenaga manusia dan hewan
b) Waktu produksi lama
c) Hasil produksi lebih sedikit
d) Tidak menimbulkan polusi
G. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, drill (latihan),
Inquiry dan penugasan
H. Media, Alat, dan Sumber belajar
1. Media : kolaborasi antara media gambar dan media
lingkungan.
2. Alat : kapur, papan tulis, penghapus, kertas
karton, solasi.
3. Sumber Belajar : Buku Paket IPS untuk MI/SD, LKS IPS
kelas IV, dan Sumber lain yang relevan.
I. Langkah-langkah pembelajaran
No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
(kegiatan awal)
Apersepsi :
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah
seorang siswa dengan penuh khidmat.
b. Guru mengabsen kehadiran siswa, kemudian
memeriksa pakaian dan merapikan tempat duduk
(mengkondisikan siswa).
c. Guru memotivasi siswa seperti: manusia dikaruniai
Allah berupa akal dan pikiran sehigga dapat
5 menit
menciptakan sesuatu yang mempermudah
pekerjaan. Yakni salah satunya teknologi produksi.
Serta perkembangan teknologi menunjukkan
kemajuan kecerdasan manusia.
d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
materi pembelajaran seperti: Ketika pergi ke
sekolah kamu mengenakan seragam sekolah,
topi,tas, buku tulis, sepatu, alat-alat tulis. Tahukah
kamu dari mana barang-barang itu? Barang-barang
tersebut berasal dari toko-toko yang menjual alat-
alat sekolah. Toko-toko itu membeli barang-
barang yang dijual dari pabrik. Pabrik itulah yang
membuat alat-alat sekolah yang kamu pakai
sekarang ini. Kegiatan yang dilakukan untuk
membuat barang-barang yang kita pakai itulah
yang disebut kegiatan produksi. Ada Juga berbagai
macam peralatan. Peralatan dan cara yang
digunakan untuk membuat suatu barang itulah
yang kita sebut dengan teknologi produksi.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah
pembelajaran.
f. Guru memebrikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai teknologi dan mencari tahu
deskripsi perkembangan teknologi
produksi di lingkungan sekitar.
Siswa melihat gambar teknologi produksi
dan mencoba menebak gambar tersebut.
Setelah melihat media gambar dikelas dan
siswa diajak keluar kelas melihat langsung
contoh-contoh alat teknologi produksi
60 menit
yang ada di lingkungan sekitar.
Salah satu siswa maju kedepan
menjelaskan gambar tersebut dan
menjelaskan benda yang ada di
lingkungan sekitar termasuk teknologi
produksi modern atau tradisional.
b. Elaborasi
Siswa berdiskusi kelompok tentang
apa saja jenis teknologi produksi
masa lalu/sederhana dan masa
kini/modern.
Guru menyampaikan materi
teknologi produksi dengan media
gambar dan media lingkungan
dengan melihat secara langsung
contoh teknologi produksi yang ada
di lingkungan sekitar.
Setelah semua jelas, guru
memberikan soal evaluasi dengan
membagikan lembar soal kepada
setiap siswa untuk dikerjakan secara
mandiri. Sebagai tindak lanjut guru
berpesan agar anak- anak selalu rajin
belajar baik di sekolahan maupun di
rumah.
c. Konfirmasi
Siswa diminta bertanya tentang hal-
hal yang belum diketahui terkait
proses pembelajaran hari ini.
Siswa bersama dengan guru
berdiskusi meluruskan kesalah
pahaman konsep terkait materi pada
pembelajaran yang dilakukan.
Siswa bersama dengan guru
menyimpulkan materi yang dipelajari
hari ini.
Siswa diberi penguatan dan motivasi
khususnya kepada siswa yang kurang
semangat atau merasa kurang senang
dalam mengikuti pembelajaran.
Siswa mengerjakan evaluasi dari guru
Penutup a. Guru memberikan umpan balik atau komentar
mengenai proses pembelajaran hari ini.
b. Guru menyampaikan materi yang akan datang
c. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama.
5menit
J. Penilaian
a. Prosedur penilaian : penilaian hasil belajar
b. Jenis penilaian : tes( pilihan ganda dan uraian)
c. Instrumen penilaian : dibawah ini.
Soal evaluasi Siklus 1
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar!
1. Teknologi untuk meringankan pekerjaan manusia menggunakan
alat-alat tanpa mesin, yakni tenaga manusia disebut teknologi...
a.teknologi modern
b.teknologi sederhana
c.teknologi tepat guna
d.teknologi modifikasi
2. teknologi produksi sederhana untuk memasak pada zaman dahulu
adalah..
a.kompor gas
b.kompor minyak
c.tungku
d.kayu
3. Teknologi produksi sandang/baju sederhana adalah..
a. mesin jahit
b. alat tenun
c. mesin perontok padi
d.kapak
4. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi papan/tempat tinggal
masa sekarang adalah...
a. kapak
b. serutan manual
c. gergaji mesin
d. gergaji
5. mesin rontok padi merupakan teknologi produksi pada..
a. sandang
b. pangan
c. papan
d. komunikasi
6. Ciri teknologi sederhana adalah
a. menggunakan peralatan tanpa mesin
b. menggunakan peralatan mesin
c. harganya mahal
d.hasil produksi banyak
7. mesin jahit merupakan teknologi produksi pada..
a. papan/ tempat tinggal
b. sandang/ baju
c. pangan/ makanan
d. komunikasi/ hubungan
8. dibawah ini alat untuk memotong kayu tradisional adalah...
a.gergaji mesin
b.kapak
c.mesin serut
d. serut manual
9. alat modern yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras
adalah..
a.antan
b.lesung
c.mesin selep
d.dipukulkan pada batu
10. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi adalah...
a. mesin jahit
b. telepon
c. surat
d. alarm
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan untuk
menghasilkan...
