penilaian beban kerja

39
PENILAIAN BEBAN KERJA KEMAMPUAN MENULIS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

Upload: others

Post on 19-Apr-2022

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN BEBAN KERJA

PENILAIAN BEBAN KERJAKEMAMPUAN MENULIS

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

Page 2: PENILAIAN BEBAN KERJA

PENILAIAN BEBAN KERJA

<<Kemampuan Menulis>>

Tahun Pelajaran 2017/2018

Koordinator:Prof.Dr.Kisyani,M.Hum.

Tim:

Dra. Trinil Dwi Turistiani, M.Pd.Mohammad Rokib, SS, MA

Mukhzamilah, SS, S.Pd., M.Ed.

<<PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA>>PROGRAM BELAJAR

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

1

Page 3: PENILAIAN BEBAN KERJA

UNVERSITAS NEGERI SURABAYA

2

Page 4: PENILAIAN BEBAN KERJA

ISI

A. Rencana Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian Kursus

B. Perhitungan Beban Kerja Siswa

Lampiran:

1. Rubrik Penilaian

2. Catatan Kegiatan Kursus

A) Contoh Absensi Siswa

B) Buku Catatan Kursus

C) Contoh Tugas Siswa

D) Contoh Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester

e) Contoh Jawaban Siswa untuk Tugas, Ujian Tengah Semester, dan Ujian Akhir Semester

3

Page 5: PENILAIAN BEBAN KERJA

A. Rencana Pelajaran dan Penilaian Kursus

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya

<<Bahasa dan Sastra IndonesiaPendidikan>> Program Studi

Kode Dokumen

Rencana belajarKURSUS Kode Gugus Kredit Semester Kompilasi

Tanggal

<Keterampilan Menulis>

OTORISASI<2014214036> <Pendidikan Bahasa>

Koordinator<Prof. Bambang Yulianto, M.Pd.>

4 4Ketua Program Studi

< Dr. Yuniseffendri, M.Pd.>

2021Pengembang Rencana Pelajaran

<Dra. Trinil Dwi Turistiani,M.Pd.>

PLOBertanggung jawab atas setiap karya di bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri dengan menginternalisasikan nilai-nilai agama, norma dan etika akademik dengan semangat perjuangan dan kewirausahaan Menguasai konsep dasar bahasa, sastra, keterampilan bahasa dan sastra, penelitian bahasa dan sastra Menjadi mampu mengambil keputusan yang tepat dalam memecahkan masalah di bidang bahasa dan sastra Indonesia beserta proses pembelajarannya berdasarkan hasil informasi dan analisis data yang diperoleh untuk menjamin validitas dan mencegah plagiarismeMampu berbicara dan menulis tentang bahasa dan sastra Indonesia dalam konteks sehari-hari/umum, akademik, dan kerja; dan mampu menggunakan salah satu dari beberapa bahasa daerah

ProgramSedang belajar

Hasil (PLO)PLO3

PLO4PLO9

PLO12

Hasil Pembelajaran Kursus (CLO)CLO1 Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai media pemecahan masalah dan mengkomunikasikan gagasan melalui berbagai

bentuk tulisan serta meningkatkan keterampilan membaca dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia dalam proses pembelajarannya

CLO2CLO3CLO4

Menguasai berbagai bentuk keterampilan menulis

Membuat keputusan strategis dalam menggunakan berbagai bentuk keterampilan menulis berdasarkan aturan dan situasi penggunaannya

Bertanggung jawab dan menunjukkan karakter beriman, cerdas, mandiri, jujur, peduli, dan tangguh dalam menyelesaikan tugas, kuis, dan tes terkait berbagai bentuk keterampilan menulis

4

Page 6: PENILAIAN BEBAN KERJA

KursusKeterangan

Menguasai aspek berbagai bentuk keterampilan menulis dengan menggunakan konsep ejaan, diksi, kalimat, paragraf, organisasi penulisan, dan teknik penulisan karya ilmiah melalui kegiatan pertemuan kelas, pelatihan laboratorium, dan simulasi untuk menghasilkan berbagai bentuk teks (sastra dan nonsastra) dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia serta pembelajarannya yang dapat dipresentasikan dalam diskusi kelas dan pameran Jurusan

Sedang belajar

Materi/ Topik1. Konsep, tujuan, manfaat, tahapan, dan faktor pendukung keterampilan menulis.2. Hubungan antara keterampilan menulis dan keterampilan mendengarkan, berbicara, dan membaca.3. Esai ilmiah, esai semi ilmiah, esai non ilmiah.4. Perencanaan esai ilmiah, topik dan judul karya ilmiah, tahapan-tahapan dalam penulisan esai ilmiah.5. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, pilihan kata (diksi) dalam bahasa Indonesia, kalimat efektif, paragraf.6. Mengedit konsep dan aspek pengeditan.7. Konsep kutipan, berbagai jenis kutipan, referensi.8. Ringkasan dan ikhtisar, abstrak, resensi.9. Esensi deskripsi wacana, deskripsi karakteristik wacana, jenis deskripsi wacana.10. Sifat Wacana Eksposisi, Ciri-ciri Wacana Eksposisi, Jenis-Jenis Wacana Eksposisi, Tahapan Penulisan Wacana Eksposisi.11. Deskripsi Wacana, Wacana Eksposisi, Wacana Argumentatif, Wacana Persuasi, Wacana Narasi.12. Karakteristik makalah dan artikel, Jenis makalah dan artikel, Struktur makalah dan artikel, Cara menilai makalah dan artikel.13. Fitur proposal, Jenis proposal, Struktur proposal, Cara menilai proposal .Utama

Referensi 1. Ahmadi, Anas. 2015. Psikologi Menulis. Ombak: Yogyakarta.2. Eneste, Pamusuk. 2009. Proses Kreatif: Jilid I—IV. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).3. Odell, Lee, dkk. Al. 2007. Unsur Bahasa. London: Pendidikan Harcourt.4. Kisyani-Laksono dkk. 2008. Penyuntingan. Jakarta: Universitas Terbuka.5. Laksana, AS 2013. Penulisan Kreatif. Jakarta: Gagas Media.6. Miller, Robert K. 2006. Motif Menulis. Edisi Kelima. Mc-Grill: New York.