2. Mesin traktor merupakan teknologi produksi pangan masa...
3. Apa sajakah alat –alat produksi sederhana pada zaman dahulu...
4. Mesin jahit merupakan teknologi produksi untuk membuat...
5. Mesin perontok padi merupakan teknologi produksi pangan...
Kunci jawaban!
A. Pilihan Ganda
1. B
2. C
3. B
4. C
5. B
6. A
7. B
8. B
9. C
10. A
B. Uraian Singkat
1. Barang dan jasa
2. Sekarang/Modern
3. Cangkul, Kapak, Alu, Penggiling Padi, Alat Tenun.
4. Baju
5. Modern
Skoring
A. Pilihan ganda
1.Keterangan:
a. jumlah soal : 10
b. setiap butir soal bernilai : 1
c. nilai maksimal : 10
2. penilaian
Nilai : ∑ jawaban benar x 1
B. Uraian singkat
1. Keterangan :
a. Jumlah soal : 5
b. Setiapa butir bernilai : 1
c. Nilai maks : 10
2. Penilaian :
Nilai : ∑ jawaban benar x 2
C. Nilai akhir (NA)
1. Nilai maksimal: nilai pilihan ganda + nilai uraian singkat
dibagi 2 di kalikan 10 hasilnya skor maksimal 100.
D. Penilaian Aktivitas belajar Guru dan Siswa
1) Lembar Observasi Guru
Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut
Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media/alat peraga secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat
peraga
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Jumlah
Total
Kategori
Keterangan:
Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang (Sulistiowati, 2016: 89)
2) Lembar observasi siswa
Instrumen Pengamatan siswa menurut Windawati
(2016:88) yakni sebagai berikut:
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keaktif
an
Perhati
an
Kreatifi
tas
Kedisipli
nan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat Baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
Jaragan, 22 Mei 2017
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Wonosegoro
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A.Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B.Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi, serta pengalaman menggunakannya.
C. Indikator
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi komunikasi
2. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi
3. Siswa dapat membandingkan/membedakan teknologi komunikasi
sederhana dan teknologi modern.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan
pengertian teknologi komunikasi.
2. Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media
lingkungan siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi
komunikasi.
3.Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media
lingkungan siswa dapat membandingkan teknologi komunikasi
sederhana/tradisional dan teknologi modern.
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (Respect), Tekun
(Diligence) dan Tanggung jawab (Responsibility).
F. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Alat komunikasi diartikan sebagai alat untuk berhubunga
dengan orang lain. Alat komunikasi diperlukan untuk melakukan
komunikasi dengan orang yang berjauhan. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan, tertulis, dan isyarat.
1) Alat komunikasi lisan
Dulu orang berkomunikasi secara lisan akan tetapi
kesulitan berhubungan dengan orang yang letaknya jauh.
Komunikasi masa sekarang dapat secara mudah dengan
orang lain sejauh apapun jaraknya. Hal tersebut adanya
penemuan televisi, radio, telepon, intenet, HP/handphone.
Jika kamu mempunyai ponsel canggih dan tersambung
internet kamu dapat melakukan video call. Video call yaitu
layanan yang memungkinkan untuk berkomunikasi
berjauhan sekaligus melihat wajahnya secara langsung.
2) Alat komunikasi tulisan
Komunikasi tertulis yang masih dilakukan dari dulu
hingga kini yaitu berkirim surat. Surat dikirim melalui
kurir(pengantar kurir). Dulu surat ditulis pada daun,
pelapah pohon, atau kulit binatang.
Semakin majunya teknologi, pengiriman pesan
tertulis mulai dilakukan dengan menggunakan mesin
facsmile. Facsimile merupakan sebuah mesin
cetak/fotokopi jarak jauh dengan menggunakan jaringan
telepon. Alat komunikasi lainnya, yaitu koran, majalah, dan
buku sebagai media cetak. Yang lebih akrab dengan
kehidupan kita sehari-hari yaitu penggunaan telepon
genggam yang digunakan untuk mengirim sms dan intenet
untuk berkirim surat elektronik(email).
3) Alat komunikasi isyarat
Alat komunikasi tradisional berupa kentongan atau
bedhug. Kentongan dan bedhug dibunyikan dengan cara
dipukul. Kentongan digunakan untuk menyampaikan berita,
yaitu berita duka dan bencana. Sedangkan bedhug umunnya
digunakan memanggil umat muslim untuk melakukan
ibadah di masjid. Sekarang alat komunikasi isyarat
ditambah dengan sirine, alarm, dan lampu sorot.
2. Kelebihan dan kekurangan alat komunikasi tradisional
a. kelebihan
(1) Harganya murah
(2) Jika rusak mudah diperbaiki
(3) Tidak terlalu bergantung pada alat
(4) Tidak berdampak negatif pada kesehatan
b. kekurangan
(1) Jangkauan terbatas
(2) Susah dibawa kemana-mana
(3) Berita diterima dalam waktu lama
(4) Berita sulit disimpan
3. Kelebihan dan kekurangan alat komunikasi modern
a. kelebihan
(1) Jangkauan luas
(2) Mudah dibawa kemana-mana
(3) Berita diterima dengan cepat
(4) Dapat digunakan setiap waktu
(5) Bisa disimpan
b. kekurangan
(1) Harga mahal
(2) Dapat mengganggu kesehatan
(3) Jika rusak sulit diperbaiki
(4) Sangat bergantung pada alat
G. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, drill (latihan),
Inquiry dan penugasan
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : kolaborasi antara media gambar dan
media lingkungan.
2. Alat : kapur, papan tulis, penghapus, kertas
karton, solasi.
3. Sumber Belajar : Buku Paket IPS untuk MI/SD, LKS IPS
kelas IV, dan Sumber lain yang relevan.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
(kegiatan awal)
Apersepsi :
g. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh salah seorang
5 menit
siswa dengan penuh khidmat.
h. Guru mengabsen kehadiran siswa,
kemudian memeriksa pakaian dan
merapikan tempat duduk
(mengkondisikan siswa).
i. Guru memotivasi siswa seperti:
manusia dikaruniai Allah berupa akal
dan pikiran sehigga dapat
menciptakan sesuatu yang
mempermudah pekerjaan. Yakni
salah satunya teknologi komunikasi.
Serta perkembangan teknologi
menunjukkan kemajuan kecerdasan
manusia.
j. Guru mengajukan pertanyaan yang
mengaitkan materi pembelajaran
seperti: siapa yang dirumah punya
HP? Siapa yang pernah melihat HP?
Kamu pernah menggunakan telepon,
bukan? Pasti kamu juga suka
menonton film kartun di televisi. Di
rumahmu juga sering diputar radio
atau tape recorder. Telepon, radio
merupakan teknologi komunikasi.
k. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa setelah
pembelajaran.
l. Guru memberikan acuan bahan
pelajaran yang akan dipelajari berupa
buku siswa.
2. Kegiatan Inti d. Eksplorasi
Siswa mendengarkan penjelasan
60
menit
guru mengenai teknologi
komunikasi dan mencari tahu
deskripsi perkembangan
teknologi komunikasi di
lingkungan sekitar.
Siswa melihat gambar teknologi
komunikasi dan mencoba
menebak gambar tersebut.
Setelah melihat media gambar
dikelas dan siswa diajak keluar
kelas melihat langsung contoh-
contoh alat teknologi komunikasi
yang ada di lingkungan sekitar.
Salah satu siswa maju kedepan
menjelaskan gambar tersebut dan
menjelaskan benda yang ada di
lingkungan sekitar termasuk
teknologi komunikasi modern
atau tradisional.
e. Elaborasi
Siswa berdiskusi kelompok
tentang apa saja jenis teknologi
komunikasi masa lalu/sederhana
dan masa kini/modern.
Guru menyampaikan materi
teknologi komunikasi dengan
media gambar dan media
lingkungan dengan melihat
secara langsung contoh teknologi
komunikasi yang ada di
lingkungan sekitar.
Setelah semua jelas, guru
memberikan soal evaluasi
dengan membagikan lembar soal
kepada setiap siswa untuk
dikerjakan secara mandiri.
Sebagai tindak lanjut guru
berpesan agar anak- anak selalu
rajin belajar baik di sekolahan
maupun di rumah.
f. Konfirmasi
Siswa diminta bertanya tentang
hal-hal yang belum diketahui
terkait proses pembelajaran hari
ini.
Siswa bersama dengan guru
berdiskusi meluruskan kesalah
pahaman konsep terkait materi
pada pembelajaran yang
dilakukan.
Siswa bersama dengan guru
menyimpulkan materi yang
dipelajari hari ini.
Siswa diberi penguatan dan
motivasi khususnya kepada
siswa yang kurang semangat atau
merasa kurang senang dalam
mengikuti pembelajaran.
Siswa mengerjakan evaluasi dari
guru
Penutup d. Guru memberikan umpan balik atau
komentar mengenai proses
pembelajaran hari ini.
e. Guru menyampaikan materi yang
akan datang
f. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam dan berdoa
bersama.
5
Menit
J. Penilaian
a. Prosedur penilaian : penilaian hasil belajar
b. Jenis penilaian : tes( pilihan ganda dan uraian)
c. Instrumen penilaian : dibawah ini.
Soal evaluasi Siklus II
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap
benar!
1. Teknologi yang digunakan untuk berhubungan dengan orang lain
secara berjauhan disebut...
a. Teknologi komunikasi
b. Teknologi produksi
c. Teknologi Ttransportasi
d. Teknologi produksi pangan
2. dibawah ini yang merupakan teknologi komunikasi modern adalah..
a. bercakap-cakap
b. handphone/HP
c. kentongan
d. bedhug
3. dibawah ini yang temasuk alat komunikasi tulisan adalah..
a. bedhug
b. kentongan
c. alarm
d. surat
4. dibawah ini manakah kelebihan komunikasi tradisional kentongan...
a. harganya murah
b. dapat mengganggu kesehatan
c. jika rusak sulit di perbaiki
d. harganya mahal
5.dibawah ini manakah kelebihan teknologi komunikasi modern...
a. berita diterima dengan cepat
b. mengganggu kesehatan
c. jika rusak sulit diperbaiki
d. sangat bergantung pada alat
6. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi lisan adalah..
a. surat
b. email/ berkirim surat elektronik
c. buku
d. bercakap-cakap/ ngobrol
7. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi isyarat adalah..
a. televisi
b. radio
c. bercakap-cakap
d. alarm
8. dibawah ini manakah yang merupakan alat komunikasi modern..
a. HP
b. kentongan
c. bedhug
d. burung merpati
9. dibawah ini yang merupakan alat komunikasi tradisional/zaman dahulu
adalah...
a. internet
b. HP
c. televisi
d. kentongan
10. kentongan digunakan untuk komunikasi...
a. isyarat
b.suara
c. lisan
d. tulisan
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Alat komunikasi tradisional pada zaman dahulu untuk memanggil
umat muslim beribadah di masjid disebut...