Tambahan 7. Burung, Karmel. 2001. Menulis dengan Emosi. Terj. Yogyakarta: Kaifa.8. Djaelani, Anwar. 2012. Warnai Dunia dengan Menulis. Surabaya: Inpas.9. Munsyi, Alif Dannya. 2012. Menjadi Penulis, Siapa Takut?. Yogyakarta: Kaifa.10. Siswanto, Wahyudi. 2014. Cara Menulis Cerita. Malang: Aditya Media.

Dosen pengajar) Prof.Dr.Kisyani,M.Hum.Dra. Trinil Dwi Turistiani, M.Pd. Mohammad Rokib, SS, MA Mukhzamilah, SS, S.Pd., M.Ed.-Prasyarat

5

Page 7: PENILAIAN BEBAN KERJA

Kegiatan Pembelajarandan waktuPeruntukan

Sedang belajar

SumberPenilaian Skor

Sedang belajar

TujuanPekanIndikator Kriteria/Formulir/

JenisOffline Hanya

ine

(1)1-2

(2) (3) (4) (5) (6) (7)1,2,3,4,5,6

(8)4Memahami dan

menguasaikonsep, tujuan,manfaat, tahapan, danfaktor pendukungketerampilan menulis dan

hubungan merekadengan bahasa lainketerampilan

1. Konsep, tujuan, dan manfaat keterampilan menulis.

2. Tahapan dalam keterampilan menulis.

3. Faktor pendukung keterampilan menulis.4. Hubungan antara keterampilan menulis dengan

tiga keterampilan berbahasa lainnya.

Tes tertulis/EsaiPertanyaan/Kepatuhan dengankunci jawaban

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

3 Jelaskan danmembedakan jenisilmiah, semiilmiah, dan nonkarangan ilmiah atautulisan

1. Jelaskan ciri-ciri masing-masing jenis karangan atau tulisan

2. Mampu membedakan jenis karangan atau tulisan

lembar tugas/Rubrik penilaian/Kepatuhan denganrubrik penilaian

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 2

4-6 Pahami dan jadilahmampu membuat rencana, topik dan judul, serta tahapan dalam penulisan karya ilmiah

1. Menjelaskan dan merencanakan karangan ilmiah

2. Memahami dan mampu menentukan topik dan judul karya tulis ilmiah

3. Jelaskan dan tunjukkan tahapan menulis karya ilmiah

Uji kinerja/Lembar kinerja/Menurutpenampilanrubrik

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 6

6

Page 8: PENILAIAN BEBAN KERJA

7-13 Pahami, tuankonsep, dan dapat menggunakan

dengan baik dan benar

Bahasa Indonesia secara tertulis

karya tulis ilmiah

1. Memahami, menguasai konsep, dan dapat menggunakan ejaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah

2. Memahami, menguasai konsep, dan dapat menggunakan pilihan kata (diksi) dalam menulis karya ilmiah

3. Memahami, menguasai konsep, dan dapat menggunakan kalimat efektif dalam menuliskarya tulis ilmiah

4. Memahami, menguasai konsep, dan dapat menyusun paragraf secara tertuliskarya tulis ilmiah

1. Pahami konsep mengedit2. Mengedit karya ilmiah

Hasil kesalahananalisis danperbaikan/Kesalahanpenilaian analisislembar/ Kepatuhandengan skorrubrik

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 14

14 Memahami konsepdan bisa mengedit karya ilmiah

Mengedit bahasakesalahan dalam makalah/

Rubrik yang diedit/

Kepatuhan denganrubrik

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 2

15-16 Kompilasi kutipan danbibliografi

1. Kompilasi berbagai jenis kutipan2. Menyusun daftar pustaka

Produk kutipan dariberbagai sumber dankompilasibibliografi/penilaian produklembar/ Kepatuhandengan kunci dan rubrik

penilaian

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 4

17 Ujian Tengah Semester Jawab semua pertanyaan UTS dengan benar Tes tertulis / TesKeterangan/Kepatuhan dengankunci jawaban

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 20

7

Page 9: PENILAIAN BEBAN KERJA

18-20 Kuasai konsepnyadan bisakompilasi ringkasan,abstrak, danulasan disesuai dengantepat dan benarstruktur indonesiadan bahasa

1. Menguasai konsep ringkasan, ikhtisar, abstrak, dan ulasan

2. Mengidentifikasi ciri-ciri rangkuman, rangkuman, abstrak, dan resensi

3. Sebutkan syarat menulis rangkuman, rangkuman, abstrak, dan resensi

4. Mengungkapkan ide atau gagasan dalam bentuk rangkuman, rangkuman, abstrak, dan resensi

1. Mampu memahami konsep wacana deskriptif

2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri wacana deskriptif

3. Mampu menjelaskan jenis deskripsi wacana4. Mampu menulis salah satu jenis wacana

deskriptif dengan baik dan benar

Produk atau tertulishasil/ Produklembar penilaian/Kepatuhan denganpenilaian produklembaran

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 6

21-26 Pahamikonsep dan kompilasiberbagai jeniswacana menurutke struktur yang tepat dan benar danbahasa Indo

Menulis danpresentasiproduk/produkpenilaian danlembar observasi/Kepatuhan denganmencetak gol dan

rubrik observasi

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 12

27-29 Menguasaikonsep dan keberadaan

mampu menyusunkarya tulis ilmiah(makalah dan artikel)Menurutstruktur danbahasa Indoyang baik dan benar

1. Mampu memahami konsep makalah dan artikel

2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri makalah dan artikel

3. Mampu menyebutkan struktur makalah dan artikel

4. Mampu mengidentifikasi jenis makalah dan artikel5. Mampu menulis makalah dan artikel yang baik

dan benar1. Mampu memahami konsep proposal

2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri proposal3. Mampu menyebutkan struktur proposal4. Mampu mengidentifikasi jenis proposal5. Mampu menulis proposal yang baik

dan benar

Makalah dan artikelproduk/lembar penilaian/Kepatuhan denganrubrik penilaian

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 6

30-31 Menguasaikonsep dan keberadaan

mampu menyusunkarya tulis ilmiah(proposal)Menurutstruktur danbahasa Indoyang baik dan benar

Usulan produk/penilaianlembar/ Kepatuhandengan skorrubrik

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 4

8

Page 10: PENILAIAN BEBAN KERJA

32 Ujian akhir semester Ujian akhir Produk ilmiahpekerjaan / Produk

lembar penilaian/Kepatuhan denganrubrik penilaian, di-koleksi waktu

(kuliah)[ 4 x 50 menit]

1,2,3,4,5,6 20

9

Page 11: PENILAIAN BEBAN KERJA

B. Perhitungan Beban Kerja SiswaSatuan Kredit ECTS Pertemuan

JamTersusun

TugasMandiri

Belajar(CU)4 CU 6,36 2800 menit 3360 menit 3360 menit

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 RUBRIK PENILAIAN Penilaian Kursus

A. Rubrik Penilaian1) Domain Sikap/Afektif

Dalam ranah ini, evaluasi partisipasi siswa di kelas meliputi keterampilan komunikasi, disiplin dan tanggung jawab. Rubrik yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kriteria Skor

Berkomunikasi secara efektif, menghargai pendapat orang lain; selalu hadir di kelas tepat waktu; selalu menyerahkan tugas tepat waktu; dan selalu berpartisipasi dalam penyelesaian tugas kelompok

85 SA100

Berkomunikasi secara efektif, menghargai pendapat orang lain; 80% kehadiran; menyerahkan 90% tugas; dan sering berpartisipasi dalam penyelesaian tugas kelompok.Berkomunikasi secara tidak efektif,pendapat; 75% kehadiran; menyerahkan 70% tugas tepat waktu; dan berpartisipasi dalam penyelesaian tugas kelompok.

70 SA < 85

menghargai yang lain' 55 SA < 70

Berkomunikasi secara tidak efektif, tidak menghargai pendapat orang lain; jarang menghadiri kelas; jarang menyerahkan tugas; dan jarang berpartisipasi dalam penyelesaian tugas kelompok

SA < 55

2) Domain Pengetahuan/KognitifPengetahuan siswa dinilai melalui pemberian tugas (individu dan kelompok) dan tes (ujian tengah semester dan akhir semester).

A. Rubrik TugasKriteria penugasan menurut Rubrik Tugas:

10

Page 12: PENILAIAN BEBAN KERJA

Tidak.

1

Aspek yang dinilai Skor/Bobot

15A. Kejelasan urutan tahapan

B. Kelengkapan rincian tahapan

C. Sistematika/kelogisan berpikir

A. Ketepatan dan kelogisan jawaban

B. Kelengkapan jawaban (disertai contoh)

A. Jumlah kesalahan yang ditemukan

B. Ketepatan dan perbaikan perbaikan

A. Jumlah kesalahan kalimat

B. Kejelasan argumentasi

C. Ketepatan perbaikan

A. Kesatuan dan kepaduan paragraf

B. Pengembangan Paragraf

C. Bahasa yang digunakan

2 15

3 20

4 25

5 25

jumlah 100

b) Tes (Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester)

Kriteria ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester pada mata kuliah ini adalah:

1. Kemampuan memberikan jawaban dengan benar sesuai kunci dan rubrik;2. Kemampuan memberikan argumentasi yang kuat sesuai teori;3. Kemampuan untuk memberikan penjelasan yang sistematis; dan

4. Kemampuan untuk menerapkan konsep-konsep penting dalam situasi tertentu

secara komprehensif.

11

Page 13: PENILAIAN BEBAN KERJA

B. Sistem Penilaian Universitas Negeri SurabayaMahasiswa dianggap berkompeten dan lulus jika minimal mendapatkan 40% dari nilai maksimal Akhir Semester. Nilai Akhir Semester (NA) dihitung berdasarkan bobot berikut:

Komponen PenilaianPartisipasi (termasuk sikap/afektif)Penugasan

Persentase20%

30%

20%

30%

Ujian Tengah Semester

Tes akhir semester

Konversi Skor

TitikInterval Skor(dari 100)

85 NA 100

Nilai

4.00

3.75

3.50

3,00

2.75

2.50

2.00

1.00

0

A

A-

B+

B

B-

C+

C

D

E

80 NA < 85

75 NA < 80

70 NA < 75

65 NA < 70

60 NA < 65

55 NA < 60

40 NA < 55

0 NA < 40

12

Page 14: PENILAIAN BEBAN KERJA

LAMPIRAN 2 REKAMAN KEGIATAN KURSUS

A. Contoh Absensi Siswa

13

Page 15: PENILAIAN BEBAN KERJA

14

Page 16: PENILAIAN BEBAN KERJA

15

Page 17: PENILAIAN BEBAN KERJA

B. Contoh Buku Catatan Kursus

16

Page 18: PENILAIAN BEBAN KERJA

17

Page 19: PENILAIAN BEBAN KERJA
Page 20: PENILAIAN BEBAN KERJA

19

Page 21: PENILAIAN BEBAN KERJA

C. Contoh Tugas:

20

Page 22: PENILAIAN BEBAN KERJA

Penilaian Rubrik

21

Page 23: PENILAIAN BEBAN KERJA

D. Contoh Ujian Tengah Semester

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS BAHASA DAN SENIJURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Kampus Lidah Wetan Surabaya T/F: [email protected]

Ujian Subsumatif Semester Genap Tahun 2017/2018

Nama mata kuliahKode mata kuliahDosen PengampuAlokasi waktu

: Keterampilan Menulis/4 SKS : 2014214036: Dra. Trinil Dwi Turistiani, M.Pd. : 100 menit

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Sebagai suatu proses, menulis memunyai tahapan yang meliputi prapenulisan, penulisan, dan pascapenulisan. Jelaskan kegiatan apa saja yang dilakukan pada ketiga tahapan tersebut !