2. Alat komunikasi digunakan untuk berhubungan dengan...
3. Alat komunikasi tardisional harganya...
4. Yang termasuk alat komunikasi tradisional yaitu...
5. Yang temasuk alat komunikasi modern adalah...
Kunci jawaban!
A.Pilihan Ganda
1. A 6. D
2. B 7.D
3. B 8. A
4. D 9.D
5. A 10.A
B.Uraian Singkat
1. Bedhug
2. Orang lain
3. Murah
4. Kentongan, bedhug, bercakap-cakap, burung merpati
5. HP, telepon, televisi, radio, email, internet.
Skoring
A.Pilihan ganda
1.Keterangan:
a. jumlah soal : 10
b. setiap butir soal bernilai : 1
c. nilai maksimal : 10
2. penilaian
Nilai : ∑ jawaban benar x 1
B.Uraian singkat
1. Keterangan :
a. Jumlah soal : 5
b. Setiapa butir bernilai : 1
c. Nilai maks : 10
2. Penilaian :
Nilai : ∑ jawaban benar x 2
C. Nilai akhir (NA)
1. Nilai maksimal: nilai pilihan ganda + nilai uraian singkat dibagi
dua di kalikan 10 hasilnya skor maksimal 100.
D.Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa
1) Lembar Observasi Guru
Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut
Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media/alat peraga secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat
peraga
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Jumlah
Total
Kategori
Keterangan:
Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang (Sulistiowati, 2016: 89)
2) Lembar observasi siswa
Instrumen Pengamatan siswa menurut Windawati
(2016:88) yakni sebagai berikut:
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keaktif
an
Perhati
an
Kreatifi
tas
Kedisipli
nan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan Tabel: Kriteria Penilaian:
Skor 1 : Kurang Skor 13 – 16 : Sangat Baik
Skor 2 : Cukup Skor 10 – 12 : Baik
Skor 3 : Baik Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 : Sangat Baik Skor 4 – 6 : Kurang
Jaragan, 23 Mei 2017
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Wonosegoro
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A.Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
B.Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi, serta pengalaman menggunakannya.
C. Indikator
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi transportasi
2. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi transportasi
3. Siswa dapat membandingkan/membedakan teknologi transportasi
sederhana dan teknologi modern.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat
menjelaskan pengertian teknologi transportasi
2. dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan
lingkungan siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi
transportasi.
3. dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan
lingkungan siswa dapat membandingkan teknologi transportasi
sederhana dan modern.
E. Karakter Siswa yang Diharapkan
Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (Respect), Tekun
(Diligence) dan Tanggung jawab (Responsibility).
F. Materi Pembelajaran
A. Perkembangan Teknologi Transportasi
Transportasi merupakan peralatan yang digunakan untuk
mengangkut atau memindahkan orang dan barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Sebelum ditemukannya alat transportasi,
jika ingin ke suatu tempat dilakukan dengan berjalan kaki.
Perlahan-lahan alat transportasi berkembang. Mulanya dengan
bantuan binatang sekarang menggunakan mesin yang sangat
mempermudah manusia.
1. Transportasi Darat
Pada masa lalu masyarakat menggunakan alat
transportasi yang masih sangat sederhana. Manusia
memanfaatkan tenaga hewan seperti kuda, sapi, dan kerbau
untuk menarik gerobak dan delman sebagai alat
angkutan.tenaga manusia digunakan untuk mengayuh
becak. Karena menggunakan tenaga makhluk hidup, maka
jarak yang ditempuh sangat terbatas, waktunya juga lama.
Gerobak, becak, dan delman sampai sekarang masih
digunakan meski tidak menjadi alat transportasi yang
utama. Sejak ditemukannya mesin uap, maka mulailah
berkembang alat transportasi dengan tenaga mesin lainnya.
Alat transportasi masa sekarang banyak didominasi oleh
motor, mobil, dan kereta api. Dengan alat-alat transportasi
tersebut, waktu tempuh kesuatu tempat dapat dipersingkat.
2. Trasnsportasi Udara
Kalian tentu melihat pesawat terbang saat melintas
di udara bukan? Pesawat terbang merupakan alat
transportasi udara yang sangat canggih. Biaya untuk
menggunakan alat transportasi lebih mahal. Dibandingkan
alat transportasi darat maupun air. Waktu tempuh yang
dibutuhkan pun singkat. Pesawat ditemukan tahun 1903
oleh kakak beradik bernama Orville Wright dan Wilbur
Wright. Angkutan udara di Indonesia ditangani oleh
Departemen Perhubungan RI. Alat angkutan udara ada
pesawat tempur,pesawat penumpang dan helikopter. Ukuran
helikopter yang kecil dapat menjangkau daerah terpencil
yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Selain itu kini
sudah ada pesawat luar angkasa untuk menjelajah wilayah
luar angkasa.