2. Kerangka karangan memunyai peran penting dalam menghasilkan karya tulis.A. Jelaskan apa yang dimaksud kerangka karangan!B. Jelaskan manfaat kerangka karangan!

3. Cermati teks wacana berikut!ada yang berbeda di sirikit school of writing (ssw) sakit itu selama 2 hari (20-21 0ktober) lalu sekolah

menulis tersebut datang untuk tamu istimewa yakni wakil wali (wawali) bontang h isro umarghani ia diterimakan jajaran ssw yaitu abi ratno, sirikit syah, dan md aminuddin dalam kunjungan yang berlangsung santai wawali bontang mengatakan terkesan dengan kepedulian ssw dalam mendorong budaya literasi saya kerap membaca tulisan-tulisan bu sirikit di media papar pejabat kelahiran nganjuk itu.

hal inilah yang juga ingin dikembangkan di Bontang. kota kecil di Kalimantan timur ini terus berkembang pesat seiring dengan majunya industri di sana. banyak usaha besar di kota kami. karena itulah kota ini berharapan memiliki keunggulan tersendiri, misalnya menjadi kota vokasi jelas h isro yang datang bersama putri sulungnya diba.

A. Perbaikilah tanda baca dan pemakaian hurufnya menurut EBI!B. koneksikan 5 diksi (pembentukan kata) yang salah, kemudian perbaikilah!

4. Perbaikilah kalimat-kalimat berikut agar menjadi kalimat efektif!A. Dalam menulis surat bahasa Indonesia sudah lazim menggunakan kata pendahuluan sebagai pengantar isi surat.B. Pencari kerja segera membuat surat lamaran setelah mengetahui ada lowongan pekerjaan dimuat di

koran harian.C. Dalam UU sistem Pendidikan Nasional menetapkan cara keberhasilan belajar siswa.D. Pendidikan agama di sekolah tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya dukungan dari orang tua dalam keluarga.

5. Buatlah satu paragraf yang baik dan benar, bertema lingkungan hidup, berjenis kombinasi/campuran, dan model pengembangan sebab akibat.

22

Page 24: PENILAIAN BEBAN KERJA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS BAHASA DAN SENIJURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Kampus Lidah Wetan Surabaya T/F: [email protected]

RUBRIK PENILAIAN

Tidak.

1

Aspek yang dinilai Skor/Bobot

15A. Kejelasan urutan tahapan

B. Kelengkapan rincian tahapan

C. Sistematika/kelogisan berpikir

2 A. Ketepatan dan kelogisan jawaban

B. Kelengkapan jawaban (disertai contoh)

A. Jumlah kesalahan yang ditemukan

B. . Ketepatan dan perbaikan perbaikan

15

3 20

4 A. Jumlah kesalahan kalimat

B. Kejelasan argumentasi

C. Ketepatan perbaikan

A. Kesatuan dan kepaduan paragraf

B. Pengembangan Paragraf

C. Bahasa yang digunakan

25

5 25

jumlah 100

23

Page 25: PENILAIAN BEBAN KERJA

Contoh Tes Akhir Semester

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS BAHASA DAN SENIJURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Kampus Lidah Wetan Surabaya T/F: [email protected]

Ujian Sumatif Semester Genap Tahun 2017/2018

Nama mata kuliahKode mata kuliahDosen PengampuAlokasi waktu

: Keterampilan Menulis/4 SKS : 2014214036: Dra. Trinil Dwi Turistiani, M.Pd. : 100 menit

Tugas Pengganti UASPetunjuk: 1. Tugas ini bersifat individual.

2. melakukan penelitian sederhana atau kajian pustaka tentang problematika pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di masa Pandemi COVID-19

3. Susunlah sebuah artikel berdasarkan hasil penelitian atau kajian pustaka yang telah Anda lakukan.

Ketentuan yang perlu Anda perhatikan:1. Artikel minimal 7 halaman, kertas A4 dengan spasi 1,5, Time New Roman 12.2. Format sesuai dengan aturan penulisan artikel yang baik3. Daftar rujukan minimal 4 dan harus dikutip

4. Perhatikan poin-poin penilaian artikel yang baik (sebagai acuan)5. Artikel dikumpulkan pada hari sesuai jadwal UAS.

24

Page 26: PENILAIAN BEBAN KERJA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAFAKULTAS BAHASA DAN SENIJURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Kampus Lidah Wetan Surabaya T/F: [email protected]

RUBRIK PENILAIAN

Tidak. Aspek yang dinilai Skor/Bobot

1 Kesesuaian Judul dan Isi 15

2 Ketajaman Perumusan Masalah 20

3 Kebenaran Pembahasan 20

4 Ketepatan Simpula 20

5 Kebenaran Format dan Tata Tulisnya 20

6 Ketepatan Pengumpulan Makalah 5

jumlah 100

25

Page 27: PENILAIAN BEBAN KERJA

e. Contoh Jawaban Siswa untuk Tugas, UTS, dan UTS UTS

Tidak.

12345

Aspek yang dinilaiKelengkapan Jenis Paragraf Kesesuaian Jenis dan Sifat Paragraf Ketepatan Kalimat UtamaKetepatan Pola Pengembangan Keefektifan Kalimat

Skor/Bobot151515152080Skor Tugas Jawaban

Page 28: PENILAIAN BEBAN KERJA

27

Page 29: PENILAIAN BEBAN KERJA

Akhir semester

Skor : 80PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI BERBASIS POWTOON

PADA PEMBELAJARAN DRAMA

Disusun Oleh:Kidung Asih Haristalia (16020074051)

Dosis Pengampu:Dra. Trinil Dwi Turistiani, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAJURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2016

28

Page 30: PENILAIAN BEBAN KERJA

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO ANIMASI BERBASIS POWTOONPADA PEMBELAJARAN DRAMA

Kidung Asih Haristalia (16020074051)

29

Page 31: PENILAIAN BEBAN KERJA

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang dilihat mudah tapi dalam kenyataannya masihbanyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran tersebut. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia banyak membahas mengenai jenis-jenis teks. Salah satu teks yang dibahas dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah drama. Materi teks drama menuntut siswa untuk memahami pembelajaran drama mulai dari unsur sampai pementasan atau penulisan naska h drama.

Namun berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru dan siswa, peneliti menemukan adanya kesulitan mencapai tujuan pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Guru tidak dapat menjelaskan materi pembelajaran secara rinci dan menarik karena terbatas oleh kondisi. Keterbatasan tersebut membuat guru memutuskan untuk memberikan tugas yang banyak kepada siswa dengan harapan dapat memahami materi pelajaran. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan siswa menyatakan bahwa mereka bosan dan sulit untuk memahami materi pelajaran bahasa Indonesia saat diberlakukannya pembelajaran secara berani. Hal tersebut karena saat pembelajaran Daring Guru hanya memaparkan materi pembelajaran dalam bentuk deskripsi teks saja. Dengan begitu tujuan pembelajar an akan sulit untuk tercapai termasuk KD 3.15-4.16.

Penggunaan media yang menarik sangat diperlukan dalam memudahkan siswa memahami materi drama serta mengembangkan kreativitas dalam menulis naskah drama. Media pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang sangat penting dalam membantu ketercapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Pengertian media tersebut sesuai dengan Gagne (dalam Sadiman, dkk., 2014: 5), menyatakan media adalah berbagai macam komponen dalam lingkungan siswa yang dapat menimbulkan keinginan belajar siswa. Media pembelajaran dapat menyampaikan materi pelajaran dengan jelas, terstruktur dan menarik sehingga kegiatan belajar berjalan dengan baik meski guru tidak hadir secara fisik dalam kegiatan belajar mengajar (Sadiman, dkk., 2014: 10).

Ada beberapa manfaat media pembelajaran antara lain: Pembelajaran bersifat verbalistis berkurang, permasalahan akibat terbatasnya ruang, waktu, dan daya di atasi, Media pembelajaran yang tepat dan bervariatif membuat siswa lebih aktif; Media mengatasi masalah guru dalam mengajar siswa yang memiliki sifat beragam serta lingkungan dan pengalaman yang berbeda pula. (Sadiman, dkk.,2014: 17). Media pembelajaran sangat beragam. Bretz (dalam Sadiman, dkk (2014: 20) mengklasifikasikan media menjadi 8 jenis yaitu: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi - gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual gerak diam, 6) media semi-gerak, 7) media audio, 8) media cetak.Guru dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi atau kompetensi dasar yang ingin dicapai. Sebuah media pembelajaran pasti mengandung suatu bahan ajar. Bahan ajar adalah seperangkat fakta, konsep, prinsip, generalisasi sebuah ilmu pengetahuan yang bersumber dari kurikulum dan dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sangat terbatas. Guru hanya bisa menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Namun, sampai saat ini guru belum memanfaatkan media berbasis iptek pada pembelajaran khususnya drama.Salah satu media berbasis iptek yang bisa digunakan adalah video animasi. Media video animasi termasuk jenis media audio visual gerak. Video animasi adalah media yang menggabungkan audio danvisual berupa gambaran ilusi yang dapat bergerak yang ditujukan untuk menarik perhatian dan

30

Page 32: PENILAIAN BEBAN KERJA

membantu siswa untuk memahami pelajaran yang sulit. Animasi yang ada pada video pembelajaran selain menarik perhatian siswa juga dapat memunculkan kreativitas pada siswa. Sesuai dengan pendapat Sudrajat (2010), video animasi pembelajaran adalah media yang menggabungkan unsur audio, teks, gambar, video, grafik, dan suara sehingga semua gaya belajar siswa dari yang visual, audio, dan kinestetik dapat belajar dengan media ini. Materi yang divisualisasikan dalam video animasi akan lebih menarik, mudah dijangkau, memotivasi siswa, dan berkesan (Sukiyasa dan Sukoco, 2013).

Aplikasi yang dapat digunakan dalam membuat video animasi adalah Powtoon. Powtoon adalah situs aplikasi online yang dapat digunakan dalam pembuatan presentasi atau video animasi dengan langkah yang mudah dan fitur menarik (Mindaudah dan Yohanes, 2018). Wadah layak untuk dijadikan media pembelajaran karena telah memenuhi keempat aspek media pembelajaran (Wisnarni, dkk, 2016). Kelebihan aplikasi powtoon adalah cara penggunaan mudah, tidak memerlukan keahlian khusus, tersedia banyak pilihan animasi yang menarik, dapat membuat video animasi interaktif (Adkhar dalam Deliviana, 2017). Di samping itu, juga terdapat kekurangan dari Powtoon antara lain Powtoon membutuhkan perangkat dan akses internet yang memadai, meskipun penggunaan aplikasi Powtoon mudah namun tetap membutuhkan SDM yang minimal memahami cara mengoperasikan laptop dan internet.

Materi yang akan dikemas dalam video animasi berbasis powtoon adalah materi pelajaran drama. Pembelajaran drama terdapat pada KD 3.15, 4.15, 3.16 dan 4.16 kelas VIII Kurikulum K13 edisi revisi. KD 3.15 tentang penjelajahan unsur-unsur drama (tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah. KD 4.15 tentang interpretasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/didengar. KD 3.16 tentang telaah karakteristik dan kaidah bahasa dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas. KD 4.16 terkait pembuatan drama dalam bentuk pentas atau naskah.