3. Transportasi Air
Alat transportasi air masyarakat pada masa dahulu
menggunakan rakit, perahu dayung, dan perahu layar untuk
melakukan perjalanan melalui wilayah perairan. Perahu
dayung dan rakit digerakkan oleh tenaga manusia,
sedangkan perahu layar di gerakkan oleh tenaga angin dan
manusia. Seiring ditemukannya mesin kini masyarakat
menggunakan perahu bermotor dan kapal. Kapal ada yang
berukuran kecil dan besar. Kapal berukuran besar mampu
mengankut beban berton-ton dan menempuh jarak yang
sangat jauh. Bahkan ada kapal yang digunakan sebagai
landasan pesawat tempur yang dikenal sebagai kapal induk.
Perusahaan yang mengelola transportasi laut Indonesia
adalah PT Pelni, sedangkan perakitan kapal di dalam negeri
dikelola oleh PT PAL yang berada di Surabaya.
G. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, drill (latihan),
Inquiry dan penugasan.
H. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media : kolaborasi antara media gambar dan media
lingkungan.
2. Alat : kapur, papan tulis, penghapus, kertas karton,
solasi.
3. Sumber Belajar : Buku Paket IPS untuk MI/SD, LKS IPS kelas
IV, dan Sumber lain yang relevan.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
(kegiatan awal)
Apersepsi :
a.Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang siswa
dengan penuh khidmat.
b.Guru mengabsen kehadiran siswa, kemudian
memeriksa pakaian dan merapikan tempat duduk
(mengkondisikan siswa).
c. Guru memotivasi siswa seperti: manusia dikaruniai
Allah berupa akal dan pikiran sehigga dapat
menciptakan sesuatu yang mempermudah pekerjaan.
Yakni salah satunya teknologi transportasi. Serta
5 menit
perkembangan teknologi menunjukkan kemajuan
kecerdasan manusia.
d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
materi pembelajaran seperti: Naik apa kamu ketika
berangkat ke sekolah? Kita bisa berangkat ke sekolah
naik sepeda, bus, sepeda motor, atau pun mobil?
Sepeda,bus, sepeda motor, dan mobil adalah alat-alat
transportasi. Alat-alat itu mempermudah kita
bepergian. Salah satu alat transportasi yaitu sepeda
merupakan produk teknologi sederhana untuk
membantu manusia mengerjakan aktivitasnya. Alat
transportasi adalah bagian dari teknologi.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah
pembelajaran.
f. Guru memebrikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
2. Kegiatan Inti a.Eksplorasi
Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai teknologi dan mencari tahu
deskripsi perkembangan teknologi
transportasi di lingkungan sekitar.
Siswa melihat gambar teknologi
transportasi dan mencoba menebak
gambar tersebut.
Setelah melihat media gambar dikelas dan
siswa diajak keluar kelas melihat langsung
contoh-contoh alat teknologi transportasi
yang ada di lingkungan sekitar.
Salah satu siswa maju kedepan
menjelaskan gambar tersebut dan
menjelaskan benda yang ada di
lingkungan sekitar termasuk teknologi
transportasi modern atau tradisional.
60 menit
b. Elaborasi
Siswa berdiskusi kelompok tentang
apa saja jenis teknologi transportasi
masa lalu/sederhana dan masa
kini/modern.
Guru menyampaikan materi
teknologi transportasi dengan media
gambar dan media lingkungan
dengan melihat secara langsung
contoh teknologi transportasi yang
ada di lingkungan sekitar.
Setelah semua jelas, guru
memberikan soal evaluasi dengan
membagikan lembar soal kepada
setiap siswa untuk dikerjakan secara
mandiri. Sebagai tindak lanjut guru
berpesan agar anak- anak selalu rajin
belajar baik di sekolahan maupun di
rumah.
c. Konfirmasi
Siswa diminta bertanya tentang hal-
hal yang belum diketahui terkait
proses pembelajaran hari ini.
Siswa bersama dengan guru
berdiskusi meluruskan kesalah
pahaman konsep terkait materi pada
pembelajaran yang dilakukan.
Siswa bersama dengan guru
menyimpulkan materi yang dipelajari
hari ini.
Siswa diberi penguatan dan motivasi
khususnya kepada siswa yang kurang
semangat atau merasa kurang senang
dalam mengikuti pembelajaran.
Siswa mengerjakan evaluasi dari guru
Penutup g. Guru memberikan umpan balik atau komentar
mengenai proses pembelajaran hari ini.
5menit
h. Guru menyampaikan materi yang akan datang
i. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama.
J. Penilaian
a. Prosedur penilaian : penilaian hasil belajar
b. Jenis penilaian : tes( pilihan ganda dan uraian)
c. Instrumen penilaian : dibawah ini.
Soal evaluasi Siklus III
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar!
1. Peralatan yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan
orang dan barang ke tempat lain disebut teknologi...
a.Transportasi
b. komunikasi
c. produksi
d. produksi pangan
2. dibawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat...
a. pesawat terbang
b. balon udara
c. kapal
d. motor
3. di bawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat
zaman dahulu...
a. delman
b. perahu layar
c. kapal
d. pesawat
4. dibawah ini yang termasuk teknologi transportasi darat modern
adalah...
a. gerobak
b. becak
c. mobil
d. delman
5. transportasi yang melalui jalur air disebut ...
a. transportasi udara
b. transportasi darat
c. transportasi air
d. transportasi modern
6. teknologi transportasi air pada zaman dahulu adalah..
a. kapal
b. perahu dayung
c. perahu bermotor
d. kapal besar
7. kapal dan perahu bermotor, merupakan transportasi air...
a. zaman dahulu
b. modern
c. sederhana
d. tidak canggih
8.transportasi udara yaitu pesawat memiliki kelebihan ....
a. waktunya lebih cepat
b. waktunya lama
c. memerlukan banyak tenaga
d. jaraknya terbatas
9. dibawah ini yang merupakan teknologi transportasi udara adalah..
a. perahu dayung
b. motor
c. pesawat terbang
d. kapal
10. kereta api merupakan transportasi darat ...
a. zaman dahulu
b. modern
c. tradisional
d. sederhana
B. Uraian Singkat
1. gerobak, becak, delman merupakan alat transportasi pada zaman...