Drama menurut Najib (2009:18), adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog para tokoh. Drama dapat dalam tulisan atau naskah, juga dapat dipentaskan. Unsur drama menurut Milawati (2011) terdiri atas: a) Tokoh pelaku dalam drama; b) Sifat/Watak adalah karakter dari tokoh; c) Alur yaitu cerita; d) Latar adalah gambaran tempat, suasana, dan waktu; e) Tema pokok pikiran; f) Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan melalui karya sastra.Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan dan keefektifan media video animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama, serta mendeskripsikan respons siswa setelah mengikuti pembelajaran drama dengan media video animasi berbasis Powtoon. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana penggunaan media video animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto?

2. Bagaimana keefektifan media video pembelajaran animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto?

3. Bagaimana tanggapan siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu setelah mengikuti pembelajaran drama dengan media video animasi berbasis Powtoon?

METODEMetode penelitian ini adalah deskripstif kuantitatif yang bersifat menggambarkan atau mendeskripsikan tentang apa yang terjadi pada objek penelitian secara kuantitatif. (Sugiyono, 2019:17). Jenis penelitian ini eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah desain pre-experimental dengan bentukDesain Pretest-Posttest Satu Kelompok. Desain penelitian ini menggunakan pretesdan postes untuk melihat keadaan satu kelompok sebelum dan sebelum diberi perlakuan. Pada

31

Page 33: PENILAIAN BEBAN KERJA

penelitian ini penggunaan media video animasi berbasis Powtoon yang berperan sebagai variabel independen, dan hasil dari perlakuan disebut sebagai variabel dependen.

O X O₂

(Sugiyono, 2019: 114).Penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana pembelajaran2. Pelaksanaan pretes sebelum penggunaan media3. Penggunaan media video animasi berbasis Powtoon4. kepada aktivitas guru dan siswa5. Pelaksanaan posting6. Pengumpulan angket respon siswa7. Analisis data

Penelitian dilakukan di SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto yang terletak di Desa Jrambe, Kec. Dlanggu, Kab. Mojokerto. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020. Subjek penelitian yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas VIII-F. Pemilihan sampel berdasarkan hasil wawancara awal dengan wakil kepala sekolah yang menyatakan bahwa siswa kelas VIII-F memiliki tingkat kemampuan yang beragam. Hasil wawancara dengan wali kelas VIII-F juga menyatakan bahwa kelas tersebut membutuhkan media yang menarik untuk memahami pelajaran.Ada tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Teknik pertama adalah teknik observasi. Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati aktivitas siswa dan guru saat menggunakan media video animasi berbasis Powtoon. Teknik kedua yaitu teknik pengumpulan tes. Tes dilakukan dua kali dalam satu pertemuan yaitu sebelum penerapan media video animasi berbasis powtoon (pretes) dan sebelum penerapan (postes). Teknik ketiga yaitu teknik angket. Angket merupakan pengumpulan data dengan cara memberi pernyataan tentang media animasi berbasis Powtoon kepada siswa.

Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian sebagai berikut:1. Analisis hasil observasiAnalisis hasil observasi yang dilakukan menggunakan rumus berikut:

P = x 100%

KeteranganP: PersentaseF: Frekuensi aktivitas yang muncul N: Jumlah aktivitas total (Sudijono, 2014: 43)

2. Analisis hasil tesAnalisis hasil tes (pretes dan postes) dilakukan dengan menggunakan rumus Tes “t' dengan sampel kurang dari 30.

32

Page 34: PENILAIAN BEBAN KERJA

(Sudijono, 2014: 305)

3. Analisis hasil angketAnalisis hasil angket respon siswa dilakukan dengan rumus:

P = x 100%

Keterangan:P: Persentasef: Banyaknya respon peserta N: Jumlah responden(Sudijono, 2014: 43)# Ada tambahan tambahan agar lebih jelas rinciannya.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil dan pembahasan ini akan menjelaskan penjelasan dari rumusan masalah yang atas

penggunaan media, keefektifan media, dan respon siswa terhadap media video animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama kelas VIII SMPN 2 Dlanggu.

Hasil Penelitian

1. Penggunaan Media Video Animasi Berbasis powtoon (judul subbab setiap kata diawali huruf kapital)Penelitian dilakukan dengan dua tahapan. Tahap pertama pembelajaran dilakukan melalui WA Grup. Pada tahap ini peneliti melakukan pembukaan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian siswa kelas VIII-F SMPN 2 Dlanggu diminta untuk mengisi pretes guna mengukur kemampuan awal tentang siswa drama. Setelah itu meminta persetujuan siswa untuk pertemuan selanjutnya pada. Peneliti juga menjelaskan bagaimana cara menggunakannya kepada siswa.Kemudian tahap kedua dilakukan satu minggu setelah tahap pertama. Setelah mengetahui kemampuan awal siswa di tahap pertama, peneliti menggunakan media video animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama di tahap kedua. Pembelajaran di tahap kedua dilakukan sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat dan disepakati oleh guru sebagai pengamat atau pengamat.