2. apa sajakah transportasi darat modern/masa sekarang...
3. apa sajakah yang termasuk transportasi air...
4. apa sajakah yang termasuk transportasi udara...
5. transportasi modern seperti mobil harganya...
Kunci jawaban!
A.Pilihan Ganda
1.A 6. B
2. D 7.B
3. A 8. A
4.C 9.C
5. C 10.B
B.Uraian Singkat
1.Dahulu
2. Motor , mobil, kereta api, bus
3. Kapal , rakit, perahu dayung, perahu layar
4.pesawat
5.Mahal
Skoring
A.Pilihan ganda
1.Keterangan:
a. jumlah soal : 10
b. setiap butir soal bernilai : 1
c. nilai maksimal : 10
2. penilaian
Nilai : ∑ jawaban benar x 1
B.Uraian singkat
1.Keterangan :
a. Jumlah soal : 5
b. Setiapa butir bernilai : 1
c. Nilai maks : 10
3. Penilaian :
Nilai : ∑ jawaban benar x 2
C. Nilai akhir (NA)
1. Nilai maksimal: nilai pilihan ganda + nilai uraian singkat
dibagi 2 di kalikan 10 hasilnya skor maksimal 100.
D.Penilaian Aktivitas Belajar Guru dan Siswa
1) Lembar Observasi Guru
Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut
Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Menarik perhatian siswa
2. Memberikan motivasi awal
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa
8. Antusiasme dalam penampilan
9. Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan
atau indikator yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16. Menggunakan media/alat peraga secara efektif
dan efisien
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat
peraga
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut / follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa
24. Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan
dipelajari berikutnya
25. Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Jumlah
Total
Kategori
Keterangan:
Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
76-100 = baik
51-75 = sedang
25-50 = kurang (Sulistiowati, 2016: 89)
2) Lembar observasi siswa
Instrumen Pengamatan siswa menurut Windawati
(2016:88) yakni sebagai berikut:
No Nama Skor Total
Skor
Predika
t Keaktif
an
Perhati
an
Kreatifi
tas
Kedisipli
nan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Keterangan Tabel:
Skor 1 : Kurang
Skor 2 : Cukup
Skor 3 : Baik
Skor 4 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Skor 13 – 16 : Sangat Baik
Skor 10 – 12 : Baik
Skor 7 – 9 : Cukup
Skor 4 – 6 : Kurang
Jaragan, 24 Mei 2017
Lampiran 4
DOKUMENTASI
A. Siklus 1
1. Guru menjelaskan materi pelajaran teknologi produksi tradisional
dan modern menggunakan media gambar.
2. Siswa belajar teknologi produksi padi dengan menggunakan media
lingkungan.
3. Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran siklus 1 materi
perkembangan teknologi produksi.
4. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
B. Siklus 2
1.Guru menjelaskan materi perkembangan teknologi komunikasi
menggunakan media gambar.
2.siswa belajar materi perkembangan teknologi komunikasi tradisional
bedug melalui media lingkungan.
3.Media gambar yang digunakan saat pembelajaran perkembangan
teknologi komunikasi.
3.Siswa aktif saat pembelajaran materi perkembangan teknologi
komunikasi dikelas menggunakan media gambar.
C. Siklus 3
1.siswa mendengarkan penjelasan guru saat pelajaran materi
perkembangan teknologi transportasi.
2.media gambar yang digunakan saat pembelajaran materi perkembangan
teknologi transportasi.
3.siswa belajar langsung menggunakan media lingkungan materi
perkembangan teknologi transportasi mobil.
4.siswa belajar langsung menggunakan media lingkungan contoh
teknologi transportasi tradisional yaitu sepeda.
5.Teknologi transportasi motor yang ada di lingkungan sekolah
Lampiran 5
Soal evaluasi Siklus I
A.Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar!
1. Teknologi untuk meringankan pekerjaan manusia menggunakan
alat-alat tanpa mesin, yakni tenaga manusia disebut teknologi...
a.teknologi modern
b.teknologi sederhana
c.teknologi tepat guna
d.teknologi modifikasi
2. teknologi produksi sederhana untuk memasak pada zaman dahulu
adalah..
a.kompor gas
b.kompor minyak
c.tungku
d.kayu
3. Teknologi produksi sandang/baju sederhana adalah..
a. mesin jahit
b. alat tenun
c. mesin perontok padi
d.kapak
4. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi papan/tempat tinggal
masa sekarang adalah...
a. kapak
b. serutan manual
c. gergaji mesin
d. gergaji
5. mesin rontok padi merupakan teknologi produksi pada..
a. sandang
b. pangan
c. papan
d. komunikasi
6. Ciri teknologi sederhana adalah
a. menggunakan peralatan tanpa mesin
b. menggunakan peralatan mesin
c. harganya mahal
d.hasil produksi banyak
7. mesin jahit merupakan teknologi produksi pada..
a. papan/ tempat tinggal
b. sandang/ baju
c. pangan/ makanan
d. komunikasi/ hubungan
8. dibawah ini alat untuk memotong kayu tradisional adalah...
a.gergaji mesin
b.kapak
c.mesin serut
d. serut manual
9. alat modern yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras
adalah..
a.antan
b.lesung
c.mesin selep
d.dipukulkan pada batu
10. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi adalah...
a. mesin jahit
b. telepon
c. surat
d. alarm
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan untuk
menghasilkan...