33

Page 35: PENILAIAN BEBAN KERJA

Gambar 1. Tampilan video animasi berbasis Powtoon

Pembelajaran berlangsung selama 90 menit. 15 pertama untuk pembukaan, 60 menit untuk pembelajaran inti, dan 15 menit untuk penutup. Media video animasi berbasis Powtoon yang digunakan pada pembelajaran inti. sebelumnya guru memaparkan masalah yang berkaitan dengan drama. Kemudian guru memberi instruksi kepada siswa untuk memperhatikan dan mencatat hal-hal penting yang ada pada video animasi berbasis Powtoon tentang pembelajaran drama yang akan diputarkan. Guru menyatukan aktivitas siswa saat pemutaran video. Setelah semua siswa menyimak video animasi berbasis Powtoon guru mempersilakan siswa untuk berpendapat tentang pembelajaran drama yang didapat dari media tersebut. Banyak siswa yang aktif berpendapat mengenai apa yang mereka dapatkan setelah melihat video animasi tersebut. Guru juga mempersilakan siswa untuk bertanya bila belum memahami materi pelajaran drama. Namun hanya beberapa saja yang bertanya.Setelah pembelajaran berlangsung, dilakukan posting untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa sebelum dan sebelum pembelajaran drama media video animasi berbasis Powtoon. Angket juga diberikan untuk mengetahui respons siswa terhadap penggunaan media video animasi berbasis Powtoon dalam pembelajaran drama.Berdasarkan lembar aktivitas siswa dan aktivitas guru dapat diketahui keberhasilan pembelajarannya. Setelah dianalisis hasil persentase rata-rata aktivitas guru adalah 88%. Berdasarakan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan media video animasi berbasis Powtoon sangat baik. Hasil persentase rata-rata aktivitas siswa adalah 83%. Berdasarakan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan media video animasi berbasis Powtoon sangat baik.

2. Keefektifan Media video Animasi Berbasi powtoon (judul subbab setiap kata diawali huruf kapital)Keefektifan media video amimasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama dapat dilihat dari hasil

analisis pretes dan post sebagai berikut.A. Nilai PretesTampilkan tabel nilai pretes (supaya jelas dari mana hitungan rumus rara-ratanya) Tabel….

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata pretes yang didapatkan dari kelas VIII-F adalah

B. Nilai Postes34

Page 36: PENILAIAN BEBAN KERJA

Tampilkan tabel nilai posting (supaya jelas dari mana hitungan rumus rara-ratanya) Tabel….

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata postes yang didapatkan dari kelas VIII-F adalah

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwaaljabar hanya menunjukkan adanya selisih selisih). Df atau db (N-1) sebesar 28. Dengan df sebesar 28 diperoleh nilai ttabel pada signifikansi 5% sebesar 2,05. Dari hasil tersebut diketahui bahwa Media video animasi berbasis Powtoon terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran drama siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto.

= 6,8 (tanda “–“ pada angka 6,8 bukan tanda

3. Respon siswa terhadap media video animasi berbasis PowtoonRespon siswa kelas VIII terhadap penggunaan media video animasi berbasis Powtoon pada

pembelajaran drama dapat diketahui melalui respon siswa. Berikut hasil tanggapan siswa yang telah dianalisis menggunakan rumus. Hasil analisis angket tersebut rata-rata setiap pernyataan positif tentang penggunaan media mendapatkan jawaban

Sangat setuju

Setuju

Kurang setuju

tidak setuju

Berdasarkan rata-rata jawaban tersebut dapat dikatakan penggunaan media video animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama mendapatkan respons positif dari siswa kelas VIII-F SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto.

PembahasanBerdasarkan penelitian, pembahasan mengenai penggunaan media, keefektifan media, dan

respon siswa terhadap media video animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama kelas VIII SMPN 2 Dlanggu.

1. Penggunaan media video animasi berbasis Powtoonhasil berdasarkan observasi aktivitas guru dan siswa, penggunaan media video animasi berbasis

Powtoon pada pembelajaran drama siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu dikategorikan sangat baik.

35

Page 37: PENILAIAN BEBAN KERJA

Penggunaaan media video animasi berbasis Powtoon memudahkan guru dalam menyampaikan materi drama secara singkat, jelas dan menarik. Media tersebut juga membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti bertanya, menjawab, dan mengungkapkan pendapat. Siswa lebih mudah memahami materi drama yang ada pada media video animasi dibandingkan dengan materi yang disampaikan guru secaratradisional (konvensional).

Penggunaan media video animasi berbasis Powtoon menuntut guru dalam pemanfaatan media berbasis iptek saat pembelajaran berani. Pembelajaran berani berjalan kondusif dan lancar dengan menggunakan media tersebut. Dapat dikatakan pembelajaran drama yang dilakukan secara berani diselesaikan dengan sangat baik dengan menggunakan media video animasi berbasis Powtoon. Keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan media video animasi berbasis Powtoon juga harus diteliti oleh Mindaudah, dkk. (2018) yang menyatakan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam hal menulis teks eksplanasi dengan media pembelajaran video animasi powtoon.

Kendala yang dialami saat penelitian adalah jaringan internet yang kurang stabil. Meskipun demikian pembelajaran drama tetap berjalan lancar menggunakan media video animasi berbasis Powtoon.

2. Keefektifan media video animasi berbasis PowtoonKeefektifan media video animasi berbasis Powtoon dapat dilihat dari hasil analisis pretes dan

postes. Nilai rata-rata pretes yang diperoleh adalah 72 dan nilai rata-rata postes adalah 80,2. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan di SMPN 2 Dlanggu yaitu 75, maka dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata pretes siswa masih di bawah KKM dan nilai rata-rata postes telah melampaui KKM. Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa penggunaan media video animasi berbasis Powtoon efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran drama.

Tingkat keefektifan media video animasi berbasis Powtoon dapat dilihat dari Uji-T pada tabel pretes dan postes yang menghasilkan sebesar 6,8. Nilai lebih besar dibandingkan nilai t tabel pada

signifikansi 5% yaituefektif dalam pembelajaran drama siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu. Keefektifan media video animasi berbasis powtoon juga harus diteliti oleh Pulungan. dkk, (2016) yang menghasilkan pengaruh positif penerapan media terhadap keterampilan menulis puisi pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 254 Palembang.