2. Mesin traktor merupakan teknologi produksi pangan masa...
3.Apa sajakah alat –alat produksi sederhana pada zaman dahulu...
4. Mesin jahit merupakan teknologi produksi untuk membuat...
5.Mesin perontok padi merupakan teknologi produksi pangan...
Kunci jawaban!
A.Pilihan Ganda
1. B
2. C
3. B
4. C
5. B
6. A
7. B
8. B
9. C
10. A
B.Uraian Singkat
1. Barang dan jasa
2. Sekarang/Modern
3. Cangkul, Kapak, Alu, Penggiling Padi, Alat Tenun.
4. Baju
5. Modern
Lampiran 6
Soal Evaluasi Siklus II
A.Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar!
1. Teknologi yang digunakan untuk berhubungan dengan orang lain
secara berjauhan disebut...
a. Teknologi komunikasi
b. Teknologi produksi
c. Teknologi Ttransportasi
d. Teknologi produksi pangan
2. dibawah ini yang merupakan teknologi komunikasi modern adalah..
a. bercakap-cakap
b. handphone/HP
c. kentongan
d. bedhug
3. dibawah ini yang temasuk alat komunikasi tulisan adalah..
a. bedhug
b. kentongan
c. alarm
d. surat
4. dibawah ini manakah kelebihan komunikasi tradisional kentongan...
a. harganya murah
b. dapat mengganggu kesehatan
c. jika rusak sulit di perbaiki
d. harganya mahal
5.dibawah ini manakah kelebihan teknologi komunikasi modern...
a. berita diterima dengan cepat
b. mengganggu kesehatan
c. jika rusak sulit diperbaiki
d. sangat bergantung pada alat
6. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi lisan adalah..
a. surat
b. email/ berkirim surat elektronik
c. buku
d. bercakap-cakap/ ngobrol
7. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi isyarat adalah..
a. televisi
b. radio
c. bercakap-cakap
d. alarm
8. dibawah ini manakah yang merupakan alat komunikasi modern..
a. HP
b. kentongan
c. bedhug
d. burung merpati
9. dibawah ini yang merupakan alat komunikasi tradisional/zaman
dahulu adalah...
a. internet
b. HP
c. televisi
d. kentongan
10. kentongan digunakan untuk komunikasi...
a. isyarat
b.suara
c. lisan
d. tulisan
B.Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Alat komunikasi tradisional pada zaman dahulu untuk memanggil
umat muslim beribadah di masjid disebut...
2. Alat komunikasi digunakan untuk berhubungan dengan...
3. Alat komunikasi tardisional harganya...
4. Yang termasuk alat komunikasi tradisional yaitu...
5. Yang temasuk alat komunikasi modern adalah...
Kunci jawaban!
A.Pilihan Ganda
1.A 6. D
2. B 7.D
3.B 8. A
4.D 9.D
5.A 10.A
B.Uraian Singkat
1. Bedhug
2. Orang lain
3. Murah
4.Kentongan, bedhug, bercakap-cakap, burung merpati
5.HP, telepon, televisi, radio, email, internet
Lampiran 7
Soal Evaluasi Siklus III
A.Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar!
1. Peralatan yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan
orang dan barang ke tempat lain disebut teknologi...
a.Transportasi
b. komunikasi
c. produksi
d. produksi pangan
2. dibawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat...
a. pesawat terbang
b. balon udara
c. kapal
d. motor
3. di bawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat
zaman dahulu...
a. delman
b. perahu layar
c. kapal
d. pesawat
4. dibawah ini yang termasuk teknologi transportasi darat modern
adalah...
a. gerobak
b. becak
c. mobil
d. delman
5. transportasi yang melalui jalur air disebut ...
a. transportasi udara
b. transportasi darat
c. transportasi air
d. transportasi modern
6. teknologi transportasi air pada zaman dahulu adalah..
a. kapal
b. perahu dayung
c. perahu bermotor
d. kapal besar
7. kapal dan perahu bermotor, merupakan transportasi air...
a. zaman dahulu
b. modern
c. sederhana
d. tidak canggih
8.transportasi udara yaitu pesawat memiliki kelebihan ....
a. waktunya lebih cepat
b. waktunya lama
c. memerlukan banyak tenaga
d. jaraknya terbatas
9. dibawah ini yang merupakan teknologi transportasi udara adalah..
a. perahu dayung
b. motor
c. pesawat terbang
d. kapal
10. kereta api merupakan transportasi darat ...
a. zaman dahulu
b. modern
c. tradisional
d. sederhana
B. Uraian Singkat
1. gerobak, becak, delman merupakan alat transportasi pada zaman...
2. apa sajakah transportasi darat modern/masa sekarang...
3. apa sajakah yang termasuk transportasi air...
4. apa sajakah yang termasuk transportasi udara...
5. transportasi modern seperti mobil harganya...
Kunci jawaban!
A.Pilihan Ganda
1. A 6. B
2. D 7.B
3. A 8. A
4. C 9.C
5. C 10.B
B.Uraian Singkat
1. Dahulu
2. Motor , mobil, kereta api, bus
3. Kapal , rakit, perahu dayung, perahu layar
4. pesawat
5. Mahal
Lampiran 8
Daftar Nilai Sebelum PTK (Pra Siklus)
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala Susilowati 65 √
2. Ismawati Wijiningrum 20 √
3. Siti Nurjayanti 35 √
4. Tri Feni Ramadhani 30 √
5. Riska Noptriasih 35 √
6. Fahriz Abdul Khafid 25 √
7. Firdaus Nabil Ramadhani
Nugroho
75 √
8. Ilham Maulana Alfarez 45 √
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 60 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 55 √
11. Ummi Siti Masyitoh 40 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 35 √
13. Keysa Putri Anggraini 65 √
14. Desila Sasa Akmalia 80 √
15. Syakira Indah Yovita 40 √
Jumlah 4 11
Prosentase pencapaian KKM 27% 73%
Keterangan:
KKM : 65
KKM : 4 Siswa
Tidak KKM : 11 Siswa
Jaragan, 19 April 2017
Lampiran 9
Daftar Nilai Perolehan Siklus I
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala
Susilowati
60 √
2. Ismawati Wijiningrum 10 √
3. Siti Nurjayanti 90 √
4. Tri Feni Ramadhani 80 √
5. Riska Noptriasih 60 √
6. Fahriz Abdul Khafid 20 √
7. Firdaus Nabil
Ramadhani Nugroho
90 √
8. Ilham Maulana Alfarez 55 √
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 100 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 90 √
11. Ummi Siti Masyitoh 80 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 40 √
13. Keysa Putri Anggraini 100 √
14. Desila Sasa Akmalia 95 √
15. Syakira Indah Yovita 85 √
Jumlah 9 6
Presentase Pencapaian
KKM
60% 40%
Keterangan:
KKM : 65
KKM : 9 orang
Tidak KKM : 6 orang
Jaragan, 22 Mei 2017
Lampiran 10
Daftar Nilai Perolehan siklus II
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala
Susilowati
90 √
2. Ismawati Wijiningrum 35 √
3. Siti Nurjayanti 60 √
4. Tri Feni Ramadhani 80 √
5. Riska Noptriasih 80 √
6. Fahriz Abdul Khafid 30 √
7. Firdaus Nabil
Ramadhani Nugroho
90 √
8. Ilham Maulana Alfarez 60 √
9. Nuur Fariidah Ar-
raadiah
100 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 80 √
11. Ummi Siti Masyitoh 85 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 50 √
13. Keysa Putri Anggraini 90 √
14. Desila Sasa Akmalia 95 √
15. Syakira Indah Yovita 75 √
Jumlah 10 5
Presentase Pencapaian
KKM
67% 33%
Keterangan:
KKM : 65
Tuntas : 10 orang
Tidak Tuntas : 5 orang
Jaragan, 23 Mei 2017
Lampiran 11
Daftar Nilai Perolehan Siklus III
No Nama siswa Nilai Kriteria KKM
KKM Tidak KKM
1. Laila Nurmala Susilowati 100 √
2. Ismawati Wijiningrum 55 √
3. Siti Nurjayanti 100 √
4. Tri Feni Ramadhani 100 √
5. Riska Noptriasih 100 √
6. Fahriz Abdul Khafid 80 √
7. Firdaus Nabil Ramadhani
Nugroho
100 √
8. Ilham Maulana Alfarez 75 √
9. Nuur Fariidah Ar-raadiah 100 √
10. Revalino Kevin Bahtiar 100 √
11. Ummi Siti Masyitoh 100 √
12. M. Faiz Ahmadinejad 100 √
13. Keysa Putri Anggraini 100 √
14. Desila Sasa Akmalia 100 √
15. Syakira Indah Yovita 90 √
Jumlah 14 1
Presentase Pencapaian
KKM
93% 7%
Keterangan:
KKM : 65
Tuntas : 14 orang
Tidak Tuntas : 1 orang
Jaragan, 24 Mei 2017
Lampiran 12
Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara efektif
dan efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat
peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
√
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
Lampiran 13
Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan
efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat
peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
Lampiran 14
Lembar Observasi Guru Siklus III
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa √
2. Memberikan motivasi awal √
3. Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) √
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara √
7. Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa √
8. Antusiasme dalam penampilan √
9. Mobilitas posisi mengajar √
Penguasaan bahan belajar
10. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang dibuat dalam RPP
√
11. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar √
12. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
Kegiatan belajar mengajar
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
√
14. Memiliki keterampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
√
15. Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu √
Pemanfaatan sumber belajar atau media
pembelajaran atau alat peraga
16. Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan
efisien
√
17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat
peraga
√
Evaluasi pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21. Memberikan kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
√
Lampiran 15
Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran 16
Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran 17
Lembar Observasi Siswa Siklus III
Lampiran 18
Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus I
Lampiran 19
Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus II
Lampiran 20
Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus III
Lampiran 21
Profil SD N 2 Wonosegoro
Nama Sekolah : SD N 2 Wonosegoro
Status Sekolah : Negeri
Waktu Belajar : Pagi
Alamat Sekolah :Dukuh Jaragan RT 02/RW 01, Desa
Wonosegoro, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali
Kode Pos 57382
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten/Kota : Boyolali
Kecamatan : Wonosegoro
Dukuh : Jaragan
Desa : Wonosegoro
Kode Pos : 57382
Milik : Kas Desa ( Tanah Hak Pakai SD N 2
Wonosegoro).
Tahun Berdiri : 1985
Luas Tanah : 1.327 M2
Lampiran 22
Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Perbaruan Judul Skripsi
Lampiran 23
Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 24
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 25
Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 26
Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan Ekstrakurikuler (SKK)
Lampiran 27
Daftar Riwayat Hidup