Dengan begitu, media video animasi berbasis Powtoon tergolong

3. Respon siswa terhadap media video animasi berbasis PowtoonRespon siswa terhadap media video animasi berbasis Powtoon dapat diketahui melalui angket respon yang diberikan kepada siswa kelas VIII yang telah mengikuti pembelajaran menggunakan media video animasi berbasis Powtoon. Pada pernyataan “Belajar dengan media video berbasis powtoon memudahkan saya dalam mengikuti pembelajaran drama” mendapatkan 3% tanggapan “Tidak setuju animasi”. Pernyataan “Materi yang disampaikan dalam media video animasi berbasis powtoon singkat dan lengkap” mendapatkan 7% tanggapan “Tidak setuju”.Namun pada pernyataan lainnya seperti, “Belajar menggunakan media video animasi berbasis powtoon adalah hal baru bagi saya” mendapatkan respon “Setuju” sebanyak 72%. Pernyataan “Belajar menggunakan media video animasi berbasis powtoon menarik dan menyenangkan" mendapatkan 31%tanggapan “Sangat setuju”. 62% responden juga menjawab “Setuju” pada pernyataan “Saya menyukai

36

Page 38: PENILAIAN BEBAN KERJA

pembelajaran drama dengan menggunakan media video animasi berbasis powtoon”. Dari semua pernyataan pada angket didapatkan jawaban rata-rata “Sangat setuju” sebanyak 32,2%, jawaban “Setuju” 65,4%, “Kurang setuju” 0%, dan “Tidak setuju” sebanyak 2,4%. Dengan begitu penggunaan media video animasi berbasis powtoon mendapatkan respon positif dari siswa. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pulungan. dkk, (2016) yang menyatakan bahwa media berbasis powtoon mampu menarik perhatian siswa dalam pembelajaran puisi.

PENUTUP

Simpulahasil Berdasarkan penelitian dan penggunaan media video animasi berbasis powtoon pada pembelajaran drama siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto menghasilkan beberapa simpulan sebagai berikut.1. Penggunaan media video animasi berbasis Powtoon berjalan sesuai rencana pembelajaran.

Penggunaan media tersebut sangat baik berdasarkan hasil observasi pada aktivitas guru yang memperoleh persentase sebesar 87% dan hasil observasi pada aktivitas siswa sebesar 83%. Penggunaan media video animasi berbasis powtoon memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan memudahkan siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto dalam memahami materi drama. Penggunaan media video animasi berbasis Powtoon menuntut guru dalam pemanfaatan media berbasis iptek saat pembelajaran berani. Pembelajaran berani berjalan kondusif dan lancar sesuai dengan rancangan pembelajaran dengan menggunakan media video animasi berbasis powtoon

2. Media video animasi berbasis Powtoon efektif digunakan dalam pembelajaran drama siswa kelas VIII SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto. Keefektifan media video animasi berbasis powtoon berdasarkan hasil analisis pretes dan postes. Dari hasil pretes dan postes terbukti ada peningkatan nilai rata-rata siswa dari sebelum dan sebelum menggunakan media video animasi berbasis powtoon. Nilai ratarata pretes yang diperoleh adalah 72 (belum mencapai KKM) dan nilai ratarata postes adalah80,2. (melampaui KKM). Tingkat keefektifan media video animasi berbasis Powtoon juga dibuktikan dengan uji-T yang menghasilkan sebesar 6,8. nilai lebih besar dibandingkan nilai t tabel pada

signifikansi 5% yaitu3. Media video animasi berbasis Powtoon pada pembelajaran drama mendapatkan respon positif dari siswa

kelas VIII SMPN 2 Dlanggu, Mojokerto. Semua pernyataan positif tentang media video animasi berbasis Powtoon pada angket respon siswa mendapat jawaban rata-rata siswa yaitu “Sangat setuju” sebanyak 32,2%, jawaban “Setuju” 65,4%, “Kurang setuju” 0%, dan “Tidak setuju” ”sebanyak2,4%.

.

SaranBerikut saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.1. Bagi GuruSebagai seorang guru harus dapat menyesuaikan diri dengan pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi di era modern ini. Selain itu guru juga seharusnya menggunakanmedia pembelajaran yang menarik agar proses pembelajaran lebih interaktif dan tujuan pembelajaran

37

Page 39: PENILAIAN BEBAN KERJA

bisa tercapai.

2. Bagi Pengelola SekolahPengelola Sekolah seharusnya mendorong guru untuk lebih kreatif dan memfasilitasi kegiatan

pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi

3. Bagi Peneliti LainHasil penelitian semoga dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya dan dapat menyempurnakan kekurangan yang ada dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Deliviana, Evi. 2017. Aplikasi Powtoon sebagai Media Pembelajaran: Manfaat dan Problematikanya.Makassar: Badan Penerbit UNM.

Mindaudah dan Yohanes, Rizky Ardidavid. 2018. Penggunaan Media Video Animasi Powtoon untukKeterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas XI Ipa SMA PGRI Ngoro Tahun Pelajaran 2017/2018. Jombang: Sastranesia

Milawati, Teti. 2011. Peningkatan Kemampuan Anak Memahami Drama dan Menulis Teks DramaMelalui Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual Intelektual (SAVI). Purwakarta: Portal Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.

Najid, Moh. 2009. Mengenal Apresiasi Prosa Fiksi. Surabaya: Pers Universitas.

Pulungan, Marwan. dkk,. 2016. Pengaruh Media Powtoon terhadap Keterampilan Menulis Puisi SiswaKelas V SD. Universitas Sriwijaya: jurnal. unsri.ac.id.

Sadiman, Arief S., dkk. 2014.Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudijono, Anas. 2014.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudrajat. (2010).Media Animasi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2019.Metode

Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sukiyasa, K., & Sukoco. (2013).Pengaruh Media Animasi Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi BelajarSiswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Yogyakarta : Jurnal Pendidikan Vokasi.

Wisnarni, E., Erviyenni., & Haryati, S. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Powtoon Pada Mata Pelajaran Koloid di SMA/MA. Riau: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

38